Perilaku Kesehatan Masyarakat Tradisional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERILAKU KESEHATAN MASYARAKAT TRADISIONAL



Anggota Kelompok: ● ● ● ●



● ● ● ●



● ●



Ambiya Dea Andani Silvana Dhea Zanuba Rachma Fitri Amaliah Nur Azizah Hani Nur Fadilah Iman Nurdiansyah Ruhiyat Putty Alya Sanda Rahma Dwiyanti Tiara Wike Fitriyani



( P20620120002 ) ( P20620120007 ) ( P20620120008 ) ( P20620120010 ) ( P20620120013 ) ( P20620120015 ) ( P20620120027 ) ( P20620120028 ) ( P20620120036 ) ( P20620120038 )



DAFTAR ISI:



01



02



03



04



PERILAKU KESEHATAN



ETNOMEDISIN



PENGOBATAN TRADISIONAL



ETNOPSIKIATRI



1. PERILAKU KESEHATAN



DEFINISI PERILAKU KESEHATAN ● Perilaku secara psikologi diartikan sebagai kecenderungan untuk merespon berbagai kondisi ataupun situasi (Azjen, 2005). Perilaku juga diartikan sebagai segala sesuatu aktivitas seseorang yang tampak dan dapat diobservasi oleh orang lain secara langsung (Lahey, 2009).



● Kesehatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan sehat tubuh, jiwa dan raga (KBBI, 2014). Kesehatan menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 didefenisikan sebagai keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.



● Perilaku kesehatan adalah semua akitivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable) yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan Kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit serta masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan dan mencari penyembuhan apabila sakit (Notoatmodjo, 2010).



● Menurut Sarafino (2006) perilaku kesehatan adalah setiap aktivitas individu yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan tanpa memperhatikan status kesehatan.



KLASIFIKASI PERILAKU KESEHATAN Notoatmodjo (2010) membagi perilaku kesehatan ke dalam 2 kelompok besar yaitu : 1. Perilaku Orang Sehat Perilaku ini disebut perilaku sehat (healthy behavior) yang mencakup perilaku yang tampak maupun tidak (overt and covert behavior) dalam hal pencegahan penyakit (preventif) dan perilaku dalam upaya meningkatkan kesehatan (promotif). 2. Perilaku Orang yang Sakit Perilaku orang yang sakit terjadi pada orang yang sudah mengalami masalah dengan kesehatannya. Perilaku ini disebut dengan perilaku pencarian masalah kesehatan (health seeking behavior). Perilaku ini mencakup tindakan-tindakan yang diambil seseorang untuk memperoleh kesembuhan atas penyakit yang dideritanya.



2. PENGOBATAN TRADISIONAL



DEFINISI PENGOBATAN TRADISIONAL •



Pengobatan tradisional adalah cara pengobatan atau perawatan yang diselenggarakan dengan cara lain diluar ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan yang lazim dikenal, mengacu kepada pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh secara turun temurun, atau berguru melalui pendidikan, baik asli maupun yang berasal dari luar Indonesia, dan diterapkan sesuai norma yang berlaku dalam masyarakat (UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan).







Berbagai istilah telah digunakan untuk cara pengobatan yang berkembang di tengah masyarakat. WHO (1974) menyebut sebagai “traditional medicine” atau pengobatan tradisional. Para ilmuwan lebih menyukai “traditional healing”. Adapula yang menyebutkan “alternatifmedicine”. Ada juga yang menyebutkan dengan folk medicine, ethno medicine, indigenous medicine (Agoes, 1992).



BENTUK PENGOBATAN TRADISIONAL Menurut Agoes (1992) bentuk pengobatan tradisional dikelompokkan menjadi 4 (empat) jenis yaitu :



1. Pengobatan Tradisional dengan Ramuan Obat Pengobatan tradisional dengan ramuan obat yaitu pengobatan tradisional dengan menggunakan ramuan asli Indonesia, pengobatan tradisional dengan ramuan obat Cina, pengobatan dengan ramuan obat India.



2. Pengobatan Tradisional Spiritual/Kebatinan Pengobatan tradisional spiritual/kebatinan yaitu pengobatan yang dilakukan atas dasar kepercayaan agama, dan dengan dasar getaran magnetis yaitu orang itu bisa memakai pengaruh dari luar dunia manusia untuk membantu orang sakit.



3. Pengobatan Tradisional memakai Peralatan/Perangsang Pengobatan tradisional dengan memakai peralatan/perangsangan yaitu seperti akupuntur, pengobatan atas dasar ilmu pengobatan tradisional Cina yang menggunakan penusukan jarum dan penghangatan moxa (daun arthamesia vulgaris yang dikeringkan) termasuk juga pengobatan urut pijat, pengobatan patah tulang, pengobatan dengan peralatan (tajam/keras), dan benda tumpul.



4. Pengobatan Tradisional yang mendapatkan pengerahan dan pengaturan pemerintah Pengobatan tradisional yang telah mendapatkan pengarahan dan pengaturan pemerintah yaitu seperti dukun beranak, tukang gigi tradisional.



3. ETNOMEDISIN



Etnomedisin adalah cabang antropologi medis yang membahas tentang asal mula penyakit, sebab-sebab dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat tertentu.



Cabang ini sering disebut pengobatan tradisionil, pengobatan primitif, tetapi etnomedisin terasa lebih netral (Foster dan Anderson, 1986:62.



Erwin Ackerknecht, seorang dokter ahli etnologi pada tahun 1940 berbicara “pengobatan primitif”, yang dilukiskan sebagai terutama religius magis yang memanfaatkan beberapa elemen rasional (1971). 1. Etiologi Penyakit Menurut kerangka etnomedisin, penyakit dapat disebabkan oleh dua faktor. Pertama penyakityang disebabkan oleh agen (tokoh) seperti dewa, lelembut, makhluk halus, manusia, dansebagainya. Pandangan ini disebut pandangan personalistik. Penyakit juga dapat disebabkan karena terganggunya keseimbangan tubuh karena unsur-unsurtetap dalam tubuh seperti panas dingin dan sebagainya. Kajian tentang ini disebut kajian naturalatau nonsupranatural. Di dalam realitas, kedua prinsip tersebut saling tumpang tindih, tetapisangat berguna untuk mengenai mengenai konsep-konsep dalam etnomedisin (Foster dan Anderson, 1986:63-64)



2. Konsep Kausalitas Dalam Sistem Personalistik • Glick (1967): Penyakit disebabkan agen-agen yang dengan beberapa cara menjatuhkan kekuatan mereka atas diri para korban. agen-agen dapat berupa mahluk manusia super. • Alland (1970): Agen-agen tersebut dapat melintasi alam natural dan supranatural yaitu tukang tenung, mahluk supranaturanal yaitu hantu, setan-semak-semak dan tukang sihir dan dewa semuanya dapat menyebabkan penyakit. 3. Konsep Kausalitas Dalam Sistem Naturalistik: Khusus untuk pengobatan penyakit naturalistik, biasanya digunakan bahan-bahan dari tumbuhan (herbalmedicine) dan hewan (animalmedicine) atau gabungan kedua. Sementara untuk penyakit personalitik banyak digunakan pengobatan dengan ritual dan magis. Sehat adalah apabila unsurunsur dasar dalam tubuh manusia “humor”, Yin dan Yang, serta dhosa dalam Ayuverda berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu. 4. Konsep pengobatan naturalistik • Patologi humoral berdasarkan atas konsep ”humor” (cairan) dalam tubuh manusia ditemukan dalam teori yunani mengenai empat unsur (Tanah, Air, Udara, Api) • Pengobatan Ayurveda: Dalam pengobatan Ayurveda di India, jelliffe (1957) mengadakan penelitian bahwa makanan garam (panas) meliputi telur, daging, susu, dahl, madu, dan gula. Makanan tonda (dingin) meliputi sari buahbuahan, yoghurt, keju asam, nasi dan air.



5. Yin dan yang (Pengobatan Tradisional Cina): Pengobatan tradisional cina mewakili kasus tentang konsep sentral dalam kosmologi Cina. ”Pasangan kekuatan ying dan yang, dimana interaksi yang terus menerus berada dibalik seluruh gejala alam, terbentuk dan berfungsi tubuh manusia (croizier 1968). • Unsur yang mewakili: langit, matahari, api, panas, kering, cahaya, prinsip kelakilakian, bagian luar, sebelah kanan, hidup, tinggi, keagungan, baik, indah, kebajikan, aturan, kebahagiaan, kekayaan, dengan kata lain segala unsur yang positif. • Unsur yin mewakili: bumi, bulan, air, dingin, kelembaban, kegelapan, prinsip kewanitaan, bagian dalam, sebelah kiri, kematian, rendah, tidak agung, jahat, buruk, keculasan, kekacauan, dan kemiskinan singkatnya yang bersifat negatif.



4. ETNOPSIKIATRI



DEFINISI ● Etnopsikiatri terdiri dari dua kata yaitu etno dan psikiatri. Etno adalah ilmu yang menyangkut tentang pembahasan terhadap suatu kebudayaan, yang erat hubungannya dengan kepercayaan masyarakat akan penyebab terjadinya suatu penyakit. Sedangkan psikiatri adalah cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan kesehatan mental. ● Berdasar dari pengertian sehat menurut WHO “Health is a state of complete physical, mental and sosial well–being, and not merely the absence of disease or infirmity”, jelas bahwa ada hubungan erat antara penyakit fisik dan mental.



Faktor-faktor yang Mempengaruhi Munculnya Etnopsikiatri 1. Munculnya sikap “normal” dan “abnormal” di masyarakat



Sikap normal adalah sikap yang dimiliki individu dimana kondisi mentalnya dalam keadaan baik dan tidak terganggu. Sedangkan abnormal adalah keadaan dimana adanya gangguan mental yang diderita oleh seorang individu. Adanya perbedaan tingkah laku dalam diri setiap masyarakat boleh jadi terjadi akibat gangguan pengaruh mental masing-masing.



2. Pemahaman Etiologi-etiologi tentang Gangguan Mental



Tulisan-tulisan etnografi penuh dengan penjelasan tentang bagaimana para warga kelompok yang dipelajari menjelaskan tentang penyakit fisik, Sebaliknya, pengetahuan kita mengenai bagaimana masyarakat-masyarakat awam menjelaskan gangguan mental atau penyakit jiwa sangat kurang tersusun secar sistematis



3. Perbedaan Cara Pandang Pengobatan Gangguan Mental Etnopsikiatri kemudian muncul sebagai sebuah representasi dari para ahli antroplogi mengenai bagaimana sebenarnya budaya memandang sebuah gangguan mental. Mereka tak ingin terpaku dengan pengobatan medis semata, namun coba menyambungkan dengan pandangan dan pendapat masyarakat sesuai dengan budaya yang ada di lingkungannya.



Keterkaitan Etnopsikiatri dengan Kesehatan 1. Siapa yang Menyembuhkan? Berasal dari bahasa Tungus, Siberia, istilah shaman digunakan dalam arti umum tentang penyembuh yang memiliki kekuatan-kekuatan supranatural dan kontak dengan roh-roh, biasanya diperoleh melalui “pemilihan” oleh para roh. Dalam pengobatan, shaman biasanya berada dalam keadaan kesurupan (tak sadar), dimana mereka berhubungan dengan roh pembinanya untuk mendiagnosis penyakit. Di lain pihak, kemampuan untuk melihat hal-hal yang tak bisa dilihat oleh orang lain untuk meramal disebut “kehalusan”. Ini merupakan suatu cirri yang amat dinilai tinggi, yang merupakan cirri dari peramalperamal tingkat rendah, dan merupakan “karakteristik istimewa dari shaman”.



2. Penyembuhan Terhadap Orang yang Sakit Jiwa Dalam masyarakat non-Barat, mayoritas yang menunjukkan tingkah laku abnormal, kalau mereka tidak bersifat galak, lebih sering diberi kebebasan gerak dalam masyarakat mereka; kebutuhan-kebutuhan mereka dipenuhi oleh anggota keluarga mereka. Namun, di kalangan masyarakat tradisional, beberapa penyakit jiwa, terutama yang bersifat keras atau memberikan ancaman kekerasan, membutuhkan bentukbentuk pengobatan yang lebih formal. Kadang-adang pengobatan itu kesluruhannya bersifat sangat profsional (dipandang dari konteks masyarakat yang bersangkutan), dan pada kesempatan lain lebih merupakan “pengobatan rumah”.



Keterkaitan Etnopsikiatri dengan Kesehatan 3. Tujuan Perawatan Perawatan Barat a.



b.



Perawaatan dalam terapi Barat berkisar dari pengobatan simptomik, dari hal-hal seperti gerakan-gerakan tics dan fobia sampai “pembongkaran besarbesaran kepribadian pasien”. Terapi Barat dalam arti tertentu adalah reedukasi;pasien didorong untuk mengembangkan suatu pandangan baru tentang dirinya sendiri, dengan harga diri yang lebih besar, agar ia bebas dari rasa sakit subjektif, kekhawatiran dan stress, mungkin untuk mencapai kebebasan yang lebih besar, dan dapat berfungsi lebih efektif lagi dalm masyarakat.



Perawatan Non-Barat a.



b.



Ahli-ahli terapi non-Barat lebih pragmatis dalam pendekatannya, bertujuan untuk mendapat hasil yang cepat, yang berarti pengurangan atau penghapusan gejala-gejala abnormal yang dibawa pasien kepadanya. Apabila hubungan verbal antara ahli terapi dengan pasien merupakan dasar bagi perawatan Barat, maka pada bagian terbesar masyarakat non-Barat, banyak komunikasi verbal yang berlangsung adalah antara penyembuh dengan roh-roh, dan bila melibatkan pasien secara langsung, komunikasi itu ditujukan kepadanya dan tidak selalu memerlukan suatu jawaban.



TERIMA KASIH CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by Storyset.



REFERENSI



● Husaini, dkk. 2017. Dalam Maman Saputra (Ed.). BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATAN : ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATAN. Banjarbaru.



● Manalu, Rosliana Karolina. 2016. Gambaran Perilaku Kesehatan Menggunakan Pengobatan Tradisional Karo pada Masyarakat Karo di Kota Medan. Diakses pada tanggal 25 Februari 2021, http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/58745/Chapter%20II.pdf?se quence=4&isAllowed=y