Protein I (Uji Millon) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laboratorium Biokimia Pangan



Protein I (Uji Millon)



I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1. Latar Belakang Percobaan Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya –NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atomkarbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α) (Anonim, 2014) Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein (Anonim, 2014) 1.2. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan dari uji millon adalah untuk mengetahui adanya gugus aromatik pada protein. 1.3. Prinsip Percobaan Prinsip percobaan dari uji uji millon berdasarkan reaksi antara gugus aromatin dengan larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat sehingga menghasilkan senyawa kompleks berwarna merah.



Laboratorium Biokimia Pangan



Protein I (Uji Millon)



1.4. Reaksi Percobaan H HO



C H



2



C



C



O



C



N H2 P ro t e in Ty ro s in HO



HO



N O



N O



H



2



2



C H



2



C H



2



N O



C



C



C H 2



N H



O



O H



H g /H g



+ 2



O H C O O Hg



2



S e n y a w a m e ra h



Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Millon



Laboratorium Biokimia Pangan



Protein I (Uji Millon)



II METODE PERCOBAAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan. 2.1. Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan dalam percobaan uji biuret ini adalah A (Fenol), B (Kecap), dan E (Telur puyuh) 2.2. Pereaksi yang digunakan Pereaksi yang digunakan pada percobaan uji millon yaitu pereaksi millon. 2.3. Alat yang digunakan Alat yang digunakan pada percobaan uji millon yaitu tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas kimia, pipet tetes dan penangas air (waterbath). 2.4. Metode Percobaan



Gambar 2. Metode Percobaan Uji Millon



Laboratorium Biokimia Pangan



Protein I (Uji Millon)



III HASIL PENGAMATAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan (2) Pembahasan. 3.1. Hasil Pengamatan Sampel



Pereaksi



A B



Warna Setelah Setelah dipanasdi (+) kan NaOH Bening Merah



Hasil



Keterangan



+



Mengandung gugus Aromatik Tidak mengandung gugus Aromatik Tidak Mengandung gugus Aromatik



Coklat



Coklat



-



Putih



Putih



-



Larutan Millon E



Tabel 1. Hasil Penganmatan Uji Millon Sumber : Herawan Arofana dan Khoerunnisa Widya, Kelompok N, Meja 05, 2015.



Sampel



Pereaksi



A B



Warna Setelah Setelah dipanasdi (+) kan NaOH Bening Merah



Hasil



Keterangan



+



Mengandung gugus Aromatik Tidak mengandung gugus Aromatik Tidak Mengandung gugus



Coklat



Coklat



-



Putih



Putih



-



Larutan Millon E



Laboratorium Biokimia Pangan



Protein I (Uji Millon)



Aromatik



Tabel 2. Hasil Penganmatan Uji Millon Sumber : Laboratorium Biokimia. Keterangan : (+) Mengandung asam amino Aromatik (-) Tidak mengandung asam amino Aromatik



Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Millon 3.2. Pembahasan Berdasarkan percobaan Uji Millon di dapatkan hasil yang mengandung gugus aromatik pada protein yaitu hanya pada sampel A (Fenol), sedangkan sampel B (Kecap), E (Telur puyuh) negative atau tidak mengandung gugus aromatik pada protein.



Laboratorium Biokimia Pangan



Protein I (Uji Millon)



Pada pengujian ini sampel dipanaskan selama kurang lebih 1 menit - 2 menit saja untuk mempercepat reaksi sehingga terjadi perubahan warna pada sampel. Pemanasan hanya berlangsung lebih cepat jika dibandingkan dengan waktu pemanasan pada uji yang lain. Hal ini dikarenakan dengan waktu yang sebentar pereaksi sudah dapat bereaksi sehingga hasil sudah dapat dilihat. Dan yang dianalisis pada uji ini hanya tirosin saja, sehingga pemanasan tidak perlu dilakukan terlalu lama. Reaksi millon digunakan khusus untuk protein yang mengandung asam amino dengan radikal hidroksi fenil sebagai penyusunnya. Oleh karena itu, reaksi ini khusus untuk protein yang struktur kimianya mengandung residu tirosin. Jika larutan protein ini ditambahkan dengan pereaksi millon (larutan merkuri nitrit dan merkuri nitrat dalam campuran asam nitrit dan asam nitrat), gumpalan berwarna putih akan terbentuk dan segera berubah menjadi merah pada penndidihan. Protein derivat sekunder, seperti proteora dan pepton dengan pereaksi ini pada pemanasan hanya terbentuk larutan berwarna merah (Sumardjo, 2009). Perbedaan antara uji xanthoprotein dengan uji millon adalah pada uji xanthoprotein yang diuji adalah semua asam amino aromatik yaitu tirosin, fenilalanin dan triptofan. Sedangkan pada uji Millon yang diuji hanya tirosin saja (Poedjiadi, 1994).



Laboratorium Biokimia Pangan



Protein I (Uji Millon)



IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran. 4.1. Kesimpulan Berdasarkan percobaan Uji Millon di dapatkan hasil yang mengandung gugus aromatik pada protein yaitu hanya pada sampel A (Fenol), sedangkan sampel B (Kecap), E (Telur puyuh) negative atau tidak mengandung gugus aromatik pada protein.



4.2. Saran Dalam uji millon praktikan harus lebih teliti dan lebih memahami prosedur dan lebih teliti pada saat melihat perubahan warna yang terjadi pada sampel setelah diberikan pereaksi.



Laboratorium Biokimia Pangan



Protein I (Uji Millon)



DAFTAR PUSTAKA



Anonim, 2014, Asam Amino, http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino, Diakses pada 14 Mei 2014 Poedjiadi, Anna., 2005, Dasar-dasar Biokimia, Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia Sumardjo,Damin., 2009, Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksata, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC