Rancangan Bisnis Plan Kelompok 5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Home Industri Kribhog di Desa Ngebret Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik (Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan) Dosen Pengampu :



Frimha Purnamawati., S.Pd., M.Pd. Irliana Faiqotul Himmah., S.Pd., M.Pd. Disusun Oleh : Nataya Bening Maulidya



(180210201014)



Mila Tri Anjarwati



(180210201017)



Tsabat Taufiqurrohman



(180210201034)



Yusuf Rifqi Kanurwana



(180210201079)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2020



HALAMAN PENGESAHAN Nama Usaha



:



Ketua Program ▪



Nama Lengkap



:







Jenis Kelamin



:







Alamat Email



: Anggota Kelompok



:



Dosen Pembimbing ▪



Nama Lengkap dan Gelar :







NIP



:



Alamat Usaha



:



Biaya Pengajuan Alokasi Usaha ▪



Dikti :







Sumber Lain :



Jangka Waktu Pelaksanaan



: Jember, 2 Desember 2020



Menyetujui, Dosen Pembimbing



Ketua Pelaksana Program



(…………………..)



( Tsabat Taufiqurrohman)



NIP : .....................



NIM : ………………….. Ketua Program Studi



(Deditiani Tri Indrianti., S.Pd., M.Sc.) NIP : ………………………………... ii



DAFTAR ISI



Halaman Pengesahan...........................................................................................ii Daftar Isi...............................................................................................................iii A. Pendahuluan...............................................................................................1 Judul Program.............................................................................................1 Status Usaha................................................................................................1 Alamat Usaha..............................................................................................1 Analisis Usaha............................................................................................1 Motto dan Logo...........................................................................................2 Visi dan Misi...............................................................................................2 Tujuan Program..........................................................................................3 B. Metode Pelaksanaan...................................................................................4 Desain Program...........................................................................................4 Deskripsi Program......................................................................................5 Jadwal Pelaksanaan.....................................................................................7 Struktur Organisasi.....................................................................................7 C. Target Luaran............................................................................................9 Target Program...........................................................................................9 Sasaran Program.........................................................................................9 Target Pendapatan.......................................................................................9 D. Hasil Sementara.......................................................................................10 Analisis SWOT.........................................................................................10 Break Even Point (BEP)............................................................................11 iii



A. PENDAHULUAN Judul Program “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Home Industri Kribhog di Desa Ngebret Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik”



Status Usaha Usaha bernama Kribhog Ngebret (Keripik Gedhebog Ngebret) rumahan Desa Ngebret Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. Kewirausahaan ini berjalan di bidang kuliner atau makanan dan masih dalam tahap perencanaan. Alamat Usaha Desa Ngebret Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. Analisis Usaha Munculnya ide usaha ini dilatar belakangi dengan banyaknya ibu-ibu di desa Ngebret yang kebanyakan tidak memiliki pekerjaan, ditambah lagi dipersekitaran tersebut banyak sekali potensi pohon pisang yang bisa dimanfaatkan. Sehingga muncullah pemberdayaan ini guna memberdayakan masyarakat sekitar sekaligus memaksimalkan manfaat dari potensi alam sekitar di daerah tersebut. Usaha ini memang terdengar tidak masuk akal, namun keberadaan usaha ini mulai muncul ke permukaan sedikit demi sedikit. Masyarakat mengenal pohon pisang sebagai pohon seribu kegunaan. Hal ini didasari dari seluruh bagian pohon pisang yang bisa dimanfaatkan semua. Mulai dari daun yang bisa digunakan untuk membungkus makanan, buahnya yang bisa dimakan, jantung dan pelepah pohon pisang yang bisa dikelola menjadi makanan lezat sehari-hari. Akan tetapi kemanfaatan dari pelepah pohon pisang masih belum dimaksimalkan oleh masyarakat sepenuhnya. Kebutuhan masyarakat akan pelepah pohon pisang hanya sekedar sebagai bahan pelengkap saja. Jika masyarakat tahu, pelepah pohon 1



pisang bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bahan utama pembuatan makanan ringan keripik. Yaitu keripik pelepah pohon pisang. Dengan pengolahan yang benar dan higienis, keripik pelepah pohon pisang bisa menjadi makanan ringan yang enak dan bernilai jual tinggi. Keunikan bahan, proses, dan rasa dari keripik pelepah pohon pisang ini membuat peluang bisnis ini cukup menjanjikan. Dengan modal sedikit, masyarakat sudah bisa mendapatkan keutungan yang cukup besar dari usaha ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peluang bisnis keripik pelepah pohon pisang ini masih cukup luas kesempatannya di kalangan masyarakat. Motto dan Logo Motto : “ Berfikir kreatif dan inovatif, Bertindak cepat dan tanggap ” Logo :



Visi dan Misi Visi : “ Meningkatnya kemandirian masyarakat melalui inovasi pengolahan pelepah pohon pisang ” 2



Misi : •



Memaksimalkan potensi alam sekitar melalui pengolahan kreatif, inovatif dan bernilai ekonomis.







Meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan.







Meningkatkan taraf ekonomi masyarakat melalui inovasi kreatif yang bernilai jual.



Tujuan Program Tujuan utama program pemberdayaan ini ialah untuk meningkatkan kemandirian masyarakat melalui kesadaran adanya potensi alam sekitar yang bisa dimanfaatkan secara maksimal melalui ide-ide kreatif, inovatif, dan berdaya jual.



3



B. METODE PELAKSANAAN Desain Program Sebelum program dilaksanakan, masyarakat akan diberikan sosialisasi mengenai program pemberdayaan. Latar belakang, tujuan, dan manfaat diadakannya program tersebut. Sistem program akan berpusat pada sasaran program atau menggunakan metode PRA (Participatory Rural Appraisal). Dimana masyarakat akan berperan aktif dalam program pemberdayaan itu sendiri. Metode ini digunakan untuk mengembangkan kemampuan, keterampilan dan sikap kemandirian pada diri masyarakat. Pada awal pelaksanaannya, masyarakat akan diberikan bimbingan oleh seorang narasumber atau tutor dalam pelaksanaan program pemberdayaan. Seperti praktek pembuatan produk, strategi pemasaran, dan pengorganisasian program. Setelah masyarakat dinyatakan bisa mengontrol kegiatan, maka kendali kegiatan program akan dialihkan sepenuhnya kepada masyarakat. Dan peran tutor disitu akan beralih menjadi pembimbing dan pengawas kegiatan. Program pemberdayaan ini akan berpusat pada kegiatan produksi barang dan pemasarannya. Barang yang akan dihasilkan dari program pemberdayaan ini berupa makanan ringan keripik yang dibuat dari bahan dasar pelepah pisang. Pelepah pisang digunakan sebagai bahan utama dikarenakan ketersediaan barang yang melimpah dan kurang dimanfaatkan keberadaannya. Selain itu, olahan berbahan dasar pelepah pisang juga masih jarang digunakan oleh kalangan masyarakat. Sehingga olahan ini terbilang langka, dan unik, serta cukup untuk menarik rasa penasaran pelanggan untuk mencoba dan membelinya. Untuk pemasaran, produk masyarakat kedepannya akan dipasarkan secara offline dan online. Yaitu melalui toko klontong, pasar rakyat, dan toko oleh-oleh. Sedangkan untuk pemasaran via online dapat melalui media sosial Facebook, Instagram, Whatsaap, maupun platform toko online seperti Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia.



4



Deskripsi Program Program pemberdayaan masyarakat ini berbasis program kewirausahaan. Dengan produk yang dihasilkan berupa inovasi makanan ringan yang terbuat dari pelepah pohon pisang atau biasa orang setempat memanggilnya ‘kedebhog’ pisang. Keripik ini kedepannya memiliki berbagai macam varian rasa. Diantaranya; rasa original (gurih), keju, coklat, balado, dan manis. Untuk pengemasan produk, keripik akan dibungkus dengan kemasan plastik transparan yang cukup tebal dan tertutup rapat. Sehingga keripik dapat terlihat bentuknya dan mampu bertahan selama beberapa bulan kedepan. Untuk pembuatan keripik, adapun berbagai macam bahan yang digunakan dalam proses pembuatannya. Diantaranya; •



Pelepah pohon pisang (secukupnya sesuai kebutuhan)







Tepung terigu







Tepung tapioka







Bubuk bawang putih







Penyedap rasa atau kaldu ayam







Kapur sirih







Garam



Untuk cara pembuatan keripik pelepah pohon pisang dapat diuraikan seperti langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut; 1. Siapkan pelepah pohon pisang yang akan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan keripik pelepah pohon pisang. Pastikan pelepah pohon pisang yang digunakan adalah bagian pelepah termuda atau bagian pelepah pohon pisang yang terdalam dari pohon pisang. 2. Potong pelepah pohon pisang menjadi beberapa bagian kecil lalu potong pelepah menjadi beberapa lembaran tipis-tipis. 3. Setelah dipotong, siapkan air rendaman yang berisi campuran air kapur sirih dan garam. Dengan takaran, 1 gelas air kapur sirih, 6 gelas air, dan 3 sendok garam. Setelah air rendaman tercampur sempurna, selanjutnya masukkan pelepah pohon pisang yang telah dipotong ke air rendaman. Dan diamkan selama sehari semalam 5



(24 jam). Perendaman ini berfungsi untuk menghilangkan getah dan rasa pahit dari pelepah pohon pisang. 4. Setelah direndam, tiriskan pelepah pisang dari air rendaman dan bersihkan pelepah dengan air mengalir sampai kapur di pelepah menghilang. Tanda bersihnya pelepah dari air kapur dapat dilihat melalui beningnya air yang dibuat untuk membersihkan pelepah. 5. Selanjutnya, siapkan tepung bumbu yang akan digunakan sebagai campuran rasa dan pemberi tekstur pada keripik pelepah pisang. Campuran tepung bumbu meliputi; •



5 sdm tepung terigu







2 sdm tepung tapioka







1 sdt bubuk bawang putih







1 sdt kaldu ayam atau penyedap rasa



6. Setelah tepung bumbu dan pelepah siap untuk digunakan, dilanjutkan dengan tahap selanjutnya yaitu tahap penggorengan. Siapkan minyak dan kompor lalu panaskan dengan api sedang. Sebelum memulai tahap penggorengan, pastikan minyak sudah panas dan siap digunakan untuk menggoreng. Lapisi pelepah dengan tepung bumbu lalu masukkan ke penggorengan. Setelah warna pelepah berubah menguning dan dirasa sudah matang, tiriskan keripik pelepah dan diamkan sejenak. 7. Setelah keripik pelepah dingin, keripik siap disajikan dan siap dimakan. Untuk menambah varian rasa, keripik pelepah bisa ditambahkan dengan berbagai macam bumbu dan serbuk rasa. Seperti rasa coklat, serbuk balado, serbuk gula, parutan keju, dan perasa ayam. Usaha program pemberdayaan ini memiliki nama Usaha Keripik Gedebhog Warga Ngebret. Dengan nama produk Krebhog Ngebret (Keripik Kedebhog Ngebret). Produk Krebhog Ngebret memiliki 5 varian rasa. Yaitu rasa Balado, rasa Coklat, rasa Keju, rasa Original dan rasa Manis Putih. Produk



6



dikemas dengan tiga macam ukuran. Diantaranya berat 250gr, 500gr, dan 1000gr. Untuk harga produk terbilang terjangkau, mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 30.000. tergantung dari varian rasa dan ukuran berat. Jadwal Pelaksanaan Jadwal program pemberdayaan dibuat berdasarkan kesepakatan bersama antara warga belajar dan tutor. Pengadaan pertemuan sebelum dilaksanakan program dilakukan untuk mendiskusikan dan menentukan jadwal yang bisa dipergunakan untuk warga belajar dan tutor mengadakan kegiatan program. Pertemuan ini juga bertujuan untuk menentukan tempat kegiatan sekaligus menggali informasi penting dari masyarakat sebagai bahan analisis masalah dan kebutuhan masyarakat. Sebelum pertemuan pra-program dilakukan, tutor sudah memberikan gambaran jadwal awal yang akan didiskusikan di forum pertemuan. Berikut gambaran jadwal awal.



No.



Hari dan Tanggal



Pertemuan ke-



1



Sabtu,



1



2



Minggu,



2



3



Sabtu,



3



4



Minggu,



4



5



Sabtu,



5



6



Minggu,



6



7



Sabtu,



7



8



Minggu,



8



Materi



Narasumber



Keterangan



Pengolahan Pelepah Pisang menjadi Keripik Packing (Pengemasan) Produk Pemasaran Produk via Offline Pemasaran Produk via Online



Gambaran jadwal awal tersebut sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan didalam forum diskusi sebelumnya. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah susunan penyelengara program yang dibuat sedemikian demi keberlancaran program pemberdayaan masyarakat. Berikut 7



struktur organisasi program pemberdayaan masyarakat di Desa Ngebret Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. •



Pembina







Penanggungjawab : Muh. Junaedi (Kartar Desa Ngebret)







Ketua Pelaksanaan Program : Tsabat Taufiqurrohman : Ana (Ketua RW Desa Ngebret) • Sekretaris : Bambang (Ketua RT Desa Ngebret) • Bendahara



: Subagyo (Kepala Desa Ngebret)



• Tutor 1



: Yusuf Rifqi Kanurwana



• Tutor 2



: Nataya Bening Maulidya



• Tutor 3



: Mila Tri Anjarwati



8



C. TARGET LUARAN Target Program Target program pemberdayaan masyarakat di Desa Ngebret diantaranya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus mengurangi angka pengangguran di desa tersebut. Selain itu, program pemberdayaan juga memiliki tujuan dalam memaksimalkan potensi yang ada di desa Ngebret dan memandirikan desa dalam mengembangkan desanya. Sasaran Program Sasaran program pemberdayaan di Desa Ngebret pada umumnya diperuntukkan untuk seluruh lapisan masyarakat yang ada di Desa Ngebret. Terutama ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan (pengangguran). Dengan diadakannya program pemberdayaan ini, diharapkan masyarakat mampu meningkatkan



kemandirian



mereka



di



bidang



kewirausahaan,



mampu



mengidentifikasi dan memaksimalkan potensi yang ada di desa mereka, serta mampu mengembangkan dan memajukan desa mereka secara mandiri. Target Pendapatan Hasil penjualan produk dari program pemberdayaan ini kedepannya memiliki target pendapatan bersih senilai Rp 1.000.000,00 /bulan. Nilai ini diperoleh setelah dihitung dengan berbagai macam faktor penjualan. Nilai laba dapat diperoleh melalui rumus sebagai berikut; ➢ Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha (Biaya Operasional + Non-operasional) Untuk mengetahui Laba Kotor, rumus yang digunakan sebagai berikut; ➢ Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan (HPP) Dan untuk mencari penjualan bersih dapat diketahui melalui rumus berikut; • Penjualan Bersih = Penjualan Kotor – (Retur Penjualan + Pengurangan Harga + Potongan Penjualan) 9



D. HASIL SEMENTARA Analisis SWOT Menurut Wikipedia, analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk memonitor dan mengevalusi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal dan internal untuk tujuan bisnis tertentu. SWOT merupakan akronim dari kata Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman). Berikut



analisis



pemberdayaan



SWOT



untuk program



berbasis kewirausahaan di Desa Ngebret Kecamatan Cerme



Kabupaten Gresik. •



Faktor Internal







Strengths (Kekuatan) 1) Usaha dibidang kuliner Keripik Pelepah Pisang masih tergolong jarang. 2) Harga produk terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. 3) Sedikit biaya operasional yang dikeluarkan. 4) SDM yang melimpah. 5) Produk tersedia dalam berbagai varian rasa dan berat. 6) Produk terbuat dari bahan-bahan alami yang kaya akan nutrisi dan gizi.







Weakness (Kelemahan) 1) Langkah-langkah pembuatan yang sangat mudah untuk dipratekkan oleh semua orang. 2) Produk tidak bisa bertahan lama. 3) Proses pembuatan yang cukup lama.







Faktor Eksternal







Opportunities (Peluang) 10



1) Bahan yang digunakan tergolong bahan sehari-hari yang mudah ditemukan di pasar serta harganya yang terjangkau. 2) Daya konsumsi masyarakat yang tinggi. 3) Sedikitnya pesaing dibidang kuliner yang berbahan dasar pelepah pisang. 4) Daya ingin tahu masyarakat yang tinggi dalam mencoba hal-hal baru. 5) Keberadaan bahan utama (pelepah pisang) yang melimpah dan terkadang tidak berharga. •



Threats (Ancaman) 1) Sulitnya mencari tenaga ahli dibidang pemasaran produk. 2) Harga barang baku yang menyesuaikan dengan naik turunnya harga pasar. 3) Biaya distribusi dan pajak



Break Even Point (BEP) BEP adalah suatu kondisi dimana suatu perusahaan berada di titik imbang dengan tidak mengalami kerugian maupun mendapat keuntungan. Maka dari itu, BEP sering juga disebut dengan analisis titik impas. Besar jumlah keuntungan dan biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan ada dalam jumlah yang sama. Berikut perhitungan BEP pada program pemberdayaan masyarakat berbasis kewirausahaan di Desa Ngebret Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. •







Biaya Tetap (biaya selama 3 minggu) • Biaya Kebersihan Tempat • Biaya Penyusutan Peralatan Dapur • Biaya Penyusutan Peralatan Kemas • Biaya Sewa Tempat • Biaya Konsumsi Pekerja Biaya Variabel Per-Produk • Biaya Bahan Baku • Biaya Lain 11



Rp 1.030.000 Rp 80.000 Rp 200.000 Rp 250.000 Rp 200.000 Rp 300.000 Rp 20.000 Rp 15.000 Rp 5.000







Harga Jual Per-Produk (1 Kg) • Rasa Original, Manis, Balado • Rasa Coklat, Keju



Rp Rp



24.000 28.000



Rumus Break Even Point (BEP) : ➢ BEP (Q) = Biaya Tetap (FC) : (Harga Jual Per-Produk (p) – Biaya Variabel Per-Produk (VC)) ➢ BEP (Rp) = Biaya Tetap (FC) : (1- (Biaya



Variabel Per−produk (VC))) Harga Jual



Per−produk (p)



Ket : •



BEP (Q) = Break Even Point Quantity (Kuantitas)







BEP (Rp) = Break Even Point Rupiah







FC (Fixed Cost) = Biaya Tetap







VC (Variable Cost) = Biaya Variabel







p (Price) = Harga Jual Per-produk



Perhitungan : 1. Produk 1 Kg (Original, Manis, Balado) BEP (Q) = 1.030.000 : ( 24.000 – 20.000 ) = 1.030.000 : 4.000 = 257,5 = 258 produk BEP (Rp) = 1.030.000 : ( 1 – ( 𝟐𝟎.𝟎𝟎𝟎 )) 𝟐𝟒.𝟎𝟎𝟎



= 1.030.000 : ( 1 – (0,8333)) = 1.030.000 : ( 1 - 0,8333) = 1.030.000 : 0,1667 = 6.178.764,247 = Rp 6.179.000



2. Produk 1 Kg (Coklat, Keju) BEP (Q) = 1.030.000 : ( 28.000 – 20.000 ) 12



= 1.030.000 : 8.000 = 128,75 = 129 produk BEP (Rp) = 1.030.000 : ( 1 – ( 𝟐𝟎.𝟎𝟎𝟎 )) 𝟐𝟖.𝟎𝟎𝟎



= 1.030.000 : ( 1 – ( )) = 1.030.000 : ( 7 - 5 ) = 1.030.000 : (



)



= 1.030.000 : = 1.030.000 : 0,2857 = 3.605.180,259 = Rp 3.605.200 Jadi, BEP (Q) pada produk 1 Kg varian rasa Original, Manis, dan Balado ialah sebanyak 258 produk. Dengan BEP (Rp) senilai Rp 6.179.000. Sedangkan untuk BEP (Q) pada produk 1 Kg varian rasa Coklat dan rasa Keju ialah sebanyak 129 produk. Dengan BEP (Rp) senilai Rp 3.605.200.



13