RPP CTL Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah



:



SMA



Kelas / Semester



:



X (sepuluh) / Semester 2



Mata Pelajaran



:



Fisika



Pokok Bahasan



:



Suhu dan Kalor



Sub Pokok Bahasan



:



Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukuran



Alokasi waktu



:



3x45 menit



Standar Kompetensi 



Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.



Kompetensi Dasar 



Mendiskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya



Hasil belajar 



Siswa dapat menggunakan thermometer untuk mengukur suhu zat, membuat thermometer sederhana dan membandingkan skala termometer Celcius dengan termometer yang lain.



Indikator 1.



Menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat.



2.



Membuat termometer sederhana, berskala berdasarkan sifat perubahan volume.



3.



Membandingkan skala termometer Celcius dengan termometer yang lain.



1



I. MATERI AJAR Suhu dan Pengukuran Jika tangan kita mencoba memegang sebongkah es, sedangkan tangan kiri kita memegang air hangat, maka kita akan merasakan bahwa di antara kedua benda tersebut terdapat perbedaan suhu. Berapa derajat perbedaan suhu tersebut? Untuk mengetahui tinggi rendahnya suhu suatu zat kita gunakan alat yang disebut thermometer. Thermometer zat cair dirancang berdasarkan pengaruh perubahan suhu terhadapvolume. Zat cair yang biasa digunakan adalah alcohol atau raksa yang dimasukkan ke dalam pipa kapiler. Apabila pipa kapiler bersentuhan dengan benda yang panas, maka alcohol atau raksa di dalam pipa sebelum dan sesudah disentuhkan dengan benda yang panas diperlihatkan adanya perbedaan suhu. Thermometer zat cair pada daerah pengukuran suhu antara -20 0C sampai di atas 1000C banyak memnggunakan bahan raksa. Keuntungan menggunakan bahan raksa antara lain : 



Mudah dilihat karena mangkilap







Raksa tidak membasahi dinding kaca







Raksa merupakan penghantar panas yang baik,







Panas jenisnya kecil sehingga dengan perubahan panas sedikit cukup dapat mengubah suhunya,







Suhu terendah atau titik beku raksa -390C dan titik didihnya 3570C



Thermometer yang menggunakan bahan raksa antara lain sebagai berikut. a. Termometer Celcius (oC) Dengan titik tetap skala sama dengan suhu es yang sedang mencair pada tekanan I atm, yaitu 0oC. Titik tetap skala atas diambil suhu air yang mendidih pada tekanan 1 atm yaitu 100oC. Thermometer celcius memiliki rentang skala 100o. b. Termometer Reamur (oR) Menggunakan skala 0oR yang sama dengan suhu es mencair dan skala 80 0R yang sama dengan suhu uap air mendidih. Oleh karenanya thermometer reamur terdapat rentang skala 80oR.



2



c. Termometer Fahrenheit (oF) 0oF ditetapkan sama dengan es dicampur garam (lebih dingin dari es yang sedang mencair). Oleh sebab itu, 0oF lebih rendah dari 0oC atau 0oR. 0oC atau 0oR sama dengan 32oF. Untuk titik tetap atas Fahrenheit memilih suhu uap air mendidih pada tekanan 1 atm dan ditetapkan 212 oF. oleh karenanya 212oF = 100oC = 80oR.



100o



100o



100o



0o



0o



0o



Dari gambar di atas diperoleh perbandingan skala celcius, reamur, dan farhrenheit adalah tC : tR : tF = 100 : 80 : 180, atau tC : tR : tF = 5 : 4 : 9 Hubungan skala celcius, reamur, dan Fahrenheit adalah sebagai berikut. tC 



5  t F  32 9



9 t F  t C  32 5



tC 



5 tR 4



tR 



4  t F  32 9



tR 



4 tC 5



tF 



9 t R  32 4



dengan tC = suhu dalam skala celcius tR = suhu dalam skala reamur tF = suhu dalam skala Fahrenheit Menurut Kelvin suhu uap air mendidih pada tekanan 1 atm adalah 373,15 K dan untuk pengukuran yang tidak memerlukan ketelitian dapat ditulis 373 K sehingga dapat diperoleh hubungan skala Kelvin dengan Celcius adalah : T = (toC + 273) K 3



Setiap dapat membuat thermometer dengan skala sembarang, dengan menggunakan perbandingan terhadap thermometer lain, asalkan pada saat menentukan titik tetap atas maupun titik tetap bawah kedua thermometer berada pada peristiwa yang sama. Contoh: P membuat thermometer dengan titik tetap atas Aa yaitu sama dengan air mendidih dan titik tetap bawah Ab yang sama dengan suhu es melebur. Q membuat thermometer dengan titik tetap atas Ba yaitu sama dengan suhu air mendidih dan titik tetap bawah Bb yang sama dengan suhu es melebur. Apabila kedua thermometer digunakan untuk mengukur suhu suatu benda, thermometer P menunjukkan suhu A dan thermometer Q menunjukkan suhu B, maka perbandingan antara perubahan suhu terhadap interval dasar masing-masing thermometer adalah : Aa A



Ba



Termometer P B



Perubahan Suhu A – Aa



Interval Dasar Aa – Ab



B – Bb



Ba – Bb



Q Bb



Ab



Diperoleh perbandingan :



A  Ab  B  Bb Aa  Ab  Ba  Bb



II.



METODE PEMBELAJARAN



Pendekatan



: Kontekstual



Metode



: - Diskusi Informasi - Eksperimen - Diskusi Kelompok



III.



LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN / SKENARIO



PEMBELAJARAN



4



 1. Kegiatan Awal ( 10 menit) a) Guru mengucapkan salam pembuka kepada siswa. b) Guru mengabsen kehadiran siswa. c) Guru menyampaikan judul materi yang akan dibahas dalam proses pembelajaran yaitu materi tentang Suhu dan Pengukuran. d) Guru menyampaikan indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran. Adapun indikator yang harus dicapai adalah:  



Menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat. Membuat termometer sederhana, berskala berdasarkan



sifat



perubahan volume. 



Membandingkan skala termometer Celcius dengan termometer yang lain.



 2. Kegiatan Inti ( 115 menit) Langkah /



Perilaku Guru Perilaku Siswa Tahap Kontruktivism - Guru menggali pemahaman awal siswa - Siswa mampu memberikan e



dengan memberikan video atau foto



tanggapan tentang fenomena



mengenai fenomena-fenomena suhu dan



tersebut dengan pengetahuan



kalor dalam kehidupan sehari-hari yang



awal yang mereka miliki.



menyangkut tentang materi suhu dan kalor. Contohnya: 1. Apa yang anda rasakan bila berada di - Siswa menjawab pertanyaan dekat api? Atau mungkin Sebaliknya apa



yang



diajukan oleh guru



yang kalian rasakan bila berada di



badan terasa panas bila



ruangan ber-AC



berada di dekat api, dan badan terasa dingin bila berada di ruangan ber-AC.



2. Apa yang digunakan untuk mengukur - Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 5



derajat suatu benda? Dan apa Satuan SI?



thermometer dengan satuan kelvin - Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan atau mengajukan fenomena



fenomenalainnya



yang



berkaitan dengan materi suhu dan kalor. Learning Community



- Guru



membentuk



untuk



siswa



kelompok karena



belajar



diharapkan



kelompok yang terbentuk terdiri dari anggota yang heterogen Questioning - Guru hanya bersifat siswanya



membimbing - Siswa mencari tahu jawaban



dalam



menemukan



dari permasalahan yang telah



jawabannya, tidak langsung memberikan



disepakati melalui buku-buku



jawaban dari pertanyaan siswa tersebut.



ataupun



Contoh permasalahan yang dihadapi



lainnya seperti internet, dan



siswa yaitu sebagai berikut:



apabila



1. Bagaimanakah jika baju yang kita



kesulitan dalam memahami



pakai warnanya biru atau warna



konsep-konsep yang ada di



yang lain? 2. Apakah peran kalor dalam proses



dalam buku ataupun lainnya



perubahan wujud tersebut? Inquiry



- Guru menilai keaktifan siswa di kelas



sumber siswa



belajar menemui



maka siswa terlebih dahulu berdiskusi



di



dalam



kelompoknya. - Siswa berdiskusi



dimasing-



masing kelompok, dimana dengan



adanya



diskusi



dengan rekan-rekannya dan juga dari proses bertanya dengan gurunya maka siswa akan benar-benar mengalami sendiri



proses



pengetahuannya. 6



penemuan



Modelling - Guru



akan



menunjuk



salah



satu - Kelompok yang ditunjuk akan



kelompok yang dianggap mampu dalam



melakukan



membahas setiap permasalahan yang



depan



kelas.



diajukan



siswa



yang



tadi



untuk



melakukan



presentasi didepan kelas.



presentasi



Sedangkan lain



mendengarkan tersebut



dan



dapat



mengajukan



pertanyaan



apabila



perbedaan



ada



mengenai



pembahasan akan



pertanyaan



untuk



masalah



tersebut. beberapa - Siswa kemudian



memberikan menguji



tingkat



akan



presentasi



pendapat



Reflection - Guru



di



menjawab



akan



pertanyaan



pemahaman siswa terhadap materi yang



tersebut dengan pemahaman



sudah mereka pelajari. Selain itu guru



yang sudah mereka miliki



juga akan mengaitkan beberapa materi



dan



yang



tersebut akan diskor sesuai



sudah



diajarkan



sebelumnya



dengan materi yang suhu dan kalor.



tentunya



dengan



- Adapun contoh soal yang diberikan terkait materi suhu dan pengukuran



kriteria



jawaban penilaian



yang sudah dimiliki oleh guru.



yaitu: 1. Apa perbedaan antara suhu dan pengukuran? 2. Kenapa jemuran dibawah



terik



yang matahari



ditaruh akan



kering? 3. Apakah perbedaan antara konduksi, konveksi dan radiasi? Authentic - Guru melakukan penilaian dimulai dari - Pada tahapan ini yaitu siswa Assement



awal kegiatan yaitu saat penggalian



diajarkan



pemahaman (berhipotesis) sampai pada



siswa



tahapan terakhir yaitu refleksi, dengan



keaktifan siswa yang akan



7



untuk



yang



aktif,



menjadi karena



ketentuan aspek yang dinilai yaitu meliputi



kognitif,



psikomotor



dinilai.



dan



afektif.



 3. Kegiatan Penutup ( 10 menit) a. Guru meminta siswa untuk membuat simpulan dari hasil diskusi yang dilakukan. b. Guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi. c. Guru dan siswa melakukan doa bersama. d. Guru menyampaikan salam penutup. IV.



ALAT / BAHAN/ SUMBER BELAJAR



a. Papan tulis b. Spidol dan penghapus c. Peralatan praktikum d. Media e. Buku Referensi : Purwanto, B. 2004. Fisika dasar teori dan implementasinya. IB. Surakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Surya, Y. 2003. Fisika itu mudah(untuk SMA IB). Jakarta: PT. Bina Sumber Daya Mipa Kanginan, M. 2004. Fisika untuk SMA kelas X. IA. Jakarta: Erlangga. V.PENILAIAN 1. Aspek Kognitif 



Laporan Praktikum







Tes tulis



2. Aspek Afektif 



Lembar observasi



3. Aspek Psikomotor 



Lembar observasi



8



SKENARIO PEMBELAJARAN FISIKA SUHU DAN PENGUKURANNYA



 1. Kegiatan Awal ( 10 menit) Guru : Guru memasuki ruangan dan mengucapkan salam: “Selamat pagi anakanak!” Siswa : “Selamat pagi, Pak Guru!” (Siswa menjawab serempak) Guru : “Bagaimana kabar kalian hari ini?” Siswa : “Baik, Pak!” Guru : “Sebelum memulai pelajaran marilah kita berdoa terlebih dahulu agar apa yang kita pelajari hari ini dapat bermanfaat. Menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa mulai!” Guru dan siswa berdoa sejenak)” Berdoa selesai”! Guru : “Anak-anak, ada yang tidak hadir pagi ini?” (Guru melakukan absensi) Siswa : Tidak ada Pak Guru!” (Siswa menjawab serempak) Guru : Baiklah, hari ini kita akan berbicara mengenai Suhu dan Pengukuran”. (Guru membuka pelajaran dan menyampaikan indikator pembelajaran).



 2. Kegiatan Inti ( 115 menit) a) Kontruktivisme Guru : “Sekarang bapak ingin bertanya kepada kalian, Apa yang ada rasakan bila berada di dekat api? Atau mungkin Sebaliknya apa yang kalian rasakan bila berada di ruangan ber-AC” (Guru menunjuk salah satu dari siswa) Siswa : “kalau menurut saya, badan terasa panas bila berada di dekat api, dan badan terasa dingin bila berada di ruangan ber-AC pak” Guru : “Ya, itulah yang anda rasakan bila mengalami dua hal tersebut!” Saat kita menyentuh sebuah benda, sifat yang disebut suhu atau temperatur diterangkan berdasarkan indera suhu kita. Suhu tersebut akan menunjukkan apakah benda itu akan terasa panas atau dingin. “Nah, adakah yang tahu definisi suhu?” Siswa : “Derajat panas suatu benda pak” 9



Guru : “Iya benar sekali, suhu menyatakan ukuran panas atau dinginnya suatu benda”. Dalam pengukuran dan satuan, kalian sudah mengetahui satuan dari suhu, ada yang ingat dan apa nama alat untuk mengukur suhu?” Siswa : “Kelvin pak dan alatnya bernama termometer” (salah satu siswa menjawab). Guru



: “Apa ada yang tahu apa saja fenomena-fenomena lainnya yang berkaitan dengan materi suhu dan kalor?”



Siswa



: “Saat memakai pakaian warna putih lebih nyaman karena warna putih tidak cepat panas ketika terkena sinar matahari”(salah satu siswa



menjawab). Guru : “Ya, bagus sekali. Ada yang memiliki contoh lain?” Siswa : “balon yang ditaruh ditempat yang panas akan meledak karena akibat panas yang diterima dari matahari”(salah satu siswa menjawab lagi). Guru : “Ya pintar sekali”. b. Questioning Siswa : “Pak mengapa pada saat mengangkat panci yang panas digunakan kain tidak langsung diambil dengan tangan?”(salah satu siswa bertanya) Guru : “Apa ada yang bisa menjelaskan fenomena tersebut?” Siswa : “Saya pak, karena jika diambil langsung tangan akan terasa panas”. Guru : “Apakah ada yang memiliki jawaban lain?” Seluruh siswa terdiam Guru : “Baiklah disini bapak akan menjelaskan bahwa panci yang kita gunakan merupakan konduktor yang baik sehingga sangat cepat menghantarkan panas ke tangan kita, maka dari itu diperlukan kain untuk melindungi tangan kita dari panas” Guru : “Nah, untuk menambah wawasan kalian tentang suhu, kita akan melaksanakan praktikum”. c. Learning Community Guru : membagi siswa menjadi 2 kelompok dengan anggota heterogen. Siswa : membagi diri menjadi beberapa kelompok sesuai arahan yang diberikan oleh guru.



10



d. Inquiry Guru : membagikan LKS kepada masing-masing siswa, kemudian mengarahkan siswa agar memahami LKS tersebut dengan mengaitkan percobaan dengan materi yang ada pada buku pegangan masing-masing siswa. Siswa : siswa membaca, memahami, dan mencari materi yang sesuai dengan eksperimen yang terdapat dalam LKS. Guru : meminta siswa agar melakukan eksperimen dan mencatat hasil pengamatan yang diperoleh. Siswa : melakukan eksperimen bersama anggota kelompok dengan merancang eksperimen dan mencatat hasil pengamatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS. Guru : meminta siswa untuk membuat laporan pratikum sesuai dengan format yang disediakan secara berkelompok. Siswa : berkerjasama dan berdiskusi dalam satu kelompok untuk membuat laporan sesuai dengan format yang disediakan. e. Modelling Guru : meminta kelompok untuk menyiapkan diri dalam mempersentasikan hasil diskusi dan laporan kelompok untuk didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kelompok yang mempersentasikan materi ditunjuk secara acak. Siswa : menyiapkan diri dengan mendiskusikan kembali hasil diskusi kelompok dalam melakukan persentasi. Guru : meminta siswa mengumpulkan laporan dan mengalihkan ke tahap persentasi. Siswa : mengumpulkan hasil diskusi dan menyiapkan diskusi persentasi dua arah. Guru : menunjuk salah satu kelompok yang menjadi kelompok penyaji di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain diatur agar fokus terhadap kelompok tersebut dengan mengatur tempat duduk yang diarahkan ke kelompok yang lain sehingga mereka saling berhadap-hadapan. Siswa : siswa dalam satu kelompok yang ditunjuk untuk menyajikan materi dengan mempersentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan. Siswa 11



yang lain memperhatikan ke kelompok persentasi dengan mengatur tempat duduk sesuai arahan guru. Guru : memberikan kesempatan pada kelompok lain (kelompok yang tidak persentasi) untuk memberikan masukan dan pertanyaan terhadap hasil persentasi dari kelompok penyaji. Siswa : mempersiapkan dan mengajukan pertanyaan dan masukan kepada kelompok penyaji. f. Reflection Guru : memberikan pertanyaan umpan balik kepada siswa apabila ada permasalahan yang belum terselesaikan. Siswa : memikirkan setiap permasalahan serta bersama-sama memecahkan masalah yang dihadapai. Guru : “Mungkin diantara kalian sudah tahu untuk menentukan besar suhu secara kuantitatif dari praktikum tadi?” (Guru menunjuk salah satu siswa) Siswa : “Dengan alat yang bernama thermometer pak” Guru : “Iya benar”. “Ada berapa jenis thermometer yang sudah kalian kenal?” Siswa : “Tiga pak” Guru : “Coba kalian sebutkan!” Siswa : (siswa menyebutkan jenis-jenis termometer) Guru : “Iya itulah jenis-jenis thermometer”. Sekarang bapak ingin menjelaskan hubungan dari skala thermometer tersebut” (guru menjelaskan hubungan skala thermometer tersebut). Guru : “Apakah kalian sudah mengerti?” Siswa : “Sudah pak” Guru : “kalau sudah, bapak punya beberapa soal, coba kalian perhatikan dan jawab. (meminta siswa mengerjakan soal-soal pada slide didengan) Siswa : (mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru). Guru : Meminta siswa mengerjakannya soal-soal tersebut di depan kelas. Siswa : siswa mengerjakan soal di depan kelas.



12



Guru : ”Apa yang dibuat teman anda sudah benar, sekarang bapak punya oleholeh untuk kalian (Guru memutarkan film untuk tentang materi yang telah dibahas



 3. Kegiatan Penutup ( 10 menit) Guru : meminta siswa untuk membuat simpulan dari hasil diskusi yang dilakukan. Siswa : menyimpulkan hasil diskusi dan persentasi. Guru : memperjelas dan merangkum hasil diskusi siswa yang dirasa kurang tepat. Siswa : menyimak penjelasan dari guru dan memperbaiki kesimpulan dan rangkuman hasil diskusi yang masih salah. Guru : menyampaikan tugas dan memberikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.



13



14



1. LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2. Petunjuk Praktikum 3. 4. Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor 5. Sub Pokok Bahasan



: Suhu dan Pengukurannya



6. Kelas/Semester : X/ Semester 2 7. Alokasi waktu : ± 60 menit 8. 9. Nama Kelompok: 10. 1. … 11. 2. … 12. 3. … 13. 4. … 14. 5. … 15. I.



Tujuan Pengamatan a.



Siswa mampu menggunakan alat ukur



b.



Siswa mengetahui suhu awal dan akhir suatu zat cair dengan alat ukur



16. II.



Alat dan Bahan 1.



Termometer Celcius



2.



Penyangga kaki tiga



3.



spritus



4.



gelas kimia



17. III.



Landasan Teori 18.



Jika kita dekat dengan api maka kita merasa ..., sedangkan bila kita



menyentuh es maka kita merasa …. Tetapi indera peraba kita tidak dapat menyatakan secara tepat derajat panas dinginnya suatu benda. Saat kita menyentuh sebuah benda, sifat yang disebut … diterangkan berdasarkan indera suhu kita. … tersebut akan menunjukkan apakah benda itu akan terasa panas atau dingin.



15



19.



Semakin panas berarti … semakin …. Memperkirakan suhu



tersebut berarti kita menyatakan hanya secara kualitatif. Oleh karena itu, untuk menyatakan suhu dengan tepat secara kuantitatif (dengan angka-angka), untuk mengetahui tinggi rendahnya suhu suatu zat kita gunakan alat yang disebut … 20. IV.



Langkah Kerja 1. Letakkan gelas kimia yang sudah berisi air di atas penyangga! 2. Ukur suhu awal dari air tersebut! 3. Hidupkan spritus dan taruh di bawah penyangga! 4. hitung suhu akhir dari air tersebut! 21. 22. IV. DATA HASIL PERCOBAAN 23.



24.



Data hasil percobaan 25. Jenis



N



Zat



26. Suhu Awal



27. Suhu Akhir



30. …..



31. …..



Cair 28.



29. Air 1. 32. 33. 34. V. PERTANYAAN



35.



1.



Adakah perbedaan dari hasil percobaan kalian pada awal



sampai akhir ? apakah yang berbeda? 36. Jawab: ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ……………………………… 37. 2.



Selanjutnya dari hasil yang kalian peroleh konversikan ke dalam



skala Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin! 38. Jawab: ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………



16



………………………………………………………………………… ……………………………… 39. 3. Apakah yang dapat anda simpulkan dari hasil pengamatan? 40. Jawab: ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………



17



41. LEMBAR KERJA SISWA 42. Tes Pemahaman Siswa 43. 44. Pilihan Ganda 1. Suhu suatu zat menyatakan ... a. jumlah molekul zat b. tingkat kenaikan volume zat c. tingkat panas atau dinginnya suatu zat d. tingkat pemuaian zat 2. Satuan Internasional (SI) yang digunakan untuk suhu adalah ... a. celcius



b. fahrenheit



c. reamur



d. Kelvin



3. Suhu suatu zat diukur dengan ... a. barometer



b. termometer



c. higrometer



d. Manometer



4.



Pernyataan berikut ini benar, kecuali ... a. suhu merupakan besaran turunan b. alat ukur suhu adalah termometer c. suhu menyatakan derajat panas sebuah benda d. molekul-molekul sebuah benda bergetar cepat jika suhu dinaikkan



5.



Air tidak dipakai untuk mengisi termometer. Hal ini karena ... a. volume air tetap b. tidak memuai ketika dipanaskan c. memiliki pemuaian yang kecil d. air membasahi dinding



45. 46. 47. 48.



49. 50. Esai 51. 52.



1. Ubahlah nilai skala berikut dengan skala yang diminta: a



53. 40⁰C



54. . . . ⁰F



55. . . . K



56. . . .



b



58. 60⁰R



59. . . . ⁰C



60. . . . ⁰F



⁰R 61. . . . K



c



63. 50⁰F



64. . . . ⁰R



65. . . . ⁰C



66. . . . K



. 57. . 62. . 67. 68.



2. Pada siang hari, suhu dalam sebuah kamar adalah 350 C. Berapa suhu itu, bila diukur dalam skala Fahrenheit?



69.



3. Suhu sebuah ruangan yang menggunakan AC adalah 77°F. Berapa suhu itu, bila diukur daam satuan derajat celcius!



70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88.



4. Pada suhu berapakah skala yang sama antara Fahrenheit dan Celcius?



89. 90.



91.



FORMAT PENILAIAN



92. 1. Penilaian Kognitif 94. N



95. Instrument penilaian



a



100.



m 93.



a



N



S



102.



Lapor 99.



an



L



pra



i



101.



(te



96. Tot



Tes



al



ko



Nil



ter



gni



ai



ku



tul



tif



m



is)



w



Tugas



103.



s



kti



s



Kuis



(PR)



a 105. 1 113. 2 121.



106.



107.



108.



114.



115.



116.



122.



123.



124.



109.



112.



110.



111.



117.



118.



119.



120.



125.



126.



127.



128.



d 129. 2. Penilaian Psikomotorik 130.



131.



N



N



132.



Aspek yang dinilai



133. Tot a l N i l a i



139. Mengol 136.



137.



Menyu



enggun



sun



akan



ala



1 150.



ah 138. Menga



Membuat



Data



Peme



Hasi



cahan



l



Perma



Pen



salaha



gam



n



mati



Alat



t



142.



M



140.



146.



atan 147.



148.



141.



143.



144.



145.



149.



151.



152.



153.



154.



155.



156.



157.



159.



160.



161.



162.



163.



164.



165.



2 158. dst. 166. 3. Penilaian Afektif 168.



170.



Na



169.



m 167.



a



N



S i s



Total



Aspek yang dinilai



Nil ai



173. Kehad ira



w



n



174.



175.



Kesiap



Keserius



an



an



176.



177.



Kerjas



Partisi



am



pa



a



si



178.



a 179. 1 187. 2 195.



180.



181.



182.



188.



189.



190.



196.



197.



198.



d







203. Prosedur Penilaian



183.



186.



184.



185.



191.



192.



193.



194.



199.



200.



201.



202.



204.



Untuk penilaian kognitif rentangan nilai dengan angka 0 s/d 100



sedangkan untuk penilaian afektif dan psikomotorik dengan huruf A s/d E dengan konversi sebagai berikut: 205.



A (85≤100)



206.



B (70≤84)



C (50≤69) D (30≤49) 207.



208.



E (0≤29)



Daftar Pustaka



Doantara yasa. Pendekatan kontekstual.Blog pada wordpress.com (diakses pada tanggal 6 April 2014)



209. 210. Kanginan, M. 2004. Fisika untuk SMA kelas X. IA. Jakarta: Erlangga. 211. 212. Departemen Pendidikan Nasional.2003.Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching Learning).Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SLTP 213. 214. Anonim.2011.Model Pembelajaran Kontekstual.Artikel.Tersedia pada: http://Model Pembelajaran Konstektual _ Diones Aliaski Blog.html (diakses tanggal 6 April 2014) 215. 216. 217.