15 0 213 KB
PANDUAN PRAKTIS KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS RS PURI MANDIRI KEDOYA 2017
PREEKLAMPSIA ICD 10 : 1. PENGERTIAN
2. ANAMNESIS
3. PEMERIKSAAN FISIK
4. KRITERIA DIAGNOSIS
Hipertensi ( tekanan darah ≥ 140/90 mmHg) dan proteinuria ( ≥ 300 mg/24 jam atau dipstick ≥ 1+) yang didapatkan setelah umur kehamilan 20 minggu. Eklampsia:kejang-kejang pada pre-eklampsia yang tidak disebabkan penyebab lain Hipertensi gestational: timbulnya hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai proteinuria hingga 12 minggu pasca persalinan.Bila hipertensi menghilang setelah 12 minggu persalinan, maka dapat disebut juga “hipertensi transien”. Hipertensi kronik: hipertensi yang didapatkan sebelum kehamilan, dibawah 20 minggu umur kehamilan, dan hipertensi tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan Hipertensi kronik dengan superimposed preeclampsia: hipertensi kronik yang disertai proteinuria; 90% primer (idiopatik) dan 10% sekunder (yang berhubungan dengan penyakit ginjal, penyakit endokrin (diabetes mellitus), penyakit hipertensi dan vaskuler). Gejala-gejala pre-eklampsia berat dengan impending eklampsia: Nyeri kepala Pandangan mata kabur Mual dan muntah Nyeri epigastrium Nyeri kuadran kanan atas abdomen Gejala Kardiovaskuler : evaluasi tekanan darah, suara jantung, pulsasi perifer Paru : auskultasi paru untuk mendiagnosis edema paru Abdomen : palpasi untuk menentukan adanya nyeri pada hepar; menentukan tinggi fundus uteri untuk mendeteksi IUGR Refleks : adanya klonus Fundoskopi : untuk menentukan adanya retinopati grade I-II Pre-eklampsia, kriteria minimum : Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu Proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau dipstick ≥ 1+ Pre-eklampsia Ringan : Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau diatolik ≥ 90 mmHg Proteinuria ≥ 300 mg/24 jam jumlah urine atau dipstick ≥ 1+ Edema; edema lokal pada tungkai tidak dimasukkan dalam kriteria diagnostik kecuali edema anasarka Pre-eklampsia Berat : pre-eklampsia dengan salah satu atau lebih gejala dan tanda dibawah ini : Tekanan darah pasien dalam keadaan istirahat: sistolik ≥ 160 mmHg dan atau diastolik ≥ 110 mmHg Proteinuria : ≥ 2 gr/24 jam jumlah urin atau dipstick ≥ 2+ Oliguria : produksi urin < 400-500 cc/24 jam Kenaikan kreatinin serum Edema paru dan sianosis Nyeri epigastrium dan nyeri kuadran atas kanan abdomen : disebabkan teregangnya kapsula Glisoni. Nyeri dapat merupakan gejala awal ruptur hepar Gangguan otak dan visus : perubahan kesadaran, nyeri kepala, skotomata, dan pandangan kabur
PANDUAN PRAKTIS KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS RS PURI MANDIRI KEDOYA 2017
PREEKLAMPSIA ICD 10 : Gangguan fungsi hepar : peningkatan alanin atau aspartat amino transferase Hemolisis mikroangiopatik Trombositopenia : < 100.000 cell/mm3 Sindroma HELLP : dengan adanya hemolisis, peningkatan enzim hepar, disfungsi hepar, dan trombositopenia Eklampsia : Kejang-kejang pada pre-eklampsia disertai koma Sindrom HELLP (Hemolysis, Evelated Liver Enzyme, and Low Platelet) : Klasifikasi Missisipi Klas. I: Trombosit ≤ 50.000/ml, serum LDH ≥ 600.000 IU/l, AST dan / atau ALT ≥ 40 IU /l Klas. II: Trombosit > 50.000/ml sampai ≤ 100.000/ml, serum LDH ≥ 600.000 IU/l, AST dan / atau ALT ≥ 40 IU/l Klas. III : Thrombosit > 100.000/ml sampai ≤ 15.000/ml, serum LDH ≥ 600.000 IU/l, AST dan / atau ALT ≥ 40 IU/l Klasifikasi Tennesse: Klas Lengkap: trombosit < 100.000/ml, serum LDH ≥ 600.000 IU/l, AST ≥ 70 IU/l Klas tidak lengkap : bila ditemukan hanya satu atau dua tanda-tanda di atas
Pre-eklampsia ringan, pre-eklampsia berat, eklampsia 5. DIAGNOSIS KERJA 6. DIAGNOSIS BANDING 7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
8. TERAPI
1. Hemoglobin dan hematokrit; peningkatan hemoglobin dan hematokrit berarti: Adanya homokonsentrasi, yang mendukung diagnosis pre-eklampsia Menggambarkan beratnya hipovolemia Nilai ini akan menurun bila terjadi hemolisis 2. Morfologi sel darah merah pada apusan darah tepi; untuk menentukan : Adanya mikroangiopatik hemolitik anemia Morfologi abnormal eritrosit : schizocytosis dan spherocytosis 3. Trombosit; adanya trombositopeni menggambarkan pre-eklampsia berat 4. Kreatinin serum, asam urat serum, nitrogen urea darah (BUN); peningkatannya menggambarkan : Beratnya hipovolemia Tanda menurunnya aliran darah ke ginjal Oliguria Tanda pre-eklampsia berat 5. Transaminase serum; peningkatan transaminase serum menggambarkan preeklampsia berat dengan gangguan fungsi hepar 6. Lactit acid dehydrogenase; menggambarkan adanya hemolisis 7. Albumin serum, dan faktor koagulasi; menggambarkan kebocoran endothel, dan kemungkinan koagulopati Pemeriksaan kesejahteraan janin; pemeriksaan perkiraan pertumbuhan janin dan volume air ketubannya
Terapi pencegahan
PANDUAN PRAKTIS KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS RS PURI MANDIRI KEDOYA 2017
PREEKLAMPSIA ICD 10 :
Pada mereka yang berisiko tinggi mendapatkan pre-eklampsia dapat diberikan : kalsium dosis tinggi 1,5-2 gram kalsium elemental/hari asam asetil salisilat dosis rendah (aspirin) 75 mg/hari sejak kehamilan 12 minggu sampai bayi lahir Mereka yang menderita hipertensi dalam kehamilan harus mendapat obat anti hipertensi Suplementasi vitamin D, vitamin C dan vitamin E tidak direkomendasikan untuk mencegah perkembangan pre-eklampsia atau komplikasinya Tirah baring dan restriksi garam tidak terbukti mencegah terjadinya pre-eklampsia Terapi pre-eklampsia Pre-eklampsia ringan Rawat jalan Tidak mutlak harus tirah baring Diet reguler : tidak perlu diet khusus Vitamin prenatal tetap diberikan Tidak perlu restriksi konsumsi garam Pemberian antihipertensi(Ca chanel blocker (nifedipine), methyldopa, labetalol dan beta-blocker lain (acebutolol, metoprolol, pindolol, and propranolol). Target tekanan darah