Rancangan Acak Kelompok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMETRI HASIL ANALISIS RAGAM RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK)



DISUSUN OLEH: NAMA



: KHAIRUNNISA



NIM



: F1071171025



KELOMPOK



: 1 (SATU)



PRODI/ KELAS



: PENDIDIKAN BIOLOGI/ IV-A



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2019



Abstrak Program komputer seperti Statistical Analysis System (SAS) merupakan perangkat analisis yang dapat digunakan di bidang eksakta, ekonomi, dan sosial budaya. Sehingga dilakukanlah praktikum ini agar memudahkan praktikan dalam menganalisis data dengan Rancangan Acak Kelompok dalam bidang penelitian ilmiah dengan menggunakan aplikasi SAS. Pada data praktikum ini terdapat 9 perlakuan dan 3 blok sehingga terdapat 27 unit eksperimen dan satuan yang digunakan adalah gram (g). Alat dan bahan berupa laptop dan data RAK yang akan diinput serta dianalisis dengan menggunakan program SAS yang akan diperoleh hasil outputnya. Untuk mengetahui beda nyatanya, maka F hitung dibandingkan dengan Ftabel dengan taraf signifikansi α= 0,05. Diperoleh F hitung sebesar 8,30 dan Ftabel 2,59 sehingga Fhitung>Ftabel sehingga ada cukup bukti untuk menolak H0 atau dengan kata lain, ada pengaruh perlakuan dan blok terhadap berat gabah per pot(g).



Kata Kunci : RAK, SAS, dan analisis. A.



Latar Belakang Suatu percobaan yang dilakukan baik di lapangan maupun di laboratorium bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah atas pertanyaan ataupun hipotesis yang akan dibuat. Percobaan merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk memperkuat atau melemahkan sesuatu yang diragukan terutama kondisi yag telah ditentukan oleh seorang peneliti. Untuk dapat mengetahui prinsip atau pengaruh sesuatu terhadap kondisi tertentu diperlukan suatu rangkaian percobaan terencana yang disebut dengan perancangan percobaan. Rancangan percobaan dibagi menjadi dua yaitu rancangan perlakuan dan rancangan lingkungan. Pada praktikum kali ini dibahas mengenai rancangan lingkungan berupa RAK. Pengolahan data merupakan suatu proses memperoleh data dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu. Banyak program komputer yang dapat digunakan untuk menganalisis data, contohnya adalah SAS. Pada praktikum kali ini yaitu percobaan pengujian RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan meggunakan salah satu software yaitu SAS. Penggunaan SAS ini bertujuan untuk menguji hipotesis dari hasil data yang sudah didapatkan sehingga diharapkan praktikan dapat menggunakan SAS (Statistical Analysis System) untuk melakukan perhitungan dari design eksperimen RAK.



Rancangan percobaan dibedakan menjadi 2 yaitu rancangan perlakuan dan rancangan lingkungan. Rancangan perlakuan adalah rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimental dengan mengatur unit-unit percobaan dan mengatur perlakuan sehingga sesuai dengan tujuan penelitian. Contoh rancangan perlakuan adalah Rancangan Perlakuan Faktor Tunggal, Rancangan Perlakuan Faktor Ganda 2 Faktor (Faktorial), Rancangan Perlakuan Faktor Ganda 3 Faktor (Faktorial), dan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) (Aqil, 2015). Rancangan lingkungan adalah rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimental dengan mengatur unit-unit percobaan, bertujuan untuk mengeleminasi faktor lingkungan, sehingga hanya pengaruh perlakuan yang mempengaruhi variabel penelitia sesuai dengan tujuan penelitian. Contoh Rancangan Lingkungan adalah: Rancangan Acak Lengkap/ RAL (Completely Randomized Design/ CRD), Rancangan Acak Kelompok Lengkap/ RAKL atau Rancangan Acak Blok Lengkap/ RABL (Randomized Completely Block Design/ RCBD) dan Rancangan Bujur Sangkar Latin/ RBL (Latin Square Design) (Aqil, 2015). Rancangan Acak Kelompok (RAK) merupakan suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam kelompok-kelompok yang homogen dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masingmasing kelompok. Rancangan Acak Kelompok Lengkap merupakan rancangan acak kelompok dengan semua perlakuan dicobakan pada setiap kelompok yang ada (Yitnosumarto, 1993). Jika pada RAL satuan percobaan yang digunakan harus homogen, sebaliknya pada RAK tidak perlu homogen, dan untuk ketidakhomogenan tersebut akan dikelompokkan menjadi satuan-satuan yang mendekati homogen, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan dari pengelompokkan adalah untuk menjadikan keragaman dalam kelompok menjadi sekecil mungkin dan keragaman antar kelompok sebesar mungkin. Pengelompokkan yang tepat akan memberikan hasil dengan tingkat



ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan rancangan acak lengkap yang sebanding besarnya (Brenneman, 2009). Kelebihan Rancangan Acak Kelompok adalah: 1. Lebih efisien dan akurat dibanding dengan RAL, karena pengelompokan yang efektif akan menurunkan jumlah kuadrat galat, sehingga akan meningkatkan tingkat ketepatan atau bisa mengurangi jumlah ulangan. 2. Lebih fleksibel, karena terdapat banyaknya perlakuan,



banyaknya



ulangan/kelompok dan tidak semua kelompok memerlukan satuan percobaan yang sama. 3. Penarikan kesimpulan lebih luas, karena kita bisa juga melihat perbedaan diantara kelompok. Kekurangan Rancangan Acak Kelompok adalah: 1. Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis. 2. Interaksi antara Kelompok perlakuan sangat sulit. 3. Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun



dengan



semakin



meningkatnya jumlah satuan percobaan dalam kelompok. 4. Derajat bebas kelompok akan menurunkan derajat bebas galat, sehingga sensitifitasnya akan menurun terutama apabila jumlah perlakuannya sedikit atau keragaman dalam satuan percobaan kecil (homogen). 5. Memerlukan pemahaman tambahan tentang keragaman satuan percobaan untuk suksesnya pengelompokan. 6. Jika ada data yang hilang memerlukan perhitungan yang lebih rumit (Yusnandar, 2001). SAS merupakan kombinasi program yang awalnya dirancang untuk melakukan analisis data statistik. Sama seperti program lain yang mungkin pernah didengar yaitu SPSS, BMDP atau SYSTA. Pada permulaannya, SAS telah dikembangkan untuk dapat melakukan analisis array dari fungsi nonstatistik yang mengesankan. Program SAS (Statistical Analisis System) merupakan suatu program yang dirancang khusus



untuk analisis data hasil penelitian dengan kapasitas modul-modul yang sangat spesifik sesuai yang diharapkan pengguna dalam: (a) penyimpanan, pemanggilan dan manipulasi data; (b) analisis statistika sederhana maupun yang komplek; dan (c) pembuatan laporan hasil analisis (Gomes, 1995). Seperti pada kebanyakan software pada umumnya, software SAS juga memiliki banyak kelebihan. Kelebihan ini sudah pasti akan memberikan banyak sekali manfaat bagi para penggunanya. Berikut beberapa kelebihan dari SAS: 1. Mempermudah perhitungan statistik dari suatu instansi 2. Mempersingkat waktu dalam melakukan penghitungan 3. Tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi 4. Memberikan solusi bagi kepentingan bisnis 5. Hasil lebih akurat dan reliabel 6. Cocok untuk membantu riset pasar dari suatu bisnis Meskipun memiliki banyak kelebihan, namun demikian masih ada beberapa kekurangan dari software SAS ini. Berikut beberapa kekurangan dari software SAS, yaitu: 1. Terbatasa untuk konsep statistika sosial 2. Belum terintegrasi dengan program database (Nyoman, 2017). B.



Alat dan Bahan Alat 1. Laptop 2. Penuntun Praktikum Biometri 3. Alat Tulis



4. Aplikasi SAS 5. Aplikasi Microsoft Word Bahan 1. Data yang akan diuji dan diproses



C.



Cara Kerja 1. Diunduh aplikasi SAS untuk masing-masing anggota kelompok minimal 3 orang per kelompok. 2. Diubah pengaturan tanggal, bulan, dan tahun yang tertera pada laptop menjadi tanggal 20 bulan Mei tahun 1997. 3. Diketik data yang ada pada penuntun praktikum Biometri dengan menggunakan aplikasi microsoft word. 4. Dibuka aplikasi SAS yang telah diunduh pada laptop. 5. Saat SAS sudah dijalankan dengan benar, maka akan terlihat layar terbagi menjadi dua yaitu pada bagian atas yang merupakan jendela log (log windows) dan pada bagian bawah yang merupakan jendela program editor (program editor window). 6. Disalin dan ditempel data yang terdapat pada microsoft word ke aplikasi SAS pada jendela program editor. 7. Ditekan tombol ‘run’ yang ada pada aplikasi SAS 8. Didapatkan hasil data dari aplikasi SAS, lalu disalin dan ditempel data ke aplikasi microsoft word dan disimpan data tersebut dengan nama file ‘data aplikasi SAS’



9. Dibahas hasil data tersebut dan dibuat laporan



D.



Data Hasil Pengamatan The SAS System 1 10:31 Tuesday, May 20, 1997 OBS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27



NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27



PERLK



KONTROL KONTROL KONTROL K2P1 K2P1 K2P1 K2P2 K2P2 K2P2 K2P3 K2P3 K2P3 K2P4 K2P4 K2P4 K3P1 K3P1 K3P1 K3P2 K3P2 K3P2 K3P3 K3P3 K3P3 K3P4 K3P4 K3P4



BLOK



1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3



1 2 3



Y1



10.19 9.26 12.73 32.02 25.76 19.72 23.91 21.99 21.42 17.15 15.66 10.37 10.35 13.31 14.31 21.98 19.43 16.16 18.08 13.50 18.32 18.07 14.01 14.39 12.37 16.32 10.20



HASIL ANALISIS RAGAM 10:31 Tuesday, May 20, 1997



2



General Linear Models Procedure Class Level Information Class PERLK



Levels 9



Values K2P1 K2P2 K2P3 K2P4 K3P1 K3P2 K3P3 K3P4



KONTROL BLOK



3



123



Number of observations in data set = 27



HASIL ANALISIS RAGAM 10:31 Tuesday, May 20, 1997



3



General Linear Models Procedure Dependent Variable: Y1 Source



DF



Sum of Squares



F Value



Model



10



625.25045926



7.08



Error



16



Corrected Total



Pr > F 0.0003



141.26070370 26



R-Square 0.815710



E.



BERAT GABAH PER POT (G)



766.51116296 C.V. 17.78923



Source



DF



Type I SS



PERLK BLOK



8 2



586.03976296 39.21069630



Source



DF



PERLK BLOK



8 2



Type III SS 586.03976296 39.21069630



Y1 Mean 16.7029630 F Value 8.30 2.22 F Value 8.30 2.22



Pr > F 0.0002 0.1409 Pr > F 0.0002 0.1409



Pembahasan Rancangan Acak Kelompok atau yang biasa disingkat (RAK) merupakan suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam



kelompok-kelompok yang homogen dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masing-masing kelompok. Rancangan Acak Kelompok Lengkap merupakan rancangan acak kelompok dengan semua perlakuan dicobakan pada setiap kelompok yang ada. Tujuan pengelompokkan satuan-satuan percobaan tersebut adalah untuk usaha memperkecil galat, membuat keragaman satuan-satuan percobaan di dalam masing-masing kelompok sekecil mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar mungkin. Pengelompokkan yang tepat akan memberikan hasil dengan tingkat ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan rancangan acak lengkap yang sebanding besarnya. Kelebihan menggunakan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah: 1.



Lebih efisien dan akurat dibandingkan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pengelompokkan yang efektif dapat menurunkan jumlah kuadrat galat, sehingga akan meningkatkan tingkat kettepatan atau bisa mengurangi jumlah ulangan.



2.



Lebih fleksibel. Banyaknya perlakuan, banyaknya ulangan atau kelompok, dan tidak semua kelompok memerlukan satuan percobaan yang sama.



3.



Penarikan kesimpulan lebih luas. Hal ini dikarenakan kita dapat melihat perbedaan diantara kelompok. Model linier untuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan t yaitu perlakuan



dan r yaitu kelompok secara umum dapat dituliskan sebagai berikut: Mode linierl: Yij = µ + τi + βj + εij Di mana i =1,2,…,t



dan



j = 1,2,3,…,r



Dengan: Yij = Berat gabah per pot (g) yang memperoleh perlakuan i ( kontrol K2P1, K2P2, K2P3, K2P4, K3P1, K3P2, K3P3, K3P4) dan kelompok/blok j (1,2,3)



μ



= Rataan umum (nilai tengah populasi) berat gabahper pot (g)



τi



= Pengaruh berat gabah per pot pada perlakuan kontrol i (K2P1, K2P2, K2P4,



K3P1, K3P2, K3P3, K3P4) βj



= Pengaruh berat gabah per pot pada blok j (1,2,3)



εij



= Pengaruh galat atau komponen error pada perlakuan i (kontrol K2P1, K2P2,



K2P4, K3P1, K3P2, K3P3, K3P4) dan kelompok/blok j (1,2,3) i = banyaknya perlakuan (9 perlakuan) j = banyaknya blok (3 blok) Adapun fungsi dari perintah-perintah yang ada pada input SAS adalah sebagai berikut: 1. Data DT, berfungsi sebagai nama dari data yang digunakan. (DT) dapat diganti dengan nama praktikun dengan minimal 8 karakter. 2. Tanda (;), berfungsi agar data dapat terbaca yang diletakkan pada akhir kata. 3. INPUT NO PERLK BLOK Y, berfungsi untuk memasukkan data percobaan dengan treat pada kolom pertama, dan block pada kolom kedua. 4. Tanda ($),berfungsi untuk membaca data huruf. 5. LABEL Y1 = ‘BERAT GABAH PER POT (G)’. Yang mana LABEL Y1 sebagai keterangan berat gabah pada setiap potnya, (G), yaitu sebagai satuan berat dalam percobaan ini. LABEL ini bisa diubah sesuai dengan percobaan yang akan dibuat oleh praktikum. 6. CARDS, berfungsi untuk penginputan data yang sudah tertera. 7. RUN, berfungsi untuk menjalankan data yang sudah kita ketik yang akan ditampilkan di jendela output dalam program SAS.



8. PROC PRINT, berfungsi untuk menampilkan data yang sudah dibaca oleh SAS atau untuk melihat output dari data yang telah dimasukkan 9. TITLE, berfungsi untuk menunjukkan judul pada rancangan, perhitungan dan analisis ANOVA. 10. PROC GLM, berisi program-program yang akan dijalankan dan kemudian disesuaikan dengan data. 11. CLASS berisi keterangan untuk point-point apa saja yang diperlukan dalam RAK, PERLK yaitu perlakuan dan BLOK, yaitu blok.



The SAS System OBS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26



1 10:31 Tuesday, May 20, 1997



NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26



PERLK



KONTROL KONTROL KONTROL K2P1 K2P1 K2P1 K2P2 K2P2 K2P2 K2P3 K2P3 K2P3 K2P4 K2P4 K2P4 K3P1 K3P1 K3P1 K3P2 K3P2 K3P2 K3P3 K3P3 K3P3 K3P4 K3P4



BLOK



1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2



1 2 3



Y1



10.19 9.26 12.73 32.02 25.76 19.72 23.91 21.99 21.42 17.15 15.66 10.37 10.35 13.31 14.31 21.98 19.43 16.16 18.08 13.50 18.32 18.07 14.01 14.39 12.37 16.32



27



27



K3P4



3



10.20



Pada hasil output halaman pertama ini berisi tentang data pengamatan yang telah diinput pada program SAS. Pada penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 9 perlakuan yaitu kontrol, K2P1, K2P2, K2P3, K2P4, K3P1, K3P1, K3P2, K3P3, dan K3P4 dan dikontrol dengan 3 blok yaitu pada blok 1, blok 2, dan blok 3. Sehingga dapat diketahui terdapat 27 unit eksperimental yang di dapat dari 9x3 yaitu 27.



HASIL ANALISIS RAGAM 10:31 Tuesday, May 20, 1997



2



General Linear Models Procedure Class Level Information Class



Levels



Values



PERLK



9 K2P1 K2P2 K2P3 K2P4 K3P1 K3P2 K3P3 K3P4 KONTROL



BLOK



3



123



Number of observations in data set = 27



Pada output yang terdapat pada halaman kedua ini berisi kesimpulan dari input data yaitu pada output pertama yang lebih disingkat. Sehingga diketahui bahwa terdapat 9 perlakuan, 3 blok dan terdapat 27 unit eksperimental



HASIL ANALISIS RAGAM 10:31 Tuesday, May 20, 1997



3



General Linear Models Procedure Dependent Variable: Y1



BERAT GABAH PER POT (G)



Source



DF



Sum of Squares



F Value



Model



10



625.25045926



7.08



Error



16



Corrected Total



Pr > F 0.0003



141.26070370 26



R-Square 0.815710



766.51116296 C.V. 17.78923



Source



DF



Type I SS



PERLK BLOK



8 2



586.03976296 39.21069630



Source



DF



PERLK BLOK



8 2



Type III SS 586.03976296 39.21069630



Y1 Mean 16.7029630 F Value 8.30 2.22 F Value 8.30 2.22



Pr > F 0.0002 0.1409 Pr > F 0.0002 0.1409



Pada output di halaman 3 berisi tentang perhitungan untuk menarik kesimpulan. Sebelum menarik kesimpulan maka perlu diketahuo H0 dan H1 nya. Diketahui bahwa: H0: Tidak adanya pengaruh perlakuan dan blok terhadap berat gabah per pot (g) H1: Adanya pengaruh perlakuan dan blok terhadap berat gabah per pot (g) Dari data tersebut dapat dilihat dari df perlk yang didapat adalah 8, df block 2 dan df error adalah 16. Dalam SAS, untuk menguji hasil hipotesis maka Ftest harus dibandingkan dengan Ftabel. Yang mana apabila Ftest < Ftabel maka H0 diterima H1 ditolak. Namun sebaliknya, apabila Ftest> Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.



Diketahui dari output ini bahwa Ftest eksperimen sebesar 8,30 sedangkan Ftabelnya sebesar 2,59. Sehingga disimpulkan bahwa Ftest > Ftabel yaitu 8,30>2,59. Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Maka kesimpulannya adalah ada cukup bukti untuk menolak H0 atau dengan kata lain ada pengaruh perbedaan perlakuan dan blok terhadap berat gabah per pot (g). F.



Kesimpulan Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. RAK



merupakan



suatu



rancangan



acak



yang



dilakukan



dengan



mengelompokkan satuan percobaan ke dalam kelompok-kelompok yang homogen dan menentukan perlakuan secara acak di dalam masing-masing kelompok. 2. Kelebihan RAK yaitu lebih efisien dan akurat, lebih fleksibel, dan penarikan kesimpulan lebih luas. 3. Perintah-perintah yang ada pada RAK yaitu DATA DT, Tanda (;), INPUT NO PERLK BLOK Y, Tanda ($),LABEL Y1 = ‘BERAT GABAH PER POT (G), CARDS, RUN, PROC PRINT, TITLE, PROC GLM, dan CLASS. 4. Model linear dari RAK yaitu Yij = µ + τi + βj + εij 5. Daridata tersebut maka disimpulkan yaitu ada cukup bukti untuk menolak H0 atau terdapat pengaruh perbedaan perlakuan dan blok terhadap berat gabah per pot. G.



Saran Selalu berikan arahan dengan jelas agar praktikan mampu memahami baik apa yang akan dipraktikumkan



Daftar pustaka Aqil, Muhammad . (2015) . Aplikasi SPSS dan SAS Untuk Perancangan Percobaan . Yogyakarta : Absolute Media. Brenneman, William . (2009) . An Intuitive Graphical Approach to Understanding the Split-Plot Experiment . Journal of Statistics Education . Vol.17. No.1 Gomes, Kwanchai A dan Gomez, Arturo A. (1995). Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Jakarta: UI-Press. Nyoman, Gus . (2017) . Pengaruh Metode Sas Berbantuan Media Presentasi Terhadap Hasil Belajar Membaca Permulaan Siswa Kelas I Sd . Jurnal Pgsd . Vol 5. No. 2. Yusnandar . (2001) . Aplikasi Analisis Regresi/Korelasi Data Hasil Penelitian Peternakan Dengan Menggunakn Program SAS . Jurnal Informatika Pertanian . Vol. 10. Yitnosumatro, Suntoyo . (1993) . Percobaan, Perancangan, Analisis, dan Interpretasinya . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.