Perkuliahan 10 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

10. Kreativitas dan Inovasi PERKULIAHAN I Dr. Mohammad Faisal Amir Dra. Sri Sungkowati, MM



Tujuan perkuliahan: Setelah mengikuti perkuliahan ini, setiap mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan yang tersebut di bawah ini. 1. Memahami konsepsi ketersinggungan inovasi dan kreativitas dalam pengelolaan bisnis; 2. Mempunyai kemampuan untuk mensinergikan pola fikir inovatif dan kreatif dalam kegiatan ekonomi. 3. Mengembangkan perilaku kreatif dan inovatif dalam dalam menunjang pengelolaan bisnis agar berhasil. Sinopsis Perkuliahan Telah diketahui melalui perkuliahan sebelumnya bahwa kreativitas adalah sebuah keterampilan berfikir dalam rangka menghasilkan ide baru atau biasa yang distilahkan dengan “idea generation”; adapun, inovasi adalah mewujudkan ide baru dalam sebuah produk, proses, atau prosedur yang bisa dinikmati oleh orang banyak. Kedua konsep inovasi dan kreativitas dalam sebuah perusahaan pada dasarnya adalah dua sisi dari satu mata uang yang sama. Yang dipasarkan oleh perusahaan adalah sebuah produk; bila produk tersebut baru, maka disebut produk inovatif. Sebuah produk inovatif pun tidak muncul begitu saja, terdapat sejumlah kebijakan manajemen yang diarahkan keada setiap karyawan atau kelompok kerja agar berfikir kreatif, suasana kerja didesain agar kreativitas karyawan tersebut keluar, fasilitas kerja dan semua kebutuhan kerja juga disiapkan, serta disediakan dana untuk pengembangan produk, proses produksinya, dan pengenalannya kepada masyarakat. Kegiatan Latihan: Mengerjakan quiz untuk mengetahui apakah pengetahuan dan pemahaman yang telah disimpan dalam diri mahasiswa benar atau masih perlu disempurnakan.



1. Inovasi mempunyai keterkaitan dengan kreativitas Inovasi dan kreativitas adalah dua konsep yang selalu menjadi perbincangan dalam era bisnis modern saat ini. Kedua konsep tersebut selalu bergandengan dalam mengisi kehidupan akademik, bisnis, seni, atau aspek lainnya dalam kehidupan manusia. Bisa kita katakan bahwa dalam kegiatan operasional dua konsep tersebut adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Sebuah inovasi memerukan pemikiran kreatif; dan, pemikiran kreatif bila tidak diujudkan dalam sebuah produk akan menjadi mubadzir atau sia-sia. Makna kedua konsep inovasi dan kreativitas telah dibahas dalam perkuliahan sebelumnya. Pada dasarnya inovasi adalah ide baru, cara pandang baru, metode baru, atau produk baru yang memberikan nilai kebermaknaan. Ide atau produk baru bila tidak ada nilainya bukan sebuah inovasi. Memperkenalkan busana bikini sebagai seragam kerja sekalipun baru bukan inovasi karena tidak ada nilai kemanfaatannya untuk produktivitas kerja. Sebaliknya, memperkenalkan baju tahan peluru bagi prajurit yang berperang bisa disebut sebagai inovasi. Dalam penciptaaan sebuah inovasi, keterlibatan proses berfikir kreatif adalah keniscayaan atau harus ada. Berfikir kreatif adalah kebiasaan pebelajaran yang memerlukan keterampilan tertentu, pemahaman substansi keilmuan, dan penguasaan konteks lingkungan secara mahir. Proses kreatif adalah muara dari sebuah inovasi. Karena keterdekatan antara keduanya, dalam kehidupan sehari-hari seringkali kedua konsep tersebut dimaknakan satu dan gunakan secara tmpang tindih. Orang menyebut produk kreatif dan yang dimaksudkan adalah inovasi; begitu pula sebaliknya, hasil sebuah inovasi disebut kreativitas. Pendek kata, manusia yang hidup di dunia ini harus mempunyai dan selalu mengembangkan pemikiran kreatif. Melalui pemikiran kreatif tersebut seseorang akan mampu menghasilkan sebuah inovasi produk atau inovasi proses bekerja. Dalam menghadapi kehidupan dunia yang penuh tantangan ini yang akan memenangkannya adalah manusia inovatif. Benar apa yang dikatakan oleh Gary Hamel, seorang konsultan manajemen terkenal di Amerika yang mengatakan “Innovate or die!”



UNIVERSITAS BOROBUDUR



1



2. Empat macam, jenis, atau model kreativitas untuk inovasi Kreativitas dalam kaitannya dengan inovasi dilihat dari aspek produktivitas atau hasil kerjanya dapat dibedakan atas empat macam atau jenis; yakni: ▪ Big C creativity: model ini digunaan untuk mendeskripsikan karya sedikit orang yang mampu mentransformasikan ilmunya menjadi invensi. Karya mereka pada umumnya diterima sebagai karya inovatif besar yang mengubah kemapanan situasi (ground-breaking). Beberapa contoh inovasi besar adalah karya Einsten tentang teori relativitas, Teori darwin tentang evolusi, karya seni lukis Guernia oleh Picasso, Symphony 9 oleh Ludwig van Beethoven, dan seterusnya. ▪ Pro c creativity: model kreativitas ini memerlukan waktu yang lama (sekurang-kurangnya 10 tahun) untuk pengembangannya. Misalnya, seorang musisi yang menunjukkan bakatnya sejak kecil dan telah melakukan latihan terus menerus sampai mampu mencapai tingkatan maestro dan juda seorang seorang dosen fisika yang seacar terus menerus melakukan penelitian dalam bisdang fisika sehingga menjadi seorang pakar. ▪ Little c creativity: model kreativitas ini dilakukan oleh kebanyakan orang yang berperilaku secara fleksibel, cerdas, dan keaslian diri setiap hari. Kreativitas sehari-hari ini ditunjukkan dengan kemampuan seseorang yang mampu menyelesaikan masalah rumit dengan cepat dan sederhana. Misalnya, seorang fotagrafer yang mampu mengambil foto secara indah dan menarik, seorang mahasiswa yang selalu memikirkan keilmuannya dalam kegiatan penelitian. ▪ Mini c creativity: model kreativitas ini adalah membuat refleksi diri terhadap setiap pengalaman, perilaku, dan peristiwa yang dialami oleh seseorang. Kreativitas ini dapat dikembangkan melalui arahan guru dan orang tua. Refleksi tersebut bisa disebut kreatif apabila bersifat flesibel, cerdas, dan orisinil.



UNIVERSITAS BOROBUDUR



2



3. Inovasi dan kreativitas adalah penentu keberhasilan usaha Gary Hamel, seorang konsultan manajemen terkemuka di Amerika Serikat pernah mengatakan sebuah ungkapan “Innovate or Die”. Maknaya adalah bahwa setiap perusahaan diharuskan untuk selalu berinovasi; bila tidak, maka ia akan mati. Orang yang selalu melakukan inovasi dalam bisnisnya disebut dengan wirausaha (enterpreneur) Terdapat dua kata kunci dalam berwirausaha; yang pertama adalah berkreasi, berinovasi, atau menciptakan hal baru, dan yang kedua adalah menanggung resiko kegagalan atau keberhasilan. Kebutuhan inovasi menjadi sangat penting khususnya bagi industri kecil atau bisnis awal (starter); bahkan, dapat disebutkan inovasi adalah modal dasar bagi industri kecil untuk menapakkan bisnisnya. Hal itu bukan berarti bahwa perusahaan besar tidak perlu melakukan inovasi. Perusahaan besar secara mendasar adalah perusahaan yang telah didirikan cukup lama dan telah mempunyai dukungan pelanggan dan citra merk yang unggul. Yang perlu diperhatikan dalam inovasi ini bukan hanya pada aspek produknya saja; tetapi, juga pada inovasi proses agar harga barang bisa ditekan jauh di bawah harga pada umumnya dan juga pada inovasi sosial agar organisasi perusahaan menjadi lentur dan adaptif terhadap lingkungan. Mengingat keberhasilan usaha sering dikaitkan dengan inovasi, sebagian pakar mendefinisikan inovasi sebagai 'the successful implementation of a creation' (Heunks and Roos, 1992). Yang disebut dengan keberhasilan adalah timbulnya pertanda keuntungan bisnis (profitability), pertumbuhan (growth), dan meningkatnya produktivitas (productivity). Proposisi yang disebutkan di atas sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Felix J. Heunks (1998). Dalam penelitian tersebut juga ditemukan bahwa inovasi dan keberhasilan industri kecil, khususnya bisnis start-up dipengaruhi oleh kreativitas yang dimiliki oleh pengelolanya. Yang menjadi masalah adalah kebanyakan industri baru realtif kurang inovatif dibandingkan dengan industri yang telah berdiri lama. Oleh karena itu, inovasi bisnis pada dasarnya juga dipengaruhi oleh pengalaman mengelola bisnis secara benar.



UNIVERSITAS BOROBUDUR



3



4. Inovasi dan kreativitas di perusahaan atau organisasi Banyak praktisi usaha yang meyakini bahwa kreativitas dan inovasi adalah unsur dalam manajemen yang mengantarkan sebuah usaha menjadi berhasil. Namun, untuk mengukur kreativitas dan inovasi karyawan tidak mudah karena dalam kedua konsep tersebut terdapat sejumlah unsur yang sangat kompleks, bertingkat, dan waktu yang tidak sebentar. Bila kita tidak mampu menentukan unsur-unsur dalam kreativitas dan inovasi yang tersimpan dalam diri karyawan, maka untuk memilih dan memetakan mana karyawan yang kreatif dan bukan kreatif juga menjadi susah. Secara teori sebagaimana yang dikemukakan oleh Amabile (1997) terdapat tiga komponen utama yang berkontribusi terhadap kreatifitas seseorang atau sebuah tim kecil; yakni, kepakaran, keteterampilan berkreasi, dan motivasi intrinsik. Sebaliknya, komponen utama dalam lingkungan kerja yang lebih besar dalam rangka mendorong kreativitas karyawan adalah motivasi organisasi untuk berinovasi, sumber daya (resources), dan praktek manajemen yang diterapkan yang termasuk di dalamnya adalah tugas kerja yang menantang dan adanya supervisi. Seperti diketahui kreativitas bisa terjadi dalam ruang lingkup individu, kelompok kerja, atau perusahaan. Kreativitas dan pemikiran inovatif yang dimiliki oleh setiap karyawan tidak serta merta menjadikan sebuah perusahaan akan menjadi kreatif dan inovatif. Kreativitas perusahaan atau organisasi memerlukan pengelolaan terfokus dan penyediaan sumber daya yang mencukupi yang termasuk di dalamnya adalah dukungan dana dan penyediaan fasilitas yang mencukupi. Sebaliknya, dana yang besar dan fasilitas yang canggih juga tidak mamou menggerakkan inovasi perusahaan kalau kualitas karyawannya tidak kreatif atau malas. Sehingga, dapat disebutkan bahwa kreativitas dan inovasi perusahaan memerlukan interkasi antara potensi individu dengan kebijakan perusahaan yang termasuk di dalamnya membangun kerjasama antara karyawan yang kohesif dan bermakna.



UNIVERSITAS BOROBUDUR



4



5. Inovasi dan kreativitas dalam kegiatan ilmiah di perguruan tinggi Kegiatan utama di perguruan tinggi yang melibatkan civitas akademika (dosen dan mahasiswa) adalah satu yakni; pengajaran (teaching) dan pembelajaran (learning). Kegiatan pengajaran adalah kewajiban kerja yang melekat dalam diri dosen dan kegiatan pembelajaran adalah kewajiban yang melekat dalam diri mahasiswa. Untuk menciptakan kegiatan pengajaran-pembelajaran yang efektif, kedua belah fihak memerlukan komunikasi yang lancar melalui media yang efektif, lingkungan yang segar, dan muatan informasi yang cukup (tidak berlebhan atau kurang) di mana kedua belah fihak saling menikmati proses tersebut dengan riang dan bergembira. Tidak disangkal bahwa pada abad ke 21 ini inovasi dan kreativitas merupakan pengungkit untuk menciptakan masyarakat kreatif. Oleh karena itu perguruan tinggi diharuskan untuk mengadopsi dua konsep tersebut dalam kebijakan pendidikan yang bersinergi. Sinerginya secara operasional dijelaskan melalui penerapan kegiatan inovatif untuk pengajaran dan kreatif untuk kegiatan pembelajaran. Implikai dari pernyataan tersebut adalah bahwa setiap dosen harus mengembangkan kemampuan inovatifnya (innovative teaching) dalam menyajikan informasi perkuliahan. Sedangkan, mahasiswa harus mengembangkan kemampuan berfikir kreatif (creative learning) dalam mengelola proses pembelajarannya bagi dirinya sendiri. Dalam hal ini, pembelajaran kreatif pada dasarnya meliputi kegiatan pemahaman dan kesadaran baru yang memungkinkan mahasiswa untuk menjelajahi seluruh makna di balik informasi materi ajar yang disampaikan melalui keterampilan berfikirnya yang mendalam. Mahasiswa dituntut untuk mampu memberdayakan diri dan menjadi pusat kegiatan pendidikan. Bentuk inovasi dosen dalam menyajikan substansi perkuliahannya melalui proses tertentu yang mampu mengarahkan mahasiswa mampu mengendalikan proses pembelajaran yang kreatif dengan mengimplementasikan metode baru, peralatan baru, dan materi baru yang akan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam rangka mengoptimalkan potensinya.



UNIVERSITAS BOROBUDUR



5



6. Kehidupan industri kreatif dan peluang pengembangannya di Indonesia Dalam perspektif pengembangan ekonomi di Indonesia kita mengenal industri kreatif, sebuah kegiatan ekonomi yang digulirkan oleh pemerintah melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 6 tahun 2009 tentang tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Pada dasarnya Inpresini mendukung kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif tahun 2009- 2015, yakni pengembangan kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Inpres No. 6 tahun 2009 tersebut diperbaharui oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden tahun 72 tahun 2015 yang mengklarifikasikan produk kreatif menjadi 16 subsektor yang kemudian dirinci ke dalam 206 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha. Keenam belas) ranah ekonomi kreatif yang diprogramkan oleh pemerintah yakni pada sektor 1. arsitektur, 2. desian interior, 3. desain komunikasi visual, 4. desain produk, 5. film, animasi, dan video, 6. fotografi, 7. kria, 8. kuliner, 9. musik, 10. fesyen, 11. aplikasi dan game developer, 12. penerbitan, 13. periklanan, 14. televisi dan radio, 15. seni pertunjukan, dan 16. seni rupa Untuk mensukseskan keempat belas sektor industri kreatif tersebut Presiden telah memerintahkan hampir semua kementerian kementerian dan pimpinan daerah untuk mendukungnya melalui program operasional yang terukur d kawasan masing-masing. Pertumbuhan ekonomi kreatif tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Sektor industri kreatif di Indonesia pada tahun 2018 telah menyumbang ekspor senilai USD 19,4 miliar atau setara dengan 12,88 persen dari total ekspor Indonesia. Dari sisi pekerja, sektor industri kreatif menyumbang lapangan kerja untuk 15,9 juta orang atau setara dengan 13,9 persen dari total lapangan kerja di Indonesia. Itu berarti terdapat 14 dari 100 orang di Indonesia yang bekerja pada industri kreatif. Data ini menunjukkan bahwa berwirausaha melalui sektor ekonomi kreatif adalah peluang bagi setiap lulusan perguruan tinggi. Tentunya, landasan utamanya adalah berfikir kreatif untuk menciptakan sebuah inovasi.



UNIVERSITAS BOROBUDUR



6



DAFTAR PUSTAKA Felix J. Heunks. “Innovation, Creativity and Succes” in Small Business Economics (Vol. 10, No. 3, May, 1998), pp. 263-272 Mohammad Faisal Amir. Kreativitas dan Inovasi dalam Bisnis: Menggali Potensi Diri untuk Berkreasi dan Berinovasi. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2014 Neil Anderson, Kristina Potacnik, dan Jing Zhou. “Innovation and Creativity in Organizations: A State-of-the-Science Review, Prospective Commentary, and Guiding Framework” in Journal of Management (Vol. 40 No. 5, July 2014 1297 –1333 DOI: 10.1177/0149206314527128)



UNIVERSITAS BOROBUDUR



7