Pengukuran KOS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1.1.1. Pengukuran KOS Dalam praktiknya, pemerolehan aset merupakan proses yang tidak terjadi begitu saja selesai dalam satu kegiatan tetapi terdiri atas serangkaian kegiatannya misalnya, menempatkan order, menerima barang, meneliti kecocokan, mengangkut barang, mencoba barang, menyimpan atau menempatkan barang, dan akhirnya menggunakan barang tersebut. Kos yang melekat pada suatu objek ditentukan oleh batas kegiatan pemerolehan dan jenis penghargaan.



1.1.1.1.



Batas Kegiatan Secara konseptual pembentukankos suatu aset (baik berwujud atau tidak) adalah semua



pengeluaran (pengorbanan sumber ekonomik) yang terjadi atau diperlukan akibat kegiatan pemerolehan suatu aset sampai dia ditempatkan pada kondisi siap dipakai atau berfungsi sesuai dengan pemerolehannya.



1.1.1.2.



Jenis Penghargaan Agar penghargaan yang telah disetujui dapat dicatat dalam sistem akuntansi.Penghargaan



tersebut harus dinyatakan dalam satuan uang. Bila transaksi terjadi dalam mekanisme pasar bebas antara pihak independen, kos tunai (cash cost) adalah pengukur aset yang paling valid dan objektif.



1.1.2. Rugi Dalam Perolehan Aset Sebelum pendapatan terjadi yang ditimbulkan oleh upaya yang direpresentasikan oleh biaya, kos mengalami penghimpunan, penggabungan, dan reklasifikasi. Kos yang terhimpun tersebut tetap merepresentasi aset kalau aset tersebut belum dikeluarkan sebagai biaya. Akan tetapi, karena suatu kondisi tertentu dapat terjadi bahwa suatu potensi jasa tertentu tidak lagi mempunyai kemampuan untuk menghasikan pendapatan. Dalam kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa manfaat ekonomik telah hangus dan merupakan rugi.



1.2. Penilaian Di dalam akuntansi, istilah pengukuran dan penilaian sering tidak dibedakan karena adanya asumsi bahwa akuntansi menggunakan unit moneter untuk mengukur makna ekonomik suatu objek, pos, atau elemen. Pengukuran biasanya digunakan dalam akuntansi untuk menunjuk proses penentuan jumlah rupiah yang harus dicatat untuk objek pada saat pemerolehan. Penilaian biasanya digunakan untuk



menunjuk proses penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada tiap elemen atau pos statemen keuangan pada saat penyajian. Jadi, penilaianmerupakan penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu pos aset pada saat akan dilaporkan atau disajikan dalam statemen keuangan pada periode tertentu.



1.2.1. Tujuan Penilaian Aset Tujuan dari penilaian aset adalah untuk merepresentasi atribut pos-pos aset yang berpaut dengan tujuan laporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian yang sesuai. Sedangkan tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan kreditor dalam menilai jumlah, saat, dan ketidakpastian aliran kas bersih ke badan usaha. Singkatnya, tujuan penilaian aset harus berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan.



1.2.2. Nilai Masukan Nilai masukan di dasarkan atas jumlah rupiah kas atau penghasilan lainnya (non kas) yang harus dikeluarkan atau dikorbankan untuk memperoleh aset atau objek jasa tertentu yang masuk dalam unit usaha (perusahaan).Ada beberapa dasar penilaian yang masuk ke dalam kategori nilai masukan, yaitu :



2.3.2.1.



Kos Historis Kos historis merupakan jumlah rupiah atau harga pertukaran yang telah tercatat dalam



sistem pembukuan pada saat terjadinya transaksi. Prinsip kos historis menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang tersangkut dalam tranksaksi. Harga perolehan ini harus terjadi pada seluruh traksaksi diantara kedua belah pihak yang bebas. Harga