Proposal SMK PK 2022 - TPM SMKN 1 BATAM - Kepri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



ii



IDENTITAS SMK NEGERI 1 BATAM 1. Nama Sekolah



: SMK Negeri 1 Batam



2. NSS



: 321 096 102 001



3. NPSN



: 11000382



4. Alamat



: Jl. Prof DrHamka No. 1 Tembesi Batam 29432



Telp. Email



: ( 0778) 365909 Fax.( 0778)365903 : [email protected]



Website



: www.smkn1batam.sch.id



5. SK Pendirian



: Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 107/0/1997 Tanggal 16 Mei 1997



6. Program Keahlian / Kosentrasi Keahlian :



a. Program Keahlian Teknik Mesin 1). Kosentrasi Keahlian Teknik Pemesinan (014) b. Program Keahlian Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam 2). Kosentrasi Keahlian Teknik Pengelasan (015) c. Program Keahlian Teknik Elektronika 3). Kosentrasi Keahlian Teknik Otomasi Industri (012) 4). Kosentrasi Keahlian Elektronika Industri (065) 5). Kosentrasi Keahlian Mekatronika (066) 6). Kosentrasi Keahlian Elektronika Daya dan Komunikasi d. Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika 7). Kosentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (071)



7. Nama Kepala Sekolah Pendidikan Terakhir



: Lea Lindrawijaya Suroso, M.Pd : S2 UNP Padang



iii



8. Data Guru dan Karyawan JENIS KELAMIN NO



1 2.



STATUS KEPEGAWAIAN



Jabatan



Guru Tenaga Kependidi kan JUMLAH



L



P



PNS



47



56



55



30



11



4



77



67



59



PNS DEPA G 1



PPPK GBS 3



1



-



3



0



GTT KOMITE YYS PRO 39



5



16



21



55



26



-



JLH



103 41



0



144



9. Data Siswa



No



TINGKAT



Program Keahlian



X



XI



XII



Rom Rom Siswa Siswa bel bel 1 2



3



4 5 6



Tek. Pemesinan Tek. Otomasi Industri Tek. Elektronika Industri Tek. Elektronika Daya Tek.Komputer & Jaringan Tek. Mekatronika Tek. Pengelasan Jumlah



Jumlah



XIII Rom Rom Siswa Siswa bel bel



4



144



3



118



3



118



4



139



3



104



3



104



3



110



3



116



3



116



4



3 3



104



3



101



3



91



4



130



3



89



2



52



2



66



1



42



1



30



20



693



16



570



15



511



iv



3



10



139



115



102



356



Rom Siswa bel 10



380



14



486



9



342



3



115



9



296



12



373



4



138



61



2130



KATA PENGANTAR



Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya, karena hingga saat ini SMK Negeri 1 Batam telah melaksanakan programprogramnya dengan baik. Seiring dengan paradigma perubahan teknologi yang berkembang saat ini, maka melalui program kerja Direktorat Pembinaan SMK yang merupakan bagian integral dari Rencana Strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2014-2020. Sejalan dengan arahan dari Direktorat Pembinaan SMK yang mengacu kepada tujuan Strategis Kementrian Pendidikan Nasional yaitu tersedianya dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah kejuruan yang bermutu, relevan, dan berkesetaraan disemua provinsi, kabupaten dan kota maka SMK Negeri 1 Batam sebagai salah satu sekolah yang telah dipercayakan sebagai salah satu SMK yang direvitalisasi diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi kompetensi Kejuruan maupun kompetensi dasar kejuruan. Menanggapi tantangan tersebut, maka pihak Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau melalui SMK Negeri 1 Batam mencoba untuk menjawab tantangan tersebut dengan cara memberikan pelayanan dan kenyamanan yang baik. Menindak lanjuti hal tersebut, maka kami dari Tim SMK Negeri 1 Batam membuat proposal ini dengan harapan Pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMK dapat membantu dalam penyediaan sarana dan prasarana tersebut melalui APBN 2022 dalam Bantuan program SMK Pusat Keunggulan Tahun 2022. Kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan menyampaikan pemikirannya dalam pembuatan proposal ini. Batam, 06 Januari 2022 Kepala SMK Negeri 1 Batam



Lea Lindrawijaya Suroso, M.Pd NIP. 19690124 199503 2 005



v



DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul.................................................................................................. Surat Rekomendasi Dinas Pendidikan Kepulauan Riau .................................. Identitas Sekolah .............................................................................................. Kata Pengantar ................................................................................................. Daftar Isi........................................................................................................... Daftar Tabel dan Gambar ................................................................................. Daftar Lampiran ............................................................................................... BAB I



BAB II.



i ii iii v vi viii ix



Pendahuluan ................................................................................



1



A. Latar Belakang .......................................................................



1



B. Visi SMK Negeri 1 Batam sebagai SMK Pusat-PK ..............



2



C. Misi SMK Negeri 1 Batam sebagai SMK-PK .......................



2



D. Tujuan Tujuan SMK Negeri 1 Batam sebagai SMK-PK .......



3



E. Hasil Yang Diharapkan ..........................................................



3



Analisis SWOT Pengembangan Injection Moulding Factory Sebagai Teaching Factory Berbasis Digital di SMK Negeri 1 Batam .............................................................



4



A. Injection Moulding Factory....................................................



4



B. Prospek industri Injection Moulding......................................



4



C. Link And Match Yang Mendalam Dan Menyeluruh dengan indutri pasangan.........................................................................................



15



1. Kurikulum disusun bersama.....................................................



16



2. Pembelajaran berbasis project riil dari dunia kerja (PBL) ........



17



3. Peran guru/instruktur dari industri dan ahli dari dunia kerja ....



17



4. Praktik Kerja Lapangan dan Industri .......................................



18



5. Sertifikasi Kompetensi .............................................................



18



6. Update teknologi dan pelatihan bagi guru/instruktur ...............



19



7. Riset terapan mendukung teaching factory ..............................



19



8. Komitmen serapan ...................................................................



19



9. Kerja sama lain yang dilakukan dengan dunia kerja ...............



19



D. Model Pembelajaran Teaching Factory ..........................................



5



E.



Pengelolaan injection moulding factory berbasis sistem informasi (Digital) .........................................................................



E.



11



Analisis SWOT SMK Negeri 1 Batam dalam



pengembangan teaching factory berbasis digital. .................. vi



11



BAB III.



Program Pengembangan Injection Moulding Factory Sebagai Teaching Factory Berbasis Digital di SMK Negeri 1 Batam .



17



A. Rencana Pemenuhan Kebutuhan Bangunan Penunjang Injection Moulding factory (Fisik) .........................................



17



B. Rencana Pemenuhan Kebutuhan Peralatan praktik Penunjang Injection Moulding factory (Fisik) .......................



19



C. Pengingkatan Kualitas SDM (Non Fisik) ..............................



21



D. Pelatihan Kurikulum/Pembelajaran Dengan Paradigma



BAB IV



BAB V



Baru (Bantuan Non Fisik) ......................................................



21



E. Pelatihan Digitalisasi Sekolah ................................................



23



Pendanaan dan Rencana Aksi Pengembangan SMK-PK Tahun 2022...................................................................................



25



A. Pemberi Bantuan ....................................................................



25



B. Rencana Penggunaan Dana ...................................................



25



C. Rencana Aksi Pengembangan SMK-PK ................................



26



Penutup………………… ............................................................



27



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN



vii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang



Penjelasan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, SMK/MAK bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan persyaratan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan nasional berpusat pada peserta didik agar mampu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dalam rangka mewujudkan amanat tujuan pendidikan kejuruan tersebut, salah satu strategi yang akan dilaksanakan oleh Direktorat SMK adalah fokus pada peningkatan kualitas pendidikan SMK sebagai pusat pengembangan pusat keunggulan



yang



nantinya



dapat



menjadi



Sekolah



Penggerak



yang



mampu



mendemonstrasikan kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) terutama dari kepala sekolah beserta guru di dalamnya. Sekolah-sekolah ini akan menjadi penggerak untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut diperlukan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran bermutu. Dengan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan kejuruan ini, pusat keunggulan SMK ini diharapkan mampu mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai perkembangan 1



dunia usaha/industri dan mampu untuk mendukung proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Pusat Keunggulan SMK adalah upaya pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu agar mengalami peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja, serta menjadi SMK rujukan dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya. Pengembangan SMK yang menjadi Pusat Keunggulan dilakukan secara holistik yang mencakup: 1. Keterlibatan dunia kerjayang menyeluruh dalam pengembangan SMK; 2. Guru berkapasitas dan bersertifikasi yang diakui dunia kerja; 3. Kepala SMK yang inovatif dan mampu mengembangkan SMK menjadi Pusat Keunggulan yang diakui dunia kerja; 4. SMK memiliki sarana dan prasarana yang yang berstandar dunia kerja; 5. SMK memiliki rekam jejak tingkat penyerapan lulusan di dunia kerjabaik; 6. SMK menjadi rujukan (antara lain metode pembelajaran peserta didik, pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan, spesifikasi sarana dan prasarana, dll) bagi SMK lainnya; SMK Negeri 1 Batam sebagai salah satu SMK yang fokus pada Kosentrasi Keahlian bidang teknologi memandang perlu untuk ikut berperan dalam mengembangkan kualitas SDM bidang keteknikan secara terus menerus dan berkesinambungan dengan melibatkan peran dunia kerja dalam menyelaraskan kurikulum di SMK dengan kebutuhan dan kompetensi yang diinginkan oleh pihak dunia kerja. Berdasarkan hal tersebut, maka SMK Negeri 1 Batam mengajukan Proposal Pengembangan SMK Pusat Keunggulan tahun 2022 dengan judul “ Injection moulding factory, pengembangan teaching factory berbasis digital di Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam”.



2



B. Visi SMK Negeri 1 Batam sebagai SMK Pusat-PK Unggul dalam Karakter, Berprestasi, Berdaya Saing Global dan Berwawasan Lingkungan.



C. Misi SMK Negeri 1 Batam sebagai SMK-PK 1. Mewujudkan nilai-nilai karakter bangsa dan karakter industri serta keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menerapkan penggunaan Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya untuk menunjang pelaksanaaan tugas sesuai keahliannya. 3. Menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan adaptif terhadap perkembangan teknologi sesuai dengan bidangnya dengan menerapkan prinsip keselamatan, kesehatan, dan keamanan lingkungan. 4. Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang usaha dengan mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan dalam keahlian tertentu 5. Pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan karakter kebangsaan sesuai perkembangan teknologi 6. Menyediakan sarana prasarana yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan rasio siswa. 7. Menghasilkan siswa yang sarat dengan prestasi di semua bidang seni, olahraga, pengetahuan serta keterampilan sesuai dengan minat dan bakatnya. 8. Melaksanakan sistem manajemen pendidikan berdasarkan standar Nasional dan Internasional. 9. Melakukan kerjasama dengan Stakeholder baik dalam negeri maupun luar negeri sebagai upaya upaya peningkatan kompetensi siswa dan PTK. 10. Melaksanakan pendidikan pelatihan tenaga pendidikan dan kependidikan secara periodik berdasarkan perkembangan Iptek. 11. Mewujudkan kebijakan sekolah dalam pembelajaran tentang lingkungan hidup, penghematan sumber daya alam serta mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. 3



D. Tujuan SMK Negeri 1 Batam sebagai SMK-PK SMK Negeri 1 Batam sangat berharap menjadi salah satu SMK yang akan mendapat bantuan pemerintah Pengembangan SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), tujuan nya adalah: 1. Mendorong peningkatan kualitas pendidikan kejuruan sesuai bidang keahlian yang dikembangkan menjadi Pusat Keunggulan; 2. Meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan kejuruan SMK sesuai dengan standar kebutuhan Kosentrasi Keahlian dan standar dunia kerja, sehingga menjadi Pusat Keunggulan yang lebih berkualitas dan berdaya saing; 3. Terpenuhinya aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan dari prasyarat teknis fasilitas pendidikan kejuruan, oleh pengguna dan pengelola SMK sesuai dengan kebutuhan dunia kerja; 4. Membangun citra baru SMK dengan menciptakan proses pembelajaran praktik kejuruan yang berkualitas sehingga dapat menjadi sekolah penggerak bagi pengembangan SMK lainnya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.



E. Hasil Yang Diharapkan 1. Tercapainya tujuan peningkatan kualitas dan kinerja Kosentrasi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam untuk menjadi pusat keunggulan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, dengan rancangan kurikulum yang dikembangkan bersama dunia kerja yang dapat berbentuk Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) atau Pembelajaran Berbasis Industri (melalui Praktek Kerja Industri), dan/ atau meliputi: a. Kurikulum yang dikembangkan bersama dunia kerja; b. Peningkatan persentase guru yang bersertifikasi yang diakui dunia kerja; c. Pelatihan Guru dan Kepala SMK; d. Praktek kerja lapangan yang dikembangkan bersama dunia kerja; e. Guru/Instruktur dari dunia kerja; 4



f.



Sarana prasarana yang sesuai kebutuhan dunia kerja;



g. Persentase lulusan yang terserap dunia kerja 1 tahun setelah lulus minimal 75%. 2. Adanya rencana pengembangan dan keberlanjutan Pusat Keunggulan, termasuk pengembangan pelatih Pusat Keunggulan. 3. Terpenuhinya aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan dari prasyarat teknis fasilitas Pendidikan Kejuruan, oleh pengguna dan pengelola SMK sesuai dengan kebutuhan dunia kerja sektor industri manufaktur; 4. Membangun citra baru SMK dengan menciptakan proses pembelajaran praktik kejuruan yang berkualitas sehingga dapat menjadi sekolah penggerak bagi pengembangan SMK lainnya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja sektor industri manufaktur;



5



BAB II ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN INJECTION MOULDING FACTORY SEBAGAI TEACHING FACTORY BERBASIS DIGITAL DI SMK NEGERI 1 BATAM



A. Injection Moulding Factory Kosentrasi Keahlian yang dikembangkan di SMK Negeri 1 Batam melalui Program SMK Pusat Keunggulan tahun 2022 adalah Kosentrasi Keahlian Teknik Pemesinan, dengan program pengembangan injection moulding factory sebagai teaching factory berbasis digital. Injection moulding factory adalah pabrik sebagai tempat belajar (Der einwickelte produktionsschullyp inform der Lernfabrik Prroduktion Training Corporation) dimana siswa secara langsung melakukan kegiatan produksi di dalam lingkungan pendidikan sekolah.



model ini memadukan sepenuhnya antara belajar dan bekerja, tidak lagi



memisahkan antara tempat penyampaian materi teori dan tempat materi produksi (praktik). Produk yang dihasilkan berupa mould yang memiliki kualitas berstandar industri sehingga layak jual dan diterima oleh masyarakat atau konsumen. Pengelolaan Injection moulding factory



menggunakan suatu sistem pelayanan



informasi administrasi yang akurat, cepat, tepat, dan mampu memuat informasi yang lengkap sehingga dapat dengan mudah mendukung proses pembelajaran.



B. Prospek industri Injection Moulding Mould/ moulding dapat didefinisikan sebagai cetakan, atau proses yang dipergunakan dalam industri manufaktur untuk mencetak material. Sedangkan injection moulding merupakan salah satu teknik pada industri manufaktur untuk mencetak material dari bahan thermoplastic. Material thermoplasctic yang biasa dicetak dengan teknik injection moulding: Polystyrene, Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), PMMA (Polymethyl Methacrylatic) dll. Beberapa contoh hasil pengolahan plastic dengan menggunakan teknologi injection moulding antara lain adalah: Casing HP, Keyboard, mouse, panel TV, pesawat telepon.



6



Gambar 1. Contoh produk injeksi moulding plastik (Sumber : https://www.nicerapid.com/the-different-applications-of-plasticinjection-moulding-a-331.html) Ada beberapa keuntungan menggunakan injection moulding, antara lain adalah: kapasitas produksi yang tinggi, sisa penggunaan material (useless material) sedikit dan tenaga kerja minimal. Sedangkan kekuranganya, biaya investasi dan perawatan alat yang tinggi , serta perancangan produk harus mempertimbangkan untuk pembuatan desain moulding-nya.



Gambar 2. Contoh Plastic Injection Mold (Sumber : https://www.indiamart.com/proddetail/plastic-injection-mould17602761491.html)



7



Berdasarkan hasil data survey industri yang telah dilakukan oleh BP Batam dan Politeknik Negeri Batam ditahun 2016, yang dimana dari total wilayah 1, sebanyak 406 industri yang ada di kota Batam, terdapat 55 industri yang bergerak di bidang injection Moulding. Mulai dari perusahaan yang bergerak dibidang elektronika, pembuatan stop kontak dan kabel, sampai pada peralatan dan aksesoris kapal yang terbuat dari plastik. Tidak hanya sampai disitu saja, pengolahan bahan plastik yang menjadi bahan baku plastic injection moulding juga masih banyak dilaksanakan di Kota Batam yang dimana tidak sedikit diantaranya merupakan perusahaan asing (PMA). Berikut adalah sebagian perusahaan injection moulding di kota batam : Tabel 1. Daftar Perusahaan Injection Moulding di Kota Batam No. 1. 2.



3. 4.



Nama Perusahaan PT . Mega Technology Batam PT. Multi Plastindo Utama PT. Sunningdale Tech Batam PT. Nittoh Batam



5.



PT. Yeakin Industry



6.



PT. Suntech Plastics Industries Batam PT. Sindo Sahabat Sejati



7.



Plastic



8.



PT. NSP Batam



Technology



9.



PT. WIK



10.



PT. Racer Technology Batam



11.



PT. Patlite Indonesia



12.



PT. EPSON BATAM



13.



PT. Shimano Manufacturing



14.



PT. Sanwa Engineering Batam



Alamat Perusahaan Buana Centre Park Iii Lot. 9-10, Jl. Engku Putri, Belian,, Batam, Kepulauan Riau Blok A2/1 Cammo Industrial Park, B A T A M, Kepulauan Riau Telp. 0778 - 462719 Panbil Industrial Estate Factory B2 Lot 2, B A T A M, Kepulauan Riau Panbil Industrial Estate Factory B2 Lot No. 1 & 2, Jalan Jendral A. Yani, Sei Beduk, Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Riau 29433 Batamindo Industrial Park Lot 17-20 BIP, Jl. Gaharu, Muka Kuning, Kec. Sei Beduk, Kota Batam, Kepulauan Riau 29433 Jl. Citra Buana Industrial Park III No.Lot. 15, Belian, Kec. Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau 29444 Kara Industrial Park, blok. A, no 74-75, Baloi Permai, Kec. Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau 29431 Citra Buana Central Park II, Lot 3, Batu Ampar, Kp. Seraya, Kec. Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau 29432 Panbil Industrial Estate,, Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau 29433 omplek Hijrah Industrial Estate Blok F No. 3, Jl. Laksamana Bintan, Baloi Permai, Kec. Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau 29444 Batamindo Industrial Park Lot. 321 Jalan Beringin Muka Kuning, Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau 29433 Batamindo Industrial Park, Jl. Rambutan Lot No.504508A, Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau 29433 Batam Industrial Park, Lot 236-237, Mukakuning, Batam, 29433, Belian, Batam Kota, Batam City, Riau Islands 29433 Jl. Beringin Lot 215 A/b Bip Muka Kuning, B A T A M, Kepulauan Riau



8



15.



PT. Triplus Hitech



16.



PT Interpak Industries Batam



17.



PT. Cicor Panatec



18.



PT. Etowa Indonesia



19.



PT. Amtek Plastic Batam



20.



PT. Hymold Batam



Packaging



Puri Industrial Park 2000 Blok C No.9, B A T A M, Kepulauan Riau Puri Industrial Park 2000, Jl. Engku Putri No.6-7, Baloi Permai, Kec. Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau 29453 Batamindo Industry Park, Jl. Beringin No.323/324, Muka Kuning Factory Type B3 Lot 6-7 PANBIL Industrial Estate, Jl. Ahmad Yani, Muka Kuning, Kec. Sei Beduk, Kota Batam, Kepulauan Riau 29433 Lot 11 Citra Buana Industrial Park Iii, B A T A M, Kepulauan Riau Telp. 0778 - 471694 Jl. Gaharu Lot 21 - 22 Bip, B A T A M, Kepulauan Riau Telp. 770 - 612383



Pemenuhan tenaga ahli injection moulding dikota Batam sampai saat ini belum bisa dikatakan ideal. Banyaknya lack of knowledge diantara engineer lokal dibandingkan tenaga asing menyebabkan perusahaan yang lebih memilih engineer mancanegara untuk mengisi posisi strategis di bidang design of plastic injection moulding. Kebutuhan tenaga kerja dibidang industri moulding ini akan terus meningkat. Peningkatan kebutuhan tenaga ini harus diiringi dengan peningkatan kualitas SDM yang cakap dibidangnya. Kosentrasi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam sebagai program studi yang memiliki keterkaitan dengan bidang desain moulding harus mempersiapkan kurikulum yang up to date dengan menyelaraskan kebutuhan dunia kerja agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dibidang ini.



C. Link And Match Yang Mendalam Dan Menyeluruh dengan indutri pasangan.



Gambar 3. Transformasi SMK terwujud melalui link and match yang mendalam dan menyeluruh



9



1. Kurikulum disusun bersama Salah satu program Link And Match tersebut yaitu penyelarasan kurikulum bersama dunia kerja dan praktisi akademik. Penyelarasan kurikulum adalah upaya menyesuaikan kurikulum Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam dengan tuntutan dunia kerja yang meliputi kompetensi dan budaya kerja yang berlaku di dunia kerja. Tujuan Penyelarasan Kurikulum yaitu agar kurikulum Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam sesuai tuntutan dan budaya kerja yang berlaku di dunia kerja, sehingga lulusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam memiliki kompetensi dan etos kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Tahun pelajaran 2021/ 2022 ini Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam sudah memili Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) yang sudah diselaraskan dengan industri pasangan dan telah disahkan oleh Dinas Pendidikan Kepulauan Riau. Penyelarasan yang telah dilakukan Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam diantaranya dengan : 1. PT. Labtech Penta International 2. PT. Panasonic Industrial Devices Batam 3. PT. Vortex Energy Batam 4. PT. Nusantara Abadi Batam 5. PT. EPSON BATAM



Gambar 4. Workshop Penyelarasan Kurikulum



10



2. Pembelajaran berbasis project riil dari dunia kerja (PBL) Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek dari dunia kerja sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Siswa secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. pembelajaran yang menggunakan proyek dari dunia kerja yang telah dilakukan Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam diantaranya dengan : 1. PT. Vortex Energy Batam 2. PT. Nusantara Abadi Batam 3. PT. Schneider Electric Manufacturing 4. PT. Duta Surya Sukses



Gambar 5. Workshop ditata sesuai standar industri untuk menunjang metode pembelajaran yang menggunakan proyek dari dunia kerja



3. Peran guru/instruktur dari industri dan ahli dari dunia kerja Kegiatan mengundang guru tamu industri adalah sebagai bentuk inovasi pembelajaran, bahwa belajar dan mendapatkan ilmu tidak semata dari guru di 11



sekolah tetapi mendatangkan guru dari industri adalah sebagai upaya pembelajaran sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan industri. Para siswa Tekni Pemesinan diberikan materi tentang dasar- dasar K3. Kegiatan dengan mengundang guru tamu, dari pemberian teori secara presentasi, demo dan praktik secara langsung. Para siswa sangat antusias dan semangat karena dapat secara langsung berinteraksi dengan industri. apalagi kurikulum yang berbasis industri dan pembelajaran yang mengacu pada kebutuhan industri.



4. Praktik Kerja Lapangan dan Industri SMK Negeri 1 Batam memiliki lebih dari 180 perusahaan yang telah melaksanakan MoU untuk pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan. Perusahaan tersebut sebagian besar adalah yang bergerak dalam bidang manufaktur, fabrikasi dan galangan kapal (syipyar). Pelaksanaan PKL dilakukan pada Semester 4 dan 5 selama minimal 5 bulan. Pada saat PKL, setiap siswa dibimbing oleh dua guru, sebagai pembimbing lapangan dan pembimbing laporan. Pembimbing laporan bertugas untuk membimbing siswa dalam penulisan laporan PKL selama pelaksanaan. Setelah selesai PKL, siswa harus mempresentasikan laporan didepan penguji yang telah ditentukan oleh sekolah. Pembinmbing lapangan bertugas untuk memonitoring siswa selama pelaksanaan PKL. Jika ada kendala yang dialami siswa diperusahaan maka akan dibantu dan dibimbing oleh guru pembimbing lapangan dalam penyelesaiannya bekerjasama dengan mentor dari perusahaan.



5. Sertifikasi Kompetensi Tujuan Program Keahlian Teknik Pemesinan secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. 12



Program Studi Teknik Pemesinan SMKN 1 Batam telah resmi ditetapkan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk pengujian sertifikasi Teknisi Pemesinan di Kota Batam oleh Lembaga Sertifikasi Profesi P1 (LSP P1 SMK N 1 Batam) yang resmi terdaftar dalam Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).. 6. Update teknologi dan pelatihan bagi guru/instruktur Guna meningkatkan relevansi kompetensi keahlian guru produktif SMK agar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada maka SMK Negeri 1 Batam bekerjasama dengan beberapa industri untuk melaksanakan program Magang Guru.



Gambar 6. Kegiatan Magang Guru Teknik Pemesinan di PT. Vortex Energy Batam



7. Riset terapan mendukung teaching factory Dalam menjalankan Teaching Factory, untuk mengembangkan produk mesin pencacah plastik Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam dibantu oleh Engineer dari PT. Labtech Penta International.



8. Komitmen serapan SMK Negeri 1 Batam melalui BKK bekerjasama dengan beberapa Perusahaan di Batam seperti: PT. Schneider, PT. Panasonic, PT Phillips, PT Sumitomo, PT. Shimano, PT Caterpillar, dll dalam pemasaran tamatan. Termasuk pernyaluran tenaga Magang ke Jepang dengan bekerjasama dgn PT JIAEC Jakarta 9. Kerja sama lain yang dilakukan dengan dunia kerja, antara lain Donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, atau dalam bentuk lainnya



13



Gambar 6. Salah Satu Bantuan Peralatan yang diberikan Dunia Kerja



D. Model Pembelajaran Teaching Factory 1. Konsep Teaching Factory Teaching factory didefinisikan sebagai model pembelajaran yang bernuansa industri melalui sinergi SMK/MAK dengan dunia kerja untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar (Permendikbud 34/2018). Model Teaching factory dilaksanakan dengan pembelajaran berbasis produksi. Produksi yang dihasilkan berupa barang dan atau jasa yang dibutuhkan oleh dunia kerja dan masyarakat pada umumnya. Pembelajaran terjadi karena siswa dilibatkan langsung dan menyeluruh dalam proses produksi. Kegiatan produksi dilaksanakan di ruang praktik/bengkel/lahan atau tempat lain yang telah dikondisikan mendekati situasi dan kondisi dunia kerja. Pengkondisian dilakukan pada: waktu, prosedur, dan tata cara atau aturan kerja sesuai standar dunia kerja. Teaching factory dikembangkan dan diselenggarakan berdasarkan kemitraan antara SMK Negeri 1 Batam dan dunia kerja terutama yang berada di sekitarnya atau wilayahnya, mulai dari menetapkan dan atau inovasi produk (barang/jasa), menyiapkan perangkat pembelajaran, mengondisikan ruang praktik/bengkel/lahan dan lingkungan, proses dan evaluasi pembelajaran serta pemanfaatan produk dan lulusan.



14



Produk teaching factory (barang/jasa) ditetapkan dengan menganalisis cakupan, kecukupan, dan pemenuhan kompetensi utuh berdasarkan kurikulum serta kompetensi lain yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Dalam keadaan tertentu, sebagai upaya untuk memenuhi kecukupan kompetensi, peserta didik dapat ikut mengerjakan produk teaching factory dari Kompetensi Keahlian (program studi)



lain yang ada di



sekolahnya. Perangkat pembelajaran teaching factory disusun khusus untuk mengarahkan pengerjaan produk yang telah ditetapkan. Jika pihak dunia kerja mitra telah memiliki dan menggunakan perangkat yang baku, SMK Negeri 1 Batam dapat mengadopsi dan atau menggunakannya langsung. Pengkondisan ruang praktik dan lingkungan diutamakan/difokuskan pada penataan fasilitas sekolah yang ada. Pengembangan atau peningkatan fasilitas dan atau sarana prasarana hanya bersifat memenuhi dan atau melengkapi kekurangan dari yang sudah ada, dengan maksud agar teaching factory dapat diselenggarakan dalam situasi dan kondisi standar dunia kerja, bukan pengadaan/perubahan yang dilakukan secara massif dengan biaya yang besar. Proses pembelajaran model teaching factory utamanya dilakukan di sekolah dalam jam belajar yang telah ditentukan, diatur berdasarkan kurikulum yang berlaku. Produk teaching factory adalah barang dan atau layanan jasa yang dibutuhkan masyarakat dan bernilai ekonomi. Jika permintaan masyarakat termasuk dunia kerja terhadap pemanfaatan produk teaching factory meningkat, pembelaajran teaching factory bisa dilakukan dengan menaikkan volume produk atau dilakukan di ruang lain yang dipersiapkan secara khusus dan atau di dunia kerja mitra. Karena teaching factory merupakan model pembelajaran berbasis produksi, maka waktu pembelajaran praktik pembuatan barang dan penyelesaian layanan jasa riil secara utuh harus ditata secara kontinyu (berkelanjutan atau tidak terputus) dalam bentuk “sistem blok” sesuai jumlah waktu yang dibutuhkan, dengan merekayasa komposisi dan alokasi waktu yang ada dalam kurikulum. Jika teaching factory 15



dilaksanakan berdasarkan kemitraan dengan dunia kerja, penataan waktu harus mengikuti kesepakatan yang telah disetujui bersama. Pengaturan waktu pembelajaran dapat ditata secara harian, mingguan, bulanan dan atau periode waktu tertentu atau kombinasi lainnya yang ditata berdasarkan kajian dengan memperhatikan jumlah peserta didik dan rombongan belajar, jumlah guru produktif, sarana dan prasarana yang tersedia serta jumlah dan jenis barang dan atau layanan jasa yang harus diselesaikan. 2. Tujuan Teaching Factory Membekali lulusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam dengan kompetensi teknis yang utuh dan riil serta karakter kinerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, berjiwa wirausaha serta memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja dan atau mengembangkan usaha secara mandiri. 3. Manfaat Teaching Factory a. Jangka Pendek (5 tahun)



1). Membaiknya kualitas, efektivitas dan efisiensi pembelajaran; 2). Meningkatnya kesesuaian kompetensi dan kualifikasi lulusan SMK Negeri 1 Batam dengan kebutuhan dunia kerja;



3). Meningkatnya tarap kebekerjaan dan produktivitas lulusan SMK Negeri 1 Batam melalui bekerja pada pihak lain maupun berwirausaha atau bekerja secara mandiri.



b. Jangka Menengah (5 s.d. 10 tahun)



1). Terjadinya keseimbangan dan kesesuaian antara jumlah pasokan tenaga kerja lulusan SMK Negeri 1 Batam dan kebutuhan dunia kerja;



2). Meningkatnya kemudahan melakukan sinkronisasi perkembangan IPTEKS dan dinamika dunia kerja;



16



kurikulum



sesuai



3). Meningkatnya kemampuan sekolah dalam memenuhi kebutuhan operasional sekolah secara mandiri;



4). Meningkatnya tarap kesejahteraan warga sekolah; 5). Meningkatnya tarap kebekerjaan dan produktivitas lulusan SMK Negeri 1 Batam melalui bekerja pada pihak lain maupun berwirausaha atau bekerja secara mandiri.



6). Meningkatnya tarap ekonomi masyarakat sekitar sekolah. c. Jangka Panjang (setelah 10 tahun)



1). Terbangunnya sistem pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah secara mandiri/otonomi penuh, khususnya biaya operasional sekolah sesuai kebutuhan;



2). Meningkatnya kemudahan dan kemampuan dalam mengelola dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja dunia kerja yang selalu dinamis baik tingkat regional maupun nasional;



3). Terjadinya kestabilan ekonomi masyarakat di seluruh wilayah; 4). Menurunnya tingkat urbanisasi; 5). Terjaganya intervensi tenaga kerja dari luar.



4. Prinsip Teaching Factory a.



Dilaksanakan berdasarkan kemitraan strategis dengan dunia kerja.



b.



Pembelajaran praktik berbasis produksi, baik barang maupun jasa, berkualitas berdasarkan standar dunia kerja dan dibutuhkan masyarakat pada umumnya.



c.



Produk (barang dan atau jasa) ditetapkan bersama-sama mitra dunia kerja atau melalui kajian secara mandiri, atau dengan mengkonversi produk Unit 17



Usaha/Produksi yang telah dimiliki dan disesuaikan dengan kompetensi Lulusan. d.



Pembelajaran dirancang dengan perangkat khusus untuk memastikan pemenuhan kompetensi dasar (KD) sebagai acuan pada aktivitas/kegiatan proses produksi, atau menggunakan perangkat atau instrumen lain yang lazim digunakan atau tersedia di mitra dunia kerja.



e.



Peserta didik terlibat langsung sepenuhnya dalam proses produksi sehingga kompetensi, kesiapan, dan karakter kerja terbangun melalui kegiatan yang dilakukan selama pembuatan barang dan atau penyelesaian layanan jasa;



f.



Pembelajaran praktik (dalam proses produksi) dilakukan di tempat yang telah dikondisikan sesuai keadaan atau mendekati standar dunia kerja, termasuk alur kegiatan produksi, aturan dan norma kerja (termasuk jam kerja), SOP serta ketentuan lain yang berlaku di dunia kerja.



g.



Adanya sistem dan atau tatanan pengelolaan pemanfaatan produk sesuai peraturan yang berlaku.



5. Nilai-nilai dasar Teaching Factory Beberapa nilai dasar yang harus dikembangkan dan ditanamkan kepada peserta didik melalui teaching Factory antara lain sebagai berikut. 1. Sense of quality (sadar mutu); memberikan keterampilan kepada peserta didik yang berkaitan dengan standar obyektif kualitas. 2. Sense of efficiency (sadar mutu, waktu, dan biaya); membekali peserta didik dengan kemampuan untuk bekerja secara efisien guna menciptakan efisiensi kerja yang optimal dan mengukur tingkat produktivitas seperti praktik yang umumnya dilakukan oleh dunia kerja. 3. Sense of creativity and innovation (kreatif dan inovatif), mengajarkan peserta didik untuk bekerja secara kreatif dan inovatif, melatih kemampuan problem 18



solving sebagai ukuran kreativitas dan kemampuan untuk melihat peluang-peluang baru di dunia kerja seperti produk, desain dan sebagainya. 4. Sense of professional at work (disiplin, integritas, loyal), membangun peserta didik menjadi pekerja yang tangguh, berkarakter dan berbudaya dengan tingkat kesiapan kerja sesuai sifat, tuntutan dan kebutuhan dunia kerja/Dunia kerja 5. Sense of Business (Jiwa Usaha dan Kewirausahaan), meningkatkan wawasan usaha dan kewirusahan serta mendorong peserta didik dan unsur sekolah untuk menciptakan usaha mandiri maupun berkelompok sesuai dengan keunggulan dan kearifan lokal. 6. Profil/ ciri SMK Teaching Factory a.



Lingkungan sekolah bernuansa seperti di lingkungan dunia kerja, atau tempat kerja/usaha yang sesungguhnya;



b.



Tempat belajar praktik; workshop/bengkel/lahan/sanggar ditata dan dilengkapi fasilitas serta sarana penunjang lainnya sesuai standar dunia kerja;



c.



Pembelajaran praktik menggunakan perangkat/ instrumen/ format untuk melakukan kegiatan/aktivitas produksi barang dan atau layanan jasa.



d.



Pengelolaan pembelajaran praktik mengacu pada sistem dan jam kerja dunia kerja.



e.



Pengelolaan outsourching (bila diperlukan).



f.



Hasil pembelajaran praktik peserta didik berupa produk barang atau jasa riil/utuh sesuai standar dunia kerja dan kebutuhan masyarakat pada umumnya.



g.



Tata kelola pemanfaatan produk secara legal sesuai peraturan perundangan yang berlaku.



E. Pengelolaan injection moulding factory berbasis sistem informasi (Digital) Kegiatan dalam bengkel Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam membutuhkan administrasi yang reguler dan terorganisasi sehingga bengkel dapat diatur dan difungsikan secara optimal. Sistem layanan administratif pada bengkel meliputi peminjaman peralatan, penyediaan alat dan bahan, inventory, dan layanan perawatan masih menggunakan sistem tradisional yang mengakibatkan hambatan pada aktivitas di workshop. Sistem layanan informasi manajemen bengkel berfungsi sebagai sarana untuk membantu layanan informasi 19



administrasi dengan mengoptimalkan penggunaan computer, sehingga diharapkan mampu meningkatkan efektivitas layanan dan kegiatan di bengkel. Dengan demikian sistem layanan informasi administrasi dapat berjalan lebih cepat dan mendukung sistem pengambilan keputusan.



F. Analisis SWOT SMK Negeri 1 Batam dalam pengembangan teaching factory berbasis digital.



Analisis Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) merupakan análisis yang dilakukan oleh SMK Negeri 1 Batam dalam memandang kondisi internal dan eksternal yang terkait dengan rencana pengembangan teaching factory di Teknik Pemesinan. Untuk mengetahui sejauh mana analisis SWOT dilakukan maka perlu di gambarkan Alur bisnis pada SMK Negeri 1 Batam agar dapat diketahui keterkaitan antara strategis dan sasaran yang akan dijabarkan pada analisis SWOT, Alur Bisnis SMK Negeri 1 Batam seperti pada gambar berikut,



Gambar 3 Alur Bisnis SMK Negeri 1 Batam Analisis SWOT Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam dalam Pengembangan Teaching Factory :



20



1.



Kurikulum



INTERNAL/ EKSTERNAL



OPPORTUNITIES 1. Banyaknya dukungan dari Dunia Kerja 2. Kurikulum baru SMK PK yang menitik beratkan kepada pembentukan Softskill, kontekstual dan siswa memiliki peluang bekerja sesuai pilihan minatnya. THREATS 1. Belum adanya pola pendidikan vokasi yang settle sehingga ganti pemerintahan ganti kebijakan. 2. Perkembangan teknologi yang sangat cepat di Dunia Kerja



2.



STRENGTHS WEAKNESS 1. Adanya Tim Pengembang Kurikulum 1. Perangkat/Administrasi 2. Kurikulum SMK PK yang accommodated Mengajar Kurikulum perbedaan kemampuan, bakat dan minat siswa SMK PK belum dapat serta memberi kesempatan memiliki dibuat sesuai pedoman kompetensi di luar pilihan kompetensi awal yang ada. masuk sekolah. 3. 100% Kurikulum 13 (K13) telah diselaraskan dengan industri STRATEGI SO 1. Melakukan penyelarasan kurikulum bekerja sama dengan Dunia Kerja 2. Pengembangan Kurikulum dimata pelajaran umum melibatkan KKG Mata Pelajaran



STRATEGI ST 1. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia tim pengembang kurikulum dalam mensiasati perubahan kurikulum



STRATEGI WO 1. Meningkatkan kompetensi pendidik dalam pembuatan administrasi mengajar SMK – PK dengan melibatkan stakeholder terkait yang kompeten. STRATEGI WT 1. Membuat pelatihan softskill pada pendidik, supaya pendidik bisa beradaptasi sesuai perubahan kurikulum.



Pendidik dan Ketenaga Pendidikan STRENGTHS



1. 80% PTK telah mengikuti pelatihan dan benchmarking ke luar negeri



2. 75% Pendidik Kompetensi Keahlian telah mendapatkan Sertifikasi Kompetensi



3. Memiliki program pengembangan kompetensi guru



4. Pelaksanaan supervisi dan PKG guru secara konsisten



5. 95% Pendidik sudah mendapatkan Sertifikasi INTERNAL/ EKSTERNAL



Pendidik



21



WEAKNESS 1. Kompetensi PTK dalam bidang softskill dan budaya kerja masih kurang 2. Kurangnya kemampuan IT PTK 3. Kompetensi toolman tentang pengelolaan bengkel masih kurang



OPPORTUNITIES



1. Banyaknya program reskilling dan upskilling bagi PTK 2. Program pengenalan budaya kerja dari Dunia Kerja 3. Banyaknya platform pembelajaran digital



THREATS



1. Teknologi yang di gunakan pada Dunia Kerja sangat cepat berkembang 2. Kebebasan informasi yang belum tentu kebenarannya



3.



STRATEGI SO



1. Mendorong PTK untuk mendaftarkan diri ke program reskilling dan upskilling yang ada 2. Memantau kualitas kompetensi guru melalui supervisi dan PKG secara berkala



STRATEGI ST



1. Mengadakan kunjungan ke Dunia Kerjaatau melakukan guru magang melihat update teknologi yang ada



STRATEGI WO 1. Mengadakan program pengembangan guru dalam bidang Softskill dan budaya kerja yang bekerja sama dengan Dunia Kerja 2. Mengadakan pengembangan IT PTK STRATEGI WT



1. Membuat pelatihan softskill pada pendidik, supaya pendidik bisa beradaptasi sesuai perubahan kurikulum.



Sertifikasi Kompetensi STRENGTHS 1. Mempunyai LSP-P1 2. Dokumen SKKNI Semua Konsentrasi Keahlian Sudah Lengkap 3. Mempunyai Asesor disetiap Konsentrasi Keahlian INTERNAL/ EKSTERNAL



4. Memiliki TUK yang terverifikasi BNSP



WEAKNESS 1. Kompetensi siswa masih kurang saat akan di asesmen 2. Membutuhkan waktu yang panjang dalam pelaksanaan asesmen



5. 75% Guru Produktif telah melaksanakan sertifikasi kompetensi



OPPORTUNITIES 1. Kebutuhan Dunia Kerja membutuhkan tamatan bersertifikasi kompetensi 2. Banyaknya permintaan melakukan asessmen di SMK sekitar



STRATEGI SO 1. Menyiapkan lulusan bersertifikasi kompetensi dengan menggunakan LSP - P1 2. Melakukan asesmen di SMK sekitar



STRATEGI WO 1. Memberikan pembekalan ke siswa sebelum pelaksanaan asesmen 2. Menambah alat praktek uji sertifikasi di TUK



22



STRATEGI ST 1. Menyusun dokumen sertifikasi berdasarkan SKKNI serta berkolaborasi dengan Dunia Kerja



THREATS 1. Sertifikasi kompetensi internasional yang dikeluarkan oleh lembaga lain 2. Penerapan aturan yang belum konsisten terhadap pelaksanaan sertifikasi kompetensi



STRATEGI WT 1. Melakukan kerja sama dengan lembaga sertifikasi internasional untuk mengadakan sertifikasi internasional bagi siswa yang mampu



3. Pandemi COVID-19 yang belum berakhir



4.



Sarana dan Prasarana



INTERNAL/ EKSTERNAL



1. 2.



3. 4. 5. 1. 2.



OPPORTUNITIES Bantuan Dunia Kerja dalam pemenuhan alat praktek Bantuan peralatan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi



THREATS 1. Masyarakat sekitar yang masih belum peduli kebersihan 2. Teknologi Dunia Kerja yang cepat berganti 3. Adanya kepentingan dari pihak tertentu dalam PPDB sehingga daya tampung sekolah melebihi daya dukung sekolah



STRENGTHS Lahan sekolah seluas 5Ha 85 % kebutuhan bangunan (ruang teori, praktek, penunjang pembelajaran) telah terpenuhi dan memenuhi standar ukuran ruang Masih dibolehkan memungut SPP 80% area sekolah telah terkoneksi internet Berhasil menerapkan sekolah bersih



STRATEGI SO 1. Memperbaharui Data Pokok Sekolah secara berkala. 2. Menginventaris sarana dan prasarana untuk mengetahui kekurangan sarana dan diajukan ke Dunia Kerja



STRATEGI ST 1. Melakukan program peduli lingkungan yang ditujukan kepada masyarakat disekitar sekolah atau dalam satu kecamatan sekolah 2. Membuat perencanaan pengadaan peralatan bersumber dari dana komite sekolah



23



WEAKNESS 1. Belum memiliki sistem informasi sekolah yang terintegrasi menjadi 1 2. Rasio alat praktek yang belum sesuai dengan jumlah siswa STRATEGI WO 1. Menata topografis SMKN 1 Batam dengan mensiasati posisi kontur tanah menjadi menarik sehingga menjadi tujuan eduwisata.



STRATEGI WT 1. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang standar sarana dan prasarana sekolah. 2. mensosialisasikan kepada masyarakat tentang standar pengelolaan sekolah.



5.



Tata Kelola STRENGTHS 1. Menjalankan ISO 9001:2015 2. Telah Membuat RAKS Sekolah 3. Telah membuat Peta Jalan 2021-2024 4. Pengelolaan keuangan dengan BLUD INTERNAL/ EKSTERNAL



1.



2. 3. 4. 5.



OPPORTUNITIES Lembaga sertifikasi ISO 9001:2015 TUV melakukan audit 1 tahun sekali Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang BLUD Berkembangnya Acuan standar ISO 9001/2015 Dukungan Dunia Kerja dalam pembuatan SIM Sekolah



THREATS 1. Kebijakan Pemerintah yang sangat rentan berubah di setiap penggantian pemerintahan



STRATEGI SO 1. Tetap Menjalankan Standar ISO 9001:2015 yang diselaraskan dengan standar mutu sekolah sesuai aturan pemerintah 2. Mengoptimalkan layanan pelatihan bagi masyarakat dengan memanfaatkan BSDC



STRATEGI ST 1. Menyusun peta jalan SMKN 1 Batam yang fleksibel dalam menghadapi perubahan aturan



24



WEAKNESS 1. Penerapan ISO 9001:2015 belum maksimal dijalankan oleh semua warga sekolah 2. Belum tersedianya sistem informasi sekolah yang saling terintegrasi STRATEGI WO 3. Melakukan sosialisasi dan monitoring implementasi ISO 9001:2015 kepada seluruh warga sekolah secara berkala 4. melibatkan Dunia Kerja 5. Membuat SIM Sekolah bekerja sama dengan Dunia Kerja STRATEGI WT 1. Membentuk tim penjamin mutu sekolah yang selalu siap dengan setiap perubahan dan mengimbaskan kepada semua warga sekolah.



BAB III PROGRAM PENGEMBANGAN INJECTION MOULDING FACTORY SEBAGAI TEACHING FACTORY BERBASIS DIGITAL DI SMK NEGERI 1 BATAM



A. Rencana Pemenuhan Kebutuhan Bangunan Penunjang Injection Moulding factory (Fisik) Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam telah memiliki fasilitas bangunan yang digunakan sebagai tempat pembelajaran, namun kondisi saat ini sekolah sangat memerlukan pengembangan dan penataan lingkungan kembali sehingga sejalan dengan perkembangan standar Industri. Banyak fasilitas bangunan dan alat parktik siswa yang harus diperbaharui. Untuk memenuhi tujuan SMK menjadi SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) tersebut dan mengoptimalkan proses yang akan dijalankan, bantuan pengadaan pemenuhan kebutuhan yang menjadi sarana dan prasarana utama dan pendukung yang terstandar dunia kerja sangatlah diperlukan. Sarana dan prasarana tersebut nantinya akan digunakan oleh siswa dan guru untuk bisa meningkatkan kompetensi masing - masing secara holistik, sehingga mampu memenuhi tuntutan dan menghasilkan output lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja, sesuai dengan tuntutan kompetensi yang diinginkan. Adapun sarana dan prasarana yg diperlukan : a.



Gedung Injection Moulding Factory. Kosentrasi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam saat ini telah memiliki ruang praktik dan alat dengan kriteria layak. Agar dapat menciptakan Suasana belajar seperti di industri, maka sekolah memprogramkan untuk membangun gedung khusus untuk pengembangan teaching factory



yang sesuai dengan standar industri yang



dilengkapi dengan alat-alat praktik Injection Moulding yang update sesuai dengan kondisi dunia industri saat ini. Oleh karena itu SMK Negeri 1 Batam mengajukan program pembangunan gedung Injection Moulding Factory yang dilengkapi dengan fasilitas pendukungnya. Adapun



25



fasilitas pendukung tersebut diantaranya: Workshop, Smart classroom, Tools room, gudang, Meeting Room, Showroom/outlet, dll. Dengan dibangunnya gedung Injection Moulding Factory, diharapkan model pembelajaran teaching factory dapat berjalan sesuai dengan standar industri dan siswa akan lebih kompeten dalam hard skill dan soft skill di bidang injection moulding.



Gambar 4. Visualisasi 3D Injection Moulding Factory



Gambar 5. Visualisasi 3D Smart classroom



b.



Penataan Lingkungan Workshop. Lingkungan sekolah yang asri dan indah merupakan faktor penunjang yang sangat penting dalam menguatkan dan memotivasi siswa untuk senang belajar disekolah dan merasa senang saat disekolah.



Oleh karena itu sekolah memprogramkan penataan



lingkungan sekolah yang asri (aman, sehat, rindang dan indah). 26



B. Rencana Pemenuhan Kebutuhan Peralatan praktik Penunjang Injection Moulding factory (Fisik) Untuk meningkatkan relevansi peralatan praktik di Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam terhadap kebutuhan dunia kerja maka diperlukan langkah berikut : 1. Optimalisasi pemanfaatan peralatan yang ada untuk pembelajaran berbasis project/ teaching factory guna menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat sebagai media untuk mencapai kompetensi lulusan SMK. 2. Penyediaan peralatan yang lebih modern yang mendukung untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja di Teknik Pemesinan sebagai salah satu bidang prioritas yang mendukung industri teknologi rekayasa serta Making Indonesia 4. 0.



27



Table. 2 Pengajuan Kebutuhan Peralatan praktik Penunjang Injection Moulding factory



NO 1



KOMPONEN



SPESIFIKASI



Cylindrical Grinding Machine



Brand



SOLCO



Model Name/Number



HCG-E 450



Swing Over Table



250/300 mm



Grinding Diameter Range(OD)



5-250/300 mm



Grinding Diameter Range(I.D.)



16/100 mm



Distance Between Centres



450 mm



JUMLAH SATUAN 1 UNIT



2



Plastic Injection Moulding Machine



LABH Group CPVC Pipe Fitting Injection Moulding Machine, Up To 550 Ton



1 UNIT



3



Kompresor Udara



Nomor model: ERC-50SA/SW Tegangan: According to customer's requirements Dimensi (l * w * h): 1595*1000*1365mm Berat: 1060Kg Product name:High Tech 7-13bar Air compressor for CNC Machine Air end: GHH/Aerzen Cooling Method: Both Air/Water Cooling Available Pressure: 7-13bar



1 UNIT



Zaiku Metal Cutting LS-1325 150 Watt Laser CO2 with Ruida Control



1 UNIT



4



28



C. Pengingkatan Kualitas SDM ( Non Fisik) a. Pelatihan Kepala Sekolah Menjadi Kepala Sekolah adalah pekerjaan menarik, menantang, dan tidak gampang. Memang kualitas sekolah lebih banyak ditentukan oleh kualitas gurunya. Namun, guruguru terbaik sekalipun tidak akan bekerja dengan bagus tanpa kepala sekolah yang bagus. Berikut ini adalah beberapa keterampilan esensial yang dibutuhkan untuk menjadi kepala sekolah yang bagus. 1) Leadership Skills 2) Managerial Skills 3) Learning Skills b. Pemenuhan Kekurangan Guru Kejuruan dan Pelatihan Guru Kejuruan Saat ini jumlah guru produktif bidang Pemesinan sudah memenuhi. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan SMK Negeri 1 Batam tahun pelajaran 2021/2022, khusus untuk guru produktif Pemesinan dapat dilihat pada data berikut:  Jumlah Guru Produktif Pemesinan yang ada



: 11 orang



 Jumlah Guru Produktif Pemesinan yang dibutuhkan



: 11 orang



 Jumlah Kekurangan Guru Produktif Pemesinan : 0 orang Melalui kegiatan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas dan kompetensi guru terutama guru produktif Pemesinan, sehingga akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran di kelas bersama peserta didik. Kondisi ini diharapkan akan berdampak pada meningkatnya kompetensi siswa yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.



D. Pelatihan Kurikulum/Pembelajaran Dengan Paradigma Baru (Bantuan Non Fisik) a. Workshop Penyelarasan Kurikulum SMK Negeri 1 Batam sudah melakukan penyelarasan kurikulum dengan dunia kerja, yaitu dengan Pt. Labtech Penta Internasional, PT. Vortex Energy Batam, PT. Panasonic Industrial Devices Batam dan PT. Nusantara Abadi Batam. Kurikulum SMK Negeri 1 Batam sudah menerapkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja agar tercipta link and match dan kompetensi yang dimiliki oleh siswa sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Strategi penerapan dan penyelarasan kurikulum ini dilakukan dengan beberapa program kerja yang sesuai dengan MOU antara SMK Negeri 1 Batam dengan dunia kerja, diantaranya: 1) Praktek Kerja Lapangan , dimana siswa ditempatkan di dunia kerja untuk jangka waktu tertentu dan melaksanakan pembelajaran langsung di industry. 2) Guru Tamu, dimana pihak dunia kerja siap untuk menjadi guru langsung di kelas. 29



3) Narasumber, dimana dunia kerja bersedia menjadi narasumber dalam kegiatankegiatan di sekolah.



b. Workshop Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu/Terintegrasi Pembelajaran terpadu adalah upaya memadukan berbagai materi belajar yang berkaitan, baik dalam satu displin ilmu maupun antar disiplin ilmu dengan kehidupan dan kebutuhan nyata para siswa, sehingga proses belajar anak menjadi sesuatu yang bermakna dan menyenangkan anak. Pembelajaran terpadu mengacu kepada dua hal pokok, yaitu : 1) keterkaitan materi belajar antar disiplin ilmu relevan dengan diikat/disatukan melalui tema pokok, dan 2) keterhubungan tema pokok tersebut dengan kebutuhan dan kehidupan aktual para siswa. Dengan demikian tingkat keterpaduannya tergantung kepada strategi dalam mengaitkan dan menghubungkan materi belajar dengan pengalaman nyata para siswa. Pada semester genap tahun pelajaran 2022/ 2023, SMK Negeri 1 Batam mulai menerapkan kurikulum pembelajaran terpadu dan disesuaikan dengan hasil penyelarasan bersama dunia kerja. Harapan dari kegiatan ini adalah



selain mendapatkan meteri



pembelajaran, siswa diharapkan juga paham tentang budaya kerja dan profil pelajar pancasila.



c. Workshop Penyusunan Bahan Ajar Workshop tersebut menjelaskaan tentang teknis penyusunan bahan ajar serta berbagai format bahan ajar yang ada. Semua pihak memahami konsep penyusunan bahan ajar serta dipilihnya satu format bahan ajar manual yang akan digunakan. Workshop tersebut dilanjutkan dengan rapat penyusunan bahan ajar untuk Kosentrasi Keahlian Pemesinan. Output dari kegiatan ini adalah dihasilkan sejumlah bahan ajar untuk Kosentrasi Keahlian Pemesinan . Bahan ajar yang dikembangkan adalah bahan ajar manual dengan materi yang diambil adalah materi hasil penyelarasan kurikulum. Bahan ajar yang dikembangkan adalah bahan ajar yang materinya termasuk baru sebagai dampak penyelarasan kurikulum dari dunia kerja.



d. Workshop Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian PKL bersama Dunia kerja Workshop tersebut menjelaskaan tentang berbagai teknis pelaksanaan PKL serta berbagai administrasi yang diperlukan. Semua pihak memahami konsep penyusunan program PKL. Workshop tersebut dilanjutkan dengan rapat penyusunan program PKL. Melalui aktivitas tersebut, dihasilkan tiga model PKL yang dilaksanakan pada massa pandemic ini, yaitu : Project work, kewirausahaan, dan observasi. Selain itu, teknis 30



pelaksanaan PKL secara normal juga tetap menjadi salah satu pilihan untuk dilakukan pada periode berikutnya sepanjang segala persayaratannya terpenuhi. workshop tersebut juga menghasilkan berbagai administrasi yang menunjang pelaksanaan PKL tersebut. Ddi SMK Negeri 1 Batam, program PKL untuk Kosentrasi Keahlian Pemesinan selama ini dilaksanakan oleh siswa kelas XI selama minimal 4 bulan diberbagai perusahaan Kota Batam.



e. Workshop Perencanaan Sertifikasi Kompetensi Siswa dan Pembentukan LSP-P1 Workshop tersebut menjelaskaan tentang berbagai teknis pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang mungkin dilakukan kepada siswa serta berbagai administrasi yang diperlukan. Semua pihak memahami konsep pelaksanaan sertifikasi kompetensi siswa oleh Dunia kerja. Workshop tersebut dilanjutkan dengan diskusi model pelaksanaan sertifikasi kompetensi nanti. Melalui aktivitas tersebut, dihasilkan model sertifikasi kompetensi yang akan dilakukan nanti kepada siswa. Dunia kerja diharapkan siap untuk bersinergi dengan LSP P1 dalam melaksanakan uji sertifikasi siswa. Sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan oleh Dunia kerja ini diharapkan mampu menghasilkan kualitas yang lebih baik serta meningkatkan daya serap lulusan di indutri.



f.



Workshop Soft Skil dan Budaya Kerja Industri Workshop tersebut menjelaskaan tentang berbagai bentuk soft skil dan budaya kerja yang harus dimiliki oleh siswa yang sesuai dengan tuntutan Dunia kerja. Hal ini menjadi penting dilaksanakan agar siswa memahami jenis sotf skill apa yang harus dimiliki jika sudah terjun ke industry. Tertanamnya soft skill ini menjadi prioritas utama selain Higt Skill yang menjadi kunci sukses keberhasilan siswa pada dunia kerja. Selain soft skill, kesiapan budaya kerja juga menjadi factor utama agar siswa siap memasuki dunia kerja.



E. Pelatihan Digitalisasi Sekolah “Dengan era revolusi industri 4.0, zamannya digital, kemudian bagaimana menghadapi pasar karena ada perubahan trend. Kita tidak bisa hanya fokus dalam pola-pola yang lama. Saat ini Kemendikbud ingin mengembangkan program digitalisasi sekolah. Program ini bertujuan agar semua sekolah dimanapun berada memiliki akses informasi dan konten pengajaran yang lebih mudah dengan sistem digital. Program ini adalah untuk memberikan akses kemerdekaan untuk mendapat akses informasi dan konten kesetaraan. Program ini juga untuk membantu sekolah dalam mengembangkan manajemen sekolah, optimalisasi anggaran dan juga kurikulum online sehingga kurikulum yang tadinya hanya 31



diajarkan offline atau tatap muka kini bisa lebih interaktif di sistem pembelajaran online. Program digitalisasi sekolah ini ada berbagai macam. Ada program yang berjalan terus seperti penguatan platform digital untuk membantu sekolah sebagai upaya Kemendikbud dalam pembenahan manajemen sekolah, optimasi anggaran, kurikulum online dan lainnya. Termasuk untuk membuat model bahan belajar dan konten digital, sehingga kurikulum yang tadinya hanya offline, bisa available di online. Selain itu, digitalisasi sekolah juga dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dan kualitas sekolah dengan meningkatkan akses berkolaborasi. Meningkatkan channel-channel pembelajaran untuk meningkatkan kolaborasi dengan guruguru lain, dengan kursus-kursus atau tempat-tempat pelatihan lain, dengan berbagai macam organisasi. SMK Negeri 1 Batam bertekad akan menjadi SMK Pusat Keunggulan dan menjadi SMK yang berbasis digital.



32



BAB IV PENDANAAN DAN RENCANA AKSI PENGEMBANGAN SMK-PK TAHUN 2022



A. PEMBERI BANTUAN Pemberian bantuan Pelaksanaan SMK yang Dikembangkan Menjadi SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) Tahun 2022 adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat SMK melalui DIPA Satuan Kerja Direktorat SMK Tahun 2022. B. RENCANA PENGGUNAAN DANA Program SMK Pusat Keunggulan ini akan dilaksanakan selama 5 tahun. Rencana Penggunaan Dana (RPD) sudah termasuk pajak yang berlaku, secara garis besar disampaikan sebagai berikut:



1.



Rencana Dana Pembangunan Gedung Injection Moulding Factory dan Bangunan Penunjang



2.



Rencana Pembelian Kebutuhan Alat Praktek Teknik Pemesinan



3.



Rencana Dana Program Penataan Lingkungan Sekolah



4.



Program Pelatihan dan Magang Kepala Sekolah dan Guru Kejuruan



5.



Pelatihan Kurikulum/Pembelajaran dengan Paradigma Baru



6.



a. Workshop Penyelarasan Kurikulum b. Workshop Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu c. Workshop Penyusunan Bahan Ajar d. Workshop Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian PKL bersama dunia kerja e. Workshop



Perencanaan



Sertifikasi



Kompetensi



Pembentukan LSP-P1 f. 7.



Workshop Soft Skill dan Budaya Kerja Indsutri



Pelatihan Digitalisasi dan Website Sekolah



33



Siswa



dan



C. RENCANA AKSI PENGEMBANGAN SMK-PK NO 1



1



2



KEGIATAN



Jan - Apr



TAHUN 2022 Mei - Agst



Sept - Des



KETERANGAN



KEGIATAN FISIK Rencana Pemenuhan Kebutuhan Ruang Praktik Siswa (RPS) dan Peralatan Praktik Keterampilan Kejuruan (Bantuan Fisik). a. Program kegiatan pembangunan ruang praktik siswa (Injection Moulding Factory) dan pemenuhan alat-alat praktik bidang Pemesinan. b. Pembangunan Ruang Kelas. c. Program Kegiatan Penataan Lingkungan Sekolah.  Penataan Taman  Rehab Gedung KEGIATAN NON FISIK Peningkatan Kualitas SDM a. Pelatihan Kepala Sekolah  Leadership Skills  Managerial Skills  Learning Skills b. Pemenuhan Kekurangan Guru Kejuruan dan Pelatihan Guru Kejuruan Pelatihan Kurikulum/Pembelajaran Dengan Paradigma Baru a. Workshop Penyelarasan Kurikulum b. Workshop Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu/Terintegrasi c. Workshop Penyusunan Bahan Ajar d. Workshop Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian PKL bersama dunia kerja e. Workshop Perencanaan Sertifikasi Kompetensi Siswa dan Pembentukan LSP-P1 f. Workshop Soft Skill dan Budaya Kerja Industri Pelatihan Digitalisasi Sekolah



34



BAB V PENUTUP SMK Negeri 1 Batam dengan segala potensi, keunggulan dan sumber daya yang dimiliki sangat berkomitmen untuk membangun SMK yang berkualitas, berkarakter, berbudaya kerja dan berprofil pancasila serta memiliki Link and Match dengan dunia kerja sehingga dapat menyiapkan alumni yang sesuai dengan tuntuan dan standar dunia kerja dengan dibekali kompetensi, Hard Skill dan Soft Skill sehingga tamatan SMK Negeri 1 Batam dapat terserap pada dunia kerja serta membekali siswa dengan jiwa entrepreneurship dan skill kewirausahaan sehingga dapat menjadikan wirausaha sebagai pilihan dan alternatif lain bagi alumni SMK Negeri 1 Batam. Untuk mewujudkan hal tersebut, SMK Negeri 1 Batam sangat berharap menjadi salah satu SMK yang akan menerima Banper Program Fasilitas Pengembangan SMK Menjadi SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) Tahun Anggaran 2022. Demikian yang disampaikan semoga proposal ini dapat disetujui. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan diucapkan terimakasih.



35



Pemutahiran Nota Kesepahaman (MoU) dengan Industri Pasangan



Kegiatan Penyelarasan Kurikulum Dengan Industri Pasangan



Kegiatan Pemagangan Guru di Industri



Guru Tamu Dari Industri



Pembelajaran Berbasis Teaching Factory Kosentrasi Keahlian Teknik Pemesinan



Diklat Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) Bagi Guru SMK Negeri 1 Batam



Penerapan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) di SMK Negeri 1 Batam



Jalur Hijau Masuk Workshop Pemesinan SMK Negeri 1 Batam



Penataan Workshop Pemesinan Sesuai Standar Industri



Penataan Taman Untuk penghijauan Lingkungan Belajar