Pedoman Edukasi Pasien [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I DEFINISI 1. Informasi adalah pesan yang disampaikan seseorang komunikator kepada komunikan. Menurut Rakhmat (1986), proses informasi meliputi empat tahap, yakni tahap sensasi, persepsi, memori dan berpikir. Tahap sensasi merupakan tahap yang paling awal dalam penerimaan informasi melalui alat indera, sehinnga individu dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Selanjutnya individu mempersepsikan objek, peristiwa, atau pun hubungan-hubungan yang diperoleh, kemudian menyimpulkan atau menafsirkan informasi tersebut. Sensasi yang telah dipersepsikan oleh individu direkam oleh memori. 2. Menurut Aristoteles (dalam fisher, 1986), (dalam Tina Afianti, 2007), informasi dapat digunakan sebagai alat persuasi. Informasi dapat digunakan untuk membujuk dan mempengaruhi perilaku manusia, atau untuk mengubah perilaku manusia, sesuai yang diinginkan pemberi informasi. Melalui informasi individu mendapatkan pengetahuan. 3. Pemberian informasi adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka interaksi pasien dengan tenaga kesehatan atau yang bukan tenaga kesehataan/ non kesehatan berupa penjelasan tentang rencana/ asuhan medis,keperawatan, non medis, yang akan dilakukan selama pasien di rumah sakit. 4. Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktek belajar atau ilustrasi, dengan tujuan untuk meningkatkan fakta atau kondisi nyata, dengan memberikan dorongan terhadap pengarahan diri ( self direction), aktif memberikan informasi-informasi atau ide baru ( Crowen dan Hirnle, 1996 dalam Suliha, 2002 ). Edukasi merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan masyarakat agar terlaksana perilaku hidup sehat ( Setiawati, 2008 ). 5. Edekasi pada pasien dan keluarga adalah usaha atau kegiatan untuk membantu individu dan keluarga dalam meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan secara optimal dan bersedia berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dalam proses pelayanan. 6. Assesmen kebutuhan edukasi pada pasien dan keluarga adalah proses menentukan kebutuhan pasien dan keluarga akan pembelajaran tentang kondisi dan atau penyakit yang berhubungan dengan pasien serta bagaimana pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. 7. Verifikasi pemahaman pasien dan keluarga terhadap pemberian edukasi adalah salah satu tindakan yang dilakukan untuk menilai ketercapaian pemberian informasi edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga. 8. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatanya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung di rumah sakit. 9. Keluarga pasien adalah suami/istri, orang tua yang sah atau anak kandung dan saudara kandung.



1



10. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.



BAB II RUANG LINGKUP 2



A. KEGIATAN Pemberian informasi dan edukasi di Rumah Sakit Islam Arafah dilaksanakan di dalam gedung dan diluar gedung. Didalam gedung meliputi instalasi rawat jalan dan rawat inap. Sedangkan diluar gedung meliputi pemberian informasi diarea parkir, disudut-sudut lapangan parkir, tempat – tempat umum seperti : mushola, sekolah, perumahan dan pusat perbelanjaan.



B. RINCIAN KEGIATAN a. Kegiatan didalam gedung Rumah Sakit Islam Arafah Pemberian informasi edukasi dilakukan di rawat jalan dan rawat inap 1. Rawat jalan a. Front office - Pemberian informasi tentang jadwal dokter praktek - Informasi tentang tarif konsultasi dan tindakan di poliklinik - Informasi tentang alur rawat jalan - Informasi tentang fasilitas rawat jalan b. Poliklinik  Dokter o Edukasi tentang penyakit dan tatalaksana pengobatan  Perawat / Bidan o Informasi tentang jadwal kontrol o Informasi tentang alur rawat jalan o Khusus poliklinik kebidanan memberikan edukasi seputar kehamilan,



c.



senam hamil dan KIA o Khusus poliklinik anak memberikan edukasi mengenai imunisasi Laboratorium - Informasi tentang prosedur pengambilan sampel dan perkiraan lamanya



pemeriksaan - Informasi tentang biaya pemeriksaan laboratorium d. Radiologi - Informasi tentang prosedur pemeriksaan dan



perkiraan



lamanya



pemeriksaan - Informasi tentang biaya pemeriksaan radiologi e. Farmasi - Informasi tentang obat-obatan yang diberikan - Informasi tentang cara penggunaan obat, waktu penggunaan, dosisi dan cara penyimpanan obat Fisioterapi - Informasi tentang tindakan yang dilakukan - Informasi tentang jadwal kontrol - Informasi tentang latihan yang bisa dilakukan dirumah 2. Rawat inap a. Front office - Informasi tentang alur rawat inap - Informasi tentang hak pasien - Informasi tentang fasilitas dan tarif rawat inap di rumah sakit - Informasi tentang tata tertib rumah sakit - Informasi tentang kerahasian medis pasien b. Dokter - Edukasi tentang penyakit, tata laksana pengobatan dan indikasi rawat inap - Informasi tentang kemungkinan adanya penyulit saat tindakan - Informasi tentang perkiraan lama rawat - Informasi tentang rencana tindakan perawatan f.



3



c.



Perawat - Informasi tentang Perawat/bidan yang merawat pasien - Informasi tentang fasilitas ruangan, jam berkunjung - Informasi tentag hak dan kewajiban pasien - Informasi tentang tindakan keperawatan yang akan dilakukan - Edukasi tentang tindakan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien



b. Kegiatan diluar gedung Rumah Sakit Islam Arafah 1. Pemasangan spanduk di tempat-tempat umum yang mudah dilihat masyarakat 2. Pemasangan banner di area-area umum 3. Penyuluhan kesekolah,masyarakat ( harisan) 4. Pameran tentang kesehatan 5. Bakti sosial ( sunat masal, donor darah ) 6. Media massa: Promosi Kesehatan melalui Televisi, Radio dan koran 7. Menjalin kerjasama dengan sekolah kesehatan



BAB III TATA LAKSANA Pengelolaan kegiatan pemberian informasi dan edukasi pasien dan keluarga di Rumah Sakit Islam Arafah dilaksanakan di dalam dan di luar gedung rumah sakit A. Dalam Gedung Informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga dilakukan sejak petama kali pasien datang kerumah sakit dan bertemu dengan petugas mulai dari petugas fronf office, perawat/bidan, dokter, apoteker, analis,ahli gizi,radiologi,dan terapis. Ada tiga tahapan dalam memberikan informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga yaitu yang pertama melalui asessmen/ identifikasi tentang kebutuhan edukasi yang akan dilakukan, yang kedua pelaksanaan kegiatan pemberian informasi dan edukasi dan yang ketiga adalah verifikasi pemahaman pasien terhadap materi informasi dan edukasi yang diberikan. 1. Asessement/ identifikasi kebutuhan promosi kesehatan - Semua pasien yang masuk ke rumah sakit dilakukan asessement/identifikasi tentang -



kebutuhan informasi dan edukasi yang dibutuhkan Asessement/ identifikasi dilakukan pada saat pertama kali pasien datang ke rumah sakit



-



dan bertemu dengan petugas kesehatan baik di rawat jalan maupun dirawat inap. Pasien dilakukan asessment tentang keyakinan dan nilai-nilai kepercayaan, kemampuan membaca, tingkat pendidikan, bahasa yang digunakan,hambatan emosional dan



4



motivasi, keterbatasan fisik dan koognitif, kesediaan untuk menerima informasi dan -



kebutuhan informasi/ edukasinya. Hasil asessment/ identifkasi tentang kebutuhan edukasi pasien dicatat dalam berkas rekam medis ( lembar identifikasi kebuutuhan pendidikan kesehatan), untuk hasil asessement tentang kebutuhan informasi tentang pelayanan kesehatan tidak perlu dicatat.



2. Pelaksanaan - Peralatan yang dibutuhkan : materi edukasi, formulir asessment, formulir informasi dan -



edukasi,alat tulis,laptop,LCD dan banner. Petugas pemberi informasi edukasi: petugas front office, dokter spesialis,dokter umum,



-



perawat, therpis,apoteker,ahli gizi, radiographer, dan analis. Pemberi informasi/edukasi promosi sesuai dengan materi yang dibutuhkan dengan



-



menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien Informasi/edukasi yang diberikan mencakup : informasi/edukasi tentang kondisi kesehatan



dan



diagnosis



pasti,



tentang



pemenuhan



kebutuhan



kesehatan



berkelanjutan, penggunaan obat-obatan yang aman dan pencegahan terhadap potensi interaksi obat, keamanan dan efektifitas penggunaan alat medis, diet dan nutrisi, -



manajemen nyeri serta tahap rehabilitasi Bila ada materi edukasi berupa prosedur



tindakan



(



seperti



perawatan



payudara,perawatan luka sederhan,dll ) pemberian edukasi dilakukan dengan metode demonstrasi. 3. Verifikasi tentang pemahaman pasien terhadap materi informasi dan edukasi yang diberiakan - Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa informasi atau edukasi yang diberikan -



dimengerti oleh pasien dan keluarga Verifikasi dilakukan setelah pasien diberika informasi atau edukasi, jika saat dilakukan verifikasi pasien belum mengerti tentang informasi atau edukasi yang diberikan maka



-



berikan ulang informasi/ edukasi tersebut sampai pasien dan keluarga mengerti. Setelah pasien/ keluarga pasien mengerti tentang informasi/ edukasi yang diberikan dokumentasikan



dalam



formulir



informasi



edukasi



dan



minta



pasien



untuk



menandatangani formulir tersebut Pemberian informasi edukasi yang dilakukan didalam gedung rumah sakit adalah sebagai berikut: a. Pemberian Informasi Edukasi Bagi Pasien Rawat Jalan Pemberian informasi edukasi bagi pasien rawat jalan berperan kepada strategi dasar promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan yang didukung oleh bina suasana dan advokasi 1. Pemberdayaan Pemberdayaan dilakukan terhadap seluruh pasien, yaitu dimana setiap petugas rumah sakit yang melayani pasien meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakitnya atau obat yang harus dikonsumsinya, maka dapat disediakan satu ruangan khusus bagi para



5



pasien rawat jalan yang memerlukan konsultasi atau ingin mendapatkan informasi. 2. Bina suasana Sebagaimana disebutkan di muka, pihak yang paling berpengaruh terhadap pasien rawat jalan adalah orang yang mengantarkanya kerumah sakit,mereka ini tidak dalam keadaan sakit, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan informasi dari berbagai media komunikasi yang tersedia dipoliklinik, khususnya diruang tunggu, perlu dipasang poster-poster, disediakan selebaran ( leaflet ), dipasang televisi dan VCD/DVD player yang dirancang untuk secara terus menerus menayangkan informasi kesehatan/ penyakit. Dengan mendapatkan yang benar mengenai penyakit yang diderita pasien yang diantarnya, si pengantar



diharapkan



dapat



membantu



rumah



sakit



memberikan



juga



penyuluhan kepada pasien. Bahkan jika pasien yang bersangkutan juga dapat ikut memperhatiakn leaflet, poster atau tayangan yang disajikan, maka seolaholah ia berada dalam suatu lingkungan yang mendorongnya untuk berprilaku sesuai yang dikehendaki agar penyakit atau masalah kesehatan yang diberikan dapat segera diatasi. 3. Advokasi Advokasi bagi kepentingan pasien rawat jalan umumnya diperlukan jika pasien tersebut tidak mampu. Biaya pengobatan dengan rawat jalan bagi pasien tidak mampu memang sudah dibayar melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). b. Pemberian Informasi Edukasi Kesehatan Bagi Pasien Rawat Inap Dimulai saat pasien dinyatakan akan dirawat di IGD atau Poliklinik, dokter memberikan edukasi tentang penyakitnya dan indikasi rawat, kemudian ke Front office untuk registrasi dan pasien/ keluarga pasien diberikan informasi mengenai fasilitas dan tarif rawat inap, tata tertib dan penjelasan tentang hak pasien. Pada saat pasien sudah memasuki masa penyembuhan, umumnya pasien sangat ingin mengetahui seluk-beluk tentang penyakitnya. Walaupun ada pasien yang acuh tak acuh. Terhadap mereka yang antusias, pemberian informasi dapat segera dilakukan. Tetapi bagi mereka yang acuh tak acuh, proses pemberdayaan harus dimulai dari awal, yaitu dari fase meyakinkan adanya masalah. Sementara itu, Pasien yang dengan penyakit kronis dapat menunjukkan reaksi yang berbeda-beda, seperti misalnya apatis, agresif, atau menarik diri. Hal ini dikarenakan penyakit kronis umumnya memberikan pengaruh fisik dan kejiwaan serta dampak sosial kepada penderitanya. Kepada pasien yang seperti ini kesabaran dari petugas rumah sakit sungguh sangat diharapkan, khususnya dalam pelaksanaan pemberdayaan. 1. Pemberdayaan Pemberdayaan dilakukan terhadap seluruh pasien, yaitu dimana setiap petugas rumah sakit yang melayani pasien meluangkan waktunya untuk memberikan edukasi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakitnya atau obat yang harus dikonsumsinya, diet serta tindakakan medis yang akan dilakukan selama masa perawatan. 2. Bina suasana



6



Pihak yang paling berpengaruh terhadap pasien rawat inap adalah orang yang selalu mendampingi pasien saat dirawat dirumah sakit, mereka ini tidak dalam keadaan sakit, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan informasi dan dapat mengambil keputusan dalam persetujuan melakukan tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien dan bisa memberikan motivasi kepada pasien secara mental. Dengan mendapatkan informasi yang benar mengenai penyakit dan tindak lanjut yang akan dilakukan keluarga pasien diharapkan dapat membantu rumah sakit memberikan juga penyuluhan kepada pasien. Bahkan jika pasien yang bersangkutan juga dapat ikut menerima informasi yang disampaikan, maka seolah-olah ia berada dalam



suatu lingkungan yang mendorongnya untuk



berprilaku sesuai yang dikehendaki agar penyakit atau masalah kesehatan yang diberikan dapat segera diatasi. 3. Advokasi Advokasi bagi kepentingan pasien dan keluarga rawat inap umumnya diperlukan jika pasien tersebut tidak mampu. Biaya pengobatan dengan rawat inap bagi pasien tidak mampu memang sudah dibayar melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). B. Di Luar Gedung Sebeluam dilaksanakan pemberian informasi dan edukasi diluar gedung rumah sakit terlebih dahulu diidentifikasi akan kebutuhan informasi dan edukasi pasien/masyarakat sesuai populasi penduduk yang ada di wilayah rumah sakit. Setelah didapatkan data tentang kebutuhan informasi dan edukasinya maka dilakukan pemberian informasi dan edukasi sesuai kebutuhan. Kegiatan pemberian informasi dan edukasi diluar gedung Rumah Sakit adalah sebagai berikut: 1. Pemberian informasi dan edukasi di tempat parkir dan dinding luar Rumah Sakit. Pemanfaatan ruang yang ada, dengan melakuakn pemasangan spanduk dan billboard yang berisikan:  Spanduk untuk menginformasikan pelayanan, fasilitas, dan edukasi serta cara mengakses pelayanan  Billboar sebagai petunjuk arah dan menginformasikan lokasi rumah sakit 2. Pemberian informasi dan edukasi di populasi/masyarakat  Pembahasan topik kesehatan dimedia cetak dengan dokter spesialis sebagai 



narasumber Website Rumah Sakit Islam Arafah : menginformasikan fasilitas pelayanan, foto fasilitas rawat jalan, rawat inap, penunjang, nama dokter, keahlian atau spesialisasi, jam praktek dokter, lokasi rumah sakit dan cara menghubungi rumah sakit.



7



BAB IV DOKUMENTASI Kegiatan pemberian informasi dan edukasi dilakukan pendokumentasian sebagai bahan laporan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang dibuat adalah: 1. Dokumentasi terhadap pelaksanaan asessment kebutuhan informasi dan edukasi pasien yang dicatat dalam berkas rekam medis pasien,formulir terlampir



2. Membuat laporan tertulis kepada direktur setiap sebulan sekali formulir terlampir



8