Penuntun ArcGIS 10.8 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENUNTUN RINGKAS BELAJAR ArcGIS 10.8.1



oleh Ir. Mohd. Zuhdi, M.Sc. Dosen Fak. Pertanian Unja



DIBUAT UNTUK PANDUAN PRAKTIKUM MATA KULIAH SISDAL DAN INDERAJA FAKULTAS PERTANIAN UNJA TAHUN 2022



Mengenal ArcGIS 10.8 Pendahuluan ArcGIS 10.8 adalah software GIS yang diproduksi oleh ESRI (Sebuah perusahaan swasta di USA yang bergerak dalam bidang pengembangan software), merupakan pengembangan lanjut dari software ArcGIS versi seblumnya. Sebelumnya ArcGIS, ESRI memproduksi ArcInfo dan ArcView yang terkenal sebagai 2 software GIS yang handal dan satu sama lain saling melengkapi. ArcInfo, ketika itu masih berbasis printah teks (text command), walau demikian sangat handal dalam analisis GIS karena memiliki lebih dari 3000 command, sedangkan ArcView sudah berbasis windows dan handal untuk pembuatan petanya. Kedua kemampuan itu sekarang diintegrasikan dalam ArcGIS yang direlease pertama kali dengan ArcGIS 7.0 pada tahun 2000. Saat ini sudah dipasarkan versi terbaru yaitu ArcGIS 10.8. ArcGIS ini didisain khusus bekerja hanya pada platform Windows 10 dan tidak dapat dijalankan pada Windows versi sebelumnya. ArcGIS 10.8 terdiri dari sejumlah sub program, yaitu diantaranya : ArcCatalog : sejenis windows explorer yang dibuat khusus untuk kepentingan menata file-file GIS. ArcToolbox : program untuk melakukan analisis GIS (seperti overlay, statistic, surface dll.) dan untuk konversi file. ArcMap : khusus untuk mendisain peta dan editing peta. ArcScene : menampilkan peta-peta secara 3D dan lain-lain. Klik tombol start windows → klik tombol All Apps Cari ArcGIS kemudian klik ArcGIS 2



3



1 Anda akan melihat sejumlah sub program sebagaimana tersebut di atas 1



ArcCatalog 10.8 Cara Menjalankan dan Cara Keluar dari ArcCatalog Untuk menjalankan ArcCatalog, klik menu START → All Apps → ArcGIS → ArcCatalog 10.8, atau dobleklik tombol jika ditemukan di desktop Untuk keluar dari ArcCatalog klik menu File → exit ArcCatalog tampil seperti windows explorer, terdiri dua bagian utama, yaitu Catalog tree dan Content list. Namun perbedannya bahwa ia hanya menampilkan file-file GIS saja. Jadi tidak semua file sebagaimana windows explorer.



Content list Catalog tree



Agar bisa menampilkan isi folder, lebih dahulu harus dilakukan pembuatan koneksi ke folder yang bersangkutan, yaitu dengan cara klik menu File → connect to folder atau klik ikon . Selanjutnya cari folder yang berisi file-file peta di dalam harddisk, misalnya folder Datagis dalam drive D, kemudian klik OK.



2



Jenis-jenis File Yang Ditampilkan ArcCatalog menampilkan semua file GIS, terutama yang diproduksi oleh softwaresoftware ESRI, seperti coverage-nya ArcInfo dan shapefile-nya ArcView. Selain itu juga menampilkan file-file database yang berextensi dbf maupun mdb. Juga menampilkan file-file yang berbasis raster seperti : img, tiff, jpg, bmp, dsb. File peta yang spesifik ArcGIS sendiri adalah file Geodatabase, yang bertindak seperti folder. Setiap jenis file ditampilkan dengan symbol sendiri-sendiri. Namun secara umum, dari simbolnya dapat dikenal apakah ia memuat data titik, garis atau polygon atau raster maupun database. Geodatabase ArcGIS data titik (point) untuk shapefile ArcView data garis (polyline) untuk shapefile ArcView data area (polygon) untuk shapefile ArcView file jenis lyr, baik berupa poligon, garis maupun titik file tabel seperti excel data raster Dan lain-lain. Preview data Buka folder D:\datagis\Praktikum 1 pada Catalog tree Pilih salah satu file data yang ada dalam folder tersebut, misalnya file Indonesia_kec.shp Pada windows content list, klik tab preview, maka akan tampil peta Indonesia Coba klik file-file lain pada catalog tree



Tab Metadata



Tab content Tab preview



Metadata/Deskripsi Kembali pilih file Indonesia_kec.shp Lalu pada content list, klik tab Deskripsi. Deskripsi memuat informasi tentang data atau biasa disebut Metadata. Seorang pembuat data seyogyanya membuat catatan yang memuat informasi tentang data tersebut. Informasi tersebut meliputi : deskripsi singkat tentang data, kata kunci, maksud dan tujuan pembuatan, status, system koordinat, dan informasi tentang atribut data.



3



Membuat File Data Pilih folder c:\Datagis pada catalog tree klik tombol kanan mouse. Pilih New → Folder, untuk membuat folder Ketik nama folder “Praktikum 2” Pilih folder Praktikum 2 tersebut Pada content list (tab content), klik tombol kanan mouse. Pilih New → Shapefile, untuk membuat filedata shapefile Ketika muncul dialog box seperti pada gambar di samping ini, ketik nama Shapefile. Beri nama “Desa” dan Feature type (tipe fitur) pilih “point”. Lalu klik OK Buatlah lagi shapefile lain dengan nama “jalan” dan feature type-nya “polyline” Buat lagi dengan nama “kawasan” dengan feature type “polygon” Coba untuk melihat file-file tersebut pada preview, seperti yang sebelumnya dilakukan pada layer kkop. File-file tersebut belum bisa di preview, karena masih kosong. Untuk mengedit file tersebut dan mengisinya dengan data, anda perlu membuka ArcMap



4



ArcMap 10.8 Cara Menjalankan dan cara Keluar dari ArcMap Untuk menjalankan ArcMap klik menu START → All Apps → ArcGIS → ArcMap 10.8 atau klik tombol pada toolbar ArcCatalog, jika anda sedang menjalankan ArcCatalog. Untuk keluar dari ArcMap klik menu File → exit Dialog box seperti gambar di samping ini akan muncul dan meminta anda memilih salah satu file peta yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk pertama kali, pilih pilihan pertama dan klik Cancel saja. Windows ArcMap akan tampil seperti gambar di bawah ini :



MENU BAR



TOOL BAR



TABLE OF CONTENT DATA VIEW STATUS BAR



Bagian paling atas adalah menu bar. Di bawahnya ada sejumlah tool bar. Toolbar itu sendiri terdiri dari beberapa kelompok, diantaranya : standard toolbar, tools toolbar,



5



draw toolbar, georeferencing toolbar, dll. Tentang hal ini dapat di lihat lebih jelas dengan cara meng-klik kanan pada salah satu toolbar, maka sederet list toolbar akan muncul. Toolbar yang diberi tanda √ akan tampil pada window ArcMap Mengenal beberapa icon-icon dan fitur penting pada ArcMap Sebagaimana program-program lainnya setiap icon (tombol) bisa dengan mudah dikenal namanya bila diletakkan kursor beberapa saat di padanya. Diantara ikon yang penting pada ArcMap adalah : Add data , yaitu untuk memasukkan file-file data (layer) ke dalam dokumen peta (proyek)1 yang sedang kita kerjakan. Klik tombol yang ada pada toolbar, cari folder c:\Datagis\Praktikum 1 Blok (pilih) semua file shape (*.shp) yang ada dan klik OK. Data-data tersebut akan ditampilkan pada windows data View-nya ArcMap sebagaimana pada gambar di bawah ini



Skala



Nama-nama file data di-list (didaftarkan) pada Table of Content dan merupakan layer , sedangkan petanya ditampilkan pada bagian Data view dari windows ArcMap.



1



Istilah proyek (project) dalam software product ESRI berarti pekerjaan pembuaan peta yang sedang dikerjakan



6



Men-display-kan filedata (layer) Klik tanda chek pada salah satu layer, amati yang terjadi pada view!. Tanda chek berfungsi untuk menampilkan (men-display-kan) setiap layer pada view. Menata susunan layer Drag2) layer kkop ke arah bawah sedemikian rupa sehigga ia berada di bawah layer yang lain Perhatikan perubahan pada view!. Peta jalan jambi pada view akan hilang. Sebenarnya tidak hilang melainkan tertutup di bawah peta kabupaten, karena ia terletak di bawah layer kabupaten. Karena itu, adalah penting dalam menata letak setiap layer pada Table of Content, sedemikian rupa sehingga layer-layer tidak ada yang tertutup oleh layer lain, kecuali jika memang dikehendaki demikian. Biasanya layer yang berupa polygon (area) diletakkan pada bagian bawah, sedangkan yang berupa line (garis) di bagian tengah, sedangkan layer-layer point (titik) diletakkan paling atas.



Selanjutnya perhatikan ikon-ikon yang terdapat pada Tools Toolbar. Letakkan cursor mouse pada masing-masing ikon selama beberapa detik sampai muncul nama dari setiap ikon. Silahkan diperiksa perubahan yang terjadi pada view jika ikon-ikon tersebut anda klik. Klik ikon Fixed zoom in dan Fixed zoom out. Secara langsung, skala peta pada tampilan view akan berubah. Klik ikon zoom in dan zoo out, cursor mouse berubah menjadi seperti kaca pembesar. Buatlah persegi panjang pada view dengan cara men-drag kursor mouse secara diagonal. Cakupan peta menjadi seluas persegi panjang yang dibuat tersebut. Anda dapat kembali ke posisi luasan sebelumnya, dengan meng-klik ikon Go back to previous extent Ikon Full extent dapat melakukan zoom out sedemikian rupa sehingga semua layer yang terdaftar pada Table of content tampak di view. Ikon Measure adalah untuk mengukur jarak antara dua titik pada view. Tapi untuk melakukan hal ini, sebelumnya anda harus mengatur satuan jarak pada view (map unit) ke dalam satuan metric (meter atau kilometer). Karena secara default, satuan yang digunakannya adalah decimal degree (derajat decimal). Klik menu View → Data Frame Properties. Klik tab General, lalu pada Display pilih kilometer dan klik OK. Selanjutnya anda dapat mengukur jarak antar titik pada view. Hasilnya dapat dibaca pada Status Bar yang terletak di bagian bawah windows ArcMap. Mengubah symbol 2



dengan cara menekan tombol kiri mouse sambil menggesernya



7



Simbol adalah cara menampilkan data, meliputi : bentuk, warna, ukuran, kecerahan, tekstur, dll. Untuk mengubah symbol, klik salah satu layer pada Table of Content, misalnya kkop dengan tombol kanan mouse, sehingga keluar menu. Pilih Properties. Ketika kotak dialog properties muncul seperti gambar di samping. Klik tab symbology Pada kotak show, klik categories → unique value Pada kotak Value field pilih kawasan, Pilih salah satu color scheme yang tersedia. Lalu klik tombol Add All Values → OK Peta kkop digambarkan berwarna warni berdasar kawasan. Dengan cara yang sama klik kanan layer menara, Pada kotak show, klik categories → unique value. Pada kotak Value field pilih pemilik. Lalu klik tombol Add All Values Lalu OK



Selanjutnya, pada Table of Content, klik symbol pemilik. Pada kotak dialog symbol selector, pilih jenis symbol square1. Klik color, ambil warna merah Pada size, ketik 12



8



dan OK Lakukan perubahan symbol yang lain sesuai kehendak anda



9



Layout View pada ArcMap dapat ditampilkan dalam 2 cara, yaitu Data View atau Layout View. Data view adalah tampilan berdasar layer-layer data yang digunakan, biasanya untuk display on screen, sehingga skala yang ditampilkan adalah skala sebenarnya. Sedangkan Layout view adalah tampilan untuk di cetak (print) sehingga dapat mengelola misalnya: legenda, arah utara, judul peta, peta inset, ukuran kertas, skala cetak, gratikul, dll. Untuk mengubah view, dari tampilan data view menjadi layout view klik menu View → Icon Data view atau sebaliknya klik menu View →



Icon layout view



Atau dapat juga dengan cara mengklik ikon kecil yang terdapat di sudut kiri bawah dari windows view (lihat gambar di samping) Buatlah tampilan layout view sehingga tampak gambar peta di atas kertas cetaknya. Lalu pada area kertas cetak, klik kanan sehingga muncul menu. Pilih page setup. Anda dapat memilih ukuran kertas dan orientasi. Pilih kertas ukuran A4, orientasi landscape Pada area peta , klik kanan sehingga muncul menu. Pilih Properties sehingga muncul kotak dialog Data Frame Properties. Klik tab Data Frame, klik Fixed scale. Ketik 200000 (dua juta) Klik OK Hanya dengan skala 1: 2.000.000, peta dengan cakupan propinsi jambi dapat digambarkan pada kertas A4 Jika anda ubah skalanya menjadi hanya 1 : 750.000, maka hanya sebahagian saja peta yang ditampilkan. Selanjutnya anda dapat memasukkan komponen-komponen peta seperti judul peta, legenda, arah utara, , peta inset, ukuran kertas, skala cetak, dll.



10



Klik menu insert → title, ketik judul peta Klik menu insert → legend, ikuti wizard yang muncul sampai selesai. Klik menu insert → north arrow, pilih bentuk yang anada senangi dan OK Klik menu insert → scale bar, pilih tipe yang anda senangi dan OK Klik menu view → Data Frame Properties, klik tab Grid → Create new grid, lalu ikuti wizard. Pada halaman wizard pertama, pilih graticul → Next Pada halaman wizard kedua, tetapkan intervalnya, misalnya 0, 30, 0 untuk masingmasing Deg, Min, dan Sec. Selanjutnya ikuti wizard sampai selesai dan OK. Kini peta anda sudah mempunyai komponen-komponen untuk naik cetak. Atur ukuran dan tata letak setiap komponen seindah mungkin. Menyimpan Dokumen Peta dan Mencetak Agar disain yang anda buat tidak hilang, anda harus menyimpan pekerjaan anda. Pekerjaan ini disebut Dokumen Peta (Map Dokumen). Karena itu akan disimpan dalam file dengan extention mxd. Klik menu File → Save atau klik tombol . Berilah nama, dan alamatkan pada folder kerja anda. Lalu Save. Untuk mencetak klik menu File → Print, atau klik tombol



11



INPUT DATA : Entry Koordinat Ada beberapa cara memasukkan data ke GIS, diantaranya dengan cara entry koordinat Jalankan ArcMap, mulai dengan A new empty map. Klik ikon Add data. Pilih file-file yang terdapat dalam folder kkop yaitu menara.shp yang anda buat menggunakan ArcCatalog. Jangan lupa menata susunannya pada Table of Content sedemikian rupa sehingga data titik berada paling atas dan data polygon berada paling bawah, walaupun saat ini semua file data masih kosong. Entri Data Titik Tugas anda adalah memetakan titik koordinat menara sebagaimana tabel ini Mempersiapkan Tabel Atribut Sebelum anda memasukkan titik desa, lebih dahulu siapkan Tabel Atribut Data. Caranya klik layer (file) menara dengan tombol kanan mouse, sehingga muncul menu. Pilih .



Klik option → Add field Kotak dialog yang muncul adalah untuk menambahkan field (kolom) pada Tabel Atribut Data. Ketik “Nama” pada Name Pilih Text pada Type Ketik 25 pada Length Lalu OK Anda dapat menambahkan kolom kolom lain dengan cara yang sama, misalnya kolom “tinggi”, “alamat”, “pemilik” dll.



12



Memulai editing Pada toolbar klik Editor → Start Editing Klik , dan gunakan untuk menandai titik-titik kordinat yang akan di gambar pada peta. Masukkan titik koordinat desa-desa di bawah ini Dengan cara klik kanan pada peta (view), lalu pilih absolute x,y , ketik koordinat, lalu tekan enter



Setelah koordinat suatu titik desa di masukkan, buka kembali Tabel Atribut Menara. Ketik nama menara tersebut pada kolom Nama, Anda dapat menggunakan tombol F6 untuk memanggil kembali kotak dialog absolute x,y guna memetakan titik menara yang lain Jika telah selesai kembali klik Editor → Stop Editing → Yes Entri Koordinat Data Polyline dan Polygon Pada prinsipnya cara mengentrikan koordinat data polyline dan polygon sama dengan data titik. Namun secara praktis sebaiknya tidak dilakukan karena kurang efisien. Cara yang lebih efisin untuk mengentri data bersifat garis atau area adalah dengan metode Digitasi On Screen



13



INPUT DATA : Digitasi on Screen Metode input data dengan cara digitasi on Screen didasarkan atas peniruan garis dari peta analog yang sudah ada. Karena itu sebelumnya peta harus di scan. Pada folder c:\kkop\latihan1 sudah disediakan peta hasil scan sebagai dasar untuk melakukan digitasi. Jalankan ArcMap, mulai dengan A new empty map. Klik ikon Add data. Pilih file kotajambi.jpg yang terdapat dalam folder c:\kkop Selain itu lakukan Add data jalan yang terdapat pada folder c:\kkop



Kotajambi.jpg



Georeferencing Sebelum dapat dilakukan dasar penciplakan (digitasi), sebuah peta hasil scan lebih dahulu harus di-georeferencing. Yaitu proses untuk membuat gambar hasil scan tersebut, mempunyai posisi spatial (koordinat geografis) yang benar. Untuk itu diperlukan sejumlah titik control (control point) yaitu titik pada gambar peta yang sudah diketahui (bisa dibaca) kordinatnya. Untuk peta hasil scan, pilih paling tidak 4 titik pada gambar peta yang akan dijadikan titik control (control point) . 14



Klik layer kotajambi.jpg dengan mouse kanan, lalu klik Lakukan zoom sedemikian rupa untuk mencari 4 titik control tersebut. Untuk kemudahan, disarankan menggunakan titik potong garis gratikul. Dalam hal ini gunakan saja titik-titik berikut: Namun dalam entri koordinat harus digunakan satuan derajat-decimal dan tidak dalam derajat-menit-detik. Karena itu titik koordinat tersebut perlu di konversi ke dalam satuan derajat-desimal, sehingga menjadi sebagai berikut (104.0,-1.0) (104.05,-1.0), (104.0,-1.05) (104.05,-1.05) Cari titik-titik tersebut pada gambar peta, mulai titik kiri atas, kanan atas, kanan bawah dan kiribawah Pastikan bahwa pada toolbar georeferencing, kotak layer yang dilakukan georeferencing adalah file simburnaik.jpf Ketika ketemu titik kiri atas, klik tombol



Add control point View link Table



Add control point



Letakkan kursor + (warna hitam) tepat pada titik tersebut, lalu klik sehingga kursor berubah menjadi 2 buah yaitu :warna hijau (tetap) dan warna merah (bisa bergerak). Klik sekali lagi kursor merah pada titik itu juga sehingga kursor berubah menjadi menjadi hitam Lakukan hal serupa pada 3 titik control yang lain. Buka view link table dengan cara klik



15



Edit titik XMap dan YMap sesuai dengan nilai koordinat (derajat decimal) yang sebenarnya di tempat itu, klik OK. Perhatikan gambar petanya selama proses editing table tersebut Jika telah selesai klik Georefencing → Rectify. Simpan peta hasil rectifikasi dan buka kembali. Peta hasil rektifikasi ini sudah dapat dijadikan acuan untuk digitasi



16



17