Pengkajian Kel. 6 Ayu Ainun [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “perencanaan dalam manajemen keperawatan : aplikasi rencana strategi” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan Dosen Pengampu : Ns. Anwar,S.Kep



Disusun oleh: Ayu Cita Larasari



P07220116085



Ester Yulan Marcelina



P07220116093



Nur Ainun



P07220116109



Nurlyanti



P07220116111



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTANTIMUR JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPAN 2018/2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini dengan benar. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



Balikpapan, 14 Januari 2018



Penyusun



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik erencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program



penjualan



produk



baru,



maupun



perencanaan



anggarannya.



Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan). B. Rumusan masalah 1. Jelaskan definisi dan pentingnya perencanaan dalam manajemen keperawatan? 2. Jelaskan komponen dan kriteria perencanaan? 3. Jelaskan lingkup aplikasi rencana strategi?



C. Tujuan penulisan 1. Agar mahasiswa mengetahui definisi dan pentingnya perencanaan dalam manajemen keperawatan 2. Agar mahasiswa mengetahuai komponen dan kriteria perencanaan 3. Agar mahasiswa mengetahui lingkup aplikasi rencana strategi



BAB II PEMBAHASAN



A. Definisi dan pentingnya perencanaan dalam manajemen keperawatan 1.



Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Manajemen mempunyai 4 fungsi yaitu : a. Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Melalui perencanaan akan dapat ditetapkan tugas-tugas staf. Dengan tugas-tugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan supervisi dan evaluasi serta menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staf dalam menjalankan tugas-tugasnya. b. Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi. c. Actuating (directing, commanding, coordinating)



atau



penggerakkan



adalah



proses memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal dan melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan dukungan sumber daya yang tersedia. d. Controling



(pengawasan,



monitoring)



adalah



proses



untuk



mengamati



secara terus menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi. 2.



Pengertian Perencanaan Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan



rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua



fungsi



manajemen



karena



tanpa



perencanaan



fungsi-fungsi



lain



pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan. Menurut George R. Terry perencanaan adalah : “planning is the selecting andrelating of fact and the making and using of assumption regarding the future in thevisualization and formulating of proposed activities believed necessary to achieve desired result”. Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu. Landasan dasar setiap perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara sadar memilih alternatif masa depan yang dikehendakinya dan kemudian mengarahkan daya upayanya untuk mewujudkan masa depan yang dipilih tersebut. Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses manajemen agar faktor produksi yang terbatas dapat diarahkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan merupakan spesifikasi dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, hal ini berarti mengandung arti : a.



Penentuan tujuan



b.



Pemilihan dan penentuan cara yang akan ditempuh



c.



Usaha untuk mencapai tujuan tersebut



d.



Kegunaan perencanaan/rencana kerja



3.



e.



Dapat membedakan arah bagi setiap kegiatan denganjelas



f.



Dapat mengetahui apakah tujuan tersebut telah dicapai



g.



Dapat memudahkan mengindentifikasikan hambatan



h.



Dapat menghindarkan pertumbuhan dan perkembanganyang tak terkendali.



Tipe-tipe perencanaan a.



Berdasarkan luasnya 1)



Strategi, rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan, menjadi sasaran umum organisasi tersebut, dan berusaha menetapkan organisasi tersebut ke dalam lingkungannya.



2)



Operasional, rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran menyeluruh. Rencana strategi cenderung mencakup kerangka waktu yang lebih panjang, sedangkan rencana strategik biasanya hanya kisaran bulanan, mingguan, dan harian. Rencana strategik juga mencakup perumusan sasaran, sedangkan rencana operasional mendefinisikan berbagai cara untuk mencapai sasaran



b.



Berdasarkan kerangka waktu 1) Jangka Panjang 2) Jangka Pendek



c.



Berdasarkan kekhususan 1) Pengarah, rencana yang fleksibel dan yang menjadi pedoman umum 2) Pemerinci, rencana yang mendefinisikan dengan jelas dan tidak member ruang untuk penafsiran



d.



Berdasarkan frekuensi 1) Sekali Pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang secara khususdirancang untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik 2) Terus



Menerus;



rencana



yang



berkesinambungan



yang



menjadi



pedoman bagi kegiatan-kegiatan ang dilakukan secara berulang-ulang. 4.



Hakekat Perencanaan Strategis Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang akandilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akandialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan.



a.



Karakteristik dari Perencanaan Strategis 1) Hubungan dengan Formulasi Strategis 2) Evolusi dari Perencanaan Strategis 3) Manfaat dan keterbatasan dari Perencanaan Strategis 4) Struktur dan Isi Program 5) Hubungan Organisasional



b.



Tujuan Perencanaan 1) Standar pengawasan 2) Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya 3) Mengetahui siapa saja yang terlibat Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan. 4) Meminimalkan



kegiatan



yang



tidak



produktif



dan



menghemat



biaya,tenaga dan waktu Memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan. 5) Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan. 6) Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemuig. 7) Mengarahkan pada pencapaian tujuan. c.



Manfaat Perencanaan 1) Standar pelaksanaan dan pengawasan 2) Pemilihan alternatif terbaik 3) Penyusunan skala perioritas 4) Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi 5) Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan 6) Alat memudahkan dalam berkordinasi dengan pihak terkait 7) Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti



B. Komponen 5W+ 1H dan kriteria perencanaan Ada suatu target yang akan dicapai yaitu program. Di dalam suatu perencanaan ada 5W dan 1H yaitu What, where, who, when. Why dan How. 1.



What (apa)



Membicarakan masalah tentang apa yang menjadi tujuan sebuah perencanaan dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan perencanaan tersebut. a) Apa yang akan dilakukan atau dikerjakan. b) Dana sumber yang didapat. c) Dana apa yang akan dihubungkan. d) SDM e) Sarana dan prasarana agar tercapai. 2.



Where (dimana) Membicarakan masalah dimana program dalam perencanaan tersebut dilaksanakan. a) Dimana kita melakukan kegiatan. b) Berpegang kepada aspekbilitas (kemampuan untuk menyelesaiakan diri) c) Tersedianya tenaga kerja yang memenuhi berbagai persyaratan guna menjamin kelancaran tugas.



3.



When (kapan) Membicarakan masalah kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan diakhiri. a) Kapan kita melakukan tugas. b) Kemampuan untuk mengelola waktu. c) Memilih waktu yang tepat untuk mengisi waktu yang luang



4.



Who (siapa)



Membicarakan masalah siapa yang akan melaksanakan program tersebut. a) Menganalisis kebutuhan tenaga kerja baik kuantitatif maupun kwlalitatif. b) Pola pembinaan karier. c) Kebijaksanaan didalam pengolahan dan pengajian. d) Metode dan teknik tentang pengadaan tenaga kerja yang akandilaksanakan. 5.



Why (mengapa)



Membicarakan masalah mengapa tujuan tersebut harus dicapai dengan mengapa beragam kegiatan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.



a) Rencana



itu



harus



mempermudah



suatu



pekerjaan



sehingga



mudahdilaksanakan. b) Rencana itu harus mempunyai rincian yang cermat 6.



HOW (bagaimana)



Membicarakan masalah bagaimana cara melaksanakan program yang direncanakan tersebut. Dengan melakukan kategori diatas, maka seorang manager akan mudah dalam melaksanakan program atau kegiatan yang direncanakannya. Hal ini



dikarenakan,



metode



yang



dilakukannya



terpola



secara



baik



dan



berkesinambungan yang melibatkan berbagai macam objek penunjang pelaksanaan program atau kegiatan.



Kriteria Perencanaan (S: Sistematis, M: Measurable, A: Accountable, R: Realistsi, T : Orientasi pd waktu) SMART adalah filosofi yang digunakan untuk membantu anda menetapkan target dan tujuan, misalnya dalam project management, employee performance management, atau personal development. a. Spesific (S) Kata yang pertama ini menekankan pentingnya menetapkan target yang spesifik; benar-benar spesifik. Hindari target yang terlalu umum atau kurang mendetail. Target tidak boleh ambigu, harus jelas, dan dipaparkan dengan bahasa yang lugas. Misalnya, tetapkan target seperti ini: “tingkatkan penjualan dari 500 menjadi 1000 buah apel dalam sehari” dan hindari “tingkatkan omset dari penjualan apel per-hari”. Untuk menetapkan tujuan yang spesifik, anda harus menyampaikan kepada tim seluruh harapan dan keinginan dengan spesifik, mengapa hal ini penting, siapa yang akan terlibat, dimana akan dijalankan, dan atribut apa saja yang penting. Suatu tujuan (target) yang spesifik biasanya akan menjawab pertanyaan “5W” ini: 



What: apa yang ingin saya capai?







Why: Mengapa harus dicapai? (alasan yang spesifik; tujuan dan keuntungan dari pencapaian target tersebut)







Who: Siapa yang terlibat?







Where: Dimana target akan dicapai? (identifikasi lokasi)







Which: Identifikasi persyaratan untuk mencapai target dan kendala yang menghalagi tercapainya target.



b. Measurable (M) Kata yang kedua menekankan pentingnya kriteria yang digunakan untuk mengukur besarnya kemajuan yang dibuat dalam mencapai target. Filosofi yang melatar-belakangi poin ini adalah: “Jika target tidak dapat diukur, mustahil untuk mengetahui apakah anda telah membuat kemajuan dalam mencapai tujuan akhirnya”. Mengukur kemajuan akan membantu tim untuk tetap berada dalam jalur yang benar, menepati tenggat waktu, dan merasakan semangat dan euforia ketika memperoleh hasil yang menggembirakan di setiap pencapaian yang membawa mereka lebih dekat kepada tujuan. Target yang terukur akan mampu menjawab salah satu pertanyaan: -



Berapa banyak?



-



Bagaimana anda mengetahui bahwa target tersebut telah tercapai?



c. Attainable Kata yang ketiga menekankan bahwa target harus realistis dan dapat dicapai. Target tidak boleh dibuat terlalu mudah (untuk performa standar tim anda), tapi juga tidak boleh terlalu sulit sehingga terasa mustahil untuk dicapai. Target yang ditetapkan akan dapat dicapai jika: anda telah menentukan apa yang paling penting,



lalu



mampu



membayangkan



langkah-demi-langkah



untuk



mewujudkannya. Untuk itu, anda akan mengembangkan perilaku, kemampuan, keahlian, dan kapasitas finansial untuk mencapainya. Target yang attainable akan menjawab pertanyaan seperti: -



How: Bagaimana target tersebut akan dicapai?



d. Relevant Kata keempat menekankan pentingnya memilih target yang tepat. Target yang dibuat oleh bank manager untuk membuat “50 sandwich isi mentega kacang dan jeli sebelum jam 2 siang” bisa jadi merupakan target yang Spesifik,



Measurable, Attainable, dan Timely, namun tidak Relevan. Seringkali anda membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk mencapai target: sumber daya, masukan dari Champion, dan apapun yang dapat membantu meruntuhkan tembok penghalang. Target yang relevan untuk atasan anda, tim anda, dan organisasi anda akan mendapatkan dukungan yang anda butuhkan itu. Target yang relevan, jika tercapai, akan mendorong tim, departemen, dan organisasi lebih maju. Sebuah target yang mendukung atau selaras dengan targettarget lainnya akan dianggap sebagai target yang relevan. Sebuah target yang relevan akan memberikan jawaban ‘ya’ untuk semua pertanyaan ini: -



Apakah target ini layak diperjuangkan?



-



Apakah target ini ada di waktu yang tepat?



-



Apakah target ini sesuai dengan kebutuhan dan target anda yang lain?



-



Apakah anda orang yang tepat untuk mengejar target ini?



e. Timely Kata kelima menekankan pentingnya menepatkan target dengan kerangka waktu, yaitu memberikan deadline pencapaian target. Komitmen kepada deadline akan membantu tim untuk tetap fokus menjalankan pekerjaan untuk memenuhi target tepat waktu, atau bahkan lebih cepat. Ini adalah bagian dari filosofi SMART yang melindungi target dari serangan krisis sehari-hari yang biasa terjadi dalam organisasi. Target dengan tenggat waktu akan menimbulkan urgensi. Target dengan tenggat waktu akan menjawab pertanyaan berikut: -



Kapan?



-



Apa yang bisa saya lakukan (selesaikan) dalam 6 bulan dari sekarang?



-



Apa yang bisa saya lakukan (selesaikan) dalam 6 minggu dari sekarang?



-



Apa yang bisa saya lakukan (selesaikan) hari ini?



C. Lingkup aplikasi rencana streategi 1. Kepala Bidang a. Tanggung Jawab Secara struktural Kepala Bidang Perawatan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan Medik dalam: 1) Pelaksanaan Asuhan keperawatan 2) Kualitas Asuhan Keperawatan 3) Ketersediaan standar asuhan keperawatan 4) Pengembangan SDM Keperawatan 5) Usulan dan rekomendasi penempatan SDM Keperawatan b. Wewenang Kepala Bidang Perawatan dalam melaksanakan tugasnya mempunyai wewenang: 1) Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan Asuhan Keperawatan 2) Melakukan supervisi dalam rangka menjaga mutu Asuhan Keperawatan 3) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan 4) Mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan. 5) Memberikan usulan dan pertimbangan kepada atasan khususnya yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan. c. Uraian Tugas 1) Melaksanakan Fungsi Perencanaan, meliputi:. a) Menyusun program pengembangan Staf keperawatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan dirumah sakit. b) Menyusun rencana program pengendalian mutu asuhan keperawatan dan berperan serta dalam perencanaan pelayanan rumah sakit. c) Menyusun rencana anggaran biaya untuk kebutuhan pengembangan staf perawatan d) Menyusun rencana pengembangan sistem informasi Asuhan Keperawatan. e) Berperan serta dalam pengembangan pelayanan rumah sakit.



f) Merencanakan rapat koordinasi dengan instalasi terkait. 2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi: a) Mensosialisasikan dan menjabarkan visi misi keperawatan kepada seluruh lapisan perawat. b) Membuat indikator-indikator dan Standar Operasional Prosedur yang menunjang pengendalian mutu pelayanan asuhan keperawatan dirumah sakit. c) Membimbing dan mengarahkan kepala seksi, kepala ruangan dan ketua tim serta perawat pelaksana dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang sesuai dengan visi misi keperawatan. d) Membimbing dan mengarahkan kepala ruangan dan ketua tim serta perawat pelaksana dalam penerapan standar operasional prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan. e) Melakukan supervisi secara berkala untuk menjaga mutu asuhan keperawatan dan menindaklanjuti hasil dari supervisi tersebut. f) Berkoordinasi dengan instalasi/bidang terkait demi lancarnya pelaksanaan asuhan keperawatan g) Menghitung kebutuhan tenaga perawat dan mengajukan usulan rekrutmen tenaga perawat sesuai kebutuhan. h) Berkoordinasi dengan instalasi dan bidang terkait dalam penempatan tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi. i) Mengatur proses orientasi perawat baru. j) Berkoordinasi dengan instalasi dan bidang terkait untuk pengembangan kemampuan perawat. k) Berkoordinasi dengan instalasi dan bidang terkait serta institusi pendidikan keperawatan untuk kelancaran proses bimbingan mahasiswa, khususnya yang menggunakan rumah sakit sebagai lahan praktek l) Membimbing tenaga keperawatan dalam hal pendayagunaan dan pemeliharaan alat. m) Memberikan usulan kebutuhan fasilitas penunjang pelayanan asuhan keperawatan dirumah sakit.



n) Memberikan usulan dan pertimbangan kepada direksi untuk pemberian reward dan punishmant terhadap perawat. o) Membuat laporan berkala dan laporan khusus bidang keperawatan dengan menganalisa data pelaksanaan informasi, dokumen/laporan yang dibuat oleh kasie/kepala ruangan untuk disampaikan kepada Wakil Direktur Pelayanan Medik atau kepada Direktur. 3) Melaksanakan fungsi Pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi a) Mengawasi, mengendalikan dan menilai penerapan kebijakan pelayanan asuhan keperawatan. b) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan secara efektif dan efisien c) Melaksanakan penilaian kinerja staf tenaga keperawatan, berkoordinasi dengan instalasi terkait dan bidang SDM. d) Mengawasi, mengendalikan dan menilai mutu pelayanan asuhan keperawatan. e) Berperan serta dalam penilaian pelaksanaan program bimbingan pendidikan keperawatan. f) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan peralatan secara efektif dan efisien d. Nama Jabatan Bawahan Langsung: Dalam melaksanakan tugasnya kepala bidang perawatan dibantu oleh dua orang kepala seksi, yaitu: 1) Kepala Seksi Asuhan Keperawatan 2) Kepala Seksi Etika dan mutu Keperawatan



2. Kepala Bangsal/Kepala Ruangan Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat. a. Tugas Pokok Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.



b. Uraian Tugas 1) Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi : a) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai kebutuhan. b) Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai kebutuhan. c) Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien. 2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi : a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat. b) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku. c) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat. d) Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar. e) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat. f) Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain yang berada diwilayah tanggug jawabnya. g) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah. h) Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan pengadaannya sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang optimal. i) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain yang diperlukan diruang rawat. j) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai. k) Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.



l) Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan. m) Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta menyampikan kepada staf untuk melaksanakannya. n) Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan. o) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapinya. p) Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung. q) Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas kewenangan. r) Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung. s) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk tindakan perawatan selanjutnya. t) Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS. u) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan. v) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan. w) Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan macam dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat penyajian sesuai dengan diitnya. x) Memelihara buku register dan berkas catatan medik.



y) Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat. 3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi : a) Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan. b) Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan. c) Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan secara efektif dan efisien, d) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat. 3. Pj Shift Seorang perawat profesional yang diberi wewenag dan tanggung jawab oleh kepala ruangan dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan diruang perawatan pada shift pagi/sore/malam. a. Uraian tugas 1) Tugas pokok : membantu kepala ruangan dalam mengelola dan mengawasi pelayanan asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga 2) Tugas pelengkap : a) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas perawat pengganti secara lisan maupun tulisan dengan benar dan melakukan operan secara lepas atau langsung ketiap-tiap pasien b) Membantu kelancaran tersedianya alat-alat medis dan alat kesehatan lainnya sesuai dengan standar c) Memberikan tugas kepada perawat pelaksana agar memberikan asuhan keperawatan



berdasarkan



kebutuhan



pasien



serta



selalu



mendokumentasikannya sesuai SAK yang berlaku pada format yang sudah tersedia d) Memberikan pelayanan keperawatan diunit kerjanya dan bekerjasama dengan tim medis dan non medis lainnya dalam mengkoordinasikan seluruh pelayanan diruang perawatan



e) Memelihara lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien dan keluarga f) Memberikan informasi kepada pasien dan kelurganya tentang fasilitas rumah sakit, lingkungan perawatan dan tata tertib yang berlaku dirumah sakit g) Mendampingi dokter dan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan dokter disaat visite i.



Mempersiapkan dan memelihara catatan klinis pasien



ii.



Membantu kepala ruangan dalam menilai dan mengevaluasi penampilan kerja perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan keperawatan secara individual melalui observasi



iii.



Mengidentifikasikan masalah yang timbul diruang perawatan dan memecahkannya bersama-sama kepala ruangan



iv.



Melaksnakan sistem pencatan dan pelaporan yang maksimal sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit yang dapat dipercaya



v.



Memelihara peralatan ( sarana dan prasarana ) agar selalu dalam keadaan siap pakai



vi.



Mengawasi bawahan langsung dalam melaksanakan tugasnya secara berkesinambungan



vii.



Memberikan pendapat/teguran/nasehat kepada bawahan



viii.



Menjaga agar kebutuhan standar keperawatan tersedia lengkap dalam keadaan siap pakai diruangan



ix.



Mewakili kepala ruangan apabila berhalangan hadir atau tidak masuk kerja



b. Tanggung jawab : bertanggung jawab atas kelncaran keiatan pelayanan keperawatan diunit perawatan 4. Kepala Tim Sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan. Ketua tim harus dapat membuat keputusan tentang prioritas perencanaan, supervisi, dan evaluasi asuhan keperawatan. Pelaksanaan konsep tim sangat tergantung pada filosofi ketua tim, yakni apakah berorientasi pada tugas atau pada klien. Tanggung jawab ketua tim adalah:



a. Mengkaji setiap klien dan menetapkan rencana asuhan keperawatan. b. Mengoordinasikan rencana asuhan keperawatan dengan tindakan medis c. Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok dan memberikan bimbingan melalui konferensi d. Mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan dan hasil yang dicapai serta mendokumentasikannya. e. Pengkajian merupakan proses yang berlanjut dan berkesinambungan. Dapat dilakukan serah terima tugas. f. Mengkoordinasikan rencana perawatan yang tepat waktu, membimbing anggota tim untuk mencatat tindak kepemimpinan yang telah dilakukan g. Meyakinkan semua hasil evaluasi berupa respon klien terhadap tindakan keperawatan tercatat. h. Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung atau laporan anggota tim 5. Pembimbing klinik Tugas Pembimbing Klinik di Rumah Sakit diuraikan sebagai berikut: a. Mengorientasikan mahasiswa meliputi ruang, lokasi dan fungsi peralatan, kasus/ pasien dan lain-lain yang dipandang perlu. b. Menetapkan dan membagi pasien kelolaan bagi masing-masing mahasiswa untuk dilakukan asuhan keperawatan. c. Mengkoordinasikan shift jaga / jadual praktek mahasiswa dalam 3 (tiga) shift pagi, sore dan malam. d. Melakukan pre conference : 1) Mengkaji kesiapan mahasiswa melakukan praktek : a) Menandatangani presensi mahasiswa di buku pedoman. b) Mengecek dan menandatangani laporan pendahuluan kebutuhan dasar ( LP ) menandatanganinya, dan kontrak belajar. c) Mendiskusikan laporan pendahuluan “asuhan keperawatan”. Sesuai kontrak belajar d) Mendiskusikan laporan pendahuluan “target ketrampilan”. Sesuai kontrak belajar.



2) Mendiskusikan rencana praktek yang akan dilakukan sesuai LP/Kontrak belajar mahasiswa : Mengidentifikasi masalah klien dan Merencanakan asuhan keperawatan. a) Melakukan intra conference : membimbing pelaksanaan praktek mahasiswa secara umum dan pasien kelolaan secara khusus. i. Melakukan post conference : ii. Membahas pelaksanaan praktek. iii. Membahas masalah yang dijumpai pada saat praktek. iv. Mengevaluasi dan menandatangani kompetensi mahasiswa di buku target ketrampilan. b) Membimbing pembuatan dan dokumentasi asuhan keperawatan pasien yang menjadi tanggung jawab mahasiswa. c) Mengesahkan laporan asuhan keperawatan mahasiswa ( pada lembar pegesahan) sebelum diberikan ke pembimbing akademik. d) Memantau perkembangan kesiapan, sikap, kedisiplinan, keaktifan dan ketrampilan mahasiswa. e) Menilai penampilan praktek klinik keperawatan mahasiswa dengan format “instrumen penilaian penampilan praktek klinik keperawatan” berdasarkan kebutuhan mahasiswa. f) Melaksanakan evaluasi sumatif baik bersama pembimbing akademik atau sesuai dengan permintaan mahasiswa. g) Berhak menegur mahasiswa apabila dijumpai ada mahasiswa yang bertindak di luar ketentuan yang berlaku dan mencatat di kolom catatan pembimbing (buku mahasiswa) h) Berhak mendapatkan reward sesuai dengan waktu pembimbingan berdasarkan jurnal keperawatan.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Manajemen mempunyai 4 fungsi yaitu : Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakkan, Controling (pengawasan, monitoring). Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Ada suatu target yang akan dicapai yaitu program. Di dalam suatu perencanaan ada 5W dan 1H yaitu What, where, who, when. Why dan How. Disamping itu terdapat juga SMART, SMART adalah filosofi yang digunakan untuk membantu anda menetapkan



target dan tujuan.



B. Saran Diharapkan makalah ini dapat menambah sumber bacaan bagi mahasiswa keperawatan khusus pada mata kuliah manajemen keperawatan.



DAFTAR PUSTAKA BUKU Pengantar manajemen keperawatan Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga – Jakarta Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta. Hani Handoko. Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1984). Hlm. 79 Husaini Usman. Manajemen(Jakarta: Bumi Aksara, 2008). Hlm. 60 Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta Sri Wiludjeng. Pengantar Manajemen (Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2007)