Review Jurnal Muhammad Fachry Hafid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Review Jurnal Pada tahun 2016 A. El Mokrini, E. Dafaoui, A. Berrado, A. El Mhamedi mengadakan penelitian yang berjudul An approach to risk Assessment for Outsourcing Logistics: Case of Pharmaceutical Industry dan di terbitkan oleh IFAC (International Federation of Automatic Control tahun 2016. Objek penelitian ini adalah Pharmaceutical Industry. Fungsi outsourcing seperti logistik telah menjadi tren industri terhadap tingkat efektivitas biaya dan kinerja tingkat layanan yang tinggi. Banyak perusahaan telah mengakui manfaat mengandalkan ahli eksternal dalam kebutuhan untuk memberdayakan kemampuan mereka. Industri farmasi khususnya ditantang oleh evolusi konstan dari perkembangan dan proses manufaktur mereka. Logistik outsourcing menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan untuk fokus pada kompetensi inti mereka. Namun, seiring dengan banyaknya manfaat outsourcing, berbagai risiko timbul dengan penerapan opsi ini. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur dengan menghadirkan model keputusan yang mempertimbangkan risiko logistik outsourcing dalam rantai pasokan farmasi. Dapat dijelaskan dengan identifikasi risiko dan model penilaian risiko multi kriteria dengan menggunakan ELECTRE TRI. Kajian literature memungkinkan untuk pengklasifikasian kerja outsourcing seperti yang dilakukan oleh peneliti sehingga menghasilkan 5 kategori utama yang dimulai dengan kerangka keputusan proses (Kremic et al., 2006), risiko yang terkait dengan outsourcing (Schniederjans dan Zuckweiler, 2004), aktivitas apa yang harus dilakukan outsource (Platts et al., 2002 ), sejauh mana melakukan outsourcing (Kotabe et al., 2007), dan hasil outsourcing (Berggren dan Bengtsson, 2004). Tahap penting dalam keputusan proses outsourcing berkaitan dengan identifikasi dan penilaian potensi risiko. Risiko sebagaimana didefinisikan oleh Zsidisin dan Ritchie (2008) adalah "probabilitas kejadian yang terkait dengan pasokan inbound dari kegagalan pemasok individual atau pasar pasokan yang terjadi, di mana hasilnya menghasilkan ketidakmampuan perusahaan penyedia untuk memenuhi permintaan pelanggan atau menimbulkan ancaman untuk keselamatan dan kehidupan pelanggan. Tahap lain dari outsourcing berkaitan dengan pemilihan penyedia layanan. Banyak penulis mempresentasikan metode untuk memilih penyedia layanan yang paling sesuai berdasarkan kriteria yang berbeda, Bansal dan Kumar (2013). Metode evaluasi penyedia layanan berkisar dari teknik analisis sederhana hingga metode multi kriteria. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik dengan metode ELECTRE TRI untuk pemilahan risiko karena telah membuktikan efisiensi dan efektivitasnya dalam banyak pengaplikasi dan sukses di manajemen risiko (Govindan dan Jepsen (2015), Taillandier dkk. (2011). Selain itu, hubungan yang outranking memberikan kontribusi penting bagi pengambil keputusan. Penelitian ini menyajikan model teoritis untuk outsourcing logistik dengan mempertimbangkan risiko. Tinjauan literatur pertama kali disajikan untuk risiko outsourcing secara umum dan untuk perusahaan farmasi pada khususnya. Literatur juga menyajikan penerapan teknik MCDA untuk outsourcing dan penilaian risiko. Kerangka teoritis dan diagram logis yang menyajikan faktor yang paling relevan untuk dipikirkan disajikan. Pekerjaan ini memberikan pendekatan penilaian risiko terhadap outsourcing dengan mengidentifikasi 6 kategori risiko dan 7 kriteria evaluasi terhadap risiko tersebut. Ini juga mengusulkan model perumusan MCDA untuk mengevaluasi risiko menggunakan ELECTRE TRI sambil mempertimbangkan preferensi pemangku kepentingan. Dari sisi perspektif, kerangka keputusan ini diterapkan pada studi kasus nyata dimana pengambil keputusan di industri farmasi mempertimbangkan outsourcing. Tambahan lain untuk pekerjaan ini akan mencakup pendekatan prediksi risiko dengan menggunakan teorema Bayesian.



Dari penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai kerangka kerja dan diperluas untuk mempertimbangkan tahap selanjutnya, yakni pemilihan penyedia layanan dan identifikasi strategi pengendalian risiko dan mitigasi.