Role Play Gangguan Jiwa Harga Diri Rendah [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ani
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

a) Ny.G berusia 27th di bawa ke RSJ Menur, Surabaya. Didapatkan data sudah sejak 3 tahun Ny.G tidak pernah mau berbicara dengan orang lain. Sebelum dibawa ke rumah sakit jiwa oleh keluarganya ia selalu mengurung diri di kamar sambil menangis dan berteriak. Klien tidak mau makan, maupun mandi, dan ia mengatakan bahwa ia adalah manusia yang bodoh yang tidak dapat berbuat apaapa, dan tidak jauh lebih baik dari saudara kandungnya. Menurut mbak kandung klien, klien mengalami hal tersebut semenjak adiknya menikah lebih dulu daripada dirinya. Dari hasil pengkajian dari keluarganya pasien mengalami masalah keperawatan gangguan konsep diri: harga diri rendah situasional. Salam terapeutik, pagi ini perawat akan melakukan melakukan SP 1 dengan klien:



1. Tahap 1 (orientasi)



Salam terapeutik:



Perawat : “Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu G. Saya Anggit, Ibu bisa memanggil saya suster Anggit. Saya perawat yang dinas pagi ini dari pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat mbak. Oya mbak kalau boleh tau mbak namanya siapa? dan senangnya dipanggil apa?”



Klien



: (diam saja)



Perawat : “tenang saja mbak, disini kita akan ngobrol-ngbrol santai kok,oke ? Kalau boleh diulang mbaknya namannya siapa tadi?



Klien



: “Gita....gi..gi.. gita kusuma”



Perawat : “nama yang bagus, mbqk gita kusuma senang dipanggil siapa? Gita atau kusuma?”



Klien



: “gita aja”



Evaluasi / validasi:



Perawat



:“Baiklah mbak gita, bagaimana keadaannya hari ini?”



Klien



: (menyembunyikan kepala kebawah)



Topik : “Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar tentang keadaan mbak? Tujuannya supaya mbak bisa lebih tenang dan dengan berbagi cerita kepada saya, kesedihan mbak mungkin bisa berkurang



Kontrak:



Perawat : mbak maunya berapa lama kita berbincang-bincang?Kira-kira 20 menit saja, bisa? Ny G



: (Mengangguk)



Perawat



: “oke kalau begitiu mau tetap disini atau kita pergi ke tempat lain?”



Ny G



: disini saja



2. Tahap 2 (kerja) Perawat : baik, kalau begitu mbak bisa mulai cerita sekarang (sambil menatap mata dan sentuhan terapeutik) Ny G



: (termenung sejenak) saya sedih sus, (menundukkan kepala)



Perawat



: (memegang tangan pasien)



Ny G : saya ini hanya jadi beban pikiran untuk keluarga saya sus. Saya malu, saudara saya banyak yang sudah menikah sedangkan saya justru malah belum mendapatkan pasangan. Padahal saya anak tertua di keluarga. Mungkin saya memang terlalu jelek sus.



Perawat : “Saya mengerti Mbak sangat sulit menerima kenyataan ini” Tapi bukan maksud saya menggurui mbak namun seperti yang sudah kita ketahui, jodoh seseorang kan memang sudah diatur oleh Tuhan. Adik ibu menikah lebih dulu daripada mbak juga merupakan kehendak-Nya sebagai Maha Pemilik Jodoh. Tidak ada satu orang pun yang dapat mencegahnya, termasuk saya ataupun Ibu sendiri.”



Ny G



: ( menganganguk)



Perawat : “nah sekarang coba mbak renungkan kembali, di rumah mbak masih punya keluarga, teman, ataupun sahabat, masih banyak hal-hal besar yang ibuk bisa lakukan, ibu punya pekerjaan dan hobi maka mbak ini adalah seseorang yang bermakna, istimewa dan banyak diharapkan oleh orang disekitar mbak, nah kalau mbak berputus asa maka di mana semangat untuk membahagiakan mbak sendiri dan orang disekeliling mbak?”



Ny G



: Lalu bagaimana saya yang sekarang sus?



Perawat: “nah, mbknya tidak perlu cemas. Umur mbk kan masih muda, mbak bisa mencoba mencari jodoh untuk menjadi pendamping hidup. Saya tahu mbak memiliki sifat yang baik apalagi wajah mbak juga cantik.”



Ny G laku”



: “ ndak sus, saya ndak cantik, saya ini jelek, buktinya saya belum



Perawat : “cantik itu tidak hanya dilihat dari fisik saja mbak tapi kita juga bisa membangun kecantikan itu dari kebaikan hati kita, untuk cantik soal fisik, gampang mbak, sekarang saya akan mengajari mbak berdandan, mbak yang sudah cantik ini pasti akan tambah cantik lagi “ bagaimana mbak kita lakukan sekarang?” “oke kalau begitu mbak ambilkan kotak make up terlebih dahulu ya, mbak tunggu sebentar disini”



Ny G : “nah kita mulai sekarang ya mbk, (baca aturan make up yang bagus, dan menarik sesuai bentuk wajah klien”



Perawat : “ wah sekarang mbak semakin tambah cantik lagi, coba lihat dikaca ini mbak”



Ny G



: (tersenyum)



Perawat : “nah sekarang mbak harus mulai semngat lagi, untuk membahagiakan orang tua mbak dan menemukan jodoh yang terbaik. Namun jika mbak sekarang belum mandi dan makan nanti mbak dapat semangat dan energinya dari mana? Kalau tidak punya energi bagaimana bisa berdoa dan melakukan aktivitas?”



Ny G



: “Baiklah sus”



Perawat



: “nah, mbak makan ya, saya temani, ini makanannya”



Perawat : (setelah makan) oke, setelah kita tadi banyak berbincang-bincang, dan tidak terasa 10 menit sudah berlalu, maka kita sudahi sampai sini ya mbk. Ny G



“ya sus”



3. Tahap 3 (terminasi) Perawat : “Bagaimana perasaan mbak sekarang? Apa mbak sudah mulai memahami kondisi yang sebenarnya terjadi?” Ny G



: “Iya sus”



Perawat : “Kalau begitu, coba I mbak jelaskan lagi, hal-hal yang mbak dapatkan dari perbincangan kita tadi”



Ny G



: (Menjelaskan ulang)



Peawat : “ya bagus, pintar sekali mbak, mbak masih mengingat semuanya, nah sekarang coba mbak ulangi teknik make up yang tadi sudah diajarkan”



Ny G



: ( melakukan)



Perawat : wah ternyata mbak gita ini tidak kalah dengan pesalon-pesalon di luar sana, hasilnya cantik, rapi dan halus. Tindak Lanjut : Perawat :“bagus sekali mbak. Nanti kemampuan make upnya bisa semakin ditingkatkan, dan kalau nanti mbaknya pergi keluar bisa lebih cantik lagi ya mbak, pasti banyak orang yang ingin kenal dengan mbak”



Kontrak yang akan datang:



Perawat : kira-kira kapan mbak mau kita melanjutkan perbincangan kita? Bagaimana kalau kita besok membicarakan tentang hobinya mbak untuk sedikit melepaskan kepenatan? Ny G



: Iya boleh sus



Perawat



: Mbak mau dimana? Disini atau ditaman?



Ny G



: Ditaman sus



Perawat



: Baik mbak berarti besok kita ketemu lagi ya ditaman di jam yang sama. Nah, sekarang mbak istirahat dulu kalau ada apa-apa nanti bisa menghubungi saya. selamat pagi