Penyuluhan Antikorupsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENYULUHAN ANTIKORUPSI DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 DELVIKA FITRIYANTI NURSALIMAH PUTRI MAGHFIRAH SUCI AISYAH SUKMA QAMARIL AMRIADI VIDA IVANDA YUFRIANI REVIKA



DOSEN PEMBIMBING : NURDAHLIANA, SKM, M.Kes



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES ACEH JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-IV KEBIDANAN BANDA ACEH 2020



1



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penyuluhan Antikorupsi”. Adapun makalah ini telah dibuat semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kelompok menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu kelompok mengharapkan adanya saran dan kritik dari para pembaca untuk memperbaiki makalah ini kedepannya. Kelompok mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan dan dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.



Aceh Besar, Mei 2020



Kelompok



2



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR................................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2 C. Tujuan ................................................................................................................ 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian penyuluhan anti korupsi ................................................................... 3 B. Persiapan dan rencana penyuluhan antikorupsi.................................................. 3 C. Tahap-tahap/pengorganisasian penyuluhan anti korupsi.................................... 4 D. Metode penyuluhan antikorupsi.......................................................................... 5 E. Media penyuluhan antikorupsi ........................................................................... 7 F. Evaluasi penyuluhan antikorupsi ....................................................................... 7 BAB III PENUTUP



3



A. Kesimpulan......................................................................................................... 8 B. Saran ................................................................................................................... 8 DAFTRA ISI



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaku korupsi merupakan setiap orang yang melakukan usaha untuk memperoleh berbagai keuntungan dengan mengorbankan hak orang lain. Masyarakat sering menggambarkan pelaku korupsi dengan sosok yang berdasi, berpakaian rapi, menggunakan jas, atau sesuai dengan setelan pakaian para pejabat, baik pejabat pemerintah maupun para pengusaha. Hal itu terjadi karena pelaku korupsi yang ditampilkan oleh media massa, banyak melibatkan pejabat pemerintah. Salah satunya adalah keterkaitan mantan Presiden Republik Indonesia Boediono dalam praktik perbankan yang tidak sehat, agar Bank Century mendapat tambahan dana. Pejabat pemerintah atau pengusaha yang memiliki perut gendut juga sering dikaitkan dengan pelaku korupsi. Perut yang gendut diasumsikan sebagai gambaran hidup mereka yang telah sukses, dalam hal ini melalui praktik korupsi.



4



Selain itu, masyarakat sering terpaku pada sosok laki-laki dewasa dalam menuangkan kritikannya terhadap pelaku korupsi. Jika kita melihat media massa baik itu media cetak atau internet, sering kita jumpai gambar-gambar karikatur berupa sosok Pak Lurah, Pak Camat, dan Polisi Lalu Lintas laki-laki sebagai pelaku korupsi. Masyarakat hampir tidak pernah menggunakan sosok wanita (Bu Lurah ataupun Polisi Wanita) dalam menggambarkan pelaku korupsi. Jika kita simpulkan, penggambaran pelaku korupsi di masyarakat adalah sosok yang berpakaian rapi, pejabat pemerintah atau pengusaha, memiliki perut gendut dan berjenis kelamin laki-laki serta dewasa. Padahal, berdasarkan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2001 pelaku tindak pidana korupsi adalah “setiap orang”, yaitu perseorangan atau korporasi1. Melihat pernyataan tersebut, tentunya pelaku korupsi tidak dapat dibatasi oleh penampilan atau profesi, termasuk jenis kelamin tertentu. Mantan Putri Indonesia tahun 2001 Angelina Sondakh yang terlibat kasus suap wisma atlet SEA Games tahun 2012



merupakan salah satu contoh praktik korupsi yang melibatkan



perempuan sebagai pelakunya, dan memiliki bentuk tubuh yang ideal, bukan perut yang besar. “Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekusaaan manapun” (Pasal 3 UU No.30 Tahun 2002). Sebagai lembaga yang bertugas untuk memberantas tindak pidana korupsi, KPK menyadari bahwa Undang-Undang saja tidak cukup untuk membuat jera para pelakunya. Selain itu penggambaran masyarakat terhadap pelaku korupsi juga masih sangat sempit. Oleh karena itu, KPK bekerja sama dengan TII (Transparancy International Indonesia) dan USAID (United State Agency International Development) memilih membuat suatu metode pendidikan anti korupsi dengan konten yang lebih tepat serta menarik. B. Rumusan Masalah 1.



Apa yang dimaksud dengan peyuluhan antikorupsi?



5



2.



Apakah persiapan yang harus dilakukan untuk melakukan menyuluhan antikorupsi?



3.



Bagaimanakah tahap-tahap dan pengorganisasian penyuluhan anti korupsi?



4.



Apakah metode yang digunakan dalam penyuluhan antikorupsi?



5.



Apakah media yang digunakan untuk penyuluhan antikorupsi?



6.



Apakah evaluasi dari penyuluhan antikorupsi?



C. Tujuan 1.



Untuk memberikan informasi kepada masyarakat ramai.



2.



Untuk



menambah



pengetahuan



khalayak



ramai



dalam



kegiatan



penyuluhan antikorupsi. 3.



Untuk mengajak masyarakat luat untuk memerangi korupsi.



BAB II TINJAUAN TEORITIS



A. Pengertian Penyuluhan Anti Korupsi Penyuluh anti korupsi adalah agen perubahan yang turut serta bersama KPK memberabtas korupsi melalui kegiatan penyuluhan antikorupsi. Berdasarkan SKKNI penyuluh anti korupsi ada 7 keterampilan dasar yang harus



dimiliki



seorang



Penyuluh



Antikorupsi,



yaitu



merencanakan



penyuluhan, mengorganisasikan penyuluhan, melaksanakan penyuluhan, mengevaluasi kegiatan penyuluhan, membuat laporan kegiatan, menerapkan K3 dalam penyuluhan, dan menangani konflik yang muncul dalam kegiatan penyuluhan.



6



B. Persiapan/Rencana Penyuluhan Anti Korupsi Mengapa penyuluh antikorupsi perlu menyusun perencanaan? Karena: satu, perencanaan diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya gap atau penyimpangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang diperoleh. Perencanaan yang baik akan mampu memberikan jaminan terhadap pencapaian mutu hasil penyuluhan. Apa itu perencanaan penyuluhan antikorupsi? Yakni pemilihan dan penetapan metode dan langkah-langkah pembeajaran yang interaktif sesuai dengan tujuan, materi, dan kelompok sasaran. Atau identifikasi kelompok sasaran dan merumuskan sosok ideal yang akan dihasilkan sesuai dengan kedudukan dan perannya di masyarakat. Perencanaan pyuluhan antikorupsi terdiri dari : 1. Identifikasi kelompok sasaran dan merumuskan sosok ideal yang akan dihasilkan sesuai dengan kedudukan dan perannya di masyarakat. 2. Merumuskan parameter (indikator) ketercapaian profile outcomes sebagai dasar untuk melakukan evaluasi proses dari dan hasil pembelajran. 3. Pemilihan dan penetapan konten yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran 4. Pemilihan dan penyiapan bahan ajar serta media pembelajran yang mencakup



pemilihan



dan



informasi/referensi/website,



media



penetapan digital,



sumber



infrastruktur,



dan



penyediaan akses kepada sumber informasi 5. Pemilihan dan penyiapan teknik dan instrumen evaluasi sesuai dengan tuntutan profile outcome 6. Menyusun atau menyiapkan rencana tindak lanjut (deployment ) untuk menjamin para peserta (kelompok sasaran) akan melakukan setelah mereka kembali kelingkungannya. berdasarkan perencanaan yang disusun, perlu disiapkan checklist sebagai alat kontrol. Contoh check list adalah daftar kebutuhan seperti fasilitas



7



(lokasi/tempat, tempat duduk), kelengkapan pelatihan (lembar/poster, audio/video, alat bantu visual, banner), kelengkapan pelatih (dress-code pelatih, draft pointers kata, handout peserta), dll. C. Tahap-Tahap/Pengorganisasian Penyuluhan Anti Korupsi Hal-hal yang harus dipersiapkan lainnya adalah mengorganisasikan pelaksanaan pembelajaran pengetahuan antikorupsi. Tahapan ini meliputi pengorganisasian waktu, tempat, dan pelaksana penyuluhan serta menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran yang dibutuhkan. Pengorganisasian waktu, tempat, dan pelaksana penyuluhan biasanya dituangkan dalam sebuah Kerangka Acuan Kerja (KAK). Cara penyususun Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term Of Reference (TOR) 1. What Apa pengertian dan keluaran/output yang akan dicapai dari kegiatan yang dilaksanakan. 2. Why Mengapa kegiatan anti korupsi ini perlu dilaksanakan 3. Who Personel/tim yang bertanggung jawab dalam pencapaian keluaran/output 4. Peserta/kelompok sasaran yang menerima manfaat dari kegiatan itu. 5. When a. Kapan kegiatan akan dilaksanakan b. Kapan kegiatan selesai atau how long ( berapa waktu yang dibutuhkan) 6. How a. Bagaimana kegiatan itu dilaksanakan 7. How much Berapa biaya yang dibutuhkan a. Apa yang akan dihasilkan b. Mengapa dilaksanakan c. Siapa yang melaksanakan



8



d. Kepada siapa dilaksanakan e. Kapan akan dilaksanakan f. Berapa lama durasi kegiatannya g. Dimana dilaksanakan h. Bagaimna kegiatan itu dilaksanakan i. Berapa anggarannya. D. Metode Penyuluhan Anti Korupsi Cara menarik menyampaikan materi penyuluhan terletak pada cara menarik membuka penyuluhan, kegiata inti dan cara menarik menutup penyuluhan. Pembukaan yang kuat, audiens akan ingat. Setelah segala sesuatunya dipersiapkan, kini tibalah saatnya untuk menyampaikan materi penyuluhan sesuai dengan rencana. Metode- metode yang digunakan dalam penyuluhan anti korupsi 1.



Metode Pecha Kucha Pecha kucha artinya chit-chat. Metode ini ditemukan oleh Astrid Klein dan Mark Dytham sebagai metode presentasi atau format presentasi yang cukup unik dan menarik. Presentasi pecha kucha pertama kali diadakan di Tokyo pada bulan februari 2003.Seiring dengan berjalannya waktu metode ini berkembang cukup pesat. Pecha Kucha adalah format presentasi sederhana dengan hanya menggunakan 20 slide dan masingmasing slide hanya ditampilkan selama 20 detik. Setelah 20 slide akan berpindah otomatis. Waktu yang diburuhkan untuk menyelesaikan satu sesi presentasi adalah 6 menit 40 detik.



2.



Metode Boardgame Beberapa manfaat memainkan boardgame adalah mampu mengasah kemampuan berpikir dan kreativitas, menjadi lebih aktf, bersosialisasi dan komunikatif, mengasah kemampuan dalam menyusun strategi, menanamkan rasa saling menghormati, keakraban dan kejujuran, dan mengasah ketelitian dalam menyelesaikan sesuatu.



3.



Metode Role Playing



9



Strategi pembelajaran role playing adalah metode pembelajaran berbentuk permainan gerak yang di dalamnya terdapat sistem, tujuan dan juga melibatkan unsur keceriaan. Beberapa keunggulan menggunakan metode role playing adalah mampu menumbuhkan semangat serta rasa kebersamaan melalui pembelajaran yang menyenangkan. 4.



Metode Study Kasus Studi kasus dalam hal ini bukan hanya berarti kasus tindak pidana korupsi. Penyuluh sebelumnya menyiapkan bahan diskusi bagi peserta, dimana studi kasus terdiri dari topik, deskripsi fakta, hipotesa, dan skenario jawaban. Studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen.



5.



Metode Demonstrasi Pengertian metode demonstrasi menurut Syah (2000:208) adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.



6.



Metode Brainstorming Metode brainstorming disebut juga metode sumbang saran. Suatu bentuk metode diskusi untuk menghimpun gagasan, pendapat dan pengalaman peserta. Metode ini adalah teknik mengajar dengan cara melontarkan suatu masalah ke peserta, kemudian peserta menjawab, menyatakan pendapat, ata memberi komentar sehingga memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.



7.



Metode Advesory dan Fishbowl Menyuluh menggunakan metode advesory dan metode fishbowl adalah metode diskusi yang mengedepankan fokus pada solusi. Terdapat fasilitator yang menyiapkan skenario dimana dalam setiap kelompok diskusi, dipilih 1-2 orang yang menghadapi tantangan.



E. Media Penyuluhan Anti Korupsi



10



Media penyuluhan anti korupsi berupa : 1. Buku 2. Audio-visual 3. Boardgame 4. Audio 5. Website F. Evaluasi Penyuluhan Cara melakukan evaluasi penyuluhan menjadi kegiatan yang strategis untuk menilai apakah suatu penyuluhan berjalan sesuai tujuan pelatihan yang dirancang sebelumnya. Evaluasi ala Kirk Patrick menyatakan evaluasi level 1 atau reaksi, evaluasi level 2 atau evaluasi belajar, evaluasi level 3 atau tingkah laku (behavior) dan evaluasi tahap 4 atau evaluasi hasil. 1. Evaluasi level 1 : Reaksi (Reaction) Mengevaluasi bagaimana respon, tenggapan peserta pelayihan atau dapat juga besebut participant, satisfaction. apakah peserta akan merekomendasikan orang lain untuk mengikuti pelatihan. 2. Evaluasi level 2 : Belajar (Learning) Mengevaluasi dampak penyuluhan terhadap peserta. Apakah setelah penyuluhan berakhir ada perubahan dari aspek pengetahuan, keterampilan atau perilaku kerja kearah yang lebih bai, sesuai tujuan diselengarakannya. 3. Evaluasi level 3 : Tingkah Laku (Behavior) Mengukur dari aspek perubahan perilaku yang berdampak pada kinerja. Cara mengukurnya dengan melakukan serangkaian test dan observasi. 4. Evaluasi level 4 : Evaluasi Hasil (Result) Mengukur dari hasil akhir (result) setelah mengikuti penyuluhan. Hasil akhir dalam hal ini dapat berupa indikator-indikator kinerja yang nyata seperti



kenaikan



produktifitas.



Penurunan



peningkatan kualitas, penurunan keluhan.



11



tingkat



kesalahan,



BAB III PENUTUP A.



Kesimpulan Penyuluh anti korupsi adalah agen perubahan yang turut serta bersama KPK memberabtas korupsi melalui kegiatan penyuluhan antikorupsi. Berdasarkan SKKNI penyuluh anti korupsi ada 7 keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang Penyuluh Antikorupsi, yaitu merencanakan penyuluhan, mengorganisasikan penyuluhan, melaksanakan penyuluhan, mengevaluasi kegiatan penyuluhan, membuat laporan kegiatan, menerapkan K3 dalam penyuluhan, dan menangani konflik yang muncul dalam kegiatan penyuluhan.



B.



Saran Diharapkan bagi para pembaca yang telah membaca makalah ini semoga dapat membantu dan dapat dipraktikkan dalam kehidupan, dan jika dalam



12



makalah ini masih terdapat kekurangan diharapkan untuk memebrikan kritik dan masukannya.



DAFTAR PUSTAKA 1. https://aclc.kpk.go.id/materi/keterampilan-dasar-penyuluh/infografis 2. https://aclc.kpk.go.id/materi/keterampilan-dasar-penyuluh/infografis/rencana-



pelaksanaan-penyuluhan 3. https://aclc.kpk.go.id/materi/keterampilan-dasar-



penyuluh/infografis/mengorganisasi-pembelajaran-antikorupsi 4. https://aclc.kpk.go.id/materi/keterampilan-dasar-penyuluh/infografis/training-



needs-analysis 5. https://aclc.kpk.go.id/materi/keterampilan-dasar-penyuluh/infografis/cara-



menarik-menyampaikan-materi-penyuluhan 6. https://aclc.kpk.go.id/materi/keterampilan-dasar-penyuluh/infografis/evaluasi-



penyuluhan-antikorupsi



13