REFERAT Komplikasi Morbili [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala nikmat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul “Komplikasi morbili” dengan baik dan tepat waktu. Referat ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Karawang periode 23 Januari 2017 – 31 Maret 2017. Di samping itu, laporan ini ditujukan untuk menambah pengetahuan bagi kita semua Asmma. Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Dr. Andri Firdaus, Sp. A, M. Kes selaku pembimbing dalam penyusunan referat ini, serta kepada dokter – dokter pembimbing lain yang telah membimbing penulis selama di Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSUD Karawang. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada rekan – rekan anggota Kepaniteraan berbagai pihak yang telah memberi dukungan dan bantuan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari sempurna dan tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat berharap adanya masukan, kritik maupun saran yang membangun. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya, semoga tugas ini dapat memberikan tambahan informasi bagi kita semua.



Karawang,16 Februari



Isyfaun’nisa 030.11.143



1



DAFTAR ISI KataPengantar



................................................................



1



Daftar Isi



…………………………………………



2



BAB I Pendahuluan



…………………………………………



3



BAB II Komplikasi morbili



…………………………………………



4



A. Morbili ………………………………………… - Definisi ………………………………………… - Epidemiologi ………………………………………… - Etiologi ………………………………………… - Patogenesis ………………………………………… - Manifestasi Klinis ………………………………………… - Diagnosis ………………………………………… - Tatalaksana ………………………………………… - Prognosis ………………………………………… B. Komplikasi pada Morbili ………………………………………… 1. Kejang Demam ……………………………. 2. Laringitis Akut ……………………………. 3. Otitis Media ……………………………. 4. Bronkopneumonia ……………………………. 5. Konjugntivitis ……………………………. 6. Ensefalitis …………………………….. 7. Subacute Sclerosing Panescephalitis …………………………….. 8. Ensefalomielitis Diseminata Akut ……………………………. 9. Miokarditis …………………………….



4 4 4 5 6 7 9 11 11 12 12 15 17 18 21 22 23 25 25



BAB III Kesimpulan



………………………………………...



27



Daftar Pustaka



………….……………………………..



28



BAB I PENDAHULUAN Telah kita ketahui bahwa Negara Indonesia memiliki beraneka ragam masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang terjadi adalah adanya kasus campak yang sering kita jumpai dalam kehidupan masyarakat. Campak merupakan penyakit yang 2



berbahaya karena dapat menyebabkan cacat dan merupakan salah satu penyebab kematian anak di Negara berkembang termasuk Indonesia.1 Campak, measles atau robeola adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat infeksius, dapat menular sejak awal masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Penyakit campak ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, yakni melalui percikan ludah (droplet infection) yang keluar ketika bersin maupun batuk. Bagi orang yang belum pernah menerima imunisasi campak dapat dengan sangat mudah tertular virus ini apabila tinggal di sekitar penderita campak.2 Virus campak ini akan menyerang sistem kekebalan tubuh. Gejala-gejala penyakit campak adalah demam, batuk, pilek, dan bercak-bercak merah pada permukaan kulit 3-5 hari setelah anak menderita demam. Bercak mula-mula timbul dibawah telinga yang kemudian menjalar ke muka, tubuh, dan anggota tubuh lainnya. Penyakit campak dapat berkembang menjadi komplikasi berupa radang paru, infeksi pada telinga, radang pada saraf, radang pada sendi, radang pada otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen.3 Indonesia, diperkirakan lebih dari 30.000 anak meninggal setiap tahun karena komplikasi yang diakibatkan oleh campak. Ini berarti setiap 20 menit terjadi satu kematian anak akibat campak. Penyakit ini sangat potensial untuk menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), bahkan pada penderita dengan gizi buruk akan mudah terjadi kematian, sehingga menjadi penyebab kematian utama pada anak.4 Sekitar 30% dari kasus yang dilaporkan campak memiliki satu atau lebih komplikasi. Komplikasi campak yang paling umum adalah di antara anak-anak kurang dari 5 tahun dan orang dewasa usia 20 tahun dan lebih tua. Dari tahun 1985 hingga 1992, diare dilaporkan 8% dari kasus campak. Komplikasi ini adalah yang paling sering dilaporkan campak. Otitis media dilaporkan dalam 7% kasus dan terjadi hampir secara khas pada anakanak. Pneumonia (6% dari kasus yang dilaporkan) mungkin virus atau superimposed bakteri, dan merupakan penyebab kematian paling umum dari penyakit campak. Ensefalitis akut terjadi pada sekitar 0,1% dari kasus yang dilaporkan.5 BAB II KOMPLIKASI MORBILI A. MORBILI  Definisi



3



Morbili, campak, atau rubeola adalah suatu penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus morbili, yang pada umumnya menyerang anak. Penyakit ini sangat infeksius, dapat menular sejak awal masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Penyebaran infeksi terjadi melalui perantara droplet.6,7  Epidemiologi Di Indonesia, menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) morbili menduduki tempat ke-5 dalam urutan 10 macam penyakit utama pada bayi (0,7%) dan tempat ke-5 dalam urutan 10 macam penyakit utama pada anak usia 1-4 tahun (0,77%).6 Angka kejadian morbili di Indonesia sejak tahun 1990 sampai 2002 masih tinggi sekitar 3000-4000 per tahun, demikian pula frekuensi terjadinya kejadian luar biasa (wabah) tampak meningkat dari 23 kali per tahun menjadi 174. Namun case fatality rate telah dapat diturunkan dari 5,5% menjadi 1,2%. Umur terbanyak menderita morbili adalah 12 tahun Transmisi morbili terjadi melalui udara, kontak langsung maupun melalui droplet dari penderita dengan gejala yang minimal bahkan tidak bergejala. Penderita masih dapat menularkan penyakitnya mulai hari ke-7 setelah terpajan hingga 5 hari setelah ruam muncul.7,8 Biasanya penyakit ini muncul pada masa anak-anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang pernah menderita morbili akan mendapatkan kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai usia 4–6 bulan dan setelah itu kekebalan akan berkurang, sehingga bayi dapat menderita morbili. Bila ibu belum penah menderita morbili, maka bayi yang dilahirkan tidak akan memiliki kekebalan terhadap morbili dan dapat menderita penyakit ini setelah dilahirkan. Bila seorang wanita menderita morbili pada usia kehamilan 1 atau 2 bulan, kemungkinan 50 % akan mengalami abortus, sedangkan jika menderita morbili pada trimester I, II, atau III, maka ibu tersebut mungkin akan melahirkan anak dengan kelainan bawaan, berat badan lahir rendah (BBLR) atau lahir mati ataupun anak akan meninggal sebelum usia 1 tahun.9,10 Dari penelitian retrospektif dilaporkan bahwa morbili di Indonesia ditemukan sepanjang tahun. Pengalaman menunjukkan bahwa epidemi morbili di Indonesia timbul secaara tidak teratur. Di daerah perkotaan epidemi morbili terjadi setiap 2-4 tahun. Wabah terjadi pada kelompok anak yang rentan terhadap morbili, yaitu di daerah dengan populasi balita banyak mengidap gizi buruk dan daya tahan tubuh yang lemah. Telah diketahui bahwa morbili menyebabkan penurunan daya tahan tubuh secara umum, sehingga mudah terjadi infeksi sekunder atau penyulit. Penyulit yang 4



sering dijumpai adalah bronkopneumonia (75,2%), gastroenteritis (7,1%), ensefalitis (6,7%), dan lain-lain (7,9%).6 Menurut kelompok umur, kasus morbili yang rawat inap di rumah sakit selama kurun waktu 5 tahun (1984-1988) menunjukkan proporsi yang terbesar dalam golongan umur balita dengan perincian 17,6% berumur