RPP Sistem Indera [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Micro Teaching Dosen Pengampu : Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.



Disusun Oleh : Anistia Fitri Mu’minah 11150161000081 Pendidikan Biologi 7B



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



Mata Pelajaran



: Biologi



Kelas /Semester



: XI MIPA/Genap



Materi Pokok



: Sistem Indera



Pertemuan



: Ketiga ( ke-3)



Alokasi waktu



: 1 x 35 menit



A. Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Sikap Menumbuhkan kesadaran akan kebesaran Tuhan YME dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) dan bertanggung jawab. KI 3



KI 4



Memahami,menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam pengetahuan



faktual,



konseptual, ranah konkrit dan ranah abstrak terkait



prosedural berdasarkan rasa ingin dengan pengembangan



dari.



yang



tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara mandiri, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dan mampu menggunakan metode dengan



wawasan



kebangsaan,



kemanusiaan, sesuai kaidah keilmuan



kenegaraan,



dan



peradaban terkait penyebab fenomena dan



kejadian,



serta



menerapkan



pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah



B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) No



KD Pengetahuan



3.10



Menganalisis hubungan antara 4.10



Menyajikan



stuktur



penyusun



pengaruh pola hidup terhadap



organ pada sistem koordinasi



kelainan pada struktur dan



(saraf,



hormone



alat



fungsi organ sistem koordinasi



indera)



dalam



kaitannya



yang menyebabkan gangguan



dengan mekanisme koordinasi



sistem saraf dan hormone pada



dan regulasi serta gangguan



manusia



fungsi yang dapat terjadi pada



literatur



jaringan



No



dan



KD Keterampilan hasil



berdasarkan



analisis



studi



sistem koordinasi manusia No



IPK Pengetahuan



No



3.10.1 Mengidentifikasi struktur dan 4.10 fungsi alat indera manusia 3.10.2 Menganalisis



IPK Keterampilan Melakukan percobaan tentang fungsi alat indera



mekanisme



kerja alat indera manusia 3.10.3 Menganalisis penyakit/kelainan pada sistem indera manusia



C. Tujuan pembelajaran Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan kontruktivisme menggunakan metode dan model pembelajaran Discovery Learning dipadu dengan melakukan eksperimen. Peserta didik dapat menunjukkan struktur dan fungsi alat indera manusia, serta mengaitkan struktur dan fungsi alat indera dengan penyakit/kelainan pada sistem indera dan menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi sistem indera yang menyebabkan gangguan alat indera pada manusia. Melalui diskusi peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, mengembangakan sikap kejujuran, kedisiplinan, ketelitian, kerjasama dan bertanggung



jawab serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis,komunikasi,kolaboratif, dan kreatif. D. Materi Pembelajaran 1. Peta Konsep Materi Pembelajara



Penglihatan (Mata) (Mata)



Sistem Indera



Tersusun atas indera



Pendengaran (Telinga)



Pembau (Hidung)



Pengecap (Lidah)



Peraba (Kulit)



Jika struktur dan fungsinya terganggu menyebabkan



PETA KONSEP SISTEM INDERA



Kelainan/Penyakit pada Sistem Indera



2. Materi Pembelajaran Materi Pokok : Sistem koordinasi Sub Materi



: Sistem Indera



1. Indera Penglihatan Mata mempunyai reseptor untuk menangkap rangsang cahaya yang disebut fotoreseptor



Gambar 1 Bagian-bagian bola mata Tabel 1. Bagian-Bagian Indera penglihatan Bagian Mata a. Sklera : pembungkus lapisan luar



Fungsi a. Melindungi



bola



mata dari



kerusakan



mekanis dan memungkinkan melototnya otot mata b. Kornea : selaput bening tembus pandang pada bagian depan sklera c. Koroidea : lapisan tengah di antara sklera dan



b.



Penerima rangsang cahaya & Mereaksikan cahaya



c. Penyedia makan bagi bagian mata yang lain



retina berupa selaput darah (kecuali dibagian depan d. Iris (selaput pelangi) : selaput berwarna (mengandung pigmen melanin) merupakan bagian depan koroidea



d. Melindungi refleksi cahaya dalam mata & Mengendalikan kerja pupil



e. Pupil : berupa lubang yang dibatasi oleh iris



e. Mengatur banyak sedikit cahaya yang diperlukan mata



f. Lensa : berupa lensa bikonveks



f. Membiaskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda tepat jatuh pada retina mata



g. Aqueous humor : berupa cairan encer



g. Menjaga bentuk kantong depan bola mata



h. Vitreous humor : berupa cairan bening dan



h. Meneruskan rangsang ke bagian mata



kental i. Retina : selaput jala



memperkukuh bola mata i. Menerima bayangan dan untuk melihat benda



j. Fovea (bintik kuning) : berupa bagian yang mengandung selsel kerucut k. Bintik buta : tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata



j. Sebagai tempat bayangan jatuh pada daerah retina k. Tidak peka terhadap cahaya karena tidak mengandung sel konus dan sedikit sel batang l. Meneruskan rangsang cahaya ke saraf



l. Saraf mata : berupa serabut saraf



krania(saraf optik)



Rangsang yang diterima indra penglihat (mata) berupa cahaya. Cahaya yang masuk melalui kornea akan diteruskan seperti berikut.



Apabila cahaya yang masuk terlalu terang, pupil akan menyempit atau mengalami konstriksi. Bila cahaya redup, pupil akan melebar atau mengalami dilatasi. Cahaya yang dipantulkan ke mata masuk ke dalam retina khususnya pada fovea (bintik kuning). Cahaya ini dapat terfokus ke dalam fovea karena diatur oleh lensa. Kelainan pada Indera Penglihatan Mata seperti organ tubuh yang lain juga dapat mengalami kelainan. Beberapa kelainan dan gangguan kesehatan pada mata adalah sebagai berikut. 1) Faktor Keturunan Kelainan ini terjadi pada sel-sel retina yang dikenal dengan buta warna, Pada kelainan ini penderita tidak dapat membedakan warna-warni benda.



2) Kelainan pada Akomodasi Lensa Mata a) Astigmat Astigmat adalah suatu keadaan mata yang mengalami pandangan kabur. Ini disebabkan karena rusaknya kornea mata. Untuk mengatasi-nya seseorang harus menggunakan kacamata silindris. b) Rabun dekat (hipermetropi) Cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata kabur jika melihat benda yang dekat dengan mata. Hal ini karena lensa mata tidak dapat mencembung dengan sempurna. Rabun dekat dapat dibantu dengan kacamata berlensa positif atau cembung. c) Rabun jauh (miopi) Cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata kabur jika melihat benda yang jauh dari mata. Hal ini karena lensa mata tidak dapat memipih dengan sempurna. Rabun jauh dapat dibantu dengan kacamata berlensa negatif atau cekung. d) Mata tua (presbiopi) Cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata kabur jika melihat benda yang dekat maupun benda yang jauh. Cacat mata ini karena lensa mata tidak dapat berakomodasi dengan baik. Mata tua dapat dibantu dengan kacamata berlensa ganda. Penyakit pada Mata yang terjadi pada mata antara lain seperti berikut. a)



Katarak Katarak merupakan keadaan pengeruhan pada lensa mata. Sebabsebabnya adalah diabetes melitus, sinar X, obat-obat kortison dalam waktu lama. Penyakit ini dapat disembuhkan melalui operasi, dengan menanam lensa buatan di dalam bola mata.



b)



Trakhoma Trakhoma



merupakan



penyakit



yang disebabkan



terjadinya



peradangan



konjungktiva, yang diakibatkan karena infeksi virus. Apabila dibiarkan penyakit ini dapat menimbulkan kebutaan. c)



Kekurangan vitamin A Kelainan yang terjadi karena kekurangan vitamin A yaitu rabun senja. Vitamin A sangat penting untuk kerja retina.



2. Indera Pendengaran Getaran bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi, misalnya alat-alat musik akan ditangkap oleh reseptor telinga yang disebut fonoreseptor. Telinga terbagi menjadi 3 bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.



Gambar 2. Bagian-bagian Telinga a. Struktur dan Fungsi bagian Telinga Tabel 2 Bagian dari Organ Telinga Luar dan Fungsinya Organ Telinga Luar



Fungsi



a.



a.



Daun telinga



Mengumpulkan



dan



Bagian telinga luar berupa gelambir



menyalurkan gelombang bunyi ke



b.



dalam telinga



Liang telinga



Saluran menuju membran timpani



b.



c.



gelombang suara



Rambut



Membantu mengkonsentrasikan



Berupa bulu-bulu halus



c.



d.



yang melewati lubang telinga



Kelenjar minyak



Menahan dan menjerat kotoran



Bagian yang menghasilkan minyak



d.



e.



kotoran



Membran timpani



Berupa



selaput



tipis



(selaput



gendang) yang kuat



Meminyaki yang



melewati



menahan lubang



telinga e.



Menangkap getaran bunyi dan



menyalurkan



Tabel 3 Bagian dari Organ Telinga Tengah dan Fungsinya



dan



Organ Telinga Tengah a.



Membran



Fungsi



timpani



(gendang



telinga) b.



Menerima getaran suara. Mengkonsentrasi vibrasi (getaran).



Tulang pendengaran



Tulang pendengaran terdiri atas tulang



martil



landasan



(maleus),



(inkus)



dan



tulang tulang



Menjaga



keseimbangan



tekanan



sanggurdi (stapes).



udara antara



c.



udara luar dan dalam telinga.



Saluran eustachius



Saluran eustachius menghubungkan antara telinga dengan faring. Tabel 4 Bagian-Bagian dari Organ Telinga Dalam dan Fungsinya Organ Telinga Dalam



Fungsi



a. Rumah siput (koklea)



a.



Saluran seperti spiral (berisi cairan



bunyi



Meneruskan rangsang getaran



endolimfe) b. Organ korti



b.



Meneruskan getaran bunyi ke



Bagian koklea yang peka terhadap



saraf auditori



rangsang bunyi c. Kanalis semisirkularis (3 saluran setengah lingkaran b. Proses Pendengaran



c.



Alat keseimbangan tubuh



Skema 1 Proses Mendengar Bagaimana bunyi dapat kita dengar? Suara sampai pada lubang telinga karena getarannya diterima oleh gendang suara (membran timpani). Getaran di membran timpani ini akan diteruskan ke bagian tengah telinga yaitu ke tulang martil, landasan, kemudian sanggurdi. Impuls suara diteruskan ke telinga bagian dalam yaitu ke rumah siput dan merangsang saraf di sekitar cairan rumah siput dan dikirim ke otak. Selanjutnya di otak, suara tersebut diolah sehingga kita dapat mendengar dan mengartikannya. Secara skematis proses mendengar dapat ditulis sebagai berikut. c. Kelainan pada Telinga Telinga dapat mengalami kelainan-kelainan contohnya seperti berikut. a) Tuli 



Tuli Konduktif terjadi karena gangguan transmisi suara ke dalam koklea misalnya kotoran menumpuk, nanah memenuhi telinga tengah pada peradangan menimbulkan kerusakan pada tulang-tulang pendengaran







Tuli saraf, bila terjadi kerusakan koklea atau saraf pendengaran



b) Gangguan telinga disebabkan oleh luka pada telinga bagian luar yang telah terinfeksi atau otitis sehingga mengeluarkan nanah c) Kerusakan gendang telinga misalnya gendang telinga pecah. 3. Indera Pembau Hidung merupakan indera penciuman yang mampu mendeteksi zat kimia tertentu yang ada di udara. Manusia mendeteksi bau dengan menggunakan resepyor yang terdapat pada kedua epitel olfaktori di dalam rongga hidung. Sel-sel penciuman memiliki ujung berupa rambut-rambut



halus. Rambut-rambut itu dihubungkan oleh urat saraf melalui tulang jaringan dan bersatu menjadi saraf olfaktori menuju ke pusat penciuman di otak. Bagan Mekanisme kerja indra penciuman.



Gambar 3. Struktur Reseptor pada indra penciuman Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung selsel pembau. Pada selsel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus alfaktorius). Beberapa gangguan yang terjadi pada indera penciuman antara lain: 1.



Anosmia : ketidakmampuan seseorang dalam mencium bau yang dapat berlangsung permanen ataupun sementara. Penderita tidak dapat membedakan bau disekitarnya.



2.



Influenza: penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Ketika influenza kumpulan lendir yang menyebabkan penutupan rambut-rambut halus (silia) oada sel saraf pembau. Akibatnya , rangsangan bau berupa zart-zat kimia yang terhirup masuk ke hidung tidak dapat mencapai saraf pembau.



3.



Epistaksis: pendarahan dari hidung sebagai akibat kelainan dari hidung atau bagian tubuh yang lain.



4. Indera Peraba/Perasa Kulit memiliki fungsi sebagai alat peraba (sentuhan), alat pelindung tubuh dari luar (proteksi) dan alat pengatur suhu tubuh. Kulit kita mempunyai kepekaan terhadap rangsang seperti panas, dingin, tekanan, sentuhan dan rasa sakit karena di bagian tersebut banyak terdapat saraf-saraf sensori yang bekerja secara spesifik,. Saraf-saraf sensori dalam kulit ada bermacam-macam, yaitu sebagai berikut. a. Korpuskula paccini, merupakan saraf perasa tekanan kuat. b. Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan saraf peraba. c. Korpuskula ruffini, merupakan saraf perasa panas. d. Ujung saraf crausse, merupakan saraf perasa dingin. e. Korpuskula meissner, merupakan saraf peka terhadap sentuhan. f. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan saraf perasa nyeri. g. Lempeng merkel, merupakan saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan. Reseptor-reseptor ini terdapat di dermis kulit. Perhatikan Gambar untuk mengetahui letak dermis kulit. Lapisan kulit terdiri atas epidermis dan dermis.



Gambar 4. Lapisan kulit a.



Epidermis, terdiri atas bagian-bagian berikut. 



Lapisan kulit ari, merupakan lapisan yang selalu mengelupas dan berganti dengan sel yang baru.







Lapisan Malpighi, merupakan lapisan kulit yang tersusun atas sel-sel yang disebut melanoblas. Melanoblas mengandung zat warna atau pigmen yang disebut melanin. Melanin menjadikan kulit mempunyai warna. Selain itu, melanin juga berfungsi melindungi kulit dari sinar matahari yang dapat merusak lapisan kulit.



Pada epidermis terdapat reseptor untuk rasa sakit dan tekanan lemah. Reseptor untuk tekanan disebut mekanoreseptor. b.



Dermis, terdiri atas bagian-bagian berikut. 1) Ujung-ujung saraf peraba 2) Pembuluh darah 3) Otot penegak bulu/rambut 4) Folikel rambut 5) Papila 6) Kelenjar lemak 7) Kelenjar keringat 8) Kelenjar minyak Permukaan kulit yang kaya akan ujung-ujung saraf peraba adalah ujung jari



telunjuk, telapak tangan, telapak kaki, samping kiri kanan leher, dan lainlain. Sel-sel peraba juga terdapat pada pangkal rambut. Bila rambut yang muncul di permukaan kulit tersentuh oleh suatu benda, maka sel-sel saraf akan terangsang. Beberapa gangguan yang dapat terjadi pada indera peraba antara lain: 1.



Luka bakar dapat menyebabkan rusaknya saraf-saraf peraba pada kulit, sehingga kulit menjadi kurang mampu mendeteksi rangsangan.



2.



Cacar air menyerang kulit dengan membentuk luka berisi cairan.



3.



Dermatitis yaitu peradangan pada permukaan kulit yang ditandai dengan gatalgatal,merah,bengkak,melepuh dan berair.



5. Indra Pengecap Lidah merupakan organ tubuh yangberfungsi sebagai indera pengecap



Gambar 5. Letak papila Lidah dan bagian-bagian lidah yang mampu merasakan rasa asin,asam,manis, dan pahit.



Rangsang yang diterima indra pengecap berupa larutan zat berasa. Larutan ini akan diterima oleh reseptor pengecap (papila) yang terdapat di lidah. Dalam papila terdapat bulu-bulu saraf (gustatory hair) yang berfungsi menghantarkan impuls ke otak. Permukaan atas lidah seperti beludru, yang ditutupi oleh beberapa lapisan, antara lain seperti berikut. a. Papila filiformis Papila filiformis berbentuk benang banyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah yang berfungsi untuk menerima rasa sentuh dari rasa pengecapan. b. Papila sirkumvalata Papila sirkumvalata memiliki bentuk V dan terdapat 8–12 jenis yang terletak di bagian dasar lidah. Papila ini berukuran paling besar daripada yang lain. c. Papila fungiformis Papila fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk jamur. Beberapa gangguan yang dapat terjadi pada lidah antara lain: 1.



Glossitis disebut juga peradangan pada lidah yang ditandai dengan pembengkakan pada lidah yang memperhatikan adanya perubahan warna, sehingga lidah tampak lebih licin.



2.



Oral candidosis adalah kelainan pada lidah yang disebabkan adanya jamur. Gejalanya lidah tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.



E. Pendekatan,Model, dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan



: Konstruktivisme



2. Model Pembelajaran



: Cooperative Learning tipe THP (Think Pair Share)



3. Metode



: Diskusi, eksperimen dan tanya jawab



F. Alat, Media dan Sumber pembelajaran 1) Alat



: Papan tulis, karton, dan alat tulis



2) Media



: Gambar, Video Animasi dan lembar kerja siswa



3) Sumber Belajar A. Buku teks biologi 1. Buku penunjang Kurikulum 2013 mata pelajaran Biologi Kelas XI Kemendikbud, tahun 2013 2. Purnomo dkk. 2009. Biologi Kelas XI. Jakarta:Pusat perbukuan Departemen pendidikan Nasional.



3. Lestari,endang dkk.2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta: Pusat perbukuan Departemen pendidikan Nasional. 4. Eva dkk.2009. Biologi 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Pusat perbukuan Departemen pendidikan Nasional. B. Artikel dan LKS.



G. Kegiatan Pembelajaran



Kegiatan



Deskripsi



Alokasi



Ketrampilan



Waktu



Karakter



Kegiatan Awal 1. Guru memberikan salam dan menanyakan kabar peserta didik. Pendahuluan



2. Guru dan siswa berdo’a bersama sebelum memulai pembelajaran



Religi, disiplin



3. Guru menanyakan kesiapan peserta didik dengan memeriksa kehadiran Peserta didik. Apersepsi 1. Guru bertanya “apakah kalian tahu apa yang dibawa ibu hari



ini?” Siswa mengamati



minuman yang dibawa oleh guru dari 5 Menit warnanya dan aromanya. Jika siswa dapat menjawab minuman dengan benar guru meminta



pendapat



tentang



tersebut



“Menurut



kalian



minuman kopi



itu



bagaimana?” jika terdapat siswa yang menjawab



rasa



pahit



guru



bertanya



“Mengapa kopi terasa pahit?” 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang akan dicapai



Rasa ingin tahu



Motivasi Guru



memotivasi



dengan



mengajak



siswa



bersyukur kepada Tuhan atas nikmat yang telah diberikannya terutama sudah memiliki alat indera yang berfungsi dengan baik di dalam diri kita . 1. Guru mengaitkan materi sistem indera dengan ayat al-Quran yang berkesinambungan yaitu Q.S. As-sajdah: 9 Artinya:



Percaya Diri



“Kemudian Dia menyempurnakan dan



meniupkan roh (ciptaan)-nya ke dalam (tubuh) nya dan Dia menjadikan pendengaran ,penglihatan dan hati



bagimu,



(tetapi)



sedikit



sekali



kamu



bersyukur.” Kegiatan Inti Tahap 1: Mencoba 1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk



melakukan



percobaan



untuk



membuktikan apakah terdapat pemetaan letak rasa pada lidah. a. Guru memberikan 5 larutan (larutan gula, larutan garam, larutan cuka, larutan puyer dan larutan umami) kepada siswa untuk 7 menit menguji letak sensitifitas lidah terhadap rasa manis, asin, asam, pahit dan gurih. (menguji letak sensitifitas indera perasa) b. Guru meminta siswa membaca tulisan di papan tulis (Menguji Indera Penglihatan) Tahap 2: Menanya (identifikasi Masalah)



Percaya



diri,



Berpikir kritis, rasa ingin tahu



1. Guru mengarahkan siswa untuk berfikir dengan bertanya hal yang berhubungan dengan materi yang akan di pelajari seperti : a. b. Dimana letak kepekaan pada lidah untuk rasa asin dan manis? 2. Guru mengajukan pertanyaan dengan menarik



4 menit



Berpikir kritis , percaya diri



kesimpulan dari eksperimen yang telah di lakukan.  “Apa saja struktur dan fungsi alat indera?”  “Bagaimana mekanisme kerja alat indera?” 3. Guru meminta siswa untuk berpasangan Tahap 3 : Mengeksplorasi (Mengumpulkan data) 1. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan tentang info yang telah didapat sebelumnya juga mengisi LKS. Diharapkan siswa dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah di pikirkan melalui bertukar pikir dengan



Ketelitian,



pasangannya.



Kolaborasi,



2. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk



komunikasi



mengumpulkan banyak referensi sebagai bahan 5 menit diskusi.



Tahap 4: mengasosiasi (memverifikasi data) 1.



2.



Guru membimbing dan memfasilitasi siswa



Kolaborasi,



selama diskusi berlangsung.



komunikasi,



Guru membantu siswa yang memiliki



berpikir kritis,



kesulitan dalam mengerjakan LKS Tahap 5: mengkomunikasi



1. Guru memberikan kesempatan pada setiap pasangan



untuk



mempresentasikan



hasil



diskusinya 2. Guru mempersilahkan siswa lain untuk bertanya



Kreatif, 7 menit



inovatif,percaya diri



kepada kelompok yang sedang presentasi, menambahkan atau menyanggah materi. Penutup Meninjau kembali atau Konfrimasi 1. Guru mengajukan sejumlah pertanyaan yang



Kreatif,komuni



mengarah pada kesimpulan materi pelajaran 7 menit



kasi



atau konsep yang dipelajari. 2. Guru memberikan post test



H. Penilaian Penilaian Hasil Belajar (Post test)



No



Aspek



1



Penge



No



IPK



IPK 3.10.1



Tahuan



No



Teknik



Bentuk



Instrumen



Rubrik



Soal



Penilaian



penilaian



Penilaian



Penilaian



Tes Tulis



Esay



Terlampir



Terlampir



Tes Tulis



Esay



Terlampir



Terlampir



3,4,5 Tes Tulis



Esay



Terlampir



Terlampir



Esay



Terlampir



Terlampir



Mengidentifikasi struktur 1 dan



fungsi



alat



indera



manusia 3.10.2



Mnganalisis



mekanisme 2



kerja alat indera manusia 3.10.3



Menganalisis penyakit/kelainan



pada



sistem indera manusia 2



Keteram pilan



4.10.2



Menyajikan hasil analisis pengaruh



pola



hidup



terhadap



kelainan



pada



Penugasan



struktur dan fungsi sistem indera yang menyebabkan gangguan pada alat indera manusia berdasarkan studi literatur.



Lampiran 1 Insrumen Penilaian RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF (POST TEST) Soal No 1 Kompetensi Dasar



: 3.10. Menganalisis hubungan antara stuktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia.



Materi



: Sistem indera



Kelas/Semester



: XI/Genap



IPK



: 3.10.1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi alat indera manusia



Indikator Soal



: Disajikan gambar lidah , Peserta didik dapat menunjukkan bagianbagian lidah dan fungsinya



Level Kognitif Rumusan Butir Soal:



: C2 Pengetahuan



1. Jelaskan fungsi bagian-bagian lidah pada gambar diatas! Soal No 2. Kompetensi Dasar



: 3.10 Menganalisis hubungan antara stuktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia.



Materi



: Sistem indera



Kelas/Semester



: XI/Genap



IPK



: 3.10.2 Mnganalisis mekanisme kerja alat indera manusia



Indikator Soal



: Disajikan gambar telinga bagian luar tengah dan dalam,peserta didik dapat mejelaskan proses mendengar pada manusia



Level Kognitif



: Pemahaman (C2)



Rumusan Butir Soal:



2. Jelaskan mekanisme kerja pada proses pendengaran manusia! Soal No 3 Kompetensi Dasar



: 3.10. Menganalisis hubungan antara stuktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone dan alat indera)



dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia. Materi



: Sistem indera



Kelas/Semester



: XI/Genap



IPK



: 3.10.3. Menganalisis penyakit/kelainan pada sistem indera



Indikator Soal



:



Disajikan 3 gambar cacat mata pada manusia,peserta didik dapat membedakan kelainan penglihatan pada mata dan penjelasannya



Level Kognitif



: Pengetahuan (C2)



Rumusan Butir Soal: Perhatikan gambar di bawah ini!



a.



b.



c. 3. Dari gambar di atas,jelaskan macam-macam kelainan pada cacat mata manusia sesuai gambar diatas! Soal No 4 Kompetensi Dasar



: 3,10. Menganalisis hubungan antara stuktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone dan alat indera)



dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia. Materi



: Sistem indra



Kelas/Semester



: XI/Genap



IPK



: 3.10.3 Menganalisis penyakit/kelainan pada sistem indera manusia



Indikator Soal



:



Disajikan artikel mengenai penyumbatan pada hidung ( flu ). Pesera didik dapat menganalisis penyebab terjadinya flu dan mengetahui alasan mengapa saat flu tidak bisa merasakan rasa makanan dengan baik.



Level Kognitif



: Menganalisis C4



Rumusan Butir Soal: Artikel : Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan (sistem yang terdiri dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru). Gejala-gejala flu yang biasa dirasakan di antaranya adalah demam, sakit kepala, batuk-batuk, pegal-pegal, nafsu makan menurun, dan sakit tenggorokan. Masa inkubasi virus flu termasuk singkat. Anda akan mengalami gejala hanya dalam waktu satu hingga tiga hari setelah pertama kali terinfeksi. Masa di mana flu paling menular adalah di hari ketika gejala mulai muncul hingga tiga atau tujuh hari berikutnya. 4. Apa penyebab terjadinya flu (penyumbatan pada hidung)? Mengapa saat flu tidak bisa merasakan rasa makanan dengan baik? Soal No 5 Kompetensi Dasar



: 3,10. Menganalisis hubungan antara stuktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia.



Materi



: Sistem indera



Kelas/Semester



: XI/Genap



IPK



: 3.10.3 Menganalisis penyakit/kelainan pada sistem indera manusia



Menginstruksi siswa membaca ulang soal no 3,peserta didik dapat Indikator Soal



: menjelaskan bagaimana mencegah/mengobati kelainan pada mata



Level Kognitif



: Pemahaman (C2)



Rumusan Butir Soal: 5. Dari soal nomor 3,bagaimana cara mencegah/mengobati kelainan pada mata?



Lampiran 2 Pedoman Penskoran/Rubrik Penilaian :



NO



KUNCI JAWABAN



SKOR



1 4



1. Bagian tepi depan



: mampu merasakan rasa manis



2. Bagian tepi samping depan



: mampu merasakan rasa rasa asin



3. Bagian samping belakang : mampu merasakan rasa rasa asam 4. Bagian belakang 2



: mampu merasakan rasa rasa pahit 4



proses mendengar : getaran suara - salura telinga - membran timpani- Tulangtulang pendengaran (martil, landasan,sanguardi) – Telinga dalam( tingkap oval)rumah siput (Saluran vestibular,kanal timpani,kanal tengah,dasar koklea) –sel rambut-membran tektorial dan membran basiler-organ korti-sel saraf auditoriotak-timbul persepsi suara. Penjelasan : Ketika suatu benda bergetar, udara di sekitarnya juga bergetar. proses ini menghasilkan energi berbentuk gelombang suara. Telinga luar anda menangkap gelombang suara dan menyalurkannya ke saluran telinga dan ke telinga tengah. Di telinga tengah, gelombang suara menggetarkan gendang telinga seperti membran gendang. Getaran ini kemudian bergerak melalui tiga tulang di dalam telinga tengahmu, secara berurutan disebut tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Tulang



sanggurdi



menggetarkan



membran



di



telinga



dalam.



Kemudian di telinga dalam, ketika tulang sanggurdi bergetar, cairan di dalam koklea juga ikut bergetar. Getaran ini merangsang ujung akhir saraf di dalam koklea untuk menghasilkan impuls. Impuls yang dihasilkan dikirim ke otak oleh saraf pendengar.



3



a) Miopi ( mata jauh ) : yaitu cacat mata yang mengakibatkan pandangan 4 mata kabur jika melihat benda yang jauh dari mata. b) Hipermetropi ( Rabun dekat ) : cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata kabur jika melihat benda yang dekat dari mata. c) Astigmatisma : Terjadi karena kecembungan kornea tidak merata sehingga bayangan menjadi tidak terfokus(kabur).



4



Saat sedang pilek atau mengalami gangguan pada hidung, rasa makanan yang 4 biasa kita makan akan jadi kurang lezat. Lidah kita bisa mengecap berbagai rasa yakni rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Tapi lidah kalah dengan hidung dalam hal mengecap banyak rasa. Sel-sel dalam hidung juga berfungsi untuk mengecap rasa melalui aroma makanan. Saat hidung mencium aroma makanan, indera pengecap dalam hidung pun terangsang. Anak tekak pun merespon dan membuat rasa yang dirasakan lidah menjadi lebih kuat dan mantap.



Dengan kata lain, lidah saja tidak cukup untuk mengecap makanan, tapi juga dibutuhkan peran dari hidung. Saat hidung tersumbat karena pilek, sel-sel dalam hidung yang berfungsi mencium bau tertutup oleh lendir. Karena itu partikel bau yang tersebar di udara tidak dapat dirasakan oleh sel-sel tersebut. Karena hidung tidak dapat mencium dengan baik, otomatis rasa makanan jadi kurang kuat. Kata kunci : Hidung dan lidah bekerja memiliki hubungan untuk merasakan rasa makanan dengan baik. 5



a) Miopi ( mata jauh ) : Kelainan ini dapat di tolong dengan kaca mata lensa 4 negatif/cekung. b) Hipermetropi ( Rabun dekat ) : Kelainan ini dapat di tolong dengan kaca mata berlensa positif atau cembung. c) Astigmatisma : Kelainan ini dapat di tolong menggunakan kacamata lensa silinder. Total skor



Nilai : jumlah skor x 5



20



Lampiran 3 RUBRIK PENYEKORAN Pencapaian No.



Indikator/Tujuan



Kriteria Penilaian



Skor



Pembelajaran 1.



Menunjukkan



a. Menjelaskan 4 bagian lidah dan fungsinya dengan 4



bagian-bagian



benar



lidah,mata,hidung,k ulit



2.



dan



telinga



b. Menjelaskan bagian lidah dan fungsinya kurang 2 tepat/ kurang



secara lengkap



c. Tidak mengerjakan



Menjelaskan



a. Menjelaskan mekanisme proses pendengaran pada 4



mekanisme pendengaran



proses



manusia secara lengkap dan benar



pada b. Menjelaskan mekanisme proses pendengaran pada



manusia



manusia kurang lengkap c. Tidak mengerjakan



3



0



Mengidentifikasi gangguan-gangguan pada panca indera



2 0



a. Menyebutkan kelainan pada mata secara benar dan 4 penjelasannya b. Menyebutkan kelainan pada mata tidak lengkap



2



c. Tidak mengerjakan



0



4



Menjelaskan



a. Menjelaskan Penyebab terjadinya flu dengan 4



penyebab gangguan pada panca indera



5



Menjelaskan



cara



tepat dan lengkap b. Menjelaskan Penyebab flu kurang lengkap



2



c. Tidak mengerjakan



0



a. Menjelaskan penanganan kelainan penglihatan 4



pengobatan gangguan



pada mata dengan tepat pada



b. Menjelaskan penanganan kelainan penglihatan 2



panca indera



pada mata kurang tepat c. Tidak mengerjakan



0



Skor total ; (jumlah skor yang diperoleh x 5)



Lampiran 4 RubrikPenilaian Afektif Nama: Kelas: Skala Penilaian



No



Aspek yang Dinilai



1



Mengerjakan tugas dengan penuh



1



tanggung jawab 2



Memperhatikan penjelasan guru



3



Mengikuti pembelajaran dengan serius



4



Mengikuti diskusi kelompok



5



Bekerjasama dalam kelompok



6



Menghargai pendapat orang lain (lisan dan tingkah laku)



7



Mencari



informasi



dengan



memperhatikan detail literatur



2



3



4



Keterangan



8



Rasa ingin tahu selama proses pembelajaran



9



Menyimpulkan hasil pembelajaran



10



Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/ presentasi



11



Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu



12



Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.



Rubrik Penilaian Afektif Keterangan :



skore



Petunjuk penilaian



Penilaian Akhir



4



Nampak



Baik Sekali



3



Cukup Nampak



Baik



2



Kurang Nampak



Cukup Baik



1



Tidak Nampak



Kurang Baik



LAMPIRAN 5 Rubrik Penilaian Psikomotorik Nama: Kelas: Skala Penilaian



No



Aspek yang Dinilai



1



Kejelasan menyampaikan materi



1



saat presentasi berlangsung. 2



Menganalisis



hasil



diskusi



(perluasan materi) saat presentasi berlangsung. 3



Keterampilan



berkomunikasi



ketika diskusi kelompok 4



Kemampuan pertanyaan



menjawab



2



3



4



Keterangan



5



Keaktifan bertanya TOTAL



Rubrik Penilaian Psikomotor Petunjuk Penilaian: 4



Baik sekali



3



Baik



2



Cukup baik



1



Kurang



Nilai =



Jumlah skor yang diperoleh 5



=



… 5



= ________



Lampiran 6 a. Lembar observasi kegiatan diskusi No



Nama



Religius



Tanggung jawab



Percaya Disiplin



diri



Toleransi



1 2 3 4 5 Dst Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang Petunjuk! 1. Religious: Merasakan kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai keteraturan di alam semesta.



2. Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan. Indikator toleransi antara lain:  tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat  menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya  dapat menerima kekurangan orang lain  mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan;  tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain  kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain lebih baik  terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru



3. Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Indikator disiplin antara lain:  datang tepat waktu  patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah  mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan



4. Tanggung jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Indikator tanggung jawab antara lain:  melaksanakan tugas individu dengan baik  menerima resiko dari tindakan yang dilakukan  tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat  mengembalikan barang yang dipinjam  mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan  menepati janji  tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan tindakan kita sendiri  melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta



5. Percaya diri: Suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Indikator percaya diri antara lain:  berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.  mampu membuat keputusan dengan cepat  tidak mudah putus asa  tidak canggung dalam bertindak  berani presentasi di depan kelas  berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan



Nilai =



Jumlah skor yang diperoleh 5



=



… 5



= ________



b. Jurnal guru No 1 2 3 4 5 6 7 dst



Waktu



Nama



Kejadian/Perilaku



Butir



Positif/ Tindak



sikap



negatif



lanjut



LAMPIRAN 7



LEMBAR KERJA SISWA SISTEM INDERA Nama



:



Kelas



:



Anggota Kelompok :



Diskusikan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini! 1.



Perhatikan gambar Indera perasa di bawah ini!



A.



Lengkapilah nama alat/bagian yang



ditunjuk oleh gambar di atas dan fungsinya sesuai dengan urutan nomor pada tabel yang tertera pada lembar kerja!



No Bagian- bagian indera Fungsi pengecap 1 2 3 4 B. Mengapa lidah bisa merasakan cita rasa makanan? C. Sebutkan jenis gangguan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem indera perasa?



2.



Perhatikan organ pendengaran berikut!



A. Lengkapilah nama alat/bagian yang ditunjuk oleh gambar di atas dan fungsinya sesuai dengan urutan nomor pada tabel yang tertera pada lembar kerja! No 1 2 3 4



Bagian- bagian telinga Fungsi



5 6 7 8 9 10 11



B. Jelaskan bagaimana mekanisme indera pendengaran dapat mendengar suara/bunyi sehingga kita dapat mengenalinya? C. Sebutkan kelainan/penyakit pada indera pendengaran!



3. Perhatikan gambar di bawah ini! a.



b.



c.



Dari gambar di atas,jelaskan macam-macam kelainan pada cacat mata manusia sesuai gambar diatas! 4.



Perhatikan gambar Indera pembau di bawah ini!



Lengkapilah nama alat/bagian yang ditunjuk oleh gambar di atas dan fungsinya sesuai dengan urutan nomor pada tabel yang tertera pada lembar kerja! No



Bagian- bagian indera penciuman



Fungsi



1 2 3



A. Mengapa hidung kita dapat mencium berbagai macam bau? D. Sebutkan kelainan/penyakit pada indera Pembau! 5.



Perhatikan gambar Indera peraba di bawah ini!



A. Lengkapilah nama alat/bagian yang ditunjuk oleh gambar di atas dan fungsinya sesuai



dengan urutan nomor pada tabel yang tertera pada lembar kerja! No



Bagian- bagian indera peraba



Fungsi



1 2 3 4 5 6 B. Jelaskan bagaimana mekanisme indera peraba kita dalam menerima rangsang



sentuhan/panas? C. Sebutkan kelainan/penyakit pada indera peraba!



KUNCI JAWABAN LKS 1. A. No



Bagian- bagian indera pengecap



Fungsi



1



Bagian belakang



mampu merasakan rasa rasa pahit



2



Bagian samping



mampu merasakan rasa rasa asam



3



Bagian tepi samping



mampu merasakan rasa rasa asin



4



Bagian tepi depan



mampu merasakan rasa manis



B.Lidah bisa mengenali rasa karena adanya reseptor kecil di kuncup pengecap. Kuncupkuncup pengecap ini mempunyai rambut mikroskopis yang sangat sensitif yang disebut dengan mikrovili. Nah, di dalam mikrovili inilah terdiri saraf-saraf sensorik yang dapat



membawa pesan ke otak mengenai rasa makanan yang Anda rasakan, apakah asin, manis, asam, atau pahit C. Glossitis dan Oral candidosis



2. A. Bagian dan fungsi telinga No



Bagian- bagian telinga Fungsi



1



Daun Telinga



Mengumpulkan dan menyalurkan gelombang bunyi ke dalam telinga



2



Saluran telinga



Membantu mengkonsentrasikan gelombang suara



3



Gendang telinga



Mengubah bunyi jadi getaran



4



Martir



Meneruskan getaran suara yang disampaikan dari gendang telinga



5



Landasan



Meneruskan getaran suara yang disampaikan dari gendang telinga



6



Sanggurdi



Meneruskan getaran suara yang disampaikan dari gendang telinga



7



Pembuluh eustacius



Mengatur keseimbangan tekanan udara



8



Saluran



setengah Menjaga keseimbangan tubuh



lingkaran 9



Koklea



Mengubah getaran menjadi impuls dan meneruskan ke otak



10



Vestibular nerve



Menjaga keseimbangan suara



11



Saraf pendengaran



Mengumpulkan data pendengaran dan mengirim ke otak



B. Proses mendengar pada manusia melalui beberapa tahap. Tahap tersebut diawali dari lubang telinga yang menerima gelombang dari sumber suara. Gelombang suara yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan gendang telinga (yang disebut membran timpani). Getaran membran timpani ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui tiga tulang kecil, yang terdiri atas tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Telinga tengah dihubungkan ke faring oleh tabung eustachius. Proses mendengar pada manusia melalui beberapa tahap. Tahap tersebut diawali dari lubang telinga yang menerima gelombang dari sumber suara. Gelombang suara yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan gendang telinga (yang disebut membran timpani). Getaran membran timpani ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui tiga tulang kecil, yang terdiri atas tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Telinga tengah dihubungkan ke faring oleh tabung eustachius.



. 3. Indera Penglihatan A. Apabila cahaya yang masuk terlalu terang, pupil akan menyempit atau mengalami konstriksi. Bila cahaya redup, pupil akan melebar atau mengalami dilatasi. Cahaya yang dipantulkan ke mata masuk ke dalam retina khususnya pada fovea (bintik kuning). Cahaya ini dapat terfokus ke dalam fovea karena diatur oleh lensa



B. Kelainan pada Akomodasi Lensa Mata e) Astigmat Astigmat adalah suatu keadaan mata yang mengalami pandangan kabur. Ini disebabkan karena rusaknya kornea mata. Untuk mengatasi-nya seseorang harus menggunakan kacamata silindris. f) Miopi (Mata dekat) Kelainan ini disebabkan karena daya akomodasi yang lemah, sehingga bayangan benda tidak tepat pada bintik kuning melainkan di depan bintik kuning. Gejala kelainan ini yaitu hanya dapat melihat dalam jarak lebih dekat dari normal, sekitar kurang dari 30 cm, Untuk mengatasinya penderita harus menggunakan kacamata lensa negatif g) Hipermetropi (mata jauh) Gejala penyakit hipermetropi adalah seseorang hanya dapat melihat dengan jarak yang jauh sekitar lebih jauh dari 30 cm. Untuk mengatasi-nya penderita harus menggunakan kacamata lensa positif h) Presbiop Kelainan presbiop sering diderita oleh orang tua, disebabkan karena daya akomodasi berubah-ubah akibat titik proksimum dan remotum penglihatan berubah-ubah. Untuk mengatasinya penderita harus menggunakan kacamata berlensa rangkap yaitu positif dan negatif. 4. Perhatikan gambar Indera penciuman di bawah ini! A. No



Bagian-



bagian



indera Fungsi



penciuman 1



silia



Menyaring udara yang masuk



2



Reseptor bau



Penerima rangsang berupa bau



3



Saraf olfaktori



Sel reseptor utama indera penciuman



B. Hidung merupakan indera penciuman yang mampu mendeteksi zat kimia tertentu yang ada di udara. Manusia mendeteksi bau dengan menggunakan resepyor yang terdapat pada kedua epitel olfaktori di dalam rongga hidung. Sel-sel penciuman memiliki ujung berupa rambut-rambut halus. Rambut-rambut itu dihubungkan oleh urat saraf melalui tulang jaringan dan bersatu menjadi saraf olfaktori menuju ke pusat penciuman di otak. C. Anosmia , Influenza dan Epistaksis.



5. A. Bagian dan Fungsi Indera Peraba No



Bagian- bagian indera peraba



Fungsi



1



Korpus rufini



Peka terhadap suhu panas



2



Korpus maisner



Peka terhadap tekanan dan sentuhan



3



Ujung saraf tanpa selaput



Peka terhadap rasa sakit



4



Korpus krause



Peka terhadap suhu dingin



5



Gerakan rambut



Pelindung



6



Korpus pacini



Peka terhadap terkanan



a. Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut. b. Gangguan/penyakit pada indera peraba: Luka bakar ,Cacar air dan Dermatitis