Resensi Dikta Dan Hukum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEPARATED BY GOD’S LAW



Dhia’an Farah Afifah adalah anak keempat dari empat bersaudara, lahir pada tahun 2000, di Curup, Bengkulu. Saat ini menetap di Bogor, dan sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas Negeri di Bandung, dengan Program Studi Hukum Keluarga. Sesuai dengan judulnya yakni Dikta dan Hukum, tokoh utama dalam cerita ini adalah Dikta, seorang mahasiswa hukum tingkat akhir yang pintar, rajin, baik, dan penyayang Dikta dijodohkan dengan seorang siswi SMA yang bernama Nadhira. Sifat Nadhira sangat berbanding terbalik dengan Dikta. Jika Dikta merupakan sosok laki-laki yang rajin, maka Nadhira ini merupakan sosok gadis yang mager dan pemalas. Jika Dikta merupakan sosok yang disiplin dan serius, Nadhira ini digambarkan sebagai sosok yang senang mengeluh, banyak maunya dan agak keras kepala. Dikta dan Nadhira bagaikan langit dan bumi. Namun pada akhirnya, mereka dapat melengkapi satu sama lain. Hubungan Dikta dan Nadhira semakin rumit ketika Nadhira ternyata sudah memiliki seorang pacar. Begitu pula Dikta, yang hanya menganggap Nadhira sebagai adik dan teman masa kecilnya. Keduanya menolak untuk dijodohkan, namun demi menjaga perasaan dari kedua orang tua mereka, mereka terpaksa terjebak dalam hubungan tersebut. Seiring berjalannya waktu, Nadhira mulai jatuh hati kepada Dikta, berkat intensitas komunikasi dan sifat Dikta yang sangat baik terhadap dirinya. Perasaan itulah yang mengawali kisah cinta antara Dikta dan Nadhira. Tarik ulur kisah percintaan Nadhira dan Dikta yang sangat rumit dibahas dengan sempurna hingga hal-hal terpenting mengenai rahasia besar yang disimpan oleh Dikta mulai terungkap. Dikta mulai bercerita mengenai rahasia hidupnya kepada Nadhira, yakni sisa waktu hidupnya yang sudah tak lama lagi. Dikta menderita penyakit ginjal dan diprediksi tidak akan bertahan lama.



Akhirnya, Dikta menulis wishlist yang akan ia lakukan bersama Nadhira sebelum ia meninggalkan dunianya, Nadhira. ❖ Kelebihan Novel Dikta dan Hukum Sampul novel yang terlihat sangat cantik dan indah dengan perpaduan warna antara merah muda, biru muda, dan ungu dengan teknik gradasi. Ditambah lagi dengan cover animasi tokoh perempuan yang memandang langit dan tokoh laki-laki yang terlihat sedang memandang perempuan seolah dapat menggambarkan siratan rasa sayang antar-tokoh. Desain cover ini sangat apik dan enak dilihat. Karakter tokoh utamanya sangat hidup dan terlihat realistis. Dikta yang digambarkan sebagai lelaki yang memiliki image cool, rajin, pintar, dan baik akhirnya menangis disaat mengungkapkan rasa sakitnya dan terlihat lemah. Sedangkan karakter nadhira baperan, mageran, layaknya gadis SMA pada umumnya yang masih labil dengan sifat pekerjaannya. Perpaduan latar belakang yang berbeda membuat kita ini semakin kaya dan saling melengkapi untuk menjadi cerita yang lebih kompleks. Selain itu ada tokoh-tokoh lain yang muncul sehingga membuat novel ini menjadi semakin hidup dalam imajinasi pembaca. Seperti tokoh bernama Sena yang merupakan sosok anak kecil yang memiliki peran penting dalam cerita novel ini. Meskipun hanya pemeran pendukung, Sena mampu memberikan kesan yang kuat dalam salah satu adegan untuk mencapai ide pokok yang penulis inginkan. Novel ini juga ditutup dengan pilihan adegan yang tepat, yakni kebijaksanaan dalam mengakhiri segala sesuatu yang sudah terjadi. Penulis membuat kisah ini selesai dengan setuntas tuntasnya melalui banyak penerimaan dan mungkin banyak menguras air mata pembacanya. Pembaca seolah diberi angin segar meskipun sedikit menyayat hati dengan meninggalnya tokoh utama yang mendominasi cerita. ❖ Kekurangan Novel Dikta dan Hukum Penokohan yang kurang tepat dibuat penulis dalam novel Dikta dan Hukum, yakni tokoh Jeno yang memiliki karakter sangat baik dan nyaris sempurna, bahkan hampir sempurna seperti karakter Dikta. Penggambaran karakter tersebut isinya kurang sesuai alias setengah-setengah jika ingin kurang dari tokoh utamanya (karena dia adalah pacar Nadhira) tapi tidak juga, ingin lebih baik dari Dikta tapi tidak juga. Jadi karakter Jeno akhirnya tidak bisa dinikmati kelogisannya dalam cerita karena tidak disampaikan dengan porsi yang pas. Selain itu, terdapat beberapa adegan dalam novel ini yang terlalu dramatis, contohnya saat adegan Dikta yang tengah meminta maaf pada Nadhira, adegan tersebut terlihat begitu berlebihan mengingat Dikta yang memiliki sifat tenang. ❖ Saran dan Rekomendasi Bagi para pembaca yang menyukai genre romance dan tertarik dengan dunia hukum, sangat cocok sekali dengan membaca novel ini untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai hukum, terutama bagi pembaca yang ingin melanjutkan studi hukum. Karena buku ini tidak hanya menyajikan kisah percintaan, namun juga disisipkan materi pengetahuan dasar mengenai hukum yang diedukasi oleh Dikta untuk Nadhira dan para pembaca.