Penetapan Kadar Nitrit [PDF]

  • Author / Uploaded
  • putri
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN “PENENTUAN KADAR NITRIT (SUNGAI KWAYANGAN)”



Dosen Pengampu Matakuliah: Dr. Yudhi Utomo



Disusun Oleh: KELOMPOK 6 (OFF H) 1. Khoirul Faqih (140332605200) 2. Mahrullina Mahirotul Aisiyah (140332601763) 3. Natasha Khilmi (140332601350) 4. Nofita Nafiatul Dinia (140332605111) ***



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM LABORATORIUM KIMIA ANALITIK JURUSAN KIMIA April 2017



Penetapan Kadar Nitrit A. Tujuan Percobaan Mampu menetapkan kadar nitrit dalam sampel air. B. Dasar Teori Analisa air dan mineral merupakan salah satu materi yang harus dikuasai oleh seorang analis kimia. Materi tersebut mempelajari prosedur analisis air, tanah dan bebatuan. Parameter yang dianalisis dapat dibagi menjadi fisika dan kimia. Parameter fisika seperti analisis pH, suhu, TSS, dll. Sedangkan parameter kimia seperti analisis besi, mangan, fluor, sulfat, nitrat, nitrit, fosfat, dll. Dalam mata pelajaran pada tingkat sebelumnya telah mempelajari cukup banyak prosedur analisis air untuk penentuan ion-ion yang ada di dalam air. Diantaranya adalah penentuan kadar besi, fluor, sulfat, krom dan aluminium dengan menggunakan metode spektrofotometri. Metode spektrofotometri sering digunakan untuk analisa air dikarenakan sangat cocok untuk menganalisis kandungan ion-ion dalam air yang cukup kecil. Untuk menanggulangi pencemaran air dan menjaga kesehatan masyarakat pemerintah telah menetapkan nilai ambang batas kadar ion-ion yang terkandung dalam air. Contohnya yaitu NAB besi adalah 0,3 mg/L, NAB aluminium adalah 0,2 mg/L, NAB kromium adalah 0,05 mg/L dan NAB fluorida adalah 1,5 mg/L. Salah satu ion dalam air yang belum pernah menjadi bahan percobaan oleh praktikan maupun rekan-rekan praktikan adalah ion nitrit. Oleh karena itu praktikan tertarik untuk mencari bahan prosedur analisis nitrit dalam air untuk dipraktikkan di dalam laboratorium sehingga dapat ditentukan kadar nitrit dalam air yang dianalisis. Selain itu, praktikan juga dapat mengetahui nilai ambang batas ion nitrit yang diperbolehkan oleh pemerintah sehingga dapat menambah wawasan praktikan dalam materi ini. Nitrit dan nitrat merupakan senyawa nitrogen yang terbentuk dari hasil ikatan nitrogen dan oksigen melalui siklus nitrogen dengan bantuan bakteriNitrosomonas dan Nitrobacter, dan apabila melebihi standar kualitas air bersih maka kadar nitrit dan nitrat ini akan menjadi bahan pencemar bagi air bersih yang diperoleh dari sumur penduduk. Kehadiran bahan polutan senyawa nitrogen dalam air sumur akan terus berlangsung selama proses dekomposisi sampah belum berhenti dan pada proses selanjutnya akan terbentuk nitrit dan nitrat yang mana kedua bahan tersebut dalam konsentrasi melebihi standar kualitas air bersih dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia. Pengaruh negatif nitrit dalam sampel air terhadap kesehatan sangat besar. Nitrat dan nitrit seluruhnya diserap oleh tubuh, yang sangat penting dipertimbangkan adalah bahwa nitrat dapat secara menyeluruh dikonversikan menjadi nitrit hasil reduksi bakteri, dimana reduksi ini terjadi di dalam tubuh termasuk perut (sistem pencernaan). Pada bayi dimana keasaman lambungnya kecil yaitu sekitar pH : 4 dihasilkan nitrit yang besar yang akan mengoksidasi haemoglobin darah menjadi methaemoglobin dan akan menimbulkan methemoglobinemia. Pada bayi methemoglobinemia ini akan menyebabkan bayi kekurangan oksigen sehingga mukanya akan tampak membiru maka penyakit ini dikenal sebagai “blue baby”.



Di bawah kondisi tertentu nitrit bereaksi di dalam tubuh manusia dengan asam amino membentuk nitrosamine yang merupakan karsinogenik. Nitrat dan nitrit dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan gastro intestinal antara lain diare campur darah, disusul oleh konvulsi, koma, dan bila tidak mendapatkan tindakan medis dapat menimbulkan kematian. Keracunan kronis dapat menyebabkan depresi umum, sakit kepala dan gangguan mental. Keracunan nitrat akut dan subakut dapat menyebabkan methaemoglobinemia yang berakibat vasodilatasi pembuluh darah. Hypoksia akan nampak bila methaemoglobinemia lebih dari 20%. Keracunan kronik dari nitrit dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada liver, jantung di mana sel-sel otot jantung akan mengalami pengecilan dan fibrotik dan arteri koronaria akan mengalami vasodilatasi, pada bronchus mengalami vasodilatasi dan infiltrasi limposit ke dalam mukosa dan otot polos bronchus kemudian mengalami atropi dan akhirnya terjadi empisema pulmonum. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal, 3 September 1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih telah ditetapkan bahwa kadar maksimum yang diperbolehkan untuk nitrat adalah sebesar 10 mg/l dan nitrit sebesar 1,0 mg/l, berdasarkan SK Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH) nomor : KEP-02/MEN KLH/I/1988 untuk air golongan A konsentrasi nitrit yang dianjurkan/dibolehkan adalah nihil, untuk nitrat dianjurkan 5 mg/l dibolehkan 10 mg/l. Oleh karena nitrit dapat dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat, maka nitrat adalah senyawa yang paling sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun air yang terdapat di permukaan. Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia anhidrat seperti juga sampah organic hewan maupun manusia, dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air. Senyawa yang mengandung nitrat di dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah bermigrasi dengan air bawah tanah.



C. Alat dan Bahan 1. Alat  Spektronik 20D  Labu ukur  Erlenmeyer  Pipet takar  Pipet tetes  Kuvet  Gelas ukur 2. Bahan  Sampel air  Larutan baku nitrit  Asam sulfanitalt  1-Naftilamin  Natrium asetat D. Prosedur Kerja



1. Pembuatan kurva kalibrasi a. disiapkan 5 buah labu ukur, 4 buah untuk larutan standar dan 1 buah untuk pembuatan larutan blanko b. diisi masing-masing labu ukur dengan larutan induk nitrit, sehingga setelah pengenceran akan diperoleh konsentrasi nitritnya 0,1;0,2;0,4;0,6 dan 0,8 ppm. c. ditambah ± 50 mg pereaksi nitrit ke dalam masing-masing labu ukur, kemudian diencerkan dengan akuades hingga tanda batas. d. dibiarkan larutan tersebut selama 10 menit. e. diperlakukan hal yang sama untuk larutan blanko. f. diukur absorbansi larutan standar pada panjang gelombang 512 nm, dibuat kurva kalibrasinya, konsentrasi versus Absorbansi. 2. Pengukuran Sampel a. disiapkan larutan sampel yang akan diukur kadar nitritnya. b. ditambah ± 50 mg pereaksi nitrit, kemudian diencerkan larutan sampel hingga tanda batas. c. didiamkan larutan tersebut selama 10 menit. d. diukur absorbans larutan tersebut pada panjang gelombang 512 nm, dan dialurkan pada kurva kalibrasi yang sudah dieproleh. E. Data Pengamatan No Konsentrasi (ppm) Absorbansi 1



0.0



0.0



2



0.1



0.048



3



0.2



0.087



4



0.4



0.186



5



0.6



0.204



6



0.8



0.229



7



Sampel (Sungai Kwayangan)



0.092



F. Analisis Data dan Pembahasan Kurva Kalibrasi yang didapat dari data diatas:



Dari grafik diatas diperoleh persamaan garis:



Berdasarkan hasil yang diperoleh dari percobaan, kadar nitrit dari sampel air sangat kecil, yatu sebesar 0.234 ppm. Menurut literatur, pada air kelas 1, kadar nitrit minimum untuk menentukan kualitas airtersebut baik adalah 0.6 ppm. Jadi jika sampel air yang digunakan termasuk kelas 1 maka air tersebut termasuk ke dalam kategori baik untuk digunakan sesuai fungsinya. Namun sebenarnya sampel yang digunakan adalah termasuk dalam klasifikasi kelas 4 yaitu untuk mengairi pertanaman atau untuk kegunaan lainnya, maka penentuan kadar nitrit ini tidak digunakan sebagai parameter kualitas air.



G. Kesimpulan Kadar nirit dalam sampel air yaitu air dari sunga Kwayangan adalah 0.234 ppm.



H. Daftar Pustaka Hendayana, S., Kadarohman, A., Sumarna, A., dan Supriatna, A., 1994 . Kimia Analitik Instrumen, edisi ke-1 . IKIP Press . Semarang Tim Dosen Pengajar Prektikum Kimia Lingkungan. 2016. Petunjuk Praktikum Kimia Lingkungan. Malang: FMIPA UM I. Pertanyaan 1. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan diatas!  2NH4+ + 3O2 → 2NO2- + 4H+ + 2H2O ; dengan bantuan bakteri Nitrosomonas NH3 + O2 → NO2- + energy ; dengan bantuan bakteri Nitrosomonas 2. Sebutkan faktor-faktor yang menggangu dalam pemeriksaan kadar nitrit! Adanya ion-ion pengganggu seperti Fe3+, Hg2+, Pb2+, dll. Menguapnya oksigen dalam air/jumlah oksigen bebas dalam air. 3. Mengapa pada penentuan kadar nitrit harus dilakukan sesegera mungkin?  karena nitrit pada sampel air merupakan hasil oksidasi senyawa ammonia yang melibatkan oksigen bebas dalam air pada reaksinya.