Sap Rop [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF



Disusun Oleh:



1. Meri Febri Dwi Handayani



(1601200049)



2. Putri Dwi lestari



(1601200052)



3. Andini Jonanda Saputri



(1601200055)



4. Eris Tania Nurida



(1601200058)



5. Nursita Widya Heryawati



(1601200061)



6. Miranti Dewi styorini



(1601200063)



7. Delvia Fara Esyta



(1601200066)



8. Sandi Prambudi Herdiansah 9. Vita Rahayu 10. Kiasati Nur Afifa



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN LAWANG Januari 2019



LEMBAR PENGESAHAN Satuan Acara Penyuluhan yang berjudul “Relaksasi Otot Progresif” di Desa Dengkol Singosari Malang yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Januari 2019. Telah disetujui dan disahkan pada: Hari



:



Tanggal



:



Disusun oleh D III Keperawatan Lawang Poltekkes Malang : 1. Meri Febri Dwi Handayani



(1601200049)



2. Putri Dwi lestari



(1601200052)



3. Andini Jonanda Saputri



(1601200055)



4. Eris Tania Nurida



(1601200058)



5. Nursita Widya Heryawati



(1601200061)



6. Miranti Dewi styorini



(1601200063)



7. Delvia Fara Esyta



(1601200066)



8. Sandi Prambudi Herdiansah 9. Vita Rahayu 10. Kiasati Nur Afifa



Mengetahui,



Pembimbing Institusi



Pembimbing Klinik



_____________________



_____________________



SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )



Pokok Bahasan



: Relaksasi Otot Progresif



Sub Bahasan



: Terapi Ansietas Hipertensi Pada Lansia



Penyuluh



: Mahasiswa Poltekkes Malang Prodi D-III Keperawatan Lawang



Hari Tanggal



: Minggu, 20 Januari 2019



Waktu



: Jam 18.30 WIB



Tempat



: Di Desa Dengkol Singosari



Sasaran



: Masyarakat Desa Dengkol



I. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan Terapi Ansietas Hipertensi pada Lansia (Relaksasi Otot Progresif) selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu memahami dan menerapkan.



II. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK ) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Relaksasi Otot Progresif di Desa Dengkol Singosari selama 30 menit, diharapkan Ibu-Ibu dapat mengetahui tentang: 1. Pengertian ROP 2. Tujuan ROP 3. Manfaat ROP 4. Hal-hal yang perlu diperhatikan 5. Teknik terapi ROP III. Garis – garis Besar Materi Terlampir 1



IV. Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Demonstrasi (Mempergerakan bersama)



V. Media dan Alat Peraga 1. Leaflet



VI. Proses Kegiatan Penyuluhan



No.



Acara



Waktu



KegiatanPenyuluhan



Evaluasi



1.



Pembukaan



5 menit



a. Mengucap salam



a. Menjawab salam,



b. Memperkenalkan diri



b. Mendengarkan



c. Menjelaskan tujuan



c. Memperhatikan



penyuluhan d. Menyebutkan materi/ pokok bahasan yang akan disampaikan 2.



Isi



15 menit



Pelaksanakan : Menjelaskan materi penyuluhan meliputi : 1. Pengertian ROP 2. Tujuan ROP



a. b. c. d.



Menyimak Menyimak Memperhatikan Mempraktekkan Mengikuti gerakan yang diajarkan



3. Manfaat ROP 4. Hal-hal yang perlu diperhatikan 5. Teknik terapi ROP 3.



Diskusi



5 menit



4.



Penutup



5 menit



Tanya jawab a. Menyimpulkan hasil penyuluhan. b. Memberi saran-saran. c. Memberi salam



Warga bertanya Menjawab salam.



RELAKSASI OTOT PROGRESIF



A. DEFINISI RELAKSASI OTOT PROGRESIF Relaksasi Otot Progresif adalah suatu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia untuk mrngurangi kecemasan, bila dilaksanakan dengan baik dan benar. Relaksasi otot progresif atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program retabilitas bagi mereka yang telah menderita dan cemas dengan darah tinggi. Menurut Herodes (2010), teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan, atau sugesti. Berdasarkan keyakinan bahwa tubuh manusia berespons pada kecemasan dan kejadian yang merangsang pikiran dengan ketegangan otot.



B. TUJUAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan Potter (2005), tujuan dari teknik ini adalah untuk: 1. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung, tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolic. 2. Mengurangi disritmia jantung, kebutuhan oksigen. 3. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak memfokuskan perhatian serta relaks 4. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi 5. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress 6. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia ringan, gagap ringan, dan 7. Membangun emosi positif dari emosi negative.



C. MANFAAT RELAKSASI OTOT PROGRESIF a. Sebagai pencegahan timbulnya suatu penyakit. b. Sebagai pengobatan (kuratif) Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi



dengan



relaksasi



otot



progresif



adalah



kecemasan,



kelemahan/kelainan sirkulasi darah, Hipertensi, DM, kelainan infark jantung, kelainan insufisiensi, koroner, kelainan pembuluh darah tepi, thromboplebitis dan osteoporosis. c. Sebagai rehabilisasi. Dengan relaksasi yang baik akan mempengaruhi hal-hal sebagai berikut: 1. Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia. 2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan. 3. Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam bertambahnya tuntutan (sakit).



D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan terapi relaksasi otot progresif. 1. Jangan terlalu menegangkan otot berlebihan karena dapat melukai diri sendiri. 2. Dibutuhkan waktu sekitar 20-50 detik untuk membuat otot-otot relaks. 3. Perhatikan posisi tubuh. Lebih nyaman dengan mata tertutup. Hindari dengan posisi berdiri. 4. Menegangkan kelompok otot dua kali tegangan. 5. Melakukan pada bagian kanan tubuh dua kali, kemudian bagian kiri dua kali. 6. Memeriksa apakah klien benar-benar relaks. 7. Terus-menerus memberikan instruksi. 8. Memberikan instruksi tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.



E. TEKNIK TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF  Persiapan Persiapan alat dan lingkungan: kursi, bantal, serta lingkungan yang tenang dan sunyi.  Persiapan klien: 1. Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur, dan pengisian lembar persetujuan terapi pada klien 2. Posisikan tubuh klien secara nyaman yaitu berbaring dengan mata tertutup menggunakan bantal dibawah kepala dan lutut atau duduk dikursi dengan kepala ditopang, hindari posisi berdiri 3. Lepaskan asesoris yang digunakan seperti kacamata, jam, dan sepatu 4. Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain yang sifatnya mengikat ketat.  Prosedur Gerakan 1: ditujukan untuk melatih otot tangan. a. Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan. b. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang terjadi. c. Pada saat kepalan dilepaskan, klien dipandu untuk merasakan relaks selama 10 detik. d. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga klien dapat membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang dialami. e. Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan.



Gerakan 2: ditujukan untuk melatih otot tangan bagian belakang. Tekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan sehingga otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang, jarijari menghadap ke langit-langit.



Gerakan 3: ditujukan untuk melatih otot biseps (otot besar pada bagian atas pangkal lengan). a. Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan. b. Kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otot biseps akan menjadi tegang.



Gerakan 4: ditujukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur. a. Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga menyantuh kedua telinga. b. Fokuskan atas, dan leher.



Gerakan 5 dan 6: ditujukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti otot dahi, mata, rahang, dan mulut). a. Gerakkan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa dan kulitnya keriput. b. Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan disekitar mata dan otototot yang mengendalikan gerakan mata.



Gerakan 7: ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan disekitar otot rahang.



Gerakan 8: ditujukan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar mulut.



Gerakan 9: ditujukan untuk merileksikan otot leher bagian depan maupun belakang. a. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot leher bagian depan. b. Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.



c. Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga dapat merasakan ketegangan dibagian belakang leher dan punggung atas.



Gerakan 10: ditujukan untuk melatih otot leher begian depan. a. Gerakan membawa kepala ke muka. b. Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah leher bagian muka.



Gerakan 11: ditujukan untuk melatih otot punggung a. Angkat tubuh dari sandaran kursi. b. Punggung dilengkungkan. c. Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik, kemudian relaks. d. Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot menjadi lemas.



Gerakan 12: ditujukan untuk melemaskan otot dada. a. Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyakbanyaknya. b. Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas. c. Saat ketegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega. d. Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara kondisi tegang dan relaks.



Gerakan 13: ditujukan untuk melatih otot perut. a. Tarik dengan kuat perut kedalam. b. Tahan sampai menjadi kencang dank eras selama 10 detik, lalu dilepaskan bebas. c. Ulangi kembali seperti gerakan awal perut ini.



Gerakan 14-15: ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan betis). a. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang. b. Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga ketegangan pindah ke otot betis. c. Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas. d. Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.



DAFTAR PUSTAKA Alim. 2009. “Langkah-Langkah Relaksasi Otot Progresif”. Herodes, R. (2010). Anxiety and Depression in Patient. http//www.psikologizone.com/Langkah-Langkah-Relaksasi-Otot-Progresif, diakses tanggal 25 Nopember 2010. Perry, Patricia A., & Potter, Anne Griffin. (2005). Fundamental Keperawatan buku I edisi 7. Jakarta : Salemba Medika



ABSENSI PENYULUHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF DI DESA DENGKOL SINGOSARI MINGGU, 20 JANUARI 2019 No.



Nama



Alamat



Tanda Tangan