Pola Ketenagaan Instalasi Gizi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI TENAGA



Instalasi gizi telah menerapkan pola dan prosedur ketenagaan yang didukung dengan sejumlah peraturan dan kebijakan demi terciptanya sumber daya manusia yang stabil dan efektif. Masing-masing ketenagaan memiliki prosedur yang berbeda. Adapun analisis kebutuhan tenaga kerja di Instalasi Gizi RSU GMIM Bethesda Tomohon dengan kapasitas 205 tempat tidur adalah sebagai berikut:



1. Kebutuhan tenaga ahli gizi untuk asuhan gizi rawat inap dan penyelenggaraan makanan berdasarkan jumlah konsumen, yaitu:



rasio tenaga ahli gizi:konsumen = 1:40



Hari pelayanan 7 hari/minggu dan istirahat dan hari kerja efektif 6 hari /minggu Koreksi faktor cuti = 0,2 jam kerja = 7 jam/hari dan istirahat 1 jam (jam kerja efektif 6 jam)



Perhitungan dengan jumlah konsumen 205 adalah sebagai berikut: Ratio 1:40, 205/40 = 5,1 Koreksi faktor hari kerja: 7/6 hari x 5,1 orang = 5,9 orang Koreksi libur dan lain-lain: 5,9 orang + (0,2 x 6,3) = 7,4 orang Koreksi istirahat 1 jam: 7/6 x 7,4 orang = 8,6 orang ≈ 9 orang Maka kebutuhan tenaga ahli gizi adalah 9 orang sedangkan jumlah ahli gizi yang tersedia 2 orang sehingga kurang 7 orang.



2. Kebutuhan tenaga persiapan, pengolahan dan distribusi berdasarkan jumlah konsumen, yaitu:



ratio tenaga pengolahan: konsumen = 1:25



Hari pelayanan 7/hari/siklus, hari kerja efektif 6 hari per siklus Koreksi faktor cuti = 0,2 jam kerja = 7 jam rata-rata/siklus dan istirahat 1 jam (jam kerja efektif 7 jam)



Perhitungan dengan jumlah konsumen 205 orang pasien adalah sebagai berikut: Ratio 1:25, 205/25 orang = 8,2 orang Koreksi faktor hari kerja: 7/6 hari x 8,2 orang = 9,5 orang Koreksi cuti, libur, dan lain-lain: 9,5 orang + (0,2 x 10,03) = 11,50 orang Koreksi istirahat 1 jam: 7/6 x 11,50 orang = 13,41 orang = 13 orang Maka kebutuhan tenaga pengolahan adalah 13 orang sedangkan jumlah tenaga pengolahan yang tersedia 12 orang sehingga kekurangan 1 orang.