8 0 127 KB
Persamaan Horton (1930) : f = fc + (f0-fc) e(-kt) Dimana : f = kapasitas infiltrasi pada saat t (cm/jam) ππΆ = kapasitas infiltrasi pada saat konstan (cm/jam) π0 = kapasitas infiltrasi pada saat awal (cm/jam) k = konstanta t = waktu dari awal hujan e = 2.718 Untuk memperoleh nilai konstanta K dapat menggunakan cara berikut: 1.
Rubah persamaan Horton menjadi πΉ β πΉπΆ = πΉπΆ + (πΉ0 β πΉπΆ ) π βπΎπ‘
2.
Logaritmakan sisi kiri dan kanan. πΏππ(πΉ β πΉπΆ ) = πΏππ(πΉ0 β πΉπΆ ) π βπΎπ‘ atau πΏππ (πΉ β πΉπΆ ) = πΏππ (πΉ0 β πΉπΆ ) β πΎπ‘ πΏππ π πΏππ (πΉ β πΉπΆ ) β πΏππ (πΉ0 β πΉπΆ ) = πΎπ‘ πΏππ π
3. Maka diperoleh persamaan. π‘ =(β
1 ) [ log (πΉ β πΉπ ) β πΏππ (πΉπ β πΉπ )] (πΎ log π) 1
1
π‘ = ( β (πΎ log π)) [ log (πΉ β πΉπ ) + ( (πΎ log π)) πΏππ (πΉπ β πΉπ )] 4. Dengan menggunakan persamaan umum linier, Y = mX + c, maka persamaan diatas dianologikan menjadi. Y=t M = -1 /( K log e) X = Log πΉ β πΉπΆ C = ( 1/ K Log e) Log (πΉπ β πΉπ ) 5.
Dari persamaan, m = -1 / ( K Log e ), diperoleh : K = -1 /( m Log e ) atau K =-1/(m Log 2.718) Atau K = -1 / 0.434 m dimana m = Gradien
Secara teori fc : konstan untuk suatu jenis dan lokasi tanah tertentu, t e t a p i a k a n b e r v a r i a s i p a d a s e t i a p i n t e n s i t a s h u j a n ya n g t i d a k s a m a . Kesulitan Horton menentukan hubungan f 0, fc dan k dengan sifat-sifat dari d a e r a h a l i r a n n ya .