5 0 8 MB
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Bab 1 Pendahuluan
1.1
LATAR BELAKANG
Pembangunan
Kepariwisataan
mempunyai
peranan
penting
dalam
meningkatkan
penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan berusaha, mendorong pemerataan pembangunan nasional, dan memberikan kontribusi dalam penerimaan devisa negara yang dihasilkan dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), serta berperan dalam mengentaskan kemiskinan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati diri bangsa dan mendorong kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap kekayaaan alam dan budaya bangsa dengan memperkenalkan kekayaan alam dan budaya. Sinkronisasi sektor-sektor pembangunan merupakan modal dasar bagi tercapainya pembangunan pariwisata baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Pernyataan ini berdasarkan kenyataan di lapangan yang menunjukkan bahwa bermacam kendala dan permasalahan pembangunan pariwisata di Indonesia bersumber dari kondisi tersebut. Salah satu tujuan mendasar yang ingin dicapai negara berkembang seperti Indonesia saat ini adalah tercapainya suatu pertumbuhan ekonomi yang kuat dan mantap. Usaha Kepariwisataan merupakan salah satu sub sektor pembangunan yang secara terus menerus diupayakan pengembangannya secara efisien dan efektif, agar dapat didayagunakan sebagai salah satu andalan kegiatan perekonomian nasional dan daerah. Pembangunan dan pengembangan pariwisata di daerah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) setidaknya menempatkan Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 10 tentang Pemerintah daerah sebagai suatu pijakan. UU Kepariwisataan disusun dengan beberapa pertimbangan yang menarik untuk dikaji dan direnungkan yaitu: (1) disadari bahwa Indonesia memiliki sumberdaya pariwisata yang melimpah, (2) berwisata merupakan hak asasi manusia, (3) Kepariwisataan merupakan bagian integra dari pembangunan nasional, (4) pembangunan Kepariwisataan diperlukan untuk mendorong
1|
R e n c a n a P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
pemerataan kesempatan berusaha. Selanjutnya dalam klausal pertimbangan disebutkan bahwa penetapan UU Pemerintah daerah ditujukan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya saing dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintah daerah. Mengacu kepada undang-undang (UU) di atas, maka pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara mempunyai suatu kewajiban untuk mewujudkan pembangunan pariwisata untuk peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan dan bertanggungjawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup serta kepentingan nasional. Berkembangnya kegiatan pariwisata di suatu daerah akan memberikan pengaruh pada sektor ekonomi serta mendorong pembangunan sektor-sektor lainnya, khususnya dalam hal memperluas lapangan kerja dan peluang untuk berusaha. Penerimaan devisa dan pendapatan daerah dari sub sektor pariwisata masih belum memenuhi target yang diharapkan, sehingga peran serta pemerintah, dunia usaha dan masyarakat masih terus dituntut peran aktifnya. Apabila pembangunan Kepariwisataan Indonesia dicermati lebih lanjut, secara umum terdapat tiga permasalahan utama klasik yang tidak kunjung terselesaikan, yaitu:
Sedikit Objek atau kawasan wisata di Indonesia yang dikembangkan melalui suatu perencanaan yang komprehensif dan terpadu dengan sektor-sektor pembangunan lain, dan sebagian besar lainnya tumbuh dan berkembang secara alamiah mengikuti perkembangan dan keinginan pasar/ pengunjung. Kalaupun dilakukan pembenahan sifatnya hanya perbaikan seadanya, dengan fokus pada pembenahan/perbaikan yang menjadi Objek wisata itu sendiri, sedangkan keterkaitannya dengan bidang atau sektor lain seringkali diabaikan.
Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata yang menjadi tulang punggung pelaksanaan kegiatan ini dari sisi kualitas dan kuantitas masih kurang memadai untuk menjadikan sektor ini tulang punggung perekonomian nasional sebagai pesaing minyak dan gas bumi dalam penerimaan devisa negara. Banyak aparat Instansi Pariwisata Pemerintah daerah maupun kalangan Usaha Pariwisata yang tidak memiliki latar belakang pariwisata atau cukup memiliki pengalaman di dunia pariwisata.
2|
R e n c a n a P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Dana pemasaran yang selalu dikeluhkan kurang, baik di tingkat pusat maupun daerah. Terkadang persoalan ini selalu dijadikan alasan apabila target yang telah ditetapkan tidak tercapai. Hal lain yang menjadi kendala adalah koordinasi antar sektor, ini disebabkan karena sektor pariwisata adalah bidang yang memiliki karakteristik tidak berdiri sendiri, dan oleh karenanya memiliki sifat komplementer dan bersinggungan
dengan
sektor-sektor
pembangunan
lainnya. Sektor pariwisata bergantung pada sektor-sektor lain seperti jaringan transportasi, jaringan telekomunikasi, jaringan
listrik,
dan
sebagainya.
Pariwisata
juga
merupakan aktivitas yang beragam karena dilakukan tidak hanya terfokus pada kegiatan pariwisata, tetapi aktivitas-aktivitas tersebut berhubungan dengan aktivitas atau
kegiatan
sosial
kemasyarakatan,
bisnis,
dan
pemerintahan. Rencana pengembangan Kepariwisataan mencakup 2 (dua) aspek, yaitu aspek spasial dan aspek non spasial. Aspek spasial menyangkut hal-hal yang terkait dengan perencanaan tata ruang daerah daerah Provinsi Sumatera Utara. termasuk diantaranya perencanaan Kawasan Wisata Unggulan (KWU) daerah (Kabupaten/kota), serta keterkaitan antar kawasan dan keterhubungan atau aksesibilitasnya. Langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam hal ini diantaranya dengan menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Provinsi Sumatera Utara yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS). RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara juga membuat aspek non spasial, khususnya yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia dan kelembagaan, mekanisme kerjasama antar lembaga dan hal-hal lainnya yang non spasial, termasuk keterkaitan antar sektor dalam mendukung pengembangan pariwisata.
3|
R e n c a n a P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Selain aspek perencanaan pengembangan, RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara juga memiliki tiga dimensi yang harus diperhatikan, yaitu (Gambar 1.1): 1. Dimensi ekonomi, memandang pengembangan pariwisata daerah Provinsi Sumatera Utara harus menguntungkan dari segi ekonomi dalam hal meningkatkan pendapatan dan
mensejahterakan
masyarakat,
pemerintah
daerah,
maupun
pihak
swasta.
Keuntungan ekonomi yang dihasilkan dari pembangunan pariwisata seyogyanya dapat dirasakan terutama oleh masyarakat daerah Provinsi Sumatera Utara. Pemerintah berfungsi sebagai penyedia (enabler) bagi masyarakat dan fasilitator bagi pengusaha, yang mengarahkan pembangunan pariwisata agar kegiatan ekonomi dan bisnis dapat berjalan dengan lancar. 2. Dimensi pengembangan daerah, berarti bahwa perencanaan pariwisata harus mendukung dan saling menunjang bagi kemajuan daerah daerah yang ada di Provinsi Sumatera Utara secara keseluruhan. Pariwisata menjadi alat dalam pengembangan daerah, sebagai penggerak kegiatan perekonomian daerah, dan memberi kontribusi terhadap
pemecahan
permasalahan
kedaerahan,
termasuk
ketimpangan
perkembangan daerah. 3. Dimensi budaya, bagian dari pembangunan budaya masyarakat Sumatera utara. Dimensi ini melihat keterkaitan sejarah dan budaya masyarakat Sumatera utara sebagai pengikat dalam pengembangan pariwisata. Pariwisata merupakan salah satu alat dalam usaha melestarikan budaya Sumatera utara. Ketiga dimensi tersebut merupakan suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan, dan memiliki tingkat kepentingan yang sama.
Gambar 1.1 Bagan Dimensi
4|
R e n c a n a P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Dalam UU No. 32 Tahun 2004, dinyatakan bahwa kewenangan Pemerintah daerah Provinsi dalam sektor pariwisata hanya terbatas pada promosi pariwisata. Dengan demikian, pengelolaan Objek wisata telah menjadi kewenangan daerah Kota atau Kabupaten masing-masing. Oleh karena itu di dalam RIPPARDA daerah Provinsi Sumatera Utara ini harus benar-benar dilihat bagaimana potensi dan permasalahan pariwisata Daerah Provinsi Sumatera Utara sehingga dapat dilakukan strategi pengembangan dan indikasi program pembangunan pariwisata yang sesuai dengan kondisi yang ada dan nyata. Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak Objek wisata yang cukup menarik dan potensial untuk dipasarkan. Sayang sekali, Objek-Objek wisata di daerah Provinsi Sumatera Utara belum tertata dan dikembangkan secara baik yang memiliki standar Kepariwisataan. Jumlahnya pun masih belum pasti. Informasi dari Disbudpar Sumatera Utara, Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki 39 Objek wisata, padahal ternyata memiliki lebih dari 39 Objek wisata dimasing-masing Kabupaten/kota. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel I.1. Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa potensi Objek dan daya tarik wisata yang dimiliki oleh daerah Provinsi Sumatera Utara cukup beragam. Hal ini menyebabkan perlu adanya suatu penataan dan pengembangan Objek dan daya tarik wisata, yang meliputi seluruh aspek yang berkaitan dengan pengembangan Kepariwisataan daerah Provinsi Sumatera Utara. Penataan dan pengembangan berbagai potensi pariwisata dengan segala fasilitas pendukungnya memerlukan upaya dan usaha dari berbagai pihak terutama instansi/ lembaga dan dunia usaha yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang pembangunan Kepariwisataan, sehingga segala program dan kegiatan antar sektor tersebut dapat terpadu dan pelaksanaan kegiatan pembangunan Kepariwisataan di daerah Provinsi Sumatera Utara dapat berjalan secara efisien dan efektif.
5|
R e n c a n a P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel I.1 Potensi Kekuatan Objek Pariwisata Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Nama Objek Wisata
Lokasi
Danau Toba Berastagi Pulau Nias Pulau Samosir Bukit Lawang Kota Parapat Jangga Dolok Tangkahan Kampung Lingga Gundaling Simalem Resort TAHURA (Taman Hutan Raya Bukit Barisan) Lau Sidebuk-debuk Danau Lau Kawar Gunung Sinabung Gunung Sibayak Air Terjun Sipiso-piso Tongging Tomok Ambarita Pangururan Tuk-tuk Simanindo Pulau Siba Letter S Taman Wisata Iman Hill Park Istana Maimun Mesjid Raya Al Mashun Museum Sumatera Utara Rahmat Shah Museum dan Gallery Gedung Tjong A Fie Kuil Hindu Sri Mariaman Taman Nasional Batang Gadis Taman Nasional Gunung Leuser Pantai Cermin Pantai Cermin Theme Park Rumah Bolon Taman Hewan
Simalungun & Samosir Karo Nias Samosir Langkat Simalungun Toba Samosir Langkat Karo Karo Karo Karo Karo Karo Karo Karo Karo Karo Samosir Samosir Samosir Samosir Samosir Deli Serdang Dairi Dairi Deli Serdang Kota Medan Kota Medan Kota Medan Kota Medan Kota Medan Kota Medan Mandailing Natal Langkat Serdang Bedagai Serdang Bedagai Simalungun Kota Pematang Siantar
Sumber: www.northsumatratourism.info/dtw.php
Oleh karena itu, dengan disusunnya Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Provinsi Sumatera Utara ini akan didapatkan gambaran yang jelas mengenai potensi pariwisata di Provinsi Sumatera Utara, serta pengembangan Objek dan daya tarik wisatanya. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah ini merupakan salah satu program kendali (“payung”) pengembangan Kepariwisataan di Provinsi Sumatera Utara, sehingga
Pemerintah
daerah
Provinsi
Sumatera
Utara
mempunyai
acuan
dalam
pembangunan sektor pariwisata maupun program investasi dimasa yang akan datang dan terimplementasi dengan baik.
6|
R e n c a n a P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
1.2
TUJUAN DAN SASARAN
1.2.1
Tujuan
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Provinsi Sumatera Utara bertujuan untuk mengarahkan pembangunan dan pengembangan pariwisata daerah Provinsi Sumatera Utara yang sistematis, komprehensif, terintegrasi dan menjadi pedoman utama bagi stakeholders pariwisata Provinsi Sumatera Utara yang mengakomodasikan isu-isu strategis sehingga sektor pariwisata dijadikan alat dalam mencapai kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan demikian dapat dicapai kondisi: 1. Pariwisata sebagai lokomotif pembangunan ekonomi; 2. Memberikan arahan dalam pelaksanaan pembangunan dan pengembangan destinasi; 3. Meningkatkan pendapatan asli daerah dalam rangka mendukung peningkatan kemampuan dan kemandirian perekonomian daerah, dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat; 4. Melestarikan, mendayagunakan, mewujudkan dan memperkenalkan kekayaan destinasi sebagai keunikan dan daya tarik wisata yang memiliki keunggulan daya saing; 5. Mendorong pengelolaan dan pengembangan sumberdaya wisata yang berbasis komunitas dan lingkungan secara berkelanjutan; serta 6. Melindungi masyarakat dari dampak negatif budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya nasional/daerah. 1.2.2
Sasaran
Sasaran disusunnya Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Provinsi Sumatera Utara, adalah sebagai berikut: 1. Tersusunnya suatu konsep pengembangan Kepariwisataan Provinsi Sumatera Utara yang terarah, terpadu dan terkendali dilandasi pendekatan perencanaan dan isu-isu strategis yang
terkait
dengan
pengembangan
pariwisata
Sumatera
Utara
dengan
memanfaatkan potensi daerah, baik sumberdaya manusia, sumberdaya budaya maupun sumberdaya alam, sehingga mampu menjadikan daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai daerah tujuan wisata terdepan; 2. Teridentifikasinya kawasan wisata unggulan Provinsi Sumatera Utara dan Objek wisata unggulan Kabupaten sesuai kriteria yang ditetapkan;
7|
R e n c a n a P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
3. Tersusunnya arah kebijakan dan strategi pengembangan Kepariwisataan daerah Provinsi Sumatera Utara serta indikasi program pengembangan Kepariwisataan di setiap kawasan wisata unggulan Kabupaten/kota. Sasaran ini akan dapat dicapai bilamana RIPPARDA Provinsi yang telah tersusun benar-benar diimplementasikan secara menyeluruh.
8|
R e n c a n a P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
1.3
Laporan Akhir
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penyusunan RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu: (1) Ruang Lingkup Wilayah Perencanaan dan (2) Ruang Lingkup Substansi (materi) perencanaan pariwisata. Lingkup Wilayah Perencanaan dalam RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara yang difokuskan pada Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Provinsi. 1.3.1
Ruang Lingkup Wilayah Perencanaan
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Provinsi Sumatera
Utara,
meliputi
daerah
memperhatikan keterkaitan potensi
administratif
Provinsi
Sumatera
Utara
dengan
daerah wisata serta kegiatan pariwisata Provinsi
Sumatera Utara dan Nasional. Adapun lingkup wilayah perencanaan studi terfokus pada Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Provinsi Sumatera Utara yang meliputi: 1. Kawasan Wisata Unggulan Kota Medan 2. Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Deli Serdang 3. Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Langkat 4. Kawasan Wisata Unggulan Danau Toba, Kabupaten Samosir 5. Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Karo 6. Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias Selatan 7. Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias Utara 8. Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias Barat 9. Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias 10. Kawasan Wisata Unggulan Kota Gunung Sitoli Untuk lebih jelasnya Objek wisata yang ada di KWU dapat dilihat pada Tabel I.2.
9|
R e n c a n a P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Gambar 1.2 Peta Pembagian Daerah Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Provinsi Sumatera Utara
10 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Tabel I.2 Daftar Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Provinsi Sumatera Utara
No.
1
Kota Medan
2
Kabupaten Langkat
3
Jenis Wisata
Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Provinsi Sumatera Utara
Wisata Budaya
Wisata Alam
Istana Maimun Mesjid Raya Kediaman Chong A Fie Taman Nasional Gunung Leuser Makam Raja Sidabutar Batu Parsidangan Museum Huta Bolon Pengerajin Tenun Ulos Batak Pertunjukan Sigale-gale, Tomok
Kabupaten Samosir
Berastagi Gundaling Simalem Resort TAHURA (Taman Hutan Raya) Danau Lau Kawar Pemandian Air Panas Lau Sidebuk-debuk Gunung Sinabung Gunung Sibayak Air Terjun Sipiso-piso
Kabupaten Karo
Kampung Lingga
5
Kabupaten Deli Serdang
Air Terjun Dwi Warna
6
Kabupaten Nias Utara
Air Terjun Luaha Ndori Pantai Ture Galoko, Kecamatan Lahewa
Kabupaten Nias Selatan
8
Kabupaten Nias Barat
9
Kabuapaten Nias
10
Kota Gunung Sitoli
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Hill Park, Sibolangit Bumi Perkemahan Sibolangit
Olah Raga Air di Sorake Lagundri Sigolong-golong Teluk Dalam Menyelam di Pulau-Pulau Batu Olah Raga Air di Pulau Asu
Peninggalan Megalitik Kecamatan Gomo Perkampungan Tradisional Bawomataluo Lompat Batu di Bawomataluo
Pulau Onolimbu Museum Pusaka Nias
Sumber: Draft RTRW Provinsi Sumatera Utara
11 |
Water Park, Merdeka Walk Penangkaran Buaya Asam Kumbang Museum Konservasi Orangutan Tangkahan
Permandian Air Panas Aek si Pitu Dai ,Gunung Pusuk Buhit Tuk-Tuk, Kec. Simanindo Danau Toba
4
7
Wisata Minat Khusus
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
1.3.2
Laporan Akhir
Ruang Lingkup Substansi
Lingkup
substansi
penyusunan
Rencana
Induk
Pengembangan
Pariwisata
Daerah
(RIPPARDA) Provinsi Sumatera Utara secara umum memberikan arahan tentang: (1) Pengembangan produk wisata, (2) Pengembangan pasar dan promosi pariwisata serta (3) Pengembangan sumberdaya manusia dan kelembagaan. Dari lingkup substansi tersebut diatas, maka akan diperoleh keluaran/ output dari penyusunan RIPPARDA ini, yaitu meliputi: 1.
Potensi, permasalahan, serta isu-isu strategis yang terkait dengan pengembangan Kepariwisataan Provinsi Sumatera Utara.
2.
Konsep pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara, termasuk visi misi tujuan dan sasaran pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara.
3.
Arahan kebijakan dan strategi pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara yang mencakup pengembangan produk wisata, pengembangan pasar dan pemasaran, serta
pengembangan
SDM
dan
kelembagaan,
beserta
indikasi
program
pengembangan di masing-masing Kawasan Wisata Unggulan (KWU). Adapun Kebijakan Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara meliputi:
Pengembangan perdaerahan
Pengembangan produk wisata
Pengembangan pasar dan pemasaran
Pengembangan sumberdaya manusia
Pengembangan institusi/ kelembagaan
Sedangkan Strategi Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara meliputi:
Pengembangan Kawasan Wisata Budaya
Pengembangan Kawasan Wisata Alam
Pengembangan Kawasan Wisata Minat Khusus
Untuk lebih jelasnya mengenai proses penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Provinsi Sumatera Utara ini dapat dilihat kerangka berpikirnya, pada Gambar 1.3.
12 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Gambar 1.3 Kerangka Berpikir
13 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
1.4
Laporan Akhir
ALUR PEMIKIRAN
Kegiatan penyusunan RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara merupakan bagian dari program dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara dalam mengembangkan dan mempromosikan pariwisata di Provinsi Sumatera Utara dan Indonesia. Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam menyediakan dan data terkini, terutama berkaitan dengan potensi pariwisata daerah dan peluang pengembangannya. Informasi dan data uyang diperoleh selanjutnya disusun dan dianalisis kemudian dipetakan dalam bentuk informasi spasial. Berdasarkan berbagai uraian di atas, maka kerangka pemikiran yang digunakan adalah dalam rangka menyusun Strategi Pengembangan Sumberdaya
Manusia
(SDM),
Produk
Wisata,
Promosi
Wisata
dan
Kelembagaan
Kepariwisataan di Provinsi Sumatera Utara. Kerangka pemikiran ini ditujukan untuk memberikan kesinambungan program pembangunan dan pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara. Alur pemikiran penyusunan RIPPARDA di Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 1.4.
Potensi dan Permasalahan Kepariwisataan Sumatera Utara
Isu-isu Strategis Pengembangan
Konsep Pengembangan Pariwisata Sumatera Utara
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pengembangan Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan
Peran, Kedudukan dan Arah Pengembangan Pariwisata Focus Group Disscussion (FGD)
Gambar 1.4 Alur Pemikiran Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara
14 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel I.3 Kerangka Pemikiran Pemetaan Potensi Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Uraian
Indikator
GOAL Meningkatnya kegiatan pariwisata di daerah dan kesejahteraan masyarakat
Perkembangan investasi bidang pariwisata apakah meningkat atau menurun dari tahun sebelumnya
Data perijinan dan nilai investasi sektor pariwisata
PURPOSE Calon wisatawan dan investor mudah mendapatkan data yang akurat dan menentukan pilihan
Data dan informasi tersedia di SKPD terkait dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara; Peluang investasi (investor) dikelompokkan berdasarkan kesiapan untuk ditawarkan kepada swasta/publik Data terbaru tentang: Potensi pariwisata daerah Peluang investasi pengembangan pariwisata Peta potensi pariwisata
Buku profil pariwisata dan peta potensi pariwisata daerah
Kesepakatan (kontrak)
Kontrak kerja dan SPMK
OUTPUT Tersedianya data dan informasi di Provinsi Sumatera Utara, tentang: Potensi pariwisata daerah Peluang investasi pengembangan pariwisata Peta potensi pariwisata daerah ACTIVITIES Identifikasi dan kompilasi data serta informasi potensi pariwisata daerah
15 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
kerjasama
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Verifikasi
Asumsi Penting
RPJM daerah; RTRW daerah; Renstra SKPD utama bidang pariwisata; Peta dasar Bakosurtanal; Data pendukung lainnya;
P a r i w i s a t a
D a e r a h
Potensi pengembangan pariwisata yang ditawarkan sudah didukung dengan baik oleh hal-hal berikut ini: Infrastruktur fisik; Kondisi sosial politik; Institusi dan birokrasi daerah; Peraturan dan kebijakan daerah; Kondisi ekonomi daerah; Produktivitas tenaga kerja daerah; Komitmen pemerintahan daerah;
Sumber-sumber data memberikan akses dan kualitas data yang dapat dipertanggungjawabkan
Waktu dan prosedur yang ditentukan disepakati dan dipatuhi bersama
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
1.5
Laporan Akhir
JANGKA WAKTU PERENCANAAN
Jangka waktu Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Provinsi Sumatera Utara adalah 10 tahun terhitung dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2022 dan setiap 5 (lima) tahun diadakan evaluasi terhadap RIPPARDA tersebut.
1.6
LANDASAN HUKUM
Dasar hukum yang menjadi landasan aspirasi dalam penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Provinsi Sumatera Utara ini, diantaranya: 1.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNAS
2.
Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Benda Cagar Budaya;
3.
Permenbudpar PM.85/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Jasa Perjalananan Wisata;
4.
Permenbudpar
PM.86/HK.501/MKP/2010
tentang
Tata
Cara
Pendaftaran
Usaha
Penyedia Akomodasi; 5.
Permenbudpar PM.87/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Jasa Makanan dan Minuman;
6.
Permenbudpar PM.88/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Kawasan Pariwisata;
7.
Permenbudpar PM.89/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Jasa Transportasi Wisata;
8.
Permenbudpar PM.90/HK. 501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Daya Tarik Wisata;
9.
Permenbudpar
PM.91/HK.501/MKP/2010
tentang
Tata
Cara
Pendaftaran
Usaha
Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi; 10. Permenbudpar PM.92/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Jasa Pramuwisata; 11. Permenbudpar PM.93/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Jasa Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalananan Insentif, Konferensi, dan Pameran; 12. Permenbudpar PM.94/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Jasa Konsultan Pariwisata; 13. Permenbudpar PM.95/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Informasi Pariwisata;
16 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Jasa
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
14. Permenbudpar PM.96/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta; 15. Permenbudpar PM.95/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha SPA; 16. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan; 17. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Antara
Pemerintah
daerah
Provinsi
dan
Pemerintah
daerah
Kabupaten/Kota; 19. Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 20. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah daerah; 21. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air; 22. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 23. Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 24. Undang-Undang No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan; 25. Kepmen No. 12 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Izin Usaha Kepariwisataan; 26. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi; 27. Permendagri No. 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah; 28. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 29. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum; 30. Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam dan Hayati (konsep 19 Mei 2012, Kementerian Kehutanan); 31. Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang Kawasan Lindung; 32. Undang-Undang No. 11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing; 33. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
17 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
1.7
Laporan Akhir
METODE PENDEKATAN
Pendekatan perencanaan yang dijadikan dasar dalam penyusunan RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara ini ada yang bersifat umum maupun khusus. Pendekatan yang bersifat umum menjadi “Kerangka” perencanaan, sedangkan pendekatan yang bersifat khusus mengarahkan isi perencanaan yang dilakukan. 1.7.1
Pendekatan Umum
Perencanaan Induk Pengembangan Pariwisata pada hakekatnya merupakan langkah awal kegiatan pembangunan Kepariwisataan suatu wilayah. Mengingat merupakan suatu bentuk kajian yang memiliki jangka waktu yang relatif panjang, maka harus diletakkan berbagai dasar yang berfungsi potensi pariwisata daerah perlu memperhatikan dengan seksama kebijakan
pemerintah
pusat
dan
daerah,
ketersediaan
potensi
dan
peluang
pengembangan daerah sektor pariwisata, kesiapan infrastruktur pendukung serta kesiapan masyarakatnya. Secara garis besar, dua pendekatan akan digabungkan dalam rangkaian pekerjaan penyusunan RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara yaitu pendekatan bottom-up dan pendekatan top-down. Pendekatan bottom-up dimaksudkan dengan menampung aspirasi dan permintaan pemerintah daerah Kabupaten/kota terkait dengan potensi sumberdaya wisata di daerah dan pihak lainnya yang berkaitan dengan Kepariwisataan Sumatera Utara. Sedangkan pendekatan top-down mengacu pada arahan yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (Renstra) setiap sektor atau dinas yang terkait dalam pengembangan pariwisata daerah. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan sinergisitas perencanaan pariwisata dalam RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara dengan perencanaan sektor-sektor lain yang terkait serta sinergisitas antara perencanaan pariwisata di tingkat Provinsi dengan di tingkat Kabupaten/kota di Sumatera Utara. Kedua pendekatan tersebut dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) untuk menghasilkan daftar potensi Objek wisata daerah yang secara perundangan sah untuk dilakukan dan jika dilihat ekonominya layak untuk dikembangkan. Pembangunan dan pengembangan yang direncanakan dalam RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara
adalah
suistainable
tourism
(pariwisata
berkelanjutan)
dengan
pendekatan
pemberdayaan pelaku komponen terutama masyarakat sebagai pelaku kunci.
18 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Selain itu akan dikembangkan program capacity building dalam pengelolaan pariwisata yang didalamnya termasuk lembaga pemerintah yang terkait dengan Kepariwisataan di Provinsi Sumatera Utara. Pendekatan lain yang dapat diterapkan adalah pendekatan partisipatif, terutama di daerah tujuan wisata. Melalui pendekatan terakhir ini diharapkan pengembangan pariwisata di masa yang akan datang akan berbasis kepada pemberdayaan masyarakat atau Community Based Tourism (CBT) atau lebih sering dikenal dengan masyarakat sadar wisata yang antara lain dilakukan dengan: 1.
Pendekatan Partisipatif dan Multi Stakeholder Pendekatan ini dilakukan melalui Focus Group Disscussion (FGD) untuk menumbuhkan komitmen
dan
dukungan
daerah
terhadap
penyusunan
Rencana
Induk
Pengembangan Pariwisata yang akan dilakukan. Pendekatan ini diharapkan tidak hanya menyediakan informasi tentang dampak proyek tetapi juga untuk membangun komitmen dan dukungan; 2.
Pendekatan Strategi Promosi Pendekatan semacam ini dilakukan untuk memudahkan calon investor khususnya dan wisatawan umumnya dalam mengidentifikasi dan memilih Daerah Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) yang sesuai dengan tujuan investor maupun wisatawan, serta tindakan yang harus dilakukan dengan cara mengelompokan potensi wisata daerah ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu: a. Kelompok Objek Pariwisata yang Potensial untuk dilakukan Pengembangan (Potential Tourism) dengan memiliki:
Kesesuaian dengan Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ataupun Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD);
Kesesuaian dengan Rencana Strategis (Renstra) sektor-sektor, baik nasional maupun daerah, khususnya bidang pariwisata;
Kesesuaian lokasi investasi sektor pariwisata dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW);
Keterkaitan antar sektor pariwisata dengan wilayah Kabupaten dan provinsi;
19 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
Berpotensi untuk menutup biaya (cost recovery);
Studi Pendahuluan (premilinary study)
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
b. Kelompok Objek Pariwisata Prioritas untuk dilakukan Pengembangan (Priority Tourism) dengan kriteria:
Usulan prioritas Kawasan Wisata Unggulan (KWU);
Berdasarkan kajian pra-kelayakan (pre-feasibility) yang pernah dilakukan oleh Pemerintah daerah atau Pemerintah Provinsi/Pusat, kegiatan pengembangan Objek wisata unggulan dinyatakan ayak, baik dari segi hukum, teknis dan finansial;
Resiko dan pengalokasian resiko telah teridentifikasi;
Pemerintah membantu pengidentifikasian untuk kegiatan pengentasan kemiskinan.
c. Kelompok Objek Pariwisata yang Siap untuk Ditawarkan (Tourism Destination Ready for Offer) dengan kriteria:
1.7.2
Dokumen pendukung sudah lengkap;
Dukungan pemerintah telah disetujui;
Pendekatan Khusus 1.
Pendekatan Pemerataan Pembangunan Daerah Pembangunan wisata Provinsi Sumatera Utara menjadi salah satu alat dalam menyeimbangkan
pertumbuhan
antar
daerah
Provinsi
Sumatera
Utara.
Pertumbuhan Provinsi Sumatera Utara perlu disebarkan ke setiap daerah untuk mendorong pembangunan dan tidak hanya terkonsentrasi di satu tempat. 2.
Pendekatan Pemaksimalan Keterkaitan Antar Sektor Pariwisata dikaitkan dengan sektor ekonomi lain yang potensial di daerah. Dengan perencanaan yang kreatif dan inovatif, pariwisata dikembangkan seiring dengan sektor lain tanpa mengurangi fungsi sektor yang bersangkutan dan saling memperkuat.
3.
Pendekatan Pariwisata Sebagai Bagian dan Proses Budaya Pariwisata
dapat
berperan
sebagai
wadah
pertukaran
budaya.
Tradisi
pertukaran barang maupun pengetahuan antar tuan rumah dan pendatang yang diikuti dengan asimilasi budaya pada tahapan selanjutnya menunjukkan peran pariwisata sebagai agen perubahan.
20 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Pembangunan Kepariwisataan sebagai bagian dari pembangunan budaya masyarakat Provinsi Sumatera Utara, termasuk membudayakan masyarakat agar mau berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata. 4.
Pendekatan Keunikan untuk Menciptakan Keuntungan Kompetitif Keunikan sumberdaya yang dimiliki suatu daerah, merupakan suatu rahmat yang jika dikelola dengan balk dapat memberikan keuntungan bagi berbagai pihak. Persaingan dalam Kepariwisataan yang semakin tajam, menuntut setiap daerah untuk terus menggali potensi sumber daya agar berdaya jual, diminati dan dikunjungi wisatawan. Keunikan tidak hanya bersifat dapat dinikmati langsung, tetapi harus digali dari sumber daya yang dimiliki dan interpretasikan dengan baik, sehingga dapat menjadi daya tarik wisata.
1.8
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan dalam laporan akhir ini disajikan dalam 6 (enam) bab yang keseluruhannya merupakan suatu rangkaian proses yang disajikan dengan struktur bahasan, sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab awal ini akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup yang terbagi ke dalam ruang lingkup daerah, ruang lingkup pekerjaan dan ruang lingkup substansi, jangka waktu perencanaan, landasan hukum, metode pendekatan dan sistematika pembahasan. BAB 2 KEBIJAKSANAAN DAN KAJIAN TEORITIS Pada bagian ini akan diuraikan Kebijaksanaan Pengembangan Pariwisata Nasional, Provinsi dan Kabupaten, Visi dan Misi Provinsi Sumatera Utara serta landasan teori yang terdiri dari beberapa pengertian yang berkaitan dengan pariwisata dan pengembangannya, teori-teori mengenai pengembangan pariwisata.
21 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
BAB 3 GAMBARAN UMUM PROVINSI SUMATERA UTARA Gambaran umum Provinsi Sumatera Utara berisi mengenai kondisi fisik, struktur tata ruang, pemanfaatan lahan, sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana daerah, transportasi dan kondisi Kepariwisataan. BAB 4 POTENSI DAN PERMASALAHAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA Pada bab ini diuraikan mengenai potensi dan daya tarik wisata, ketersediaan dan kebutuhan sarana dan prasarana, pasar wisata, sumber daya pengelola pariwisata dan permasalahan pengembangan pariwisata di Provinsi Sumatera Utara. BAB 5 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH (RIPPARDA) PROVINSI SUMATERA UTARA Pada bab ini akan diuraikan mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pengembangan pariwisata yang meliputi: program pengembangan kawasan wisata unggulan (KWU) Provinsi dan penentuan prioritas program pengembangan kawasan wisata unggulan Provinsi Sumatera Utara. BAB 6 KEBIJAKAN, STRATEGI DAN ARAHAN PROGRAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PROVINSI SUMATERA UTARA Pada bab enam yang merupakan bab terakhir dari Rencana Pengembangan Pariwisata
Daerah
(RIPPARDA)
Provinsi
Sumatera
Utara
berisikan
kebijakan,
perumusan strategi dan arahan program pengembangan pariwisata Sumatera Utara yang disusun berdasarkan potensi dan permasalahan masing-masing kawasan serta visi, misi dan arahan umum kebijakan pengembangan pariwisata di Provinsi Sumatera Utara.
22 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Bab 2 Kebijaksanaan dan Kajian Teoritis
2.1
KEBIJAKSANAAN PENGEMBANGAN PARIWISATA
2.1.1
Arahan Kebijaksanaan Pengembangan Pariwisata Nasional
Kepariwisataan nasional adalah tatanan yang menyeluruh dari segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata yang mencakup berbagai aspek kehidupan dalam upaya menunjang pencapaian cita-cita nasional, yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, menunjukkan
adanya kesungguhan
dalam
upaya pengembangan
kegiatan pariwisata secara nasional. Kepariwisataan nasional memiliki potensi besar yang apabila pemanfaatannya dilakukan secara optimal dan dikelola dengan profesional akan mampu menopang keberhasilan pembangunan nasional. Oleh karena itu Kepariwisataan dibangun berdasarkan prinsip: 1. Menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengejawantahan dari konsep hidup dalam keseimbangan hubungan antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antara manusia dan sesama manusia, dan hubungan antara manusia dan lingkungan; 2. Menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan lokal; 3. Memberi
manfaat
untuk
kesejahteraan
rakyat,
keadilan,
kesetaraan,
dan
proporsionalitas; 4. Memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup; 5. Memberdayakan masyarakat setempat; 6. Menjamin keterpaduan antarsektor, antar daerah, antara pusat dan daerah yang merupakan satu kesatuan
sistemik dalam kerangka otonomi daerah, serta
keterpaduan antarpemangku kepentingan;
23 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
7. Mematuhi kode etik Kepariwisataan dunia dan kesepakatan internasional dalam bidang pariwisata; dan 8. Memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Landasan normatif yang fundamental yang melandasi kebijakan pengembangan pariwisata bersumber pada pasal 32 UUD 1945 yang membebani pemerintah dengan tanggung jawab untuk memajukan kebudayaan nasional; pasal 33 ayat 2 yang mengamanatkan bahwa cabang-cabang produksi yang penting yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, dan pasal 33 ayat 3 yang menyatakan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Landasan normatif ini menjiwai substansi pembangunan pariwisata
yang
diinterpretasikan
sebagai
upaya
untuk
mengembangkan
dan
mengamanatkan Objek dan daya tarik wisata yang terwujud, antara lain, dalam bentuk kekayaan alam yang indah, keragaman flora dan fauna, kemajemukan tradisi dan seni budaya, serta peninggalan sejarah purbakala yang dimiliki bangsa Indonesia. Dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
pembangunan,
pengembangan
Kepariwisataan, memiliki: a.
Makna politis, sebagai upaya memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa guna menggalang persatuan dan kesatuan;
b.
Makna ekonomis, sebagai upaya untuk memperkuat perekonomian negara;
c.
Makna sosial budaya, sebagai upaya untuk mempertinggi kesadaran dan kesediaan untuk mempertahankan kebudayaan dan kepribadian bangsa.
Oleh karena itu, sifat pengembangan Kepariwisataan nasional, adalah: a.
Terbuka, dalam menyesuaikan diri terhadap perkembangan kemajuan zaman tetapi tetap berkepribadian Indonesia;
b.
Pragmatis, dikembangkan sesuai dengan kemampuan Negara dan Bangsa Indonesia;
c.
Menganut prinsip “Ambeg Paramarta”, yaitu mendahulukan kepentingan nasional yang lebih tinggi;
d.
Multi disiplin, multi upaya dan multi dimensi;
e.
Selektif, hanya memilih yang tepat dan sesuai dengan kepentingan nasional;
f.
Berwawasan internasional, tetapi tetap berkebudayaan nasional.
24 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Dalam pengembangan Kepariwisataan, ada asas-asas yang harus diperhatikan, yaitu: a.
Asas manfaat, bahwa pengembangan Kepariwisataan harus dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya baik secara langsung maupun tidak langsung;
b.
Asas usaha bersama dan kekeluargaan, artinya penyelenggaraan Kepariwisataan harus diarahkan dalam rangka pencapaian cita-cita dan aspirasi bangsa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk kepentingan bersama dan dijiwai semangat kekeluargaan;
c.
Asas adil dan merata, pengembangan Kepariwisataan nasional harus menghasilkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di pelosok tanah air;
d.
Asas
perikehidupan
dan
keseimbangan,
Kepariwisataan
nasional
harus
dapat
mewujudkan perikehidupan yang seimbang materiil dan spiritual baik dalam hubungan antara sesama manusia dengan lingkungan dan antara manusia dengan Tuhannya; e.
Asas
kepercayaan
pada
diri
sendiri,
Kepariwisataan
nasional
harus
mampu
meningkatkan dan menumbuhkan kepercayaan kepada diri sendiri, sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan jati diri bangsa Indonesia. Kebijakan pembangunan Kepariwisataan nasional telah disusun pemerintah dalam upaya mencapai target untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor penghasil devisa terbesar, diatas sektor minyak dan gas bumi. Kebijakan-kebijakan dan strategi yang telah dirumuskan untuk mencapai target sektor pariwisata, adalah sebagai berikut: 1.
Pemasaran Strategi pemasaran diarahkan pada hal-hal berikut: a. Peningkatan efektifitas promosi melalui kampanye promosi pariwisata pada daerah asal wisatawan yang potensial, terutama di kawasan Asia Pasifik. b. Peningkatan kegiatan promosi terpadu antara sektor pariwisata, perdagangan dan investasi serta jasa tenaga kerja dalam wadah Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) serta peningkatan hubungan antar Negara (bilateral, sub-regional dan regional).
25 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
2.
Laporan Akhir
Produk Wisata Produk wisata diutamakan pada dua kegiatan berikut: a. Pemantapan pengembangan produk wisata di daerah wisata Kawasan Pantai Barat Sumatera Utara dengan melakukan usaha-usaha ekstensifikasi, intensifikasi dan konsolidasi produk. b. Peningkatan daya saing produk wisata di pasar internasional, melalui inovasi dan diversifikasi (misalnya pengembangan wisata bahari, agrowisata, ecotourism, dan wisata minat khusus lainnya), upaya standarisasi dan pemantauan mutu produk.
3.
Prasarana dan Aksesibilitas a. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana umum seperti jaringan jalan, jaringan listrik,
jaringan
air
bersih,
dan
jaringan
telekomunikasi
untuk
mempercepat
pengembangan Objek dan daya tarik wisata dan kawasan pariwisata. b. Peningkatan aksesibilitas (udara, laut, dan darat) ke dan dari Negara sumber wisatawan dan antar daerah di Indonesia melalui percepatan perluasan fasilitas bandara, pelabuhan laut, dan terminal darat di lokasi tertentu melalui kemitraan swasta. c. Swastanisasi atau aliansi penerbangan nasional dengan penerbangan asing untuk meningkatkan kapasitas tempat duduk. 4.
Investasi a. Pengarahan investasi pada pengembangan pariwisata ke Kawasan Timur Indonesia melalui pemberian insentif dan kemudahan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah dengan tetap mendorong peningkatan investasi di Kawasan Barat Indonesia, agar pengembangan pariwisata merata di setiap kawasan. b. Pengupayaan percepatan penyelesaian penataan ruang dan peruntukan tanah yang pasti untuk mendukung kemudahan dan keamanan investasi pariwisata.
26 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
5. Perdaerahan a. Penyesuaian pembangunan daerah tujuan wisata, dengan potensi masing-masing dengan
mempertimbangkan
sasaran
pasar
utama
yang
akan
diraih
dan
pertimbangan terhadap tahap perkembangan daerah tujuan wisata, yaitu pada tahap lemah, tumbuh, kuat dan terancam. b. Pemantapan keterpaduan dan komplementaritas pengembangan antara daerah yang satu dengan daerah lain, dan yang didukung oleh pengembangan jaringan perhubungan. 6.
Lingkungan a. Pembangunan pariwisata mengacu pada peningkatan kualitas dan
ramah
lingkungan serta melibatkan peranserta masyarakat setempat. b. Penerapan
ketentuan-ketentuan
mengenai
daya
dukung
lingkungan
dalam
pengelolaan dan pembangunan sarana Kepariwisataan. 7.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Peningkatan
kualitas
informasi
Kepariwisataan
dan
sistem
pelayanan
melalui
komputerisasi dan teknologi komunikasi serta pemanfaatan jaringan informasi global (internet, computer reservation system, dan lain-lain). 8.
Bina Masyarakat Sadar Wisata Penggalangan kampanye nasional sadar wisata secara berkelanjutan guna mendorong dan meningkatkan koordinasi dan peran serta masyarakat dalam pembangunan Kepariwisataan perlu terus dilakukan.
9.
Sumberdaya Manusia a. Peningkatan keterampilan profesionalisme tenaga kerja pariwisata melalui diklat pariwisata dengan mengacu pada kurikulum yang standar, sertifikasi, dan akreditasi. b. Peningkatan kemampuan aparat pembina Kepariwisataan di semua jajaran pemerintah, khususnya di Kabupaten/Kota. c. Peningkatan peran pihak swasta dalam usaha peningkatan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan diklat pariwisata.
27 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
10. Kelembagaan dan Pengaturan a. Pemantapan sistem informasi dan manajemen disetiap unit untuk mendukung efektivitas proses pengambilan keputusan. b. Penyesuaian produk pengatuan berdasarkan perkembangan dan tantangan yang akan dihadapi pada perekonomian terbuka dan perdagangan bebas pada masa yang akan datang dengan berlakunya AFTA, APEC dan GATS/WTO. Upaya pengembangan Kepariwisataan nasional, adalah agar potensi wisata yang dimiliki Negara Indonesia sebagai alternatif penunjang pembangunan nasional. Upaya ini dijabarkan melalui Rencana Induk Pengembangan Pariwisata setiap Provinsi.
2.1.2
Arahan Kebijaksanaan Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara
Dalam struktur perdaerahan, perencanaan pariwisata nasional yang tercantum di RIPPARNAS, Provinsi Sumatera Utara termasuk dalam Daerah A bersama dengan Batam. Jika dilbandingkan dengan provinsi-provinsi yang ada di daerah B dan C (Bali dan NTB) aspek pembangunan, termasuk
pariwisata
sudah
sangat
maju
dan
berkembang.
Pengembangan pariwisata di provinsi-provinsi yang termasuk dalam daerah A diharapkan mampu mengurangi kesenjangan regional, sektoral, maupun antar golongan. Kualitas sektor pariwisata yang baik melalui konsolidasi produk-produk wisata yang ada dan pemberian nilai tambah merupakan visi yang akan dicapai dalam pembangunan pariwisata di daerah A. Provinsi-provinsi yang termasuk dalam daerah A diarahkan untuk menjadi tujuan wisata dunia. Berdasarkan arahan kebijakan pengembangan pariwisata nasional tersebut, peran dan kedudukan
Provinsi Sumatera Utara dalam pengembangan pariwisata nasional sangat
penting dan strategis. Penting, karena pengembangan pariwisata
Sumatera Utara harus
turut mengurangi kesenjangan pembangunan yang ada, terutama antara daerah Barat dan Timur Indonesia. Strategis, karena penetapan daerah A sebagai tujuan wisata dunia terutama untuk daerah Asia Tenggara yang dekat dengan Malaysia dan Singapura serta diharapkan juga kedepannya dapat memacu perkembangan pariwisata Sumatera Utara sehingga dapat menjadi mitra terdepan bagi D.K.I. Jakarta, Provinsi Bali, dan D.I. Yogyakarta yang sudah maju dan berkembang lebih dulu, serta sangat dikenal oleh wisatawan dari negara-negara lain.
28 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Posisi sektor pariwisata
Laporan Akhir
daerah sangat penting sebagai salah satu bisnis inti Provinsi
Sumatera Utara. Dengan penetapan pariwisata sebagai salah satu bisnis inti, perhatian pemerintah
terhadap
pengembangan
pariwisata
akan
bertambah
besar
dan
pembangunan pariwisata menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Keunggulan sektor pariwisata dalam konteks Provinsi Sumatera Utara ditunjukkan pula dengan posisi sektor pariwisata di Kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara. Daerah yang telah menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yaitu lain Kota Medan, Kabupaten Langkat, Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Samosir dan Kepulauan Nias yang meliputi: Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, dan Kabupaten Nias Selatan. Walaupun sektor pariwisata bukan sebagai sektor unggulan daerah, peran penting pariwisata sebagai sumber pendapatan utama daerah dirasakan oleh beberapa Kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara. Tujuan pengembangan pariwisata yang tercantum dalam RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara adalah memandang pariwisata sebagai bagian dalam mewujudkan dan mengisi pola pembangunan pariwisata nasional, dan salah satu kegiatan ekonomi serta sumber pendapatan daerah. Tujuan pengembangan pariwisata yang telah ditetapkan ini diharapkan
dapat memacu perkembangan pariwisata Kabupaten/Kota di Provinsi
Sumatera Utara. Provinsi Sumatera Utara memiliki tema wisata yaitu mengedepankan keragaman daya tarik untuk memperkuat daya saing produk wisata. Oleh karena itu, untuk kepentingan perencanaan ditentukan kawasan-kawasan wisata yang memiliki keunggulan daya tarik dan dapat dijadikan sebagai kawasan wisata unggulan (KWU) Provinsi, atau yang akan diunggulkan oleh Kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara sebagai kawasan wisata unggulan Kabupaten/Kota. Kebijakan pengembangan pariwisata Provinsi
Sumatera Utara, mencakup kebijakan
pengembangan perdaerahan, pengembangan produk wisata, pengembangan pasar dan pemasaran, serta pengembangan SDM dan kelembagaan.
29 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
A.
Laporan Akhir
Kebijakan pengembangan perdaerahan pariwisata, adalah:
RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara difokuskan pada pengembangan kawasan wisata unggulan Provinsi dan kawasan wisata unggulan Kabupaten/kota untuk memperkuat daya saing pariwisata di Sumatera, Jawa dan Bali;
Pengembangan kawasan wisata unggulan Provinsi didasarkan pada daya tarik wisata unggulan yang membentuk suatu tema atau konsep yang berbeda antar kawasan, dalam kerangka saling melengkapi dan memperkuat daya tarik yang ditawarkan, dengan tidak memandang batas administratif daerah;
Pengembangan kawasan wisata unggulan Provinsi dan penyediaan sarana prasarana penunjang pariwisata diprioritaskan di daerah yang relatif belum berkembang, dalam kerangka mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah;
Pusat pengembangan pariwisata di setiap kawasan wisata unggulan Provinsi berfungsi sebagai pusat kegiatan wisata kawasan dan penyedia fasilitas, serta sebagai pusat penyebaran pengembangan kegiatan wisata ke daerah lain yang masih termasuk dalam satu kawasan wisata.
B.
Kebijakan pengembangan produk wisata, adalah:
Produk wisata
Sumatera Utara dikembangkan dalam kerangka memberikan
manfaat bagi lingkungan fisik, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat Sumatera Utara secara berkelanjutan dan bertanggung jawab;
Produk wisata unggulan yang dikembangkan adalah produk wisata unik, tradisi khas Sumatera Utara, dan mencerminkan jati diri masyarakat
Sumatera Utara yang
berakar pada alam dan budaya Sumatera Utara;
Produk wisata unggulan dikembangkan untuk menciptakan keragaman daya tarik wisata Sumatera Utara sehingga berdaya saing dan memperkuat daya tarik Provinsi, khususnya dalam tingkat nasional;
30 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Pengembangan produk wisata unggulan harus mendukung upaya konservasi/ preservasi dan bahkan rehabilitasi dan pemberdayaan
masyarakat dengan
memperhatikan daya dukung spesifik setiap daerah;
Pengembangan produk wisata unggulan diarahkan pada produk wisata berkualitas yang memenuhi standar nasional dan internasional, melalui pengawasan yang menerus.
C.
Kebijakan pengembangan pasar dan pemasaran, adalah:
Mengembangkan segmen pasar wisatawan eksisting
Sumatera Utara sambil
menumbuhkembangkan pasar wisatawan potensial lainnya;
Mengembangkan
segmen
pasar
wisatawan
Sumatera
Utara
berdasarkan
karakteristik kawasan wisata unggulan maupun produk wisata utama yang ditawarkan;
Mengembangkan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik pasar wisatawan yang menjadi sasaran di tiap kawasan wisata unggulan;
Mengembangkan pendekatan pemasaran pariwisata terpadu, dengan tema yang jelas, secara terorganisir, efisien dan efektif.
D.
Kebijakan pengembangan sumber daya manusia, adalah:
Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, terutama di daerah tertinggal, baik profesional maupun tenaga terampil;
Peningkatan kualitas pelayanan pariwisata khususnya SDM yang berhadapan langsung dengan wisatawan;
Pemberdayaan masyarakat lokal dalam kegiatan pariwisata di daerahnya;
Peningkatan pemahaman, pengetahuan, kesadaran seluruh pelaku pariwisata (termasuk masyarakat) terhadap pariwisata.
31 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
E.
Laporan Akhir
Kebijakan pengembangan kelembagaan, adalah:
Peningkatan
koordinasi
Kabupaten/Kota di
dan
konsolidasi
antar
Sumatera Utara, antara
lembaga
dan
antar
daerah
Provinsi Sumatera Utara dengan
daerah/ Provinsi lain/ nasional/ internasional melalui lembaga terkait pariwisata dan budaya, termasuk komitmen dari para pengambil keputusan yang terkait dengan pariwisata;
Pengembangan kelembagaan, sistem dan penyederhanaan prosedur perijinan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif;
Peningkatan kemitraan antara institusi/ lembaga;
Pengembangan kelembagaan dalam hal perpajakan dan retribusi;
Pengembangan kelembagaan dalam pemasaran dan promosi.
2.1.3
Arahan Kebijaksanaan Pengembangan Pariwisata Daerah Provinsi Sumatera Utara
Pembangunan Kepariwisataan diarahkan kepada peningkatan/pengembangan usaha Kepariwisataan agar menjadi sektor andalan yang turut menggerakkan kegiatan ekonomi lainnya, lapangan kerja, pendapatan
masyarakat dan pendapatan daerah lebih
meningkat. Kepariwisataan daerah Provinsi Sumatera Utara diharapkan menjadi andalan perekonomian daerah berdasarkan sumberdaya alam dan budaya lestari dan agamis dalam arti: 1. Pendorong pertumbuhan ekonomi daerah; 2. Meningkatkan kontribusi PAD secara berarti; 3. Wisata alam dan budaya merupakan basis pengembangan pariwisata dan; 4. Memperhatikan kelestarian sumberdaya alam, budaya dan nilai-nilai agama.
32 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Kebijaksanaan sektor pariwisata Provinsi Sumatera Utara, antara lain meliputi: 1. Peningkatan mutu sarana dan prasarana serta pelayanan jasa pariwisata dan jasa penunjang dengan tetap memelihara kebudayaan daerah; 2. Pembinaan pelestarian peninggalan sejarah dan promosi Objek-Objek pariwisata; dilakukan sesuai dengan perkembangan Kepariwisataan; 3. Kegiatan Kepariwisataan diarahkan untuk penggalian Objek wisata baru. Untuk menunjang terselenggaranya pembangunan Kepariwisataan secara lebih berdaya guna dan berhasil guna, perlu didukung dengan adanya pelaksanaan promosi atas seluruh potensi dan sarana parawisata yang dimiliki secara berkesinambungan, terencana, terarah dan terpadu serta dengan mewujudkan SDM Kepariwisataan yang berkualitas dengan jalan peningkatan pendidikan Kepariwisataan untuk menuju Daerah Tujuan Wisata (DTW). Sasaran pembangunan pariwisata Provinsi Sumatera Utara, adalah: 1. Terkelolanya seluruh potensi pariwisata secara lebih profesional dengan melibatkan peran aktif masyarakat dan pengusaha/ swasta yang sejalan dengan kepentingan penataan ruang, peningkatan pendapatan asli daerah, pengembangan seni dan budaya daerah serta pelestarian lingkungan; 2. Mewujudkan Provinsi Sumatera Utara menjadi daerah tujuan wisata regional; 3. Memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong penggunaan produk lokal. 4. Menjadikan kegiatan pariwisata menjadi kegiatan masyarakat dan pemerintah; Menjaga
kelestarian
serta
memupuk
rasa
cinta
alam
dan
budidaya
serta
memperhatikan nilai-nilai agama. Strategi kebijaksanaan dalam pengembangan pariwisata, antara lain: 1. Pengembangan dan penataan Objek serta daya tarik wisata dan menggali Objek dan daya tarik wisata baru; 2. Membangun, mengembangkan sarana dan prasarana pendukung Kepariwisataan; 3. Meningkatkan promosi Kepariwisataan untuk mewujudkan
Provinsi Sumatera Utara
sebagai tujuan wisata; 4. Meningkatkan pendidikan dan latihan Kepariwisataan guna lebih terampil dan mampu bagi tenaga usaha pariwisata dan aparat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara;
33 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
5. Menggali, melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah serta memelihara dan melestarikan benda-benda purbakala sebagai peninggalan sejarah dan aset daerah; 6. Meningkatkan peranan sektor pariwisata sebagai lapangan kerja, sumber pendapatan daerah dan masyarakat; 7. Melestarikan dan menertibkan sarana transportasi berciri khas daerah (becak) yang berdimensi wisata.
34 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
2.2
KAJIAN TEORITIS
2.2.1
Pengertian-Pengertian
Laporan Akhir
Dalam UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan disebutkan, bahwa yang dimaksud dengan wisata adalah kegiatan Perjalananan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati Objek dan daya tarik wisata. Orang yang melakukan kegiatan wisata disebut wisatawan. Oka A. Yoeti menyatakan bahwa istilah wisatawan harus diartikan sebagai seorang, tanpa membedakan ras, kelamin, bahasa dan agama, yang memasuki daerah suatu negara yang mengadakan perjanjian yang lain daripada negara dimana orang itu biasanya tinggal dan berada disitu kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari 6 bulan, di dalam jangka waktu 12 bulan berturut-turut, untuk tujuan non migran yang legal, seperti Perjalananan wisata, rekreasi, olahraga, kesehatan, alasan keluarga, studi, ibadah keagamaan atau urusan usaha (business). Pariwisata,
adalah
segala
sesuatu
yang
berhubungan
dengan
wisata,
termasuk
pengusahaan Objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (UU No. 10 Tahun 2009). Sedangkan pengertian pariwisata menurut (A. Hari Karyono, 1997 : 15) dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu secara: 1.
Umum Pariwisata, adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus, dan melayani kebutuhan wisatawan.
2.
Teknis Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok didalam daerah Negara sendiri atau di negara lain. Kegiatan tersebut dengan menggunakan kemudahan, jasa, dan faktor penunjang lainnya yang
diadakan
oleh
pemerintah
dan
atau masyarakat, agar
dapat
mewujudkan keinginan wisatawan. Kemudahan dalam batasan pariwisata maksudnya antara lain berupa fasilitas yang memperlancar arus kunjungan wisatawan. Misalnya dengan memberikan bebas visa, prosedur pelayanan yang cepat dipintu-pintu masuk dan keluar, tersedianya transportasi dan akomodasi yang cukup. Faktor penunjangnya adalah prasarana dan utilitas umum, seperti jalan raya, penyediaan air minum, listrik, tempat penukaran uang, pos dan telekomunikasi dan sebagainya.
35 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Kepariwisataan, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Artinya semua kegiatan dan urusan yang ada kaitannya dengan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan pariwisata baik yang dilakukan pemerintah, pihak swasta dan masyarakat. Penyelenggaraan Kepariwisataan dilaksanakan berdasarkan asas manfaat, usaha bersama dan kekeluargaan, adil dan merata, perikehidupan dalam keseimbangan, dan kepercayaan pada diri sendiri. Penyelenggaraan Kepariwisataan bertujuan, untuk: 1.
Memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan, dan meningkatkan mutu Objek dan daya tarik wisata;
2.
Memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan antar bangsa;
3.
Memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja;
4.
Meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat;
5.
Mendorong pendayagunaan produksi nasional.
Sisi penyediaan pariwisata terdiri dari empat komponen yaitu (Clare A. G,1979:69): 1.
Informasi dan Promosi, motivasi untuk melakukan kunjungan wisata dapat dimiliki seseorang
tetapi
mungkin
saja
ia
tidak
tahu
cara
melakukannya.
Sehingga
pengetahuan terhadap daerah tujuan wisata sangat ditentukan oleh ketersediaan informasi. 2.
Fasilitas, ketersediaan fasilitas pelayanan berkaitan dengan daya tarik suatu daerah tujuan wisata, seperti fasilitas transportasi yang akan membawanya dari dan ke daerah tujuan wisata yang ingin dikunjunginya, fasilitas akomodasi yang merupakan tempat tinggal sementara di tempat atau di daerah tujuan yang akan dikunjunginya, fasilitas catering service yang dapat memberikan pelayanan mengenai makanan dan minuman sesuai dengan selera masing-masing, fasilitas perbelanjaan dimana wisatawan dapat membeli barang-barang souvenir khas dari daerah wisata tersebut, dan termasuk juga infrastruktur yang baik.
3.
Daya Tarik, suatu Objek wisata akan berkembang apabila mempunyai daya tarik. Faktor daya tarik inilah yang akan mendorong wisatawan untuk mengunjunginya. Daya tarik suatu daerah tujuan wisata dapat dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu sifat khas alam, wisata buatan, dan wisata budaya. Daya tarik wisata ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya jenis atraksi wisata. Atraksi wisata adalah suatu tempat atau area yang memiliki suatu karakteristik/ daya tarik tertentu dan fasilitas wisata yang dapat menarik
36 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
para pengunjung atau wisatawan untuk dapat berwisata atau berekreasi menikmatinya (Ben Hainin, 1998). 4.
Aksesibilitas, jarak antara tempat tinggal dengan daerah tujuan wisata, merupakan faktor yang sangat penting. Pengembangan pariwisata sangat bergantung pada kemudahan pencapaian daerah tujuan wisata.
Objek wisata, adalah perwujudan ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya, sejarah bangsa, keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan (A. Hari Karyono, 1997 : 27). Sedangkan Objek dan daya tarik wisata berdasarkan UU No. 10 Tahun 2009, adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Secara teoritis penentu kunjungan wisata adalah faktor lokasi dan faktor Objek wisata. Pengaruh
faktor
lokasi
terhadap
perkembangan
pariwisata
suatu
daerah
dapat
diungkapkan melalui penilaian rute Perjalananan wisata. Jenis pariwisata yang didasarkan pada Objek wisata dapat dibedakan menjadi (Oka A. Yoeti, 1993 : 114): 1.
Cultural Tourism Yaitu jenis pariwisata, dimana motivasi orang-orang untuk melakukan Perjalananan disebabkan karena adanya daya tarik dari seni budaya suatu tempat atau daerah. Dalam hal ini, Objek yang daya tariknya bersumber pada kebudayaan, seperti peninggalan sejarah, museum, atraksi kesenian, dan Objek lain yang berkaitan dengan budaya. Jadi, Objek kunjungannya adalah warisan nenek moyang, benda-benda kuno.
2.
Recuperriational Tourism Biasanya disebut sebagai pariwisata kesehatan. Tujuan daripada orang-orang untuk melakukan Perjalananan, adalah untuk menyembuhkan suatu penyakit dengan kegiatan seperti mandi di sumber air panas, mandi di lumpur atau mandi susu di Eropa, mandi kopi di Jepang yang katanya membuat orang menjadi awet muda.
3.
Commercial Tourism Disebut sebagai pariwisata perdagangan, karena Perjalananan wisata dikaitkan dengan kegiatan perdagangan baik nasional maupun internasional, dimana sering diadakan kegiatan pameran, seminar, dan lain-lain.
4.
Sport Tourism Biasanya disebut dengan istilah pariwisata olahraga. Yang dimaksud dengan jenis pariwisata ini ialah Perjalananan orang-orang yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olahraga di suatu tempat atau negara tertentu. Seperti Olympiade, All England, pertandingan tinju atau sepakbola.
37 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
5.
Laporan Akhir
Political Tourism Biasanya disebut sebagai pariwisata politik, yaitu suatu Perjalananan yang tujuannya untuk melihat atau menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan kegiatan suatu negara, apakah ulang tahun atau peringatan tertentu. Seperti, Hari Angkatan Perang Indonesia, Parade 1 Mei di Tiongkok atau 1 Oktober di Rusia.
6.
Sosial Tourism Pariwisata sosial jangan hendaknya diasosiasikan sebagai suatu peristiwa yang berdiri sendiri. Pengertian ini hanya dilihat dari segi penyelenggaraannya saja yang tidak menekankan untuk mencari keuntungan, seperti misalnya Study Tour, Picnic atau Youth Tourism yang sekarang kita kenal dengan Pariwisata Remaja.
7.
Religion Tourism Yaitu jenis pariwisata dimana tujuan Perjalananan yang dilakukan adalah untuk melihat atau menyaksikan upacara-upacara keagamaan, misalnya ikut naik Haji Umroh bagi orang yang beragama Islam, atau agama Hindu-Bali di Sakenan Bali. Untuk lebih jelasnya pendapat para pakar pariwisata mengenai factor pembentuk daya tarik wisata dapat dilihat pada Tabel II.1.
Tabel II.1 Faktor Pembentuk Daya Tarik Wisata Menurut Para Pakar Pariwisata No.
Pakar Pariwisata
1
Douglas G. Pearce
Faktor Daya Tarik Atraksi wisata transportasi, akomodasi, fasilitas dan prasarana Cuaca, pemandangan, fasilitas, sejarah dan
2
Robinson
3
Robert W. Mc. Intosh
budaya, aksesibilitas dan akomodasi
Sumber alam, prasarana, transportasi, sarana dan keramah tamahan
4
Alam sosial budaya, sejarah dan fasilitas rekreasi
Charles Gearing
Sumber: Rangkuman dari berbagai sumber
Pengembangan pariwisata, adalah suatu usaha didalam pendayagunaan potensi sumber daya alam yang menjadikan daya tariknya sebagai Objek wisata yang diharapkan dapat mendorong pengembangan Objek-Objek wisata lain sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah, serta dapat memperluas lapangan usaha bagi masyarakat sekitar.
38 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Usaha pariwisata, adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan Objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut. Usaha pariwisata digolongkan ke dalam: 1.
Usaha jasa pariwisata; Usaha jasa pariwisata meliputi penyediaan jasa perencanaan, jasa pelayanan, dan jasa penyelenggaraan pariwisata (UU No 10 Pasal 14 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan). Usaha jasa pariwisata meliputi antara lain:
2.
Daya tarik wisata;
Kawasan pariwisata;
Jasa transportasi wisata
Jasa Perjalananan wisata;
Jasa makanan dan minuman;
Penyediaan akomodasi;
Penyediaan kegiatan hiburan dan rekreasi;
Penyelenggaran pertemuan, Perjalanan insentif, konferensi, dan pameran;
Jasa Informasi pariwisata;
Jasa konsultan pariwisata;
Jasa Pramuwisata;
Wisata tirta, dan;
Spa.
Pengusahaan Objek dan daya tarik wisata; Pengusahaan Objek dan daya tarik wisata, meliputi kegiatan membangun dan mengelola Objek dan daya tarik wisata beserta prasarana dan sarana yang diperlukan atau kegiatan mengelola Objek dan daya tarik wisata yang telah ada. Pengusahaan Objek dan daya tarik wisata dikelompokkan ke dalam: a.
b.
39 |
Pengusahaan Objek dan daya tarik wisata alam, meliputi:
Pengelolaan dan pemanfaatan taman nasional
Pembangunan dan pengelolaan taman wisata
Pembangunan dan pengelolaan taman hutan raya
Pengelolaan taman laut
Pengusahaan Objek dan daya tarik wisata budaya, meliputi:
Pengelolaan peninggalan sejarah
Pengelolaan dan/ atau pembangunan museum
Pembangunan dan/ atau pengelolaan pusat-pusat kesenian dan budaya
Pembangunan dan pengelolaan taman rekreasi
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
c.
3.
Laporan Akhir
Pembangunan dan pengelolaan tempat hiburan
Pembangunan dan pengelolaan taman satwa
Pengelolaan monumen
Pengusahaan Objek dan daya tarik wisata minat khusus
Pengelolaan lokasi-lokasi wisata buru
Pengelolaan wisata agro
Pembangunan dan pengelolaan wisata tirta
Pengelolaan lokasi-lokasi wisata petualangan alam
Pembangunan dan pengelolaan wisata gua
Pembangunan dan pengelolaan wisata kesehatan
Pemanfaatan pusat-pusat dan tempat-tempat budaya, industry dan kerajinan
Usaha sarana pariwisata; Usaha
sarana
pariwisata
meliputi
kegiatan
pembangunan,
pengelolaan
dan
penyediaan fasilitas, serta pelayanan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pariwisata. Usaha sarana pariwisata dapat berupa jenis-jenis usaha: a.
Penyediaan akomodasi
b.
Penyediaan makan dan minum
c.
Penyediaan angkutan wisata
d.
Penyediaan sarana wisata tirta
e.
Kawasan pariwisata
Kawasan strategis pariwisata, merupakan bagian integral dari rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan
rencana tata ruang wilayah
kabupaten/kota. (UU No.10,2009). Kawasan pariwisata, adalah suatu lahan dengan batas tertentu, yang sebagian atau seluruhnya diperuntukkan bagi pengembangan dan atau telah memiliki kelengkapan prasarana dan sarana pariwisata serta sistem pengelolaannya. Selain keunikan yang bernilai tinggi perlu diperhatikan kelengkapan prasarana dan sarana wisata pada Objek wisata. Prasarana, adalah fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian berjalan dengan lancer sedemikian rupa, sehingga memudahkan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Sedangkan sarana Kepariwisataan, adalah saranasarana yang memberikan pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan. Untuk lebih jelasnya pendapat para ahli mengenai jenis prasarana dan sarana pariwisata dapat dilihat pada Tabel II.2.
40 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel II.2 Jenis Prasarana dan Sarana Menurut Para Ahli No. 1
Lothar A. Krack Prasarana a.
Salah Wahab
Prasarana Perekonomian Pengangkutan Prasarana Komunikasi Utilitas Sistem Perbankan Prasarana Sosial Sistem Pendidikan Pelayanan Kesehatan Faktor Keamanan Petugas
b.
Oka A. Yoeff
Prasarana a. b. c.
Prasarana Umum Kebutuhan Prasarana Kepariwisataan Receptive tourist plant Residential tourist plant Recreative tourist plant
2
Sarana a. b. c.
Sarana Pokok Kepariwisataan Sarana Pelengkap Kepariwisataan Sarana Penunjang Kepariwisataan
Sumber: Rangkuman dari berbagai sumber
Berdasarkan tabel tersebut diatas menurut Lothar A Krack (Oka A. Yoeti,1985:172) dalam bukunya International Tourism membagi prasarana atas dua bagian, yaitu: 1.
Prasarana Perekonomian: a. Pengangkutan Pengangkutan yang dapat membawa para wisatawan dari negara biasanya tinggal, ke tempat atau negara yang merupakan daerah tujuan wisata. Prasarana pengangkutan ini meliputi bus, taksi, kereta api, kapal laut dan kapal udara. b. Prasarana komunikasi Dengan tersedianya prasarana komunikasi akan dapat mendorong para wisatawan tidak akan ragu-ragu meninggalkan rumah dan anak-anaknya, karena tersedianya prasarana komunikasi di Negara yang dikunjungi. Yang termasuk kelompok ini adalah radio, televisi, telepon, dan surat kabar. c. Kelompok yang termasuk "Utilities" Meliputi persediaan air minum, listrik, sumber energi, dan sistem irigasi. d. Sistem perbankan Yang termasuk kelompok ini, adalah bank, money changer dan ATM.
41 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
2.
Laporan Akhir
Prasarana Sosial a. Sistem pendidikan Adanya lembaga-lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri dalam pendidikan Kepariwisataan
merupakan
suatu
usaha
untuk
meningkatkan
tidak
hanya
pelayanan bagi para wisatawan, tetapi juga untuk memelihara dan mengawasi suatu badan usaha yang bergerak dalam Kepariwisataan. b. Pelayanan kesehatan Apabila wisatawan yang menginap di suatu hotel, sebaiknya tersedia pelayanan kesehatan untuk pertolongan pertama bila ada yang sakit. Oleh karena itu di daerah tujuan wisata perlu tersedia pelayanan kesehatan. c. Faktor keamanan Perasaan tidak aman dapat terjadi di suatu tempat yang baru saja dikunjungi. Perasaan ini timbul karena:
Seringnya terjadi pencopetan, penjambretan, penodongan selama dalam Perjalananan atau di tempat yang dikunjungi.
Seringnya terjadi pencurian di hotel di mana ia menginap.
d. Petugas yang melayani wisatawan Yang termasuk kedalam kelompok ini adalah petugas migrasi, petugas bea dan cukai, petugas kesehatan, polisi dan petugaspetugas lain yang berkaitan dengan pelayanan wisatawan. Menurut Profesor Salah Wahab dalam bukunya Tourism Management (Oka A. Yoeti, 1985:178) membagi prasarana atas tiga bagian: 1.
Prasarana umum Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan orang banyak yang pengadaannya bertujuan untuk membantu kelancaran roda perekonomian. Meliputi pembangkit tenaga listrik, sistem jaringan jalan, telekomunikasi, dan sistem penyediaan air bersih.
2.
Kebutuhan masyarakat banyak Prasarana yang menyangkut kebutuhan orang banyak. Termasuk ke dalam RS, apotik, bank, dan kantor.
3.
Prasarana Kepariwisataan a.
Receptive Tourist Plan Yaitu segala bentuk badan usaha atau organisasi yang kegiatannya khusus untuk mempersiapkan kedatangan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata. Seperti : travel agent, tour operator, dan Tourist Information Centre (TIC).
42 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
b.
Laporan Akhir
Residential Tourist Plant Yaitu semua fasilitas yang dapat menampung kedatangan para wisatawan untuk menginap dan tinggal untuk sementara waktu. Seperti : hotel, motel, dan rumah makan.
c.
Recreative and Sportive Plant Yaitu semua fasilitas yang dapat digunakan untuk tujuan rekreasi dan olahraga. Seperti : fasilitas main golf, main ski, dan kolam renang.
Sarana Kepariwisataan menurut (Oka A. Yoeti dalam Pengantar Ilmu Kepariwisataan Tahun 1985:184) terbagi dalam tiga bagian, yaitu: 1.
Sarana pokok Kepariwisataan Sarana pokok Kepariwisataan, adalah sarana yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung kepada arus kedatangan orang yang melakukan Perjalananan wisata, termasuk kelompok ini, adalah:
2.
travel agent dan tour operator
perusahaan-perusahaan angkutan wisata
hotel dan jenis akomodasi lainnya
bar dan restoran
Sarana pelengkap Kepariwisataan Sarana ini adalah sarana untuk wisata yang fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok Kepariwisataan, tetapi yang terpenting untuk membuat wisatawan lebih lama tinggal. Yang termasuk pada kelompok ini, adalah: a.
Sarana olahraga lapangan tenis lapangan golf kolam renang
b. Sarana ketangkasan Bilyard Jackpot 3.
Sarana penunjang Kepariwisataan Sarana
yang
disediakan
agar
wisatawan
lebih
banyak
mengeluarkan
atau
membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya, di antaranya klub malam, dan kasino. Mandala wisata, adalah tempat yang disediakan untuk kegiatan penerangan
43 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
wisata serta peragaan kesenian dan budaya khas daerah. Sapta pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangkamenarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau daerah di negara kita. Sapta pesona terdiri dari 7 (tujuh) unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah-tamah dan kenangan.
2.2.2 1.
Metode Penelitian
Teknik Evaluasi Objek dan Daya Tarik Wisata
Daya tarik eksisting dan potensial suatu daerah harus secara sistematis dan Objektif diidentifikasi dan dievaluasi sebagai bagian dari tahapan survey dan analisis dari proses perencanaan. Sementara pemilihan daya tarik yang akan dikembangkan dan konsep perencanaan yang akan dilaksanakan untuk proses tersebut akan dilaksanakan pada tahapan formulasi. a.
Identifikasi dan Deskripsi Daya Tarik Wisata Langkah pertama yang dilakukan dalam mengidentifikasi daya tarik wisata, adalah dengan melakukan penelitian secara seksama, wawancara dengan pihak pemerintah dan wawancara dengan narasumber yang mengetahui seluk beluk Objek dan daya tarik wisata disertai dengan karakteristiknya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan
evaluasi dengan
kriteria-kriteria yang
telah
ditetapkan. Selanjutnya
identifikasi terhadap Objek dan daya tarik wisata dilakukan, kemungkinan pada beberapa kasus kunjungan ini perlu dilakukan beberapa kali karena adanya perbedaan karakteristik berdasarkan waktu yang berbeda. Identifikasi daya tarik harus dilakukan secara sistematis dengan mengindikasikan faktor-faktor pendukung dari suatu daya tarik. Faktor-faktor tersebut, adalah: Nama Objek wisata Jenis daya tarik Lokasi Aksesibilitas Karakteristik khusus Pengembangan yang sudah dilakukan Keunggulan yang dimiliki Permasalahan yang dihadapi
44 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Informasi tersebut disertai foto sebagai pelengkap, dengan informasi tersebut, maka dalam RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara Objek dan daya tarik wisata dapat diplot dalam peta, sehingga selanjutnya dapat di analisis peluang maupun kendala yang dimiliki. Selain itu, daya tarik yang ada perlu diperbandingkan kemampuannya untuk menarik kunjungan wisatawan. Ada Objek dan daya tarik wisata yang memiliki skala internasional, nasional, Provinsi atau bahkan lokal. Identifikasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi pasar,
aksesibilitas,
daya
dukung
dan
dampak
yang
ditimbulkan akibat pembangunan yang akan dilakukan. b.
Matriks Evaluasi Penilaian ODTW Matriks Evaluasi Penilaian ODTW, yaitu metoda untuk memberikan penilaian evaluasi terhadap Objek dan daya tarik wisata yang terdapat di daerah perencanaan. Indikator yang digunakan sebagai faktor evaluasi diantaranya, yaitu:
Daya tarik Daya tarik merupakan salah satu penyebab wisatawan mengunjungi suatu daerah (Douglas, 1989). Daya tarik wisata merupakan kunci utama suksesnya pengembangan pariwisata (Inskeep, 1991). Walaupun elemen-elemen lain seperti transportasi, akomodasi dan promosi juga penting tetapi tanpa suatu alasan untuk mengunjungi daerah tersebut, maka pariwisata tidak akan berkembang (Tulung, 1984 ; 76 dalam Syaukan, 1999). Oleh karena itu atraksi wisata merupakan salah satu faktor penentu dalam pengembangan pariwisata.
Fasilitas Ketersediaan fasilitas pelayanan, baik yang terdapat di Objek wisata maupun di daerah sekitar Objek akan mempengaruhi kedatangan wisatawan. Fasilitas pelayanan bukan merupakan daya tarik utama dalam Kepariwisataan, namun kehadirannya diperlukan bila hendak mengembangkan Kepariwisataan di suatu daerah (Yoeti, 1982; 164 dalam Syaukan, 1999). Semakin lengkap jenis dan jumlah fasilitas pelayanan yang dibutuhkan dan semakin baik kualitasnya, akan meningkatkan kenyamanan wisatawan.
Aksesibilitas Aksesibilitas atau tingkat pencapaian Objek wisata dengan pusat pelayanan merupakan faktor yang sangat penting.
45 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Pengembangan pariwisata sangat bergantung pada kemudahan pencapaian Objek wisata (Gunn, 1979 ; 222 dalam Syaukan, 1999). Suatu Objek wisata tidak mempunyai daya tarik efektif jika tidak ditunjang oleh kemudahan untuk mencapainya. Kemudahan untuk mencapai Objek wisata diasumsikan bahwa faktor jarak Objek wisata dari pusat pelayanan berpengaruh langsung terhadap pengembangan wisata. Selain itu Objek wisata tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan jika tidak ditunjang oleh sarana angkutan umum untuk mencapainya, karena kemudahan untuk mencapai suatu Objek dengan tersedianya angkutan umum akan menguntungkan banyak orang.
Dampak Ekonomi Pembangunan pariwisata di suatu daerah pada dasarnya adalah untuk meningkatkan perekonomian daerah tersebut, sehingga diharapkan dengan adanya pembangunan pariwisata di daerah tersebut dapat meningkatkan pendapatan
daerah
serta
meningkatkan
kehidupan
perekonomian
masyarakatnya.
Dampak Sosial Budaya Dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan pariwisata terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat dapat bersifat negatif maupun positif. Dampak positif dari kegiatan pariwisata dapat berupa pelestarian budaya masyarakat seperti adat istiadat, sedangkan dampak negatif dari kegiatan pariwisata dapat berupa menurunnya norma-norma kehidupan sosial budaya masyarakat seperti perjudian, perdagangan narkotika, prostitusi dan kriminalitas.
Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pembangunan pariwisata adalah berupa polusi air, tanah, udara maupun visual serta rusaknya ekologi di sekitar kawasan wisata.
Masing-masing indikator tersebut diangggap memiliki kepentingan yang berbeda, sehingga dalam perhitungannya harus diberikan bobot penilaian. Hasil penilaian yang dilakukan terhadap ODTW tersebut merupakan total nilai dari indikator faktor evaluasi setelah dikalikan dengan bobot masing-masing, kemudian diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, rendah sehingga dapat diketahui tingkat pengembangan ODTW di daerah perencanaan.
46 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Setelah diketahui klasifikasi tingkat pengembangan ODTW di daerah perencanaan, tahap selanjutnya adalah menganalisis ODTW yang mempunyai bobot tinggi untuk penentuan pembagian Satuan Kawasan Wisata (SKW). Tahap selanjutnya adalah menilai SKW tersebut untuk mengetahui tingkat pengembangan tiap-tiap SKW. Untuk menentukan strategi pengembangan pariwisata menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunities and Threathening). 2.
Daya Dukung Lingkungan
Analisis daya dukung lingkungan merupakan teknik dasar yang digunakan dalam penyusunan rencana pengembangan pariwisata dan rekreasi. Analisis ini dilakukan untuk menentukan secara sistematis batasan dari pengembangan pariwisata yang akan dilakukan dan jumlah kunjungan optimal yang dapat ditampung. Batasan utama dari daya dukung lingkungan
ini,
adalah
jumlah
maksimal
orang
yang
dapat
menggunakan
atau
memanfaatkan suatu kawasan yang tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan fisik atau sosial budaya atau apa yang dirasakan oleh wisatawan itu sendiri dalam menikmati kunjungan yang mereka lakukan. a)
Kriteria Pengukuran Kapasitas Daya Dukung Lingkungan Kriteria yang diungkapkan disini, adalah kriteria untuk menentukan kapasitas daya dukung dari suatu kawasan wisata. Dalam menentukan kapasitas daya dukung lingkungan terdapat dua aspek yang perlu dipertimbangkan, yaitu: i.
Keaslian dari lingkungan fisik dan sosial ekonomi Hal ini mengacu pada kapasitas yang dapat dicapai tanpa menimbulkan kerusakan fisik, permasalahan sosial ekonomi dari masyarakat dan menjaga keseimbangan antara proses pembangunan dan konservasi. Dengan melewati ambang batas yang telah ditentukan akan menimbulkan kerusakan fisik, sosial ekonomi atau bahkan budaya.
ii.
Citra pariwisata dan produk wisata Hal ini mengacu terhadap kapasitas atau jumlah pengunjung yang dapat merusak citra kawasan wisata, jenis lingkungan dan pengalaman budaya yang wisatawan inginkan. Jika pengembangan pariwisata melewati ambang batas, maka daya tarik yang dijadikan tujuan wisata akan mengalami penurunan atau bahkan hancur. Hal ini mengakibatkan kualitas dan populasi daerah/ kawasan tujuan wisata tersebut akan menurun.
47 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Dengan mengacu pada point i diatas, maka kriteria untuk menentukan kapasitas optimum, adalah sebagai berikut: a.
Lingkungan Fisik
Tingkat penerimaan dan dari dampak visual serta kepadatan
Nilai sistem ekologis yang dijaga sebelum terjadi kerusakan
Konservasi kehidupan satwa liar dan vegetasi dari lingkungan darat dan lingkungan laut Tingkat yang dapat diterima dari polusi air, udara dan kebisingan
b.
Ekonomi Tingkat keberadaan pariwisata dalam memberikan manfaat ekonomi secara
optimum terhadap daerah perencanaan secara keseluruhan Tingkat kesesuaian kesempatan kerja pariwisata yang dapat diisi oleh tenaga
kerja lokal c. Sosial Budaya Keberadaan pembangunan pariwisata yang dapat menyerap dengan tanpa
mengabaikan gaya hidup sosial budaya dan aktivitas dari masyarakat Tingkat kesesuaian sektor pariwisata untuk dapat menjaga “monumen-
monumen” budaya, kesenian, kerajinan, system kepercayaan, dan tradisi dari dampak yang merusak d.
Prasarana
Kesesuaan ketersediaan fasilitas transportasi dan pelayanan
Kesesuaian ketersediaan utilitas seperti air bersih, tenaga listrik, pengolahan limbah padat, pengolahan limbah cair dan telekomunikasi
Dengan mengacu pada point ii, maka kriteria untuk menentukan kapasitas optimum, ádalah sebagai berikut: a.
Lingkungan Fisik Tingkat kebersihan secara keseluruhan dan minimalnya tingkat polusi dari
lingkungan daerah/ kawasan tujuan wisata Tidak adanya kesemerawutan dari lingkungan daerah tujuan wisata, termasuk
di dalamnya komponen daya tarik Tingkat daya tarik dari lansekap yang ada, termasuk di dalamnya kualitas dan
karakteristik dari desain arsitektur Pemeliharaan dari sistem ekologi, flara, fauna dan daya tarik alam lainnya
48 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
b.
Laporan Akhir
Ekonomi Biaya untuk liburan dan “value of money”
c.
Sosial Budaya
Daya tarik dari masyarakat asli dan budaya masyarakat setempat
Kualitas seni, kerajinan, makanan dan penampilan budaya yang dimiliki oleh daerah Keramahtamahan masyarakat lokal
d.
b)
Prasarana
Tingkat penerimaan stándar dari fasilitas transportasi dan pelayanannya
Tingkat penerimaan stándar dari pelayanan utilitas
Standar Kapasitas Beberapa standar dari kapasitas daya dukung ditampilkan secara statistic seperti dalam jumlah wisatawan yang terdapat dalam suatu kawasan/
atraksi wisata, dan
kemampuan fasilitas dalam memberikan pelayanannya pada periode tertentu. Standar ini dari suatu daerah ke daerah lain berbeda, hal ini bergantung pada faktorfaktor berikut:
Jenis pariwisata yang dikembangkan
Karakteristik lingkungan lokal
Jenis wisatawan yang dijadikan target
Persepsi masyarakat lokal terhadap kesemerawutan suatu daerah
Beberapa standar yang telah ditetapkan oleh WTO pada tahun 1983 untuk aktivitas rekreasi dan pariwisata pedesaan dinyatakan dalam pengunjung perhari perhektar, adalah sebagai berikut:
49 |
Kawasan hutan > 15 pengunjung/hari/ha
Taman hutan di kawasan pedesaan/ pinggiran kota > 15 – 70 pengunjung/hari/ha
Areal piknik padat > 300 – 600 pengunjung/hari/ha
Areal piknik lenggang > 60 – 200 pengunjung/hari/ha
Pertandingan olah raga > 100 – 200 pengunjung/hari/ha
Golf > 10 – 15 pengunjung/hari/ha
Aktivitas air : memancing > 5 – 30 pengunjung/hari/ha
Speed boat > 5 – 10 pengunjung/hari/ha
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
3.
Laporan Akhir
Penilaian Kualitas Visual
Penilaian kualitas visual pada prinsipnya didasarkan pada hasil analisis kualitas ekspresif dan analisis kualitas fungsional. Kualitas ekspresif berkaitan erat dengan penampilan elemenelemen fisik, sedangkan kualitas fungsional berkaitan dengan kepadatan kegiatan visualnya. Kedua kualitas tersebut secara simultan mempengaruhi potensi dasar visual suatu lingkungan. Kondisi visual suatu lingkungan dikatakan baik apabila kualitas ekspresif dan kualitas fungsional tampil secara serasi. Secara sederhana dapat dikatakan visual yang baik adalah fungsi dari keserasian kualitas ekspresif dan kualitas fungsional.
KV = f ( E, F )
Dimana : KV E F
= Kualitas Visual = Kualitas Ekspresif = Kualitas Fungsional
Hasil observasi visual pada suatu lingkungan dapat:
Memperkaya pengalaman pengamat dan;
Menjadi masukan untuk penghimpunan aspirasi pengamat, bila pengamatan dilakukan oleh beberapa orang (kelompok)
Analisis atau penilaian visual dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang menguraikan kelebihan dan kelemahan visual suatu lingkungan secara deskriptif, atau melalui grafis/ foto. Metode kuantitatif merupakan alat bantu dalam menilai lingkungan visual secara lebih formal dengan kriteria, tolok ukur, dan metodepenilaian yang lebih Objektif misalnya scoring, perbandingan berpasangan, atau dengan rumus-rumus lainnya. Pada umumnya, penilaian akhir visual dihasilkan secara kualitatif, misalnya dengan membaginya dalam klasifikasi baik sekali, baik, sedang, kurang, dan buruk. Klasifikasi tersebut dapat langsung dihasilkan dengan metode kualitatif, tetapi subyektifitasnya tinggi sekali. Latar belakang dan kemampuan pengamat sangat mempengaruhi hasil penilaian.
50 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Umumnya pihak lain akan kesulitan dalam mengikuti/ memahami proses penilaian pengamat secara rinci sampai akhirnya ia mengeluarkan kesimpulan. Beberapa pengamat kemungkinan akan memberikan hasil penilaian yang berbeda pada waktu menilai satu lingkungan secara visual akibat subyektifitasnya penilaian pengamat. Pada penilaian kuantitatif, meskipun umumnya hasil penilaian dikemukakan secara kualitatif (baik sekali sampai dengan buruk sekali), tetapi dasar-dasar dan langkah-langkah penilaian pengamat dapat diikuti dan dapat diuraikan secara rinci. Meskipun angka-angka perhitungan yang digunakan berasal dari penilaian secara kualitatif, tetapi perbandingan antar kondisi visual dapat dilakukan dengan lebih jelas dan Objektif. Metode ini juga berguna untuk mengurangi subjektifitas penilaian pengamat, terutama jika penilaian dilakukan oleh beberapa orang/ pihak. Pada dasarnya, metode kuantitatif ini hanya merupakan alat bantu saja yang hasilnya masih harus ditafsirkan secara kualitatif. 4.
Metode FGD
Metoda FGD (Focus Group Discussion) merupakan suatu metode untuk mengumpulkan pendapat/ masukan secara intensif dari orang/ kelompok orang yang terkait dengan permasalahan tertentu yang ingin dipecahkan atau perumusan sesuatu. FGD dilakukan di lingkungan BAPPEDA atau di lokasi pariwisata yang terpilih. Stakeholders yang diundang dalam FGD, antara lain: 1.
Tokoh Masyarakat
2.
Swasta
3.
Dinas Pariwisata
4.
Dinas Pekerjaan Umum
5.
Dinas Pertamanan dan Kebersihan
6.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
7.
Badan Lingkungan Hidup
8.
Pemerintah daerah
9.
Wakil dari masing-masing desa
10. Wakil dari masing-masing Kecamatan 11. Wakil dari pengelola Objek wisata, dll Dalam kegiatan FGD, BAPPEDA yang bertindak sebagai pramakarsa yang dibantu oleh tim konsultan sebagai pelaksana kegiatan.
51 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
2.2.3
Metode Analisis
1.
Analisis SWOT
Laporan Akhir
Analisis SWOT, adalah identifikasi dari berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika dan yang menjadi prinsip utama dalam analisis SWOT, yaitu dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Dalam rangka formulasi rencana strategi yang mencerminkan perwujudan pandangan ideal dan hal-hal yang harus dicapai di masa mendatang dan selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan maka diperlukan penganalisaan faktor-faktor strategis, dalam hal ini penguasaan informasi eksternal. Proses analisis ini sering disebut sebagai Analisis Situasi, model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT. Analisis SWOT mempunyai keunggulan, antara lain: Dapat diaplikasikan di banyak bidang penelitian dan pekerjaan Mudah dimengerti dan sederhana aplikasinya Merupakan pendekatan kualitatif Hasil analisis SWOT sangat tergantung pada tingkat pengetahuan dan pemahaman penggunanya. Semakin detail pemahaman pengguna maka semakin tajam pula hasil analisisnya. SWOT akan menghasilkan rumusan masalah dan bahan untuk menentukan langkah-langkah penanganan selanjutnya. Sebagai model pendekatan yang akan dilakukan dalam penyusunan RIPPARDA ini, analisis SWOT memerlukan langkah-langkah penyelesaian secara sistematis dengan menggunakan seluruh preferensi yang dimiliki, baik berupa konsep maupun yang bersifat pengalaman. Dalam analisis kasus yang bersifat strategis, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Hal ini disebabkan karena setiap kasus yang berhasil diselesaikan diikuti oleh pendekatan baru dan pencarian masalah baru yang muncul dari permasalahan sebelumnya.
52 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Adapun langkah-langkah dalam melakukan teknik analisis SWOT, adalah sebagai berikut: 1.
Pencermatan Lingkungan Internal dan Eksternal Merupakan kegiatan penilaian faktor-faktor internal dan eksternal yang meliputi pencermatan, pembobotan dan merating kekuatan internal, kelemahan internal, peluang eksternal dan ancaman/tantangan eksternal. Dari kedua pencermatan ini dapat diketahuipeluang-peluang spesifik yang ada serta hal-hal yang mungkin membahayakan. Identifikasi daftar kekuatan (strengths) internal (±) Identifikasi daftar kelemahan (weakness) internal (-) Identifikasi daftar peluang (opportunities) eksternal (±) Identifikasi daftar ancaman (threats) eksternal (-)
2.
Kesimpulan Analisis Faktor Internal dan Eksternal (KAFI dan KAFE) Merupakan daftar urutan prioritas faktor internal dan eksternal berdasarkan pada hasil pencermatan lingkungan internal dan eksternal. Hasil dari KAFI dan KAFE bermanfaat sebagai langkah awal panduan dalam merumuskan dan memilih strategi yang sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada.
3.
Analisis Pilihan Strategi Menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman/tantangan eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimilikinya, sehingga dapat diketahui kemungkinan-kemungkinan alternative strategy. Matriks SWOT ini bermanfaat dalam menentukan asumsiasumsi strategis yaitu strategi SO, ST, WO dan WT (lihat pada Tabel II.3). Cocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal (strategi so) Cocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal (strategi st) Cocokkan kelemahan internal & peluang eksternal (strategi wo) Cocokkan kelemahan internal & ancaman eksternal (strategi wt)
53 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Tabel II.3 Matriks SWOT KELEMAHAN (W) Daftar kelemahankelemahan Internal
KEKUATAN (S) Daftar kekuatankekuatan Internal
STRATEGI (SO)
STRATEGI (WO)
STRATEGI (ST)
STRATEGI (WT)
PELUANG (O) Daftar peluang-peluang eksternal
ANCAMAN (T) Daftar ancamanancaman eksternal
4.
Penetapan Pilihan Strategi Setelah
mengumpulkan
semua
informasi
yang
berpengaruh
terhadap
kelangsungan suatu kegiatan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi melalui pengurutan (merangking) asumsi strategis yang terdapat dalam matriks SWOT dengan pembobotan yang dikaitkan dengan kepentingan/ kedekatan visi, misi dan nilai-nilai. Ketentuannya adalah asumsi strategis yang mendapat nilai skor tertinggi dapat diformulasikan untuk merumuskan rencana (tujuan, sasaran dan strategi). Matriks SWOT tersebut diatas dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 2.1.
54 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Kuadran 3
Kuadran 1
STRATEGI WO (PENINJAUAN KEMBALI)
Kelemahan/ Weakness (-)
STRATEGI SO (AGRESIF)
STRATEGI ST STRATEGI WT (DEFENSIF)
Kekuatan/ Strengths (±)
(DIVERSIFIKASI)
Kuadran 4
Kuadran 2
Gambar 2.1 Alternatif Strategi Berdasarkan Matriks SWOT
Kuadran 1
: Merupakan situasi yang sangat menguntungkan, memiliki kekuatan internal sehingga dapat memanfaatkan/meraih peluang sebesar-besarnya yang ada diluar (eksternal). Strategi yang dipakai adalah strategi agresif.
Kuadran 2
: Meskipun menghadapi berbagai ancaman yang dating dari luar, tetapi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan, adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi atau strategi kompetitif.
Kuadran 3
: Menghadapi peluang sangat besar yang ada diluar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kelemahan internal. Strategi yang digunakan adalah strategi konservatif.
Kuadran 4
: Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, menghadapi berbagai ancaman yang ada diluar dan mengurangi kelemahan internal, maka strategi yang dipakai adalah defensif.
55 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
2.
Laporan Akhir
Metode AHP
Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Saaty (1980), metode ini dapat digunakan untuk memilih prioritas dalam pengambilan keputusan manajemen yang kompleks dengan memperhatikan variabel kualitatif. Kelebihan metode AHP dengan variabel kualitatif dalam pengambilan keputusan terletak pada kemampuannya dalam memecahkan masalah yang multi Objektif dan multi kriteria, sedangkan analisis kuantitatif menekankan pada satu tujuan dengan multi kriteria. Dalam metode AHP terdapat 4 buah aksioma yang perlu diperhatikan, yaitu: 1.
Perbandingan kebalikan (Reciprocal Comparison), artinya pengambilkeputusan harus dapat membuat preferensi dan memenuhi syarat kebalikan, yaitu apabila A lebih disukai daripada B dengan skala x, maka B lebih disukai dari A dengan skala 1/x.
2.
Homogen (Homogenity), artinya preferensi seseorang harus dapat dinyatakan dengan skala terbatas atau dengan perkataan lain elemen-elemennya dapat dibandingkan satu samalainnya. Bila aksioma ini tidak dipenuhi maka harus dibentuk kelompok elemen yang baru.
3.
Bebas (Independence), artinya preferensi dinyatakan dengan mengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatifalternatif yang ada, melainkan oleh tujuan (Objective) keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa pola ketergantungan dalam AHP adalah searah, yaitu perbandingan antara elemen-elemen dalam satu tingkat dipengaruhi atau tergantung oleh elemen-elemen yang ada di atasnya.
4.
Harapan (Expectation), artinya untuk tujuan pengambilan keputusan, struktur hirarkhi diasumsikan lengkap, bila asumsi tidak dipenuhi maka pengambil keputusan tidak memakai seluruh kriteria dan atau tujuan yang tersedia atau diperlukan sehingga keputusan yang diambil tidak lengkap.
Penyusunan hirarki dilakukan dengan cara menguraikan realitas menjadi kluster yang homogen dan menguraikannya lagi menjadi bagian yang lebih kecil dan seterusnya, sehingga banyak informasi yang dapat diintegrasikan ke dalam struktur suatu masalah dengan demikian dapat terbentuk sistem keseluruhan yang lengkap. Proses penyusunan hirarki secara praktis, adalah sebagai berikut: 1. Melakukan identifikasi tujuan secara keseluruhan atau sering disebut sebagai “Goal”; 2. Menentukan kriteria-kriteria yang diperlukan atau kriteria yang sesuai dengan tujuan keseluruhan (syarat atau kendala yang dapat menunjang goal); 3. Melakukan identifikasi alternatif-alternatif lengkap dengan atributnya.
56 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Proses pemilihan alternatif kebijakan dengan metode AHP meliputi 15 langkah, sebagai berikut: 1. Rumuskan masalah; 2. Letakkan masalah dalam konteks yang lebih luas, bila diperlukan letakkan dalam sistem yang lebih besar termasuk pelaku, tujuannya dan hasil (outcome); 3. Identifikasi kriteria yang mempengaruhi perilaku masalah; 4. Strukturkan hirarki kriteria-kriteria tersebut, juga sub kriteria, property (ukuran) alternatif serta alternatifnya sendiri. 5. Pada kelompok-kelompok masalah, tingkatan (level) berhubungan dengan lingkungan, pelaku, tujuan dan kebijakan pelaku, dan hasil (outcomes), yang nantinya akan diperoleh outcome gabungan; 6. Untuk menghilangkan arti yang mendua agar hati-hati dalam mendefinisikan setiap elemen dalam hirarki; 7. Penyusunan prioritas kriteria utama dengan memperhatikan pengaruhnya terhadap tujuan keseluruhan (goal) yang dinamakan fokus; 8. Rumuskan pertanyaan untuk menyandingkan pembanding dengan jelas pada setiap matriks, perhatian penuh pada orientasi setiap pertanyaan, sebagai contoh biaya turun, keuntungan naik; 9. Penyusunan prioritas sub kriteria dengan memperhatikan kriteria yang bersangkutan; 10.Masukan pendapat untuk menyandingkan pembanding dan dorong ke dalam hubungan kebalikannya; 11.Menghitung prioritas dilakukan dengan cara menambahkan elemenelemen pada setiap kolom dan membagi setiap yang masuk dengan jumlah pada kolom. Ratakan baris dari matriks yang dihasilkan dan akan diperoleh vektor prioritas; 12. Pada kasus skenario kalibrasikan variabel-variabel dalam skala –8 ke ±8, sebagaimana mereka berbeda dari sekarang yang diasumsikan dengan angka nol; 13. Komposisikan bobot dalam hirarki untuk memperoleh prioritas gabungan dan nilai gabungan variabel yang secara kolektif mendefinisikan outcome (hasil) gabungan; 14.Dalam kasus pemilihan dari sekian banyak alternatif, agar dipilih alternatif yang memiliki prioritas tertinggi; 15.Dalam kasus alokasi sumberdaya, alternatif-alternatif biaya yang dikeluarkan, hitung B/C ratio dan alokasi yang bersangkutan, baik secara penuh maupun proporsional. Dalam masalah prioritas biaya alokasikan sumberdaya secara proporsional ke prioritas-prioritas. Dalam metode AHP dilakukan proses pengisian persepsi dalam suatu matriks perbandingan, yang berdasarkan pada aksioma kebalikan (reciprocal), dalam pengisian matriks tidak perlu
57 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
mengisi semua elemen-elemen akan tetapi hanya sebagian saja, untuk matriks berukuran n, pengambil keputusan cukup memberikan penilaian pada matriks sebanyak n(n-1)/2. Setelah matriks tersebut diisi dan diperbandingkan, selanjutnya dilakukan perhitungan bobot prioritas setiap elemen dalam matriks dengan metode eigenvektor dan eigenvalue. Eigenvektor, adalah sebuah vektor yang apabila dikalikan dengan sebuah matriks maka hasilnya adalah vektor itu sendiri. Sedangkan eigenvalue, adalah sebuah vektor yang dikalikan dengan bilangan skalar. Cara menghitung bobot prioritas dengan metode normalisasi, yaitu dengan membagi setiap angka dalam suatu kolom dengan jumlah kolom tersebut, hal yang sama dilakukan terhadap kolom lainnya. Angka-angka baru yang dihasilkan tersebut dijumlahkan menurut baris. Selanjutnya dilakukan pembagian dari setiap total elemen menurut baris dengan jumlah totalnya agar didapatkan prioritas terakhir setiap elemen sama dengan total bobot prioritas sama dengan satu. Hasil akhir dari perhitungan bobot prioritas tersebut merupakan suatu bilangan decimal dibawah satu (0,01 - 0,99), dengan total prioritas semua elemen sebesar 1 (satu). Nilai rasio konsistensi menurut Saaty (1980) tidak lebih dari 10 %, bila lebih dari 10% perlu dilakukan penyesuaian mengingat inkonsistensi yang tinggi memberikan adanya kesalahan atau kekurangpahaman ekspert dalam memberikan penilaian. Dalam mengukur konsistensi melalui dua tahap, yaitu mengukur konsistensi setiap matriks perbandingan dan mengukur konsistensi seluruh hirarki. Setelah semua matriks diisi lengkap dan diperiksa konsistensinya, maka langkah selanjutnya menentukan sintesa akhir, yang dilakukan berdasarkan operasi perkalian antara matriks dan vektor. Operasi perkalian dimulai dengan mengalikan matriks gabungan vector prioritas dari level terbawah dengan level di atasnya, kemudian hasilnya dikalikan lagi dengan level di atasnya lagi, sampai akhirnya dikalikan dengan level yang paling atas (goal), dengan metode eigenvektor maka hasil akhir perkalian tersebut merupakan vektor kolom sebagai vector prioritas dari tujuan akhir hirarki. Dalam menentukan skala intensitas pentingnya suatu kegiatan diatas kegiatan yang lainnya dilakukan dengan skala perbandingan, yaitu dengan skala nilai 1 sampai dengan 9, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel II.4.
58 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
2.2.4
Laporan Akhir
Konsep-Konsep Pengembangan Pariwisata
Pengembangan pariwisata harus merupakan pengembangan yang berencana secara menyeluruh, sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi
ekonomi,
sosial
dan
kultural.
Perencanaan
tersebut
harus
mengintegrasikan
pengembangan pariwisata ke dalam suatu program pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial dari suatu negara. Disamping itu, rencana tersebut harus mampu memberikan kerangka
kerja
kebijaksanaan
pemerintah,
untuk
mendorong
dan
mengendalikan
pengembangan pariwisata. Tabel II.4 Skala Perbandingan Urutan Kegiatan Intensitas Pentingnya
Definisi
Penjelasan
1
Sama pentingnya
3
Pentingnya lemah dari satu diatas yang lain
5
Esensial atau pentingnya kuat
7
Sangat kuat atau pentingnya dipertunjukkan
9
Pentingnya mutlak
2,4,6,8 Kebalikan dari diatas bukan angka nol Rasional
Dua kegiatan yang sama memberi kontribusi yang sama terhadap tujuan/sasaran Pengalaman dan pendapat sedikit menyukai satu kegiatan diatas yang lainnya Pengalaman dan pendapat sedikit menyukai satu kegiatan diatas yang lainnya Suatu kegiatan disukai sangat kuat diatas yang lan, kegiatan tersebut dalam praktek dipertunjukkan secara dominan Suatu fakta menyukai satu kegiatan diatas yang lain merupakan perintah yang paling penting dari penegasan
Nilai-nilai menengah (intermediate) antara nilai skala yang berdekatan Bila kegiatan ini mempunyai satu diatas nomor bukan angka nol ditandai bila dibandingkan dengan kegiatan j, kemudian j mempunyai nilai kebalikan bila dibandingkan dengan i
Bila kompromi diperlukan
Perkiraan/asumsi yang masuk di akal Bila konsistensi menjadi pendorong dengan mencari nilai-nilai numerik untuk membuat matriks
Perbandingan timbul skala
Konsep pengembangan kegiatan pariwisata harus diintegrasikan ke dalam pola dan program pembangunan semesta ekonomi, fisik dan sosial sesuatu Negara, karena pengembangan pariwisata saling berkait dengan sektor lain. Pengembangan pariwisata diarahkan sedemikian rupa, sehingga dapat membawa kesejahteraan ekonomi yang tersebar luas dalam masyarakat. Pengembangan pariwisata harus sadar lingkungan, sehingga pengembangannya mencerminkan ciri-ciri khas budaya dan lingkungan alam suatu negara, bukan merusak lingkungan alam dan budaya yang khas.
59 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Konsep pengembangan pariwisata akan mempertimbangkan beberapa hal, antara lain: a. Posisi daya tarik (Positioning) b. Sinergi daya tarik wisata c. Keselarasan antar sector d. Keselarasan lingkungan Pertimbangan utama yang harus mendayagunakan pariwisata sebagai sarana untuk memelihara kekayaan budaya, lingkungan alam dan peninggalan sejarah, sehingga masyarakat
sendiri
menikmatinya
dan
merasa
bangga
akan
kekayaannya
itu.
Pengembangan pariwisata harus diarahkan sedemikian rupa, sehingga pertentangan sosial dapat
dicegah
seminimal
mungkin,
sedapat
mungkin
harus
menampakkan
perubahanperubahan sosial yang positif. Keseimbangan antara ekonomi, kehidupan dan alam diperlukan untuk: a. Meningkatkan pendapatan (standar hidup) b. Penggunaan sumberdaya yang efektif (energy saving, recycling, dll) c. Menjaga dan memperkaya lingkungan d. Pengarahan amenity (leisure, comfort, contact with nature, dll) Berdasarkan hal tersebut, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam perumusan konsep pengembangan kawasan wisata di Provinsi Sumatera Utara, adalah sebagai berikut: Perlunya pemisahan zoning antara kawasan wisata dengan kegiatan lainnya.
Tujuannya, adalah untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam pelaksanaan rencana tata ruang di masa datang. Lahan yang saat ini mempunyai ikatan dengan kehidupan dan adat istiadat
masyarakat setempat harus dipertahankan keberadaannya. Tujuannya, adalah untuk menghindari timbulnya benturan kepentingan antara pihak pelaksana pembangunan dengan masyarakat. Lahan yang ekologinya diperkirakan tidak stabil dan menimbulkan dampak bagi daerah
sekitarnya atau lahan yang memerlukan kelestarian lingkungan dibebaskan dari peruntukan kegiatan pembangunan dan diusulkan sebagai kawasan konservasi dan
60 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
preservasi.
Tujuannya,
Laporan Akhir
adalah
untuk
mencegah
timbulnya
ketidakseimbangan
(mempertahankan keseimbangan) ekologi di seluruh kawasan perencanaan. Dalam pengembangan kawasan wisata sebaiknya digunakan teknik konservasi budaya,
artinya melalui pengembangan
pariwisata secara langsung
dapat
membantu
pelestarian atau bahkan menghidupkan kembali musik dan tarian misalnya kerajinan tangan, pakaian daerah, upacara adat dan gaya arsitektur daerah yang hampir punah. Pengembangan kawasan wisata dilakukan secara bertahap sesuai perkembangan
pasar dan keseimbangan masyarakatnya. Untuk mencapai optimalisasi pemanfaatan ruang sesuai dengan peranan dan fungsi yang diharapkan, batasan serta potensi yang terdapat di kawasan perencanaan, maka konsepsi pengembangannya sebagai kawasan wisata didasarkan pada kriteria-kriteria berikut: Kesesuaian lahan dan kemampuan lahan dalam mendukung pengembangan kawasan
wisata; Kebutuhan ruang dan komponen dalam menampung perkembangan kegiatan
pariwisata Tingkat kemudahan hubungan intensitas kegiatan dan kecenderungan perkembangan. Konsep pengembangan Kepariwisataan Provinsi Sumatera Utara ini terkait dengan potensi dan permasalahan pengembangan Kepariwisataan dan isu-isu strategis pengembangan Kepariwisataan yang dihadapi. A.
Konsep Zonasi Konsep zonasi ini memiliki tujuan untuk menjaga kelestarian sumberdaya yang ada di dalamnya dan turut serta memelihara lingkungan agar berkelanjutan. Berkaitan dengan konsep diatas, fasilitas yang merupakan faktor pendukung utama suatu atraksi memerlukan penempatan yang baik. Dengan menggunakan konsep zonasi yang sesuai dapat menciptakan suatu pengembangan atraksi wisata yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
61 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Menurut Inskeep (1991:432), zonasi diciptakan/ dibuat dengan maksud untuk membatasi daerah-daerah dengan jenis penggunaan lahan yang berbeda-beda sehingga kepentingan masing-masing penggunaan lahan tidak bertabrakan dan lebih dapat dikendalikan serta diawasi. Selain itu juga zonasi diperlukan sebagai suatu usaha peminimalan dampak kerusakan yang mungkin ditimbulkan sebagai akibat adanya kunjungan. Zonasi ini berguna dalam membagi konsentrasi pengunjung, sehingga tidak terjadi konsentrasi di satu tempat yang dapat mengakibatkan kenyamanan pengunjung menjadi berkurang. 1. Zona Inti, merupakan main attraction suatu ODTW ditempatkan dan aktivitas utama harus dilengkapi pula dengan fasilitas utama. 2. Zona Penyangga (Buffer Zone), berfungsi memisahkan main attraction dengan aktivitas dan fasilitas pendukung. 3. Zona Pelayanan, suatu area dimana seluruh aktivitas dan fasilitas pendukung dikelompokkan
seperti jaringan
infrastruktur dasar, akses
fasilitas, pelayanan
pengunjung dan sebagainya. Lebih jelas mengenai konsep zonasi tersebut diatas lihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Konsep Zonasi
62 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
B.
Laporan Akhir
Konsep Aktivitas Wisata Aktivitas wisata didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan wisata, baik berupa atraksi atau events yang ditawarkan atau tersedia di suatu Objek wisata maupun berupa kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan yang berkunjung. Jenis aktivitas dapat ditentukan berdasarkan bentuk daya tarik dan potensi yang dimiliki oleh Objek wisata tersebut (Inskeep,1991). Salah satu dari beberapa aktivitas standar wisata yang berbasiskan air yang dikemukakan oleh Baud-bovy dan Lawson (1977), bukan hanya aktivitas berenang saja yang dapat diterapkan. Selain itu ada juga aktivitas-aktivitas lain (Standards for LandBased Outdoor Recreational Activities) seperti: Pickniking parks, playing fields, open space, commonstrail activities such as: hiking, walking, bicycling, and hore riding. Miscellaneous recreational activities such as; outdoor sports (individualor team games), climbing, hunting, shooting ranges and sport centres combined with multiple indoor sports.
C.
Konsep Fasilitas Wisata Secara definitif, menurut Witt-Moutinho (1994:338) fasilitas ODTW yang kadang juga diterminologikan sebagai amenities, adalah "segala unsur-unsur yang terdapat di suatu daerah tujuan wisata, atau yang berhubungan dengannya, yang dimungkinkan digunakan bagi para pengunjung yang tidak hanya untuk sekedar tinggal dan menikmati saja, tapi juga ikut berpartisipasi dalam ODTW atau atraksi tersebut." Karakteristik ODTW yang mass tourism dengan area kepadatan medium dan tinggi, menurut Baud-Bovy (101:1977) harus dilengkapi dengan fasilitas- fasilitas, sebagai berikut: a. Fully equipped picnic sites with car parking; b. Grassed area for rest, sunbathing, family groups; c. Limited camp sites (day and weekend use and for organised youth dubs, etc); d. Catering, recreational and cultural facilities, zoological gardens, natural history and lokal culture museum, etc; e. Where posssible rivers or reservoir for fishing, swimming and other permitted water based activities; f. At a later phase the park may include open or enclosed swimming pools and spot is fields for shows and competitions.
63 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Atraksi wisata yang berkualitas harus didukung pula dengan adanya berbagai fasilitas. Fasilitas wisata yang tersedia di suatu kawasan wisata merupakan faktor pendukung terhadap daya tarik wisata yang dimiliki, sehingga keberadaan fasilitas wisata yang fungsional dan berkualitas merupakan kondisi mutlak dalam pengelolaan suatu usaha atraksi wisata. Kemudian dalam diktat MAW (2000:13) standar yang terdapat dalam fasilitas wisata sangat berkaitan dengan fasilitas fisik yang tersedia di kawasan wisata seperti : jumlah, jenis, kondisi atau kualitas dan daya tampung/ kapasitas dari fasilitas wisata tersebut. Penyediaan jenis dan jumlah fasilitas wisata di suatu atraksi wisata harus mempertimbangkan beberapa faktor, sebagai berikut: Karakteristik atraksl wisata; Profil pengunjung/ wisatawan; Referensi dan permintaan pasar wisata; Aktivitas wisata yang akan dilaksanakan oleh para pengunjung/wisatawan; Tingkat pengembangan pariwisata yang direncanakan; Dana pengembangan yang tersedia. Hal ini juga didukung oleh pendapat Inskeep di bawah ini: “The basic approach for planning of natural tourist attractions is application of the environmental planning approach which emphasizes conservation of the natural environment as well as designing visitorfacilities and organizing visitor use that fit well into the environment and do not degrade it" (1991:272). Menurut Inskeep pula bahwa konservasi ini diterminologikan sebagai "Management Plan”, dimana hal tersebut memiliki konsep manajemen yang selalu berkesinambungan sehingga pariwisata yang ada didalamnya dapat mendukung fungsl konservasi dan diantara keduanya bisa saling terlaksana seiring sejalan (1991:272). Mengacu pada prinsip-prinsip perencanaan, khususnya dalam perencanaan zonasi, maka perlu dilakukan suatu penetapan perencanaan
dan desain berbagai fasilitas
yang
dibutuhkan atau sesuai dengan natural attraction resources. Fasilitas yang disediakan di dalam suatu kawasan wisata sangat dibutuhkan wisatawan/ pengunjung untuk mendukung aktivitas pengunjung selama pengunjung menikmati atraksi wisata yang ada.
64 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
D.
Laporan Akhir
Konsep Pengembangan Daya Tarik Utama Pengembangan daya tarik utama bagi para wisatawan diarahkan dengan menjadikan pantai sebagai daya tarik utama (focus of interst) dengan didorong oleh jenis-jenis produk lainnya seperti unsur penunjang (enrichment factor). Faktor yang dapat dijadikan unsur penunjang, adalah sebagai berikut (lihat pada Gambar 2.3):
Gambar 2.3 Klasifikasi Wisata
65 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
E.
Laporan Akhir
Konsep Diversifikasi Daya Tarik Di samping penetapan ciri daya tarik utama tersebut, dapat juga dikembangkan suatu ciri daya tarik berbeda yang dimaksudkan sebagai diversifikasi produk. Pengembangan ini dilakukan secara terbatas karena bukan merupakan bagian dari konsentrasi pengembangan yang akan dijalankan. Melihat kondisi alam yang banyak diantaranya masih asli, dapat diperkenalkan jenis wisata ekowisata. Jenis wisata ini pada umumnya diminati oleh jumlah wisatawan yang terbatas jumlahnya. Ekowisata adalah jenis kegiatan wisata yang lebih banyak mengandalkan kepada daya tarik alam yang ada dan hanya sesedikit mungkin menampilkan segala sesuatu yang sifatnya buatan manusia,baik untuk daya tariknya maupun fasilitas-fasilitas wisata. Ekowisata dikembangkan menjadi daya tarik minor atau yang jumlahnya hanya sedikit, dan disisi lain tidak perlu dilakukan banyak upaya untuk mengembangkan kegiatan ini.
F.
Konsep Struktur Tata Ruang Sesuai dengan kaidah perencanaan yang baik, penataan suatu daerah harus mempertimbangkan unsur-unsur keterpaduan dan menyeluruh (holistik). Berdasarkan hal itu, upaya pengembangan kegiatan pariwisata di
Provinsi Sumatera Utara harus
dilakukan dengan memandang beberapa daerah unggulan wisata yang ada di Kabupaten/kota sebagai suatu satuan daerah pengembangan. Implikasinya adalah semua komponen penunjang ditata sebagai satu kesatuan yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Penetapan struktur ruang merupakan penjabaran spasial dari strategi pengembangan yang diambil dan dimaksudkan untuk: 1.
Memaksimalkan peluang kedatangan wisatawan melalui penciptaan kemudahan kunjungan;
2.
Mengefektifkan upaya pengembangan kegiatan pariwisata melalui aglomerasiaglomerasi kegiatan dan alokasi fasilitas penunjang secara efisien
3.
Meningkatkan citra daya tarik wisata
Provinsi Sumatera Utara melalui sediaan
produk yang menarik, serta pelayanan yang berkualitas; 4.
Memberi kejelasan kepada berbagai pihak terkait dengan industri pariwisata dan menyelaraskan dengan rencana pengembangan sektor-sektor kegiatan lainnya.
66 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Ada 3 unsur strategis yang ditetapkan untuk membentuk struktur ruang kegiatan, yaitu: 1.
Simpul-Simpul Pengembangan, yang merupakan cluster-cluster daya tarik wisata, berfungsi sebagai suatu kesatuan daerah pengembangan kegiatan wisata dimana di dalamnya: Terdapat kumpulan berbagai Objek/ daya tarik wisata Sebagai pusat pelayanan kepada wisatawan Sebagai tempat pengembangan usaha-usaha pariwisata Sebagai pusat pelayanan kepada wisatawan, pada tiap Simpul Pengembangan harus memiliki fasilitas pelayanan yang bersifat menunjang aktivitas wisata, yaitu: Akomodasi Logistik Transportasi Informasi dan komunikasi Rekreasi Simpul pengembangan dengan demikian merupakan suatu kutub pertumbuhan kegiatan pariwisata dan suatu daerah. Sebagai kutub pertumbuhan, tidak diberikan suatu batasan daerah yang tegas, sebaliknya diharapkan kutub tersebut akan terus membesar sejauh hal itu memberi keuntungan kepada daerah secara keseluruhan. Simpul pengembangan juga bukan merupakan suatu alokasi daerah yang secara eksklusif hanya diperuntukan bagi pengembangan kegiatan tertentu.
2.
Pintu Gerbang Daerah, sesuai dengan namanya, akan menjadi tempat keluar-masuknya wisatawan dari dan ke suatu daerah. Penetapan suatu titik sebagai pintu gerbang adalah bersangkut-paut dengan ketersediaan prasarana perhubungan antar daerah serta posisi daerah-daerah luar yang akan dipandang menjadi sumber wisatawan. Pintu gerbang daerah juga menjadi titik lokasi yang memberi kesadaran kepada wisatawan mengenai identitas dari suatu daerah yang akan dimasuki. Dengan demikian pintu gerbang dapat juga berfungsi memberikan citra/ impresi mengenai suatu daerah kepada wisatawan yang datang, sebagai "kesan pertama" yang akan membantu wisatawan dalam mengapresiasi berbagai daya tarik yang ada di dalam daerah tersebut.
67 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
3.
Laporan Akhir
Koridor Penghubung, berfungsi menjadi jalur pergerakan wisatawan sejak kedatangan dan pergerakan antar simpul pengembangan. Jika pada masing-masing simpul pengembangan pergerakan wisatawan merupakan Perjalananan jarak pendek, yaitu dari tempat akomodasi ke berbagai lokasi Objek wisata dan daya tarik lainnya, maka pergerakan wisatawan di Koridor Penghubung merupakan suatu Perjalananan jarak jauh. Perbedaan sifat Perjalananan ini memerlukan jenis pelayanan yang berbeda.
Gambar 2.4 Konsep Struktur Tata Ruang Pariwisata
G.
Konsep Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan, adalah pembangunan yang didukung secara ekologis dalam jangka panjang, sekaligus layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial.
68 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Potensi sumber daya wisata daerah Kabupaten/kota sekaligus potensi pasar wisatawan yang tersebar tidak merata di Provinsi Sumatera Utara, serta kondisi lingkungan fisik, sosial, budaya, maupun ekonomi yang beragam menyebabkan pengembangan pariwisata yang sesuai dengan kerangka pembangunan berkelanjutan menjadi tidak bisa ditawar-tawar lagi. Pengembangan Kepariwisataan harus disesuaikan dengan daya dukung spesifik untuk tiap-tiap daerahnya. Pembangunan pariwisata di Provinsi Sumatera Utara yang berkelanjutan berprinsip pada: 1. Terjaminnya keberlanjutan sumber daya wisata dan sumber daya pendukung pembangunan pariwisata Sumatera Utara untuk kesejahteraan masyarakat; 2. Terintegrasinya pembangunan Kepariwisataan Sumatera utara dengan lingkungan alam, budaya, dan manusia, serta menjamin perubahan yang terjadi akibat pembangunan pariwisata dapat diterima oleh lingkungan; 3. Terpadunya perencanaan dan pengembangan pariwisata yang disusun pemerintah dan otoritas yang berwenang dengan seluruh stakeholders pariwisata Provinsi Sumatera utara. H. Konsep Keterkaitan Antarsektor dalam Pengembangan Pariwisata Pengembangan daerah melihat sektor-sektor sebagai suatu sistem yang saling berkaitan. Sektor ekonomi yang utama di suatu daerah perlu dikembangkan dalam kerangka saling melengkapi dan mendukung dengan sektor lain. Pariwisata sangat multisektoral dan tidak dapat maju dan berkembang dengan sendirinya tanpa dukungan dari sektor lain. Di lain pihak, sektor lain pun dapat memanfaatkan pariwisata untuk bersinergi secara positif sehingga saling mendukung dan menguntungkan. Dengan kreativitas dan inovasi perencanaan, pariwisata dapat dikembangkan seiring dengan sektor lainnya tanpa harus memunculkan konflik. Oleh karena itu pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara, harus: 1.
Dikaitkan dan diselaraskan dengan sektor ekonomi dasar yang berkembang atau berpotensi di daerah yang bersangkutan, misalnya pengembangan wisata agro di daerah pegunungan atau wisata bahari di dekat pantai/laut.
69 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
2.
Laporan Akhir
Secara kreatif menggali potensi, baik yang tangible (teraba) maupun intagible (tak teraba) dari potensi sumber daya sektor-sektor di daerah;
3.
Bekerjasama dan berkoordinasi dengan sektor lain dalam berbagai tahapan perencanaan, implementasi dan pengawasan pembangunan serta dengan jelas menguraikan ‟siapa melakukan apa‟ di antara sektor-sektor yang ada dalam pemerintahan, industry pariwisata, masyarakat, dan stakeholders pariwisata lainnya.
Dengan konsep ini pariwisata menjadi alat pemersatu sektor-sektor pembangunan daerah dan mengurangi potensi konflik antar kepentingan. I.
Konsep Hirarki dan Penjenjangan Pariwisata Kapasitas masyarakat untuk berpariwisata berbeda-beda karena adanya perbedaan kemauan dan kemampuan (fisik, ekonomi), dan heterogenitas masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan pertimbangan tersebut maka diperlukan konsep stratifikasi atau penjenjangan, yang membagi pengembangan kawasan wisata menurut jangkauan atau skala jangkauan, baik fisik maupun ekonomi. Konsep penjenjangan dalam pengembangan pariwisata Sumatera utara, dilakukan dengan: 1.
Membagi skala pengembangan kawasan wisata menjadi skala lokal yang melayani pengunjung lokal (recreationist), skala Kabupaten/Kota yang melayani wisatawan luar kota weekenders dan/ atau liburan pendek, dan skala Provinsi serta skala nasional dan skala internasional untuk melayani wisatawan regional.
2.
Membedakan bentuk pengembangan pariwisata suatu daerah tergantung pada karakteristik potensial untuk setiap skala yang dimiliki.
Dengan konsep penjenjangan ini maka pengembangan kawasan wisata akan memiliki perbedaan skala dan prioritas pengembangan.
70 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Bab 3 Gambaran Umum
3.1
SEJARAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Di zaman Pemerintahan Belanda, Sumatera merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatera, yang meliputi seluruh Sumatera, dikepalai oleh seorang Gouverneur berkedudukan di Medan. Sumatera terdiri dari daerahdaerah administratif yang dinamakan Keresidenan. Pada awal Kemerdekaan Republik Indonesia, Sumatera tetap merupakan suatu kesatuan pemerintahan yaitu Provinsi Sumatera yang dikepalai oleh seorang Gubernur dan terdiri dari daerah-daerah Administratif Keresidenan yang dikepalai oleh seorang Residen. Pada Sidang I Komite Nasional Daerah (K.N.D) Provinsi Sumatera, mengingat kesulitankesulitan perhubungan ditinjau dari segi pertahanan, diputuskan untuk membagi Provinsi Sumatera menjadi 3 sub Provinsi yaitu sub Provinsi Sumatera Utara (yang terdiri dari Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli), sub Provinsi Sumatera Tengah, dan sub Provinsi Sumatera Selatan. Dalam perkembangan selanjutnya melalui Undang-undang No. 10 Tahun 1948 tanggal 15 April 1948, Pemerintah menetapkan Sumatera menjadi 3 Provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu : 1. Provinsi Sumatera Utara yang meliputi Keresidenan Aceh, Sumatera Timur, dan Tapanuli 2. Provinsi Sumatera Tengah yang meliputi Keresidenan Sumatera Barat, Riau, dan Jambi 3. Provinsi Sumatera Selatan yang meliputi Keresidenan Bengkulu, Palembang, Lampung, dan Bangka Belitung.
71 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Dengan mendasarkan kepada Undang-undang No. 10 Tahun 1948, atas usul Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara dengan suratnya tanggal 16 Pebruari 1973 No. 4585/25, DPRD Tingkat I Sumatera Utara dengan keputusannya tanggal 13 Agustus 1973 No. 19/K/1973 telah menetapkan bahwa hari jadi Provinsi Sumatera Daerah Tingkat I Sumatera Utara adalah tanggal 15 April 1948 yaitu tanggal ditetapkannya U.U No. 10 Tahun 1948 tersebut. Pada awal tahun 1949 berkaitan dengan meningkatnya serangan Belanda, diadakanlah reorganisasi pemerintahan di Sumatera. Pada waktu itu, keadaan memerlukan suatu sistem pertahanan yang lebih kokoh dan sempurna. Oleh karena itu perlu dipusatkan alat-alat kekuatan sipil dan militer dalam tiap-tiap Daerah Militer Istimewa yang berada dalam satu tangan yaitu Gubernur Militer. Sehingga penduduk sipil dan militer berada dibawah kekuasaan satu pemerintah. Perubahan demikian ini ditetapkan dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I tanggal 16 Mei 1949 No. 21/Pem/P.D.R.I., yang diikuti Keputusan Pemerintah Darurat R.I tanggal 17 Mei 1949 No. 22/Pem/P.D.R.I. jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan. Gubernur yang bersangkutan diangkat menjadi komisaris dengan tugas-tugas memberi pengawasan dan tuntutan terhadap pemerintahan, baik sipil maupun militer. Selanjutnya dengan instruksi Dewan Pembantu dan Penasehat Wakil Perdana Menteri tanggal 15 September 1949, Sumatera Utara dibagi menjadi dua Daerah Militer Istimewa yaitu Aceh dan
Tanah
Karo
diketuai
oleh
Gubernur
Militer
Tgk.
M.
Daud
Beureueh
dan
Tapanuli/Sumatera Timur Selatan oleh Gubernur Militer Dr. F.L. Tobing. Selanjutnya, dengan ketetapan Pemerintah Darurat R.I dalam bentuk Peraturan Perdana Menteri Pengganti Peraturan Pemerintah tanggal 17 Desember 1949 No.8/Des/W.K.P.M dibentuklah Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur. Kemudian dengan Peraturan Pemerintah Penggati Undang-undang No.5 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950, Peraturan Wakil Perdana
Menteri
Pengganti
Peraturan
Pemerintah
tanggal
17
Agustus
1949
No.8/Des/W.K.P.M tahun 1949 tersebut dicabut dan kembali dibentuk Provinsi Sumatera Utara dengan daerah yang meliputi daerah Keresidenan Aceh, Sumatera Timur, dan Tapanuli.
72 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Selanjutnya dengan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950, pada waktu RIS, ditetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia terbagi atas beberapa daerah-daerah Provinsi, yaitu : 1. Jawa Barat 2. Jawa Tengah 3. Jawa Timur 4. Sumatera Utara 5. Sumatera Tengah 6. Sumatera Selatan 7. Kalimantan 8. Sulawesi 9. Maluku 10. Sunda Kecil Pada tanggal 7 Desember 1956 diundangkanlah Undang-undang No. 24 Tahun 1956 yaitu Undang-undang tentang pembentukan daerah otonom Provinsi Aceh dan perubahan peraturan pembentukan Provinsi Sumatera Utara. Pasal 1 Undang-undang No. 24 Tahun 1956 ini menyebutkan : 1. Daerah Aceh yang meliputi Kabupaten-Kabupaten : Aceh Besar, Aceh Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Selatan, Kota Besar Kutaraja, daerah-daerah tersebut dipisahkan dari lingkungan Daerah Otonom Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang No. 5 Tahun 1950 sehingga daerah-daerah tersebut menjadi daerah yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dengan nama Provinsi Aceh. 2. Provinsi Sumatera Utara tersebut dalam ayat (1) yang wilayahnya telah dikurangi dengan bagian-bagian yang terbentuk sebagai daerah otonom Provinsi Aceh, tetap disebut Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan Undang-undang Darurat No. 7 Tahun 1956, Undang-undang Darurat No. 8 Tahun 1956, Undang-undang Darurat No.9 Tahun 1956, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No.4 Tahun 1964, Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 17 Kabupaten/Kota. Dengan terbitnya Undang-Undang No. 12 Tahun 1998, tentang pembentukan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Undang-Undang No. 4 Tahun 2001 tentang pembentukan Kota Padangsidimpuan, Undang-undang No. 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Humbang Hasundutan, dan Pakpak Barat,
73 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
serta Undang-undang No. 36 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Samosir dan Serdang Bedagai, dan pada tahun 2007 dibentuk Kabupaten Batubara melalui Undang-undang No. 5 Tahun 2007, kemudian pada tanggal 10 Agustus 2007 disahkan Undang-undang No. 37 Tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Padang Lawas Utara, Undang-undang No. 38 Tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Padang Lawas. Pada tahun 2008 kembali diterbitkan Undang-undang No. 22 Tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Undang-undang No. 23 Tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Labuhan Batu Utara, Undangundang No. 45 Tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Nias Utara, Undangundang No. 46 Tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Nias Barat dan Undang-undang No. 47 Tahun 2008 tentang pembentukan Kota Gunung Sitoli, dengan demikian wilayah Provinsi Sumatera Utara pada Juli 2009 sudah menjadi 25 Kabupaten dan 8 Kota. Adapun Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut : Tabel III.1 Daftar Kabupaten/Kota di Sumatera Utara No.
Nama Kabupaten/Kota
Ibu Kota
Kabupaten 1 Kabupaten Asahan 2 Kabupaten Batubara 3 Kabupaten Dairi 4 Kabupaten Deli Serdang 5 Kabupaten Humbang Hasundutan 6 Kabupaten Karo 7 Kabupaten Labuhan Batu 8 Kabupaten Labuhan Batu Selatan 9 Kabupaten Labuhan Batu Utara 10 Kabupaten Langkat 11 Kabupaten Mandailing Natal 12 Kabupaten Nias 13 Kabupaten Nias Barat 14 Kabupaten Nias Selatan 15 Kabupaten Nias Utara 16 Kabupaten Padang Lawas 17 Kabupaten Padang Lawas Utara 18 Kabupaten Pakpak Barat 19 Kabupaten Samosir 20 Kabupaten Serdang Bedagai 21 Kabupaten Simalungun 22 Kabupaten Tapanuli Selatan 23 Kabupaten Tapanuli Tengah 24 Kabupaten Tapanuli Utara 25 Kabupaten Toba Samosir Kota 26 Kota Binjai 27 Kota Gunung Sitoli 28 Kota Medan 29 Kota Padang Sidimpuan
74 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
Kisaran Limapuluh Sidikalang Lubuk Pakam Dolok Sanggul Kabanjahe Rantau Prapat Kota Pinang Aek Kanopan Stabat Penyabungan Gunung Sitoli Lahomi Teluk dalam Lotu Sibuhuan Gunung Tua Salak Pangururan Sei Rampah Pematang Raya Sipirok Pandan Tarutung Balige Kota Binjai D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
No.
Laporan Akhir
Nama Kabupaten/Kota
30 31 32 33
Ibu Kota
Kota Pematang Siantar Kota Sibolga Kota Tanjung Balai Kota Tebing Tinggi
-
Sumber: Sumatera dalam Angka 2011 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara
Tabel III.2 Data Kecamatan dan Desa/Kelurahan menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010 Kabupaten/Kota
Banyaknya Kecamatan
Banyaknya Desa/Kelurahan
Number of Districts
Number of Village/Suburbans
Regency/City Kabupaten/Regency 01. N i a s
9
119
02. Mandailing Natal
23
395
03. Tapanuli Selatan
12
248
04. Tapanuli Tengah
20
177
05. Tapanuli Utara
15
243
06. Toba Samosir
16
216
07. Labuhan Batu
9
98
08. A s a h a n
25
204
09. Simalungun
31
367
10. D a i r i
15
169
11. K a r o
17
262
12. Deli Serdang
22
394
13. L a n g k a t
23
277
14. Nias Selatan
18
356
15. Humbang Hasundutan
10
144
16. Pakpak Barat
8
52
17. Samosir
9
117
17
243
19. Batu Bara
7
100
20. Padang Lawas Utara
9
388
21. Padang Lawas
9
304
22. Labuhan Batu Selatan
5
54
23. Labuhan Batu Utara
8
90
18. Serdang Bedagai
75 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Kabupaten/Kota
Laporan Akhir
Banyaknya Kecamatan
Banyaknya Desa/Kelurahan
Number of Districts
Number of Village/Suburbans
Regency/City 24. Nias Utara
11
113
25. Nias Barat
8
110
26. S i b o l g a
4
17
27. Tanjungbalai
6
31
28. Pematangsiantar
8
53
29. Tebing Tinggi
5
35
21
151
31. B i n j a i
5
37
32. Padangsidimpuan
6
79
33. Gunung Sitoli
6
101
417
5.744
Kota/City
30. M e d a n
Jumlah/Total Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara
3.2
KONDISI FISIK DASAR
3.2.1
Batas Administrasi
Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas:
Pesisir Timur
Pegunungan Bukit Barisan
Pesisir Barat
Kepulauan Nias
Pesisir timur merupakan wilayah di dalam Provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini termasuk residentie Sumatra's Oostkust bersama Provinsi Riau. Di wilayah tengah Provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Pegunungan ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantong-kantong konsentrasi penduduk.
76 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Daerah di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir, merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini. Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh. Namun secara kultur dan etnolinguistik, wilayah ini masuk ke dalam budaya dan Bahasa Minangkabau. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel III.3. Tabel III.3 Batas wilayah Utara
Provinsi Aceh dan Selat Malaka
Selatan
Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Barat, dan Samudera Indonesia
Barat
Provinsi Aceh dan Samudera Indonesia
Timur
Selat Malaka
Sumber: www.wikipedia.com
Terdapat 419 pulau di propisi Sumatera Utara. Pulau-pulau terluar adalah pulau Simuk (kepulauan Nias), dan pulau Berhala di selat Sumatera (Malaka). Kepulauan Nias terdiri dari pulau Nias sebagai pulau utama dan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Kepulauan Nias terletak di lepas pantai pesisir barat di Samudera Hindia. Pusat pemerintahan terletak di Gunung Sitoli. Kepulauan Batu terdiri dari 51 pulau dengan 4 pulau besar: Sibuasi, Pini, Tanahbala, Tanahmasa. Pusat pemerintahan di Pulautelo di pulau Sibuasi. Kepulauan Batu terletak di tenggara kepulauan Nias. Pulau-pulau lain di Sumatera Utara: Imanna, Pasu, Bawa, Hamutaia, Batumakalele, Lego, Masa, Bau, Simaleh, Makole, Jake, dan Sigata, Wunga. Di Sumatera Utara saat ini terdapat dua taman nasional, yakni Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Batang Gadis. Menurut Keputusan Menteri Kehutanan, Nomor 44 Tahun 2005, luas hutan di Sumatera Utara saat ini 3.742.120 hektare (ha). Yang terdiri dari Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam seluas 477.070 ha, Hutan Lindung 1.297.330 ha, Hutan Produksi Terbatas 879.270 ha, Hutan Produksi Tetap 1.035.690 ha dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi seluas 52.760 ha. Namun angka ini sifatnya secara de jure saja. Sebab secara de facto, hutan yang ada tidak seluas itu lagi. Terjadi banyak kerusakan akibat perambahan dan pembalakan liar. Sejauh ini, sudah 206.000 ha lebih hutan di Sumut telah mengalami perubahan fungsi. Telah berubah menjadi lahan perkebunan, transmigrasi. Dari luas tersebut, sebanyak 163.000 ha unuk areal perkebunan dan 42.900 ha untuk areal transmigrasi.
77 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Gambar 3.1 Peta Batas Admisnistrasi Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara
78 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
3.2.2
Laporan Akhir
Letak Geografis
Provinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak pada garis 1o – 4o Lintang Utara dan 98o -100o Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Aceh, sebelah Timur dengan Negara Malaysia di Selat Malaka, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 71.680,68 km2, sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian keci berada di Pulau Nias, Pulau-pulau Batu, serta beberapa pulau kecil, baik di bagian barat maupun bagian timur pantai Pulau Sumatera. Berdasarkan luas daerah menurut Kabupaten/kota di Sumatera Utara, luas daerah terbesar adalah Kabupaten Mandailing Natal dengan luas 6.620,70 km2 atau sekitar 9,24 persen dari total luas Sumatera Utara, diikuti Kabupaten Langkat dengan luas 6.263,29 km2 atau 8,74 persen, kemudian Kabupaten Simalungun dengan luas 4.386,60 km2 atau sekitar 6,09 persen. Sedangkan luas daerah terkecil adalah Kota Sibolga dengan luas 10,77 km2 atau sekitar 0,02 persen dari total luas wilayah Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera Utara dibagi dalam 3 kelompok wilayah/kawasan yaitu Pantai Barat, Dataran Tinggi, dan Pantai Timur. Kawasan Pantai Barat meliputi Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas Kabupaten Padang Lawas Utara Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kota Sibolga dan Kota Gunung Sitoli. Kawasan dataran tinggi meliputi Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Pakpak Barat, Kabupaten Samosir, dan Kota Pematang Siantar. Kawasan Pantai Timur meliputi Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Tanjung Balai, Kota Tebing Tinggi, Kota Medan, dan Kota Binjai. (sumber: Sumatera Utara dalam Angka 2011 BPS Provinsi Sumatera utara)
79 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel III.4 Data Luas Wilayah menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010 Kabupaten/Kota
Regency /City
Luas Wilayah Total Area (Km 2)
Kabupaten/Regency 01. N i a s
980,32
02. Mandailing Natal
6 620,70
03. Tapanuli Selatan
4 352,86
04. Tapanuli Tengah
2 158,00
05. Tapanuli Utara
3 764,65
06. Toba Samosir
2 352,35
07. Labuhan Batu
2 561,38
08. A s a h a n
3 675,79
09. Simalungun
4 368,60
10. D a i r i
1 927,80
11. K a r o
2 127,25
12. Deli Serdang
2 486,14
13. L a n g k a t
6 263,29
14. Nias Selatan
1 625,91
15. Humbang Hasundutan
2 297,20
16. Pakpak Barat
1 218,30
17. Samosir
2433,5
18. Serdang Bedagai
1 913,33
19. Batu Bara
904,96
20. Padang Lawas Utara
3 918,05
21. Padang Lawas
3 892,74
22. Labuhan Batu Selatan
3 116,00
23. Labuhan Batu Utara
3 545,80
24. Nias Utara
1 501,63
25. Nias Barat
544,09
Kota/City
80 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
26. S i b o l g a
10,77
27. Tanjungbalai
61,52
28. Pematangsiantar
79,97
29. Tebing Tinggi
38,44
30. M e d a n
265,1
31. B i n j a i
90,24
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Kabupaten/Kota
Regency /City
Luas Wilayah Total Area (Km 2)
32. Padangsidimpuan
114,65
33. Gunung Sitoli
469,36
Jumlah/Total
71 680,68
Sumber: Badan Pusat Statistik(BPS)Provinsi Sumatera Utara
81 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel III.5 Letak dan Geografis Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010 1. Geografis Sumatera Utara/ Geographical of Sumatera Utara
: 1º
-
4º
: 98º - 100º
2. Luas Wilayah/ A r e a
: 71 680,68 Km 2
3. Letak diatas Permukaan Laut/
: Gunung Sitoli
Heights above Sea Level
Lintang Utara/ North Latitude Bujur Timur/ East Longitude
Padangsidimpuan
Binjai
82 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
U t a r a
-
260
-
1 100 m
0
28 m
Medan
2,5
-
37,5 m
Tebing Tinggi
26
-
34 m
Pematangsiantar
0
Tanjungbalai
0
-
3m
Sibolga
0
-
50 m
Nias Barat
0
-
Nias Utara
0
-
Labuhan Batu Utara
0
-
Labuhan Batu Selatan
0
-
Padang Lawas
0
-
Padang Lawas Utara
0
-
Batu Bara
0
-
Serdang Bedagai
0
-
500 m
Samosir
300
-
2 200 m
Pakpak Barat
700
-
1 500 m
Humbang Hasundutan
330
-
2 075 m
Nias Selatan
0
-
800 m
Langkat
0
-
1 200 m
Deli Serdang
0
-
500 m
Karo
140
-
1 400 m
Dairi
700
-
1 250 m
Simalungun
0
-
369 m
Asahan
0
-
1 000 m
Labuhan Batu
0
-
2 151 m
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
0
P a r i w i s a t a
D a e r a h
400 m
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
1. Geografis Sumatera Utara/ Geographical of Sumatera Utara
: 1º
-
4º
: 98º - 100º
Lintang Utara/ North Latitude Bujur Timur/ East Longitude
Toba Samosir
300
-
2 200 m
Tapanuli Utara
300
-
1 500 m
Tapanuli Tengah
0
-
1 266 m
Tapanuli Selatan
0
-
1 915 m
Mandailing Natal
0
-
500 m
Nias
0
-
800 m
Sumber: BPS Kabupaten /Kota se-Sumatera Utara
3.2.3
Geologi
Berdasarkan peta geologi daerah Sumatera Utara, bahwa hampir ± 60 % ditutupi oleh batuan Gunungapi Tersier – Resen dan ± 40 % ditutupi oleh batuan sedimen dan batuan beku. Sebaran bahan galian di Sumatera Utara tergantung jenis batuan dan lingkungan geologinya. Sumberdaya bahan galian industri bisa terdapat di dalam semua formasi batuan, baik di batuan beku, malihan, sedimen dan batuan gunungapi serta hasil ubahan hidrotermal maupun hasil pelapukan batuan, sedangkan bahan galian batubara khusus terdapat di dalam batuan sedimen. (sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera utara)
3.2.4
Klimatologi
Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan Provinsi Sumatera Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa m di atas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 34,2oC, sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai 20,00 C. Sebagaimana Provinsi lainnya di Indonesia, Provinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan.
83 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan September dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Maret, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba. 3.2.5
Topografi dan Kemiringan
Wilayah Sumatera Utara terdiri dari daerah pantai, dataran rendah dan dataran tinggi serta pegunungan Bukit Barisan yang membujur ditengah-tengah dari Utara ke Selatan. Kemiringan tanah antara 0 - 12 % seluas 65,51% seluas 8,64 % dan diatas 40 % seluas 24,28 %, sedangkan luas Wilayah Danau Toba 112.920 Ha atau 1,57 %. Berdasarkan Topografi Daerah Sumatera Utara dibagi atas 3 (tiga) bagian yaitu bagian Timur dengan keadaan relatif datar, bagian tengah bergelombang sampai berbukit dan bagian Barat merupakan dataran bergelombang.Wilayah Pantai Timur yang merupakan dataran rendah seluas 24.921,99 Km2 atau 34,77 persen dari luas wilayah Sumatera Utara adalah Daerah yang subur, kelembaban tinggi dengan curah hujan relatif tinggi pula. Wilayah ini memiliki potensi ekonomi yang tinggi sehingga cenderung semakin padat karena arus migrasi dari wilayah Pantai Barat dan dataran tinggi. Banjir juga sering melanda wilayah tersebut akibat berkurangnya pelestarian hutan, erosi dan pendangkalan sungai. Pada musim kemarau terjadi pula kekurangan persediaan air disebabkan kondisi hutan yang kritis. Wilayah dataran tinggi dan wilayah Pantai Barat seluas 46.758,69 km2 atau 65,23 persen dari luas wilayah Sumatera Utara, yang sebagian besar merupakan pegunungan, memiliki variasi dalam tingkat kesuburan tanah, iklim, topografi dan kontur serta daerah yang struktur tanahnya labil. Beberapa danau, sungai, air terjun dan gunung berapi dijumpai di wilayah ini serta sebagian wilayahnya tercatat sebagai daerah gempa tektonik dan vulkanik.
84 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
3.3
Laporan Akhir
PENGGUNAAN LAHAN
Wilayah Sumatera Utara yang memiliki luas total 181.860,65 km² yang terdiri dari luas daratan sebesar 71.680,68 km², dan 51,31 % adalah hutan dengan luas 36.793,38 km2 Sumatera Utara merupakan wilayah yang sangat ideal untuk bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Terdiri atas wilayah perairan laut, sungai dan danau, dan daratan yang subur terbentang dari dataran rendah di pesisir timur hingga pegunungan bukit barisan, dan pantai barat yang indah dengan hutan tropis yang sangat alami. Beberapa daerah yang menjadi lokasi utama komoditas unggulan di Sumatera Utara adalah Kabupaten Dairi, Pak-pak Barat, Tobasa dan Humbang Hasundutan untuk tanaman kopi sidikalang. Sebagian pesisir timur hingga dataran tinggi untuk tanaman karet dan kelapa sawit meliputi wilayah Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Batu Bara, Asahan, Labuhan Batu dan Padang Lawas. Disamping itu terdapat wilayah yang khusus dan ideal untuk tanaman tertentu yaitu pesisir timur antara Sungai Ular di Deli Serdang dan Sungai Wampu di Langkat untuk tanaman tembakau, dataran tinggi Karo yang cocok untuk tanaman sayur mayur dan buah-buahan serta daerah Sidamanik di Kabupaten Simalungun yang cocok untuk perkebunan teh. Hasil perhitungan luas tutupan lahan di Provinsi Sumatera Utara dari Badan Pertanahan Nasional Wilayah Sumatera Utara menunjukkan hutan dan perkebunan mendominasi tutupan lahan Sumatera Utara dengan luas hutan 3.050.692,91 Ha atau 41,63 % dari luas seluruh tutupan lahan, dan perkebunan seluas 237.628,7 Ha atau 32,43% dari luas seluruh tutupan lahan, dan luas lahan non pertanian 221.302.00 Ha atau 3,02 % dari luas seluruh tutupan lahan, yang memiliki perbedaan signifikan dengan luas hutan dan perkebunan. Gambaran tutupan lahan tersebut ditunjukkan pada Tabel III.6. (sumber: Badan Pertanahan Nasional Wilayah Sumatera utara, 2010)
85 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel III.6 Luas Wilayah menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan
Keterangan: *) Kabupaten pemekaran, data masih tergabung pada Kabupaten induk Sumber: Badan Pertanahan Nasional Wilayah Sumatera Utara, 2010
86 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
3.4
Laporan Akhir
SUMBER DAYA ALAM
Sumatera Utara kaya akan sumber daya alam baik berupa gas alam di daerah Tandam, Binjai, minyak bumi di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat yang telah dieksplorasi sejak zaman Hindia Belanda dan juga mineral logam mulia (Au dan Ag) yang terdapat di daerahdaerah Kabupaten Tapanuli Selatan. . Selain itu di Kuala Tanjung, Kabupaten Asahan juga terdapat PT Inalum yang bergerak di bidang penambangan bijih dan peleburan aluminium yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara. Sungai-sungai yang berhulu di pegunungan sekitar Danau Toba juga merupakan sumber daya alam yang cukup berpotensi untuk dieksploitasi menjadi sumber daya pembangkit listrik tenaga air. PLTA Asahan yang merupakan PLTA terbesar di Sumatra terdapat di Kabupaten Toba Samosir. Selain itu, di kawasan pegunungan terdapat banyak sekali titik-titik panas geotermal yang sangat berpotensi dikembangkan sebagai sumber energi panas maupun uap yang selanjutnya dapat ditransformasikan menjadi energi listrik. 3.4.1
Sumberdaya Mineral a.
Potensi Sumberdaya Mineral Logam Pada umumnya keterdapatan sebaran endapan mineral logam di daerah Sumatera Utara ini terdiri dari mineral logam mulia (Au dan Ag), endapan mineral logam dasar (Cu, Pb, dan Zn) dan endapan mineral logam Mangan (Mn). Daerah-daerah yang mempunyai indikasi terdapatnya sumberdaya bahan galian logam telah dikenal sejak lama, seperti di Kabupaten Mandailing Natal antara lain di daerah Natal dan Batang Natal (Au, Cu, Zn, Pb, Cr, Mn, Mo), Kotanopan (Au, Cu, Fe, Ti, Zn, Pt), dan Muara Sipongi (Au, Cu, Fe, Ti, Zn, Pt), Di Kabupaten Dairi meliputi daerah Sopokomil dan sekitarnya (Au, Zn, Sn, Pb, Fe, Mn), Kabupaten Pak Pak Barat terutama di daerah Salak (Fe, Pb, Mn, Mg, Cu, Zn, Mo), di Kabupaten Tanah Karo terindikasi adanya (Au, Pb dan Cu), dan di Kabupaten Tapanuli Selatan (Au, Cu, Fe, Zn, Fe). Sebagian besar potensi sumberdaya mineral logam tersebut berada di kawasan hutan lindung. Berdasarkan informasi bahwa potensi sumberdaya mineral ini belum tersentuh sehingga peluang untuk memanfaatkan sesuai aturan yang berlaku dalam kegiatan penambangan pada kawasan hutan lindung harus mendapatkan izin dari Menteri Kehutanan.
87 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Usaha untuk menemukan adanya cebakan bahan galian logam primer diperlukan eksplorasi yang rinci dengan eksplorasi yang tepat, diperlukan waktu lama, biaya mahal, padat teknologi, padat resiko dan pengalaman. Untuk menentukan wilayah eksplorasi diperlukan kriteria geologi yang memadai, disertai dengan metoda pendekatan dengan konsep-konsep yang tepat bagi model endapan yang mungkin di dapat di daerah yang dimaksud. Kecepatan untuk pengembangan usaha pertambangan bahan galian logam jauh lebih lambat dibanding dengan usaha pengembangan pertambangan batubara dan bahan galian industri. b.
Potensi Sumberdaya Mineral Non Logam Potensi sumberdaya mineral non logam yang terdapat di kawasan hutan lindung di daerah Kabupaten Langkat, sebagian diantaranya berada di Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL) yang dapat dikembangkan antara lain batugamping. Bahan galian batugamping merupakan bahan galian yang mempunyai kegunaan langsung dalam industri terutama dalam industri pembuatan semen. Bahan galian industri mempunyai peranan sangat penting dalam pembangunan nasional, karena bahan galian ini sangat erat kaitannya dengan keperluan sehari-hari. Diluar kawasan hutan lindung ditemukan endapan batubara, diduga sebarannya juga berada dalam kawasan hutan lindung dan Taman Nasional Gunung Lauser.
3.4.2
Sumberdaya Hutan
Kawasan Hutan Propinsi Sumatera Utara yang ditetapkan berdarsarkan hasil paduserasi TGHK dan RTRWP pada Oktober 1999 adalah seluas ± 3.848.358 Ha. Luas kawasan hutan ini mencakup 53,7% dari luas propinsi Sumatera Utara. Kawasan hutan ini terdiri dari kawasan Hutan Konservasi, Hutan Lindung dan kawasan Hutan Produksi. Secara ekologis, hutan tersebut memiliki fungsi vital sebagai penyangga kehidupan yang menjamin keberlanjutan aktivitas kehidupan masyarakat. Peran yang dijalankannya dalam fungsi tersebut antara lain adalah menyediakan jasa lingkungan berupa penyediaan sumberdaya
air,
kenyamanan
lingkungan,
penyerapan
karbon,
keanekaragaman
sumberdaya plasma nutfah, dan keindahan serta keunikan alam. Selain itu, secara ekonomis hutan telah sejak lama menjadi sumber penghidupan masyarakat Provinsi Sumatera Utara khususnya bagi masyarakat di sekitar hutan.
88 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Hutan menyediakan berbagai sumber pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari berupa aneka hasil hutan dan menjadi salah satu penopang penting peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
3.5
SUMBER DAYA MANUSIA
3.5.1
Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Sumatera Utara merupakan Provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pedataan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara tahun 2008, penduduk Sumatera Utara berjumlah 13,042 juta jiwa, dan pada tahun 2010 jumlah penduduk Sumatera Utara berkurang menjadi 12, 982 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara pada tahun 2008 adalah 182 jiwa per km² dan pada tahun 2010 menurun menjadi 181 jiwa per km². (Data lengkapnya untuk setiap Kabupaten/kota dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel III.7.
89 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel III.7 Data Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010 Kabupaten/Kota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Total Area
Number of Population (jiwa)
Regency /City
(Km 2)
Kepadatan Penduduk
Population Density (jiwa/Km 2)
Kabupaten/Regency 01. N i a s
980,32
131 377
134
02. Mandailing Natal
6 620,70
404 945
61
03. Tapanuli Selatan
4 352,86
263 815
61
04. Tapanuli Tengah
2 158,00
311 232
144
05. Tapanuli Utara
3 764,65
279 257
74
06. Toba Samosir
2 352,35
173 129
74
07. Labuhan Batu
2 561,38
415 110
162
08. A s a h a n
3 675,79
668 272
182
09. Simalungun
4 368,60
817 720
187
10. D a i r i
1 927,80
270 053
140
11. K a r o
2 127,25
350 960
165
12. Deli Serdang
2 486,14
1 790 431
720
13. L a n g k a t
6 263,29
967 535
154
14. Nias Selatan
1 625,91
289 708
178
15. Humbang Hasundutan
2 297,20
171 650
75
16. Pakpak Barat
1 218,30
40 505
33
2433,5
119 653
49
1 913,33
594 383
311
904,96
375 885
415
20. Padang Lawas Utara
3 918,05
223 531
57
21. Padang Lawas
3 892,74
225 259
58
22. Labuhan Batu Selatan
3 116,00
277 673
89
23. Labuhan Batu Utara
3 545,80
330 701
93
24. Nias Utara
1 501,63
127 244
85
25. Nias Barat
544,09
81 807
150
26. S i b o l g a
10,77
84 481
7 844
27. Tanjungbalai
61,52
154 445
2 510
28. Pematangsiantar
79,97
234 698
2 935
29. Tebing Tinggi
38,44
145 248
3 779
17. Samosir 18. Serdang Bedagai 19. Batu Bara
Kota/City
90 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Kabupaten/Kota
Laporan Akhir
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Total Area
Number of Population (jiwa)
Regency /City
(Km 2)
Kepadatan Penduduk
Population Density (jiwa/Km 2)
30. M e d a n
265,1
2 097 610
7 913
31. B i n j a i
90,24
246 154
2 728
32. Padangsidimpuan
114,65
191 531
1 671
33. Gunung Sitoli
469,36
126 202
269
Jumlah/Total
71 680,68
12 982 204
181
Sumber: Badan Pusat Statistik(BPS)Provinsi Sumatera Utara
Grafik Pertumbuhan Penduduk Provinsi Sumatera Utara
Jiwa
13.248.386 13.250.000 13.200.000 13.150.000 13.100.000 13.050.000 13.000.000 12.950.000 12.900.000 12.850.000 12.800.000
13.042.317 12.982.204
2008
2009
Jumlah Penduduk (jiwa)
2010
Tahun
Gambar 3.2 Grafik Pertumbuhan Penduduk Provinsi Sumatera Utara
91 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Grafik Kepadatan Penduduk Provinsi Sumatera Utara
185 185
Jiwa/km²
184 183
182
182
181
181
Kepadatan Penduduk (jiwa/km²)
180 179 2008
2009
2010
Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
Gambar 3.3 Grafik Kepadatan Penduduk Provinsi Sumatera Utara
Kadar Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap tahunnya tidak tetap. Pada tahun 2000 TPAK di daerah ini sebesar 57,34 persen, tahun 2001 naik menjadi 57,70 persen, tahun 2002 naik lagi menjadi 69,45 persen. 3.5.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin Jumlah penduduk Provinsi Sumatera utara menurut jenis kelamin di dominasi oleh penduduk perempuan, pada tahun 2010 jumlah penduduk laki-laki yaitu sebanyak 6.483.354 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan yaitu sebanyak 6. 498.850 jiwa. Untuk lebih jelasnya mengenai pertumbuhan penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel III.8.
92 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel III.8 Jumlah Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin Provinsi Sumatera utara Tahun 2010
Golongan Umur
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Rasio Jenis Kelamin
Age Group
Male
Female
Total
Sex Ratio
0
-
4
744 363
706 319
1 450 682
105,39
5
-
9
750 850
705 989
1 456 839
106,35
723 813
684 107
1 407 920
105,8
10
-
14
15
-
19
640 036
624 526
1 264 562
102,48
20
-
24
550 203
559 665
1 109 868
98,31
25
-
29
551 215
553 923
1 105 138
99,51
30
-
34
494 349
492 315
986 664
100,41
35
-
39
448 163
455 100
903 263
98,48
40
-
44
400 576
412 003
812 579
97,23
45
-
49
344 781
360 369
705 150
95,67
50
-
54
293 399
299 409
592 808
97,99
55
-
59
209 200
211 109
420 309
99,1
60
-
64
121 939
139 678
261 617
87,3
210 119
294 014
504 133
71,47
348
324
672
107,41
6 483 354
6 498 850
12 982 204
99,76
65 ± TT Jumlah/Total
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
3.6
SOSIAL KEMASYARAKATAN
3.6.1
Suku Bangsa
Sumatera Utara merupakan Provinsi multietnis dengan Batak, Nias, dan Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak bermukim orang Minangkabau. Wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatera Timur, pemerintah kolonial Hindia Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa.
93 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Pusat penyebaran suku-suku di Sumatera Utara, sebagai berikut : Suku Melayu
: Pesisir Timur, terutama di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Langkat
Suku Batak Karo
: Kabupaten Karo
Suku Batak Toba
: Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Somosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir
Suku Batak Mandailing : Kabupaten Mandailing Natal Suku Batak Angkola
: Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Padang Lawas
Suku Batak Simalungun : Kabupaten Simalungun
3.6.2
Suku Batak Pakpak
: Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
Suku Nias
: Pulau Nias
Suku Minangkabau
: Kota Medan, Kabupaten Batubara, Pesisir barat
Suku Aceh
: Kota Medan
Suku Jawa
: Pesisir timur
Suku Tionghoa
: Perkotaan pesisir timur & barat.
Bahasa
Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah Bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli. Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek "o" begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek "e" yang sering juga disebut bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari. Di kawasan perkotaan, orang Tionghoa lazim menuturkan Bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Di pegunungan, masyarakat Batak menuturkan Bahasa Batak yang terbagi atas empat logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal menggunakan Bahasa Minangkabau.
94 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
3.6.3 Agama Agama utama di Sumatera Utara adalah:
Islam
:
terutama dipeluk oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau,Jawa,
Aceh,
suku
Batak
Mandailing, sebagian Batak Karo, Simalungun dan Pakpak
Kristen (Protestan dan Katolik)
:
terutama dipeluk oleh suku Batak Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing dan Nias
Hindu
:
terutama dipeluk oleh suku Tamil di perkotaan
Buddha
:
terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
Konghucu
:
terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
Parmalim
:
dipeluk
oleh
sebagian
suku
Batak
yang
berpusat di Huta Tinggi
Animisme
:
masih ada dipeluk oleh suku Batak, yaitu Pelebegu Parhabonaron dan kepercayaan sejenisnya
3.7
PEREKONOMIAN
Gambaran perekonomian daerah bisa dikelompokan ke dalam dua bagian, yaitu gambaran makro dan gambaran mikro atau sektoral. Gambaran makro merupakan informasi mengenai keadaan perekonomian dalam skala gabungan atau agregasi yang meliputi pertumbuhan ekonomi, pemerataan, kesempatan kerja, kondisi kemiskinan dan kemampuan keuangan (fiskal) daerah. Gambaran mikro menguraikan kondisi spesifik dalam berbagai sektor penting di Provinsi Sumatera Utara.
95 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Salah satu indikator untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah laju pertumbuhan PDRB. Indikator tersebut menggambarkan laju pertumbuhan produk yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi (LPE) yang digambarkan dengan data pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan. Provinsi Sumatera Utara mengalami pertumbuhan positif, terlihat dari angka PDRB konstan Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2010 – 2011 terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan ini tentunya perlu terus didorong dan dipicu agar kinerja produksi dari sektor perekonomian dapat dioptimalkan semaksimal mungkin. Untuk lebih jelasnya mengenai PDRB Provinsi Sumatera Utara lihat Tabel III.9 dan Gambar 3.4. Tabel III.9 PDRB Sumatera Utara menurut Lapangan Usaha/Sektor Tahun 2010-2011 (miliar rupiah)
Lapangan Usaha/Sektor
No.
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010*)
Tahun 2011**)
Tahun 2010*)
Tahun 2011**)
2
3
4
5
63.181,84
70.635,87
27.875,20
29.376,58
3.789,75
4.341,19
1.400,65
1.494,85
63.293,45
70.672,27
26.105,21
26.548,66
2.609,89
2.966,49
873,65
943,75
17.519,79
20.172,80
8.066,15
8.754,63
52.384,32
60.032,52
21.914,84
23.693,43
24.907,45
28.832,79
11.633,90
12.676,43
18.203,84
21.887,63
8.795,15
9.992,49
29.809,88
34.615,37
11.976,16
12.969,81
1 1
Pertanian
2
Pertambangan dan Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
5
Bangunan
6 7 8 9
Atas Dasar Harga Konstan 2000
Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa PDRB
275.700,21
314.156,93
118640,91
126.450,63
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
Keterangan:
96 |
*) angka sementara **) angka sangat sementara
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
PDRB Provinsi Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2010-2011 (miliar rupiah)
miliar rupiah
128.000,00 126.000,00 124.000,00 122.000,00 120.000,00 118.000,00 116.000,00 114.000,00 PDRB
2010 118.640,91
2011 126.450,63
Gambar 3.4 PDRB Sumatera Utara menurut Lapangan Usaha/Sektor Tahun 2010-2011
Besarnya peranan dari masing-masing sektor terhadap total PDRB, dapat memberikan gambaran tentang tingkat potensi ekonomi yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 2011 PDRB Sumatera Utara atas dasar harga berlaku mencapai Rp.314,16 triliun, sedangkan berdasar atas dasar harga konstan 2000 tercapai sebesar Rp.126,45 triliun. Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menghasilkan nilai tambah bruto yang terbesar pada tahun 2011 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp.70,67 triliun, disusul oleh sektor pertanian sebesar Rp.70,64 triliun, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp.60,03 triliun, sektor jasa-jasa sebesar Rp.34,62 triliun, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp.28,83 triliun, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar Rp.21,89 triliun, dan sektor bangunan sebesar Rp.20,17 triliun. Sektor ekonomi lainnya yaitu sektor pertambangan dan penggalian menghasilkan nilai tambah bruto sebesar Rp.4,34 triliun, dan sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar Rp.2,97 triliun. Kinerja perekonomian Sumatera Utara pada tahun 2011 bila dibandingkan dengan tahun 2010, yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan 2000, mengalami peningkatan sebesar 6,58 persen. Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan positif pada semua sektor ekonomi. Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan merupakan sektor yang berhasil mencapai pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 13,61 persen dibanding dengan
97 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
sektor perekonomian lainnya. Disusul oleh sektor pengangkutan dan komunikasi 8,96 persen, sektor bangunan 8,54 persen, sektor jasa-jasa 8,30 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran 8,12 persen, dan sektor listrik, gas, dan air bersih 8,02 persen. Sedangkan 3 (tiga) sektor perekonomian lainnya tumbuh dibawah 7 persen. Untuk lebih jelasnya mengenai laju pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara Tahun 20092011 dapat dilihat pada Tabel III.10 dan Gambar 3.5. Tabel III.10 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha/Sektor Tahun 2009-2011 (persen)
No.
Lapangan Usaha/Sektor
Tahun 2009 (%)
Tahun 2010*) (%)
Tahun 2011**) (%)
Tahun 2010*)
Tahun 2011**)
1
2
3
4
5
6
4,85
5,08
5,39
1,43
5,87
6,73
2,76
4,52
1,70
5,57
7,06
8,02
6,54
6,77
8,54
5,43
6,51
8,12
7,56
9,44
8,96
6,14
10,78
13,61
6,62
6,77
8,30
1
Pertanian
2
Pertambangan dan Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
5
Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
6 7 8 9
Jasa-jasa PDRB
5,07
6,35
6,58
Sumber Pertumbuhan
1,21
1,27
0,07
0,08
1,01
0,37
0,05
0,06
0,46
0,58
1,20
1,50
0,90
0,88
0,77
1,01
0,69
0,84
6,35
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
98 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
6,58
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Laju Pertumbuhan DPRB Provinsi Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha/Sektor Tahun 2009-2011 (persen)
%
7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 Laju Pertumbuhan PDRB (%)
2009
2010
2011
5,07
6,35
6,58
Gambar 3.5 Grafik Laju Pertumbuhan PDRB Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha/Sektor Tahun 2009-2011
3.8
SARANA WILAYAH
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara juga sudah membangun berbagai sarana dan infrastruktur untuk memperlancar perdagangan baik antar Kabupaten maupun antar Provinsi.
Sektor
swasta
juga
terlibat
dengan
mendirikan
berbagai
properti
untuk
perdagangan, perkantoran, hotel dan lain-lain. Tentu saja sektor lain, seperti koperasi, pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Untuk memudahkan koordinasi pembangunan, maka Sumatera Utara dibagi ke dalam empat wilayah pembangunan. Adapun sarana-sarana tersebut meliputi: 3.8.1
Sarana Pendidikan
Peningkatan kualitas dan partisipasi sekolah penduduk tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Di tingkat pendidikan dasar, jumlah sekolah dasar pada tahun 2008/2009 ada sebanyak 10.277 unit dengan jumlah guru 82.772 orang dan murid sebanyak 1.939.595 orang.
99 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Sementara jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) ada sebanyak 1.996 sekolah dengan jumlah guru 38.569 orang dan jumlah murid ada sebanyak 670.079 orang. Pada tahun yang sama jumlah sekolah tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) ada sebanyak 1.421 sekolah dengan jumlah guru dan murid masing-masing 33.706 orang dan 556.183 siswa termasuk didalamnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)(Gambar 3.6). Rasio murid SD terhadap sekolah yang berarti bahwa setiap sekolah yang ada di Sumatera Utara secara rata-rata pada tahun 2008/2009 sebesar 189. Rasio tertinggi terdapat di Kabupaten Pakpak Barat yaitu 558 murid per sekolah dan Kabupaten Padang Lawas yaitu 345 murid per sekolah. Sedangkan rasio terkecil terdapat di Kabupaten Samosir yaitu 104 murid per sekolah. Pada tingkat pendidikan SLTP, rasio murid terhadap sekolah adalah sebesar 336 murid per sekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kota Sibolga yaitu 672 murid untuk setiap sekolah dan yang terendah terdapat di Padang Lawas dan Padang Lawas Utara yaitu 169 dan 175 murid untuk setiap sekolah. Sementara itu rasio murid Sekolah Menengah Atas (SMA) terhadap sekolah sebesar 428 murid per sekolah. Rasio yang tertinggi terdapat di Kota Sibolga yaitu 1.231 murid per sekolah dan terendah di Kabupaten Nias Selatan yaitu 188 murid untuk setiap sekolah. Jumlah perguruan tinggi swasta pada tahun 2009 adalah sebanyak 193 PTS, yang terdiri dari 27 universitas, 69 sekolah tinggi, 3 institut, 87 akademi, dan 8 politeknik.
Jumlah Sekolah menurut Tingkatan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2010 (unit) 12.000 10.000
9.691
9.594
10.227 9.274 7.446
unit
8.000
7.427
Tingkatan Pendidikan SD
6.000
Tingkatan Pendidikan SLTP
4.000 1.996 1.975 1.884 1.818 1.458 1.369 1.306 717
2.000
1.562 928
1.888 912
Tingkatan Pendidikan SLTA
0 2005
2006
2007
2008
2009
2010
Tahun Sumber: Sumatera dalam Angka 2011 BPS Provinsi Sumatera Utara
Gambar 3.6 Grafik Jumlah Sekolah menurut Tingkatan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2010
100 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
3.8.2
Laporan Akhir
Sarana Kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan faktor utama dalam menunjang perbaikan kualitas hidup. Data rumah sakit yang ada di Sumatera Utara Tahun 2010 terdiri dari 44 unit rumah sakit pemerintah dan 148 unit rumah sakit swasta. Sementara sarana kesehatan tingkat Kecamatan dan perdesaan cukup banyak di Sumatera Utara. Puskesmas di Sumatera Utara tahun 2010 berjumlah 526 unit dan Puskesmas Pembantu (PUSTU) sebanyak 1.083 unit. Sedangkan Balai Pengobatan Umum (BPU) terdapat sebanyak 1.148 unit dan Posyandu ada sekitar 15.242 unit. Tenaga medis di Sumatera Utara jumlahnya terus meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlahdokter umum di Sumatera Utara tahun 2010 terdapat sebanyak 2.352 orang, dokter gigi 756 orang dan dokter spesialis sebanyak 976 orang. Sedangkan tenaga medis bidan tersedia sebanyak 10.051 orang dan perawat sebanyak 12.480 orang. Perkembangan pasangan usia subur (PUS) di Sumatera Utara setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2004, PUS di Sumatera Utara terdapat sebesar 1.786.746 dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 1.914.002 PUS. Pada tahun 2010 meningkat lagi menjadi 2.117.695 PUS. Persentase akseptor aktif terhadap PUS setiap tahun mengalami peningkatan. Tahun 2004 persentasenya telah mencapai 62,90 persen, tahun 2006 menurun menjadi 62,06 persen, dan tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 67,50 persen. Jumlah Klinik KB di Sumatera
Utara
tahun
2010
ada
sebanyak
1.384
unit
yang
tersebar di
Kabupaten/kota di Sumatera Utara. (sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara)
101 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
seluruh
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel III.11 Jumlah Rumah Sakit Umum Kabupaten/Kota Tahun 2010 Kabupaten/Kota
Regency /City
Rumah Sakit Umum
Pemerintah
Swasta
01. N i a s
1
0
02. Mandailing Natal
2
2
03. Tapanuli Selatan
1
0
04. Tapanuli Tengah
1
0
05. Tapanuli Utara
1
0
06. Toba Samosir
1
1
07. Labuhan Batu
1
5
08. A s a h a n
2
7
09. Simalungun
2
6
10. D a i r i
1
0
11. K a r o
2
5
12. Deli Serdang
1
17
13. L a n g k a t
1
5
14. Nias Selatan
1
1
15. Humbang Hasundutan
1
0
16. Pakpak Barat
1
0
17. Samosir
1
0
18. Serdang Bedagai
1
5
19. Batu Bara
0
1
20. Padang Lawas Utara
1
0
21. Padang Lawas
1
0
22. Labuhan Batu Selatan
0
3
23. Labuhan Batu Utara
1
0
24. Nias Utara
0
0
25. Nias Barat
0
0
26. S i b o l g a
2
0
27. Tanjungbalai
1
2
28. Pematangsiantar
2
5
29. Tebing Tinggi
2
3
30. M e d a n
8
71
Kabupaten/Regency
Kota/City
102 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Kabupaten/Kota
Rumah Sakit Umum
Regency /City
Pemerintah
Swasta
31. B i n j a i
2
8
32. Padangsidimpuan
2
1
33. Gunung Sitoli
0
0
Jumlah/Total
44
148
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Tabel III.12 Banyaknya Pusat Kesehatan Masyarakat dan Sejenisnya menurut Kabupaten Kota Kabupaten/Kota
Puskesmas
Pustu
BPU
Poskesdes
Posyandu
Jumlah
2
3
4
5
6
7
1 Kabupaten/Regency 01. N i a s
28
28
1
21
158
236
02. Mandailing Natal
26
58
11
145
458
698
03. Tapanuli Selatan
16
54
-
11
548
629
04. Tapanuli Tengah
21
99
13
70
383
586
05. Tapanuli Utara
19
60
-
65
380
524
06. Toba Samosir
19
31
4
101
285
440
07. Labuhan Batu
13
45
34
78
493
663
08. A s a h a n
18
119
110
66
946
1.259
09. Simalungun
34
169
45
95
1.328
1.671
10. D a i r i
18
122
39
79
510
768
11. K a r o
19
199
1
262
408
889
12. Deli Serdang
33
104
98
150
1.396
1.781
13. L a n g k a t
29
160
119
211
1.283
1.802
14. Nias Selatan
26
71
4
45
440
586
15. Humbang Hasundutan
12
23
6
167
236
444
8
25
-
52
89
174
17. Samosir
11
-
5
129
200
345
18. Serdang Bedagai
20
74
170
207
863
1.334
19. Batu Bara
11
25
28
31
502
597
20. Padang Lawas Utara
13
40
3
10
388
454
21. Padang Lawas
11
41
2
11
343
408
22. Labuhan Batu Selatan
11
33
16
39
298
397
23. Labuhan Batu Utara
16
47
6
56
527
652
16. Pakpak Barat
103 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Kabupaten/Kota
Laporan Akhir
Puskesmas
Pustu
BPU
Poskesdes
Posyandu
Jumlah
2
3
4
5
6
7
1 24. Nias Utara
11
40
-
10
164
225
25. Nias Barat
5
20
1
8
115
149
26. S i b o l g a
4
14
2
17
94
131
27. Tanjungbalai
8
13
5
31
120
177
17
10
20
53
241
341
9
14
6
25
125
179
39
-
345
151
1.406
1.941
31. B i n j a i
8
18
30
11
240
307
32. Padangsidimpuan
9
29
10
16
125
189
33. Gunung Sitoli
4
18
14
13
149
198
2010
546
1.803
1.148
2.436
15.241
21.174
2009
501
1.941
1.082
-
14.961
18.161
2008
493
1.933
1.082
-
14.593
18.101
2007
459
1.797
1.214
-
14.533
18.003
Kota/City
28. Pematangsiantar 29. Tebing Tinggi 30. M e d a n
Jumlah/Total
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
3.9
EKSPOR dan IMPOR
Kinerja ekspor Sumatera Utara cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 tercatat perolehan devisa mencapai US$4,24 milyar atau naik 57,72% dari tahun sebelumnya dari sektor ini. Ekspor kopi dari Sumatera Utara mencapai rekor tertinggi 46.290 ton dengan negara tujuan ekspor utama Jepang selama lima tahun terakhir. Ekspor kopi Sumut juga tercatat sebagai 10 besar produk ekspor tertinggi dengan nilai US$3,25 juta atau 47.200,8 ton periode Januari hingga Oktober 2005. Dari sektor garmen, ekspor garmen cenderung turun pada Januari 2006. Hasil industri khusus pakaian jadi turun 42,59 persen dari US$ 1.066.124 pada tahun 2005, menjadi US$ 2.053 pada tahun 2006 pada bulan yang sama. Kinerja ekspor impor beberapa hasil industri menunjukkan penurunan. Yakni furniture turun 22,83 persen dari US$ 558.363 (2005) menjadi US$ 202.630 (2006), plywood turun 24,07 persen dari US$ 19.771 menjadi US$ 8.237, misteric acid turun 27,89 persen yakni dari US$ 115.362 menjadi US$ 291.201, stearic acid turun 27,04 persen dari US$ 792.910 menjadi US$ 308.020, dan sabun noodles turun 26 persen dari AS.689.025 menjadi US$ 248.053.
104 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Kinerja ekspor impor hasil pertanian juga mengalami penurunan yakni minyak atsiri turun 18 persen dari US$ 162.234 menjadi US$ 773.023, hasil laut/udang, minyak kelapa dan kopi robusta juga mengalami penurunan cukup drastis hingga mencapai 97 persen. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan (nilai di atas US$ Juta) adalah biji kakao, hortikultura, kopi arabica, CPO, karet alam, hasil laut (non udang). Untuk hasil industri yakni moulding, ban kendaraan dan sarung tangan karet.
3.10
SENI dan BUDAYA
3.10.1 Musik Beragam
alat
musik
tradisional
dari
Provinsi
Sumatera Utara tergantung pada daerahnya. Gonrang, salah satu alat musik dari daerah Simalungun,
yang
telah
lama
ada
dan
berkembang di daerah Simalungun. Musik gonrang tidaklah hanya apresiasi seni semata, tetapi juga mau memperlihatkan makna dan fungsi yang sangat mendalam bagi kehidupan masyarakat Simalungun khususnya. Makna dan fungsi gonrang terwujud sebagai suasana pengungkapan hati, sebagai sarana hiburan, sebagai sarana komunikasi. Musik gonrang juga sebagai representasi simbolis yang mencerminkan nilai-nilai, pengaturan kondisi sosial dan perilaku kultur lainnya serta sebagai peneguh ritusritus keagamaan dan ikatan sosial. 3.10.2 Arsitektur Dalam bidang seni rupa yang menonjol adalah arsitektur rumah adat yang merupakan perpaduan dari hasil seni pahat dan seni ukir serta hasil seni kerajinan. Arsitektur rumah adat terdapat dalam berbagai bentuk ornamen.Pada umumnya bentuk bangunan rumah adat pada kelompok adat batak melambangkan "kerbau berdiri tegak".
105 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Hal ini lebih jelas lagi dengan menghias pucuk atap dengan kepala kerbau. Rumah adat etnis Batak, Ruma Batak, berdiri kokoh dan megah serta masih banyak ditemui di Samosir. Rumah adat Karo kelihatan besar dan lebih tinggi dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Atapnya terbuat dari ijuk dan biasanya ditambah dengan atap-atap yang lebih kecil berbentuk segitiga yang disebut "ayo-ayo rumah" dan "tersek". Dengan atap menjulang berlapis-lapis itu rumah Karo memiliki bentuk khas dibanding dengan rumah tradisional lainnya yang hanya memiliki satu lapis atap di Sumatera Utara. Bentuk rumah adat di daerah Simalungun cukup memikat. Kompleks rumah adat di desa Pematang Purba terdiri dari beberapa bangunan yaitu rumah bolon, balai bolon, jemur, pantangan balai butuh, dan lesung. Bangunan khas Mandailing yang menonjol disebut "Bagas Gadang" (rumah Namora Natoras) dan "Sopo Godang" (balai musyawarah adat). Rumah adat di pesisir barat kelihatan lebih megah dan lebih indah dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Rumah adat ini masih berdiri kokoh di halaman Gedung Nasional Sibolga. 3.10.3 Tarian Perbendaharaan seni tari tradisional meliputi berbagai jenis. Ada yang bersifat
magis,
berupa tarian sakral, dan ada yang bersifat hiburan saja yang berupa tari profan. Di samping tari adat yang merupakan bagian dari
upacara
adat,
tari
sakral
biasanya
ditarikan oleh dayu-datu. Termasuk jenis tari ini adalah tari guru dan tari tungkat. Datu menarikannya sambil mengayunkan tongkat sakti yang disebut Tunggal Panaluan. Tari profan biasanya ialah tari pergaulan muda-mudi yang ditarikan pada pesta gembira. Tortor ada yang ditarikan saat acara perkawinan. Biasanya ditarikan oleh para hadirin termasuk pengantin dan juga para muda-mudi. Tari muda-mudi ini, misalnya morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung. Tari magis misalnya tari tortor nasiaran, tortor tunggal panaluan. Tarian magis ini biasanya dilakukan dengan penuh kekhusukan. Selain tarian Batak terdapat pula tarian Melayu seperti Serampang XII.
106 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
3.10.4 Kerajinan Selain arsitektur,tenunan merupakan seni kerajinan yang menarik dari suku Batak. Contoh tenunan ini adalah
kain
ulos
dan
kain
songket.
Ulos
merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam upacara-upacara perkawinan, kematian, mendirikan rumah, kesenian,dsb. Bahan kain ulos terbuat dari benang kapas atau rami. Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang mempunyai makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang dari variasi kehidupan. Pada suku Pakpak ada tenunan yang dikenal dengan nama oles. Bisanya warna dasar oles adalah hitam kecokelatan atau putih. Pada suku Karo ada tenunan yang dikenal dengan nama uis. Bisanya warna dasar uis adalah biru tua dan kemerahan. Pada masyarakat pesisir barat ada tenunan yang dikenal dengan nama Songket Barus. Biasanya warna dasar kerajinan ini adalah Merah Tua atau Kuning Emas. 3.10.5 Makanan khas Sumatera Utara memiliki berbagai macam makanan khas,diantaranya: Arsik adalah salah satu masakan khas kawasan Tapanuli yang populer. Masakan ini dikenal pula sebagai ikan mas bumbu kuning. Ikan mas adalah bahan dibuang
utama,
yang
sisiknya.
dalam
Bumbu
penyiapannya arsik
sangat
tidak khas,
mengandung beberapa komponen yang khas dari wilayah
pegunungan
Sumatera
Utara,
seperti
andaliman dan asam cikala (buah kecombrang), selain bumbu khas Nusantara yang umum, seperti lengkuas dan serai. Bumbu-bumbu yang dihaluskan dilumuri pada tubuh ikan beberapa saat. Ikan kemudian dimasak dengan sedikit minyak dan api kecil hingga agak mengering.
107 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Bika
ambon
adalah
sejenis
Laporan Akhir penganan
asal
Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan seperti telur, gula, dan santan, bika ambon umumnya dijual dengan rasa pandan, meskipun kini juga tersedia rasa-rasa lainnya seperti durian, keju, dan cokelat. Asal-muasal bika ambon tidak diketahui dengan jelas.
Walaupun
namanya
mengandung
kata
"ambon", bika ambon justru dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Medan, Sumatera Utara. Di Medan, Jalan Mojopahit di daerah Medan Petisah merupakan kawasan penjualan bika ambon yang paling terkenal.Di sana terdapat sedikitnya 40 toko yang menjual kue ini. Bika ambon biasanya dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama sekitar empat hari karena setelah itu kue tersebut mulai mengeras. Masih banyak lagi makanan khas dari Sumatera Utara tergantung pada daerahnya.
108 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Bab 4 Potensi dan Permasalahan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara
4.1
POTENSI DAN PERMASALAHAN
4.1.1
Potensi Pariwisata Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) destinasi pariwisata unggulan di Indonesia dimana terdapat 339 Objek wisata yang tersebar di seluruh daerah yang ada di 33 Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Saat ini baru 120 Objek wisata yang telah dipasarkan meliputi potensi alam seperti Danau Toba, Pulau Samosir, Berastagi. Nias dengan Surfing dan Budaya Megalitik. Deli Serdang dan Serdang Bedagai dengan Wisata Bahari dan Agrowisata. Langkat dengan Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Bukit Lawang, serta Ekowisata Tangkahan dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Letaknya yang berbatasan dengan negara Malaysia dan Singapura menjadikan Sumatera Utara sebagai pintu gerbang perdagangan internasional di wilayah Indonesia bagian barat. Namun, letak yang strategis serta sumberdaya wisata yang mendukung, Provinsi Sumatera Utara sangat berpeluang untuk menjadi destinasi wisata utama di Indonesia.
4.1.1.1 Gambaran Potensi Daya Tarik Wisata Kabupaten/Kota Sumatera Utara Potensi wisata yang dimiliki Provinsi Sumatera Utara sangat beragam dan memiliki keunikan tersendiri dan masih banyak yang asli sehingga memeliki daya tarik yang tinggi bagi para wisatawan. Demi memperoleh manfaat sosial dan ekonomi yang terus meningkat dari sektor pariwisata, maka Provinsi Sumatera Utara terus meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur pendukung, khususnya dalam hal jaringan transportasi, baik darat maupun udara. Pengembangan infrastruktur ini akan mempermudah aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan dalam berwisata.
109 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Potensi daya tarik wisata yang dimiliki 33 Kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara saling melengkapi dan menambah keragaman pariwisata di Sumatera Utara. Potensi daya tarik wisata di tiap Kabupaten/kota digambarkan secara singkat pada uraian di bawah ini:
1. Kota Medan Kota Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera, Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang menuju Objek wisata yang ada di Sumatera Utara seperti: Berastagi di daerah dataran tinggi Karo, Objek wisata konservasi Orangutan di Bukit Lawang dan Danau Toba.
Dengan keberadaan kota
Medan yang memiliki posisi strategis bagi kunjungan wisata ke berbagai Objek wisata di Provinsi Sumatera Utara maka, untuk mencapai kota Medan dapat menggunakan jasa jalur laut melalui pelabuhan Belawan dan jasa melalui penerbangan udara melalui bandara Internasional Polonia dan rencananya di awal tahun 2013 bandara tersebut akan digantikan oleh bandara Internasional Kuala Namu yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian. Bandara Kuala Namu terletak di Kabupaten Deli Serdang yang berjarak sekitar 29 Km dari Kota Medan. Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/Kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 m di atas permukaan laut. Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya residen Pesisir Timur serta Sultan Deli pindah ke Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa.
110 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Dipusat kota, ada banyak bangunan-bangunan tua di Medan yang masih menyisakan arsitektur khas Belanda. Contohnya: Gedung Balai Kota lama, Kantor Pos Medan, Menara Air Tirtanadi (yang merupakan ikon kota Medan), Titi Gantung - sebuah jembatan di atas rel kereta api, dan juga Gedung London Sumatera.
Selain itu, masih ada beberapa bangunan bersejarah, antara lain Istana Maimun, Masjid Raya Medan, dan juga rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan). Daerah
Kesawan
masih
menyisakan
bangunan-bangunan tua, seperti bangunan PT. London Sumatra, dan ruko-ruko tua seperti yang bisa ditemukan di Penang, Malaysia dan Singapura.
Istana Maimun, Kesultanan Deli
Ruko-ruko ini, kini telah disulap menjadi sebuah pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya. Saat ini Pemerintah Kota merencanakan Medan sebagai Kota Pusat Perbelanjaan dan Makanan. Sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara, maka kota Medan tumbuh dan berkembang sebagaimana layaknya kota Metropolitan. Berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh penduduk kota tersedia di kota ini. Disamping itu, kota Medan juga dibangun dan dikembangkan berbagai tempat rekreasi dan wisata buatan seperti waterpark, taman satwa, tempat hiburan, tempat pertunjukan seni dan juga sebagai wisata kuliner seperti Soto Medan, Bolu Meranti dan juga Bika Ambon. Selengkapnya potensi Objek wisata di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel IV.1. Tabel IV.1 Objek Wisata di Kota Medan Tahun 2012 No.
111 |
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Istana Maimun
Budaya
Jl. Brigjen Katamso
2
Mesjid Raya
Budaya
Jl. Sisingamangaraja
3
Kawasan Kesawan
Budaya
Jl. A. Yani
4
Kediaman Chong A Fie
Budaya
Jl. A. Yani
5
Biara Cemara
Budaya
Komplek Cemara
6
Biara Irian Barat
Budaya
Jl. Irian Barat
7
Kebun Binatang
Minat Khusus
Simalingkar
8
Museum
Minat Khusus
Jl. HM. Joni
9
Stasiun Kereta Api
Budaya
Jl. Gudang
10
Kantor Pos
Budaya
Jl. Bukit Barisan
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
No.
Laporan Akhir
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
11
Balai Kota
Budaya
Jl. Putri Hijau
12
Menara Air PDAM Tirtanadi
Budaya
Jl. Sisingamangaraja
13
Gedung London Sumatera
Budaya
Jl. A. Yani
14
Waterpark
Buatan
Jl. Monginsidi
Sumber: Rancangan RTRW Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara
2. Kota Binjai Binjai adalah salah satu kota (dahulu daerah tingkat II berstatus kotamadya) dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Binjai terletak 22 km di sebelah barat ibukota Provinsi Sumatera Utara, Medan. Sebelum berstatus kotamadya, Binjai adalah ibukota Kabupaten Langkat yang kemudian dipindahkan ke Stabat. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara serta Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur dan selatan. Binjai merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang meliputi kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang. Saat ini, Binjai dan Medan dihubungkan oleh jalan raya Lintas Sumatera yang menghubungkan antara Medan dan Banda Aceh. Oleh karena ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dari Provinsi Aceh. Letak geografis Binjai 03°03'40" - 03°40'02" LU dan 98°27'03" - 98°39'32" BT. Ketinggian rata-rata adalah 28 m di atas permukaan laut. Sebenarnya, Binjai hanya berjarak 8 km dari Medan bila dihitung dari perbatasan di antara kedua wilayah yang dipisahkan oleh Kabupaten Deli Serdang. Jalan Raya Medan Binjai yang panjangnya 22 km, 9 km pertama berada di dalam wilayah Kota Medan, Km 10 sampai Km 17 berada dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang dan mulai Km 17 adalah berada dalam wilayah Kota Binjai. Binjai sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena rambutan Binjai memang sangat terkenal. Bibit rambutan asal Binjai ini telah tersebar dan dibudidayakan di berbagai tempat di Indonesia seperti Blitar, Jawa Timur menjadi komoditi unggulan daerah tersebut. Adapun Objek wisata yang terdapat di kota Binjai terlihat pada Tabel IV.2 berikut:
112 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel IV.2 Objek Wisata di Kota Binjai Tahun 2012 No.
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Taman Titi Kembar
Buatan
Kota Binjai
2
Taman Balita
Buatan
Kota Binjai
3
Stasiun Kereta Api Binjai
Budaya
Kota Binjai
4
Pantai SB
Alam
Binjai Selatan
Sumber: http://www.binjaikota.go.id
3.
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu pemerintahan kota dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan (Ibu kota Provinsi Sumatera Utara) serta terletak pada lintas utama Sumatera, yaitu menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatera melalui lintas diagonal pada ruas Jalan Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Parapat, Balige dan Siborong-borong. Tempat wisata di Kota Tebing Tinggi belum banyak tergali. Sebagai wilayah bekas Kerajaan Melayu Padang, hingga kini masih berdiri bangunan bekas Istana Kerajaan Padang di Jl. KF Tandean, Bulian. Istana ini masih bertahan walau bukan bahagian utuh lagi. Lokasi Istana yang menuju Pantai Keladi ini, sekarang diurus oleh waris kerajaan dari turunan Tengku Irwan Hasyim(Tengku Irwan Hasyim adalah Putra dari Tengku Hasyim, beristrikan Tengku Ina Nazli, walau beliau juga pernah beristrikan seorang Swedia). Di sisi kiri Istana terdapat Kompleks Pusara Bangsawan Padang. Masih terdapat beberapa rumah melayu lama di beberapa tempat di Kota Tebing Tinggi, seperti di daerah Bulian Ujung; sebuah Rumah berornamen melayu bekas kediaman Tengku Tokoh. Beberapa Objek wisata yang terdapat di kota Tebing Tinggi antara lain: 1. Water Park Gundaling 2. Wisata lubuk indah di Jalan Gatot Subroto Kecamatan Padang Hulu 3. Istana Kerajaan Padang di Jalan KF Tandean, Bulian
4. Makam Tuan Syekh Baringin di Jalan Syekh Baringin
113 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel IV.3 Objek Wisata di Kota Tebing Tinggi Tahun 2012 No. 1
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata Wisata Minat Khusus
Water Park Gundaling
2
Lokasi
Wisata lubuk indah
Wisata Alam
Kota Tebing Tinggi Jalan Gatot Subroto Kecamatan Padang Hulu
3
Istana Kerajaan Padang
Wisata Kebudayaan
Jalan KF Tandean, Bulian
4
Makam Tuan Syekh Baringin
Wisata Kebudayaan
Jalan Syekh Baringin
Sumber: Berbagai sumber
4.
Kota Pematang Siantar
Kota Pematang Siantar adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut setelah Medan. Karena letak Pematangsiantar yang strategis, ia dilintasi oleh Jalan Raya Lintas Sumatera. Kota ini memiliki luas wilayah 79,97 km2 dan berpenduduk sebanyak 240.787 jiwa (2000). Kota Pematang Siantar yang hanya berjarak 128 km dari Medan dan 52 km dari Parapat sering menjadi kota perlintasan bagi wisatawan yang hendak ke Danau Toba. Sebagai kota penunjang pariwisata di daerah sekitarnya, kota ini memiliki 8 hotel berbintang, 10 hotel melati dan 268 restoran. Di kota ini masih banyak terdapat sepeda motor BSA model lama sebagai becak bermesin yang menimbulkan bunyi yang keras yang merupakan ikon dari kota Pematang Siantar dan satu-satunya daerah yang memiliki sarana transportasi seperti ini di Indonesia. Becak Siantar berbeda dengan becak-becak lain di Indonesia
memiliki
kekhasan.
Becak
di
Jawa
umumnya dikayuh oleh manusia sementara becak Siantar ditarik dengan sepeda motor. Meskipun becak motor alias betor juga ada di beberapa kota lain, becak motor Siantar tetap memiliki keunggulan. Becak Siantar lebih unggul karena ditarik motor besar tua bermesin 350 cc sampai dengan 500 cc diantaranya yang paling banyak digunakan Birmingham Small Arm (BSA) yaitu jenis sepedamotor buatan Inggris yang awalnya diciptakan untuk kendaraan perang, disamping motor-motor lainnya yang juga digunakan seperti Norton, Triumph, BMW, hingga Harley Davidson, juga ada. Rata-rata usia motor sudah mencapai 60 tahunan. Motor yang saat ini
114 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
berjumlah sekitar 400 unit itu ada yang dibuat tahun 1941, 1948, 1952, dan yang lebih "gres" buatan tahun 1956. Kota Pematang Siantar memiliki Objek wisata lainnya , seperti: a. Taman Hewan Siantar (Kebun Binatang) Taman
Hewan
Pematang
Siantar
(THPS)
merupakan salah satu Objek wisata di Sumatera Utara sebagai tempat hiburan yang layak, terjangkau
dan
mendidik
bagi
berbagai
kalangan, memiliki ratusan jenis hewan yang berasal
dari dalam
dan
luar
negeri
juga
dilengkapi dengan berbagai fasilitas bermain. Pemugaran dan pengembangannya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 13 November 2007. b. Taman Bunga Terletak tepat di pusat kota Pematangsiantar, tepat
nya
di
Pematangsiantar.
depan Udara
kantor disekitar
Walikota taman
bunga sangatlah sejuk, kita bisa berkumpul bersama keluarga dan teman di sana. Banyak penjual dan hiburan yang disediakan disana. Taman Bunga menjadi tempat alternative wisata yang ada di kota Pematang Siantar. c. Detis Sari Indah Detis Sari Indah merupakan tempat rekreasi kolam
pemandian
yang
ada
di
kota
Pematang Siantar. Tepatnya terletak di jalan Pematang. Memiliki 3 kolam yang berbeda ukuran
dan
kedalamannya.
fasilitas
pendukung seperti kantin, ruang parkir, toilet juga disediakan disana.
115 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
d. Museum Simalungun Museum Simalungun memiliki koleksi etnografi dan arkeologi mencapai 866 buah. Terletak di Jalan Sudirman No. 20, Pematang Siantar, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat,
Kabupaten
Simalungun,
Sumatera
Utara. Pembangunan museum ini dimulai pada April 1939 dan selesai pada Desember 1939. Semula museum ini disebut Rumah Pusaka Simalungun, diresmikan pada 30 April 1940. e. Siantar Waterpark Siantar Waterpark hadir sebagai rekreasi air yang lengkap yang diharapkan menjadi salah satu pilihan Objek wisata yang ada di kota
Siantar.
Siantar
Waterpark,
berada
Kompleks Siantarmas Residence Jl. Rakoetta Sembiring,
Pematangsiantar.
Waterpark
dilengkapi Super Fun Bowl, Water Wave, Baby dan Kid Water Playset, panggung, dan kolam renang untuk dewasa serta anak-anak, plus food court. Siantar Waterpark diresmikan oleh Wakil Walikota Koni Ismail Siregar didampingi unsur pimpinan daerah, tepatnya pada tanggal 3 November 2011. Tabel IV.4 Objek Wisata di Kota Pematang Siantar No. 1
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Taman Hewan Siantar (Kebun Binatang)
Lokasi
Wisata Minat Khusus
Kota Pematang Siantar
2
Taman Bunga
Wisata Minat Khusus
Kota Pematang Siantar
3
Detis Sari Indah
Wisata Minat Khusus
Kota Pematang Siantar
4
Museum Simalungun
Wisata Minat Khusus
5
Siantar Waterpark
Wisata Minat Khusus
Jl.
Sudirman
No.20
Pematang Siantar Jl. Rakoetta Sembiring Kota Pematang Siantar
Sumber: Rancangan RTRW Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara
116 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
Kota
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
5.
Laporan Akhir
Kota Tanjung Balai
Kota Tanjungbalai merupakan salah satu Daerah Otonomi di Provinsi Sumatera Utara yang berada dikawasan pantai Timur Sumatera Utara. Secara Astronomis Kota Tanjungbalai berda pada 2o 58‟ Lintang Utara dan 99o 48‟ Bujur Timur. Kota Tanjung Balai berada didaerah pertemuan antara Sungai Silau dan Sungai Asahan yang bermuara di Selat Malaka. Jaraknya relatif dekat dengan Negara Tetangga Malaysia, Singapura dan Thailand. Wilayah Kota Tanjung Balai dikelilingi oleh Kabupaten Asahan dan merupakan Hinterland dengan Kabupaten Asahan, Labuhan Batu, Batu Bara, Simalungun, Karo dan Tapanuli serta daerah Propinsi Kepulauan Riau, yang mempunyai potensi cukup besar dibidang pertanian, perkebunan dan perikanan. Sejarah Kerajaan Asahan dimulai dengan penobatan raja pertama kerajaan tersebut yang berlangsung meriah di sekitar Kampung Tanjung. Peristiwa penabalan raja pertama Kerajaan Asahan tersebut terjadi tepatnya pada tanggal 27 Desember 1620, dan tanggal 27 Desember kemudian ditetapkan sebagai “Hari Jadi Kota Tanjungbalai” dengan surat keputusan DPRD Kota Tanjungbalai Nomor : 4/DPRD/TB/1986 tanggal 25 Nopember 1986. Untuk transportasi ke Tanjung Balai Asahan Anda dapat memilih untuk menggunakan kereta api, bus dan taksi dari Medan ke Tanjung Balai atau sebaliknya, dan juga dapat dibawa melalui bus dan Taxi dari terminal Amplas Medan. Beberapa Objek Wisata yang ada di Tanjung Balai: a. Pantai Bunga Sekitar satu jam dari Kota Tanjung Balai, Sumatera wisata
Utara
yang
terdapat
cukup
sebuah
digemari
tempat
masyarakat
sekitar. Pantai Bunga namanya. Pantai ini terletak di wilayah pesisir timur Sumatera Utara dan berada di daerah Kabupaten Batubara. Pantai Bunga memiliki tanah berpasir yang sangat putih. Akan tetapi, pantai ini sangat kecil dan minim wahana-wahana wisata. Tempatnya pun terasa kurang diperhatikan meskipun relatif bersih dibanding pantai terkenal lain. Panjang lokasi wisata hanya sekitar 100-200 m saja. Di sekitar Pantai Bunga sebenarnya ada Objek wisata pantaipantai lain, seperti Pantai Sejarah dan Pantai Datuk.
117 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
b. Vihara Tri Ratna Vihara Tri Ratna berdiri megah menghadap ke Sungai Asahan, Kota Tanjungbalai ini akan terwujud sebagai kota wisata rohani. c. Mesjid raya Salah satu aset bersejarah yang ada di kota Tanjung Bali adalah mengunjungi Masjid Raya
yang
terletak
di
Jalan
Masjid
Kecamatan Tanjung Balai Selatan, didirikan pada tahun 1933 pada masa pemerintahan Syaibun Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah, yang akhirnya meninggal pada tanggal 17 April 1980
dan
dimakamkan
di
pemakaman
Masjid Raya Tanjungbalai.
Tabel IV.5 Objek Wisata di Kota Tanjung Balai No.
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Pantai Bunga
Wisata Alam
Kota Tanjung Balai
2
Pantai Sejarah
Wisata Alam
Kota Tanjung Balai
3
Pantai Datuk
Wisata Alam
Kota Tanjung Balai
4
Vihara Tri Ratna
Wisata Kebudayaan
Kota Tanjung Balai
5
Mesjid Raya
Wisata Kebudayaan
Jl. Mesjid Kec. Tanjung Balai Selatan
Sumber: Rancangan RTRW Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara
6.
Kota Sibolga
Kota Sibolga awalnya merupakan sebuah dusun kecil yang berada di Teluk Tapian Nauli. Dalam perkembangannya dusun ini menjadi sebuah kota bahari yang identik dengan fungsi melayani kepentingan perdagangan antar pulau, antar negara, melayani para pelaut atau musafir yang berkelana dari berbagai penjuru negeri, dan melayani mereka yang hendak beristirahat atau sekedar bertamasya.
118 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Kota Sibolga mempunyai wilayah seluas 3.536 ( 35,36 km2 ) Ha yang terdiri dari 1.126,67 Ha daratan Sumatera, 23,32 Ha daratan kepulauan dan 2.171,01 Ha lautan. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan Kota Sibolga adalah Pulau Poncan Gadang, Poncan Ketek, Pulau Sarudik dan Pulau Panjang. Sementara wilayah administrasi pemerintahan Kota Sibolga terdiri dari 4 Kecamatan dan 17 Kelurahan. Dilihat dari sisi Kepariwisataan, Kota Sibolga sangat potensial, karena disamping keindahan alam pegunungan, juga terdapat pantai-pantai yang indah di Teluk Tapian Nauli dan perbukitan yang seolah-olah melindungi kota ini, serta pulau-pulau yang menarik yang berada di perairan teluk memiliki taman laut eksotis sehingga Kota Sibolga sangat potensial dikembangkan sebagai kota Objek wisata. Sibolga juga kaya akan peninggalan bersejarah, adat dan budaya. Kota ini juga merupakan titik sentral bagi wisatawan yang akan melanjutkan Perjalananan ke daerah-daerah disekitarnya seperti Pulau Nias, Provinsi Sumatera Barat dan Aceh Nangro. Beberapa Objek wisata yang dapat dikunjungi di Kota Sibolga adalah: a. Pantai Ujung Sibolga Salah satu Objek wisata yang terletak di Kota Sibolga. Hamparan Pantai dengan pasir putih, disertai hembusan angin laut menjadikan lokasi ini menjadi tempat yang sesuai bagi keluarga untuk bersantai sejenak menyaksikan matahari tenggelam di senja hari. b. Tangga Seratus Walaupun
disebut
Tanggo
Seratus
(Tangga
Seratus) sebenarnya jumlah anak tangga pada Objek wisata ini berjumlah 293 anak tangga, merupakan salah satu peninggalan sejak zaman penjajahan
Belanda.
Dari
puncak
Tanggo
Seratus, kita dapat melihat pemandangan indah Kota Sibolga dari ketinggian. c. Benteng Ketapang Salah satu peninggalan bersejarah sejak zaman penjajahan, konon benteng ini dulunya menjadi tempat untuk pengintaian dan pos jaga. Menghadap langsung ke arah Teluk Tapian Nauli, dari tempat ini kita dapat melihat gugusan pulau-pulau kecil yang indah.
119 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
d. Pulau Pasir Putih Pulau
Pasir
Putih
merupakan
pulau
kecil
dengan luas sekitar 2,5 Hektar. Pulau ini menawarkan pesona tiada tara. Pantainya berpasir putih, lautnya biru, dan perbukitan berhutan
perawan.
Semuanya
indah
dipandang mata. Pulau Pasir Putih dulunya dikenal dengan nama Pulau Puteri. Andalan utama pulau ini keindahan pantai dan lautnya. Pantainya berpasir halus dan putih. Di pulau ini kita dapat memandang hamparan samudera luas, sambil menghirup udara segar Lautnya berair jernih sehingga bebas polusi. e. Pantai Ujung Sibolga Pantai ini merupakan salah satu Objek wisata yang terletak tidak jauh dari jantung Kota Sibolga. Pantai dengan riak ombak yang tidak besar ini menjadikan lokasi ini menjadi tempat
yang
bertamasya
sesuai
atau
bagi
sekedar
keluarga
menyaksikan
indahnya matahari tenggelam di senja hari.
Tabel IV.6 Objek Wisata di Kota Sibolga No.
Nama Objek Wisata
1
Pantai Ujung Sibolga
2
Jenis Wisata
Lokasi
Wisata Alam
Kota Sibolga
Tanggo Seratus
Wisata Minat Khusus
Kota Sibolga
3
Benteng Ketapang
Wisata Kebudayaan
Kota Sibolga
4
Pulau Pasir Putih
Wisata Alam
Sibolga
5
Pantai Ujung Sibolga
Wisata Alam
Kota Sibolga
Sumber: Rancangan RTRW Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara
120 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
7.
Laporan Akhir
Kota Gunung Sitoli
Kota Gunung Sitoli adalah kota yang terletak sebuah gugusan pulau yang dikenal dengan nama Kepulauan Nias terletak di sebelah barat Pulau Sumatera, yang secara geografis terletak antara 00o12‟-1o32‟ Lintang Utara (LU) dan 97o00‟-98o00‟ Bujur Timur (BT). Dengan ketinggian rata-rata 0 - 600 m diatas permukaan laut. Kota Gunung Sitoli merupakan salah satu daerah kota di Propinsi Sumatera Utara yang mempunyai jarak ± 85 mil laut dari Sibolga (daerah Propinsi Sumatera Utara). Adapun batas administrasi Kota Gunung Sitoli adalah :
Sebelah Utara
: Kecamatan Sitolu Öri (Kabupaten Nias Utara)
Sebelah Timur
: Samudera Indonesia.
Sebelah Selatan
: Kecamatan Gidö dan Kecamatan Hiliserangkai Kab. Nias.
Sebelah Barat
: Kecamatan Hiliduho Kab. Nias serta Kec. Alasa Talumuzöi dan
Kecamatan Namöhalu Esiwa (Kabupaten Nias Utara). Kota Gunung Sitoli merupakan pemekaran dari Kabupaten Nias sesuai dengan UndangUndang Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 yang terdiri atas 6 (enam) Kecamatan, yaitu Kecamatan Gunung Sitoli Utara, Kecamatan Gunung Sitoli Alo‟oa, Kecamatan Gunung Sitoli, Kecamatan Gunung Sitoli Selatan, Kecamatan Gunung Sitoli Barat, dan Kecamatan Gunung Sitoli Idanoi. Kota Gunung Sitoli memiliki luas 469,36 km2/sesuai dengan data Badan Pusat Statistik Tahun 2010 (0,38 % dari luas wilayah Propinsi Sumatera Utara). Dari 6 (enam) Kecamatan yang terdapat di wilayah Kota Gunung Sitoli tersebut terdapat 98 (sembilan puluh delapan) desa dan 3 (tiga) kelurahan, serta sebanyak 27 desa/kelurahan (27 %) terletak di daerah pantai, dan 74 desa/kelurahan (73 %) berada di daerah bukan pantai/pegunungan. Adapun Objek wisata yang terdapat di Kota Gunung Sitoli antara lain: a. Museum Pusaka Nias Museum Pusaka Nias berada di Kota Gunung Sitoli. Museum Pusaka Nias memiliki empat paviliun yang berisi koleksi etnografi, arkeologi, sejarah, keramik, biologi, dan senirupa serta satu paviliun khusus tempat koleksi batu-batu megalit. Di Museum Pusaka Nias, wisatawan dapat melihat mengenai peradaban, budaya dan seni masyarakat Nias masa lampau.
121 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
b. Pantai Charlita Pantai Charlita, sebuah kawasan wisata yang selalu ramai dikunjungi masyarakat setempat untuk melepas kepenatan atau sekedar memandang laut lepas. Berada di Desa Afia, Kecamatan Gunung Sitoli Utara, sekitar 14 kilom dari pusat Kota Gunung Sitoli, menjadikan Objek wisata ini mudah dijangkau. Menuju lokasi, kendaraan roda dua dan roda empat melewati jalan setapak yang berjarak sekitar 100 m dari jalan raya. c. Gua Togindrawa Gua Togindrawa di Gunung Sitoli merupakan gua alam di atas sebuah bukit yang cukup menawan dengan berbagai jenis Stalaktik dan Stalamik, disana kita dapat menikmati panorama alam pegunungan dan alam laut serta matahari terbit dari puncak sebuah bukit. Selanjutnya menurut penelitian para arkeolog bahwa gua Togindrawa ini pernah dihuni oleh manusia sekitar 7000 tahun yang lalu. Dan merupakan tempat orang asing membeli budak-budak. Gua ini terletak di wilayah Kecamatan Gunung Sitoli dan kini gua ini tetap dikunjungi oleh warga kota Gunung Sitoli dan para wisatawan dalam maupun luar negeri. Tabel IV.7 Objek Wisata di Kota Gunung Sitoli No.
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi Desa Afia, Kec. Gunung Sitoli
1
Pantai Charlita
Wisata Alam
2
Gua Togindrawa
Wisata Alam
Kota Gunung Sitoli
3
Desa Ono Namolo
Wisata kebudayaan
Kota Gunung Sitoli
4
Museum Pusaka
Wisata kebudayaan
Kota Gunung Sitoli
Utara
Sumber: Rancangan RTRW Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara
8.
Kota Padang Sidempuan
Nama kota ini berasal dari "Padang na dimpu" (padang=hamparan luas, na=di, dan dimpu=tinggi) yang berarti "hamparan rumput yang luas yang berada di tempat yang tinggi". Pada zaman dahulu daerah ini merupakan tempat persinggahan para pedagang dari berbagai daerah, pedangan ikan dan garam dari Sibolga-Padang SidempuanPanyabungan, Padang Bolak (paluta)- Padang Sidempuan-Sibolga. Seiring perkembangan zaman, tempat persinggahan ini semakin ramai dan kemudian menjadi kota.
122 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Kota ini dibangun pertama kali sebagai benteng pada 1821 oleh pasukan Paderi yang dipimpin oleh Tuanku Imam Lelo. Benteng ini membentang dari Batang Ayumi sampai Aek Sibontar. Sisa-sisa benteng peninggalan Perang Paderi saat ini masih ditemukan, walau sudah tidak terawat dengan baik. Dan pengaruh pasukan Paderi ini berdampak pada agama yang dianut oleh mayoritas penduduk kota ini beragama Islam. Topografi wilayah Kota Padang Sidempuan yang berupa lembah yang dikelilingi oleh bukit barisan, sehingga kalau dilihat dari jauh, wilayah kota Padang Sidempuan tak ubahnya seperti cekungan yang meyerupai danau. Puncak tertinggi dari bukit dan gunung yang mengelilingi kota ini adalah Gunung Lubuk Raya dan Bukit (Tor) Sanggarudang yang terletak berdampingan disebelah utara kota. Salah satu puncak Bukit yang terkenal di kota padang Sidempuan yaitu Bukit (Tor) Simarsayang. Juga terdapat banyak sungai yang melintasi kota ini, diantaranya lain sungai Batang Ayumi dan Aek Sibontar. Jika berkunjung ke Bukit (Tor) Simarsayang maka kita akan dapat melihat pemandangan kota Padang Sidempuan dari ketinggian. Tabel IV.8 Objek Wisata di Kota Padang Sidempuan No. 1
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Bukit Simarsayang
Wisata Alam
Lokasi Kota Padang Sidempuan
Sumber: Rancangan RTRW Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara
9.
Kabupaten Humbang Hasundutan
Kabupaten Humbang Hasundutan adalah Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan UU No. 9 tahun 2003. Kabupaten ini terletak ditengah wilayah Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 251.765,93 Km2 terdiri dari 10 Kecamatan, 1 Kelurahan dan 117 Desa. Ibukota Kabupaten berada pada Kecamatan Dolok Sanggul sebagai pusat pemerintahan. Sembilan Kecamatan lainnya yakni ; Kecamatan Pakkat, Kecamatan Onan Ganjang, Kecamatan Sijamapolang, Kecamatan Lintong Nihuta, Kecamatan Paranginan, Kecamatan Dolok Sanggul, Kecamatan Pollung, Kecamatan Parlilitan, Kecamatan Tarabintang dan Kecamatan Baktiraja.
123 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Letak Geografis Humbang Hasundutan terletak pada garis 2o1‟-2o28‟ Lintang Utara dan 98o10‟- 98o58‟ Bujur Timur. Kabupaten Humbang Hasundutan berbatasan langsung dengan Kabupaten Samosir di sebelah utara, Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten Tapanuli Utara di sebelah timur, Kabupaten Tapanuli Tengah di sebelah selatan, dan Kabupaten Dairi di sebelah barat. Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan daerah dataran tinggi yang mempunyai ketinggian bervariasi antara 330 - 2.075 m di atas permukaan laut (dpl). Berdasarkan topografinya, Kabupaten Humbang Hasundutan berada di jajaran Bukit Barisan dengan keadaan lereng umumnya berbukit dan bergelombang. Daerah yang miring dengan kemiringan lereng 15-40% terdapat sekitar 99.368 Ha (42,55%), sedangkan daerah yang datar (0-2%) hanya terdapat sekitar 26.095 Ha (11,17%). Potensi dan peluang sektor pariwisata di Humbahas sangat menjanjikan. Bukan hanya untuk masyarakat atau pemerintah tetapi juga bagi investor yang ingin mengembangkan usaha Kepariwisataan. Beberapa Objek wisata di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah sebagai berikut: a. Istana Raja Sisingamangaraja Terletak
di
Desa
Simamora
Dusun
Lumbanraja Kec. Baktiraja dengan Objek Wisata
berupa
komplek
Istana
Raja
Sisingamangaraja berada tepat di sisi jalan lintas Kecamatan. Jarak dari Doloksanggul sekitar 16 Km. Dan menurut cerita salah satu penjaga kompleks ini, yang seperti sumur ditutup beton adalah makam Raja Sisingamangaraja X. Yang dikuburkan di sini hanya kepalanya saja, sementara badannya konon terkubur bukit di tempat lain saat beliau
gugur
dalam
Sisingamangaraja
XI
perang
melawan
merupakan
sebuah
Tuanku
Rao.
Makam
anaknya,
cungkup tertutup, dengan
bagian
depannya dihiasi bendera kerajaan berwarna merah dengan dua pedang dan bulan-bintang.
124 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
b. Goa Pertenunan Ibunda Raja Sisingamangaraja XII dan Tombak Sulu – Sulu Terletak di Desa Marbun Dolok Kec. Baktiraja dengan Objek Wisata Alam dan Budaya berupa Hutan, Goa dan Sungai. Menurut sejarah, Goa ini merupakan tempat Ibunda Raja Sisingamangaraja bertenun yang pada saat itu suaminya sedang merantau. Goa ini satu kawasan dengan Tombak Sulu-sulu yang
merupakan
hutan
tempat
bermain
Raja
Sisingamangaraja waktu kecil. Pada saat Raja Sisingamangaraja bergantung pada pohon dengan posisi terbalik, maka semua pohon disekitar lokasi itu juga ikut terbalik. Sampai saat ini tempat ini sering dikunjungi orang untuk berziarah dan melakukan ritual lainnya. c. Aek Sipangolu Alam yang terletak di Desa Simangulampe Kec. Baktiraja berupa Air Terjun kecil nan indah. Menurut cerita, mata air ini muncul setelah
Raja
Sisingamanga-raja
XII
menancapkan tongkatnya untuk memberi minum bagi gajahnya yang kehausan. Konon
air
ini
bisa
menyembuhkan
berbagai penyakit, dan orang yang mandi di sini bisa awet muda sehingga tidak jarang orang berkunjung kesana untuk mengambil airnya, berdoa dan berziarah. Sarana dan Prasarana pendukung ditempat ini cukup lengkap berupa Kolam Renang untuk anak-anak dan orang dewasa, tempat pemandian umum, toilet, dan kantin. Dimana air kolam langsung dialirkan dari mata air dimaksud. Sampai saat ini penataan lokasi dan penambahan sarana prasarana pendukung masih terus dikembangkan demi kepuasan wisatawan. Jarak dari Doloksanggul sekitar 18 Km dengan kondisi jalan baik.
125 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
d. Air Terjun Binanga Janji Lokasi wisata yang terletak di Desa Marbun dengan Objek wisata berupa air terjun dengan ketinggian ± 30 m serta dapat juga dijadikan sebagai pemandian dengan kedalaman air sekitar satu m. Jarak lokasi air terjun dari Kecamatan Baktiraja sekitar 1 Km dan dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda 2 dan 4 dengan kondisi jalan aspal yang baik dan untuk mencapai titik air terjun pengunjung dapat berjalan kaki mengikuti jalan beton sejauh kurang lebih 50 m. Jarak dari Kota Doloksanggul ± 22 Km. Pada hilir air terjun ini terdapat pantai yang menghadap sisi danau toba. Pantai ini memiliki lahan yang cukup luas untuk digunakan sebagai lokasi waterboom (lokasi permainan air), camping ground, lokasi pemancingan dan menjaring ikan. Fasilitas yang tersedia masih terbatas yakni tempat pemandian, toilet, pondok santai, yang dikelola oleh masyarakat setempat. e. Objek Wisata Sipinsur Objek Wisata Sipinsur memiliki pemandangan yang luar biasa indahnya. Sipinsur berada di atas perbukitan Desa Sipinsur, Kecamatan Paranginan. Dari bukit ini dapat dipandang keindahan Danau Toba dan peman-dangan alam
meliputi
3
(tiga)
Kabupaten
yaitu
Tapanuli Utara, Tobasa, dan Samosir. Selain pemandangannya yang
sangat
menarik,
juga merupakan
tempat
rekreasi,
perkemahan (Camping Ground), dan juga telah tersedia taman bermain anak-anak, lintas alam, udaranya pun sejuk dan bersih yang membuat para pengunjung sulit melupakan Sipinsur. Lokasi ini terletak di Desa Pearung Kec. Paranginan tidak jauh dari Ibukota Humbahas, Dolok Sanggul dan Bandara Silangit yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun empat.
126 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
f.
Laporan Akhir
Markas Raja Sisingamangaraja XII Merupakan
Markas
Sisingamangaraja
Perjuangan
XII.
Dari
Raja
sinilah
dia
merancang strategi perang gerilyanya. Konon di markas inilah disimpan semua barangbarang sakti dan senjatanya untuk dipakai berperang.
Namun
setelah
kematiannya
markas ini dibakar dan benda-benda tersebut banyak yang hilang. Dari gambar tersebut dapat dilihat sebuah tugu yang disebut juga “Si Onom Hudon”. Dilokasi tersebut terdapat 2 (dua) buah Rumah Batak, Peta Lokasi dan Meriam Peninggalan Perang melawan
Penjajah.
Lokasi
ini terdapat
di
Kecamatan
Parlilitan,
jarak
dari
Doloksanggul sekitar 42 Km dengan kondisi jalan aspal yang baik. Tabel IV.9 Objek Wisata di Kabupaten Humbang Hasundutan No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi Desa Simamora, Dusun
1.
Istana Raja Sisingamangaraja
Wisata Kebudayaan
2.
Goa Pertenunan Ibunda Raja
Wisata Kebudayaan
3.
Tombak Sulu-sulu
Wisata Alam
4.
Aek Sipangolu
Wisata Alam
5.
Air Terjun Binaga Janji
Wisata Alam
6.
Objek Wisata Sipinsur
Wisata Alam
7.
Markas Raja Sisingamangaraja XII
Wisata Minat
Kecamatan Parlilitan
8.
Batu Hundul-hundulan,
Wisata Alam
Desa Sinambela Kec. Baktiraja
9.
Pulau Simamora
Wisata Alam
Danau Toba Kec. Baktiraja
10.
Penatapan Simamora/Lembah Bakara
Wisata Alam
Kec. Baktiraja
11.
Hariara Tungkot
Wisata Alam
Desa Baktiraja
12.
Batu Parsadaan
Wisata Alam
Desa Sinambela Kec. Baktiraja
13.
Dolok Pesona
Wisata Alam
puncak Kec. Lintongnihuta
14. 15. 16.
127 |
Makam 37 Panglima Raja Sisingamangaraja Wisata Kebudayaan
XII Aek Sitio-tio
Wisata Alam
R e n c a n a
I n d u k
Wisata Alam
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Desa Marbun Dolok, Kecamatan Baktiraja Desa Marbun Dolok, Kecamatan Baktiraja Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja Desa Marbun Desa Sipinsur, Kecamatan Paranginan
Desa Tarabintang Desa Siunong-unong julu Desa Sihonongan Kecamatan
Goa Lumban Sitambunan
P r o v i n s i
Lumbanraja, Kecamatan Baktiraja
P a r i w i s a t a
D a e r a h
Paranginanan
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
No 17.
Laporan Akhir
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi Kabupaten Humbang
Tangga Seribu
Wisata Alam
Hasundutan
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara http://www.humbanghasundutankab.go.id/pariwisata
10.
Kabupaten Karo
Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Sumatera Utara yang memiliki potensi tidak kalah baik dengan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia. Namun potensi yang ada tersebut belum dapat di manfaatkan secara optimal karena keterbatasan dana dalam pembangunan dan pengembangannya. Menyadari akan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Karo dalam memasuki era otonomi dan globalisasi berupaya membenahi Kepariwisataan Karo dari segala aspek dengan tujuan meraih tempat sebagai Daerah Tujuan Wisata Utama, sehingga sektor Kepariwisataan menjadi sumber atau pemasok dana strategis dalam menunjang pembangunan daerah. Kabupaten Karo terletak pada dataran tinggi jajaran Pegunungan Bukit Barisan yang secara geografis terletak pada posisi 02°50‟ - 03°19‟ Lintang Utara dan 97°55‟ - 98°38‟ Bujur Timur pada ketinggian 140–1400 m diatas permukaan laut dan hampir 91 % berada pada ketinggian 500 – 1400 m diatas permukaan laut. Kabupaten Karo berbatasan dengan daerah-daerah lainnya sebagai berikut:
Sebelah utara dengan Kabupaten Deli Serdang dan Langkat
Sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi
Sebelah Timur dengan Kabupaten Simalungun
Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Tenggara dan langkat
Dataran tinggi Karo memiliki alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berbagai keindahan dan dayatarik wisata. Keunggulan pariwisata Kabupaten Karo dibandingkan daerah lainnya di Sumatera Utara adalah :
Posisi Kota Berastagi yang strategis dapat dijadikan pintu gerbang Perjalananan wisata ke daerah lain
Jarak dari Ibukota Propinsi hanya 65 Km dan aksesibilitas sangat baik
Memiliki sarana akomodasi yang sangat memadai
Memiliki alam yang indah dan sejuk
128 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Aksesibilitas suatu Objek wisata merupakan faktor dominan dan dangat mempengaruhi mutu dari Objek wisata tersebut. Pada umumnya aksesibilitas menuju Objek wisata Kabupaten Karo sudah baik dan telah dapat dilalui oleh kendaraan roda empat dan bus besar. Beberapa Objek wisata yang terletak di Kabupaten Karo adalah sebagai berikut: a. Air Terjun Sipiso-Piso Sipiso-piso terletak lebih kurang 24 km ke utara Kabanjahe menuju ke arah Danau Toba, merupakan air terjun yang terkenal dengan ketinggian lebih kurang 360 kaki sebelum mengalir ke Danau Toba. Daerah ini memiliki peman-dangan yang indah. Air Terjun Sipiso-piso berada pada ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Air terjun yang mengalir memotong perbukitan hijau ditumbuhi pohon pinus. Sipiso-piso itu sendiri secara harfiah berarti "pisau". Air Terjun Sipiso-piso dibuat dari sungai bawah tanah di dataran tinggi Karo yang berjalan melalui sebuah gua di sisi kawah Danau Toba, tapi sayangnya Objek wisata yang sangat menarik ini kurang dikunjungi wisatawan karena lokasinya di tepi yang berbeda dari kota Parapat, di mana wisatawan biasanya berkunjung. b. Gunung Sibayak Gunung Sibayak yang terletak didataran tinggi Karo dengan ketinggian 2.094 m dari permukaan laut. Gunung yang keadaan puncaknya yang sudah porak poranda karena letusan di masa lalu ini bisa dicapai dari dua tempat yaitu: dari desa Raja Berneh (Semangat Gunung) dan dari kota Brastagi. Gunung Sibayak ini merupakan gunng api yang masih aktif, dan mempunyai kawah yang cukup landai untuk dituruni dan tampak
tidak
terlalu
berbahaya
asalkan
jangan
terlalu
dekat.
Gunung ini tidak begitu sulit untuk didaki bahkan oleh seorang pemula sekalipun. Seperti halnya Gunung Gede di Jawa Barat, gunung ini selalu ramai dikunjungi oleh para pendaki lokal pada akhir pekan atau libur. Biasanya mulai mendaki sekitar jam
129 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
02.00 dini hari untuk mendapatkan pemandangan matahari terbit dipuncak gunung ini. Dari puncak gunung ini kita bisa menyaksikan pemandangan kota Medan di kejauhan. Tabel IV. 10 Objek Wisata di Kabupaten Karo No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Air Terjun Sipiso-piso
Wisata Alam
Kabanjahe
2
Gunung Sibayak
Wisata Alam
Kabupaten Karo
3
Gunung Sinabung
Wisata Alam
Kabupaten Karo
4
Wisata Alam Berastagi
Wisata Alam
Kota Berastagi
5
Rajaberneh (Lau Sidebu-debu)
6
Wisata Minat Khusus
Kabupaten Karo
Taman Hutan Rakyat Bukit Barisan
Wisata
Kabupaten Karo
7
Gundaling
Wisata
Kota Berastagi
8
Bukit Kubu
Wisata
Kota Berastagi
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
11.
Kabupaten Labuhan Batu
Kabupaten Labuhan Batu dengan Ibukotanya Rantauprapat memiliki luas wilayah 922.318 Ha (9.223,18 km2) atau setara dengan 12,87% dari luas Wilayah Propinsi Sumatera Utara. Sebagai Kabupaten terluas kedua setelah Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Labuhan Batu merupakan jalur lintas timur Pulau Sumatera dengan jarak 285 km dari Medan, Ibukota Propinsi Sumatera Utara, 329 km dari Propinsi Riau dan 760 km dari Propinsi Sumatera Barat. Kabupaten Labuhan Batu terletak pada koordinat 1o 41‟ – 2o 44‟ Lintang Utara dan 99o 33‟ – 100o 22‟ Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka.
Sebelah Timur dengan Propinsi Riau.
Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.
Sebelah Barat dengan Kabupaten Toba Samosir dan Tapanuli Utara.
Kabupaten ini mempunyai wilayah terluas di Propinsi Sumatera Utara secara administratif terdiri dari 22 Kecamatan, 209 Desa dan 33 Kelurahan. Kabupaten Labuhan Batu mempunyai kedudukan yang cukup strategis, yaitu berada pada jalur lintas timur Sumatera dan berada pada persimpangan menuju Propinsi Sumatera Barat dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan wilayah di Sumatera dan
130 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Jawa serta mempunyai akses yang memadai ke luar negeri karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Beberapa Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Labuhan Batu adalah sebagai berikut: a. Pemandian Aek Buru Pemandian Aek Buru terletak di Desa Batu Tunggal yang merupakan tempat reakreasi berupa
pemandian.
Kawasan
ini
dapat
ditempuh dengan kenderaan roda empat sekitar
10
Km
dari
Ibukota
Kabupaten
Rantauprapat dengan kondisi jalan aspal. Aliran arus sungai yang deras diliputi batubatuan besar/kecil dan pasir putih serta air yang jernih dan semakin alami dengan adanya tebing yang curam. Kawasan ini cukup ramai pada hari-hari libur dan masyarakat setempat turut berperan dengan menyediakan makanan dan jajanan. b. Air Terjun Linggahara Pemandangan Wisata Air Terjun Linggahara ini terletak di Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara. Tempat ini juga berada di hutan lindung. Tabel IV. 11 Objek Wisata di Kabupaten Labuhan Batu No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1.
Pemandian Aek Buru
Wisata Alam
Desa Batu Tunggal
2.
Air Terjun Linggahara
Wisata Alam
Kab. Labuhan Batu
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
12.
Kabupaten Labuhan Batu Selatan
Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel) yang beribukota di Kota Pinang, Kota Pinang adalah Kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Labuhan Batu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2008 pada 24 Juni 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhan Batu Selatan, semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kabupaten Labuhan Batu Selatan merupakan pintu gerbang provinsi Sumatera Utara ditinjau dari provinsi Riau.
131 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Beberapa Objek wisata yang dapat dijumpai di Kabupaten Labuhan Selatan adalah sebagai berikut: a. Pemandian Aek Pandayangan Jika mengunjungi Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel) belum lengkap rasanya
kalau
belum
menikmati
indahnya
wisata
mandi
di
wisata
alam
Pandayangan Indah (Sampuran). Objek wisata sungai ini jadi salah satu ikon wisata di Labusel. Mengunjungi tempat ini dapat ditempuh selama 54 menit dari Kotapinang menggunakan sepeda motor atau kendaraan lainnya. Sayangnya, kawasan wisata yang terletak di Dusun Pandayangan, Desa Ulu Mahuam, Kec. Silangkitang ini tidak didukung fasilitas infrastruktur memadai, sehingga Perjalananan terasa melelahkan. b. Waterpark Pesona Cikampak Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel) kini bisa menikmati beragam wahana hiburan air di tengah-tengah minimnya fasilitas hiburan untuk keluarga di Labusel. Hal ini seiring dengan dibuka dan
kian
pesatnya
perkembangan
wahana
hiburan air „Waterpark Pesona Cikampak‟ yang dibuka untuk umum. c. Vihara Avalokitesvara Keberadaan Vihara Avalokitesvara Kotapinang tidak bisa dilepaskan dari kegigihan masyarakat
Tionghoa
khususnya
yang
beragama
Budha.
Mereka
terpantik
mendirikan sebuah vihara di Kotapinang karena melihat banyaknya perantau dari Tiongkok beragama Buddha yang membutuhkan tempat ibadah. Meski sempat mendapat
perlawanan
dari masyarakat
pribumi,
namun
kegigihan
mereka
mengalahkan segalanya. Vihara yang termasuk dalam kawasan wisata di Kotapinang ini selesai dibangun sekitar tahun 2000 terletak di Jalan Pelabuhan Lama. Pembangunan vihara ini sempat tersendat karena banyaknya aksi penolakan dari warga Labuhan Lama yang keberatan diperkampungan mereka dibangun vihara. Vihara ini diberi nama Vihara Avalokitesvara. Nama vihara tersebut diambil dari nama salah seorang penganut Buddha, yaitu Bodhisattva Avalokitesvara, yang artinya “mendengar suara dunia.”
132 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
d. Pusat Latihan Gajah Aek Raso Pusat pelatihan gajah atau Taman Wisata Holiday resort di Desa Aek Raso, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhan Batu Selatan merupakan satu Objek wisata andalan di Labuhan Batu Selatan. Kawasan wisata dan penangkaran
Gajah
Sumatera
ini
berdiri
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 695/Kpts-II/1990 tanggal 27 Nopember 1990 dengan luas 4.963,75 Ha. Tabel IV.12 Objek Wisata di Kabupaten Labuhan Batu Selatan No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
1.
Pemandian Aek Pandayangan
Wisata Alam
2.
Vihara Avalokitesvara
Wisata Kebudayaan
3.
Pusat Latihan Gajah Aek Raso
Wisata Minat Khusus
4.
Istana Kota Pinang
Wisata Kebudayaan
Lokasi Desa Ulu Mahuam, Kec. Silangkitang Kotapinang Desa Aek Raso, Kec. Torgamba Kota Pinang
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
13.
Kabupaten Labuhan Batu Utara
Kabupaten Labuhan Batu Utara sebagai salah satu Kabupaten yang berada kawasan Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara yang terletak 99o 25‟ 00‟‟ – 100o 05‟ 00‟‟ Bujur Timur dan 01o 58‟ 00‟‟ - 02o 50‟ 00‟‟ Lintang Utara dengan ketinggian 0 – 2.151 m di atas permukaan laut. Kabupaten ini memiliki wilayah seluas 354.580 Ha dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka;
Sebelah Selatan dengan Kabupaten Labuhan Batudan Kabupaten Padang Lawas Utara;
Sebelah Barat dengan Kabupaten Tapanuli Utara; dan Kabupaten Toba Samosir
Sebelah Timur dengan Kabupaten Labuhan Batu.
Kabupaten Labuhan Batu Utara terbagi ke dalam 8 wilayah Kecamatan dan 90 desa/kelurahan. Kabupaten Labuhan Batu Utara adalah pemekaran dari Kabupaten Labuhan Batu berdasarkan Undang-undang No.23 tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008 tentang
133 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Pembentukan Kabupaten Labuhan Batu Utara di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Labuhan Batu Utara lahir dari tuntutan aspirasi masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan
penyelenggaraan
Pemerintahan,
Pelaksanaan
Pembangunan
dan
Pelayanan Masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Wilayah Labuhan Batu Utara. Kabupaten Labuhan Batu Utara juga memiliki potensi pariwisata yang baik. Beberapa Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Labuhan Batu Utara, salah satunya adalah Pemandian Pulo Wiski Desa Simonis. Labuhan Batu Utara Pulo wiski merupakan tempat pemandian wisata alam yang letaknya berada di Desa Simonis Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhan Batu Utara. Tempat pemandian ini merupakan salah satu tempat yang selalu dikunjungi para masyarakat untuk menikmati segarnya air pemandian pulo wiski dan menikmati
pemandangan
memancarkan
kesejukan
yang
dan
asri
kedamaian
yang yang
membuat para pengunjungnya akan merasa segar dan nyaman. Untuk menuju ke tempat pemandian pulo wiski tersebut harus masuk melalui simpang Simonis yang berada di jalan lintas Sumatera Kampong Pajak. Waktu yang ditempuh dari simpang simonis ke pemandian Pulo Wiski kurang lebih 15 menit dengan kendaraan. Tabel IV.13 Objek Wisata di Kabupaten Labuhan Batu Utara No
Nama Objek Wisata
1.
Pemandian Pulo Wiski
2.
Peninggalan Raja Labuhan
Jenis Wisata
Lokasi
Wisata Alam
Desa Simonis, Kec. Na IX-X
Wisata Kebudayaan
Kabupaten Labuhan Batu Utara
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara dan berbagai sumber
14.
Kabupaten Serdang Bedagai
Nama Serdang Bedagai diambil dari dua kesultanan yang pernah memerintah di wilayah tersebut yakni Kesultanan Serdang dan Padang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai yang beribukota Sei Rampah adalah Kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan UU RI Nomor 36 Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember 2003 tentang
134 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai pada 18 Desember 2003, pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2o 57‟ Lintang Utara, 3o 16‟ Lintang Selatan, 98o 33‟ – 99o 27‟ Bujur Timur dengan Ketinggian berkisar 0 – 500 m di atas permukaan laut.Kabupaten Serdang Bedagai Memiliki area seluas 1.900,22 Km2 (190.022 Ha) yang terdiri dari 17 Kecamatan dan 243 Desa/Kelurahan, Ibukota Kabupaten Sedang Bedagai terletak di Kecamatan Sei Rampah yaitu Kota Sei Rampah. Secara administratif Kabupaten Serdang Bedagai Berbatasan dengan beberapa daerah, yaitu:
Sebelah Utara
: Selat Malaka
Sebelah Timur
: Kabupaten Batu Bara dan Simalungun
Sebelah Selatan
: Kabupaten Simalungun
Sebelah Barat
: Kabupaten Deli Serdang
Potensi utama dari Kabupaten Serdang Bedagai dalam bidang Pariwisata adalah letak geografisnya. Serdang Bedagai yang memiliki panjang pantai kurang lebih 95 Km ini, Hingga saat ini tercatat ada 7 (tujuh) lokasi Objek wisata bahari yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah memberikan pemasukan PAD Kabupaten Serdang Bedagai. Selain itu Kabupaten ini juga memiliki sebuah pulau yang bernama Pulau Berhala yang memiliki terumbu karang yang bagus yang juga akan dipersiapkan menjadi marine tourisme (wisata bahari). Selain wisata bahari ada beberapa lokasi perkebunan, pertanian dan peternakan yang sangat cocok untuk dikembangkan sebagai Objek wisata agro ataupun eko wisata. Beberapa Objek wisata yang dapat dijumpai di Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut: a. Air Terjun Sampuran Lokasi wisata air terjun Sampuran Widuri terletak di Dusun III desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok Merawan, yang hanya berjaraj sekitar satu km dari jalan lintas Sumatera menuju Pematang Siantar. Disekitar tempat ini terdapat 3 air terjun, yang tertinggi adalah air terjun Sampuran Widuri dengan Ketinggian sekitar 50 m, dengan deburan air yang jernih, hijaunya pemandangan sekitar dan sejuknya udara menjadikan kawasan air terjun. Tempat ini oleh pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai juga ditetapkan sebagai lubuk larangan dan sudah ditabur ribuan benih ikan berbagai jenis, diantaranya benih ikan emas dan nila.
135 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Air terjun Sampuran merupakan Objek wisata yang dikelola oleh desa dan saat ini sedang berbenah diri guna mensejajarkan dengan Objek wisata lainnya yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. b. Kampung Bali Serdang Bedagai Pura yang mungkin satu-satunya di Serdang Bedagai
bahkan
Sumatera
Utara
dapat ini,
dikatakan
terletak
di
di
Desa
Pegajahan Dusun Harapan II, Kecamatan Pegajahan,
sekitar
12
km
dari
kota
Perbaungan, merupakan satu Kecamatan yang
baru
dimekarkan
dari
Kecamatan
Perbaungan sebelumnya. Pura itu didirikan di atas tanah berukuran 20 x 40 m, sebagai tempat umat Hindu Bali melakukan aktifitasnya memuja Dewa sebagai tanda syukur atas keberkahan yang diberikannya kepada umat Hindu Bali. Sesuai kesepakatan para warga yang berasal dari tanah Pulau Bali di Medan, maka sekitar tahun 1989 dimulai pembuatan Pura dan selesai sekitar tahun itu juga. Kemudian jika hari-hari penting menurut hitungan Hindu Bali, akan memfokuskan kegiatan ibadahnya di Pura ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi bagi warga yang berasal dari Tanah Bali. Tidak hanya itu, di samping sebagai tempat beribadah, lokasi ini juga sudah dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata di Kabupaten Serdang Bedagai. Tabel IV.14 Objek Wisata di Kabupaten Serdang Bedagai No.
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi Dusun III Desa Dolok
1.
Air Terjun Sampuran
2.
Kampung Bali Serdang Bedagai
Wisata Kebudayaan
3.
Theme Park
Wisata Minat Khusus
4.
Pantai Kilang Indah
Wisata Alam
5.
Pantai Cermin
Wisata Alam
6.
Istana Kota Galuh
136 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Wisata Alam
Merawan
P e n g e m b a n g a n U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
Harapan III, Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai
Wisata Kebudayaan
S u m a t e r a
Desa Pega-jahan Dusun
Kabupaten Serdang
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
No.
Laporan Akhir
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi Bedagai
7.
Pulau Berhala
Wisata Alam
Kabupaten Serdang Bedagai
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
15.
Kabupaten Dairi
Kabupaten Dairi sebagai salah satu Kabupaten yang terdapat di Sumatra Utara, merupakan salah satu contoh Kabupaten yang berhasil mengembangkan keberagaman keyakinan menjadi potensi dalam bidang pariwisata. Kabupaten dengan jumlah penduduk sekitar 270.000 jiwa ini, hidup secara berdampingan dalam kerukunan antaragama. Potensi ini, oleh Pemerintah daerah Kabupaten Dairi dilihat sebagai salah satu aset daerah untuk pengembangan Kabupaten ini ke depan, terutama pengembangan dalam wisata religius. Oleh sebab itu, pada awal tahun 2001, Bupati Dairi yang kala itu dijabat oleh Dr. Master P Tumanggor merancang sebuah kawasan yang di dalamnya terdapat beberapa fasilitas beribadah yang mampu mengakomodir semua pemeluk agama di Kabupaten tersebut. Untuk mewujudkan gagasan itu, maka bupati mengumpulkan beberapa tokoh masyarakat dan pemuka agama yang ada di sekitar Kabupaten Dairi untuk berdialog guna merealisasikan rencana ini. Dari pertemuan tersebut didapat kesepakatan mengenai lokasi pembangunan Taman Wisata Iman Dairi yaitu di Perbukitan Sitinjo, Kecamatan Sitinjo. Selain Taman Wisata Iman ada beberapa lokasi yang berpotensi menjadi Objek wisata di Kabupaten Dairi, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Taman Wisata Iman Lokasi Taman Wisata Iman yang ditutupi oleh hutan dan pepohonan pinus, sangat bagus untuk dijadikan sebagai kawasan religius (iman) sekaligus tempat berwisata. Dengan memanfaatkan
lahan
seluas
13
hektar,
pemerintah daerah setempat membangun beberapa tempat ibadah, seperti Gereja, Masjid, Vihara, Kuil, serta arena bermain dan fasilitas pendukung untuk berwisata.
137 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Pembangunan proyek dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun mulai dari tahun 2001 hingga tahun 2003 sebagai tahap awal dari pembangunan. Untuk selanjutnya, untuk melengkapi beberapa fasilitas pendukung, pemerintah daerah Kabupaten Dairi melakukan secara bertahap agar Taman Wisata Iman Dairi benar-benar dapat menjadi tempat yang nyaman untuk beribadah dan berwisata. Selain untuk mendatangkan wisatawan dari daerah di Sumatra Utara dan daerah di luar provinsi untuk beribadah, ke depannya Pemerintah daerah Kabupaten Dairi menargetkan kawasan ini nantinya menjadi kawasan wisata iman bagi wisatawan mancanegara. Eksotik, menawan, dan penuh nuansa religius itulah kata yang pantas untuk mengungkapkan panorama yang terdapat di Taman Wisata Iman Dairi. Rancangan tata ruang dalam pembangunan Taman Wisata Iman Dairi, diatur secara sempurna. Bukit yang semula tertutup hutan, diimbangi dengan bangunanbangunan ibadah dan beberapa miniatur sebagai daya tarik lebih. Masing-masing miniatur tersebut, menggambarkan beberapa kejadian dan tempat yang dianggap suci oleh beberapa agama. Taman Wisata Iman Dairi ini, tidak hanya dipenuhi bangunan-bangunan peribadatan bagi umat beragama. Taman wisata iman ini juga dihiasi dengan beberapa keindahan panorama alam dan barisan hutan pinus yang begitu rindang. Sungai yang mengalir dari perbukitan, menambah daya tarik dari taman ini. Komposisi bangunan-bangunan peribadatan berpadu dengan keindahan alam yang memukau, menjadikan Taman Wisata Iman Dairi sebagai salah satu lokasi wisata favorit di Kabupaten Dairi. b. Mata Air Bersejarah Lokasi Objek ekowisata Mata Air Bersejarah, termasuk wilayah Desa Bonian, Kecamatan Silima Pungga-pungga, dengan jarak 45 km dari Sidikalang. Lokasi yang baik untuk bercamping dan sekaligus menikmati pesona budaya. Namun demikian wisatawan yang datang hanya masyarakat umum dari dalam Kabupaten Dairi sendiri. Menurut penuturan masyarakat setempat bahwa mata air tersebut muncul setelah Raja Sisingamaraja menancapkan tongkatnya pada tempat ini yang serta merta muncul mata air.
138 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Masyarakat meyakini bahwa air dari mata air bersejarah ini dapat menjadi penawar berbagai macam penyakit dan penawar perasaan yang sedang gundah.
c. Danau Sicike-cike Secara administratif
Taman
Wisata
Alam
Sicikeh-cikeh termasuk Desa Pancar Nuli, Kecamatan
Sidikalang,
Kabupaten
Dairi,
Propinsi Sumatera Utara. Pada umumnya keadaan topografi lapangan TWA Sicikehcikeh sebagian bergelombang berat dan sebagian bergelombang sedang dan ringan, dengan ketinggian antara 1.500-2.000 m dpl. Keadaan vegetasi di TWA Sicikeh-cikeh merupakan hutan hujan tropis pegunungan dengan jenis-jenis tumbuhan antara lain : Samponus bunga (Dacrydium junghuhnii), Kemenyan (Styrax benzoin), Kecing (Quercus sp) dan Haundolok (Eugenia sp). Beberapa jenis satwa yang dapat dijumpai antara lain Beruang madu, Kambing hutan, Harimau, Babi hutan dan Rusa. Di samping keadaan alamnya sendiri yang potensial sebagai tempat wisata juga terdapat beberapa Objek yang dapat dinikmati, antara lain: keindahan danau, gejala alam dan lain sebagainya. Beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain adalah lintas alam, berkemah serta foto hunting. Hutan Wisata Sicikehcikeh, dengan potensi flora dan fauna yang dapat dijadikan sebagai laboratorium penelitian hutan. Keberadaan kawasan ini juga memberikan manfaat bagi penduduk sebagai sumber air resapan, bila dikembangkan akan menjai Objek wisata yang potensial pada masa mendatang. Kawasan ini juga mempunyai 3 buah danau saling berdekatan dan keadaan airnya yang tetap stabil. Konon menurut legenda, dulunya adalah 3 buah desa yang berubah menjadi danau akibat kutukan seorang ibu terhadap anaknya yang durhaka. d. Tao Silalahi Di Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi terdapat lokasi wisata danau Toba yang cukup
indah.
Wisata
danau
yang
ada
terletak pada sepanjang pantai beberapa desa, seperti desa Silalahi I, Silalahi II, Silalahi III, dan Paropo. Hamparan pantai yang indah diperkirakan dapat mencapai 28 km.
139 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Perairan Danau Toba di Kecamatan Silahisabungan merupakan palung terdalam yang ada di dunia, dengan kedalaman mencapai 905 m. e. Mejan Marga Sibero Lokasi Objek ekowisata Mejan Marga Cibro, termasuk wilayah Desa Tuntung Batu, Kecamatan Silima Pungga-pungga, dengan jarak 43 km dari Sidikalang Kabupaten Diari. Keunikan utama yang dapat dinikmati oleh wisatawan adalah budaya, berupa keberadaan Batu Perjanjian Marga Cibro dan Batu Tunggung Ni Kuta. Kisah tentang Batu Tunggung Ni Kuta/ Pertahanan Desa terletak di bagian gerbang desa Tuntung Batu (dahulu)1 akan memberikan tanda dengan bunyi berdesing apabila ada sesuatu yang mengancam penduduk desa, termasuk kemungkinan serangan penyakit menular. Tabel IV.15 Objek Wisata di Kabupaten Dairi No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Panorama Indah Letter 'S'
Wisata Alam
2
Puncak Sidiangkat
Wisata Alam
3
Panorama Indah Gua Lae Paku
Wisata Alam
Kec. Sidikalang Kel. Sidiangkat
4
Wisata Hutan Lindung
Wisata Alam
Kec. Sumbul Desa Tanjung Beringin
5
Danau PLTA (D. Buatan),
Wisata Minat Khusus
Kec. Sumbul Desa Tanjung Beringin
6
Pantai Danau Toba (D. Silalahi),
Wisata Alam
Kec. Sumbul Desa Silalahi I
7
Danau Sikice-kice
Wisata Alam
Kec. Sidikalang
8
Wisata Gunung (Hiking, Gentole)
Wisata Alam
Kec. Sumbul Desa Paropo
9
Wisata Hutan (Lintas Alam)
Wisata Alam
Kec. Sumbul Desa Paropo
10
Air Terjun Lae Baski
Wisata Alam
11
Tao Silalahi
Wisata Alam
Di Kecamatan Silahisabungan
12
Danau Sicike-cike
Wisata Alam
Desa Pancar Nuli, Kecamatan Sidikalang
13
Taman Wisata Iman
14
Paroppo
15 16
Wisata Minat Khusus
Kec. Sitinjo Desa Sitinjo Kec. Sidikalang 1. Km. 7 Jl. Sidiangkat Aceh Selatan
Kec. Siempat Nempu Hilir Desa Pardomuan
di Bukit Sitinjo
Wisata Alam
Kabupaten Dairi
Situs Batu Sumbang
Wisata Kebudayaan
Kabupaten Dairi
Batu Mejan
Wisata Kebudayaan
Desa Tuntung Batu
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara berbagai sumber
140 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
16.
Laporan Akhir
Kabupaten Mandailing Natal
Sebelum Mandailing Natal menjadi sebuah Kabupaten, wilayah ini masih termasuk Kabupaten Tapanuli Selatan. Setelah terjadi pemekaran, dibentuklah Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan undang-undang Nomor 12 tahun 1998, secara formal diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 9 Maret 1999. Kabupaten Mandailing Natal terletak berbatasan dengan Sumatera Barat, bagian paling selatan dari Propinsi Sumatera Utara. Penduduk asli Kabupaten Mandailing Natal terdiri dari dua etnis : Masyarakat etnis Mandailing dan Masyarakat etnis Pesisir. Masyarakat Mandailing Natal terdiri dari suku/etnis Mandailing, Minang, Jawa, Batak, Nias, Melayu dan Aceh, namun etnis mayoritas adalah etnis Mandailing 80,00 %, etnis Melayu pesisir 7,00 % dan etnis jawa 6,00 %. Etnis Mandailing sebahagian besar mendiami daerah Mandailing, sedangkan etnis melayu dan minang mendiami daerah Pantai Barat. Kabupaten Mandailing Natal terletak pada 0°10' - 1°50' Lintang Utara dan 98°10' - 100°10' Bujur Timur ketinggian 0 - 2.145 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Mandailing Natal ± 6.620,70 km2 atau 9,23 % dari wilayah Sumatera Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Kabupaten Tapanuli Selatan
Sebelah Selatan
: Provinsi Sumatera Barat
Sebelah Barat
: Samudera Indonesia
Sebelah Timur
: Provinsi Sumatera Barat
Kabupaten Mandailing Natal memiliki Objek wisata berupa keindahan alam dan peninggalan sejarah. Daerah ini memiliki hutan yakni Taman Nasional Batang Gadis 108.000 hektar (26 % dari luas hutan), dengan kisaran ketinggian 300 – 2.145 m diatas pemukaan laut. Taman ini memiliki 242 tumbuhan berpembuluh (vascular plaut) atau 1,00 % dari tanaman pembuluh di Indonesia, memiliki 218 jenis satwa burung (38 jenis langka), dan 25 jenis mamalia besar. Pengembangan ekowisata di daerah ini akan memanfaatkan zona penyangga dari Taman Nasional Batang Gadis. Upaya ini diharapkan akan membuka peluang usaha bagi masyarakat lokal/sekitar kawasan. Namun, proses paling penting adalah menghargai usaha mereka mempertahankan kearifan lokal.
141 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Beberapa Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Mandailing Natal adalah sebagai berikut: a. Lubuk Larangan Di sepanjang Sungai Batang Gadis ada sebuah bagian yang disebut Lubuk Larangan yang panjangnya kira-kira 1 km. Biasanya dua kali dalam setahun terbuka bagi umum untuk menangkap ikan namun dalam bantuk yang terorganisir. Pada waktu lain dilarang keras untuk menangkap ikan disini. Seseorang yang ingin ikut ambil bagian dalam menangkap ikan harus mendaftarkan dirinya kepada sekretariat dan harus membayar uang pendaftaran. Uang tersebut dipergunakan untuk kepentingan umum dalam komunitas masyarakat tersebut. b. Sopotinjak Di Kecamatan Batang Natal terdapat sebuah puncak yang bernama Sopotinjak. Pemandangannya sangat indah. Dari puncak bukit ini kita dapat memandang pemandangan alam Mandailing Natal yang dikelilingi oleh hutan tropis. Udaranya sangat segar dan sejuk. Disini kita dapat menikmati segelas bandrek untuk menghangatkan tubuh. c. Bendungan Batang Gadis Taman Rekreasi Bendung Batang Gadis dinyatakan sebagai salah satu jembatan besar di Indonesia yang terletak di desa Aek Godang. Bendungan ini dibangun sebelum terbentuknya Kabupaten Mandailing Natal. Pada waktu itu danau buatan ini masih termasuk wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. Bendung Batang Gadis memberikan banyak manfaat. Bendungan ini digunakan untuk pengairan sawah di Kabupaten Mandailing Natal. Belakangan ini kawasannya sudah ditata indah. Lokasinya yang luas dan strategis menarik pengunjung karena dapat menikmati keindahan alam Mandailing Natal.
142 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
d. Gunung Sorik Marapi Gunung berapi Sorik Marapi terletak pada ketinggian 2.142 m di atas permukaan laut. Hutan di sekeliling gunung ini masih dalam kondisi yang baik dan penuh dengan berbagai keanekaragaman hayati dan menjadi asset terbesar
untuk
pengembangan
Taman
Nasional batang Gadis. Kegiatan trekking akhirakhir ini sudah mulai sering dilakukan untuk penelitian kekayaan alam Mandailing Natal. Ada beberapa trek menuju puncak Sorik Marapi ini. Untuk mencapai ke puncak Sorik Marapi ini dibutuhkan waktu rata-rata 3 jam. e. Danau Marambe Danau Marambe terletak di Desa Sirambas, Kecamatan Panyabungan Barat. Danau ini sangat indah, hijau dan asri dengan luas genangan ± 20 hektar. Danau ini dikelilingi oleh bukit-bukit hijau yang membuat alamnya sejuk dan menyenangkan. Danau ini dimanfaatkan juga sebagai tempat pemancingan dan membuat pengunjung lebih tertarik berkunjung ke tempat ini terutama bagi yang mempunyai hobby memancing. f.
Air Panas Sibanggor Sibanggor merupakan sebuah tempat yang menyenangkan yang terletak di kaki Gunung Sorik Marapi. Sibanggor terdiri atas tiga desa : Sibanggor Sibanggor
Jae, Julu.
Sibanggor Seluruh
Tonga
daerah
dan
Sibanggor
penuh dengan air panas kecil. Lokasi yang paling nyaman terletak di pinggir jalan antara Sibanggor Tonga dan Jae. Air panas disini mangandung belerang. Banyak pengunjung dari daerah lain datang khusus untuk mengobati berbagai jenis penyakit kulit. Di lokasi ini juga terdapat beberapa kamar mandi dimana pengunjung dapat menikmati kehangatan air belerang dan juga ada beberapa tempat khusus untuk merebus telur. Disamping itu, disini juga dapat menikmati pemandangan dan rumah-rumah penduduk yang masih sangat tradisional.
143 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
g. Air Panas Siabu Air Panas ini terletak di desa Siabu ±100 m dari kantor Camat Siabu. Objek wisata ini banyak dikunjungi masyarakat pada saat hari libur. Temperaturnya tidak begitu panas bila dibandingkan dengan tempat-tempat lain di Kabupaten Mandailing Natal. Air panas ini juga tidak mengandung belerang. h. Pantai Sikara-kara dan Pulau Unggeh Pantai Sikara-Kara dan Pulau Unggeh terletak di Kecamatan Natal. Jaraknya ± 6 km dari Kota Natal. Seperti halnya Pantai Natal, Pantai Sikara-Kara juga belum dikelola secara optimal. Di tengah pantai ini terdapat Pulau Unggeh yang berarti unggas. Disebut Pulau Unggeh karena di pulau ini terdapat banyak jenis unggas atau burung di pulau ini. Pantai ini sangat indah dengan hamparan pasir putihnya, terlebih-lebih pada saat matahari terbenam. i.
Pantai Natal Salah satu karunia terbesar yang diberikan oleh Tuhan kepada masyarakat Mandailing Natal adalah kawasan pantai yang cukup panjang kira-kira 170 mil. Pantai Natal termasuk sumber daya alam yang banyak sekali manfaatnya. Pantai ini terletak di Kecamatan Natal. Pantai ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata bahari yang tidak kalah menariknya dengan kawasan wisata bahari di daerah lain Tabel IV.16 Objek Wisata di Kabupaten Mandailing Natal
No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Taman Nasional Batang Gadis
Wisata Alam
Kabupaten Mandailing Natal
2
Air Panas Sibanggor
Wisata Alam
Kec. Tambangan
3
Air Panas Sampuraga
Wisata Alam
Kec. Panyabungan
4
Air Panas Siabu
Wisata Alam
Kec. Siabu
5
Danau Siombun
Wisata Alam
Kec. Panyabungan
6
Danau Marambe
Wisata Alam
Kec.Panyabungan Barat
7
Bendungan Batang Gadis
Wisata Minat Khusus
Kec. Panyabungan
8
Atraksi Monyet
Wisata Minat Khusus
Kec. Siabu
9
Air Panas Putusan, Selatan
Wisata Alam
Kec. Panyabungan
10
Air Terjun Sitaut
Wisata Alam
Kec. Kotanopan
144 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
No
Laporan Akhir
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
11
Panaroma Sopotinjak
Wisata Alam
Kec. Batang Natal
12
Pantai Natal
Wisata Alam
Kec. Natal
13
Pantai Sikara-Kara
Wisata Alam
Kec.Natal
14
Situs Benteng Portugis
Wisata Kebudayaan
Kabupaten Mandailing Natal
15
Gua portugis
Wisata Kebudayaan
Kabupaten Mandailing Natal
16
Gua Jepang
Wisata Kebudayaan
Kabupaten Mandailing Natal
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
17.
Kabupaten Asahan
Asahan merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Asahan berada pada 20 03‟ 00”- 30 26‟ 00" Lintang Utara, 990
01‟-1000 00‟ Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 1.000 m di atas permukaan laut.
Kabupaten Asahan menempati area seluas 371.945 Ha yang terdiri dari 13 Kecamatan, 176 Desa/Kelurahan Definitif. Wilayah Kabupaten Asahan di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara, di sebelah Selatan dengan Kabupaten Labuhan Batu dan Toba Samosir, di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Simalungun dan di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka. Pada dasarnya Kabupaten Asahan memiliki potensi yang cukup besar bagi pengembangan usaha pariwisata. Daerah ini memiliki sejumlah Objek wisata alam yang memiliki daya tarik tersendiri, antara lain Wisata Alam Arung Jeram Sungai Asahan. Potensi Sungai Asahan Kecamatan
khususnya di sekitar Desa Tangga,
Bandar
Pulau,
Kabupaten
Asahan,
merupakan sumber daya alam untuk Objek wisata alam yang ideal dan terus dikembangkan agar semakin dikenal oleh masyarakat luas, khususnya para wisatawan manca negara dan nusantara. Derasnya arus air sungai Asahan yang berkecepatan 120 m kubik per detiknya dengan grade IV – V± sangat menantang jiwa petualangan para penggemar olah raga arus deras ini.
145 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel IV.17 Objek Wisata di Kabupaten Asahan No.
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Pantai Silo Baru
Wisata Alam
Air Joman
2
Pantai Sarang Helang
Wisata Alam
Sei Kepayang
3
Danau Teratai
Wisata Alam
Buntu Pane
4
Sungai Asahan
Wisata Alam
Bandar Pulau
5
Sungai Silau
Wisata Alam
BP. Mandoge
6
Aek Silabat
Wisata Alam
BP. Mandoge
7
Aek Piasa
Wisata Alam
BP. Mandoge
8
Air Terjun Simonang-monang
Wisata Alam
Bandar Pulau
9
Air Terjun Siponot
Wisata Alam
Bandar Pulau
10
Air Terjun Unong Sisapa
Wisata Alam
BP. Mandoge
11
Air Terjun Silabat
Wisata Alam
BP. Mandoge
12
Desa Tangga
Wisata Alam
Bandar Pulau
13
PT. BSP Tbk.
Wisata Minat Khusus
Kisaran Timur, Kisaran Barat, Meranti
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara dan berbagai sumber
18.
Kabupaten Batubara
Wilayah Batubara, dengan ibukota Limapuluh berbatasan dengan Bandar Khalipah dan Selat Malaka di Utara, Meranti dan Ujung Padang di Selatan, wilayah Simalungun dan Tebingtinggi di Barat, serta Air Joman dan Selat Malaka di Timur. Kabupaten Batu Bara tak lepas dari pesona Kepariwisataan yang memiliki sejumlah Objek wisata budaya maupun Objek wisata bahari yang memiliki pesona yang luar biasa. Objek wisata laut Pulang Pandang dan Pulau “Salah Nama” di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, memiliki keindahan dan panorama alam yang luar biasa, dan merupakan kekayaan bagi daerah ini. Beberapa Objek wisata di Kabupaten Batubara adalah sebagai berikut: a. Pulau Pandang Pulau Pandang terletak di sebelah utara Kecamatan Tanjung Tiram. Pulau Pandang memiliki keindahan panorama yang luar biasa. Banyak wisatawan dari luar daerah Kabupaten Batu Bara datang mengunjungi pulau ini. Di pulau ini juga dapat ditemui penangkaran penyu.
146 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Namun belum adanya dermaga untuk tempat kapal berlabuh menyebabkan para wisatawan yang datang dengan menggunakan kapal besar terpaksa harus transit ke kapal kecil agar bisa mendarat di Pulau ini. Selain itu kendala yang ditemui yakni tidak adanya tempat penginapan bagi para wisatawan yang hendak bermalam. b. Pulau Salah Nama Pulau Salah Nama banyak ditinggali berjenis satwa. Pada malam hari kita bisa melihat kilauan lampu perahu nelayan yang menangkap sotong dan cumi-cumi. Tempat ini juga merupakan tempat favorit bagi mereka yang memiliki hobi memancing. Bila kita berjalan menaiki bukit hingga di puncak bukit di Pulau Salah Nama ini, keletihan yang kita rasakan akan segera terbayar begitu menyaksikan pemandangan di sekitar pulau yang luar biasa dari atas puncak bukit. Kita juga bisa berteduh di bawah rimbunnya pepohonan yang ada di pulau Salah Nama. c. Istana Niat Lima Laras Istana Niat Lima Laras di Desa Lima Laras, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Bangunan yang memiliki nilai
sejarah
tinggi,
"
dibangun
Datuk
Muhammad Yuda pada zaman Belanda, dan kabarnya akan direnovasi awal tahun ini. Di dekatnya terdapat kompleks makam raja-raja Lima
Laras.
Istana
tersebut
merupakan
peninggalan budaya dan sebagai daerah tujuan wisata di Sumatera Utara,"
Tabel IV.18 Objek Wisata di Kabupaten Batubara No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
1.
Danau Laut Tador
Wisata Alam
2.
Pantai Kuala Sipare
Wisata Alam
3.
Pantai Perjuangan (Pantai Jono)
Wisata Alam
4.
Pantai Sejarah
Wisata Alam
5.
Istana Niat Lima Laras
Wisata Kebudayaan
147 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
Lokasi Kecamatan Sei Suka Desa Medang, Kecamatan Medang Deras. di Dusun Mesjid, Desa Lalang, Kec Medang Deras Kecamatan Limapuluh Desa Lima Laras, Kecamatan Tanjung Tiram
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
6.
Pulau Salah Nama
Wisata Alam
Kabupaten Batubara
7.
Pulau Pandang
Wisata Alam
Kabupaten Batubara
8.
Meriam Kuno
Wisata Kebudayaan
Kabupaten Batubara
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
19.
Kabupaten Padang Lawas
Kabupaten Padang Lawas terletak di antara antara 1o 26‟ - 2o 11‟ LU dan 91o 01‟ – 95o 53‟ BT dengan luas wilayah sebesar 4.229,99 Km2 dan ketinggian berkisar antara 0 – 1.915 m diatas permukaan laut. Kontur tanah di Kabupaten Padang Lawas didominasi oleh tanah bergunung dengan luas 279.773 Ha (66,13%) dan hanya 26.863 Ha (6,35%) berupa tanah datar. Berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara di sebelah utara. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas dan Provinsi Sumatera Barat. Berbatasan di sebelah barat Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Padang Lawas. Berbatasan dengan Provinsi Riau di sebelah timur. Kabupaten Padang Lawas memiliki potensi wisata alam dan wisata budaya yang sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari beberapa candi yang terdapat dikawasan ini. Beberapa Objek wisata yang terdapat di kawasan Padang Lawas adalah sebagai berikut: a. Candi Tandihat Candi Tandihat terletak di Desa Tandihat, Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara. Candi Tandihat
terdiri
dari
tiga
kompleks
percandian yaitu kompleks I , II , dan III. Candi Tandihat I merupakan kompleks pecandian
yang
terdiri
dari
sebuah
bangunan induk dan 5 candi perwara. Sungai Barumun mengalir di sebelah barat candi ini. Candi Tandihat II setidaknya terdiri dari dua bangunan. Satu merupakan bangunan induk dan sebuah gundukan lebih kecil kemungkinan merupakan candi perwara. Komponen bangunan yang ditemukan di Candi Tandihat II antara lain adalah makara, dan tiga buah arca perunggu yang saat ini tersimpan di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara.
148 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Candi Tandihat III terletak di Desa Gunung Manaon Kecamatan Barumun Tengah. Candi tersebut disebut juga dengan Candi Longung. Bangunan candi ini terletak di meander Sungai Barumun, sehingga rawan akan erosi. Kondisinya saat ini tertimbun tanah. Setidaknya di lokasi tersebut terdapat dua bangunan candi, yaitu candi induk dan perwara. Komponen bangunan di candi Tandihat III antara lain adalah sebuah stamba berukuran cukup besa. b. Sungai Sijorni Sijorni adalah nama tempat di Kabupaten Padang Lawas - Indonesia, di tempat itu ada sebuah sungai yang panjang yang dinamai Sungai Sijorni, sungai ini sangat unik, sungai ini sangat ramai oleh pengunjung, banyak juga dikunjungi para wisatawan asing. Tempat ini biasa dibuat sebagai tempat berlibur, banyak dari kalangan anak-anak muda, Sungai sijorni ini sudah terkenal sejak tahun enampuluhan, hanya saja tempat ini kurang di perhatikan oleh pemerintah. Jika tempat ini di tata dengan baik, maka ini akan menjadi salah satu peluang untuk tempat wisata yang terkenal.
Tabel IV.19 Objek Wisata di Kabupaten Padang Lawas No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi Desa Tandihat,
1
Candi Tandihat
Wisata Kebudayaan
Kecamatan Barumun Tengah
2
Sungai Sijorni
Wisata Alam
Kabupeten Padang Lawas
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
149 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
20.
Laporan Akhir
Kabupaten Padang Lawas Utara
Kabupaten Padang Lawas Utara adalah salah satu Kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Indonesia, yakni hasil pemekaran dari Kabupaten Padang Lawas Utara. Ibukota Kabupaten ini adalah Gunung Tua, luas wilayahnya adalah 3.918,05 Km2. Kabupaten (pemekaran) Padang Lawas Utara (Paluta), ternyata memiliki Objek wisata alam yang masih asri berupa air jernih Parbottisan di Desa Sipiongot Julu, Kecamatan Dolok. Sungai yang mengalir di kawasan itu dipenuhi dengan lubuk dan bebatuan yang membuat nyaman para pengunjung untuk mandi-mandi di air yang sejuk. Selain wisata sungai, Kabupaten Padang Lawas Utara mempunyai banyak potensi pariwisata seperti, Candi Bahal di Kecamatan Portibi, Tugu Perjuangan di Pusat Pasar Gunungtua, Pemandian air panas di Pangirkiran, Tugu Perjuangan di Sigama, Candi Sipamutung di Desa Siparau Kecamatan Barumun Tengah. Candi Bahal 1 yang berdekatan dengan Bahal 2 dan 3 terletak di Desa Bahal, Kecamatan Portibi Kabupaten
Padang
Lawas
Utara
(Paluta),
keberadannya kurang diperhatikan. Padahal, candi peninggalan sejarah ini ramai dikunjungi wisatawan pada hari-hari libur atau hari-hari besar keagamaan (terutama umat Hindu dan Buddha). Objek wisata sejarah ini jika dikembangkan akan mendatangkan PAD bagi Paluta. Tabel IV. 20 Objek Wisata di Kabupaten Padang Lawas Utara No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Candi Bahal
Wisata Kebudayaan
Kec. Portibi
2
Tugu Perjuangan
Wisata Kebudayaan
Pusat Pasar Gunung Tua
3
Pemandian Air Panas
4
Tugu Perjuangan
Wisata Alam Wisata Kebudayaan
Pangirkiran Sigama Desa Siparau
5
Candi Sipamutung
Wisata Kebudayaan
Kecamatan Barumun Tengah
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
150 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
21.
Laporan Akhir
Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 33 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup menjanjikan. Dulu wilayah ini disebut Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota Medan. Memang dalam sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli berpusat di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan. Kabupaten Deli Serdang secara geografis terletak diantara 2 0 57′-3 0 16′LU dan 97 0 52′-98 0 45′BT secara administratif terdiri dari 22 Kecamatan, 2 perwakilan Kecamatan dengan 379 Desa dan 15 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Deli Serdang adalah 2.394,62 Km 2 atau 2.394,462 Ha. Kabupaten Deli Serdang memilik sarana dan prasarana transportasi berupa jalan darat dan kereta api. Disamping itu didukung oleh sarana dan prasarana utama lainnya seperti listrik, telekomunikasi, air bersih dan Kawasan Industri Medan ( KIM ) Star dan Kawasan Industri Medan ( KIM ) II. Selain itu terdapat juga beberapa Objek wisata yang berpotensi didaerah ini, diantaranya sebagai berikut: a. Air Terjun Dwi Warna Air terjun Dwi Warna merupakan salah satu potensi wisata alam Sumatera Utara yang sangat sensasional. Dinamakan Dwi Warna karena air yang terjun dari atas ke dasar penampungan air terjun terlihat berwarna biru muda dan putih keabu-abuan. Dua warna ini disebabkan terlarutnya fosfor atau belerang dan kapur yang ada di tebing air terjun. Pemandangan ini sangat jarang ditemukan di tempat lain. Dasar air terjun yang biru muda bercampur putih membuat pemandangan di tempat ini sangat mengagumkan. Tebing berkapur dan air mengandung belerang membuat air terjun memiliki dua warna.
151 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Pemandangan mengagumkan membuat banyak wisatawan tidak melewatkan untuk berendam meskipun airnya sangat dingin. Dengan tiga air terjun dimana tingginya sekitar 100 m, membuat keunikan dwiwarna sangat dikagumi. Lokasi air terjun dwiiwarna sendiri tidak sulit untuk dijangkau. Dengan naik bus (angkutan darat) antar kota jurusan Kabanjahe Dari Medan atau dengan mobil sewa dalam waktu satu jam , sudah bisa sampai di Bumi Perkemahan (Buper) Sibolangit Kabupaten Karo. Sebelum tiba di Buper Sibolangit, akan melewati lokasi wisata terkenal di Sumut yaitu Hill Park atau Mickey Holiday, yang hanya berjarak 1.5 km dari pintu masuk Buper. Dari pintu masuk Buper Sibolangit wisatawan bisa menyewa pemandu untuk mengantar ke Air Terjun Dwi Warna. Rute yang dilewati untuk mencapai Air Terjun Dwi Warna sangat menantang dan wisatawan disuguhkan Perjalananan “jungle adventure” melewati hutan lebat dataran tinggi. Jalur setapak menuju Air Terjun sangat mudah ditelusuri karena sudah diberi tanda yang jelas oleh pengelola. b. Taman Hutan Wisata Sibolangit Taman ini termasuk dalam kawasan Cagar Alam Sibolangit seluas 24,85 ha, berada ± 37 km dari Medan kearah Berastagi dan ± 57 km dari kota Lubuk Pakam. Terletak di Kabupaten dengan
Deli
Serdang
Kabupaten
berdekatan
Karo
dengan
ketinggian 475-525 m di atas permukaan air laut. Cagar alam ini ada sejak zaman Belanda. Dahulu Kebun Raya Sibolangit. Kebun ini dibuat pada tahun 1914 oleh JA. Lorzing atas prakarsa Dr. JC Koningsberger sebagai cabang Kebun Raya Bogor. Taman hutan wisata sebelumnya adalah kebun botani (tumbuh-tumbuhan) terletak di lereng pegunungan Bukit Barisan antara Sembahe dan lembah sekitarnya. Memiliki udara sejuk dan keistimewaan tersendiri yaitu perpaduan antara cuaca panas dan cuaca dingin. Jalan-jalan kecil antara jalan setapak merupakan lorong-lorong kecil antara pepohonan besar yang sangat menyenangkan di hutan hujan ini cocok untuk tempat pemberhentian sementara bagi turis sebelum melanjutkan Perjalananan diantara pohon-pohon pakis raksasa dan pohon-pohon ditutupi lumut.
152 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Para ahli Botani dengan mudah dapat menemukan berbagai hal yang menarik dari tumbuh-tumbuhan langka yang banyak tumbuh di taman ini selain adanya berbagai macam jenis bunga-bunga liar. c. Pemandian Alam Sembahe Sembahe merupakan sebuah desa yang membentang di sepanjang jalan utama antara Medan-Berastagi, yang berjarak sekitar 35 km dari Kota Medan. Sembahe memiliki udara yang sejuk dan sungai jernih yang sangat cocok untuk tempat pemandian. Tempat pemandian berupa sungai yang berair jernih ini menarik orangorang
yang
ada
di sekitarnya
maupun
orang-orang luar,
seperti Medan,
berdatangan ke sana. Banyak pengunjung datang ke sini untuk santai pada akhir pekan atau libur umum. Tempat ini dapat ditempuh selama 45 menit dengan kendaraan bermotor dari kota Medan.
d. Pemandian Alam Pulo Sari Pemandian alam ini berada ±16 km dari pusat kota Medan ke arah Berastagi. Tempat ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal untuk menikmati suasana pemandian sungai yang sejuk airnya dan jarak serta waktu tempuh menuju Objek relatif tidak lama serta mudah dijangkau. Selain Objek pemandian alam banyak terdapat sarana penginapan/bungalow tempat peristirahatan serta lapangan golf juga tidak terlalu jauh dari lokasi pemandian alam ini. “Tuntungan Golf”, kawasan ini cukup indah karena hamparan rumput yang ditata rapi sehingga lapangan ini menarik untuk berolahraga golf sambil bersantai. Lapangan golf memiliki 18 holes yang dilengkapi dangan sarana dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan para pengunjung seperti: kamar ganti pakaian, kamar mandi, restoran, kamar istirahat dan musholla. e. Martabe Golf Lapangan Golf berada 24 km dari Medan ke arah Berastagi. Kawasan ini cukup indah bagaikan sebuah lembah dengan udara sejuk, sehingga pengunjung olahraga golf merasakan suasana kawasan yang merupakan tempat menarik untuk berolahraga sambil bersantai. Di tengah-tengah lapangan ini tersedia restoran, kamar mandi dan ganti pakaian serta kantor dan musholla.
153 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
f.
Laporan Akhir
Pemandian Alam Pantai Sari Laba Biru Indah Pantai Sari Laba Biru Indah berada di Kecamatan Sibiru-biru, jaraknya ± 45 km dari Kota Lubuk Pakam dan ± 25 km dari pusat Kota Medan. Pemandian sungai dengan panorama alam yang cukup indah, dikelilingi pepohonan dan air sungai yang jernih mengalir deras dan bersih sehingga Objek wisata ini cocok sekali untuk tempat mandi-mandi dan santai. Fasilitas yang tersedia seperti warung-warung kecil dan pondok-pondok serta makanan dan minuman ringan.
g. Pemandian ALam Pantai Kasanova Pemandian Alam Kasanova jaraknya ± 28 km dari Kota Lubuk Pakam, sedangkan dari Kota Medan ± 17 km. Pemandian Kasanova Sari Laba Biru Indah adalah aliran sungai Seruai yang deras melewati bebatuan dan rimbunnya pepohonan. Pemandian Sari Laba Biru Indah di bagian hulu dan Kasanova di bagian hilir sungai Seruai tersebut. Masing-masing berada di Kecamatan Sibiru-biru. Fasilitas yang tersedia juga tempat santai/pondok-pondok serta makanan/minuman ringan. h. Pemandian Alam Lau Sigembur Pemandian Alam ini berada di Desa Simada-mada Kecamatan STM Hilir, jaraknya ± 31 km dari Kota Medan, ± 28 km dari Kota Lubuk Pakam. Pemandian ini dengan aliran sungai Belumai yang masih alami, dikelilingi hutan yang rindang dan udara yang sejuk. Tempat ini sangat ideal untuk tempat berkemah, santai karena suasana Objek ini sangat menyatu dengan alam lingkungan sekitarnya. Fasilitas yang ada relatif minim sekali. i.
Objek Wisata Gua dan Air Panas Penen Di kawasan ini terdapat 4 (empat) gua alam yang berbentuk kerang dengan lebar mulutnya 10 s/d 25 m. Air panas Penen pada mulanya dipergunakan penduduk setempat sebagai irigasi persawahan di sekitarnya, kemudian penduduk membuat pancuran untuk mandi. Selanjutnya Objek ini dikembangkan lebih permanen dengan penataan yang lebih baik dan peruntukan tempat mandi pria dan wanita yang secara terpisah. Suhu air cukup panas 45o Celcius yang mengandung zat belerang, sehingga airnya cocok sekali buat mandi untuk kesehatan kulit. Jaraknya ± 63 km dari Kota Lubuk Pakam sedangkan dari Kota Medan ± 45 km.
154 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
j.
Laporan Akhir
Pemandian Bendungan Namurambe Panorama alam yang indah menarik minat wisatawan berkunjung ke Bendungan Namorambe ini untuk bersenang-senang menikmati pemandangan yang indah, mandi-mandi di aliran sungai yang airnya jernih dan sejuk serta menikmati makanan dan minuman ringan yang tersedia disana. Pada awalnya Objek ini adalah merupakan
bangunan
pemerintah
untuk
mengairi
persawahan
masyarakat
sekitarnya. Kemudian secara perlahan banyak orang berkunjung kesana pada hari Minggu dan hari libur/besar, karena jaraknya relatif tidak terlalu jauh dari pusat keramaian seperti Kota Medan. k.
Pemandian Alam Loknya Pemandian ini terletak tidak jauh di sekitar Camping Ground yang merupakan aliran sungai dengan air terjun yang tidak terlalu besar, sangat cocok sebagai tempat rekreasi di alam terbuka dan dapat menikmati fasilitas yang ada disana, dudukduduk di pondok, mandi-mandi di sungai dan lain-lain bersama-sama dengan keluarga.
l.
Hill Park, Sibolangit Hillpark Sibolangit adalah sebuah taman bermain
(themepark)
yang
terletak
di
Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang dan diklaim sebagai wahana bermain yang terbesar di pulau Sumatera. Di Hill Park, Terbagi menjadi 3 tema besar yaitu Lost City, Toon town, dan Heritage. Wahana yang ada diantaranya Roller Coaster (Gelegar), Ferries Wheel (Kincir raksasa), 4D theatre, dan amphiteathre berkapasitas 1,200 untuk pertunjukan dan konser. Jika dilihat, taman bermain Hill Park yang ada di Sibolangit ini mirip dengan Dufan yang ada di Jakarta, atau dengan Trans Studio yang ada di Makassar. Tetapi berbeda dengan Dufan, Hill Park masih lebih kecil. Dinamakan Hill Park karena lokasinya sendiri berada di pegunungan, Grand Hill City Sibolangit, di mana waktu tempuhnya sekitar satu setengah jam dengan kendaraan pribadi dari Medan.
155 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
m. SIBA Island Siba Island dengan areal seluas 14 ha lebih bisa dicapai dari Pelabuhan Belawan dengan kapal sekitar 15 menit Perjalananan atau dari Hamparan Perak yang termasuk wilayah Kabupaten Deli Serdang meski di pinggiran Kota Medan bisa pula dicapai menelusuri Sungai Belawan sekitar 20 menit pelayaran. Sebagai kawasan yang sedang dalam pembangunan di Siba Island telah tersedia penginapan sebanyak 20 unit dari 100 unit kamar hotel (cottage) yang direncanakan serta restoran, ruangan pertemuan untuk 400 orang, sara jet sky, power boating, sepeda air dan dragon boat. n. Bumi Perkemahan/Taman Pramuka Bumi Perkemahan/Taman Pramuka atau yang lebih dikenal dengan sebutan Camping Ground, jaraknya ± 63 km dari kota Lubuk Pakam, sebagai Ibukota Kabupaten Deli Serdang sedangkan dari kota Medan ± 45 km sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara. Taman Pramuka ini berada di daerah pegunungan di Kecamatan Sibolangit yang luasnya ± 350 ha. Objek ini sangat ideal untuk tempat berekreasi selain camping untuk menghilangkan segala kepenatan jiwa dan pengaruh polusi di kota besar seperti kota Medan pada waktu hari-hari besar dan libur. Fasilitas yang diperlukan pengunjung seperti penginapan, restoran/rumah makan dan tempat-tempat rekreasi lainnya juga ada disekitar taman ini seperti Bandar Baru, Taman Rekreasi Dewi, Pemandian Alam Loknya, Villa Impian Prima dan Retreat Centre. Tabel IV.21 Objek Wisata di Kabupaten Deli Serdang No
Nama Objek Wisata
1
Retret Center Suka Makmur
2
Jenis Wisata
Lokasi
Wisata Minat Khusus
Kec. Sibolangit
Taman Hutan Wisata Sibolangit
Wisata ALam
Kec. Sibolangit
3
Pemandian Alam Sembahe
Wisata Alam
Jl. Medan-Berastagi
4
Pemandian Alam Pulo Sari
Wisata Alam
Jl. Medan-Berastagi
5
Martabe Golf
Wisata Minat
Jl. Medan-Berastagi
6
Pemandian Alam Pantai Sari Laba Biru Indah
Wisata Alam
Kab. Deli Serdang
8
Pemandian Alam Lau Sigembur
Wisata Alam
9
Objek Wisata Gua dan Air Panas Penen
Wisata Alam
Penen
10
Pemandian Bendungan Namurambe
Wisata Alam
Kec. Namurambe
11
Pemandian Alam Loknya
Wisata Alam
Kec. Sibolangit
12
Taman Rekreasi Dewi Sibolangit
Wisata Minat Khusus
Kec. Sibolangit
156 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
Desa Simada-mada, Kec. STM Hilir
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
No
Laporan Akhir
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata Wisata Minat
Lokasi
13
Taman Pramuka
Kec. Sibolangit
14
SIBA Island
Wisata Minat Khusus
Hamparan Perak
15
Hillpark
Wisata Minat Khusus
Kec. Sibolangit
16
Air Terjun Dwi Warna
Wisata Alam
Kec. Sibolangit
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara dan www.deliserdang.go.id
22.
Kabupaten Langkat
Kabupaten Langkat yang dikenal sekarang ini mempunyai sejarah yang cukup panjang. Kabupaten Langkat sebelumnya adalah sebuah kerajaan di mana wilayahnya terbentang antara aliran Sungai Seruwai atau daerah Tamiang sampai ke daerah aliran anak Sungai Wampu. Terdapat sebuah sungai lainnya di antara kedua sungai ini yaitu Sungai Batang Serangan yang merupakan jalur pusat kegiatan nelayan dan perdagangan penduduk setempat dengan luar negeri terutama ke Penang/Malaysia. Sungai Batang Serangan ketika bertemu dengan Sungai Wampu, namanya kemudian menjadi Sungai Langkat. Kedua sungai tersebut masing-masing bermuara di Kuala langkat dan Tapak Kuda. Adapun kata “Langkat” yang kemudian menjadi nama daerah ini berasal dari nama sejenis pohon yang dikenal oleh penduduk Melayu setempat dengan sebutan “pohon langkat”. Dahulu kala pohon langkat banyak tumbuh di sekitar Sungai Langkat tersebut. Jenis pohon ini sekarang sudah langka dan hanya dijumpai di hutan-hutan pedalaman daerah Langkat. Pohon ini menyerupai pohon langsat, tetapi rasa buahnya pahit dan kelat. Oleh karena pusat kerajaan Langkat berada di sekitar Sungai Langkat, maka kerajaan ini akhirnya populer dengan nama Kerajaan Langkat. Wilayah Kabupaten Langkat terletak pada koordinat 3°14‟ - 4°13‟ LU dan 97°52‟ - 98°45‟ BT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka dan Propinsi Nangro Aceh Darussalam (NAD)
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo
Sebelah barat berbatasan dengan Provinsi NAD dan Tanah Alas
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kota Binjai.
157 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Luas keseluruhan Kabupaten Langkat adalah 6,263.29 km² atau 626.329 Ha. Objek wisata yang ada di Kabupaten Langkat sangat menjanjikan untuk dijadikan sebagai tempat rekreasi, hiburan, menambah pengetahuan, maupun ziarah (wisata religi). Banyaknya ragam Objek wisata yang ada di wilayah ini, tentunya memberikan banyak pilihan kepada wisatawan. Apalagi Objek-Objek wisata yang tersebar di Kabupaten Langkat tersebut ditunjang oleh sarana transportasi dan akomodasi yang memadai, sehingga wisatawan benar-benar dapat bersantai tanpa khawatir kekurangan fasilitas penunjang pariwisata. Kabupaten Langkat memiliki potensi wisata alam yang relatif besar. Potensi wisata alam tersebut menyangkut beberapa potensi Objek antara lain sebagai berikut: a. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Sejak dulu, tempat ini dikenal turis mancanegara sebagai Objek wisata alam hutan tropis. Bahkan di dunia tidak lebih dari lima tempat yang mempunyai
wisata
hutan
tropis
sangat
sejuk.
Bukit
yang
Lawang
bahkan
mungkin salah satu yang terbaik di dunia. Pemandangan alamnya terutama didominasi bukit-bukit terjal, pepohonan rindang, dan pemandian sungai dengan airnya yang jernih.Seiring dengan datangnya pagi hari, kabut akan menipis lantas sinar matahari menembus di balik daun-daun. Sementara deras air sungai Bahorok tak pernah henti. Airnya bersumber dari hutan sekitar yang rimbun dan kokoh. Debit airnya yang deras dengan bebatuan alami, menempatkan sungai ini cocok untuk aktifitas wisata sungai seperti arung jeram. Sementara desiran angin, membawa oksigen murni yang baik untuk kesehatan. Keindahan Bukit Lawang tidak terlepas dari posisinya yang merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Sebagai sebuah kawasan taman nasional, kondisinya memang terjaga. Konsep ekowisata menjadi hal utama di sini.
158 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
b. Konservasi Orangutan Sumatera, Bukit Lawang Bukit
Lawang
merupakan
salah
satu
Resort yang menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser yang menjadi Pusat Rehabilitasi Orangutan Sumatera sebanyak 229 ekor pada tahun 1972-2001 yang didapatkan dari sitaan, peliharaan masyarakat, tangkapan pemburu dan hasil jual beli yang berhasil digagalkan oleh petugas kepolisian. Orangutan tersebut diberikan ke pihak karantina untuk diajari bagaimana pola bertahan hidup di alam. Pada tahun 1995 Pusat Rehabilitasi Orangutan Sumatera berubah nama menjadi Kawasan Ekowisata Bukit Lawang yang sekarang dikenal sebagai Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS). Bukit Lawang merupakan tempat konservasi orangutan yang terletak di selatan Taman Nasional Gunung Leuser. Lokasi ini berada sekitar 90 kilom barat laut Medan, Sumatera Utara. Di kawasan
ini, kita bisa bertemu
orangutan yang cukup bersahabat dengan setiap pengunjung yang datang. Wisatawan yang datang ke sini memang tidak banyak, biasanya hanya wisatawan lokal dan asing yang sengaja datang untuk meneliti kehidupan orangutan. c. Konservasi Gajah, Tangkahan Tangkahan adalah sebuah kawasan yang berbatasan
dengan
Taman
Nasional
Gunung Leuser mengembangkan kegiatan konservasi gajah dan wisata alam dengan memanfaatkan jasa gajah. Saat ini, gajahgajah yang berada di kawasan wisata tangkahan sudah dimanfaatkan untuk patroli safari hutan.
159 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Bahkan gajah tersebut saat ini sudah menjadi sebuah ikon wisata safari gajah yang membawa wisatawan berkeliling hutan. Para wisatawan yang berkunjung dapat menikmati Perjalananan keliling hutan dengan menunggangi gajah patroli yang telah dilatih. Gajah-gajah tersebut bertugas untuk berkeliling menjaga hutan dari berbagai ancaman praktek ilegal logging yang dilakukan pihak pembalak. Saat ini Objek wisata Tangkahan tergolong satu-satunya
di
Asia
yang
menyediakan
layanan berkeliling hutan dengan gajah. Objek
wisata
tersebut
sangat
potensial
karena memiliki hutan yang masih perawan, namun yang sangat disayangkan adalah infrastruktur jalan menuju lokasi tersebut yang masih buruk Penggunaan gajah Sumatera untuk perlindungan hutan dan kegiatan ekowisata, menurut masyarakat di Tangkahan, telah menekan pembalakan liar pada hutan di Tangkahan dan sekitarnya serta pada kesempatan yang sama juga menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat lokal karena mereka terlibat secara langsung dalam pengelolaan kawasan ekowisata yang dikoordinir melalui Lembaga Pariwisata Tangkahan. Tabel IV.22 Objek Wisata di Kabupaten Langkat No
Nama Objek Wisata
1
Taman Nasional Gunung Leuser
2
Konservasi Orang utan
3 4
Jenis Wisata Wisata Alam
Lokasi Bahorok
Wisata Minat Khusus
Bukit Lawang
Konservasi Gajah
Wisata Minat Khusus
Tangkahan
Mesjid Azizi
Wisata Kebudayaan
Kab. Langkat
5
Istana Sultan Azis
Wisata Kebudayaan
Kab. Langkat
6
Rumah Peninggalan Sultan Siak
Wisata Kebudayaan
Kab. Langkat
7
Batu Rongring
Wisata Alam
Kab. Langkat
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara dan berbagai sumber
160 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
23.
Laporan Akhir
Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebuah Kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kotanya ialah Sipirok. Kabupaten ini awalnya merupakan Kabupaten yang amat besar dan beribukota di Padang Sidempuan. Daerah-daerah yang telah berpisah dari Kabupaten Tapanuli Selatan adalah Mandailing Natal, Kota Padang Sidempuan, Padang Lawas Utara dan Padang Lawas Selatan. Setelah pemekaran, ibukota kabupaten ini pindah ke Sipirok. Kabupaten Tapanuli Selatan terletak pada garis 00 58‟ 35” – 20 07‟ 33” Lintang Utara dan 980 42‟ 50” – 990 34‟ 16” Bujur Timur. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Utara. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Padang Lawas Utara. Sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal dan juga Samudera Indonesia Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah 4,367.05 Km2. Sedangkan ketinggiannya berkisar antara 0-1.925,3 m diatas permukaan laut. Di Kabupaten ini terdapat Objek wisata Danau Marsabut dan Danau Siais. Bahasa yang digunakan masyarakatnya adalah bahasa Batak Angkola. Agama mayoritas penduduknya adalah Islam. Sebuah lapangan terbang terdapat di Kecamatan Aek Godang. Slogan Kabupaten ini adalah Sahata Saoloan (Bahasa Batak) yang artinya Seia Sekata. Kabupaten Tapanuli Selatan banyak memiliki Objek wisata yang menarik, antara lain : a. Danau Marsabut dan puncak bukit (tor) b. Simago-mago (di Sipirok) c. Danau Buatan Cekdam (di daerah Pargarutan), d. Danau Siasis, Danau Marsabut, Pemandian Aek Parsariran (di daerah Batang Toru) e. Panorama alam yang sejuk di daerah sipirok. Tabel IV.23 Objek Wisata di Kabupaten Tapanuli Selatan No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Danau Marsabut dan Puncak Bukit
Wisata Alam
Bukit Tor
2
SImago-mago
Wisata Alam
Sipirok
3
Danau Buatan Cekdam
4
Wisata Minat Khusus
Pargurutan
Danau Siais
Wisata Alam
Batang Toru
5
Danau Marsabut
Wisata Alam
Batang Toru
6
Pemandian Aek Parsariran
Wisata Alam
Batang Toru
7
Panorama Alam Sipirok
Wisata Alam
Sipirok
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
161 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
24.
Laporan Akhir
Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten Tapanuli Tengah terletak di pesisir Pantai Barat Pulau Sumatera dengan panjang garis pantai 200 km dan wilayahnya sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian lainnya di pulau-pulau kecil. Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 6.194,98 km² meliputi darat dan laut dengan hamparan gunung, pantai dan laut (gupala). Letak wilayah yang strategis, keanekaragaman potensi sumber daya alam yang besar dan harmonisnya multietnik masyarakat menyebabkan Tapanuli Tengah sebagai permata tersembunyi yang akan berkilau dan sangat berharga dengan sentuhan percepatan pembangunan dan peningkatan investasi. Kabupaten Tapanuli Tengah terletak pada 1° 11‟ 00” - 2° 22‟ 0” LU dan 98° 07‟ - 98° 12‟ BT, Tapanuli Tengah memiliki luas wilayah 6.194,98 km² yang terdiri atas darat 2.194,98 km² dan laut 4.000 km². Wilayah Tapanuli Tengah berbatasan di sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Singkil (Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam), disebelah Timur dengan Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Barat, disebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, serta disebelah Barat dengan Kota Sibolga dan Samudera Indonesia. Berbagai Objek wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah terbagi atas wisata bahari, wisata alam pegunungan, wisata sejarah / cagar budaya, dan wisata kuliner yang terangkum dalam slogan “Tapanuli Tengah, Negeri Wisata Sejuta Pesona”. Beberapa Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Tapanuli Tengah antara lain: a.
Pantai Pandan Pantai Pandan merupakan wisata andalan Kabupaten Tapanuli Tengah. Berada di pesisir barat Propinsi Sumatera Utara, sekitar 365 km dari Kota Medan. Untuk menjangkau Pantai pandan
dapat
ditempuh
menggunakan
kenderaan roda empat dan roda dua. Perjalananan
via
darat
ini
sungguh
merupakan Perjalananan yang menarik. Selama di Perjalananan, kita akan disuguhi panorama alam perbukitan yang mempesona. Bagi warga Tapanauli Tengah, Pantai Pandan menjadi peluang investor dan mata pencaharian masyarakat di sekitar pantai.
162 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Selain membuka peluang usaha perhotelan, restoran, rumah makan, juga usaha perdagangan kerajinan khas daerah. Disisi lain, beberapa usaha penyewaan perahu bagi pengunjung yang ingin pesiar ke laut mengunjungi beberapa pulau di lepas pantai yang mengundang pesona wisata serta menikmati berbagai Objek wisata bahari di Samudra Indonesia. Pantai Pandan memiliki hamparan pasir yang luas dan panjang. Ombak yang mengalun tenang dan indah. Karenanya lokasi ini menjadi primadona masyarakat Tapanuli Tengah. Bahkan banyak wisatawan dari luar daerah, seperti dari Medan, Padang Sidempuan, RantauPrapat, Bagan Batu yang memanfaatkan Objek wisata Pandan sebagai pilihan wisata liburan bersama keluarga. b.
Pulau Mursala Objek wisata Pulau Mursala berada dalam wilayah Kecamatan Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. Luas Pulau Mursala sekitar 800 hektar, dan merupakan daerah perbukitan yang indah. Bila kita berada di pantai, keindahan pemandangan akan semakin tampak karena air laut yang berwarna biru tergradasi menjadi warna hijau berpadu dengan pasir yang berwarna putih. Selain itu perairan di Pulau Mursala memiliki banyak keindahan terumbu karang di bawah laut sehingga dijadikan konservasi terumbu karang. Taman Terumbu Karang di Pulau Mursala sudah menjadi salah satu target tempat konservasi terumbu karang yang dilakukan oleh
Coral
Reef
Management
Rehabilitation
Program,
yakni
and sebuah
lembaga yang dinaungi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
dan
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan untuk menjaga kelestarian terumbu karang. Keindahan wisata Pulau Mursala
semakin
bertambah
dengan
adanya
pulau-pulau
kecil
yang
mengelilinginya seperti pulau Silabu-labu Nagodang, Pulau Kalimantung Namenek, Pulau Jambe, dan Pulau Puti, yang masing-masing mempunyai kekhasan tersendiri.
163 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Keunikan lain Pulau Mursala adalah adanya Objek wisata air terjun dengan ketinggian lebih kurang 35 m yang langsung jatuh dari tebing pulau ke permukaan laut. Mungkin beberapa air terjun yang sudah anda lihat, jatuhnya air langsung ke sungai atau danau seperti air terjun Lembah Anai di Sumatera Barat yang berada persis ditepi jalan raya. Air terjun di Pulau Mursala
berada
menghadap
pada
langsung
ke
bagian Samudra
pulau
yang
Hindia.
Air
mengalir pada batuan granit kemerah-merahan di tebing pulau, lalu tercurah dalam volume yang besar ke permukaan laut dengan bunyi berdebum-debum. Volume air terjun akan lebih besar lagi pada musim penghujan. c.
Bukit Anugerah Objek wisata Bukit Anugerah dibangun di Bonan Dolok, Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah. Panorama yang indah dapat disaksikan dari lokasi ini dengan ketinggian 1.500 m diatas permukaan laut. Hamparan pulau – pulau, Kota Pandan dan Kota Sibolga hingga sejauh mata memandang perpaduan perbukitan, Pantai dan Lautan. Patung Anugerah dengan tinggi ± 60 m diatas Pedestal Hotel berbentuk Kapal yang memiliki 200 kamar, Ballroom, dengan arsitektur yang unik dirancang oleh Tim Nyoman Nuarte akan menjadi landmark baru di Tapanuli Tengah dalam menumbuhkembangkan Kepariwisataan yang sinergi dengan simpul pariwisata di Kawasan Barat Sumatera Utara hingga Bali.
d.
Pantai Indah Kalangan Objek Wisata Pantai Indah Kalangan mempunyai hamparan pohon pinus dan cottage yang berada tepat di sekitar Pantai Indah Kalangan di Pandan. Berbagai even olah raga dilaksanakan di Pantai Indah Kalangan seperti Lomba Renang dan Motorcross serta berbagai acara hiburan rakyat di Pantai Indah Kalangan. Lokasinya tidak jauh dari Pantai Indah Pandan yang terkenal yang hanya mempunyai jarak sekitar 2 km,Pantai Indah Kalangan berjarak sekitar lebih kurang 373 km arah selatan Kota Medan. Kedua pantai tersebut memiliki keindahan yang sama. Namun ada sedikit perbedaan dalam pemeliharaannya yang mana pantai Pandan lebih unggul.
164 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
e.
Laporan Akhir
Pulau Poncan Gadang Pulau Poncan Gadang terkenal dengan keindahan
pantainya,
kejernihan
airnya,
pasir putih, dan juga dikelilingi oleh taman laut yang indah dengan beragam jenis ikan hias dan terumbu karang yang sangat cocok bagi pecinta memancing, diving dan snorkling. Disekeliling pulau ini tumbuh pohon nyiur yang menambah kesejukan. Lokasi dan pantai bagian barat dari pulau ini memiliki panorama laut yang sangat indah. Di pulau ini telah tersedia fasilitas berupa hotel berbintang lengkap dengan berbagai fasilitas penunjang lainnya. Pulau ini dapat dijangkau sekitar 15 menit dengan menggunakan speed boat dari Sibolga. f.
Wisata Budaya Religi di Barus Objek wisata ziarah di kota tua Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, menjadi pusat pintu masuk semua suku bangsa dan agama di Indonesia, mulai dari agama Islam, Hindu, Kristen dan berbagai suku bangsa mulai dari Belanda, Inggeris, Arab, Tamil, China, India, Portugis, Jepang dan
lainnya.
Dengan
keberadaanya
ternyata kota barus ini merupakan sebuah kota penuh dengan nilai-nilai sejarah. Hal ini terbukti di kota tua Barus ini masih terlihat sisa-sisa peninggalan sejarah, namun sayang keberadaannya masih sangat memprihatinkan. Padahal jika dikelola dengan baik dan profesional, pasti kota tua Barus terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan. Kurangnya akomodasi yang ada di barus untuk menuju ke tempat ziarah ini menjadikan wisatawan enggan untuk ziarah, memang keberadaan barus ini berada di berada di ketinggian bukit kurang lebih 350 m dengan 826 anak tangga yang harus dinaiki dan posisi anak tangga menuju makam cukup terjal.
165 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel IV.24 Objek Wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
1
Pulau Mursala
Wisata Alam
2
Pantai Pandan
Wisata Alam
3
Pulau Poncan Gadang
Wisata Alam
4
Wisata Budaya Religi Barus
5
Pantai Indah Kalangan
Wisata Alam
6
Bukit Anugerah
Wisata Alam
Wisata Kebudayaan
Lokasi Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli Tengah Kota Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli Tengah Bonan Dolok, Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara dan berbagai sumber
25.
Kabupaten Tapanuli Utara
Kabupaten Tapanuli Utara secara geografis terletak diantara 1o 20' – 2o 41' Lintang Utara dan 98o 05 – 99o 16' Bujur Timur, Posisinya berada di 300 1.500 m diatas permukaan laut, luas wilayahnya adalah 3.764 ,65 Km2. Perbatasan wilayahnya adalah di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah, di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Toba Samosir, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, wilayah ini terbagi atas 15 Kecamatan dan 243 Kelurahan/Desa. Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan menjadi salah satu asset dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata, Potensi tersebut berhubungan dengan daya tarik dan nilai Objek wisata yang tersebar di beberapa Kecamatan yang terdiri dari oebyek wisata rohani atau agama, wisata alam atau rekreasi, sejarah dan budaya, Objek wisata hutan atau kebun. Adapun beberapa objek wisata yang berpotensi di daerah ini diantaranya sebagai berikut:
166 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
a.
Laporan Akhir
Salib Kasih Objek wisata agama Salib Kasih Siatas Barita terletak di Kecamatan Siatas Barita. Kawasan Objek wisata ini merupakan tempat beristirahat pertama misionaris Nommensen setelah sampai di Rura (lembah) Silindung pada 11 Nopember 1863. Sejarah berdirinya Salib Kasih Siatas Barita, diawali pada saat DR. Ingwer Ludwig Nommensen berdiri memandang ke arah Rura (lembah) Silindung Lama kemudian dia terpaku dan takjub akan keindahan panorama Tano Batak. Maka dia berdoa , "Hidup atau mati, biarlah aku tinggal di tengah-tengah bangsa ini untuk menyebarkan firmanmu dan kerajaanMu." Demikianlah peristiwa pada tahun 1863, ketika missionaris agama Kristen asal Jerman itu mengawali babak kehidupan baru bagi orang-orang Batak yang belum mengenal agama Kristen. Nommensen wafat tanggal 23 Mei 1918, dimakamkan di desa Sigumpar sekitar 60 km utara Tarutung. Pada tahun 1993/1994, sebagai penghormatan dan penghargaan atas jasajasanya, maka Pemerintah daerah Tapanuli Utara membangun Salib Kasih dengan tinggi 31 m di puncak bukit Siatas Barita. Pada waktu-waktu tertentu masyarakat Batak dan turis asing melakukan ibadah terbuka di tempat ini. Objek wisata ini merupakan primadona yang diminati dan ramai dikunjungi wisatawan manca negara maupun wisatawan lokal terutama pada hari-hari besar keagamaan dan libur.
b. Air Soda Tapanuli Utara yang berada di dataran tinggi, dimana banyak terdapat bukit dan gunung, menghasilkan sumber air panas dan air soda. Salah satu sumber air soda terdapat di desa Aek Siansimun.
167 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Pemandian air soda yang merupakan Objek wisata pemandian yang amat menyejukkan dan menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan penyakit ngilu, dimana hanya ada 2 (dua) di dunia yakni di Venezuela dan di Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. c. Pemandian Air Panas Sipoholon Tapanuli utara memang kaya akan sejumlah wisata, Namun salah satu yang wajib untuk anda
kunjungi
ketika
anda
berada
di
Tapanuli utara ini adalah Sumber Air Panas Sipoholon. Karena sangat menarik jika anda menggunjungi tempat ini, Sumber Air Panas Sipoholon. mempunyai
Pemandian manfaat
air
panas
yang
baik
ini
untuk
kesahatan yang dapat menyembuhkan penyakit kulit karena pemandian air panas ini mengandung unsur belerang yang mengalir dari perut bumi dan di alirkan dengan sistem yang sedemikian rupa, ke arah tempat-tempat penampungan rumah-rumah kedai yang kemudian di komersilkan bagi siapa saja yang ingin mandi air panas tersebut.
Tabel IV.25 Objek Wisata di Kabupaten Tapanuli Utara No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
1
Salib Kasih Siatas Barita
2
Air Soda di Parbubu
WisataAalam
3
Air Panas Sipoholon
Wisata Alam
4
Panorama Alam Hutaginjang
Wisata Alam
Muara
5
Pantai Muara
Wisata Alam
Muara
6
Makam Nommensen
7
Air Panas di Hutabarat
Wisata Alam
Tarutung
8
Air Panas Saitnihuta
Wisata Alam
Tarutung
9
Air Panas Ugan
Wisata Alam
Tarutung
10
Air Panas Sipoholon
Wisata Alam
Sipoholon
11
Pacuan Kuda Siborongborong
Wisata Alam
Siborongborong
12
Sopo Partungkoan
13
Gua Natumandi
168 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Wisata Budaya/Rohani
Lokasi
Wisata Budaya/Sejarah
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Siatas Barita Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara
Kabupaten Tapanuli Utara
Wisata Budaya
Tarutung
Wisata Budaya/Sejarah
Tarutung
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
No
Laporan Akhir
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata Wisata Budaya/Sejarah
Lokasi
14
Situs Hindu Hopong
15
Hutan Rakyat Bukit Barisan
16
Makam Munson dan Leman
Wisata Rohani
Adiankoting
17
Kantor Pusat HKBP
Wisata Rohani
Pea Raja - Tarutung
18
Seminarium Sipoholon
Wisata Rohani
Saitnihuta Tarutung
19
Tugu Nommensen
Wisata Rohani
Saitnihuta-Tarutung
20
Onan Sitahurung
Wisata Rohani
Saitnihuta-Tarutung
21
Gereja Dame
Wisata Rohani
Saitnihuta-Tarutung
22
Makam Pendeta Johanes
Wisata Rohani
Pancur napitu - Tarutung
23
Makam Pendeta Johanes Siregar
Wisata Rohani
Muara
Wisata Alam
Simangumban Kabupaten Tapanuli Utara
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
26.
Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Sumatera utara terletak di bagian timur p,secara geografis simalungun terletak pada 02o 36‟ 05‟‟-03o 18‟ 14‟‟ Lintang Utara dan 98o 32‟ 03‟‟ - 99o 35‟ 03‟‟ Bujur Timur Dengan luas wilayah 4.386,60 Km2 atau 6,12% dari Luas wilayah Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten Simalungun memiliki 30 Kecamatan termasuk 9 Kecamatan merupakan pemekaran dengan 17 kelurahan dan 294 desa/Nagori. Kabupaten Simalungun dengan luas 4.386,60 Km2 memiliki topografi yang bevariasi. Dataran tinggi terletak dibagian barat daya,barat dan barat laut.dataran rendah terletak pada bagian Utara.timur dan tenggara dengan kemiringan lereng 0 – 40% serta ketinggian 20 – 1400 m di atas permukaan laut kondisi fisik suatu wilayah mutlak diperlukan untuk mengetahui potensi sumber daya alam yang terkandung pada wilayah tersebut Salah satu potensi sumber daya alam tersebut adalah sektor Kepariwisataan, ini merupakan salah sektor yang mendukung dalam pembangunan daerah. Kepariwisataan yang matang dan mantap bersifat sustainable atau berkelanjutan Kecamatan Silau Kahean sebagai salah satu Kecamatan di Kabupaten Simalungun, memiliki salah satu potensi Kepariwisataan berupa cagar alam dan sumber air panas yaitu cagar alam Tinggi raja. Beberapa Objek wisata yang dapat ditemui di Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut:
169 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
a. Parapat Parapat adalah sebuah kota tujuan wisata di tepi Danau Toba, tepatnya berada di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, berjarak sekitar 48 km dari Kota Pematang Siantar. Parapat menjadi salah satu titik persinggahan penting dari jalan raya lintas Sumatera bagian barat yang menghubungkan Medan dengan Padang. Di Parapat banyak bertaburan hotel-hotel berbintang maupun bungalow-bungalow sejenis
wisma
penginapan
yang
menampung
turis-turis
domestik
walaupun
mancanegara yang wisata ke Danau Toba. Dari Parapat sendiri ada pelabuhan feri yang melayani perhubungan air ke Pulau Samosir tepatnya ke pelabuhan Ajibata. Bila tidak melalui Parapat, maka untuk mencapai Pulau Samosir lewat perhubungan darat seseorang harus mengitari tepian Danau Toba sampai ke Pangururan karena di sanalah Pulau Samosir berhubungan dengan daratan Pulau Sumatera. b. Batu Gantung Batu gantung terletak di tebing perbukitan yang terletak di pinggir danau toba. Jaraknya kira-kira 3 km dari Kota parapat. Untuk melihat batu Gantung dapat ditempuh dengan menggunakan Speed Boat atau kapal dengan waktu 45 menit. Menurut informasi yang didapat dari pemuka adat setempat, batu gantung adalah jelmaan dari seorang gadis. c. Tigaras Tigaras terletak di Kecamatan Dolok Pardomuan, Kab. Simalungun. Nagori itu punya pantai yang khas, yakni Pantai Garoga. Nagori dengan kemiringan sekitar 50 derajat itu, memiliki keistimewaan. Pantainya dipenuhi batu-batu raksasa yang diukir secara alamiah oleh deburan ombak Danau Toba. Terjangan ombaknya ke bibir pantai juga keras, sehingga tempiasnya seakan nyanyian merdu alam memanggil pelancong datang. Nagori itu, langsung berhadapan dengan tanjung terdepan Pulau Samosir. Di daerah tersebut terdapat palung terdalam dari salah satu danau terluas di dunia setelah Danau Victoria di Afrika itu. Tapi potensi itu, belum tergali. Pengelolaan pariwisatanya hanya mengandalkan kemauan warga setempat.
170 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
d. Karang Anyer Karang Anyar mungkin belum begitu sering dibicarakan, tapi bagi warga Siantar dan Simalungun, pemandian alam ini sudah menjadi satu tujuan wisata wajib. Di sini mereka dapat menikmati keindahan dan kesegaran air dari alam yang benar-benar bebas polusi. Lokasi wisata ini mengalir di areal Perkebunan Laras PTPN IV Bah Jambi yang berjarak sekitar 15 km dari Pematangsiantar. Berada di Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, pemandian ini relatif mudah dijangkau. e. Timuran Timuran terletak di Nagori Mariah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Kabupaten Simalungun. Merupakan pemandian alam yang mengalir dari sumber mata air. Walaupun lokasinya jauh dari jalan besar, tetapi Objek wisata ini menjadi primadona bagi warga siantar dan sekitarnya. f.
Tinggi Raja Tinggi Raja merupakan Objek wisata cagar alam yang masih asli seluas 176 hektar, memilki sumber air panas berasal dari bukit bukit kecil di daerah itu. Air panas ini mengalir ke sungai Bah Balakbak yang bebatuan dan airnya yang jernih dan sejuk. Di sini dapat dinikmati rekreasi mandi di pertemuan air panas dan air dingin yang sangat nikmat sebagai hasil proses alam. Wisata lain yang dapat dinikmati adalah berburu suara burung, memancing di Bah Kare yang memiliki kekeyaan ikan jagung serta lintas alam. Terletak 80 km dari Pematang Siantar. Persisnya di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun.
g. Kramat Kubah Kramat Kubah adalah salah satu tempat keramat untuk bernazar sekaligus Objek wisata. Di sini banyak terdapat bermacam-macam jenis kera yang hidup dengan bebas sebagai penghuni tetap. Banyak kalangan percaya apabila dapat bertemu dengan Raja Kera penghuni Karamat Kubah maka apapun yang dinazarkan akan terkabul. Di tempat ini juga terdapat sebuah bangunan kelenteng kecil tempat para kaum etnis Tionghoa menyampaikan niat maupun nazarnya.
171 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
h. Haranggaol Haranggaol yang terletak 40 Km dari Parapat berada di tepi Danau Toba. Alamnya yang asri dan masih perawan sangat menarik hati. i.
Sipolha Sipolha berada di tepi Danau Toba memiliki keindahan alam dan panorama yang menarik ditambah dengan pantainya yang landai dan indah, berbagai kegiatan dapat dilakukan wisatawan disini antara lain olah raga air, rekreasi dan memancing.
j.
Tanjung Unta Tanjung Unta yang terletak di tepi Danau Toba dengan bentuk seekor Unta yang sedang beristirahat memiliki teluk yang indah dengan panorama alam yang mengagumkan . Tanjung Unta sebagai alternatif Objek wisata selain Parapat terletak 61 km dari Pematang Siantar. Tabel IV.26 Objek Wisata di Kabupaten Simalungun
No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Parapat
Wisata Alam
Kabupaten Simalungun
2
Haranggaol
Wisata Alam
Kabupaten Simalungun
3
Salbe
Wisata Alam
Kabupaten Simalungun
4
Silau Ulu Nagori
Wisata Alam
Kabupaten Simalungun
5
Sibaganding
Wisata Alam
Kabupaten Simalungun
6
Nagori Sinar Naga
Wisata Alam
Kabupaten Simalungun
7
Dolok Simarsolpah
Wisata Alam
Kabupaten Simalungun
8
Tanjung Unta
Wisata Alam
Kabupaten Simalungun
9
Sipolha
Wisata Alam
Kabupaten Simalungun
10
Museum Simalungun
Wisata Minat Khusus
Kabupaten Simalungun
11
Kramat Kubah
Wisata Minat Khusus
Kabupaten Simalungun
12
Tinggi Raja
Wisata Alam
Kabupaten Simalungun
13
Timuran
Wisata Alam
14
Karang Anyer
Wisata Alam
15
Tigaras
Wisata Alam
Kec. Dolok Pardomuan
16
Batu Gantung
Wisata Alam
Kabupaten Simalungun
Nagori Mariah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Perkebunan Laras PTPN IV Bah Jambi
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
172 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
27.
Laporan Akhir
Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari induknya Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia. Kabupaten Samosir terletak di Pulau Samosir yang memiliki daerahdaerah potensi wisata yang berbasis pemandangan alam, wisata spiritual, wisata pertanian, wisata budaya dan perairan Danau Toba. Objek wisata
tersebut tersebar di berbagai
wilayah Kecamatan antara lain : a. Objek Wisata Sejarah Makam Raja Sidabutar, berada di Tomok, makam yang
terbuat
dari
persambungan
yang
batu dipahat
utuh
tanpa
untuk
tempat
peristirahatan Raja Sidabutar pengusa kawasan Tomok pada masa itu.
Batu Parsidangan, berada di desa Siallagan adalah batu
yang
disusun
pemerintahan
Raja
sedemikian Siallagan
pada untuk
masa tempat
mengadili dan mengeksekusi para kriminal. Museum Huta Bolon, tempat penyimpanan bendabenda kuno orang Batak
b. Objek Wisata Seni dan Budaya Pertunjukan Sigale-gale, berada di Tomok adalah kesenian rakyat berbentuk patung yang dibuat sedemikian sehingga dapat menari mengikuti irama musik tradisional gondang
173 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
c. Objek Wisata Alam
Pemandian Air Panas, berjarak 3 km dari Kota Pangururan
Gunung Pusuk Buhit, asal mula suku Batak
Aek Boras, sumber mata air Guru Tatea Bulan
Aek Sipitu Dai, Sumber air yang dapat dialirkan menjadi tujuh saluran dan memiliki tujuh rasa serta dapat diyakini menyembuhkan berbagai penyakit.
Batu Sawan, Batu tempat air rasa jeruk purut
Pulo Tulas, Pulau kecil di tengah Danau Toba
d. Objek Wisata Seni dan Budaya Open Stage, bangunan panggung terbuka yang berada di tengah Kota
Pangururan sebagai tempat atraksi seni dan budaya. Komunitas Tenun Ulos Batak, kelompok masyarakat yang mengerjakan tenun
tradisional ulos batak di desa Lumban Suhi-suhi berjarak ± 4 Km dari Kota Pangururan.
Tabel IV.27 Objek Wisata di Kabupaten Samosir No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Makam Raja Sidabutar
Wisata Kebudayaan
Kecanatan Simanindo
2
Batu Parsidangan
Wisata Kebudayaan
Kecanatan Simanindo
3
Museum Huta Bolon
Wisata Kebudayaan
Kecanatan Simanindo
4
Pertunjukkan Sigale-gale
Wisata Kebudayaan
Kecanatan Simanindo
5
Pemandian Air Panas
Wisata Alam
Kecamatan Pangururan
6
Open Stage
Wisata Kebudayaan
Kecamatan Pangururan
7
Komunitas Tenun Ulos Batak
Wisata Kebudayaan
Kecamatan Pangururan
8
Gunung Pusuk Buhit
Wisata Alam
Kecamatan Sianjur Mula-mula
9
Aek Boras
Wisata Alam
Kecamatan Sianjur Mula-mula
10
Aek Sipitu Dai
Wisata Alam
Kecamatan Sianjur Mula-mula
11
Batu Sawan
Wisata Alam
Kecamatan Sianjur Mula-mula
12
Pulo Tulas
Wisata Alam
Kecamatan Sianjur Mula-mula
13
Batu Parhusipan
Wisata Kebudayaan
Kecamatan Sianjur Mula-mula
14
Batu Pargasipan
Wisata Kebudayaan
Kecamatan Sianjur Mula-mula
15
Batu Nanggor
Wisata Kebudayaan
Kecamatan Sianjur Mula-mula
16
Batu Hobon
Wisata Kebudayaan
Kecamatan Sianjur Mula-mula
17
Sigulatti
Wisata Kebudayaan
Kecamatan Sianjur Mula-mula
18
Lagundi Sitamiang
Wisata Alam
Kecamatan Onan Runggu
19
Tambun Surlau
Wisata Alam
Kecamatan Onan Runggu
174 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
No
Laporan Akhir
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
20
Hariara Na Bolon
Wisata Alam
Kecamatan Onan Runggu
21
Pantai Bebas sukkean
Wisata Alam
Kecamatan Onan Runggu
22
Menara Pandangan Tele
Wisata Alam
Kecamatan Harian Boho
23
Partukko Naginjang
Wisata Alam
Kecamatan Harian Boho
24
Martahan
Wisata Alam
Kecamatan Harian Boho
25
Air Terjun Sampuran Efrata Sosor Dolok
Wisata Alam
Kecamatan Harian Boho
25
Mata Air Pohan Pokki
Wisata Alam
Kecamatan Harian Boho
27
Batu Guru
Wisata Kebudayaan
Kecamatan Nainggolan
28
Pantai Maria Raja
Wisata Alam
Kecamatan Nainggolan
29
Mata Air Datu Parngongo
Wisata Kebudayaan
Kecamatan Sitio-tio
30
Pemandian Boru Sarunding
Wisata Kebudayaan
Kecamatan Sitio-tio
31
Danau Sidihoni
Wisata Alam
Kecamatan Ronggur Nihuta
32
Aek Liang
Wisata Alam
Kecamatan Ronggur Nihuta
33
Batu Sidam-dam
Wisata Alam
Kecamatan Ronggur Nihuta
Sumber
28.
: Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara www.samosirkab.go.id
Kabupaten Pakpak Barat
Mengejar ketertinggalannya dengan penduduk lainnya serta adanya aspirasi, keinginan dan tekad bulat dari masyarakat Pakpak Barat untuk meningkatkan status daerahnya menjadi suatu Kabupaten dalam kerangka NKRI, dengan tujuan agar masyarakat Pakpak Barat dapat memperjuangkan dan mengatur pembangunan masyarakat dan daerah, sesuai dengan aspirasinya untuk meningkatkan taraf hidup menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera merupakan dasar dari usul dibentuknya Kabupaten Pakpak Barat. Sebenarnya Pakpak Barat bukan wilayah baru. Kabupaten yang mengambil tiga Kecamatan dari Dairi ini mengambil nama sub-Wilayah suku Pakpak. Sebelum Belanda masuk ke Pakpak /Dairi, suku yang penduduknya tersebar di Kabupaten Pakpak Barat, Aceh Selatan, dan Pakpak Barat ini sudah mempunyai struktur pemerintahan tersendiri. Raja Ekuten atau Takal Aur bertindak sebagai pemimpin satu suak. Suku Pakpak terdiri atas lima suak, yaitu suak simsim, keppas, pegagan, boang, dan kelasen. Di bawah suak terdapat kuta (kampung) yang dipimpin oleh pertaki. Pada umumnya pertaki juga merupakan raja adat sekaligus sebagai panutan di kampungnya. Di setiap kuta ada sulang silima, sebagai pembantu pertaki yang terdiri dari perisang-isang, perekur-ekur, pertulan tengah, perpunca ndiadep, dan perbetekken.
175 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Meski struktur pemerintahan ini sudah tidak dipakai lagi, tetap dipertahankan sebagai sumber hukum adat budaya Pakpak. Hampir 90 % penduduk di wilayah Pakpak Barat beretnis Pakpak. Berbeda dengan Kabupaten induknya yang dihuni bermacam-macam suku, seperti Pakpak, Batak Toba, Mandailing, Nias, Karo, Melayu, Angkola, dan Simalungun serta suku lainnya. Agaknya, hal inilah yang menjadi pendorong wilayah Pakpak untuk memekarkan diri. Selain Alasan utamanya adalah untuk mengoptimalkan penggarapan potensi, percepatan pembangunan fisik, dan pertumbuhan ekonomi wilayah terutama pembangunan sumber daya manusia. Objek wisata yang berpotensial dikembangkan adalah Objek wisata alam Air Terjun Lae Une di desa Kecupak Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut dan Air Terjun Tujuh Tingkat di desa Parongil Jehe Kecamatan Tinada. Juga terdapat wisata
sejarah
yaitu
Benteng
Pertahanan
Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII di Desa Traju dan beberapa peninggalan bersejarah jaman megalitikum yaitu patung Mejan yang tersebar di banyak wilayah terpencil di Pakpak Barat. Adapun Objek wisata yang lainnya:
Tempat pemandian/Rekreasi di Desa Simberuna Sitellu Tali Urang Jahe
Sibangkangkulen di Desa Lae Langge/ Namuseng, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu.
Air Terjun Simbilulu Keindahan Alam Pakpak Barat begitu banyak salah satunya keindahan Alam Air Terjun Simbilulu yang berlokasi di Desa Prongil Julu Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Barat.Ketinggian Air Terjun Simbilulu ± 12 m, kedalaman Air Terjun Simbilulu ± 5 m dan luas sampuren Air Terjun Simbilulu ± 60m2. Apabila anda ingin mengunjungi lokasi Wisata Alam Air Terjun Simbilulu maka, jarak lokasi Air Terjun Simbilulu dari Tinada ± 5 km, sedangkan dari Sidikalang ± 20 km.
176 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Sungai Lae Kombih Sungai Lae Kombih adalah sebuah sungai yang berhulu di Sungai Sicike-cike, Desa Jambu Kabupaten Pakpak Barat Sumut. Bantaran Sungai Lae Kombih membelah pegunungan-pegunungan
Kabupaten
Pakpak Barat, mengaliri sejumlah desa di wilayah Kota Subulussalam dan bermuara di Sungai
Lae
Souraya
(Krueng
Singkil),
tepatnya di Kampong Binanga Kecamatan Runding Kota Subulussalam. Sungai Lae Kombih memiliki beberapa struktur sungai, mulai dari struktur apitan tebing, struktur bebatuan dan struktur berpasir. Seperti struktur sungai apitan tebing dapat kita temui di daerah Kabupaten Pakpak Barat, dan struktur sungai bebatuan dapat kita lihat di daerah Kampong Jontor dan Kampong Sikelang Kecamatan Penanggalan, serta struktur
sungai
berpasir
di
sepanjang
Kampong
Penanggalan
Kecamatan
Penanggalan hingga ke Kecamatan Runding. Tabel IV.28 Objek Wisata di Kabupaten Pakpak Barat No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
1
Air Terjun Lae Une
Wisata Alam
2
Air terjun Tujuh Tingkat
Wisata Alam
Benteng Pertahanan
3
Sisingamangaraja XII
Lokasi Desa Kecupak Kecamatan Pargetteng-getteng Desa Parogil Jahe Kecamatan Tinada
Wisata Kebudayaan
Desa Traju Kabupaten Pakpak Barat
4
Patung Mejan
Wisata Kebudayaan
5
Lae Leam
Wisata Alam
6
Sibangkangkulen
Wisata Alam
7
Air Terjun Simbilulu
Wisata Alam
8
Sungai Lae Kombih
Wisata Alam
Desa Simberuna Kecamatan Sitellu Tali Urang Jahe Desa Namuseng Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu Desa Prongil Julu Kecamatan Tinada Desa Jambu
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara dan berbagai sumber
177 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
29.
Laporan Akhir
Kabupaten Toba Samosir
Kabupaten Toba Samosir adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal, di Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Kabupaten Toba Samosir ini merupakan pemekaran dari daerah tingkat II Kabupaten Tapanuli Utara. Kabupaten Toba Samosir berada diantara lima Kabupaten yaitu:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Simalungun
Sebelah Timur berbatasan dengan Labuhan Batu dan Asahan
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Samosir
Kabupaten Toba Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 900 - 2.200 m di atas permukaan laut, dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal. Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik. Kabupaten Toba Samosir memiliki daerah-daerah menarik yang memiliki potensi sebagai daerah wisata, diantaranya: a. Taman Eden “100” Taman Eden “100″ adalah sebuah Taman Wisata Alam, Taman Wisata Rohani dan Taman Pelestarian Lingkungan Hidup. Taman ini berada di Desa Lumban Rang – Sionggang Utara, Kec. Lumban Julu, Kab. Toba Samosir, Sumut dengan ketinggian tempat antara 1.100 – 1.750 m diatas permukaan laut. Letaknya sangat strategis di jalan lintas Sumatera tepatnya 17 km dari kota wisata Parapat. Tujuan diadakannya Taman Eden 100 ini adalah untuk melestarikan hutan di kawasan sekitar Danau Toba dan sekitarnya. b. Dolok Tolong Dolok Tolong berda sekitar 5 km persis di arah barat kota Balige. Puncaknya berada di ketinggian 1200 m dpl. Dipuncak gunung ini ditemukan bangunan menara microwave untuk kebutuhan sistim komunikasi satelit domestik milik Telkom.
178 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Menuju puncak, Telkom sudah membuat jalan yang baik dan tetap terpelihara, jadi anda tidak perlu ragu membawa segala jenis kenderaan kesana. Saat mendaki, kita akan disajikan pemandangan yang indah sekitar daratan yang mengitari danau toba. c. Ajibata Ajibata adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Ajibata dibentuk seiring dengan pembentukan Kabupaten Toba Samosir sebagai hasil pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara. Kecamatan ini meliputi Desa Pardamean, Desa Parsaoran, Desa Motung, Desa Lumban Sirait dan Desa Lumban Gurning. Sebelumnya Ajibata termasuk dalam Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Tapanuli Utara. Ajibata adalah salah satu pelabuhan menuju Pulau Samosir selain Balige. Di Ajibata ada dua pelabuhan; reguler (untuk kapal-kapal kayu tradisional pengangkut penumpang) dan pelabuhan ferry yang menyeberangkan mobil, barang dan orang dari dan ke Pulau Samosir. Ajibata bersama-sama dengan Parapat dan Tigaraja adalah salah satu tuan rumah penyelengaraan pesta danau toba. Mayoritas penduduknya hidup dari bertani, sebagian dari berdagang, pekerja hotel dan sektor pariwisata lainnya. Sebagian syuting Film Secangkir Kopi Pahit (garapan sutradara Teguh Karya) dan sinetron Pariban dari Bandung (sutradara Edward Pesta Sirait) dilakukan di Ajibata yang memiliki pantai yang indah. d. Makam Sisingamangaraja XII Objek wisata sejarah yang terdapat di Kabupaten Toba Samosir adalah Makam Sisingamangaraja XII yang berlokasi di daerah Soposurung, Balige. e. Rumah Bolon Rumah Bolon Pematang Purba terletak 54 km dari
Pematangsintar,
merupakan
istana
peninggalan Kerajaan Purba yang dibangun pada tahun 1864 oleh Raja Purba ke XII Tuan Rahalim. Terbuat dari kayu keras dengan dinding papan yang unik serta ditopang oleh 20 tiang penyangga.
179 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Rumah ini dibangun dengan arsitektur tradisional tanpa mempergunakan paku. Beberapa bangunan di sekitar Rumah Bolon terdiri dari 8 tipe yang memiliki fungsi tersendiri di antaranya adalah: Rumah Bolon yang berfungsi sebagai bangunan induk tempat raja dan keluarganya tinggal; Balai Bolon, tempat mengadakan rapat, Jambur sebagai para tamu menginap; Patanggan Sada, bangunan tempat permaisuri bertenun; Losung adalah tempat wanita menumbuk padi; Uttei Jungga, tempat tinggal panglima dan keluarganya, dan Balei Buttu, tempat para penjaga istana. Raja Purba adalah seorang raja yang sangat terkenal pada zamannya, memiliki 24 istri dan salah satu di antaranya diangkat menjadi istri. f.
Museum TB Silalahi Center Museum TB Silalahi Center, terletak di Jalan Pagar Batu No. 88 Desa Silalahi, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir. Kurang lebih 250 km dari Medan sebagai ibu kota provinsi Sumatera Utara. Didirikan pada tanggal 7 Agustus 2006 dan diresmikan pada tanggal 17 April 2008 oleh Letjen (Purn). Dr. TB Silalahi. SH. TB Silalahi Center merupakan organisasi non profit yang memiliki tujuan utama pemeliharaan, pengembangan serta penelitian kebudayaan Batak melalui Museum dan atraksi Budaya Batak. Yayasan ini juga bergerak dalam bidang pendidikan , Sosial dan pertanian. Komplek
TB
Silalahi
Center sendiri terdiri dari beberapa utama
bangunan
yaitu
gedung
induk yang didalamnya terdapat
Convention
Hall, Museum Pribadi TB Silalahi dan kantor. Bangunan lainnya adalah Rumah Bolon, yaitu rumah adat Batak dalam skala besar, Huta Batak yang terdiri dari beberapa rumah adat tradisional suku batak yang sudah berusia ratusan tahun dan dihalamnya terdapat Patung Sigale-gale.
180 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Terdapat juga gedung yang begitu megah di kompleks ini yaitu Museum Batak, museum ini berisi koleksi benda-benda sejarah dari enam subetnis batak diantaranya Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Angkola, dan Pakpak. Di komplek TB Silalahi Center juga terdapat Gallery dan Artshop yang menjual souvenir khas batak seperti ukir-ukiran, kain tenun "Ulos". Didalam kompleks terdapat juga Cafetaria dan Sky Restoran untuk pengunjung yang ingin menikmati kuliner tradisional dan modern.
Tabel IV.29 Objek Wisata di Kabupaten Toba Samosir No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Taman Eden 100
Wisata Alam
Kec. Lumban Julu
2
Dolok Tolong
Wisata Alam
Kab. Toba samosir
3
Ajibata
Wisata Alam
Ajibata
4
Makam Sisingamangaraja XII
Wisata Minat Khusus
Soposurung
5
Museum TB Silalahi Center
Wisata Minat Khusus
Balige
6
Rumah Bolon
Wisata Alam
Kab. Toba samosir
7
Danau Toba Lumban Silintong
Wisata Alam
Balige
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara dan berbagai sumber
30.
Kabupaten Nias
Kabupaten Nias adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Utara yang terletak di pulau Nias. Ibukotanya Gunung Sitoli dapat ditempuh dengan Perjalananan laut dari Sibolga selama 10 jam, atau dengan Perjalananan udara dari Medan selama 1 jam dengan bandara udara Binaka. Dalam bahasa daerah Nias, Pulau Nias disebut dengan istilah Tano Niha. Penghasilan utama penduduknya sebagian besar masih mengandalkan dari hasil pertanian. Luas Kabupaten Nias adalah 3.495,40 Km² atau 4,88% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara dan merupakan daerah gugusan pulau yang jumlahnya mencapai 132 pulau. Menurut letak geografis, Kabupaten Nias terletak pada garis 0º12‟-1º32‟LU (Lintang Utara) dan 97º -98º BT (Bujur Timur) dekat dengan garis khatulistiwa dengan batas-batas wilayah :
Sebelah Utara
: berbatasan dengan Pulau-pulau Banyak Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Sebelah Selatan
: berbatasan dengan Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara
Sebelah Timur
181 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
: berbatasan dengan Pulau Mursala, Kabupaten Tapanuli Tengah P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Sebelah Barat
Laporan Akhir
: berbatasan dengan Samudera Hindia.
Kabupaten Nias memiliki potensi pariwisata yang baik. Beberapa Objek wisata unggulan di Kabupaten Nias antara lain: a. Mbombo Aukhu Mbombo Aukhu, terletak di Desa Oladanö, Kecamatan Idanögawo. Akses transportasi, dapat dicapai dengan kendaraan roda dua atau roda empat yang berjarak sekitar 20 kilom dari Pelabuhan Bandara Udara Binaka. Objek wisata ini merupakan salah satu sumber mata air panas alami yang ada di Pulau Nias. Memiliki kandungan sulfur yang terbukti dan diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit sekaligus juga melancarkan peredaran darah, apabila mandi dan berendam di kolam renangnya. b. Air Terjun Baho Hou Air Terjun Baho Hou, air terjun ini, berasal dari hulu Sungai Hou yang memiliki 5 tingkatan. Mempunyai struktur yang sangat unik, batu cadasnya merupakan proses alami dan telah membentuk guratan-guratan panjang berpola di sepanjang dinding air terjun. Sehingga membuat pengunjung takjub dan terpesona. Selain dijadikan sebagai Objek wisata, dari kekuatan deras air terjun ini, dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Namun, sampai saat ini, perhatian untuk itu, belum ada. c. Pulau Onolimbu Pulau Onolimbu, merupakan rumah bagi berbagai jenis burung dan kelelawar. Di pulau ini kita bisa melihat berbagai jenis burung,
seperti,
burung
buru‟u,
fune,
gogowaya, gaga, tötöhua, keke, beo, dan jenis
burung
lainnya.
Biasanya,
burung-
burung tersebut, pada malam hari menginap di sana dan pagi harinya pergi menjelajahi Pulau Nias ini. Pulau ini sangat menjanjikan pesona wisata yang berkesan bagi wisatawan.
182 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Selain
terdapat
jenis
Laporan Akhir burung,
juga
memberikan
harapan
kepada
para
penggemar kegiatan tracking (berjalan kaki mengelilingi pulau), diving (menyelam di sekitar terumbu karang) atau fishing (memancing di sekitar pulau) adalah pengalaman yang sulit dilupakan di Objek wisata ini. Pulau ini dapat dicapai dengan menyewa kapal nelayan atau speed boat dari Pantai Bozihöna, jaraknya hanya sekitar 25 menit sampai di Pulau Onolimbu. d. Muara Indah Muara Indah merupakan suatu kawasan yang sangat indah berjarak 15 km dari kota Gunung Sitoli. Muara Indah berada di muara sungai sehingga pertemuannya dengan laut menciptakan keindahan tersendiri dan letaknya yang relatif tidak jauh dari Kota Gunung Sitoli. e. Puncak Indah Laowomaru Puncak indah Laowomaru dan Pantai Indah Laowomaru kilom 7 dari kota Gunung Sitoli sangat indah untuk menikmati keindahan keindahan alamnya dan tempat santai yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas berupa pondok-pondok wisata dan berbagai Seafood yang tersedia bagi pengunjung. f.
Pantai Indah Foa Objek wisata Nusa Lima ini terletak di Pantai Indah Foa kurang lebih 17kKm dari kota Gunung Sitoli. Di Objek wisata ini kita menikmati keindahan alam laut yang sangat indah dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung karena dapat menikmati panorama pantai yang alami sambil ditemani nikmatnya hidangan laut.
g. Teluk Bengkuang Teluk Bengkuang adalah salah satu Objek wisata yang memiliki pemandangan yang indah dan mempesona. Hamparan pasir putih yang terbentang luas memberi kesan seakan-akan di gurun, juga di teluk ini airnya tenang dan dapat berlabuh kapal motor. Fasilitas telah tersedia pondok-pondok istirahat dan makanan khas laut.
183 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel IV.30 Objek Wisata di Kabupaten Nias No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi Desa Olanado,
1
Mbombo Aukhu
Wisata Alam
2
Air Terjun Baho Hou
Wisata Alam
Kabupaten Nias
3
Pulau Onolimbu
Wisata Alam
Kabupaten Nias
4
Muara Indah
Wisata Alam
Kabupaten Nias
5
Puncak Indah Laowomaru
Wisata Alam
Kabupaten Nias
6
Pantai Indah Foa
Wisata Alam
Kabupaten Nias
7
Teluk Bengkuang
Wisata Alam
Kabupaten Nias
Kecamatan Idanogawa
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
31.
Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Barat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di dalam wilayah Pulau Nias Propinsi Sumatera Utara dan berada di sebelah Barat Pulau Nias yang berjarak ± 60 km dari kota Gunung Sitoli. Berdasarkan UU Nomor 46 Tahun 2008, luas wilayah Kabupaten Nias Barat adalah 544,09 km2 yang terdiri dari 8 Kecamatan dan 110 Desa dengan ibukota terletak di Kecamatan Lahomi. Kabupaten Nias Barat berbatasan dengan : Sebelah Utara dengan Kecamatan Tugala Oyo Kabupaten Nias Utara. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Selatan.
Sebelah
Timur
dengan
Kecamatan
Botomuzoi,
Kecamatan
Hiliserangkai,
Kecamatan Gido, dan Kecamatan Mau Kabupaten Nias. Sebelah Barat dengan Samudera Hindia. Keadaan topografi wilayah Kabupaten Nias Barat, yaitu berbukit-bukit sempit dan terjal serta pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut bervariasi antara 0-800 m, terdiri dari dataran
rendah
sampai
tanah
bergelombang
mencapai
48
persen,
dari
tanah
bergelombang sampai berbukit-bukit 35 persen dan dari berbukit sampai pegunungan 16 persen dari keseluruhan luas daratan. Dengan kondisi topografi yang demikian banyak jalan Kabupaten Nias Barat yang berbelok-belok. disebabkan kota-kota utama di Kabupaten Nias Barat umumnya terletak di lahan perbukitan.
184 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Nias barat salah satunya adalah Pulau Asu. Pulau asu ini memiliki air laut yang jernih dengan hamparan pasir putih yang bersih dan
lembut.
nyiur
pohon
kelapa
serta
deburan ombak menjadikan suasana terasa tenang dan nyaman. Lokasi pulau asu ini terletak di kecamatan sirompu kabupaten nias
sumatera
utara.
Di
pulau
asu
ini
wisatawan dapat melakukan berbagai macam aktifitas yang menyenangkan diantaranya berjemur di pantai, trakking mengelilingi pulau, berenang di pinggir pantai, hingga surfing. Tabel IV.31 Objek Wisata di Kabupaten Nias Barat No 1
Nama Objek Wisata Pulau Asu
Jenis Wisata Wisata Minat Khusus
Lokasi Kabupaten Nias Barat
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara dan berbagai sumber
32.
Kabupaten Nias Utara
Kabupaten Nias Utara adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008, sebagai salah satu hasil pemekaran dari Kabupaten Nias. Perbatasan wilayahnya adalah di sebelah timur berbatasan dengan Samudera Indonesia, Kecamatan Gunung Sitoli Alo'oa, dan Kecamatan Gunung Sitoli Utara, di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia di sebelah utara berbatasan dengan Samudera Indonesia, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Botomuzoi, Kecamatan Hiliduho, Kecamatan Mandrehe, Kecamatan Mandrehe Utara, dan Kecamatan Moro'o, wilayah ini terbagi atas 11 Kecamatan dan 113 Kelurahan/Desa. Komoditi unggulan Kabupaten Nias Utara yaitu sektor Sub sektor perkebunan komoditi yang diunggulkan berupa Kopi, Kelapa kakao, karet, dan cengkeh.
185 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Beberapa Objek wisata yang berada di Kabupaten Nias Utara yaitu: a. Air Terjun Luaha Ndroi Terletak di Desa Fulölö, Kecamatan Alasa, Air Terjun Luaha Ndroi merupakan salah satu
lokasi
wisata
yang
harus
Anda
kunjungi bila berkunjung ke Kabupaten Nias Utara. Walau belum sepopuler Objek wisata Bawömataluo di Kabupaten Nias Selatan atau Pulau Asu di Kabupaten Nias Barat, Air Terjun Luaha Ndroi menyimpan keunikan tersendiri. Dimana, air terjun yang belum banyak diketahui keberadaannya ini, memiliki beberapa tingkat seperti anak tangga.
Setiap tingkat tedapat kolam sedalam 50 cm hingga 5 m. Dari Kota Gunung Sitoli, lokasi wisata Air Terjun Luaha Ndroi dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih sekitar 1,5 jam Perjalananan menggunakan kendaraan bermotor roda dua atau empat. Sebelum melakukan Perjalananan, sebaiknya Anda menyiapkan bekal dan pakaian ganti, karena di sekitar air terjun tidak terdapat warung. Sedangkan pakaian ganti diperlukan bagi Anda yang tergoda untuk menikmati berendam di salah satu kolam Air Terjun Luaha Ndroi. b. Pantai Ture Galoko Keistimewaan pantai ini karena jaraknya cukup dekat dari Kecamatan Lahewa, yaitu kurang lebih
hanya
empat
kilo
m.
Dan
dari
Kecamatan Lotu, ibukota Kabupaten Nias Utara hanya 25 kilo m, kurang lebih setengah jam
dengan
kendaraan
roda
empat.
Sementara dari Kota Gunung Sitoli jaraknya 80 km yang dapat ditempuh kurang lebih 2 jam saja. Bagi para wisatawan yang berkunjung sebelum menginjakkan kaki di pantai, akan melewati rumah-rumah nelayan yang tegak tersusun rapi di kiri-kanan jalan dan seakan berdiri berbaris dengan pohon-pohon kelapa, sehingga mata menjadi syahdu dan hatipun menjadi damai. Kemudian begitu tiba di pantai, akan melihat indahnya lautan luas nan biru menyentuh kaki langit, sementara kaki sendiri dapat
186 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
menyentuh atau berjalan di atas batu-batu karang yang sudah disusun sedemikian rupa oleh alam. Tabel IV.32 Objek Wisata di Kabupaten Nias Utara No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Air Terjun Luaha Ndroi
Wisata Alam
Desa Fuloto, Kecamatan Alasa
2
Pantai Ture Galoko
Wisata Alam
Kecamatan Lahewa
3
Pantai Affulu
Wisata Alam
Kecamatan Lahewa
4
Pantai Tureloto
Wisata Alam
Kecamatan Lahewa
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara
33.
Kabupaten Nias Selatan
Kabupaten Nias Selatan adalah salah satu Kabupaten di Sumatra Utara yang terletak di pulau Nias. Penduduknya berjumlah 275.422 jiwa (Januari 2005). Nias Selatan sebelumnya adalah bagian Kabupaten Nias. Status otonom diperoleh pada 25 Februari 2003 dan diresmikan pada 28 Juli 2003. Kabupaten ini terdiri dari 104 gugusan pulau besar dan kecil. Letak pulau- pulau itu memanjang sejajar Pulau Sumatera. Dari seluruh gugusan pulau itu, ada empat pulau besar, yakni Pulau Tanah Bala (39,67 km²), Pulau Tanah Masa (32,16 km²), Pulau Tello (18 km²), dan Pulau Pini (24,36 km²). Tidak seluruh pulau berpenghuni. Masyarakat Nias Selatan tersebar di 21 pulau dalam delapan Kecamatan. Di bidang pariwisata, potensi wisata Kabupaten itu sebenarnya sangat menjanjikan. Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Nias Selatan antara lain: a. Peninggalan Megalitik, Desa Orahili Di desa Orahili, Kecamatan Gomo, kita dapat memukan peninggalan Megalitik. Ada batu berukuran besar berada di perbukitan dekat dengan Sungai Gomo. Menurut sejarah
perbukitan
dan
batu-batu
megalitik
tersebut
merupakan
sebuah
perkampungan yang berasal dari Zaman Batu Muda (Neolithicum) sekitar 1000 – 1500 M yang dikelilingi oleh bukit-bukit hijau. Peninggalan Megalitik di desa ini terdiri dari berbagai macam bentuk di antaranya adalah: Batu Tegak, Batu Datar, Meja Batu, Batu Tegak Segi Empat Pipih, Batu Tegak Segi Empat Balok, Batu Bulat Berlumpang
187 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Dua dan Patung Manusia. Tidak hanya itu saja juga terdapat sekumpulan menhir, dolmen, sakrofagus, dan hasil-hasil kebudayaan Megalitik lainnya. b. Teluk Lagundri Objek wisata terpenting di pulau Nias adalah Teluk Lagundri yang merupakan kawasan wisata yang berada di sebuah teluk berbentuk tapal kuda. Banyak penginapan tersedia di tempat ini. Kegiatan selancar dilakukan di pantai Sorake yang berada di mulut Teluk Lagundri, untuk berenang dapat dilakukan di Pantai Lagundri dengan airnya yang tenang. Berselancar, berenang, berjalan-jalan di sekitar pantai dan berjemur adalah kegiatan yang banyak dilakukan wisatawan asing di tempat ini. c. Sorake: Tempat Selancar Terbaik Pantai Sorake di Nias Selatan juga bagus untuk dikunjungi dan menikmati saat matahari terbit. Pada musim-musim tertentu,
banyak
mancanegara
wisatawan
datang
berselancar
karena
untuk ketinggian
ombaknya yang bisa mencapai 10 sampai 12 m. Kepopuleran ombak di pantai ini dan pemandangan sekitarnya yang memesona telah mengantar pantai ini ke pada mata dunia, terhitung sudah beberapa kali diadakan lomba selancar internasional di pantai ini. Di sepanjang pantai ini juga terdapat penginapan berupa homestay, hotel maupun cottage. Pantai Sorake juga menyajikan terumbu-terumbu karang yang sangat indah dipandang. Jika sudah sampai Nias jangan lupa datang ke Sorake menikmati suguhan ombak yang menakjubkan dan juga kekayaan sejarah budaya setempat.
188 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
d. Lompat Batu (Fa Hombo) di Bawomataluo Kabupaten Nias Selatan adalah salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang terletak di pulau Nias. Dengan Ibukota Teluk Dalam . Kabupaten Nias Selatan memiliki andalan pariwisata tersendiri selain Rumah adat dan Tari perang yaitu Tradisi Lompat Batu atau Fahombo yaitu tradisi yang dilakukan oleh seorang pria yang mengenakan pakaian adat setempat Nias dan meloncati susunan batu yang disusun setinggi lebih dari 2 m. Lompat batu ini hanya terdapat di kecamatan Teluk Dalam saja. Konon ajang tersebut diciptakan sebagai ajang menguji fisik dan mental para remaja pria di Nias menjelang usia dewasa. Setiap lelaki dewasa yang ikut perang wajib lulus ritual lompat batu. Batu yang harus dilompati berupa bangunan mirip tugu piramida dengan permukaan bagian atas datar. Tingginya tak kurang 2 m dengan lebar 90 cm dan panjang 60 cm. Para pelompat tidak hanya sekedar harus melintasi tumpukan batu tersebut, tapi ia juga harus memiliki teknik seperti saat mendarat, karena jika dia mendarat dengan posisi yang salah dapat menyebabkan cedera otot atau patah tulang. Jika seorang putra dari satu keluarga sudah dapat melewati batu yang telah disusun berdempet itu dengan cara melompatinya, hal ini merupakan satu kebanggaan bagi orangtua dan kerabat lainnya bahkan seluruh masyarakat desa pada umumnya. Itulah sebabnya setelah anak laki-laki mereka sanggup melewati, maka diadakan acara syukuran sederhana dengan menyembelih ayam atau hewan lainnya. Bahkan ada juga bangsawan yang menjamu para pemuda desanya karena dapat melompat batu dengan sempurna untuk pertama kalinya. Para pemuda ini kelak akan menjadi pemuda pembela kampungnya jika ada konflik dengan warga desa lain. Melihat kemampuan seorang pemuda yang dapat melompat batu dengan sempurna, maka ia dianggap telah dewasa dan matang secara fisik. Karena itu hak dan kewajiban sosialnya sebagai orang dewasa sudah bisa dijalankan.
189 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
e. Perkampungan Tradisional Bawomatulo Desa Bawomataluo yang berjarak sekitar
15
km
dari Teluk Dalam
merupakan desa tradisional di atas bukit.
Desa
ini merupakan
desa
tradisional yang paling terkenal dan sering dikunjungi wisatawan. Arsitekur bangunan rumah tradisional Nias atau yang dikenal dengan Omo Nifolasara masih terpelihara dengan baik di desa ini. Rumah berukuran besar ini menjadi salah satu rumah tradisional dari kayu yang masih bertahan di Indonesia. Setiap rumah dibagun saling berhadapan dengan ketinggian dan bentuk yang hampir sama. Rumah-rumah di desa ini diperkirakan sudah berumur ratusan tahun dan merupakan warisan nenek moyang penduduk desa tersebut. Setiap minggunya di desa ini terdapat pertunjukan Lompat Batu dan Tari Fataele yang merupakan tari perang khas Nias Selatan. Segala keunikan yang ada di desa ini bahkan sudah mengantarkan desa ini masuk dalam tentative list untuk warisan dunia di Unesco. Desa ini juga merupakan desa yang paling mudah untuk diakses dibandingkan dengan desa-desa tradisional lainnya di Teluk Dalam dan untuk mencapai desa ini, wisatawan harus menaiki anak tangga berjumlah 88. Tabel IV.33 Objek Wisata di Kabupaten Nias Selatan No
Nama Objek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi
1
Teluk Lagundri
Wisata Alam
Kab. Nias Selatan
2
Pantai Sorake
Wisata Alam
Kab. Nias Selatan
3
Hombo Batu
Wisata kebudayaan
4
Pantai Moale
Wisata Alam
5
Peninggalan Megalitik
6
Gunung Lolomatua
Wisata Alam
Kab. Nias Selatan
7
Pantai Moale
Wisata Alam
Kab. Nias Selatan
8
Perkampungan Tradisional, Bawomataluo
Wisata kebudayaan
Kab. Nias Selatan
9
Pulau-pulau Batu
Wisata Alam
Kabupaten Nias Selatan
10
Pulau Telo
Wisata Alam
Kabupaten Nias Selatan
Wisata kebudayaan
Teluk Dalam, Kab. Nias Selatan Kab. Nias Selatan Kec. Gomo
Sumber : Rancangan RTRW Provinsi Sumatera Utara dan sumber lainnya
190 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
4.1.1.2 Ketersediaan Sarana Penunjang Pariwisata Sumatera Utara Sarana pariwisata berdasarkan UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, menyangkut ketersediaan sarana transportasi, jasa Perjalananan wisata, jasa makanan dan minuman, akomodasi, jasa pramuwisata, jasa informasi wisata, penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, sarana wisata tirta, serta kawasan wisata yang dapat dilakukan oleh badan usaha atau perseorangan. Sarana pariwisata yang ada di Provinsi Sumatera Utara untuk beberapa Kabupaten/kota sudah dapat dikatakan lengkap mulai dari fasilitas akomodasi sampai fasilitas telekomunikasi dengan penyebaran yang belum merata dikarenakan masih adanya beberapa kabupaten baru dari program pemekaran. 1.
Sarana Transportasi
Sarana Transportasi atau aksesbilitas merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata. Beberapa sarana transportasi yang mendukung pariwisata Sumatera Utara yaitu: a. Sarana Transportasi Darat Jalan merupakan parasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar dan mendorong kegiatan pariwisata. Pada proses pengembangan pariwisata Sumatera Utara menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas wisatawan dari satu daerah Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) ke ODTW yang lain. Panjang jalan di seluruh Sumatera Utara pada tahun 2010 mencapai 34.109,418 km, yang terbagi atas jalan negara 2.539,25 km, jalan Provinsi 2.753,04 km dan jalan Kabupaten/kota 28.817,12 km terlihat pada Gambar 4.1 (Data untuk Kabupaten Batubara, Padang Lawas Utara, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu Utara, Nias Utara, Nias Barat, dan Gunung Sitoli tidak tersedia). Untuk memenuhi transportasi darat, tersedia dua jenis kendaraan angkutan
darat utama, yaitu kendaraan
bermotor dan kereta api. Pada tahun 2010 jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar sebanyak 4.039.127 unit atau naik 11,77 persen dibandingkan tahun 2009, sebanyak 3.613.876 unit. b. Sarana Transportasi Udara Lalu lintas penerbangan dibedakan atas lalu lintas penerbangan dalam negeri dan lalu lintas penerbangan luar negeri. Lalu lintas penerbangan dalam negeri pada tahun 2010 Provinsi Sumatera Utara tercatat pesawat yang berangkat sebanyak 23.054 unit dan pesawat yang datang 23.031 unit.
191 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Sedangkan jumlah penerbangan luar negeri yang datang dan berangkat tercatat masing-masing 6.177 dan 6.176 penerbangan. Provinsi
Sumatera
Utara
memiliki
beberapa
bandar udara sebagai prasarana transportasi udara.
Bandar
Udara
Internasional
Polonia
merupakan salah satu bandar udara yang terletak tepat di jantung kota, menghubungkan Medan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Batam, Palembang, Jakarta, Gunung Sitoli serta Kuala Lumpur, Penang, Ipoh, Alor Setar di Malaysia, dan Singapura. Sebuah bandara internasional baru di Kuala Namu di Kabupaten Deli Serdang sedang dalam pembangunan. Bandar udara lainnya yaitu Bandara Binaka di Gunung Sitoli Nias, Bandara Pinang Sori di Tapanuli Tengah dan Bandara Silangit Kecamatan Siborong-borong Tapanuli Utara. c. Transportasi Laut Pelabuhan Belawan terletak di bagian utara kota. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan Indonesia tersibuk di luar pulau Jawa. Layanan kapal feri menghubungkan
Belawan
dengan
Penang,
Malaysia. Pelabuhan ini dapat dijadikan aternatif lain pintu masuknya wisatawan ke Sumatera Utara melalui jalur laut.
192 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Gambar 4.1 Peta Jarak Antar Ibukota Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara
193 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
2.
Laporan Akhir
Hotel dan Penginapan
Jumlah hotel dan penginapan di Provinsi Sumatera Utara relatif terjadi penambahan dari Tahun 2006 sampai dengan 2010. Hal ini menunjukkan adanya indikator potensi pariwisata yang baik di Sumatera Utara. Tabel IV.34 Perkembangan Jumlah Hotel dan Akomodasi Lainnya menurut Kabupaten/Kota Tahun 2006 – 2010 Nama Kabupaten/Kota
2006
2007
2008
2009
2010
Hotel
Kamar
Hotel
Kamar
Hotel
Kamar
Hotel
Kamar
Hotel
Kamar
17 5 2 9 13 15 20 12 45 16 51 71 6 67 5 79 4
194 136 79 118 223 176 521 350 1194 265 1114 1311 134 305 86 1427 128
16 8 8 12 17 14 21 17 51 12 8 8 12 59 89 28 12 6
224 174 182 146 271 1999 566 541 1247 227 1219 1594 371 163 95 1359 161
13 9 10 11 21 16 25 17 53 14 61 89 28 26 6 83 6
222 189 174 142 445 223 682 541 1422 240 1390 1612 363 121 95 1566 161
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
14 7 3 12 15 14 21 15 50 14 55 81 28 26 6 2 72 6 2 6 7
226 231 59 288 343 230 610 487 1307 231 1258 1413 376 178 97 22 1367 172 43 76 121
9 3 12 16 15 21 19 53 14 53 93 27 36 6 2 84 6 3 6 9
260 59 279 378 239 592 585 1341 231 1294 1841 325 269 96 22 1539 172 61 76 134
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
2
18
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
29 7 18 7 148 5 28
676 133 500 110 5431 219 610
24 7 23 7 165 6 28
559 128 568 125 5813 200 600
34 7 24 7 201 6 31
826 128 631 125 6816 200 713
28 8 23 8 171 6 27
632 231 588 149 6763 233 639
X
X
X
X
X
X
X
X
678
15440
718
16870
798
19027
727
18370
29 8 23 8 176 6 30 15 784
657 235 588 151 7363 233 304 245 19587
Kabupaten/Regency Nias Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu Asahan Simalungun D a i r i K a r o Deli Serdang Langkat Nias Selatan Humbang Hasundutan Pakpak Barat Samosir Serdang Bedagai Batu Bara Padang Lawas Utara Padang Lawas Labuhan Batu Selatan Labuhan Batu Utara Nias Utara Nias Barat Kota/ City Sibolga Tanjungbalai Pematangsiantar Tebing Tinggi Medan Binjai Padangsidimpuan Gunung Sitoli Sumatera Utara
Sumber: Sumatera dalam Angka 2011 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara
Adapun presentase tingkat hunian kamar pada jenis hotel bintang dari Tahun 2007 sampai 2011 berkecenderungan mengalami peningkatan. Namun peningkatan ini relatif kecil dan mengalami penurunan pada Tahun 2009 sekitar 4-5 % dari tahun sebelumnya, kemudian mengalami peningkatan kembali pada Tahun 2011.
194 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Hal ini mungkin memberikan penjelasan untuk di beberapa Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara tidak terjadi penambahan hotel yang signifikan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (2007-2011) sebagaimana ditunjukan pada Tabel IV.35. Tabel IV.35 Presentase Tingkat Hunian Kamar Hotel dan Akomodasi Lainnya menurut Klasifikasi di Sumatera Utara (%) Tahun 2007 – 2011 Klasifikasi Hotel
Tahun
Bintang 1
2007 2008 2009 2010 2011
Bintang 2
Bintang 3
38,88
24,73
54,26
26,03
23,94
28,92
22,33
29,62 34,17
Rata-rata (%) Bintang 4
Bintang 5
43,14
49,91
42,184
57,12
40,8
57,29
41,036
49,56
38,45
48,66
37,584
26,22
50,38
47,22
47,44
40,176
31,91
51,67
48,65
47,52
42,784
Sumber: Sumatera dalam Angka 2011 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara
3.
Rumah Makan dan Restoran
Keberadaan rumah makan dan restoran di Provinsi Sumatera Utara belum tersebar secara merata, yaitu cenderung lebih banyak di daerah kotamadya. Bahkan kawasan wisata unggulan Provinsi Sumatera Utara tidak menunjukkan perkembangan yang positif dan signifikan dalam penyediaan rumah makan dan restoran. Rumah makan/ restoran mempengaruhi pola Perjalananan wisatawan, bahkan bisa menjadi salah satu Objek wisata tersendiri. Beberapa hal yang dipertimbangkan wisatawan dalam memilih rumah makan/ restoran, adalah:
Tingkat kualitas makanan, minuman dan pelayanan
Harga makanan dan minuman
Tingkat pengelolaan kebersihan
Penampilan fisik dan tingkat kenyamanan
Lokasi baik dilihat dari kedekatannya dengan Objek maupun jalur wisata
195 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
4.
Laporan Akhir
Biro Perjalananan Wisata
Keberadaan dan perkembangan Biro Perjalanan Wisata (BPW) merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan sektor pariwisata di suatu wilayah. Di Provinsi Sumatera Utara, BPW biasanya terintegrasi dengan usaha dibidang jasa angkutan penumpang. Saat ini belum banyak BPW yang berorientasi secara khusus dalam pengembangan program wisata. 5.
Fasilitas Penunjang Kepariwisataan
Fasilitas penunjang Kepariwisataan yang penting dalam pariwisata adalah: air bersih, listrik, telekomunikasi dan jasa keuangan/perbankan. Infrastruktur air bersih dan listrik yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk air (PDAM) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk listrik (PLN) relatif sudah menjangkau hampir di setiap wilayah Kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Hanya ada beberapa tempat tertentu yang belum dijangkau oleh pelayanan PDAM khususnya di daerah-daerah pedesaan yang relatif memiliki ketersediaan air langsung dari alam. Fasilitas penting sebagai penunjang Kepariwisataan yang berupa jaringan infrastruktur telekomunikasi dan jasa keuangan. Saat ini hampir menjangkau setiap wilayah Provinsi Sumatera Utara. Penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan jasa keuangan ini disediakan oleh pemerintah dan juga swasta. Namun ada juga di beberapa kawasan wisata unggulan Infrastruktur telekomunikasi, terutama telepon seluler masih belum maksimal begitu juga dengan jasa perbankan terutama ATM yang penyediaannya jauh dari area wisata.
4.1.2
Proyeksi Pasar Wisatawan
4.1.2.1 Jumlah dan Perkembangan Wisatawan Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sumatera Utara melalui 3 (tiga) pintu masuk dari Tahun 2008 sebanyak 152.494 orang. Pada Tahun 2009 juga mengalami kenaikan menjadi 163.159 orang atau meningkat sekitar 6,10 % dan pada Tahun 2010 mengalami kenaikan lagi menjadi 191.466 orang. Hal ini memperlihatkan adanya potensi yang cukup besar dari pasar wisata Sumatera Utara. Untuk lebih jelasnya perkembangan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumatera Utara menurut pintu masuk dapat dilihat pada Tabel IV. 36.
196 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel IV.36 Data Wisatawan Mancanegara yang Datang ke Sumatera Utara menurut Pintu Masuk Tahun 2008 – 2012 Tahun Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL
Pertumbuhan (%) 2011 ke 2012
2008
2009
2010
2011
2012
10069
12877
14067
15757
18139
15,12
10850
10012
15765
17034
17580
3,21
11839
15312
17038
17138
22123
29,09
10905
12668
15091
17192
19386
12,76
14055
13768
15959
19133
21137
10,47
11229
15206
17303
18888
19128
1,27
13470
15187
16207
19911
18273
-8,23
16517
12926
13585
16289
18511
13,64
10454
11157
14782
16522
19092
15,12
12283
12990
15848
17289
X
12783
13407
16543
22846
X
18040
17649
19278
25127
X
152494
163159
191466
223126
173369
(bulan)
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara
250.000
Jumlah Wisatawan Mancanegara (orang)
223.126 200.000
191.466 163.159
152.494
150.000 100.000 50.000 -
Data Wisatawan Mancanegara
2008
2009
2010
2011
152.494
163.159
191.466
223.126
Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Sumatera Utara Tahun 2008 – 2011
197 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Diharapkan perkembangan jumlah wisatawan yang datang ke Provinsi Sumatera Utara setiap tahun dapat bertambah dan berkembang tersebar ke setiap Objek wisata yang ada. Berdasarkan hasil proyeksi, untuk tahun 2014 diharapkan jumlah wisatawan yang datang berjumlah 266.631 orang dan untuk tahun 2017 diharapkan jumlah kunjungannya bertambah lagi menjadi 338.691 orang. Untuk lebih jelas mengenai proyeksi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel IV.36 dan Gambar 4.2. Tabel IV.37 Proyeksi Jumlah Wisatawan ke Sumatera Utara Tahun 2012 – 2022 Proyeksi Wisatawan
Tahun
Linear
Logaritmik
2012
218.591
211.254
2013
242.611
222.073
2014
266.631
230.913
2015
290.651
238.387
2016
314.671
244.862
2017
338.691
250.573
2018
362.711
255.681
2019
386.731
260.302
2020
410.751
264.521
2021
434.771
268.402
2022
458.791
271.995
Sumber: Hasil Proyeksi
250.000 Jumlah Wisatawan Mancanegara (orang)
223.126 200.000
y = 48486ln(x) + 144038 163.159
152.494
150.000
191.466 y = 24020x + 122511
100.000 50.000 -
Data Wisatawan Mancanegara
2008
2009
2010
2011
152.494
163.159
191.466
223.126
Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Proyeksi Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Sumatera Utara Tahun 2012 – 2022
198 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Gambar 4.4 Peta Pintu Masuk Kunjungan Wisatawan ke Sumatera Utara
199 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
4.1.3
Laporan Akhir
Sumber Daya Pengelola Pariwisata
4.1.3.1 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam pengelolaan pariwisata. Oleh karena itu sumber daya manusia/masyarakat yang ada di setiap
Kabbupaten/Kota
di
Provinsi
Sumatera
Utara
dapat
dimanfaatkan
dan
dikembangkan untuk dapat melakukan pengelolaan pariwisata di daerahnya, hal ini harus ditunjang oleh pendidikan dan keterampilan di bidang pariwisata. Jumlah tenaga kerja pada Objek-Objek wisata yang terdapat di setiap daerah Objek dan Daya Tarik Wisata (DTOW) yang ada di Kabupaten/Kota pada umumnya masih terbatas kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini menimbulkan dampak pada kemampuan pengelolaan Objek wisata yang menjadi terbatas pula. Kondisi saat ini menunjukan bahwa tidak semua Objek wisata yang ada di Provinsi Sumatera Utara telah dikelola dengan baik. 4.1.3.2 Kelembagaan Kepariwisataan di Provinsi Sumatera Utara dapat tumbuh dan berkembang tidak lepas dari dukungan dari instansi-instansi terkait terutama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Untuk itu, dituntut perkembangan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai pelaksana teknis bidang Kepariwisataan di daerah, dibentuknya kelompok peduli wisata yang berasal dari masyarakat yang sangat peduli akan pentingnya Objek wisata di daerahnya, dibentuknya kelompok seni yang mengabadikan kesenian daerahnya sebagai modal utama untuk menarik para wisatawan baik mancanegara maupun lokal, juga dikembangkannya komunitas peduli pariwisata (kompepar) di setiap Objek-Objek wisata yang ada.
200 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
4.2
Laporan Akhir
KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL SERTA PELUANG DAN TANTANGAN EKSTERNAL PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PROVINSI SUMATERA UTARA
Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dicanangkan, ditunjang dengan kondisi lapangan saat ini, dapat ditemukan faktor-faktor yang merupakan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam upaya pengembangan pariwisata di Provinsi Sumatera Utara. Faktor kekuatan dan kelemahan merupakan faktor-faktor internal dalam pengembangan pariwisata, sedangkan faktor peluang dan tantangan merupakan faktor-faktor yang bersifat eksternal atau faktor luar yang mempengaruhi pengembangan pariwisata di Provinsi Sumatera Utara. 4.2.1
Kekuatan dan Kelemahan Internal
Secara Internal Provinsi Sumatera Utara memiliki Objek dan daya tarik wisata yang apabila dikaji lebih mendalam akan melahirkan suatu potensi yang berarti kekuatan serta kendalakendala yang berarti kelemahan. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, kekuatan dan kelemahan internal dalam pengembangan pariwisata di Provinsi Sumatera Utara, adalah sebagai berikut: A. Strength (S) kekuatan 1.
Produk dan Daya Tarik Wisata
Keragaman budaya, Objek dan daya tarik wisata
Potensi alam yang sangat mendukung
Beragamnya kegiatan masyarakat yang adaptif dan masih eksisnya budaya lokal masyarakat perdaerahan Sumatera Utara
2.
Banyak terdapat peninggalan sejarah
Letak geografis yang strategis dekat dengan Malaysia dan Singapura
Sarana dan Prasarana:
Telah memiliki usaha jasa dan sarana wisata yang menunjang kegiatan pariwisata
201 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
Tersedianya Pusat Informasi Pariwisata bagi wisatawan
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
3.
Laporan Akhir
Pasar dan Promosi:
Potensi pasar wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang menginginkan suasana wisata yang beragam
Sebagian Objek dan daya tarik wisata sudah ada yang diekspos keluar daerah
4.
Sumberdaya Manusia (SDM):
Secara kuantitas sumber daya manusia cukup memadai
B. Weakness (W) kelemahan 1.
Produk dan Daya Tarik Wisata
Masih banyaknya Objek wisata yang belum tergali
Penataan Objek wisata belum ditangani secara optimal
Kurangnya event wisata yang dilakukan secara rutin untuk menarik kunjungan wisatawan
2.
3.
Kurangnya produk olahan maupun cinderamata
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana wisata yang belum memadai
Lemahnya segi pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah dibangun
Belum optimalnya pengelolaan jasa dan sarana penunjang pariwisata
Peran serta masyarakat sekitar Objek wisata masih rendah
Belum optimalnya pelayanan dan operasional Pusat Informasi Pariwisata
Pasar dan Promosi
Promosi Kepariwisataan belum dilaksanakan dengan baik sehingga kurang mendapatkan informasi mengenai Kepariwisataan baik dari segi Objek, daya tarik maupun atraksi wisata
4.
Sumberdaya Manusia
Pola pikir masyarakat belum mengarah kepada pengembangan potensi pariwisata
Pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan Objek wisata belum professional
Kualitas sumber daya manusia bidang pariwisata masih kurang dan belum memadai
Adanya pergeseran nilai-nilai sosial budaya
Keterpaduan antar pengelola, pengambil kebijakan dan perhatian masyarakat dalam mewujudkan upaya pengembangan masih kurang sehingga melemahkan sinergi hasil pembangunan
202 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
4.2.2
Laporan Akhir
Peluang dan Tantangan Eksternal
Faktor-faktor eksternal menyediakan berbagai peluang dalam upaya untuk mewujudkan visi dan misi pengembangan pariwisata yang telah ditetapkandi Provinsi Sumatera Utara, selain itu juga terdapat tantangan dari faktor –faktor eksternal Provinsi Sumatera Utara yang dapat menghambat upaya merealisasikan misi pengembangan pariwisata. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, peluang dan tantangan eksternal dalam pengembangan pariwisata di Provinsi Sumatera Utara, adalah sebagai berikut: A. Opportunity (O) peluang 1.
Produk dan Daya Tarik Wisata
Tersedianya potensi wisata
Kondisi bentang alam yang indah
Adanya kecenderungan para wisatawan untuk back to nature keaslian dan kelokalan
2.
Sarana dan Prasarana
Sudah
tersedia
sarana
akomodasi
perhotelan
yang
didalamnya
menyuguhkan daya tarik dan atraksi wisata
Sebagian Objek wisata sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang menunjang
Kondisi jalan yang baik sehingga memudahkan pencapaian ke Objek wisata
3.
Pasar dan Promosi
Terbukanya kesempatan untuk mengembangkan usaha jasa dan sarana penunjang pariwisata
Tingginya tingkat kunjungan wisatawan, khususnya wisman dari tahun ke tahun
Segera beroperasinya bandara internasional Kuala Namu
Besarnya minat investor di sektor pariwisata
Situasi dan kondisi yang relatif kondusif memungkinkan wisatawan untuk menikmati Objek wisata
4.
203 |
Sumberdaya Manusia
Tersedianya sumberdaya manusia
Keinginan sumberdaya manusia untuk memajukan sektor pariwisata
Semangat pelaku wisata yang masih tinggi
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
B. Threat = tantangan 1.
Produk dan Daya Tarik Wisata
Pengelolaan Objek dan daya tarik wisata di daerah lain yang lebih baik
Jenis Objek dan daya wisata yang sama dengan daerah lain
Status kepemilikan dan pengelolaan sebagian Objek wisata belum jelas berkaitan dengan PAD dan pemeliharaan Objek
Penyalahgunaan beberapa lokasi wisata tertentu menjadi lokasi perbuatan yang melanggar norma-norma agama dan kesusilaan
2.
3.
Potensi wisata belum jadi daya tarik yang besar bagi investor
Sarana dan Prasarana
Degradasi lingkungan dan menurunnya debit air
Pemenuhan akan kebutuhan sarana dan prasarana penunjang pariwisata
Pasar dan Promosi
Adanya persaingan yang ketat antar daerah dalam menarik jumlah wisatawan
Daerah-daerah lain lebih fokus dan lebih gencar dala melakukan promosi dan pemasaran wisata daerah
4.
Sumberdaya Manusia
Kurangnya
pemberdayaan
dalam
pemeliharaan,
sehingga
hasil
pembangunan mudah/ cepat rusak dan kurang terpelihara
Masuknya pengaruh
budaya dari luar dan
terjadi interaksi antar
masyarakat lokal dan wisatawan arus global Berdasarkan analisis SWOT, selanjutnya dibuat matriks SWOT yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan internal serta peluang tantangan eksternal pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara Tabel IV.38.
204 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Tabel IV.38 Matriks SWOT Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Strength (S)/Kekuatan S1 : Keragaman budaya, Objek, daya tarik wisata S2 : Beragam kegiatan masyarakat, masih eksisnya budaya lokal masyarakat kabupaten/kota Sumatera Utara S3 : Potensi alam yang sangat mendukung S4 : Banyak terdapat peninggalan sejarah S5 : Letak geografis yang strategis dekat dengan Malaysia dan Singapura S5 : Memiliki usaha jasa & sarana wisata S6 : Tersedianya Pusat Informasi Pariwisata S7 : Secara kuantitas SDM cukup memadai
Opportunities (O)/Peluang Tersedianya potensi wisata Kondisi bentang alam yang indah Sudah tersedia sarana akomodasi pariwisata Sebagian Objek wisata sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang menunjang Kondisi jalan yang relatif baik sehingga memudahkan pencapaian ke beberapa Objek wisata Terbukanya kesempatan untuk mengembangkan usaha jasa dan sarana penunjang pariwisata Tingginya tingkat kunjungan wisatawan, khususnya wisman dari tahun ke tahun Segera beroperasinya Bandara Internasional Kuala Namu Besarnya minat investor di sektor pariwisata Tersedianya sumberdaya manusia Semangat pelaku wisata yang masih tinggi
205 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Strategi – SO Pengembangan objek & daya tarik wisata yang memiliki keunggulan komparatif dengakeragaman dan keunikan yang dimiliki diprioritaskan untuk dikembangkan secara progresif Menangkap peluang pasar wisatawan yang berada di sekitar Provinsi Sumatera Utara dengan melakukan promosi di wilayah tersebut dengan membuka jalur langsung dengan wilayah-wilayah tersebut Melakukan kerjasama interregional dengan pemerintah dan pengelola pariwisata di wilayah sekitar Provinsi Sumatera Utara untuk membuka paket jalur wisata
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Weakness (W)/Kelemahan W1 W2 W3 W4 W5 W6
: Produk/ daya tarik wisata masih kurang : Penataan objek wisata belum optimal : Peran serta masyarakat masih rendah : Pengelolaan objek wisata blm profesional : Pergeseran nilai-nilai sosial budaya : Belum optimalnya pengelolaan jasa dan sarana penunjang pariwisata W7 : Promosi Kepariwisataan masih kurang W8 : Kurangnya event wisata yang dilakukan secara rutin W9 : Belum optimalnya pelayanan dan operasional Pusat Informasi Pariwisata W10 : Kualitas SDM bidang pariwisata masih kurang W11 : Keterpaduan antar instansi pemerintah masih kurang
Strategi – WO Penataan dan pengembangan ODTW di Provinsi Sumatera Utara dengan melibatkan peran serta swasta Untuk menarik investasi, maka bagi swasta yang akan mengembangkan pariwisata di Provinsi Sumatera Utara Perlu melakukan perbaikan infrastruktur, khususnya peningkatan aksesibilitas terhadap ODTW yang ada Melakukan promosi dan pemasaran pada wilayahwilayah yang merupakan potensi pasar wisata yang cukup besar Menyelenggarakan event wisata secara rutin Memberikan pendidikan/ pelatihan bagi SDM di bidang pariwisata
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Strength (S)/Kekuatan S1 : Keragaman budaya, Objek, daya tarik wisata S2 : Beragam kegiatan masyarakat, masih eksisnya budaya lokal masyarakat kabupaten/kota Sumatera Utara S3 : Potensi alam yang sangat mendukung S4 : Banyak terdapat peninggalan sejarah S5 : Letak geografis yang strategis dekat dengan Malaysia dan Singapura S5 : Memiliki usaha jasa & sarana wisata S6 : Tersedianya Pusat Informasi Pariwisata S7 : Secara kuantitas SDM cukup memadai
Threat (T)/Tantangan T1 : Pengelolaan objek dan daya tarik di daerah lain yang lebih baik T2 : Masuknya pengaruh budaya dari luar dan terjadi interaksi antara masyarakatdan wisatawan T3 : Status kepemilikan dan pengelolaan sebagian Objek wisata belum jelas berkaitan dengan PAD dan pemeliharaan Objek T4 : Jenis Objek dan daya wisata yang sama dengan daerah lain T5 : Kurangnya pemberdayaan dalam pemeliharaan, sehingga hasil pembangunan mudah/ cepat rusak dan kurang terpelihara
206 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Strategi – ST Perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan dan menampi lkan daya tarik dan keunikan objek dan daya tarik wisata yang dimiliki kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara dengan jalan peningkatan fasilitas penunjang kegiatan pariwisata serta peningkatan kegiatan promosi dan pemasaran Melakukan berbagai promosi wisata melalui kegiatankegiatan Kepariwisataan Berusaha untuk terus konsisten melakukan pengembangan di sektor Kepariwisataan
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Weakness (W)/Kelemahan X1 X2 X3 X4 X5 X6
: Produk/ daya tarik wisata masih kurang : Penataan objek wisata belum optimal : Peran serta masyarakat masih rendah : Pengelolaan objek wisata blm profesional : Pergeseran nilai-nilai sosial budaya : Belum optimalnya pengelolaan jasa dan sarana penunjang pariwisata X7 : Promosi Kepariwisataan masih kurang X8 : Kurangnya event wisata yang dilakukan secara rutin X9 : Belum optimalnya pelayanan dan operasional Pusat Informasi Pariwisata X10 : Kualitas SDM bidang pariwisata masih kurang X11 : Keterpaduan antar instansi pemerintah masih kurang
Strategi – WT Perlu dilakukan kerjasama pengelolaan antar pengelola objek wisata di Provinsi Sumatera Utara Kemungkinan terjadinya penyusutan jumlah kunjungan ke objek wisata di Provinsi Sumatera Utara, untuk itu perlu dilakukan peningkatan fasilitas penunjang serta pemasaran dan promosi Membuka peluang terhadap pasar wisata mancanegara
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
4.3
Laporan Akhir
PERMASALAHAN PENGEMBANGAN PARIWISATA SUMATERA UTARA
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan dalam rangka penyusunan RIPPARDA Provinsi Sumatera Utara ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi hampir semua daerah Objek
wisata
unggulan
di
Provinsi
Sumatera
Utara
dalam
pembangunan
dan
pengembangan pariwisata. Permasalahan ini meliputi berbagai aspek antara lain: 1. Komitmen dari berbagai pihak terkait dengan pariwisata belum seluruhnya terlaksana; 2. Pengelolaan pariwisata yang ada di Kabupaten/Kota belum dilaksanakan secara optimal; 3. Prasarana dan sarana penunjang pariwisata masih relatif belum lengkap dan tidak tersebar secara merata; 4. Aksesibilitas menuju beberapa daerah Objek tujuan wisata masih kurang mendukung; 5. Kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung pengembangunan pariwisata di Kabupaten/Kota masih relatif rendah; 6. Apresiasi masyarakat terhadap pariwisata masih rendah; 7. Peran serta dari masyarakat dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata masih rendah; 8. Keterbatasan dana pengembangan pariwisata di Kabupaten/Kota; 9. Aspek-aspek dalam pengembangan pariwisata belum memiliki kepastian hukum yang kuat; 10. Minat investor pada sektor pariwisata di Provinsi Sumatera Utara masih rendah; 11. Sistem promosi dan pemasaran pariwisata tidak dilakukan secara terpadu dan tidak terfokus pada pangsa pasar tertentu.
207 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
4.4
Laporan Akhir
ISU-ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN PARIWISATA SUMATERA UTARA
Adapun yang menjadi isu-isu strategis pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara yaitu: 1. Koordinasi penyelenggaran pengembangan pariwisata antar pemangku kepentingan (stakeholders) pariwisata di tingkat provinsi; 2. Pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara yang ramah lingkungan; 3. Pariwisata sebagai alat mencapai pemerataan pembangunan di Provinsi Sumatera Utara; 4. Aspek sosial ekonomi dalam pengembangan pariwisata; 5. Pembentukan jati diri masyarakat; 6. Peningkatan kualitas produk Provinsi Sumatera Utara.
208 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Bab 5 Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Provinsi Sumatera Utara
5.1
VISI DAN MISI PARIWISATA SUMATERA UTARA
Visi dan misi pariwisata Sumatera Utara mengacu pada visi program pembangunan daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut: 5.1.1
Visi
"SUMATERA UTARA YANG MAJU DAN SEJAHTERA DALAM HARMONI KEBERAGAMAN" Pemahaman terhadap visi tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Sumatera Utara yang Maju Bermakna masyarakatnya berpengetahuan dan sabar akan kebutuhan secara individual atau kelompok, serta menggunakan akal sehat dapat mengikuti dan menyesuaikan
dengan
perkembangan
nasional
dan
global,
namun
tetap
mempertahankan cirri dan identitas masyarakat Sumatera Utara yang majemuk serta bijaksana menghargai adat. 2.
Sumatera Utara yang Sejahtera Adalah masyarakat yang terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin berdasarkan keperluan baik individu maupun kelompok yang dipenuhi yang dipenuhi secara tertib berdasarkan program. Melalui pelaksanaan visi ini diharapkan akan terwujud derajat kehidupan penduduk Sumatera Utara yang sehat, layak dan manusiawi.
209 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
3.
Laporan Akhir
Sumatera Utara dalam Harmoni Keberagaman Bermakna terbentuknya kesesuaian dan keharmonisan masyarakat Sumatera Utara yang beragam di mana hak, kesempatan dan keberagaman tersebut untuk dapat dinikmati secara bersama-sama dan adil oleh setiap kelompok dalam masyarakat di Sumatera Utara.
5.1.2
Misi
Dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka misi yang dilaksanakan adalah : 1.
Mewujudkan Sumatera Utara yang maju, aman, bersatu, rukun dan damai dalam kesetaraan
2.
Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang mandiri dan sejahtera dan berwawasan lingkungan
3.
Mewujudkan Sumatera Utara yang berbudaya, religius dan keberagaman
4.
Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang partisipatif dan peduli terhadap proses pembangunan
Penjelasan makna atas pernyataan misi dimaksud adalah: 1.
Mewujudkan Sumatera Utara yang maju, aman, bersatu, rukun dan damai dalam kesetaraan, bermakna bahwa untuk mewujudkan kondisi sumatera yang maju, ama, bersatu, rukun dan damai dalam kesetaraan maka arah kebijakan pembangunan kedepannya difokuskan
kepada mewujudkan
pemerataan
pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan yang ditopang oleh peningkatan daya guna dan daya hasil yang lebih maksimal dari berbagai sektor-sektor potensial seperti bidang pertanian, kehutanan, industri, usaha kecil dan menengah dan pariwisata. 2.
Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang mandiri dan sejahtera dan berwawasan lingkungan, bermakna bahwa untuk mewujudkan kondisi masyarakat Sumatera Utara yang mandiri dan sejahtera maka arah kebijakan pembangunan kedepannya difokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan hak-hak dasar masyarakat serta meningkatkan kepekaan sosial melalui pengembangan berbagai program yang lebih menyentuh kepada kebutuhan masyarakat terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan, yang berlandaskan pada pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
210 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
3.
Laporan Akhir
Mewujudkan Sumatera Utara yang berbudaya, religius dan keberagaman, bermakna bahwa untuk mewujudkan kondisi Sumatera Utara yang berbudaya, religius dalam keberagaman maka arah kebijakan pembangunan kedepannya difokuskan kepada kebijakan-kebijakan yang mampu menciptakan suasana kehidupan intern dan antar umat yang saling menghormati dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan damai serta meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh lapisan masyarakat agar dapat memperoleh hak-hak dasar dalam memeluk agamanya masing-masing dan beribadah sesuai agama dan kepercayaannya.
4.
Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang partisipatif dan peduli terhadap proses pembangunan,
bermakna
bahwa
untuk
mewujudkan
kondisi
pemberdayaan
masyarakat demi menciptakan masyarakat yang mandiri arah kebijakan kebijakan pembangunan kedepannya diarahkan kepada: penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling): memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering) serta melindungi kelompok lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat, dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang serta eksplotasi yang kuat atas yang lemah. (sumber: www.sumutprov.go.id) Pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara diharapkan memberi kontribusi dalam pencapaian visi pembangunan Sumatera Utara secara umum. Untuk itu, rumusan visi pengembangan pariwisata Sumatera Utara adalah: “ Mewujudkan Sumatera Utara sebagai daerah berbudaya dan tujuan wisata yang unggul berdaya saing”. Adapun misi pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaaan dan kesenian daerah untuk mendukung pembangunan daerah; 2. Meningkatkan sumberdaya manusia yang beriman, bertaqwa dan berkualitas; 3. Mengembangkan produk Objek dan daya tarik wisata yang unggul dan berdaya saing, mampu menarik minat dan memberikan kenyamanan bagi wisatawan; 4. Meningkatkan
keterpaduan,
kesinergian
dan
keharmonisan
pembangunan
kebudayaan dan pariwisata antar sektor, antar pemangku kepentingan pusat dan daerah; 5. Meningkatkan kegiatan promosi, pemasaran pariwisata yang didukung prasarana dan sarana promosi yang handal; 6. Mewujudkan kelembagaan dan pelayanan masyarakat dengan prinsip tata pemerintahan yang baik
211 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
5.2
Laporan Akhir
TUJUAN DAN SASARAN PENGEMBANGAN PARIWISATA
Tujuan pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Mendayagunakan nilai budaya dan kekayaan budaya daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pengenalan keragaman budaya dan kesenian daerah; 2. Meningkatkan kreativitas budaya dan kesenian daerah sebagai daya dukung dalam pembentukan jati diri masyarakat; 3. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dan kesenian daerah untuk mendorong pembangunan pariwisata khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya; 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang mampu memberikan pelayanan yang bermutu bagi wisatawan; 5. Meningkatkan prasarana dan sarana promosi serta kegiatan promosi pemasaran pariwisata dalam dan luar negeri dalam rangka meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke Provinsi Sumatera Utara; 6. Meningkatkan kualitas produk wisata yang menarik dan nyaman bagi wisatawan mampu meningkatkan lama tinggal dan kualitas pengeluaran wisatawan. Adapun yang menjadi sasaran pengembangan Kepariwisataan Provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Terpeliharanya pelestarian dan pengembangan serta apresiasi seni, budaya masyarakat untuk menunjang pembangunan pariwisata dan mendorong pembangunan daerah. 2. Terciptanya peniingkatan kreativitas budaya dan seni pertunjukan untuk meningkatkan pembentukan jati diri; 3. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui pengenalan kesenian dan kekayaan budaya.
212 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
5.3
Laporan Akhir
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA UNGGULAN (KWU) PROVINSI SUMATERA UTARA
Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPP) Provinsi Sumatera Utara difokuskan pada pengembangan
Kawasan
Wisata
Unggulan
(KWU)
Provinsi
yang
dikelompokkan
berdasarkan faktor-faktor pengikat kawasan, serta konsep dan teori dalam pengembangan kawasan wisata. Identifikasi potensi dan permasalahan masing-masing KWU Provinsi merupakan dasar dalam penyusunan prioritas program pengembangan yang sesuai untuk masing-masing KWU. 5.3.1
Pengertian Kawasan Wisata Unggulan (KWU)
Berdasarkan kajian terhadap kebijakan pariwisata Provinsi Sumatera Utara, maka diperoleh hasil bahwa bentuk-bentuk perwilayahan pariwisata yang membagi habis wilayah administratif kedalam Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPW) dan Satuan Kawasan Wilayah (SKW) dengan cluster Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) dirasakan kurang efektif karena tidak atau kurang memberikan arahan yang jelas untuk menginplementasikan perencanaan pariwisata ditingkat Provinsi. Untuk itu dalam RIPP Provinsi Sumatera Utara ini digunakan konsep pengembangan berjenjang dan unggulan. Adapun aspek spesial perencanaan pariwisata dibicarakan dalam konteks KWU. Dalam UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Bab I Ketentuan Umum, dijelaskan defenisi mengenai Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. Merujuk pada draft Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012-2032, Pengembangan Peruntukan Kawasan Pariwisata adalah Pola ruang kawasan peruntukan parwisata meliputi kawasan pengembangan pariwisata dengan Objek dan daya tarik wisata melalui kluster wisata, Objek pariwisata meliputi pariwisata alam, pariwisata budaya, dan pariwisata minat khusus serta pengembangan
kawasan peruntukan pariwisata
dilakukan di kawasan yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan pariwisata dengan memperhatikan destinasi pariwisata dan pada kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya. Kawasan pengembangan pariwisata setidaknya mempunyai pengaruh penting dalam salah satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup serta pertahanan dan keamanan.
213 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Lebih lanjut kawasan yang digunakan untuk kegiatan pariwisata ini mempunyai ciri-ciri : 1)
Berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan nasional dan daerah.
2)
Meningkatkan devisi dan mendayagunakan investasi.
3)
Meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sector serta kegiatan ekonomi sekitarnya.
4)
Tidak mengganggu fungsi lindung, meskipun kegiatan pariwisata dapat berlangsung di kawasan lindung.
5)
Tidak menggangu upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam.
6)
Melestraikan
budaya
terkait
dengan
upaya
perlindungan,
pemanfaatan,
dan
pengembangan benda cagar budaya. 7)
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial masyarakat.
Pengertian kawasan wisata pada RIPP Provinsi Sumatera Utara didasarkan pada konsep yang diajukan oleh Gunn (1994) yang memandang pengembangan pariwisata sebagai bagian atau alat dalam pengembangan wilayah. Suatu kawasan wisata merupakan rangkaian tujuan wisata yang dihubungkan oleh koridor sirkulasi, yang dapat berwujud jaringan jalan, rute penerbangan, atau pelayaran kapal. Setiap kawasan wisata memiliki daya tarik wisata dan atau kelompok daya tarik wisata, fasilitas dan pelayanan wisata, serta gerbang masuk kawasan yang dapat berupa bandara, terminal, stasiun atau bahkan jalan raya. Dalam hal ini kawasan wisata dapat berada dipemukinan penduduk, lahan pertanian, hutan lindung, dan lain-lain. Dalam RIPP Provinsi Sumatera Utara, definisi kawsasan wisata mengacu pada konsep kawasan yang secara teknis digunakan untuk kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan dengan batasan-batasan sebagai berikut : 1)
Kawasan wisata adalah area unggulan untuk pengembangan pariwisata provinsi atau daerah (kabupaten/kota)
2)
Kawasan wisata akan atau sudah berfungsi sebagai identitas daerah, misalnya kawasan bersejarah, pusat perbelanjaan, gunung, pantai, dan sebagainya.
3)
Kawasan wisata dapat tumpang tindih (overlap)dengan kawasan lain, baik kawasan budidaya ( misalnya kawasan pertanian, perdagangan) maupun kawasan lindung.
4)
Memiliki keragaman daya tarik wisata, baik yang belum maupun yang sudah berkembang atau dikunjungi wisatawan.
214 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
5)
Laporan Akhir
Memiliki batas kawasan secara imajiner, dengan unsure pengikat yang dapat berupa fisik (misalnya jalan), dan atau non fisik seperti pengaruh budaya atau tema produk/ kegiatan wisata.
5.4
KAWASAN WISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam daya tarik wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara. Daya tarik wisata tersebut memiliki tingkat perkembangan yang berbeda-beda debga segmen pasar wisatawan yang dapat berlainan pula. Pengelompokan daya tarik wisata yang berdekatan dalam satu kelompok (cluster) dapat memperkuat daya saing dalam rangka menarik kunjungan berbagai segmen pasar wisatawan. 5.4.1
Tujuan dan Pertimbangan pengelompokan
Daya tarik wisata yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara dikelompokan dengan tujuan untuk : 1)
Munculnya kekayaan/keragaman produk wisata yang dimiliki Sumatera Utara yang dapat ditawarkan kepada segmen pasar wisatawan yang lebih beragam;
2)
Secara kolektif membentuk atau memunculkan ciri khas yang mengedepankan atau mengangkat jati diri masyarakat Sumatera Utara;
3)
Meningkatkan daya saing produk wisata Sumatera Utara, baik secara nasional atau bahkan internasional;
4)
Menciptakan keterpaduan pengembangan pariwisata antar kawasan;
5)
Efisiensi
pelaksanaan
program
pembangunan
pariwisata,
baik
perencanaan,
pengelolaan maupun pemasaran dan promosi. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan pengelompokan tersebut adalah : 1)
Faktor
Geografis,
kedekatan
dipertimbangakan
dalam
geografis
menentukan
merupakan
faktor
pengelompokan
penting kawasan
yang harus pariwisata.
Perencanaan dan pengembangan pariwisata akan lebih mudah dilakukan jika jarak fisik antar kawasan dekat. Kedekatan geografis juga akan mempermudah koordinasi pihakpihak yang terkait dalam pengembangn kawasan.
215 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
2)
Laporan Akhir
Faktor Aksesibilitas, faktor kedekatan geografis harus ditunjang dengan aksebilitas yang baik. Walaupun letak Objek dan daya tarik wisata berdekatan, bila tidak ditunjang oleh aksebilitas yang mudah, maka pengelompokannya akan dilakukan dengan kawasan wilayah lain yang asesibilitasnya lebih baik. Faktor kemudahan aksebilitas ini diperlukan agar
perkembangan
pariwisata
disuatu
Daerah
Tujuan
Wisata
(DPW)
dapat
mempengaruhi perkembangan pariwisata di DTW lainnya yang berada dalam satu kawasan pengembangan pariwisata. 3)
Faktor Pengikat, merupakan tanda fisik atau non-fisik yang berfungsi sebagai pengikat beberapa DTW. Tanda fisik yang berupa bentang alam, jalur jalan, atau batas wilayah, sedangkan non-fisik dapat berupa pengaruh suatu budaya tertentu. Daerah Tujuan Wisata yang berada dalam satu faktor pengikat yang sama memiliki kecenderungan karakteristik fisik dan non-fisik wilayah yang sama sehingga mempermudah perumusan rencana dan program yang akan dilakukan pada kawasan pengembangan pariwisata tersebut.
4)
Karakteristik Produk Wisata, merupakan produk unggulan yang sama dan atau saling melengkapi. Suatu kawasan pariwisata seharusnya memiliki produk wisata unggulan yang dapat dijadikan tema pengembangan sehingga dapat memunculkan identitas kawasan.
5)
Karagaman Produk Wisata, merupakan unggulan antar kawasan, yaitu kawasan wisata yang terbentuk harus dapat menunjukkan keragaman dan keunikan satu sama lain sehingga kekayaan pariwisata Sumatera Utara dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai daya tarik wisata unggulan Sumatera Utara.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka provinsi Sumatera Utara memiliki kelompokkelompok kawasan wisata dengan beragam produk wisata yang ditawarkan dengan skala pengembangan yang berbeda-beda. Untuk kepentingan perencanaan, perlu ditentukan kawasan-kawasan wisata yang memiliki keunggulan daya tarik dan dapat dijadikan sebagai kawasan wisata unggulan provinsi, atau yang akan diunggulkan oleh kabupaten/kota di Sumatera Utara, sebagai kawasan wisata unggulan kabupaten/kota.
216 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
5.4.2
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Provinsi dan KWU Kabupaten/Kota
Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Provinsi Sumatera Utara merupakan kawasan wisata yang diunggulkan ditingkat provinsi yang berperan dalam menjawab isu-isu pokok pembangunan kepariwisataaan Provinsi Sumatera Utara. Kawasan Wisata Unggulan berperan strategis karena
keunikan lokasi maupun tingginya intensitas kunjungan wisatawan. Pemerintah
provinsi menjadi pemain utama dalam hal pembinaan dan pembinaan KWU serta ikut bertanggung jawab dalam merencanakan dan mendukung pengembangannya (UU No. 10 Tahun 2009). Kawasan Wisata Unggulan provinsi dapat terdiri beberapa daya tarik wisata dalam daerah administratif yang berbeda (Lintas kabupaten/kota) yang memiliki keunggulan produk wisata yang dapat bersaing ditingkat regional, nasional bahkan internasional, dengan target segmen
pasar
wisatawan
nasional/internasional.
Kawasan
Wisata
Ungulan
provinsi
dijabarkan perencanaannya dalam RIPP Provinsi. Kawasan Wisata Unggulan kabupaten/Kota merupakan kawasan wisata yang diunggulkan di tingkat kabupaten/kota berperan dalam menjawab isu-isu pokok pembanguanan kepariwisataaan ditingkat daerah (kabupaten/kota). Kawasan strategis pariwisata nasional ditetapkan oleh Pemerintah, kawasan strategis pariwisata provinsi ditetapkan oleh Pemerintah Daerah provinsi, dan kawasan strategis pariwisata kabupaten/kota ditetapkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota. Pemerintah dan Pemerintah Daerah mendorong penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing di bidang kepariwisataan sesuai dengan rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. (UU No. 10 Tahun 2009). Kawasan Wisata Unggulan kabupaten/kota diidentifikasi berdasarkan survei yang dilakukan dengan melihat aspek-aspek pendukung pengembangan Kepariwisataan. Pengembangan suatu KWU Kabupaten/kota diharapkan dapat mendukung pengembagan KWU provinsi maupun KWU kabupaten/kota lainnya di Sumatera Utara, dalam kerangka menambah keunikan dan memperkuat daya tarik Sumatera Utara. Pada Dasarnya setiap daya tarik wisata berada di wilayah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Kawasan Wisata Unggulan kabupaten /kota dapat berada dalan suatu KWU Provinsi. Sebaliknya dapat terjadi suatu KWU kabupaten/kota tidak termasuk KWU Provinsi.
217 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
5.4.3
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Provinsi Sumatera Utara
Daya tarik wisata yang dimiliki Provinsi Sumatera Utara sangat beragam jenisnya. Wisata Alam, Budaya maupun Minat Khusus tersebar di wilayah Sumatera Utara, dengan keunikan lokal yang khas yang memperkuat daya saing produk wisata Sumatera Utara. Hal ini berbeda dengan provinsi lain di Indonesia yang memiliki tema wisata tertentu yang ditonjolkan, misalnya D.I Yagyakarta dengan wisata budayanya, Provinsi Jawa Barat yang mengedepankan keragaman daya tarik wisata alam untuk memperkuat daya saing produk wisata begitu juga Bali dengan wisata etnik dan budayanya. Keragaman daya tarik wisata menjadi tema utama dalam menentukan pengelompokan daya tarik wisata untuk membentuk kawasan wisata unggulan provinsi Sumatera Utara. Hal ini juga terkait dengan sejarah alam dan budaya Sumatera Utara termasuk hutan, sungai, laut, dengan budaya yang berpengaruh, yaitu budaya pegunungan dan budaya pesisir. Kawasan wisata unggulan propinsi Sumatera Utara yang terbentuk memiliki cakupan wilayah yang berbeda luasnya dengan batas imajiner kabupaten/kota yang berada dalam cakupannya. Dengan demikian suatu KWU memiliki faktor pengikat kawasan yang dapat bersifat fisik (geomorfologi), seperti jalur jalan dan jalur pantai, maupun non-fisik yang bersifat pengaruh suatu budaya. Setiap KWU memiliki sumberdaya wisata utama/ kegiatan yang telah berkembang, atau sumberdaya wisata lain maupun kegiatan wisata lain yang diusulkan untuk dikembangkan, serta potensi pasar wisatawan eksisting dan yang akan menjadi sasaran pasar, baik dilihat dari daerah asal wisatawan, maupun karakteristik wisatawannya. Sumberdaya wisata utama suatu KWU nantinya menjadi tema produk wisata utama yang akan diunggulkan dari KWU tersebut, dan akan terkait dengan segmen pasar wisatawan yang menjadi sasaran. Penyebaran Wilayah Objek Wisata Unggulan Provinsi Sumatera Utara selengkapnya disajikan pada Gambar 5.1.
218 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Gambar 5.1 Peta Sebaran Objek Wisata Unggulan di Provinsi Sumatera Utara
219 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Kondisi Aksesibilitas jalur jalan sangat mempengaruhi perkembangan pariwisata. Pergerakan wisatawan dari sumber pasar menuju daya tarik wisata bisa dikatakan dipengaruhi oleh aksesibilitas jalur-jalur jalan tersebut. Kawasan Kota Medan misalnya, terkait erat dengan perkembangan aksesibilitas masuknya wisatawan ke Sumatera Utara. Tingkat perkembangan KWU di setiap wilayah berbeda-beda tergantung dari sumberdaya (termasuk sarana dan prasarana) yang dimiliki, aksesibilitas terhadap sumber pasar wisatawan. Suatu kawasan wisata berada pada tahap awal perkembangan dan baru sedikit dikunjungi wisatawan, padahal memiliki potensi daya tarik wisata yang unik dan menarik. 5.4.3.1
Kawasan Wisata Unggulan Kota Medan
Kota Medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara yang meliputi daerah seluas 265,10 Km². Medan merupakan pintu masuk ke Indonesia bagian barat, berbatasan dengan Malaysia yang dipisahkan dengan Selat Malaka. Medan dahulu dan sekarang adalah pusat industri dan perdagangan dengan pelayanan komunikasi yang cukup memadai ke seluruh wilayah Sumatera Utara. Sebagai pintu masuknya wisatawan ke Indonesia bagian barat. Di kota Medan terdapat Bandar Udara Internasional memiliki penerbangan langsung keluar negeri dan penerbangan dalam negeri ( penerbangan domestik). Medan, sebagai pintu masuk Indonesia bagian barat mempunyai Bandar Udara Internasional Polonia yang mempunyai jalur penerbangan langsung ke Singapura, Kuala Lumpur, Penang, Abu Dhabi, Amsterdam, Vienna dan Munich. Kawasan ini memiliki dominasi karakteristik wilayah perkotaan dan industri, dengan kegiatan perdagangan, jasa, industri dan bisnis yang cukup dominan. Daya tarik wisata yang ditawarkan berkembang ke arah wisata bisnis di perkotaan dengan daya tarik wisata budaya, belanja, rekreasi buatan, wisata pendidikan, wisata industri dan bisnis yang terkait dengan kawasan Kota Medan. Dipusat kota, ada banyak bangunan-bangunan tua di Medan yang masih menyisakan arsitektur khas Belanda. Contohnya: Gedung Balai Kota lama, Kantor Pos Medan, Menara Air Tirtanadi (yang merupakan ikon kota Medan), Titi Gantung - sebuah jembatan di atas rel kereta api, dan juga Gedung London Sumatera. Selain itu, masih ada beberapa bangunan bersejarah, antara lain Istana Maimun, Masjid Raya Medan, dan juga rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan).
220 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Daerah Kesawan masih menyisakan bangunan-bangunan tua, seperti bangunan PT. London Sumatra, dan ruko-ruko tua seperti yang bisa ditemukan di Penang, Malaysia dan Singapura. Ruko-ruko ini, kini telah disulap menjadi sebuah pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya. Saat ini Pemerintah Kota merencanakan Medan sebagai Kota Pusat Perbelanjaan dan Makanan. Dari segi perkembangan wilayah, KWU Kota Medan sebenarnya sudah sangat berkembang sebagai kawasan perkotaan. Lokasi Kota Medan yang dekat dengan Malaysia dan Singapura menjadikan kawasan ini sangat potensial bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. 5.4.3.2
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Langkat
Kabupaten Langkat adalah sebuah kabupaten yang terletak di Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kotanya berada di Stabat. Keistimewaan dari KWU Kabupaten Langkat adalah terdapatnya Objek Wisata Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang merupakan panorama alam dan “paru-paru” dunia yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai cagar alam nasional sejak 1980 dan ditetapkan sebagai warisan dunia (Cagar Biosfir) oleh UNESCO tahun 2004. Berdasarkan kerjasama Indonesia-Malaysia, juga ditetapkan sebagai “Sister Park” dengan Taman Negara National Park di Malaysia. Taman nasional ini mengambil nama dari Gunung Leuser yang menjulang tinggi dengan ketinggian 3404 m di atas permukaan laut di Nanggroe Aceh Darussalam. Taman nasional ini meliputi ekosistem alam dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis. Taman Nasional Gunung Leuser merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan pantai, dan hutan hujan tropika dataran rendah sampai pegunungan. Hampir seluruh kawasan ditutupi oleh lebatnya hutan Dipterocarpaceae dengan beberapa sungai dan air terjun. Terdapat tumbuhan langka dan khas yaitu daun payung raksasa (Johannesteijsmannia altifrons), bunga raflesia (Rafflesia atjehensis dan R. micropylora) serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar dengan diam 1,5 m. Selain itu, terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik.
221 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Satwa
langka
dan
dilindungi
Laporan Akhir yang
terdapat
di
taman
nasional
antara
lain:
mawas/orangutan (Pongo abelii), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), kambing hutan (Capricornis sumatraensis), rangkong (Buceros bicornis), rusa sambar (Cervus unicolor), dan kucing hutan (Prionailurus bengalensis sumatrana). Ada 6 (enam) lokasi utama wisata di Taman Nasional Gunung Leuser, yaitu Bohorok atau Bukit Lawang yang terkenal sebagai kawasan konservasi orang utan; kawasan konservasi gajah, Tangkahan; Kluet yang terkenal dengan wisata goa dan wisata bersampan di danau dan sungai; Gunung Leuser yang sering digunakan untuk lokasi
wisata petualangan
mendaki dan memanjat gunung; Sungai Alas yang sering digunakan sebagai lokasi wisata olah raga arum jeram; Sekunder yang sering
dijadikan tempat perkemahan, melakukan
pengamatan satwa dan wisata goa; dan Gurah, sebagai lokasi untuk menikmati panorama alam yang sangat indah dengan beragam tumbuhan unik dan langka, sekaligus tempat pengamatan berbagai satwa langka yang dilindungi. 5.4.3.3
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Samosir
Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Kabupaten Samosir terkenal dengan wisata budaya dan alamnya. Panorama keindahan Danau Toba sangat dapat dirasakan di daerah ini, didukung juga dengan keunikan seni dan budaya asli suku Batak Toba. Kelebihan dari kabupaten ini adalah hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Samosir tersebar Objek dan daya tarik wisata yang menarik dan sangat potensial untuk dikembangkan. Kabupaten Samosir dikenal dengan Danau Tobanya yang mengitari Pulau Samosir, terbentuk oleh proses vulkanis dan tektonis ribuan tahun yang lalu dan menjadikan wilayah tersebut sebagai “Heritage World”, salah satu harta warisan dunia, termasuk karena kekayaan dan keunikan warisan budayanya. Secara umum topologi Kabupaten Samosir adalah berbukit, bergelombang, miring dan terjal. Hanya 8 % dari luas wilayahnya datar dengan tingkat kemiringan 0 sampai 2o dan semuanya terletak pada dataran tinggi (800 – 1800 m dpl). Luas wilayah Kabupaten Samosir 206.905 ha, terdiri dari daratan 144.425 ha dan selebihnya adalah perairan Danau Toba. Terletak pada ketinggian 906 – 2.157 m dpl, berada pada garis katulistiwa (20, 24‟ s/d 20, 48‟ Lintang Utara dan 980, 30‟ s/d 990, 01‟ Bujur Timur), digolongkan pada daerah beriklim tropis basah dengan tipe iklim C sampai E dan suhu berkisar antara 170 – 290 C serta kelembapan udara rata-rata 85,04 persen.
222 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Dengan panorama alam yang indah dan khasanah budaya yang unik dan khas serta didukung sistem kekerabatan Dalihan Natolu (sederajat dan saling menghargai), tidak berlebihan rasanya bahwa pengembangan perekonomian masyarakat Kabupaten Samosir kedepan bertumpu pada sektor pariwisata yang didukung oleh sektor pertanian, perikanan dan peternakan (agro bisnis). 5.4.3.4
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Karo
Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Sumatera Utara yang memiliki potensi tidak kalah baik dengan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia. Kabupaten Karo terletak pada dataran tinggi jajaran Pegunungan Bukit Barisan yang secara geografis terletak pada posisi 02°50‟ - 03°19‟ Lintang Utara dan 97°55‟ - 98°38‟ Bujur Timur pada ketinggian 140–1400 M diatas permukaan laut dan hampir 91 % berada pada ketinggian 500 – 1400 M diatas permukaan laut. Kabupaten Karo berbatasan dengan daerah-daerah lainnya sebagai berikut:
Sebelah utara dengan Kabupaten Deli Serdang dan Langkat
Sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi
Sebelah Timur dengan Kabupaten Simalungun
Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Tenggara dan langkat
Dataran Tinggi Karo memiliki alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berbagai keindahan dan daya tarik wisata. Keunggulan pariwisata Kabupaten Karo dibandingkan daerah lainnya di Sumatera Utara adalah : 1. Posisi Kota Berastagi yang strategis dapat dijadikan pintu gerbang Perjalananan wisata ke daerah lain; 2. Jarak dari Ibukota Propinsi hanya 65 Km dan aksesibilitas sangat baik; 3. Memiliki sarana akomodasi yang sangat memadai; 4. Memiliki alam yang indah dan sejuk 5. Memiliki banyak Objek dan dayatarik wisata mulai dari Wisata Alam, Wisata Budaya dan Minat Khusus.
223 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
5.4.3.5
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 33 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup menjanjikan. Dulu wilayah ini disebut Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota Medan. Memang dalam sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli berpusat di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan. Daerah ini mengelilingi tiga “daerah kota madya” yaitu kota Medan yang menjadi ibukota Provinsi Sumatera Utara, kota Binjai dan kota Tebing Tinggi disamping berbatasan dengan beberapa Kabupaten yaitu Langkat, Karo, dan Simalungun, dengan total luas daerah 6.400 km2 terdiri dari 33 Kecamatan dan 902 Kampung. Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Deli Serdang mempunyai banyak Objek daya tarik wisata yang beragam mulai dari Wisata Alam dan Minat Khusus. Di Kabupaten Deli Serdang terdapat Hillpark Sibolangit yang merupakan sebuah sebuah taman bermain (themepark) yang terletak di Sibolangit dan diklaim sebagai yang terbesar di pulau Sumatera. Di Hillpark Sibolangit, terbagi menjadi 3 tema besar yaitu Lost City, Toon town, dan Heritage. Wahana yang ada diantaranya Roller Coaster (Gelegar), Ferries Wheel (Kincir raksasa), 4D theatre, dan amphiteathre berkapasitas 1,200 untuk pertunjukan dan konser. Ke depannya, Kabupaten Deli Serdang akan menjadi pintu gerbang masuknya wisatawan ke
Sumatera Utara melalui Bandar Udara Internasional Kuala Namu
yang
akan
menggantikan Bandara Polonia Medan. Bandara Internasional Kuala Namu diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatra sekitarnya, dan akan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta. 5.4.3.6
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias Utara
Kabupaten Nias adalah salah satu daerah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang berada dalam satu pulau dengan Kabupaten Nias Selatan (Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Nias) yang disebut Pulau Nias, mempunyai jarak ± 85 mil laut dari Sibolga (daerah Provinsi Sumatera Utara.
224 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Luas wilayah Kabupaten Nias adalah sebesar 3.495,40 km2 (4,88 % dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara), sejajar dan berada di sebelah barat Pulau Sumatera serta dikeliling oleh Samudera Hindia. Sedangkan
Kabupaten
Nias Utara merupakan
pemekaran
dari
Kabupaten Nias berdasarkan UU No. 45 Tahun 2008, yang terletak di sebelah utara Kabupaten Nias. Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias Utara merupakan salah satu daerah di mana eksotisme keindahan alam masih dapat ditemukan terutama keindahan wisata alam baharinya.
Salah satunya adalah Pantai Ture Galoko. Keistimewaan pantai ini adalah
keindahan indahnya lautan luas dengan air yang biru dan batu-batu karang yang sudah disusun sedemikian rupa oleh alam, didukung juga karena jaraknya cukup dekat dari kecamatan Lahewa, yaitu kurang lebih hanya 4 km. Dan dari Kecamatan Lotu, ibukota Kabupaten Nias Utara hanya 25 kilo m, kurang lebih setengah jam dengan kendaraan roda empat. Sementara dari Kota Gunung Sitoli jaraknya 80 km yang dapat ditempuh kurang lebih 2 jam saja. 5.4.3.7
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias Selatan
Ibukota dari Kabupaten Nias Selatan adalah Teluk Dalam. Keistimewaan dari Kabupaten Nias Selatan adalah Wisata budaya juga tidak kalah menariknya untuk dikunjungi. Desadesa tradisional di Kabupaten Nias Selatan masih menyimpan sejumlah peninggalan budaya seperti peninggalan Megalitik di Kecamatan Gomo yang diperkirakan telah berdiri lebih dari 3000 tahun dan diyakini sebagai awal mula penyebaran penduduk ke pulau Nias. Keunikan lainnya terdapat di Desa Bawomataluo adalah budaya tari perang dan lompat batu (Fahombo). Karena keunikan budayanya, pada tahun 2004 World Monument Fund melalui hasil penelitian UNESCO, menetapkan Omo Hada (rumah adat) di Desa Hilinawalo Mazingo sebagai salah satu warisan dunia yang harus dilestarikan. Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias Selatan juga memiliki dua pantai yang sangat terkenal di dalam negeri maupun di manca negara yaitu Pantai Lagundri dan Sorake. Jarak antara pantai Lagundri ke Sorake hanya 2 Kilom. Kedua pantai ini terletak di desa Botohilitano sekitar 13 Km dari Teluk Dalam ibukota Kabupaten Nias Selatan. Reputasi dari pantai tersebut masuk dalam sepuluh ombak terbaik di dunia, The best Ten Surf Point in The World.
225 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
5.4.3.8
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Barat merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di dalam wilayah Pulau Nias Propinsi Sumatera Utara dan berada di sebelah Barat Pulau Nias yang berjarak ± 60 km dari kota Gunung Sitoli. Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias Barat juga memiliki keindahan alam yang tidak kalah dengan wisata alam yang ada di Kabupaten Nias lainnya. Salah satu Objek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan adalah Pulau Asu. Luas pulau ini ± 18 km2 dengan penghuni tetap sekitar 20 kepala keluarga. Keistimewaan Pulau Asu adalah memiliki pantai yang sangat indah dengan air laut yang jernih serta butiran pasir putih yang lembut. Di pantai ini juga sangat cocok untuk wisatawan yang suka berselancar dengan ombak yang bisa mencapai ketinggian 3-4 m. 5.4.3.9
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias
Kabupaten Nias adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Utara yang terletak di pulau Nias. Ibukotanya Gunung Sitoli dapat ditempuh dengan Perjalananan laut dari Sibolga selama 10 jam, atau dengan Perjalananan udara dari Medan selama 1 jam dengan bandara udara Binaka. Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias memiliki Objek daya tarik wisata yang cukup potensial seperti Pulau Onolimbu. Di Pulau Onolimbu merupakan rumah bagi berbagai jenis burung dan kelelawar. Di pulau ini kita bisa melihat berbagai jenis burung. Burung-burung tersebut, pada malam hari menginap di sana dan pagi harinya pergi menjelajahi Pulau Nias ini. Pulau ini sangat menjanjikan pesona wisata yang berkesan bagi wisatawan. Selain terdapat jenis burung, juga memberikan harapan kepada para penggemar kegiatan tracking (berjalan kaki mengelilingi pulau), diving (menyelam di sekitar terumbu karang) atau fishing (memancing di sekitar pulau) adalah pengalaman yang sulit dilupakan di Objek wisata ini. Pulau ini dapat dicapai dengan menyewa kapal nelayan atau speed boat dari Pantai Bozihöna, jaraknya hanya sekitar 25 menit sampai di Pulau Onolimbu.
226 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
5.4.3.10
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Kota Gunung Sitoli
Kota Gunungsitoli adalah kota yang terletak sebuah gugusan pulau yang dikenal dengan nama Kepulauan Nias terletak di sebelah barat Pulau Sumatera, yang secara geografis terletak antara 00o12‟-1o32‟ Lintang Utara (LU) dan 970o 00‟-980o 00‟ Bujur Timur (BT). Dengan ketinggian rata-rata 0 - 600 m diatas permukaan laut. Kota Gunungsitoli merupakan salah satu daerah kota di Propinsi Sumatera Utara yang mempunyai jarak ± 85 mil laut dari Sibolga (daerah Propinsi Sumatera Utara). Kawasan Wisata Unggulan Kota Gunung Sitoli adalah pintu gerbang masuknya wisatawan ke Pulau Nias, menggunakan jalur laut dari Sibolga ke Pulau Nias lewat pelabuhan dan udara dari bandara Binaka. Di Kota Gunung Sitoli terdapat Museum Pusaka Nias yang berisi benda-benda budaya, seni dan sejarah masyarakat Nias yang dapat membawa wisatawan kembali ke masa lampau masyarakat Nias. Berdirinya Museum Pusaka Nias berawal sejak tahun 1972 salah seorang Misionaris Gereja Katolik bernama Pastor Johannes M. Hämmerle, OFMCap sudah memulai mengoleksi benda-benda budaya, seni dan sejarah masyarakat Nias. Lama kelamaan jumlah koleksinya semakin banyak, dan dengan teliti beliau mencatat nama dan kegunaannya masingmasing. Dari banyaknya koleksi yang dimiliki tersebut, Pastor Johannes mengusulkan kepada Dewan Ordonya yakni Ordo Kapusin Provinsi Sibolga untuk mendirikan museum Nias.
5.5
PENENTUAN PRIORITAS PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA UNGGULAN (KWU) PROVINSI SUMATERA UTARA
RIPP Provinsi Sumatera Utara difokuskan pada perencanaan dan pengembangan KWU Provinsi. Penentuan KWU mana yang akan diprioritaskan pengembangannya, termasuk prioritas program pengembangan yang akan sangat bergantung pada banyak hal dan banyak kepentingan. Masing-masing KWU Provinsi memiliki potensi dan permasalahan yang berlainan yang terkait dengan isu strategis di masing-masing KWU. Prioritas dan program pengembangan yang dirumuskan harus mengarah pada pengembangan pariwisata yang dapat menjawab isu-isu strategis pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara, mengingat potensi kawasan, sekaligus mengatasi permasalahan yang ada.
227 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Pada dasarnya, cukup sulit menentukan kriteria yang dapat memuaskan semua pihak yang berkepentingan. Diambil kesepakatan dalam hal menentukan prioritas pengembangan dan prioritas program pengembangan bagi setiap KWU Provinsi Medan serta komitmen dari semua pihak terkait dalam mendukung pengembangan kawasan wisata unggulan provinsi tersebut. Arahan prioritas program pengembangan perlu ditentukan untuk mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki suatu kawasan dan secara bersama-sama mendukung KWU lainnya dalam meningkatkan daya saing pariwisata Provinsi Sumatera Utara. Keberhasilan pengembangan suatu KWU Provinsi diharapkan dapat membangkitkan kegiatan ekonomi setempat dan mendorong perkembangan kawasan lainnya. 5.5.1.
Landasan Konsep Dalam Penyusunan Kriteria
Kriteria yang ditentukan dalam penentuan prioritas pengembangan maupun prioritas program pengembangan KWU Provinsi setidaknya memuat dua aspek, yaitu: 1. Aspek
politis/strategis,
dalam
hal
ini
dapat
menjawab
permasalahan
pengembangan pariwisata dan pengembangan perwilayahan Provinsi Sumatera Utara; serta 2. Aspek teknis, menjawab permasalahan pengembangan kawasan wisata secara teknis Untuk mewadahi kedua aspek tersebut, maka konsep-konsep yang melandasi penyusunan kriteria bersumber dari isu-isu strategis pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara serta buku teks perencanaan dan pengelolaan pariwisata. Isu-isu strategis pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara yaitu: 7. Koordinasi penyelenggaran pengembangan pariwisata antar pemangku kepentingan (stakeholders) pariwisata di tingkat provinsi; 8. Pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara yang ramah lingkungan; 9. Pariwisata sebagai alat mencapai pemerataan pembangunan di Provinsi Sumatera Utara; 10. Aspek sosial ekonomi dalam pengembangan pariwisata; 11. Pembentukan jati diri masyarakat; 12. Peningkatan kualitas produk Provinsi Sumatera Utara.
228 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Penyusunan RIPP Provinsi Sumatera Utara dimaksudkan antara lain untuk menjawab isu-isu strategis pengembangan Kepariwisataan Provinsi Sumatera Utara. Untuk itu, isu-isu strategis tersebut dijadikan landasan konsep dalam menyusun kriteria yang dilengkapi tinjauan pustaka yang terkait. Isu-isu strategis merupakan landasan pengembangan pariwisata sebagai suatu langkah maju. Sebelumnya, pengembangan pariwisata lebih didasari tujuan-tujuan sektoral saja. Padahal pariwisata, yang multi sektoral, diketahui memiliki efek penggandaan (multiplaying effect) yang tinggi. Menentukan isu strategis yang akan dijadikan landasan pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara tidak hal yang mudah. Walaupun tersedianya beberapa referensi seperti Rencana Strategis Daerah, namun beragamnya pemangku kepentingan (stakeholders) menyebabkan isu strategis pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Utara lebih rumit dari sekedar menyalin isu-isu strategis yang sudah ada. 5.5.2
Kriteria Penilaian KWU Provinsi
Penyusunan kriteria dalam memberikan suatu penilaian KWU Povinsi merupakan tahapan yang penting. Penyusunan kriteria penilaian KWU dan RIPP dilakukan untuk menjawab isu-isu strategis pengembangan Kepariwisataan Provinsi Sumatera Utara yang akan diuraikan di bagian berikut: 1. Mengurangi Ketimpangan Ekonomi dan Sosial Masyarakat Sumatera Utara Mempertimbangkan isu ketimpangan pembangunan Sumatera Utara bagian: UtaraTengah-Selatan-Barat-Timur, KWU Provinsi yang dikembangkan seyogyanya dapat mendorong pemerataaan pembangunan, baik pariwisata secara khusus maupun pembangunan wilayah Sumatera Utara umumnya. Prioritas pengembangan dapat diarahkan ke daerah-daerah yang belum berkembang dan tidak lagi direncanakan di tempat yang sudah baik. 2. Memiliki Isu/Permasalahan/Potensi Penting lain dalam Konteks Sumatera Utara yang Berpotensi dipecahkan melalui Pengembangan Pariwisata Prioritas program pengembangan di suatu KWU Provinsi akan terkait dengan isu atau permasalahan maupun potensi penting lain di KWU tersebut yang dapat dipecahkan melalui pengembangan pariwisata.
229 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Kriteria ini juga menekankan dukungan antar sektor di tingkat ditunjukkan
melalui
komitmen
kerja
sama
antar
sektor
provinsi yang terkait
dengan
pengembangan pariwisata, termasuk kepentingan sektor lain dan komitmen menerus dari para pengambil keputusan. 3. Kebutuhan Pengembangan Basis Ekonomi KWU Provinsi yang dikembangkan memiliki kebutuhan untuk mengembangkan potensi perekonomian wilayah yang terkait dengan pengembangan pariwisata tingkat
provinsi. Contoh
potensi sektor perekonomian
wilayah
yang
dapat
dikembangkan melalui kegiatan pariwisata adalah kegiatan wisata agro yang memanfaatkan potensi pertanian dan budaya masyarakat, serta kegiatan industri kerajinan masyarakat setempat. 4. Mewakili atau Membentuk Jati Diri Masyarakat Sumatera Utara Pariwisata dikembangkan di suatu KWU Provinsi dapat mendukung pembentukan jati diri masyarakat Sumatera Utara. Tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi serta budaya yang dinamis perlu diangkat dalam pengembangan KWU Provinsi, baik budaya yang bersifat tangible maupun intangible. Kawasan Wisata Unggulan Provinsi memiliki masyarakat yang secara aktif menjaga, melestarikan dan mengembangkan tradisi budaya khas Sumatera Utara dalam kehidupan sehari-hari. 5. Memiliki Potensi/Akses ke Pasar Wisatawan Sumatera Utara Kawasan Wisata Unggulan Provinsi yang dikembangkan sudah memiliki potensi atau akses (bukan akses fisik) ke pasar sesuai dengan kegiatan pariwisata yang direncanakan. Pasar wisatawan potensial tidak saja terfokus pada wisatawan mancanegara tetapi juga wisatawan nusantara.
230 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Bab 6 Kebijakan, Strategi dan Arahan Program Pengembangan Pariwisata di Provinsi Sumatera Utara DI PROVINSI SUMATERA UTARA
6.1
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA SUMATERA UTARA
Kebijakan
pengembangan
pariwisata
propinsi
Sumatera
Utara
didasarkan
pada
pertimbangan: 1. Potensi dan permasalahan Kepariwisataan Sumatera Utara dari berbagai aspek, khususnya produk wisata dan pasar wisatawan, sumber daya manusia (SDM), dan kelembagaan, seperti yang dijelaskan pada Bab 4. 2. Isu-isu
strategis
pengembangan
pariwisata
Sumatera
Utara
termasuk
isu
pengembangan wilayah Sumatera Utara, yang dijabarkan pada Sub Bab 4.4. 3. Konsep pengembangan,visi, misi, tujuan, dan sasaran pengembangan pariwisata Sumatera Utara yang dirumuskan pada Bab 2 dan Bab 5. 4. Prinsip strategi pengembangan pariwisata Sumatera Utara yang akan dibahas dalam Bab 6. 6.1.1
Pengembangan Perwilayahan
Pertimbangan dalam kebijakan pengembangan perwilayahan pariwisata provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Masih adanya ketimpangan pembangunan antar daerah di provinsi Sumatera Utara; 2. Masih terpusatnya pengembangan pariwisata Sumatera Utara di beberapa kawasan tertentu saja, padahal potensi daya tarik wisata yang dimiliki daerah lain berpeluang dan potensial untuk dikembangkan; 3. Masih terdapat potensi dan permasalahan wilayah yang dapat dipecahkan melalui pengembangan pariwisata yang terencana dan terintegrasi, misalnya permasalahan lingkungan yang terjadi di suatu wilayah dapat di atasi dengan pengembangan pariwisata memperhatikan lingkungan dan berkelanjutan;
231 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
4. Konsep pengembangan pariwisata yang tidak mengenal batas administratif bahwa pariwisata merupakan kegiatan yang tidak mengenal batas ruang dan wilayah, pergerakan wisatawan tidak bisa dibatasi hanya pada suatu daerah tertentu; 5. Kondisi
aksesibilitas
perkembangan
intra
daya
dan
tarik
antar
wisata
wilayah Sumatera
yang Utara,
mempengaruhi termasuk
tingkat
dalam
hal
pengelompokan Objek dan daya tarik wisata yang memperkuat daya saing suatu kawasan wisata. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka kebijakan pengembangannya adalah: 1. Rencana induk pengembangan pariwisata (RIPP) provinsi Sumatera Utara difokuskan pada pengembangan KWU provinsi untuk memperkuat daya saing pariwisata Sumatera Utara. 2. Pengembangan KWU provinsi di dasarkan pada daya tarik wisata unggulan yang membentuk suatu tema atau konsep yang berbeda antar kawasan, dalam kerangka saling melengkapi dan memperkuat daya tarik yang ditawarkan, dengan tidak memandang batas administratif daerah. 3. Pengembangan KWU provinsi dan penyediaan sarana prasarana penunjang pariwisata di prioritaskan di daerah yang termasuk ke dalam KWU provinsi. 4. Pusat pengembangan pariwisata di setiap KWU propinsi berfungsi sebagai pusat kegiatan
wisata
dan
penyedia
fasilitas,
serta
sebagai
pusat
penyebaran
pengembangan kegiatan wisata kewilayah lain yang masih termasuk dalam satu kawasan wisata. 6.1.2
Pengembangan Produk Wisata
Dasar pertimbangan dalam menyusun kebijakan pengembangan produk wisata provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Potensi, permasalahan, dan isu strategis pengembangan produk wisata Sumatera Utara ditinjau dari keragaman, sebaran dan perbedaan daya tarik maupun pengelolaan dan peningkatan kualitas produk wisata Sumatera Utara; 2. Kecenderungan permintaan pariwisata/ pasar wisatawan regional, nasional, dan internasional yang sangat dinamis; 3. Kebutuhan
pengembangan
basis
ekonomi
wilayah
yang
potensial
dikembangkan melalui pariwasata;
232 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
untuk
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
4. Potensi untuk membuka peluang bisnis dan investasi tidak hanya bagi pengusaha skala besar, tetapi juga skala kecil dan menengah, termasuk masyarakat lokal Sumatera Utara. Atas dasar pertimbangan di atas, maka kebijakan pengembangan produk wisata di KWU provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Produk wisata Sumatera Utara dikembangkan dalam kerangka memberikan manfaat bagi lingkungan fisik, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Sumatera Utara secara berkelanjutan dan bertanggungjawab. 2. Produk wisata unggulan yang dikembangkan adalah produk wisata yang unik ataupun tradisi khas perdaerahan Sumatera Utara dan mencerminkan jati diri masyarakat Sumatera Utara yang berakar pada alam dan budaya Sumatera Utara. 3. Produk wisata unggulan dikembangkan untuk menciptakan keragaman daya tarik wisata Sumatera Utara sehingga berdaya saing dan memperkuat daya tarik pariwisata provinsi, khususnya dalam tingkat nasional. 4. Pengembangan produk wisata unggulan harus mendukung upaya konservasi/ preservasi dan bahkan rehabilitasi dan pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan daya dukung spesifik setiap daerah. 5. Pengembangan produk wisata unggulan diarahkan pada prduk wisata yang berkualitas dan memenuhi standar nasional dan internasional, melalui pengawasan berkelanjutan. 6.1.3
Pengembangan Pasar dan Pemasaran
Beberapa
pertimbangan
dalam
perumusan
kebijakan
pengembangan
pasar
dan
pemasaran pariwisata provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Kondisi produk wisata Sumatera Utara yang beragam dan citra yang ingin dibangun di mata masyarakat dan wisatawan, baik nasional maupun internasional. 2. Kondisi dan karakteristik wisatawan yang ada dan potensial serta segmentasi pasar wisatawan Sumatera Utara. 3. Karakteristik sasaran pasar wisatawan yang dituju provinsi Sumatera Utara dan ditargetkan di KWU provinsi. 4. Kemajuan sistem dan teknologi informasi (TIK) Kepariwisataan maupun teknologi lainnya yang sangat pesat.
233 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Atas dasar pertimbangan di atas, maka kebijakan pengembangan pasar dan pemasaran pariwisata di KWU provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Mengembangkan segmen pasar wisatawan yang sudah ada di
Sumatera Utara
sekaligus menumbuhkembangkan pasar wisatawan potensial lainnya. 2. Mengembangkan
segmen
pasar
wisatawan
Sumatera
Utara
berdasarkan
karakteristik KWU maupun produk wisata utama yang ditawarkan. 3. Pengembangan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik pasar wisatawan yang menjadi sasaran di tiap KWU provinsi. 4. Pengembangan pendekatan pemasaran pariwisata terpadu, dengan tema yang jelas, secara terorganisir, efisien dan efektif. 6.1.4
Pengembangan Sumberdaya Manusia
Pertimbangan
dalam
penentuan
kebijakan
pengembangan
sumberdaya
manusia
pariwisata Provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Berbagai isu dan permasalahan yang dihadapi Sumatera Utara, yang terkait dengan sumber daya manusia (SDM), khususnya kualitas SDM yang belum merata; 2. Kondisi dan kualitas SDM Pariwisata Sumatera Utara saat ini; 3. Kesadaran akan pentingnya kualitas SDM dan pentingnya investasi di bidang SDM pariwisata. Atas dasar pertimbangan di atas maka kebijakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) pariwisata di KWU propinsi Sumatera Utara adalah: 1. Pentingnya kuantitas dan kualitas SDM, terutama di KWU provinsi Sumatera Utara, baik professional maupun tenaga terampil. 2. Peningkatan kualitas pelayanan pariwisata khususnya SDM yang berhadapan langsung dengaan wisatawan. 3. Pemberdayaan masyarakat lokal dalam kegiatan pariwisata di daerahnya. 4. Peningkatan pemahaman, pengetahuan, kesadaran seluruh pelaku pariwisata (termasuk masyarakat) terhadap pariwisata
234 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
6.1.5
Laporan Akhir
Pengembangan Kelembagaan
Dasar pertimbangan dalam pengembangan kelembagaan pariwisata Provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Efisiensi kelembagaan pariwisata 2. Peningkatan koordinasi dan konsolidasi antar lembaga 3. Peningkatan kemitraan antara institusi/ lembaga Atas dasar pertimbangan ini maka kebijakan pengembangan kelembagaan di KWU Provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Peningkatan
koordinasi dan
konsolidasi antar
lembaga
dan
antar
wilayah
kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara, antara Provinsi Sumatera Utara dengan Provinsi lain melalui lembaga terkait pariwisata dan budaya, termasuk komitmen dari para pengambil keputusan yang terkait dengan pariwisata; 2. Pengembangan kelembagaan, sistem penyederhanaan prosedur perijinan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif; 3. Peningkatan kemitraan antara institusi/lembaga 4. Pengembangan kelembagaan dalam hal perpajakan dan retribusi 5. Pengembangan kelembagaan dalam pemasaran dan promosi
6.2
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA
Keragaman kondisi alam dan budaya di Provinsi Sumatera Utara memiliki implikasi tersendiri dalam pengembangan pariwisata provinsi. Sebagai sebuah produk pariwisata, keragaman tersebut menawarkan potensi bagi wisatawan untuk mendapatkan pengalaman wisata yang berharga. Nilai tambah dari keragaman produk berpeluang untuk meraih pasar wisatawan yang lebih luas dan beragam. Bila dikembangkan dengan benar, keragaman produk juga berpotensi untuk memperpanjang lama tinggal wisatawan. Keberhasilan produk dalam menggerakkan pariwisata akan menghasilkan berbagai dampak dan efek positif yang di harapkan menjawab berbagai isu strategis pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
235 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Dalam pengembangan pariwisata tingkat provinsi, harus diarahkan secara kolektif untuk mendukung pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan Provinsi Sumatera Utara, berdasarkan pemaparan dan analisis pada Bab sebelumnya, maka strategi arahan pengembangan
pariwisata
provinsi
Sumatera
Utara
disusun
berdasarkan
strategi
pengembangan dengan prinsip sebagai berikut: 1. Aktivitas pariwisata yang terintegrasi Pariwisata bukan merupakan suatu kegiatan yang berdiri sendiri, namun kegiatan yang saling terkait dan bersifat timbal balik antar alam, budaya dan rekayasa manusia. Pariwisata merupakan aktivitas Perjalananan sehingga diperlukan tempat persinggahan (untuk makan maupun istirahat) sebelum menuju tujuan utamanya. 2. Pengembangan berbasis masyarakat Keberadaan Objek wisata tidak terlepas dari masyarakat yang berada dalam kawasan tersebut, mereka hidup dengan alamnya dengan membentuk suatu budaya. Apabila disinggung tentang pengembangan dan keikutsertaan atau melibatkan masyarakat lokal, artinya tidak terlepas dari pertimbangan unsur kearifan lokal (lokal wisdom). 3. Pola pembangunan regional Pengembangan pariwisata tidak bisa terlepas dari pembangunan wilayah. Hal ini disebabkan pengembangan pariwisata sangan mahal karena memiliki keterkaitan dengan banyak sektor seperti transportasi, pertanian, dan lain-lain. Dengan demikian pengembangan pariwisata harus selaras dengan pola pembangunan regional. 4. Jaringan atau keterhubungan (Networking) Wisatawan dalam aktivitas wisatanya, tentunya ingin memperoleh banyak manfaat, sehingga dibutuhkan banyak Objek wisata untuk mencapai kepuasan maksimal. Wisatawan cenderung lebih menyukai berwisata di tempat-tempat yang sudah disediakan sekumpulan paket aktivitas wisata. 5. Pendanaan kolaboratif Pariwisata itu mahal dalam artian butuh pendanaan secara kolaboratif baik secara langsung (dalam konteks bisnis wisata) maupun tidak langsung (sebagai sektor pendukung pariwisata)
236 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
6. Pemasaran yang terencana dan terintegrasi Pemasaran yang terencana dan terintegrasi mutlak diperlukan, karena pemasaran wisata membutuhkan biaya yang cukup mahal. Untuk mengantisipasinya maka kegiatan pemasaran harus tepat materi, tepat media dan tepat sasaran. Dalam konteks terintegerasi maksudnya terkait dengan aktivitas bidang lainnya seperti sentra perdagangan, perekonomian, pertanian dalam arti luas, pelestarian budaya dan lain-lain. Berdasarakan prinsip-prinsip tersebut di atas, maka arahan pengembangan KWU provinsi Sumatera Utara meliputi 3 (tiga) komponen utama, yaitu: 1. Kawasan wisata (Objek daya tarik wisata) yang meliputi kegiatan:
perencanaan berupa penyusunan master plan dan side plan serta
penataan Objek utama wisata, prasarana dan sarana serta fasilitas wisata.
2. Pengelolaan (manajemen) yang meliputi :
peningkatan kualitas manajemen penyelengaraan wisata yang dilakukan dengan suakelola atau kerja sama dengan pihak ketiga (investor)
peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) dalam hal pengelola Objek wisata (aspek teknis) serta kebijakan administrasi (aspek manajerial dan kebijakan).
3. Komponen penunjang (terkait instasi lain dan sector lain penunjang pariwisata) yang meliputi aspek-aspek perencanaan dan penataan kawasan wisata, penyediaan prasara, sarana dan fasilitas yang terkait dengan utilitas serta amenitas berwisata dan ranah kebijakan (oleh institusi pemegang kekuasaan serta kewenangan)
6.3
ARAHAN PENGEMBANGAN PARIWISATA KWU PROVINSI SUMATERA UTARA
Atas dasar pertimbangan seperti yang telah dijelaskan pada sub-bab 6.2 dan kondisi Sumatera Utara yang memiliki potensi yang sangat beragam dan saling mempengaruhi, kemudian juga terdapat berbagai isu strategis yang potensial dipecahkan melalui pengembangan pariwisata, maka arahan pengembangan pariwisata Sumatera Utara harus dilakukan dengan pendekatan yang spesifik untuk Sumatera Utara. Untuk menggerakkan pariwisata Sumatera Utara, dilakukan penembangan KWU provinsi Sumatera Utara yang telah disepakati bersama stakeholders terkait.
237 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Kawasan-kawasan tersebut dikembangkan dengan tema tersendiri, khususnya tema yang dinilai mewakili citra Sumatera Utara. Dengan tema yang spesifik, fokus dan jelas, maka kawasan-kawasan tersebut diharapkan akan menjadi „aktor‟ utama penarik wisatawan ke Sumatera Utara dan kemudian menjadi „simpul‟ yang menyebarkan wisatawan ke seluruh wilayah Sumatera Utara. Penentuan tema spesifik untuk satu KWU provinsi dilakukan berdasarkan potensi yang ada. Sebaliknya, lokasi kawasan dapat ditentukan bukan berdasarkan potensi, melainkan berdasarkan isu strategis tertentu yang mungkin spesifik dan penting untuk suatu kawasan. Hal ini berkaitan dengan peran pariwisata sebagai alat pembangunan daerah. Bisa saja suatu kawasan yang belum memiliki potensi siap pakai dikembangkan menjadi KWU provinsi. Setiap kawasan akan memiliki satu atau dua tema utama dengan diperkuat beberapa tema pendukung, tema utama ini yang kemudian menjadi koridor utama pengembangan pariwisata. Misalnya suatu kawasan memiliki tema utama wisata budaya, maka jenis wisata lain, missal wisata belanja, bisa saja berkembang disana dengan menjadi budaya sebagai criteria pengembangannya. Wisata belanja dalam kawasan bertema wisata budaya harus cenderung menjajakan produk-produk yang berkaitan dengan atau bercirikan budaya, dan seterusnya. Pengembangan KWU diharapkan dapat mengarahkan Sumatera Utara menjadi lebih focus, namun tetap memberikan fleksibilitas kelenturan untuk potensi-potensi lain sehingga tetap mewadahi kekayaan alam dan social budaya Sumatera Utara. Pengembangan KWU juga ditujukan untuk mengakomodasi isu-isu strategis dalam pengembangan Kepariwisataan Sumatera Utara. Secara umum indikasi program pengembangan pariwisata untuk keseluruhan KWU di provinsi Sumatera Utara disajikan pada Tabel VI.1.
Sementara jenis
kegiatan untuk 5 Tahun tahap pertama dari masing-masing KWU di provinsi Sumatera Utara disajikan pada Tabel VI.2 sampai dengan Tabel VI.11.
238 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Tabel VI.1
INDIKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA UNGGULAN (KWU) PROVINSI SUMATERA UTARA Waktu Pelaksanaan
No
Arahan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 1
Kawasan/Objek Pengembangan KWU
Perencanaan (Non-fisik)
Pengembangan infrastruktur (Fisik), meliputi; (1) Objek utama; (2) sarana & prasarana (3) fasilitas wisata
239 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
Penyusunan Master Plan KWU*) & Master Plan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Penyusunan Site Plan KWU & Site Plan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Penyusunan studi potensi wisata minat khusus Pembuatan database & pencetakan buku profil wisata Pembangunan Pusat Informasi pariwisata terkait Objek unggulan dan Kawasan Wisata Strategis di masingmasing KWU (TIC/Tourist Information Centre) Pengembangan dan penataan Objek wisata unggulan Penataan sarana prasarana Objek utama Penataan fasilitas wisata Objek utama
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 - 2022 Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun, BKSDA, PHKA
APBN, APBD
Disbudpar, DKP, Dishutbun, BKSDA, PHKA
APBN, APBD
Disbudpar, DKP
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, DKP, Dishub, Dishutbun, BKSDA, PHKA Disbudpar, DKP, PU
APBD
Disbudpar
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan
No
Arahan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Pengembangan infrastruktur (akses) jalan di dalam KWU Pemeliharaan dan pelestarian Objek wisata
2
Komponen Penunjang
Perencanaan(non fisik) bagi Objek wisata penunjang KWU sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi (KSPP)
Infrastruktur
240 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Penyusunan Master Plan KSPP seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Penyusunan Site Plan KSPP & Site Plan KSPP seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Pengembangan dan peningkatan kualitas jalan, air bersih, telekomunikasi, listrik, serta fasilitas transportasi khusus wisatawan Penataan & peningkatan kualitas jalan antar Objek wisata (KWU dan KSPP)
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 - 2022 Disbudpar, Dinas PU, Dishub
APBD
Disbudpar, DKP, Dishut, Disbun, BKSDA, PHKA, Swasta, Masyarakat Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Dinas PU, Dinas Investasi, PLN, Dishub, BPN, Swasta
APBN, APBD
Dishub, Dinas PU, BPN
APBN, APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan
No
Arahan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Penyediaan fasilitas pendukung pariwisata di luar KWU
3
Manajemen Kawasan
Sumberdaya Manusia (SDM) - Administratur - Aspek Teknis
Aktivitas (kegiatan)
241 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 - 2022
Pengembangan dan penataan akomodasi yang mencerminkan budaya masyarakat (fasilitas penginapan, toko souvenir, money changer, ATM, pusat kebugaran, dll.) Sumatera Utara. Penataan dan pengembangan tempat makan/restoran khas budaya Sumatera Utara Pemeliharaan dan pelestarian Objek wisata Pelatihan teknis pariwisata (aparatur & masyarakat Penyuluhan (masyarakat sekitar KWU & KSPP) Pemutakhiran data dan informasi terkait pariwisata (Update website, web hosting, dll) Peningkatan sumberday a aparatur & masyarakat lokal pariwisata Promosi pariwisata KWU dan KSPP Dalam & Luar Negeri
Dishub, Dinas Koperindag, Perbankan, DKP, Swasta
APBN, APBD
DKP, Koperindag, Swasta
APBD
Disbudpar, DKP, Dishutbun Disbudpar, Dinas Pendidikan Disbudpar, Dinas Pendidikan Disbudpar, Swata
APBN, APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
Disbudpar, DKP, BKSDA, Dishutbun, Dinas Pertanian
APBN, APBD
Sosialisasi Penyuluhan (Masyarakat sekitar KWU dan KSPP)
Disbudpar, DKP, Dinas Pendidikan
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBD APBD APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan
No
Arahan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
4
Investasi / Kerjasama / Koordinasi / Kebijakan
242 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
Pengembangan Kawasan Terkait Instansi/Lembaga Lain
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 - 2022
Sosialisasi peraturan daerah dan peraturan lainnya yang terkait kepariwisatan Melakukan monitoring berkala Sarana dan Prasarana pariwisata untuk pemutakhiran data Partisipasi pada event (pameran, dll) Wisata Lokal dan Nasional Pembinaan dan pengawasan SDM pariwisata
Disbudpar
APBD
Disbudpar, DKP, PU, Dishub
APBD
Disbudpar, DKP
APBD
Disbudpar
APBN, APBD
Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga pusat dan daerah terkait sektor pariwisata Rapat Koordinasi antar pemangku kepentingan pariwisata (Asosisasi Duta Wisata Indonesia/Biro Travel dan wisata) Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga pusat dan daerah terkait sektor lain Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga pusat dan daerah terkait bidang investasi
Disbudpar, DKP
APBD
Disbudpar, Swasta
APBD
Disbudpar, Bappeda
APBD
Disbudpar, BKPMD, Bappeda
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan
No
Arahan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
5
Pemasaran
243 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
Strategi Pemasaran
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
Evaluasi kebijakan pemerintah daerah terkait pariwisata Kajian Khusus tentang strategi pengembangan pemasaran dengan sasaran wisatawan mancanegara Strategi pengembangan masyarakat Sumatera Utara khususnya sekitar KWU dan umumnya sekitar KSPP dalam rangka Program Gerakan Masyarakat Sadar Wisata Provinsi Sumatera Utara
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 - 2022 Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBN,APBD
Disbudpar
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
6.3.1
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Kota Medan
Kawasan Kota Medan memiliki berbagai sarana dan prasarana serta fasilitas yang cukup lengkap dan memadai dibandingkan dengan KWU di daerah lainnya. Kondisi Objek wisata yang satu dan yang lainnya pun saling berdekatan berada di pusat kota, sehingga dapat dipastikan kunjungan maupun Perjalananan wisata menjadi tidak monoton, pengalaman wisatawan yang berkunjung menjadi beragam karena banyak tempat-tempat yang menarik yang bisa dilihat dengan mudah. Oleh karena itu KWU Kota Medan sangat sesuai menjadi kawasan wisata perkotaan dan budaya. Jika dilihat dari potensi yang dimiliki KWU Kota Medan, tema utama pengembangan produk wisatanya adalah Wisata Perkotaan dan Budaya/Sejarah, dengan saling berkaitan antara kegiatan belanja dan kuliner serta kegiatan budaya dan seni. Daya tarik wisata unggulan yang mendukung tema utama kawasan ini diantaranya adalah wisata belanja, dan kuliner, bangunan-bangunan bersejarah dan museum. Pasar wisatawan utama khususnya saat ini adalah wisatawan mancanegara dari Malaysia dan juga wisatawan nusantara dari berbagai provinsi lainnya. Pengembangan selanjutnya adalah menjaring pasar wisatawan mancanegara lebih banyak lagi dengan memanfaatkan prasarana Bandara Internasional Kuala Namu yang akan segera beroperasi. Wisatawan nusantara untuk tujuan rekreasi, belanja dan bisnis saat ini menjadi sasaran utama pasar wisatawan kawasan Kota Medan. Strategi pengembangan dan tahapan kegiatan/program di KWU Kota Medan dapat dilihat pada Tabel VI.2
244 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Tabel VI.2
Arahan Kegiatan Program Pengembangan Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Kota Medan di Provinsi Sumatera Utara Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 1
Arahan Pengembangan Perencanaan Non Fisik
Master Plan KWU & Master Plan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Site Plan KWU & Site Plan KSPP seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
Rencana Studi Database Objek Wisata 2
Arahan Pengembangan Produk Wisata (Fisik)
245 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
Pengembangan Wisata Budaya/Sejarah
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Pembuatan/penyusuna n atau revisi Master Plan KWU Kota Medan Pembuatan/penyusuna n Master Plan KSPP Kota Medan Pembuatan/penyusuna n atau revisi Master Plan KWU Kota Medan Pembuatan/penyusuna n Master Plan KSPP Kota Medan Penyusunan studi potensi wisata Pembuatan dan pencetakan buku profil wisata (KWU dan KSPP) Pengembangan dan Renovasi Istana Maimun Pemeliharaan Mesjid Raya dan Kediaman Chong A Fie Pengembangan dan Renovasi Museum Daerah Kota Medan
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun
APBN,APBD
Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun
APBN,APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, DKP, PU
APBD
Disbudpar, DKP
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Tata Kota Disbudpar, Dinas Tata Kota
APBD
Disbudpar, Dinas Tata Kota
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Pengembangan Wisata Kota/Minat Khusus
Peningkatan Fasilitas Kepariwisataan
Peningkatan Sarana Wisata
Peningkatan Promosi dan Kerjasama
246 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Pengembangan dan pembenahan Wisata Kuliner sekitar kawasan Kota Tua Kesawan Pengembangan dan pembenahan Wisata Kuliner Merdeka Walk Pembenahan /pembangunan Water Park Pembangunan Pusat Informasi pariwisata terkait Objek unggulan dan Kawasan Wisata Strategis di masingmasing KWU serta 9 KWU lainnya (TIC/Tourism Information Center) Pembenahan sarana dan prasarana di pusatpusat perbelanjaan Peningkatan kualitas angkutan Peningkatan kuantitas bus wisata Penataan dan pengembangan tempat makan/restoran khas budaya Sumatera Utara atau Medan Pembentukan paket wisata bersama
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Dinas Perindustrian, Dinas Tata Kota, Disbudpar
APBD
Dinas Perindustrian, Dinas Tata Kota, Disbudpar Swasta, Dinas Tata Kota
APBD
Disbudpar
APBD
Koperindag, Dinas Tata Kota
APBD
Dishub, Dinas PU
APBD
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait Koperindag, Dinas Tata Kota
APBN, APBD
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Investasi
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
3
Arahan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
Mengadakan Pelatihan dan Pembinaan di Bidang Pariwisata
2013
2014
2015
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022
Kerjasama pemasaran dengan mitra Provinsi Sumatera Utara Pameran dan promosi bersama Pelatihan aparatur teknis pariwisata Penyuluhan /sosialisasi kepada masyarakat sekitar KWU dan KSPP Pembinaan dan pengawasan SDM pariwisata Pelatihan bagi staff dan karyawan perhotelan
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Pembinaan bagi pengerajin souvenir
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Koperas dan UKM, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Pendidikan dan pelatihan bagi pramuwisata Kursus-kursus yang berkaitan dengan bidang pariwisata Pendidikan & Pelatihan bagi tenaga penunjang kegiatan pariwisata/pelatihan untuk guide pariwisata
247 |
Tahap II
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBD APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Penyediaan Sarana Pendidikan di Bidang Pariwisata
2013
2014
2015
Pelatihan bagi karyawan/tenaga kerja profesional Kepariwisataan Pembinaan & klasifikasi usaha pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat SMU di bidang pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat perguruan tinggi di bidang pariwisata Pengadaan tempat pelatihan/pendidikan guide pariwisata Pengembangan tempat kursus bahasa asing Pengadaan tempat kursus kerajinan tangan
Pengadaan tempat kursus masak (khas budaya Sumatera Utara)
248 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta
APBN, APBD
Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, Swasta Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
APBN, APBD
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Memberikan Pengarahan (sosialisasi) kepada masyarakat terkait Kepariwisataan
Promosi Budaya & Pariwisata kepada Masyrakat Sumatera Utara
4
Arahan Pengembangan Pasar dan Pemasaran
249 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
Peningkatan Target Jumlah Wisatawan Mancanegara
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Sosialisasi Penyuluhan kepada masyarakat sekitar KWU & KSPP Sosialisasi Peraturan Daerah dan peraturan lainnya terkait usaha Kepariwisataan Pemberian bimbingan dalam rangka peningkatan, penataan Objek wisata, dan lingkungannya (KWU & KSPP) Memelihara dan menggali budaya masyarakat melalui penyelenggaraan upacara adat & kesenian secara teratur (KWU & KSPP) Study Tour Objek wisata (KWU & KSPP) Menerapkan mata pelajaran sejarah dan budaya Sumatera Utara pada kurikulum sekolah Updated informasi terkini pariwisata Sumatera Utara ke media cetak secara intensif
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Tata Kota
APBD
Dinas Pendidikan
APBD
Dinas Pendidikan
APBD
Dinas Pendidikan
APBD
Disbudpar
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
2015
Mengundang para wartawan lokal dan luar negeri untuk berwisata ke Objek wisata terutama KWU (Funtrip) Mempublikasikan pariwisata melalui media elektronik, siaran dalam dan luar negeri Penentuan standar harga tiket masuk khusus wisman Penentuan standar harga penginapan yang disesuaikan target pasar khusus wisman Menentukan harga Kepariwisataan Kajian khusus tentang strategi pengembangan pemasaran bagi wisatawan mancanegara
250 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas terkait
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah Disbudpar, Swata
APBD APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
5
Arahan Pengembangan Transportasi & Infrastruktur
Pengembangan Bandar Udara
Pengembangan Jaringan Jalan dan Pengembangan Jalur Jalan Regional
Pengembangan Terminal Angkutan Jalan Raya
251 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Strategi pengembangan masyarakat Sumatera Utara khususnya di sekitar KWU dan umumnya sekitar KSPP dalam rangka Program Masyarakat Sadar Wisata Sumatera Utara Peningkatan pelayanan Bandar Udara Polonia (Kuala Namu nantinya setelah beroperasi) Pembagian beban arus yang melintas pada jalan lintas barat dan timur Perbaikan ruas jalan yang membentang sejajar untuk menghubungkan bagian Utara provinsi ke bagian Selatan ( lintas provinsi) Perbaikan ruas jalan menuju KWU Pengembangan terminal tipe A Amplas di Kota Medan Pengembangan terminal tipe B Pinang Baris di Kota Medan
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
Dinas Perhubungan
APBD
Dinas Perhubungan, Dinas PU
APBD
Dinas Perhubungan, Dinas PU
APBD
Dinas Perhubungan, Dinas PU Dinas Perhubungan
APBD
Dinas Perhubungan
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Pengembangan Sistem Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan
252 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Pelabuhan penyeberangan lokal yang berfungsi sebagai penghubung antara daratan dengan pulaupulau terluar Pengembangan Kawasan Pelabuhan Terpadu yang berfungsi sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, menaikkan dan menurunkan penumpang, bongkar muat barang, fasilitas keselamatan pelayaran, kegiatan penunjang pelabuhan dan antar moda transportasi Pengembangan pelabuhan penyeberangan lainnya yang berfungsi untuk menunjang perkembangan aktivitas ekonomi wilayah regional dengan pelayanan mobilitas orang dan barang serta kebutuhan perikanan dan pariwisata
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Dinas PU, Dinas Perhunbungan
APBN, APBD
Dinas PU, Dinas Perhunbungan
APBN, APBD
Dinas PU, Dinas Perhunbungan
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Pengembangan Sistem Jaringan Kelistrikan
Pengembangan prasarana Telekomunikasi Pengembangan Prasarana Air 6
Arah Pengembangan Kelembagaan
253 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
Kerjasama antar Lembaga Pemerintahan Lintas Sektor
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Pengembangan jaringan pembangkit tenaga listrik bersumber dari energi non terbarukan Kota Medan Pengembangan listrik transmisi dilakukan melalui peningkatan jaringan Gardu Induk Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi khususnya ke KWU Pengembangan Reservoir air PDAM Tirtanadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BKSDA, PHKA, DKP dalam hal penyusunan Master Plan serta pengembangan program pariwisata
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 PLN
APBN, APBD
PLN
APBN, APBD
Telkom, Swasta
APBN, APBD
Dinas Pengairan, PDAM
APBN, APBD
Disbudpar, Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
254 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dalam hal pengembangan kurikulum sejarah dan budaya serta pengenalan ObjekObjek wisata (KWU&KSPP) di Sumatera Utara
Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dalam rangka penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur Pengembalian fungsi hutan lindung yang telah menurun kualitasnya di wilayah Sumatera Utara Pengembangan kawasan pemukiman berkepadatan tinggi ke daerah yang masih renggang
Disbudpar, Dinas PU
APBN, APBD
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
Dinas Kependudukan, Dinas terkait
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
2015
Pengembangan kawasan olahraga terpadu dilengkapi dengan sarana prasarana berstandar Nasional
255 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
2018 – 2022 Dinas Pemuda dan Olah Raga, Dinas terkait
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Sumber Dana
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
6.3.2
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Langkat
Kawasan Kabupaten Langkat memiliki keindahan hutan yang mempesona. Objek wisata Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan hutan yang menjadi paru-paru dunia ini selain menyimpan keindahan flora yang tumbuh di dalamnya juga menyimpan beragam fauna-fauna langka yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Orang utan dilindungi di kawasan Bukit Lawang sedangkan gajah lebih banyak di temukan di tempat konservasinya yaitu Tangkahan, yang mana juga menyediakan wisata safari gajah yang membawa wisatawan berkeliling hutan dengan gajah, dan kini menjadi satu-satunya di Asia menjadi penyedia wisata safari gajah. Melihat dari objek wisata yang terdapat di Kabupaten Langkat, maka tema yang dapat digunakan untuk mengembangkan sektor wisatanya adalah Wisata Alam “Jungle Adventure” yang juga mengajarkan bagaimana mencintai alam dan menjaga alam dengan ikut masuk ke dalam hutan. Pengembangan selanjutnya adalah memperbaiki jalur lintas untuk mencapai TNGL ini, mengingat aksesibilitas untuk mencapai Objek ini belum dapat dikatakan “baik” yang tentu saja juga dapat mempengaruhi minat wisatawan untuk mengunjungi daerah tersebut. Strategi pengembangan dan tahapan kegiatan/program di KWU Kabupaten Langkat dapat dilihat dari Table VI.3.
256 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Tabel VI.3
Arahan Kegiatan Program Pengembangan Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Kabupaten Langkat di Provinsi Sumatera Utara Waktu Pelaksanaan
No
Arahan Pengembangan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 1
Arahan Pengembangan Perencanaan Non Fisik
Master Plan KWU & Master Plan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
Site Plan KWU & Site Plan KSPP seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
Rencana Studi Database Objek Wisata 2
Arahan Pengembangan Produk Wisata (Fisik)
257 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Pengembangan Wisata Alam
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
Pembuatan/penyusuna n atau revisi Master Plan KWU Kabupaten Langkat Pembuatan/penyusuna n Master Plan KSPP Kabupaten Langkat Pembuatan/penyusuna n SitePlan KWU Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Pembuatan/penyusuna n Master Plan KSPP Kabupaten Langkat Penyusunan studi potensi wisata Pembuatan dan pencetakan buku profil wisata (KWU dan KSPP) Peningkatan kualitas sarana konservasi orangutan, Bukit Lawang Ekowisata konservasi gajah, Tangkahan
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun, Dinas terkait Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA Disbudpar
APBN, APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA, Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, PHKA
APBD
Disbudpar, PHKA
APBD
APBN, APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan
No
Arahan Pengembangan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Pemeliharaan Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Pengembangan Wisata Minat Khusus
Pengembangan wisata jungle track
Peningkatan kualitas wisata hutan dengan gajah Peningkatan kualitas wisata bersama orangutan Peningkatan Fasilitas Kepariwisataan
Peningkatan Sarana Wisata
258 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Pembangunan Pusat Informasi pariwisata terkait Objek unggulan dan Kawasan Wisata Strategis di masingmasing KWU serta 9 KWU lainnya (TIC/Tourism Information Center) Penyediaan/pengemba ngan fasilitas pemantauan Satwa Liar Peningkatan kualitas angkutan
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA, Masyarakat sekitar Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA, Masyarakat sekitar
APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA, Instansi terkait Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA, Instansi terkait Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA Dishub, Dinas PU
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan
No
Arahan Pengembangan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Peningkatan Promosi dan Kerjasama
3
Arahan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
Mengadakan Pelatihan dan Pembinaan di Bidang Pariwisata
2013
2014
Peningkatan kuantitas bus wisata Penataan dan Pengembangan tempat makan/restoran khas budaya Sumatera Utara Pembentukan paket wisata bersama Kerjasama pemasaran dengan mitra Provinsi Sumatera Utara Pameran dan Promosi bersama Pelatihan aparatur teknis pariwisata Penyuluhan /sosialisasi kepada masyarakat sekitar KWU dan KSPP Pembinaan dan pengawasan SDM pariwisata Pelatihan bagi staff dan karyawan perhotelan Pembinaan bagi pengerajin souvenir
Pendidikan dan pelatihan bagi pramuwisata
259 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar, Swasta, Dinas terkait Koperindag, Dinas Tata Kota
APBN, APBD
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Koperasi dan UKM, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
APBD
APBD
APBD APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan
No
Arahan Pengembangan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Penyediaan Sarana Pendidikan di Bidang Pariwisata
260 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
Kursus-kursus yang berkaitan dengan bidang pariwisata Pendidikan & Pelatihan bagi tenaga penunjang kegiatan pariwisata/pelatihan guide pariwisata Pelatihan bagi karyawan/tenaga kerja profesional Kepariwisataan Pembinaan & klasifikasi usaha pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat SMU di bidang pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat perguruan tinggi di bidang pariwisata Pengadaan tempat pelatihan/pendidikan guide pariwisata Pengembangan tempat kursus bahasa asing Pengadaan tempat kursus kerajinan tangan
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta
APBN, APBD
Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, Swasta
APBD
APBN, APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan
No
Arahan Pengembangan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Memberikan Pengarahan (sosialisasi) kepada masyarakat terkait Kepariwisataan
4
Arahan Pengembangan Pasar dan Pemasaran
261 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Peningkatan Target Jumlah Wisatawan Mancanegara
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
Pengadaan tempat kursus masak (khas budaya Sumatera Utara) Sosialisasi Penyuluhan kepada masyarakat sekitar KWU & KSPP Sosialisasi Peraturan Daerah dan peraturan lainnya terkait usaha Kepariwisataan Pemberian bimbingan dalam rangka peningkatan, penataan Objek wisata, dan lingkungannya (KWU & KSPP) Memelihara dan menggali budaya masyarakat melalui penyelenggaraan upacara adat & kesenian secara teratur (KWU & KSPP) Updated informasi terkini pariwisata Sumatera Utara ke media cetak secara intensif
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Tata Kota
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, masyarakat setempat
APBD
Disbudpar
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan
No
Arahan Pengembangan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Mengundang para wartawan lokal dan luar negeri untuk berwisata ke Objek wisata terutama KWU (Funtrip) Mempublikasikan pariwisata melalui media elektronik, siaran dalam dan luar negeri Penentuan standar harga tiket masuk khusus wisman Penentuan standar harga penginapan yang disesuaikan target pasar khusus wisman Menentukan harga Kepariwisataan Kajian khusus tentang strategi pengembangan pemasaran bagi wisatawan mancanegara Strategi pengembangan masyarakat Sumatera Utara khususnya di sekitar KWU dan umumnya sekitar KSPP dalam rangka Program
262 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas terkait
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah Disbudpar, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan
No
Arahan Pengembangan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
5
Arahan Pengembangan Transportasi & Infrastruktur
Pengembangan Jaringan Jalan dan Pengembangan Jalur Jalan Regional
Pengembangan Terminal Angkutan Jalan Raya Pengembangan Sistem Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan
Pengembangan Sistem Jaringan Kelistrikan
263 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
Masyarakat Sadar Wisata Sumatera Utara Perbaikan dan pelebaran ruas jalan yang membentang sejajar untuk menghubungkan bagian Utara provinsi ke bagian Selatan (lintas provinsi) Perbaikan ruas jalan menuju KWU/TNGL Pembuatan/ Pengembangan terminal di Kota Stabat Pelabuhan penyeberangan lainnya yang berfungsi sebagai penunjang perkembangan aktivitas ekonomi wilayah regional dengan pelayanan mobilitas orang dan barang serta kebutuhan perikanan dan pariwisata Pengembangan jaringan pembangkit tenaga listrik bersumber dari energi non terbarukan
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022
Dinas Perhubungan
APBD
Dinas Perhubungan, Dinas PU Dinas Perhubungan
APBD
Dinas PU, Dinas Perhunbungan
APBN, APBD
PLN
APBN, APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan
No
Arahan Pengembangan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Pengembangan prasarana Telekomunikasi Pengembangan Prasarana Air 6
Arah Pengembangan Kelembagaan
264 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Kerjasama antar Lembaga Pemerintahan Lintas Sektor
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
Pengembangan listrik transmisi dilakukan melalui peningkatan jaringan Gardu Induk Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi khususnya ke KWU Pengembangan Reservoir air ke lokasi objek wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BKSDA, PHKA, DKP dalam hal penyusunan Master Plan serta pengembangan program pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dalam hal penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur Pengembalian fungsi hutan lindung yang telah menurun kualitasnya di wilayah Sumatera Utara
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 PLN
APBN, APBD
Telkom, Swasta
APBN, APBD
Dinas Pengairan, PDAM
APBN, APBD
Disbudpar, Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP
APBN, APBD
Disbudpar, Dinas Pekerjaan Umum, Dishub
APBN, APBD
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan
No
Arahan Pengembangan
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis di wilayah Kabupaten Langkat Penataan kawasan rawan kebakaran hutan di Kabupaten Langkat Penataan kawasan rawan bencana banjir di Kabupaten Langkat
265 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
6.3.3
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Deli Serdang
Kawasan Kabupaten Deli Serdang merupakan pintu masuk ke kota medan melalui jalur darat. Kawasan ini memiki Objek wisata air terjun dwi warna yang menyediakan panorama eksotis bagi peminat wisata alam, birunya air di bawah air terjun sungguh menarik minat untuk mencoba berenang. Selain itu juga ada wahana bermain Hill Park yang tak kalah dengan Dufan yang Jakarta, yang memiliki tiga tema besar yakni Lost City, Toon Town, dan Heritage. Hill Park ini sendiri diklaim sebagai wahana bermain terbesar di Pulau Sumatera. Jika dilihat dari potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Deli Serdang , maka tema yang digunakan untuk pengembangan wisata di daerah ini adalah Wisata Alam dan Minat Khusus. Aksesibilitas darat menuju objek wisata ini sudah tergolong baik. Kabupaten ini memiliki bandar udara yang sedang dalam tahap pembangunan yakni Bandara Kuala Namu, yang akan menjadi bandara utama di Provinsi Sumatera Utara, memindahkan fungsi bandara utama sebelumnya yang ada di Kota Medan yakni Bandara Polonia. Bandara ini juga akan menjadi bandara terbesar di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta yang nantinya sebagai jalur transit Internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya. Selesainya pembangunan Bandara Kuala Namu ini tentu mendorong dan mempercepat masuknya wisatawan luar daerah ke Kabupaten Deli Serdang. Strategi pengembangan dan tahapan kegiatan/program di KWU Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat dari Tabel VI.4.
266 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Tabel VI.4
Arahan Kegiatan Program Pengembangan Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Kabupaten Deli Serdang di Provinsi Sumatera Utara Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 1
Arahan Pengembangan Perencanaan Non Fisik
Master Plan KWU & Master Plan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
Site Plan KWU & Site Plan KSPP seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
2
Arahan Pengembangan Produk Wisata (Fisik)
267 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Pembuatan/penyusunan atau revisi Master Plan KWU Kabupaten Deli Serdang Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Deli Serdang Pembuatan/penyusunan SitePlan KWU Kawasan Hutan Sibolangit Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Deli Serdang
2014
2015
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun, Dinas terkait Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA Disbudpar
APBN,APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA,
APBD
APBN,APBD
APBD
Rencana Studi
Penyusunan studi potensi wisata
Disbudpar
APBD
Database Objek Wisata
Pembuatan dan pencetakan buku profil wisata (KWU dan KSPP)
Disbudpar
APBD
Pengembangan Wisata Alam
Pemeliharaan Kawasan Air Terjun Dwi Warna, Sibolangit
Disbudpar, PHKA
APBD
Pemeliharaan Kawasan Hutan Sibolangit
Disbudpar, PHKA
APBD
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
2013
Tahap II
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Pengembangan Wisata Kota/Minat Khusus
Peningkatan Fasilitas Kepariwisataan
Peningkatan Wisata
Sarana
Peningkatan Promosi dan Kerjasama
268 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022
Pengembangan dan Penataan wisata jungle track di Hutan Sibolangit (Rute ke Air Terjun Dwi Warna) Pengembangan dan Peningkatan kualitas wahana bermain Hill Park, Sibolangit Pembangunan Pusat Informasi pariwisata terkait Objek unggulan dan Kawasan Wisata Strategis di masing-masing KWU serta 9 KWU lainnya (TIC/Tourism Information Center) Peningkatan kualitas angkutan
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA, Masyarakat sekitar Swasta (Investor), Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Dishub, Dinas PU
APBD
Peningkatan kuantitas bus wisata
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBN, APBD
Penataan dan Pengembangan tempat makan/restoran khas budaya Sumatera Utara Pembentukan paket wisata bersama
Koperindag, Dinas Tata Kota
APBD
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Investasi
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
3
Arahan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
Mengadakan Pelatihan dan Pembinaan di Bidang Pariwisata
2013
I n d u k
P e n g e m b a n g a n U t a r a
2018 – 2022
Pameran dan promosi bersama
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pelatihan aparatur teknis pariwisata
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Koperas dan UKM, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Penyuluhan /sosialisasi kepada masyarakat sekitar KWU dan KSPP Pembinaan dan pengawasan SDM pariwisata Pelatihan bagi staff dan karyawan perhotelan
S u m a t e r a
2017
APBD
Kursus-kursus yang berkaitan dengan bidang pariwisata
R e n c a n a
2016
Sumber Dana
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
Pendidikan dan pelatihan bagi pramuwisata
P r o v i n s i
2015
Pelaksana
Kerjasama pemasaran dengan mitra Provinsi Sumatera Utara
Pembinaan bagi pengerajin souvenir
269 |
2014
Tahap II
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
Pendidikan & Pelatihan bagi tenaga penunjang kegiatan pariwisata/pelatihan untuk guide pariwisata Pelatihan bagi karyawan/tenaga kerja profesional Kepariwisataan Pembinaan & klasifikasi usaha pariwisata Penyediaan Sarana Pendidikan di Bidang Pariwisata
Pengembangan sekolah kejuruan setingkat SMU di bidang pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat perguruan tinggi di bidang pariwisata Pengadaan tempat pelatihan/pendidikan guide pariwisata Pengembangan tempat kursus bahasa asing
270 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
Pengadaan tempat kursus kerajinan tangan
Memberikan Pengarahan (sosialisasi) kepada masyarakat terkait Kepariwisataan
271 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Pengadaan tempat kursus masak (khas budaya Sumatera Utara) Sosialisasi Penyuluhan kepada masyarakat sekitar KWU & KSPP Sosialisasi Peraturan Daerah dan peraturan lainnya terkait usaha Kepariwisataan Pemberian bimbingan dalam rangka peningkatan, penataan Objek wisata, dan lingkungannya (KWU & KSPP) Memelihara dan menggali budaya masyarakat melalui penyelenggaraan upacara adat & kesenian secara teratur (KWU & KSPP)
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, Swasta Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Tata Kota
APBD
Dinas Pendidikan
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 4
Arahan Pengembangan Pasar dan Pemasaran
Peningkatan Target Jumlah Wisatawan Mancanegara
2013
Updated informasi terkini pariwisata Sumatera Utara ke media cetak secara intensif Mengundang para wartawan lokal dan luar negeri untuk berwisata ke Objek wisata terutama KWU (Funtrip) Mempublikasikan pariwisata melalui media elektronik, siaran dalam dan luar negeri Penentuan standar harga tiket masuk khusus wisman Penentuan standar harga penginapan yang disesuaikan target pasar khusus wisman Menentukan harga Kepariwisataan Kajian khusus tentang strategi pengembangan pemasaran bagi wisatawan mancanegara
272 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas terkait
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah Disbudpar, Swata
APBD APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
5
Arahan Pengembangan Transportasi & Infrastruktur
Pengembangan Jaringan Jalan dan Pengembangan Jalur Jalan Regional
Pengembangan Sistem Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan
Pengembangan Sistem Jaringan Kelistrikan
273 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
Strategi pengembangan masyarakat Sumatera Utara khususnya di sekitar KWU dan umumnya sekitar KSPP dalam rangka Program Masyarakat Sadar Wisata Sumatera Utara Perbaikan dan pelebaran ruas jalan yang membentang sejajar untuk menghubungkan bagian Utara provinsi ke bagian Selatan ( lintas provinsi) Perbaikan ruas jalan menuju KWU Pelabuhan penyeberangan lainnya yang berfungsi sebagai penunjang perkembangan aktivitas ekonomi wilayah regional dengan pelayanan mobilitas orang dan barang serta kebutuhan perikanan dan pariwisata Pengembangan jaringan pembangkit tenaga listrik bersumber dari energi non terbarukan Pengembangan listrik transmisi dilakukan melalui peningkatan jaringan Gardu Induk
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
Dinas Perhubungan
APBD
Dinas Perhubungan, Dinas PU Dinas PU, Dinas Perhunbungan
APBD
PLN
APBN, APBD
PLN
APBN, APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
6
Pengembangan prasarana Telekomunikasi Pengembangan Prasarana Air Kerjasamaa ntar Lembaga Pemerintahan Lintas Sektor
Arah Pengembangan Kelembagaan
274 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022
Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi khususnya ke KWU Pengembangan Reservoir air Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BKSDA, PHKA, DKP dalam hal penyusunan Master Plan serta pengembangan program pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dalam hal penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur
Telkom, Swasta
APBN, APBD
Dinas Pengairan, PDAM Disbudpar, Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP
APBN, APBD
Disbudpar, Dinas Pekerjaan Umum, Dishub
APBN, APBD
Pengembalian fungsi hutan lindung yang telah menurun kualitasnya di wilayah Sumatera Utara Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis di wilayah kabupaten Deli Serdang Penataan kawasan rawan kebakaran hutan di Kabupaten Deli Serdang
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
Penataan kawasan rawan bencana banjir di Kabupaten Deli Serdang
275 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018 – 2022 Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
6.3.4
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Karo
Kawasan Kabupaten Karo memilik banyak kawasan wisata alam seperti Taman Hutan Raya (TAHURA), Danau Lau Kawar, Pemandian Air Panas Lau Debuk-debuk, Gunung Sinabung, Gunung Sibayak, Air terjun Sipiso-piso, Semalem resort, dan tempat wisata belanja di daerah Berastagi. Kawasan ini juga memiliki wisata budaya yakni Kampung Lingga. Kondisi Objek wisatanya saling berdekatan sehingga memudahkan wisatawan untuk berkunjung dari satu Objek ke Objek lain dan menjadikan Perjalananan wisatawan tidak membosankan. Melihat potensi wisata yang terdapat di Kabupaten Karo ini, pengembangan produk wisatanya sesuai dengan tema Objek wisatanya adalah Agro Wisata Alam, yang juga di dukung dengan wisata belanja yang membuat wisatawan bisa membawa souvenir, buahbuahan segar atau sayuran yang langsung di petik di daerah Karo. Daya tarik Agro Wisata Alam di Kabupaten Karo merupakan daya tarik wisata terbesar di Provinsi Sumatera Utara, mengingat juga berada dalam jajaran pegunungan Bukit Barisan dan tidak terlepas juga dari banyaknya objek wisata alam, pegunungan yang menyajikan pemandangan yang indah bagi wisatawan. Strategi pengembangan dan tahapan kegiatan/program di KWU Kabupaten Karo dapat dilihat dari Tabel VI.5.
276 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel VI.5 Arahan Kegiatan Program Pengembangan Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Kabupaten Karo di Provinsi Sumatera Utara Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 1
Arahan Pengembangan Perencanaan Non Fisik
Master Plan KWU & Master Plan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
Site Plan KWU & Site Plan KSPP seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
2
Arahan Pengembangan Produk Wisata (Fisik)
277 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
2014
Pembuatan/penyusunan atau revisi Master Plan KWU Kabupaten Karo Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Karo Pembuatan/penyusunan SitePlan KWU Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Karo
2015
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun, Dinas terkait Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA Disbudpar
APBN, APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA,
APBD
APBN, APBD
APBD
Rencana Studi
Penyusunan studi potensi wisata
Disbudpar
APBD
Database Objek Wisata
Pembuatan dan pencetakan buku profil wisata (KWU dan KSPP)
Disbudpar
APBD
Pengembangan Wisata Alam
Penataan Kota Wisata Berastagi
Dinas Tata Kota, Disbudpar, Dishub
APBD
Penataan Pengembanga n Bukit Gundaling
Dinas Tata Kota, Disbudpar,
APBD
Pemeliharaan dan pengembangan Simalem Resort
Swasta (Investor)
Investasi
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
2013
Tahap II
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Pemeliharaan dan Pengembangan Kawasan Gunung Sinabung dan Sekitarnya Pemeliharaan dan Pengembangan Danau Lau Kawar Penataan dan Pengembangan Pemandian Air Panas Lau Sidebuk-debuk Pemeliharaan dan Pengembangan Kawasan Gunung Sinabung dan Sekitarnya Pemeliharaan dan Pengembangan Kawasan Air Terjun Sipiso-piso Pengembangan Wisata Minat Khusus
Pengembangan wisata pendakian ke Gunung Sinabung dan Sibayak Meningkatkan kegiatan Agro Wisata di Berastagi
Pengembangan Wisata Budaya
278 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Menghidupkan dan memelihara Wisata Budaya Kampung Lingga
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA, Masyarakat sekitar Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA, Masyarakat sekitar Dinas Tata Kota, Disbudpar, Swasta, Masyarakat sekitar
APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA, Masyarakat sekitar Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA, Masyarakat sekitar Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA, Masyarakat sekitar Swasta (Investor), Disbudpar
APBD
Disbudpar, Masyarakat sekitar
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD, Investasi
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Peningkatan Fasilitas Kepariwisataan
Peningkatan Sarana Wisata
Peningkatan Promosi dan Kerjasama
279 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pembangunan Pusat Informasi pariwisata terkait Objek unggulan dan Kawasan Wisata Strategis di masing-masing KWU serta 9 KWU lainnya (TIC/Tourism Information Center) Pembangunan Balai Informasi di area pendakian Gunung Sinabung dan Sibayak Peningkatan kualitas angkutan
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA dan Dinas terkait Dishub, Dinas PU
APBD
Peningkatan kuantitas bus wisata
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBN, APBD
Penataan dan Pengembangan tempat makan/restoran khas budaya Sumatera Utara Pembentukan paket wisata bersama
Koperindag, Dinas Tata Kota
APBD
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Kerjasama pemasaran dengan mitra Provinsi Sumatera Utara
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pameran dan Promosi bersama
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 3
Arahan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
Mengadakan Pelatihan dan Pembinaan di Bidang Pariwisata
2013
2014
Pelatihan aparatur teknis pariwisata Penyuluhan /sosialisasi kepada masyarakat sekitar KWU dan KSPP Pembinaan dan pengawasan SDM pariwisata Pelatihan bagi staff dan karyawan perhotelan Pembinaan bagi pengerajin souvenir
Pendidikan dan pelatihan bagi pramuwisata Kursus-kursus yang berkaitan dengan bidang pariwisata Pendidikan & Pelatihan bagi tenaga penunjang kegiatan pariwisata/pelatihan untuk guide pariwisata Pelatihan bagi karyawan/tenaga kerja profesional Kepariwisataan
280 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Koperas dan UKM, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Pembinaan & klasifikasi usaha pariwisata Penyediaan Sarana Pendidikan di Bidang Pariwisata
Pengembangan sekolah kejuruan setingkat SMU di bidang pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat perguruan tinggi di bidang pariwisata Pengadaan tempat pelatihan/pendidikan guide pariwisata Pengembangan tempat kursus bahasa asing
Pengadaan tempat kursus kerajinan tangan
Memberikan Pengarahan (sosialisasi) kepada masyarakat terkait Kepariwisataan
281 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Pengadaan tempat kursus masak (khas budaya Sumatera Utara) Sosialisasi Penyuluhan kepada masyarakat sekitar KWU & KSPP
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, Swasta Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar
APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
4
Arahan Pengembangan Pasar dan Pemasaran
282 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Peningkatan Target Jumlah Wisatawan Mancanegara
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
Sosialisasi Peraturan Daerah dan peraturan lainnya terkait usaha Kepariwisataan Pemberian bimbingan dalam rangka peningkatan, penataan Objek wisata, dan lingkungannya (KWU & KSPP) Memelihara dan menggali budaya masyarakat melalui penyelenggaraan upacara adat & kesenian secara teratur (KWU & KSPP) Updated informasi terkini pariwisata Sumatera Utara ke media cetak secara intensif Mengundang para wartawan lokal dan luar negeri untuk berwisata ke Objek wisata terutama KWU (Funtrip) Mempublikasikan pariwisata melalui media elektronik, siaran dalam dan luar negeri Penentuan standar harga tiket masuk khusus wisman
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Tata Kota
APBD
Dinas Pendidikan
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas terkait
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Penentuan standar harga penginapan yang disesuaikan target pasar khusus wisman Menentukan harga Kepariwisataan
5
Arahan Pengembangan Transportasi & Infrastruktur
Pengembangan Jaringan Jalan dan Pengembangan Jalur Jalan Regional
Pengembangan Sistem Jaringan Kelistrikan
283 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Kajian khusus tentang strategi pengembangan pemasaran bagi wisatawan mancanegara Strategi pengembangan masyarakat Sumatera Utara khususnya di sekitar KWU dan umumnya sekitar KSPP dalam rangka Program Masyarakat Sadar Wisata Sumatera Utara Perbaikan dan pelebaran ruas jalan yang membentang sejajar untuk menghubungkan bagian Utara provinsi ke bagian Selatan ( lintas provinsi) Perbaikan ruas jalan menuju KWU Pengembangan jaringan pembangkit tenaga listrik bersumber dari energi non terbarukan
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah Disbudpar, Swata
APBD
APBD APBN, APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
Dinas Perhubungan
APBD
Dinas Perhubungan, Dinas PU PLN
APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
6
Pengembangan prasarana Telekomunikasi Pengembangan Prasarana Air Kerjasama antar Lembaga Pemerintahan Lintas Sektor
Arah Pengembangan Kelembagaan
284 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
Pengembangan listrik transmisi dilakukan melalui peningkatan jaringan Gardu Induk Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi khususnya ke KWU Pengembangan Reservoir air Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BKSDA, PHKA, DKP dalam hal penyusunan Master Plan serta pengembangan program pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dalam hal penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur Pengembalian fungsi hutan lindung yang telah menurun kualitasnya di wilayah Sumatera Utara Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis di wilayah Kabupaten Karo
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 PLN
APBN, APBD
Telkom, Swasta
APBN, APBD
Dinas Pengairan, PDAM Disbudpar, Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP
APBN, APBD
Disbudpar, Dinas Pekerjaan Umum, Dishub
APBN, APBD
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Penataan kawasan rawan kebakaran hutan di Kabupaten Karo Penataan kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Karo
285 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
6.3.5
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Samosir
Kawasan Kabupaten Samosir menyediakan beragam kawasan Objek wisata budaya dan wisata alam. Historical atau sejarah, dengan kata lain budaya sangat melekat erat di kawasan ini, terlihat dari beberapa Objek wisata yang mangambil tema kebudayaan suku batak toba seperti Makam Raja Sidabutar, Batu Parsidangan, Museum Huta Bolon, Pengerajin Kain Tenun Ulos Batak dan pertunjukan Sigale-gale. Danau toba yang telah menjadi Heritage World merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk mengunjungi salah satu danau terbesar di Indonesia yang terbentuk secara tektovulkanis jutaan tahun yang lalu. Wisata Alam juga tidak bisa dilepaskan begitu saja, beberapa Objek wisata seperti pemandian air panas, aek si pitu dai, dan tuk-tuk juga mengisi sektor pariwisata di kawasan ini. Melihat potensi wisata yang berada di Kabupaten Samosir, yang memiliki tema Wisata Budaya/Etnik dan Alam. Strategi pengembangan dan tahapan kegiatan/program di KWU Kabupaten Samosir dapat dilihat dari Tabel VI.6.
286 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Tabel VI.6
Arahan Kegiatan Program Pengembangan Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Kabupaten Samosir di Provinsi Sumatera Utara Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 1
Arahan Pengembangan Perencanaan Non Fisik
Master Plan KWU & Master Plan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
Arahan Pengembangan Produk Wisata (Fisik)
2014
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
2016
2017
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun, Dinas terkait Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA
APBN,APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA,
APBD
Rencana Studi
Penyusunan studi potensi wisata
Disbudpar
APBD
Database Objek Wisata
Pembuatan dan pencetakan buku profil wisata (KWU dan KSPP)
Disbudpar
APBD
Pengembangan Wisata Alam
Pemeliharaan Kawasan Danau Toba
Masyarakat setempat, LSM, Disbudpar, Dishub dan Dinas terkait Dinas Tata Kota, Disbudpar, Masyarakat sekitar
APBD
Penataan Pengembanga n Pemandian Air Panas, Pangururan
287 |
2015
Pelaksana
Pembuatan/penyusunan atau revisi Master Plan KWU Kabupaten Samosir Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Samosir Pembuatan/penyusunan SitePlan KWU Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Samosir
Site Plan KWU & Site Plan KSPP seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
2
2013
Tahap II
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN,APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Pengembangan Wisata Minat Khusus
Pengembangan Wisata Budaya
Peningkatan Fasilitas Kepariwisataan
288 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pengembangan dan pemeliharaan Aek si Pitu Dai, Gunung Pusuk Buhit
Disbudpar, Masyarakat sekitar
APBD
Penataan dan Pengembangan Tuk-tuk
Dinas Tata Kota, Disbudpar, Dishub, Dinas PU dan Instansi terkait Disbudpar, Dinas terkait, Swasta
APBD
Disbudpar, Masyarakat sekitar
APBD
Pemeliharaan Makam Raja Sidabutar, Batu Parsidangan
Disbudpar, Masyarakat sekitar
APBD
Meningkatkan pertunjukan Patung Sigale-gale
Disbudpar, Masyarakat sekitar
APBD
Mengembangkan pengerajin Ulos Batak
Disbudpar, Koperindag
APBD
Pembangunan Pusat Informasi pariwisata terkait Objek unggulan dan Kawasan Wisata Strategis di masing-masing KWU serta 9 KWU lainnya (TIC/Tourism Information Center)
Disbudpar
APBD
Pembuatan dan Pengembangan wisata Minat Khusus di kawasan Pulau Samosir Pembangunan dan renovasi Museum Huta Bolon
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBD, Investasi
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Peningkatan Sarana Wisata
Peningkatan Promosi dan Kerjasama
3
Arahan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
289 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Mengadakan Pelatihan dan Pembinaan di Bidang Pariwisata
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pengadaan dan peningkatan transportasi lokal di wilayah Tuk-tuk dan wilayah pulau Samosir lainnya Peningkatan kuantitas bus wisata
Dishub, Dinas PU
APBD
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBN, APBD
Peningkatan pelayanan jalur penyeberangan Tomok-Ajibata
Dishub
APBD
Penataan dan Pengembangan tempat makan/restoran khas budaya Sumatera Utara Pembentukan paket wisata bersama
Koperindag, Dinas Tata Kota
APBD
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Kerjasama pemasaran dengan mitra Provinsi Sumatera Utara
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pameran dan promosi bersama
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pelatihan aparatur teknis pariwisata Penyuluhan /sosialisasi kepada masyarakat sekitar KWU dan KSPP
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Pembinaan dan pengawasan SDM pariwisata Pelatihan bagi staff dan karyawan perhotelan Pembinaan bagi pengerajin souvenir
Penyediaan Sarana Pendidikan di Bidang Pariwisata
290 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Pendidikan dan pelatihan bagi pramuwisata Kursus-kursus yang berkaitan dengan bidang pariwisata Pendidikan & Pelatihan bagi tenaga penunjang kegiatan pariwisata/pelatihan untuk guide pariwisata Pelatihan bagi karyawan/tenaga kerja profesional Kepariwisataan Pembinaan & klasifikasi usaha pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat SMU di bidang pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat perguruan tinggi di bidang pariwisata
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Koperas dan UKM, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
APBD
APBD APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Pengadaan tempat pelatihan/pendidikan guide pariwisata Pengembangan tempat kursus bahasa asing Pengadaan tempat kursus kerajinan tangan
Memberikan Pengarahan (sosialisasi) kepada masyarakat terkait Kepariwisataan
291 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Pengadaan tempat kursus masak (khas budaya Sumatera Utara) Sosialisasi Penyuluhan kepada masyarakat sekitar KWU & KSPP Sosialisasi Peraturan Daerah dan peraturan lainnya terkait usaha Kepariwisataan Pemberian bimbingan dalam rangka peningkatan, penataan Objek wisata, dan lingkungannya (KWU & KSPP) Memelihara dan menggali budaya masyarakat melalui penyelenggaraan upacara adat & kesenian secara teratur (KWU & KSPP)
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, Swasta Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Tata Kota
APBD
Dinas Pendidikan
APBD
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 4
Arahan Pengembangan Pasar dan Pemasaran
292 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Peningkatan Target Jumlah Wisatawan Mancanegara
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Updated informasi terkini pariwisata Sumatera Utara ke media cetak secara intensif Mengundang para wartawan lokal dan luar negeri untuk berwisata ke Objek wisata terutama KWU (Funtrip) Mempublikasikan pariwisata melalui media elektronik, siaran dalam dan luar negeri Penentuan standar harga tiket masuk khusus wisman
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas terkait
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Penentuan standar harga penginapan yang disesuaikan target pasar khusus wisman Menentukan harga Kepariwisataan Kajian khusus tentang strategi pengembangan pemasaran bagi wisatawan mancanegara
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah Disbudpar, Swasta
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
5
Arahan Pengembangan Transportasi & Infrastruktur
6
Arah Pengembangan Kelembagaan
293 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Pengembangan Jaringan Jalan dan Pengembangan Jalur Jalan Regional Pengembangan Sistem Jaringan Kelistrikan
Pengembangan prasarana Telekomunikasi Pengembangan Prasarana Air Kerjasama antar Lembaga Pemerintahan Lintas Sektor
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Strategi pengembangan masyarakat Sumatera Utara khususnya di sekitar KWU dan umumnya sekitar KSPP dalam rangka Program Masyarakat Sadar Wisata Sumatera Utara Perbaikan ruas jalan menuju KWU
Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
Dinas Perhubungan, Dinas PU
APBD
Pengembangan jaringan pembangkit tenaga listrik bersumber dari energi non terbarukan Pengembangan listrik transmisi dilakukan melalui peningkatan jaringan Gardu Induk Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi khususnya ke KWU Pengembangan Reservoir air Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BKSDA, PHKA, DKP dalam hal penyusunan Master Plan serta pengembangan program pariwisata
PLN
APBN, APBD
PLN
APBN, APBD
Telkom, Swasta
APBN, APBD
Dinas Pengairan, PDAM Disbudpar, Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dalam hal penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur Pengembalian fungsi hutan lindung yang telah menurun kualitasnya di wilayah Sumatera Utara Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis di wilayah kabupaten Samosir Penataan kawasan rawan kebakaran hutan di Kabupaten Samosir
Penataan kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Samosir
294 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Dinas Pekerjaan Umum, Dishub
APBN, APBD
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
6.3.6
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias Utara
Kawasan Kabupaten Nias Utara memiliki wisata bahari yaitu Pantai Ture Galoko, di Kecamatan Lahewa yang menyajikan indahnya pemandangan laut yang luas dengan air yang biru dan menjajaki batu karang yang sudah tersusun dengan rapi oleh alam dengan kaki sendiri. Air Terjun Luaha Ndori yang memiliki tingkatan seperti anak tangga turut mengisi sektor wisata unggulan di Kabupaten Nias Utara. Jika dilihat dari potensi Objek wisata unggulan yang ada di Kabupaten Nias Utara maka, tema pengembangan Objek wisata di kawasan ini adalah Wisata Alam Bahari. Dengan Objek pantai dan air terjun. Daya Tarik wisata alam unggulan yang ada di kawasan ini adalah pantainya yang pengembangannya dilakukan dengan pengembalian kondisi-kondisi pantai ke arah ekologis yang lebih baik. Strategi pengembangan dan tahapan kegiatan/program di KWU Kabupaten Nias Utara dapat dilihat dari Tabel VI.7.
295 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Tabel VI.7
Arahan Kegiatan Program Pengembangan Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Kabupaten Nias Utara di Provinsi Sumatera Utara Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 1
Arahan Pengembangan Perencanaan Non Fisik
Master Plan KWU & Master Plan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
Site Plan KWU & Site Plan KSPP seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
2
Arahan Pengembangan Produk Wisata (Fisik)
296 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
2014
Pembuatan/penyusunan atau revisi Master Plan KWU Kabupaten Nias Utara Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Nias Utara Pembuatan/penyusunan SitePlan KWU Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Nias Utara
2015
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun, Dinas terkait Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA Disbudpar
APBN, APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA,
APBD
APBN, APBD
APBD
Rencana Studi
Penyusunan studi potensi wisata
Disbudpar
APBD
Database Objek Wisata
Pembuatan dan pencetakan buku profil wisata (KWU dan KSPP)
Disbudpar
APBD
Pengembangan Wisata Alam
Pengembangan kawasan wisata alam Air Terjun Luaha Ndori
APBD
Pengembangan Wisata Bahari
Pengembangan wisata kuliner di kawasan kuliner Pantai Ture Galoko, Lahewa
Masyarakat setempat, LSM, Disbudpar, Dishub dan Dinas terkait Disbudpar, Dinas terkait, Swasta
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
2013
Tahap II
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBD, Investasi
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Peningkatan Fasilitas Kepariwisataan
Peningkatan Wisata
297 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Sarana
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pemeliharaan kawasan pantai Ture Galoko, Lahewa
Disbudpar, DKP, Swasta, Masyarakat
APBD
Pembangunan Pusat Informasi pariwisata terkait Objek unggulan dan Kawasan Wisata Strategis di masing-masing KWU serta 9 KWU lainnya (TIC/Tourism Information Center) Pembangunan Cotage/Penginapan
Disbudpar
APBD
Pembangunan Rumah Makan Khas (Seafood Restaurant)
Koperindag
Peningkatan kualitas angkutan
Dishub, Dinas PU
APBD
Peningkatan kuantitas bus wisata dan kapal (boat) wisata
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBN, APBD
Pengembangan Homestay
Dishub
APBD
Penataan dan Pengembangan tempat makan/restoran khas budaya Sumatera Utara
Koperindag, Dinas Tata Kota
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
Dinas koperindag, Swasta
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Peningkatan Promosi dan Kerjasama
3.
Arahan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
Mengadakan Pelatihan dan Pembinaan di Bidang Pariwisata
2013
2014
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2018-2022 APBD
Kerjasama pemasaran dengan mitra Provinsi Sumatera Utara
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pameran dan promosi bersama
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pelatihan aparatur teknis pariwisata
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Koperas dan UKM, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Penyuluhan /sosialisasi kepada masyarakat sekitar KWU dan KSPP Pembinaan dan pengawasan SDM pariwisata Pelatihan bagi staff dan karyawan perhotelan
Kursus-kursus yang berkaitan dengan bidang pariwisata
R e n c a n a
2017
Sumber Dana
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
Pendidikan dan pelatihan bagi pramuwisata
P r o v i n s i
2016
Pelaksana
Pembentukan paket wisata bersama
Pembinaan bagi pengerajin souvenir
298 |
2015
Tahap II
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Pendidikan & Pelatihan bagi tenaga penunjang kegiatan pariwisata/pelatihan untuk guide pariwisata Pelatihan bagi karyawan/tenaga kerja profesional Kepariwisataan Pembinaan & klasifikasi usaha pariwisata Penyediaan Sarana Pendidikan di Bidang Pariwisata
Pengembangan sekolah kejuruan setingkat SMU di bidang pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat perguruan tinggi di bidang pariwisata Pengadaan tempat pelatihan/pendidikan guide pariwisata Pengembangan tempat kursus bahasa asing
Pengadaan tempat kursus kerajinan tangan
299 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, Swasta
APBD
APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Memberikan Pengarahan (sosialisasi) kepada masyarakat terkait Kepariwisataan
4
Arahan Pengembangan Pasar dan Pemasaran
300 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Peningkatan Target Jumlah Wisatawan Mancanegara
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
Pengadaan tempat kursus masak (khas budaya Sumatera Utara) Sosialisasi Penyuluhan kepada masyarakat sekitar KWU & KSPP Sosialisasi Peraturan Daerah dan peraturan lainnya terkait usaha Kepariwisataan Pemberian bimbingan dalam rangka peningkatan, penataan Objek wisata, dan lingkungannya (KWU & KSPP) Memelihara dan menggali budaya masyarakat melalui penyelenggaraan upacara adat & kesenian secara teratur (KWU & KSPP) Updated informasi terkini pariwisata Sumatera Utara ke media cetak secara intensif Mengundang para wartawan lokal dan luar negeri untuk berwisata ke Objek wisata terutama KWU (Funtrip)
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Tata Kota
APBD
Dinas Pendidikan
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
5
Arahan Pengembangan Transportasi & Infrastruktur
301 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Pengembangan Jaringan Jalan dan Pengembangan Jalur Jalan Regional
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Mempublikasikan pariwisata melalui media elektronik, siaran dalam dan luar negeri Penentuan standar harga tiket masuk khusus wisman
Disbudpar, Dinas terkait
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Penentuan standar harga penginapan yang disesuaikan target pasar khusus wisman Menentukan harga Kepariwisataan
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah Disbudpar, Swata
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
Dinas Perhubungan, Dinas PU
APBD
Kajian khusus tentang strategi pengembangan pemasaran bagi wisatawan mancanegara Strategi pengembangan masyarakat Sumatera Utara khususnya di sekitar KWU dan umumnya sekitar KSPP dalam rangka Program Masyarakat Sadar Wisata Sumatera Utara Perbaikan ruas jalan menuju KWU
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Pengembangan Sistem Jaringan Kelistrikan
6
Pengembangan prasarana Telekomunikasi Pengembangan Prasarana Air Kerjasama antar Lembaga Pemerintahan Lintas Sektor
Arah Pengembangan Kelembagaan
302 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pengembangan jaringan pembangkit tenaga listrik bersumber dari energi non terbarukan Pengembangan listrik transmisi dilakukan melalui peningkatan jaringan Gardu Induk Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi khususnya ke KWU Pengembangan Reservoir air Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BKSDA, PHKA, DKP dalam hal penyusunan Master Plan serta pengembangan program pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dalam hal penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur
PLN
APBN, APBD
PLN
APBN, APBD
Telkom, Swasta
APBN, APBD
Dinas Pengairan, PDAM Disbudpar, Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP
APBN, APBD
Disbudpar, Dinas Pekerjaan Umum, Dishub
APBN, APBD
Pengembalian fungsi hutan lindung yang telah menurun kualitasnya di wilayah Sumatera Utara
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
303 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis di wilayah Kabupaten Nias Utara Penataan kawasan rawan kebakaran hutan di Kabupaten Nias Utara
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
Penataan kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Nias Utara
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
6.3.7
Laporan Akhir
KAWASAN WISATA UNGGULAN KABUPATEN NIAS BARAT
Kawasan Kabupaten Nias Barat memiliki Objek wisata alam unggulan yang mengutamakan olah raga air (selancar) di Pulau Asu. Pantai indah ini dengan dengan air laut yang jernih serta pasir putih yang lembut menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Jika dilihat dari potensi wisata unggulan yang ada di Kabupaten Nias Utara maka, tema pengembangan Objek wisata di kawasan ini adalah Wisata Bahari dengan Objek utama alam pantai. Daya Tarik wisata alam unggulan yang ada di kawasan ini adalah pantainya yang pengembangannya dilakukan dengan pengembalian kondisi-kondisi pantai ke arah ekologis yang lebih baik untuk mempertahankan panorama serta ombak-ombak yang ketinggiannya mencapai 3-4 m yang sering digunakan wisatawan untuk berselancar, berjemur di pantai, tracking mengelilingi pantai dan berenang di pinggir pantai. Strategi pengembangan dan tahapan kegiatan/program di KWU Kabupaten Nias Barat dapat dilihat dari Tabel VI.8.
304 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel VI.8 Arahan Kegiatan Program Pengembangan Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Kabupaten Nias Barat di Provinsi Sumatera Utara Waktu Pelaksanaan
Arahan Pengembangan
No
Strategi
Tahap I
Kegiatan 2012
1
Arahan Pengembangan Perencanaan Non Fisik
Master Plan KWU & Master Plan seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara
Arahan Pengembangan Produk Wisata (Fisik)
2014
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
2017
2018-2022 APBN, APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA
APBN, APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA,
APBD
Rencana Studi
Penyusunan studi potensi wisata
Disbudpar
APBD
Database Objek Wisata
Pembuatan dan pencetakan buku profil wisata (KWU dan KSPP)
Disbudpar
APBD
Pengembangan Wisata Bahari
Pembangunan Surfing Camp
Disbudpar
APBD
Pengembangan wisata kuliner di kawasan Pantai Asu
Masyarakat setempat, LSM, Disbudpar, Dishub dan Dinas terkait Disbudpar, DKP, Swasta, Masyarakat
APBD
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
2016
Sumber Dana
Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun, Dinas terkait
Pemeliharaan kawasan pantai Pulau Asu
305 |
2015
Pelaksana
Pembuatan/penyusunan atau revisi Master Plan KWU Kabupaten Nias Barat Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Nias Barat Pembuatan/penyusunan SitePlan KWU Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Nias Barat
Site Plan KWU & Site Plan KSPP seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara
2
2013
Tahap II
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Waktu Pelaksanaan
Arahan Pengembangan
No
Strategi
Tahap I
Kegiatan 2012
Peningkatan Fasilitas Kepariwisataan
Peningkatan Sarana Wisata
Peningkatan Promosi dan Kerjasama
306 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pembangunan Pusat Informasi pariwisata terkait Objek unggulan dan Kawasan Wisata Strategis di masingmasing KWU serta 9 KWU lainnya (TIC/Tourism Information Center) Pembangunan Cotage/Penginapan
Disbudpar
Pembangunan Rumah Makan Khas (Seafood Restaurant)
Koperindag
Peningkatan kualitas angkutan
Dishub, Dinas PU
APBD
Peningkatan kuantitas bus wisata dan kapal (boat) wisata
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBN, APBD
Pengembangan Homestay
Dishub
APBD
Penataan dan Pengembangan tempat makan/restoran khas budaya Sumatera Utara Pembentukan paket wisata bersama
Koperindag, Dinas Tata Kota
APBD
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
APBD
Dinas koperindag, Swasta
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Waktu Pelaksanaan
Arahan Pengembangan
No
Strategi
Tahap I
Kegiatan 2012
3
Arahan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
Mengadakan Pelatihan dan Pembinaan di Bidang Pariwisata
2013
2014
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Kerjasama pemasaran dengan mitra Provinsi Sumatera Utara
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pameran dan Promosi bersama
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pelatihan aparatur teknis pariwisata Penyuluhan /sosialisasi kepada masyarakat sekitar KWU dan KSPP Pembinaan dan pengawasan SDM pariwisata Pelatihan bagi staff dan karyawan perhotelan Pembinaan bagi pengerajin souvenir
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Koperas dan UKM, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Pendidikan dan pelatihan bagi pramuwisata Kursus-kursus yang berkaitan dengan bidang pariwisata Pendidikan & Pelatihan bagi tenaga penunjang kegiatan pariwisata/pelatihan untuk guide pariwisata
307 |
2015
Tahap II
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBD
APBD
APBD APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Waktu Pelaksanaan
Arahan Pengembangan
No
Strategi
Tahap I
Kegiatan 2012
Penyediaan Sarana Pendidikan di Bidang Pariwisata
2013
2014
Pelatihan bagi karyawan/tenaga kerja profesional Kepariwisataan Pembinaan & klasifikasi usaha pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat SMU di bidang pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat perguruan tinggi di bidang pariwisata Pengadaan tempat pelatihan/pendidikan guide pariwisata Pengembangan tempat kursus bahasa asing Pengadaan tempat kursus kerajinan tangan
Memberikan Pengarahan (sosialisasi) kepada masyarakat terkait Kepariwisataan
308 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Pengadaan tempat kursus masak (khas budaya Sumatera Utara) Sosialisasi Penyuluhan kepada masyarakat sekitar KWU & KSPP Sosialisasi Peraturan Daerah dan peraturan lainnya terkait usaha Kepariwisataan
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, Swasta Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Waktu Pelaksanaan
Arahan Pengembangan
No
Strategi
Tahap I
Kegiatan 2012
4
Arahan Pengembangan Pasar dan Pemasaran
309 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Peningkatan Target Jumlah Wisatawan Mancanegara
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pemberian bimbingan dalam rangka peningkatan, penataan Objek wisata, dan lingkungannya (KWU & KSPP) Memelihara dan menggali budaya masyarakat melalui penyelenggaraan upacara adat & kesenian secara teratur (KWU & KSPP) Updated informasi terkini pariwisata Sumatera Utara ke media cetak secara intensif Mengundang para wartawan lokal dan luar negeri untuk berwisata ke Objek wisata terutama KWU (Funtrip) Mempublikasikan pariwisata melalui media elektronik, siaran dalam dan luar negeri Penentuan standar harga tiket masuk khusus wisman
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Tata Kota
APBD
Dinas Pendidikan
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas terkait
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Penentuan standar harga penginapan yang disesuaikan target pasar khusus wisman
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Waktu Pelaksanaan
Arahan Pengembangan
No
Strategi
Tahap I
Kegiatan 2012
5
Arahan Pengembangan Transportasi & Infrastruktur
Pengembangan Jaringan Jalan dan Pengembangan Jalur Jalan Regional Pengembangan Sistem Jaringan Kelistrikan
Pengembangan prasarana Telekomunikasi Pengembangan Prasarana Air
310 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Menentukan harga Kepariwisataan Kajian khusus tentang strategi pengembangan pemasaran bagi wisatawan mancanegara Strategi pengembangan masyarakat Sumatera Utara khususnya di sekitar KWU dan umumnya sekitar KSPP dalam rangka Program Masyarakat Sadar Wisata Sumatera Utar Perbaikan ruas jalan menuju KWU
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah Disbudpar, Swata
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
Dinas Perhubungan, Dinas PU
APBD
Pengembangan jaringan pembangkit tenaga listrik bersumber dari energi non terbarukan Pengembangan listrik transmisi dilakukan melalui peningkatan jaringan Gardu Induk Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi khususnya ke KWU Pengembangan Reservoir air
PLN
APBN, APBD
PLN
APBN, APBD
Telkom, Swasta
APBN, APBD
Dinas Pengairan, PDAM
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Waktu Pelaksanaan
Arahan Pengembangan
No
Strategi
Tahap I
Kegiatan 2012
6
Arah Pengembangan Kelembagaan
311 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Kerjasama antar Lembaga Pemerintahan Lintas Sektor
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BKSDA, PHKA, DKP dalam hal penyusunan Master Plan serta pengembangan program pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dalam hal penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur
Disbudpar, Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP
APBN, APBD
Disbudpar, Dinas Pekerjaan Umum, Dishub
APBN, APBD
Pengembalian fungsi hutan lindung yang telah menurun kualitasnya di wilayah Sumatera Utara Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis di wilayah kabupaten Nias Barat Penataan kawasan rawan kebakaran hutan di Kabupaten Nias Barat
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
Penataan kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Nias Barat
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
6.3.8
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias
Kawasan Kabupaten Nias memiliki potensi wisata unggulan dari sektor wisata alam yaitu Pulau Onolimbu, yang merupakan rumah bagi berbagai jenis burung dan kelelawar. Salah satu diantaranya adalah burung Beo yang bisa menirukan suara manusia. Selain itu wisatawan juga bisa melakukan wisata tracking (mengelilingi pulau), diving (menyelam di sekitar terumbu karang) atau fishing (memancing di sekitar pulau). Pulau ini dapat dicapai dengan menyewa kapal nelayan atau speed boat dari Pantai Bozihöna, jaraknya hanya sekitar 25 menit sampai di Pulau Onolimbu. Jika dilihat dari potensi yang dimiliki KWU Kabupaten Nias, tema utama pengembangan produk wisatanya adalah Wisata Alam dan Bahari, dengan menjaga ekologi lingkungan sekitar Objek wisata serta memberikan pemahaman dan pendidikan kepada sumberdaya manusia yang ada di kawasan wisata tersebut untuk mau menerima wisatawan dan meningkatkan serta mengembangkan aksesibilitas ke pulau tersebut. Strategi pengembangan dan tahapan kegiatan/program di KWU Kabupaten Nias dapat dilihat dari Tabel VI.9.
312 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel VI.9 Arahan Kegiatan Program Pengembangan Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Kabupaten Nias di Provinsi Sumatera Utara Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 1
Arahan Pengembangan Perencanaan Non Fisik
Master Plan KWU & Master Plan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
Arahan Pengembangan Produk Wisata (Fisik)
313 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
2015
2016
2017
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun, Dinas terkait Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA
APBN,APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA,
APBD
Rencana Studi
Penyusunan studi potensi wisata
Disbudpar
APBD
Database Objek Wisata
Pembuatan dan pencetakan buku profil wisata (KWU dan KSPP)
Disbudpar
APBD
Pengembangan Wisata Bahari
Pengembangan wisata kuliner di kawasan kuliner di kawasan Pulau Onolimbu Pengembangan wisata kuliner di kawasan Pantai Pulau Onolimbu
Disbudpar
APBD
Masyarakat setempat, LSM, Disbudpar, Dishub dan Dinas terkait
APBD
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
2014
Pelaksana
Pembuatan/penyusunan atau revisi Master Plan KWUKabupaten Nias Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Nias Pembuatan/penyusunan SitePlan KWU Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Nias
Site Plan KWU & Site Plan KSPP seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
2
2013
Tahap II
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN,APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Peningkatan Fasilitas Kepariwisataan
Peningkatan Wisata
314 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Sarana
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pemeliharaan kawasan pantai Pulau Onolimbu
Disbudpar, DKP, Swasta, Masyarakat
APBD
Pembangunan Pusat Informasi pariwisata terkait Objek unggulan dan Kawasan Wisata Strategis di masingmasing KWU serta 9 KWU lainnya (TIC/Tourism Information Center) Pembangunan Cottage/Penginapan
Disbudpar
APBD
Pembangunan Rumah Makan Khas (Seafood Restaurant)
Koperindag
Peningkatan kualitas angkutan
Dishub, Dinas PU
APBD
Peningkatan kuantitas bus wisata dan kapal (boat) wisata
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBN, APBD
Pengembangan Homestay
Dishub
APBD
Penataan dan Pengembangan tempat makan/restoran khas budaya Sumatera Utara
Koperindag, Dinas Tata Kota
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
Dinas koperindag, Swasta
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Peningkatan Promosi dan Kerjasama
3
Arahan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
Mengadakan Pelatihan dan Pembinaan di Bidang Pariwisata
2013
2014
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pembentukan paket wisata bersama
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Kerjasama pemasaran dengan mitra Provinsi Sumatera Utara
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pameran dan promosi bersama
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pelatihan aparatur teknis pariwisata Penyuluhan /sosialisasi kepada masyarakat sekitar KWU dan KSPP Pembinaan dan pengawasan SDM pariwisata Pelatihan bagi staff dan karyawan perhotelan Pembinaan bagi pengerajin souvenir
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Koperas dan UKM, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Pendidikan dan pelatihan bagi pramuwisata Kursus-kursus yang berkaitan dengan bidang pariwisata
315 |
2015
Tahap II
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBD
APBD
APBD APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Penyediaan Sarana Pendidikan di Bidang Pariwisata
2013
2014
Pendidikan & Pelatihan bagi tenaga penunjang kegiatan pariwisata/pelatihan untuk guide pariwisata Pelatihan bagi karyawan/tenaga kerja profesional Kepariwisataan Pembinaan & klasifikasi usaha pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat SMU di bidang pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat perguruan tinggi di bidang pariwisata Pengadaan tempat pelatihan/pendidikan guide pariwisata Pengembangan tempat kursus bahasa asing Pengadaan tempat kursus kerajinan tangan
Pengadaan tempat kursus masak (khas budaya Sumatera Utara)
316 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, Swasta Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Memberikan Pengarahan (sosialisasi) kepada masyarakat terkait Kepariwisataan
4
Arahan Pengembangan Pasar dan Pemasaran
317 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Peningkatan Target Jumlah Wisatawan Mancanegara
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
Sosialisasi Penyuluhan kepada masyarakat sekitar KWU & KSPP Sosialisasi Peraturan Daerah dan peraturan lainnya terkait usaha Kepariwisataan Pemberian bimbingan dalam rangka peningkatan, penataan Objek wisata, dan lingkungannya (KWU & KSPP) Memelihara dan menggali budaya masyarakat melalui penyelenggaraan upacara adat & kesenian secara teratur (KWU & KSPP) Updated informasi terkini pariwisata Sumatera Utara ke media cetak secara intensif Mengundang para wartawan lokal dan luar negeri untuk berwisata ke Objek wisata terutama KWU (Funtrip) Mempublikasikan pariwisata melalui media elektronik, siaran dalam dan luar negeri P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Tata Kota
APBD
Dinas Pendidikan
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas terkait
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
5
Arahan Pengembangan Transportasi & Infrastruktur
Pengembangan Jaringan Jalan dan Pengembangan Jalur Jalan Regional
Pengembangan Sistem Jaringan Kelistrikan
318 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Penentuan standar harga tiket masuk khusus wisman
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Penentuan standar harga penginapan yang disesuaikan target pasar khusus wisman Menentukan harga Kepariwisataan Kajian khusus tentang strategi pengembangan pemasaran bagi wisatawan mancanegara Strategi pengembangan masyarakat Sumatera Utara khususnya di sekitar KWU dan umumnya sekitar KSPP dalam rangka Program Masyarakat Sadar Wisata Sumatera Utara Perbaikan ruas jalan menuju KWU
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah Disbudpar, Swata
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
Dinas Perhubungan, Dinas PU
APBD
Pengembangan jaringan pembangkit tenaga listrik bersumber dari energi non terbarukan
PLN
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Pengembangan prasarana Telekomunikasi
6
Pengembangan Prasarana Air Kerjasama antar Lembaga Pemerintahan Lintas Sektor
Arah Pengembangan Kelembagaan
319 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
Pengembangan listrik transmisi dilakukan melalui peningkatan jaringan Gardu Induk Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi khususnya ke KWU Pengembangan Reservoir air Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BKSDA, PHKA, DKP dalam hal penyusunan Master Plan serta pengembangan program pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dalam hal penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 PLN
APBN, APBD
Dinas Pos dan Telekomunikasi, Swasta
APBN, APBD
Dinas Pengairan, PDAM Disbudpar, Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP
APBN, APBD
Disbudpar, Dinas Pekerjaan Umum, Dishub
APBN, APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Pengembalian fungsi hutan lindung yang telah menurun kualitasnya di wilayah Sumatera Utara Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis di wilayah kabupaten Nias Penataan kawasan rawan kebakaran hutan di Kabupaten Nias
Penataan kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Nias
320 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
6.3.9
Laporan Akhir
Kawasan Wisata Unggulan Kabupaten Nias Selatan
Kawasan Kabupaten Nias Selatan merupakan kabupaten yang memiliki Objek wisata unggulan yang terbanyak diantara kabupaten/kota yang berada di Pulau Nias. Beberapa diantara Objek wisata unggulan kawasan ini adalah Peninggalan Megalitik, Perkampungan Tradisional, Bawomataluo dan tradisi budaya Lompat Batu (fahombo), olahraga air dan menyelam di Pulau-Pulau Batu. Jika dilihat dari potensi wisata unggulan yang ada di Kabupaten Nias Selatan, tema utama pengembangan produk wisatanya adalah Wisata Budaya dan Minat Khusus.
Daya tarik
wisata unggulan yang mendukung tema utama kawasan ini diantaranya adalah olahraga air (surfing) di pantai Lagundri dan Sorake yang menarik minat wisatawan untuk berselancar mengingat reputasi dari Pantai Lagundri dan Sorake masuk dalam sepuluh ombak terbaik di dunia (The Best Ten Surf Point in The World) Strategi pengembangan dan tahapan kegiatan/program di KWU Kabupaten Nias Selatan dapat dilihat dari Tabel IV.10.
321 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Tabel VI.10 Arahan Kegiatan Program Pengembangan Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Kabupaten Selatan di Provinsi Sumatera Utara Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 1
Arahan Pengembangan Perencanaan Non Fisik
Master Plan KWU & Master Plan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
Arahan Pengembangan Produk Wisata (Fisik)
322 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
2015
2016
2017
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun, Dinas terkait Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA Disbudpar
APBN,APBD
Disbudpar, Dishutbun, BKSDA, PHKA,
APBD
Rencana Studi
Penyusunan studi potensi wisata
Disbudpar
APBD
Database Objek Wisata
Pembuatan dan pencetakan buku profil wisata (KWU dan KSPP)
Disbudpar
APBD
Pengembangan Wisata Bahari (Minat Khusus) dan Wisata Budaya
Pembangunan Surfing Camp
Disbudpar
APBD
Pengembangan wisata kuliner di kawasan Pantai Sorake, Lagundri
Masyarakat setempat, LSM, Disbudpar, Dishub dan Dinas terkait
APBD
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
2014
Pelaksana
Pembuatan/penyusunan atau revisi Master Plan KWUKabupaten Nias Selatan Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Nias Selatan Pembuatan/penyusunan SitePlan KWU Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kabupaten Nias Selatan
Site Plan KWU & Site Plan KSPP seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
2
2013
Tahap II
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN,APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Peningkatan Fasilitas Kepariwisataan
Peningkatan Sarana Wisata
323 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pemeliharaan kawasan pantai Sorake, Lagundri
Disbudpar, DKP, Swasta, Masyarakat
APBD
Pengembangan dan pemeliharaan Peninggalan Megalitik, Kec. Gomo Pengembangan Perkampungan Tradisional Baomataluo
Disbudpar, Masyarakat setempat
APBD
Disbudpar, Masyarakat setempat
APBD
Pelestarian Budaya Tradisi Lompat Batu
Disbudpar, Masyarakat setempat
APBD
Pembangunan Pusat Informasi pariwisata terkait Objek unggulan dan Kawasan Wisata Strategis di masingmasing KWU serta 9 KWU lainnya (TIC/Tourism Information Center) Pembangunan Cottage/Penginapan
Disbudpar
APBD
Dinas Koperindag, Swasta
APBD
Pembangunan Rumah Makan Khas (Seafood Restaurant)
Koperindag, Swasta
APBD, Investasi
Peningkatan kualitas angkutan
Dishub, Dinas PU
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Peningkatan Promosi dan Kerjasama
3
Arahan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
324 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Mengadakan Pelatihan dan Pembinaan di Bidang Pariwisata
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Peningkatan kuantitas bus wisata dan kapal (boat) wisata
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBN, APBD
Pengembangan Homestay
Dishub
APBD
Penataan dan Pengembangan tempat makan/restoran khas budaya Sumatera Utara Pembentukan paket wisata bersama
Koperindag, Dinas Tata Kota
APBD
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Kerjasama pemasaran dengan mitra Provinsi Sumatera Utara
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pameran dan promosi bersama
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pelatihan aparatur teknis pariwisata Penyuluhan /sosialisasi kepada masyarakat sekitar KWU dan KSPP Pembinaan dan pengawasan SDM pariwisata Pelatihan bagi staff dan karyawan perhotelan
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Pembinaan bagi pengerajin souvenir
Penyediaan Sarana Pendidikan di Bidang Pariwisata
325 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Pendidikan dan pelatihan bagi pramuwisata Kursus-kursus yang berkaitan dengan bidang pariwisata Pendidikan & Pelatihan bagi tenaga penunjang kegiatan pariwisata/pelatihan untuk guide pariwisata Pelatihan bagi karyawan/tenaga kerja profesional Kepariwisataan Pembinaan & klasifikasi usaha pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat SMU di bidang pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat perguruan tinggi di bidang pariwisata Pengadaan tempat pelatihan/pendidkan guide pariwisata Pengembangan tempat kursus bahasa asing
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Koperas dan UKM, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
APBD APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
2014
Pengadaan tempat kursus kerajinan tangan
Memberikan Pengarahan (sosialisasi) kepada masyarakat terkait Kepariwisataan
4
Arahan Pengembangan Pasar dan Pemasaran
326 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Peningkatan Target Jumlah Wisatawan Mancanegara
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Pengadaan tempat kursus masak (khas budaya Sumatera Utara) Sosialisasi Penyuluhan kepada masyarakat sekitar KWU & KSPP Sosialisasi Peraturan Daerah dan peraturan lainnya terkait usaha Kepariwisataan Pemberian bimbingan dalam rangka peningkatan, penataan Objek wisata, dan lingkungannya (KWU & KSPP) Memelihara dan menggali budaya masyarakat melalui penyelenggaraan upacara adat & kesenian secara teratur (KWU & KSPP) Updated informasi terkini pariwisata Sumatera Utara ke media cetak secara intensif
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, Swasta Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Tata Kota
APBD
Dinas Pendidikan
APBD
Disbudpar
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
327 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Mengundang para wartawan lokal dan luar negeri untuk berwisata ke Objek wisata terutama KWU (Funtrip) Mempublikasikan pariwisata melalui media elektronik, siaran dalam dan luar negeri Penentuan standar harga tiket masuk khusus wisman
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas terkait
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Penentuan standar harga penginapan yang disesuaikan target pasar khusus wisman Menentukan harga Kepariwisataan Kajian khusus tentang strategi pengembangan pemasaran bagi wisatawan mancanegara Strategi pengembangan masyarakat Sumatera Utara khususnya di sekitar KWU dan umumnya sekitar KSPP dalam rangka Program Masyarakat Sadar Wisata Sumatera Utara
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah Disbudpar, Swata
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 5
Arahan Pengembangan Transportasi & Infrastruktur
Pengembangan Jaringan Jalan dan Pengembangan Jalur Jalan Regional Pengembangan Sistem Jaringan Kelistrikan
Pengembangan prasarana Telekomunikasi
6
Pengembangan Prasarana Air Kerjasama antar Lembaga Pemerintahan Lintas Sektor
Arah Pengembangan Kelembagaan
328 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Perbaikan ruas jalan menuju KWU
Dinas Perhubungan, Dinas PU
APBD
Pengembangan jaringan pembangkit tenaga listrik bersumber dari energi non terbarukan Pengembangan listrik transmisi dilakukan melalui peningkatan jaringan Gardu Induk Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi khususnya ke KWU Pengembangan Reservoir air Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BKSDA, PHKA, DKP dalam hal penyusunan Master Plan serta pengembangan program pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dalam hal penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur
PLN
APBN, APBD
PLN
APBN, APBD
Telkom, Swasta
APBN, APBD
Dinas Pengairan, PDAM Disbudpar, Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP
APBN, APBD
Disbudpar, Dinas Pekerjaan Umum, Dishub
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
329 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pengembalian fungsi hutan lindung yang telah menurun kualitasnya di wilayah Sumatera Utara Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis di wilayah kabupaten Nias Selatan Penataan kawasan rawan kebakaran hutan di Kabupaten Nias Selatan
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
Penataan kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Nias Selatan
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
6.3.10 Kawasan Wisata Unggulan Kota Gunung Sitoli Kawasan Gunung Sitoli memiliki potensi wisata unggulan dari bagian wisata budaya, yakni adanya Museum Pusaka. Kawasan ini merupakan pintu gerbang masuknya wisatawan ke Pulau Nias menggunakan jalur laut dari Sibolga, dan juga jalur udara dari Bandara Binaka. Jika dilihat dari potensi yang dimiliki KWU Kota Gunung Sitoli, tema utama pengembangan produk wisatanya adalah Wisata Budaya/Sejarah, yang dapat membawa wisatawan seolah-oleh kembali ke masa lampau masyarakat Nias. Daya Tarik wisata unggulan yang mendukung tema utama kawasan ini adalah bendabenda
budaya,
seni,
dan
sejarah.
Pengembangan
selanjutnya
adalah
dengan
mengupayakan pengembangan dan penataan Objek wisata budaya ke lebih baik mengingat Kota Gunung Sitoli yang menjadi pintu masuk yang harus dilewati wisatawan luar daerah. Memperbaiki sarana dan prasarana merupakan langkah yang tepat ditambah memberikan pengenalan pendidikan kepada masyarakat setempat untuk mau menerima dan membuka hati kepada para wisatawan Strategi pengembangan dan tahapan kegiatan/program di KWU Kota Gunung Sitoli dapat dilihat dari Tabel VI.11.
330 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir Tabel VI.11
Arahan Kegiatan Program Pengembangan Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Kota Gunung Sitoli di Provinsi Sumatera Utara Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 1
Arahan Pengembangan Perencanaan Non Fisik
Master Plan KWU & Master Plan seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.
Arahan Pengembangan Produk Wisata (Fisik)
331 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
2015
2016
2017
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun Disbudpar, Bappeda, DKP, Dishutbun Disbudpar
APBN,APBD
Disbudpar, DKP, PU
APBD
Rencana Studi
Penyusunan studi potensi wisata
Disbudpar
APBD
Database Objek Wisata
Pembuatan dan pencetakan buku profil wisata (KWU dan KSPP)
Disbudpar
APBD
Pengembangan Wisata Budaya/Sejarah
Pengembangan dan Renovasi Museum Pusaka Nias, Gunung Sitoli
Disbudpar, Dinas Tata Kota
APBD
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
2014
Pelaksana
Pembuatan/penyusunan atau revisi Master Plan KWU Kota Gunung Sitoli Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kota Gunung Sitoli Pembuatan/penyusunan atau revisi Master Plan KWUKota Gunung Sitoli Pembuatan/penyusunan Master Plan KSPP Kota Gunung Sitol
Site Plan KWU & Site Plan KSPP seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
2
2013
Tahap II
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN,APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Peningkatan Fasilitas Kepariwisataan
Peningkatan Sarana Wisata
Peningkatan Promosi dan Kerjasama
332 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pembangunan Pusat Informasi pariwisata terkait Objek unggulan dan Kawasan Wisata Strategis di masingmasing KWU serta 9 KWU lainnya (TIC/Tourism Information Center) Pembangunan Rumah Makan Khas (Seafood Restaurant)
Disbudpar
APBD
Koperindag, Dinas Tata Kota
APBD
Peningkatan kualitas angkutan
Dishub, Dinas PU
APBD
Peningkatan kuantitas bus wisata dan kapal (boat) cepat wisata
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBN, APBD
Penataan dan Pengembangan tempat makan/restoran khas budaya Sumatera Utara atau Medan Pembentukan paket wisata bersama
Koperindag, Dinas Tata Kota
APBD
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Kerjasama pemasaran dengan mitra Provinsi Sumatera Utara
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
Pameran dan promosi bersama
Disbudpar, Swasta, Dinas terkait
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 3
Arahan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
Mengadakan Pelatihan dan Pembinaan di Bidang Pariwisata
2013
Pelatihan aparatur teknis pariwisata Penyuluhan /sosialisasi kepada masyarakat sekitar KWU dan KSPP Pembinaan dan pengawasan SDM pariwisata Pelatihan bagi staff dan karyawan perhotelan Pembinaan bagi pengerajin souvenir
Pendidikan dan pelatihan bagi pramuwisata Kursus-kursus yang berkaitan dengan bidang pariwisata Pendidikan & Pelatihan bagi tenaga penunjang kegiatan pariwisata/pelatihan untuk guide pariwisata Pelatihan bagi karyawan/tenaga kerja profesional Kepariwisataan
333 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Koperas dan UKM, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
Pembinaan & klasifikasi usaha pariwisata Penyediaan Sarana Pendidikan di Bidang Pariwisata
Pengembangan sekolah kejuruan setingkat SMU di bidang pariwisata Pengembangan sekolah kejuruan setingkat perguruan tinggi di bidang pariwisata Pengadaan tempat pelatihan/pendidkan guide pariwisata Pengembangan tempat kursus bahasa asing
Pengadaan tempat kursus kerajinan tangan
Memberikan Pengarahan (sosialisasi) kepada masyarakat terkait Kepariwisataan
334 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
Pengadaan tempat kursus masak (khas budaya Sumatera Utara) Sosialisasi Penyuluhan kepada masyarakat sekitar KWU & KSPP
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, Swasta Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, Swasta Dinas Pendidikan, Swasta
APBD
Disbudpar
APBD
APBN, APBD
APBN, APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Promosi Budaya & Pariwisata kepada Masyrakat Sumatera Utara
4
Arahan Pengembangan Pasar dan Pemasaran
335 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Peningkatan Target Jumlah Wisatawan Mancanegara
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Sosialisasi Peraturan Daerah dan peraturan lainnya terkait usaha Kepariwisataan Pemberian bimbingan dalam rangka peningkatan, penataan Objek wisata, dan lingkungannya (KWU & KSPP) Memelihara dan menggali budaya masyarakat melalui penyelenggaraan upacara adat & kesenian secara teratur (KWU & KSPP)
Disbudpar
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Tata Kota
APBD
Dinas Pendidikan
APBD
Study Tour Objek wisata (KWU & KSPP) Menerapkan mata pelajaran sejarah dan budaya Sumatera Utara pada kurikulum sekolah Updated informasi terkini pariwisata Sumatera Utara ke media cetak secara intensif Mengundang para wartawan lokal dan luar negeri untuk berwisata ke Objek wisata terutama KWU (Funtrip)
Dinas Pendidikan
APBD
Dinas Pendidikan
APBD
Disbudpar
APBD
Disbudpar
APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
5
Arahan Pengembangan Transportasi & Infrastruktur
336 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Pengembangan Bandar Udara Pengembangan Jaringan Jalan dan Pengembangan Jalur Jalan Regional P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Mempublikasikan pariwisata melalui media elektronik, siaran dalam dan luar negeri Penentuan standar harga tiket masuk khusus wisman
Disbudpar, Dinas terkait
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Penentuan standar harga penginapan yang disesuaikan target pasar khusus wisman Menentukan harga Kepariwisataan
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah
APBD
Disbudpar, Dinas Pendapatan Daerah Disbudpar, Swata
APBD
Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan, Dinas PU
APBD
Kajian khusus tentang strategi pengembangan pemasaran bagi wisatawan mancanegara Strategi pengembangan masyarakat Sumatera Utara khususnya di sekitar KWU dan umumnya sekitar KSPP dalam rangka Program Masyarakat Sadar Wisata Sumatera Utara Peningkatan pelayanan Bandar Udara Binaka Pemeliharaan ruas jalan kota menuju KWU
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012 Pengembangan Sistem Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan
337 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pelabuhan penyeberangan lokal yang berfungsi sebagai penghubung antara daratan dengan pulaupulau terluar
Dinas PU, Dinas Perhunbungan
APBN, APBD
Pengembangan Kawasan Pelabuhan Terpadu yang berfungsi sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, menaikkan dan menurunkan penumpang, bongkar muat barang, fasilitas keselamatan pelayaran, kegiatan penungjang pelabuhan dan antar moda transportasi Pengembangan pelabuhan penyeberangan lainnya yang berfungsi untuk menunjang perkembangan aktivitas ekonomi wilayah regional dengan pelayanan mobilitas orang dan barang serta kebutuhan perikanan dan pariwisata
Dinas PU, Dinas Perhunbungan
APBN, APBD
Dinas PU, Dinas Perhunbungan
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
Pengembangan Sistem Jaringan Kelistrikan
Pengembangan prasarana Telekomunikasi
6
Arah Pengembangan Kelembagaan
338 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Pengembangan Prasarana Air Kerjasama antar Lembaga Pemerintahan Lintas Sektor
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
2013
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022
Pengembangan jaringan pembangkitenaga listrik bersumber dari energi non terbarukan Kota Gunung Sitoli
PLN
APBN, APBD
Pengembangan listrik transmisi dilakukan melalui peningkatan jaringan Gardu Induk Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi khususnya ke KWU Pengembangan Reservoir air Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, BKSDA, PHKA, DKP dalam hal penyusunan Master Plan serta pengembangan program pariwisata
PLN
APBN, APBD
Telkom, Swasta
APBN, APBD
Dinas Pengairan, PDAM Disbudpar, Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP
APBN, APBD
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan Akhir
Waktu Pelaksanaan Arahan Pengembangan
No
Strategi
Kegiatan
Tahap I
2012
2013
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dalam hal pengembangan kurikulum sejarah dan budaya serta pengenalan Objek-Objek wisata (KWU&KSPP) di Sumatera Utara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dalam rangka penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur Pengembalian fungsi hutan lindung yang telah menurun kualitasnya di wilayah Sumatera Utara Pengembangan pelabuhan perikanan untuk meningkatkan nilai ekonomis sektor perikanan di Kota Gunung Sitoli
339 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia
2014
2015
Tahap II
2016
2017
Pelaksana
Sumber Dana
2018-2022 Disbudpar, Dinas Pendidikan
APBN, APBD
Disbudpar, Dinas PU
APBN, APBD
Dishutbun, PHKA, BKSDA, DKP, Disbudpar, Dinas terkait DKP, Dinas PU
APBN, APBD
APBN, APBD
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA
340 |
R e n c a n a
P r o v i n s i
I n d u k
Laporan Akhir
P e n g e m b a n g a n
S u m a t e r a
U t a r a
P a r i w i s a t a
D a e r a h
( R I P P A R D A )
Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara Jalan Perpustakaan No. 3A, Kampus USU, Medan Telp. 061-8211515, Fax. 061-8221202 Sumatera Utara - Indonesia