Riwayat Singkat Berdirinya Desa Silanga [PDF]

  • Author / Uploaded
  • sidiq
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Riwayat singkat berdirinya Desa Silanga Desa Silanga sebelum berdiri menjadi sebuah desa, di perkirakan pada abad ke17 telah dihuni oleh berbagai etnis kelompok masyarakat yang mendiami beberapa pemukiman penduduk yamg terdiri dari : 1. Pemukiman Toraranga yang terletak di bagian timur atau posisi pantai; 2. Pemukiman Tandelere yang terletak di bagian barat kawasan pegunungan yang sekarang di kenal Torivela; 3. Pemukiman Bulumarapia juga terletak dibagian barat yang sekarang di kenal dengan Tobualo; 4. Pemukiman Volomembangu yang terletak di bagian tengah desa Silanga. Keempat pemukiman ini pemukiman ini dipersatukan oleh seorang tokoh yang berpengaruh pada masanya yang bernama Aru Biru yang dikenal dengan panggilan akrabnya Pue Boku ( nenek pendek) kemudian pada tahun 1890, Pue Boku mendirikan sebuah kampong yang diberi nama kampung atau desa Silanga yang dipimpin langsung oleh beliau dengan gelar Magau, yang sekarang di kenal oleh masyarakat desa SIlanga dengan sebutan Magau panda. Kemudian pada tahun 1897 beliau ditangkap oleh Belanda karena tidak mau tunduk oleh penjajah, maka beliau digantikan oleh keponakannya yang bernama Rontolage yang sudah berada dibawah kekuasaan kerajaan Parigi pada tahun 1897. Rontolage diangkat oleh raja parigi dengan kedudukan sebagai kepala kampung Silanga’a dan juga jabatan sebagai Kapita. Dan selanjutnya setahun kemudian kepemimpinan Rontolage sebagai kepala kampung diseranhkan kepada anak perempuannya yang bernama Kalibamba, sedangkan jabatannya sebagia Kapita tetap dijabat oleh Rontolage. Dari sinilah awal mula berdirinya desa Silanga yang kepala desanya silih bergantidaan sampai tahun 2016 kepala desa dijabat oleh Arman Lakani. B. Asal Usul Nama Desa Silanga Silanga terdiri dari dua kata yaitu “Sila” dan “Nga’a”. Sila artinya Dasar, sedangkan Nga’a artinya Ringan. Pegertian muncul ketika pada wakt pembahasan ketentuan hokum adat yang harus dilaksanakan oleh desa, maka dimusyawarahkan hokum data tersebut melalui tokoh-tokoh adat yang ada, dimana hokum ada pada waktu itu sangat tidak memungkinkan untuk diterapkan atau dijalankan di desa Silanga, karena snagat berat, lalu diambillah kesepakatan berssama lewat musyawarah adat, dimana hokum adat kesalahan atau denda yang besar diringankan, diantaranya sperti denda seekor kerbau diganti dengan seekor sapi. Denda seekor spai diganti dengan seeokr kambing sementara denda seekor kambing di ganti dengan seekor ayam. Dari sinilah muncul kata Silanga’a yang artinya dasar-dasar hokum dat yang berat menjadi ringan. Perubahan hokum data ini di sebabkan karna berbagaia kelompok etnis masyarakt yang bermukim di desa Silanga pada waktu itu.



C. Nama-nam yang oernah Memimpin Desa Silanga 1. Aru Biru (1890-1897); 2. Rontolage (1897-1898); 3. Kalibamba (1898-1906); 4. Lento (1906-1914); 5. Lanjima (1914-1924); 6. Botulolo (1924-1932); 7. Paita (1924-1932); 8. Sale.P (1940-1949); 9. Ahio Citan (1949-1950); 10. Yodo (1950-1956); 11. Hi. Mahmud (1956-1957); 12. L. Yunus (1957-1960); 13. Ladjiro (1960-1968); 14. Yusuf Lasabaro (1968-1976); 15. Bantilan (1976-1979); 16. Saso Hi. Tandilawa (1979-1985); 17. Ambo Zakir (1985-2002); 18. Athar Hi. Yusuf (2002-2003); 19. Kahar Muzakar (2003-2004) Pjs; 20. Nalman Sido (2004-2010); 21. Arman Lakani (2010-2016). (narasamber bapak Hasbi Masjidi kepala desa Toraranga dan bapak Kahar Muzakar Pejabat Sementara Desa Silanga). Desa Toraranga adalah Desa hasil Pemekaran desa Silanag. Letak dan batas-batasnya Desa Silanga merupakan salah satu desa dari tujuh desa yang masuk dalam wilayah Kecamtan siniu, yang sangat geografis. Desa Silanga terbagi atas empat (4) Dusun dan delapan belas (12) Rukun Tetangga (RT) degan luas wilayah 33.02 Ha. Adapun batas-batas Desa Silanga adalah :    



Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tandaigi. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Toraranga. Sebelah Timur Berbatasan dengan Teluk Tomini. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Labuan.



Jumlah Penduduk desa Silanga Tahun 2010 tercatat sebesar 1738 jiwa, masingmasing 849 jiwa laki-laki dan 889 jiwa perempuan. Jumlah angkatan kerja 586 orang untuk sektir lapangan kerja menunjukan bahwa sebagian besar pendududk memiliki mata pencaharian sebagai Petani 449 orang, Nelayan 53



orang, Pedagang 32 orang, Pegawai Negeri Sipil 20 orang, Pegawai Swasta/Honorer 19 orang, Tukang kayu/batu 13 orang. Disektor kegiatan ekonomi kawasan cukup potensial, hal ini dikarenakan jalan poros trans Sulawesi. KONDISI FISIK LINGKUNGAN a. Topografi Desa Silanga terletak di kecamatan Siniu arah Selatan dengan zona wilayah Datar dan pegunungan, namun cenderung didominasi kawasan lahan pegunungan. Kondisi tersebut menempatkan kawasan rata-rata berada antara 0 – 10 meter diatas permukiman laut (DPL). b. Kondisi Lingkungan Desa Silanga terletak dibagian utara Kabupaten Parigi Moutung atau tepatnya berada pada poros jalan Trans Sulawesi arah Utara Parigi, dan secara fisik kelurahan ini terletak pada kawasan pesisir pantai, teluk Tomini. KONDISI DEMOGRAFIS Masyarakat Desa Silanga didominasi oleh suku Kaili sebagai penduduk asli yang turun temurun berada didesa ini akan tetapi ada juga suku-suku dari Sulawesi Selatan (suku Bugis,Mandar), Gorontalo,dsb. Di samping faktor lainya aspek demografi termasuk salah satu aspek yang sangat penting dalam suatau wilayah pedesaan. Penduduk baik statusnya sebagai subyek dan terlebih lagi sebagai subyek pembangunan merupakan salh satu sumber daya terpenting yang kemampuannya harus ditumbuh kembangkan sehingga mampu menjawab berbagai perkembangan yang terjadi sebagai dampak dari pembangunan itu sendiri. KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN Penduduk menurut jenis kelamin di Desa Silanga tahun 2010 :



KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN Adapun kondisi ekonomi masyarakat Desa Silanga pada umumnya berpotensi (mata pencaharian) sebagai Petani, Nelayan, Buruh Tani, Tukang serta sebagian kecil adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Honorer yang relatif berpenghasilan rendah. Dimana hal ini merupan hal mendasra bagi peningkatan taraf hidup masyarakat kawasan pemukiman di Desa Silanga terhadap perubahan hunian itu sendiri. Dari hasil perolehan data lapangan diketahui komposisi penduduk sebagai berikut :



KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI Kondisi Sosial Kehidupan Masyarakat Desa Silanga masih sangat homogeny dengan menganut system kekerabatan yang sangat kuat, Karena secara historis warga 8masyarakatnya masih banyak diikat oleh budaya yang sama dengan berdasarkan asas kekluargaan. Hal ini dapat dilihat dari cara kehidupan mereka, dimana mereka sangat memperhatikan hubungan darah atau hubungan famili di antara mereka. Tatanan masyarakat Desa Silanga dapat dikatakan masih sangat rapat, di perkuat dengan system kemasyarakatan yang teguh dengan nilai-nilai kekeluargaan dan kegetongroyongan, dan tetap berlandaska kepada nilai religi yang ada. Masyarakat Desa Silanga adalah masyarakat yang suka bekerja secara gotongroyong. Misalnya jika ada salah satu keluarga yang mengadakan upacara pernikahan atau ada warga yang sedang berduka, maka dengan suka rela anggota masyarakat lainnya akan datang membantu keluarga tersebut, walaupun tanpa harus diundang. Kehidupan seperti itu sangat baik untuk dilestarikan untuk kepentingan pembangunan Desa. Desa Silanga pada umumnya memiliki adat istiadat yang seragam baik di bidang kesenian, perayaan hari-hari besar maupun penerapan norma-norma keagamaan dengan desa-desa lain yang ada di Kecamatan Siniu. Keadaan Ekonomi Pertaniain adalah salah satu sector ekonomi yang di harapkan akan dapat bertahan dalam berbagai bentuk usaha dimasing-masing sub sector. Keadaan tanah di Desa Silanga terdiri dari dataran dan pegunungan denagn ketinggian diatas permukiman air laut 0 -10 meter.Sumber daya alam yang paling menunjang penghasilan penduduk Desa Silanga adalah tanah yang subur dimanfaatkan untuk pertanian khususnya tanaman perkebunan dari luas wilayah Desa Silanga diantaranya digunakan sebagai lahan pertanian (kebun) seluas ±555,95 Ha, Ladang 15 Ha pada umumnya masyarakat desa Silanga mengahrapkan tanaman perkebunan kelapa, cacao. Keadaan ekonomi masyarakat desa Silanga khususnya petani dan nelayan masih berpenghasilan rendah disebabkan berbagai faktor diantaranya petani dan nelayan tidak memiliki pengetahuan yang cukup baik dari perawatan/pemeliharaan pengolahan maupun pemasaran hasil perkebunan dan masih kurangnya kesadaran masyarakat petani bekerja secara mapalus bahkan cenderung mengolah sendiri-sendiri. KONDISI PEMERINTAHAN DESA Dusun sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Silanga memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut terutama berkaitan hubungannya dengan pemerintahan pada level diatasnya.



Struktur administrative kepemimpinan Desa Silanga dapat dilihat dalam bagan dibawah ini.