Permesinan Konvensional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. PENGERTIAN PROSES PERMESINAN Proses pemesinan adalah proses pemotongan material menjadi bentuk benda kerja dengan menggunakan perkakas potong yang dipasang pada mesin perkakas. Sedangkan mesin perkakas adalah suatu mesin atau alat di mana energi yang diberikan digunakan untuk mendeformasikan dengan selanjutnya memotong material ke dalam bentuk dan ukuran dengan kekasaran yang sesuai dengan yang diinginkan. Proses pemesinan dengan menggunakan prinsip pemotongan logam dibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu : proses pemotongan dengan mesin pres, proses pemotongan konvensional dengan mesin perkakas, dan proses pemotongan non konvensional . Proses pemotongan dengan menggunakan mesin pres meliputi pengguntingan (shearing), pengepresan (pressing) dan penarikan (drawing, elongating). Proses pemotongan konvensional dengan mesin perkakas meliputi proses bubut (turning), proses frais (milling), sekrap (shaping). Proses pemotongan logam ini biasanya dinamakan proses pemesinan, yang dilakukan dengan cara membuang bagian benda kerja yang tidak digunakan menjadi beram (chips) sehingga terbentuk benda kerja. Dari semua prinsip pemotongan di atas pada buku ini akan dibahas tentang proses pemesinan dengan menggunakan mesin perkakas. Proses pemesinan adalah proses yang paling banyak dilakukan untuk menghasilkan suatu produk jadi yang berbahan baku logam. Diperkirakan sekitar 60% sampai 80% dari seluruh proses pembuatan suatu mesin yang komplit dilakukan dengan proses pemesinan.



B. PENGERTIAN PERMESINAN KONVENSIONAL Pemesinan konvensional adalah satu bentuk pembuatan subtraktif, di mana himpunan proses bahan-kerja menggunakan alat mesin dorongan kuasa, seperti gergaji, pembubut, mesin pengisar, dan gerudi, digunakan dengan alat memotong yang tajam untuk membuang fizikal bagi mencapai geometri yang dikehendaki. Pemesinan adalah sebahagian daripada pembuatan kebanyakan produk logam, tetapi ia juga boleh digunakan ke atas bahan-bahan seperti kayu, plastic, tembikar dan rencam. Seseorang yang pakar dalam pemesinan dipanggil jurumesin. bilik, bangunan, atau syarikat di mana pemesinan dilakukan dikenali sebagai kedai mesin. Pemesinan boleh menjadi perniagaan, hobi, atau kedua-duanya sekali. Kebanyakan pemesinan moden yang dijalankan oleh kawalan berangka komputer (CNC). Komputer digunakan untuk mengawal pergerakan dan operasi pengisar, pelarik, dan pelbagai mesin pemotongan lain. Arti yang tepat bagi "pemesinan" telah berkembang selama lebih dua abad yang lalu sebagaimana teknologi semakin maju. Semasa Zaman Mesin , ia dirujuk sebagai (apa yang mungkin kita panggil hari ini) proses pemesinan "tradisional", seperti Turning, boring,



penggerudian, pengisaran, broaching, penggergajian, pembentukan, penyeruta, rea ming,dan penorehanatau grinding. Sejak kedatangan teknologi baru seperti pemesinan penuaian elektrik, electrochemical machining, pemesinan pancaran elektron, pemesinan fotokimia, dan pemesinan ultrasonik, retronym untuk "pemesinan konvesional" boleh digunakan untuk membezakan teknologi klasik dengan yang baru. Istilah "pemesinan" tanpa kualifikasi biasanya bermaksud pemesinan konvensional dan penyingkiran bahan. Dengan percambahan teknologi pembuatan bahan tambahan baru-baru ini, pemesinan konvensional telah diklasifikasikan secara retronym, pemikiran dan bahasa, sebagai kaedah pembuatan Luak. Dalam konteks yang sempit, bahan tambahan dan kaedah Luak boleh bersaing antara satu sama lain. Dalam konteks industri keseluruhan yang luas, hubungan mereka adalah komplementari. Kaedah masing-masing mempunyai kelebihan tersendiri berbanding dengan yang lain. sementara kaedah pengeluaran bahan tambahan boleh menghasilkan reka bentuk prototaip yang sangat rumit mustahil untuk meniru oleh pemesinan,kekuatan dan pemilihan bahan mungkin terhad. Dengan pemesinan konvensional, kos overhed dan bahan boleh dikurangkan dan selalunya menjurus ke arah pengeluaran secara besar-besaran. Berikut beberapa contoh permesinan konvensional: 1. Mesin Bubut (Turning Machine) merupakan proses produksi yang melibatkan bermacam-macam mesin yang pada prinsipnya adalah pengurangan diameter dari benda kerja. Proses-proses pengerjaan pada mesin bubut secara umum dikelompokkan menjadi dua yaitu: proses pemotongan kasar dan pemotongan halus atau semi halus. Jenis mesin ini bermacam-macam dan merupakan mesin perkakas yang paling banyak digunakan di dunia serta paling banyak menghasilkan berbagai bentuk komponen-komponen sesuai peralatan. Pada mesin ini, gerakan potong dilakukan oleh benda kerja dimana benda ini dijepit dan diputar oleh spindel sedangkan gerak makan dilakukan oleh pahat dengan gerakan lurus. Pahat hanya bergerak pada sumbu XY. 2. Mesin Ketam (Shaping Machine) Pada proses permesinan ini hanya dapat memotong menurut garis lurus dengan jenis/tipe pemotongan yang sama dan selalu memotong hanya dalam satu arah, sehingga langkah balik merupakan langkah terbuang (waktu terbuang). Proses menyekrap menggunakan tool yang lebih keras dari benda kerja. 3. Mesin Frais (Milling Machine) Pada proses Freis, prinsip dasar yang digunakan adalah terlepasnya logam (geram) oleh gerakan pahat yang berputar. Mesin ini dapat melakukan pekerjaan seperti memotong, membuat roda gigi, menghaluskan permukaan, dan lain-lain. Prinsip kerja dari proses milling adalah pemotongan benda kerja dengan menggunakan pahat bermata majemuk yang dapat menghasilkan sejumlah geram. Benda kerja diletakkan di meja kerja kemudian, dipasang pahat potong



dan disetel kedalaman potongnya. Setelah itu, benda kerja didekatkan ke pahat potong dengan pompa berulir, untuk melakukan gerak memakan sampai dihasilkan benda kerja yang diinginkan. 4. Mesin Bor (Drilling Machine) Pada mesin Gurdi pahat potong yang digunakan berupa twist drill yang terdiri dari dua atau lebih pahat potong tunggal, sehingga dikelompokkan sebagai pahat bermata potong banyak. Gerakan memotong dan memahat dilakukan oleh pahat.



C. Kelemahan Permesinan Konvensional 1. 2. 3. 4.



Butuh waktu yang relative lama dalam penyetelan mesin Tingkat ketelitian pengukuran kurang akurat Waktu yang diperlukan dalam proses produksi kurang efesien Tingkat keterampilan atau ketelitian operator mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan 5. Kualitas yang dihasilkan harus terus dipantau 6. Hanya bisa dipakai untuk benda silindris