Pengabdian All [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA PNBP FAKULTAS



\



PENYULUHAN KOPERASI KREDIT DI DESA IBRU KABUPATEN MUARO JAMBI



OLEH: Dr. Fuad Muchlis, S.P.M.Si



NIDN: 0006097901



Dr. Ir. Hj Rosyani, M.S



NIDN: 0017086216



Ir. Yanuar Fitri, M.Si



NIDN: 0023016603



Gina Fauzia, S.P.M.Si



NIDK: 201708032001



DIPA PNBP LPPM pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi Tahun Anggaran 2019 Nomor: SP DIPA-042.01.2.400950/2019 tanggal 05 Desember 2018, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor: B/159/UN21.18/PM.01.01/2019 tanggal 7 Mei 2019



FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2019 i



i



RINGKASAN Desa Ibru merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi dengan luas wilayah + 1.828,57 Ha Desa Ibru terbagi menjadi 4 RT dan 2 dusun yakni dusun Suka Makmur dan dusun Bakti Jaya, dimana sebelah timur dan utara berbatasan dengan desa Sungai Landai, sebelah selatan berbatasan dengan Dea Suka Damai dan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah barat berbatasan dengan desa Nyagon. Desa Ibru memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi desa wisata dan mandiri kedepanya. Untuk memulai hal tersebut maka perlu pendampingan yang cukup intens mengingat desa tersebut belum mempunyai perencanaan pengembangan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh Desa. Desa yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 758 jiwa dan jumlah KK sebanyak 209 secara umum bersumber dari mata pencaharian sebagai petani dengan proporsi 90,4% dimana komoditi kebanyakan secara umum yang diusahakan adalah karet. Desa ibru memiliki beberapa kelompok masyarakat yang mempunyai kegiatan yang berbeda beda, salah satunya adalah kelompok yasinan dimana kegiatan ini dilakukan oleh bapak-bapak sebagai kepala RT di Desa Ibru. Kegiatan pengabdian ini salah satunya adalah penyuluhan mengenai inisiasi terbentuknya koperasi bagi kelompok yasinan Bapak -bapak di Desa Ibru dimana cikal bakal nya adalah kelompok telah melakukan iuran dalam kegiatan yasinan sehingga ini dapat dikembangkan lebih lagi . Kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahapan: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap persiapan dilakukan melalui koordinasi tim pengabdian dengan aparatur Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi dan kelompok yasinan. Tahap pelaksanaan, akan dilakukan komunikasi tentang inisiasi koperasi yang bertujuan untuk keaktifan kelompok dan kemandirian kelompok. Tahap evaluasi, adalah melakukan evaluasi secara partisipatif, terhadap capaian-capaian kegiatan pengabdian sesuai dengan fokus kegiatan. Dalam pelaksanaan, tim berupaya untuk membuka wacana mengenai penting nya koperasi dan manfaat dari adanya koperasi. Disisi lain tim juga menjabarkan penataan dan aturan dari terbentuknya koperasi hingga kegiatan kegiatan apa saja yang dapat dikembangkan. Diharapkan melalui penyuluhan dan pendampingan kedepanya, koperasi pada kelompok yasinan dapat terbentuk dan berjalan serta dapat mengarahkan desa secara umum menjadi mandiri.



i



PARAKATA Alhamdulillah tim bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia yang telah memberi inspirasi kepada tim, sehingga dapat menyelesaikan laporan kemajuan yang berjudul “Penyuluhan Koperasi Kredit di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.” Dalam kesempatan ini, penulis masih menyelesaikan sampai batas laporan kemajuan dimana tahapan berikutnya akan di selesaikan setelah ini. Laporan kemajuan ini menjadi salah satu bahan monitoring dari tim sebagai pertanggungjawaban pengabdian dengan dana PNBP Fakultas Pertanian . Tim menyadari bahwa dalam laporan kemajuan ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan, karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wata’ala. Oleh karena itu, timmengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca untuk penyempurnaan tulisan ini.



Jambi, September 2019



TIM



i



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ i RINGKASAN .................................................................................................... ii PRAKATA ........................................................................................................ iii DAFTAR ISI .................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii



I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1 Analisis Situasi ...................................................................................... 1 1.2 Permasalahan Mitra ............................................................................... 3 II. TARGET DAN LUARAN .......................................................................... 4 2.1.Target Capaian Luaran. ......................................................................... 4 III. METODE PELAKSANAAN ..................................................................... 5 3.1 Metode Pelaksanaan .............................................................................. 5 3.2 Hasil yang diharapkan ........................................................................... 7 3.3 Evaluasi Pelaksanaan Program .............................................................. 7 IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI.................................................. 8 4.1 Kinerja LPM UNJA ............................................................................... 8 4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian .................................................................. 8 4.3 Fasilitas Perguruan Tinggi ..................................................................... 9 V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI .............................................. 10 5.1. Gambaran Wilayag Desa Ibru ........................................................... 10 5.1.1. Kondii Geografis Desa Ibru ............................................................. 10 5.1.2. Demografi ....................................................................................... 11 5.1.3. Keadaan Ekonomi Wilayah Pengabdian ........................................ 12 5.1.4. Organisasi dan Kelembagaan Masyarakat ....................................... 12 5.2. Kegiatan Pengabdian .......................................................................... 14 5.2.1. Persiapan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ................................... 14



5.2.2. Pelaksanaan Kegiatan ..................................................................... 15 VI. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 18 6.1. Kesimpulan ................................................................................................ 18 6.2. Saran .......................................................................................................... 18 Daftar Pustaka ................................................................................................ 19 Lampiran ......................................................................................................... 20



DAFTAR GAMBAR



Gambar



........... Halaman



1. Kerangka Kegiatan PPM .....................................................................



6



DAFTAR TABEL



Tabel



Halaman



1. Rencana Target Capaian Luaran .........................................................



4



2. Rencana Kegiatan PPM.......................................................................



5



3. Anggota Tim Pelaksana .....................................................................



9



4. Struktur Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Pada Setiap RT di Desa Ibru Tahun 2016 ...........................................



11



5. Mata Pencaharian Penduduk Desa Ibru Tahun 2016 ..........................



12



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran



Halaman



1. Peta Lokasi Wilayah Pengabdian .....................................................



19



2. Dokumentasi Kegiatan .....................................................................



20



3. Materi Kegiatan ................................................................................



23



4. Draft Susunan Pengurus Koperasi ....................................................



28



5. Daftar Isian ......................................................................................



29



I. PENDAHULUAN 1.1.



Analisis Situasi Data dari Berita Resmi Statistik No. 45/07/Th. XIII, 1 Juli 2010, menunjukkan



bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2010 sebesar 31,02 juta orang (13,33 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2009 yang berjumlah 32,53 juta (14,15 persen), berarti jumlah penduduk miskin berkurang 1,51 juta jiwa. Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun lebih besar daripada daerah perdesaan. Selama periode Maret 2009-Maret 2010, penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 0,81 juta orang, sementara di daerah perdesaan berkurang 0,69 juta orang. Persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak banyak berubah dari Maret 2009 ke Maret 2010. Pada Maret 2009, sebagian besar (63,38 persen) penduduk miskin berada di daerah perdesaan begitu juga pada Maret 2010, yaitu sebesar 64,23 persen. Namun, perbandingan tingkat kesejahteraan masyarakat dan tingkat pembangunan wilayah di antara perdesaan dan perkotaan menunjukkan kawasan perdesaan masih relatif tertinggal jika dibandingkan dengan perkotaan. Sementara itu, jangkauan pelayanan infrastruktur di perdesaan masih jauh dari memadai. Selain tingkat kesejahteraan dan pelayanan infrastruktur, produktivitas dikawasan perdesaan juga relatif rendah karena aktivitas ekonomi perdesaan masih bertumpu pada sektor pertanian (primer). Menguatnya desakan alih fungsi lahan dari pertanian menjadi nonpertanian, akan semakin menurunkan produktivitas tenaga kerja di perdesaan dengan meningkatnya rumah tangga petani gurem. Jika hal itu dibiarkan, sangat sulit untuk menurunkan angka kemiskinan di perdesaan dan mengendalikan migrasi ke kota sehingga pada gilirannya akan membebani dan memperburuk permasalahan di perkotaan. Oleh karena itu, sangat mendesak untuk dilakukannya diversifikasi usaha ekonomi di perdesaan ke arah kegiatan non pertanian (non-farm activities), baik berupa industri yang mengolah produk pertanian maupun berupa jasa-jasa penunjang.



Untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan, upaya diversifikasi lapangan pekerjaan, secara simultan perlu diiringi dengan berbagai program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan,



penyediaan dukungan



prasarana dan sarana sosial ekonomi yang memadai, peningkatan kapasitas pemerintahan dan kapasitas kelembagaan sosial ekonomi dalam pembangunan perdesaan di tingkat lokal, dan penguatan keterkaitan kota dan desa serta sektor pertanian dengan industri dan jasa penunjangnya. Salah satu upaya dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarkat khususnya di kawasan perdesaan adalah melalui lembaga koperasi. Dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga perekonomian. Ketiga pilar itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Ketiga pilar ekonomi tersebut mempunyai peranan yang masing-masing sangat spesifik sesuai dengan kapasitasnya. Sayangnya, seperti yang diungkapkan oleh Widiyanto (1998), dari ketiga pilar itu, koperasi, walau sering disebut sebagai soko guru perekonomian, secara umum merupakan pilar ekonomi yang "jalannya paling terseok" dibandingkan dengan BUMN dan apalagi BUMS. Padahal koperasi selama ini sudah didukung oleh pemerintah (bahkan berlebihan) sesuai kedudukan istimewa dari koperasi di dalam sistem perekonomian Indonesia. Sebagai soko guru perekonomian, ide dasar pembentukan koperasi sering dikaitkan dengan pasal 33 UUD 1945, khususnya Ayat 1 yang menyebutkan bahwa "Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan". Dalam Penjelasan UUD 1945 itu dikatakan bahwa bangun usaha yang paling cocok dengan asas kekeluargaan itu adalah koperasi. Tidak ideal seperti yang dicantumkan Pasal 33 UUD 1945 tersebut, di kelurahan Teluk Kenali, telah berkembang kelompok-kelompok organisasi yang representasif bagi petani seperti Kelompok Tani Perikanan. Kenyataan menunjukkan bahwa kelompok-kelompok organisasi sipil masyarakat ini memiliki berbagai kelemahan mulai dari minimnya pengetahuan manajemen organisasi, manajemen keuangan serta lemahnya kemampuan pembentukan modal (capital formation). Padahal organisasi-organisasi ini diharapkan dapat memecahkan masalah yang



dirasakan oleh warga masyarakat seperti keluar dari jeratan kemiskinan dan rendahnya produktivitas tenaga kerja. 1.2.



Permasalahan Mitra Berdasarkan hasil diskusi awal yang dilakukan oleh Tim Pengabdian dengan



masyarakat dan perangkat desa, permasalahan yang mengemuka adalah sebagai berikut: 1. Masih kurang berkembangnya kehidupan masyarakt pedesaan karena terbatasnya akses masyarakat pedesaan, dapat pada kelompok yasinan bapak-bapak, ataupun ibu-ibu. 2. Masih terbatasnya kapasitas kelembagaan pemerintahan di tingkat lokal dan kelembagaan sosial ekonomi untuk mendukung peningkatan sumberdaya pembangunan pedesaan 3. Masih kurangnya keterkaitan antara kegiatan ekonomi perkotaan dan perdesaanyang mengakibatkan makin meningkatnya kesenjangan ekonomi dan pelayanan infrastruktur



II. TARGET DAN LUARAN Sesuai dengan permasalahan yang ada,solusi yang ditawarkan pada kegiatan pengabdian masyarakat untuk mitra adalah: 1.



Memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Ibru terutama kepada kelompok yasinan yang telah dibentuk tentang koperasi kredit



2.



Menginisiasi terbentuknya koperasi kredit di Desa Ibru Muaro Jambi



2.1 Target Capaian Luaran Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah: (1) Peningkatan pengetahuan pemahaman dan keterampilan masyarakat Desa Ibru terutama kelompok yasinan mengenai koperasi ;(2) Terbentuknya koperasi kredit di lingkup keompok yasinan, dan (3) Program pendampingan yang kontinyu. Rencana target capaian luaran dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran No 1



JenisLuaran Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding



Indikator Capaian Ada



2



Publikasi pada media massa(cetak/elektronik)



Ada



3



Peningkatan omzet pada mitrayangbergerak dalam Bidang ekonomi



Tidak Ada



4



Peningkatan kuantitas dan kualitas produk



Tidak Ada



5



Peningkatan pemahaman dan ketrampilan Masyarakat



Ada



6



Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat



Tidak ada



7



Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang



Ada



8



Hak kekayaan intelektual



Tidak ada



9



Buku ajar



Tidak ada



III. METODE PELAKSANAAN



3.1. Metode Pelaksanaan Penggunaan kedua solusi diatas akan dilakukan dengan serangkaian langkah manajemen proses yang terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi



Tabel 2. Rencana Kegiatan PPM No



Jenis Kegiatan



Penanggung Jawab Kegiatan



1



Survey lapangan untuk melakukan analisis audiens(studi kebutuhan), pengumpulan data sekunder dan primer. -



TimPelaksana Pengabdian pada masyarakat Peangkat desa dan masyarakat desa



2



- Pembuatan rancangan penyuluhan pendampingan inisiasi pembentukan koperasi kredit - Pembuatan rancangan penyusunan kegiatan dalam koperasi kredit



Tim Pelaksana PPM



3



- Pelaksanaan penyuluhan inisiasi Tim Pelaksana Pengabdian pembentukan koperasi kredit Pada Masyarakat(PPM)



4.



Monitoring dan Evaluasi



Tim Pelaksana Pengabdian Pada Masyarakat (PPM)



Permasalahan yang dihadapi



1. Masih kurang berkembangnya kehidupan masyarakat pedesaan karena terbatasnya akses masyarakat pedesaan, dapat pada kelompok yasinan bapak-bapak, ataupun ibu-ibu. 2. Masih terbatasnya kapasitas kelembagaan pemerintahan di tingkat lokal dan kelembagaan sosial ekonomi untuk mendukung peningkatan sumberdaya pembangunan perdesaan 3. Masih kurangnya keterkaitan antara kegiatan ekonomi perkotaan dan perdesaanyang mengakibatkan makin meningkatnya kesenjangan ekonomi dan pelayanan infrastruktur



Solusi yang ditawarkan



Metode 1. Penyuluhan 2. Pendampingan 3. Monitoring Partisipatif 4. Evaluasi Partisipatif.



1. Penyuluhan inisisasi tentang Koperasi Kredit 2. Pendampingan pembentukan koperasi kredit 3. Pendampingan manajemen dalam koperasi



Pendukung 1. Anggota tim yang kompeten



Output 1. Masyarakat Memahami tentang Koperasi Kredit 2. Tumbuh kesadaran bahwa organisasi atau masyarakat mempunyai potensi yang besar untuk memecahkan masalah mereka sendiri dalam permodalan 3. Terbentuk inisiatif kelompok untuk membentuk koperasi kredit dan terciptanya sumber permodalan baru bagi masyarakat



Gambar 1 Skema Kerangka Kegiatan PPM



3.2.



Hasil yang diharapkan Kontribusi mitra dalam pelaksanaan PPM adalah sebagai berikut: 1) Mengumpulkan seluruh petani kelapa sawit 2) Menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pendampingan 3) Menyediakan peralatan yang menunjang kegiatan penyuluhan dan pendampingan



3.3. Evaluasi Pelaksanaan Program Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode: )



Memberikan pemahaman mengenai pentingnya koperasi di Desa Ibru dalam rangka pengembangan potensi desa



)



Melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap jalannya koperasi untuk kedepannya



IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI



4.1 Kinerja LPM UniversitasJambi Pelaksanaan



kegiatan pengabdian pada



masyarakat (PPM) universitas Jambi



mengarahkan program untuk diterapkan dikalangan masyarakat khususnya masyarakat desa.Penerapan kegiatan PPM menyebar pada beberapa disiplin ilmu yaitu bidang pertanian, peternakan, ekonomi, sains dan teknologi serta pendidikan. Sejalan dengan program yang biasa dilakukan oleh Lembaga Pengabdian pada masyarakat (LPM) Universitas Jambi,rencana program PPM yang diusulkan ini berupa Penguatan Sistem Produksi Padi Sawah Pada Daerah Bekas Pertambangan Tanpa Izin (Peti) Di Desa Baru Pangkalan Jambu, Kebupaten Merangin. 4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian Berkaitan dengan rencana pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini,para pelaksana program dari LPM Universitas Jambi yang menjadi pengusul program memiliki relevansi keahlian dengan substansi program berlatar belakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua, anggota dan tenaga tambahan mahasiswa berlatarbelakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua dan anggota berlatar belakang bidang komunikasi masyarakat yang dibuktikan dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan senantiasa mengkaji persoalan masyarakat pedesaan dan pengembangan masyarakat. Ketua tim berlatarbelakang akademik dibidang komunikasi pembangunan masyarakat pedesaan yang telah mempuni dalam ilmu penyuluhan khususnya komunikasi masyarakat serta pembangunan masyarakat pedesaan.Anggota tim pengusul terdiri dari tiga orang dosenyang berlatarbelakang akademis dengan keahlian dibidang Penyuluhan Pertanian dan Agribisnis



8



Tabel 3. Anggota Tim Pelaksana No



Nama



Jabatan



Pengalaman/Keahlian



Ketua



Komunikasi Pemb Masy



1



Dr. Fuad Muchlis, S.P.M.Si



2



Dr. Ir Hj Rosyani, M.S



Anggota1



BDP - Penyuluhan



3



Ir. Yanuar Fitri, M.si



Anggota2



Agribisnis



4



Gina Fauzia, S.P, M.Si



Anggota 3



Ekonomi Pertanian



4.3. Fasilitas Perguruan Tinggi Universitas Jambi memiliki sarana penunjang untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.Universitas Jambi (2017) melaporkan bahwa luas total bangunanyang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah sebesar 32.043 M2,dengan peruntukan terdiri dari ruang kuliah



(8.283m2),ruang



dosen



(4.623m2),



ruang



administrasi



laboratorium (4.979m2) dan ruang perpustakaan (1.915m2).



(12.243m2),ruang



Lembaga penelitian dan



Pengabdian kepada masyarakat memiliki gedung dengan luas 763m2 sebagai pusat administrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Universitas Jambi.Fasilititas lain yang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK)yang



merupakan



pusat



pelayanan



teknologi informasi dan Devisi data.



9



V . HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI



5.1. Gambaran Wilayah Desa Ibru 5.1.1 Kondisi Geografis Desa Ibru Desa Ibru terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Memiliki luas wilayah + 1.828,57 Ha. Desa Ibru terbagi menjadi 4 RT dan 2 dusun yakni dusun Suka Makmur dan dusun Bakti Jaya. Dengan batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Timur dengan



: Desa Sungai Landai



b. Sebelah Utara dengan



: Desa Sungai Landai



c. Sebelah Selatan dengan



: Desa Suka damai dan Provinsi Sumatera Selatan



d. Sebelah Barat dengan



: Desa Nyogan



Wilayah Desa Ibru dengan jumlah dusun 2 dan memiliki 4 RT, terdiri dari : a. Kebun Karet



: 860 Ha.



b. Kebun Sawit



: 56 Ha



c. Lahan pemukiman



: 43 Ha.



d. Perkantoran



: 0,5 Ha



e. Pemakaman



: 1,5 Ha



f. Kolam



: 3 Ha



g. Pertanian



: 15 Ha



h. Lain-lain



: 849,57 Ha



Desa Ibru yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 758 jiwa dan jumlah KK sebanyak 209, di pimpin oleh kepala desa yaitu ibu Sumiyati. Penduduk berasal dari berbagai suku bangsa yaitu jawa, melayu jambi, minang dan batak yang hidup berdampingan dimana 99,8% beragama Islam, 01% beragama Kristen dan 0,1% beragama budha.



10



5.1.2 Demografi Pada tahun 2019, jumlah penduduk Desa Ibru sebanyak 758 jiwa dengan 395 orang laki laki dan 363 orang perempuan, jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dimana 328 orang adalah laki laki dan 296 orang perempuan. Pertambahan ini disebabkan jumlah penduduk yang dating lebih besar dari penduduk yang pindah. Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Ibru tergolong penduduk usia muda. Indikasi ini tergambar dari rasio penduduk usia kelompok umur wajib belajar 9 tahun merupakan yang terbanyak jumlahnya yakni 122 jiwa. Kemudian disusul kelompok umur 25 - 30 yaitu 208 jiwa. Rasio jenis kelamin penduduk Desa Ibru menunjukkan bahwa penduduk perempuan relatif lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Tabel 4. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin pada setiap RT di Desa Ibru tahun 2016 No



Kelompok Umur



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



0–5 6 – 10 11 – 15 16 – 20 21 – 25 26 – 30 31 – 35 36 – 40 41 – 45 46 – 50 51 – 60 61 – 70 70– 80 80 keatas Jumlah



2016 Jumlah 60 78 54 53 48 78 73 62 73 73 56 53 50 10 720



11



5.1.3. Keadaan Ekonomi Wilayah Pengabdian Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Desa Ibru secara umum juga mengalami peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang memiliki usaha atau pekerjaan walaupun jenis pendapatan tersebut pada umumnya belum dapat dipastikan bersumber dari hasil usaha yang dilakukan bisa juga diperoleh dari pinjaman modal usaha dari pemerintah,seperti dana SPP dari program PNPM atau Instansi lainnya. Berikut mata pencaharian masyarakat Desa Ibru Tabel 5. Mata Pencarian Penduduk Desa Ibru dari tahun 2014. No



Mata Pencaharian



Jumlah (Orang)



Persentase dari Jumlah Penduduk



1



Perkebunan Sawit



54



1,58



%



2



Perkebunan karet



862



25,58



%



3



Peternak Kerbau



10



0,40



%



4



Peternak kambing



6



0,97



%



5



Pandai besi



1



0,39



%



6



Pedagang



22



0,58



%



Komoditas andalan terbesar yang dihasilkan dari desa Ibru adalah kebun karet, ini dikarenakan 75 % dari luas wilayah desa Ibru adalah perkebunan Karet. Hal ini disebabkan memang dari asal nenek moyang masyarakat memang telah bercocok tanam karet. Diikuti dengan mata pencaharian sebagai pedagang kerbau yang didukung penuh oleh kelompok tani yang bersangkutan dengan program pengembang biakan ternak kerbau, kambing dan ayam kampong yang dapat dijual sebagai suatu sumber pendapatan masyarakat.



5.1.4. Organisasi dan Kelembagaan Masyarakat Organisasi pemerintah desa yang pada saat ini dipimpin oleh ibu sumiyati memiliki tanggung jawab yang besar sebagi tempat pelayanan dan aspirasi yang berkaitan dengan LPM sebagi wadah dari pihak masyrakat untuk disampaikan ke pada pihak pemerintah desa untuk dapat meningkatkan kesejahteraan para masyarakat desa ibru dengan beberapa aspirasi yang disampaikan untuk dapat dilaksanakan dengan baik .



12



Pemberdayaan kelembagaan petani merupakan proses perubahan pola pikir dengan mempersiapkan



SDM



petani



menjadi



profesional,baik



dalam



teknis



budidaya



(produksi),dalam pengolahan hasil,pemasaran dan pengelolaan organisasi. Tanpa rasa percaya dari anggota atau para petani,maka kelembagaan yang dibangun tidak akan kuat dan tidak berfungsi dengan baik dan berkelanjutan. Kesadaran organisasi di beberapa kelompok tani cukup tinggi. Desa Ibru memiliki 3 Kelompok Tani . Salah satu kelompok tani yang masih aktif di Desa Ibru yaitu kelompok tani Tunas makmur 1 dan Tani Jaya. Sebagai kelompok tani yang ada di Desa Ibru. Kegiatan organisasi pertemuan dilakukan di Kantor Desa Ibru. Kegiatan biasanya memecahkan masalah dalam kelompok dan individu petani. Meski terkadang terjadi perbedaan pendapat namun kelompok ini tetap solid dan menjalin kekerabatan yang erat antara kelompok, namun ada juga beberapa petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani. Salah satunya petani yang tidak punya kebun dan hanya memperkerjakan kebun milik orang lain,dengan menggunakan sistem bagi hasil. Untuk wanitanya sempat ada organisasi wanita tani yang biasa disebut dengan KWT (Kelompok Wanita Tani) adapun kegiatan yang dilakukan oleh organisasi KWT ini adalah menanam tanaman seperti sayuran dan lain-lain disekitaran perkarangan rumah, dikarenakan tingkat partisipatif anggota yang berkurang dan karenanya kurang waktu para anggota terhadap KWT, akhirnya eksistensi KWT didesa ibru mulai berkurang atau dapat dikatakan tidak aktif lagi pada tahun-tahun terakhir ini. Selain organisasi di tingkat petani. Terdapat organisasi masyarakat seperti Majelis taklim, merupakan kelembagaan atau organisasi yang sangat berpengaruh besar bagi kehidupan masyarakah Desa Ibru karena majelis taklim memiliki kegiatan rutin setiap hari jumat, yang mana kaum wanita melakukan pengajian pada saat siang hari dan kaum pria pada malam harinya. Majelis taklim dipimpin oleh Ibu Sunarni yang juga memimpin PKK. Majelis taklim, PKK, pegawai syara, dan karang taruna saling berkaitan satu sama lainnya. Hal ini disebabkan karena ibu-ibu PKK melakukan kegiatan pengajian setelah mengikuti arisan dan begitu pula pegawai syara sering melakukan kegiatan bersama dengan organisasi majelis taklim. Majelis taklim sering melakukan kegiatan perlombaan pengajian yang terkadang melibatkan anggota karang taruna. Perangkat desa juga berpengaruh bagi masyarakat demi kelancaran dan keperluan masyarakat. 13



BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) merupakan usaha desa yang dikelola oleh pemerintah desa yang sebelumnya diberikan wewenang untuk dapat mengatur dan mengelola PDAM didesa Ibru dari proses administrasi dan perawatan alat tetapi karena adanya suatu masalah internal yang dihadapi direktur BUMDES desa ibru dan anggotanya yang menyebabkan sudah mulai tidak berjalannya proses administrasi seperti pembayaran air dan sebagainya, sehingga proses administrasi dipindahkan lokasinya ke tempat rumah kades dan untuk pengelolaan mesin pemompa air dikelola oleh pihak selain BUMDES. Pada akhrinya ibu sunarti selaku direktur BUMDES mengundurkan diri yang menyebabkan organisai BUMDES tidak aktif lagi hingga seakarang.



5.2. Kegiatan Pengabdian 5.2.1 Persiapan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Kegiatan persiapan pengabdian kepada masyarakat “Penyuluhan Koperasi Kredit di Desa Baru Kabupaten Muaro Jambi” yang dilakukan sebagai berikut: a. Rapat Koordinasi Tim Pengabdian Masyarakat Rapat koordinasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada hari Senin, 17 Juni 2019. Rapat koordinasi kegiatan dihadiri oleh tim pengabdian masyarakat guna membahas jadwal dan pelaksanaan kegiatan. b. Koordinasi Tim Pengabdian Masyarakat dengan Aparatur Desa Ibru. Koordinasi antara tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Jambi dengan aparatur Desa Baru Ibru dilakukan dengan langsung menemui perangkat Desa Ibru pada tanggal 27 dan 28 Juni 2019 , dimana sebelumnya tim sudah melakkan penjajakan awal. Selama di daerah pengabdian tim melakukan komunikasi dengan perangkat desa dalam hal ini Kepala Desa. Koordinasi yang dilakukan adalah membahas tentang kegiatan pengabdian hingga jadwal tim pengabdian dalam melaksanakan kegiatan . Pada hari kedua tim berkomunikasi dengan tokoh tokoh masyarakat termasuk kepala desa dan sekretaris desa untuk membicarakan maksud dan tujuan dari kegiatan ini. c. Pembuatan Instrument Pelaksanaan Pengumpulan data mengenai kondisi daerah, dimana desa Ibru memiliki pasantren, kelompok wanita tani, kelompok yasinan dan lainnya , kebutuhan desa serta informasi lainya terkait kegiatan pengabdian. Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara diskusi 14



bersama aparatur desa, tokoh masyarakat serta masyarakat daerah Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi.



5.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarkat “Penyuluhan Koperasi Kredit Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi” terdiri dari beberapa kegiatan. Kegiatan yang telah dilaksanakan hingga saat ini (awal September 2019) adalah sebagai berikut: a. Diskusi Mengenai inisisasi koperasi kredit Pada tanggal 27-28 Juni 2019, tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Jambi mendatangi Desa Ibru. Kedatangan tim pengabdian masyarakat bertujuan untuk berdiskusi bersama perangkat desa termasuk tokoh-tokoh masyarakat mengenai tujuan dan kegiatan yang akan tim lakukan, dimana sebelumnya tim juga telah membangun komunikasi dengan Kepala Desa Ibru tentang kegiatan yang alan tim laksanakan. Kegiatan diskusi tersebut dipandu oleh ketua tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Pada saat diskusi berlangsung tim menggali informasi tentang kebutuhan hingga permasalahan yang di hadapi Lembaga Lembaga masyarakat.



Tim



mendapatkan beberapa informasi juga mengenai kelompok yasinan yang selalu aktif tetapi tidak bisa berkembang walaupun kelompok yasinan membuat aktivitas iuran untuk setiap anggota. Dari komunikasi yang terbangun maka tim menyimpulkan bahwa peluang terbentuknya koperasi kredit dapat dikembangkan. Dan inisisasi tersebut di sambut baik oleh warga dan perangkat desa. dalam hal ini kelompok yasinan Desa Ibru memerlukan pendampingan yang intens sehingga warga paham akan pentingnya koperasi kredit di lingkungan mereke. b. Pembuatan bahan dikusi oleh tim Setelah tim kembali dari Desa Ibru, tim berkumpul dan berdiskusi mengenai hasil dari kunjungan awal. Dari sini tim mulai mendikusikan rencana kegiatan. Rencana yang dibuat didsarkan pada hasil berdiskusi dengan masyarakat desa. Selain itu, tim juga menyimpulkan bahwa Desa Ibru harus mempunyai batas desa dll. Hal ini menjadi keharusan tim untuk dapat membuat tambahan kegiatan.



15



Hasil diskusi dari informasi yang diperoleh, tim akan membuat rencana kegiatan tambahan lain dengan melibatkan mahasiswa mahasiswa yang telah berpengalaman dalam penentuan batas desa dll. Hal ini menjadi keputusan tim dalam melakukan rencana kegiatan lanjutan. Hal ini menjadi cikal bakal bahwa Desa Ibru akan menjadi salah satu desa binaan dari Jurusan Agribisnis. c. Sosialisasi Rencana Kegiatan Rencana kegiatan yang telah disepakati tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Jambi bagi masyarakat Desa Ibru dilakukan pada tanggal 03-04 Agustus 2019. Dalam tahap awal ini, tim melakukan tahapan penggalian potensi lebih lanjut mengenai Desa Ibru. Kemudian tanggal 03 Agustus 2019, tim kembali berdiskusi , kali ini tujuan nya adalah Kelompok yasinan bapak-bapak. Diskusi sangat berjalan dengan aktif dimana memang anggota kelompok yasinan belum memahami secara pasti tentang pentingnya dari koperasi kredit yang bertujuan dari kita untuk kita dengan sifat kekeluargaan. Respon yang positif dari kelompok yasinan dalam pendirian koperasi kredit dengan bermacam pertanyaan yang ditanyakan saat tim membuka sesi tanya jawab membuka pemahaman mereka lagi mengenai koperasi kredit, cikal bakalnya adalah iuran yang dilakukan kelompok yasinan tetapi tim perlu memberikan penjelasan lebih bagaimana aturan dalam koperasi kredit mulai dari kepengurusan hingga aturan yang berlaku sehingga diharapkan koperasi kredit ini dapat berkembang kedepanya. Ada beberapa kegiatan yang tim insiasikan kepada masyarakat sasaran untuk pengembangan koperasi kedepan. Kegiatan yang direncanakan antara lain: pembentukan kepengurusan koperasi, pelatihan pembuatan laporan dan manajemen koperasi. d. Sosialisasi Pembentukan Kepengurusan Koperasi Pembentukan kepengurusan koperasi dilakukan tim dengan melakukan diskusi dan rapat terbuka dengan kelompok sasaran. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2019. Pada kegiatan ini, tim melakukan diskusi melalui rapat ke semua masyarakat yang dijadikan kelompok sasaran yang bertujuan untuk membentuk kepengurusan koperasi . Pengurus yang sudah terpilih dari hasil mufakat bersama selanjutnya akan di sah kan dalam Surat Keputusan Kepala Desa. Setelah kepengurusan terbentuk tim berdiskusi untuk kegiatan kegiatan koperasi selanjutnya, mulai dari pembahasan Anggaran Dasar dan Aanggaran



Rumah



Tangga



yang



dilakukan



pada



tanggal



5



Oktober



2019. 16



Kemudian tanggal 09 November 2019, tim kembali melakukan diskusi dengan pengurus koperasi mengenai kewajiban koperasi dalam menjalankan manajemen kepengurusan koperasi, seperti laporan administrasi dan keuangan serta manajemen dalam koperasi. Pada tahap selanjutnya yaitu tanggal 10 November 2019, tim akan melakukan evaluasi dari semua diskusi yang telah dilakukan bersama kelompok sasaran. Ketetapan kepengurusan koperasi dalam bentuk Surat Keputusan hingga kendala dan masalah yang dihadapi koperasi setelah 3 bulan dari hasil kesepakatan Bersama. Tujuan tim pengabdian tidak sampai disini karena dalam perencanaan tim Desa Iru akan menjadi desa binaan sehingga tim akan berupaya selalu berkomunikasi dengan masyarakat untuk keberlanjutan dan pengembangan Desa Ibru salah satunya dalam pembentukan Koperasi ini.



17



VI. KESIMPULAN DAN SARAN



6.1. Kesimpulan 1.



Masyarakat Desa Ibru Kecamaan Mestong belum secara keseluruhan mengetahui dan memahami mengenai mengenai Koperasi Kredit



2.



Masyarakat Desa Ibru Kecamatan Mestong khususnya pada kelompok yasinan masih minim informasi dalam pelaksanaan Koperasi Kredit terkait kepengurusan, aturan hingga laporan administrasi dan keuanganya



3.



Penyuluhan dan Pendampingan dalam keberadaan koperasi kredit ditengah masyarakat khususnya kelompok yasinan sangat dibutuhkan dalam pengembangan desa menuju kemandirian desa



6.2 Saran 1.



Pemerintah desa sebaiknya lebih memberikan ruang bagi kelompok-kelompok masyarakat untuk berorganisasi dan berapresiasi dalam pengambilan keputusan



2.



Perguruan tinggi dapat berperan sebagai penghubung antara masyarakat desa, pemerintah, dan instansi terkait lainnya agar kegiatan pembinaan desa dapat berjalan dengan lancar



18



Lampiran 1. Peta Lokasi Daerah Pengabdian



19



Lampiran 2. Dokumentasi di Lapangan



Keterangan: Pertemuan dan diskusi tim dengan mahasiswa yang terlibat mengenai temuan temuan awal Desa Ibru



Keterangan: Pertemuan dan diskusi tim dengan mahasiswa yang terlibat mengenai temuan temuan awal Desa Ibru 20



Keterangan: Penyuluhan Tim mengenai Koperasi Kredit dengan kelompok sasaran



Keterangan: Penyuluhan Tim mengenai Koperasi Kredit dengan kelompok sasaran



21



22



Lampiran 3. Materi Sosialisasi



23



24



25



26



27



Lampiran 4. Draft Susunan Pengurus Koperasi



KOPERASI KREDIT UNION



Ketua



: ACHMAD KHOIRUN



Wakil Ketua



: JUNIAIDI



Sekretaris



: HARUN



Bendahara



: A. ROHMAN



Bidang Simpan Pinjam Koordinator



: Heri Purnawan



Bidang Pengembangan Usaha Koordinator



: Imam Sutopo



Bidang Hubungan Masyarakat Koordinator



: Efendi



28



A. Identitas Diri Nama Alamat Tempat Lahir Tanggal Lahir NIP NIDN Jabatan Fungsional E-mail Pangkat/Golongan Nomor Telp/HP Sertifikasi Lulusan yang Dihasilkan



: Dr. Fuad Muchlis, SP, M.Si : Perum. Lotus Residence F.12 RT.69 Kel. Kenali Besar Jambi : Teluk Sialang : 06 September 1979 : 19790906200312 1 004 : 0006097901 : Lektor : [email protected] : Penata Tkt 1/III.d : 081366172639 : YA(Sertakan fotocopy jika ada) : S1 = orang; S2 =-orang; S3 =- orang



1. Riwayat Pendidikan Gelar PT Asal



Bidang Keahlian



S1



S.P



UNJA



Penyuluhan Komunikasi Pertanian



S2



M.Si



IPB



Komunikasi Pembangunan Pertanian Pedesaan



S3



Dr



IPB



Komunikasi Pembangunan Pertanian Pedesaan



Tahun



Negara



Masuk



Keluar



dan 1997



2002



Indonesia



2007



2009



Indonesia



2012



2017



Indonesia



dan



dan



Judul Penelitian Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan kegiatan sub sistem agribisnis pengolahan dan pemasaran kedelai di Kab. Tanjung Jabung Timur Analisis Komunikasi Partisipatif dalam Program Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus pada Implementasi Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Teluk Kecamatan Pemayung Kab. Batang Hari). Praktik Komunikasi dalam Pemberdayaan Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi



29



• Sertakan Fotocopy Ijazah 2. Aktivitas Dosen Jumlah SKS Pengajaran Pada : PS Agribisnis PS Lain, PT Sendiri PT Lain Jumlah SKS Penelitian Jumlah SKS Pengabdian Masyarakat Jumlah SKS Manajemen PT Sendiri PT Lain Aktivitas Mengajar Kode MK Nama MK



UNJ 112 PAK 115 PAK 115 PAK 113 IKK 511



PAB 125 PAB 125 PAY 362 PAK 141 PAK 141 AGB 147 AGB 145 AGB 144 AGB 143 IKK 525 MAB 524 MIL 520



AGB 155 AGB 155 UNJ 112



: : : : : :3 :



Jumlah SKS



SEMESTER GANJIL 2017-2018 ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR 2 SOSIOLOGI PEDESAAN DAN 3 PERTANIAN SOSIOLOGI PEDESAAN DAN 3 PERTANIAN PENGANTAR ILMU PERTANIAN 2 PENGANTAR ILMU 3 KEPENDUDUKAN (S2 MIKK) SEMESTER GENAP 2017-2018 EKOLOGI MANUSIA (D) 3 EKOLOGI MANUSIA (H) 3 KOMUNIKASI BISNIS 3 PENYULUHAN PERTANIAN (L) 3 PENYULUHAN PERTANIAN (E) 3 METODA PENULISAN ILMIAH 2 PENGEMB. MASYARAKAT 3 PEMBANGUNAN PERTANIAN 3 ILMU KEPENDUDUKAN 2 ILMU KEPENDUDUKAN 3 LANJUTAN (S2 MIKK) PEMBANGUNAN PERTANIAN 3 (S2 MAB) ANALISIS KEBIJAKAN 3 LINGKUNAN (S2 MIL) SEMESTER GANJIL 2018-2019 KOMUNIKASI BISNIS (D) 3 KOMUNIKASI BISNIS (E) 3 ILMU SOSIAL & BUDAYA 2 DASAR



Jumlah Pertemuan Direncanakan Terlaksana 8



8



8



8



8



8



8



8



8



8



8 8 8 8 8 8 8 8 8 8



8 8 8 8 8 8 8 8 8 8



5



5



4



4



8 8 8



8 8 8 30



PAK 113 AGB 154 PAY 472 PAB 232 MAB 514 KHN 355 KHN 235 KHM475



PENGANTAR ILMU PERTANIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERENCANAAN PEMB SOSIAL SOSIOLOGI PEDESAAN & PERTANIAN AGRIBISNIS (S2 MAB) PENYULUHAN KEHUTANAN SOSIOLOGI KEHUTANAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN/ ORANG RIMBA



2 3 2 3



8 8 8 8



8 8 8 8



3 2 3 3



5 8 8 5



5 8 8 5



Kegiatan Dosen Jenis Kegiatan : Seminar Ilmiah, Loka Karya, Workshop, Pagelaran, Pameran, dll Sebagai ** Jenis Kegiatan * Workshop Pengelolaan dan Penelaahan Terbitan Jurnal Berkala Imiah. Seminar Nasional : Pembangunan Berwawasan Lingkungan, Mewujudkan Resiliensi Desa Simposium Konvensi Nasional: Penyuluhan Pembangunan Era Konektivitas Asia, Urgensi Pendidikan Profesi Penyuluh. Bogor International Conference: “Rural Transformation in Globalization Era” . Bogor Neuron to Nation: “Membangun Karakter Bangsa Melalui Revolusi Mental, Menuju Indonesi Melayani, Bersih dan Tertib. Campus Road Show: Menjawab Tantangan Ketahanan Energi dan Perubahan Iklim. Workshop Penulisan Artikel Jurnal Internasional. Jambi Workshop on Social Gender Integration Plan (SGIP). Bogor



Tempat



Tahun



Penyaji



Peserta



Bogor



2013



-



V



Bogor



2013



-



V



Bogor



2013



-



V



Bogor



2014



-



V



Jakarta



2016



-



V



Bogor



2016



-



V



Jambi



2017



-



V



Bogor



2017



-



V 31



International Symposium: “Quo Vadis Development Bogor 2017 Communication?” Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan Bidang Ilmu- Serang2018 V ilmu Pertanian BKS-PTN Banten Barat. Rapat Koordinasi Dewan Kuala 2018 V Ketahanan Pangan Kabupaten Tungkal Tanjabar dengan judul “Strategi Mewujudkan Kedaulatan Pangan Melalui Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Produk” • Sertakan fotocopy bukti keikutsertaan dalam mengikuti kegiataan



V



-



Pencapaian Prestasi Sebutkan pencapaian prestasi/reputasi dosen, misalnya prestasi dalam pendidikan, penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (tambahkan baris dengan format yang sama jika tidak mencukupi) Prestasi



Tahun Internasional



Tingkat Nasional



Lokal



• Sertakan fotocopy piagam Kei IkutSertaan Dosen dalam Organisasi Kurun Waktu Nama Organisasi Tahun Tahun Internasional Awal Akhir PISPI 2017 PERHEPI 2016 FORKAPI 2016 PAPPI 2016 HKTI 2017 KAHMI • Sertakan fotocopy bukti keikutsertaan dalam mengikut organisasi



Tingkat Nasional



Lokal Jambi Jambi



V V Jambi Jambi



Karya Tulis Yang Dihasilkan dan Kerjasama Dosen 5 Tahun Terakhir Penelitian dan Pengabdian Dosen 5 tahun terakhir Jenis Judul No (Penelitian/P Penelitian/Pengabdian engabdian) Strategi Radio Komunitas Penelitian 1. dalam Memberdayakan



Pendanaan Tahun 2017



Sumber



Jumlah (Rp)



DPRM Dikti 50.000.000 32



2.



3.



4.



5.



6.



7.



8.



9.



Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Duabelas Kajian Sumber Daya Penelitian Manusia (SDM) Petani dan PPL Untuk Meningkatkan Daya Saing Kelembagaan Tani Di Kab. Batang Strategi Komunikasi dalam Meningkatkan Daya Saing Kelembagaan Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Batang Hari Gotong Royong Transformation Of Rural Communities In Jambi Province Penyusunan Naskah Akademik Raperda Inisiatif DPRD Kab Tanjung Jabung Barat tentang Bantuan Hukum bagi Masyarakat Miskin Penyusunan Naskah Akademik Raperda Inisiatif DPRD Kab Tanjung Jabung Barat tentang Pengentasan, Pemberdayaan dan Penanganan Penyandang Masalah Sosial Penyusunan Naskah Akademik Raperda Inisiatif DPRD Kab Tanjung Jabung Barat tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Penyusunan Naskah Akademik Raperda Inisiatif DPRD Kab Tanjung Jabung Barat tentang Kelembagaan Adat di Kabupaten Tanjabbar Penyusunan Naskah Akademik Raperda



2017



Pemerintah Kabupaten Batanghari



120.000.000



Penelitian



2018



PNBP Faperta UNJA



40.000.000



Penelitian



2018



CRC



40.000.000



Penelitian



2017



Kab.Tanjabb 45.000.000 ar



Penelitian



2017



Kab.Tanjabb 45.000.000 ar



Penelitian



2017



Kab.Tanjabb 45.000.000 ar



Penelitian



2016



Kab.Tanjabb 65.000.000 ar



Penelitian



2016



Kab.Tanjabb 65.000.000 ar 33



10.



11.



12.



13.



No 1.



2.



Inisiatif DPRD Kab Tanjung Jabung Barat tentang Penanggulangan Prostitusi Penyusunan Naskah Akademik Raperda Inisiatif DPRD Kab Tanjung Jabung Barat tentang Penanggulangan Prostitusi Kontestasi Aktor Dalam Pemberdayaan Orang Rimba Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi Penyuluhan dengan judul “Penguatan Kelembagaan UMKM Kelompok Tani Kopi Liberika Tungkal Komposit di Kelurahan Mekar Jaya Kec. Betara Kab. Tanjab Barat, Tanggal 02 Juni 2018 Narasumber pada Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjabar dengan judul “Strategi Mewujudkan Kedaulatan Pangan Melalui Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Produk” di Kuala Tungkal, 28 Mei 2018



Penelitian



2016



Kab.Tanjabb 65.000.000 ar



Penelitian



2018



Mandiri



-



Pengabdian



2018



Mandiri



-



Pengabdian



2018



Mandiri



-



Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal (5 Tahun Terakhir) Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal



Volume/No mor/Tahun The Correlation Community Jurnal Komunikasi Volume 12 Development (CD) Program and Image Pembangunan ISSN: (1), 2015 of PTPN V in Resipients Help Education 1693-3699 Sector Sejarah Marginalisasi Orang Rimba di Paramita: Historical Vol. 26 (2), Era Orde Baru Studies Journal UNES 2016 Semarang. 34



3.



Communicative Action In Maintaining of The Communal Rights (Case Study In Orang Rimba In The Eastern Region Bukit Duabelas National Park, Jambi Province, Indonesia. Published at International Journal of Research In Social Sciences Oct. 2016



International Journal of Vol. 10 (1), Research In Social 2016 Sciences Oct. 2016.



4.



Community Radio Roles As Public Sphere Struggling Orang Rimba Rights From Bukit Duabelas National Park Jambi Province, Indonesia.. Published at Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic Sciences (RJOAS), Vol. 10(70), October 2017\



Russian Journal of Vol. 10(70), Agricultural and Socio- October Economic Sciences 2017 (RJOAS),



No



Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir Judul Buku



Tahun



Jumlah Halaman



Penerbit



Pengalaman Kerjasama dan Keterlibatan Dosen Sebagai Tenaga Ahli/Pakar No 1. 2. 3.



No 1.



2.



Tenaga Ahli Tahun Di Sebagai DPRD Kab. Tanjung Jabung Tim Ahli 2011-2017 Barat Dewan Ketahanan Pangan Pokja Ahli 2017-2018 Kab. Tanjung Jabung Barat Komisi Penilai AMDAL Kota Tim Pakar Independen Bidang 2018 Jambi Sosial Ekonomi



Kerja Sama Di BRG RI



Sebagai Anggota



DPRD Kab. Anggota Tanjung Jabung Barat



Dalam Bentuk



Tahun



Penelitian: Kajian Pengembangan 2017 Komoditi Lokal Potensial pada Lahan Gambut di Provinsi Jambi Penyusunan Dokumen Naskah 2017 Akademik (NA) Ranperda Insisiatif DPRD Kab. Tanjabbar tentang Bantuan Hukum Bagi Warga Miskin



35



3.



DPRD Kab. Anggota Tanjung Jabung Barat



4.



DPRD Kab. Anggota Tanjung Jabung Barat



5.



KPU Jambi



6



Bappeda dan Anggota Dinas Kehutanan Provinsi Jambi



Kota Panelis



Penyusunan Dokumen Naskah 2017 Akademik (NA) Ranperda Insisiatif DPRD Kab. Tanjabbar tentang Pengentasan, Pemberdayaan dan Penanganan Penyandang Masalah Sosial Penyusunan Dokumen Naskah 2018 Akademik (NA) Ranperda Insisiatif DPRD Kab. Tanjabbar tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Tim Penyusun Materi Debat Publik 2018 Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Jambi StudiKelayakanAlternatif Mata 2018 PencaharianMasyarakatDesa pada KHG Baung Betara dan Penabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat



Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpaiketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya. Jambi, Januari 2019 Hormat Saya,



Dr. Fuad Muchlis, SP, M.Si NIP. 19790906200312



36



Anggota I A. Identitas Diri Nama Lengkap



Dr. Ir. Rosyani, Msi



Nomor Peserta



101102011810052



NIP/NIK



19620817 198803 2 003



NIDN



0017086216



Tempat dan Tanggal Lahir



Kuala Tungkal / 17 Agustus 1962



Jenis Kelamin



Perempuan



Status Perkawinan



Kawin



Agama



Islam



Golongan / Pangkat



IVa /Pembina



Jabatan Fungsional Akademik



Lektor Kepala 400



Perguruan Tinggi



Universitas Jambi



Alamat



Kampus Pinang Masak Jl. Raya Jambi – Bulian KM 15 Mendalo Jambi 0741-583051/0741(582632)



Telp. / Faks. Alamat Rumah



Jl. Patimura-Sersan Bais No 103 RT 06 RW 02 Kenali Besar, Jambi



Telp. / Faks.



0741-669574



Alamat e-mail



[email protected] RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI



Tahun Lulus 1986



1992 2008



Jenjang



Perguruan Tinggi



Jurusan/Program Studi



Strata 1 (S1)



Universitas Jambi



Sosial Ekonomi Pertanian/Pembangunan Pertanian



Strata 2 (S2)



Universitas Indonesia



Ilmu Lingkungan/Ekologi Manusia



Strata 3 (S3)



Universitas Indonesia



Ilmu Lingkungan/Ekologi Manusia



PELATIHAN PROFESIONAL Tahun



Pelatihan



2010



Pelatihan Penilaian AMDAL C Angkatan XVI



2012



a Master Class on Policy Analysis for REDD+: within a Decentralised Context



Penyelenggar a PPSML-UIKenemnterian LH RI Crawford Fund dan UI-Pusat Penelitian Perubahan Iklim



Jangka waktu 21 Juni-2 Juli 2010



7-10 Agustus



37



PENGALAMAN JABATAN Jabatan / Pekerjaan Ketua Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Kepala Laboratorium Sosiologi Ketua Peer Group Sosiologi Pedesaan Sekretaris Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Ketua Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Kepala Pusat Penelitian Lingkungan HidupLembaga Penelitian Universitas Jambi Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Jambi Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Jambi



Institusi



Tahun



s.d



Fakultas Pertanian UNJA



1998-2002



Fakultas Pertanian



1997-2004



Fakultas Pertanian



1999-2010



Lembaga Penelitian UNJA



1992-2004



SK Rektor



2010-2012



SK Rektor



2012-2015



SK Rektor



2013-2017



SK. Rektor



2017-2021



PENGALAMAN MENGAJAR Mata Kuliah



Jenjang



Institusi/Jurusan/ Program



Tahun..s.d...



Statistik Non Parametrik



S1



Fak. Pertanian UNJA



1989 -1993



Sosiologi Pedesaan



S1



Fak. Pertanian UNJA



1989 -1993



Metode Penelitian Sosial Ekonomi



S1



Fak. Pertanian UNJA



1989 s/d sekarang



Metode Ilmiah



S1



Fak. Pertanian UNJA



1989 –s/d sekarang



Perubahan Sosial



S1



Fak. Pertanian UNJA



1989 -1993



Ekologi Manusia



S1



Fak. Pertanian UNJA



1989 s/d sekarang



Pengantar Sumberdaya Alam dan Lingkungan



S1



Fak. Pertanian UNJA



2001 s/d sekarang



Pengelolaan Lingkungan Hidup



S1



Fak. Pertanian UNJA



2008 s/d sekarang



Sosiologi Pertanian



S1



Fak. Pertanian UNJA



2008 s/d 2017



Pengantar Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan



S1



Ekstensi Fak. Pertanian UNJA



2009 s/d sekarang



Ekologi Manusia



S2



Master Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia



2017s/d Sekarang



38



Mata Kuliah



Jenjang



Institusi/Jurusan/ Program



Tahun..s.d...



Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan



S2



Pascasarjana Ekonomika UNJA



Metode Penelitian Lingkungan



S2



Pascasarjana Agribisnis



2009 s/d sekarang



Etika Lingkungan



S2



Master Ilmu Lingkungan UNJA



2013/sekarang



Pengetahuan Dasar Ilmu Lingkungan



S2



Pascasarjana Ilmu Lingkungan



2008 s/d 2016



2013 s/d sekarang



PERAN DALAM KEGIATAN MAHASISWA Tahun 2008-2018 2008sekarang



Jenis/Nama Kegiatan



Peran



Tempat



Pembimbing Skripsi Mahasiswa



Membimbing



Faperta UNJA



Pembimbing Akademik (PA)



Pembimbing



Faperta UNJA



2012



Juri Lomba Karya Ilmiah Provinsi Jambi



Juri



Balibangda Provinsi Jambi



2012



Pembimbing Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional “ Juara Pertama” Atas nama Angga Eko Ezmart dkk



Pembimbing Lomba Karya Karya Ilmiah Tingkat nasional



Dirjen Dikti Jakarta



2013



Juri Lomba Karya Ilmiah Provinsi Jambi



Juri



Balibangda Provinsi Jambi



2014



Juri Lomba Karya Ilmiah Provinsi Jambi



Juri



Balibangda Provinsi Jambi



2015



Juri Lomba Karya Ilmiah Provinsi Jambi



Juri



Balibangda Provinsi Jambi



PENGALAMAN PENELITIAN Tahun



2015



2016 2016 2016 2016



Judul Penelitian Hubungan Tingkat Kepercayaan Petani Plasma Dan Fungsi Perusahaan Mitra Dengan Keberlanjutan Pola Kemitraan (Kasus Pada Perusahaan Kelapa Sawit PT BSP) Kecamatan Muara Bulian Di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi Rescaling of Access and Property Relations in a Frontier Landscape: Insight from Jambi, Indonesia Kajian Lingkungan Hidup Strategis; RPJMD Provinsi Jambi Kajian Lingkungan Hidup Strategis; RPJMD Kabupaten Batanghari Status Keberlanjutan Tanaman Kelapa Sawit di Kab. Muaro Jambi Kec. Sekernan



Jabatan Ketua



Sumber Dana Diva Universitas Jambi



Anggota



Ketua Ketua Ketua



International Jurnal Laporan KLHS Laporan KLHS Laporan Penelitian



39



Tahun 2016 2017



2017



2017



2017



2017



2017



Judul Penelitian Pemantauan Eksplorasi MIGAS PT. Ramba Energy Muaro Jambi.Batanghari dan Tanjung Jabung Barat (150) Oil Palm Boom, Contract Farming and Rural Economic Development Village Level Evidence From Indonesia The fridge in the forest” Historical trajectories of land tenure regulations fostering landscape transformation in Jambi Province, Sumatera Indonesia Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJM Kabupaten Muaro Jambi Pemberdayaan Petani Kopi Liberika Berkelanjutan Di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kajian Keberlanjutan Usahatani Kelapa Sawit Rakyat Di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi Independent Smallholder Strategies To Sustain Rspo Certification An Oil Palm Smallholder Group Association Tanjung Sehati Merangin Province of Jambi



Jabatan Ketua



Ramba Energy Anggota



Internasional Jurnal



Anggota Internasional Jurnal Ketua



Kabupaten Muaro Jambi Pengabdian Pada Masyarakat Pascasarjana



Ketua



Penelitian Pascasarjana



Ketua Laporan ABSFunding German Anggota



2017



Sumber Dana



RSPO Certification Impacts on Oil Palm Smallholders’ Welfare in Jambi Province



Journal Agricultural Policy Analysis, Volume 15 Nomor 2, Desember 2018



Karya Ilmiah* A. Buku/Bab Buku/Jurnal Tahun Judul 1998 Studi Pengelolaan Lahan Kritis (Kasus di Sekitar Taman Nasional Kerinci Sebelat)



1995 2000



Peran Lembaga Adat dan Usaha Lain dalam Pencegahan Perambahan di Kawasan Taman Nasional kerinci Seblat Buku Berbak dan Lingkungannya



2009



Naturally Available Resources Pada Sumberdaya Alam Tambang Berkelanjutan



Pengelolaan



2009



Keberlanjutan Kehidupan Masyarakat Desa dan Kaitannya denga Perusahaan Perkebunan (Kajian Pemanfaatan Lahan dan Kehidupan Masyarakat Sekitar Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Provinsi Jambi



Penerbit/Jurnal Jurnal PS PT Seluruh Indonesia Volume 18, Nomor 3 Prosiding Seminar LEMLIT UNLAM Bappeda Prov. Jambi-Wetland International PERHAPI Prosiding Temu Profesi Tahunan (TPT) XVIII dan Kongres VII PERHAPI



EKOTON Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan ISSN 1412-3487



40



2010 2011



2018



Buku Keberlanjutan Masyarakat Adat, Masyarakat Desa dan Perusahaan Perkebunan Buku Ajar : Judul Sumberdaya Alam dan Lingkungan Magister Ekonomi Pembangunan Pascasarjana Universitas Jambi Buku” Ekologi Manusia”



Karya Ilmiah* B. Makalah/Poster Tahun Judul 2007 Dialog Interaktif di TVRI tentang Kesiapan dan Peluang Daerah untuk Penerapan Skema REDD 2008 Lindungi Sempadan Sungai Batanghari 2009



Warning ! Pertumbuhan Semu Ekonomi Jambi



2017



RSPO Certification Impacts on Oil Palm Smallholders’ Welfare in Jambi Province



2018



International symposium Socio-Ecological Transformation of Tropical Lowland Rainforest: The Patra Bali Resort and Villas



Lontara, Jakarta UNIV-Jambi



IESA-Press-2018



Penyelenggara WARSI Koran Media Jambi Edisi 318 Koran Media Jambi Edisi 332 Journal Agricultural Policy Analysis, Volume 15 Nomor 2, Desember 2018 CRC 990 Efforts- DFGJerman-IPB-UNJATadulako 7-11 Oktober 2018



PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM Tahun



Judul



Penyelegara



Panitia/Peserta/ Pembicara



2015



Symposium Internasional di Goettingen Jerman



Goetingen University Jerman



Peserta/Peneliti



2015



Conferensi International



Malino University, Italy



Peneliti



2016



Green Development/International Seminar



Duo Western



Pembicara/Key Note Speaker



2017



Conferensi International di German



Han Munden Jerman



Peserta



2018



Conferensi International ICOPE



Bali



2018



Lokakarya Program Studi Ilmu Lingkungan (S2 dan S3) Se-Indonesia



Universitas Brawijaya Malang



International Symposium On SocioEcological Transformation of Tropical Lowland Rainforest



Bali



International Conference on Natural Resources and Environmental Conservation: Impact of Oil Palm Plantation on Physical and Chemical



Bogor



2018



2018



Pembicara/Keynote Speaker Pembahas 22-24 April 2014 Malang Moderator 7-11 Oktober 2018 Pembicara 23 Oktober 2018



41



Environment, Biodiversity and Local Social Economic 2018



2018



Tahun 2015



2017



2018



Tahun



International Conference on Environmental Sciences: Disaster Mitigation, Environmental and Sustainable Development



Padang



International Seminar: The Green Development: Food and Energy Security Using Inovation of Local Wisdom Toward Sustainable Development



Jambi



Pembicara 15-16 November



Pembicara 23-24 November



KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Judul/Nama Kegiatan Pemberdayaan Petani Plasma Pada Perusahaan Kelapa Sawit PT Brahma Sapta Palma Di Desa Singkawang Kabupaten Batanghari Pemberdayaan Pada Masyarakat Petani Kopi Liberika di Desa Mekar Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat Membangun Masyarakat Petani Kopi Libirika Berkelanjutan Kelompok Tani Sri Utomo Kelurahan Mekar Jaya di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat PENGHARGAAN / PIAGAM Bentuk Penghargaan



Tempat Diva Pasca Sarjana Universitas Jambi Diva Pasca Sarjana Universitas jambi Diva Pasca Sarjana Universitas jambi



Pemberi



ORGANISASI PROFESI / ILMIAH Tahun 20102015



Organisasi



Jabatan Anggota



Dewan research Daerah Provinsi Jambi



20132016



Tim Ahli Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Jambi



2016



Tim Penyusunan RPJM Provinsi Jambi



Bappeda Provinsi Jambi



2018



Tim Penyusunan KLHS RPJM Provinsi Jambi



Bappeda Provinsi Jambi



Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup



20152018



Bidang Pembangunan dan Tim Ahli Komisi III Dewan Perwakilan Lingkungan Hidup Provinsi Jambi Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya. Jambi, Januari 2019



(Dr. Ir. Hj. Rosyani, MSi) NIP. 196210817 198803 2 003 42



A. Identitas Diri 1.Nama



:Ir. YanuarFitri, MSi



2.NI P



:132013260



3.Tempat/TglLahir :Padang, 23 Januari1966 4.Pangkat/Golongan:Penata (III/d) 5.Pekerjaan



:Staf PengajarFak.Pertanian UNJA



6.AlamatKantor



:Kampus Pinang Masak, Jl. Raya Mandalo DaratKM15 Jambi36361 Telp/Fax 0741-583051



7.UnitOrganisasi



:Fakultas Pertanian UNJA



8.AlamatRumah



:Jl. K. S. TubunLorong garudaVIno. 80ART6 Telanaipura– Jambi36122, Fax. 0741-7077851.



9.RiwayatPendidikan. No.



Tingkat



Tempat



Tamat



Titel/Ijazah Bidang



1.



SD Negeri7



Batusangkar



1979



Ijazah



-



2.



SMP Negeri2



1982



3.



SMANegeri



4.



S1 (UNJA)



Batusangkar Batusangkat Jambi Padang



Ijazah Ijazah Ir. MSi



5.



S2 (UNAND)



- IPA Sosek. Pertanian. Pemb. Wil. Dan Pedesaan (PWD)



1985 1991 1997



10. Pengalaman Penelitian (limatahun terakhir): a. Analisis Nilai Tambah GulaKelapadan Kontribusinya Terhadap Pendapatan KeluargaPetanidiKabupaten TanjungJabungPropinsiJambi, tahun 1999. b. RencanaPenanganan Areal Tanaman EksTerbakar PolaPRAKabupaten Kerinci, tahun 1999. c. MotivasiPetaniDalamMengikutiProgramGemaPalagungdiKabupaten Sarolangun Bangko, tahun 2000. d. AnalisisKontribusiIndustriKecil EmpingMelinjo Terhadap Pendapatan KeluargaPetanidiKecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten MuaraJambi, tahun 2000.



43



e. Rencana/Program Pengelolaandan Pembinaan Kawasan Lindung Daerah PenyanggaPropinsiJambi,tahun 2000. f. Strategi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Kabupaten Sarolangon Bangko, tahun 2000. g. Peranan Kelembagaan Lokal dan Kewibawaan Pemerintah Serta Respon Petani TerhadapProgramHutanKemasyarakatan(HKm)dipropinsiJambi, tahun 2001. h. Optimasi UsahataniProgram PIR di daerah Transmigrasi Sungai Bahar Kabupaten batanghariPropinsiJambi, 2001. i. Analisis FasilitasPelayanan Sosial dan Ekonomi Dalam Pembangunan WilayahKotaJambiPropinsiJambi, 2002. j. PerananIndustriDodolKentangTerhadapPendapatanKeluargaPengrajin DodolKentang, 2003. k. SurveyTataniagaPertanianSekitarTamanNasionalBerbakPropinsiJambi, 2004. 11. Kursus/Pelatihan. a.Diklat Analisis Proyek Transportasi Angkatan 16, April – Mei 1994 di SalembaJakarta,LPEM-FE-UI, Jakarta. b.KursusAMDALTypeA, September 1996diJambi, PSLLemlitUNJA, Jambi. c.Diklat Metode Analisis Kualitas Lingkungan, Oktober-Nofember 1998 di Bogor,Fak.Kesehatan MasyarakatUI, Jakarta. d.KursusAMDALTypeB,Agustus–Oktober2002dijambi,PPLHLemlit UNJA, Jambi. Publikasi: a.PerananKelembagaanSosialdalamPembangunanPedesaandiPropinsiJambi. JurnalHasilPenelitian Universitas Jambi,Vol1 No 3 tahun 1992 b.AnalisisNilai TambahGulaKelapadan KontribusinyaTerhadapPendapatan KeluargaPetanidiKabupaten Tanjung Jabung PropinsiJambi,Prosiding Seminar hasilpenelitian BKS-PTNBaratOktober 1999 diUnsriPalembang. c.Motivasi petanidalam mengikuti program Gema Palagung di Kabupaten SarolangonBangkoPropinsiJambi,Prosiding SeminarHasilpenelitianBKSPTNBarat, Oktober 2000 di UNIB,Bengkulu. d.Analisis Kontribusi Industri Kecil Emping Melinjo Terhadap Pendapatan Keluarga Petani di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muara Jambi, Prosiding seminarHasilpenelitianBKS-PTNBarat,Tahun 2001diUniversitas SriwijayaPalembang.. e.Peranan KelembagaanLokal dan Kewibawaan Pemerintah Serta Respon PetaniTerhadapProgramHutanKemasyarakatan(HKm)diPropinsiJambi,



44



Prosiding seminarHasilpenelitianBKS-PTNBarat,Tahun 2002diUniversitas SumateraUtara– Medan. f. AnalisisFasilitas Pelayanan Sosial dan Ekonomi Dalam Pembangunan WilayahKotaJambiPropinsiJambi,JurnalPenelitianUNJAVol.5no.3 Tahun 2003, ISSN:0852-8349. 13. Seminar/Pelatihan/Worshop: a.Pembawa MakalahpadaSeminarHasil-hasilPenelitianDosenuntukIlmuIlmuPertanianBKSBaratDenganJudul“Analisisnilaitambahgulakelapa dankontribusinyaterhadappendapatankeluargapetanidiKabupaten Tanjung JabungPropinsiJambi, tgl. 20-21 Oktober 1999 diUNSRIPalembang. b.InstrukturpadaPelatihanPetugasPendamping/PPL PengembanganAgribisnis MelaluiPolaKemitraanProyekPSSPDisbunPropinsiJambidenganjudul: 1. PengertianPengelolaan Agribisnis,2.Bentuk-bentukPendekatanAgribisnis,3. Tekhnik Pengawasan, 4. Pemasaran, 5.Lembaga, BaiayaPemasaran dan Jenis Pasar, 6. Pembuatan Kontrak Kerjadengan MitraKerja, 1999. c.PembawaMakalah pada Seminar tentang Deregulasi dengan judul : Pemantauan ReformasiStruktur Ekonomidan ProgramDeregulasiDaerah (KasusKabupaten BatanghariPropinsiJambi), tahun 2000. d.PembawaMakalah padaSeminarHasil-hasilPenelitianDosenuntukIlmuIlmuPertanianBKSBaratDengan Judul“Motivasipetanidalam mengikuti programGemaPalagung diKabupatenSarolangonBangkoPropinsiJambi, tgl. 23-24 Oktober 2000 diUNIB,Bengkulu. e.PembawaMakalahpadakegiatanMISETAFakultasPertanianUNJA dengan judul: PeningkatanProfesionalismedanEtosKerjapadaPengurusMISETA, tahun 2000. f. PesertaSosialisasi/SeminarPengembanganPemasaranDalamNegeri/Ekspor HasilHutanKayudanAnalisisSupplay dandemandHasilHutanKayu,Tahun 2000. g.PembawaMakalah padaSeminarHasil-hasilPenelitianDosenuntukIlmuIlmuPertanian BKSBaratDenganJudul “AnalisisKontribusiIndustriKecil Emping MelinjoTerhadapPendapatanKeluargaPetanidiKecamatanKumpeh ulu Kabupaten Batanghari, Tahun 2001 diUniversitas SriwijayaPalembang.. h.Instrukturpadapelatihan BPP-KoperasiBagiKepaladesa/LurahseKabupaten MuaroJambi,denganjudul:PerananKoperasiDalamMeningkatkan Pemerataan Perekonomian Masyarakatdan Simulasi TentangMasalah koperasi DewasaInidan Solusinya, tahun 2001.



45



A. Identitas Diri



1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12



NamaLengkap(dengangelar) JenisKelamin JabatanFungsional NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN TempatdanTanggalLahir E-mail NomorTelepon/HP AlamatKantor Nomor Telepon/Faks LulusanyangTelahDihasilkan



13. MataKuliahygDiampu `



Gina Fauzia, S.P.M.Si Perempuan Assisten Ahli/ Dosen Kontrak 201708032001 Jambi, 24 November 1982 Gifa.wom @gmail.com 085266166861 Kampus Pinang Masak Jln Raya Mendalo Darat S-1=…orang;S-2=…orang; S-3=…orang 1. Kewarganegaraan 2. Pengantar Agroindustri 3. Pengantar Agribisnis 4. Pengantar Ilmu Ekonomi 5. Ekonomi Mikro 6. Ekonomi Pertanian 7. Pengembangan Masyarakat dll



B. Riwayat Pendidikan S-



S-2



NamaPerguruanTinggi



Univ. Jambi 1



Univ. Jambi



BidangIlmu



Agribisnis



Ekonomi Pertanian



TahunMasuk-Lulus JudulSkripsi/Tesis/Disertasi



2005



2013



NamaPembimbing/Promotor



S 3 3



Analisis Komparasi Dampak Ekonomi Pengolahan Keripik Pisang Pengolahan Lump menjadi (Studi KAsus pada PT Sheet Angin (Studi Kasus BAngau dan PT Wirandu) pada Kelompok Tani Sejahtera Bersama Mujhajirin) 1. Ir. Emy Kernalis, M.P 1. Prof.Dompak Napitulu, 2. Ir. Yusma Damayanti, M.Sc M.Si 2. Prof.Suandi, M.Si



32



C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi) No.



Pendanaan



Judul Penelitian Sumber



1



Studi Kelayakan dari beberapa kegiatan pengolahan Komoditi Kelapa Dalam



2



Jmh (Rp. Juta)



Tahun



LSM



15



2017



The Impact of Rubber Auction Market Toward Transmission Price For farmers in Jambi Province



ABS (CRC)



50



2017



3.



Kajian Diversifikasi Komoditas Sayur-sayuran dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Perkotaan di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi



PNBP



20



2018



4.



Strategi Pembentukan dan Pengembangan Kelembagaan Petani Kelapa Sawit Swadaya



PNBP



20



2018



* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya. D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No.



Pendanaan



Judul Pengabdian Sumber



Jmh (Rp. Juta)



Tahun



1



Pendampingan Pengembangan Masyarakat Kab. Muaro Jambi (kerjasama Univ Atmajaya)



MCA-I



100



2015-2016



2



Penyuluhan Reklamasi Lahan Bekas Tambang Tanpa Izin (PETI) di Desa Baru Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin



PNBP



40



2018



* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DRPM maupun dari sumber lainnya. Lampiran F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir Waktu dan Judul Artikel Ilmiah No. Nama Temu Ilmiah/ Seminar Tempat 1



SEMIRATA BKS-PTN



2



SEMINAR NASIONAL



Dampak Pengolahan Lateks Cair 3-5 Juli 2018 di menjadi Sheet Angin di Kabupaten Banten Muaro Jambi (Studi kasus pada kelompok tani sejahtera bersama) Kajian Diversifikasi Komoditas 18-19 Oktober Sayur-sayuran dalam Meningkatkan 2018 Pendapatan Petani Perkotaan di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi



Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Jambi, 15 Februari 2019



Gina Fauzia, S.P.M.Si



32



30



PERILAKU PETANI TERHADAP PENANGKARAN BENIH PADI SEBAGAI USAHA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DI LAHAN BEKAS PETI DI DESA BARU, PANGKALAN JAMBU, KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI Aulia Farida1*), Elwamendri2, Gina Fauzia3 1 Jurusan Agribisnis Universitas Jambi 2 Jurusan Agribisnis Universitas Jambi 3 Jurusan Agribisnis Universitas Jambi *) Aulia farida: Telp: +6281294497861 email: [email protected] ABSTRAK Alih fungsi lahan pertanian semkin sering terjadi. Maraknya kondisi seperti ini, semakin menciptakan kemiskinan yang terus bertambah di pedesaan. Desa Baru Pangkalan Jambu yang terdapat di kabupaten Merangin Provinsi Jambi adalah salah satu desa yang lahan pertaniannya cukup banyak mengalami alih fungsi lahan. Lahan-lahan pertanian di desa ini, dijadikan sebagai tambang emas (PETI), yang saat ini menyebabkan lahan menjadi rusak. Sejak tahun 2017, masyarakat di desa Baru, mulai melakukan kegiatan reklamasi lahan, dengan cara mengolah kembali sawah bekas PETI, sehingga bisa ditanam kembali. Keinginan mereka untuk menghidupkan kembali lahan pertanian, karena mereka menyadari adanya keterikatan yang cukup kuat antara masyarakat desa dengan pertanian. Pada tahun 2018 akhir, anggota kelompok tani, mulai menjual hasil padi mereka menjadi beras yang telah kemas dengan cukup baik. Kegiatan pengemasan hasil sawah mereka ini adalah salah satu bentuk kegiatan yang mereka lakukan guna pengembangan BUMDES sebagai salah satu unit di dalamnya. Namun demikian, hasil usahatani dari lahan bekas tambang ini, belum optimal dan belum mampu memenuhi kebutuhan petani seutuhnya. Masyarakat mengharapkan adanya kegiatan usaha lain yang dapat meningkatkan pendapatan mereka. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan di desa ini adalah unit usaha penangkaran benih. Adanya keinginan masyarakat desa Baru, untuk menciptakan unit usaha baru, menjadikan penangkaran benih sebagai salah satu solusi usaha pada BUMDES. Tujuan penelitian yang dilakukan ini antara lain: mengetahui perilaku petani terhadap kegiatan pengembangan penangkaran benih di dalam usaha meningkatkan pendaptan mereka. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental yaitu evaluasi program. Hasil penelitian yang dilakukan pada kegiatan penelitian Penangkaran benih padi di Pangkalan Jambu, terdapat perbedaan perilaku antara petani responden yang mendapatkan perlakuan pelatihan penangkaran benih dengan yang tidak mendapatkan perlakuan. Respon awal pada desa Baru Pangkalan Jambu yang mendapatkan perlakuan lebih positif dibandingkan dengan responden di desa Bungo tanjung, bahkan sebelum perlakuan diberikan. Terjadi perubahan pengetahuan pada petani responden yang mendapatkan pelatihan penangkaran. Terjadi perubahan afektif pada petani responden yang mendapatkan pelatihan penangkaran. Melihat respon positif, maka diperlukan perhatian dan dukungan dari pemerintah terhadap pelaksanaan penangkaran benih padi.



Kata Kunci: Penangkaran Benih, Evaluasi Program, Lahan Bekas PETI



LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) PNBP FAKULTAS PERTANIAN



\



PENGORGANISASIAN KELOMPOKTANI DI DESA IBRU KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI OLEH: Idris Sardi, SP, M.Si



NIDN : 0018087004



Ir. Elwamendri, M.Si



NIDN : 0009056706



Dr. Ir. A. Rahman, M.S



NIDN : 0002035905



Siti Kurniasih, S.P.M.Si



NIDN : 1605032003



Dibiayai oleh : Dana PNBP Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jambi pada Fakultas Pertanian Tahun Anggaran 2019 Nomor SP-DIPA- 042.01.2.400950/2019 Tanggal 07 Mei 2019



FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2019



RINGKASAN Desa Ibru merupakan salah satu desa sentra komoditi karet dimana 70% warga Desa Ibru mengusahakan komoditi karet. Posisi karet yang saat ini mengalami persaingan dengan dengan komoditi lain seperti kelapa sawit, kopi, dan sebagainya telah mendorong pergeseran pilihan komoditi oleh petani dimana karet



cenderung



mulai



ditinggalkan.



Upaya



mendorong



petani



untuk



mempertahankan komoditi karet penting dilakukan mengingat komoditi karet merupakan salah satu komoditi unggulan Provinsi Jambi. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk itu, salah satunya melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa perbaikan kelembagaan petani untuk mendorong kegiatan dalam rangka meningkatkan produksi dan nilai jual hasil produksi. Persoalan yang dihadapi oleh warga Desa Ibru berkenaan dengan kelembagaan petani adalah ketidakjelasan keberadaan, tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur, aturan, dan tidak adanya rencana kegiatan dari kelompoktani yang ada. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertjuan untuk mendorong aktifnya kelompoktani dalam menjembatani proses kerjasama petani dan melakukan pembinaan kepada petani dalam mengelola komoditi yang menjadi andalan. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengabdian masyarakat di Desa Ibru mencakup dua kategori yaitu penyuluhan dan diskusi. Penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan wawasan petani terkait dengan kelompoktani yang mencakup materi pengenalan dasar-dasar kelompok, arti penting keberadaan dan fungsi kelompoktani, fungsi struktur dan dasar penyusunan aturan kelompok, dan bidang kegiatan kelompoktani. Sedangkan kegiatan diskusi dilakukan untuk membantu petani dalam merumuskan berbagai instrumen yang dibutuhkan dalam kelompoktani dengan cakupan inventarisasi tujuan berkelompok, perumusan tujuan bersama, perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani, perumusan struktur kelompoktani, perumusan tata aturan kelompoktani, dan perumusan rencana kegiatan kelompoktani. Dari hasil pelaksanaan kedua kegiatan pokok tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada kelompoktani telah memberikan i



wawasan mengenai kelompok kepada petani yang sebelumnya kelompok baik dilihat dari keberadaanya, tujuan, tugas pokok dan fungsinya, struktur, tata aturan, dan bidang kegiatan belum dipahami secara memadai. Pelaksanaan kegiatan diskusi dalam rangka penguatan kelompok telah mampu merumuskan beberapa aspek yang terkait dengan instrument kelompok diantaranya tujuan kelompok, tugas pokok dan fungsi kelompok, struktur kelompok, aturan kelompok, dan rencana kegiatan kelompok.



ii



PRAKATA



Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu sentra produksi karet di Provinsi Jambi. Salah satu desa penghasil karet terbesat berada di Kecamatan Mestong. Sebagai lokasi PPM, Tim memilih Desa Ibru Kecamatan Mestong sebagai salah satu desa dengan mayoritas masyarakatnya memenuhi kebutuhan hidup dari hasil mengelola komoditi karet, baik menyadap kebun sendiri maupun kebun orang lain. Namun masyarakatnya masih bersifat eksklusif dalam budidaya maupun panen karet. Kelompoktani yang dibuat pun lambat laun kehilangan jati diri dan mati suri. Salah satu cara untuk untuk menghidupkan kegiatan kelompoktani di Desa Ibru adalah memotivasi dan memberikan penyuluhan kepada petani agar mau aktif kembali dalam kegiatan kelompoktani. Karena berkelompok tidak hanya sebagai suatu formalitas kegiatan saja tetapi juga melatih petani agar mau berimprovisasi terhadap pengelolaan komoditi karet, baik pada tahap budidaya, perawatan dan panen, serta dapat membantu petani lainnya. Ucapan terima kasih disampaikan kepada berbagai pihak terutama kepada Rektor dan Ketua LPPM Universitas Jambi atas kesempatan yang diberikan. Selain itu, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Desa Ibru Kecamatan Mestong, tokoh masyarakat dan masyarakat di Desa Ibru yang telah membantu dan berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian ini. Semoga kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat di Desa Ibru.



Jambi, Oktober 2019



Tim Pelaksana PPM



iii



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN ................................................................



i



RINGKASAN …………………………………………………………….



ii



PRAKATA ……………………………………………………………......



iv



DAFTAR ISI ..........................................................................................



v



DAFTAR TABEL ..................................................................................



vii



DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................



viii



I. PENDAHULUAN ..............................................................................



1



1.1 Analisis Situasi............................................................................



1



1.2 Permasalahan Mitra .....................................................................



2



II. TARGET DAN LUARAN .................................................................



3



III. METODE PELAKSANAAN .............................................................



5



3.1 Tujuan Khusus ............................................................................



5



3.2 Kelompok Sasaran ......................................................................



5



3.3 Tahapan atau Langkah-langkah yang ditempuh ...........................



5



3.4 Hasil yang diharapkan .................................................................



6



3.5 Metode dan Pendekatan ...............................................................



6



3.6 Rancangan Evaluasi ....................................................................



7



3.7 Kontribusi Mitra ..........................................................................



8



3.8. Evaluasi Pelaksanaan Program ...................................................



8



IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ...........................................



9



4.1 Kinerja LPM UNJA ....................................................................



9



4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian ........................................................



9



4.3 Fasilitas Perguruan Tinggi ...........................................................



10



V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI .........................................



11



5.1. Gambaran Desa Ibru …………………………………………….



11



5.2. Kegiatan Pengabdian ……………………………………………



15



VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................



25 iv



6.1. Kesimpulan ……………………………………………………...



25



6.2. Saran …………………………………………………………….



25



DAFTAR PUSTAKA .............................................................................



26



Lampiran 1. Photo Kegiatan PPM ………………………………………..



27



Lampiran 2. Panduan Diskusi Kelompok ………………………………...



30



v



DAFTAR TABEL



Tabel



Halaman



1. Permasalahan, Rencana Kerja dan Target Luaran ............................



3



2. Rencana Target Capaian Luaran ......................................................



4



3. Jenis Kegiatan dan Penanggungjawab dalam kegiatan PPM ............



5



4. Anggota Tim Pelaksana ...................................................................



10



5. Orbitasi/ Jarak Antar Ibukota ...........................................................



12



6. Pertumbuhan Penduduk Desa Ibru ...................................................



12



7. Tingkat Pertumbuhan Kepala Keluarga ……………………………..



13



8. Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Ibru ……



14



9. Jumlah penduduk menurut mata pencarian penduduk di Desa Ibru …



15



10. Rincian Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PPM ………………………..



16



vi



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran



Halaman



1. Photo-photo Kegiatan PPM ...........................................................



27



2. Panduan Diskusi ...........................................................................



31



3. Materi Penyuluhan Kelompok ……………………………………. 4. Riwayat Hidup Ketua Pengusul dan Anggota ................................ 5. Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dengan mitra ....................



vii



I. PENDAHULUAN



1.1. Analisis Situasi Desa Ibru merupakan salah satu desa di Kabupaten Muaro Jambi dimana masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian di sektor pertanian dengan mengelola komoditi karet. Menurut informasi yang diperoleh dinyatakan bahwa sekitar 70% warga Desa Ibru hidup dari mengelola kebun karet dan sekitar 50% warga desa yang mengelola komoditi karet mengelola lahan sendiri (milik pribadi) dengan rata-rata luas kepemilikan lahan sekitar 2 ha/KK. Kendatipun demikian, menurut keterangan yang diperoleh dinyatakan bahwa warga pemilik lahan juga sebagian masih menyadap kebun milik warga lain karena hasil karet dari lahan sendiri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Dari seluruh kebun karet yang ada di Desa Ibru diperkirakan sekitar 80% sudah berumur di atas 10 tahun dan hanya 20% yang berumur di bawah 10 tahun. Aspek pemenuhan kebutuhan hidup 100% dipenuhi dari hasil produksi karet. Situasi yang dikemukakan di atas diterjemahkan oleh warga desa sebagai situasi krisis dimana hasil dari mengelola komoditi karet dirasakan semakin tidak bisa diandalkan untuk menopang seluruh jenis kebutuhan hidup. Harga jual lateks saat ini dengan harga Rp. 7.300,-/kg dinilai warga desa sebagai kondisi harga yang sangat rendah. Menurut warga desa, harga jual lateks yang ideal dan dinilai memadai untuk menopang pemenuhan kebutuhan hidup berada pada harga jual Rp. 20.000,/kg. Hal ini kemudian mendorong cara berfikir untuk beralih ke komoditi lain yang harga jualnya dinilai lebih memungkinkan untuk menjadi andalan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Pilihan yang mengemuka adalah komoditi kelapa sawit yang sudah dikelola oleh sebagian warga desa sekitar. Gejala ini terutama terlihat pada warga desa yang memiliki modal dimana pembukaan kebun baru mulai diarahkan untuk mengelola komoditimkelapa sawit. Secara umum dapat digambarkan bahwa warga Desa Ibru hanya mengandalkan komoditi karena dalam memenuhi kebutuhan hidup. Upaya untuk beralih ke komodi lain atau upaya untuk mengembangkan komoditi lain tidak didukung oleh ketersediaan modal karena penghasilan dari mengelola komoditi karet tidak dapat 1



diinvestasikan untuk pengembangan komoditi lain. Untuk itu warga desa sangat membutuhkan adanya gagasan baru untuk meningkatkan pendapatan terutama dari komoditi andalan yang dikelola. Terkait dengan hal tersebut, kerjasama petani adalah hal pokok untuk mengembangkan gagasan dalam rangka pencapaian taraf kesejahteraan bersama. Kerjasama warga desa memerlukan wadah dimana warga desa bisa saling bertukar pikiran dan berbagi peran serta menyatukan kekuatan dalam mencapai kemajuan bersama. Bertitik tolak dari hal tersebut maka sangat diperlukan adanya upaya-upaya melakukan pengorganisasian masyarakat terutama bagi petani dalam memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan hasil produksi.



1.2.



Permasalahan Mitra Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan perangkat desa serta beberapa



warga Desa Ibru, dapat diketahui beberapa permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat Desa Ibru, yaitu : 1. Ketidakaktifan kelompoktani yang disebabkan oleh ketidakjelasan tujuan, tugas pokok dan fungsi kelompoktani. 2. Belum adanya struktur dan aturan kelompoktani yang dapat memberikan arah pengelolaan kelompoktani. 3. Belum adanya rencana kegiatan kelompoktani yang dapat dipedomani dalam melakukan aktivitas produksi.



2



II. TARGET DAN LUARAN



Sesuai dengan permasalahan yang ada, solusi yang ditawarkan pada kegiatan pengabdian masyarakat untuk mitra adalah: 1. Penyuluhan dan pendampingan dalam proses perumusan tujuan, tugas pokok dan fungsi kelompoktani. 2. Penyuluhan dan pendampingan dalam proses perumusan struktur dan aturan kelompoktani. 3. Penyuluhan dan pendampingan dalam proses perumusan rencana kegiatan kelompoktani. Adapun target dan luaran dirumuskan berdasarkan permasalahan dan rencana kerja PPM seperti dituangkan pada Tabel 1. Tabel 1. Permasalahan, Rencana Kerja, dan Target Luaran No 1



2



3



4



Bidang dan Permasalahan Rencana Kerja Perumusan Tujuan 1. Penyuluhan pengenalan Kelompok Tani dasar dasar kelompok 2. Diskusi inventarisasi tujuan berkelompok 3. Diskusi perumusan tujuan bersama Perumusan Tugas Pokok dan 1. Penyuluhan arti penting Fungsi Kelompok Tani keberadaan dan fungsi kelompok tani 2. Diskusi perumusan tugas pokok dan fungsi kelompok tani Perumusan Struktur dan 1. Penyuluhan fungsi Aturan Kelompok Tani struktur dan dasar penyusunan aturan kelompok tani 2. Diskusi perumusan struktur kelompok tani 3. Diskusi perumusan tata aturan kelompok tani Perumusan rencana kegiatan 1. Penyuluhan bidang kelompok tani kegiatan kelompok tani 2. Diskusi perumusan rencana kegiatan kelompok tani



Target Luaran Naskah rumusan tujuan kelompok tani



Naskah tata kerja kelompok tani



1. Model Struktur dan susunan personalia penguru kelompok tani 2. Naskah tata aturan kelompok tani Naskah kegiatan tani



rencana kelompok



3



Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah aktifnya kelompoktani dalam mewadahi kerjasama petani dalam melakukan aktivitas produksi, penguatan kelompoktani yang didukung oleh keberadaan instrumen penyelenggaraan kegiatan kelompok, keberlangsungan aktivitas produksi pertanian yang didukung oleh berbagai kegiatan kelompoktani yang terencana, dan tercapai kerjasama yang berkesinambungan antara Fakultas Pertanian Universitas Jambi dengan masyarakat Desa Ibru. Berikut dapat dilihat beberapa indicator untuk melihat capaian luaran dari kegiatan PPM seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rencana Target Capai Luaran No



Jenis Luaran



Indikator



1



Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding



Draf



2



Publikasi pada media massa (cetak/online)



Tidak ada



3



Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam bidang



Tidak ada



ekonomi 4



Peningkatan kuantitas dan kualitas produk



Tidak ada



5



Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat



Ada



6



Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat



Tidak ada



7



Jasa, model, rekaya social, system, produk/barang



Ada



8



Hak kekayaan intelektual



Tidak ada



9



Buku ajar



Tidak ada



4



III. METODE PELAKSANAAN



3.1. Tujuan Khusus Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah : 1. Aktifnya kelompoktani dalam mewadahi kerjasama petani dalam melakukan aktivitas produksi. 2. Mendampingi dan membina kelompoktani Desa Ibru dalam mengelola dan mengembangkan komoditi yang dapat meningkatkan sumber pendapatan keluarga petani



3.2. Kelompok Sasaran Kelompok yang dijadikan sasaran kegiatan ini adalah 6 kelompoktani yang ada di Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi, antara lain kelompoktani Tunas Makmur I, kelompoktani Tunas Makmur II, kelompoktani Tani Jaya, kelompoktani Srikandi, kelompoktani Melati, dan kelompoktani Mawar.



3.3. Tahapan atau langkah-langkah yang ditempuh Kegiatan pengabdian ini sesuai dengan tujuan, maka ada beberapa langkah yang akan dilakukan oleh tim pelaksana pengabdian seperti terlihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jenis kegiatan dan Penanggungjawab dalam kegiatan PPM No 1 2 3 4 5 6



Jenis Kegiatan



Penanggung Jawab Kegiatan



Penyuluhan pengenalan dasar-dasar Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat kelompok Diskusi inventarisasi tujuan - Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat berkelompok - Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi Diskusi perumusan tujuan bersama - Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat - Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi Penyuluhan arti penting Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat keberadaan dan fungsi kelompoktani Diskusi perumusan tugas pokok - Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat dan fungsi kelompoktani - Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi Penyuluhan fungsi struktur dan Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat dasar penyusunan aturan kelompok



7



Diskusi perumusan kelompoktani



8



Diskusi perumusan kelompoktani



struktur - Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat - Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi tata



aturan - Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat - Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi



5



No



Jenis Kegiatan kegiatan



Penanggung Jawab Kegiatan



9



Penyuluhan bidang kelompoktani



Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat



10



Diskusi perumusan rencana kegiatan kelompoktani



- Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat - Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi



11



Monitoring dan Evaluasi



Tim Pelaksana PPM



3.4. Hasil yang diharapkan Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain : 1. Terbangunnya kerjasama petani pada kelompok tani. 2. Adanya kegiatan kelompoktani yang dilaksanakan secara berkesinambungan. 3. Munculnya gagasan kratif dan produktif dari berfungsinya kelompoktani sebagai media kerjasama petani. 3.5. Metode dan Pendekatan Untuk mencapai kegiatan PPDM Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi Propinsi Jambi akan dilakukan beberapa pendekatan, antara lain : 1. Model Participatory Rural Apprasial (PRA) yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaa, pelaksanaan dan evaluasi program kegiatan. 2. Model Comumunity Development yaitu pendekatan yang melibatkan masyarakat secara langsung sebagai subjek dan objek pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 3. Persuasif yaitu pendekatan yang bersifat himbauan dan dukungan tanpa unsur paksaan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan ini. 4. Edukatif yaitu pendekatan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan dan pendidikan untuk pemberdayaan masyarakat. Berbagai cara pemberdayaan dan introduksi dan penguatan kelembagaan yang berlangsung selama ini selalu mengalami jalan buntu, dan sebagian hasilnya tidak dapat dinikmati oleh masyarakat desa. Ironisnya begitu proyek selesai, hasil “pembinaan” itupun selesai pula. Kenyataan di lapangan masalah tersebut berawal dari “pemaksaan kehendak” dari atas (top-down), jadi bukanlah program atau kegiatan yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat (buttom-up). 6



Metode yang ingin dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah Community base local knowledge practice melalui asistensi dan pelatihan pembuatan rancangan anggaran keuangan untuk keperluan reklamasi dan pelatihan pemb uatan proposal pengajuan dana kepada pihak pendana sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian, metode yang akan diterapkan adalah keinginan masyarakat. Artinya metode ini berakar dari kemauan dan keinginan masyarkat, tim hanya bersifat sebagai fasilitator untuk memperkuat dasar dan mempercepat kegiatan perekonomian kecil yang telah ada dan dibangun oleh masyarakat. Pada intinya, metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah : 1. Penyuluhan. 2. Pelatihan. 3. Pendampingan. 4. Evaluasi. 5. Monitoring. Selain itu Metode ceramah digunakan dalam kegiatan sosialisasi dan penyuluhan. Ceramah akan di lengkapi dengan materi presentasi yang direncanakan akan ditempilkan menggunakan LCD proyektor. Selain menampilkan materi melalui proyektor, masyarakat peserta pertemuan juga akan mendapatkan bahan bacaan sehingga setelah mereka mengikuti pertemuan dapat melihat kembali di tempat masing-masing. Setelah kegiatan ceramah selesai dilaksanakan, peserta akan diberi kesempatan mengajukan pertanyaan kepada tim pelaksana pengabadian terutama berkaitan dengan hal-hal yang belum dipahami dengan baik. Metode kelompok diskusi terarah (focuss group discussion/FGD) akan difasilitasi oleh Tim Pengabdian.



3.6. Rancangan Evaluasi Kegiatan dan hasil pengabdian ini akan dipantau secara periodik baik melalui kunjugan lapangan maupun pantauan komunikasi partisipatif. Evaluasi kegiatan akan dilaksanakan pada tahun berikutnya. Evaluasi diarahkan melihat perkembangan manajemen kelompoktani dan partisipasi anggota pada setiap kegiata kelompoktani. Evaluasi terhadap kemajuan kegiatan akan menggunakan metode monitoring



7



partisipatif yang akan dipantau oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Jambi.



3.7. Kontribusi Mitra Kontribusi mitra dalam pelaksanaan PPM adalah : 1. Mengumpulkan seluruh masyarakat yang bisa diajak untuk diskusi dan menerima materi penyuluhan. 2. Menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan diskusi 3. Menyediakan peralatan yang menunjang kegiatan penyuluhan dan diskusi



3.8. Evaluasi Pelaksanaan Program Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode : 1. Memberikan kuesioner untuk melihat tingkat pemahaman masyarakat desa mengenai kegiatan penyuluhan dan diskusi yang dilakukan 2. Melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap penyelenggaraan kegiatan kelompoktani.



8



IV.



KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI



4.1 Kinerja LPM Universitas Jambi Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) Universitas Jambi mengarahkan program untuk diterapkan dikalangan masyarakat khususnya masyarakat desa. Penerapan kegiatan PPM menyebar pada beberapa disiplin ilmu yaitu bidang pertanian, peternakan, ekonomi, sains dan teknologi serta pendidikan. Sejalan dengan program yang biasa dilakukan oleh Lembaga Pengabdian pada masyarakat (LPM) Universitas Jambi, rencana program PPM yang diusulkan ini berupa penguatan Kelompoktani di Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. 4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian Berkaitan dengan rencana pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini,para pelaksana program dari LPM Universitas Jambi yang menjadi pengusul program memiliki relevansi keahlian dengan substansi program berlatar belakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua, anggota dan tenaga tambahan mahasiswa berlatarbelakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua dan anggota berlatar belakang bidang sosiologi pedesaan dan ekonomi pertanian yang dibuktikan dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan senantiasa mengkaji persoalan sosiologi pedesaan dan ekonomi pertanian. Selain itu mata kuliah yang diampu pada pembelajaran di kampus berkaitan erat dengan rencana kegiatan pengabdian pada masyarakat yaitu ilmu sosiologi, ekonomi pertanian, dan pengembangan masyarakat. Ketua tim berlatarbelakang akademik di bidang agribisnis khususnya di bidang ilmu sosiologi pedesaan dan penyuluhan yang mengampu mata kuliah sosiologi pedesaan, sosiologi ekonomi, ekologi manusia, komunikasi pertanian, psikologi sosial, dan pengembangan masyarakat agribisnis. Anggota tim pengusul terdiri dari 4 orang dosen yang berlatar belakang akademis dengan keahlian di bidang agribisnis dan penyuluhan pertanian seperti terlihat pada Tabel 4.



9



Tabel 4. Anggota Tim Pelaksana menurut jabatan dan keahlian No



Nama



Jabatan



Pengalaman/Keahlian



1



Idris Sardi, SP, M.Si



Ketua



Sosiologi Pedesaan



2



Ir. Elwamendri, M.Si



Anggota1



Ekonomi Pertanian



3



Dr. Ir. A. Rahman, M.S



Anggota 2



Ekonomi Pertanian



4



Siti Kurniasih, SP, M.Si



Anggota 3



Komunikasi Pertanian



4.3. Fasilitas Perguruan Tinggi Universitas Jambi memiliki sarana penunjang untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Universitas Jambi (2017) melaporkan bahwa luas total bangunan yang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah sebesar 32.043 m2, dengan peruntukan terdiri dari ruang kuliah (8.283 m2), ruang dosen (4.623 m2), ruang administrasi (12.243 m2), ruang laboratorium (4.979 m2) dan ruang perpustakaan (1.915 m2).



Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat



memiliki gedung dengan luas 763 m2 sebagai pusat administrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Universitas Jambi.Fasilititas lain yang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) yang merupakan pusat pelayanan teknologi informasi dan divisi data.



10



V.



HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI



5.1 Gambaran Desa Ibru 5.1.1 Kondisi Geografis Desa Ibru Desa Ibru terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Memiliki luas wilayah + 1.828,57 Ha. Desa Ibru terbagi menjadi 4 RT dan 2 dusun yakni dusun Suka Makmur dan dusun Bakti Jaya, berbatasan dengan desa Sungai Landai di sebelah timur dan utara, di sebelah selatan berbatasan dengan desa Suka Damai dan provinsi Sumatera Selatan kemudian sebelah barat berbatasan dengan desa Nyogan. Desa ibru secara administratif berada di kecamatn mestong kabupaten muaro jambi provinsi jambi. Desa ibru terdiri dari 4 RT dan 2 dusun. Desa ini memiliki luas wilayah + 1.828,57 Ha. Dengan batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Timur dengan



: Desa Sungai Landai



- Sebelah Utara dengan



: Desa Sungai Landai



- Sebelah Selatan dengan



: Desa Suka damai dan Provinsi Sumatera Selatan



- Sebelah Barat dengan



: Desa Nyogan



Aspek pemanfaatan lahan atau keruangan Desa Ibru meliputi : - Kebun Karet



: 860 Ha.



- Kebun Sawit



: 56 Ha



- Lahan pemukiman



: 43 Ha.



- Perkantoran



:



0,5 Ha



- Pemakaman



:



1,5 Ha



- Kolam



:



3 Ha



- Pertanian



: 15 Ha



- Lain-lain



: 849,57 Ha



Keadaan topografi Desa Ibru dilihat secara umum merupakan daerah dataran yang mempunyai iklim kemarau, panca roba, dan penghujan. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pertanian yang ada di Desa Ibru. Sebagai desa yang terletak di wilayah dataran mengakibatkan desa ini memiliki lahan yang layak untuk dijadikan sebagai daerah perkebunan dan industri. 11



Kawasan pemukiman pusat meliputi lokasi suka makmur yang meliputi RT 1 sampai dengan RT 2 dan dusun Bakti Jaya yang terdiri dari RT 3 sampai dengan RT 4. Kawasan pemukiman dusun suka makmur merupakan kelompok pemukiman penduduk yang berlokasi dikawasan jalan lintas sumatera. Penduduk yang bermukim disini pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani dan perdagangan/toko, warung nasi serta jasa. Rumah penduduk dilokasi ini umumnya berjejer dipinggir jalan. Sedangkan kawasan pemukiman dusun bakti jaya relatif berada jauh ke dalam desa, umumnya masyarakat di dusun bakti jaya ini bermata pencaharian sebagai petani dan ada juga sebagian yang bermata pencaharian sebagai pedagang. Kabupaten Muaro Jambi merupakan Kabupaten yang terletak Hinterland mengelilingi Kota Jambi. Desa Ibru sendiri berbatasan dengan Sumatera Selatan, namun jarak Desa Ibru ke ibukota kabupaten sejauh 85 km dapat dilihat pada Table 5. Tabel 5. Orbitasi/ Jarak Antar Ibukota Jarak (km)



Ibu Kota



Desa Ibru



Ibu Kota Kec.



Ibu Kota Kab.



Desa Ibru



0



22



85



38



Ibu Kota Kec.



22



0



63



22



Ibu Kota Kab.



85



63



0



35



Ibu Kota Prov.



38



22



35



0



Prov.



5.1.2 Keadaan Demografi Desa Ibru Jumlah penduduk Desa Ibru adalah 758 Jiwa yang terdiri dari laki-laki 395 jiwa dan perempuan 363 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 209. Tingkat pertumbuhan penduduk Desa Ibru dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Pertumbuhan Penduduk Desa Ibru Jumlah Jumlah penduduk tahun ini Jumlah penduduk tahun lalu Persentase pertumbuhan



Jenis Kelamin Laki-laki 395 orang 328 orang 20.43 %



Perempuan 363 orang 296 orang 22.64 %



12



Dilihat dari pertumbuhan kepala keluarga, data kependudukan tahun terakhir memperlihatkan bahwa kepala keluarga laki-laki mengalami penurunan sedangkan kepala keluarga perempuan mengalami peningkatan seperti terlihat pada Tabel 7. Tabel 7. Tingkat Pertumbuhan Kepala Keluarga Jumlah Jumlah Kepala Keluarga tahun ini Jumlah Kepala Keluarga tahun lalu Prosentase Perkembangan



KK Laki-laki 189 KK 193 KK -2.07 %



KK Perempuan 20 KK 14 KK 42.86 %



Jumlah Total 209 KK 207 KK



Sumber : Data Laporan Rekapitulasi Jumlah Penduduk Pemerintahan Desa Ibru



Persebaran penduduk di Desa Ibru relatif merata, secara absolut jumlah penduduk pada tiap-tiap Rukun Tetangga (RT) terlihat relatif berimbang, namun karena luas wilayah masingmasing RT berbeda maka tingkat kepadatan penduduknya terlihat beda pada tahun 2014. RT 02 merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tertinggi di wilayah Desa Ibru. Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Ibru tergolong penduduk usia muda. Indikasi ini tergambar dari rasio penduduk usia kelompok umur wajib belajar 9 tahun merupakan yang terbanyak jumlahnya yakni 122 jiwa. Kemudian disusul kelompok umur 25 - 30 yaitu 208 jiwa. Rasio jenis kelamin penduduk Desa Ibru menunjukkan bahwa penduduk perempuan relatif lebih sedikit dibandingkan laki-laki.



5.1.3 Keadaan Sosial Ekonomi Desa Ibru Mestong Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan subyek dan sekaligus obyek pembangunan, mencakup seluruh siklus kehidupan manusia, sejak kandungan hingga akhir hayat. Oleh karena itu pembangunan kualitas manusia harus menjadi perhatian penting. Pada saat ini SDM di Desa Ibru cukup baik dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi 13



yang lebih maju. Tabel 8 menunjukan kondisi jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Ibru. Tabel 8. Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Ibru No 1 2 3 4 5 6 7



Keterangan Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA S1/ Strata 1 Tidak tamat SD Tidak tamat SMP Buta Huruf



Jumlah (jiwa) 289 52 117 69 31 0 289 4



Data Tabel 8 menunjukkan bahwa di Ibru kebanyakan penduduk yang tidak sekolah dan putus sekolah yaitu sebesar 289, kemudian yang memiliki bekal pendidikan pendidikan dasar 289. Sementara yang pendidikan di Pendidikan Sekolah Menengah Pertama 52 jiwa dan yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas 117 jiwa, berpendidikan perguruan Tinggi hanya 31 jiwa. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Ibru antara lain dapat dilihat dari status kesehatan serta pola penyakit. Status kesehatan masyarakat antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan seperti meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, angka dan status anak gizi buruk. Penduduk Desa Ibru 99% memeluk agama Islam. Dalam kehidupan beragama kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan khususnya agama Islam sangat berkembang dengan baik. Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan pembangunan dan keberhasilan pembangunan Desa Ibru. Wanita dan anak dari komposisi penduduk desa Ibru, pada tahun 2016 jumlah penduduk wanita mencapai 337 jiwa atau sekitar 49,60 % dari total penduduk berjumlah 692 jiwa, Masih tertinggalnya peran perempuan dan kualitas hidup perempuan dan anak di berbagai bidang pembangunan antara lain ditandai belum optimalnya partisipasi kaum perempuan dan pemuda dalam pembangunan, hal itu terlihat dari prestasi pemuda dalam bidang seni budaya dan olah raga masih sangat rendah. Dari aspek budaya, masyarakat Desa Ibru menjaga dan menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi dari para leluhur. Hal ini terbukti masi berlakunya tatanan budaya 14



serta kearifan lokal pada setiap prosesi pernikahan, khitanan, panen raya, serta prosesi cuci kampung jika salah seorang dari warga masyarakat melanggar ketentuan hukum adat. Lembaga yang paling berperan dalam melestarikan dan menjaga tatanan adat-istiadat dan budaya lokal ini adalah Lembaga Adat desa Ibru (LAD). Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Desa Ibru secara umum juga mengalami peningkatan. Hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang memiliki usaha atau



pekerjaan



walaupun jenis pendapatan tersebut pada umumnya belum dapat dipastikan bersumber dari hasil usaha yang dilakukan bisa juga diperoleh dari pinjaman modal usaha dari pemerintah seperti dana SPP dari program PNPM atau Instansi lainnya. Tabel 9 memperlihatkan situasi jumlah penduduk Desa Ibru menurut keragaman mata pencaharian. Tabel 9. Jumlah penduduk menurut mata pencarian penduduk di Desa Ibru No



Mata Pencaharian



Jumlah (Orang)



Persentase dari Jumlah Penduduk



1



Perkebunan Sawit



54



1,58 %



2



Perkebunan karet



862



25,58 %



3



Peternak Kerbau



10



0,40 %



4



Peternak kambing



6



0,97 %



5



Pandai besi



1



0,39 %



6



Pedagang



22



0,58 %



Komoditas andalan terbesar yang dihasilkan dari desa Ibru adalah kebun karet, ini dikarenakan 75 % dari luas wilayah desa Ibru adalah perkebunan Karet. Hal ini disebabkan memang dari asal nenek moyang masyarakat memang telah bercocok tanam karet. Diikuti dengan mata pencaharian sebagai pedagang kerbau yang didukung penuh oleh kelompok tani yang bersangkutan dengan program pengembang biakan ternak kerbau, kambing dan ayam kampong yang dapat dijual sebagai suatu sumber pendapatan masyarakat.



5.2



Kegiatan Pengabdian



5.2.1 Persiapan Kegiatan PPM Kegiatan persiapan pengabdian kepada masyarakat “Pengorganisasian Kelompok tani di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi” yang dilakukan sebagai berikut:



15



1. Rapat Koordinasi Tim Pengabdian Masyarakat Rapat koordinasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada hari Senin, 29 Juli 2019. Rapat koordinasi kegiatan dihadiri oleh tim pengabdian masyarakat guna membahas jadwal dan pelaksanaan kegiatan. 2. Koordinasi Tim Pengabdian Koordinasi antara tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Jambi dengan aparatur Desa Ibru Mestong dilakukan dengan langsung menemui aparatur Desa Ibru Mestong pada tanggal 30 sampai 31 Juli 2019. Selama di daerah pengabdian tim melakukan komunikasi dengan aparatur desa dalam hal ini Kepala Desa. Koordinasi yang dilakukan adalah membahas tentang kegiatan pengabdian hingga jadwal tim pengabdian dalam melaksanakan kegiatan . Pada hari kedua tim berkomunikasi dengan tokoh tokoh masyarakat termasuk kepala desa dan sekretaris desa untuk membicarakan maksud dan tujuan dari pendampingan ini. 3. Pembuatan Instrumen Instrumen kegiatan pengabdian meliputi panduan pengumpulan data desa, materi penyuluhan, dan panduan diskusi kelompok. Keberadaan instrument ini merupakan panduan utama dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian.



5.2.2 Pelaksanaan Kegiatan PPM Kegiatan PPM dilaksanakan dalam waktu enam bulan dengan uraian kegiatan berdasarkan waktu sebagaiman terlihat pada Tabel 10. Tabel 10. Rincian Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PPM Bulan



No



Jenis Kegiatan



1



Persiapan Proposal



2



Survei Awal



3



Sosialisasi, Perumusan, Penyusunan, Penyuluhan, Pendampingan, Evaluasi Penyusunan laporan



4



5 6



Publikasi (mediaonline)



Februari 1 2 3 4 X



1



Maret 2 3



X



X



4



1



April 2 3



X



X



X



4



1



Mei 2 3



4



1



X



X



X



X



X



Agustus 2 3 4



1



September 2 3 4



X X X



X



X



X



X



X X



16



5.3. Hasil Pelaksanaan Kegiatan 5.3.1. Kegiatan Penyuluhan Kelompok Materi 1. Pengenalan dasar-dasar kelompok Kelompok dalam pengertian sosiologi dicirikan dari kesadaran anggotanya sebagai bagian dari kelompok dan adanya proses interaksi yang berlangsung secara intensif antar anggota dalam kelompok. Kelompoktani pada faktanya seringkali dibentuk hanya berlandaskan pada syarat jumlah anggota sehingga kelompoktani hanyalah berwujud sekumpulan orang yang setiap anggotanya tidak merasa bagian dari anggota yang lain. Kesamaan yang membangun kelompok terletak pada profesi yaitu mereka sama-sama petani, tinggal dalam suatu wilayah desa, dan hanya memiliki kedekatan secara fisik pada saat dilakukan pertemuan kelompok dan kegiatan penyuluhan oleh PPL. Berbagai prasyarat yang harus dilimiliki oleh kelompok untuk mewujudkan fungsi kelompok sebagai media kerjasama bagi anggota tidak didorong keberadaannya dalam kelompok sehingga kelompok yang dimaksud tidak lain merupakan sebuah agregasi, kolektivitas, dan kategori. Upaya memberikan pemahaman mengenai dasar-dasar kelompok kepada anggota kelompoktani menekankan pada aspek kebutuhan dan masalah pada setiap orang yang tidak dapat ditangani pemecahaannya secara individu sehingga mendorong timbulnya motivasi untuk bersama-sama dengan orang lain yang memiliki kebutuhan dan masalah yang sama untuk bersama-sama mencari solusi pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah tersebut. Dengan demikian, setiap orang yang tergabung dalam kelompok akan merasa menjadi bagian dari kelompok dan proses interaksi akan terbangun karena adanya kepentingan yang sama dan rasa ketergantungan untuk bersama-sama dalam memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah yang dihadapi yang tidak dapat dilakukan secara individual.



Materi 2. Arti penting keberadaan dan fungsi kelompoktani Kelompoktani di Desa Ibru pada awal dibentuk didasari oleh kepentingan untuk untuk memperoleh bantuan dari pemerintah dalam memenuhi kebutuhan penyelenggaraan aktivitas produksi pertanian. Dalam perkembangannya, kelompoktani hanya difungsikan sebagai media untuk mengajukan dan menyalurkan bantuan pemerintah kepada petani yang tergabung dalam kelompoktani. Hal ini mengakibatkan kelompoktani menjadi tidak berfungsi ketika kedua 17



aktivitas tersebut tidak ada. Selain itu, kelompoktani juga baru terlihat keberadaannya ketika ada kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanaan oleh PPL setempat. Situasi di atas menunjukkan bahwa kelompoktani sejak awal dirancang tidak untuk menjembatani proses kerjasama petani dalam kelompok melainkan hanya untuk menerima dan menyalurkan bantuan. Kelompoktani dibentuk pada dasarnya atas 2 kepentingan, yaitu : 1. Sebagai media kerjasama bagi petani dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah yang dihadapi. Keterbatasan petani dalam memenuhi berbagai kebutuhan untuk peningkatan produksi pertanian mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan kepada petani yang dalam hal ini digunakan penedekatan kelompok dan tidak bersifat individual’ Oleh karenanya diperlukan adanya kelompoktani sebagai media kerjasama petani dalam menggunakan berbagai fasilitas bantuan pemerintah sehingga mampu mendorong terjadinya peningkatan produksi seperti tracktor untuk memudahkan pengolohan tanah, mesin perontok padi untuk mengurangi resiko kehilangan hasil panen dan sebagainya. 2. Media komunikasi pertanian. Proses pembaharian teknologi di bidang pertanian merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memacu peningkatan produksi dan memaksimalkan pemanfaatan lahan-lahan pertanian. Ujung tombak penyampaian inovasi pertanian dari sumber ke pengguna adalah lembaga penyuluhan pertanian yang telah dirancang secara sistematis. Pendekatan komunikasi pertanian lebih mengarah pada komunikasi kelompok dengan menggunakan berbagai media komunikasi seperti elektronik, cetak, dan komunikasi verbal, meskipun PPL juga menerapkan pendekatan kemonikasi interpersonal. Pendekatan komunikasi kelompok dipandang lebih efektif dan efisien dalam penyebarluasan inovasi pertanian yang diharapkan dapat sampai kepada petani dan diterapkan oleh petani dalam memacu terjadinya peningkatan produksi pertanian. Atas dasar dua kepentingan tersebut, anggota kelompoktani penting memahami bahwa fungsi kelompok adalah sebagai media kerjasama bagi para petani dan sebagai media komunikasi dalam berbagai aktivitas penyuluhan pertanian yang bertujuan meningkatkan kapasitas petani dalam memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah, dan memperoleh inovasi pertanian.



Materi 3. Fungsi struktur dan dasar penyusunan aturan kelompok



18



Masalah utama yang dihadapi oleh kebanyakan kelompoktani adalah keberadaan kelompok yang mengalami stagnasi atau sering diistilahkan petani dengan sebutan “mati suri” yang artinya kelompoktani itu ada namun tidak ada kegiatan dan aktivitas. Hasil penjajakan di lapangan menemukan bahwa penyebab terjadinya stagnasi dalam kelompoktani disebabkan oleh factor kekeliruan dalam rancangan awal pemebentukan kelompok yang mencakup tujuan kelompoktani dibentuk hanya untuk pengajuan dan penyaluran bantuan pemerintah, struktur kelompoktani yang rumit, dan aturan-aturan yang ada tidak dipahami oleh anggota kelompoktani. Struktur kelompoktani yang dirancang sangat kompleks yang mencakup ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi dimana orang-orang yang diposisikan dalam struktur kelompoktani tidak memahami ruang lingkup tugasnya merupakan pemicu munculnya kebingungan dalam merumuskan kegiatan kelompoktani sehingga anggota pada dasarnya menunggu arahan para pihak yang ada dalam struktur kelompoktani untuk menggerakkan kegiatan kelompoktani. Di samping itu, kelompoktani yang diformat untuk menyusun perangkat aturan dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga juga menjadi kendala dalam pengendalian perilaku anggota karena keterbatasan anggota dalam memahami posisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai aturan dasar kelompoktani. Kedua produk aturan ini seringkali dipahami oleh petani hanya sebagai prasyarat administrasi yang harus ada dalam pembentukan kelompoktani. Penting dipahami bahwa kelompok berbeda dengan organisasi. Struktur kelompok biasanya dirancang lebih sederhana dibanding organisasi. Struktur kelompoktani dipandang cukup dua komponen yang meliputi ketua untuk mengkoordinir anggota dalam melaksanakan berbagai kegiatan dan sekretaris untuk penanganan kebutuhan administrasi kelompok. Hal ini didasari bahwa kelompok lebih mengedepankan azas gotong royong dan belum mengarah pada aspek spesialisasi. Oleh sebab itu, rancangan struktur kelompok yang kompleks seperti yang banyak dijumpai dalam kelompoktani lebih tepat digunakan untuk struktur organisasi. Keberadaan aturan kelompok sebagai instrument pengendalian sosial dalam kelompok bisa berfungsi dengan baik harus ditopang dua syarat utama, yaitu aturan tersebut dipahami oleh anggota kelompok dan aturan tersebut dibangun dari hasil kesepakatan bersama anggota kelompok.



Materi 4. Bidang kegiatan kelompoktani 19



Secara teoritis, sebuah kelompok menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai tujuan bersama anggotanya. Tujuan bersama lahir dari kepentingan anggota untuk menjadi bagian dari anggota yang pada umumnya berakar dari adanya kebutuhan yang tidak mampu dipenuhi secara individual dan adanya masalah yang tidak dapat dipecahkan secara individu yang menggerakkan mereka untuk saling berkerjasama dalam sebuah wadah yang kemudian disebut kelompok. Pada faktanya, kepentingan membentuk kelompoktani kebanyakan tidak muncul dari petani melainkan berasal dari dorongan pihak lain sehingga seringkali tujuan bersama kelompoktani sulit dirumuskan pada tatanan ideal. Tujuan bersama kelompoktani kebanyakan berwujud sebagai tujuan praktis yang mengakomodir kepentingan-kepentingan yang bersifat temporer seperti dijelaskan sebelumnya yaitu untuk mengajukan bantuan, menerima bantuan, menyalurkan bantuan, dan penyelenggaraan penyuluhan. Jika tujuan ideal kelompoktani dirumuskan sebagai media kerjasama bagi petani dalam upaya pengembangkan dan meningkatkan aktivitas produksi pertanian dan sebagai media komunikasi untuk memperoleh inovasi pertanian yang dapat mendorong terjadinya perbaikan pola dan penngkatan hasil produksi pertanian, maka kelompoktani seyogyanya merencanakan bidang-bidang kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan bersama tersebut. Kegiatan kelompoktani diarahkan pada usaha mengembangkan kerjasama petani dalam melakukan kegiatan produksi pertanian yang mencakup pengelolaan komoditi utama dan komoditi alternative yang dikelola secara terpadu, memaksimalkan pola pemanfaatan lahan pertanian melalui pengembangan system kerja tolong-menolong, penanganan pasar komoditi ke arah yang lebih efisien untuk menigkatkan nilai jual komoditi, dan peningkatan kapasitas petani dalam melalukan aktivitas produksi melalui pembaharuan teknologi produksi. Bidang kegiatan lain seperti penanganan aspek permodalan kegiatan produksi pertanian dan penanganan aspek pemenuhan kebutuhan sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, dan mesin pertanian merupakan bidang kegiatan yang juga perlu dikembangkan oleh kelompoktani. Kegiatan kelompoktani sesuai dengan keberadaan dan fungsinya harus dipusatkan pada aspek pertanian yang menjembatani proses pencapaian tujuan yaitu peningkatan produksi pertanian yang pada proses selanjutnya akan berimplikasi terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga petani.



5.3.2. Diskusi Penguatan Kelompok Materi 1. Inventarisasi tujuan berkelompok 20



Hasil diskusi terkait dengan tujuan berkelompok memperlihatkan adanya keragaman yang mencerminkan tujuan individu-individu yang menjadi anggota kelompoktani. Beberapa tujuan berkelompok yang dikemukakan meliputi ingin memperoleh bantuan, ingin memperoleh modal, supaya mudah dalam mengelola kebun, supaya mudah dalam memasarkan hasil, agar dapat memperoleh pengetahuan baru, karena diajak menjadi anggota kelompok, dan biar semangat dalam bertani. Pernyataan-pernyataan ini mencerminkan beberapa aspek, yaitu petani dihadapkan pada kebutuhan dan masalah dalam mengakses modal dan sarana produksi, penanganan pasar komoditi, peningkatan teknologi produksi, dan motivasi dalam melakukan aktivitas produksi pertanian. Aspek-aspek ini yang seharusnya menjadi dasar dalam merumuskan tujuan bersama kelompoktani.



Materi 2. Perumusan tujuan bersama Tujuan bersama kelompoktani merupakan acuan utama dalam merumuskan berbagai bidang kegiatan kelompoktani. Oleh karenanya perumusan tujuan kelompoktani menjadi hal yang sangat penting. Berdasarkan hasil penjajakan terhadap keragaman tujuan berkelompok seperti dikemkakan di atas, maka tujuan kelompoktani dirumuskan petani sebagai wadah kerjasama petani dalam melakukan aktivitas produksi pertanian dan media komunikasi untuk meningkatkan kapasitas petani dalam melakukan aktivitas produksi pertanian.



Materi 3. Perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani Diskusi terkait dengan tugas pokok dan fungsi kelompoktani menunjukkan minimnya pemahaman petani terhadap aspek tersebut dimana kelompoktani hanya dipahami sebagai media penyaluran bantuan pemerintah. Minimnya pemahaman petani mengenai tugas pokok dan fungsi kelompoktani disebabkan petani belum pernah memperoleh wawasan mengenai kelompoktani. Materi penyuluhan yang diberikan kepada petani sebelumnya terpusat pada aspek-aspek penyelenggaraan kegiatan produksi pertanian yang didominasi oleh teknologi budidaya tanaman. Berdasarkan hasil diskusi, tugas pokok dan fungsi kelompoktani dirumuskan sebagai berikut : 1. Kelompoktani memiliki tugas pokok menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mendorong kerjasama petani dan melakukan aktivitas produksi dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan



21



yang mendorong mendorong peningkatan kapasitas petani dalam melakukan aktivitas produksi. 2. Kelompoktani berfungsi sebagai media kerjasama petani dan media komunikasi pertanian.



Materi 4. Perumusan struktur kelompoktani Terkait dengan struktur kelompoktani, ada tiga komponen dalam struktur yang dibutuhkan anggota untuk menggerakkan kelompoktani dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, yaitu komponen yang dapat mengkoordinir anggota dan menjembatani proses komunikasi dengan pihak luar kelompok, komponen yang menangani kebutuhan administrasi kelompok, dan komponen yang mengendalikan keuangan kelompok yang masing-masing diterjemahkan sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara. Dengan demikian struktur kelompoktani dapat digambarkan sebagai berikut : Ketua



Sekretaris



Bendahara



Anggota (Petani) Ketua bertugas mengkoordinir anggota dalam merumuskan program kerja kelompok, mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan kegiatan kelompok, menjembatani proses komunikasi dalam dan luar kelompok. Sekretaris bertugas mengurus administrasi kelompok, mendokumentasikan kegiatan kelompok, dan menangani kebutuhan surat-menyurat. Bendahara bertugas mengelola dana yang diperoleh kelompok dan mengelola pembukuan keuangan kelompok.



Materi 5. Perumusan tata aturan kelompoktani Diskusi mengenai aturan dalam kelompoktani sebagaimana dikemukakan oleh anggota kelompoktani bahwa selama ini belum pernah disusun yang namanya aturan yang bisa dijadikan rambu-rambu dalam melakukan berbagai aktivitas dalam kelompok. Aspek pengendalian social 22



dalam kelompok lebih merujuk pada aspek kebiasaan, etika (standar moral), dan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Beberapa aspek yang perlu diatur dalam kelompok menurut anggota kelompoktani antara lain : 1. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kelompok. 2. Setiap anggota wajib mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok. 3. Setiap anggota berhak memperoleh bantuan dan dukungan dari kelompok atas masalah yang dihadapi dalam melakukan kegiatan produksi pertanian. 4. Kelompok berkewajiban secara aktif membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan kegiatan kelompok. 5. Ketua berkewajiban menjalin koordinasi dan kerjasama terhadap pemerintah desa dan PPL serta pihak-pihak lainnya untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan kegiatan kelompok. 6. Sanksi atas pelanggaran aturan yang telah disepakati dapat berupa denda dan pencabutan status sebagai anggota dan/atau pengurus kelompok yang ditetapkan dalam pertemuan kelompok.



Materi 6. Perumusan rencana kegiatan kelompoktani Untuk mencapai tujuan bersama yang telah dirumuskan sebagai tujuan kelompok, beberapa rencana kegiatan yang dirumuskan dari hasil diskusi antara lain : 1. Penyusunan data base anggota yang berkenaan dengan luas lahan garapan, staus lahan garapan, dan komoditi yang diusahakan. 2. Penjadwalan kegiatan penyuluhan pertanian dalam kelompok melalui kerjasama dengan PPL setempat. 3. Pengendalian serangan hama penyakit pada tanaman karet melalui pengajuan bantuan penanganan kepeda Dinas Pertanian. 4. Membangun kerjasama dengan Dinas perkebunan Kabupaten Muaro Jambi untuk pengembangan komoditi karet. 5. Pengembangan komoditi alternative berupa tanaman rempah-rempah untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan. 6. Mengembangkan kemampuan petani untuk meningkatkan nilai jual hasil produksi melalui pengembangan industry pengolahan. 23



7. Melakukan pelatihan pengelolaan kelompoktani melalui kerjasama dengan Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Jambi.



24



VI. KESIMPULAN DAN SARAN



6.1



Kesimpulan Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil pelaksanaan pengabdian pada masyarakat



di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi antara lain : 1. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada kelompok telah memberikan wawasan mengenai kelompok kepada petani yang sebelumnya kelompok baik dilihat dari keberadaanya, tujuan, tugas pokok dan fungsinya, struktur, tata aturan, dan bidang kegiatan belum dipahami secara memadai. 2. Pelaksanaan kegiatan diskusi dalam rangka penguatan kelompok telah mampu merumuskan beberapa aspek yang terkait dengan instrument kelompok diantaranya tujuan kelompok, tugas pokok dan fungsi kelompok, struktur kelompok, aturan kelompok, dan rencana kegiatan kelompok.



6.2



Saran Terkait dengan kesimpulan yang diperoleh, beberapa hal yang bias disarankan antara lain :



1. Untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas petani dalam mengelola kelompoktani, materi penyuluhan juga perlu mengakomodir aspek manajemen kelompok dan tidak hanya terpusat pada aspek transformasi teknologi dan inovasi. 2. Petani dalam mengelola kelompoktani perlu didampingi secara intensif dan penting digagas pelatihan secara berkala untuk mengembangkan kegiatan kelompoktani.



25



DAFTAR PUSTAKA Berry, D. 1983. Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Rajawali Jakarta. Effendi 1992, Spektrum Komunikasi. Kandes maju Bandung. Horton, P. B. dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi Jilid 1. Erlangga Jakarta. Machfoedz, 2002. dasar-dasar komunikasi bisnis. AMP-YKPN Yogyakarta. Mannheim, K. 1985. Sosiologi Sistematis. Rajawali Jakarta. Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan pembangunan pertanian, UNS-Surakarta. Newcomb, Turner, dan Converse. 1985. Psikologi Sosial. Diponegoro Bandung. Rogers, 1987. Komunikasi dan Pembangunan dalam perspektif Kritis. LP3ES Jakarta. Sears, D.O.,



Freedman, J.L, dan Peplau, L.A. 1999. Psikologi Sosial Jilid 1. Airlangga Jakarta.



Siahaan, H. M. 1986. Pengantar Ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi. Erlangga Jakarta. Soekartawi 1988. Perinsip dasar Komunikasi Pertanian. UI Press Jaklarta. Soemardjan, S. dan Soelaijman Soemardi. 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta. Stephen K. Sanderson. 2000. Makro Sosiologi. P.T. Raja Grafindo Persada Jakarta. Wexley dan Ukl, 1988. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Bina Aksara Jakarta.



26



Lmpiran 1. Photo-photo Kegiatan PPM



Photo 1. Penyuluhan Mengenai Kelompok pada Kelompoktani



Photo 2. Diskusi Kelompok yang difasilitasi oleh Tim PPM



27



Photo 3. Pengarahan Tim PPM pada mahasiswa yang akan membantu pengumpulan data



Photo 4. Kegiatan mahasiswa yang membantu pengumpulan data di lapangan



28



Photo 5. Photo bersama Tim PPM dengan beberapa anggota kelompoktani di Desa Ibru



Photo 6. Photo bersama Tim PPM dari Unja dengan Kepala Pondok Pesantren di Desa Ibru



29



Lampiran 2. PANDUAN DISKUSI PENGORGANISASIAN KELOMPOKTANI DI DESA IBRU KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI



A. Iventarisasi tujuan berkelompok 1.



Minta setiap peserta diskusi untuk mengemukakan tujuan berkelompok



2.



Ajak peserta diskusi untuk menelaah tujuan yang sama dan tujuan yang berbeda



3.



Ajak peserta diskusi untuk menyandingkan dan mengemas keragaman tujuan menjadi tujuan kelompok.



B. Perumusan tujuan bersama 1.



Minta setiap peserta diskusi untuk mengemukakan tujuan yang ingin mereka capai



2.



Ajak peserta dikskusi untuk menelaah tujuan yang sama dari setiap peserta diskusi



3.



Ajak peserta diskusi untuk merumuskan tujuan bersama dari keragaman tujuan yang telah dikemukakan



4.



Jelaskan kepada peserta diskusi bahwa tujuan bersama ini merupakan landasan dalam merumuskan kegiatan kelompoktani



C. Perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani 1.



Ajak peserta diskusi untuk mengemukakan apa yang seharusnya menjadi tugas pokok dan fungsi kelompoktani



2.



Ajak peserta diskusi untuk menelaah apakah dari pendapat mereka tergambar bahwa tugas pokok dan fungsi kelompoktani sebagai media kerjasama bagi petani



3.



Ajak peserta diskusi untuk merumuskan tugas pokok dan fungsi kelompoktani sesuai dengan yang menjadi harapan peserta diskusi



D. Perumusan struktur kelompoktani 1. Minta peserta diskusi untuk mengemukakan apa saja komponen pengurus yang dubutuhkan dalam kelompoktani



30



2. Ajak peserta diskusi untuk mengemukakan apa saja tugas dari masing-masing komponen pengurus yang dikemukakan 3. Ajak peserta diskusi untuk menggambarkan struktur kelompok sebagaimana yang menjadi pemahaman peserta diskusi



E. Perumusan tata aturan kelompoktani 1.



Minta setiap peserta diskusi untuk mengemukakan apa saja aturan yang diperlukan dalam kelompok



2.



Minta peserta diskusi untuk mengemukakan jenis sanksi apa saja yang diberikan jika terjadi pelanggaran aturan kelompok



3.



Ajak peserta diskusi untuk merumuskan dan menyepakati aturan kelompok sesuai dengan kebutuhan kelompok



F. Perumusan rencana kegiatan kelompoktani 1.



Minta peserta diskusi untuk mengemukakan jenis kegiatan apa saja yang perlu dilakukan kelompoktani sesuai dengan tujuan bersama petani dalam berusahatani



2.



Ajak peserta diskusi untuk merumuskan prioritas kegiatan kelompok sesuai dengan jenis kegiatan yang telah dikemukakan



3.



Ajak peserta diskusi untuk menganalisis kelayakan setiap kegiatan kelompok yang telah dirumuskan dilihat dari factor pendukung dn factor penghambat



4.



Ajak peserta diskusi untuk menentukan rencana kegiatan kelompok tani yang dinilai layak dan meungkinkan untuk dilaksanakan.



31



Peta (Sketsa) Desa Ibru



Dokumentasi Kegiatan



PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) PENGORGANISASIAN KELOMPOKTANI DI DESA IBRU KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI Idris Sardi, A. Rahman, Elwamendri, Siti Kurniasih [email protected]



Abstrak : Desa Ibru merupakan salah satu desa sentra komoditi karet dimana 70% warga Desa Ibru mengusahakan komoditi karet. Posisi karet yang saat ini mengalami persaingan dengan dengan komoditi lain seperti kelapa sawit, kopi, dan sebagainya telah mendorong pergeseran pilihan komoditi oleh petani dimana karet cenderung mulai ditinggalkan. Upaya mendorong petani untuk mempertahankan komoditi karet penting dilakukan mengingat komoditi karet merupakan salah satu komoditi unggulan Provinsi Jambi. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk itu, salah satunya melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa perbaikan kelembagaan petani untuk mendorong kegiatan dalam rangka meningkatkan produksi dan nilai jual hasil produksi. Persoalan yang dihadapi oleh warga Desa Ibru berkenaan dengan kelembagaan petani adalah ketidakjelasan keberadaan, tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur, aturan, dan tidak adanya rencana kegiatan dari kelompoktani yang ada. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertjuan untuk mendorong aktifnya kelompoktani dalam menjembatani proses kerjasama petani dan melakukan pembinaan kepada petani dalam mengelola komoditi yang menjadi andalan. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengabdian masyarakat di Desa Ibru mencakup dua kategori yaitu penyuluhan dan diskusi. Penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan wawasan petani terkait dengan kelompoktani yang mencakup materi pengenalan dasardasar kelompok, arti penting keberadaan dan fungsi kelompoktani, fungsi struktur dan dasar penyusunan aturan kelompok, dan bidang kegiatan kelompoktani. Sedangkan kegiatan diskusi dilakukan untuk membantu petani dalam merumuskan berbagai instrumen yang dibutuhkan dalam kelompoktani dengan cakupan inventarisasi tujuan berkelompok, perumusan tujuan bersama, perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani, perumusan struktur kelompoktani, perumusan tata aturan kelompoktani, dan perumusan rencana kegiatan kelompoktani. Dari hasil pelaksanaan kedua kegiatan pokok tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada kelompoktani telah memberikan wawasan mengenai kelompok kepada petani yang sebelumnya kelompok baik dilihat dari keberadaanya, tujuan, tugas pokok dan fungsinya, struktur, tata aturan, dan bidang kegiatan belum dipahami secara memadai. Pelaksanaan kegiatan diskusi dalam rangka penguatan kelompok telah mampu merumuskan beberapa aspek yang terkait dengan instrument kelompok diantaranya tujuan kelompok, tugas pokok dan fungsi kelompok, struktur kelompok, aturan kelompok, dan rencana kegiatan kelompok.



1



Keyword: Kelompoktani, tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur, aturan, rencana kegiatan PENDAHULUAN



Latar Belakang Desa Ibru merupakan salah satu desa di Kabupaten Muaro Jambi dimana masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian di sektor pertanian dengan mengelola komoditi karet. Menurut informasi yang diperoleh dinyatakan bahwa sekitar 70% warga Desa Ibru hidup dari mengelola kebun karet dan sekitar 50% warga desa yang mengelola komoditi karet mengelola lahan sendiri (milik pribadi) dengan rata-rata luas kepemilikan lahan sekitar 2 ha/KK. Kendatipun demikian, menurut keterangan yang diperoleh dinyatakan bahwa warga pemilik lahan juga sebagian masih menyadap kebun milik warga lain karena hasil karet dari lahan sendiri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Dari seluruh kebun karet yang ada di Desa Ibru diperkirakan sekitar 80% sudah berumur di atas 10 tahun dan hanya 20% yang berumur di bawah 10 tahun. Aspek pemenuhan kebutuhan hidup 100% dipenuhi dari hasil produksi karet. Situasi yang dikemukakan di atas diterjemahkan oleh warga desa sebagai situasi krisis dimana hasil dari mengelola komoditi karet dirasakan semakin tidak bisa diandalkan untuk menopang seluruh jenis kebutuhan hidup. Harga jual lateks saat ini dengan harga Rp. 7.300,-/kg dinilai warga desa sebagai kondisi harga yang tergolong rendah. Menurut warga desa, harga jual lateks yang ideal dan dinilai memadai untuk menopang pemenuhan kebutuhan hidup berada pada harga jual Rp. 20.000,-/kg. Hal ini kemudian mendorong cara berfikir untuk beralih ke komoditi lain yang harga jualnya dinilai lebih memungkinkan untuk menjadi andalan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Pilihan yang mengemuka adalah komoditi kelapa sawit yang sudah dikelola oleh sebagian warga desa sekitar. Gejala ini terutama terlihat pada warga desa yang memiliki modal dimana pembukaan kebun baru mulai diarahkan untuk mengelola komoditi kelapa sawit. Secara umum dapat digambarkan bahwa warga Desa Ibru hanya mengandalkan komoditi karet dalam memenuhi kebutuhan hidup. Upaya untuk 2



beralih ke komoditi lain atau upaya untuk mengembangkan komoditi lain tidak didukung oleh ketersediaan modal karena penghasilan dari mengelola komoditi karet tidak dapat diinvestasikan untuk pengembangan komoditi lain. Untuk itu warga desa sangat membutuhkan adanya gagasan baru untuk meningkatkan pendapatan terutama dari komoditi andalan yang dikelola. Terkait dengan hal tersebut, kerjasama petani adalah hal pokok untuk mengembangkan gagasan dalam rangka pencapaian taraf kesejahteraan bersama. Kerjasama warga desa memerlukan wadah dimana warga desa bisa saling bertukar pikiran dan berbagi peran serta menyatukan sumberdaya dalam mencapai kemajuan bersama. Bertitik tolak dari hal tersebut maka sangat diperlukan adanya upaya-upaya melakukan pengorganisasian masyarakat



terutama bagi



petani dalam memperbaiki,



mengembangkan, dan meningkatkan hasil produksi komoditi yang menjadi andalan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.



Tujuan Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah : 1. Aktifnya kelompoktani dalam mewadahi kerjasama petani dalam melakukan aktivitas produksi. 2. Mendampingi dan membina kelompoktani Desa Ibru dalam mengelola dan mengembangkan komoditi yang menjadi andalan pemenuhan kebutuhan hidup.



Permasalahan Mitra Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan perangkat desa serta beberapa warga Desa Ibru, dapat diketahui beberapa permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat Desa Ibru, yaitu : 1. Ketidakaktifan kelompoktani yang disebabkan oleh ketidakjelasan tujuan, tugas pokok dan fungsi kelompoktani. 2. Belum adanya struktur dan aturan kelompoktani yang dapat memberikan arah pengelolaan kelompoktani. 3. Belum adanya rencana kegiatan kelompoktani yang dapat dipedomani dalam melakukan aktivitas produksi. 3



Hasil yang diharapkan Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain : 1. Terbangunnya kerjasama petani pada kelompok tani. 2. Adanya kegiatan kelompoktani yang dilaksanakan secara berkesinambungan. 3. Munculnya gagasan kreatif dan produktif dari berfungsinya kelompoktani sebagai media kerjasama petani.



METODE PELAKSANAAN



Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Desa ini dipilih atas pertimbangan bahwa warga desa sebagian besar masih mengusahakan komoditi karet yang merupakan komoditi andalan Provinsi Jambi dan sebagian warga sudah tergabung dalam kelompoktani yang sudah lama tidak aktif dalam menjalankan fungsinya. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli – September 2019.



Kelompok Sasaran Kelompok yang dijadikan sasaran kegiatan ini adalah 6 kelompoktani yang ada di Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi, antara lain kelompoktani Tunas Makmur I, kelompoktani Tunas Makmur II, kelompoktani Tani Jaya, kelompoktani Srikandi, kelompoktani Melati, dan kelompoktani Mawar.



Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari dua kategori yaitu penyuluhan dan diskusi. Adapun materi penyuluhan dan diskusi dapat dilihat pada Tabel 1.



4



Tabel 1. Materi kegiatan penyuluhan dan diskusi pada kelompoktani sasaran No 1 2 3 4 5 6



Materi Penyuluhan Pengenalan dasar-dasar kelompok Arti penting keberadaan dan fungsi kelompoktani Fungsi struktur dan dasar penyusunan aturan kelompok Bidang kegiatan kelompoktani



Diskusi Inventarisasi tujuan berkelompok Perumusan tujuan bersama Perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani Perumusan struktur kelompoktani Perumusan tata aturan kelompoktani Perumusan rencana kegiatan kelompoktani



Metode dan Pendekatan Untuk mencapai tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi Propinsi Jambi akan dilakukan beberapa pendekatan sebagai berikut : 1. Model Participatory Rural Apprasial (PRA) yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaa, pelaksanaan dan evaluasi program kegiatan. 2. Model Comumunity Development



yaitu pendekatan yang



melibatkan



masyarakat secara langsung sebagai subjek dan objek pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 3. Persuasif yaitu pendekatan yang bersifat himbauan dan dukungan tanpa unsur paksaan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan ini. 4. Edukatif yaitu pendekatan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan dan pendidikan untuk pemberdayaan masyarakat.



Rancangan Evaluasi Kegiatan dan hasil pengabdian ini akan dipantau secara periodik baik melalui kunjungan lapangan maupun pantauan komunikasi partisipatif. Evaluasi



5



kegiatan akan dilaksanakan pada tahun berikutnya. Evaluasi diarahkan melihat perkembangan manajemen kelompoktani dan partisipasi anggota pada setiap kegiata kelompoktani. Evaluasi terhadap kemajuan kegiatan akan menggunakan metode monitoring partisipatif yang akan dipantau oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Jambi.



Evaluasi Pelaksanaan Program Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode: a. Memberikan kuesioner untuk melihat



tingkat pemahaman masyarakat



desa mengenai kegiatan penyuluhan dan diskusi yang dilakukan b. Melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap penyelenggaraan kegiatan kelompoktani.



HASIL DAN PEMBAHASAN



Gambaran Desa Ibru Desa Ibru secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Desa Ibru memiliki luas wilayah + 1.828,57 ha yang terbagi ke dalam dua wilayah dusun yaitu dusun Suka Makmur dan dusun Bakti Jaya serta terbagi ke dalam empat RT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sungai Landai. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Suka damai dan Provinsi Sumatera Selatan. - Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sungai Landai. - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Nyogan. Keadaan Topografi Desa Ibru dilihat secara umum merupakan daerah dataran. Dengan pola pemanfaatan ruang wilayah desa sebagai berikut : - Perkebunan karet



: 860 ha.



- Perkebunan kelapa sawit



: 56 ha



- Areal pemukiman



: 43 ha.



- Areal perkantoran



: 0,5 ha



- Areal pemakaman



: 1,5 ha



- Areal kolam budidaya



: 3 ha



6



- Areal pertanian



: 15 ha



- Penggunaan lain-lain : 849,57 ha Mobilitas warga ke luar desa tergolong cukup tinggi dan mudah yang didukung oleh letak desa dan sarana transportasi yang tergolong memadai. Jarak (orbitasi) Desa Ibru ke Ibukota kecamatan, kabupaten, dan provinsi adalah sebagai berikut : - Jarak Desa Ibru ke ibukota kecamatan



: 22 km



- Jarak Desa Ibru ke ibukota kabupaten



: 85 km



- Jarak Desa Ibru ke ibukota provinsi



: 38 km



Desa Ibru memiliki jumlah sebanyak 758 yang terdiri dari laki-laki 395 jiwa dan perempuan 363 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 209 kk. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, Desa Ibru mengalami perkembangan penduduk laki-laki sebesar 20,43 % dan penduduk perembuan sebesar 22,64 % dengan kepadatan penduduk tergolong sangat jarang yaitu 1 jiwa/ha. Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Ibru didominasi penduduk usia muda yang terlihat dari rasio penduduk usia kelompok umur wajib belajar 9 tahun berjumlah 122 jiwa dan kelompok umur 25 - 30 berjumlah 208 jiwa. Rasio penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa Ibru menunjukkan bahwa penduduk perempuan relatif lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Penduduk Desa Ibru dilihat dari tingkat pendidikannya sebagian besar tidak tamata SD dan tidak tamat SMP seperti diperlihatkan pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Ibru Bedasarkan Tingkat Pendidikan No 1 2 3 4 5 6 7



Tingkat Pendidikan Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA S1/ Strata 1 Tidak tamat SD Tidak tamat SMP Buta Huruf



Jumlah (jiwa) 289 52 117 31 0 289 4



Penduduk Desa Ibru 99% memeluk agama Islam. Dalam kehidupan beragama kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan khususnya agama Islam sangat berkembang dengan baik. Dari segi mata pencaharian, penduduk Desa Ibru sebagian besar memiliki mata pencaharian di sector pertanian dengan komoditi dominan yang diusahakan adalah karet seperti dperlihatkan dominannya penduduk yang memiliki mata pencaharian di sector perkebunan karet yang dapat dilihat pada Tabel 3.



7



Tabel 3. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencarian No



Mata Pencaharian



Jumlah (Orang)



1 2 3 4 5 6



Perkebunan Sawit Perkebunan karet Peternak Kerbau Peternak kambing Pandai besi Pedagang



54 862 10 6 1 22



Komoditi karet merupakan komoditi penting bagi penduduk Desa Ibru karena sebagian besar aspek pemenuhan kebutuhan hidup ditopang dari hasil mengusahakan komoditi karet. Persoalan harga yang selalu mengalami fluktuasi dan tingginya serangan penyakit jamur akan putih pada komoditi merupakan masalah utama yang dihadapi oleh penduduk Desa Ibru untuk mempertahakan kelangsungan pengelolaan komoditi karet yang saat ini masih dijadikan komoditi andalan.



Kegiatan Penyuluhan Kelompok Materi 1. Pengenalan dasar-dasar kelompok Kelompok dalam pengertian sosiologi dicirikan dari kesadaran anggotanya sebagai bagian dari kelompok dan adanya proses interaksi yang berlangsung secara intensif antar anggota dalam kelompok. Kelompoktani pada faktanya seringkali dibentuk hanya berlandaskan pada syarat jumlah anggota sehingga kelompoktani hanyalah berwujud sekumpulan orang yang setiap anggotanya tidak merasa bagian dari anggota yang lain. Kesamaan yang membangun kelompok terletak pada profesi yaitu mereka sama-sama petani, tinggal dalam suatu wilayah desa, dan hanya memiliki kedekatan secara fisik pada saat dilakukan pertemuan kelompok dan kegiatan penyuluhan oleh PPL. Berbagai prasyarat yang harus dilimiliki oleh kelompok untuk mewujudkan fungsi kelompok sebagai media kerjasama bagi anggota tidak didorong keberadaannya dalam kelompok sehingga kelompok yang dimaksud tidak lain merupakan sebuah agregasi, kolektivitas, dan kategori. Upaya memberikan pemahaman mengenai dasar-dasar kelompok kepada anggota kelompoktani menekankan pada aspek kebutuhan dan masalah pada setiap orang yang



8



tidak dapat ditangani pemecahaannya secara individu sehingga mendorong timbulnya motivasi untuk bersama-sama dengan orang lain yang memiliki kebutuhan dan masalah yang sama untuk bersama-sama mencari solusi pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah tersebut. Dengan demikian, setiap orang yang tergabung dalam kelompok akan merasa menjadi bagian dari kelompok dan proses interaksi akan terbangun karena adanya kepentingan yang sama dan rasa ketergantungan untuk bersama-sama dalam memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah yang dihadapi yang tidak dapat dilakukan secara individual.



Materi 2. Arti penting keberadaan dan fungsi kelompoktani Kelompoktani di Desa Ibru pada awal dibentuk didasari oleh kepentingan untuk untuk



memperoleh



bantuan



dari



pemerintah



dalam



memenuhi



kebutuhan



penyelenggaraan aktivitas produksi pertanian. Dalam perkembangannya, kelompoktani hanya difungsikan sebagai media untuk mengajukan dan menyalurkan bantuan pemerintah kepada petani yang tergabung dalam kelompoktani. Hal ini mengakibatkan kelompoktani menjadi tidak berfungsi ketika kedua aktivitas tersebut tidak ada. Selain itu, kelompoktani juga baru terlihat keberadaannya ketika ada kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanaan oleh PPL setempat. Situasi di atas menunjukkan bahwa kelompoktani sejak awal dirancang tidak untuk menjembatani proses kerjasama petani dalam kelompok melainkan hanya untuk menerima dan menyalurkan bantuan. Kelompoktani dibentuk pada dasarnya atas 2 kepentingan, yaitu : a. Sebagai media kerjasama bagi petani dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah yang dihadapi. Keterbatasan petani dalam memenuhi berbagai kebutuhan untuk peningkatan produksi pertanian mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan kepada petani yang dalam hal ini digunakan penedekatan kelompok dan tidak bersifat individual’ Oleh karenanya diperlukan adanya kelompoktani sebagai media kerjasama petani dalam menggunakan berbagai fasilitas bantuan pemerintah sehingga mampu mendorong terjadinya peningkatan produksi seperti tracktor untuk memudahkan pengolohan tanah, mesin perontok padi untuk mengurangi resiko kehilangan hasil panen dan sebagainya. b. Media komunikasi pertanian. Proses pembaharian teknologi di bidang pertanian merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memacu peningkatan produksi dan memaksimalkan pemanfaatan lahan-lahan pertanian. Ujung tombak penyampaian



9



inovasi pertanian dari sumber ke pengguna adalah lembaga penyuluhan pertanian yang telah dirancang secara sistematis. Pendekatan komunikasi pertanian lebih mengarah pada komunikasi kelompok dengan menggunakan berbagai media komunikasi seperti elektronik, cetak, dan komunikasi verbal, meskipun PPL juga menerapkan pendekatan kemonikasi interpersonal. Pendekatan komunikasi kelompok dipandang lebih efektif dan efisien dalam penyebarluasan inovasi pertanian yang diharapkan dapat sampai kepada petani dan diterapkan oleh petani dalam memacu terjadinya peningkatan produksi pertanian. Atas dasar dua kepentingan tersebut, anggota kelompoktani penting memahami bahwa fungsi kelompok adalah sebagai media kerjasama bagi para petani dan sebagai media komunikasi dalam berbagai aktivitas penyuluhan pertanian yang bertujuan meningkatkan kapasitas petani dalam memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah, dan memperoleh inovasi pertanian. Materi 3. Fungsi struktur dan dasar penyusunan aturan kelompok Masalah utama yang dihadapi oleh kebanyakan kelompoktani adalah keberadaan kelompok yang mengalami stagnasi atau sering diistilahkan petani dengan sebutan “mati suri” yang artinya kelompoktani itu ada namun tidak ada kegiatan dan aktivitas. Hasil penjajakan di lapangan menemukan bahwa penyebab terjadinya stagnasi dalam kelompoktani disebabkan oleh factor kekeliruan dalam rancangan awal pemebentukan kelompok yang mencakup tujuan kelompoktani dibentuk hanya untuk pengajuan dan penyaluran bantuan pemerintah, struktur kelompoktani yang rumit, dan aturan-aturan yang ada tidak dipahami oleh anggota kelompoktani.



Struktur kelompoktani yang



dirancang sangat kompleks yang mencakup ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi dimana orang-orang yang diposisikan dalam struktur kelompoktani tidak memahami ruang lingkup tugasnya merupakan pemicu munculnya kebingungan dalam merumuskan kegiatan kelompoktani sehingga anggota pada dasarnya menunggu arahan para pihak yang ada dalam struktur kelompoktani untuk menggerakkan kegiatan kelompoktani. Di samping itu, kelompoktani yang diformat untuk menyusun perangkat aturan dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga juga menjadi kendala dalam pengendalian perilaku anggota karena keterbatasan anggota dalam memahami posisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai aturan dasar kelompoktani. Kedua produk aturan ini seringkali dipahami oleh petani hanya sebagai prasyarat administrasi yang harus ada dalam pembentukan kelompoktani.



10



Penting dipahami bahwa kelompok berbeda dengan organisasi. Struktur kelompok biasanya dirancang lebih sederhana dibanding organisasi. Struktur kelompoktani dipandang cukup dua komponen yang meliputi ketua untuk mengkoordinir anggota dalam melaksanakan berbagai kegiatan dan sekretaris untuk penanganan kebutuhan administrasi kelompok. Hal ini didasari bahwa kelompok lebih mengedepankan azas gotong royong dan belum mengarah pada aspek spesialisasi. Oleh sebab itu, rancangan struktur kelompok yang kompleks seperti yang banyak dijumpai dalam kelompoktani lebih tepat digunakan untuk struktur organisasi. Keberadaan aturan kelompok sebagai instrument pengendalian sosial dalam kelompok bisa berfungsi dengan baik harus ditopang dua syarat utama, yaitu aturan tersebut dipahami oleh anggota kelompok dan aturan tersebut dibangun dari hasil kesepakatan bersama anggota kelompok.



Materi 4. Bidang kegiatan kelompoktani Secara teoritis, sebuah kelompok menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai tujuan bersama anggotanya. Tujuan bersama lahir dari kepentingan anggota untuk menjadi bagian dari anggota yang pada umumnya berakar dari adanya kebutuhan yang tidak mampu dipenuhi secara individual dan adanya masalah yang tidak dapat dipecahkan secara individu yang menggerakkan mereka untuk saling berkerjasama dalam sebuah wadah yang kemudian disebut kelompok. Pada faktanya, kepentingan membentuk kelompoktani kebanyakan tidak muncul dari petani melainkan berasal dari dorongan pihak lain sehingga seringkali tujuan bersama kelompoktani sulit dirumuskan pada tatanan ideal. Tujuan bersama kelompoktani kebanyakan berwujud sebagai tujuan praktis yang mengakomodir kepentingan-kepentingan yang bersifat temporer seperti dijelaskan sebelumnya yaitu untuk mengajukan bantuan, menerima bantuan, menyalurkan bantuan, dan penyelenggaraan penyuluhan. Jika tujuan ideal kelompoktani dirumuskan sebagai media kerjasama bagi petani dalam upaya pengembangkan dan meningkatkan aktivitas produksi pertanian dan sebagai media komunikasi untuk memperoleh inovasi pertanian yang dapat mendorong terjadinya perbaikan pola dan penngkatan hasil produksi pertanian, maka kelompoktani seyogyanya merencanakan bidang-bidang kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan bersama tersebut. Kegiatan kelompoktani diarahkan pada usaha mengembangkan kerjasama petani dalam melakukan kegiatan produksi pertanian yang mencakup pengelolaan komoditi utama dan komoditi alternative yang dikelola secara terpadu, memaksimalkan pola pemanfaatan lahan pertanian melalui pengembangan system kerja tolong-menolong,



11



penanganan pasar komoditi ke arah yang lebih efisien untuk menigkatkan nilai jual komoditi, dan peningkatan kapasitas petani dalam melalukan aktivitas produksi melalui pembaharuan teknologi produksi. Bidang kegiatan lain seperti penanganan aspek permodalan kegiatan produksi pertanian dan penanganan aspek pemenuhan kebutuhan sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, dan mesin pertanian merupakan bidang kegiatan yang juga perlu dikembangkan oleh kelompoktani. Kegiatan kelompoktani sesuai dengan keberadaan dan fungsinya harus dipusatkan pada aspek pertanian yang menjembatani proses pencapaian tujuan yaitu peningkatan produksi pertanian yang pada proses selanjutnya akan berimplikasi terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga petani.



Diskusi Penguatan Kelompok Materi 1. Inventarisasi tujuan berkelompok Hasil diskusi terkait dengan tujuan berkelompok memperlihatkan adanya keragaman yang mencerminkan tujuan individu-individu yang menjadi anggota kelompoktani. Beberapa tujuan berkelompok yang dikemukakan meliputi ingin memperoleh bantuan, ingin memperoleh modal, supaya mudah dalam mengelola kebun, supaya mudah dalam memasarkan hasil, agar dapat memperoleh pengetahuan baru, karena diajak menjadi anggota kelompok, dan biar semangat dalam bertani. Pernyataanpernyataan ini mencerminkan beberapa aspek, yaitu petani dihadapkan pada kebutuhan dan masalah dalam mengakses modal dan sarana produksi, penanganan pasar komoditi, peningkatan teknologi produksi, dan motivasi dalam melakukan aktivitas produksi pertanian. Aspek-aspek ini yang seharusnya menjadi dasar dalam merumuskan tujuan bersama kelompoktani.



Materi 2. Perumusan tujuan bersama Tujuan bersama kelompoktani merupakan acuan utama dalam merumuskan berbagai



bidang



kegiatan



kelompoktani.



Oleh



karenanya



perumusan



tujuan



kelompoktani menjadi hal yang sangat penting. Berdasarkan hasil penjajakan terhadap keragaman tujuan berkelompok seperti dikemkakan di atas, maka tujuan kelompoktani dirumuskan petani sebagai wadah kerjasama petani dalam melakukan aktivitas produksi pertanian dan media komunikasi untuk meningkatkan kapasitas petani dalam melakukan aktivitas produksi pertanian.



12



Materi 3. Perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani Diskusi terkait dengan tugas pokok dan fungsi kelompoktani menunjukkan minimnya pemahaman petani terhadap aspek tersebut dimana kelompoktani hanya dipahami sebagai media penyaluran bantuan pemerintah. Minimnya pemahaman petani mengenai tugas pokok dan fungsi kelompoktani disebabkan petani belum pernah memperoleh wawasan mengenai kelompoktani. Materi penyuluhan yang diberikan kepada petani sebelumnya terpusat pada aspek-aspek penyelenggaraan kegiatan produksi pertanian yang didominasi oleh teknologi budidaya tanaman. Berdasarkan hasil diskusi, tugas pokok dan fungsi kelompoktani dirumuskan sebagai berikut :



1. Kelompoktani memiliki tugas pokok menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mendorong kerjasama petani dan melakukan aktivitas produksi dan menyelenggarakan



kegiatan-kegiatan



yang



mendorong



mendorong



peningkatan kapasitas petani dalam melakukan aktivitas produksi. 2. Kelompoktani berfungsi sebagai media kerjasama petani dan media komunikasi pertanian. Materi 4. Perumusan struktur kelompoktani Terkait dengan struktur kelompoktani, ada tiga komponen dalam struktur yang dibutuhkan anggota untuk menggerakkan kelompoktani dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, yaitu komponen yang dapat mengkoordinir anggota dan menjembatani proses komunikasi dengan pihak luar kelompok, komponen yang menangani kebutuhan administrasi kelompok, dan komponen yang mengendalikan keuangan kelompok yang masing-masing diterjemahkan sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara. Dengan demikian struktur kelompoktani dapat digambarkan sebagai berikut : Ketua



Sekretaris



Bendahara



Anggota (Petani)



13



Ketua bertugas mengkoordinir anggota dalam merumuskan program kerja kelompok, mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan kegiatan kelompok, menjembatani proses komunikasi dalam dan luar kelompok. Sekretaris bertugas mengurus administrasi kelompok, mendokumentasikan kegiatan kelompok, dan menangani kebutuhan surat-menyurat. Bendahara bertugas mengelola dana yang diperoleh kelompok dan mengelola pembukuan keuangan kelompok.



Materi 5. Perumusan tata aturan kelompoktani Diskusi mengenai aturan dalam kelompoktani sebagaimana dikemukakan oleh anggota kelompoktani bahwa selama ini belum pernah disusun yang namanya aturan yang bisa dijadikan rambu-rambu dalam melakukan berbagai aktivitas dalam kelompok. Aspek pengendalian social dalam kelompok lebih merujuk pada aspek kebiasaan, etika (standar moral), dan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Beberapa aspek yang



perlu diatur dalam kelompok menurut anggota kelompoktani antara lain : 1. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kelompok. 2. Setiap anggota wajib mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok. 3. Setiap anggota berhak memperoleh bantuan dan dukungan dari kelompok atas masalah yang dihadapi dalam melakukan kegiatan produksi pertanian. 4. Kelompok berkewajiban secara aktif membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan kegiatan kelompok. 5. Ketua berkewajiban menjalin koordinasi dan kerjasama terhadap pemerintah desa dan PPL serta pihak-pihak lainnya untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan kegiatan kelompok. 6. Sanksi atas pelanggaran aturan yang telah disepakati dapat berupa denda dan pencabutan status sebagai anggota dan/atau pengurus kelompok yang ditetapkan dalam pertemuan kelompok. Materi 6. Perumusan rencana kegiatan kelompoktani Untuk mencapai tujuan bersama yang telah dirumuskan sebagai tujuan kelompok, beberapa rencana kegiatan yang dirumuskan dari hasil diskusi antara lain :



14



1. Penyusunan data base anggota yang berkenaan dengan luas lahan garapan, staus lahan garapan, dan komoditi yang diusahakan. 2. Penjadwalan kegiatan penyuluhan pertanian dalam kelompok melalui kerjasama dengan PPL setempat. 3. Pengendalian serangan hama penyakit pada tanaman karet melalui pengajuan bantuan penanganan kepeda Dinas Pertanian. 4. Membangun kerjasama dengan Dinas perkebunan Kabupaten Muaro Jambi untuk pengembangan komoditi karet. 5. Pengembangan komoditi alternative berupa tanaman rempah-rempah untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan. 6. Mengembangkan kemampuan petani untuk meningkatkan nilai jual hasil produksi melalui pengembangan industry pengolahan. 7. Melakukan pelatihan pengelolaan kelompoktani melalui kerjasama dengan Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Jambi. KESIMPULAN DAN SARAN



Kesimpulan Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil pelaksanaan pengabdian pada masyarakat di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi antara



lain :



1. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada kelompok telah memberikan wawasan mengenai kelompok kepada petani yang sebelumnya kelompok baik dilihat dari keberadaanya, tujuan, tugas pokok dan fungsinya, struktur, tata aturan, dan bidang kegiatan belum dipahami secara memadai. 2. Pelaksanaan kegiatan diskusi dalam rangka penguatan kelompok telah mampu merumuskan beberapa aspek yang terkait dengan instrument kelompok diantaranya tujuan kelompok, tugas pokok dan fungsi kelompok, struktur kelompok, aturan kelompok, dan rencana kegiatan kelompok.



Saran



15



Terkait dengan kesimpulan yang diperoleh, beberapa hal yang bias disarankan antara lain : 1. Untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas petani dalam mengelola kelompoktani, materi penyuluhan juga perlu mengakomodir aspek manajemen kelompok dan tidak hanya terpusat pada aspek transformasi teknologi dan inovasi. 2. Petani dalam mengelola kelompoktani perlu didampingi secara intensif dan penting digagas pelatihan secara berkala untuk mengembangkan kegiatan kelompoktani.



DAFTAR PUSTAKA Berry, D. 1983. Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Rajawali Jakarta. Effendi 1992, Spektrum Komunikasi. Kandes maju Bandung. Horton, P. B. dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi Jilid 1. Erlangga Jakarta. Machfoedz, 2002. dasar-dasar komunikasi bisnis. AMP-YKPN Yogyakarta. Mannheim, K. 1985. Sosiologi Sistematis. Rajawali Jakarta. Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan pembangunan pertanian, UNS-Surakarta. Newcomb, Turner, dan Converse. 1985. Psikologi Sosial. Diponegoro Bandung. Rogers, 1987. Komunikasi dan Pembangunan dalam perspektif Kritis. LP3ES Jakarta. Sears, D.O., Freedman, J.L, dan Peplau, L.A. 1999. Psikologi Sosial Jilid 1. Airlangga Jakarta. Siahaan, H. M. 1986. Pengantar Ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi. Erlangga Jakarta. Soekartawi 1988. Perinsip dasar Komunikasi Pertanian. UI Press Jaklarta. Soemardjan, S. dan Soelaijman Soemardi. 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta.



16



Stephen K. Sanderson. 2000. Makro Sosiologi. P.T. Jakarta.



Raja Grafindo Persada



Wexley dan Ukl, 1988. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Bina Aksara Jakarta.



17



Teknik Pengembangan Kelompok Pengertian Kelompok Istilah kelompok berbeda dengan agregasi atau kolektivitas, berbeda dengan kategori, dan berbeda pula dengan crowd meskipun di dalamnya terdapat unsur yang terdiri dari sekumpulan orang



Agregasi atau kolektivitas adalah sebagai setiap kumpulan manusia secara fisik, tidak memiliki ikatan kebersamaan apa-apa kecuali jarak fisik yang dekat atau kumpulan orang yang bersifat fisik Kategori adalah sejumlah orang yang memiliki persamaan ciri-ciri tertentu atau beberapa ciri khusus yang sama



Crowd (massa atau kerumunan) adalah sekelompok individu yang untuk sementara menunjukkan suatu kesatuan perasaan aksi, disebabkan kenyataan bahwa perhatian mereka terpusat pada obyek, bahan, atau ide yang sama Secara sosiologis istilah kelompok mempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi dimana dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama



Hakekat keberadaan kelompok sosial bukanlah terletak pada dekatnya jarak fisik, melainkan pada kesadaran untuk berinteraksi. Kesadaran berinteraksi diperlukan oleh mereka untuk dapat menciptakan suatu kelompok, sedang kehadiran fisik



semata-mata sama sekali tidak diperlukan



Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang menyatukan diri dan bekerjasama dalam mengatasi masalah dan tantangan dalam bidang sosial dan ekonomi yang tumbuhya dan berkembang dari, oleh, dan untuk anggota dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kepentingan bersama anggota kelompok Pengertian tersebut mengandung arti: • Kelompok adalah kumpulan orang, bukan kumpulan barang atau uang : Karena merupakan kumpulan orang, maka mempunyai kelebihan, kekurangan, dan kekhasan masing-masing sehingga setiap orang yang bergabung dalam kelompok harus saling memahami dan melengkapi satu sama lain. • Menyatukan diri dan bekerjasama : Setiap anggota menggabungkan diri dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan serta tidak membedakan kamu, kami, mereka, saya; tetapi selalu menyatakan “ini kita”.



• Mengatasi masalah sosial ekonomi : Kelompok ada untuk mengatasi masalah sosial ekonomi yang dihadapi oleh anggota, seperti masalah kesehatan, pendidikan, uang riil untuk kebutuhan rumah tangga dari anggota kelompok, dll. Berarti kelompok harus berperan dalam menghadapi masalah-masalah tersebut secara berkesinambungan, tidak sepotong-sepotong lalu duduk berpangku tangan • Tumbuh dan berkembang dari, oleh, dan untuk anggota : Pembentukan kelompok bukan berasal dari anggota lain, melainkan dibentuk atas prakarsa dan inisiatif anggota kelompok sendiri. Tentu saja dalam melaksanakan kegiatannya pun sesuai dengan masalah dan rencana dari seluruh anggota kelompok. Jadi, dari pembentukan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi ada di tangan anggota kelompok.



• Meningkatkan taraf hidup anggota : Segala kegiatan dan hasil yang diperoleh kelompok tidak hanya menumpuk pada gudang kelompok, tetapi perlu diatur agar seluruh anggota kelompok dapat menikmati sesuatu dari kelompok. Sehingga, keuntungannya digunakan untuk kepentingan bersama. • Kepentingan bersama : Kelompok merupakan milik dari semua orang yang berada dalam kelompok. Begitu pula dengan usaha dan hasil yang ada tidak menjadi milik seseorang atau beberapa orang, melainkan milik bersama. TUJUAN



Kelompok yang hidup dan berkembang mempunyai arah, sasaran dan tujuan yang jelas. Adapun yang menjadi tujuan kelompok adalah agar para anggota secara bersama-sama saling membantu untuk memperbaiki taraf hidup berdasarkan kemampuan sendiri.



PRINSIP-PRINSIP DASAR BERKELOMPOK •



Kelompok adalah kumpulan orang-orang







Keanggotaan berdasarkan kemauan, kesadaran, dan sukarela







Bekerja atas dasar dari, oleh, dan untuk anggota







Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota dan keluarganya







Mengadakan pertemuan pengurus dan anggota secara berkala







Anggota wajib menabung uang secara teratur (untuk kelompok UB/SP)







Mengadakan usaha-usaha pembinaan dan pendidikan anggoat secara teratur







Pengelolaan/tata laksana kelompok bersifat terbuka







Memiliki aturan-aturan (AD/ART) yang telah disepakati bersama dan ditaati oleh anggota.



MANFAAT KELOMPOK • •



Tempat untuk mendapatkan informasi bagi anggota kelompok Tempat pembinaan (pengetahuan dan ketrampilan) dan penyadaran anggota akan pentingnya kebersamaan, persatuan dan kesatuan dalam kelompok.







Tempat menuangkan pengalaman dan pikiran yang dimiliki masing-masing anggota.







Tempat memperoleh pelayanan dan penyaluran bantuan











• •







Sebagai alat kekuatan anggota kelompok untuk menentukan sikap, menerima atau menolak sesuatu yang datang dari luar kelompok dan memperjuangkan hak-hak kelompok. Meringankan beban pekerjaan anggota, atau pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat selesai.



Masalah yang dihadapi anggota dapat dipecahkan secara bersama-sama. Anggota dapat memanfaatkan keuangan kelompok untuk usaha produktif dengan urusan administrasi yang luwes dan cepat. Anggota dapat memanfaatkan waktu secara lebih baik (teratur dan terus-menerus dalam kegiatan kelompok maupun pribadi).



5 Tahap Perkembangan Kelompok (Bruce Tuckman, 1965 dan , Bruce Tuckman beserta Mary Ann Jensen, 1977)



1. Tahap Pembentukan (Forming) • Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok kerja,



para anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan dengan anggota lainnya • Tahap Forming ini dikarakteristikkan oleh banyaknya ketidakpastian, para anggota kelompok masih tidak terlalu jelas mengenai Tujuan dan Objective



kelompok, merasa kebingungan, masih menyembunyikan perasaan masingmasing, keterlibatannya masih kurang.



2. Tahap timbulnya Konflik (Storming) • Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen disebut dengan Storming. • Para anggota mulai bekerja tetapi mereka cenderung akan mempertahankan pendapat mereka sendiri, menolak batasan-batasan yang ditetapkan oleh Kelompok terhadap Individu mereka. • Tahap Storming ini dikarakteristikan oleh konflik Intra Kelompok. • Beberapa tanda-tanda bahwa Kelompok berada di Tahap Storming adalah timbulnya kemarahan, perasaan menyebalkan, ketidaknyamanan, terjadinya adu pendapat / konfilik dan kegagalan.



3. Tahap Normalisasi (Norming)



• Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk hubungan yang dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturanaturan serta menemukan cara komunikasi yang tepat supaya dapat



membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan. • Tanda-tanda Kelompok berada di Tahap Norming adalah adanya peninjauan ulang dan penjelasan mengenai Objective/Tujuan Kelompok, timbulnya persahabatan dan kerjasama antar anggota kelompok, mulai dapat mendengar pendapat anggota lain serta dapat meng-identifikasi-kan kekuatan dan kelemahan.



4. Tahap berkinerja (Performing) • Tahap keempat adalah Tahap berkinerja (Performing) dimana semua anggota kelompok telah dapat bekerja dan berfungsi secara penuh. • Pada tahap ini, semua anggota memiliki kebersamaan, Percaya diri, kreatif, Inisiatif dan semangat yang tinggi serta Sukses. 5. Tahap Pembubaran (Adjourning) • Tahap ini dikhususkan untuk Kelompok-kelompok kerja yang bersifat sementara. • Setelah suatu proyek selesai ataupun suatu permasalahan berhasil dituntaskan, kelompok kerja tersebut akan dibubarkan.



KOMPONEN PENGEMBANGAN KELOMPOK Agar kelompok dapat berkembang secara baik, mandiri dan berkesinambungan maka kelompok perlu memiliki beberapa komponen pengembangan, antara lain: 1. Pengembangan struktur organisasi, terdiri dari anggota, pengurus, badan pemeriksa, dan rapat anggota



• Sebuah kelompok baru berjalan dengan baik bila memiliki pengurus yang handal. • Karena itu setiap kelompok harus bersepakat menyusun pengurus yang memiliki kemampuan dan loyalitas yang tinggi terhadap kelompok. • Dengan adanya pengurus, maka perencanaan kegiatan, pelaksanaan sampai pada penilaian hasil akan dikendalikan secara baik. • Uraian peran dan tugas (hak dan kewajiban badan pengurus) sebaiknya disusun oleh semua anggota kelompok.



2. Pengembangan administrasi, terdiri dari administrasi umum kelompok (AD/ART, aturan, notulen rapat, buku kegiatan, dll) dan administrasi keuangan kelompok.



• Hal ini sangat penting untuk mengendalikan perilaku setiap anggota dan untuk memantau perkembangan kegiatan. • Dengan pembukuan yang baik, pelaksanaan kegiatan akan berjalan baik pula dan memberi peluang pada pihak luar untuk membantu mengembangkan kelompok.



3. Pengembangan permodalan, terdiri dari uang dan materi lainnya, baik yang bergerak maupun tidak bergerak yang secara sah merupakan milik kelompok. • Sebuah kelompok yang ingin mandiri perlu mempertimbangkan pengembangan permodalan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh seluruh anggota. • Permodalan yang ada dapat menjadi ikatan bagi anggota. 4. Pengembangan usaha produktif, terdiri dari usaha ekonomi kelompok simpan pinjam, kios, arisan, kebun kelompok, dll. • Suatu kelompok yang baik tidak akan membatasi diri dalam kegiatan-kegiatan pengelolaan kebun semata-mata, tetapi perlu mempertimbangkan aspek lain seperti aspek sosial, ekonomi, dan budaya. • Hal-hal ini akan semakin memperkuat kerjasama antar anggota.



5. Pengembangan sumberdaya manusia dalam kelompok, seperti rapat-rapat, pelatihan, kursus, magang, maupun kunjungan silang/belajar untuk pengurus



maupun anggota kelompok. Pengembangan sumberdaya sangat penting karena ini sejalan dengan perkembangan



zaman



yang



juga



membutuhkan



manusia-manusia



berpengetahuan dan terampil untuk mengelola kelompok maupun sumberdaya. 6. Bekerjasama dengan pihak lain, menuju pada pengakaran kelompok. Sebagai makhluk sosial, kita sadar bahwa kita butuh orang lain. Kita butuh bekerjasama dengan orang/pihak lain.



UNSUR-UNSUR KEMANDIRIAN KELOMPOK Untuk mengukur kekuatan dan kemandirian kelompok di masyarakat, dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain: •







Jenis kegiatan yang berkelanjutan Jumlah modal yang sudah terkumpul dan bagaimana pengelolaan serta pengembangannya







Apakah peraturan yang ada dapat menjadi pedoman bersama







Bagaimana kemampuan pengurus dan anggota dalam mengelola administrasi







Bagaimana kemampuan pengurus dan anggota untuk menjalin hubungan kerjasama dengan pihak lain.



FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KEMANDIRIAN KELOMPOK Ada beberapa factor yang dapat melemahkan terwujudnya kemandirian kelompok di masyarakat yakni: •











Adanya anggapan bahwa berkelompok terlalu merepotkan karena harus memperhatikan kebutuhan orang banyak dan taat pada aturan yang telah dibuat bersama. Tidak adanya dukungan baik teknis maupun semangat dari aparat pemerintah dan lembaga adapt setempat. Adanya bantuan dari pihak-pihak tertentu yang sifatnya karitatif, menimbulkan ketergantungan dan memanjakan kelompok tani.







Tidak adanya aturan yang jelas yang dapat dijadikan pedoman bagi anggota kelompok.







Sikap pengurus yang otoriter dan kurang terbuka.







Adanya penyalahgunaan modal kelompok oleh pihak-pihak tertentu (pengurus kelompok ataupun anggota).



UPAYA-UPAYA UNTUK PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK Merujuk pada faktor-faktor yang merupakan penghambat atau melemahkan kemandirian kelompok maka perlu dilakukan berbagai upaya penguatan kelembagaan kelompok sebagai berikut: 1. Perlunya bimbingan dan atau pendampingan dari pihak luar 2. Fasilitasi untuk menyusun peraturan kelompok 3. Lakukan pertemuan rutin 4. Lakukan kegiatan secara bersama-sama



5. Fasilitasi untuk membuat administrasi kelompok 6. Pemupukan dan pemanfaatan modal kelompok 7. Ujicoba teknologi-teknologi/inovasi baru



8. Studi banding dan atau kunjungan silang 9. Kerjasama dengan lembaga lain.



PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK Bila suatu kelompok masyarakat ingin mengembangkan usaha kelompoknya, berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan: •



















Apakah usaha yang akan dipilih cocok di daerah setempat? Apakah masyarakat tersebut (kelompok) memiliki pengalaman, ketrampilan atau keahlian dalam mengelola usaha tersebut? Bagaimana ketersediaan tenaga dan waktu dari anggota masyarakat/kelompok untuk usaha yang ingin dikembangkan? Apakah sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia? Bagaimana peluang pasar (permintaan dan kelayakan harga) untuk hasil usaha yang akan dikembangkan?



Apabila kelompok ingin mengembangkan jenis usaha yang berorientasi pasar, sebaiknya melakukan beberapa hal berikut : •











Membuat analisa ekonomi untuk beberapa jenis usaha yang berpotensi pasar agar dapat melihat mana di antara beberapa alternative yang paling menguntungkan. Mengumpulkan informasi tentang pasar atau harga dari jenis usaha yang dipilih tersebut dalam rentang waktu 3-5 tahun terakhir. Menghubungi kelompok lain yang berpengalaman dan menguasai bidang usaha tersebut dan mendiskusikan akan usaha yang dipilih (bagaimana potensi, kendala, masalah, dan bagaimana menanganinya).



Bila suatu usaha tersebut akhirnya dikembangkan, maka kelompok perlu melakukan kegiatan pemantauan dan penilaian akan usaha tersebut. • Pemantauan itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengamati dan melihat perkembangan dan hasil dari suatu kegiatan/usaha yang direncanakan.



• Biasanya pemantauan dilakukan dengan pengumpulan informasi mengenai semua perubahan yang relevan secara berkala, misalnya setiap hari, minggu, bulan, tri wulan, atau tahun. • Sementara penilaian atau evaluasi merupakan kegiatan untuk mengkaji sejauhmana keberhasilan dari suatu kegiatan atau usaha yang sudah dilaksanakan. • Penilaian biasanya dilakukan pada pertengahan dan akhir suatu kegiatan/usaha atau bias juga pada waktu lain sesuai dengan kesepakatan yang telah dijadwalkan.



Dinamika Kelompok Dinamika kelompok (group dinamics) adalah studi ilmiah menyangkut interaksi dalam kelompok-kelompok kecil.



Dalam proses pemecahan masalah, terdapat tiga tahap, yaitu : a. Tahap orientasi ; para anggota saling bertanya dan memberi informasi b. Tahap evaluasi ; para anggota membahas informasi, bertukar pendapat c. Tahap kontrol ; para anggota menyarankan jalan keluar, mencapai kesimpulan



Dalam dinamika kelompok bisa dilihat kedudukan individu dalam jaringan komunikasi, seperti digambarkan sebagai berikut :



Pemimpin



Pola Roda



Pola Lingkaran Pemimpin



Pemimpin



Pola “Y” Pola Rantai



Pada pola lingkaran, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pada model ini, kadar produktivitas rendah tapi taraf kepuasan tinggi. Lebih cepat menyesuaikan diri dengan tugas-tugas baru dibandingkan dengan pola-pola lainnya. Pada pola roda, rantai, dan “Y”, orang yang berada di tengah memiliki kesempatan terbanyak untuk berkomunikasi, sedang orang lainnya hanya memiliki kesempatan yang terbatas. Pola roda menunjukkan kadar produktivitas tinggi namun taraf kepuasan kelompok rendah. Dinamika kelompok juga mempelajari kedekatan atau jarak sosial antar individu dalam kelompok. Khusus untuk ini lebih banyak dipelajari dalam sosiometri yaitu suatu bidang keahlian dalam psikologi yang mempelajari, mengukur, dan membuat diagram hubungan sosial yang ada pada kelompok-kelompok kecil. Biasanya digambarkan dalam bentuk-bentuk sosiodiagram.



Contoh sosiodiagram yang menunjukkan struktur dari sebuah kelompok kecil sebagai berikut :



A



B



F



C



E = Daya tarik positif, rasa senang



D



= Ketidaksenangan



Riwayat Hidup Ketua Pengusul dan Anggota Ketua Pengusul A. IDENTITAS DIRI 1 Nama Lengkap (dengan gelar) 2 Jabatan Fungsional 3 NIP 4 NIDN 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6



Alamat Rumah



7 8



Nomor Telepon/HP Alamat Kantor



9 Nomor Telepon/Faks 10 Alamat e-mail 11 Mata Kuliah Yang diampu



Idris Sardi, S.P, M.Si Lektor 197008181999031002 0018087001 S. Pelanduk Inhil Riau, 18 Agustus 1970 Jl. H. Ibrahim No. 048 Rt. 019 Kelurahan Rawasari Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi 08127856870 Fakultas Pertanian Universitas Jambi Kampus Pinang Masak Jln Raya Jambi Muara Bulian Mandalo Darat Km 15 Jambi (0741) 583051 [email protected] 1. Sosiologi Perdesaan dan Pertanian 2. Sosiologi Ekonomi 3. Sosiologi Kehutanan 4. Psikologi Sosial 5. Ekologi Manusia 6. Ilmu Sosial Budaya Dasar 7. Pengembangan Agribisnis



Masyarakat



8. Pengembangan Masyarakat Sekitar Hutan dan Orang Rimba 9. Dasar Dasar Manajemen B. RIWAYAT PENDIDIKAN Nama Tinggi Bidang Ilmu



S1 Perguruan Universitas Jambi Penyuluhan dan



S2 Sekolah Pascasarjana IPB Sosiologi Pedesaan



S3 Komunikasi



Komunikasi Pembangunan



– Ekologi Politik



Tahun Masuk – Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi



1989-1996 Analisis Situasi Tenaga Kerja Wanita Pemetik Teh di PT. Perkebunan VIII Kayu Aro Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi



Nama Pembimbing



Ir. Rasudin Sihotang, M.S. Ir. Rosyani, M.S.



2007-2010 Konflik Sosial Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Hutan (Studi Kasus Di Taman Nasional Bukit Dua Belas Propinsi Jambi) Dr. Ir. Rilus A. Kinseng, MA



Pembangunan Pertanian dan Pedesaan -



-



Ir. Said Rusli, MA C. PENGALAMAN PENELITIAN Ketua/ Anggota Tim 2017 Social Mapping and Community Ketua Engagement di sekitar wilayah operasi PT. Hexindo di Propinsi Jambi 2017 Studi Karakteristik Desa di Sekitar Anggota / Kawasan TAHURA Rang Kayo Hitam Tenaga Ahli Jambi Maret - Juni 2017 2017 - Analisis Bentang Alam untuk Anggota / 2018 Penyusunan Dokumen Sistem Tenaga Ahli Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Dalam Proyek Kreativitas Restorasi Berbasis Komunitas Di Bentang Alam Ekosistem Berbak Kabupaten Muaro Jambi Dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi 2016 Pemetaan Sosial Masyarakat Sekitar Anggota Area Eksplorasi PT. Pertamina Jambi Tahun



2015 2015



Judul Penelitian



Social Engagement Assesment in the villages Ketua around Bukit Tiga Puluh Restoration Area Studi Penyusunan Dokumen UKL-UPL Anggota Geothermal Energy Exploitation di Kabupaten Kerinci



Sumber Dana PT. Geoservice Jakarta – PT. Hexindo Jakarta Perkumpulan Gita Buana Jambi - MCA Indonesia Window I Perkumpulan Walestra jambi MCA Indonesia Window II



Pusat Studi CSR Universitas Jambi – PT. Pertamina Jambi WWF Indonesia PT. Pertamina Geothermal Energy – Universitas



Sriwijaya – Universitas Jambi 2013 - Studi Identifikasi Area dan Masyarakat Anggota / Dinas Pertanian 2014 Untuk Rencana Pencetakan Sawah di Tenaga Ahli Tanaman Pangan Propinsi Jambi Propinsi Jambi Wet Rice Field Development Contruction December 2013 – February 2014



2013



2012



2013 2014



2012 2013



2012 2012



2011 2012 2011



2011



Studi Penyusunan Perencanaan Ketua Pengembangan Agribisnis Perdesaan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi Study for Composing of Villages Agribusiness Studi Penyusunan Perencanaan Ketua Pembangunan Perdesaan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi



BAPPEMDAL Kabupaten Tanjung Barat



Studi Pengembangan Inisiatif Pembangunan dan Pengembangan Hutan Adat Desa Baru Kibul dan Desa Tanjung Beringin Kabupaten Merangin Propinsi Jambi Studi Penggalian Inisiatif Pembentukan Hutan Adat Desa Baru Kibul dan Desa Tanjung Beringin



Flora Fauna International – Yayasan Prakarsa Madani



Ketua



Ketua



BAPPEMDAL Kabupaten Tanjung Barat



Flora Fauna International – Yayasan Prakarsa Madani Social Mapping di Daerah Penghasil Ketua / Tenaga ICSD Jakarta – BP Migas Propinsi Jambi Ahli MIGAS Studi Pemantauan Pengelolaan Anggota PT. Radiant Utama Lingkungan di Area Eksplorasi Minyak Interinsco Tbk Jakarta Bumi PT. Petrochina Jabung Ltd Propinsi Jambi Studi Penyusunan UKL-UPL Area Anggota PT. Radiant Utama Eksplorasi Minyak Bumi PT. Pertamina Interinsco Tbk Jakarta Propinsi Jambi Social Assessment Dampak Sosial Anggota PT. Dasa Anugerah Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Sejati and PT. Perkebunan Kelapa Sawit PT. DAS dan Rigunas Agro Utama PT. Regunas Asian Agri Group di (Asian Agri Group) Propinsi Jambi Studi Praktek dan Persepsi Masyarakat Ketua World Agroforestry Desa Terhadap Hutan Desa dan Hutan Centre/ International Adat di Propinsi Jambi Centre for Research in Agroforestry (ICRAF)



2011



Conflict and Potential Conflict Anggota Assessment in Tanjung Jabung Barat District of Jambi Province



2010 2011



Studi Penyusunan Dokumen Anggota Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan di Area Tanki BBM PT. Wirakarya Sakti Propinsi Jambi Studi Penyusunan Master Plan Anggota Pengelolaan DAS Batanghari Study of Land Tenure System in Ketua Merangin District of Jambi Province



2010 2010



2010



2009



2006 2006



2015



2005



Studi Penyusun Master Plan Anggota Pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) di Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi Research of Sustainable livelihood Anggota options and carbon rights for efficient and fair emission reduction in the Central Kalimantan Ex-Mega Rice Project Studi Makro Karakteristik WilayahAnggota di Kawasan Pantai Propinsi Jambi Studi Penguatan Kapasitas Pemangku Anggota Kepentingan Tingkat Lokal di Sekitar Pengelolaan Lahan Basah Pantai Timur Taman Nasional Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Pebruari – April 2006 Studi Penyusunan Rencana Peningkatan Anggota Pengelolaan Lahan Sawah di Propinsi Jambi - Northerm Sumatera Irrigated Agriculture Sector Project (NSIASP)



Studi Penyusunan Land Profil Anggota Kabupaten Merangin dan Kabupaten



Southeast Asian Indonesia World Agroforestry Centre/ International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) Southeast Asian Indonesia PT. Wirakarya Sakti Jambi – Pusat Studi Lingkungan Universitas Jambi BP DAS Propinsi Jambi World Agroforestry Centre/ International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) Southeast Asian Indonesia Sumatera Sustainable Support ( SSS PUNDI) World Agroforestry Centre/International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) Southeast Asian Indonesia Yayasan Gita Buana Jambi Yayasan Gita Buana Jambi



C. LOTTI & Associate Jakarta / PT. Sehat Pratama Sejati Management & Engineering Consultant Jakarta Dinas Perkebunan Jambi Province



2005



2005



2005



Tebo Propinsi Jambi Studi Pembangunan di Kabupaten Tebo Anggota Propinsi Jambi



Studi Penggalian Data Dasar untuk Anggota Perencanaan Program Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Ekonomi Alternatif Masyarakat Sekitar Lahan Basah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Propinsi Jambi Penyusunan Profil Kota Jambi Anggota



2004



Studi Penyusunan Rencana Pengelolaan Anggota Kawasan Hutan di Kabupaten Batanghari Propinsi



2004



Survey Sosial Ekonomi dan Budaya Anggota Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT), dan Taman Nasional Berbak (TNB) Wilayah Provinsi Jambi Promoting The River Basin And Anggota Ecosystem Approach for Sustainable Management of Southeats Asian Lowland Peatswamp Forests (AHL – Project) Study of Community’s Opinion toward Anggota Climate Change Forest and Peatland in Indonesia Program (CCFPI)



2003



2003



2002



Penelitian Dinamika Adat Jambi



Anggota



2002



Penelitian Dinamika Adat Jambi



Anggota



2001



Studi Penyusunan Perencanaan Anggota Pengelolaan Kawasan 7 Ex HPH di Propinsi Jambi



2001



Research for Local Level Institutions in Anggota



Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi – BAPPEDA Kabupaten Tebo – Lembaga Penelitian Universitas Jambi Yayasan Gita Buana Jambi



BAPPEDA Kota Jambi Dinas Kehutanan Kabupaten Batanghari – Lembaga Penelitian Universitas Jambi BP-DAS Jambi Province – Pusat Studi Kehutanan Universitas Jambi



Wetland International Indonesia Programme



Wetland International Indonesia Programme – Laboratorium Sosiologi Pedesaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi Lembaga Adat Propinsi Jambi Lembaga Adat Propinsi Jambi Dinas Kehutanan Propinsi Jambi – Lembaga Penelitian Universitas Jambi World Bank



2000



2000



Jambi Province Proyek Penelitian Inventarisasi Anggota Sumberdaya Alam dan Potensi Pantai Timur Propinsi Jambi



Preliminary Survey of Joint Forest Anggota Management in Jambi Province



BAPPEDA Propinsi Jambi – Laboratorium Sosiologi Pedesaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi CIFOR (Centre for International Forestry Research) Indonesia Programme



D. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Tahun Judul Penerbit/Jurnal 2012 Studi Kebijakan – Penguatan Tenurial World Agroforestry Centre – Masyarakat Dalam Penguasaan Hutan Perkumpulan Pembaharuan Hukum yang Berbasiskan Masyarakat dan Ekologi (HuMA) – Packard Foundation 2011 Hot spots of Confusion : contested policies and International Forestry Review conpeting carbon claims in the peatlands of Vol. 13 central Kalimantan, Indonesia Analisis Dinamika Penduduk Dalam Kaitannya Dengan Ketahanan Pangan Dan Tantangan Pembangunan Pertanian Di Propinsi Jambi Tinjauan Sosiologi Lingkungan Dalam Pengelolaan Hutan Adat Di Desa Baru Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin Propinsi Jambi Kepemimpinan Dan Struktur Sosial Masyarakat Desa Telentam Kabupaten Merangin Propinsi Jambi Tanda-Tanda Informasi Dan Pengaruhnya Dalam Proses Komunikasi Dinamika Penduduk Sebagai Salah Satu Tantangan Pembangunan Pertanian Di Propinsi Jambi Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan penelitian kelompok.



Jambi, Oktober 2019 Yang menerangkan,



Idris Sardi, S.P, M.Si NIP. 197008181999031002



Anggota I A. Identitas Diri 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6



Nama Lengkap Jabatan Fungsional NIP NIDN Tempat/Tanggal Lahir Alamat Rumah



1.7 1.8 1.9



Nomor Telepon/Faks Nomor HP Alamat Kantor



1.10 Nomor Telepon/Faks 1.11 Alamat e-mail 1.12 Lulusan sudah dihasilkan 1.13 Matakuliah yang diampu



B. Riwayat Pendidikan 2.1 Program 2.2 Nama PT 2.3 Bidang Ilmu 2.4 Tahun Masuk 2.5 Tahun Lulus



2.6



Judul Skripsi/Tesis



2.7



Nama Pembimbing



Ir. Elwamendri, MSi Lektor 19670509 199303 1 002 0009056706 Payakumbuh/9 Mei 1967 Jln. Kapt. Pattimura No. 35 Rt 5 Rw 2 Kecamatan Kota Baru Kota Jambi 08127867553 Fakultas Pertanian Kampus UNJA Pinang Masak KM-14 Mendalo Darat – Jambi 0741-582907 [email protected]



1. 2. 3. 4.



Ekonomi Mikro (S-1) Pemberdayaan Masyarakat (S-1) Kewirausahaan (S-1) Kewirausahaan (D-3)



S-1 Universitas Jambi Pembangunan Pertanian 1986 1992 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan lahan pangan di PIR II NESS Bajubang 1. 2.



S-2 IPB Ilmu Ekonomi Pertanian 1997 2000 Perdagangan karet alam antara negara produsen utama dengan Amerika Serikat



1. Ir. Bakry Wahab 2. Prof. Dr. Ir. Zulkifli A 3.



Dr. Ir. Bonar M Sinaga Dr. Wilson Halomoan Dr. Ir. Any Ratnawti



C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir No



Tahun



1



2012



Judul Penelitian Model Kelembagaan



Pendanan Sumber Jml (juta Rp)



No



Tahun



2013 2



2013 3



20122014 4



2014



5



2014



6



7



2015



Judul Penelitian Pemanfaatan Hutan Tanaman Rakyat Untuk Pengembangan Korporasi Agribisnis Karet Penelitian Prioritas Nasional Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 (Penprinas Mp3ei 2011-2025) Kajian Pengembangan Industri Hilir di Provinsi Jambi. Kerjasama Badan Penelitian Pengembangan Provinsi Jambi dengan Universitas Jambi Kajian Pengembangan Barang Jadi Karet di Provinsi Jambi. Kerjasama Dinas Perindustrian Provinsi Jambi dengan Universitas Jambi. Pengembangan Industri Hilir Karet Di Provinsi Jambi Penelitian Prioritas Nasional Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonom Indonesia 2011 – 2025 (Penprinas Mp3ei 2011-2025) FOREST ECOSYSTEMSERVICE VALUATIONSTUDY (EVS). Green Initiativesfor a Smart Tomorrow (GIST) Advisory in collaboration with the United Nations Office for REDD+ Coordination in Indonesia (UNORCID) Survey Sosial Ekonomi Masyarakat di dalam dan sekitar Blok I REB 30. Frankfurt Zoological Society (FZS) Jambi melalui Yayasan Konservasi Ekosistem Sumatera bekerja sama dengan WWF Indonesia melalui PT Alam Bukit 30 Evaluasi Dampak Desa Mandiri Pangan terhadap Perwujudan



Pendanan Sumber Jml (juta Rp)



No



Tahun



2016 8



2016 9



Judul Penelitian



Pendanan Sumber Jml (juta Rp)



Kemandirian Pangan di Provinsi Jambi. Kersama Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi dengan Universitas Jambi Studi Dampak Sosial PT. Tebo Multi Agro. Kerjasama antara PT. Jambi Lerstasi International Consultant dengan PT. Tebo Multi Agro Social Mapping PT. Pertamina EP. ASSET 1 FIELD Jambi. Pusat Studi corporate Social Responsibility Universitas Jambi



D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir No



Tahun



1



2016



2



2018



Judul Pengabdian Pada Masyarakat Studi Diagnostik Desa Binaan Desa Pematang Jering Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi Penyuluhan Reklamasi Lahan Bekas Tambang Emas Tanpa Izin di Desa Baru Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin



Pendanan Sumber Jml (juta Rp) PNBP UNJA



9



PNBP UNJA



40



E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam jurnal dalam 5 tahun terakhir 



No 1



2



Tahun Judul 2011 Analisis Distribusi Penguasaan Lahan Pertanian di Kabupaten Muaro Jambi



2011



Nama Jurnal Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Dosen Pertanian “Menggali Potensi Daerah dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional” Jambi, 19 Februari 2011 (ISBN : 978-602-97051-4-0) Analisis Kebutuhan Lahan Pertanian Prosiding Seminar Nasional Pangan Abadi (LPPA) dalam Rangka Hasil Penelitian Dosen Mewujudkan Ketahanan Pangan Pertanian “Menggali Potensi Beras di P. Jambi Daerah dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional” Jambi, 19



No



Tahun



Judul



3



2011



Strategi Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur



4



2011



Respon Petani dan lembaga Pemasaran dalam Gerakan Nasional Bokar Bersih dan Dampaknya Terhadap Disparitas Harga berbagai Mutu Bokar di Provinsi Jambi



Nama Jurnal Februari 2011 (ISBN : 978-602-97051-4-0) Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Dosen Pertanian “Menggali Potensi Daerah dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional” Jambi, 19 Februari 2011 (ISBN : 978-602-97051-4-0) Prosiding Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan Bidang Ilmu-Ilmu Pertanian Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat ISBN : 978-979-8389-18-4



H. Perolehan HKI dalam 10 tahun terakhir 



No Nama Pertemuan/Seminar



Judul Artikel Ilmiah



Tempat/Waktu



I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik No



Tahun 2011



1



Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tempat Respon Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat Penyusunan Rancangan Peraturan Draft Inisiatif Proses Daerah tentang Pemberdayaan DPR, Komisi diajukan ke Masyarakat IV Eksekutif Provinsi Jambi Provinsi Jambi



Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan penelitian Kelompok Dosen Universitas Jambi dana PNBP FakultasPertanian tahun 2018



Jambi, Oktober 2019



Ir. Elwamendri, M.Si NIP.19670509 199303 1 002



Anggota 2 A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap (dengan Gelar)



Dr. Ir. A Rahman, M.S



2. Jabatan Fungsional



Lektor



3. Jabatan Struktural



-



4. NIP



195903021986031004



5. NIDN



0002035905



6. Tempat dan Tanggal Lahir



Jambi, 2 Maret 1959



7. Alamat Rumah



Jl. Dr. Purwadi Lrg. Excell RT/RW02/01 N0.16 Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo/Kota Baru, Jambi



8. No. HP



081366141427



9. Alamat Kantor



Fakultas Pertanian UNJA Kampus Pinang Masak Mendalo



10. Nomor Telepon/Faks



(0741) – 583317



11. Alamat e-mail



[email protected]/ [email protected]



12. Lulusan yang Telah Dihasilkan



S1 = 2 orang S2= - orang S3= - orang



13. Mata Kuliah yang Diampu



1. Pemasaran Agribisnis 2. Perdagangan Internasional 3. Pengantar Agribisnis 4. Ekonomi Mikro 5. Ekonomi Produksi 6. Matematika 7. Matematika Ekonomi 8. Statistika 9. Pembiayaan Agribisnis 10. Kewirausahaan 11. Ekonomi Pertanian 12. Kependudukan 13. Metode Penulisan Ilmiah 14. Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis



B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi



S-1



S-2



S-3



Universitas Jambi



Universitas Gadjah Mada,



Universitas Sriwijaya, Palembang



Yogyakarta Bidang Ilmu



Pertanian (Sosial Ekonomoi Pertanian)



Pertanian (Ekonomi Pertanian)



Pertanian (Agribisnis)



Tahun Masuk-Lulus



1979-1985



1989-2002



2012-2017



Judul Skripsi/Tesis/Disertasi



Pengembangan usahatani Terpadu di Indonesia



Penawaran dan Permintaan Ekspor Karet Alam SIR 20 di Indonesia



Strategi Pengembangan Diversifikasi Usaha Rumah Tangga Menuju Usahatani Kelapa Sawit Plasma PIR Berkelanjutan di Prov. Jambi



Nama Pembimbing/Promotor



1. Ir. Bakry Wahab



1. Dr. Ir. Iksan 1. Prof. Dr. Ir. Imron Semaoen, Zahri, M.S. M.Sc. 2. Dr. Ir. Laila Husin, 2. Dr. Ir. M.Sc. Tumari 3. Dr. Dessy Adriani, S.P., Jatileksono, M.Si. M.Sc. C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun



Judul penelitian



1.



Rancang Bangun Diversifikasi Usaha Rumah Tangga Petani Kelapa Sawit Plasma di Kecamatan Sungai Bahar Provinsi Jambi



2016



Pendanaan Sumber



Jumlah (Juta Rp)



Dikti-



39.500.000-



D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan



No. Tahun



Judul Pengabdian



1.



Aplikasi Teknis dalam Mandiri Analisis Usahatani dan Biaya Pemasaran Sayuran dan Cabe



2018



Sumber



Jumlah (juta Rp) -



E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No.



Judul Artikel Ilmiah



Tahun



Nama Jurnal



1.



Faktor Penentu Besaran “Indeks K” dan Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit di Provinsi Jambi



2018



Journal ofAgribusiness and Local Wisdom



2.



Determinant Factor of Household Bussines Diversification of Palm Oil Plasma in Bahar Region Jambi Province Indonesia



2017



Russian Journal of Agricultural and Social Science



3.



Komitmen Pelaku Kemitraan terhadap Efisiensi dan Keberlanjutan Usahatani Kelapa Sawit Plasma



2015



Prosiding Seminar Lahan Sub Optimal, Universitas Sriwijaya



F. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No .



Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar



Judul Artikel Ilmiah



Waktu dan Tempat



1.



Seminar Nasional Lahan sub Optiamal, Universitas Sriwijaya 2015



Komitmen Pelaku Kemitraan terhadap Efisiensi dan Keberlanjutan Usahatani Kelapa Sawit Plasma



Palembang 8-9 Oktober 2015



G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No .



Judul Buku



Tahun



Jumlah Halaman



Penerbit



-



-



-



-



H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir No .



Judul Buku



Tahun



-



-



Jumlah Halaman -



Penerbit -



I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10 Tahun Terakhir No .



Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Ditetapkan



Tahun



Tempat Penerapan



Respons Masyarakat



Pedoman Penetapan Harga TBS Provinsi



2010



Dinas Perkebunan Provinsi Jambi



-Menerima



J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, Asosiasi atau Institusi Lainnya) No



Jenis Penghargaan



Institusi Pemberi Penghargaan



Tahun



1. 2. 3.



Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. Jambi, Oktober 2019



Dr. Ir. A Rahman, M.S. NIP. 19590302 198603 1 004



Anggota 3 A. Identitas Diri Anggota Peneliti 1



Nama Lengkap (dengan



Siti Kurniasih, S.P., M.Si



gelar) 2



Jabatan Fungsional



-



3



Jabatan Struktural



-



4



NIP/NIK/Identitas Lainnya



201605032003



5



NIDN



-



6



Tempat dan Tanggal Lahir



Karanganyar, 03 Juni 1989



7



Alamat Rumah



Jl. SK.RD. Syahbudin Blok B No 3 Rt. 008 Kelurahan Mayang Mangurai Kecamtana Alam Barajo Kota Jambi



8



Nomor Telepon / Faks



9



Alamat Kantor



-



/ 085266702230



Fakultas Pertanian Jl. Jambi – Muara Bulian Km. 15 Mandalo Darat



10



Nomor Telepon / Faks



0741-582733



11



Alamat e-mail



[email protected]



12



Lulusan yang telah



-



dihasilkan 13



Mata Kuliah yang di Ampu



1. Kimia Dasar 2. Matematika 3. Bahasa Indonesia 4. Fisika 5. Sosiologi Pertanian Pedesaan 6. Penyuluhan Pertanian



7. Ilmu Sosial Budaya Dasar 8. Dasar-Dasar Manajemen 9. Dasar Komunikasi 10. Pengembangan Masyarakat 11. Komunikasi Bisnis 12. Komunikasi Pertanian



B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Thesis/Disertasi



Nama Pembimbing/Promotor



S1 Fakultas Pertanian Universitas Jambi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2007 – 2011 Aktivitas Komunikasi pada program SLPTT di Kecamatan Sekernan



S2 Institut Pertanian Bogor



1. Aprolita, S.P., M.Si



1. 2.



2. Fuad Muchlis, S.P., M.Si



Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan 2012 – 2015 Proses Komunikasi Partisipatif pada Program Bedah Rumah di Provinsi Jambi Dr. Ir. Djuara P Lubis, M.S Dr. Ir. Basita Ginting S. M.S



C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No



Tahun



1



2018



Penelitian



Pendanaan Sumber* Dana PNBP Fakultas



Jml (Juta Rp) Strategi KOmunikasi Dalam 40.000.000 Meningkatkan Daya Saing Kelembagaan Usaha Tani Padi Sawah di Kabupaten Batanghari. (Anggota) 2 2018 Kajian Efisiensi Teknis dan Dana PNBP 40.000.000 Preferensi Resiko Produksi Petani Fakultas dalam Rangka Peningkatan Produktivitas Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. (Anggota) Tulisan sumber pendanaan PDM, SKW, Pemula, Fundamental, atau sumber lainnya



D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No



Tahun



Judul Pengabdian Kepada Masyarakat



Pendanaan Sumber*



Jml (Juta Rp)



1 2 Tulisan Sumber Pendanaan IPTEKS-Sosbud, Vucer Multitahun Uji, Sibermas dll E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Artikel Ilmiah



Tahun



Nama Jurnal



2014



Jurnal KMP INstitut Pertanian Bogor



1



Proses Komunikasi Partisipatif pada Program Bedah Rumah di Provinsi Jambi



2



Strategi Komunikasi Dalam 2018 Meningkatkan Daya Saing Kelembagaan Usaha Tani Padi Sawah di Kabupaten Batanghari.



Seminar Nasional



F. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No Judul penelitian/Tema HKI 1



Tahun



Tempat Penerapan



Respon Masyarakat



2 G. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis penghargaan



Institusi Pemberian Penghargaan



Tahun



1 2 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan dana penelitian dosen pemula dana DIPA Fakultas Pertanian UNJA tahun 2017. Jambi, Oktober 2019



Siti Kurniasih, SP., M.Si NIK. 201605032003



LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) PNBP FAKULTAS PERTANIAN



\



PENYULUHAN PACKAGING DAN JEJARING PASAR HORTIKULTURA DI PONDOK PESANTREN AL MUTTAQIN YAYASAN ASSY’ARIYAH DESA IBRU KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI



OLEH: Zakky Fathoni, S.P.M.Sc



NIDN: 0008098103



Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc



NIDN: 0009085612



Ardhiyan Saputra, S.P, M.Si



NIDN: 0009107904



Endy Effran, S.P, M.Si



NIDK: 1510031002



Dibiayai oleh : Dana PNBP Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jambi pada Fakultas Pertanian Tahun Anggaran 2019 Nomor: SP- DIPA- 042.01.2.400950/2019 Tanggal 05 Desember 2018



FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2019



i



RINGKASAN



Zakky Fathoni, Zulkifli Alamsyah, Ardhiyan Saputra, Endy Effran. Penyuluhan Packaging dan Jejaring Pasar Hortikultura di Pondok Pesantren Al Muttaqin Yayasan Asy ‘Ariyah Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Pengabdian kepada masyarakat (PPM) ini akan dilaksanakan di Desa Ibru tepatnya di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah dengan responden yaitu murid di sekolah tersebut. Adapun tujuan dilaksanakannya pengabdian ini adalah dengan upaya pembinaan dalam aspek input, proses produksi dan pengolahan serta pemasaran maka diharapkan manfaat yang akan diterima atau didapat oleh Desa Ibru adalah terbentuknya jejaring pasar dan pengemasan produk hortikultura Kata kunci: Penyuluhan, Packaging, Jejaring Pasar



ii



PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas terlaksananya kegiatan pengabdian meskipun masih terdapat beberapa rangkaian kegiatan pengabdian tersebut yang belum terlaksana. Pada kegiatan pelaksanaan pengabdian dilakukan bersama Tim dan Kepala Sekolah Pondok Pesantren. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak terkait khususnya Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah Desa Ibru yang telah mendukung dan memfasilitasi kegiatan pengabdian ini sehingga dapat terlaksana dengan baik. Dalam proses pelaksanaannya, Tim memohon saran dan masukkan agar pelaksanaan pengabdian pada kesempatan berikut dapat terlaksana dengan baik.



Jambi,



Oktober 2019



Tim



iii



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................



i



RINGKASAN .............................................................................................



ii



PRAKATA ..................................................................................................



iii



DAFTAR ISI ..............................................................................................



iv



DAFTAR TABEL ......................................................................................



v



DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................



vi



I. PENDAHULUAN ..................................................................................



1



1.1 Analisis Situasi ...............................................................................



1



1.2 Permasalahan Mitra ........................................................................



3



II. TARGET DAN LUARAN .....................................................................



4



2.1.Solusi. .............................................................................................



4



2.2.Target Capaian Luaran ...................................................................



4



III. METODE PELAKSANAAN ................................................................



6



3.1 Metode Pelaksanaan .......................................................................



6



3.2 Hasil yang Diharapkan ...................................................................



6



3.3 Evaluasi Pelaksanaan Program .......................................................



6



IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI ..............................................



7



4.1 Kinerja LPM Universitas Jambi .....................................................



7



4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian ...........................................................



7



4.3 Fasilitas Perguruan Tinggi ..............................................................



8



V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ...........................................



9



VI. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA……………………………..



10



VII. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………



11



Daftar Pustaka ..............................................................................................



12



Lampiran ......................................................................................................



13



iv



DAFTAR TABEL



Tabel



Halaman



1. Target Capaian Luaran ........................................................................



5



2. Realisasi Kegiatan PPM ......................................................................



6



3. Anggota Tim Pelaksana ......................................................................



8



v



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran



Halaman



1. Peta Lokasi Daerah Pengabdian ..........................................................



12



2. Surat Tugas..........................................................................................



13



3. Daftar Isian ..........................................................................................



14



4. Daftar Hadir ........................................................................................



15



5. Dokumentasi .......................................................................................



16



6. Materi penyuluhan ..............................................................................



19



7. Sertifikat pemakalah seminar pengabdian ..........................................



20



vi



I. PENDAHULUAN



1.1 Analisa Situasi Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004): Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian. Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Dengan adanya agribisnis maka produk pertanian perlu diperlakukan secara khusus. Sayuran dan buah-buahan dikenal sebagai hasil pertanian yang mudah rusak (busuk, perishable). Data mengenai jumlah kerusakan pasca panen sayuran/buah-buahan di Indonesia belum diketahui secara pasti, namun data yang dikumpulkan diperkirakan bahwa kerusakan tersebut mencapai lebih dari 25%. Kerusakan tersebut terutama disebabkan karena penenganan pasca panen (termasuk pengemasan dan pengangkutan) yang kurang baik, suhu rata-rata harian dan kelembaban udara di Indonesia yang cukup tinggi, serta belumadanya system pengawetan yang memadai yang diterapkan untuk komoditi tersebut. Secara umum pengemasan adalah suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap bahan/produk agar supaya bahan/produk baik yang belum maupun yang sudah mengalami pengolahan sampai ke tangan konsumen dengan selamat. Di dalam pelaksanaan pengemasan terjadi gabungan antara seni, ilmu dan teknologi penyiapan bahan untuk pengangkutan dan penjualan, karena pengemasan harus mampu melindungi bahan yang akan dijual dan menjual bahan yang akan dilindungi. Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan memegang peranan penting dalam pengawetan bahan hasil pertanian. Pada umumnya pengemasan berfungsi untuk menepatkan bahan atau hasil pengolahan atau hasil industri berada dalam bentuk-bentuk yang memudahkan penyimpanan, pengangkutan dan distribusi ke masyarakat pembeli. Dengan adanya 7



ciri atau sifat khusus produk pertanian maka perlu penanganan secara khusus pula agar produk tersebut bisa cepat sampai pada konsumen, yaitu dengan melalui pemasaran. Pemasaran produk pertanian yang efisien jika tidak dipasarkan akan diolah menjadi pengolahan hasil pertanian. Kegiatan pertanian tersebut harus memiliki strategi khusus agar pemasaran berjalan dengan baik. Pemasaran hasil pertanian adalah kegiatan bisnis dimana menjual produk berupa komoditas pertanian sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, dengan harapan konsumen akan puas dengan mengkonsumsi komoditas tersebut. Hal itu bisa mencakup perpindahan barang atau produk pertanian dari produsen kepada konsumen akhir, baik input ataupun produk pertanian itu sendiri. Berikut strategi khusus pemasaran hasil pertanian agar berjalan dengan baik. Dalam usaha agribisnis, pemasaran produk pertanian yang efisien menjadi kunci utama agar produk pertanian bisa sampai ke pasar atau konsumen akhir. Namun sayangnya. Sistem pemasaran yang berlangsung di Indonesia belum bisa berjalan secara efektif dan efisien.Banyaknya perbedaan harga atau marjin pemasaran yang relatif besar masih menjadi tantangan utama dalam pemasaran hasil pertanian. Dalam kegiatan pemasaran, seringkali dijumpai rantai pemasaran yang panjang sehingga banyak pelaku pemasaran yang terlibat di dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan tingginya akumulasi keuntungan yang diambil dari setiap pelaku pemasaran. Harga yang diterima petani sebagai produsen dan yang dibayarkan oleh konsumen akhir akan berbeda signifikan. Maka dari itulah, petani harus bisa memilih rantai terpendek dalam memasarkan produknya. Selain itu, petani juga harus bisa menentukan sendiri harga jual produknya jika dipasarkan langsung ke konsumen akhir. Untuk memaksimalkan potensi agribisnis ini, dibutuhkan strategi yang tepat dan efektif dalam pemasarannya. Untuk itu perlu adanya suatu sosialisasi dan penyuluhan tentang agribisnis secara keseluruhan pada masyarakat, salah satunya adalah di Desa Ibru Kecamatan Mestong dimana terdapat pondok pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’Ariyah. Pada pesantren ini terdapat produk hasil pertanian hortikultura yang berpontensi sehingga perlu adanya pengetahuan tentang konsep agribisnis khususnya untuk pengemasan dan pengembangan jaringan pasar produk pertanian tanaman hortikultura.



1.2. Permasalahan Mitra 8



Pada pondok pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’Ariyah Desa Ibru Kecamatan Mestong terdapat produk pertanian yang dihasilkan oleh para santrinya, maka perlu adanya suatu penyuluhan agribisnis agar produk yang dihasilkan dapat bernilai ekonomis terutama pada peckaging dan pengembangan jejaring dalam hal pemasarannya. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan diketahui permasalahan sebagai berikut : 1. Minimnya pengetahuan santri tentang konsep agribisnis. 2. Minimnya pemahaman santri dalam hal pengelolaan produk hasil pertanian. 3. Belum tersedianya lembaga pendamping bagi santri dalam melakukan pengemasan dan perluasan jejaring pasar



II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN



2.1 Solusi Sesuai dengan permasalahan yang ada, solusi yang ditawarkan pada kegiatan pengabdian masyarakat untuk mitra adalah: 1.



Penyuluhan konsep agribisnis



2.



Pelatihan pengolahan hasil produk pertanian



3.



Pendampingan dalam melakukan packaging dan perluasan jejaring Adapun tujuan kegiatan PPM yaitu :



9



a. Meningkatkan pengetahuan konsep-konsep agribisnis. b. Pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan produk pertanian yaitu . packaging dan



perluasan jejaring Tabel 1. Hasil Berdasarkan Rencana Kegiatan Rencana kegiatan Penyuluhan konsep agribisnis



Hasil Pelaksanaan penyuluhan pada santri dan masyarakat sekitar pondok pesantren tentang konsep agribisnis



Pelatihan pengolahan hasil produk



Memberikan pengetahuan dan pengalaman



pertanian



tentang pengelolaan hasil produk pertanian



Pendampingan dalam melakukan



Adanya pendampingan dalam proses



packaging dan perluasan jejaring



pengemasan dan perluasan jejaring produk hasil pertanian



2.2 Target Capaian Luaran Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah: (1) publikasi ilmiah di jurnal; (2) peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan pengelolaan hasil pertanian; dan (3) Program pendampingan yang kontinyu. Rencana target capaian luaran dapat dilihat pada tabel 2.



Tabel 2. Target Capaian Luaran



No



Jenis Luaran



Indikator



1



Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding



Draft



2



Publikasi pada media massa (cetak/elektronik)



Tidak ada



3



Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam



Tidak ada



bidang ekonomi 10



4



Peningkatan kuantitas dan kualitas produk



Tidak ada



5



Peningkatan pemahaman dan ketrampilan



Ada



Masyarakat 6



Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat



Tidak ada



7



Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang



Ada



8



Hak kekayaan intelektual



Tidak ada



9



Buku ajar



Tidak ada



III.



METODE PELAKSANAAN



3.1 Metode Pelaksanaan Dari solusi- solusi diatas akan dilakukan serangkaian langkah manajemen proses yang terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi dan Revisi. Tabel 3. Kegiatan PPM



11



No Jenis Kegiatan



Penanggung Jawab kegiatan



1



-



2



Survey lapangan untuk melakukan analisis audiens



Tim Pelaksana



(studi kebutuhan), pengumpulan data sekunder dan



Pengabdian pada



primer.



masyarakat



Pembuatan rancangan penyuluhan, pelatihan dan



Tim Pelaksana PPM



pendampingan 3



Pelaksanaan Penyuluhan dan pelatihan



Tim Pelaksana PPM dan pakar



4



Pendampingan kegiatan packaging dan perluasan



Tim Pelaksana PPM



jejaring



3.2 Kontribusi Mitra Kontribusi mitra dalam pelaksanaan PPM adalah sebagai berikut : a. Mengumpulkan peserta penyuluhan dan pelatihan b. Menyediakan tempat untuk mengadakan penyuluhan dan pelatihan c. Menyediakan peralatan yang menunjang kegiatan penyuluhan dan pelatihan 3.3 Evaluasi Pelaksanaan Program Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode: 1) Memberikan praktek kerja untuk mengetahui pemahaman tentang teori yang diberikan 2) Melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap kegiatan packaging dan perluasan jejaring



IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI



4.1 Kinerja LPM Universitas Jambi Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) universitas Jambi mengarahkan program untuk diterapkan dikalangan masyarakat khususnya masyarakat petani. Penerapan kegiatan PPM menyebar pada beberapa disiplin ilmu yaitu bidang pertanian, peternakan, ekonomi, sains dan teknologi serta pendidikan. Sejalan dengan program yang biasa dilakukan oleh Lembaga Pengabdian pada masyarakat (LPM) Universitas Jambi,



12



rencana program PPM yang diusulkan ini berupa Pelatihan dan penyuluhan tentang konsep agribisnis khususnya pada packaging dan perluasan jejaring 4.2. Kualifikasi Tim Pengusul Berkaitan dengan rencana pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini, para pelaksana program dari LPM Universitas Jambi yang menjadi pengusul program memiliki relevansi keahlian dengan substansi program berlatar belakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua, anggota dan tenaga tambahan mahasiswa berlatar belakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua dan anggota berlatar belakang bidang pemasaran



agribisnis dan



kewirausahaan yang dibuktikan dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan senantiasa mengkaji persoalan agribisnis dan kewirausahaan Selain itu mata kuliah yang diampu pada pembelajaran di kampus berkaitan erat dengan rencana kegiatan pengabdian pada masyarakat yaitu pemasaran agribisnis dan kewirausahaan. Ketua tim pengusul berlatar belakang akademik di bidang agribisnis khususnya dibidang ilmu pemasaran agribisnis dan penyuluhan yang mengampu matakuliah Dasar manajemen, pengantar agribisnis, komunikasi pertanian, kewirausahaan, koperasi pertanian dan sosiologi pertanian dan pedesaan. Anggota tim pengusul terdiri dari tiga orang dosen yang berlatar belakang akademis dengan keahlian dibidang agribisnis dan penyuluhan pertanian.



Tabel 4. Anggota Tim Pelaksana



No



Nama



1



Zakky Fathoni, S.P., M.Sc



2



Jabatan



Pengalaman/Keahlian



Ketua



Ekonomi pertanian



Prof. Dr. Ir. Zulkifli A, M.Sc



Anggota 1



Ekonomi Pertanian



3



Ardhiyan Saputra, S.P, M.Si



Anggota 2



Ekonomi Pertanian



4



Endy Effran, S.P., M.Si



Anggota 3



Agribisnis



4.3. Fasilitas Perguruan Tinggi



13



Universitas Jambi memiliki sarana penunjang untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Universitas Jambi (2017) melaporkan bahwa luas total bangunan yang dimiliki oleh universitas Jambi adalah sebesar 32.043 M2, dengan peruntukan terdiri dari ruang kuliah (8.283 m2), ruang dosen (4.623 m2), ruang administrasi (12.243 m2), ruang laboratorium (4.979 m2) dan ruang perpustakaan (1.915 m2). Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat memiliki gedung dengan luas 763 m2 sebagai pusat administrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Universitas Jambi. Fasilititas lain yang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) yang merupakan pusat pelayanan teknologi informasi dan Devisi data.



V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI



Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2019 di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, lebih spesifik di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah. Adapun sasaran kegiatan pengabdian ini adalah para siswa yang ada pada pondok pesantren tersebut. Pengabdian ini bertujuan memberikan pembinaan dalam aspek input, proses produksi dan pengolahan serta pemasaran maka diharapkan manfaat yang akan diterima atau didapat oleh Desa Ibru adalah terbentuknya jejaring pasar dan pengemasan produk hortikultura. Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah: (1) publikasi ilmiah di jurnal dan media Online; (2) peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan pengelolaan hasil pertanian; dan (3) Program pendampingan yang kontinyu. . 14



15



VI. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA



Adapun rencana tahapan selanjutnya adalah para siswa mendapatkan pembinaan dalam aspek input, proses produksi dan pengolahan serta pemasaran maka diharapkan manfaat yang akan diterima atau didapat oleh para siswa dapat diterapkan pada Desa Ibru yaitu terbentuknya jejaring pasar dan pengemasan produk hortikultura dan mampu mengembangkan pengolahan hasil, pemasaran dan memperluas jejaring pasar.



16



VII. KESIMPULAN DAN SARAN



7.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah : 1. Para siswa mengetahui dan memahami pengelolaan input, proses produksi dan pengolahan hasil lebih lanjut serta mampu membentuk jaringan pasar. 2. Para siswa diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan yang telah didapat pada daerahnya terutama pada Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.



7.2. Saran Adapun saran dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah : 1. Keberlanjutan dari pengabdian ini adalah diharapkan pengetahuan ini dapat dikembangkan. 2. Dengan adanya pengetahuan ini maka siswa dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap proses produksi dan pengembangan jejaring pasar di Desa Ibru



DAFTAR PUSTAKA Anatan L dan Ellitan L. 2008. Supply Chain Management Teori dan Aplikasi. Bandung: 17



Alfabeta. Asmarantaka, WR. 2014. Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Bogor: IPB Press. Badan Pusat Statistik. 2019. Data Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenisnya dan Kabupaten Kota. Jambi (ID): BPS Provinsi. Chopra S dan Meindl P. 2007. Supply Chain Management: Strategy, Planning, and Operation. Fifth Edition. New Jersey: Pearson. Lokollo EM. 2012. Bunga Rampai Rantai Pasok Komoditas Pertanian Indonesia. Bogor: IPB Press. Palgunadi, S Sulastri dan HS Handayawathidayati. 2011. Kajian Manajemen Pemasaran Kentang (Solanum tuberosum L.). Malang: Wacana Vol.14 No.1.



18



Lampiran 1. Peta Lokasi Daerah Pengabdian



Lampiran 2. Surat Selesai Melaksanakan Pengabdian 19



20



Lampiran 3. Daftar Isian



21



22



Lampiran 4. Daftar Hadir



23



Lampiran 6. Dokumentasi



Ketua



24



CURRICULUM VITAE 1. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Identitas Diri Nama Lengkap Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP NIDN Tempat/Tanggal Lahir Alamat Rumah



8. Nomor Telp/Faks/HP 9. Alamat Kantor 10. Nomor Telp/Faks 11. Alamat email 12. Lulusan yang telah dihasilkan



13. Mata Kuliah yang diampu



2.



Zakky Fathoni, SP, M.Sc L/P Lektor 198109082005011003 0008098103 Jambi/ 8 September 1981 Jl. Kamboja II No 25 RT 07 Kelurahan Sungai Putri Kecamatan Telanaipura Jambi 36122 081278140035 Jl. Raya Jambi-Ma.Bulian Km. 15 Mendalo Darat, Jambi 0741-583051 [email protected] S1=10 orang; S2=0 orang; S3=0 orang 1. Pengantar Ilmu Ekonomi 2. Ekonomi Mikro 3. Ekonometrika 4. Aplikasi Komputer 5. Kewirausahaan 6. Dasar-dasar Manajemen



Riwayat Pendidikan



Nama Perguruan Tinggi



S1 Universitas Jambi



Bidang Ilmu



SEP-Agribisnis



Tahun Masuk/Lulus



1999/2004



S2 Wageningen University and Research, The Netherlands Development Economics 2007/2009



S3



25



Judul Skripsi/Thesis/Disertasi



Nama Pembimbing/ Promotor



3.



S1 Analisis Pendapatan Usahatani Terpadu di Kawasan Pengembangan Agropolitan Rantau Rasau Tanjung Jabung Timur



S2 Evaluation of Market System and Market Integration for Rubber Cultivation in Jambi Province- Indonesia



Prof. Dr. Ir. Zulkifli, M.Sc/ Ir. Yanuar Fitri, M.Si



Dr. Kees Burger



S3



Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir No



Tahun



1



2016



2



2016



3



2017



4



2017



Judul Penelitian Exploring Yield Gaps in Smallholder Oil Palm Production Systems in Eastern Sumatera Indonesia. Dampak Adopsi Program Desa Mandiri Pangan pada Petani Padi Sawah di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Muaro Jambi



Pendanaan Jumlah (juta Sumber Rupiah) Collaboration Research Centre (CRC-990) DIPA UNJA



15



Strategi Nafkah Petani Kelapa Sawit dalam Menghadapi Replanting Kelapa Sawit di Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi



DIPA UNJA



20



Analisis Nilai Tukar Tambah Petani Kelapa Sawit di Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi



DIPA Pasca Sarjana Unja



15



26



4.



Pengalaman Pengabdian Masyarakat dalam 5 tahun terakhir No



Tahun



Judul Penelitian



1



2016



Studi Diagnostik Desa Binaan di Desa Pematang Jering Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi



2



2017



3



2018



Pelatihan Pembuatan Proposal Pengajuan Dana Replanting dari Program BPDPKS di Desa Panca Mulya Kabupaten Muaro Jambi Penyuluhan Reklamasi Lahan Bekas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Baru Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin



5. No 1.



Pendanaan Jumlah (juta Sumber Rupiah) DIPA Unja 9



DIPA Unja



15



DIPA PNBP LPPM



40



Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam 5 tahun terakhir Judul Artikel Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal Farmer Heterogeneity and 2015 Efforts Discussion Differential Livelihood Impacts of Paper Series Oil Palm Expansion among Smallholders in Sumatera, Indonesia



2.



Exploring Yield Gaps in Smallholder Oil Palm Production Systems in Eastern Sumatera



146/ 2016



Agricultural Systems Journal



3.



Palm Oil Sustainability Partnership: Implementation and Connection with Farmers Income



52/00016/2018



E3S web of Conference



6. Pengalaman menyampaikan makalah secara oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah selama 5 tahun terakhir No 1



Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Seminar International “International



Judul Makalah “The Impact of Revitalization Partnership on PT Brahma Bina



Waktu dan Tempat Bogor/ 2018



27



No



2



Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Conference on Natural Resources and Environmental Conservation” Seminar Nasional “Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal



Judul Makalah



Waktu dan Tempat



Bakti of Oil Palm Farming Participants Revenues in Sekernan District, Muaro Jambi Regency” Analisis Komparasi Pendapatan Usahatani Pada Program Benih Mandiri Petani Padi Sawah Di Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi



Jambi/ 2018



Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya. Dibuat di Jambi, Oktober 2019



Zakky Fathoni, SP, M.Sc



28



Anggota 1 A.



Identitas Diri 1



Nama



Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc.



2



Jenis Kelamin



L



3



Jabatan Fungsional



Guru Besar



4



NIP



19560809 198403 1002



5



NIDN



0009085612



6



Tempat dan Tgl lahir



Bangkinang, Riau / 9 Agustus 1956



7



Alamat e-mail



e-mail: [email protected]



8



Nomor telepon/HP



HP: 0812.741 9640



9



Alamat Kantor



Fakultas Pertanian Universitas Jambi Jl. Raya Jambi – Ma. Bulian, KM15. Kampus Pinang Masak, Mendalo Jambi.



10



Nomor Telepon/Fax



0741-583088



11



Lulusan yg telah dihasilkan



S1 = 186 orang,



12



Mata



Kuliah



diampu



B.



S2 = 29 orang



S3 = 2 orang



yang 1. Ekonomi Mikro 2. Ekonometrika 3. Ekonomi Produksi 4. Riset Operasi



Riwayat Pendidikan Jenjang Pendidikan



S1



S2



S3



Nama PT



Universitas Jambi



Univ. of Kentucky



IPB



Bidang Ilmu



Sosial Ekonomi Pertanian



Agricultural Economics



Ekonomi Pertanian



Tahun masuk-lulus



1976-1982



1986-1988



1995-2000



Judul Skripsi/Tesis/ Pengembangan Disertasi Usahatani Padi sawah di Kabupaten Kerinci



Dynamics of The Cattel Beef Supply and Demand in the County of Lexington.



Pembimbing/ Promotor



Prof. Harry H. Hall



Dampak Liberalisasi Terhadap Perdagangan Minyak sawit Dunia dan Pengembangan Kelapa Sawit Indonesia Prof. Dr. Bonar R. Sinaga



Ir. Bakry Wahab



29



C.



Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir



No



Tahun



1



2012



Impacts os Socioeconomic Characteristics of CRC990/Efforts Projects Small Scale Farmers Surrounding Forest Area on Rp. 30.000.000. Sustainable Agriculture in Batanghari Districts



2



2012



Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Hutan Desa di Provinsi Jambi



3



2012



4



2013



Konstruksi Model Kemitraan dalam Pemasaran DP2M Bahan Olah Karet di Provinsi Jambi (Tahun ke-2) Rp. 100.000.000



5



2013



Kajian Pengembangan Industri Hilir di Provinsi Jambi.



7



2014



Konstruksi Model Kemitraan dalam Pemasaran Bahan Olah Karet di Provinsi Jambi (Tahun ke-3)



Balitbanda Prov. Jambi Rp. 50.000.000 DP2M Rp. 100.000.000



9



2015



Permasalahan dan Pengembangan Pasar Lelang Karet di Provinsi Jambi



Universitas Jambi Rp. 25.000.000,-



D.



Judul Penelitian



Sumber Jumlah Dana



Pertnership for Governance Report in Indonesia Rp. 76.000.000 Konstruksi Model Kemitraan dalam Pemasaran DP2M Bahan Olah Karet di Provinsi Jambi (Tahun ke-1) Rp. 100.000.000



Pengalaman Pengabdian Pada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir



No



Tahun



Judul Pengabdian Pada Masyarakat



Sumber Dana



Jumlah (Rp)



1



2010



Konstruksi Model Kemitraan Pemasaran Bahan Olah Karet Rakyat di Desa Muhajirin



DIPA UNJA



15.000.000 ,-



2



2011



Konstruksi Kemitraan Pemasaran Bahan Olah Karet (Bokar) Rakyat Di Desa Bukit Sari Kabupaten Bungo Provinsi Jambi (2011)



DIPA UNJA



15.000.000 ,-



3



2012



Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Karet dalam rangka Mengembalikan Kejayaan Karet Rakyat di Kabupaten Bungo



DIPA UNJA



15.000.000 ,-



4



2012



IbM Kelompok Tani Karet Kecamatan Muara Bulian dalam Upaya Pemanfaatan Lahan Tegakan pada Program Peremajaan Karet Rakyat di Provinsi Jambi



DP2M



49.000.000,-



30



E.



Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 tahun terakhir



No 1



Judul Artikel Ilmiah Optimasi Pola Tanam Tanaman Hortikultura di Desa Rantau Makmur Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur.



Nama Jurnal



Vol/Nomor/ Thn



Jurnal Sosio Ekonomika Bisnis



Vol. 15 (2). Juli-Des 2012



Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah



Vol. 1 (1), Juli 2013.



Jurnal Sosio Ekonomika Bisnis



Vol. 16 (1). Jan-Jun 2013



Jurnal Sosio Ekonomika Bisnis



Vol. 16 (1). Jan-Jun 2013



Jurnal Sosio Ekonomika Bisnis



Vol 16 (2).



Efforts Discussions Paper Series.



No.4 / 2014



Jurnal Penelitian Karet



Vol. 32 (2). Oktober 2014



Jurnal Sosio Ekonomika Bisnis



Vol 17 (2). Juli-Des. 2014.



AA Saninov, Z Alamsyah, S Melly



2



Analisis Nilai Jual Tanah Untuk Perumahan di Kabupaten Tebo (Studi Kasus Kecamatan Rimbo Bujang dan Kecamatan Tebo Tengah). E Erwanto, Z Alamsyah, E Emilia



3



Analisis Efisiensi Usahatani Padi Sawah pada Kondisi Irigasi Semi Teknis di Kabupaten Merangin JS Hutahaean, Z Alamsyah



4



Analisis Curahan Jam Kerja Dan Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi Sawah Tadah Hujan Di Kecamatan Pelayangan Kota Jambi FH Nasution, Z Alamsyah



5



Proses Pengadaan Bahan Baku dan Analisis Nilai Tambah Plywood Kayu Karet (Studi Kasus pada PT. Xyz Desa Sarang Burung Kabupaten Muara Jambi)



Juli-Des 2013



RG Gulo, Z Alamsyah



6



Have Indonesian Rubber Processors Formed a Cartel? Analysis of Intertemporal Marketing Margin Manipulation.



ISSN 21976244



T Kopp, Z Alamsyah, RS Fatricia, B Brümmer



7



Prospek Pengembangan Industri Hilir Karet di Provinsi Jambi. DMT Napitupulu, Z Alamsyah, E Elwamendri



8



Analisis Integrasi Pasar Pinang Kabupaten Tanjung Jabung Barat Z Alamsyah



31



9



Analisis Efektivitas Pasar Lelang Karet Di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.



Jurnal Sosio Ekonomika Bisnis



Vol 18 (10. Jan-Juni 2015.



Jurnal Sosio Ekonomika Bisnis



Vol 18 (2). Juli-Des. 2015.



Societa: Jurnal IlmuIlmu Agribisnis



Vol 5 (1), 6474, (2016)



British Food Journal



Vol 119 (8), 1656-1671. (2017)



EFForTS Discussion Paper Series.



No. 21/2018. ISSN 21976244. Jan 2018



Ecological Economics



Vol 147, 312321, (2018)



J Stevan, Z Alamsyah



10



Analisis Nilai Tambah Kopi Luwak Bubuk Pada Agroindustri “Buana Putra” Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. MF Siregar, Z Alamsyah



11



Analisis Respon Permintaan Karet Di Provinsi Jambi M Yanita, M Yazid, Z Alamsyah, A Mulyana, M Antoni



12



Welfare implications of intertemporal marketing margin manipulation T Kopp, B Brümmer, Z Alamsyah, RS Fatricia



13



Land-use change and livelihoods of non-farm households: The role of income from employment in oil palm and rubber in rural Indonesia J Bou Dib, V Krishna, Z Alamsyah, M Qaim



14



Land Property Rights, Agricultural Intensification, and Deforestation in Indonesia C Kubitza, VV Krishna, K Urban, Z Alamsyah, M Qaim



F. No 1



Pemakalah Seminar dalam 5 tahun terakhir Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Workshop Pemanfaatan Sumberdaya Kayu Karet dan Peranannya dalam Pembangunan Ekonomi Daerah



Judul Artikel Ilmiah Potensi dan Peluang Investasi Pemanfaatan Kayu Karet untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi Lokal.



Waktu dan Tempat 4-5 Oktober 2011 Jambi



2



Seminar Nasional Hambatan dan Tantangan dalam 31 Oktober 2011 Pengembangan Subsektor Pelaksanaan Kemitraan Pemasaran Fakultas Pertanian Perkebunan Tanaman Karet yang Bahan Olah Karet Rakyat UNSRI. Palembang Kompetitif dan Berkesinambungan



3



Forum Pengembangan Klaster Peluang dan Tantangan dalam Industri Barang Karet. Direktorat Pengembangan Klaster Industri Karet di Provinsi Jambi



29 Mei 2013 Jambi,



32



4



Industri Kimia Hilir Kementrian Perindustrian. FGD Pengembangan Ekonomi Wilayah Provinsi Jambi.



5



CRC990/Efforts Counterpart Forum Universitas Jambi.



6



International Conference and PERHEPI Congress. Seminar Hasil Sensus Pertanian 2013 (ST13)



7



8



Koordinasi dan Sosialisasi Pengawasan Mutu Bahan Olah Komoditi Ekspor SIR.



9



CRC990/Efforts Counterpart Forum Universitas Jambi



10



Seminar Nasional Hasil Penelitian dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Sosialisasi Sensus Ekonomi Tahun 2016 dan Seminar Hasil Sensus Pertanian 2013 Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi



11



12



13



Twenty first Session of the Conference of the Parties (COP21). Semirata BKS-PTN Bidang Ilmu Pertanian.



Potensi dan Prospek Pembangunan Ekonomi Wilayah Kerinci, Merangin, Sarolangun dan Sungai Penuh Membangun Kemitraan pada Industri Perkaretandi Provinsi Jambi. Analisis Perilaku Pasar Karet Alam Provinsi Jambi. Kesiapan Sektor Pertanian Provinsi Jambi Menghadapi MEA 2015. Peningkatan Mutu Bokar Petani Melalui Program Kemitraan.



26 Nov 2013 Sungai Penuh, Jambi



Membangun Kemitraan pada Industri Perkaretan di Provinsi Jambi Penguatan Kelembagaan Dan Permodalan Petani



17 April 2014 Jambi



Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2011-2015: Tinjauan Secara Makro



2 Desember 2015 Kuala Tungkal



Role of Oil Palm in Poverty Alleviation.



Dec 3, 2015. Paris. France.



Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pasar Lelang Karet (Studi Kasus Di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi)



5 Agustus 2016



17 April 2014 Jambi 28-29 Agustus, 2014. Bogor 25 Sept 2014 Jambi 14 April 2014 Jambi



5 November 2015 Palembang



33



Demikian Biodata ini saya buat dengan sebenarnya dan dapat dipertanggung-jawabkan secara hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jambi, 22 Oktober 2019 Yang Menyatakan,



(Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc.) N`IP. 19560809 1984031002



34



Anggota 2 1



Ardhiyan Saputra, SP, M.Si



7



Nama Lengkap (dengan gelar) Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP/NIK/Identitas Lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah



8 9



Nomor Telepon / Faks Alamat Kantor



10



Nomor Telepon / Faks



- / 0853 6652 6449 Fakultas Pertanian Jl. Jambi – Muara Bulian Km. 15 Mandalo Darat 0741-582733



11 12



Alamat e-mail Lulusan yang telah dihasikan Mata Kuliah yang di ampu



2 3 4 5 6



13



Asisten Ahli 19791009 200604 1 001 0009107904 Jambi, 09 Oktober 1979 Jl. Asparagus RT. 04 Kel. Beliung Kec. Alam Barajo Kota Jambi Jambi 36122



[email protected] S1 = 18 orang; S2 = - orang dan S3= - oramg 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.



Pengantar Ilmu Ekonomi Pertanian Pengantar Agribisnis Pengantar Ilmu Pertanian Bahasa Inggris Dasar-dasar Manajemen Pendidikan Kewarganegaaan Ekonomi Makro Pemasaran Agribisnis Ekonomi Mikro Matematika Ekonomi Aplikasi Komputer Statistika Statistik Non Parametrik Pembiayaan Perusahaan Agribisnis Pembangunan Pertanian Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis Manajemen Strategi Perencanaan Bisnis Kewirausahaan Riset Operasional



35



A. Riwayat Pendidikan S1



S2



Nama Perguruan Tinggi



Fakultas Pertanian Universitas Jambi



Institut Pertanian Bogor



Bidang Ilmu



Agribisnis



Ekonomi Pertanian



Tahun Masuk-Lulus



1997 - 2002



2010 - 2013



Judul Skripsi/Thesis/Disertasi



Evaluasi Pemasaran Kopi Bubuk Ayam Ras (Studi Kasus pada PD. Ayam Ras Jambi)



Analisis Finansial Konversi Tanaman Karet Menjadi Kelapa Sawit dan Dampaknya terhadap Distribusi Pendapatan Petani di Kabupaten Muaro Jambi



Nama Pembimbing/Promotor



1. Prof. Dr. Ir. Zulkifli 1. Prof. Dr. Ir. Yusman Alamsyah, M.Sc Syaukat, M.Ec 2. Ir. Arnoldy Arby 2. Prof. Dr. Ir. M. Parulian Hutagaol. M.Sc



B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir No



Tahun



Penelitian



Pendanaan Sumber* Dana PNBP Fakultas Dana PNBP Fakultas



1



2018



2



2017



3



2017



4



2016



5



2015



Analisis Efisiensi Usahatani Kentang di Kabupaten Merangin Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Dayasaing Kentang di Kabupaten Merangin Dampak Konversi Kelapa menjadi Dana LPPM Pinang terhadap Distribusi Pendapatan Petani di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Faktor Sosial Ekonomi Yang Dana LPPM Mempengaruhi Petani Menjual Bokar Melalui Pasar Lelang dan Non Pasar Lelang di Kabupaten Bungo Dampak Konversi Lahan Padi Dana LPPM Sawah Menjadi Kelapa Sawit terhadap Distribusi Pendapatan Petani di Kabupaten Tanjung Jabung Timur



Jml (Juta Rp) 40.000.000 30.000.000



25.000.000



25.000.000



15.000.000



36



6



2014 2014



Analisis Ekonomi Usahatani Kakao di Kabupaten Muaro Jambi Konversi Tanaman Padi Sawah Menjadi Tananan Kelapa Sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Timur



Dana LPPM



15.000.000



Dana PNBP Fakultas



15.000.000



D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No



Tahun



1



2018



Judul Pengabdian Kepada Masyarakat



Pendanaan



Edukasi Pentingnya Melakukan Sortasi dalam Kegiatan Pemasaran Kentang di Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin



Mandiri



Sumber*



Jml (Juta Rp)



E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah/ Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation) Nama Kegiatan Tempat Jabatan Tahun Seminar Nasional Departemen Fakultas Pertanian Ketua/Pemakalah 2016 Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Gajah Mada Seminar Nasional Penyuluhan Sekolah Pascasarjana Ketua/Pemakalah 2016 dan Komunikasi Pertanian Universitas Gajah Mada Seminar Nasional Perencanaan Fakultas Pertanian Ketua/Pemakalah 2016 Pembangunan Inklusif DesaUniversitas Andalas Kota Seminar Nasional Badan Fakultas Pertanian, Ketua/Pemakalah 2017 Kerjasama Perguruan Tinggi Biologi dan Perikanan Wilayah Barat Universitas Bangka Belitung Seminar Nasional Departemen Fakultas Pertanian Ketua/Pemakalah 2018 Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Gajah Mada Seminar Nasional Fakultas Fakultas Pertanian Ketua/Pemakalah 2018 Pertanian Universitas Jambi F. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No Judul penelitian/Tema HKI 1 2



Tahun



Tempat Penerapan



Respon Masyarakat



-



37



G. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis penghargaan 1



-



2



-



Institusi Pemberian Penghargaan



Tahun



Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan dana penelitian dasar unggulan dana DIPA Fakultas Pertanian UNJA Tahun 2019.



Jambi, Februari 2019



ttd



Ardhiyan Saputra, SP, M.Si NIP. 19791009 200604 1001



38



ANGGOTA 3 1 2 3 4 5 6 7 9 10



Nama Lengkap (dengan gelar) Janis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/NIK/Identitas Lainnya NID/L Tempat dan Tanggal Lahir e-mail Nomor Telepon/HP Alamat Kantor



11 12 13



Nomor Telepon/Faks Lulusan yang Telah Dihasilkan Mata Kuliah yang Diampu



A. Riwayat Pendidikan Komponen S-1 Nama Perguruan Universitas Jambi Tinggi Bidang Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Tahun Masuk – 1999 - 2004 Lulus Judul Skripsi/ Analisa Komparatif Thesis/Disertasi Agroindustri Kentang di Kabupaten Kerinci



Endy Effran, S.P.,M.Si L/P Asisten ahli 201510031002 1510031002 Kerinci, 09 Desember 1979 [email protected] 081278720090 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Kampus Pinang Masak, Jl. Raya Jambi – Muara Bulian KM 15 Mendalo Darat Jambi 36361 (0741) 583051 – Faks (0741) 582733 S-1= - orang; S-2 = - orang S-3 = 1. Pengantar Agribisnis 2. Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis 3. Ilmu Usahata Tani 4. Dasar-dasar Manajemen 5. Pembangunan Pertanian 6. Studi Kelayakan Agribisnis 7. Pendidikan Kewarganegaraan 8. Ilmu Kependudukan 9. Ekonomi Sumberdaya Manusia 10. Pertanian Berkelanjutan 11. Pemasaran Agribisnis 12. Perencanaan Kawasan Agribisnis 13. Kewirausahaan 14. Praktek Kerja Usaha Mandiri S-2 Universitas Jambi



S-3



Agribisnis 2010-2012 Dampak Program Revitalisasi Perkebunan Terhadap Pendapatan Petani Karet Rakyat di Provinsi Jambi 39



Nama Pembimbing/ Promotor



1. Prof. Ir.H.Bakry Wahab 2. Dr. Ir. A.Rahman, M.S



1. Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc 2. Prof. Dr. Ir. Dompak Napitupulu, M.Sc



B. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi) No. Tahun Judul Penelitian



1



Pendanaan Sumber*)



Analisis Usahatani Padi Sawah PNBP skim Fakultas Dalam Meningkatkan Ketersediaan Pertanian Pangan Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2 2017 Analisis Keterkaitan Pendapatan PNBP skim 50 Dengan Mutu Bokar Yang Universitas Dihasilkan Petani Karet Rakyat Di Provinsi Jambi 3 2018 Analisis metode penentuan sektor PNBP Fakultas – 40 basis dalam meningkatkan Dosen Senior pendapatan daerah di Provinsi Jambi (Studi dalam lingkup agribisnis karet) * Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya.



C.



2017



Jumlah (Juta Rp) 30



Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian kepada Masyarakat Pendanaan Sumber*) Jlh (Juta Rp) 1 2018 Riset Aksi dalam rangka Pengentasan Mandiri Kemiskinan Pada Lahan Gambut di Desa Seponjen Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi 2 2018 Pembinaan Koperasi Sido Muncul dalam Mandiri rangka Pengentasan Kemiskinan Pada Lahan Gambut di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat



dst * Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya.



E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir 40



No. 1.



Tahun Judul Artikel Ilmiah 2018 Analisis Keterkaitan Pendapatan Dengan Mutu Bokar Yang Dihasilkan Petani Karet Rakyat Di Provinsi Jambi



Nama Jurnal JALOW (JOURNAL OF AGRIBUSINESS AND LOCAL WISDOM) E-ISSN : 26211300 P-ISSN : 26211297



Status Indeks Terakreakr Google editasi Scholar



URL



F.



Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Temu Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1. Seminar Nasional Fakultas Analisis metode penentuan 18-19 sektor basis dalam Pertanian Universitas Jambi Oktober 2018 meningkatkan pendapatan Hotel Shang daerah di Provinsi Jambi (Studi Ratu, Jambi, dalam lingkup agribisnis karet)



G.



Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku Tahun



Jumlah Halaman



Penerbit



Jenis



Nomor P /ID



1 2 Dst H.



I.



Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema HKI Tahun 1 2 Dst



Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tahun Tempat Respon Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat 1 2 3 Dst



41



J.



Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)



No.



Jenis Penghargaan



Instritusi Pemberi Penghargaan



Tahun



1 2 3 Dst



Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sansinya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan penugasanan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Tahun 2019. Jambi, 25 Oktober 2019 Anggota,



ENDY EFFRAN, S.P.,M.Si NIK. 201510031002



42



1



Penyuluhan Packaging dan Jejaring Pasar Hortikultura di Pondok Pesantren Al Muttaqin Yayasan Asy ‘Ariyah Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi Subtitle



Tim Pengabdian kepada Masyarakat: •



Ketua : Zakky Fathoni, S.P., M.Sc







Anggota :



1. Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc 2. Ardiyan Saputra, S.P., M.Si 3. Endy Effran, S.P., M.Si



PENDAHULUAN •



Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir.







Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).







Dengan adanya agribisnis maka produk pertanian perlu diperlakukan secara khusus.







Sayuran dan buah-buahan dikenal sebagai hasil pertanian yang mudah rusak (busuk, perishable).







Dalam usaha agribisnis, pemasaran produk pertanian yang efisien menjadi kunci utama agar produk pertanian bisa sampai ke pasar atau konsumen akhir.



Permasalahan Mitra Pada pondok pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’Ariyah Desa Ibru Kecamatan Mestong terdapat produk pertanian yang dihasilkan oleh para santrinya, maka perlu adanya suatu penyuluhan agribisnis agar produk yang dihasilkan dapat bernilai ekonomis terutama pada peckaging dan pengembangan jejaring dalam hal pemasarannya. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan diketahui permasalahan sebagai berikut : •



Minimnya pengetahuan santri tentang konsep agribisnis.







Minimnya pemahaman santri dalam hal pengelolaan produk hasil pertanian.







Belum tersedianya lembaga pendamping bagi santri dalam melakukan pengemasan dan perluasan jejaring pasar







SOLUSI Penyuluhan konsep agribisnis



Sesuai dengan permasalahan yang ada, solusi yang ditawarkan pada kegiatan pengabdian masyarakat untuk mitra adalah:



Pelatihan pengolahan hasil produk pertanian



Pendampingan dalam melakukan packaging dan perluasan jejaring



TARGET LUARAN Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah:



(1) publikasi ilmiah di jurnal/prosiding



(2) peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan pengelolaan hasil pertanian



(3) Program pendampingan yang kontinyu



METODE PELAKSANAAN Dari solusi- solusi diatas akan dilakukan serangkaian langkah manajemen proses yang terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi dan Revisi Kegiatan PPM : No Jenis Kegiatan



Penanggung Jawab kegiatan



1



− Tim Pelaksana Pengabdian



Survey lapangan untuk melakukan analisis audiens (studi kebutuhan), pengumpulan data sekunder dan primer.



2



Pembuatan rancangan penyuluhan, pelatihan dan



pada masyarakat Tim Pelaksana PPM



pendampingan 3



Pelaksanaan Penyuluhan dan pelatihan



Tim Pelaksana PPM dan pakar



4



Pendampingan kegiatan packaging dan perluasan jejaring



Tim Pelaksana PPM



HASIL YANG DICAPAI Hasil : Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2019 di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, lebih spesifik di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan



Asy’ariyah. Adapun sasaran kegiatan pengabdian ini adalah para siswa yang ada pada pondok pesantren tersebut. Pengabdian ini bertujuan memberikan pembinaan dalam aspek input, proses produksi dan



pengolahan serta pemasaran maka diharapkan manfaat yang akan diterima atau didapat oleh Desa Ibru adalah terbentuknya jejaring pasar dan pengemasan produk hortikultura.



LUARAN YANG DICAPAI



Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah:







(1) publikasi ilmiah di jurnal dan media Online







(2) peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan pengelolaan hasil pertanian;







dan (3) Program pendampingan yang kontinyu.



RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA



siswa mendapatkan pembinaan dalam aspek input



proses produksi dan pengolahan



pemasaran



KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : •



Para siswa mengetahui dan memahami pengelolaan input, proses produksi dan pengolahan hasil lebih lanjut serta mampu membentuk jaringan pasar.







Para siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang telah didapat pada daerahnya terutama pada Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.



Saran •



Keberlanjutan dari pengabdian ini adalah diharapkan pengetahuan ini dapat dikembangkan.







Dengan adanya pengetahuan ini maka siswa dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap proses produksi dan pengembangan jejaring pasar di Desa Ibru



LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) PNBP FAKULTAS PERTANIAN



\



INISIASI PENGGUNAAN INPUT PUPUK ORGANIK DI PONDOK PESANTREN AL-MUTTAQIN YAYASAN ASY’ARIYAH DESA IBRU KABUPATEN MUARO JAMBI



OLEH:



Ir. Arsyad Lubis, M.Si



0003026004



Dr. Ir. Armen Mara, M.Si



0010105703



Ir. Adlaida Malik, M.S



0013115609



Riri Oktari Ulma, S.P,M.Si



0022108401



Dibiayai oleh: DIPA-PNBP LPPM pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi Tahun Anggaran 2019 Nomor: SP DIPA-042.01.2.400950/2019 tanggal 05 Desember 2018, sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor: B/156/UN21.18/PM.01.01/2019, tanggal 7 Mei 2019



FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2019



RINGKASAN Arsyad Lubis, Armen Mara, Adlaida Malik, Riri Oktari Ulma. Inisiasi Penggunaan Input Pupuk Organik di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi. Pengabdian kepada masyarakat (PPM) ini dilaksanakan di Desa Ibru tepatnya di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah dengan responden yaitu guru dan murid di sekolah tersebut. Adapun tujuan dilaksanakannya pengabdian ini adalah menginisiasi para guru dan murid agar mampu dan memahami penggunaan input pupuk organik dalam rangka program pertanian berkelanjutan, dimana dapat meminimalisir residu kimia yang digunakan dalam bercocok tanam. Kegiatan pengabdian ini telah diimplementasikan oleh peserta pengabdian berupa pembuatan komposter dan MOL (Mikro Organisme Lokal) dan telah dipublikasikan secara online. Kata kunci: Inisiasi, Input (faktor produksi), Pupuk Organik



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas terlaksananya kegiatan pengabdian meskipun masih terdapat beberapa rangkaian kegiatan pengabdian tersebut yang belum terlaksana. Pada kegiatan awal pengabdian, pelaksanaan pengabdian dilakukan bersama Tim dan Kepala Sekolah Pondok Pesantren tersebut. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak terkait khususnya Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah Desa Ibru yang telah mendukung dan memfasilitasi kegiatan pengabdian ini sehingga dapat terlaksana dengan baik. Dalam proses pelaksanaannya, Tim meminta saran dan masukkan agar pelaksanaan pengabdian secara final dapat terlaksana dengan baik dan lain. Alhamdulillah pelaksanaan pengabdian telah berjalan dengan lancar dan telah diterapkan oleh peserta pengabdian. Kegiatan pengabdian ini juga telah dipublikasikan secara online.



Jambi,



Oktober



2019



Tim



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................



i



IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ......................................................



ii



DAFTAR ISI ..............................................................................................



iii



DAFTAR GAMBAR .................................................................................



iv



DAFTAR TABEL .....................................................................................



v



RINGKASAN ............................................................................................



vi



I. PENDAHULUAN .................................................................................



1



1.1 Analisis Situasi...............................................................................



1



1.2 Permasalahan Mitra .......................................................................



1



II. TARGET DAN LUARAN ....................................................................



2



2.1.Solusi..............................................................................................



2



2.2.Target Capaian Luaran ...................................................................



2



III. METODE PELAKSANAAN................................................................



3



3.1 Metode Pelaksanaan .......................................................................



3



3.2 Hasil yang Diharapkan ...................................................................



5



3.3 Evaluasi Pelaksanaan Program ......................................................



5



IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI .............................................



6



4.1 Kinerja LPM Universitas Jambi.....................................................



6



4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian ..........................................................



6



4.3 Fasilitas Perguruan Tinggi .............................................................



7



V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI .......................................... VI. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………… Lampiran .....................................................................................................



DAFTAR GAMBAR



Gambar



Halaman



1. Skema Kerangka Kegiatan PPM ........................................................



4



DAFTAR TABEL



Tabel



Halaman



1. Rencana Target Capaian Luaran ........................................................



2



2. Rencana Kegiatan PPM ......................................................................



3



3. Anggota Tim Pelaksana......................................................................



6



4. Rincian Pembiayaan ...........................................................................



8



5. Rincian Jadwal Penelitian .................................................................



8



I. PENDAHULUAN 1.1.



Analisis Situasi Faktor produksi memegang peran penting dalam keberhasilan kegiatan



produksi bidang pertanian. Penggunaan faktor produksi terutama pupuk dan insektisida kimia telah menjadi perbincangan serius dikalangan pemerhati lingkungan. Penggunaan pupuk kimia dan insektisida kimia secara terus menerus akan berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia sebagai konsumen dari produk pertanian terutama komoditas yang dikonsumsi dalam bentuk segar. Pada saat ini petani dilokasi penelitian mengusahakan beberapa jenis kmoditas seperti hortikultura yang pada



umumya dikonsumsi dalam kondisi



segar. Pada sat ini dilokasi Pengabdian masih menggunakan pupuk kimia yang telah berlangsung bertahun-tahun. Kondisi ini yang menurut Tim Pengabdian perlu didorong untuk menggunakan pupuk organik. Lokasi kegiaan PPM adalah sebuah Pesantren yang memiliki Jurusan Pertanian, sehingga kegiatan ini dinilai sangat bermanfaat sebagai bahan pelajaran bagi santri di Pondok Pesantren ini. Tingkat keberhasilan inisiasi ini dinilai sangat positif, karena santri yang menjadi sasaran kegiatan adalah orang belum terbiasa dengan pupuk kimia, sehingga hambatan dari aspek penolakan akan inovasi dinilai akan sangat kecil. 1.2.



Permasalahan Mitra Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan oleh Tim Pengabdian dengan



Pihak Pondok Pesantren (Guru dan Murid), adapun permasalahan yang mengemuka adalah sebagai berikut: 1. Masih kurangnya pengetahuan terkait pengimplementasian pembuatan pupuk organik karena para guru belum mendapatkan pelatihan dari pihak terkait. 2. Masih kurangnya pemahaman terkait manfaat penggunaan pupuk organik bagi lingkungan khususnya tanaman. 3. Masih kurangnya pemahaman akan tingginya nilai komersil bagi tanaman yang dibudidayakan dengan menggunakan pupuk organik dan menyehatkan bagi tubuh manusia karena tidak mengandung bahan kimia.



II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN 2.1. Solusi Sesuai dengan permasalahan yang ada,solusi yang ditawarkan pada kegiatan pengabdianmasyarakatuntukmitra adalah: 1.



Memberikan pemahaman kepada para guru dan murid akan pentingnya manfaat penggunaan pupuk organik bagi tanaman, disamping baik bagi tanaman itu sendiri, juga baik bagi lingkungan.



2.



Memberikan



pelatihan



pembuatan



pupuk



organik



dan



pengimplementasiannya bagi lingkungan. 3.



Menginisiasi terbentuknya Kelompok Guru dan Murid Pecinta Tanaman Organik.



2.2 Target Capaian Luaran Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah: (1) Peningkatan pengetahuan pemahaman dan keterampilan guru dan murid tentang pemanfaatan pupuk organik ;(2) Terbentuknya Kelompok Guru dan Murid Pecinta Tanaman Organik, dan



(3) Pembinaan pembuatan pupuk organik



terutama bagi murid sebagai salah satu bagian dari praktikum mata pelajaran . Rencana target capaian luaran dapat dilihat pada tabel 1.



Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Jenis Luaran 2 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Publikasi pada media massa(cetak/elektronik) Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam Bidang ekonomi Peningkatan kuantitas dan kualitas produk Peningkatan pemahaman dan ketrampilan Masyarakat Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang Hak kekayaan intelektual Buku ajar



Indikator Capaian 3 Tidak ada Ada Ada Ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada



III. METODE PELAKSANAAN



3.1. Metode Pelaksanaan Adapun rangkaian pengabdian ini dilakukan



langkah manajemen



proses yang terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi



Tabel 2. Rencana Kegiatan PPM No



Jenis Kegiatan



Penanggung Jawab Kegiatan



1



Survey lapangan untuk melakukan analisis audiens (studi kebutuhan), pengumpulan datas ekunder dan primer. -



2



- Pembuatan rancangan pembinaan dan Tim Pelaksana PPM pengimplementasian penggunaan pupuk organik - Pembuatan rancangan pembentukan kelompok pecinta tanaman organik



3



- Pelaksanaan penyuluhan penggunaan pupuk organik



4.



Monitoring dan Evaluasi



TimPelaksana Pengabdian pada masyarakat Guru dan Murid



inisiasi Tim Pelaksana Pengabdian Pada Masyarakat(PPM) Tim Pelaksana Pengabdian Pada Masyarakat (PPM)



Permasalahan yang dihadapi



1. Masih kurangnya pengetahuan terkait pengimplementasian pembuatan pupuk organik karena para guru belum mendapatkan pelatihan dari pihak terkait. 2. Masih kurangnya pemahaman terkait manfaat penggunaan pupuk organik bagi lingkungan khususnya tanaman. 3. Masih kurangnya pemahaman akan tingginya nilai komersil bagi tanaman yang dibudidayakan dengan menggunakan pupuk organik dan menyehatkan bagi tubuh manusia karena tidak mengandung bahan kimia.



Solusi yang ditawarkan



Metode 1. Penyuluhan 2. Pendampingan 3. Monitoring Partisipatif 4. Evaluasi Partisipatif.



Pendukung 1. Penyuluhan inisisasi tentang penggunaan pupuk organik 2. Pendampingan pembentukan kelompok pecinta tanaman organik



Output 1. Peningkatan pengetahuan pemahaman dan keterampilan guru dan murid tentang pemanfaatan pupuk organik 2. Terbentuknya Kelompok Guru dan Murid Pecinta Tanaman Organik, dan 3. Pembinaan pembuatan pupuk organik terutama bagi murid sebagai salah satu bagian dari praktikum mata pelajaran



Gambar 1 Skema Kerangka Kegiatan PPM



1. Anggota tim yang kompeten



3.2.



Hasil yang diharapkan Kontribusi mitra dalam pelaksanaan PPM adalah sebagai berikut: 1) Mengumpulkan seluruh guru dan murid 2) Menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pendampingan. 3) Menyediakan peralatan yang menunjang kegiatan penyuluhan dan pendampingan. 



3.3.



Evaluasi Pelaksanaan Program Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode: 



Memberikan kuesioner untuk melihat tingkat pemahaman guru dan murid tentang pentingnya manfaat pupuk organik.







Melakukan



pendampingan



dan



diskusi



informatif



terhadap



pembentukan kelompok pecinta tanaman organik dan menjadikan hal ini sebagai mata pelajaran di pondok pesantren. 



IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI 4.1 Kinerja LPM UniversitasJambi Pelaksanaan



kegiatan pengabdian pada



masyarakat (PPM) universitas



Jambi mengarahkan program untuk diterapkan dikalangan



guru dan murid.



Penerapan kegiatan PPM menyebar pada beberapa disiplin ilmu yaitu bidang pertanian, ekonomi, sains dan teknologi serta pendidikan. Sejalan dengan program yang biasa dilakukan oleh Lembaga Pengabdian pada masyarakat (LPM) Universitas Jambi, rencana program PPM yang diusulkan ini berupa pembinaan dan pendampingan terhadap guru dan murid dalam penggunaan pupuk organik dan terbentuknya kelompok pecinta tanaman oraganik. 4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian Berkaitan dengan rencana pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini,para pelaksana program dari LPM Universitas Jambi yang menjadi pengusul program memiliki relevansi keahlian dengan substansi program berlatar belakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua, anggota dan tenaga tambahan mahasiswa berlatarbelakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua dan anggota berlatar belakang bidang komunikasi pertanian dan agribisnis yang dibuktikan dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan senantiasa mengkaji persoalan masyarakat pedesaan dan pengembangan masyarakat terutama terkait pengetahuan tentang agribisnis. Ketua tim berlatarbelakang akademik dibidang komunikasi pertanian dan agibisnis yang telah mumpuni dalam ilmu penyuluhan khususnya pertanian. Anggota tim pengusul terdiri dari tiga orang dosenyang berlatarbelakang akademis dengan keahlian dibidang Penyuluhan Pertanian dan Agribisnis. Tabel 3. Anggota Tim Pelaksana No



Nama



Jabatan



Pengalaman/Keahlian



1



Ir. Arsyad Lubis,M.Si



Ketua



2



Dr. Ir. Armen Mara, M.Si



Anggota1



Ekonomi Pertanian



3



Ir. Adlaida Malik, M.S



Anggota2



Pembiayaan Perusahaan Pertanian



4



Riri Oktari Ulma, S.P,M.Si



Anggota 3



Agribisnis



Agribisnis



4.3. Fasilitas Perguruan Tinggi Universitas Jambi memiliki sarana penunjang untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Universitas Jambi (2017) melaporkan bahwa luas total bangunan yang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah sebesar 32.043 m2,dengan peruntukan terdiri dari ruang kuliah (8.283m2),ruang dosen (4.623m2), ruang administrasi (12.243m2),ruang laboratorium (4.979m2) dan ruang perpustakaan (1.915 m2). Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat memiliki gedung dengan luas 763 m2 sebagai pusat administrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Universitas Jambi.Fasilititas lain yang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) yang dan Devisi data.



merupakan pusat pelayanan teknologi informasi



V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI



Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2019 di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, lebih spesifik di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah. Adapun sasaran kegiatan pengabdian ini adalah para siswi dan beberapa orang guru. Pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan kepada para siswi khususnya tentang pentingnya penggunaan pupuk organik bagi tanaman. Pupuk organik memiliki peranan sebagai makanan bagi tumbuh kembang tanaman. Pupuk organik memiliki banyak kelebihan. Hal ini dapat dilihat pada lampiran materi. Kegiatan pengabdian ini telah direalisasikan oleh peserta pengabdian yaitu para siswa pesantren dan dipublikasikan secara online pada laman web https://jamberita.com/read/2019/09/13/5953017/siswa-smp-islamasy%E2%80%99ariyah-gunakan-alat-%E2%80%98komposteremak%E2%80%99-dari-dosen-fakultas-pertanian-unja/ .



VI. KESIMPULAN DAN SARAN



7.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah : 1. Para siswi mengetahui dan memahami pentingnya peranan pupuk organik dan manfaatnya bagi tanaman dan keberlanjutan lingkungan. 2. Para guru diharapkan mengimplementasikan topik pengabdian ini pada materi mata pelajaran di pondok pesantren.



7.2. Saran Adapun saran dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah : 1. Keberlanjutan dari pengabdian ini adalah perakitan komposter sebagai alat pembuat pupuk kompos. 2. Komposter yang dibuat, diletakkan didepan masing-masing teras kelas sehingga diimplemetasikan oleh para siswi.



Lampiran 1. Peta Lokasi Daerah Pengabdian



Lampiran 2. Publikasi Online



Lampiran Materi



“KOMPOSTER ”



Perancangan Alat Pengomposan Sederhana Skala Rumah Tangga Sebagai Bentuk Usaha Mengurangi Timbulan Sampah Organik di Tingkat Sumber



Oleh : Ir. Arsyad Lubis, M.Si Riri Oktari Ulma, S.P,.M.Si Dr. Ir. Armen Mara, M.Si Ir. Adlaida Malik, M.S



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JAMBI 2019



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan barang yang tidak asing dalam keseharian manusia. Secara umum sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Pada tingkat pertama, yaitu pada skala rumah tangga sampah organik sangat dimungkinkan untuk diolah dan dimanfaatkan kembali. Dampak negatif yang akan timbul jika sampah organik tidak diolah dan langsung dibuang di TPS (Tempat Penampungan Sementara) atau bak pengumpulan sampah, berpotensi mencemari lingkungan. Dampak pencemaran lingkungan yang sangat dapat dirasakan dengan adanya sampah organik yang tidak diolah yaitu tercemarnya udara sekitar akibat pembusukan sampah organik dengan ditandainya aroma busuk yang menyengat. Sampah organik yang bertumpukan juga berpotensi sebagai media tumbuhnya bakteri patogen yang membahayakan kesehatan manusia. Selain itu, estetika lingkungan juga terganggu akibat tumpukan sampah. Pengolahan sampah organik sebenarnya sangat mudah dilakukan. Pengolahan sampah organik dapat dilakukan dengan teknik pengomposan sederhana dan sangat dimungkinkan dilakukan pada sumbernya yaitu pada skala rumah tangga.Oleh karena itu pada laporan ini, penulis merancang desainalat pengomposan sederhana yang dapat diterapkan pada skala rumah tanggadengan alat dan bahan pengomposan yang tersedia di lingkungan sekitar, antara lain: dalam pembuatan alat pengomposan dengan ember bekas bervolume ±20 Liter dan pembuatan EM (Effective Microorganism). Kegiatan pembuatan alat pengomposan dan melakukan kegiatan pengomposan sampah organik ini dapat menjadi hal yang menarik dilakukan pada skala rumah tangga khususnya dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga. Hasil pengomposan berupa pupuk kompos dapat langsung dimanfaatkan sebagai nutrisi untuk tanaman pekarangan rumah, selain itu manfaat yang didapatkan yaitu pencemaran sampah organik dapat diatasi, serta manajeman pengolahan sampah skala rumah tangga dapat diterapkan.



1.2 Tujuan Berlatar belakang permasalahan diatas, tujuan yang akan dicapai pada karya tulis ini yaitu: 1. Menciptakan desain Alat Pengomposan dari bahan dan alat yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar. 2. Meginspirasi ibu-ibu rumah tangga sehingga mampu mengolah dan memanajeman sampah organiknya dengan baik dengan cara pengomposan. 3. Memanfaatkan hasil komposan menjadi nutrisi (pupuk) tanaman pekarangan rumah sehingga tercipta konsep ekologi dan pemanfaatakn limbah organik rumah tangga.



1.3 Manfaat Manfaat yang akan didapatkan dari ala pengomposan sederhana ini yaitu masyarakat terutama pada skala rumah tangga, dapat mengolah sampah organik dengan lebih baik dengan cara pengomposan dan memanfaatkan hasil kompos sebagai pupuk (nutrisi) dalam tanaman pekarangan rumah serta manajeman pengolahan sampah organik dapat ditangani (diolah) langsung di tingkat sumber.



1.4 Metode Metode yang digunakan pada laporan ini yaitu dengan cara pembuatan desain alat pengomposan yang dimungkinkan dapat dibuat dalam skala rumah tangga dan merancang teknik pengomposan yang dapat dilakukan pada skala rumah tangga terutama



kepada



ibu-ibu



rumah



tangga.



BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Sampah Organik dan Dampak Sampah Organik Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.Amos Noelaka (2008) menyebutkan bahwa Sampah Organik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik / pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai, dikelola dan dimanfaatkan dengan prosedur yang benar. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk seperti, sisa daging, sisa sayuran, daun-daun, sampah kebun dan lainnya 2.2 Pengomposan 2.2.1 Pengertian Kompos Kompos merupakan hasil penguraian dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat oleh populasiberbagai macam mikroorganisme dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atauanaerobik. Kompos adalah hasil akhir suatu proses dekomposisi tumpukan sampah/serasah tanaman dan bahan organik lainnya. Keberlangsungan proses dekomposisi ditandai dengan nisbah C/N bahan yang menurun sejalan dengan waktu. Bahan mentah yang biasa digunakan seperti : daun, sampah dapur, sampah kota dan lain-lain dan pada umumnya mempunyai nisbah C/N yang melebihi 30 (Sutedjo, 2002). Beberapa manfaat pupuk organik adalah dapat menyediakan unsur hara makro dan mikro, mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, meningkatkan aktivitas bahan mikroorganisme tanah, pada tanah masam penambahan bahan organik dapat membantu meningkatkan pH tanah, dan penggunaan pupuk organik tidak menyebabkan polusi tanah dan polusi air (Novizan, 2007). Persyaratan kompos menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 19-7030-2004) adalah: 1. Berwarna kehitaman



2. Berbau tanah 3. Tidak mengandung bahan asing seperti bahan anorganik, logam berat, B3, kimia organik seperti pestisida. 4. Sebaiknya temperatur pada proses biologi/bakteriologis antara 45-55 C. Jangan sampai kurang dari 45 C dan jangan sampai lebih dari 66 C. 5. pH (derajat keasaman) dijaga agar tidak lebih dari 8, yang paling baik berkisar 7-8. Apabila terlalu tinggi akan mengurangi Nitrogen karena akan berubah menjadi amoniak (Suryono dan Budiman, 2010). 6. Kelembaban optimal 50-55%. 2.2.2 Manfaat Kompos Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Rachman Sutanto (2002) mengemukakan bahwa denganpupuk organik sifat fisik, kimia dan biologi tanah menjadi lebih baik. Selain itu Kompos memiliki banyak manfaatyang ditinjau dari beberapa aspek: Aspek Ekonomi : 1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan 2. limbah. 3. Mengurangi volume/ukuran limbah 4. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan 5. asalnya Aspek Lingkungan : 1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah 2. dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang 3. membusuk akibat bakteri metanogen di tempat 4. pembuangan sampah 5. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan Aspek bagi tanah/tanaman: 1. Meningkatkan kesuburan tanah 2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah 3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah 4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah



2.2.3 Prinsip Pembuatan Kompos Untuk mendapatkan kompos yang mempunyai kualitas yang baik, maka dalam pembuatannya melalui beberapa langkah dan pemahaman yaitu : 1. Pengembangan MOL untuk mempercepat penghancuran bahan yang akan dilakukan pngomposan dengan carapemotongan dalam ukuran kecil untuk mempercepat bakteri masuk pada bahan yang dikomposkan. 2. Pengomposan harus terlindung dari sinar matahari langsung dan air hujan . 3. Memperhatikan perbandingan bahan yang dikomposkan disesuaikan dengan kondisi C/N ratio dari bahan organik. 4. Mempertahankan sirkulasi udara (aerasi) pada saat pengomposan harus terpelihara. 5. Menjaga suhu dalam proses pengomposan agar terjaga dan tetap mendukung kerja mikroorganisme. 6. Menjaga kelembaban agar tetap optimal. 7. Membunuh biji-biji gulma 8. Membunuh sumber penyakit terutama patogen / sumber penyakit cendawan 9. Meningkatkan kadar nutrisi bagi tanaman.



BAB III PERANCANGAN 3.1 Desain Alat Pengomposan Sederhana Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat pengomposan yaitu Ember Cat berukuran 20 Liter lengkap dengan tutupnya, serta pipa paralon berukuran ½ inci dan pipa berukuran 1 inci. Sedangkan alat yang digunakan yaitu Bor untuk melubangi dan gergaji untuk proses pemotongan bahan. Berikut desain Alat pengomposan : Gambar 3.1 Desain alat pengomposan “Komposter Emak”



a



e



c



d



b



g



h



f



Keterangan: a = Tutup kompos



g = Penampungan lindi



b = Ruang Pengomposan (Raktor)



h = Monitor Volume lindi



c = Aerator & fentilasi sirkulasi uduara d = Sprayer larutan EM-4 e = Sekop f = Kaki alat pengomposan



3.1.1



Prinsip pengomposan Hal utama yang diperhatikan dalam pengomposan yaitu faktor pemberian



Mikroorganisme Pengurai beserta Molase sebagai nutrisi perkembang biakan bakteri pengurai. Sehingga bakteri dapat hidup dan menjalakan tugasnya dalam menguraikan bahan-bahan organik komplek menjadi senyawa unsur yang mudah untuk diserap dan dimanfaatkan kembali sebagai nutrisi tumbuhan. Selain itu faktor suhu dan klembapan harus terus dijaga dan selalu ditempatkan pada kawasan yang terlindung dari sinar matahari secara langsung. 3.1.2



Alat dan Bahan



Bahan yang digunakan untuk membuat alat pengomposan ini yaitu : 1. Ember cat bertutup dengan volume ± 20 Liter 2. Pipa pvc ukuran ½ inci ± 1 meter 3. Pipa pvc ukuran 1 inci ± 40 sentimeter 4. Botol oli bekas sebanyak 1 buah 5. Handle tool sebanyak 1 buah 6. Engsel kecil dan Pengail pintu 7. Mur secukupnya 8. Spayer 9. Efektif microorganisme EM-4 ± 0,1 liter dan molase ± 0,05 liter 10. Bambu secukupnya sebagai kaki alat komposter 11. Kapas puntung rokok dan lem alteco sebagai perekat 12. Cat minyak Sedangkan alat yang digunakan untuk membuat alat komposter ini yaitu : 1. Bor listrik 2. Geraji 3. Obeng 4. Cutter 5. Pisau golok 6. kuas 3.2 Teknik Perakitan



Dalam perakitan alat pengomposan ini terdiri dari beberapa komponen yang dirakit sehingga menjadi satu kesatuan alat komposter. Tahap yang dilakukan yaitu perakitan tutup komposter, perakitan aerator dan fentilasi komposter, perakitan reaktor/ruang pengomposan, dan perakitan kaki komposter. 3.2.1



Perakitan Komponen 1: Tutup Komposter Tahap awal perakitan alat komposter yaitu memasang handel pada tutup



ember cat sehigga mudah untuk dioperasikan dalam membuka dan menutup komposter. Pada tahap ini, handel di pasang di tengah tutup luar dan menempelkanya menggunakan mur dengan alat bor. Gambar 3. 2 Tutup Komposter



3.2.2



Perakitan Komponen 2 : Aerator dan Fentilasi Komposter Sirkulasi udara didalam reaktor harus tetap terjaga. Untuk itu, perlu



ditambahkan unit aerator atau fentilasi sehingga dimungkinkannya bahan yang hendak dilakukan pengomposan tetap dalam keadaan aerobik. Selain itu, pengomposan dengan memanfaatkan bakteri pengurai berjenis EM-4 dapat berkerja secara maksimum dalam keadaan suplai udara yang cukup dengan suasana aerobik. Penambahan unit fentilasi yang berperan sbagai aerator dirakit dengan cara : 1. Pastikan pipa pvc baik yang berukuran ½ inci di potong sesuai dengan diameter luar ember cat, untuk pipa 1 inci dipotong sesuai tinggi dalam ember cat. 2. Setelah itu, pipa diberi lubang sedemikian rupa hingga dapat dipastikan udara dapat masuk ke dalam reaaktor komposter.



3. Tepat 10 cm dari bawah pipa berukuran 1 inci, diberi lubang sebesar ½ inci di keempat sisinya agar pipa ukuran ½ inci dapat masuk secara horizontal kedalam pipa. 4. Perlakuan poin nomor tiga juga diterapkan pada titik 40 cm dari bawah pipa berukuran 1 inci. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 diatas. Gambar 3.3 Fentilasi Komposter Berperan Sebagai Aerator Reaktor



3.2.3



Perakitan Komponen 3 : Reaktor/Ruang Pengomposan Reaktor pengomposan terdiri dari dua ruangan, yaitu ruangan pengomposan



dan ruangan pengumpul cairan lindi. Pemisahan kedua ruang menggunakan terpal tebal berlubang sehingga pada saat proses pengomposan, air lindi dapat turun dan tertampung di ruang penampungan lindi. Hal ini bertujuan agar hasil pengomposan tetap dalam keadaan kering. Pada ruang reaktor juga terdapat pintu output sehingga hasil pengomposan dapat ambil dengan mudah. Lebih jelasnya, perakitan ruang reaktor pengomposan sebagai berikut: 1. Ember cat diberi lubang tepat 10 cm dari dasar ember di keempat sisi ember cat sebesar ½ inci sehingga pipa pvc ½ inci dapat menembus dinding reraktor. 2. Tepat 40 cm dari dasar ember cat juga diberi lubang sebesar ½ inci pada kedua sisi ember cat sehingga dimungkinkan pipa ½ inci dapat menmbus dinding reaktor. 3. Pembuatan pintu output dilakukan di dinding reaktor tepat 11 cm dari dasar ember cat dengan dimensi pintu 14 cm x 14 cm. Utuk mempermudah



membuka dan menutup pintu output, pintu dilengkapi dengan engsel dan pengail pintu. 4. Pada bagian samping dasar ember cat diberi lubang dan selang kecil yang berfungsi sebagai alat penguras lindi dan sebagai parameter volume lindi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.4. Gambar 3.4 Reaktor Pengomposan



3.2.4



Perakitan Komponen 4 : Kaki Komposter Kaki komposter berfungsi agar komposter dapat stabil ketika ditempatkan di



ruangan terbuka dan tidak mudah roboh atau terguling. Kaki komposter terbuat dari bambu. Pemiliham material bambu bertujuan karena bahan baku yang mudah dan murah untuk didapatkan. Langkah pembuatan kaki komposter secara lebih detai antara lain sebagai berikut: 1. Pemilihan jenis bambu dengan ruas yang panjang penting karena dapat memudahkan saat proses perakitan.



2. Perakitan bambu dilakukan sedemikian rupa hingga terbentuk seperti Gambar 3.5. dengan tinggi kaki sebesar 40 cm dan memungkinkan untuk reaktor pengomposan dalam keadaan menggantung. 3. Untuk proses penggabungan dan penyatuan antar bambu digunakan lem alteco dan kapas puntung rokok sehingga antar bambu dapat menyatu dengan kokoh. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5 dibawah ini. Gambar 3.5 Kaki Komposter



3.2.5



Penggabugan antar komponen



Penggabungan antar komponen dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Fentilasi komposter/aerator diterapkan pada ruangan reaktor dan pada tiap ujung pipa ½ inci harus ditembuskan keluar dinding reaktor komposter. 2. Setetlah itu, atara ruang pengomposan dan ruang penampung lindi dipisahkan oleh terpal berlubang yang memungkinkan air lindi dapat turun dan tertampung di ruang penampungan lindi. 3. Ketika ruang reaktor dan aerator telah teraplikasikan, selanjutnya dapat dilakukan pengcatan. Pengecatan dilakukan dengan tujuan pemperindah tampilan komposter. 4. Setelah itu, komposter siap untuk digabungkan dan ditempatkan dengan kaki komposter sehingga kondisi komposter dalam keadaan stabil dengan kondisi



komposter yang menggantung pada kaki komposter. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 3.6. Gambar 3.6 Komposter Emak



3.3 Cara Pengoperasian 3.3.1



Pengoperasian Komposter



Langkah-langkah pengoperasian alat komposter ini yaitu : 1. Pastikan penempatan alat komposter terlindung dari cahaya matahari secara langsung dan terlindung dari hujan untuk menjaga suhu dan kelembapan komposter 2. Bahan sampah organik yang hedak dilakukan pengomposan usahakan dalam keadaan potongan kecil-kecil sehingga dimungkinkan untuk bakteri pegurai mudah masuk kedalam bahan yang hendak dikomposkan. 3. Untuk sampah dengan ukuran yang besar hendak di cincang kecil kecil sehingga tujuan pada poin 2 tercapai. 4. Saat memasukkan sampah yang hendak dilakukan pengomposan hendak dilakukan secara perlapis lalu disemprotkan racikan starter mikroorganisme, dalam artian tiap ketebalan 1 s/d 5 cm dilakukan penyemprotan secukupnya racikan starter mikroorganisme.



5. Pastikan kondisi komposter dalam keadaan tertutup rapat dan dapat dipastikan untuk lalat tidak dapat masuk ke dalam reaktor karena akan memicu munculnya ulat dan belatung dan bakteri patogen lainya. 6. Proses pengomposan dapat dilakukan secara kontinyu dan kompos yang matang ditandai dengan aroma yang tidak menyengat, suhu kompos sesuai suhu ruangan, dan warna fisik kompos yang hitam/gelap. 3.3.2



Peracikan dan pembuatan mikroorganisme pengurai dengan EM-4



Pembuatan starter mikroorganisme pengurai penting dilakukan karena memiliki peran yang penting dalam kesuksesan proses pengomposan. Karena dari adanya bakteri atau mikroorganisme pengurai ini, sampah organik dapat terdegradasi dan ter dekomposisi dengan lebih cepat serta hasil pengomposan yang baik. Untuk itu, pembuatan larutan mikroorganisme pengurai yaitu sebagai berikut: 1. Dilarutkan gula merah sebanyak 100 gram kedalam air sebanyak 0,4 liter yang bertujuan sebagai molase untuk media berkembang biak (nutrisi) bakteri pengurai. 2. Dimasukkan cairan EM-4 sebanyak 100 ml kedalam larutan molase. 3. Campuran larutan tersebut didiamkan selama 24 jam dan selanjutnya dimasukkan kedalam sprayer untuk memudahkan pengaplikasianya. 4. Racikan starter mikroorganisme siap digunakan.



BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Terkait dari pembahasan laporan ini, dapat disimpulkan antara lain: 1. Pengomposan sampah organik rumah tangga sangat mungkin dilakukan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan seperti ember cat bekas degan proses pembuatan yang sangat mudah. 2. Pengomposan sampah organik rumah tangga bertujuan untuk mengurangi timbulan sampah organik di TPS dan memungkinkan untuk mengolah sampah organik rumah tangga di tingkat sumber sehingga pencemaran lingkungan akibat timbunan sampah organik yang tidak termanajemen dengan baik dapat dikurangi. 3. Manajemen pengolahan sampah organik dengan proses pengomposan oleh ibu-ibu rumah tangga sangat mungkin dilakukan sebagai aktivitas rutin dan memanfaatkan



hasil



pengompos



sebagai



pupuk



(nutrisi)



tanaman



pekarangan rumah. 4.2 Saran Pada prancangan desain pengomposan ini masih jauh dari kata sempurna, pastinya masih banyak lagi komponen-komponen yang harus diperbaiki sehingga didapatkanya alat pengomposan yang murah untuk didapatkan dan mudah untuk digunakan. Untuk itu, penulis berharap kepada pembaca untuk melakukan inovasi yang lebih baik lagi. Selain itu, edukasi masyarakat untuk mengolah sampah organiknya secara mandiri perlu terus disosialisasikan sehingga tujuan pembuatan alat



pengomposan



ini



dapat



tercapai



dengan



baik.



DAFTAR PUSTAKA Buku Putih. 2010. Penelitian, pengembangan, dan penerapan IPTEK 2005 – 2025 Edisi Revisi 2010. Jakarta : Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Anonim. 2010. Buku Kompos : Petunjuk Pembuatan PupukOrganik/Kompos. Palembang : Universitas Muhammadiyah Palembang. Anonim. 2010. Kompos. Universitas Sumatera Utara. Pelatihan Teknis Budidaya Padi Bagi Penyuluh Pertanian Dan Babinsa 2015 : Pembuatan Pupuk Organik. BPP SDM Pertanian.