Persamaan Dan Perbedaan Pengendalian Hayati Dan Alami [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENGENDALIAN HAYATI DAN ALAMI Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah Pengendalian Hayati Dosen Pengampu: Dr. H. Salamet Ginandjar, Ir,.MM.Kom.



Disusun oleh : Aqil Alviana Gunawan



1177060015



Ismi Haqqi



1177060041



Lelis Dinul Zakiah



1177060047



Siska Agustin



1177060078



JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 1439 H/ 2019 M



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ” PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENGENDALIAN HAYATI DAN ALAMI”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.



Bandung, 24 April 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii BAB I ............................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 1.1



Latar Belakang ............................................................................................... 1



1.2



Rumusan Masalah .......................................................................................... 2



1.3



Tujuan ............................................................................................................. 2



BAB II ........................................................................................................................... 2 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3 2.1



Pengertian



Persamaan



Dan



Perbedaan



Pengendalian



Hayati



Dan



PengendalianAlami………………………………………………………………....3 2.2



Persamaan pengendalian hayati dan pengendalian alami ............................... 5



2.2.



Perbedaan pengendalian hayati dan pengendalian alami .............................. 5



BAB III ......................................................................................................................... 8 PENUTUP ..................................................................................................................... 8 3.1



Kesimpulan ..................................................................................................... 8



DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 9



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian hayati digunakan untuk menyatakan penggunaan musuh alami dalam mengendalikan hama-hama serangga. P. DeBach (1991) lebih lanjut memperbaiki istilah pengendalian hayati dan membedakan antara “pengendalian alami” dari “pengendalian hayati”. Pengendalian alami ialah proses pengaturan kepadatan populasi suatu organisme yang berfluktuasi di antara batas bawah dan batas atas populasi selama kurun waktu tertentu oleh pengaruh faktor-faktor lingkungan abiotik atau biotik. Pengendalian hayati (dari pandangan ekologis) ialah “aksi parasit(oid), predator dan patogen” dalam pemeliharaan kepadatan populasi organisme lain pada suatu ratarata populasi yang lebih rendah daripada yang akan terjadi jika musuh alami tersebut tidak ada. Van den Bosch et al. (1982) memodifikasi sebagian istilah-istilah tersebut di atas menurut dua pengertian Pengendalian hayati terapan ialah manipulasi musuh alami oleh manusia untuk pengendalian hama. Pengendalian hayati alami ialah pengendalian hama oleh musuh alaminya yang terjadi tanpa intervensi manusia. Pengendalian hayati terapan dapat dipecah lagi menjadi tiga kategori pokok yaitu:Pengendalian hayati klasik ialah pengendalian suatu jenis hama dengan introduksi musuh alami. Augmentasi musuh alami ialah upaya meningkatkan populasi musuh alami atau efeknya yang menguntungkan. Konservasi musuh alami ialah upaya melestarikan, melindungi dan menjaga populasi musuh alami. Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan persamaan dan perbedaan pengendalian hayati dan pengendalian alami terdapat dalam:



1.



Al-Qur’an surat Ar Rum ayat 41



1



Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.



2. Al-Qur’an Surat Al Mulk ayat 3:



Artinya: “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yan\g Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah\ kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari persamaan dan perbedaan pengendalian hayati dengan pengendalian alami? 2. Apa saja persamaan pengendalian hayati dan pengendalian alami? 3. Apa saja perbedaan pengendalian hayati dan pengendalian alami? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian persamaan dan perbedaan pengendalian hayati dan pengendalian alami. 2. Mengetahui persamaan pengendalian hayati dan pengendalian alami. 3. Mengetahui perbedaan pengendalian hayati dan pengendalian alami.



BAB II



2



PEMBAHASAN



2.1 Pengertian



Persamaan



Dan



Perbedaan



Pengendalian



Hayati



Dan



Pengendalian Alami 



Persamaan



KBBI



: Keadaan yang sama atau yang serupa dengan yang lain; persesuaian



Webster



: Memiliki karakteristik yang sama: sangat sebanding



Oxford



: Memiliki kemiripan dalam penampilan, karakter, atau kuantitas, tanpa



menjadi identik. Jadi persamaan adalah keadaan yang memiliki kemiripan dan karakter yang sama. 



Perbedaan



KBBI



: Perihal yang berbeda; perihal yang membuat berbeda



Webster



: Contoh menjadi tidak seperti atau berbeda dalam sifat, bentuk, atau



kualitas Oxford



: Suatu titik atau cara di mana orang atau benda berbeda. Jadi perbedaan adalah perihal yang membedakan dalam sifat, bentuk atau



kualitas 



Pengendalian



KBBI



: Pengendalian adalah pengawasan atas kemajuan (tugas) dengan



membandingkan hasil dan sasaran secara teratur serta menyesuaikan usaha ( kegiatan) dengan hasil pengawasan. Webster



: Pengendalian (control) adalah suatu hal yang dilakukan untuk



mengarahkan tindakan atau fungsi (sesuatu) menyebabkan (sesuatu) untuk bertindak atau berfungsi dengan cara tertentu.



3



Oxford



: Pengendalian (control) adalah kekuatan untuk mempengaruhi atau



mengarahkan perilaku orang atau jalannya peristiwa. Jadi, pengendalian adalah cara yang dilakukan untuk mempengaruhi atau mengarahkan tindakan atau fungsi sesuatu yang menyebabkan sesuatu terjadi agar sesuatu tersebut dapat bertindak atau berfungsi dengan cara tertentu. 



Hayati



KBBI



: Hayati adalah mengenai hidup: berhubungan hidup



Webster



: Hayati (biological) adalah dari atau berkaitan dengan biologi atau



dengan proses kehidupan atau makhluk hidup Oxford



: Hayati (biological) adalah yang berkaitan dengan biologi atau



organisme hidup; berkaitan dengan atau melibatkan penggunaan mikroorganisme atau racun yang berasal dari biologis sebagai senjata perang. Jadi, hayati adalah sesuatu yang berkaitan dengan biologi, proses kehidupan, atau makhluk hidup atau melibatkan makhluk hidup. 



Alami



KBBI



: Bersangkutan dengan alam; bersifat alam; wajar



Webster



: Sesuai dengan atau yang ditentukan oleh alam



American Heritage : Hadir dalam atau diproduksi oleh alam Jadi, alami adalah sesuai dengan yang ditentukan alam, dan diproduksi oleh alam.



4



2.2 Persamaan pengendalian hayati dan pengendalian alami Pengendalian hayati maupun pengendalian alami memiliki persamaan dan perbredaan. Adapun persamaan pengendalian hayati dan pengendalian alami terletak pada prinsip dan dampak dari pengendaliannya.



1) Prinsip Pengendalian hayati (biological control) merupakan komponen utama PHT, mengingat dasar PHT adalah ekologi, ekonomi dan social. Prinsip pengelolan hama terpadu (PHT) ialah budidaya tanaman sehat, pemberdayaan musuh alami, monitoring dan petani sebagai ahli PHT. Semaksimal mungkin proses pengendalian hama terjadi secara alami terutama oleh bekerjanya faktor biotik antara lain musuh alami hama. Pengendalian hayati memaksimalkan peranan musuh alami dalam upaya pengelolaan hama, dimana musuh alami merupakan bagian mata rantai dalam agroekosistem, hal ini sangat berkaitan dengan apa yang menjadi prinsip dari pengendalian alami (natural control). Dimana pengendalian alami ini bekerja secara alamiah dengan kata lain tidak tersentuh oleh manusia. Jadi prinsip pengendalian hayati maupun alami yaitu sama sama tidak menggunakan pestisida sintetis dan tidak meninimbulkan residu pada tanaman maupun tanah maka dari itu menggunakan pengendalian hayati maupun pengendalian alami tidak menimbulkan kerugian. 2) Dampak Pengendalian Pengendalian hayati tidak



berpengaruh negatif terhadap lingkungan dan



manusia. Begitu pula dengan. pengendalian alami yang terjadi secara alamiah di alam. Kedua pengendalian ini tidak memilki dampak negatif terhadap lingkungan karena agen atau subjek yang menjadi penghambat Organisme Pengganggu Tanaman berasal dari alam sehingga tidak memilki dampak negtaif terhadap lingkungan karena sejatinya ekosistem yang baik itu terdiri atas pengendalian alami yang terjaga dengan baik. 2.2. Perbedaan pengendalian hayati dan pengendalian alami Dalam proses Pengendalian Alami (PA) musuh alami menekan populasi jasad pengganggu tanpa campur tangan manusia, dan semua terjadi menurut hukum alam yang sempurna. Musuh Alami (MA) itu sendiri dalam proses tersebut merupakan



5



faktor hayati yang berinteraksi dengan jasad pengganggu, yang juga dipengaruhi oleh faktor non hayati. Maksudnya, kecuali menekan populasi jasad pengganggu dalam kegiatannya MA tersebut juga dipengaruhi oleh faktor non hayati. Dengan sifatnya yang tergantung pada inang atau mangsanya, maka sekaligus kehidupan musuh alami itu juga dipengaruhi oleh jasad pengganggu yang bersangkutan, terutama parasit (oid) dan patogen. Mungkin baiknya MA maupun jasad pengganggunya sama-sama tertekan jika faktor non hayati lebih kuat pengaruhnya . Hal itu antara lain akibat penyimpangan iklim misalnya hujan yang amat lebat, kekeringan atau penurunan dan kenaikan suhu yang terjadi secara tiba-tiba. Karena sifat ketergantungan MA terhadap inang atau mangsanya, maka keberadaan inang yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan MA adalah mutlak. Dengan kata lain, untuk, kesinambungan MA selalu dibutuhkan ketersediaan jasad pengganggu yang bersangkutan. Ini berarti, untuk kelestarian MA, maka populasi jasad pengganggu tidak boleh mencapai nol, atau tidak ada jasad pengganggu yang tersisa. Dengan lain perkataan kita tidak boleh memusnahkan sesuatu jasad pengganggu, agar keseimbangan hayati dan alami dapat dilestarikan. Komposisi musuh alami yang menekan populasi jasad pengganggu di suatu tempat biasanya merupakan Kompleks Musuh Alami yang membentuk Komunitas khusus. Jika Keevolusi yakni evolusi bersama antara jasad pengganggu dan musuh alami lainnya telah berjalan demikian lanjut, maka komunitas yang terdiri dari jasad pengganggu dan musuh alaminya berada dalam keseimbangan hayati, dan dengan lingkungan non hayati terjadi keseimbangan alami. Kondisi inilah yang seharusnya selalu dipertahankan, sesuai dengan prinsip keanekaragaman hayati dalam suatu ekosistem. Agak berbeda dengan pengendalian alami, maka pengendalian hayati merupakan proses penekanan populasi jasad pengganggu dengan campur tangan manusia. Pengertian ini sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Smith di muka yang tersirat dalam istilah memanfaatkan atau menggunakan. Dalam hal ini yang dimanfaatkan atau digunakan yakni MA sedangkan yang menggunakan atau memanfaatkan adalah manusia. Jadi jelas ada campur tangan manusia dalam setiap 6



upaya PH.Dalam berbagai pustaka antara lain yang dikemukakan oleh Simmonds (1970) yang menyitir difinisi yang dikemukakan oleh Debach (1964), bahwa PH adalah “Kegiatan parasit, pemangsa dan patogen dalam menekan kepadatan populasi suatu jenis organisme lain pada suatu tingkat rata-rata yang lebih rendah dibanding dalam kondisi yang terjadi ketika mereka tidak ada (absen)”. Berdasarkan definisi itu timbullah istilah yang menyamakan pengendalian alami sebagai “Pengendalian hayati yang terjadi secara alami (Naturally Biological Control(NBC))”. Istilah NBC masih perlu ditelaah karena sepintas lalu memang logis, tetapi kalau diperhatikan lebih dalam sesungguhnya tersirat makna yang kurang logis, sehingga rancu. Di alam, tanpa campur tangan manusia, sebenarnya semua jenis makhluk hidup selalu mengalami tekanan oleh makhluk hidup lain dan faktor-faktor lingkungan. Hal itu biasanya disebut sebagai pengendalian alami (natural control) karena manusia tidak berperan secara aktif dalam pengendaliannya. Faktor-faktor yang berperan di dalam pengendalian alami akan mencegah sebagian besar makhluk hidup menjadi hama. Pengendalian alami didukung oleh dua komponen utama, yaitu faktor lingkungan abiotik dan biotik. Jika faktor biotik, misalnya musuh alami, mati karena perlakuan manusia maka pengendalian alami akan gagal dalam mengendalikan populasi makhluk hidup dan akan terjadi ledakan hama. Untuk mengatasi masalah yang ditimbulkannya, manusia perlu secara aktif memasukkan kembali musuh alami untuk mengendalikan hama. Penggunaan musuh alami oleh manusia untuk mengendalikan hama tersebut dikenal dengan nama pengendalian hayati. Jadi, perbedaan antara pengendalian hayati dan pengendalian alami terletak pada adanya peran aktif manusia yang menggunakan musuh alami (pemangsa, parasitoid, patogen, dan pesaing) di dalam mengendalikan hama. Pengendalian alami merupakan kegiatan faktor abiotik dan biotik dalam memelihara atau mengatur kerapatan populasi suatu organisme pada kerapatan lebih rendah atau lebih tinggi dalam kurun waktu tertentu. Sedangakan pengendalian hayati memaksimalkan peranan musuh alami dalam upaya pengelolaan hama. Pengendalian hayati merupakan bagian dari pengendalian alami karena didalamnya hanya 7



menggunakan faktor biotik (musuh alami) dan adanya campur tangan manusia,. Sedagkan pengendalian alami merupakan perpaduan faktor biotik dan abiotik yang didalamnya tidak ada campur tangan manusia. Dengan demikian kita dapat membedakan secara tegas antara pengendalian alami dan hayati berdasarkan pemahaman ada tidaknya campur tangan manusia sebagai pihak yang menggunakan musuh alami sebagai agen pengendalian hayati. Contohnya seperti pembuatan pestisida nabati berbahan mikroba Penicilium sp



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan persamaan dan perbedaan pengendalian hayati dan pengendalian alami terdapat dalam Al-Qur’an surat Ar Rum ayat 41 dan AlQur’an Surat Al Mulk ayat 3. Persamaan antara pengendalian hayati dan pengendalian alami terdiri dari persamaan prinsip dan dampak yang ditimbulkan. Dari segi prinsip pengendalian hayati memaksimalkan peranan musuh alami dalam upaya pengelolaan hama hal ini sangat berkaitan dengan apa yang menjadi prinsip dari pengendalian alami (natural control) yaitu pengendalian yang bersifat alami bekerja secara alamiah dengan kata lain tidak tersentuh oleh manusia. Dari segi dampak yang ditimbulkan kedua pengendalian ini sama-sama tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan manusia. Perbedaan pengendalian hayati dan pengendalian alami adalah keadaan dimana terdapat suatu yang perbedaan dan kemiripan antara pengendalian yang berkaitan dengan biologi, proses kehidupan, atau makhluk hidup atau melibatkan makhluk hidup dan pengendalian yang bersifat alami atau yang ditentukan oleh alam. Perbedaan antara pengendalian alami dan hayati berdasarkan pemahaman ada tidaknya campur tangan manusia sebagai pihak yang menggunakan musuh alami sebagai agen pengendalian hayati 8



DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjemah Special for Woman. 2014. Jakarta: Sigma Exagrafika. DeBach, P. 1964. Biological Control of Insect Pests and Weeds. Reinhold Publising. New York. Merriam Webster’s Collegiate Dictionary. 1993. Springfield: Merriam-Websters Oxford Dictionary of English. 2017. Oxford: Oxford University Press. Pengantar. Kanisius. Yogyakarta Simmonds, F. J. 1970a. Common wealth Agricultural Bureaux. Inst. Of Biol. Control. Annual report of work carried out during 1970. Tim Penyusun KBBI V. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. 2016. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. https://faperta.unmul.ac.id/web/wp-content/uploads/2019/01/PENGENDALIANHAYATI-dengan-Memberdayakan-Potensi-Mikroba.pdf



9