Proses Perubahan Cairan Elektrolit Asam Basa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

24/02/2016



PROSES PERUBAHAN KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT DAN ASAM BASA Oleh :



MASYKUR KHAIR, S.Kep., Ns.



Pengantar... • Volume CIS ditentukan oleh tekanan osmotik ekstrasel melalui membran sel yg bebas dilalui air Tekanan osmotik ↑ - air keluar dari sel (sel mengkerut) Tekanan osmotik ↓ - air masuk ke dalam sel Tekanan osmotik dipengaruhi oleh ion Na dan K Transport K+ ke dalam sel dan Na+ keluar sel terjadi secara aktif (perlu energi) • Volume cairan intravaskuler (plasma) dipertahankan oleh keseimbangan antara filtrasi dan tekanan onkotik pada sistem kapiler Tekanan onkotik ditentukan oleh albumin. Misalnya pada sindroma nefrotik, protein ↓ tek onkotik intravaskuler ↓ vol cairan interstitial ↑, akibatnya terjadi udem jaringan



1



24/02/2016



Skema Pengaturan Cairan Tubh



PROSES EDEMA



2



24/02/2016



Definisi Odem atau Edema yaitu pembengkakan yg terjadi akibat penumpukan cairan yg berlebihan dlm ruang jaringan (interstisial) & kavum serosa Edema adalah akumulasi cairan berlebihan dalam jaringan tubuh



yang



Cont’...... Pada umumnya edema berarti pengumpulan cairan berlebihan pada sela-sela jaringan atau rongga tubuh. Secara garis besar cairan edema ini dapat dikelompokkan menjadi edema peradangan atau eksudat dan edema non radang atau transudat. Sesuai dengan namanya eksudat timbul selama proses peradangan dan mempunyai berat jenis besar (> 1,20). Cairan ini mengandung protein kadar tinggi sedangkan transudat mempunyai berat jenis rendah ( 4 g/24 jam), dan kreatinin serta ureum serum. Imobilitas Umum : pasien biasanya berusia tua dan jelas imobil karena lemah atau penyakit serebrovaskular. JVP menurun, dan tidak ada tanda penyakit hati ataupun ginjal. Malnutrisi : penyakit kronis bisa berhubungan dengan keadaan katabolik dan derajat malnutrisi yang bisa cukup berat untuk menurunkan kadar albumin serum dan menyebabkan edema tungkai.



7



24/02/2016



EDEMA TUNGKAI UNILATERAL Bengkak tungkai satu sisi seringkali memiliki penyebab lokal, seperti : Trombosis vena dalam (deep venous thrombosis [DVT]) pada tungkai menyebabkan nyeri tungkai unilateral dengan onset lambat (berjam-jam), bengkak dengan kulit yang hangat, dan mungkin nyeri lokal di betis dan sepanjang vena, khususnya vena safena magna. Karena gejala/tanda tidak bisa dijadikan patokan dalam menegakkan diagnosis, semua pasien dengan dugaan DVT harus menjalani pemeriksaan penunjang (ultrasonografi vena atau venografi) dan diperiksa untuk menyingkirkan kemungkinan komplikasi emboli paru (pulmonary embolism [PE]) Rupturnya kista Baker : kista Baker adalah bursa sendi lutut yang menonjol ke fosa popliteadan biasanya terjadi pada artritis reumatoid. Kista ini bisa ruptur dan menyebabkan nyeri tungkai dan pembengkakan betis dengan onset mendadak. Ultrasonografi bisa membantu menegakkan diagnosis.



EDEMA TUNGKAI UNILATERAL........ Selulitis : terdiri dari eritema yang menyebar, kadang-kadang berbatas tegas, biasanya mengikutin garis limfatik. Seringkali terasa sangat nyeri dan berhubungan dengan suh, dan kenaikan laju endap darah (LED), protein reaktif-C (C-creative protein [CRP]) dan hitung jenis leukosit. Organisme penyebab biasanya salah satu jenis stafilokokus atau streptokokus, dan biasanya tumbuh pada kultur darah, walaupun jarang didapatkan dari apusan kulit. Obstruksi limfatik menyebabkan bentuk edema unilateral ‘kaki kayu’, kadangkadang disebut edema ‘non pitting’. Sangat jarang dijumpai di Barat, dan bila ada biasanya disebabkan oleh invasi karsinoma dan hilangnya nodus limfatik sebagai saluran pembuangan, misalnya pada metastasis melanoma. Di Afrika obstruksi limfatik sering dijumpai, sering terjadi bilateral, dan disebabkan oleh infestasi filaria. Tumor pelvis bisa menekan vena unilateral, menyebabkan edema unilateral. Imobilitas lokal bisa menyebabkan edema tungkai unilateral, misalnya pada hemiparesis yang berlangsung lama.



8



24/02/2016



Klasifikasi lain Edema Edema berdasarkan tempat terakumulasinya cairan dibagi menjadi 2, yaitu : Edema Intraselular & Edema Ekstraselular



Edema Intraselular (Nonpitting Edema) : Keadaan yg memungkinkan terjadinya edema adalah proses metabolik jaring & tidak adanya nutrisi sel yg adekuat Kegagalan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sel akibat aliran darah berkurang akan mengakibatkan gangguan kerja pompa ion, kelebihan elektrolit dlm sel akan meningkatkan tekanan osmotik di dlm sel sehingga menyebabkan terjadinya pergerakan cairan dari luar ke dlm sel



Cont’..... Edema Eksrtaselular (Pitting Edema) Pada dasarnya ada 2 jenis penyebab edema yg paling sering dijumpai yaitu kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruang interstisial dan melintasi kapiler & kegagalan limfatik untuk mengembalikan cairan dari interstisial ke dalam darah.



9



24/02/2016



Cont’.... Berdasarkan proses patofisiologi, bersarkan penyebabnya.



edema



dibagi



Penurunan konsentrasi protein plasma, sbg contoh pd pasien gagal ginjal, penyakit hati, luka bakar, & malnutrisi Peningkatan permeabilitas dinding contoh kerusakan jaringan, & rx alergi



kapiler,



sbg



Peningkatan tekanan vena (venus pressure), sbg contoh gagal jantung kongestif, & kehamilan Penyumbatan saluran Life, sebagai contoh filariasis



Kompensasi Tubuh Pada dasarnya tubuh memiliki kompensasi untuk mengatasi edema. Ada tiga cara tubuh mengkompensasi edema : Komplians interstisial yg rendah ketika tekanan cairan interstisial berada dlm batas tekanan neganif (3 mmHg) Kemampuan aliran Limfe untuk meningkat 10-50 kali lipat (7 mmHg) Penurunan konsentrasi protein cairan interstisial yg akan menurunkan tekanan osmotik (7 mmHg)



10



24/02/2016



HIPER DAN HIPO ELEKTROLIT



Pengantar... Kelebihan volume cairan terjadi apabila tubuh menyimpan cairan dan elektrolit dalam kompartemen ekstraseluler dalam proporsi yang seimbang. Karena adanya retensi cairan isotonik, konsentrasi natrium dalam serum masih normal. Kelebihan cairan tubuh hampir selalu disebabkan oleh peningkatan jumlah natrium dalam serum. Kelebihan cairan terjadi akibat overload cairan / adanya angguan mekanisme homeostatis pada proses regulasi keseimbangan cairan.



11



24/02/2016



Pengantar... Kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti ini disebut juga hipovolemia. Umumnya, gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan interseluler menuju intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler. Untuk untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler. Secara umum, defisit volume cairan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilangan cairan abnormal melalui kulit, penurunan asupan cairan, perdarahan dan pergerakan cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan berpindah dan tidak mudah untuk mengembalikanya ke lokasi semula dalam kondisi cairan ekstraseluler istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler menuju lokasi potensial seperti pleura, peritonium, perikardium, atau rongga sendi. Selain itu, kondisi tertentu, seperti terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan, dapat terjadi akibat obstruksi saluran pencernaan.



HIPERELEKTROLIT Kondisi dimana terjadi kelebihan elektrolit didalam tubuh Kondisi ini bisa disebabkan karena asupan/intake yg berlebih, gangguan metabolisme elektrolit di dalam tubuh. Kelebihan elektrolit bisa berupa : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Hipernatremia Hiperkalemia Hiperkalsemia Hipermagnesia Hiperkloremia Hiperfosfatemia



12



24/02/2016



Hipernatremia Keadaan kelebihan Na dlm CES yg menyebabkan tekanan osmotik ekstrasel meningkat. Sehingga menyebabkan cairan intrasel bergerak keluar Tanda & gejala : kulit & mukosa bibir kering, turgor kulit buruk, permukaan kulit membengkak, oligouria/anuria, konvusi, suhu tubuh tinggi, & lidah kering serta kemerahan. Hipernatremia disebabkan oleh asupan Na yg berlebihan, kerusakan sensasi haus, diare, disfagia, poliuria krn diabetes insipidus, & kehilangan cairan berlebihan dr paru-paru



Hiperkalemia Keadaan kelebihan kadar kalium dlm CES. Pd pemeriksaan EKG terdpt gelombang T memuncak, QRS melebar, & PR memanjang Tanda & Gejala : rasa cemas, iritabilitas, hipotensi, parastesia, mual, hiperaktivitas sistem pencernaan, kelemahan & aritmia. Hiperkalemia berbahaya krn dpt menghambat tramsmisi impuls jantung & menyebabkan serangan jantung. Hiperkalemia dpt terjadi pd pasien luka bakar, penyakit ginjal, & asidosis metabolik. Jika terjadi hiperkalemia, salah 1 upaya yg dpt dilakukan u/ menormalkan kadar kalium adalah dgn pemberian insulin, krn insulin dpt mendorong kalium masuk ke dlm sel Pada asidosis metabolik terjadi perpindahan K+ dari intraseluler ke ekstraselular (serum) sebagai ganti dari ion Na yang hilang bersama tinja.



13



24/02/2016



Hiperkalsemia Kondisi kelebihan kadar kalsium pd CES Hiperkalsemia ditandai dgn penurunan kemampuan otot, mual, muntah, anoreksia, kelemahan & letargi, nyeri pd tulang, & serangan jantung. Kondisi ini dpt terjadi pd pasien yg mengalami pengangkatan kelenjar gondok & mengkonsumsi Vit. D secara berlebihan



Hipermagnesia Kondisi kelebihan kadar magnesium dlm darah Hipermagnesia ditandai dgn depresi saluran pernapasan, aritmia jantung, & depresi refleks tendon profunda



14



24/02/2016



Hiperkloremia Kondisi kelebihan ion klorida dlm serum Sering dikaitkan dgn hipernatremia, terutama pd kasus dehidrasi & masalah ginjal Hipokloremia menyebabkan pemurunan bikarbonat sehingga menyebabkan ketidakseimbangan asam basa. Jika berlangsung lama dpt menyebabkan kelemahan, letargi, & pernapasan kussmaul



Hiperfosfatemia Kondisi peningkatan kadar ion fosfat di dlm serum Ditandai dgn peningkatan eksistabiitas SSP, spasme otot, konvulsi & tetani, peningkatan gerakan usus, gangguan kardiovaskuler, & osteoporosis. Kondisi ini dpt terjadi pd kasus gagal ginjal atau pd saat kadar parathormon menurun



15



24/02/2016



HIPOELEKTROLIT Hipoelektrolit yaitu kondisi dimana terjadi kekurangan elektrolit dalam tubuh Kekurangan elektrolit dlm tubuh bisa berupa : 1.



Hiponatremia



2.



Hipokalemia



3.



Hipokalsemia



4.



Hipomagnesia



5.



Hipokloremia



6.



Hipofosfatemia



Hiponatremia Keadaan kekurangan Na dlm CES yg menyebabkan perubahan tekanan osmotik. Penurunan Na menyebabkan cairan berpindah dr ruang ekstrasel ke cairan intrasel sehingga sel menjadi bengkak Tanda & gejala : rasa haus berlebihan, Nadi cepat, hipotensi postural, konvulsi, membran mukosa kering, cemas, postural dizziness, mual, muntah, & diare. Hiponatremia umumnya disebabkan oleh lehilangan cairan tubuh scr berlebihan mis. ketika terjadi diare atau muntah terus-menerus dlm jangka waktu yg lama



16



24/02/2016



Hipokalemia Keadaan kekurangan kadar kalium dlm CES yg menyebabkan kalium berpindah keluar sel. Pd pemeriksaan EKG terdpt gelombang T datar & depresi segmen ST. Hampir semua K+ berada di intraselular maka hipokalemia bisa disebabkan karena perpindahan kalium yaitu dari serum ke sel misalnya pada alkalosis akut, sehingga kadar kalium dlm serum akan menurun Hipokalemia ditandai dgn kelemahan, keletihan, & penurunan kemampuan otot. Selain itu ini jg ditandai dgn distensi usus, penurunan bising usus, denyut jantung (aritmia) tdk beraturan, penurunan TD, tdk nafsu makan & muntah-muntah



Hipokalsemia Kondisi kekurangan kadar kalsium dlm CES. Pd kondisi ini terjadi pemanjangan interval Q-T pd pemeriksaan EKG Hipokalsemia ditandai dgn terjadinya kram otot & kram perut, kejang (spasme) & tetani, peningkatan mortilitas gastointestinal, gangguan kardiovaskuler, & osteoporosis



17



24/02/2016



Hipomagnesia Kondisi kekurangan kadar magnesium dlm darah Hipomagnesia ditandai dgn iritabilitas, tremor, hipertensi, disorientasi, konvulsi, halusinasi, kejang, kram pd kaki & tangan, refleks tendon profunda yg hiperaktif, serta takikardia. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh konsumsi alkohol yg berlebihan, malnutrisi, gagal hati, absorpsi usus yg buruk, & DM



Hipokloremia Kondisi kekuragan ion klorida dlm serum Ditandai dgn gejala yg menyerupai alkalosis metabolik, yaitu kelemahan, apatis, gangguan mental, pusing, & kram. Kondisi ini dpt terjadi krn tubuh kehilangan sekresi gastrointestinal scr berlebihan, mis, karena muntah, diare, diuresis, at/ pengisapan nasogastrik



18



24/02/2016



Hipofosfatemia Kondisi penurunan kadar ion fosfat di dlm serum Hipofosfatemia antara lain ditandai parastesia, kelemahan otot, & pusing.



dgn



anoreksia,



Kondisi ini dpt terjadi karena pengonsumsian alkohol scr berlebihan, malnutrisi, hipertiroidisme, & ketoasidosis diabetes



ASIDOSIS & ALKALOSIS



19



24/02/2016



Pengantar.. pH darah adalah resultan 2 komponen : komponen metabolik dan komponen respiratorik. pH normal: 7.35 – 7.45 BE (base akses) merupakan komponen metabolik yaitu jumlah basa yg perlu dikoreksi. Normal = ± 2.3 mEq/ L BE (+)



kelebihan basa



BE (–)



kekurangan basa/kelebihan asam



pCO2 = merupakan komponen respiratorik status asam basa. Normal = 35 – 45 mmHg



KLASIFIKASI GANGGUAN ASAM BASA Klasifikasi gangguan asam basa:



Asidosis metabolik Asidosis respiratorik Alkalosis metabolik Asidosis respiratorik



20



24/02/2016



ASIDOSIS METABOLIK Asidosis metabolik → ggg keseimbangan asam basa yg ditandai dgn ↓pH yg bkn disebabkan oleh kelebihan CO2 dlm cairan tubuh. Kondisi ini ditandai dgn ↓ HCO3- plasma, sedangkn kadar CO2 normal. Sebab: Produksi ion H+ berlebihan, misalnya: Meningkatkan metabolisme (demam, distress pernapasan, kejang, dll) Meningkatkan asam organik (dehidrasi, hipoxia, hipoperfusi) Ketosis (DM, kelaparan) Kehilangan bikarbonat berlebihan, misalnya: diare, drainase ileostomi Pemberian asam (HCl, asam amino) Kegagalan ginjal untuk mengeluarkan asam yg berlebihan



ASIDOSIS METABOLIK.............. Kompensasi; pernapasan kusmaul; kelelahan (malaise); disorientasi. Kompensasi : ginjal menahan bikarbonat & mengeluarkan hidrogen; paru meningkatkn pengeluaran CO2 dgn bernapas cepat & dlm



21



24/02/2016



ASIDOSIS RESPIRATOTIK Asidosis respiratorik → ggg keseimbangan asam basa yg ditandai dgn ↓pH akibat retensi CO2. Krn jumlah karbon dioksida (CO2) yg keluar melalui paru berkurang sehingga terjadi peningkatan H2CO3 yang menyebabkan peningkatan Hidrogen (H+) sehingga pH menurun.



ASIDOSIS RESPIRATOTIK........



Gejala klinis : ggg pernaapasan (hipoventilasi); ggg kesadaran & disorientasi; pH plasma < 7,35; PCO2 tinggi (>45 mmHg). Kompensasi : ginjal akan meningkatkan pengeluaran hidrogen & mempertahankan bikarbonat.



22



24/02/2016



ALKALOSIS METABOLIK Alkalosis metabolik → kadar penurunan jumlah ion hidrogen dlm plasma yg disebabkan oleh defisiensi relatif asam-asam non-karbonat. Pd kondisi ini, pe↑ HCO3- tdk diimbangi dgn peningkatan CO2. Alkalosis metabolik, terjadi penurunan kadar ion H dalam plasma karena defisiensi asam non-karbonat. Akibatnya konsentrasi bikarbonat meningkat. Hal ini terjadi karena kehilangan ion H karena muntahmuntah dan minum obat-obat alkalis. Hilangnya ion H akan menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk menetralisir bikarbonat, sehingga kadar bikarbonat plasma meningkat.



ALKALOSIS METABOLIK........ Gejala klinis : nilai bikarbonat plasma >26 mEq/L & pH >7,45; apatis; ggg mental (letargi, bingung, & gelisah); lemah; kram; pusing. Kompensasi : ginjal menahan ion hidrogen & mengekskresikan lbh banyak HCO3-; napas menjadi lambat & dangkal



23



24/02/2016



ALKALOSIS RESPIRATORIK Alkalosis respiratorik → ggg keseimbangan asam basa yg ditandai dgn ↑ pH karena pengeluaran CO2 berlebih akibat hiperventilasi. Peningkatan jumlah udara yg masuk ke paru-paru akan menyebabkan pengeluaran juga meningkat, pengeluaran yg berlebihan inilah yg menyebabkan penurunan kadar CO2



ALKALOSIS RESPIRATORIK.........



Gejala klinis : pH plasma >7,35; baal & kesemutan pd ujung jari tangan & kaki; kemampuan konsentrasi terganggu. Kompensasi : Ginjal akan meningkatkan ekskresi/pengeluaran bikarbonat & menahan hidrogen.



24



24/02/2016



Gangguan Keseimbangan Asam Basa........... Gangguan Asam Basa



pH



PCO2



HCO3-



Asidosis Respiratorik Asidosis Metabolik Alkalosis Respiratorik Alkalosis Metabolik



↓ ↓ ↑ ↑



↑ ↓/N ↓ ↑/N



↑/N ↓ ↓/N ↑ Nilai Normal AGD Arteri : pH : 7,35-7,45 PCO2 : 35-45 PO2 : 80-100 HCO3 : 22-26 Tot. CO2 : 23-27 O2% : 95-100% BE : 2,3



Rumus : ↓ pH ↓ = PCO ↑



Ket : • Murni jika salah satu Normal antara HCO3- atau PCO2 • Terkompensasi sebagian jika semua mengalami masalah • Terkompensasi sempurnah jika pH Normal • Jika pH Normal, maka Nilai BE yg digunakan untuk menentukan asaidosis atau alkalosis



THANKS...... Semoga Bermanfaat.....!! Setiap perubahan akan terjadi.. Baik fisik maupun psikis.. Setiap org akan berubah.. Entah ke arah yg baik atau tidak.. Tergantung apa yg diadopsi org tersebut... Jika perubahan keseimbangan cairan bisa terjadi karena penyakit... Maka jangan jadikan Penyakit Hati mengubahmu ke arah yg Buruk



ALWYS BE POSITIFE THINKING...!!



25