Prak 5 Kartogram [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pembelajaran Praktikum Nama NIM Kelompok Praktikum Asisten Komponen Penilaian A : Pretest B : Kegiatan Praktikum C : Laporan Praktikum D : Tugas



V: KARTOGRAM Rifka Noviaris Yogyantoro 13/348087/GE/07566 Selasa, jam 15.00-16.40



Nilai Laporan:



Total



1. Dicky Setiady 2. Stella Swastika Laporan Praktikum dikumpul pada A: B:



Tanggal: Praktikan



Jam: Asisten



C:



(Rifka Noviaris Y)



(Dicky Setiady)



D:



MEDIA PEMBELAJARAN 1. Data statistlk 2. Peta administrasi 3. Kalkulator 4. Seperangkat komputer 5. Data spasial digital 6. Perangkat lunak scape toad 7. Kertas milimeter 8. Alat tulis Nila i



LANGKAH KERJA 1) Menyapkan alat dan bahan 2) Menentukan jumlah kuantitas satu grid 0,5 cm x 0,5 cm dengan menggunakan data populasi dan kepadatan. 3) Menentukan grid per wilayah dari kabupten Tegal. 4) Menggambarkan kartogram sesuai kuantitas data yang diwakili masingmasing wilayah. 5) Membuka program scapetoad. 6) Menambahkan layer data spasial dalam satu tahun 7) Memilih layer yang akan ditampilkan 8) Membuat kartogram secara digital 9) Membuat layout dari kartogram yang dibuat secara digital 10) Membuat pembahasan dan menarik kesimpulan Nila i



HASIL PEMBELAJARAN 1. Kartogram contiguos Tegal(terlampir) 2. Kartogram Uncontiguous Tegal (terlampir) 3. Kartogram digital via scapetoad (terlampir). 4. Tabel Data Grid (terlampir)



Nila i PEMBAHASAN Kartogram dibuat dengan memakai data populasi dan kepadatan penduduk Tegal tahun 2002. Kartogram dibuat dengan mewakilkan data kepadatan penduduk per unit desa, dengan menggunakan grid 0,5 cm x 0,5 cm yang mewakili kuantitias kepadatan sebanyak 1000. Pembulatan angka digunakan untuk mengukur banyaknya grid per unit desa, angka yang memiliki nilai lebih dari 0,5 dibulatjkan keatas sedangkan dibawah 0,5 dibulatkan kebawah. Hal ini ditujukan untuk mempermudah perhitungan dalam merepresentasikan data. Kartogram contiguous yang dihasilkan pada kepadatan per unit desa di daerah Tegal, wilayah akan mengalami penyempitan jika kuantitas datanya kecil tetapi hal ini juga tergantung pada luas wilayah tersebut karena bisa disebut penyempitan jika kuantitas datanya kecil sedangkan luas atau bentuknya yang besar. Luasan unit desa tidak terlalu diperhitungkan dalam merepresentasikan data tapi pada kartogram contiguous lebih menonjolkan kuantitas data dan keadaan, posisi, atau batas-batas data-datanya sehingga terlihat distribusi spasial datanya dengan baik. Kuantitas data dari kepadatan tergantung pada banyaknya populasi dalam suatu luasan wilayah. Kartogram uncontiguous yang dihasilkan pada kepadatan dan populasi per unit desa di daerah Tegal, wilayah(unit desa) mengalami pemisahan garis batas karena mempertahankan bentuk seiring dengan kuantitas data yang diwakili. Kartogram uncontiguous dapat mengalami perbesaran wilayah akibat kuantitas data yang diwakili namun tetap memiliki bentuk yang dipertahankan. Pembuatan kartogram melalui scapetoad dilakukan dengan cara memasukan data statistik yang telah ada kemudian memilih data kepadatan penduduk. Perhitungan otomatis terhadap grid dan data statistik akan menghasilkan kartogram dengan mudah dengan keterangan besar ukuran/luasan wilayah yang terdistorsi. Penggambaran kartogram telah mengalami perubahan bentuk asli, tujuan dari penggambaran kartogram tidak memperhatikan skala namun lebih menekankan pada representasi data spasial dan kuantitas. Kartogram contiguous dapat mempertahankan posisi yang berimpit namun bentuk akan mengalami distorsi. Kartogram uncontiguous dapat mempertahankan bentuk namun akan terjadi distorsi gap. Unit desa yang mengalami penyempitan terbesar adalah adalah Muarareja sedangkan wilayah yang mengalami persbesaran terluas adalah Debong Kidul. Muarareja memiliki luas wilayah 8,91km 2 dengan populasi 5430 jiwa dan kepadatan 609 jiwa/ km2. Debong Kidul memiliki luas wilayah 0,35 km 2 dengan populasi 4664 jiwa dan kepadatan 133326 jiwa/ km 2. Muarareja memiliki penduduk yang menyebar dilihat dari kepadatannya, mengingat luasannya cukup luas sementara penduduknya sedikit maka dalam kartogram akan mengalami penyempitan. Debong Kidul memiliki penduduk paling terpusat dan paling padat karena jumlah penduduk yang melebihi luasan willayah mengakibatkan kepadatan yang tinggi. Debong Kidul dalam kartogram akan mengalami perbesaran wilayah akibat kuantitas kepadatan yang tinggi sementara wilayah aslinya yang sempit. Kartogram adalah diagram yang disusun menyerupai peta, meskipun mempunyai distorsi spasial kartogram dapat mempunyai tampilan visual yang



baik dalam merepresentasikan data statistik berbeda dengan peta(khususnya tematik) yang tidak bisa mewakilkan data statistik karena luasan pada peta tidak menunjukan besar data yang terkandung. Cara penyaijian kartogram lebih menunjukan kuantitas dan sebaran data sementara peta tidak bisa menggambarkan data statistik tanpa bantuan simbolisasi dan kartogram memiliki tampilan yang sangat baik. Pembuatan kartogram secara manual memiliki cara yang lebih rumit dan hasil kurang akurat dengan keterbatasan keterampilan. Pembuatan kartogram secara digital mengoptimalkan hasil yang akurat dengan sistem perhitungan otomatis sehingga mudah dioperasikan dengan hasil yang bagus. Nila i



KESIMPULAN 1. Kartogram menurut dimensi spasialnya dibedakan menjadi kartogra linear/jarak dan luasan. Kartogram berdasarkan kekompakan susunan keruangan dibedakan menjadi contiguous dan uncontiguous. Berdasarkan pembuatnya dibedakan menjadi kartogram Dorling, Tobbler, Gastner & Newman, dan Synder. Berdasarkan dimensi obyek geometri kartogram rektangular dan lingkaran. Berdasarkan jumlah varibel dibedakan menjadi kartogram univariate, kartogram bivariate dan kartogram multivariate. 2. Unit desa yang mengalami penyempitan terbesar adalah adalah Muarareja sedangkan wilayah yang mengalami persbesaran terluas adalah Debong Kidul. Muarareja memiliki penduduk yang menyebar dilihat dari kepadatannya, mengingat luasannya cukup luas sementara penduduknya sedikit maka dalam kartogram akan mengalami penyempitan. Debong Kidul memiliki penduduk paling terpusat dan paling padat karena jumlah penduduk yang melebihi luasan willayah mengakibatkan kepadatan yang tinggi. Debong Kidul dalam kartogram akan mengalami perbesaran wilayah akibat kuantitas kepadatan yang tinggi sementara wilayah aslinya yang sempit. Nila i



DAFTAR PUSTAKA Dickinson, G. C.(1973). Statistical Mapping and the Presentation Of Statistics(2nd Ed.). London, Inggris: Edward Arnold. Monkhouse , F. J., & Wilkinson, H. R.(1990). Maps and Diagrams: Their Compilation and Construction. Oxford, Inggris: Routledge. Saraswati, E., & Sudaryanto. (2013). Buku Ajar Representasi Data dan Semiologi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM. Nila i



Tabel Jumlah Grid No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19



Nama Wilayah PESURUNGAN KIDUL SUMURPANGGANG KETUREN TUNON KALINYAMAT WETAN BANDUNG DEBONG KIDUL CABAWAN KRANDON MINTARAGEN PANGGUNG KALIGANGSA PESURUNGAN LOR TEGALSARI MUARAREJA KALINYAMAT KULON MARGADANA PEKAUMAN MANGKUSUMAN



Jumlah Grid 6 6 7 7 5 6 13 5 5 11 10 4 2 11 1 3 5 10 12



20 21 22 23 24 25 26 27



KEJAMBON SLEROK RANDUGUNTING DEBONG KULON DEBONG TENGAH KRATON DEBONG LOR KEMANDUNGAN



13 10 13 5 11 12 5 6