Proporsi, Rate-Ratio, I, P - 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FREKUENSI



Ilustrasi: • Seorang pria bermur 22 tahun mengeluh tenggorokan nyeri, demam dan tdk enak sekujur badan slm 2 hr. Analisis seljtnya menunjukan bhw pasien tdk pernah skt berat atau terpapar oleh bhn2 lainnya. Pemeriksaan fisik menunjukan suhu tubuhnya sktr 38oC, faring kemerahan dgn disertai eksudat keputih2an dan terjadi pembesaran tonsil, limfonodi servikal interiol melunak dan tdk ada tanda2 positif lainnya



Pertanyaan: • Seberapa besar kecendrungan pasien itu mengalami faringitis streptokokal? • Bila pasien menderita inspeksi streptokokal, seberapa jauh ia cenderung mengalami komplikasi yg serius, mis: spt demam rematik yg serius? • Apakah pengobatan dgn penisilin bs mencegah demam rematik atau glomerulonefritis? • Bila seseorg diobati dgn penisilin, berapakah kecenderungan terjdnya reaksi alergi?



Sebagaian besar masalah klinik dijawab dgn referensi pd keseringan suatu kejadian dlm berbagai macam keadaan • Keseringan kejadian ditunjukan dgn proporsi. • Ada 2 cara utk mengukur keseringan , yaitu prevalensi dan insiden



Ukuran frekuensi penyakit • Untuk mengukur frekuensi kejadian penyakit pada suatu populasi, digunakan salah satu dari tiga bentuk pecahan, yaitu  Proporsi  Ratio  Rate



Proporsi • Proporsi adalah bentuk pecahan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebutnya. Bentuk ini sering dinyatakan dalam persen, yaitu dengan mengalikan pecahan ini dengan 100%



• Pembilang merupakan bagian dari penyebut • Dapat dinyatakan dalam persen • %=



𝑋 𝑥 𝑌



𝐾



Ket: X : Jumlah Kejadian atau penderita Y : Jumlah keseluruhan dari kejadian K : Selalu sama dgn 100 • Contoh



Latihan ??? • Pada suatu outbreak yang melibatkan 26 kasus dari penyakit „x‟, 7 diantaranya adalah wanita dan 19 pria. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin tidak diketahui. Berapa proporsi dari kasus menurut jenis kelamin?



Proporsi • Contoh : Pada populasi yang terdiri atas 500 orang, 20 orang di antaranya menderita penyakit malaria. • Proporsi penderita malaria = ?



20 Pr oporsi  100 0 0  4% 500



Ratio • Ratio adalah pecahan yang pembilangnya bukan merupakan bagian dari penyebutnya. Ini yang membedakannya dengan proporsi. • Ratio menyatakan hubungan antara pembilang dan penyebut yang berbeda satu dengan yang lain.



Contoh



Dari suatu KLB mengenai 30 kasus dari suatu penyakit “X”, 10 dari kasus adalah wanita dan 20 adalah pria. Berapa Rasio kasus Pria dan wanita? 20 : 10 = 2 : 1 Artinya: Resiko untuk mendapat sakit pada pria 2x lebih tinggi dari wanita.



Rate • Rate merupakan konsep yang lebih kompleks dibandingkan dengan dua bentuk pecahan yang terdahulu. • Rate mengukur kemungkinan munculnya suatu kejadian tertertu pada kelompok masyarakat. • Mis: kasus atau kematian yang disebabkan oleh suatu penyakit infeksi



Ciri Rate • Mempunyai satuan ukuran, yaitu per satuan waktu. • Besarnya tidak terbatas. • Secara teoritis nilainya terbentang antara 0 sampai tak terhingga.



INSIDEN • Insiden adalah kejadian (kasus) penyakit yg baru saja memasuki fase klinik dlm riwayat alamiah penyakit. • Ukuran frekuensi insiden penyakit dibedakan 2 macam: 1. Insiden kumulatif 2. Insiden rate



Insiden Kumulatif • Proporsi orang yg terkena penyakit diantara semua orang yg berisiko terkena penyakit tsb dlm suatu jangka waktu. • CI = Jumlah orang yg terkena penyakit dalam suatu jangka waktu Jumlah semua orang dlm risiko utk terkena penyakit dlm jangka wkt itu



Contoh • Seorang dokter Puskesmas berminat mengetahui risiko keracunan makanan dlm suatu kasus keracunan makanan di suatu dukuh setelah jamuan makan (kenduri). Populasi penduduk dukuh adalah 500 orang. Jumlah penduduk yg menghadiri kenduri dan ikut makan adalah 100 orang. Sampai hari pertama, orang yg mengalami gejala keracunan adalah 25 orang. • Berapa risiko keracunan makanan pd penduduk dukuh tsb ?



INSIDEN • CI = 25 / 100 = 0,25 dlm 1 hari • Artinya risiko keracunan makanan selama 1 hari pd penduduk dukuh yg datang dan makan dijamuan makan tsb adalah 25 persen.



INSIDEN RATE • Ukuran yg menunjukan kecepatan kejadian (baru) penyakit pd populasi. • Adalah Proporsi antara jumlah orang yg menderita penyakit dan jumlah orang dlm risiko x lamanya ia dlm risiko. • ID = Jumlah kasus baru penyakit Jumlah orang dlm risiko x lamanya msg-msg dlm risiko



Contoh Sebuah studi meneliti kecepatan insiden HIV pd para anggota club di kota metropolitan dijakarta. Pengamatan dilakukan antara Januari 1995 hingga akhir tahun 1996, menghasilkan data sbb: A. 20 orang mulai mjd anggota 1 januari 1995 dan berhenti (mendapat penyuluhan ttg HIV/AIDS yg efektif) pd 1 januari 1997 tanpa pernah menderita +HIV B. 10 orang mulai menjadi anggota 1 Januari 1995 dan menjadi +HIV pada 31 Januari 1996. C. 5 orang mulai mjd anggota 31 Juli 1995 dan berhenti pd 1 Juli 1996 krn +HIV. D. 5 orang mulai mjd anggota 1 Januari 1995 dan berhenti pd 1 Juli 1996 krn meninggal. Hitung IR HIV positif pd club tsb?



Jawaban 1 Jan 95 31 Jul 95 31 Jan 96 1 Jul 96 1 Jan 97 org x bln berisiko A. 20 > ------------------------------------------------------------ 20* B. 10 >------------------------------ 10 x C. 5 >------------------------------------------------- 5x D. 5 >-------------------------------------------------- 5+ Total orang x bln berisiko



Ket:



* = sehat X = menjadi sakit + = Meninggal



20 (24) 10 (13) 5 (11) 5 (18) 755



Jawaban: • IR = 15 Kasus / 755 orang bulan = 0,02 per orang-bulan pengamatan = 2 positif HIV per 100 orang bulan



Artinya Kecepatan insiden adalah 2 orang positif HIV dari 100 orang yg terpapar selama sebulan.



PREVALENSI a.



Point prevalence,: Proporsi dari individu-individu dlm populasi yg terjangkit penyakit pd suatu titik waktu.



Contoh:



Sebuah survei dilakukan utk mengetahui prevalensi infestasi Ascaris Lumbricoides Pd murid SD di Jakarta. Andaikata 4356 dari 5445 feses anak yg diperiksa mengandung Ascaris Lumbricoides, maka prevalensi Ascaris Lumbricoides pd anak SD itu adalah: Point prevalen rate = 4356 x 100 = 100 persen 5445



b. Periode prevalence, Probabilitas individu dari populasi utk terkena penyakit pd saat dimulainya pengamatan atau selama jangka waktu pengamatan.



 Bila prevalence rate ditentukan pd suatu saat.  Misalnya pd Juli 1993, maka disebut sbg POINT PREVALENCE RATE  Bila ditentukan selama suatu periode waktu tertentu misalnya 1 Jan 1993 – 31 Des 1993 maka disebut sbg PERIODE PREVALENCE RATE



Manfaat ukuran insidensi 1. Angka insidensi dapat digunakan untuk mengukur angka kejadian penyakit. 2. Dalam penelitian epidemiologi  sebab akibat 3. Untuk mengukur besarnya risiko determinan tertentu



Manfaat ukuran prevalensi 1. Menggambarkan tingkat pemberantasan penyakit



keberhasilan



2. Penyusunan perencanaan pelayanan tenaga,ruangan



program



kesehatan, misal obat,



HUBUNGAN INSIDEN, PREVALENSI DAN LAMA SAKIT 1. Segala sesuatu yg meningkatkan lamanya gejala klinik pd seseorg akan meningkatkan pula kemungkinan penderita tsb teridentifikasi dlm studi prevalensi. 2. Hub prevalensi, insiden dan lama kej.pyk dlm keadaan stabil/menetap yakni bila tdk ada perubahan byk pd variabel2 sejln dgn wkt.



Faktor yang Mempengaruhi Prevalensi Meningkatkan • Durasi makin panjang karena pengobatan/ penyembuhan • Peningkatan insidensi



Menurunkan • Perbaikan angka penyembuhan (penurunan durasi) • Peningkatan angka kematian • Penurunan insidensi



Faktor yang Mempengaruhi Insidensi • Meningkatkan • Peningkatan risiko (jumlah orang terpapar bertambah) • Kegagalan program pencegahan penyakit



• Menurunkan • Perubahan dalam riwayat alamiah penyakit (misalnya perubahan patogenesitas) • Keberhasilan program pencegahan penyakit • Jumlah orang terpapar berkurang)



BIAS PREVALENSI 1.



Urutan waktu. Dalam studi prevalensi - peny dan faktor yg berperan dlm terjdnya peny diukur scr bersamaan dan krn itu srg kali tdk jls mana yg lebih dahulu. Insiden yg mpy urutan kej.



2. Kasus lama dibanding kasus baru. Perbedaan - antara kasus2 yg terlihat pd pembilang insiden dan prevalensi. Sebagian besar pd kasus baru bs dipastikan bila populasi yg diteliti itu diikuti scr cermat sepanjang wkt. Survei prevalensi-kasus baru dan lama dlm wkt pengamatan tunggal - mengamati kasus yg keduanya aktif (bs didiagnosis) dan tetap hidup pd wkt dilakukan survei. Dlm berbagai keadaan- jenis kasus yg termsk pembilang pd insiden sgt berlainan dgn jenis kasus dlm pembilang prevalensi - berpengaruh thdp interprestasi



MORTALITAS



Konsep Kematian



Lahir



Hidup



Mati



Definisi • Mortalitas adalah jumlah kematian yang terjadi dalam suatu populasi. • Kematian : peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup(Organisasi



Kesehatan Dunia -WHO-)



Ukuran Mortalitas Case Fatality Rate (CFR) Angka kefatalan kasus CFR :perbandingan antara jumlah kematian terhadap penyakit tertentu yang terjadi dalam 1 tahun dengan jumlah penduduk yang menderita penyakit tersebut pada tahun yang sama. Rumus: CFR = (P/T)k P = Jumlah kematian terhadap penyakit tertentu T = jumlah penduduk yang menderita penyakit tersebut pada tahun yang sama



Crude Death Rate ( CDR ) Banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut Biasanya CDR dinyatakan untuk tiap 1000 orang atau (0/00)



Persamaan CDR : Jumlah kematian CDR =



Jumlah penduduk tengah tahun



Contoh :



Jumlah penduduk Kota Padang pada tanggal 31 Desember 2010 = 756.982 jiwa, dan pada 31 Desember 2011 = 763.644 jiwa. Maka penduduk tengah tahun Kota Padang tahun 2001 = (756.982 + 763.644) / 2 = 760.313 jiwa. Apabila ada 856 kematian selama tahun 2011 maka CDR Kota Padang tahun 2011 = (856 / 760.313 ) x 1000 = 1,13 0/00 atau 1,13 tiap 1000 penduduk



CDR adalah angka kasar.



Mengapa ?



karena angka ini dihitung secara menyeluruh tanpa memperhatikan kelompok-kelompok tertentu di dalam populasi dengan tingkat kematian yang berbeda-beda.



Kelebihan CDR: • Mudah dihitung dengan cepat, karena itu bisa segera diinformasikan ke masyarakat • Dapat memberi kesimpulan awal/ petunjuk pendahuluan mengenai tingkat kematian, serta bisa juga diketahui trend-nya • Dapat untuk menyelidiki fluktuasi kematian pada periode waktu tertentu



Kelemahan CDR: • Tidak menggambarkan kematian berdasarkan kriteria / variabel tertentu • Penggunaanya dalam perbandingan angka kematian antara berbagai penduduk yang mpy susunan umur berbeda tidak dpt scr langsung melainkan harus melalui prosesur penyesuaian (adjustmen)



Cause Specific Death Rate Merupakan angka kematian yang ditujukan kepada penyebab kematian spesifik oleh penyakit tertentu.



Jumlah kematian krn penyakit(oleh sebab tertentu)



-------------------------------------------- X 1000 Jumlah penduduk pertengahan tahun



Under Five Mortality Rate (UFMR) • Merupakan gabungan antara angka kematian bayi dan angka kematian anak 1 –4 tahun • Jlh kematian balita yg dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk balita pd thn yg sama



• UFMR indikator yg sensitif utk mengukur status kes.bayi dan anak. • Tinggi rendahnya UFMR dipengaruhi oleh: a. Program pelayanan kesehatan b. Program perbaikan gizi c. Program imunisasi



Neonatal Mortality Rate (NMR) Angka Kematian Neonatal yaitu jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama



Perinatal Mortality Rate (PMR)



yaitu jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ditambah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat dalam 1 tahun per 1000 kelahiran kelahiran hidup pada tahun yang sama.



Infant Mortality Rate (IMR) Angka Kematian Bayi yaitu perbandingan jumlah penduduk yang berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1 tahun dengan 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.



Maternal Mortality Rate (MMR) • Jlh kematian ibu sebagai akibat komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas yg dicatat selama satu thn per 1000 kelahiran hidup pd thn yg sama. • tinggi rendahnya MMR dipengaruhi oleh: a. Sosial ekonomi b. Kes ibu sebelum hamil, bersalin, dan nifas c. Pelayanan kesehatan thd ibu hamil d. Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas



TERIMA KASIH