Proposal Analisis Pengaruh Tayangan Sinetron [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kode/ Rumpun Ilmu: 793/Pgsd



USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA



ANALISIS PENGARUH TAYANGAN SINETRON TERHADAP KARAKTER ANAK PADA SEKOLAH DASAR DI KELAS TINGGI BANGKINANG KOTA



TIM PENGUSUL KETUA NIDN



: MUFARIZUDDIN, M.Pd. : 1027058901



ANGGOTA NIDN



: MOH. FAUZIDDIN, M.Pd. : 0713077305



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI RIAU MEI 2016



i



ii



iii



RINGKASAN



Latar belakang masalah dalam penelitian ini antara lain berdasarkan wawancara kepada salah satu kepala sekolah dasar di Bangkinang Kota, yang sering mendapatkan



laporan dari guru-guru yang menjelaskan bahwa murid-muridnya suka berbicara dan berperilaku mengikuti salah satu pemeran sinetron “Anak Jalanan”. Sehingga menunjukan adanya beberapa tentang pengaruh tayangan sinetron terhadap karakter anak di kelas tinggi sekolah dasar misalnya meniru gaya berpakaian, berbahasa pada temannya, berteman dengan teman sebayanya atau model rambut. Kategori penonton yang mudah terpengaruh itu biasanya adalah anak-anak dan generasi muda, meski kadang-kadang orang dewasa pun ada. Apabila hanya gaya berpakaian yang ditiru, tentu tidak bermasalah. Tetapi, bila yang ditiru adalah cara berperilaku negatif atau cara gaya hidup yang tidak sesuai dengan norma budaya, tentu akan menimbulkan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis pengaruh sinetron terhadap perubahan karakter negatif siswa kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 Sekolah dasar di Bangkinang Kota, (2) Untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan perubahan karakter negatif siswa kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 Sekolah Dasar di Bangkinang Kota dan (3) Untuk memberikan kontribusi pada orang tua siswa tentang pengaruh sinetron sehingga dapat mendampingi putraputrinya dalam aktifitas menonton televisi terutama pada tayangan sitetron. Subjek penelitian yang diambil yaitu anak sekolah dasar pada kelas tinggi yaitu kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 Bangkinang Kota Tahun Ajaran 2016/2017. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, metode kuesioner, dan metode wawancara. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang daftar nama anak sekolah dasar yang dijadikan subjek penelitian. Metode kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh tayangan televisi terhadap karakter anak siswa sekolah dasar. Metode wawancara dilakukan untuk mengetahui secara jelas tentang pengaruh tayangan televisi terhadap karakter siswa tersebut.



iv



DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL........................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii IDENTITAS DAN URAIAN UMUM...............................................................iii RINGKASAN..................................................................................................... iv DAFTAR ISI....................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ........................................................................................1 B. RumusanMasalah.....................................................................................3 C. Tujuan Penelitian.....................................................................................3 D. Manfaat Penelitian...................................................................................4 E. Luaran Penelitian ....................................................................................4 F. Target Pencapaian ……………………………………………………...4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetrtian Sinetron ................................................................................ 5 B. Pengaruh sinetron Terhadap Anak .......................................................... 6 C. Ruang Lingkup Karakter ......................................................................... 6 D. Pengertian Anak ...................................................................................... 8 E. Aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan karakter ................... 9 F. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ......................................................... 10 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 12 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................12 C. Metode Penelitian .................................................................................. 12 D. Subjek Penelitian ................................................................................... 13 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 13 F. Analisis Data.......................................................................................... 14 BAB IV RANCANGAN ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN A. Anggaran Biaya ……………….............................................................. 17 B. Jadwal Penelitian..................................................................................... 17 DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 18



v



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Sinetron sekarang ini hampir memenuhi setiap layar kaca. Bahkan sekarang ditayangkan di jam-jam kumpul keluarga sehingga anak-anak ikut melihat. Tontonan televisi yang tidak pas untuk anak-anak, akan berpengaruh pada pola pikir dan psikologis anak-anak. Sehingga secara tidak langsung, kita sebagai orang tua juga turut menyumbang efek dampak negatif sinetron terhadap anak-anak. Televisi kini hampir dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak hanya menjadi sarana hiburan, tapi sarana pendidikan dan penegakan moral. Pada saat ini dunia petelevisian berlomba-lomba menayangkan program-program hiburan yang dikemas semenarik mungkin untuk masyarakat tetapi lupa akan dampak positive atau negative terhadap penonton nya. Seperti program “Anak Jalan di RCTI” sinetron garapan SinemArt ini lupa akan dampak negatif yang diberikan oleh tayangan mereka kepada generasi muda terutama pada anak-anak. Program ini menyampingkan kualitas dan hanya mengejar rating belaka, tidak memikirkan dampak negatif dari program yang ditayangkan. Televisi mempunyai beragam program seperti Infotainment, Realityshow, Variety Show, Talkshow, sinetron dan News. Pengaruh tayangan televisi yang disaksikan tidak hanya sewaktu, tetapi terus sampai waktu yang cukup lama, misalnya meniru gaya berpakaian, berbahasa pada teman, berteman pada teman sebayanya atau model rambut. Kategori penonton yang mudah terpengaruh itu biasanya adalah anak-anak dan generasi muda, meski kadang-kadang orang dewasa pun ada. Apabila hanya gaya berpakaian yang ditiru, tentu tidak bermasalah. Tetapi, bila yang ditiru adalah cara berperilaku negatif atau cara gaya hidup yang tidak sesuai dengan norma budaya, tentu akan menimbulkan masalah.



1



Namun tidak semuanya program yang ditayangkan memberi nilai negatif bagi penonton. Seperti sinetron Para Pencari Tuhan garapan Demi Gisela Citra Sinema ini mempunyai cerita yang menarik dan memiliki dampak positif yang terbilang banyak. Memang sinetron ini hanya ditayangkan ketika Ramadhan tetapi sinetron Para Pencari Tuhan memiliki jalan cerita yang unik tanpa harus ada adegan yang tidak senonoh. Rajawali Citra Tivi atau biasa di singkatan RCTI, merupakan salah satu stasiun televisi yang mempunyai program sinetron yaitu Anak Jalan. Walaupun sinetron ini terbilang baru tayang, Anak Jalan sudah masuk ke dalam daftar sinetron terfavorit dan sedang banyak diminati oleh kalangan remaja, dewasa, ibu rumah tangga bahkan anak-anak. Oleh karena itu, sinetron Anak Jalanan. Sinetron ini ditayangkan oleh stasiun televisi RCTI setiap hari senin sampai minggu pada pukul 18:30-20:30 WIB tentunya dengan episode-episode percintaan dan perkelahian antara geng motor yang membuat penonton penasaran untuk mengikuti jalan ceritanya. Yang menjadi fokus objek penelitian disini adalah anak-anak SD Negeri Bangkinang Kota khususnya pada kelas tinggi yaitu kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 sekolah dasar yang memang terlihat dimana dari hasil observasi ditemukan banyak murid-murid SD Negeri Bangkinang Kota khususnya pada kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 yang sangat menyukai, sehingga ingin menyamai dengan pemeranpemeran yang ada di Sinetron Anak Jalanan tersebut. Selain itu dari hasil wawancara secara spontan kepada salah satu kepala sekolah SD Negeri Bangkinang Kota, Ibu Marliana dijelaskan bahwa memang kepala sekolah juga sering mendapatkan laporan dari guru-guru yang menjelaskan bahwa muridmuridnya suka berbicara dan berperilaku mengikuti salah satu pemeran sinetron Anak Jalanan. Sesuai penelitian yang dijalankan oleh Syafril Tahar dan Sadakita Br. Karo (2011) dijelaskan bahwa tayang sinetron remaja di televisi dapat mempengaruhi tingkah laku dan gaya bicara. Yang sangat menghawatirkan



2



remaja di Indonesia sebagai sasaran sinetron, masih belum kritis dalam menonton. Dilain pihak frekuensi kekerasan psikologis yang diekspresikan secara verbal sangat tinggi serta pengontrolan isi tayangan sinetron masih kurang. Berkaitan dengan temuan peneliti sebaiknya industri televisi perlu mengurangi tayangan sinetron yang mengandung kekerasan fisik maupun psikologis sampai batas remaja dapat lebih bersikap kritis dalam menonton. Terkait dengan permasalahan karakter tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh sinetron televisi. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian terhadap analisis pengaruh tayangan sinetron terhadap karakter anak pada sekolah dasar dikelas tinggi Bangkinang Kota. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. Pengaruh sinetron terhadap perubahan karakter negatif siswa kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 Sekolah Dasar di Bangkinang Kota. 2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perubahan karakter negatif siswa kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 Sekolah Dasar di Bangkinang Kota. 3. Bagaimana wawasan dan pengetahuan orang tua tentang pengaruh sinetron. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka Tujuan penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh sinetron terhadap perubahan karakter negatif siswa kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 Sekolah dasar di Bangkinang Kota. 2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan perubahan karakter negatif siswa kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 Sekolah Dasar di Bangkinang Kota.



3



3. Untuk memberikan kontribusi pada orang tua siswa tentang pengaruh sinetron sehingga dapat mendampingi putra-putrinya dalam aktifitas menonton televisi utamanya sinetron. D. Manfaat Penelitian 1. Secara akademis penelitian ini dapat memberikan masukan bagi orang tua mendampingi buah hatinya dalam menonton tayangan televisi dan pengarahan yang baik terhadap perkembangan mental anak. 2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada orang tua agar lebih memperhatikan dan membimbing anak-anaknya dalam pecarian jati dirinya dan mengajarkan dampak sinetron kekerasan tidak baik untuk dipertontonkan karena akan memberikan dampak yang tidak baik akan sikap dan perilaku anak. Dorongan dan motivasi serta perhatian yang baik



dapat



menghantarkan



anak-anaknya



menuju



disiplin



dan



pengembangan diri yang baik. E. Luaran Penelitian Penelitian ini dikirim ke salah satu jurnal nasional, kedua buku panduan pendampingan orang tua terhadap anak ketika menonton televisi. F. Target Pencapaian Tabel 14.1 Rencana Target Capaian No. Jenis Luaran



Indikator Capaian



1.



Publikasi ilmiah di jurnal nasional (ber ISSN) 1)



Reviewed



2.



Pemakalah dalam temu ilmiah Nasional



Draft



2)



Lokal



3.



Bahan Ajar 3)



Draft



4.



Luaran lainnya jika ada (Teknologi Tepat Guna, Model/Purwarupa/Desain/Karya



seni/Rekayasa



Sosial) 4) 5.



Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 5)



4



Skala 3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sinetron Sinetron kependekan dari sinema elektronik. Berdasarkan makna dari kata sinema, penggarapnnya tidak jauh berbeda dengan penggarapan film layar putih. Demikian juga penulisan naskah, naskah sinetron disebut juga skenario, seperti skenario dalam film layar lebar, demikian juga tahapan penulisan dan format naskah. Yang berbeda hanyalah film layar lebar menggunakan optik, bahan flim seluloit dan medium sajiannya memakai proyektor dan layar putih di gedung bioskop. Sementara itu, pembuatan sinetron menggunakan kamera elektronik dengan video recorder, bahannya pita dalam kaset, penyajiannya dipancarkan dari stasiun televise dan diterima melalui layar kaca pesawat televise di rumah-rumah. Karena perbedaan karakter dari mediumnya, cara penggarapan film layar putih pengambilan gambarnya kebanyakan dengan angle lebar, sedangkan sinetron diambil dengan angle close shoot (Wibowo, 2007:227). Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai konflik. Seperti layaknya drama atau sandirawa, sinetron diawali dengan perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter masing-masing. Berbagai karakter yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar sehingga samapai pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia atau sedih, tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh penulis skenarionya. Pekatnya adegan kekerasan melalui sinetron ini dapat dikatakan sudah menjadi cendrung global tayangan media khususnya televisi. Dalam penelitian ini sinetron yang diteliti adalah sinetron yang berjudul Anak Jalan di RCTI, setiap senin sampai mingu pukul 18.30-20.30 WIB, dimana sinetron ini mengandung geng motor, kekerasan dan cinta. Dimana setiap episode terdapatnya adegan-adegan yang menayangkan perkelahian antara klub sepeda motor, dan episode-episode selanjutnya selalu terdapat adegan seperti itu. Karena sinetron ini mengandung banyak sekali unsur perkelahian antara klub motor sehingga sinetron ini dikritik oleh Komisi Penyiaran Indonesia.



5



Pada sinetron Anak Jalanan, Komisi Penyiaran Indonesia memberikan kritik dan teguran karena sinetron yang diproduksi SinemaArt ini menonjolkan adengan perkelahian antar klub motor. Sinetron Anak Jalanan, minim unsur pendidikan. B. Pengaruh Sinetron Terhadap Anak Sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan penonton terhadap isi pesan sintron berkaitan dengan status sosial ekonomi serta situasi dan kondisi penonton pada saat menonton sinetron. Kehadiran media televisi pada masyarakat Negara berkembang mempunyai arti yang sangat penting, terlebih lagi bagi Negara kepulauan Indonesia. Bersama dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televise kepada penonton, maka isi pesan itu juga akan diinterprestasikan secara berbeda-beda menurut visi pemirsa, serta dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam. Dampak yang ditimbulkan program acara sinetron terhadap penontonnya ada tiga antara lain: 1. Dampak kognitif, yaitu kemampuan seseorang atau penonton untuk menyerap dan memahami sinetron yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengetahuan bagi penonton. 2. Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trend actual yang ditayangkan televisi. 3. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial bahwa yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Kuswandi, 1996:100). C. Ruang Lingkup Karakter 1. Pengertian Karakter Karakter merupakan sebuah istilah yang semakin hari semakin mendapatkan pengakuan dari masyarakat Indonesia saat ini. Banyak sekali perbincangan mengenai karakter, terutama pada kalangan sekolah. Menurut Suyanto (2011:1) karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang



6



berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Pendidikan karakter itu sendiri merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih baik (Mulyasa 2011:1). 2. Tujuan Karakter Karakter merupakan upaya baru yang pada saat ini mulai dikembangkan agar mencapai tujuan yang optimal. Mulyasa (2011:9) menyatakan tujuan pendidikan karakter yaitu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap sayuan pendidikan. Melalui pendidikan karakter peserta didik diharapkan mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuanya, mengkaji dan meng internalisasikan serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. 3. Penerapan Karakter Karakter menekankan pada keteladanan dan pembiasaan melalui berbagai aktifitas. sehingga keteladanan yang dilakukan secara biasa dalam kehidupan sehari-hari akan dapat membentuk karakter. Menurut Lickona dalam Taufik (2010:3) Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam menyukseskan pendidikan karakter di sekolah adalah memahami hakikat pendidikan karakter dengan baik. Hal ini penting, karena karakter bergerak dari kesadaran, pemahaman, kepedulian, komitmen dan manuju tindakan



7



demikian yang dinyatakan Mulyasa (2011:14).



Oleh karena itu



keberhasilan pendidikan karakter di sekolah sangat bergantung pada ada tidaknya kesadaran, pemahaman, kepedulian dan komitmen dari semua warga sekolah terhadap semua penyelenggaraan pendidikan karakter tersebut. 4. Nilai-nilai Karakter Banyak nilai karakter yang dapat menjadi perilaku/karakter dari berbagai pihak. Macam-macam nilai yang di perlukan dinilai semua penting. Penerapan karakter di sekolah memiliki identifikasi nilai-nilai yang akan di terapkan khususnya pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Peran guru sangat penting dalam penerapan pendidikan karakter, banyak guru telah gagal dalam menumbuhkan karakter anak didiknya, disebabkan seorang guru yang tidak mampu memperlihatkan dan menunjukkan karakter sebagai seorang yang patut didengar dan diikuti. Sebagai seorang guru tidak hanya sekedar menyampaikan materi ajar kepada siswa. Namun, yang lebih mendasar dan mutlak adalah bagaimana seorang guru dapat menjadi inspirasi dan suri tauladan yang dapat merubah karakter anak didiknya menjadi manusia yang mengenal potensi dan karakternya sebagai makhluk Tuhan dan sosial. Pada saat



di sekolah khususnya pada waktu proses belajar



mengajar berlangsung karakter yang diterapkan mencerminkan kegiatan yang dilakukan. Nilai-nilai karakter perlu dijabarkan sehingga diperoleh deskripsinya. Deskripsi berguna sebagai batasan atau tolok ukur ketercapain pelaksanaan nilai-nilai karakter di sekolah. D. Pengertian Anak Anak adalah manusia yang masih kecil (Kamus besar bahasa Indonesia, 41). Anak adalah makhluk sosial seperti juga orang dewasa. Anak membutuhkan orang lain untuk dapat membantu mengembangkan kemampuannya, karena anak lahir dengan segala kelemahan sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin dapat mencapai taraf kemanusiaan yang normal. Dalam konsep ilmu psikolgi anak, yang dimaksud dengan anak adalah mereka yang sedang berada dalam



8



perkembangan masa prenatal, lahir, bayi, atitama (anak tiga tahun pertama), alitama (anak lima tahun pertama), dan anak tengah (usia 6-12 th). Anak adalah keturunan yang kedua atau manusia masih kecil. Perilaku anak pada dasarnya merupakan akumulasi dari proses pembelajaran dan pengalaaman yang diperoleh dari keluarga maupun lingkungan pergaulannya. Anak mempunyai hak didalam kehidupannya. Menurut Jhon Locke (dalam Gunarsa, 1986) anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan. Haditono (dalam Damayanti, 1992), berpendapat anaka adalah makhluk yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya. Selain itu anak merupakan bagian dari keluarga, dan memberi kesempatan bagi anak untuk belajar tingkah laku yang penting untuk perkembangannya yang cukup baik dalam kehidupan bersama. E. Aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan karakter Anak Makna perkembangan pada seseorang anak adalah terjadinya perubahan yang bersifat terus menerus dari keadaan sederhana kekeadaan yang lebih lengkap, lebih kompleks dan lebih berdeferensiasi (Berk, 2003). Perkembangan fisik yaitu perubahan dalam ukuran tubuh, proposi anggota badan, tampang dan perubahan dalam fungsi-fungsi dari system tubuh seperti perkembangan otak, persepsi dan gerak (motorik), serta kesehatan. Perkembangan kognitif yaitu perubahan yang bervariasi dalam proses berpikir dalam kecerdasaan termasuk didalamnya rentang perhatian, daya ingat, kemampuan belajar, pemecahan masalah, imajinasi, kreativitas, dan keunikan dalam menyatakan sesuatu dengan menggunakan bahasa. Perkembangan social emosional yaitu perkembangan komunikasi secara emosional, memahami diri sendiri, kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, pengetahuan tentang orang lain keterampilan dalam berhungan dengan orang lain, menjalin persahabatan, dan pengertian tentang moral. Harus dipahami bahwa ketiga aspek perkembangan itu merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak terpiasahkan satu sama lain. Setiap aspek perkembangan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek lainnya. Sebagai



9



contoh perkembangan fisik seorang anak meraih, duduk, merangkak dan berjalan sangat mempengaruhi terhadap perkembangan kognitif anak yaitu dalam memahami lingkungan sekitar di mana ia berada. Ketika seorang anak mencapai tingkat perkembangan tertentu berpikir (kognitif) dan lebih terampil dalam bertindak, maka akan mendapat respon dan stimulasi lebih banyak dari orang dewasa, seperti dalam melakukan permainan, peercakapan dan berkomunikasi sehingga anak dapat mencapai keterampilan baru (aspek social-emosional). Hal seperti ini memperkaya pengalaman dan pada gilirannya dapat mendorong berkembangnya secara menyeluruh. Dengan kata lain perkembangan itu terjadi secara sendiri-sendiri. Dalam perkembangannya jiwa anak sering meniru pada usia 5 tahun. Pada dasarnya bersifat meniru (imitatif) dimana mereka mempunyai kecendurungan yang kuat untuk meniru sesuatu terlepas dari persoalan apakah yang ditiru baik atau tidak. F. Karakteristik siswa Sekolah Dasar Siswa SD adalah sekelompok siswa yang berusia sekitar 6/7-12/13 tahun yang sedang berada pada tahap perkembangan masa kanak-kanak akhir yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak awal ke masa remaja awal. Pada masa ini ada berbagai tugas berbagai tugas perkembangan yang harus dikuasai dan dilaksanakan oleh siswa-siswa tersebut agar dapat memasuki masa perkembangan selanjutnya dengan berhasil. Tugas-tugas perkembangan dengan siswa SD adalah sebagai berikut: 1. Menanamkan dan membina kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung. 3. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari. 4. Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya. 5. Belajar menjadi pribadi yang mandiri. 6. Mempelajari keterampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk permainan maupun kehidupan.



10



7. Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku. 8. Membina hidup sehat, untuk diri sendiri dan lingkungan. 9. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelaminnya. 10. Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial. 11. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk perencanaan masa depan. (Depdiknas, 2002)



11



BAB III METODE PENELITIAN



A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk mendeskripsikan suatu gejala peristiwa atau kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Nurul Zuriyah, 2007:47). Penelitian bersifat kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistic dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata atau bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moloeng, 2010:6). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Bangkinang Kota pada kelas tinggi, yaitu siswa-siswi kelas 4, kelas 5 dan kelas 6. Waktu penelitian akan dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. C. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang bersifat memaparkan sejelas-jelasnya tentang objek yang diteliti, serta menggambarkan data secara keseluruhan, sistematis, dan akurat. Oleh sebab itu, data yang dihasilkan atau yang dicatat adalah data yang sifatnya potret seperti apa adanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Ratna (2006:53) yang menyatakan bahwa metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Analisis yang dilakukan menggunakan landasan teori yang dipakai, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan kajian teori sehingga hasil penelitian nantinya dapat menguraikan permasalahan yang diteliti secara objektivitas, sistematis berdasarkan teori-teori yang penulis pergunakan.



12



D. Subjek Penelitian Pengambilan subjek mengikuti ukuruan Suharsimi Arikunto (1998:121), yaitu bila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi dan jika jumlahnya lebih dari 100, dapat diambil antara 10-15%, 20-25% atau lebih. Berdasarkan ukuran di atas maka penulis menetapkan besarnya subjek dalam penelitian ini yaitu 25% dari 440 siswa. Dengan demikian maka besarnya subjek penelitian adalah:



Berdasarkan pada ketentuan di atas subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah 110 siswa dari 440 siswa di kelas tinggi Sekolah Dasar Bangkinang Kota Tahun Ajaran 2016/2017. E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu persiapan penelitian dan pengambilan data. Sehingga secara umum teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner Digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan mengajukan pertanyaan kepada anak yang gemar menonton sinetron tayangan televisi mengenai permasalahnnya dalam penelitian berisikan indikator-indikator penelitian. b. Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan dengan mencari data melalui peninggalan tertulis seperti arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat teori dan lain-lain yang yang berhubungan dengan masalah penelitian (Margono,2000:181) c. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data (Nana Sujana, 2008:68). Metode wawancara



13



digunakan untuk melengkapi data tentang pengaruh tayangan televisi terhadap perilaku siswa tersebut. F. Analisis Data Penelitian Dalam menganilisa hasil penelitian digunakan analisa kunatitatif yaitu anlisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka, dengan cara menjumlahkan, mengklafikasikan, mentabulasikan dan selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan data statistik. Dalam pengelohan data, penulis menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau kuesioner yang berhasil dikumpulkan. 2. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket. 3. Tabulating, yaitu mentabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel yang telah disediakan. Setelah pengumpulan data dilakukan, maka tahap berikutnya data tersebut di anlisa dengan anlisa kuantitatif secara deskriftif analisis yang sebelumnya telah ditentukan prosentasenya dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi: Rumus : Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi N = Banyaknya Responden Kemudian, untuk mengetahui bagaimana pengaruh sinetron anak jalanan (variabel x) terhadap perilaku anak sekolah dasar (variabel y), penulis menggunakan rumus product moment dari Carl Pearson sebagai teknik analisanya (Sudijono, 2001). Cara operasional data dilakukan melalui tahap sebagai berikut: a. Mencari angka korelasi dengan rumus: rxy



=



(∑ )(∑ ) (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]



∑ [ ∑



14



keterangan : Angka Indeks korelasi “r” Product moment



rxy



:



N



: Number of cases



∑XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ∑X



: Jumlah seluruh skor X



∑Y



: Jumlah seluruh skor



b. Memberikan interprestasi terhadap rxy yaitu 1. Memberikan sederhana dengan cara mencocokan hasil perhitungan dengan indeks korelasi “r” product moment seperti dibawah ini: Indeks korelasi Product Moment Besarnya “r” Product Moment (rxy)



Interprestasi



0,00 – 0,20



Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan



(dianggap



tidak



ada



korelasi antara variabel X dan variabel Y) 0,20 – 0,40



Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah



0,40 – 0,70



Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup



0,70 – 0,90



Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi



0,90 – 1,00



Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat tinggi



15



2. Interpretasi terhadap indeks korelasi product moment dengan jalan berkonsultasi pada table nilai “r” product moment. Apabila cara ini akan ditempuh maka prosedur yang akan dilalui adalah sebagai berikut: -



Merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (Ho)



-



Menguji kebenaran dari hipotesa yang telah dirumuskan dengan jalan membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang tercantum dalam table (r1) baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5% nama terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau Degrees or Freedomnya (df). Rumusnya : df = N- nr Keterangan : df



: degree of freedom (derajat bebas)



N



: Jumlah subjek penelitian (sampel)



nr



: Jumlah variabel



Jika r hitung lebih besar dari table maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima, namun jika hasilr penghitungan lebih kecil dari table nilai maka korelasi tidak signifikan. Setelah memberikan interprestasi secara kasar atau sederhana maupun interprestasi dengan menggunakan nilai r tabel. Langkah selanjutnya yakni mencari seberapa kontibusi yang diberikan variabel x tehadap variabel y, dalam hal ini penulis menggunakan rumus (Sudjana, 1996), sebagai berikut: KD = r2 x 100% Keterangan : KD



: Kontribusi variabel x terhadap variabel y



r2



: Koefesien korelasi antara variabel x dan variabel y.



16



BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya Table 14.2 Format Ringkasan Anggaran Biaya Penelirian Dosen Muda Diajukan No



Jenis Pengeluaran



Biaya yang diusulkan (Rp)



1



Gaji dan Upah



3.645.000



2



Bahan Habis Pakai dan Peralatan



13.455.000



3



Perjalanan



4.500.000



4



Sewa



1.750.000



Jumlah



23.350.000



4.2 Jadwal Penelitian Rencana penelitian dilakukan selama 1 (satu ) tahun, terhitung dari bulan Mei 2016 s.d. bulan April 2017. Tabel 4. Rencana Jadwal penelitian



No. 1



2 3 4 5 6



Penerapan



Mei



Juni



Ju li



Agu s



Sep



Pembuatan Proposal dan Survei Lokasi Pengambilan data Pengumpulan data Menganalisis data Penyusunan laporan Seminar



17



Okt



Nov



Des



Ja n



Feb



Mar et



Apr il



DAFTAR PUSTAKA Arikunto,



Suharsimi.1998.



Prosedur



Penelitian



Suatu



Pendekatan



Pratik,Jakarta:Rineka Cipta Berkowitz, L.2003. Emotional Behavior: Mengenali Perilaku dan Tindakan Kekerasan di lingkungan sekitar kita dan cara penanggulanggannya. Buku kesatu. Alih bahasa: Hartini Woro, Jakarta. Depdiknas, 2005. Kamus besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Depdiknas, 2002.Pengembangan Kecerdasaan Emosional Siswa, Jakarta. Fahirah, Siti An-An. 2006. “Pengaruh Sinetron Religi Terhadap Sikap Keberagaman Siswa”. Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Mulyasa. 2011. Manajemen pendidikan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers. Sudjana.1996. Metode Statistik, Bandung : Tarsito. Suyanto.2011.



Urgensi



pendidikan



karakter



(online)



(http://waskitamandiribk.wordpress.com/2010/06/02/urgensi-pendidikankarakter/ :diakses tgl 15 Mei 2016) Saifuddin, Azwar. (1998). Tes prestasi: Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Tahar, Syafril dan Br. Karo, Sadakita. (2011). Potret Sinetron Remaja di RCTI dan SCTV Periode 2004-2008. Jurnal Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta. Zuriyah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara



18



Lampiran 1. Format Justifikasi Anggaran 1. Honorarium Honor/Jam Honor (Rp)



Waktu



Minggu



Honor pertahun



(jam/ minggu)



Ketua



13.888



3



41.666



2.000.000



Anggota



11.423



3



34.270



1.645.000



Subtotal (Rp) 3.645.000 2. Pembelian Bahan Habis Pakai



Material



Justifikasi Pembelian



Kuantitas



HargaSatuan



Harga Peralatan Penunjang (Rp)



ATK



Kertas, tinta, dan lainnya



1 paket



2.2.00.000



2.200.000



Fotokopi



Angket, Wawancara



2



365.000



730.000



Buku Penunjang



Referensi



10



250.000



2.500.000



Surat menyurat



Pengurusan Izin penelitian



1



500.000



500.000



Pulsa dan kuota internet



Komunikasi dan penggunaan internet



1 paket



650.000



650.000



Layout modul



Design cover dan isi modul



2 paket



500.000



1.000.000



Sofeware penelolaan data



SPSS



1 paket



750.000



750.000



3 paket



875.000



2.625.000



Penyusunan Penyusunan , cetak, Laporan penjilidan Laporan



19



Publikasi Jurnal



Jurnal



1 paket



2.500.000



2.500.000



Subtotal (Rp) 13.455.000 3. Perjalanan Justifikasi Material Pemakain Dari dan ke Tempat Penelitian 4. Sewa Material Handycam



Transportasi



Justifikasi Pemakain Sewa alat dokumentasi



Kuantitas 30 Hari



Kuantitas 25 kali



Harga Satuan 150.000



Harga Satuan 70.000



Harga (Rp) 4.500.000



Harga (Rp) 1.750.000



Subtotal (Rp) 1.750.000 TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp)



23.350.000



TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUHNYA (Rp)



23.350.000



20



Lampiran 2. Format Susunan Organisasi Tim Penelitian/ Pelaksanaan dan Pembagian Tugas N



Nama / NIDN



Instansi Asal



o 1.



Bidang



Alokasi



Ilmu



Waktu



Uraian tugas



Mufarizuddin,



STKIP



Pend. Guru



3 Jam/



Perencanaan,



M.Pd



Pahlawan



Sekolah



Minggu



Identifikasi,



Tuanku



Dasar



Pengumpulan Data,



Tambusai



Analisa data dan



Riau



menyusun penelitian



2.



Moh.



STKIP



Pend. Anak



3 Jam/



Pengumpulan data,



Fauziddin,



Pahlawan



Usia Dini



Minggu



Identifikasi dan



M.Pd.



Tuanku



menganalisis data



Tambusai Riau



21



Lampiran 3. Biodata Ketua Peneliti A. Identitas 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Nama Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail No Telepon/ Hp Alamat Kantor



10 NoTelpon/ Fax 11 Lulusan yang telah dihasilkan 12 Mata Kuliah yang diampu



Mufarizuddin, M.Pd. Laki-Laki Asisten Ahli 096.542.134 1027058901 Binjai, 27 Mei 1989 [email protected] 082165028412 Jl.Tuanku Tambusai No.23 Bangkinang Kampar- Riau (0762) 21677, Fax (0762) 21677 SI = 6 orang, S2 = - orang 1. Pendidikan kewaganegaraan 2. Pendidikan PKn SD 3. Kurikulum dan Pembelajaran



B. Riwayat Pendidikan S-I Riwayat Perguruan Tinggi Universitas Negeri Medan Bidang Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar Tahun Masuk - Lulus 2007-2011 Judul Meningkatkan Skripsi/Tesis/Disertasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Alat Peraga Pada Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 020259 Binjai Timur T.A. 2010/2011 Nama 1. Tamba Pembimbing/Promotor Ritongga, M.Pd.



22



S-2 Universitas Negri Medan Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2012-2014 Peningkatan Hasil Belajar PPKn dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Index Card Match (ICM) di kelas IV MIS Ikhwanul Mukminin Binjai Tahun Ajaran 2014/2015



S-3 -



1. Dr. Denny Setiawan, M.Si. 2. Dr. Evi Eviyanti, M.Pd.



-



-



C. Pemakala Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 tahun terakhir No



1



Nama Pertemuan Ilmiah/



Judul Artikel



Waktu dan



Seminar



Ilmiah



Tempat



-



-



-



Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam Biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Usulan Dosen Muda.



23



Lampiran 4. Biodata Anggota Peneliti A. Identitas 1. Nama Lengkap



Moh. Fauziddin, S.Ag, M.Pd.



2.



Jenis Kelamin



Laki-laki



3.



Jabatan Fungsional



-



4.



NIP



-



5.



NIDN



0713077305



6.



TempatTanggalLahir



Kediri, 13 Juli 1973



7.



E-mail



Fauyes_yahoo.com



8.



No. Telepon/Hp



082285580676



9.



Alamat Kantor



Jl. Tuanku Tambusai No. 23 Bangkinang Kampar-Riau



10. No. Telepon/Faks



(0762) 21677, Fax (0762) 21677



11. Lulusan yang Telah



S1 = - orang, S2 = - orang



Dihasilkan 12. Mata Kuliah yang Diampu



1. Bermain dan permainan PAUD 2. Psikologi perkembangan 3. Perkembangan anak usia dini



B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi / Tesis / Disertasi



Nama Pembimbing



S-1 STAI Hasanuddin Pare



PAI 1994-2001 Perenaan Pendidikan Agama terhadap minat belajar Agama Islam di SLTP Islam Kepung Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri



1. Drs. Halimi Syamsuri,



24



S-2 Universitas Pendidikan Indonesia Pendidikan Dasar 2007-2009 Pembelajaran Agama Islam melalui bermain pada Anak Usia Dini (Study Kasus di TK IT Nurul Islam Pare kabupaten Kediri Jawa Timur) 1. Prof. Dr.



S-3



M.Ag 2. Drs. Harun Kusaijin, M.Fil.I



Udin Syaefuddin Saud, Phd. 2. Prof. Dr. Sofian Sauri



C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir



No



1



Nama Pertemuan Ilmiah /



Judul Artikel



Waktu dan



Seminar



Ilmiah



Tempat



-



-



-



Semua data yang sayaisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula.



25



26