Resensi Novel Nebula [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESENSI NOVEL "Nebula"



Oleh : Nama : Nur Aisah Kelas : XII IPS 3 Guru Pembimbing : Sisco Veronica Y.E.S, S.pd



SMA NEGERI 1 RANTAU PULUNG 2021/2022



A. IDENTITAS BUKU Judul Buku



: Nebula



Pengarang



: Tere Liye



Penerbit



: PT Gramedia Pustaka Utama



Kota Tempat Terbit



: Jakarta



Tahun Terbit



: 2020



Tebal



: 376 Halaman



Harga



: Rp. 90.000,00



B. UNSUR INTRINSIK 1. Tema Petualangan tiga sahabat. 2. Tokoh dan Perwatakan a) Tokoh Utama 1. Selena Perwatakan: Protagonis Pembuktian : 



Suka Mengejek "Dia mimpi apa sih, sampai berani-beraninya ikut tender." (Halaman 12)







Berprestasi "Selena masih sekolah di ABTT, tapi besok lusa akan menjadi insinyur sipil terbaik.” (Halaman 13)







Pesimis "Siapa pula yang akan terkesan melihat tim kami?." (Halaman 13)







Cerdik "Selena tahu apa yang harus disampaikan untuk meyakinkan orang lain." (Halaman 17)







Suka Membantu



"Sisa liburan panjang, aku habiskan untuk membantu bibi Leh menyiapkan pernikahan Am." (Halaman 19) 



Polos "Eh, apakah naga sungguhan ada, Master ok?." (Halaman 40)







Bertanggung Jawab "Ini semua salahku, Master ok, bukan salah Task." (Halaman 40)







Ramah "Boleh aku bergabung." (Halaman 51)







Rajin "Kamu jangan terlalu semangat latihan soal, Selena." (Halaman 55)



b) Tokoh Inti 1. Paman Raf Perwatakan: Protagonis Pembuktian: 



Jujur “Aku pernah merenovasi rumahku, dari empat lantai sampai menjadi lima lantai.” (Halaman 14)







Emosian “Lupakan saja soal proyek Tower Sentral sialan.” (Halaman 18)







Pekerja Keras “Pamanmu mencoba mengembangkan bisnis konstruksinya.” (Halaman 12)







Percaya Diri “Aku membawa tim terbaikku.” (Halaman 13)







Keras Kepala “Ayolah, apa tidak ada pertimbangan lain.” (Halaman 15)







Pantang Menyerah



“Atau beri kami waktu tambahan.” (Halaman 16) 



Cuek “Hanya paman Raf yang tidak peduli.” (Halaman 186)



2. Bibi Leh Perwatakan: Protagonis Pembuktian: 



Baik ”Bibi leh selalu baik.” (Halaman 21)







Perhatian “Bibi Leh telah menyuruh kami tidur.” (Halaman 22)







Tegas “Bibi Leh, menggeleng tegas.” (Halaman 101)



3. Mata Perwatakan: Protagonis Pembuktian: 



Setia “Dia teman yang setia.” (Halaman 28)







Sopan “Terimakasih banyak atas undangannya.” (Halaman 20)







Pantang Menyerah “Kalian mau melihat, Aku berhasil menyelesaikannya.” (Halaman 107)







Pengertian “Kamu pasti memiliki alasan tersendiri kenapa belum memberi tahuku selama ini.” (Halaman 109)







Pemaaf “Mata tersenyum, kamu tidak perlu minta maaf Selena.” (Halaman 362)



4. Master Ok



Perwatakan: Protagonis Pembuktian: 



Galak “Ok berseru galak saat masuk ke ruangannya.” (Halaman 39)







Berwibawa “Kamu mahasiswa terbaik. Tapi sekarang kamu saja menaiki gerbang curian, hah?.” (Halaman 40)







Ramah “Kini dia lebih ramah.” (Halaman 41)







Baik “Dia juga menyelesaikan sisa masalah yang muncul.” (Halaman 43)







Pekerja Keras “Meski terlihat lelah, dia jelas sangat berdedikasi dalam pekerjaannya.” (Halaman 277)



5. Tazk Perwatakan: Protagonis Pembuktian: 



Ramah “Kami dipanggil siapa?” Task bertanya ramah.” (Halaman 58)







Disiplin “Cepat Selena, kita ditunggu Flu dan Flau.” (Halaman 60)







Jujur “Kakekku tidak terhormat seperti yang dilihat penduduk klan Bulan.” Kakekku penjahat besar.” (Halaman 175)







Perhatian “Kamu tidak marah kan.” (Halaman 189)







Taat Peraturan



“Tapi jika Task yang selama ini patuh pada peraturan.” (Halaman 189) 



Baik Hati “Bukan pemuda tampan baik hati pujaanmu itu.” (Halaman 208)



6. Ali Perwatakan: Protagonis Pembuktian: 



Genius “Dan karena aku genius.” (Halaman 181)







Tegas “Ali berkata tegas.” (Halaman 182)







Cuek “Ya, Ali menjawab pendek.” (Halaman 371)







Pemalas “Hanya Ali yang mengantuk, menggaruk kepalanya berkalikali.” (Halaman 370)



7. AV Perwatakan: Protagonis Pembuktian: 



Tegas “Tidak ada yang boleh menceritakan kejadian ini kepada siapa pun.” Av, demikian nama orang tua berpakaian abu-abu itu, berkata tegas kepada dua petugas perpustakaan.” (Halaman 243)







Pemikir Kritis



“Sejak kecil, Kamu selalu bilang dunia ini tidak sederhana yang kamu lihat, bukan? Kamu bilang, dunia ini seperti game yang jago kamu mainkan.” (Halaman 246) 



Ramah “Ini pertanyaan penting, gadis kecil. Jawaban yang kamu berikan mungkin bisa menjelaskan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Baik, akan kubantu agar kamu bisa lebih fokus dan tenang.” Av memegang lembut tanganku. Sentuhan itu terasa hangat, menjalar ke seluruh tubuh, membuat perasaanku terasa ringan, konsentrasiku membaik cepat.” (Halaman 183)



2. Alur “Novel ini menceritakan tiga sahabat”, Tiga sahabat yang memiliki kekuatan di zaman modern. 3. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama dimana pengarang berperan sebagai tokoh utama. Pembuktian: “Aku duduk disana berdekatan dengan Am.” (Halaman 8) “Aku bertanya tidak sembarangan.” (Halaman 289) 4. Bahasa Yang Digunakan Novel ini menggunakan Bahasa Indonesia namun terdapat beberapa bahasa asing diantaranya bahasa kuno dan bahasa inggris sebagai berikut: 



Bahasa Kuno “He-oh! He-oh! He-oh!.” (Halaman 271)







Bahasa Inggris “Tishri fashion week.” (Halaman 9)



5. Majas atau Gaya Bahasa a. Simile



“Rumah paman Raf bagai onggokan batu dibanding Tower Central.” (Halaman 15) b. Sarkasme “Presentasimu memang kacau Raf. Apa lagi yang bisa dikacaukan. (Halaman 16) c. Metafora “Tamu bagai mata air yang tidak habis-habisnya.” (Halaman 22) d. Hiperbola “Ludahnya mucrat bagai air hujan.” (Halaman 321) e. Ironi “Aku tidak pantas mendapatkan pujian seperti itu aku hanyalah rakyat jelata di klan Bulan.” (Halaman 57) 6. Latar/Setting a) Latar Tempat 1) Di Rumah “Setiba di rumah paman Raf, aku menyaksikan bangunan lima lantai itu terlihat bersolek.” (Halaman 7) 2) Di Dapur “Leh sibuk di dapur, menyiapkan ransum makan siang.” (Halaman 8) 3) Di Langit-Langit “Paman Raf telah memasuki lorong-lorong panjang di langit buatan.” (Halaman 10) 4) Di Klan Bulan “Aku menatap bentangan Klan Bulan yang menakjubkan.” (Halaman 11) 5) Di Ruang Tunggu “Kami tiba diruang tunggu besar.” (Halaman 12) 6) Di Tower Sentral “Ya ampun! Itu lantai paling penting di Tower Sentral.” (Halaman 13)



7) Kota Tishri “Kebanyakan penduduk kota Tishri akan menyewa lapangan luas.” (Halaman 19) 8) Rumah Sakit “Aku mengantarnya ke rumah sakit tadi pagi.” (Halaman 26) 9) Di Kampus “Diam-diam memasuki semua ruangan dikampus ini.” (Halaman 40) 10) Di Ruangan “Lenggang sejenak di ruangan itu.” (Halaman 42) 11) Di Kantin “Percakapan tentang peristiwa itu masih ramai di kantin.” (Halaman 43) 12) Di Dalam Cermin “Ini kali kedua aku berada di dalam cermin.” (Halaman 226) b) Latar Waktu 1) Pukul 08.00 “Mempelai perempuan, Maeh dan keluarganya datang pukul delapan tepat.” (Halaman 22) 2) Pukul 22.00 “Pukul sepuluh malam aku dan Mata terkapar di loteng karena kelelahan.” (Halaman 23) 3) Pukul 07.00 “Astaga! Bukankah kalian harus naik kereta jam tujuh pagi.” (Halaman 21) 4) Pukul 05.30 “Ini setengah enam, Selena.” (Halaman 23) 5) Pukul 07.01 “Kereta terbang telah melesat pergi pukul tujuh lewat satu menit.” (Halaman 24)



6) Pukul 22.00 “Kamar asrama, pukul sepuluh malam.” (Halaman 55) 7) Pukul 19.00 “Kalian akan pulang ke asrama sebelum pukul tujuh.” (Halaman 63) 8) Pukul 23.00 “Pukul sebelas malam.” (Halaman 174) 9) Pukul 15.00 “Jam tiga sore hari, saat waktu dimulai.” (Halaman 244) 10) Pukul 12.00 “Telah digantikan oleh matahari jam dua belas siang.” (Halaman 267) c) Latar Suasana 1) Menyenangkan “Libur Panjang berjalan seru dan menyenangkan.” (Halaman 7) 2) Bengong “Kenapa kamu malah bengong, heh?.” (Halaman 8) 3) Bosan “Aku sampai bosan menjawabnya.” (Halaman 9) 4) Serius “Melihat wajah paman Raf yang serius, aku membatalkan pertanyaan.” (Halaman 10) 5) Geogi “Paman Raf sedikit terlihat grogi.” (Halaman 11) 6) Diam “Aku terdiam menahan tawa.” (Halaman 12) 7) Gugup “Agar perusahaan kontruksinya bisa maju, itu yang membuatnya gugup.” (Halaman 13) 8) Memalukan



“Ini sedikit memalukan.” (Halaman 14) 9) Kasihan “Aku jadi kasihan melihatnya.” (Halaman 15) 10) Semangat “Aku menunjuk layar hologram dengan semangat.” (Halaman 16) 11) Santai “Aku menggeleng berseloroh santai.” (Halaman 17) 12) Riang “Mata tampak riang, menatap sekeliling.” (Halaman 20) 13) Ramai “Rumah paman Raf luar biasa ramai.” (Halaman 21) 14) Bahagia “Wajahnya amat terlihat bahagia menyaksikan putra sulungnya menikah.” (Halaman 22) 15) Kecewa “Wajahnya terlihat kecewa.” (Halaman 24) 16) Kaget “Aku berteriak kaget karena gerbang kereta meluncur deras terjun bebas.” (Halaman 36) 17) Menyebalkan “Ini sangat menyebalkan, sekaligus menarik.” (Halaman 41) 18) Suram “Membuat suasana suram semakin buram.” (Halaman 65) 19) Bingung “Mata terlihat bingung.” (Halaman 261) C. AMANAT 



Belajarlah untuk selalu meminta maaf ketika salah.







Berbuat baiklah selalu meski tak dihargai.







Jujurlah dalam persahabatan, dan jangan hanya karena perasaan persahabatan putus.







Hargailah keputusan teman, dan hormati guru.







Teruslah berusaha menggapai mimpi dan tetap sabar.



D. SINOPSIS Selena adalah sahabat dari Tazk dan Mata. Selena keras kepala, cerdas, dan selalu membuat masalah. Rasa ingin tahu yang terlalu tinggi membuatnya lupa semua peraturan yang berlaku. Bahkan Mata dan Tazk akan terkena imbasnya. Selena tinggal di rumah Paman dan Bibinya bersama sepupunya. Sisa liburan panjang Selena habiskan untuk membantu Bibi Leh mempersiapkan pernikahan Am. Keesokan harinya pernikahan berlangsung dengan lancar. Mata dan Selena sibuk tidak ada hentinya. Bibi Leh menyuruh mereka tidur duluan, dan paginya Bibi Leh membangunkan Mata dan Selena mereka kesiangan bangun, hari itu mereka wajib mengikuti acara inagurasi mahasiswa baru. Mereka bahkan tidak sempat sarapan langsung menuju stasiun sentral. Ternyata bukan hanya Mata dan Selena yang terlambat. Kereta pertama menuju Distrik Lembah Gajah telah berangkat. Jadwal kereta menuju Distrik Lembah Gajah berikutnya masih empat jam lagi. Itu berarti saat tiba disana, acara inagurasi mahasiswa baru selesai. Dan selena yang cerdas mulai mempunyai rencana yang akan membuat masalah. Mencari kereta terbang, dan itu akan banyak melanggar peraturan dami menuju Distrik Lembah Gajah tepat waktu. Setelah melanggar peraturan mereka juga menggunakan rute yang salah dan akhirnya dikejar petugas stasiun. Kecepatan kereta Selena makin tak dapat terkendali hingga masuk ke aula acara inagurasi, seratus mahasiswa baru berseru, kaget serta senior-senior dan juga staf ABTT dan dosen. Mereka bertiga dibawa keruangan Ok, mereka hanya dimarahi habis-habisan tetapi tak menghukum mereka di lain sisi Ok memuji kemampuan Selena. Mereka menjadi topik perbincangan seluruh mahasiswa di Akademik Bayangan Tingkat Tinggi. Dari dedikasi dan keunggulan belajar, itu justru bagus, tapi sayangnya tiga mahasiswa itu berlebihan. Pelajaran pertama dengan Profesor Chem. Profesor Chem, meletakkan puluhan akuarium kecil dengan air laut yang menghitam, tercemar



berat. Tugas mahasiswa adalah mencari solusinya yang bisa membersihkan, air laut. Semua mahasiswa membuat berbagai macam cairan kimia dan gagal kecuali selena dia tidak membuat cairan atau bahan apapun. Kerang dia masukkan ke akuarium dan warna air 100% berubah bersih, jernih. Banyak pelajaran di akademik dan mereka selalu mendapat nilai A. Suatu hari Tazk mengetahui kejahatan kakeknya, ternyata kakeknya tidak sebaik yang dilihat orang-orang. Tazk sangat kecewa dan marah saat itu rencana mereka dimulai. Tazk mengajak Selena dan Mata ke Klan Aldebaran atau Nebula mencari cawan keabadian, untuk mendapatkan info Selena bertanya ke Bibi Gill, Bibi Gill sangat marah. Bibi Gill memperingatinya untuk tidak mencari Klan Nebula. Begitupun dengan Master Ok, seharusnya Selena membatalkan semua rencana dan mendengarkan peringatan. Setelah melakukan simulasi akhir Selena, Tazk, dan Mata meminjam kapsul terbang Flo dan Flau untuk mencari Klan Nebula tetapi mereka tak memberi tahu Flo dan Flau tentang itu. Mereka telah tiba tepat berada di atas jantung terdalam Distrik sungai-sungai jauh. Tempat yang disakralkan oleh penduduk Distrik. Lembah dengan hutan lebat, ribuan tahun tidak disentuh oleh peradaban dan manusia. Bentuknya sama persis dengan simbol yang mereka lihat di catatancatatan lama. Delapan gunung mengitari lembah itu. Pucuk-pucuknya di selimuti awan tebal. Delapan sungai mengalir dari lereng-lereng gunung, bertemu ditengah, disebuah danau, dari atas formasi gunung dan sungai itu laksana mulut cawan. Pola yang menakjubkan, mereka turun ke tempat portal menuju Klan Nebula. Mereka menunggu sampai bulan purnama muncul karna portal itu akan terbuka serta Mata adalah kuncinya untuk membuka portal, sebentar lagi bulan purnama muncul. Baru satu langkah Tazk maju terdengar suara gemerincing. Dari kegelapan hutan disekeliling mereka, muncul sosok tinggi besar menjibak pepohonan itu adalah Ngeleputur, saat matahari muncul pohon itu akan jinak, tenang sibuk mengumpulkan energi tetapi begitu cahaya matahari hilang, pohon itu akan mengamuk. Ngeleputur itu menghantam mereka bertiga, Selena sudah menggunakan tameng namun itu bisa ditembus. Mereka kesakitan tidak dapat melawan pohon itu terlalu kuat dan tidak hanya



satu Ngeleputur ada tiga dan mereka 3 lawan 3 mereka. Dengan cepat mereka bertiga terdesak, mereka jatuh bangun, tubuh mereka terpelanting kesana kemari. Tazk menyuruh Selena panggil paruh lancip namun remotenya jatuh. Mereka akhirnya berencana ke kapsul namun tidak mudah. Mata akhirnya mengeluarkan kekuatannya, tamengnya mampu menghindari serangan Ngeleputu. Akhirnya mereka dapat naik ke kapsul dan menyalakan lampu kapsul



menyenter



ke



arah



Ngeleputu.



Tiga



Ngeleputu



yang



siap



menghantamkan dahannya ke paruh lancip terhenti, seketika. Teriakan tiga pohon itu juga berhenti, saat bulan purnama sempurna bersih tanpa awan yang menutupinya, dua bola mata Mata bersinar terang, menyinari tumpukan batu yang mulai bergetar. Batu-batu itu mulai terpisah, mengambang di udara, membentuk lingkaran portal, kabut semakin tebal, suara gemerutuk terdengar, lingkaran itu telah sempurna, sekejap lingkaran batu ikut mengeluarkan cahaya hijau. Mendesing dan berputar cepat. Portal antar Klan telah terbuka, mereka melangkah cepat memasuki portal itu. Tubuh mereka tersentak kedepan, seperti terseret puting beliung besar dan mendarat di sebuah tempat. Mereka bertemu kepala kampung Klan Nebula. Menatap tajam saat mendengar nama Klan Bulan disebut, dan kepak kampung memperingati mereka untuk tidak mendekati cawan keabadian. Cawan keabadian adalah gembok dinding, sekaligus penjaga keseimbangan. Dulu setelah bahu membahu bersama suaminya putri dari Klan Nebula, bertarung mati-matian melawan raksasa di Klan Nebula, mereka terdesak. Para raksasa itu semakin lama bertarung, semakin kuat. Para petarung berguguran satu persatu. Pada saat yang amat genting, saat suaminya kepayahan nyaris tewas dipukul raksasa . putri mengaktifkan teknik terhebatnya, tubuhnya berubah menjadi berwarna hijau menyilaukan raksasa-raksasa itu seperti ditarik tangan tak terlihat, mulai terseret masuk kedalam dinding. Raksasa-raksasa itu terperngkap, berteriak, berusaha melepaskan diri, tapi tidak bisa. Putri meninggal setelah itu, jasad putri perlahan-lahan berubah menjadi cairan hijau, mengalir ke saluran bawah tanah, tersambung keseluruh Klan Nebula, mengunci dinding-dinding, menjadi sumber keseimbangan seluruh Klan. Bertahun-tahun kemudian,



penduduk membuat cawan kristal untuk menampung cairan hijau itu, itulah cawan keabadian. Gembok paling kokoh, penjaga keseimbangan, sumber kekuatan tiada tara sekaligus obat tiada tanding. Mereka tinggal disana untuk beberapa waktu dan cepat akrab dengan peduduk disana. Masalah muncul lagi saat Tazk mengetahui ia menyukai Mata dan hanya menganggap Selena adik, Selena tidak terima dan berencana mengambil cawan keabadian. Setelah mengambil dia pergi keluar dari portal, namun dia tidak dapat keluar karena tidak bulan purnama, lingkaran batu itu kembali tetapi ada sosok tinggi yang keluar dari portal itu dan menyapa Selena, Tuan Tamus. Tamus mengambil paksa cawan keabadian dari tangan Selena, anak buat Tamus menyerang Selena. Namun ternyata Selena masih memiliki kekuatan untuk melawan, tiba-tiba tanah bergetar kembali dari kejauhan terdengar raungan kencang, anak buah Tamus kembali menyerang dan datang Mata dengan Tazk membantu melawan. Tetapi raksasa telah keluar pertarungan hebat terjadi dan sebagian dinding Klan Nebula runtuh. Raksasa terus berdatangan dan Mata akhirnya menggunakan kekuatannya, mereka bisa pergi keluar setelah kosong membantu membuat portal dan menghalangi lampu yang ingin membunuh mereka bertiga, kondisi Mata tidak pernah membaik, dia seolah pulih bisa melakukan aktivitas sehari-hari, tapi dia sakit. E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NOVEL a. Kelebihan -



Banyak hikmah yang dapat di petik dan dijadikan pelajaran dalam sehari-hari.



-



Alur cerita novel tersebut menarik dan sangat bagus.



-



Latar waktunya banyak sehingga mudah untuk pembaca mengetahui.



-



Tokoh dan perwatakan digambarkan sangat jelas.



b. Kekurangan -



Gambar pada sampul novel kurang menarik.



-



Terdapat bahasa asing yang tidak ada terjemahan.



F. SARAN PENULIS DAN PEMBACA a. Penulis Akan lebih baik jika penulis mencantumkan terjemahan dari bahasa asing yang terdapat di dalam novel sehingga pembaca mudah memahami. b. Pembaca Diharapkan pembaca dapat dengan bijak memilah mana yang baik dan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari dan mana yang buruk untuk dijauhi.



G. KESIMPULAN Janganlah memaksa, dan mengedepankan ego. Belajarlah untuk ikhlas dan jujur pada diri sendiri. Meminta maaf ketika salah dan jangan sombong dengan kelebihan yang kita punya. Hargailah keputusan teman dan hormati guru.