24 0 225 KB
“Amaedola” (pepatah) peribahasa Nias™ ►1. Abakha Abakha namõ nasi ebua namõ noyo, so sa zu' a su'a sinado (dalam air laut, besar sungai oyo, tetapi ada ukuran sinado). sinado, tempat bawa air dari seruas bambu. - seseorang hendak mempunyai sesuatu barang-barang, harus mempertimbangkan keadaan dan pendapatannya. ►2. Abasõ No abasõ ba ihanui na sa teu (sudah basah dan ditimpa hujan lagi) - Kemalangan yang berumpuk-tumpuk. ►3. Abila ¤. Abila gae akõi gowi, afatõ na lafangamõi. (Pisang yang bungkuk dan ubi yang bengkok, jadi patah kalau diluruskan) - Kebiasaan seseorang susah sekali merobahnya, kalau dipaksakan akan membawa akibat yang tidak baik. ¤. Abila Aõndrõ akõi adõlõ (bengkok, lengkung, bungkuk, dan lurus) - Orang yang tidak jujur hatinya, umpama hatinya satu yang baik tetapi tiga yang jahat, tentu tidak bisa dipercaya. ►4. Abo'A Hulõ abo'a hakhi reziwala, mõi fondrou'õ laga lagania. (Jika pelepah kelapa jatuh, nampaklah bertambah tingginya) - seseorang yang melaksanakan pesta perjamuan. ►5. Abõsi Hede hede ba zabõzi, ao'ao ba zafiso, salakha na irongo. (Panggil orang buta, dan berteriak-teriak kepada orang pekak, tidak mungkin ia mendengar) - Orang bodoh dan tolol, bagaimana juga mengajarkannya dan memimpinnya pasti tidak akan berhasil. ►6. Adolu
Ha sabulo ba gadulo (cuma sendirian dikayu lapuk) - Anak tunggal dari Bapaknya, sebatang kara. ►7. Adõlõ Na adõlõ geu ba labe'e dela, ba na abila ba labe'e famaõ'õ (Kalau kayu lurus dijadikan titi/jembatan dan kalau bengkok dijadikan Famaõ'õ) Famaõ'õ - bagian rumah adat - Kepandaian seeorang dapat dipergunakan pada waktunya menurut keahliannya masing-masing. ►8. Adulo Asala gadulo ba helehele ba fatiti (Sedangkan telur ditempat simpanannya bisa berlaga) - Suami istri dan sanak famili sering berselisih dan sebentar berbaikan kembali. ►9. Aduwa Si'ofõna aduwa akho da'õ zi' ofõna awai belewa. (Siapa yang duluan memberi arang, itu yang duluan selesai parangnya) - Siapa yang duluan bayar uang, itulah yang duluan mendapatkan barang atau duluan dilayani. ►10. Aefa Hulõ aefa zumbõlõ dandrawa, no ibõka mbanua. (Seperti keras alat busur perangkap, tegak menghadap ke awang-awang) - Seorang yang gagal dalam usahanya, tetapi omongannya serasa ada berhasil, untuk menutupi kegagalannya. ►11. Aeru Sõkhi aeru moroi na aetu (Lebih bagus jadi halus daripada jadi putus) - Permintaan yang diberikan sedikit harus diterima daripada tidak dapat apa-apa. ►12. Aetu ¤ Aetu dalu ba wamadõni (Putus ditengah karena tarik menarik) - Perselisihan yang tidak ada yang mau mengalah, akhirnya dapat kerugian besar. ¤ Si no aetu tahalõ si lõ aetu tabase'õ
(Yang sudah diberikan kita terima, yang belum dikasih kita tunggu) - Orang yang meminta harus menanti dengan sabar. ►13. A'ewo A'ewo manõ lõ muhalõ lõ sa'aelaku (Gadis sampai tua belum kawin) - Mungkin tak ada yang melamar karena Jujuran. ►14. Afatõ Afatõ Gahe nono mbawi tõlu rozi wangali, Afatõ gahe nazese lõ ae fangali gahe. (Patah kali anak babi masih tiga ganti, patah kali burung nazese) - Orang kaya dapat kerugian tidak jadi soal baginya, karena masih banyak lagi hartanya. Tetapi orang miskin dapat kerugian sangat terasa . Orang banyak anak kalau mati seorang masih banyak lagi, orang kematian satu anak tunggal sangat susah karena tidak ada yang akan meneruskan keturunan. ►15. Afeto Afeto na tõra famera idanõ ndrima(Kalau terlalu diperas air asam akan menjadi pahit) - Kalau terlalu didesak memajukan sesuatu permintaan, akan mendapat akibat yang tidak baik. Afi Mohombo hombo lõ afi manuge lõ bagi mbisi. (Terbang-terbang tanpa sayap, hingga tak ada ujung betis) - Orang rendah dan miskin hendak menyamakan dengan orang yang tinggi dan kaya, tentu tidak bisa.
Amaedola ba Li Niha atau Peribahasa dalam Bahasa Nias. Sumber Data: Hasil interview kepada JAMALUDIN HALAWA (alias Ama Wati Halawa)-MIGA-GUNUNGSITOLI. 1. Hulö
latawi
mboro'e,
ebua
högö
moroi
ba
gi'o =
Lebih
baik
menyelesaikan masalah secara kekeluargaan daripada menunggu pihak yang berwajib untuk bertindak/ menyelesaikannya. 2. Hulö zogohi boro'e, fatambu nigohi ba fatambu zogohi. =Baik yang kalah maupun yang menang, sama-sama menanggung akibat/ resiko. 3. Hulö mbaewa ba dete gahe, u'ewa göi ba ahegu tou, ba lö göi u'ewa ba ahulua = Keragu-raguan dalam mengambil suatu keputusan dalam sesuatu hal, karena telah diselimuti oleh berbagai pertimbangan. 4. Hulö zigi sitoba'a lela = Seseorang yang tidak berani mengungkapkan sesuatu. 5. Wura-wura si lö motutu bu'u, mangawuli khögu hanu-hanu = Semua apa yang telah diucapkan/ diperbuat oleh seseorang akan dirasakannya sendiri akibatnya. 6. Alölö nafo na no munganga, ahori gö na no mu'a, awai zi lö mondröi zi lö taya ha taromali si sambua = Berbuat baik kepada seseorang merupakan mahkota yang agung dalam hidup. 7. Hulö La'ewa nidanö ba ifuli fahalö-halö = Rasa kepersaudaraan itu sangat kuat dan susah untuk dipecahbelahkan meskipun banyak hal yang merupakan tantangan di antara kehidupan orang yang bersaudara. 8. Hulö latunu go'o ba dumöri samösa zamaböli, felendrua zanörinöri = Apa bila ada suatu pertikaian/pertengkaran/ masalah di antara dua pihak, maka dari keseluruhan jumlah pihak ketiga yang datang, hanya satu orang yang hendak memberikan solusi namun ratusan orang berkehendak untuk memanas-manaskan/ mengobarkan api permasalahan. 9. Mu'ogöri
mbalugu
böi
söbi,
foriti-riti
manö.=
Menakut-nakutkan
seseorang dengan maksud tak sungguhan. 10.
Sökhi wame'e sökhi wanou'ö, awai zimörö zimate = Keputusan
yang baik dan benar akan selalu diakui dan diindahkan. 11.
Solalau niasa, solalau tufo, ha elungu ba mböröta ba elungu ba
hogu. = Pikirkanlah lebih dulu apa yang hendak kamu lakukan sebelum melakukan sesuatu hal, supaya kamu tidak meraba-raba lagi apa yang
semestinya anda perbuat kemudian. (Juga: Turutilah peraturan supaya kamu tak mendapat banyak masalah di kemudian hari). 12.
Hulö geu safatö hogu = Seseorang yang tak punya semangat dan
atau harapan dalam hidupnya. 13.
Akha mate mbaewa, si radi nawö = Meskipun semuanya habis
untuk sesuatu hal, namun apabila hasilnya setimpal dengan hal itu, maka itupun tidak akan dikatakan "merugikan". 14.
Kauko ba hili kauko ba ndraso, faolo ndra'ugö ba ufaolo göi
ndra'o, faoma ita fao-fao. = Mari kita saling menghargai (pendapat) sesama
supaya
suatu
permasalahan
dapat
terselesaikan
dengan
kesepakatan bersama dan adil. 15.
Bõi auko dödö dalimbo ba bõi obu'u dõdõ landrõta. = Hargailah
perasaannya, sudah tahu dia sedang susah (sedih), tak usah lagi menambah beban pemikirannya. 16.
Simanga howu hao, inganga-nganga bawa ba irongo talinga. =
Sesungguhnya orang itu sudah tahu, namun masih mau lagi menanyakan hal itu. (dah tau, tapi masih kepingin nanya terus) 17.
Nifo'awi-awi lahagu, no i'orodugõ hogu fabaya mbõrõ ba
ifabaya-baya'õ khõgu dalu. = Orang yang munafik (penipu), selalu berkata manis, sok sopan dan berlagak jujur namun semuanya itu adalah omong kosong. 18.
No te'io mbai helua ba no te'io mbai mbõgi = Seseorang yang
suka mengatakan hal-hal yang kurang baik kepada orang lain. 19.
Idanõ ba nasoa ba idanõ ba sere. Hana na olotu ba na so gere
ba ohahau = Meskipun suasana tidak menyenangkan atau kacau ketika ada masalah, tetapi bila orang yang ditakuti/disegani datang , maka semuanya akan tenang dan kembali seperti semula. 20.
Mana hili na lakhao ba ahori, mendrua manõ õ ni'a ma'õkhõ. =
Jangan hanya tergantung pada harta yang sudah dimiliki, karena suatu waktu itu juga bisa habis bila hanya diam dan menunggu tanpa berkerja atau berusaha. 21.
So doho, dozi bu'u hili so nono laosi = Bila ada uang, maka
keinginan dapat tercapai dengan mudah (Juga bisa dikatakan: Ada uang, abang sayang...huhuii..)
22.
Bõi fagokhõ na lõ bago = Tak perlu banyak omongan/pembicaraan
bila tak pernah ada bukti nyatanya. 23.
Famuwusi dõgi lõsu = Bekerja keras (banting tulang)
24.
Bõi fabu'u aya ndraono lawere, fawere-were dania = Tak usah
berjanji kalau tak mampu ditepati, karena janji adalah hutang. 25.
Gofu hezoso mõi lõsu ba igo'õ-go'õ ia uliho = Sifat dan perilaku
itu akan selalu dibawa-bawa kemanapun perginya.