PROPOSAL Pola Asuh SKRIPSI JIWA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU BULLYING SISWA KELAS VII DI MTs SEMARANG



Proposal Skripsi



Oleh Ulfah Niawati NIM: 30901501998 HALAMAN JUDUL



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2018 LEMBAR PERSETUJUAN



Proposal Skripsi berjudul : HALAMAN PERSEYUJUAN HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU BULLYING SISWA KELAS VII MTs TAQWAL ILAH SEMARANG



Dipersiapkan dan disusun oleh : Nama : Ulfah Niawati NIM : 30901501998



Telah disetujui dan disahkan oleh Pembimbing :



Pembimbing I, Tanggal 15 oktober 2018



Hj. Wahyu Endang Setyowati, SKM., M.kep NIDN. 0612077404 Pembimbing II, Tanggal 15 oktober 2018



Ns. Wigyo Susanto, M.kep NUPN. 9940000008



HALAMAN PENGESAHAN



ii



Proposal Skripsi berjudul: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU BULLYING SISWA KELAS VII DI MTs SEMARANG



Disusun oleh: Nama



: Ulfah Niawati



NIM



: 30901501998



Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 19 Oktober 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima Penguji I



Ns.Hj.Dwi Heppy R, M.Kep, Sp.Kep.J NIDN. 0614087702 Penguji II



Hj Wahyu Endang Setyowati, SKM. M.Kep NIDN. 0612077404



Penguji III



Ns. Wigyo Susanto, M.Kep NUPN. 9940000008 PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME



iii



Saya yang betanda tangan dibawah ini, dengan sebenarnya menyatakan bahwa skripsi ini Saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Jika dikemudian hari ternyata Saya melakukan tindakan plagiarisme, Saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Universitas Islam Sultan Agung Semarang kepada Saya.



Semarang, 19 Oktober 2018 Peneliti



Ulfah Niawati



iv



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulilahirabilalamin, segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan ridhoNya, sehingga penulis telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying siswa kelas VII di MTs Semarang”. Dalam penyusunan proposal ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas bantuan, arahan, dan motivasi yang senantiasa diberikan selama ini, kepada : 1.



Ir. H. Prabowo Setiyawan, MT., Ph.D Rektor Universitas Islam Sultan Agung Semarang.



2.



Iwan Ardian, SKM., M.Kep Dekan Fakultas Ilmu keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang.



3.



Ns. Tutik Rahayu, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat



Kaprodi S1 Keperawatan



Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang. 4.



Hj. Wahyu Endang S.,SKM., M.kep. sebagai pembimbing I saya, yang dengan tulus dan penuh kesabaran telah membimbing, mengarahkan, dan memotivasi dalam penulisan skripsi ini.



5.



Ns. Wigyo Susanto, M.Kep. sebagai pembimbing II saya, yang sabar membimbing dan mengajarkan saya dengan penuh kesabaran dan membimbing kami untuk semangat untuk belajar dan semangat dalam mengerjakan skripsi ini.



v



6.



Ns. Hj. Dwi Heppy R, M.Kep, Sp.Kep,J. penguji I yang telah memberikan masukan serta penilaian.



7.



Seluruh Dosen Pengajar dan staff Fakultas Ilmu keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan serta dukungan kepada penulis selama menempuh studi.



8.



Kepala Sekolah MTs Taqwa Ilah Semarang yang telah memberikan izin untuk pengambilan data dalam penyusuna skripsi ini



9.



Keluarga hebat saya, kedua orang tua saya ibu Resminingsih, bapak Sumarno, kakak saya mbak nurul dan embul keponakan saya, yang slalu memberikan doa dan semangat yang luar biasa dan tiada henti kepada saya sehingga saya dapat belajar di kampus UNISSULA di Fakultas Ilmu Keperawatan dengan semangat dan lancar sampai saya sarjana.



9.



Sahabat tercinta saya Ipul, Dina, Dini, Wiji,Afrel, Sela, dan Dian yang menemaniku dalam susah dan senang menjadikan saya menjadi lebih giat dan semangat dalam mengerjakan tugas skripsi dan saling menguatkan dan mendoakan untuk lulus sarjana bersama.



10. Teman-teman Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 2015 tercinta yang senantiasa saling menguatkan dalam menjalani misi untuk menjadi manusia yang berkualitas di masa depan karena dunia keras sudah menanti setelah kita lulus menjadi seorang sarjana dan menjadi perawat yang berguna untuk sesama.



vi



Peneliti menyadari bahwa proposal ini masih sangat membutuhkan saran dan kritik demi kesempurnaannya. Peneliti berharap proposal keperawatan ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak. Wassalamualaikum Wr. Wb.



Semarang, 19 Oktober 2018



Ulfah Niawati



vii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSEYUJUAN......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME....................................................... iv KATA PENGANTAR....................................................................................... v DAFTAR ISI..................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiii BAB I 1



PENDAHULUAN............................................................................ A. Latar Belakang.......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah..................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian....................................................................... 5 D. Manfaat..................................................................................... 6



BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 8 A. Tinjauan Teori........................................................................... 8



viii



1.



2.



Stres Pada Pelajaran Matematika....................................... 8 a.



Pengertian Stres.......................................................... 8



b.



Faktor-Faktor yang Menyebabkan Stres..................... 9



c.



Jenis-Jenis Stress......................................................... 10



d.



Tingkat Stres............................................................... 10



e.



Dampak Stres.............................................................. 11



f.



Stres Belajar Matematika............................................ 12



Hasil Belajar Pelajaran Matematika................................... 13 a.



Pengertian Hasil Belajar Pelajaran Matematika........ 13



b.



Bentuk Hasil Belajar Pelajaran Matematika............... 14



c.



Manfaat Hasil Belajar Pelajaran Matematika............. 15



d.



Faktor-Faktor Yang Mendorong Hasil Belajar Pelajaran Matematika.................................................. 16



e.



Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Pelajaran Matematika.................................................. 16



B. Kerangka Teori.......................................................................... 17 C. Hipotesis.................................................................................... 18



ix



BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 19 A. Kerangka Konsep...................................................................... 19 B. Variabel Penelitian.................................................................... 19 C. Jenis dan Desain Penelitian....................................................... 20 D. Populasi dan Sampel Penelitian............................................... 20 1.



Populasi Penelitian............................................................. 20



2.



Sampel Penelitian............................................................... 20



3.



Teknik Pengambilan Sample.............................................. 21



E. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 21



F.



1.



Tempat Penelitian............................................................... 21



2.



Waktu Penelitian................................................................ 21



Definisi Operasional.................................................................. 21



G. Instrumen Penelitian.................................................................. 22 1.



Instrumen/Pengumpulan data.................................................... 22



2.



Uji Validitas dan Uji Reabilitas................................................. 23



H. Metode PengumpulanData........................................................ 24



x



1. I.



J.



Tahap-tahap pengambilan data........................................... 24



Rencana Analisa Data............................................................... 25 1.



Teknik pengolahan data..................................................... 25



2.



Analisa data........................................................................ 26



Etika Penelitian......................................................................... 26



DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 28 LAMPIRAN..................................................................................................... 30



xi



DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Definisi Operasional........................................................................ ...............................................................................................21



xii



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kerangka teori.............................................................................. ...............................................................................................17 Gambar 3.1. Kerangka Konsep......................................................................... ...............................................................................................19



xiii



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1.



Surat Permohonan Ijin Surve Pendahuluan di MTs Taqwa Ilah Semarang.



Lampiran 2.



Surat Jawaban Survey Pendahuluan



Lampiran 3.



Surat Permohonan menjadi responden



Lampiran 4.



Surat Persetujuan Menjadi Responden



Lampiran 5.



Kuesioner Penelitian



Lampiran 6.



Catatan hasil konsultasi / bimbingan



Lampiran 7.



Hasil Turnitin



Lampiran 8.



Jadwal Penelitian



xiv



xv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah lingkungan pertama yang dijumpai oleh anak ketika ia dilahirkan terutama pada ibu dan ayah. Pada lingkungan pertama inilah orang tua harus sebaik-baiknya dalam menciptakan lingkungan yang optimal bagi perkembangan kepribadian anak dimasa depan. Oleh sebab itu keluarga sangat berpengaruh pada permulaan tumbuh kembang anak dalam membentuk tatanan sifat dan sikap yang baik dan beradab, maka kelak anak akan menerapkan pola pikir yang diterapkan keluarga pada pergaulan anak di rumah, di sekolah maupun dilingkungan bermasyarakat. Pada kondisi dimana sebuah keluarga memiliki anggota keluarga yaitu anak yang akan tumbuh menjadi remaja, remaja merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati pada setiap perkembangan seseorang. dalam kondisi ini remaja rentan terhadap penataan pola pikir jadi sangat dibutuhkan banyaknya peranan penting orang tua dalam pengontrolan karakter dan emosi anak yang dapat menunjang dalam pembentukan tatanan perilaku anak remaja dimasa depan. Pada tahap tugas perkembangan inilah remaja akan melewati beberapa fase dimana tingkat kesulitan mengenai permasalahan akan tugas-tugas perkembangan remaja akan timbul beberapa konflik oleh remaja dalam kesehariannya yang berpengaruh pada sulitnya remaja dalam proses interaksi dan penerapan sikap dilingkungan masyarakat maupun sekolah (Meutiasari.2016).



1



2



Salah satu tugas orang tua ialah mendidik anak dengan berbagai bentuk pola asuh. Pola asuh orang tua diartikan sebagai interaksi antara orang tua dan anak dalam memberikan kasih sayang, mengajarkan nilai dan norma, memelihara, melindungi anak dan membantu perkembangan anak dalam aspek fisik, psikologis dan sosial. Jika pola asuh yang diterapkan baik kepada anak, maka karakter anak akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, jika pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anak seperti memaksa anak, menyuruh anak melakukan sesuatu di luar kemampuan, terlalu memanjakan anak dan tidak peduli dengan segala urusan anak, maka hal tersebut akan membentuk karakter anak menjadi berkuasa, menentang, pemurung, sulit mengendalikan emosi, yang karakter tersebut akan mengarah kepada perilaku bullying (Julian & Alfred, 2008) Perilaku



bullying



ialah



suatu



kondisi



di



mana



terjadinya



penyalahgunaan kekuatan dan kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok orang. Perilaku Bullying dapat terjadi diberbagai tempat baik di sekolah dan lingkungan bermasyarakat, pada tindakan bullying pihak yang terlibat bukan hanya kuat fisik tapi bisa saja kuat secara mental dan seseorang tidak akan memandang umur dan jenis kelamin yang menjadi korban dari bullying tersebut (Astuti, 2008). Menurut survai yang dilakukan Latitude News terhadap 40 negara didunia ditemukan fakta tentang bullying salah satu faktanya memaparkan bahwa pelaku bullying biasanya para siswa laki-laki, sedangkan siswa perempuan lebih banyak menggosip daripada melakukan aksi kekerasan dengan fisik (Yolanda, 2012). Dari hasil survai tersebut juga terdapat negara-



3



negara dengan kasus bullying tertinggi di dunia. Indonesia termasuk Negara dengan kasus



bullying



diurutan



kedua.



Menurut Komisi Nasional



Perlindungan Anak di Indonesia perilaku bullying pada anak Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Sejak Januari hingga September 2010, telah terjadi 2.044 kasus kekerasan terhadap anak di seluruh Indonesia (Anonim, 2010). Perilaku bullying sekarang kembali ramai di lingkungan sekolah maupun media yang menimbulkan dampak terhadap seorang anak yang menjadikan korban akan terhambat dalam aktualisasi diri. Bullying membuat korban ketakutan, tidak adanya rasa aman dan nyaman, rasa terintimidasi, rendah diri, serta merasa tidak berharga, pada penyesuaian sosial yang buruk di mana korban merasa takut ke sekolah bahkan tidak mau sekolah, menarik diri dalam pergaulan, prestasi akademik menurun karena mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dalam belajar, bahkan keinginan untuk bunuh diri daripada harus menghadapi tekanan-tekanan berupa hinaan dan hukuman (Yayasan Sejiwa, 2008). Dan keberadaan bullying tersebut mempunyai dampak terbesar dan berbahaya yaitu salah satunya tindakan kekerasan bahkan bisa mengakibatkan seseorang kehilangan nyawa. Menurut ( Morrison dalam Elvigro, 2014:12) dari berbagai dampak yang muncul terdapat beberapa faktor dimana bullying disekolah marak terjadi karena adanya perbedaan kelas atau senioritas, tingkat ekonomi, agama, gender dan etnis, tradisi balas dendam senioritas, keluarga yang tidak harmonis, Situasi sekolah yang tidak harmonis dan diskriminatif, adanya karakter individu atau kelompok seperti dendam, iri, adanya semangat ingin



4



menguasai korban untuk meningkatkan popularitas grupnya, persepsi nilai yang salah atas perilaku korban, terpengaruh teman sebaya yang membawa dampak negatif, pengaruh media sosial, dan lain-lain. Usaha yang dilakukan untuk mencegah bullying tidak terjadi di kalangan remaja di sekolah yaitu dengan meningkatkan koping dan pola pikir yang baik, menciptakan suasana yang harmonis di dalam keluarga agar anak terbiasa hidup dalam keadaan yang tentram, meningkatkan kegiatan yang bermanfaat bagi proses perkembangan anak, dan menanamkan keimanan anak sejak dini agar tidak terpengaruh dalam hal-hal yang bersifat negatif yang akan membawa mala petaka bagi dirinya sendiri (Desy, 2016). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di MTs Taqwal Ilah Semarang pada tanggal 12 oktober 2018 melalui wawancara dengan 10 siswa kelas VII didapatkan data bahwa 6 siswa mengatakan orang tua memberikan kebebasan dalam melakukan sesuatu yang diinginkan, 3 siswa mengatakan diberikan kebebasan tetapi harus sesuai dengan aturan yang berlaku, dan 1 siswa mengatakan selalu bersikap sesuai kehendaknya, 6 dari 10 siswa tersebut juga mengatakan pernah menjahili temannya saat berada dikelas. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “ Hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying siswa kelas VII di MTs Taqwal Ilah Semarang”?. B. Rumusan Masalah



5



Beberapa uraian dari latar belakang diatas bisa didapatkan rumusan masalah dari penelitian ini yaitu adakah hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying siswa kelas VII di MTs Taqwal Ilah Semarang? C. Tujuan Penelitian 1.



Tujuan Umum Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara pola asuh orang tua dalam prilaku bullying pada siswa kelas VII di MTs Taqwal Ilah Semarang.



2.



Tujuan Khusus a.



Untuk mengidentifikasi karakteristik siswa kelas VII di MTs Taqwal Ilah Semarang.



b.



Untuk mengidentifikasi pola asuh orang tua yang diterapkan pada siswa kelas VII di MTs Taqwal Ilah Semarang.



c.



Untuk mengidentifikasi prilaku bullying siswa kelas VII di MTs Taqwal Ilah Semarang.



d.



Mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying peserta didik kelas VII di MTs Taqwal Ilah Semarang.



D. Manfaat 1.



Bagi profesi keperawatan Diharapkan hasil penelitian ini menjadikan sebuah gagasan tambahan bagi tenaga profesi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan, mengenai adanya hubungan anarata pola asuh orang tua



6



dengan perilaku bullying siswa kelas VII di MTs Taqwal Ilah Semarang sehingga dapat memberikan masukan dalam rangka tindakan pencegahan perilaku bullying agar tidak menjadi kebiasaan. 2.



Bagi institusi Hasil ini diharapkan dapat berguna dalam menambah pengetahuan mahasiswa,



tentang



pentingnya



memahami



hal-hal



yang



dapat



menyebabkan kejadian perilaku bullying serta dampak yang terjadi terhadap perilaku bullying yang terjadi di sekolah. 3.



Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan masukan, tentang pentingnya peranan orang tua dalam pola asuh yang dapat berpengaruh dalam munculnya tindakan bullying peserta didik, dan diharapkan dengan adanya penelitian ini kejadian perilaku bullying dapat berkurang.



4.



Bagi Peneliti Hasil peneliti ini dapat dijadikan nilai ukur kepuasan dalam melakukan penelitian yang bisa menjelaskan beberapa paparan kondisi permasalahan anak terhadap perilaku bullying siswa kelas VII MTs Taqwal Ilah Semarang.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Tinjauan Teori 1.



Pola Asuh Orang Tua a.



Pengertian pola asuh Pola asuh atau parenting style adalah suatu proses tindakan dan interaksi yang dilakukan oleh 2 pihak yaitu orang tua dan anak dalam suatu keluarga, dalam interaksi ini terjadi proses umpan balik yang secara terus menerus antara orang tua dan anak, dimana mereka saling bertukar cerita dengan cara berdiskusi. Selama proses pengasuhan ini orang tua berperan untuk mendidik dan bertanggung jawab untuk memenuhi semua kebutuhan anak. (Brooks, Jane 2011) Pola asuh orang tua adalah sikap maupun cara orang tua untuk mendidik dan membimbing anggota keluarga yang usianya lebih muda dengan tujuan agar siap dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat serta mampu mengambil keputusan secara mandiri dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab. (Gunarsa, Singgih 2007)



b. Macam-macam pola asuh Menurut Stewart, Koch (Aisyah, 2010) ada 3 pola asuh orang tua yaitu :



7



8



1) Pola Asuh Otoriter Pada pola asuh yang otoriter orang tua sangat berkuasa. Orang tua yang menerapkan pola asuh mempunyai ciri – ciri bersikap kaku, tegas, selalu memberikan hukuman pada setiap kesalahan anak, kurangnya kasih sayang pada anak serta mebatasi hak-hak anak. Orang tua cenderung menuntut anaknya untuk menjadi seperti yang di inginkan, mengikuti semua aturan yang telah diterapkan serta tidak memberikan kebebasan untuk mengatakan keinginan maupun bersosialisasi dengan teman. Apabila anak melakukan kesalahan orang tua cenderung memberikan hukuman. 2) Pola Asuh Demokratis Berdasarkan penelitian Baumrind, Black (Aisyah 2010) menemukan bahwa pola asuh demokratis yaitu orang tua selalu memberikan dorongan maupun mendukung semua kegiatan positif yang dilakukan oleh anak dan mereka diberikan kebebasan untuk mengekspresikan diri tapi tetap dikontrol oleh orang tua. Selain itu orang tua juga selalu menerapkan perilaku kemandirian pada anak, semua itu akan menghasilkan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Selain itu mereka juga dilibatkan dalam pengambilan keputusan sehingga anak merasa dihargai.



9



3) Pola Asuh Permisif Pada pola asuh pemisif anak tidak diberikan tanggung jawab maupun dituntut untuk mempunyai sikap disiplin. Orang tua cenderung memberi kebebasan sepenuhnya kepada anak tanpa adanya kontrol. Orang tua yang menggunakan pola asuh ini mempunyai ciri – ciri bersikap longgar atau bebas, tidak adanya kontrol, kurangnya komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak, orang tua kurang bersikap tegas. Dalam hal ini semua keputusan dibuat oleh anak. 4) Pola Asuh Islam Pola asuh islam, menurut Baharuddin dikutip oleh Huroniyah (2004) dalam psikologi islam manusia selalu berhubungan dengan 3 hal yaitu alam (nature), manusia (social) dan Tuhan. Ketiga hal ini memiliki peranan dalam pembetukan tingkah laku manusia. Islam mempunyai pandangan bahwa selain sebagai anugrah, amanah dan rahmat, anak bisa menjadi cobaan untuk orang tua, sebab kegagalan orang tua dalam mengasuh dan mendidik. Seperti dalam Al-quran surah Al-Anfal 28 : artinya “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allah-lah pahala yang besar.”



10



Hadits (HR. Bukhori Muslim) dari Abu Khurairah ra. Berkata Rasulullah SAW bersabda setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, orang tualah yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi. Hadits diatas menjelaskan bahwa orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik dan mengasuh anak, melalui pola asuh yang diterapkan dalam keluarga. Anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan perlakuan dan kebiasaan yang diterapkan orang tua (Abu ‘Ala, syair Al-Bayan). c.



Faktor-fakor yang mempengaruhi pola asuh 1) Lingkungan Lingkungan



memiliki



peranan



penting



dalam



perkembangan anak. Hal ini juga dapat mempengaruhi cara orang tua untuk memberikan asuhan terhadap anak. 2) Budaya Budaya yang telah dianut oleh berbagai macam kalangan masyarakat memiliki peranan dalam memberikan asuhan pada anak. Karena tidak jarang orang tua masih mengikuti kebudayaan yang telah ada untuk mendidik anak dengan harapan anaknya dapat diterima didalam masyarakat. 2.



Perilaku Bullying a.



Pengertian Bullying Bullying merupakan tindakan yang disengaja oleh pelaku pada korbannya bukan sebuah kelalaian, tetapi memang dilakukan secara



11



sengaja dan tindakan ini terjadi secara berulangulang (Priyatna, 2010). Perilaku bullying merupakan salah satu tindak kekerasan yang sedang marak terjadi di lingkungan sekolah atau oleh khalayak dikenal dengan bentuk penindasan diantara siswa-siswa sekolah. Disimpulkan bahwa menurut Tattum (dalam Elvigro, 2014:3) bullying yaitu perbuatan yang menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik dalam bentuk kekerasan fisik, verbal, ataupun psikologis yang sering sekali sulit dihindari dalam sebuah lingkungan social. b.



Bentuk- bentuk Bullying Menurut Sullivan (dalam Elvigro, 2014:4), bullying terbagi menjadi dua bentuk, yaitu secara fisik dan non fisik, di antaranya adalah: a. Bullying fisik, seperti memukul, menendang, meninju, menggigit, menarik, menjambak rambut, mencakar, meludahi, mendorong, merusak benda-benda milik korban (termasuk tindakan pencurian), dan lainnya. b. Bullying secara non fisik, terbagi menjadi dua yaitu secara verbal dan non verbal. c. Bullying secara verbal seperti mengancam, memeras, berkata-kata keji, mengolok-olok nama



panggilan,



berkata-kata



menekan,



menggosip



ataupun



menyebarluaskan aib korban. d. Bullying non verbal, contohnya dapat dengan secara langsung yaitu hampir sama dengan bullying fisik tetapi lebih kepada tindakan mengancam dengan tatapan mata, menunjuk-nunjuk atau menghantam.



12



c.



Faktor-faktor Penyebab Munculnya Prilaku Bullying Quiroz (dalam Ilmu Pendidikan, 2009:14) mengemukakan, ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku bullying, yaitu: 1. Hubungan Keluarga



Menurut Quiroz (dalam Ilmu Pendidikan, 2009:50), enam karakteristik



faktor



latar



belakang



dari



keluarga



yang



mempengaruhi perilaku bullying pada individu, yaitu: 1) Lingkungan emosional yang beku dan kaku dengan tidak adanya saling memperhatikan dan memberikan kasih sayang yang hangat 2) Pola asuh yang permissive dengan pola asuh serba membolehkan, sedikit sekali memberikan aturan, membatasi untuk berperilaku, struktur keluarga yang kecil 3) Pengasingan keluarga dari masyarakat, kurangnya kepedulian terhadap hidup bermasyarakat, serta kurangnya keterlibatan keluarga dalam aktivitas bermasyarakat 4) Konflik yang terjadi antara orangtua dan ketidakharmonisan dalam keluarga 5) Penggunaan disiplin, orangtua gagal untuk menghukum atau malah memperkuat perilaku agresi dan gagal untuk memberikan penghargaan



13



6) Pola asuh orang tua yang otoriter dengan menggunakan kontrol dan hukuman sebagai bentuk disiplin yang tinggi, orang tua mencoba untuk membuat rumah tangga d.



Ciri –ciri Tindakan Bullying Menurut Duncan (dalam Elvigro, 2014:6) ciri-ciri pelaku bullying diantaranya, melakukan perilaku agresif berulang, kurangnya perhatian dan kasih sayang dari keluarga, berpikiran positif terhadap kekerasan, menjadikan pelampiasan atas kemarahan kepada orang lain, beralih dari korban menjadi pelaku bullying, merasa tidak aman dan cemas serta tidak ingin berbaur pada sesama, memiliki rasa dendam, benci dan frustasi, tidak mampu menyesuaikan terhadap harapan baru, menunjukkan ketidaknyamanan social, sering kali tidak sadar dan tidak peduli terhadap rasa dendam kepada orang yang menjadi korban, diasingkan dari kehidupan sekolah dan teman sebay, memandang sekolah sebagai sesuatu yang tidak bermakna, dan sebagainya.



e.



Dampak Perilaku Bullying Adapun dampak buruk yang dapat terjadi pada anak yang menjadi korban tindakan bullying antara lain: Kecemasan, merasa kesepian, rendah diri, tingkat sosial yang rendah, depresi, symptom psikosomatik, penarikan social, keluhan pada kesehatan fisik, minggat dari rumah, penggunaan alkohol dan obat, bunuh diri, dan Penurunan performansi akademik (Priyatna, 2010:4).



14



Adapun resiko yang dapat ditimbulkan bagi pelaku bullying seperti sering terlibat dalam perkelahian, resiko mengalami cedera akibat perkelahia, melakukan tindakan pencurian, minum alkohol, merokok, dan menjadi dalang dari semua permasalahan yang terjadi di sekolah.



B. Kerangka Teori



Pola Asuh Orang Tua



Keterangan : : berpengaruh



15



: diteliti :



tidak diteliti Gambar 2.1. Kerangka teori



Sumber : Musradinur, 2016; Busari, 2012; Suryabrata dalam Nyayu Khatijah, 2014.



C. Hipotesis Ha : Ada hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying siswa kelas VII di MTs Tawal Ilah Semarang. Ho : Tidak ada hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying siswa kelas VII MTs Taqwal Ilah Semarang.



BAB III METODE PENELITIAN



A. Kerangka Konsep Penelitian ini terdiri dari pola asuh orang tua dan perilaku bullying. Kerangka konsep meliputi : Variabel Independent



Variabel Dependent Perilaku Bullying



Pola Asuh Orang Tua



Gambar 3.1. Kerangka Konsep Keterangan



: : Area yang diteliti



B. Variabel Penelitian 1.



Variabel Independent Dalam penelitian ini variabel independent ialah Pola Asuh Orang Tua (Sugiono, 2011).



2.



Variabel Dependent Dalam penelitian ini variabel dependent adalah Perilaku Bullying (Sugiono, 2011).



16



17



C. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yaitu cross sectional. cross sectional yaitu variabel yang masuk dalam faktor resiko, dan faktor resiko yang masuk kedalam faktor efek dilihat bersamaan dalam satu waktu sama (Notoatmojo, 2010). D. Populasi dan Sampel Penelitian 1.



Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII MTs Taqwal Ilah Semarang (Sugiono, 2010).



2.



Sampel Penelitian Besarnya sampel dalam penelitian 90 siswa kelas VII MTs Taqwal Ilah Semarang (Notoadmojo, 2010). a.



Kriteria Inklusi Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: 1) Siswa kelas VII MTs Taqwal Ilah Semarang 2) Siswa yang hadir saat penelitian 3) Siswa yang bersedia menjadi responden dengan pembuktian penandatanganan informed consent



b.



Kriteria Ekslusi Adapun kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah: 1) Siswa yang sudah keluar dari MTs Taqwal Ilah Semarang. 2) Siswa yang tidak hadir saat penelitian



18



3.



Teknik Pengambilan Sample Pemilihan sampel dengan cara menggunakan metode total sampling, yaitu cara pengambilaan sampel dengan total sampel sama dengan populasi yang jumlahnya sudah dikurangi dengan peserta didik yang dijadikan studi pendahuluan. Peneliti mengambil total sampling karena total populasi di kelas VII di MTs Taqwal Ilah sebanyak 90 siswa (Sugiono, 2011).



E. Tempat dan Waktu Penelitian 1.



Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas VII MTs Taqwal Ilah Semarang.



2.



Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2018 di MTs Taqwal Ilah Semarang.



F.



Definisi Operasional Tabel 3.1. Definisi Operasional No 1.



Variabel Pola Asuh Orang Tua (Variabel indepandent )



Definisi operasional Interaksi yang dilakukan antara anak dan orang tua selama adanya kegiatan pendidikan



Cara Ukur



Hasil Ukur



Skala



Diukur menggunakan koesioner sebanyak 40 pertanyaan dengan penilaian skor : Kriteria Selalu : 4 Sering : 3 Kadang-kadang : 2 Tidak pernah 1 Ikrima, N.F (2016)



Hasil ukur diambil dari total nilai terbanyak dari jenis pola asuh orang tua yaitu pola asuh demokratis, pola asuh permisif, pola asuh otoriter dan pola asuh islam.



Nominal



19



2.



Perilaku Bullying (variabel dependent)



Bullying merupakan tindakan yang disengaja oleh pelaku pada korbannya bukan sebuah kelalaian, tetapi memang dilakukan secara sengaja dan tindakan ini terjadi secara berulangulang (Priyatna, 2010).



Kuesioner memiliki skala yang terdiri dari 30 pertanyaan diantaranya : 18 item favorable dan 12 pertanyaan unfavorable, skor yang digunakan: Favorable: Skor 1 : sangat tidak setuju Skor 2 : tidak setuju Skor 3 : setuju Skor 4 : sangat setuju unfavorable : Skor 4 : sangat tidak setuju Skor 3 : tidak setuju Skor 2 : setuju Skor 1 : sangat setuju



Skor tertinggi 120 Skor terendah 30, hasil ukur dikatagorikan menjadi 4 kategori Sangat rendah : 30-48 Rendah : 49-67 Sedang : 68-85 Tinggi : 86-103 Sangat tinggi : 104-120



Ordinal



G. Instrumen Penelitian 1.



Instrumen/Pengumpulan data a.



Kuesioner A Digunakan



untuk



mengetahui



karakteristik



demografi



responden yang berisikan, (Nama inisial, Alamat, TTL, Kelas, Umur, Sekolah, Nama orang tua, Pekerjaan orang tua, Tinggal bersama, No telepon). b.



Kuesioner B Berisi pertanyaan untuk mengetahui pola asuh orang tua yang digunakan responden dengan 40 pertanyaan. Kuesioner tentang pola asuh otoriter, demokratis, permisif dan islami masing – masing 10 pertanyaan. Hasil atau skor yang diambil dari jumlah terbanyak dari pola asuh orang tua. Kuesioner ini mengadopsi dari “Ellis, R M.



20



(2007) relationship between parenting styles and childrens motivational



style



the



development



of



lerned



helpplesness



universitas kansas”dan telah dimodifikasi kembali oleh Ikrima N. F (2016) c.



Kuesioner Kuesiner C Kuesioner C digunakan untuk mengukur perilaku bullying yang terdiri dari 30 pertanyaan yang diambil dari penelitian sebelumnya (Yoga, 2016) yang terdiri atas 18 pertanyaan Favorable dan 12 pertanyaan unfavorable yang terdiri dari pertanyaan favorable yang berisi item pertanyaan memihak, mendukung serta menyatakan ciri adanya kelengkapan yang diukur. Sebaliknya, item unfavorable merupakan item pernyataan yang mempunyai isi tidak memihak atau tidak mendukung serta tidak menggambarkan ciri kelengkapan yang diukur. Item-item pada skala prilaku bullying disusun dengan menggunakan empat jawaban, meliputi Sangat setuju ( SS), setuju (S), tidak setuju ( TS), dan sangat tidak setuju (STS).



21



Distribusi Penyebaran Nomor Pernyataan Skala Perilaku Bullying Komponen



Aspek



Nomor butir Favorable



Bullying fisik



Bullying Verbal



Bullying Psikologis



a. Memukul b. Menindas c. Menghajar d. Berbuat kasar a. Berkata kasar b. Mengejek c. Menertawakan d. Mencaci maki e. Mengancam a. Memandang sinis b. Mempermalukan di depan umum c. Mengucilkan d. Meneror e. Mencibir f. Menjahili Jumlah



Jumlah Unfavorable



3 21 17 10, 11, 22, 29 12, 13 23 4, 19 1 28



2 6, 8 9 16



1 1 1 2 2 5



18 25, 26, 27 30 -



2 2 5 2 1



20 5 15 14



7 24 -



3 2 1 1 30



30



2. Uji Instrumen a.



Uji Validitas dan Reabilitas Uji validitas merupakan ketepatan maupun kecemasan dalam pengukuran, berarti alat tersebut harus valid, dikarenakan mengukur hal yang akan diukur (Riyanto, 2011). Sedangkan Uji Reliabilitas yaitu sebuah uji yang bisa digunakan untuk mencari tahu apakah ada instrument yang akan digunakan sudah reliable (Notoadmojo, 2010). Uji validitas dan uji reabilitas dalam perhitungannya menggunakan komputerisasi yaitu program SPSS (Statistical Package For Social Science). Peneliti tidak akan melakukan uji



22



validitas jika kuesioner yang digunakan peneliti sudah baku/sudah valid. Pada intrumen pola asuh orangtua memakai Kuesioner yang diadopsi dari “Ellis, R M. (2007) relationship between parenting styles and childrens motivational style the development of lerned helpplesness universitas kansas”dan telah dimodifikasi kembali oleh Ikrima N. F (2016) yang merupaka alat ukur yang sudah baku, valid dan sudah di terima. Dengan hasil uji reabilitas r alpha = 0,8806 untuk 40 pertanyaan yang berarti kuesioner ini reliabel, sehingga dapat digunakan. Pada kuesioner perilaku bullying terdapat 30 soal yang sudah diuji validitas dalam penelitian sebelumnya sebelumnya oleh Pratama, Y . (2016) yang dilaksanakan di SMP N 2 Gamping Sleman dengan menggunakan 38 pertanyaan. Dari 38 pertanyaan tersebut di dapatkan 30 pertanyaan valid dan 8 pertanyaan tidak valid kemudian delapan pertanyaan di hilangkan karena sudah terwakili pertanyaan lain untuk setiap aspek prilaku bullying. Hasil uji reliabilitas untuk variabel perilaku bullying memperlihatkan bahwa 30 butir pertanyaan diperoleh nilai r hitung 0,947 yang berarti lebih besar dari r tabel sebesar 0,6 sehingga variabel perilaku bullying dinyatakan reliable.



23



H. Metode PengumpulanData 1.



Tahap-tahap pengambilan data a.



Setelah persetujuan proposal penelitian meminta surat perizinan kepada Kepala Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula.



b.



Peneliti akan menyerahkan surat perizinan penelitian kepada Kepala sekolah MTs Taqwal Ilah Semarang.



c.



Peneliti akan memberi penjelasan maksud kedatangan Kepada Kepala MTs Taqwal Ilah Semarang.



d.



Peneliti memberikan surat ke bagian akademik Fakultas Ilmu Keperawatan.



e.



Peneliti akan mengambil data saat hari sekolah yang dibantu oleh ke 6 rekan peneliti.



f.



Peneliti akan meminta kepala madrasah sanawiyah Taqwal ilah Semarang menandatangani persetujuan yang telah disiapkan oleh peneliti.



g.



Peneliti mengecek jawaban dan menghitung jumlah kuesioner



h.



Peneliti akan melaksanakan pengolahan data dan analisa data.



24



I.



Rencana Analisa Data 1.



Teknik pengolahan data a.



Editing Jalan editing akan dilaksanakan di MTs, sehingga ada pertanyaan yang melewatkan bisa diisi lagi dengan langsung oleh siswa.



b.



Coding Teknik coding merupakan proses klasifikasi jawaban dari siswa di dalam kelompok dengan memberikan kode huruf dan angka pada setiap jawaban.



c.



Entry Jawaban yang sudah dikategorikan atau dikelompokan dimasukan dalam tabel komputer.



d.



Cleaning Memeriksa atau meninjau kembali data yang dimasukan ke komputer sudah bersih dari kesalahan atau belum (Sugiyono, 2007).



2.



Analisa data Proses analisis data dilakukan menggunakan bantuan komputer menggunakan SPSS (Statistical Program and Service Solution) yaitu: a.



Analisis Univariat



25



Mendiskripsikan variabel serta ciri siswa kelas IX. Variabel bebas dan terikat dimunculkan ke tabel distribusi frekuensi (Notoatmodjo, 2007). b.



Analisis Bivariat Analis bivariat digunakan untuk dapat mengetahui apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan prilaku bullying. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan menggunakan uji Hipotesis Komparatif tidak berpasangan selain table 2x2 dan 2xK karena penelitian ini menggunakan uji hipotesis kategorik tidak berpasangan dan memiliki table 4x5 dengan data variable bebas berskala nominal (kategorik) dan variable terikat yang bersekala ordinal (kategorik). Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan, digunakan p value yang dibandingkan tingkat kesalahan ( alpha) yaitu 5%. p value 0,05= Ho diterima Ho ditolak (Sugiyono, 2007).



J.



Etika Penelitian Masalah etika dalam penelitian ini dapat meliputi (Farick, H, 2008): 1.



Otonomi Hak memilih apakah siswa mau menjadi responden, dengan cara memberi persetujuan dalam bentuk informed consent.



2.



Beneficience



26



Penelitian ini akan memberi manfaat yang baik, karena guru dan kepala sekolah ikut campur dalam penelitian ini.



3.



Nonmalaficience Penelitian tidak merugikan dan membahayakan, teruntuk siswa data akan dirahasiakan.



4.



Confodentiality Penelitian ini tidak mengikut sertakan nama lengkap siswa, hanya inisial untuk menjaga privasi.



5.



Veracity Penelitian ini menjelaskan apa maksud dari kegiatan ini sehingga siswa akan mengetahui dengan jelas apa maksud dan tujuanya.



DAFTAR PUSTAKA



27



28



LAMPIRAN



Lampiran 1.



Surat Permohonan Ijin Surve Pendahuluan di MTs Taqwa Ilah Semarang.



Lampiran 2.



Surat Jawaban Survey Pendahuluan



29



30



Lampiran 3.



Surat Permohonan menjadi responden



31



SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ulfah Niawati NIM



: 30901401998



Status



: Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Semarang



Dengan ini menyatakan permohonan kepada Siswa/siswi untuk bersedia menjadi responden penelitian yang akan saya lakukan dengan judul “ Hubungan Tingkat Stres pada Mata Pelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IX Mts Taqwal Ilah Semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres pada mata pelajaran matematika terhadap hasil belajar siswa kelas IX di MTs. Keikutsertaan Siswa/siswi dalam penelitian ini adalah sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Peneliti menjamin bahwa penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian bagi Siwa/siswi sebagai responden. Peneliti menghargai hak saudara/saudari



sebagai



responden



dalam



penelitian



ini.



Identitas



dan



data/informasi yang saudara/saudari berikan akan dijaga kerahasiaannya. Demikian surat permohonan ini peneliti ajukan. Terima kasih atas kesediaan serta kerjasama saudara/saudari.



Semarang, 12 Oktober 2018 Peneliti (………………………..…)



Lampiran 4. Surat Persetujuan Menjadi Responden



32



LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nama (inisial) : Alamat



:



Umur



:



Kelas



:



Sekolah



:



Menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang bernama Ulfah Niawati dengan judul “ Hubungan Tingkat Stres Pada Mata Pelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IX MTs Taqwa Ilah Semarang” dalam menyusun proposal. Saya memahami bahwa dalam penelitian ini tidak ada unsur yang merugikan untuk itu saya setuju dan bersedia menjadi responden dengan menandatangani persetujuan ini. Semarang, 12 Oktober 2018 Responden,



(………………………..…)



Lampiran 5.



Kuesioner Penelitian



33



KUESIONER A KUESIONER DEMOGRAFI Identitas Nama



: ...................



Alamat



: ...................



TTD



: ...................



Kelas



: .....



Umur



: .....



Sekolah



: ....................



Nama Orang Tua



:



a.



Ayah



: ............



b.



Ibu



: .............



Pekerjaan



:



a.



Ayah



:



b.



Ibu



: ............



No Telepon



: .............



............



KUESIONER B KUESIONER STRES MATEMATIKA



34



Mata pelajaran: Matematika Petunjuk



:



1.



Pengisian instrumen ini tidak mempengaruhi nilai Anda.



2.



Pilihlah jawaban pertanyaan di bawah dengan cara memberi tanda ceklis pada kolom yang dianggap paling sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya.



3.



Keterangan : a.



Sangat sesuai (SS), jika pertanyaan/pertanyaan tersebut sepenuhnya terjadi sesuai dengan kenyataan atau keadaan yang dialami.



b.



Sesuai (S), jika pertanyaan/ pernyataan tersebut sebagian besar terjadi sesuai dengan kenyataan atau keadan yang dialami.



c.



Kurang sesuai (KS), jika pertanyaan/ pernyataan tersebut sewaktu-waktu terjadi sesuai dengan kenyataan atau keadaan yang dialami.



d.



Tidak sesuai (TS), jika pertanyaan/ pernyataan tersebut tidak sesuai pernah terjadi sesuai dengan kenyataan atau keadaan yang dialami.



4.



Katagori : Total Skor 1.



Ringan



: 21-37



2.



Sedang



: 38-54



3.



Berat



: 55-71



4.



Sangat Berat : ≥72



No



Pertanyaan



1



Saya merasa tenang ketika guru menjelaskan



2 3 4



mata pelajaran matematika di kelas Saya merasa tenang ketika belajar matematika Saya merasa rileks ketika belajar matematika Saya merasa khawatir pada saat tidak mendapatkan jawaban dari teman pada saat



5



mengerjakan soal latihan Saya merasa bisa berfikir dengan tenang ketika pelajaran matematika sedang berlangsung



Pilihan jawaban SS S KS TS



35



6



Saya sering tidak dapat berfikir dengan tenang



7



ketika pembelajaran berlangsung Saya tidak pernah mengharapkan jawaban dari



8



teman ketika ulangan matematika Saya sangat takut ketika guru yang mengawas



9



ulangan sangat teliti Saya sangat tenang ketika menyelesaikan soal



10



ulangan Saya tidak berani duduk di depan ketika ulangan



11 12



matematika Saya sangat santai ketika ulangan matematika Saya sangat cepat terkejut saat ulangan



13



matematika Saya merasa percaya diri ketika belajar



14



matematika Saya merasa kurang mampu mengerjakan soal



15



matematika yang diberikan oleh guru Saya selalu mengerjakan soal matematika tanpa



16



bantuan teman Saya selalu mengharapkan bantuan teman ketika



17



diberi tugas oleh guru Saya merasa senang ketika ditunjuk mengerjakan



18



soal matematika di papan tulis oleh guru Saya terlihat pucat ketika mengerjakan soal di



19



papan tulis Saya selalu bersedia mengerjakan soal di papan



20



tulis Saya merasa takut ketika guru menunjuk



21



mengerjakan soal di papan tulis Saya merasa keringatan ketika mengerjakan



latihan matematika yang diberikan oleh guru Sumber: (Nirmala, 2016).



36



KUESIONER C KUESIONER HASIL BELAJAR Nilai No 1 2 3 4 5 6 7 8



Nama



KKM 70 70 70 70 70 70 70 70



Angka



Huruf



Deskriptif Kemajuan Belajar



37



9 10 11 12 13



70 70 70 70 70



Lampiran 6. Catatan hasil konsultasi / bimbingan



38



39



40



Lampiran 7. Hasil Turnitin



Lampiran 8. Jadwal Penelitian JADWAL KEGIATAN PENELITIAN Agustus 2018 - Februari 2019 No



Kegiatan



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Usulan Tema dan Judul Penyusunan Proposal Pengumpulan Proposal ke Fakultas Ujian Proposal Revisi Proposal Pengambilan Data Penyusunan Laporan Hasil Pengumpulan Skripsi ke Fakultas Ujian Hasil 1 Revisi dan Pengumpulan Hasil Akhir Skripsi



Agustus September Oktober November Desember Januari Februari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4