SAP Demam Berdarah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN DEMAM BERDARAH (DBD)



Oleh: NUR HAVIZAH



BIDANG KEPERAWATAN RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH TUBAN 2019



SATUAN ACARA PENYULUAN (SAP) Pokok Bahasan



: Demam Berdarah



Sub Pokok bahasan



: Pencegahan Demam Berdarah



Sasaran



: Keluarga dan pengunjung pasien ruang arofah RSMT



Waktu



: 30 Menit



Tempat



: Di ruang Arofah



Hari/tgl Pelaksanaan



: jum’at 26 april 2019



Jam Pelaksanaan



: 10.00WIB – selesai



I. PENDAHULUAN Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini sering menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian pada banyak orang terutama anak-anak. Di indonesia penyakit ini mulai ditemukan tahun 1968 di Surabaya dan Jakarta kemudian menyebar ke berbagai wilayah, kini semua provinsi sudah terjangkit penyakit tersebut. Jumlah kasus terus meningkat baik dalam jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit dan secara sporadis ssetiap tahun selalu terjadi kejadian luar biasa(KLB). KLB terbesar terjadi pada tahun 1998. perlu diwaspadai bahwa penyakit demam berdarah bisa muncul setiap saat, dan puncaknya biasanya pada musim hujan. Pemberantasan DBD yang dilakukan selama ini dengan sasaran nyamuk



dewasa



melalui



pengasapan,



kemudian



diperluas



dengan



menggunakan larvasida yang ditaburkan ke tempat penanpungan air. Hal ini sampai sekarang belum menanpakkan hasil yang memuaskan dimana terbukti setiap tahun selalu datang penyakit DBD tersebut. Cara yang efektif untuk mencegah penularan virus demam berdarah ialah memberantas sarang nyamuk (aedes aegypti). Untuk itu kami membuat



SAP sebagai landasan teori dari PenKes, dengan maksud mampu membantu memberantas perkembangan penyakit DBD. II. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan keluarga dan pengunjung dapat mengetahui dan melakukan pencegahan terhadap DBD 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 kali pertemuan keluarga dan pengunjung dapat: 



Menjelaskan tentang penyakit DBD







Menjelaskan tanda dan gejala terjangkit penyakit DBD







Mengetahui pertolongan pada penderita DBD







Menjelaskan tentang pencegahan DBD



III. SASARAN Keluarga dan pengunjung pasien ruang arofah RSMT IV. SETING RUANGAN Keterangan 1. Lembar BaliK



1 3



4



5 2



2.



Peserta Penyuluhan



3.



Penyuluh & moderator



4.



Pembimbing klinik



5.



Fasilitator dan observer



V. TARGET Peserta didik dapat mengetahui tentang pengertian, tanda dan gejala, pertolongan pertama, dan pencegahan terhadap penyakit DBD VI. MATERI 1. Pengertian DBD 2. Tanda dan gejala DBD 3. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan terhadap pasien DBD 4. Cara mencegah DBD 5. pengetahuan tentang bahayanya DBD VII. METODE 1.



Diskusi



2.



Tanya jawap



VIII.MEDIA 1.



Materi pangajaran



2.



Leaflet



3.



Lembar balik



IX. STRATEGI PELAKSANAAN 1. Waktu



: 10.00WIB- Selesai



2. Tempat



: Ruang Arofah



X. SUSUNAN ACARA No



Tahap



/ Kegiatan Penyuluhan



1.



Waktu Pra interaksi  10 Menit



2.



Interaksi



Kegiatan Peserta



Mengucapkan salam  



pembuka 



Memperkenalkan diri 







Menjelaskan maksud







15 menit 



Menjawab salam Mendengarkan Perkenalan



dan tujuan Menjelaskan







Mendengarkan



pengertian DBD







Memperhatikan



Menjelaskan tentang  tanda-tanda



dan



gejala



Berdiskusi



dengan



mahasiswa (penyuluh )



penderita DBD 



Menjelaskan pertolongan pertama yang dapat



dilakukan



pada



pasien DBD 



Menjelaskan pencegahan



cara terhadap



penyakit DBD 



Menjelaskan bahaya DBD



3.



Post



 



Diskusi Memberikan masukan 



Memperhatikan



interaksi







Menyimpulkan hasil 



Memberi tanggapan



5 menit



penyuluhan 



Mengevaluasi peserta didik











Salam Penutup



Menjawab



pertanyaan



yang diajukan 



Menjawab



salam



penutup



XI. DAFTAR PERTANYAAN. 1. Penyakit DB disebabkan oleh apa? 2. Bagaimana cara penularannya? 3. Bagaimana cirri-ciri nyamuk penyebab DB? 4. Bagaimana tanda-tanda anak yang sudah terkena DB? 5. Pertolongan apa yang dapat diberikan pada penderita DB sebelum dibawa ke RS? 6. Cara apa sajakah yang dapat mencegah penyebaran paenyakit DB?



LAMPIRAN MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Pengertian DBD Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (Suriadi & Yuliani, 2001). 2. Penyebab DBD Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti pada pembuluh darah.Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. Ciri-ciri nyamuk tersebut adalah : 1) Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meskipun 2) dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. Tubuhnya belang hitam putih. 3)



  



Menggigit pada siang hari



4) Berkembangbiak pada air bersih dan jernih yang tidak mengalir 3. Ciri ciri nyamuk aedes aegypty  warnanya hitam dengan belang belang putih  berbadan kecil  biasanya mengigit pada siang hari dan sore (pukul 9.00-10.00) sampai petang hari (16.00-17.00)”.  senang hinggap dipakaian yang bergantung ,ditempat yang gelap dan lembab  jentik nyamuk yang berperan aktif didalam air



1. Tanda dan Gejala



1) Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada persendiaan, serta sakit kepala. 2) Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit , mimisan, gusi berdarah , muntah darah dan BAB berdarah. 3) Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada  gejala kuning. 4) Mual dan muntah. 5) Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3 — 7 secara berulang—ulang. Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar. 2. Tanda bahaya dbd : 1) Perdarahan gusi 2) Muntah darah 3) Penderita tidak sadar 4) Denyut nadi tidak teraba      



Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat. 4. Perawatan dan Pengobatan Di Rumah : 1) Beri penderita minum air yang banyak (air masak, teh, susu atau minuman lainnya) 2) Cepat bawa kedokter, puskesmas atau langsung ke rumah sakit apabila penderita tampak gelisah, lemah, kaki dan tangan dingin, bibir pucat dan denyut nadi lemah. 5. Cara Pencegahan



1) Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari. 2) Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara : 3 M PLUS  







Menguras Wadah air yang terdapat di dalam bangunan seperti bakmandi, ember vas bunga, tempat penampung air kulkas agar telur dan jentik aedes mati. 







Menutup Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk aedes tidak dapat masuk dan bertelur.







Mengubur Semua barang bekas yang ada disekitar rumah yang dapat menampung air hujan seperti ban bekas, kaleng bekas dll, agar tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk.



 Lakukan 3 m plus secara rutin seminggu sekali berantas nyamuk aedes aegypti a. Menyemprot nyamuk dengan zat kimia b. Lakukan pengasapan c. Menaburkan serbuk ABATE d. Memberikan ikan capung pada tempat penampungan air.



6. Penanganan DBD Klien yang terserang demam berdarah, dapat dicegah dengan cara: 1. Mengobati demam, sakit kepala & nyeri sendi:  Paracetamol merupakan obat yang di rekomendasikan, kemudian tranfusi darah & trombosit dapat dilakukan apabila terjadi pendarahan terusmenerus. Jika satu atau lebih gejala demam dengue atau demam berdarah dengue timbul, maka disarankan untuk segera membawa pasien ke rumah sakit, terlebih lagi setelah hari pertama & Ketiga setelah demam yang biasanya merupakan fase kritis dari penyakit ini. 2. Mencegah terjadinya dehidrasi akibat demam:  maka sebaiknya berikan cairan terus menerus pada pasien, baik berupa air putih, oralit, jus buah dll. Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter -2 liter dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu). 3. Menjauhkan pasien dari nyamuk supaya tidak  menyebarkan penyakit tersebut kepada orang lain.



DOKUMENTASI



DAFTAR PUSTAKA Rohani Heni, Purnamasari ely (2001). Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pusat Kesehatan Jantung RS Harapan Kita, Jakarta. C Long Barbara (1996). Keperawatan Medikal Bedah, Yayasan IAPK. Pajajaran Bandung, Bandung. Jan Tambayong (2000). Patofisiologi Untuk Perawat, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta