Proposal Revisi PPL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENERAPAN METODE SAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL QURAN SURAT-SURAT PENDEK(SURAT AN-NAS) PADA SISWA KELAS II SD NEGERI HEGARMANAH KECAMATAN SUBANG KABUPATEN SUBANG TAHUN PELAJARAN 2021/2022



Diajukan sebagai Tugas Terstruktur Dosen Pengampu : Hakiman, M.Pd



Disusun oleh : Heti Karyeti, S.Pd.i UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Menyikapi perkembangan zaman pada era globalisasi yang semakin pesat, sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan ulet serta mempunyai keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah Swt. Dalam mempersiapkan hal itu maka sedini mungkin upaya pembentukan mental-mental yang tangguh perlu dipersiapkan melalui dunia pendidikan. Pendidikan Al-Qur’an sebagai pondasi penting yang harus diajarkan oleh orangtua kepada anaknya. Adapun tujuan dari pendidikan Al-Qur’an itu sendiri yaitu untuk melahirkan manusia-manusia yang berilmu, berpengetahuan, dan berakhlak mulia. Pendidikan Al-Qur’an diajarkan mulai dari membaca, sebagaimana menurut sabda Nabi Muhammad dalam ayat pertama surat Al-Alaq. Menurut Solihu (2016: 122) mengungkapkan bahwa “Di dalam Islam cara dalam melestarikan Al-Qur’an yaitu melalui penghafalan”. Menghafal Al-Qur'an terutama pada juz 30 sangatlah tidak mudah, dalam menghafal harus berhati-hati sebab suatu kesalahan akan berakibat fatal terhadap makna ayat. Menurut Malikah (2016: 212) menyatakan bahwa “Menghafal adalah suatu kegiatan untuk menyimpan semua memori yang telah dilihat dan didengar”. Menurut Fajarini (2017: 17) menyatakan bahwa “Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu aktivitas yang dipenuhi dengan upaya-upaya yang mengharuskan bagi penghafalnya agar senantiasa konsisten”. Menghafal Al-Qur'an berawal dari mencintai Al-Qur'an, karena menghafal Al-Qur'an tanpa mencintai akan kurang bermanfaat atau sia-sia saja, begitupun sebaliknya. Masalah pendidikan keagamaan anak, yang terjadi di desa Dangdeur secara umum masih sangat kurang, meskipun mayoritas masyarakat desa Dangdeur Kecamatan Subang beragama Islam. Setiap anak usia dini memiliki perbedaan dalam kemampuan menghafal dan mengingat Al Qur’an. Belajar bukan hanya mengenai ilmu pendidikan, melainkan juga belajar mendalami ilmu agama dengan mengkaji al-qur’an dan menghafalkannya dari menghafal surat-surat pendek terlebih dahulu. Namun realitanya saat ini anak-anak lebih senang bermain gedjet dari pada menghafalkan surat-surat pendek. Hal ini harus ditangani dengan serius untuk membenahi kekurangan dalam pendidikan, salah satunya melalui pembelajaran hafalan suratsurat pendek sejak dini. Berdasarkan uraian diatas, diperlukan suatu kegiatan yang sekiranya mampu untuk meningkatkan hafalan surat-surat pendek al-Qur’an. Oleh Karena itu, penulis sekaligus guru mengadakan penelitian tindakan kelas dengan dua kali siklus dengan judul “Penerapan



Metode Struktur Analitik Sintetik untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Quran Surat Pendek (An-Nas) Pada Siswa Kelas II SD Negeri Hegarmanah Subang” 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diindentifikasikan masalah penelitian pada peserta didik kelas II SDN Hegarmanah, sebagai berikut: a. Masih banyak peserta didik yang kemampuan menghafalnya rendah. b. Proses pembelajaran yang kurang menarik. c. Penggunaan



Metode



pembelajaran



yang



kurang



tepat.



3. Rumusan Masalah Agar penelitian tindakan kelas ini dapat terarah dan mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan, penelitian merumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah dengan penerapan Metode SAS dapat meningkatkan kemampuan menghafal A1Quran surat-surat pendek pada siswa kelas II SD Negeri Hegarmanah? 4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dari rumusan masalah di atas yaitu dengan penerapan metode SAS dalam pembelajaran membaca dapat meningkatkan kemampua untuk menghafal A1-Quran surat-surat pendek (An-Nas) pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri Hegarmanah Subang. 5. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memiliki maanfaat yaitu sebagai berikut: 1) Manfaat Teoritis Untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode SAS setelah di terapkan dalam proses pembelajaran dikelas. 2) Manfaat Praktis a. Bagi peserta didik Untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan mengatasi kesulitan belajar menghafal A1-Quran dengan menggunakan metode struktural analitik sintetik (SAS) pada peserta didik kelas II SDN Hegarmanah. b. Bagi pendidik Hasil penelitian ini dapat di gunakan untuk memperbaiki strategi pembelajaran membaca dan menambah pengetahuan atau wawasan guru mengenai pembelajaran membaca dan menulis Al-Quran khususnya menghafal surat-surat pendek. permulaan dengan menggunakan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS). c. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan peneliti mengenai metode yang di gunakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat menambah wawasan bagi peneliti. Secara Praktis.



6. Metode Penelitian A. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas II Sekolah Dasar Hegarmanah berjumlah 14 siswa. B. Rancangan Penelitian Menurut Fatahuddin (1982:10) Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan dilakukan di dalam kelas, yang diteliti adalah proses belajar mengajar dan hasil pembelajarannya. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tiga kali pembelajaran awal sebelum menggunakan Metode SAS, kemudian dua kali siklus pembelajaran menggunakan metode SAS pada siklus I ,II dan III. Adapun setiap siklus pembelajaran terdiri dari tiga tahap yaitu: a. Tahap perencanaan tindakan b. Tahap pelaksanaan tindakan c. Tahap observasi tindakan C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Hegarmanah Kecamatan Subang Kabupaten Subang pada siswa kelas II. Waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga kali siklus, yaitu siklus I, II dan III. Materi pembelajaran yang diberikan adalah menghafal surat An-Nas kelas II semester I. D. Variabel Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 variabel penelitian yaitu: a. Variabel bebas adalah “variabel yang mempengaruhi variabel lain atau sering disebut dengan variabel penyebab.”J Dalam penelitian ini variabel bebas adalah metode SAS terdiri dari: 1. Pengenalan dan pengamatan keseluruhan secara sepintas (struktural) 2. pengenalan dan pengamatan lebih jauh sampai bagian-bagian (analitik) 3. pengenalan dan pengamatan mendalam sehingga dapat memahami (sintetik) b.



Variabel terikat yaitu “variabel yang muncul karena variabel bebas. Variabel terikat disebut juga variabel akibat.”0



Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menghafal A1- Quran surt-surat pendek yang kurang dari 7 ayat yaitu Surat Al-Fatihah, Al-ikhlas, Al-Falaq, Al-Kaustar, A-nasr, Al-Lahab, Al-Fill,Al-Kafirun, Al-Asr, Al-Qadr,Al-Quraish, Al-Maun.



Jadi sesuai judul ada 2 obyek pengamatan dalam penelitian ini yaitu metode SAS dan menghafal surat pendek yaitu surat Annas. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Metode Observasi Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, maka data yang dicari dengan observasi adalah data proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh observer / kolaborator terhadap proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti, baik pada proses pembelajaran awal maupun pada proses pembelajaran remidial siklus I, II dan siklus III. Observasi dilakuan oleh kolaborator. Kolaborator yang dimaksud adalah teman sejawat, tenaga ahli pendidikan, atau siapapun yang peduli terhadap pendidikan. Dalam penelitian ini yang menjadi pengamat atau observer adalah teman sejawat yang lebih senior dimana peneliti melaksanakan penelitian. Data tentang rencana dan pelaksanaan pembelajaran atau RPP terdiri dari: 1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dicapai dari pembelajaran. 2.



Indikator dan tujuan pembelajaran.



3. Materi pembelajaran. 4.



Metode dan model pembelajaran.



5. Sumber dan media pembelajaran. 6. Pelaksanaan pembelajaran. 7. Evaluasi pembelajaran. 8. Kriteria dan prosentase keberhasilan. 9. Program tindak lanjut. Data pada pembelajaran awal harus diobservasi dengan detail oleh kolaborator, sebab data ini nanti akan diperbaiki pada pembelajaran remidial siklus I, II dan III. Sehingga dapat dibuat kesimpulan dan perbandingan keberhasilan kemampuan menghafal siswa terhadap surat-surat pendek sebelum dan sesudah menggunakan metode SAS dalam pembelajaran. b. Tes Tindakan Kelas Tes tindakan kelas yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu pre tes dan post tes. Pre tes adalah tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dengan metode SAS diberikan. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menghafal surat-surat pendek. Dan pre tes ini guna peneliti mengetahui kekurangan dan kelemahan siswa terhadap ketercapaian kompetensi yang seharusnya diraih. Sedangkan post tes dilaksanakan setelah pembelajaran siklus I, II, dan III yaitu pembelajaran remidial yang sudah menggunakan metode SAS untuk meningkatkan kemampuan siswa menghafal



surat-surat pendek. Instrumen atau alat ukur tes yang digunakan dalam pre tes dan post tes adalah sama, yaitu berupa tes lisan dengan aspek penilaian sebagai berikut: 1. Memahami nama surat 2. Menghafalkan kalimat dalam ayat 3. Merangkai kalimat menjadi ayat 4. Menggabungkan ayat menjadi surat 5. Menguasai seluruh ayat dalam surat 6. Teknik Analisa Data Dari hasil perolehan data dilakukan analisa data dengan menggunakan tahap analisa data sebagai berikut: a. Tahap deskriptif Yaitu memaparkan atau mendiskripsikan. Adapun data yang didiskripsikan adalah perolehan data dari observasi kelas selama pembelajaran berlangsung, baik pembelajaran awal, maupun pembelajaran remidial pada siklus I ,II maupun siklus III. Data observasi yang diolah adalah hasil dari observasi oleh kolaborator atau teman sejawat maupun hasil observasi oleh peneliti. b. Tahap klasifikasi Yaitu mengelompokkan data yang telah dipaparkan atau dideskripsikan. Perolehan data hasil observasi yang telah didiskripsikan kemudian dikelompokkan berdasarkan kriteriakriteria yang telah ditentukan yaitu dengan menggunakan kriteria prosentase keberhasilan pembelajaran dengan kriteria ketuntasan minimal. c. Tahap analisa Yaitu mengenalisa data yang tidak diklasifikasi berdasarkan teori-teori yang ada, termasuk menganalisa kendala yang dihadapi serta altematif pemecahannya. Data yang telah diklasifikasikan kemudian dianalisa prosentase keberhasilan atau ketuntasan pembelajaran maupun prosentase kegagalannya, dicari penyebab kegagalan kemudian dicarikan pemecahan masalah. d. Tahap interpretasi Yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap data yang telah dianalisa. Setelah data dianalisa peneliti membuat penafsiran keberhasilan maupun kegagalan berdasarkan prosentase data keberhasilan yang telah diperoleh. e. Tahap evaluasi Yaitu tahap penilaian dengan mengevaluasi hasil interpretasi. Dari penafsiran atau interpretasi peneliti, dilakukan evaluasi keberhasilan dan kegagalan pembelajaran berdasarkan



data yang diperoleh. Analisis kuantitatif ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: 1) Untuk menilai ulanga atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan: Dengan:



X = Nilai rata-rata



XX = Jumlah semua nilai siswa XN = Jumlah siswa 2) Untuk ketuntasan belajar Adapun langkah-langkah analisis data sebagaimana yang ditawarkan oleh Lexy Moleong yaitu dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah kemudian mengadakan reduksi yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi dan selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuansatuan.1 Metode ini digunakan untuk menjelaskan keterangan-keterangan dari pihak guru dengan selalu memperhatikan sisi mana suatu analisis dikembangkan secara berimbang dengan melihat kekurangan dan kelebihan dengan melihat obyek penelitian. Untuk menjaga keabsahan data penelitian dilakukan pengamatan dan pencarian data dengan tekun dan teliti, yaitu dengan jalan mencermati kejanggalan-kejanggalan dan keterangan yang kurang jelas kemudian meminta untuk mempeijelas keterangan-keterangan yang masih janggal. Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencpai skor 65% atau nilai 65 dan kelas tersebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdpat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: n _ I siswa yang tuntas beiajar 100% Y —--------------- ------------------x 100% E siswa



BAB II 1



Lexy J. Moleong. “Metodologi Penelitian K ualitatif.  (Bandung Remaja Rosdakarya, 2002). Him. 190.



KAJIAN TEORI A. Kajian Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) 2. Pengertian Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Metode merupakan salah satu teknik tertentu yang di gunakan untuk menyajikan bahan bahasa secara strategi yang sudah di susun dalam kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.2 Metode SAS merupakan singkatan dari Struktural Analitik Sintetik, Yang merupakan suatu pendekatan yang di kembangkan oleh kurikulum untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Tujuan digunakannya metode ini agar peserta didik mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Metode SAS merupakan salah satu jenis metode yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran membaca permulaan di kelas rendah. 3 Sedangkan dalam buku inovasi pembelajaran menurut Ridwan abdullah sani metode SAS berpandangan bahwa suatu pengamatan yang pertama bagi manusia yaitu global atau menyeluruh. Oleh karena itu dalam sesuatu yang akan diajarkan kepada peserta didik harus dimulai atau diawali strukturnya.4 Metode SAS juga merupakan salah satu metode yang dapat memperbaiki metode yang sudah ada saat ini, pada dasarnya para pakar berpandangan bahwa metode yang digunakan umunya peserta didik belum mengetahui struktur kalimat, tetapi hanya mengenal lambang bunyi saja yang pada hakikatnya belum berarti. 5 Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode struktural analitik sintetik (SAS) yaitu suatu cara yang dapat di gunakan dalam kegiatan belajar membaca permulaan dikelas rendah yang mana pada dasarnya memiliki tahapan yaitu tahap awal menampilkan keseluruhan dan mengenalkan sebuah kalimat utuh, lalu melakukan sebuah penguraian dan sintetik menggabungkan kembali ke bentuk struktur semula. Untuk tercapainya suatu 2



Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Referensi, 2013), h. 34 Siti Anisatun Nafi’ah, Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018), h. 64. 4 Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 278 5 7St. Y. Slamet, Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di Sekolah Dasar (Surakarta: Uns Press, 2017), h. 33 3



proses pembelajaran yang baik dan memudahkan peserta didik untuk menghafal maka teknik pelaksanaan pembelajaran metode SAS yakni keterampilan membaca dengan menggunakan kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata dan kartu kalimat, pendidik dan sebagian peserta didik menempel kata-kata yang tersusun sehingga menjadi kalimat yang berarti. Model pembelajaran ini terbilang cukup istimewa, karena pernah diprogramkan pemerintah RI mulai tahun 1974. Model ini dikhususkan untuk belajar membaca dan menulis permulaan di kelas permulaan SD, meskipun demikian, model SAS dapat digunakan dalam berbagai bidang pengajaran. Pada prinsipnya, model ini memiliki langkah operasional dengan urutan : a. Struktural menampilkan keseluruhan b. Analitik melakukan proses penguraian c. Sintetik melakukan penggabungan kembali kepada bentuk Struktural semula 6 Metode SAS dikenal juga sebagai metode membaca keseluruhan baru bagian. Yang dimaksud disini adalah anak dilatih menguraikan kata-kata dari sebuah kalimat, lalu kata, suku kata, hingga huruf dalam suku kata. Lanjut suku kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat awal. Awalnya anak diminta membaca satu kalimat sederhana. Semakin lama, bentuk kalimat semakin panjang. Metode ini berdasarkan landasan linguistic sebetulnya menolong anak menguasai bacaan dengan lancar7 3. Dasar-Dasar Metode SAS a. Dasar Bahasa Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang sangatpenting. Suatu struktur atau kalimat dapat dipahami, bila tersusun atas kata atau lafad yang mengandung



arti.Contoh: Lafad:



berarti: “Dengan nama Allah Yang



Maha Penyayang lagi Pengasih.”Karena lafad tersebut mengandung arti, maka dapat dianalisa dan di sintesa sehingga fungsi huruf dan lafad dapat dipahami dan dihayati



6



Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, (Jakarta: Kata Pena, 2016), hlm. 34-35. 7 Rina Oktaviani. Dkk, Anak Islam Gemar Membaca, (Jakarta: Eska Kids, 2014), hlm.18.



b. Dasar Ilmu Jiwa Berdasarkan pandangan llmu Jiwa Gestalt yang mula-muladipelopori oleh para ahli ilmu jiwa di Jerman Barat seperti WolfgangKohler, Kurt Lewin, Koffkha dan lainlain, bahwa pengenalan danpengamatan pertama terhadap sesuatu dimulai dari pengamatanstruktur keseluruhan atau totalitas.Setiap orang memiliki sifat jiwa ingin mengenal ataumengetahui bagian-bagian. Oleh karena itu pengamatan struktursecara keseluruhan atau totalitas dipeijelas dengan cara menganalisadan mensintesakan bagian-bagian yang terdapat pada struktur,sehingga fungsi yang terdapat pada masing-masing bagian dapatdipahami dan dihayati. Dengan demikian sifat jiwa ingin mengenalatau sifat jiwa melit melalui metode SAS dapat dipenuhi. c. Dasar Pendidikan Proses pendidikan berlangsung antara pendidik dan anakdidik. Kedua-duanya harus berfungsi sebagai subyek. Dulu orang berpendapat bahwa guru atau pendidik sebagai subyek dan murid atauanak didik sebagai obyek. Pendapat tersebut salah, karena sekarang pendidik dan anak didik sebagai subyek, kedua-duanya aktif. Pendidik harus aktif melakukan bimbingan kepada anak didik.Misalnya bimbingan berupa cara belajar yang baik, cara memecahkan problema yang dihadapi dan sebagainya. Pendidik harus memusatkan perhatian dan usaha agar anak didik bekeija secara aktif dan kreatif melakukan tugas sesuai dengan kesadaran anak didik masingmasing. Pada waktu menganalisa dan mensintesakan struktur harusdiusahakan pula agar anak didik dapat melakukan cara menganalisa dan mensintesa. Anak didik harus aktif untuk mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaan pendidik mengenai bagaimana dan mengapa. Dengan demikian anak didik akan aktif sehingga benar-benar merupakan subyek “Penggunaan metode SAS didasarkan pada tiga hal yaitu dasarbahasa, dasar ilmu jiwa, dan dasar pendidikan.8



8



Fatahuddin, Membaca dan Menulis Huruf A! Quran, (Jakarta; Serajaya, 1985, him. 11-12)



4. Manfaat atau peranan Metode SAS Adapun peranan atau manfaat dari metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) yaitu: 1) Metode ini dapat sebagai landasan berfikir analisis. 2) Dengan langkah yang di atur sedemikian rupa membuat anak mudah mengikuti prosedur dan akan cepat membaca pada kesempatan berikutnya. Berdasarkan landasan linguistic, metode ini akan menolong anak menguasai bacaan dengan lancar. 3) Metode ini menggabungkan tiga indra belajar siswa yakni visual, auditorial dan kinestitik. Sehingga memungkinkan pembelajaran yang di lakukan akan lebih optimal untuk dicapai. 4) Metode terasa menyenangkan bagi siswa yang akan dapat memotivasi dalam belajar membaca permulaan.9 5. Langkah-langkah Pembelajaran menggunakan Metode SAS Dalam penerapannya, metode SAS menempuh langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghafal/membacakan nama surat b. Menghafal/melafalkan seluruh surat c. Melafalkan ayat demi ayat d. Melafalkan kata demi kata e. Merangkai dan melafalkan kata menjadi kalimat/ayat kemudian ayat menjadi surat f.



Kegiatan tersebut dilakukan ternasuk menerus secara klasikal maupunin dividual



g. Menganalisis sebuah kalimat menjadi kata, suku kata, dan huruf kemudian mensinteskannya kembali menjadi kalimat.10 6. Kelebihan dan Kekurangan Metode SAS Kelebihan metode SAS a. Metode ini sebagai landasan berfikir analisi. 9



Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, …hlm. 35 http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/hakikat-metode-sas.html diakses pada tanggal 25 juli 2021 pukul 10.10 WIB 10



b. Dengan langkah-langkah yang diatur sedemikian rupa membuat anak mudah mengikuti prosedur dan akan dapat cepat membaca pada kesempatan berikutnya. c. Berdasarkan landasan linguistic metode ini akan menolong anak menguasai bacaan dengan lancar. Kekurangan metode SAS a. Metode SAS mempunyai kesan bahwa pengajar haus kreatif dan terampil serta sabar. b. Tuntutan semacam ini dipandang sangat sukar untuk kondisi pengajar saat ini. c. Banyak sarana yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan metode ini untuk sekolah sekolah tertentu dirasa sukar. d. Metode SAS hanya untuk konsumen pembelajar di perkotaan dan tidak di pedesaan. e. Oleh karena agak sukar mengajarkan para pengajar metode SAS maka di sana sini metode ini tidak dilaksanakan.11



B. Menghafal Surat-Surat Pendek a. Pengertian menghafal Menghafal berarti “apa yang didengar, dilihat, atau dibaca sudah masuk dalam ingatan atau dapat diingat tanpa dilihat dan mampu mengingat diluat kepala Jadi yang dimaksud dengan upaya meningkatkan kemampuan menghafal yaitu suatu cara yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan mengingat apa yang didengar, dilihat, atau dibaca di luar kepala tanpa membaca atau melihat kembali b.



A1 Quran surat-surat pendek Yang dimaksud A1 Quran adalah kumpulan wahyu dan firman Allah yang dibukukan



dan diturunkan kepada nabi Muhamad SAW sebagai pegangan bagi umat manusia dan penyempuma kitab-kitab sebelumnya. Surat-surat pendek adalah surat yang jumlah ayatnya tidak lebih dari 7 ayat. Surat pendek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah surat Annas. Surat Annas sebagai berikut:



11



Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, …hlm. 35



Artinya : Lafaznya: 1. Bismillahir rahmaanirrahiim. 2. Qul a’uudzu burabbinnaas. 3. Malikinnas. 4. Ilaahinnaas. 5. Min syarril waswaasil khonnaas. 6. Alladzzi Yuwaswisufii shuduurinnaas. 7. Minal jinnati wannaas. C. Hipotesis Yaitu suatu jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam uraian pertanyaan. 12 Dalam penjelasan di atas yang merupakan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara dari permasalahan dalam suatu penelitian yang kebenarannya akan di buktikan berdasarkan faktafakta di lapangan. Diharapkan dengan penelitian ini penulis mengajukan hipotesis tindakan yaitu: Dengan menggunakan metode struktural analitik sintetik (SAS) dapat meningkatkan kemampuan menghafal A1 Quran surat-surat pendek siswa kelas II SD Negeri Hegarmanah.”



12



Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: CV. A;vabeta, 2016), h. 64.



BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN



A. Gambaran Umum Obyek Penelitian SD Negeri Hegarmanah terletak di Jl. Brigjen Katamso KM 4 Komplek YONIF 312/KH Kel. Dangdeur Kec. Subang kab. Subang-41212. Sekolah ini didirikan pada tahun 1970 tepatnya pada tanggal 1 April 1970 oleh swadaya masyarakat setempat. Jarak tempuh lokasi sekolah adalah 5 kilometer dari kota kabupaten dan 53 kilometer dari ibu kota propinsi. Pengurus sekolah ini terdiri dari beberapa orang, masyarakat desa setempat. Tabel 1. Pengurus SDN Hegarmanah



NO 1 2 3 4 5



JABATAN Pelindung Ketua Sekretaris Bendahara Pembantu Umum



NAMA Ketua Korwil Kecamatan Mohede Sartono Andini Putrisari Dandi Aldiansyah Hadi Heryana



(Sumber : Data SDN Hegarmanah 2021) Adapun keadaan guru dan siswa SDN Hegarmanah adalah sebagai berikut : Tabel 2. Daftar Nama Guru SDN Hegarmanah Tahun 2021



NO 1 2 3 4 5 6 7



NAMA Entin Supartini Yeni Igan Tini Novi Susi Handayani Hj.Emar Yanti Esa



JABATAN Kepala Sekolah Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Kelas III Guru Kelas IV Guru Kelas V Guru Kelas VI



(Sumber : Data SDN Hegarmanah 2021) Tabel 3. Jumlah Siswa SDN Hegarmanah Tahun 2021) NO 1 2 3 4 5 6



KELAS JUMLAH SISWA I 19 II 16 III 27 IV 21 V 17 VI 33 Jumlah 133 (Sumber: Data SDN Hegarmanah 2021)



B. Prosedur penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model proses yang digunakan dalam PTK ini adalah Model Proses Siklus (Putaran/Spiral) yang mengacu pada model PTK Kemmis S, dan Mc. Taggert R yang dikutip oleh Arikunto. Adapun rancangan siklus penelitian memiliki empat tahapan kegiatan pada setiap siklusnya, yaitu (1) membuat rencana tindakan, (2) melaksanakan tindakan, (3) mengadakan pemantauan/observasi, (4) memberikan refleksi dan evaluasi untuk memperoleh sejauh mana pencapaian hasil yang diharapkan kemudian direvisi untuk melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya(Suharsimi,2006:74).



C. Siklus I :



Pertemuan 1 (Sabtu, 14 Agustus 2021) 1. Perencanaan(Planning) a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materiyang akan diajarkan sesuai dengan metode dan model pembelajaran yang digunakan. RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari kepala sekolah dan guru agama di sekolah. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatanpembelajaran di kelas. b. Menyusun lembar observasi dan lembar angket untuk siswa.Lembar observasi digunakan oleh obserber / kolaborator yaitu seseorang yang lebih ahli yang melakukan pengamatan terhadap pembelajaran guru dan hasil yang diperoleh siswa. Sedang lembar angket digunakan oleh peneliti untuk siswa sebagai cara memper mudah peneliti mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran termasuk lembar wawancara. c. Mempersiap kan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran seperti lembar keija siswa atau lembar penelitian. d. Mempersiapkan soal tes untuk siswa sebagai instrumen penilaian yang akan diberikan pada akhir pembelajaran atau akhir siklus.Soal tes disusun oleh peneliti digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran dengan pertimbangan kepala sekolah dan guru yang lebih senior. 2. Pelaksanaan (Akting) Tindakan Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan panduan perencanaan yang telah dibuat dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel



terbuka terhadap



perubahan-perubahan. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengajar peserta didik dengan menggunakan RPP yang telah dibuat. Guru sekaligus peneliti dibantu oleh dua orang pengamat yaitu kepala sekolah dan teman sejawat yang lebih ahli (guru senior) mengamati partisipasi peserta didik saat proses pembelajaran dikelas. 3. Observasi / pengumpulan data Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana partisipasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Setelah itu juga dilakukan wawancara dan memberikan angket kepada seluruh siswa sebagai subyek penelitian. 4. Refleksi Dia yang diperoleh pada lembar observasi dianalisis, kemudian dilakukan refleksi pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dan observer yaitu kolaborator yang lebih ahli , dalam penelitian ini adalah guru senior dan kepala sekolah.



Diskusi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan yaitu dengan cara melakukan penelitian terhadap proses yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Setelah itu mencari jalan keluar terhadap masalah-masalah yang mungkin timbul, agar dapat dibuat rencana perbaikan pada siklus II. Adapun hasil pada siklus pertama adalah sebagai berikut: 1. Jumlah siswa tuntas 6 orang 2. Jumlah siswa belum tuntas 8 orang 3. Nilai tertinggi 75 4. Nilai terendah 60 5. Nilai rata-rata siswa 68 Dari hasil tersebut menunjukan nilai masih jauh dari kriteria keberhasilan dan ketuntasan minimal yang ditetapkan, yaitu nilai rata-rata minimal 70. Oleh karenanya dilanjutkan penelitian pada siklus kedua.



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab empat adalah pendiskripsian hasil penelitian dan pembahasan tiap siklus penelitian pembelajaran meliputi data hasil pengamatan / wawancara refleksi keberhasilan dan kegagalan serta pembahasannya. A. Deskripsi Per Siklus Penelitian Pembelajaran 1. Pembelajaran Awal Pembelajaran awal dilakukan dengan setting kelas berbentuk klasikal biasa, dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilakukan, secara lengkap RPP awal dapat dilihat pada lembar lampiran. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan tiga fase yaitu kegiatan awal terdiri dari tanya jawab tentang surat An-Nas, mengarahkan peserta didik untuk menyimak penjelasan tentang lafal surat tersebut serta tajwidnya dan menghafalkannya. Kegiatan inti adalah menghafal surat An-Nas berulang-ulang secara bersama atau klasikal. Sedangkan kegiatan akhir memberi tugas dengan praktek mengulang-mengulang surat lengkkap dengan bacaan yang benar. Dari pembelajaran awal diperoleh hasil belajar peserta didik sebagai berikut : Tabel 1. Daftar Nilai Peserta Didik kelas II Materi Pembelajaran : Menghafal Surat An-Nas Kriteria Ketuntasan Minimal : 70% atau nilai : 70 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Nama Peserta Didik Altamis Jabar Maulana Dara Putrianti Dias Rajabullah Sugiharto Latenza Natjwa Biliersy Morenho Alfatine Prakasa Soamole Muhammad Dwi Nugraha Nabila Apriani Nafisah Mutiara Aisyah Nalendra keanu Putra Alkewar Raffa Anada Adryansyah



Nilai 70 71 70 65 67 50 62 55 67 69



11 12 13 14



Saskia Putri Priccilia Satria Arjala Putra Shalsabila Hanapiah Syaura Ayatul Husna Jumlah Nilai Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Data : hasil tes formatif pembelajaran Awal



56 65 71 64 902 71 50 64,42



Dari hasil tes siswa pada pembelajaran awal tersebut terlihat hanya 4 orang peserta didik yang mencapai nilai 70 nilai kelulusan minimal, sementara 10 orang peserta didik masih jauh dari batas minimal ketercapaian keberhasilan belajar. Bila dihitung prosentase keberhasilan kelas hanya tercapai sebesar 29 % dan 71 % gagal. Melihat hasil prosentase keberhasilan yang sangat rendah peneliti sebagai guru kelas merencanakan pembelajaran yang lain yaitu metode Struktural Analisis Sintetis (SAS) pada materi pembelajaran menghafal Al-Quran secara individual atau kelompok. 2. Pembelajaran Remedial Siklus I Untuk meningkatkan kemampuan menghafal Al-Quran khususnya surat An-Nas peneliti mencoba melaksanakan pembelajaran menghafal Al-Quran Surat An-Nas dengan rencana pelaksanaan pembelajaran baru, metode baru, setting kelas yang baru dan tes formatif yang baru. Pada pembelajaran remedial siklus I ini setting kelas berbentuk kelompok, tiap keompok 3 orang siswa. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan sistem pembelajaran PAKEM yang melibatkan langsung seluruh siswa dalam suasana yang menyenangkan, siswa ikut aktif dalam pembelajaran. Langkah pertama guru memberikan contoh menghafal surat An-Nas secara langsung, siswa mengamati, guru meminta siswa mempraktekkan secara kelompok, bergantian tiap kelompok tiga orang, guru melakukan pengamatan. Langkah kedua guru mengajak siswa menghafal kata demi kata, berulang-ulang hingga benar kemudian dilanjutkan menghafal kata demi kata mengulang, berulang-ulang hingga menjadi benar, diharapkan siswa menemukan sendiri kesalahan sehingga dapat menghafalkan dengan benar. Demikian hingga seluruh siswa mendapatkan giliran, secara individual. Langkah ketiga guru meminta siswa kembali kedalam kelompok masing-masing, kemudian meminta siswa dalam kelompok menghafal kata demi kata dalam surat An-Nas, guru dan kolaborator mengamati proses tersebut. Kemudian guru meminta setiap siswa dalam kelompok melafalkan kata menjadi rangkaian kalimat secara benar.



Tabel 2. Daftar Nilai Siswa Kelas II Siklus 1 Materi Pembelajaran : Menghafal Surat An-Nas Kriteria Ketuntasan Minimal : 70% nilai 70



No



Nama Peserta Didik



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



Altamis Jabar Maulana Dara Putrianti Dias Rajabullah Sugiharto Latenza Natjwa Biliersy Morenho Alfatine Prakasa Soamole Muhammad Dwi Nugraha Nabila Apriani Nafisah Mutiara Aisyah Nalendra keanu Putra Alkewar Raffa Anada Adryansyah Saskia Putri Priccilia Satria Arjala Putra Shalsabila Hanapiah Syaura Ayatul Husna Jumlah Nilai Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata –Rata Data : Hasil tes lisan (perbuatan) tes formatif siklus I



Nilai



Ket



72 74 75 68 69 60 65 60 70 71 60 67 73 68 952 75 60 68



Dari hasil perolehan tes lisan siklus I di dapat hasil peningkatan nilai siswa mendapatkan nilai tuntas, 4 orang siswa mendapatkan nilai lebih dan 8 orang siswa belum mendapatkan keberhasilan mengalami peningkatan dari 29% menjadi 42,85 %. Selain nilai tes formatif peneliti sekaligus guru juga menghitung skor yang dihasilkan wawancara dengan siswa. Hasil tes dan wawancara siklus I menunjukan peningkatan kemampuan siswa dalam melaksanakan hafalan Al-Quran. 3. Penerapan Siklus II Belum dilakukan penelitian 4. Penerapan Siklus III Belum dilakukan Penelitian



B. Pembahasan 1. Pembelajaran Awal



Dari hasil perolehan nilai ulangan pada akhir pembelajaran awal sebelum dilaksanakan dengan metode Struktur Analisis Sintesis didapat hasil yang belum memuaskan. Pesnguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang mencapai kriteria ketuntasan minimal 70% atau lebih hanya terdapat 3 orang peserta didik dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 14 orang peserta didik SDN Hegarmanah Subang. Menurut pengamatan peneliti sekaligus guru kelas dan kolaborator yaitu guru senior yang ikut mangamati proses pembelajaran, diketahui bahwa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung hanya guru dan peserta didik tertentu saja yang aktif



dalam



pembelajaran. Demikian pula kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan tugas juga kurang maksimal tidak semua tugas yang diberikan guru dapat dikerjakan seluruhnya dengan benar dan tepat waktu. Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran terlihat kondisi peserta didik yang tidak mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran seperti takut, malas, enggan dan kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran menghafal surat pendek. Kondisi berbeda sekali dibanding ketika peserta didik mengikuti pembelajaran lapangan misalnya pelajaran olahraga dan kesehatan. Pada pembelajaran yang memerlukan aktivitas ini peserta didiik terlihat sangat gembira dan melaksanakan dengan antusias. Berdasarkan hal tersebut peneliti sebagai guru meminta bantuan teman sejawat yaitu guru yang lebih senior untuk mengidentifikasi kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan hasil diskusi tersebut terungkap beberapa permasalahan pada pembelajaran awal antara lain : a. Tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran sangat rendah b. Peserta didik tidak mampu menghafal surat pendek yang diberikan ddengan benar. c. Peserta didik tidak dapat menghafal surat pendek secara benar. d. Peserta didik pasif dalam mengikuti pembelajaran. Selain dari hasil refleksi pembelajaran awal ini ditemukan pula faktor-faktor penyebab peserta didik kurang menguasai materi pembelajaran diantaranya : a) Kurangnya contoh pelafalan guru yang jelas dan benar b) Sedikitnya latihan pelafalan sehingga keterampilan menghafal peserta didik. c) Keberanian bertanya dan mencoba sangat kurang. d) Perhatian guru terhadap kemampuan menghafal Al-Quran secara individual kurang. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan terfokus pada bagaimana meningkatkan kemapuan menghafal surat pendek dengan penerapan metode SAS pada peserta didik kelas II SDN Hegarmanah dilakukan? 2. Siklus Perbaikan Pembelajaran



Adapun Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan dengan tiga kali Siklus, namun pelaksanaannya baru dilakukan dengan satu siklus. Adapun setiap siklus perbaikan terdiri dari empat tahapan yaitu persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk dapat mengukur keberhasilan dan kegagalan tiap siklus perbaikan pembelajaran, dilakukan analisis cermat terhadap data yang diperoleh sebagai hasil pemebelajaran. a. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran dikelas serta partisipasi yang ditunjukan peserta didik pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung tanpa mengganggu kegiatan pemebelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang dipersiapkan yang merupakan catatan lapangan. 2. Metode Wawancara Wawancara dilakukan terhadap peserta didik dengan cara bertanya secara langsung kepada peserta didik bagamana pendapat mereka tentang penerapan metode SAS dalam pembelajaran menghafal surat-surat pendek. Wawancara ini dilakukan berdasarkan pada pedoman wawancara yang telah disusun. 3. Metode Dokumentasi Studi dokumtasi dilakukan dengan cara mengambil foto peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung dan mengumpulkan hasil tes yang telah diberikan. 4. Metode Tes Untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan perbaikan pemebelajaran dilakukan evaluasi pembelajran dengan menggunakan tes. Soal tes yang telah dibuat kemudian diberikan kepada seluruh peserta didik untuk dikerjakan secara individual. Dalam penelitian ini tes yang dilakukan berupa tes perbuatan atau performance tes, yaitu peserta didik melakukan kegiatan praktek menghafal surat pendek secara individual. b. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam mencari data dalam penelitian ini adalah lembar observasi, pedoman wawancara, dokumentasi, angket dan tes hasil belajar. 1) Lembar Observasi



Berdasarkan aspek-aspek pembelajaran menghafal Al-Quran surat-surat pendek dengan SAS maka, kemampuan membaca yang diukur dalam penelitian ini adalah : a. Kemampuan menghafal nama surat b. Kemampuan menghafal kata c. Kemampuan menghafal kalimat d. Kemampuan menghafal kalimat menjadi surat. Secara lengkap lembar observasi yang diukur beserta hasil observasi dapat dilihat pada lampiran. 2) Pedoman Wawancara Instrumen wawancara disusun untuk menayakan dan mengetahui hal-hal yang tidak dapat atau kurang jelas diamati pada saat observasi. Selain itu juga untuk mempermudah peneliti dalam melakukan tanya jawab tentang bagaimana tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran. 3) Dokumentasi Instrumen dokumentasi digunakan untuk memberikan gambaran secara kongkrit mengenai partisipasi peserta didik pada saat proses pembelajaran dan untuk memperkuat data yang diperoleh. Dokumen-dokumen tersebut berupa foto yang memberi gambaran secara kongkret mengenai kegiatan siswa serta hasil tes yang dilaksanakan pada akhir pertemuan dan akhir siklus pemebelajaran. Foto berfungsi untuk merekam berbagai kegiatan penting didalam kelas dan menggambarkan partisipasi peserta didik ketika proses belajar mengajar berlangsung, sedangkan hasil tes berfungsi untuk menunjukan seberapa besar daya serap dan pemahaman peserta didik terhadap bahan ajar yang disampaikan. 4) Tes Hasil Belajar Dalam penelitian ini terdapat dua tes yang diberikan pada peserta didik yaitu tes akhir pertemuan awal dan tes akhir siklus pembelajaran perbaikan. Tes akhir pertemuan pembelajaran awal digunakan untuk menujukan seberapa besar daya serap dan pemahaman peserta didik terhadap bahan ajar yang disampaikan. Tes ini dikerjakan oleh peserta didik secara individu. Tes dilaksanakan secara praktek dengan cara menghafal surat pendek. Sedangkan tes yang akhir siklus pembelajaran perbaikan atau remidial I , digunakan untuk menunjukan hasil belajar yang dicapai pada setip siklus, bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar yaitu kemampuan menghafal Al-Quran peserta didik setelah pembelajaran menggunakan metode SAS dilakukan.



c. Teknik Analisa Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi dalam proses pembelajaran, angket siswa pada akhir siklus, hasil wawancara yang dilaksanakan dengan siswa pada akhir siklus dan tes hasil belajar. 1) Data observasi yang telah diperoleh kemudian diprosentase. Dengan demikian dapat diketahui sejauhmana peningkatan yang



dicapai dalam pembelajaran.



Hasil analisis data observasi kemudian disajikan secara diskriptif. 2) Analisis Hasil Wawancara Hasil wawancara dengan siswa dianalisis secara kualitatif diskriptif untuk melengkapi dari hasil angket sehingga diperoleh data mengenai respon siswa terhadap pembelajaran secara lebih akurat. 3) Analisis Hasil Tes Belajar Hasil tes belajar siswa pada akhir pembelajaran awal diprosentase. Nilai yang diperoleh menjadi bahan pedoman keberhasilan pembelajaran awal. Sekaligus sebagai pembanding keberhasilan pembelajaran siklus-siklus berikutnya. Hasil tes belajar siswa pada siklus I dirata-rata, masing dibandingkan dengan pembelajaran awal. Bila nilai rata-rata mengalami kenaikan yang signifikan maka diasumsikan metode Struktural Analisis Sintesis mampu meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran menghafal A1 Quran surat pendek Annas. d. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: 1) Meningkatnya kemampuan siswa dalam menghafal A1 Quran dengan benar yang dilihat selama proses pembelajaran berlangsung, maupun dari hasil peningkatan prosentase angket siswa yang diamati melalui aspek berikut: a. Kemampuan menghafal kata b. Kemampuan menghafal kalimat c. Kemampuan menghafal kata menjadi kalimat d. Kemampuan menghafal kalimat menjadi surat 2)



Meningkatnya rata-rata nilai hasil belajar menghafal A1 Quran surat pendek Annas.



DAFTAR PUSTAKA Fajarini, Andiya, Anwar Sutoyo dan Dwi Yuwono Puji Sugiharto. 2017. “Model Menghafal Pada Penghafal Al-Qur’an Implikasinya Pada Layanan Penguasaan Konten Dalam Bimbingan Dan Konseling”. Jurnal Bimbingan Konseling. Vol. 1, No. 6. Diakses pada 21 Maret 2018. Malikah, Nurul. Dkk. 2016.Bifilar Cooperative Learning Model For Hadis Memorizing Skill In Alquran-Hadis In Madrasah Ibtidaiyah Ponorogo Regency Indonesia. Journal Of Education and Research. Vol. 4, No. 11.Diakses 25 Maret 2018. Musyafiah, Umayatun Naim. 2014. “Penerapan Metode Murattal Untuk Meningkatkan Kemampuan Hafalan Surat Pendek Pada Anak RA Muslimat Fatahudin, Pedoman Pengajaran Membaca dan Menulis HurufAl Quran, (Jakarta; Serajaya 1982), him 10 Lexy J. Moleong. “Metodologi Penelitian K ualitatif. (Bandung Remaja Rosdakarya, 2002). Him. 190 Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Referensi, 2013), h. 34 Siti Anisatun Nafi’ah, Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018), h. 64. Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 278 St. Y. Slamet, Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di Sekolah Dasar (Surakarta: Uns Press, 2017), h. 33 Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, (Jakarta: Kata Pena, 2016), hlm. 34-35. Rina Oktaviani. Dkk, Anak Islam Gemar Membaca, (Jakarta: Eska Kids, 2014), hlm.18. Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, …hlm. 35 http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/hakikat-metode-sas.html diakses pada tanggal 25 juli 2021 pukul 10.10 WIB



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 4. Lembar Observasi Lampiran 5. Lembar Instrumen Penilaian Lampiran 6. Lembar Penilaian Lampiran 7. Dokumentasi Pembelajaran (Foto)



Lampiran 1 JADWAL KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS



NO



HARI/TANGGAL



KEGIATAN



1



Pengajuan Judul



2



Pembuatan Proposal



3



Pengajuan Bab I



4



Pengajuan Bab II



5



Penelitian Pembelajaran Awal



6



Penelitian Pembelajaran Siklus I



KETERANGAN



7 8 9 10 11 12



Subang,



Agustus 2021 Mengetahui Peneliti/Guru PAI



Heti Karyeti, S.Pd.I



Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu Pertemuan



: SD Negeri Hegarmanah : Pendidikan Agama Islam : Mampu melafalkan dan menghafal surat-surat tertentu dal am jus amma dengan baik : Melafalkan QS An-nas dengan Benar dan Jelas : 4x 35 menit :I



A. Kompetensi Inti KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya KI-2 : Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (Mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah. KI-4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. KOMPETENSI DASAR 1.2 Terbiasa membaca Al-Quran dengan tartil 2.2 Menunjukan sikap berlindung diri kepada Allah SWT. dan saling menasehati sebagai implementasi dari pemahaman makna QS.an-nas 3.2 Memahami pesan-pesan pokok QS.annas



4.2.2 Melafalkan QS.An-Nas dengan benar dan jelas



INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1.2 Terbiasa membaca Al-Quran 2.2 Menunjukan sikap berlindung diri kepada Allah SWT.



3.2.1 Menyebutkan arti QS An-nas 3.2.2 Menyebutkan jumlah ayat QS.An-Nas 3.2.3 Menyebutkan tempat turunnya QS.AnNas 3.2.4 Menjelaskan isi pokok QS.An-Nas 4.2.1 Menunjukan melafalkan QS.An-Nas ayat 1-3 4.2.2 Menunjukan melafalkan QS.An-Nas ayat 4-6 4.2.3 Menunjukan melafalkan QS.An-Nas ayat



1-6



B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mengikuti pembelajaran lewat video“Surat An Nass” peserta didik dapat melafalkan surat An-nas dan menghafalnya dengan baik dan benar. Dengan kegiatan tanya jawab peserta didik dapat menguraikan pesan dari QS.An-Nas dengan jelas.



C. MATERI PEMBELAJARAN Membaca Al-Quran mendapat pahala dari Allah Swt Surat An-Nas turun dikota Makah. Terdiri dari 6 ayat Termasuk Surat Makkiyah artinya turun dikota Mekkah atau sebelum Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah Membaca Al-Quran. Diantaranya surat An-Nas, harus hati-hati dan teliti serta harus sesuai makhraj dan tajwidnya. Sebelum membaca lafal surat An-nas. Mari kita lakukan tepuk An-Nas terlebih dahulu.



D. METODE PEMBELAJARAN Metode pembelajaran : Tanya Jawab, Cooperative Learning, demonstrasi Pendekatan Pembelajaran : Saintifik E. MEDIA DAN ALAT/BAHAN PEMBELAJARAN Laptop dan Infocus Powerpoint Materi Pembelajaran Gambar / Foto Spidol dan White Board F. SUMBER PEMBELAJARAN Al-Quran dan Terjemahannya



Buku Guru Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas II, kemdikbud, Revisi 2017 Buku Siswa Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas II, kemdikbud, Revisi 2017 Link youtube : https://youtu.be/r8C_mr2Ysz4



https://youtu.be/J_x8iyRwy3W G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBELAJARAN



KEGIATAN PEMBELAJARAN



ALOKASI WAKTU



A. Kegiatan Pendauluan Pendahuluan (persiapan/orientasi)



1. Guru mengucapkan salam (Religious) 2. Peserta didik berdoa dengan dipimpin ketua kelas (Religious) 3. Peserta didik menyanyikan Garuda pancasila (Nasionalis) 4. Guru mengecek kehadiran peserta didik (Integritas) 5. Peserta didik melakukan kegiatan literasi membaca (Literasi baca tulis) Apersepsi 6. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya (GLS) Misalnya : Siapa yang yang bisa melafalkan surat An-nas ? Sebutkan Arti surat An-nas? (Critical thingking) 7. Guru mengajukan pertanyaan pendahuluan :  Sudah siapkah kalian mengikuti pembelajaran hari ini? Motivasi 8. Peserta didik mendapat informasi dari guru mengenai tujuan, manfaat dan metode pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu pembelajaran Cooperative Learning tentang Menghafal Surat An-nas B. Kegiatan Inti (Pembelajaran Berbasis Discovery Learning) Tahap 1 Stimulation (Pemberian rangsangan)



20 MENIT



Mengamati 145 menit Proses melafalkan surat an-nas dengan langkah berikut ini.  Peserta didik mengamati video/ gambar anak sedang melakukan



kegiatan tentang menghafal surat An-Nas https://youtu.be/r8C_mr2Ysz4 https://youtu.be/J_x8iyRwy3w  Sebelum melafalkan surat Annas, guru memberikan contoh dengan tepuk tangan islami, kemudian didikuti peserta didik. Lakukan dengan cara bergantian, misalnya guru yang mengucapkannya, peserta didik yang bertepuk tangan, atau sebaliknya dengan berulangulang.  Guru melafalkan surat An-Nas dengan suara jelas ayat 1-2 didikuti seluruh peserta didik (lakukan sebanyak 2-3 kali) Tahap 2 Problem Statment (Identifikasi masalah) Tahap 3 Data Collection (Pengumpulan Data)



Tahap 4 Data Processing (Pengolahan Data) Tahap 5 Verification (Pembuktian)



 Peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan atau berdasarkan tempat duduk secara bergantian melakukan 1-2 kali.  Guru melafalkan surat An-Nas dengan suara jelas ayat 1-4 didikuti seluruh peserta didik ( lakukan sebanyak 2-3 kali)  Peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan atau berdasarkan tempat duduk secara bergantian melakukan 1-2 kali.  Guru melafalakan surat An-nas degan suara jelas , ayat 1 – 6 diikuti seluruh peserta didik (lakukan sebanyak 2-3 kali)  Peserta didik laki-laki maupun peserta didik perempuan atau berdasarkan tempat duduk secara bergantian melakukan 1-2 kali. Apabila peserta didik belum bisa melafalkan dengan lancar, dapat diulangi melalui cara yang sama dari langkah 2-6. Apabila sudah banyak yang melafalkan



secara individual, peserta didik mendemonstrasikan pelafalannya.  Pada rubik “Sikapku” guru menjelaskan bahwa peserta didik secara mandiri dapat melafalkan sendiri.  Pada rubrik “ Ayo Kerjakan” peserta didik secara berpasangan (dengan teman sebangku) melafalkan surat An-nas secara bergantian. (Problem Solving) Tahap 6



 Peserta didik dengan dipandu oleh guru membuat kesimpulan tentang proses melafalkan surat An-nas dengan benar dan jelas.  Peserta didik dengan dipandu guru membuat catatan dan diskripsi sikap, perilaku dan bagaimana cara melafalkan surat An-nas secara benar dan jelas (transfer of knowledge)



Generalization (Kesimpulan)



C. Kegiatan Penutup  Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses kegiatan pembelajaran hari ini dengan arahan guru (Creative)  Peserta didik mendapat umpan balik dari pertanyaan – pertanyaan yang diajukan terhadap proses serta hasil pembelajaran (Critical Thingking)  Peserta didik dipersilahkan berdoa dan mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa (Religious)  Guru mengadakan evaluasi H. PENILAIAN Bentuk Instrumen Contoh Instrumen



: Tes Perbuatan :



Coba Lafalkan surat An Nas dengan benar! I.



PENGAYAAN



Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah mencapai KKM, diminta untuk membantu berlatih pelafalan surat An-Nas kepada teman lain yang belum lancar (guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).



J. REMIDIAL Bagi peserta didik yang belum menguasai materi (mencapai KKM), guru menjelaskan kembali materi surat An-nas .selanjutnya melakukan penilaian kembali. Pelaksanaan remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam pulang.



K. INTERAKSI GURU DAN ORANGTUA Guru menugaskan peserta didik supaya memperlihatkan rubrik “Insya Allah Aku Bisa” dalam buku teks kepada orangtuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Dapat juga dilakukan dengan menggunakan buku penghubung guru dan orangtua atau komunkasi langsung dengan orang tua untuk mengamati perkembangan kemampuan peserta didik dalam penguasaan pelafalan surat An-nas. Sebaiknya guru mengajak orangtua untuk ikut menemani anaknya mempraktikan pelafalan surat An-nas sebelum tidur sambil memberikan hikmah bagi pembacanya . Subang,



Agustus 2021 Mengetahui Peneliti/Guru PAI



(Heti karyeti)



Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu Pertemuan



: SD Negeri Hegarmanah : Pendidikan Agama Islam : Mampu melafalkan dan menghafal surat-surat tertentu dal am jus amma dengan baik : Menghafal surat An-Nas dengan benar dan jelas : 4x 35 menit : II



L. Kompetensi Inti KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya KI-2 : Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (Mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah. KI-4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. KOMPETENSI DASAR 1.2 Terbiasa membaca Al-Quran dengan tartil 2.2 Menunjukan sikap berlindung diri kepada Allah SWT. dan saling menasehati sebagai implementasi dari pemahaman makna QS.an-nas 3.2 Memahami pesan-pesan pokok QS.an-



INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1.2 Terbiasa membaca Al-Quran 2.2 Menunjukan sikap berlindung diri kepada Allah SWT.



3.2.1 Menyebutkan arti QS An-nas



nas



4.2.2 Menghafal QS.An-Nas dengan benar dan jelas



3.2.2 Menyebutkan jumlah ayat QS.An-Nas 3.2.3 Menyebutkan tempat turunnya QS.AnNas 3.2.4 Menjelaskan isi pokok QS.An-Nas 4.2.1 Menunjukan hafalan QS.An-Nas ayat 1-3 4.2.2 Menunjukan hafalan QS.An-Nas ayat 4-6 4.2.3 Menunjukan hafalan QS.An-Nas ayat 1-6



M. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mengikuti pembelajaran lewat video“Surat An Nass” peserta didik dapat melafalkan surat An-nas dan menghafalnya dengan baik dan benar. Dengan kegiatan tanya jawab peserta didik dapat menguraikan pesan dari QS.An-Nas dengan jelas.



N. MATERI PEMBELAJARAN Membaca Al-Quran mendapat pahala dari Allah Swt Surat An-Nas turun dikota Makah. Terdiri dari 6 ayat Termasuk Surat Makkiyah artinya turun dikota Mekkah atau sebelum Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah Membaca Al-Quran. Diantaranya surat An-Nas, harus hati-hati dan teliti serta harus sesuai makhraj dan tajwidnya. Sebelum membaca lafal surat An-nas. Mari kita lakukan tepuk An-Nas terlebih dahulu.



O. METODE PEMBELAJARAN Metode pembelajaran : Tanya Jawab, Cooperative Learning, demonstrasi Pendekatan Pembelajaran : Saintifik



P. MEDIA DAN ALAT/BAHAN PEMBELAJARAN Laptop dan Infocus Powerpoint Materi Pembelajaran Gambar / Foto Spidol dan White Board Q. SUMBER PEMBELAJARAN Al-Quran dan Terjemahannya Buku Guru Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas II, kemdikbud, Revisi 2017 Buku Siswa Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas II, kemdikbud, Revisi 2017 Link youtube : https://youtu.be/r8C_mr2Ysz4



https://youtu.be/J_x8iyRwy3W R. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBELAJARAN



D. Kegiatan Pendauluan Pendahuluan (persiapan/orientasi)



Apersepsi



Motivasi



KEGIATAN PEMBELAJARAN



9. Guru mengucapkan salam (Religious) 10. Peserta didik berdoa dengan dipimpin ketua kelas (Religious) 11. Peserta didik menyanyikan Garuda pancasila (Nasionalis) 12. Guru mengecek kehadiran peserta didik (Integritas) 13. Peserta didik melakukan kegiatan literasi membaca (Literasi baca tulis) 14. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya (GLS) Misalnya : Siapa yang sudah hafal surat An-nas ? Coba sebutkan ada berapa ayat? (Critical thingking) 15. Guru mengajukan pertanyaan pendahuluan :  Sudah siapkah kalian mengikuti pembelajaran hari ini? 16. Peserta didik mendapat informasi dari guru mengenai tujuan, manfaat dan metode pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu pembelajaran Cooperative Learning tentang Menghafal Surat An-nas



ALOKASI WAKTU



20 MENIT



E. Kegiatan Inti (Pembelajaran Berbasis Discovery Learning) Tahap 1 Stimulation (Pemberian rangsangan)



Mengamati 145 menit Proses menghafal surat an-nas dengan langkah berikut ini.  Peserta didik mengamati video/ gambar anak sedang melakukan kegiatan tentang menghafal surat An-Nas https://youtu.be/r8C_mr2Ysz4 https://youtu.be/J_x8iyRwy3w  Guru melafalkan kembali dengan cara menghafal surat annas dengan suara jelas ayat 1-2, diikuti seluruh peserta didik, sesekali meminta salah satu peserta didik untuk menghafalnya (lakukan sebanyak 2sampai 3 kali)



Tahap 2 Problem Statment (Identifikasi masalah)



Tahap 3 Data Collection (Pengumpulan Data) Tahap 4 Data Processing (Pengolahan Data)



Tahap 5 Verification (Pembuktian)



 Peserta didik mengikuti langkah poin 1, diteruskan ayat 3 sampai 4, ayat 5 sampai 6  Peserta didik lakukan pola ayat 1 sampai 3, (lakukan sebanyak 2-3 kali)  Diteruskan pola ayat 4 sampai 6, ( lakukan sebanyak 2-3 kali)  Pola terakhir ayat 1 sampai dengan 6 (satu surat utuh) diawali gurunya kemudian diikuti peserta didik ( dilakukan sebanyak (2-3 kali)  Apabila belum hafal juga , dapat diulangi melalui cara yang sama dari langkah awal secara berulang-ulang. Bila sudah banyak yang hafal secara individual, peserta didik mendemonstrasikan hafalannya.  Pada rubik “sikapku” guru menjelaskan bahwa peserta didik secara mandiri hafal surat Annas.  Pada rubik “Ayo Kerjakan” peserta didik secara berpasangan



(dengan teman sebangku) menghafal surat An-nas secara bergantian. (Problem Solving) Tahap 6



 Peserta didik dengan dipandu oleh guru membuat kesimpulan tentang proses menghafal surat An-nas dengan benar dan jelas.  Peserta didik dengan dipandu guru membuat catatan dan diskripsi sikap, perilaku dan bagaimana cara melaksanakan hafal surat An-nas secara benar dan jelas (transfer of knowledge)



Generalization (Kesimpulan)



F. Kegiatan Penutup  Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses kegiatan pembelajaran hari ini dengan arahan guru (Creative)  Peserta didik mendapat umpan balik dari pertanyaan – pertanyaan yang diajukan terhadap proses serta hasil pembelajaran (Critical Thingking)  Peserta didik dipersilahkan berdoa dan mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa (Religious)  Guru mengadakan evaluasi S. PENILAIAN Bentuk Instrumen Contoh Instrumen



: Tes Perbuatan :



Coba hafalkan surat An Nas dengan benar! T. PENGAYAAN Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah mencapai KKM, diminta untuk membantu berlatih pelafalan surat An-Nas kepada teman lain yang belum lancar (guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan). U. REMIDIAL Bagi peserta didik yang belum menguasai materi (mencapai KKM), guru menjelaskan kembali materi surat An-nas .selanjutnya melakukan penilaian kembali. Pelaksanaan remedial



dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam pulang. V. INTERAKSI GURU DAN ORANGTUA Guru menugaskan peserta didik supaya memperlihatkan rubrik “Insya Allah Aku Bisa” dalam buku teks kepada orangtuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Dapat juga dilakukan dengan menggunakan buku penghubung guru dan orangtua atau komunkasi langsung dengan orang tua untuk mengamati perkembangan kemampuan peserta didik dalam penguasaan pelafalan surat An-nas. Sebaiknya guru mengajak orangtua untuk ikut menemani anaknya mempraktikan pelafalan surat An-nas sebelum tidur sambil memberikan hikmah bagi pembacanya . Subang,



Agustus 2021 Mengetahui Peneliti/Guru PAI



(Heti karyeti)



Lampiran 3



LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Siswa No Hal yang Diamati Siswa 1 Keaktifan Siswa: a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran b. Siswa aktif bertanya c. Siswa aktif mengajukan ide 2 Perhatian Siswa: a. Diam, tenang b. Terfokus pada materi c. Antusias 3 Kedisiplinan: a. Kehadiran/absensi b. Datang tepat waktu c. Pulang tepat waktu 4 Penugasan/Resitasi: a. Mengerjakan semua tugas b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya c. Mengerjakan sesuai dengan perintah



1



Skor 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



4



Keterangan; 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik



Lampiran 4 LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Guru No Hal yang Diamati Guru 1 Penguasaan Materi: a. Kelancaran menjelaskan materi b. Kemampuan menjawab pertanyaan c. Keragaman pemberian contoh 2



3



Sistematika penyajian: a. Ketuntasan uraian materi b. Uraian materi mengarah pada tujuan c. Urutan materi sesuai dengan SKKD Penerapan Metode: a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang digunakan c.Mudah diikuti siswa



1



Skor 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √



4



4



5



6



Penggunaan Media: a. Ketepatan pemilihan media dengan materi b. Ketrampilan menggunakan media c. Media memperjelas terhadap materi



√ √ √



Performance: a. Kejelasan suara yang diucapkan b. Kekomunikatifan guru dengan siswa c. Keluwesan sikap guru dengan siswa



√ √ √



Pemberian Motivasi: a. Keantusiasan guru dalam mengajar b. Kepedulian guru terhadap siswa c. Ketepatan pemberian reward dan punishman



√ √ √



Keterangan; 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik



Lampiran 5 LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Materi No Hal yang Diamati Komponen Materi 1 1 Kesesuaian dengan isi kurikulum: a. Materi sesuai dengan SK yang tercantum pada silabus b. Materi sudah sesuai dengan KD yang tercantum pada RPP c. Materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran 2



Sistematika penyampaian Materi: a. Penyajian materi sesuai urutan b. Penyajian materi sudah mengikuti induktif dan deduktif



2



Skor 3 √ √ √



√ √ √



4



c. Penyajian materi sudah merujuk dari konkrit ke abstrak 3



4



Urgensi: a. Sangat dibutuhkan peserta didik b. Dapat diaplikasikan dalam kehidupan c. Diujikan dalam UAN



√ √ √



Menarik: a. Materi didukung media yang sesuai b. Materi didukung metode yang menyenangkan c. Materi dapat direspon secara antusias



√ √ √



Keterangan; 4 : Sangat Sesuai 3 : Sesuai 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat Tidak Sesuai



Lampiran 6



LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Pengelolaan Kelas No Hal yang Diamati Komponen Pengelolaan Kelas 1 Tujuan : a. Ketepatan b. Keefektifan c. Pencapaian target kompetensi 2



Ruang: a. Standarisasi ruangan b. Kebersihan ruangan



1



Skor 2 3 √ √ √ √ √



4



c. Kenyamanan ruangan 3



4







Tempat Duduk: a. Kerapian tempat duduk b. Pengaturan tempat duduk c. Pengaturan jarak duduk antar siswa



√ √ √



Siswa: a. Kemampuan menstimulus untuk bertanya b. Kemampuan memotivasi menjawab c. Kemampuan menciptakan interaksi



√ √ √



Keterangan; 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik



Lampiran 7



LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Sarana No Hal yang Diamati Komponen Sarana 1 Ketersediaan Sarana Pembelajaran : a. Sesuai dengan kebutuhan b. Tersedia untuk semua elemen sekolah c. Dapat dimanfaatkan pada saat dibutuhkan 2



Penempatan Sarana Pembelajaran:



1



Skor 2 3 √ √ √



4



3



4



a. Dikelompokkan sesuai dengan jenisnya b. Mudah dijangkau c. Tersimpan dengan rapi



√ √ √



Kebermaknaan Sarana Pembelajaran: a. membantu kelancaran pembelajaran b. memudahkan pemahaman pembelajar c. sesuai dengan materi pembelajaran



√ √ √



Kelayakan Sarana Pembelajaran: a. Aman dipergunakan guru b. Aman dipergunakan siswa c. Semua sarana layak pakai



√ √ √



Keterangan; 4 : Sangat Setuju 3 : Setuju 2 : Tidak Setuju 1 : Sangat Tidak Setuju



Lampiran 8



LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Lingkungan No 1



Hal yang Diamati Komponen Lingkungan Kenyamanan : a. kerasan b. sejuk c. luas



1



Skor 2 3 √ √ √



4



2



3



4



Ketenangan: a. aman b. sunyi c. jauh dari sumber suara yang mengganggu



√ √ √



Kebersihan a. bebas dari sampah d. baunya harum e. adanya tata tertib tentang kebersihan



√ √ √



Keindahan: a. enak dipandang b. kerapian penataan c. terawat



√ √ √



Keterangan; 4 : Sangat Setuju 3 : Setuju 2 : Tidak Setuju 1 : Sangat Tidak Setuju



Lampiran 9



LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS I OLEH TEMAN SEJAWAT TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN



No



Aspek Observasi



1



Pelaksanaan pembelajaran sesuai tujuan, situasi peserta didik dan situasi



Siklus I Ada Tdk √



Keterangan



lingkungan 2



Menggunakan Alat bantu pembelajaran







3



Pembelajaran individu, kelompok , klasikal







4



Memelihara keterlibatan dan ketertiban peserta didik







5



Melakukan penilaian selama proses pembelajaran







6



Melakukan penilaian akhir pembelajaran







7



Menanamkan konsep membaca Al-Quran yang benar







8



Memberikan latihan dalam kehidupan sehari-hari







Subang,



Agustus 2021 Mengetahui Pengamat / Teman sejawat



(Cicih Budiawati, S.Pd.i)



Lembar 10



LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN Siklus I



N O



Nama Skor Maksimal



Nama Surat 0-20



Aspek Penilaian Hafal Hafal Kata Kalimat 0-20 0-30



Hafal Surat 0-30



Jumlah



1 2



Altamis Jabar Maulana Dara Putrianti Dias Rajabullah



3



Sugiharto Latenza Natjwa Biliersy Morenho Alfatine



4 5



Prakasa Soamole Muhammad Dwi



6



Nugraha Nabila Apriani Nafisah Mutiara Aisyah Nalendra keanu Putra



7 8 9 10 11 12 13 14



Alkewar Raffa Anada Adryansyah Saskia Putri Priccilia Satria Arjala Putra Shalsabila Hanapiah Syaura Ayatul Husna



15 13



15 17



20 22



22 22



72 74



14



16



23



22



75



16



12



21



19



68



15



13



20



21



69



14



13



18



15



60



12 12



12 15



20 15



21 18



65 60



15



15



20



20



70



14 16 16 11 15 15 16 17 15 13 Jumlah Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata



22 17 18 20 20



19 16 19 20 20



71 60 67 73 68 952 75 60 68



Subang,



Agustus 2021 Mengetahui Peneliti/Guru PAI



(Heti Karyeti, S.Pd.I)



Lampiran 11



LEMBARAN PENILAIAN PEMBELAJARAN AWAL, SIKLUS I



Perolehan Nilai No 1 2 3 4



Nama Peserta Didik Altamis Jabar Maulana Dara Putrianti Dias Rajabullah Sugiharto Latenza Natjwa Biliersy



Pembelajaran Awal Siklus I 70 71 70 65



72 74 75 68



5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



Morenho Alfatine Prakasa Soamole Muhammad Dwi Nugraha Nabila Apriani Nafisah Mutiara Aisyah Nalendra keanu Putra Alkewar Raffa Anada Adryansyah Saskia Putri Priccilia Satria Arjala Putra Shalsabila Hanapiah Syaura Ayatul Husna Jumlah Nilai Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata –Rata



67 50 62 55 67 69 56 65 71 64 902 71 50 64,42



69 60 65 60 70 71 60 67 73 68 952 75 60 68



KISI-KISI INSTRUMEN KD:



3.2 Memahami Pesan Pesan Pokok QS.An-Nas



Siklus 1 N



Aspek Kognitif Indikator



O 1 2 3 4



3.2.1 Menyebutkan arti QS.AnNas 3.2.2 Menyebutkan jumlah ayat QS.An-Nas 3.2.3. Menyebutkan tempat turunnya QS. An-Nas 3.2.4 Menjelaskan isi pokok QS.An-Nas



C1



C2



C3



C4



C5



Jumlah Soal



1



1



1



1



1



1



1



1



Kisi –Kisi Penilaian Membaca Surat Surat Pendek KD : 4.2.1 Melafalkan QS.An-Nas dengan benar dan jelas



Pra Siklus N Indikator O 1 Menunjukan Pelafalan QS.An-Nas ayat 1-3 2 Menunjukan Pelafalan QS.An-Nas ayat 4-6 3 Menunjukan Pelafalan QS.An_Nas ayat 1-6



P1



Aspek Psikomotor P2 P3 P4



Jumlah Tes P5 3 ayat



1



3 ayat



1



6 ayat



1



KISI-KISI INSTRUMEN KD : 4.2.2 Menghafal QS.An-Nas Dengan Benar Dan Jelas



Siklus 1 N O 1 2 3 4



Indikator



P1



Menunjukan Hafal Nama QS.AnNas Menunjukan Hafal Kata QS.AnNas Menunjukan Hafal Kalimat QS.AnNas Menunjukan Hafal Surat QS.AnNas



Aspek Psikomotor P2 P3 P4



Aspek penilaian P5 Hafal nama surat



1



Makhraj /tajwid perkata Makhraj / tajwid perkalimat Kefasihan seluruh ayat



1 1 1



Tabel 3. Catatan Lapangan NO



INDIKATOR



URAIAN



1



Kegiatan Guru



2



Kegiatan Siswa



3



Interaksi Antar Siswa



4



Interaksi siswa dengan guru



5



Jenis pertanyaan atau penugasan yang dikerjakan siswa



6



Sumber belajar yang digunakan



Tabel 4 Teknik Pengumpulan Data NO



INSTRUMEN



TEKNIK PENGUMPULAN DATA



1



Tes Hasil Belajar



Pretest diberikan pada awal siklus I



2



Lembar Obsevasi



Pengisian lembar observasi aktivitas mengajar (peneliti) dilakukan oleh kobulator yaitu guru PAI pada setiap pertemuan



3



Catatan Lapangan



Catatan dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan observasi terhadap objek penelitian



Tabel 5 Kategori NILAI N-GAIN



KATEGORI



G> 0.7



Tinggi



0.3