Penggabungan Badan Usaha [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan nikmat bagi umatNya.



Alhamdulillah



penulis



dapat



menyelesaikan



makalah



ini



yang



berjudul



“PENGGABUNGAN BADAN USAHA”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan. Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin Penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam pembuatan makalah ini. Apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini bermanfaat bagi pembaca.



1



DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar......................................................................................................................1 Daftar Isi…. ......................................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang..........................................................................................................3 1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................4 1.3. Tujuan.......................................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal saham.........................................................................................................................5 2.2 Prosedur akuntansi penggabungan badan usaha atas dasar pembelian..................................................................................................................6 2.3 Prosedur akuntansi – penggabungan badan usaha atas dasar penyatuan kepentingan (polling ofinterest)...................................................................................................10 2.4 Perbedaan metode penggabungaan perusahaan dinyatakan sebagai by purchase dengan by pooling of interest……………………………………………………...12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..13 3.2 Saran………………………………………………………………………………13 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….14



2



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan



zaman



yang



begitu



pesat



semakin



mendorong



pemilik/manajemen perusahaan untuk mengembangkan usaha atau bisnisnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu caranya adalah dengan penggabungan usaha. Masalah penggabungan usaha selalu menarik perhatian karena banyak aspek dan kepentingan yang terkait.. Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal saham. Cara mengalokasikan modal saham tersebut dengan keuntungan relatif dari masing-masing pihak harus dikapitalisasikan dengan suatu tingkat atau prosentase, saham prioritas harus dikeluarkan dan dibagikan kepada masing-masing pihak dan saham biasa yang dikeluarkan adalah sebesar selisih modal saham yang harus dikeluarkan. Penggabungan dua atau lebih badan usaha diselenggarakan bersama atau digabungkan, dengan tujuan untuk melanjutkan usaha-usahanya yang terdahulu, sebagai akibat adanya kombinasi tersebut dibedakan menjadi dua yang pertama prosedur akuntansi penggabungan badan usaha atas dasar pembelian dan yang kedua prosedur akuntansi – penggabungan badan usaha atas dasar penyatuan kepentingan (polling of interest) Dengan penggabungan beberapa usaha, diharapkan perusahaan-perusahaan itu dapat meningkatkan pangsa pasar dari aktivitas operasional yang ada dan sebagainya. Penggabungan beberapa usaha juga dianggap sebagai wacana untuk mencapai tujuan dan kepentingan usaha yang memberikan pertumbuhan yang relatif cepat atau memenangkan pangsa pasar baru sehingga lebih menarik dibandingkan pengembangan usaha secara normal.



3



Pengembangan perusahaan terus dilakukan oleh manajer perusahaan dalam rangka menghadap persaingan daan kelangsungan usahanya. Pengembangan usaha ini dapat dilakukan melalui restrukturisasi perusahaan.



1.2 Rumusan Masalah : Adapun rumusan masalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal saham? 2. Bagaimana prosedur akuntansi penggabungan badan usaha atas dasar pembelian? 3. Bagaimana prosedur akuntansi – penggabungan badan usaha atas dasar penyatuan kepentingan (polling of interest)? 4. Bagaimana perbedaan metode penggabungaan perusahaan dinyatakan sebagai by purchase dengan by pooling of interest? 1.3 Tujuan Penulisan : Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal saham 2. Untuk mengetahui prosedur akuntansi penggabungan badan usaha atas dasar pembelian 3. Untuk mengetahui prosedur akuntansi – penggabungan badan usaha atas dasar penyatuan kepentingan (polling of interest) 4. Untuk mengetahui perbedaan metode penggabungaan perusahaan dinyatakan sebagai by purchase dengan by pooling of interest



4



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Penggabungan Perusahaan Dengan Mengeluarkan Dua Atau Lebih Jenis Modal Saham Jika dikehendaki agar proporsi pemilikan dan hak-hak dari masing-masing pihak dapat dipertahankan dalam perusahaan yang baru, maka perlu dikeluarkan lebih satu jenis saham. Cara mengalokasikan modal saham tersebut, jika dikeluarkan lebih dari satu jenis diatur sebagai berikut: 1. Keuntungan relatif dari masing-masing pihak harus dikapitalisasikan dengan suatu tingkat atau prosentase tertentu. Hasil kapitalisasi ini dipakai sebagai dasar untuk menentukan jumlah saham yang harus dikeluarkan. 2. Saham prioritas harus dikeluarkan dan dibagikan kepada masing-masing pihak, sesuai dengan jumlah kekayaan bersih riil yang diserahkan. 3. Saham biasa yang dikeluarkan adalah sebesar selisih antara modal saham yang harus dikeluarkan dikurangi dengan jumlah modal saham prioritas. Preferensi saham prioritas terhadap kekayaan, dimaksudkan agar klaim terhadap kekayaan dalam perusahaan yang baru sama dengan kekayaan riil yang diserahkannya. Sedangkan saham prioritas juga harus berpartisipasi penuh, dimaksudkan agar ratio pembagian laba tetap dapat dipertahankan. Tingkat kapitalisasi dan hak prioritas atas pembagian laba dari saham prioritas yang akan dikeluarkan di dalam penggabungan badan usaha merupakan faktor penting yang harus diperhitungkan, agar klaim terhadap kekayaan bersih dan hak atas pembagian laba dari perusahaan terdahulu tetap dapat dijamin kesesuaiannya dengan kontribusi relatifnya baik terhadap kekayaan bersih maupun keuntungan pada saat terjadinya (transaksi) penggabungan badan usaha. Contoh 3 : PT.Anon, PT.Dian dan PT.Dani pada contoh no.1 bermaksud untuk mengadakan penggabungan badan usaha dengan membentuk sebuah perusahaan baru yang bernama PT.Siwi Peni. Untuk itu telah disetujui PT.Siwi Peni akan mengeluarkan 1.000 lembar 6% saham prioritas, nominal @Rp.100.000,00 per lembar dan 3.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal @Rp.25.000,00 per lembar. 5



Data tentang kekayaan bersih yang akan diserahkan oleh masing-masing perusahaan dan laba yang diproyeksikan untuk setiap perusahaan intu tampak pada tabel yang berikut : (GAMBAR HAL 239) Berdasarkan pada uaraian tersebut, maka besarnya modal saham yang harus dikeluarkan untuk pembayaran kekayaan bersih yang diserahkan oleh masing-masing perusahaan menurut



golongan



saham



sesuai



dengan



prosentase



yang



dipakai



untuk



mengkapitalisasikan kemampuan memperoleh laba beserta pengaruhnya terhadap pembagian laba kelak dikemudian hari akan ternyata pada tabel berikut : (GAMBAR HAL 240) 2.2 Prosedur Akuntansi Penggabungan Badan Usaha Atas Dasar "Pembelian" Contoh 5 Berikut ini adalah neraca PT Danny, PT Hanny dan PT Sanny pada tanggal 1 Juli 1979.



PT Danny (Rp)



PT Hanny (Rp)



PT Sanny (Rp)



150.000.000



93.750.000



75.000.000



150.000.000



93.750.000



75.000.000



Hutang



56.250.000



30.000.000



26.250.000



Modal saham (nominal



75.000.000



-



-



Modal saham (nominal



-



37.500.000



-



@Rp 100.000)



-



-



37.500.000



@Rp 50.000



26.250.000



11.250.000



7.500.000



Agio saham



(7.500.000)



15.000.000



3.750.000



150.000.000



93.750.000



75.000.000



Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva



@Rp 50.000)



Modal saham (nominal



Laba yang ditahan (Defisit) Jumlah Hutang & Modal Pada saat posisi keuangan masing-masing seperti tersebut diatas para pemegang saham bersepakat untuk mengadakan penggabungan badan usaha. Untuk maksud tersebut, PT 6



Danny yang akan tetap meneruskan usaha-usahanya bersedia membeli kekayaan bersih PT Hanny dan PT Sanny. Sebagai alat pembayaran PT Danny akan mengeluarkan modal sahamnya yang pada tanggal tersebut mempunyai harga pasar @Rp. 50.000/lembar. Penilaian kembali terhadap harta kekayaan PT Hanny dan PT Sanny sesuai dengan persetujuan bersama mengakibatkan kenaikan kekayaan bersih PT Hanny sebesar Rp. 11.250.000 dan kekayaan bersih PT Sanny sebesar Rp. 7.500.000. Jumlah saham PT Danny yang akan dikeluarkan sesuai dengan kontribusi kekayaan bersih setelah diadakan penilaian kembali, masing-masing untuk para pemegang saham PT Hanny dan PT Sanny sebagai berikut:



PT Hanny (Rp)



PT Sanny (Rp)



Jumlah (Rp)



Jumlah aktiva (nilai



93.750.000



75.000.000



168.750.000



buku)



11.250.000



7.500.000



18.750.000



buku Jumlah aktiva



105.000.000



82.500.000



187.500.000



(penilaian)



30.000.000



26.250.000



56.250.000



75.000.000



56.250.000



131.250.000



1.500 lembar



1.125 lembar



2.625 lembar



Jumlah kenaikan nilai



Jumlah hutang (per buku) Jumlah kekayaan bersih Jumlahh saham yang harus dikeluarkan (kekayaan bersih dibagi Rp.50.000) Sedang jurnal untuk mencatat pemilikan aktiva dan pengakuan hutang PT Hanny san PT Sanny serta mengeluarkan 2.625 lembar saham oleh PT Danny dan penerimaan modal saham PT Danny serta pembagiannya kepada para pemegang saham PT Hanny dan PT Sanny menurut konsep penggabungan badan usaha yang dinyatakan sebagai by purchase masing-masing adalah sebagai berikut: (GAMBAR HAL 255)



7



Apabila setelah terjadinya transaksi penggabungan badan usaha tersebut, kemudian PT Danny sebagai badan usaha yang tetap melanjutkan usahanya menyusun neracanya, maka akan nampak sebagai berikut: PT Danny Neraca, per 1 Juli 1979 Aktiva Aktiva lain-lain



Rp. 337.500.000



Jumlah aktiva



Rp. 337.500.000 Hutang dan Modal



Hutang



Rp. 112.500.000



Modal saham



Rp. 206.250.000



Agio saham



Rp. 26.250.000



Laba yang ditahan (defisit)



(Rp.



7.500.000)



Jumlah hutang & modal



Rp. 225.000.000



Total Contoh 6 :



Rp. 337.500.000



Apabila dalam penggabungan PT Danny, PT Hanny dan PT Sanny pada contoh no.5 dimuka ditentukan sebagai berikut : a) Penggabungan badan usaha, dilakukan dengan membentuk perusahaan yang sama sekali baru dengan nama PT Satria b) Penilaian kembali terhadap harta kekayaan PT Danny tidak mengakibatkan kenaikan maupun penurunan kekayaan bersih serta posisi keuangannya. Sedang penilaian kembali terhadap harta kekayaan PT Hanny dan PT Sanny tetap berlaku sebagaimana pada contoh no.5 c) Sebagai pembayaran atas kekayaan bersih yang dikontribusikan oleh PT Danny, PT Hanny dan PT Sanny akan dikeluarkan modal saham PT Satria dengan ketentuan satu lembar saham untuk tiap-tiap kekayaan bersih yang diserahkan sebesar RP. 50.000.000 Dengan bertitik dari ketentuan-ketentuan diatas, maka banyaknya saham yang harus dikeluarkan oleh PT Satria dalam transaksi penggabungan usaha tersebut, serta alokasinya kepada masing-masing perusahaan yang terdahulu dapat dihitung sebagai berikut : 8



Jumlah aktiva



PT Danny (Rp)



PT Hanny (Rp)



PT Sanny (Rp)



Jumlah (Rp)



150.000.000



105.000.000



82.500.000



337.500.000



(56.250.000)



(30.000.000)



(26.250.000)



(112.500.000)



93.750.000



75.000.000



56.250.000



225.000.000



1.875 lembar



1.500 lembar



1.125 lembar



4.500 lembar



(menurut penilaian) Jumlah hutang Jumlah kekayaan bersih



yang



diserahkan Jumlah saham



yang



harus dikeluarkan (kekayaan bersih dibagi Rp. 50.000.000) Menurut penggabungan badan usaha yang dinyatakan sebagai pembelian,



transaksi



tersebut diatas PT Satria akan dicatat dalam jurnal seperti tersebut dibawah ini (masingmasing jika dinyatakan) : a) Nilai nominal saham PT Satria Rp. 45.000 per lembar b) Nilai nominal saham PT Satria Rp. 35.000 per lembar c) Nilai nominal saham PT Satria Rp. 25.000 per lembar 2.3 Prosedur akuntansi – Penggabungan Badan Usaha atas dasar “Penyatuan Kepentingan” (Polling of interest) Menurut konsep pooling of interest, badan usaha yang baru dianggap sebagai kelanjutan dari semua badan usaha yang bergabung, baik dalam bentuk suatu badan usaha yang tunggal maupun sebagai induk perusahaan dengan satu atau beberapa anak perusahaan. Oleh sebab itu apabila ada satu atau lebih dari badan usaha yang bergabung itu tetap melanjutkan eksistensinya dalam suatu bentuk hubungan afiliasi dan terdapat



9



persyaratan-persyaratan untuk adanya pooling of interest; maka gabungan atas Saldo Laba Yang idak Dibagi di dalam neraca konsolidasi adalah merupakan keharusan. Apabila penggabungan badan usaha dianggap sebagai pooling of interest, maka Laporan Rugi-Laba periodik dari perusahaan yang meneruskan kontinuitasnya untuk masa dalam mana terjadi kombinasi harus pula memasukkan hasil operasi dari perusahaan yang digabungkan untuk sebagian dari masa sebelum kombinasi tersebut berlaku. Apabila laporan keuangan dari badan usaha yang bergabung itu disusun untuk maksud perbandingan selama masa sebelum berlakunya kombinasi, maka dapat disajikan atas dasar gabungan (combined basis) atau secara terpisah sesuai dengan keadaan; dengan tujuan penyajian yang demikian akan lebih bermanfaat dan informatip. Contoh 7 : Apabila pada contoh no.5, dinyatakan bahwa penggabungan PT.Danny, PT.Hanny dan PT.Sanny sebagai suatu penyatuan kepentingan (pooling of interest), maka jurnal yang harus dibuat oleh PT.Danny untuk mencatat pemilikan harta kekayaan PT.Hanny sebesar Rp.93.750.000,00 dan PT.Sanny sebesar Rp.75.000.000,00 dan pengakuan hutanghutangnya masing-masing sebesar Rp.30.000.000,00 dan Rp.26.250.000,00 serta pengeluaran modal saham sebanyak 2.625 lembar adalah sebagai berikut : (agar dapat diperbandingkan pencatatan transaksi penggabungan PT.Danny, PT.Hanny dan PT.Sanny berikut ini disajikan masing-masing apabila penggabungan badan-badan usaha tersebut dinyatakan sebagai “pooling of interest” dan sebagai “by purchase”). (GAMBAR HAL 262) Adapun neraca PT.Danny sebagai badan usaha yang akan tetap berdiri dan melanjutkan usaha-usaha sebelumnya, setelah terjadinya transaksi penggabungan badan usaha tersebut menurut konsep by pooling of interest nampak sebagai berikut : (GAMBAR HAL 262) Adapun beberapa hal tersebut ialah yang berhubungan dengan masalah pencatatan terhadap pertukaran saham-saham PT.Danny dengan kekayaan bersih PT.Hanny dan PT.Sanny. a) Pada penggabungan by purchase harta kekayaan yang diperoleh PT.Danny dalam transaksi tersebut, dicatat dan diakui sebesar “nilai pasarnya” (penilaian), sebaliknya Modal saham (modal yang ditanamkan) dicatat dengan jumlah yang sama. 10



Lain halnya pada penggabungan badan usaha yang dinyatakan sebagai penyatuankepentingan. Pada cara ini jumlah harta, hutang dan hak-hak para pemegang saham yang dilaporkan perusahaan-perusahaan terdahulu (dalam hal ini PT.Hanny dan PT.Sanny), dicatat dan diakui sesuai dengan nilai bukunya, meskipun untuk memperoleh kekayaan bersih tersebut diperlukan jumlah pengorbanan yang tidak berbeda yaitu sebanyak 2.625 lembar saham-saham PT.Danny. b) Pada contoh no.4 tersebut diatas diketahui bahwa Modal Saham PT.Danny dipakai sebagai alat pertukaran saham-saham perusahaan lainnya, dan modal yang ditetapkan di dalam penggabungan badan usaha dianggap sama dengan jumlah (saldo) modal dari perusahaan-perusahaan terdahulu (PT.Hanny dan PT.Sanny). Hal ini mengakibatkan pengakuan terhadap hak-hak para pemegang saham yang terdiri dari Nominal Saham; Agio Saham dan Laba Yang Ditahan dari perusahaan terdahulu (PT.Hanny dan PT.Sanny) di dalam buku-buku perusahaan gabungan dapat dicakup seluruhnya, sama sekali tanpa adanya perubahan-perubahan. Akan tetapi apabila jumlah modal yang ditetapkan dalam perusahaan gabungan tidak sama dengan modal yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan terdahulu, maka diperlukan adanya penyesuaian terhadap saldo Agio Saham dan Laba Yang Ditahan sebagaimana dilakukan apabila suatu perusahaan mengadakan perubahan terhadap besarnya modal yang ditetapkan (stated capital). Pada umumnya penggabungan yang dinyatakan sebagai pooling of interest hampir selalu menetapkan besarnya modal yang berakibat mengurangi saldo Laba Yang Ditahan secara total dan sebaliknya tidak pernah berakibat bertambahnya saldo Laba Yang Ditahan secara total dari perusahaan-perusahaan yang terdahulu. Agar lebih jelasnya berikut ini diberikan contoh sebagai berikut : Contoh 8 : Apabila dalam penggabungan PT.Danny, PT.Hanny dan PT.Sanny dengan membentuk sebuah perusahaan baru PT.Satria pada contoh no.6 di mka, dianggap sebagai penggabungan usaha yang dinyatakan sebagai penyatuan kepentingan (by pooling of interest), maka pencatatan yang harus dilakukan oleh PT.Satria terhadap pengeluaran saham sebanyak 4.500 lembar; masing-masing 1.875 lembar kepada PT.Danny 1.500 lembar kepada PT.Hanny dan 1.125 lembar kepada PT.Sanny akan nampak sebagai berikut: (agar lebih jelasnya akan disajikan dalam bentuk perbandingannya, apabila transaksi ini dinyatakan by pooling of interest atau by purchase). (GAMBAR HAL 265) 11



2.4 Perbedaan Metode Penggabungaan Perusahaan Dinyatakan Sebagai By Purchase Dengan By Pooling Of Interest Dari contoh tersebut dapat dilihat secara jelas perbedaan di antara kedua metode pencatatan itu, anatara lain sebagai berikut : 1) Dalam hal penggabungan perusahaan dinyatakan sebagai by purchase; di satu pihak kekayaan bersih perusahaan-perusahaan terdahulu diakui sebesar harga penilaiannya (dalam hal ini diwakili oleh nilai Aktiva), dan di pihak lain modal saham PT.Satria dicatat sebesar nominalnya sebagai rekening lawannya. Sedang nilai kekayaan bersih selebihnya di atas nilai nominal saham diakui dan diperlakukan sebagai jumlah yang lebih disetor oleh para pemegang saham dan ditampung dalam rekening “Agio Saham”. Prosedur ini dilaksanakan sama sekali tidak diperhatikan lagi asal mula dan komposisi modal perusahaan-perusahaan yang terdahulu. Dengan kata lain pada penggabungan by purchase digunakan dasar pencatatan yang sama sekali baru (accountability yang baru). Oleh sebab itu juga tidak mengakui adanya (saldo) Laba Yang Ditahan bagi perusahaan yang baru dibentuk dan belum menjalankan operasinya. 2) Pada penggabungan perusahaan yang dinyatakan sebagai by pooling of interest, dasar pencatatan (accountability) yang baru tidak digunakan oleh PT.Satria sebagai perusahaan gabungan. Hal ini terbukti kekayaan bersih dari perusahaan yang terdahulu (dalam hal ini diwakili nilai Aktiva) diakui sebesar nilai bukunya. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal saham. Cara mengalokasikan modal saham tersebut dengan keuntungan relatif dari masing-masing pihak harus dikapitalisasikan dengan suatu tingkat atau prosentase, saham prioritas harus dikeluarkan dan dibagikan kepada masing-masing pihak dan saham biasa yang dikeluarkan adalah sebesar selisih modal saham yang harus dikeluarkan. Dengan penggabungan beberapa usaha, diharapkan perusahaan-perusahaan itu dapat meningkatkan pangsa pasar dari aktivitas operasional yang ada dan sebagainya. Penggabungan beberapa usaha juga dianggap sebagai wacana untuk mencapai tujuan dan kepentingan usaha yang memberikan pertumbuhan yang relatif cepat atau memenangkan



12



pangsa pasar baru sehingga lebih menarik dibandingkan pengembangan usaha secara normal. 3.2 Saran Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang kami miliki. Karena manusia itu pasti mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan ke depannya.



DAFTAR PUSTAKA Yunus Hadori, Drs., dan Harnanto. 2009. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.



13