Pengenalan Terakhir [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengenalan Jenis Tumbuhan di Lapangan Introduction of Plants Species in the Field Nadya Putri Amini Aritonang [email protected] Abstrak Keragaman jenis tumbuhan memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari tumbuhan lain. Setiap jenis tumbuhan hanya akan hidup pada lingkungan yang cocok, sehingga tumbuhan menempati daerah yang terbatas. Daerah dimana ditemukannya suatu jenis tumbuhan disebut daerah distribusi tumbuhan. Habitus tumbuhan adalah tempat hidup tumbuhan, berdasarkan ciri-ciri tertentu maka di dalam pengelompokannya di bagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu: herba (tumbuhan basah), perdu (semak), dan pohon. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis tumbuhan di lingkungan kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini dilakukan dengan metode observasi yaitu mengamati tumbuhan yang ada disekitaran kampus. Hasil pengamatan diperoleh berupa data tentang jenis tumbuhan yaitu berupa rerumputan, semak, pedu dan pepohonan. Kata kunci: tumbuhan, distribusi, jenis Abstract The diversity of plant species has limitations that differentiate it from other plants. Each type of plant will only be in a suitable environment, so that living areas are limited. The area where a species is found is called the plant distribution area. Plant habitus is a place where plants live. Based on certain characteristics, the grouping is divided into several groups, namely: herbs (wet plants), shrubs (shrubs), and trees. This practicum aims to see the diversity of plants on the campus of the Teaching and Education Faculty at Syiah Kuala University. This practicum is carried out by the observation method, namely observing the plants around the campus. The results of the observations were in the form of data on plant species, namely in the form of grass, shrubs, bushes and trees. Keywords: plant, distribution, species



1



Nadya Putri Amini Aritonang: Pengenalan Jenis Tumbuhan di Lapangan



Pendahuluan Keanekaragaman makhluk hidup disebut juga dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah yang mencakup semua bentuk kehidupan yang mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan prosesproses ekologi (Sutoyo, 2010, p.101). Makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan dan perbedaan cirinya, cara pengelompokannya berdasarkan ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi. Tumbuhan termasuk kedalam kingdom plantae. Kingdom Plantae adalah organisme multiseluler yang menghasilkan makanan dengan proses fotosintesis. Kerajaan ini meliputi organisme yang berkisar dari lumut yang kecil hingga pohon raksasa. Semua tumbuhan multiseluler dan eukariotik (Kurniawan, 2015, p.121). Salah satu keanekaragaman makhluk hidup adalah keanekaragaman pada tumbuhan. Tumbuhan yang ada di alam ini mempunyai jumlah yang beranekaragam sehingga menimbulkan kesadaran manusia untuk menyederhanakan obyek studi melalui klasifikasi, identifikasi dan pemberian nama yang tepat untuk setiap kelompok tumbuhan dengan memanfaatkan karakter yang terdapat pada setiap tumbuhan, dan menggolongkannya ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Kesadaran manusia untuk menyederhanakan obyek studi tersebut kemudian melahirkan cabang ilmu hayat yang sekarang disebut taksonomi atau sistematika. Taksonomi tumbuhan selanjutnya tidak hanya melakukan klasifikasi dan pemberian nama saja, tetapi lebih mengarah pada pengelompokan yang menyatakan hubungan kekerabatan pada dunia tumbuhan. Hubungan kekerabatan pada tumbuhan dapat dinyatakan dengan metode fenetik maupun filogenetik. Metode fenetik didasarkan pada kesamaan karakter secara fenotip (morfologi, anatomi, embriologi, fitokimia), sedangkan metode filogenetik lebih didasarkan pada nilai evolusi dari masingmasing karakter (Nurchayati, 2010, pp.9-10).



2



Tumbuhan merupakan salah satu organisme yang bersifat autotrof yang artinya organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan energi kimia. Bila berasal dari cahaya matahari disebut dengan fotoautotrof (Pertamawati, 2010, p.31). Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan organ reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis dan jaringan pengangkut epidermis merupakan lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun, bunga, buah, biji, batang dan akar. Berdasarkan ontogeninya, epidermis berasal dari jaringan meristematik yaitu protoderm . Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, epidermis dapat berkembang dan mengalami modifikasi seperti stomata dan trikomata (Rompas, 2011, p.2). Metode/ Cara Kerja Waktu dan Tempat Praktikum dilakukan pada hari Kamis, 22 April 2021 pukul 08.00-09.50 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Target/Populasi/Sampel Praktikum ini dilakukan dengan target umum yaitu untuk mengetahui keragaman jenis tumbuhan di lingkungan. Objek yang digunakan tumbuhan yang ada disekitaran kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Syiah Kuala Prosedur Langkah pertama yaitu dengan disusuri bagian depan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, lalu diamati setiap jenis tumbuhan yang berada di sana, setelah itu dituliskan nama tumbuhan tersebut beserta dengan nama ilmiah, familia dan lokasinya.



Nadya Putri Amini Aritonang: Pengenalan Jenis Tumbuhan di Lapangan



Teknik Pengumpulan Data Data pada praktikum ini berupa gambar dari objek yang diamati disertai dengan deksripsi dan paparan bagian-bagiannya.. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung (observasi). Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada pengamatan praktikum ini adalah dengan metode diskriptif, adapun metode yang dilakukan pada pengamatan ini adalah pengamatan langsung dengan metode diskriptif, yaitu menjelaskan secara rinci. Menuliskan hasil pengamatan nama lokal tumbuhan, nama latin, familinya dan habitus tumbuhan tersebut. Hasil dan Pembahasan Alam tumbuhan yang ditaksir meliputi 300.000 jenis tumbuhan itu dalam klasifikasinya dibagi-bagi menjadi sejumlah divisi. Tiap divisi seterusnya berturut-turut dibagi-bagi lagi dalam takson yang lebih rendah, yaitu kelas, bangsa, suku, marga, dan jenis. Masing-masing diberi nama sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam kode internasional tata nama tumbuhan, yang lain sebagai sarana referensi sekaligus memberikan indikasi untuk kategori takson yang mana nama-nama tersebut dimaksudkan (Tjitrosoepomo, 2010). Ilmu yang mempelajari makhluk-makhluk hidup disebut Ilmu Hayat atau Biologi, yang pada dasarnya merupakan ilmu yang terbagi atas dua cabang, yaitu ilmu hewan dan zoologi dan ilmu tumbuh-tumbuhan atau botani. Ilmu tumbuh-tumbuhan atau botani, khususnya mempelajari tentang flora (dunia tumbuhtumbuhan) (Sutrian, 2011). Setiap spesies tumbuhan memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai untuk hidup, sehingga persyaratan hidup setiap spesies berbeda-beda, di mana mereka hanya menempati lingkungan yang cocok bagi kehidupannya. Setiap tumbuhan merupakan hasil dari kondisi tempat di mana tumbuhan



3



itu hidup, sehingga tumbuhan yang ditentukan dominan dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan (Sofiah, 2013). Analisis vegetasi dalam ekologi tumbuhan adalah cara untuk mempelajari struktur vegetasi dan komposisi jenis tumbuhan. Analisis vegetasi bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis (susunan) tumbuhan dan bentuk (struktur) vegetasi yang ada di wilayah yang di analisis pada setiap stasiun (Ontorael, 2012). Adanya pola persebaran yang tidak sama diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang berbeda. Apabila kita mengamati tempat yang berbeda maka kita akan menemukan tumbuhan yang berbeda pula. Dari hasil pengamatan tumbuhan di lapangan yang dilakukan, diketahui berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu daerah. Lokasi pengamatan berada di gedung baru FKIP Universitas Syiah Kuala. Keberadaan tumbuhan di pekarangan kampus dipengaruhi oleh luas kampus, habitus tumbuhan yang diteliti, dan manajemen pekarangan kampus. Tumbuhan yang ditemukan di pekarangan kampus merupakan tumbuhan liar dan budidaya. Selain mengkaji keanekaragaman tumbuhan di pekarangan kampus, ternyata kajian tentang penyebaran tumbuhan di lingkungan kampus juga penting dilakukan. Penyebaran tumbuhan menentukan jenis-jenis tumbuhan yang akan ditanam di pekarangan kampus. Keanekaragaman tumbuhan yang tinggi akan mendukung kelestarian keanekaragaman hayati di lingkungan kampus. Distribusi semua tumbuhan di alam dapat disusun dalam tiga pola dasar, yaitu acak, teratur, dan mengelompok. Pola distribusi demikian erat hubungannya dengan kondisi lingkungan. Organisme pada suatu tempat bersifat saling bergantung, sehingga tidak terikat berdasarkan kesempatan semata, dan bila terjadi gangguan pada suatu organisme atau sebagian faktor lingkungan akan berpengaruh terhadap keseluruhan komunitas. Bila seluruh faktor yang berpengaruh terhadap kehadiran spesies relatif sedikit, maka faktor kesempatan



Nadya Putri Amini Aritonang: Pengenalan Jenis Tumbuhan di Lapangan



lebih berpengaruh, dimana spesies yang bersangkutan berhasil hidup di tempat tersebut. Hal ini biasanya menghasilkan pola distribusi (Arsyad, 2016). Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh bahwa tumbuhan memiliki beberapa habitus diantaranya: semak, perdu, pohon, dan herba. Tumbuhan memiliki beberapa organ utama yaitu akar, batang dan daun. Tanaman pohon adalah jenis tanaman berkayu yang batang tunggal dan d sangat tinggi. Tanaman golongan perdu yaitu tanaman berkayu yang pendek dengan batang yang cukup kaku dan kuat. Tanaman semak dicirikan dengan batang yang berukuran sama dan sederajat. Golongan herba tumbuhan yang memiliki batang lunak. Saran Dari hasil praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat mengenali tumbuhan yang ada di lingkungan. Daftar Pustaka Arsyad, M. 2020. Kerapatan dan Pola Distribusi Famili Palmae di Kawasan Air Terjun Bajuin Kabupaten Tanah Laut. Kerapatan dan Pola Distribusi Famili Palmae di Kawasan Air Terjun Bajuin Kabupaten Tanah Laut. Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education). Kurniawan, D. 2015. Pengembangan Aplikasi Sistem Pembelajaran Klasifikasi (Taksonomi) dan Tata Nama Ilmiah (Binomial Nomenklatur) pada Kingdom Plantae (Tumbuhan) Berbasis Android. Jurnal Komputasi, 3:2 1:121. Nurchayati, N. 2010. Hubungan Kekerabatan Beberapa Spesies Tumbuhan Paku Familia Polypodiaceae Ditinjau dari Karakter Morfologi Sporofit dan Gametofit. Jurnal Ilmiah Progressif, 7:19, 9-10.



4



Ontorael, R., dkk. 2012. Kondisi Ekologi dan Pemanfaatan Sumberdaya Mangrove di Desa Tarohan Selatan Kecamatan Beo Selatan Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal Ilmiah Platax, 1:1, 7-11. Pertamawati. 2010. Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Dalam Lingkungan Fotoautotrof Secara In-Vitro. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 12:1, 1:31. Rompas, Y. 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. Jurnal Universitas Sam Katulangi Manado, 1:1), 1-2. Sofiah, S., dkk. 2013. Pola Penyebaran, Kelimpahan dan Asosiasi Bambu pada Komunitas Tumbuhan di Taman Wisata Alam Gunung Baung Jawa Timur. Jurnal Berita Biologi, 12:2, 239-247. Sutoyo. 2010. Keanekaragaman Hayati Indonesia. Jurnal Buana Sains, 10:2, 1101. Sutrian, Y. 2011. Pengantar Anatomi TumbuhTumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan) Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tjitrosoepomo, G. 2010. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.



Nadya Putri Amini Aritonang: Pengenalan Jenis Tumbuhan di Lapangan



5