5 0 510 KB
1
REFERAT
HIPONATREMIA Disusun oleh: Axel Jusuf (1765050177)
Dosen Pembimbing: DR. dr. Sahala Panggabean, SpPD-KGH
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM PERIODE 10 DESEMBER 2018 – 23 FEBRUARI 2019 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2019
2
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa
: Axel Jusuf
Bagian
: Ilmu Penyakit Dalam FK UKI
Periode
: 10 Desember – 23 Februari 2019
Pembimbing
: DR. dr. Sahala panggabean, SpPD-KGH
Telah diperiksa pada tanggal: Sebagai salah satu syarat dalam mengikuti dan menyelesaikan kepanitraan klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia.
Jakarta, 14 Januari 2019
DR. dr. Sahala Panggabean, SpPD-KGH
ii
3
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas referat yang berjudul “Hiponatremia”. Referat ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam. Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dr. Sahala Panggabean, SpPD-KGH, dr. Reinaldi Octabiano Goenawan, serta teman-teman di kepaniteraan klinik atas bantuan dan dukungannya sehingga saya dapat menyelesaikan referat ini. Penulis menyadari bahwa referat ini masih banyak terdapat kekurangan baik mengenai isi, susunan bahasa, maupun kadar ilmiahnya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis di dalam menyusun referat ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang membaca referat ini. Semoga referat ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Jakarta, Januari 2019
Penulis
iii
4
DAFTAR ISI
JUDUL REFERAT .................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ....................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................... iii DAFTAR ISI .............................................................................. iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG ............................................. 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI ................................................................. 2 2.2 ETIOLOGI ............................................................... 2 2.3 FAKTOR RISIKO .................................................... 3 2.4 PATOFISIOLOGI .................................................... 4 2.5 MANIFESTASI KLINIS ......................................... 5 2.6 DIAGNOSIS ............................................................. 6 2.7 PENATALAKSANAAN HIPONATREMIA .......... 7 2.7.1 TATALAKSANA HIPONATREMIA HIPERVOLEMIK HIPOTONIK .............................. 10 2.7.1 TATALAKSANA HIPONATREMIA HIPOTONIK EUVOLEMIK .................................... 10 2.7.1 TATALAKSANA PADA HIPONATREMIA BERDASARKAN VOLUME DAN GEJALA ......... 11 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 KESIMPULAN ........................................................ 13 3.2 SARAN .................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 14
iv
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Hiponatremia, di definisikan sebagai kadar natrium plasma 295 mOsm/kg dan pseudohiponatremia, hiponatremia isotonik, 280–295 mOsm/kg. Sedangkan pada penurunan osmolalitas plasma, hiponatremia hipotonik < 280 mOsm/kg diperlukan penentuan volume status yang akurat. Meskipun begitu, pengukuran osmolalitas plasma seringkali kurang akurat dan tidak dapat digunakan sebagai penentuan terapi. Pengukuran konsentrasi natrium urin merupakan pemeriksaan penunjang yang paling sering dan paling dapat digunakan untuk menentukan diagnosis banding. Status volume diklasifikasikan secara klinis sebagai hipervolemik, euvolemik, atau hipovolemik, dan merupakan pemeriksaan penunjang yang baik dilakukan untuk diagnosis akurat dan terapi yang adekuat. Manifestasi klinis pada kondisi hipervolemik seperti edema, crackles pada paru, tekanan vena jugular leher terdistensi, dan terdapat S3 pada auskultasi jantung. Manifestasi klinis pada kondisi hipovolemik yaitu adanya hipotensi orthostatik, takikardia, dan oliguria/anuria. Jika tidak ditemukan tandatanda diatas, status volume dikategorikan sebagai keadaan euvolemik. Monitor ketat dan evaluasi serial diperlukan pada hiponatremia.
2.7 PENATALAKSANAAN HIPONATREMIA1,2,14 Penentuan osmolalitas plasma memberikan dasar terapi inisial hiponatremia. Pada hiponatremia hipertonik, tata laksana diberikan langsung pada penyebabnya. Tidak ada terapi spesifik pada hiponatremia isotonik selain memberikan terapi pada gangguan metabolisme lipid dan protein yang mendasari. Untuk hiponatremia hipotonik diberikan secara simptomatis,dan berdasarkan status volume. Pada hiponatremia hipotonik, gejala biasanya semakin terlihat saat konsentrasi plasma natrium