Prinsip Mikromeritik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Prinsip mikromeritik Mikromeritik adalah ilmu atau teknologi untuk mengukur keseragaman ukuran partikel. Banyak metode tersedia untuk menentukan ukuran partikel. Diantaranya ada 3 metode utama yang sering digunakan dalam bidang farmasi serta metode yang merupakan ciri dari suatu prinsip khusus, metode-metode tersebut yaitu : 1. Mikroskopis Optik Mikroskopis optik adalah metode yang digunakan untuk mengukur partikel yang ukurannya berkisar dari 0,2 µm sampai kira-kira 100 µm. sediaan yang diukur partikelnya menggunakan metode ini yaitu suspensi dan emulsi. Suatu emulsi atau suspensi diencerkan dan ditaruh pada slide. Di bawah mikroskop, diletakkan mikrometer untuk memperlihatkan ukuran partikel tersebut. Hasil yang terlihat dalam mikroskop diproyeksikan ke layar di mana partikel-partikel tersebut lebih mudah diukur, atau pemotretan bisa dilakukan dari slide yang sudah disiapkan dan diproyeksikan ke layar untuk diukur. Dalam metode mikroskopis pengkuran diameter rata-rata dari sistem diperoleh dengan pengukuran partakel secara acak sepanjang garis yang ditentukan. Partikel yang tersusun secara acak diatur diameternya dengan frekuensi yang sama dalam berbagai arah, sehingga partikel tersebut dianggap sebagai partikel yang berbentuk bola dengan diameter yang sama. Untuk memperoleh data yang statistik minimal harus diukur 200 partikel pada serbuk pharsetik. Pengukuran biasanya dengan menggunakan mikroskopik mempunyai data pisah yang bagus. Alat optik mikroskopik harus mempunyai jarum penunjuk yang digerakkan dengan kalibrasi mikrometer sekrup. Kerugian dari metode ini adalah bahwa pada garis tengah yang diperoleh hanya dari dua dimensi dari partikel tersebut, yaitu dimensi panjang dan lebar.Tidak ada perkiraan yang bisa diperoleh untuk mengetahui ketebalan dari partikel dengan memakai metode ini.Untuk jumlah yang di ukur menggunakan metode ini harus sekitar (300-500) partikel untuk mendapatkan suatu perkiraan yang baik. 2. Metode Ayakan Meode ini menggunakan suatu seri ayakan standar yang dikalibrasi oleh The National Bureau of Standards.Ayakan umunya digunakan untuk memilih partikel-partikel yang lebih kasar, tetapi jika digunakan dengan sangat hatihati. Ayakan-ayakan tersebut bisa digunakan untuk mengayak bahan sampai sehalus 44 mikrometer (ayakan nomor 235). untuk menguji kehalusan serbuk suatu massa atau sampel tertentu ditaruh diatas suatu ayakan yang cocok dan digoyangkan secara mekanis. Serbuk tersebut digoyanggoyangkan selama waktu tertentu, dan bahan yang melalui satu ayakan ditahan oleh ayakan berikutnya yang lebih halus serta dikumpulkan, kemudian ditimbang. Cara lain adalah dengan menetapkan partikel-partikel pada ukuran rata-rata aritmatik (hitung) atau geometris dari kedua ayakan tersebut.



Metode ayakan merupakan metode yang paling sederhana untuk mengukur ukuran rata-rata partikel.Ayakan dapat dibuat dari kawat dengan ukuran lubang tertentu, dimana lubang dinyatakan dalam ukuran inci untuk mendapatkan analisis yang lebih rinci. Pada cara ini, ayakan disusun bertingkat dimulai dari ayakan yang paling kasar diletakkan paling atas pada mesin penggerak dilanjutkan sampai pada ayakan paling halus yang diletakkan paling bawah. Suatu saampel ditimbang dan ditaruh diatas ayakan dan digerakkan dengan mesin penggerak.Sisa dari sampel yang tertinggal pada setiap ayakan diambil untuk kemudian ditimbang. Sampel yang diukur partikelnya menggunakan metode ini contohnya granul-granul tablet. 3. Metode Sedimentasi atau Pengendapan Pada metode ini ditentukan kecepatan tenggelammnya partikel dalam ketergantungannya dai ukuran, bobot jenis dan bentuknya dalam bidang gaya berat (analisis pipet, timbangan sedimentasi, fotosedimentimeter) atau dalam bidang gaya sentrifugal. Dasar dari aturan ini adalah hukum stokes;



Dengan keterangan sebagai berikut: dst = Diameter rata-rata E = Viskositas h = Jarak jatuh t = Waktu ρs = Bobot Jenis Partikel ρ0 = Bobot Jenis Media g = Gravitasi η0 = viskositas medium Hukum ini dapat diterapkan untuk partikel-partikel yang berbentuk tidak beraturan dari berbagai ukuran selama seseorang menyadari bahwa garis tengah yang diperloleh adalah suatu ukuran partikel relatif yang ekuivalen dengan sebuah bola yang jatuh pada kecepatan yang sama dengan pertikelpartikel yang sudah diamaati. Beberapa metode berdasarkan sedimentasi diantaranya yang penting adalah, metode pipet, metode timbangan dan metode hydrometer.



4. Pengukuran Volume Partikel (Coulter Counter) Prinsip dari metode ini adalah Jika suatu partikel disuspensikan dalam suatu cairan elektrolit, kemudian dilewatkan melalui suatu lubang kecil, yang pada kedua sisinya ada elektroda. Saat partikel melewati lubang akan memindahkan sejumlah elektrolit sesuai dengan volumenya, maka akan terjadi suatu perubahan tahanan listrik. Laju penghitungan yaitu 4000 partikel/detik. Metode coulter counter ini digunakan untuk menyelidiki diskusi dan menyelidiki efek zat antibakteri terhadap pertumbuhan mikroorganisme. ( dapus: Martin, Alfred dkk. 1993. Farmasi Fisika Edisi Ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia. Sinila, Santi. 2016. Farmasi Fisik. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. )