Pengantar Bisnis Meningkatkan Produktivitas Dan Mutu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGANTAR BISNIS



MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN MUTU



ANDI MAULINA A031181329



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN 2019



1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatkan produktivitas dan mutu barang dan jasa merupakan hal yang penting bagi sebuah perusahaan. Penting karena barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan memengaruhi nilai perusahaan itu sendiri. Jika produktivitas dan mutu barang dan jasanya baik, maka nilai perusahaan tersebut tentu saja bagus, dan juga sebaliknya. Untuk menghasilkan produktivitas dan mutu barang dan jasa yang baik maka dibutuhkan manajemen produksi atau manajemen operasi untuk menjalankan proses produksi. Yang berkaitan dengan pengelolaan faktorfaktor produksi. Yang diharapkan dari manajemen produksi atau manajemen operasi adalah



menghasilkan



output



yang



bermutu



permintaan konsumen dan harganya terjangkau.



baik



sesuai



dengan



2. PERMASALAHAN A. Apa saja sumber daya utama yang digunakan untuk produksi? B. Faktor-faktor apa yang memengaruhi keputusan penentuan lokasi public? C. Bagaimana



pengaruh



berbagai



faktor



akan



memengaruhi



keputusan desain dan tata ruang? D. Apa saja pekerjaan penting yang terkait dengan pengendalian produksi? E. Faktor-faktor penting apa saja yang memengaruhi efisiensi produksi?



3. PEMBAHASAN A. Sumber Daya yang Digunakan dalam Proses Produksi Perusahaan membutuhkan proses produksi (production process) atau disebut juga proses konversi (conversion process) yang artinya ialah serangkaian pekerjaan di mana sumber daya digunakan untuk memproduksi suatu barang atau jasa. Dalam proses produksi sebaiknya memproduksi sebuah produk yang spesifik. Tugas dari manajemen produksi (production management) atau manajemen operasi (operations management) disini adalah untuk mengembangkan proses produksi dengan biaya yang lebih rendah dan bermutu tinggi guna menghasilkan produk yang spesifik. Sumber daya utama yang digunakan oleh perusahaan dalam proses produksi adalah sumber daya manusia (karyawan), bahan baku, dan sumber daya lainnya (bangunan, mesin, dan peralatan). Sumber Daya Manusia Dalam sebuah perusahaan dapat diidentifikasi dua jenis tenaga kerja, terdapat tenaga kerja ahli yang diperlukan untuk melakukan sebuah pekerjaan tertentu dan tenaga kerja tidak ahli yang melakukan pekerjaan yang umum dilakukan. Bahan Baku Bahan baku diolah oleh sumber daya manusia (tenaga kerja) perusahaan untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Sumber Daya Lain Terdapat banyak sumber daya pendukung yang mempunyai kontribusi besar dalam proses produksi. Seperti halnya lahan untuk mendirikan bangunan sebagai tempat beroperasi dan mesin serta peralatan untuk membantu pekerjaan manusia dalam menghasilkan produk.



Mengombinasikan Berbagai Sumber Daya untuk Produksi Para manajer menggabungkan berbagai sumber daya dengan menggunakan stasiun-stasiun kerja dan lini perakitan. Statiun kerja (work station) adalah area di mana satu atau beberapa orang karyawan diberi pekerjaan tertentu. Stasiun kerja membutuhkan mesin dan peralatan sekaligus juga karyawan. Suatu lini perakitan (assembly line) terdiri atas serangkaian stasiun kerja di mana setiap stasiun kerja dirancang untuk mengerjakan tahapan-tahapan tertentu dari proses produksi. B. Memilih Lokasi Salah satu keputusan yang sangat penting dalam manajemen produksi adalah pemilih lokasi untuk pabrik atau kantor karena dapat memengaruhi biaya produksi dan kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Lokasi Beberapa faktor harus dipertimbangkan ketika akan menentukan lokasi yang optimal, yaitu : 1) Biaya Ruang Kerja, biaya sewa atau beli ruang kerja bervariasi tergantung pada lokasi bangunan berada. Biayanya akan lebih tinggi untuk bangunan yang berada pada pusat wilayah bisnis. 2) Biaya Tenaga Kerja, biaya tenaga kerja juga bervariasi. Biasanya gaji karyawan di kota besar dan berkembang lebih besar daripada di perkampungan. 3) Intensif Pajak, beberapa pemerintah daerah mungkin bersedia memberikan kredit pajak untuk menarik perusahaan ke daerah tersebut karena dapat menaikkan tingkat kerja dan meningkatkan kondisi perekonomian di daerah itu. 4) Akses Transportasi, untuk mempermudah penjualan produk secara nasional maupun internasional, perusahaan dapat memilih lokasi yang dekat dengan sumber transportasi.



5) Pasokan Tenaga Kerja, perusahaan akan memilih lokasi yang dapat menyediakan sebagian besar tenaga yang dibutuhkan sesuai keahliannya. Mengevaluasi Kemungkinan-kemungkinan Lokasi Ketika perusahaan



sebuah



perusahaan



mengevaluasi



harus mempertimbangkan



setiap



berbagai



lokasi,



faktor yang



dapat



memengaruhi daya tarik dari setiap lokasi. Pemilihan lokasi dalam satu kota juga merupakan hal yang sangat penting. Jika perusahaan bermaksud untuk menyewa tempat, adalah hal penting untuk bertemu dengan pemilik tempat tersebut sebelum memutuskan akan memilih suatu lokasi tertentu. Ketika perusahaan telah mengidentifikasi seluruh faktor yang sebaiknya dipertimbangkan, perusahaan akan dapat memberikan bobot pada masing-masing faktor yang menunjukkan arti penting faktor tersebut. Setelah perusahaan menentukan pembobotan yang



diberikan



untuk



masing-masing



faktor,



perusahaan



akan



mengevaluasi setiap kemungkinan lokasi atas seluruh faktor yang relevan guna menentukan peringkat pembobotan untuk masing-masing faktor.



Selanjutnya,



peringkat



tersebut



dikombinasikan



untuk



menentukan peringkat keseluruhan dari setiap kemungkinan lokasi. C. Memilih Desain dan Tata Ruang Setelah perusahaan memiliki lokasi untuk dibangun sebuah pabrik atau kantornya, maka saatnya untuk menentukan desain atau tata ruang. Desain (design) menunjukkan ukuran dan struktur dari pabrik atau kantor. Tata ruang (layout) adalah pegaturan mesin dan peralatan dalam pabrik atau kantor. Desain dan tata ruang memengaruhi beban operasi. Faktor-faktor yang Memengaruhi Desain dan Tata Ruang 1) Karakteristik Lokasi, keputusan desain dan tata ruang tergantung pada karakteristik lokasi yang dipilih. Misalnya bangunan berada di



daerah



dengan



harga



tanahnya



mahal,



maka



perusahaan



sebaiknya membuat bangunan bertingkat untuk mengefisienkan keuangannya. 2) Proses Produksi, dapat dengan mudah disesuaikan dengan mengakomodasi perubahan-perubahan di masa yang akan dating. Dibutuhkan tata ruang yang fleksibel, perlu karyawan dengan keahlian yang fleksibel pula. 3) Lini Produksi, perluasan lini produk karena permintaan pasar memungkinkan memengaruhi tata ruang produksi. Diperlukan tata ruang yang fleksibel (menyediakan ruang tambahan untuk ekspansi produk) untuk mengurangi biaya redesain. 4) Kapasitas Produksi yang Diinginkan, ketika merencanakan baik itu desain maupun tata ruang, kapasitas produksi yang diinginkan oleh perusahaan (tingkat produksi maksimum yang mungkin dicapai) harus ikut dipertimbangkan. Harus dipertimbangkan kapasitas maksimum, pola pertumbuhan kapasitas perusahaan dari waktu ke waktu, tata ruangnya dapat membuka lebih banyak tempat untuk peningkatan produksi dengan meminimalkan kemungkinan relokasi, dan kebijakan kantor just-in-time akan mengurangi luas area kantor. D. Pengendalian Produksi Pembelian Bahan Baku Para manajer akan melakukan hal berikut ketika akan membeli persediaan, yaitu: 1)



Memilih Pemasok Bahan Baku Dengan pertimbangan harga, kecepatan, mutu, pelayanan dan ketersediaan kredit. Salah satu pertimbangan lainnya adalah kemampuannya untuk berinteraksi dengan sistem pemesanan berbasis



internet.



Kini,



banyak



yang



menggunakan



e-



procurement,



atau



penggunaan



internet



untuk



membeli



sebagian bahan baku yang digunakan. 2)



Mendapatkan Potongan Harga Perusahaan yang membeli bahan baku dalam jumlah besar kepada pemasoknya mungkin dapat memperoleh harga diskon, sekaligus dapat mempertahankan mutu.



3)



Mendelegasikan Produksi Kepada Pemasok Perusahaan-perusahaan



manufaktur



pada



umumnya



menggunakan outsourcing, yaitu perusahaan membeli bagianbagian produk dari pemasok dan bukannya memproduksi bagian-bagian tersebut sendiri. Outsourcing dapat mengurangi beban perusahaan jika pemasok dapat memproduksi bagian tersebut



pada



harga



yang



lebih



murah



dibandingkan



perusahaan itu sendiri. Jadi, ketika sebuah perusahaan melakukan outsourcing, kemampuannya dalam memenuhi jadwal produksi akan menjadi tergantung pada perusahaanperusahaan lain tersebut. Dengan ini, perusahaan yang melakukan memilih



outsourcing pemasok.



harus



Strategi



sangat



berhati-hati



mendelegasikan



dalam



sebagian



pekerjaan produksi kepada pemasok dikenal dengan istilah deintegrasi (deintegration). 4)



Pembayaran Secara Elektronik Kepada Pemasok Semakin banyak perusahaan yang melakukan pembayaran secara elektronik dibandingkan dengan melalui cek karena lebih efisien. Perusahaan harus memiliki saldo yang mencukupi dalam rekeningnya.



Pengendalian Persediaan Pengendalian



persediaan



(inventory



control)



adalah



proses



pengelolaan persediaan pada tingkat yang akan meminimalkan biaya. Pengendalian persediaan meliputi :



1) Pengendalian Persediaan Bahan Baku Ketika perusahaan menanggung persediaan bahan baku yang berlebihan, mereka membutuhkan dana untuk persediaan tersebut. Hal ini akan menyebabkan naiknnya biaya penyimpanan (carrying cost), atau biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam memelihara (menyimpan) persediaan. Meskipun perusahaan dapat mencoba untuk



mengurangi



biaya



penyimpannannya



dengan



sering



melakukan pemesanan bahan baku dalam jumlah kecil, strategi ini akan menaikkan biaya-biaya yang terkait dalam penempatan pesanan [disebut biaya pemesanan (ordercost)]. Setiap penyesuaian yang terjadi dalam strategi pembelian bahan baku umumnya akan mengurangi



biaya



penyimpanan



dengan



menaikkan



biaya



pemesanan sebagai pengorbanannya atau sebaliknya. 2) Pengendalian Persediaan Barang Dalam Proses Perusahaan juga harus mengelola persediaan barang dalam proses (work-in-process inventories)nya, yaitu persediaan barang-barang setengah jadi. Perusahaan menghindari kekurangan semua jenis persediaan karena dapat menyebabkan gangguan produksi. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan produk akhir dan menyebabkan hilangnya penjualan. 3) Pengendalian Persediaan Barang Jadi Seiring dengan perubahan yang terjadi pada permintaan akan produk perusahaan, para manajer perlu memonitor perbedaan antara



penawaran-permintaan



yang



telah



diantisipasi.



Jika



diantisipasi akan terjadi kelebihan pasokan produk, perusahaan dapat menghindari persediaan yang berlebihan dengan melakukan pengarahan ulang berbagai sumber daya yang dimilikinya ke arah produksi produk-produk lain. 4) Dampak Teknologi Pada Pengendalian Persediaan Perusahaan dapat menggunakan internet untuk meningkatkan pengendalian persediannya.



Pengaturan Rute Pengaturan rute (routing) adalah urut-urutan (rute) pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi suatu produk. Bahan baku dikirimkan ke berbagai stasiun kerja sehingga dapat digunakan sesuai dengan spesifikasinya dalam proses produksi. Bagian produksi yang khusus dari proses produksi akan diselesaikan di masing-masing stasiun kerja. Proses pengaturan rute secara berkala dievaluasi



untuk



memastikan



apakah



proses



tersebut



dapat



ditingkatkan sehingga memungkinkan dilakukannya proses produksi yang lebih cepat atau lebih mudah. Penjadwalan Penjadwalan (scheduling) adalah tindakan penentuan periode waktu untuk masing-masing pekerjaan dalam proses produksi. Jadwal produksi (production schedule) adalah rencana penentuan waktu dan volume pekerjaan-pekerjaan produksi. Ketika perusahaan tidak mampu menyelesaikan jadwal produksinya, maka akan berdampak pada pesanan pelanggan yang tidak terselesaikan dan berakibat pada kehilangan pelanggan. Dampak



Teknologi



terhadap



Penjadwalan



Produksi,



dapat



membantu meningkatkan penjadwalan produksi melalui penggunaan sistem berbasis komputer yang disebut sistem perencanaan sumber daya



perusahaan



(enterprise



resource



palnning—ERP)



yang



menghubungkan sistem komputer dari berbagai departemen. Penjadwalan memiliki arti penting terutama pada Proyek-proyek Khusus Jangka Panjang yang harus diselesaikan dalam tenggat waktu tertentu. Pengendalian Mutu Mutu (quality) dapat didefinisikan sebagai tingkat sampai sejauh mana produk atau jasa dapat memenuhi keinginan atau harapan



para pelanggan. Pengendalian Mutu (quality control) adalah proses memastikan apakah mutu dari suatu produk atau jasa telah memenuhi tingkat mutu yang diinginkan dan mengidentifikasi perbaikan-perbaikan (jika ada) yang perlu dilakukan dalam proses produksi. Perusahaan mengandalkan berbagai teknik untuk menilai mutu, yaitu : 1) Pengendalian Oleh Teknologi Komputer dapat menentukan apakah komponen dari suatu produk telah memenuhi standar mutu yang spefisik karena memiliki sensor-sensor elektronik yang dapat menemukan bagian-bagian yang rusak. 2) Pengendalian Oleh Karyawan Lingkaran pengendalian mutu (quality control circle), di mana sekelompok karyawan diminta untuk menilai mutu dari suatu produk dan menawarkan saran-saran untuk peningkatannya. 3) Pengendalian Melalui Pengambilan Contoh Perusahaan juga dapat menilai mutu melalui pengambilan contoh (sampling), atau memilih secara acak sebagian produk yang diproduksi dan melakukan pengujian untuk memastikan bahwa produk telah memenuhi standar mutu. 4) Pengendalian Melalui Pengawasan Keluhan Dalam hal ini dinilai dari produk yang telah terjual, dapat dinilai melalui produk yang dikembalikan atau dengan keluhan-keluhan pelanggan. 5) Memperbaiki Kekurangan Tujuan dari proses pengendalian mutu adalah tidak hanya untuk mendeteksi



kekurangan



memperbaikinya.



mutu



namun



juga



untuk



E. Metode-metode untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi Perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan efisiensi produksi (production efficiency)nya, yaitu diindikasikan dengan biaya yang lebih rendah untuk jumlah output dan tingkat mutu tertentu. Efisiensi



produksi



adalah



yang



penting



bagi



perusahaan-



perusahaan jasa dan juga perusahaan manufaktur. Banyak perusahaan menentukan tujuan efisiensi produksi dengan menggunakan tolok ukur (benchmark), yaitu metode pengevaluasian kinerja dengan melakukan perbandingan terhadap beberapa tingkat (tolok ukur) tertentu yang telah dicapai oleh perusahaan lain. Manajer puncak di beberapa perusahaan menentukan target (tujuan) efisiensi produksi yang tidak dapat dicapai dengan kondisi yang ada sekarang. Target-target ini disebut dengan target regang (stretch target) karena mereka tertarik di luar hal yang biasanya. Target regang dapat dibuat sebagai jawaban atas adanya penurunan pangsa



pasar



atau



kinerja



perusahaan.



Perusahaan



dapat



meningkatkan efisiensi produksi melalui metode-metode sebagai berikut : Teknologi Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksinya dengan menerapkan teknologi baru karena dapat melakukan pekerjaan lebih cepat. Proses produksi menjadi terotomatiasasi (automated) karena pekerjaan telah diselesaikan oleh mesin tanpa menggunakan tenaga manusia. Skala Ekonomis Perusahaan juga dapat mengurangi biaya dengan mencapai skala ekonomis (economics of scale), yaitu biaya rata-rata yang lebih rendah yang timbul akibat melakukan produksi dalam jumlah yang lebih besar.



Restrukturisasi Restrukturisasi (restructurization) berkaitan dengan perubahan proses produksi sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan efisiensi. Nilai perusahaan dapat meningkat ketika restrukturisasi mengurangi beban produksi barang atau jasa karena restrukturisasi dapat



meningkatkan



laba



perusahaan.



Banyak



perusahaan



melakukan rekayasa ulang (reengineering), yaitu perancangan ulang struktur organisasi dan operasi sebuah perusahaan. Integrasi Pekerjaan-pekerjaan Produksi Pekerjaan-pekerjaan dalam memproduksi saling berkaitan, maka sebuah pekerjaan bisa diselesaikan apabila pekerjaan lain telah diselesaikan. Karena jika salah satu pekerjaan dalam memproduksi mengalami kegagalan, maka jadwal produksi keseluruhan akan terganggu. Oleh sebab itu perusahaan akan mengawasi apa yang disebut dengan rantai pasokan (supply chain), atau proses dari sejak awal proses produksi hingga produk sampai ketangan pelanggan. Perusahaan akan menentukan lokasi produksi dan mempekerjakan karyawan dengan stasiun” kerja, serta tata ruang dan desain untuk efesiensi produksi.



4. KESIMPULAN Dalam proses produksi dibutuhkan Sumber Daya Manusia untuk mengelola Bahan Baku dan memanfaatkan Sumber Daya Lainnya untuk menghasilkan produk yang baik. Beberapa Sumber Daya Manusia atau Tenaga Kerja dapat masuk ke dalam manajemen produksi untuk memilih lokasi pabrik atau kantor yang sesuai karena lokasi sangat menentukan beban yang akan dikeluarkan perusahaan. Maka harus dilakukan desain dan tata ruang yang sangat amat tepat untuk pabrik atau kantor tersebut. Setelah semuanya telah rampung dan sebelum proses produksi berjalan, perusahaan



harus



melakukan



pengendalian



produksi,



berupa



pengendalian bahan baku, persediaan, rute, mutu, dan juga penjadwalan. Setelah proses produksi berjalan, maka waktunya untuk memikirkan cara untuk meningkatkan efisiensi produksi untuk menghasilkan laba yang besar, tetapi dengan kualitas baik dan harga yang lebih rendah. Dalam hal ini terdapat beberapa hal yang dijadikan tolok ukur sebagai perbandingan perusahaan kita.



DAFTAR PUSTAKA Madura, Jeff. 2007. Introduction to Business edisi keempat. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.