19 0 140 KB
PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM
S O P
No.Dokumen: SOP/UKM.GIZI/I/ No. Revisi :0 Tgl. Terbit : 1 Januari 2019 Halaman
/2019
:1/2
dr. DEWI CATURRINY
PUSKESMAS KANDEMN
1. Pengertian
NIP: 19760816 201101 2 004
Pemantauan garam beryodium adalah kegiatan pemeriksaan sampel garam dengan menggunakan iodina tes yang dilakukan untuk memantau distribusi garam beryodium di masyarakat. Iodina test yang digunakan disediakan oleh Dinas Kesehatan
2. Tujuan
Kabupaten. Memperoleh konsumsi
3. Kebijakan
gambaran
garam
secara
beryodium
berkala
yang
tentang
memenuhi
cakupan syarat
di
masyarakat. SK Kepala Puskesmas Kandeman Nomor : 440/11/2018 tentang Pedoman Mutu Puskesmas Kandeman.
4. Referensi
1. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas, 2014, Kemenkes RI; 2. Pencegahan dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang
5. Alat dan bahan
Yodium di Indonesia, 2001, Depkes RI; 1. Alat a. Alat tulis 2. Bahan: garam dapur, iodine test
6. Prosedur / Langkahlangkah
1. Persiapan a. Petugas menentukan sampel sesuia dengan metodologi yang telah disepakati b. Petugas membuat rencana kegiatan c. Petugas membuat jadwal kegiatan setelah berkoordinasi dengan bidan desa d. Petugas menyiapkan alat dan bahan 2. Pelaksanaan a. Petugas datang ke lokasi sesuai jadwal yang telah disepakati b. Petugas menyampaikan maksud dan tujuan c. Petugas melakukan pemeriksaan garam, yang dibawa sasaran (sampel) dengan cara sbb:
Petugas mengambil ½ sdm garam yang diuji. Bila garam berbentuk briket, terlebih dahulu garam tersebut dihaluskan
Petugas meneteskan 2-3 tetes cairan uji garam beryodium (iodium test) ke permukaan garam tersebut
Petugas memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada
garam segera setelah ditetesi cairan uji garam beryodium
Petugas membaca hasil dengan kriteria sbb: Bila garam berubah warna menjadi ungu tua, maka garam tersebut mengandung cukup iodium (>30 ppm) Bila berwarna ungu muda atau keputih-putihan berarti garam tersebut mengandung iodium