Proposal Epid (Case Control) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TJ.PATI TAHUN 2019



OLEH:



BELIA DWIYANA VIDE NIM. 181012113201002



DOSEN: RAHMI KURNIA GUSTIN, SKM, M.KES



PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT STIKes PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI TAHUN 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat-Nya sehingga proposal ini dapat tersusun hingga selesai. Proposal ini dibuat bukan hanya untuk melengkapi tugas mata pelajaran Dasar Epidemiologi saja, tapi juga diharapkan bisa sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan. Kami mengharapkan



kritik dan saran dari dosen yaitu ibuk Rahmi Kurnia Gustin, SKM, M.Kes demi kesempurnaan proposal ini.



Bukittinggi, 01 Juli 2019



Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................... B. Perumusan Masalah ............................................................. C. Tujuan Penelitian ................................................................. D. Manfaat Penelitian ............................................................... E. Ruang Lingkup ..................................................................... BAB II



BAB III



Tinjauan Pustaka A. Diare ..................................................................................... 1. Pengertian diare .............................................................. 2. Etiologi diare .................................................................. 3. Patofisiologi Diare …………………………………….. 4. Gejala diare .................................................................... 5. Cara Penularan diare ...................................................... 6. Pencegahan diare ............................................................ B. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Diare .................. C. Hipotesis ...............................................................................



METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................... B. Subjek Penelitian .................................................................. 1. Kriteria inklusi ............................................................... 2. Kriteria eksklusi ............................................................. C. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. D. Populasi dan Sampel ............................................................ 1. Populasi .......................................................................... 2. Besar sampel .................................................................. 3. Teknik pengambilan sampel .......................................... E. Variabel Penelitian ............................................................... F. Definisi Operasional Variabel .............................................. G. Pengumpulan Data ................................................................ 1. Jenis data ........................................................................ 2. Sumber data .................................................................... 3. Cara pengumpulan data................................................... 4. Instrumen penelitian ....................................................... H. Pengolahan Data .................................................................. I. Analisis Data ........................................................................ DAFTAR PUSTAKA



BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan semua kelompok usia bisa diserang diare, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama terjadi pada bayi dan anak balita. Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat peubahan konsistensi tinja lebih berair dari biasanya dan frekuensi buang air besar tiga kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Penyakit diare jika tida segera ditangani dapat menimbulkan kematian, terutama pada balita. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada anak balita di sunia, nomor 3 pada bayi dan nomor 5 bagi segala umur. Data WHO memberikan bahwa 1,5 juta anak meninggal setiap tahunnya karena diare. Hal ini sebanding dengan 1 anak meninggal setiap 15 detik. Di beberapa negara berkembang, hanya 39% penderita mendapatkan penanganan serius. Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat karena selain menyebabkab tingginya angka kejadian dan menimbulkan banyak kematian juga sering menimbulkan kejadian luar biasa. Secara proporsional diare lebih banyak terjadi pada golongan balita. Kematian akibat diare pada balita adalah 75,3 per 100.000 balita (hasil survei kesehatan rumah tangga/SKRT 2004). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 bahwa penyakit diare merupakan penyebab utama kematian pada bayi dan anak balita. Puskesmas Tj.Pati merupakan puskesmas dengan angka kejadian diare paling cukup tinggi di Kabupaten Lima Puluh Kota. Dari laporan tahunan puskesmas Tj.pati pada tahun 2014, jumlah kunjungan penyakit diare di wilayah kerja puskesmas tj.pati sebanyak 211 kasus sedangkan pada tahun 2015 meningkat menjadi 434 kasus. Dampak terhadap terjadinya diare yaitu gizi buruk melalui mekanisme kehilangan cairan(dehidrasi) dan ketidakseimbangan cairan elektrolit tubuh selama diare berlangsung. Orang tua,terutama ibu mempunyai peran yang sangat strategis untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat penyakit diare. Hal ini disebabkan karena dalam keluarga,ibu umumnya berperan mengurus rumah tangga termasuk dalam kegiatan perawatan anak. Faktor risiko yang berperan terhadap kejadian diare pada anak balita yaitu faktor penyebaran kuman, faktor penjamu, faktor lingkungan dan faktor perilaku. Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman yang sudah terjamah oleh tangan yang kotor, maka dapat menimbulkan kejadian diare. Penelitian Kusumaningrum,dkk (2011) dikelurahan gandus palembang, menyatakan bahwa terdapat hubungan bermakna antara penggunaan air bersih, penggunaan jamban sehat dan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare pada anak balita. Berdasarkan permasalahan di atas penelitian tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tj.pati kabupaten lima puluh kota tahun 2019. B. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tj.pati Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2019?” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum



Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tj.pati Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2019. 2. Tujuan Khusus a. Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu tentang diare pada kasus dan kontrol. b. Diketahuinya distribusi frekuensi penggunaan air bersih pada kasus dan kontrol. c. Diketahuinya distribusi frekuensi penggunaan jamban sehat pada kasus dan kontrol. d. Diketahuinya hubungan dan kemungkinan risiko terjadinya diare pada anak balita karena faktor tingkat pengetahuan ibu yang rendah e. Diketahuinya hubungan dan kemungkinan risiko terjadinya diare pada anak balita karena faktor tidak menggunakan air bersih f. Diketahuinya hubungan dan kemungkinan risiko terjadinya diare pada anak balita karena faktor tidak menggunakan jamban sehat g. Diketahuinya hubungan dan kemungkinan risiko terjadinya diare pada anak balita karena faktor tidak biasa mencuci tangan pakai sabun. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat ditinjau dari aspek,yaitu sebagai berikut: 1. Aspek Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan masyarakat. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Aspek Praktis a. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah, khususnya bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota dalam penentuan arah kebijakan program penanggulangan penyakit menular,khususnya penyakit diare. b. Bagi peneliti, penelitian ini menambah pengalaman belajar dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan dan menambah wawasan pengetahuan. c. Bagi masyarakat, sebagai informasi mengenai faktor risiko yang berperan terhadap kejadian diare untuk dapat mencegah terjadinya diare pada anak balita. E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita, yaitu pengetahuan ibu tentang diare, penggunaan air bersih, penggunaan jamban sehat, dan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tj.pati Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2019 dengan desain case control study.



BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Diare 1. Pengertian Diare Menurut Hippocrates dalam Suharyono (2008), diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair. Menurut WHO (2009), diare didefinisikan sebagai buang air besar yang lunak atau cair dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Sedangkan menurut Departemen Kesehatan RI (2010), diare adalah suaru keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume keenceran,serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari pad anak dan pada bayi lebih dari 4 kali sehari atau tanpa lendir darah. 2. Etiologi Diare Menurut Widoyono (2008), etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu: a. Infeksi bakteri : Escherichia coli (20-30%), shigella sp. (1-2%), vibrio cholerae, dan lain-lain. b. Infeksi virus : rotavirus (40-60%), adenovirus c. Infestasi parasit : Entamoeba histolytica ( 0,20 - < 0,40 >



Keterangan Hubungan sangat lemah (diabaikan, dianggap tidak ada) Hubungan rendah



0,40 - < 0,70



Hubungan sedang atau cukup



> 0,70 - < 0,90



Hubungan kuat atau tinggi



> 0,90 - < 1,00



Hubungan sangat kuat atau tinggi



Rumus alfa cronbach: r11=  k  . 1 i  2     k  1  t2   Keterangan : r11



: reliabilitas instrumen



k



: banyaknya bulir soal



 2 i 2



: jumlah varians bulir : varians total



t



Standar reliabilitasnya adalah jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r (0,444), maka instrumen dinyatakan reliabel (Sambas dan Maman, 2007). H. Pengolahan Data Data yang telah terkumpul kemudian akan diolah (editing, coding, entry, dan tabulating data). 1.



Editing, yaitu memeriksa kelengkapan, kejelasan makna jawaban, konsistensi maupun kesalahan antar jawaban pada kuesioner.



2. Coding, yaitu memberikan kode-kode untuk memudahkan proses pengolahan data dengan memberikan angka nol atau satu. 3. Entry, yaitu memasukkan data untuk diolah menggunakan komputer. 4. Tabulating, yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang akan diteliti guna memudahkan analisis data. I. Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis univariat Analisis



univariat



yaitu



analisis



yang



digunakan



untuk



menggambarkan atau mendiskripsikan dari masing-masing variabel, baik variabel bebas dan variabel terikat dan karakteristik responden.



2. Analisis bivariat Dilakukan untuk menguji hubungan variabel bebas dan variabel terikat dengan uji statistik chi square



(2)



untuk



mengetahi



hubungan



yang



signifikan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Uji chi square dilakukan dengan



mengunakan



bantuan



perangkat



lunak



berbentuk komputer dengan tingkat signifikan p>0,05 (taraf



kepercayaan



95%).



Dasar



pengambilan



keputusan dengan tingkat kepercayaan 95% : a. Jika nilai sig p0,05 maka hipotesis penelitian ditolak. b. Jika nilai sig p  0,05 maka hipotesis penelitian diterima (Budiarto, 2001).



DAFTAR PUSTAKA Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2007. Profil Kesehatan Jawa Tengah. Boyolali. Dinas Kesehatan Kabupaten. 2007. Profil Kesehatan Kabupaten. Boyolali. Entjang I. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Citra Aditya Bakti. Ihsan F. 2003. DasarDasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Irianto J. 1994. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Anak Balita. Buletin Penelitian Kesehatan. Vol. 24 No. 2 & 3. 1996: 77-96.