Program Kerja Tim TB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM KERJA TIM TB DOTS



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Esa karena atas rahmatnya PROGRAM PELAYANAN TB DOTS DI RUMAH SAKIT MATA RAMATA dapat diselesaikan tepat pada waktunya.



Secara umum buku panduan ini berisi tentang strategi pelayanan TB di dalam Rumah Sakit Mata Ramata yang merupakan salah satu pusat pelayanan TB yang ada di Kota Denpasar yang sesuai dengan strategi pelayanan Pengendalian TB pada saat ini mengacu pada strategi inasional TB yang telah disepakati dan beberapa perubahan yang dituangkan pada buku pedoman nasional pengendalian tb edisi 2 tahun 2014



TB (tuberculosis ) dicanangkan menjadi suatu kedaruratan global oleh oleh WHO pada tahun 1993 dimana kasus TB menjadi semakin memburuk dan semakin sulit disembuhkan terutama di Negara berkembang. Dan sekarang dengan adanya ko infeksi dengan HIV/AIDS meningkatkan risiko kejadian TB dan pada saat yang sama adanya esistensi ganda kuman TB terhadap obat anti TB (multidrug resistance=MDR) semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil di sembuhkan.



Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna dan kami mengaharpkan adanya masukan bagi penyempurnaan buku ini dikemaduani hari, untuk itu kami mengucapkan terimakasih, dengan harapan agar buku ini dapat dipergunakan dalam acuan pengendaluian TB di rumah sakit.



Tim Penyusun Tim TB



PROGRAM KERJA TB UNIT RUMAH SAKIT MATA RAMATA A. PENDAHULUAN Sejak tahun 1993, WHO menyatakan bahwa TB merupakan kedaruratan global bagi kemanusiaan. Walaupun strategi DOTS telah terbukti sangat efektif untuk pengendalian TB, tetapi beban penyakit TB di masyarakat masih sangat tinggi. Dengan berbagai kemajuan yang dicapai sejak tahun 2003, diperkirakan masih terdapat sekitar 9,5 juta kasus baru TB, dan sekitar 0,5 juta orang meninggal akibat TB di seluruh dunia (WHO, 2009). Selain itu, pengendalian TB mendapat tantangan baru seperti ko-infeksi TB/HIV, TB yang resisten obat dan tantangan lainnya dengan tingkat kompleksitas yang makin tinggi. Data surveilens program nasional sampai dengan tahun 2005 menunjukkan tingginya penemuan pasien tuberkulosis BTA negatif di rumah sakit dengan foto rontgen torak sebagai dasar penegakan diagnosis. Selain itu, angka kesembuhan pengobatan di rumah sakit masih di bawah 50% dengan angka putus berobat pada sebagian besar rumah sakit masih mencapai 50-80%. Keadaan tersebut berisiko menciptakan masalah yang lebih besar, yaitu munculnya kasus tuberkulosis dengan kekebalan ganda terhadap OAT (MDR TB). Untuk itu dibutuhkan keterlibatan rumah sakit dalam pengendalian tuberkulosis dengan strategi DOTS dan harus dibentuk suatu jejaring yang kuat agar kasus putus berobat dapat dikurangi, penerapan strategi DOTS di rumah sakit perlu segera dikembangkan secara selektif dan bertahap.



B. LATAR BELAKANG Rumah Sakit Mata Ramata khusus



merupakan salah satu rumah sakit swasta



mata pilihan masyarakat Denpasar. Rumah Sakit Mata Ramata



melayani berbagai kasus penyakit tak terkecuali pasien TB. Rumah Sakit Mata



Ramata



turut



serta



dalam



mendukung



program



nasional



penaggulangan TB dengan strategi DOTS. Oleh sebab itu perlu dibuat suatu rencana dalam pengelolaan pelayanan TB dengan strategi DOTS di rumah sakit



C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1. Tujuan Umum Untuk meningkatkan mutu pelayanan TB di rumah sakit melalui penerapan strategi DOTS secara optimal. 2. Tujuan khusus a. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB. b. Memutuskan rantai penularan TB. c. Mencegah terjadinya MDR TB. D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Promosi Kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan yang benar dan komperhensif mengenai pencegahan penularan, pengobatan, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga terjadi perubahan sikap dan perilaku sasaran yaitu pasien dan keluarga, pengunjung serta staf rumah sakit di lakukan setiap melakukan skrening pasien batuk 2.



Surveilans epidemiologi



Tuberkulosis yang



penanggulangan



merupakan



diperlukan



tuberculosis,



dalam seperti



kegiatan system



memperoleh informasi



pencatatan



dan



data



program pelaporan



tuberculosis resistensi obat. 3.



engendalian faktor risiko tuberculosis ditujukan untuk mencegah mengurangi



penularan



dan



kejadian



penyakit



tuberculosis,



yang



pelaksanaannya sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi tuberculosis di rumah sakit pengendalian factor resiko tuberculosis, ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan dan kejadian penyakit tuberculosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi tuberculosis di rumah sakit. 4.



Penemuan dan Penanganan kasus Tuberkulosis Penemuan kasus dilakukan melalui pasien yang datang ke rumah sakit, setelah pemeriksaan, penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pasien tuberculosis. Sedangkan untuk penanganan kasus dilakukan sesuai



dengan tata laksana pada pedoman nasional pelayanan kedokteran tuberculosis dan standar lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan. 5. Pelatihan dan Pendidikan mengenai pencegahan pengendalian TBC oleh SDM yang kompeten 6. Rapat rutin Tim TB yang dilaksanakan tiap 6 bulan sekali. 7. Dokumentasi pasien yang di screening TB. E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Membentuk Tim DOTS rumah sakit yang disahakan oleh SK direktur. 2. Rapat tim DOTS untuk menentukan rencana kerja. 3. Pelaksanaan pelayanan TB dengan strategi DOTS. a. Rumah sakit menyediakan ruangan khusus dekat instalasi rawat jalan sebagai pusat koordinasi dan pelayanan terhadap pasien TB secara komprehensif. b. Tim DOTS rumah sakit membuat pedoman, panduan, dan SPO pelayanan pasien TB sebagai acuan bagi petugas kesehatan di rumah sakit dalam menangani pasien TB. 4. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan pasien TB. a. Penanggung jawab pencatatan di unit IGD ,rawat jalan mengumpulkan data pasien TB rawat jalan setiap bulannya. b. Penanggung jawab pencatatan di unit rawat inap mengumpulkan data pasien TB rawat inap setiap bulannya. c. Pencatatan menggunakan format pencatatan sesuai dengan program penanggulangan tuberkulosis nasional. 5. Peningkatan mutu SDM TB a. Pelatihan internal rumah sakit yang melibatkan petugas dari unit pelayanan terkait yang dilatih oleh tim DOTS. b. Pelatihan eksternal dengan mengirimkan petugas terkait untuk mengikuti Pelatihan Pelayanan Tuberkulosis dengan Strategi DOTS (PPTS DOTS) maupun pelatihan lainnya yang diperlukan.



6. Pelaksanaan kontrol mutu pelayanan TB Menyusun kerangka acuan dalam melaksanakan kontrol mutu pelayanan tuberkulosis dengan strategi DOTS. F. SASARAN Terpenuhinya target indikator keberhasilan pelaksanaan program TB di rumah sakit, yaitu: 1. Proporsi pasien TB BTA positif di antara suspek yang diperiksa dahaknya sebesar 0% 2. Proporsi pasien paru TB BTA positif di antara semua pasien TB paru yang yang ditemukan 0% 3. Proporsi pasien TB anak di antara seluruh pasien TB antara 0% 4. Angka konversi (convertion rate) ≥ 0% 5.



Angka kesembuhan (cure rate) ≥ 0%



G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Jenis Kegiatan 1. Promosi Kesehatan Tentang TBC 2. Survelen Tuberkulosis 3. Pengendalian resiko



factor



4. Penemuan dan pengendalian kasus TB 5. Pelatihan dan Pendidikan mengenai pencegahan dan pengendalian TBC oleh SDM yang kompeten



Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



11



12



6. Rapat Rutin Tim TB yang dilaksanakan tiap 6 bulan sekali 7. Dokumentasi pasien yang di skrining TBC H. EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan a. Tersosialisasikannya Program TB kepada petugas UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Laboratorium rumah sakit Mata Ramata. b. Terlaksananya pelayanan TB dengan strategi DOTS di rumah sakit Mata Ramata. c. Terlaksananya Promosi Kesehatan yang dilakukan tiap bulan mei dan desember di Internal dan eksternal RS dengan pemberi materi dari Tim DOTS menggunakan media leaflet dan lembar balik. d. Terlaksananya Surveilans TB yang dievaluasi tiap 3 bulan sekali. e. Terlaksananya Pengendalian Faktor Resiko dengan menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi TB di RS. f. Terlaksananya Penemuan dan Penanganan Kasus TB dilakukan setelah dilakukan penetapan diagnosis, klasifikasi dan tipe pasien TB di Rawat Jalan maupun Rawat Inap. g. Terlaksananya Rapat Rutin Tim TB yang dilaksanakan tiap 6 bulan sekali. h. Terdokumentasinya pasien suspek TB yang dilakukan skrining TB di catatan Integrasi B. 2. Pelaporan a. Laporan Triwulan 1) SITT dilaporkan setiap 3 bulan kepada Dinkes Kabupaten Denpasar dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2) IMU TB DOTS dilaporkan setiap 3 bulan kepada Direktur Rumah Sakit.



b. Laporan Tahunan 1) Evaluasi Akhir Program Kerja dilaporkan kepada Direktur rumah sakit Mata Ramata.



I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan A. Pencatatan 1. Setiap unit jejaring internal mencatat dan melaporkan semua pasien yang dicurigai suspek TB ke Poli Interna atau Poli TB DOTS. 2. Semua pasien suspek TB akan dicatat di buku register pasien suspek TB (form TB-06) 3. Semua pasien suspek TB akan dilakukan pemeriksaan dahak PS (Pagi Sewaktu) ke laboratorium dengan Form TB-05 serta pemeriksaan radiologi sesuai indikasi, yang kemudian akan dicatat di buku register laboratorium (TB-04) 4. Hasil pengambilan dahak serta form pemeriksaan radiologi akan di kirim ke Laboratorium yang sudah bekerja sama dengan Rumah Sakit Mata Ramata mengingat fasilitas Laboratorium Rumah Sakit belum memadai. 5. Hasil pemeriksaan Laboratorium dahak PS akan dikembalikan ke Poli Interna atau Poli TB serta dokter pengirim dan akan dicatat Kembali di register TB_06 6. Jika pasien sudah terduga dengan TB, maka dokter masing-masing jejaring internal akan mengirimkan pasien tersebut ke Poli Interna atau TB untuk dicatat di register TB-03 UPK untuk selanjutkan pasien di rujuk ke jejaring eksternal Rumah Sakit Mata Ramata atau masingmasing faskes seperti Puskesmas untuk penanganan lebih lanjut dan mendapatkan pengobatan.



B. Pelaporan Hasil evaluasi (pencatatan dan pelaporan) semua pasien TB di buku register TB-03 UPK akan dilaporkan secara berkala setiap tiga bulan ke Direktur Rumah Sakit dan Dinkes Kabupaten Denpasar C. Evaluasi Kegiatan Hasil Evaluasi kegiatan selama 1 tahun akan dijadikan dasar dalam pembuatan program kerja tahun berikutnya.



Demikian kerangka acuan program penanggulangan tuberculosis dibuat di Rumah Sakit Mata Ramata.



Ditetapkan di Denpasar Pada tanggal 18 juli 2022 Direktur



Dr. Eka Bayu



Denpasar , 1 Juli 2022



Kepada Yth. Direktur RSMR dan Tim TB DOTS RS Mata Ramata Di Tempat



Dengan hormat, Bersama ini kami mengundang bapak/ibu sebagaimana berikut: 1. Menejer pelyanan medis 2. Menejer keperawatan 3. Ketua Tim TB 4. Ka Unit Rawat Inap 5. Ka Uni OK 6. Ka Unit IGD 7. Dr. Jaga 8. Apoteker 9. Petugas Laboratorium Mengharapkan kehadiran saudara dalam rangka rapat pembahasan program kerja Tim TB, dan dilaksanakan pada: Hari/tanggal Waktu Tempat Prihal



: : : : Pembahasan 1. Menyusun kegiatan pelayanan penanggulangan tuberculosis dan termasuk penetapan pelaporannya.



Mengingat pentingnya acara tersebut, diharapkan kehadirannya tepat pada waktunya. Demikian undangan ini dan atas perhatian serta kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.



Hormat Saya,



Mengteahui



Dr. Eka bayu (sekretaris TIM TB DOTS )



(Nim:



)



Daftar Absensi



NOTULEN RAPAT TGL/JAM:



YANG HADIR:



AGENDA: 1. Menyusul kegiatan pelayanan penanggulangan tuberculosis dan termasuk penetapan pelaporannya. FOLLOW UP REKOMENDASI SEBELUMNYA:



HASIL RAPAT (PEMBAHASAN) : 1. Rumah Sakit Mata Ramata melaksanakan penanggulangan tuberculosis melalui kegiatan yang meliputi; a. Promosi Kesehatan b. Survelan Tuberkulosis c. Pengendalian factor resiko tuberculosis d. Penemuan dan penanganan tuberculosis 2. Pelaporan kegiatan penanggulangan tuberculosis memuat : rujukan eksternal ke Puskesmas II Denpasar Barat untuk: 1. Pengobatan pasien TB 2. Konseling VCT 3. Terduga MDR REKOMENDASI (Rencana Tindak Lanjut) : 1. Melaksanakan Program TB Nasional di Rumah Sakit Mata Ramata. 2. Meningkatkan Penjejaringan pasien suspek TB.



Direktut,



DISTRIBUSI DOKUMEN :      



Unit Keperawatan Unit IGD Unit Poliklinik Unit OK Unit Farmasi Unit Rawat Inap



Denpasar,



photo rapat