7 0 94 KB
PRAKTIKUM TEKNELOGI SEDIAN LIQUID DAN SEMISOLID (FAP 209) KRIM ASIKLOVIR 5%
KELOMPOK
: 1 ( Satu )
KETUA
: Andi Susilo ( 200264 )
ANGGOTA
: 1. Lutfi Latifah ( 2002068) 2. Niken Tiara Putri ( 20020 ) 3. Nita Listiowati ( 2002071 )
I.
Tujuan Mampu membuat formulasi yang tepat, membuat sediaan dan mengevaluasi sediaan krim dengan bahan aktif acyclovir 5%.
II.
Pendahuluan Dalam praktikum kali ini akan dibuat sediaan krim dengan zat aktif acyclovir. Krim adalah bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau disperse mikrokristal asam-asam lemak atau alcohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air lebih ditunjukkan untuk pemakaian kosmetika dan estetika. Ada 2 tipe krim, tipe minyak dalam air (m/a) dan tipe air dalam minyak (a/m).
III.
Preformulasi Zat Aktif ( Acyclovir ) Pemerian
Serbuk hablur putih hingga hampir putih; melebur pada
Kelarutan
suhu lebih dari 250disertai peruraian. (FI V , Hal 173) Larut dalam asam hidroklorida encer; sukar larut dalam air; tidak larut dalam etanol. (FI V, Hal 173)
PH Stabilitas Panas
Stabil pada suhu ruangan
Hidrolisis Cahaya Penyimpanan
Dalam wadah tertutuprapat, pada suhu antara 15dan 25di tempat kering. (FI VI, Hal 224)
Informasi lain yang penting
IV.
Permasalahan dan Penyelesaian Masalah Dari hasil studi preformulasi zat aktif dapat dirumuskan beberapa permasalahan berikut : Permasalahan
V.
PenyelesaianMasalah
Preformulasi Eksipien 1. Acyclovir
Pemerian Kelarutan PH Stabilitas Panas Hidrolisis Cahaya Penyimpanan Informasi lain yang penting
Serbuk hablur,putih hingga hamper putih; melebur pada suhu lebih dari 250 drajat C disertai peruraian (FI V ,halaman 173 ) Larut dalam asam klorida encer, sukar larut dalam air, tidak larut dalam etanol (FI V ,halaman 173 )
Dalam wadah tettutup rapat, pada suhu ruang, terlindung cahaya dan lembap. (TPC,halaman 714 ) Rumus molekul C8H11N5O3
2. Adeps lanae / lanolin Pemerian
Kelarutan
PH Stabilitas Panas Hidrolisis Cahaya
Penyimpanan
Informasi lain yang penting
Berwarna kuning kemanisan,zat lilin pucat dengan samar, bau yang khas, lanolin cair / leleh adalah cairan kuning jelas atau hamper jelas. (HOPE 6, HLM 379 ) Mudah larut dalam benzene,kloroform, eter dan minyak bumi,kurang larut, dalam etanol dingin (95%).lebih mudah larut dalam etanol (95%) mendidih, praktis tidak larut dalam air. (HOPE 6, HLM 379 ) Lanolin mungkin secara bertahap mengalami autoksidasi selama penyimpanan paparan yang berlebihan pemanasan dapat menyebapkan lanolin anhidrat menggelapkan warna dan mengembangkan bau rancidika kuat .namun lanolin dapat disterilkan dengan panas kurang pada suhu 150 drajat C . (HOPE 6,HLM 379 ) Harus disimpan pada wadah penuh, wadah tertutup baik terlindungi dari cahaya ,sejuk dan kering, jangka waktu 2 tahun. (HOPE 6, HLM 380 ). Basis krim (HOPE 6, HLM 379 )
3.ASAM STEARAT Pemerian
Kristal padat atau bubuk putih atau
Kelarutan
PH Stabilitas Panas Hidrolisis Cahaya Penyimpanan Informasi lain yang penting
kekuningan sedikit berbau (dengsn ambang batas bau 20 ppm ) dan rasa menunjukkan lemak. (HOPE 6, HLM 697 ) Bebas larut dalam benzene , karben tetraklorida ,kloroform dan eter, larut dalam etanol (95%),heksana, dan propilen glikol, praktis larut dalam air. (HOPE 6, HLM 697 ) Stabil pada wadah kering tertutup rapat ditempat sejuk dan kering. (HOPE 6,HLM 697 ) Wadah kering tertutup rapat ditempat sejuk dan kering . (HOPE 6, HLM 697 ) EMOLGATOR (HOPE 6, HLM 697 )
4.PARAFIN CAIR Pemerian
Kelarutan
PH Stabilitas Panas Hidrolisis Cahaya Penyimpanan
Cairan berminyak,jernih, tidak berwarna, bebas atau praktis bebas dari fluoresensi. Dalam keadaan dingin tidak berbau,tidak berasa dan jika dipanaskan berbau minyak tanah lemah (FI V, HLM 869 ) Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam minyak menguap; dapat bercampur dengan minyak lemak; tidak bercampur dengan minyak jarak mp.(FI V, HLM 869 ) Mengalami oksidasi bila terkena panas dan cahaya. Harus disimpan dalam wadah kedap udara, terlindungi dari cahaya ,ditempat sejuk dan kering. (HOPE 6, 2009, HLM 446 ) Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih. (FI V, HLM 869 )
Informasi lain yang penting 5. Na EDTA
Pemerian Kelarutan PH Stabilitas Panas Hidrolisis Cahaya Penyimpanan
Kristal putih, sebuk berwarna, rasa sedikit asam (HOPE 6, HLM 243 ) Praktis tidak larut dalam klorofom dan eter sedikit larut dalam etanol (95%) larut dalam air 1:11 (HOPE 6, HLM 243 ) Garam EDTA lebih stabil dari pada asam editic, namun din atrium EDTA dihidrat kehilangan air dari kristalisasi ketika dipanaskan sampai 120 drajat C , larutan dinatrium EDTA dapat disterilkan dengan autoklav. (HOPE 6, HLM 243 ) DALAM wadah tertutup rapat (HOPE 6, HLM. 243 )
Informasi lain yang penting 6. TEA
Pemerian
Kelarutan
PH Stabilitas Panas Hidrolisis Cahaya
Penyimpanan
Berwarna kuning pucat,cairan kental,memiliki bau ammonia sedikit.TEA adalah campuran dari basis 2,2 0,2 00 nitrio tritanol ,meskipun juga mengandung 2,2 innobise =dietanolamin dan jumlah yang lebih kecil dari 2 aminoethanol. (HOPE 6, HLM. 754 ) ASETON LARUT Benzene 1 :24 bagian Karbon tetraklorida Etil eter 1 di 36 bagian Methanol larut Air larut (HOPE 6, HLM. 755 ) TEA berubah coklatpada paparan cahaya dan udara 85% kelas TEA cenderung stratifikasi bawah 15 drajat C, homogeniti dapat dikembangkan dengan pemanasan dan pencampuran sebelum digunakan.trietanolamin harus disimpan dalam wadah kedap udara terlindung dari cahaya ditempat yang sejuk dan kering . (HOPE 6, HLM. 759 ) Dalam wadah tertutup rapat . (HOPE 6, HLM. 755 )
Informasi lain yang penting 7. METHYLPARABEN
Pemerian
Kelarutan
PH Stabilitas Panas Hidrolisis Cahaya Penyimpanan Informasi lain yang penting 8.PROPILPARABEN
Serbuk hablur halus, putih, hamper tidak berbau, tidak mempunyai rasa , kemudian agak membakar diikuti rasa tebal . (HOPE 6, HLM. 442 ). Etanol 95% 1:3 Eter 1:10 Gliserin 1:60 Propilenglikol 1:5 Air 1: 400 Larutan metal paraben ph 3-6 dapat disterilkan dan autoclave pada 120 drajat C selama 20 menit tanpa penguraian .pada ph 8 atau lebih mengalami hidrolisis 10%. (HOPE 6, HLM. 443 ) Dalam wadah tertutup baik. (FI V HAL 378 )
Pemerian Kelarutan
PH Stabilitas Panas Hidrolisis Cahaya
Penyimpanan
Serbuk hablur putih, tidak berbau , tidak berasa. (FI V HAL.535 ) Mudah larut dalam aseton ; larut dalam etanol 95% dengan perbandingan 1:1,1 dan etanol 50% dengan perbandingan 1:5,6 mudah larut dalam eter 1:10 ;gliserin 1:250; larut dalam minyak mineral 1:3330; larut dalam minyak kacang 1:70; propilen glikol 1:3,9; air 1:2500 dan 1:4350 (dalam suhu 15 drajat C ) serta 1:225 (dalam suhu 80 C). (hope 6, hal.597 ). Larutan propel paraben cair pada ph 3-6 dapat disterilkan dengan autoclave tanpa dekomposisi. Pada ph 3-6 larutan cairnya stabil (kurang dari 10% dekomposisi ). Sementara pada ph 8 atau lebih maka akan cepat mengalami hidrilisis. (hope 6, hal.597 ). Dalam wadah tertutup baik. (FI V ,hal.535 ).
Informasi lain yang penting 9.BHT (BUTIL HIDROKSI TOLUEN )
Pemerian Kelarutan
PH Stabilitas Panas Hidrolisis Cahaya Penyimpanan
BHT merupakan kristal padat bewarna kuning putih atau pucat dengan bau fenolik yang samar. (hope 6, hal.75 ) Praktis tidak larut dalam air, gliserin propilen glikol,solusi hidroksida alkali,dan asam mineral berair.bebas larut dalam aseton,benzene,etanol 95%,eter,methanol,toluene,minyak tetap,dan minyak mineral lebih larut dari butylated hydroxyanisole dalam minyak dan lemak makanan. (hope 6, hal.75 ) Paparan cahaya,kelembaban, dan panas menyebablan perubahan warna dan hilangnya aktifitas. (hope 6, hal.76 ) BTS harus disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindungi dari cahaya, ditempat yg kering dan sejuk . (hope 6, hal. 76 )
Informasi lain yang penting 10. GLISERIN
Pemerian
Cairan;jernih seperti sirup; tidak berwarna; rasa manis; hanya boleh berbau jhas lemah ( tajam atau tidak enak ) netral terhadap lakmus. (FI V HAL.498 ).
Kelarutan
Dapat bercampur dengan air dan etanol; tidak larut dalam kloroform, eter,dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap. (FI V HAL. 498)
PH Stabilitas Panas Hidrolisis Cahaya Penyimpanan
Bersifat higroskopik, gliserin murni tidak rentan terhadap oksidasi. (hope 6, hal. 286) Dalam wadah tertutup rapat. (FI V HAL. 499)
Informasi lain yang penting 11. AQUADEST
Pemerian
Cairan jernih tidak berwarna , tidak berabau dan tidak berasa . (hope 6, hal.766) Tercampur dengan pelarut polar. (hope 6, hal 766).
Kelarutan PH Stabilitas Panas Hidrolisis Cahaya Penyimpanan
Air secara kimiawi stabil disemua keadaan fisiknya . (hope 6, hal. 766) Dalam wadah tertutup dengan baik (hope 6, hal. 766)
Informasi lain yang penting
VI.
Formula yang Diusulkan Berdasarkan hasil studi preformulasi maka untuk membuat bentuk krim dengan kekuatan acyclovir 5% diusulkan formulas sebagai berikut : Nama Bahan Acid stearic Triethabolamin Adeps lanae Paraffin liquid Na EDTA Methyl Paraben Propyl Paraben BHT Gliserin Aquadest
VII.
Persiapan Alat dan Wadah 1. Timbangan dan anaknya 2. Mortar sama jodohnya
Presentase 13 % 1,35% 2,7% 22,5% 0,05% 0,08% 0,02% 0,01% 5% 50,29%
Kegunaan Emulgator Emulgator Emulgator/ basis salep Emolien Pengkelat / pengkompleks Pengawet Pengawet Antioksidan Pelarut Pelarut
3. Sudip 4. Spatula 5. Beaker glass 6. Perkamen 7. Kaca arloji 8. Penangas 9. Tube
VIII.
Penimbangan Bahan
IX.
ProsedurPembuatan 1. Pembuatan air bebas CO2
Dipanaskan sejumlah air hingga mendidih
Lalu didiamkan selama 30 menit
Kemudian ditutuo dan didihkan
2. Ditimbang semua bahan
Acid stearic :3,9 gram
Triethanolamin :0,405 gram
Adeps lanae :0,81 gram
Paraffin liquid :6,75 gram
Na2EDTA :0,015 gram
Methyl paraben :0,024 gram
Propil paraben :0,006 gram
BHT :0,003 gram
Gliserin : 1,5 gram
Aquadest :15,087 gram
Total basis yang akan ditimbang : 28,5 g 3. Pembuatan sedian dengan cara/metode triturasi 1. Fase air
Dilarutkan methyl paraben (0,024 g ) dan propyl paraben (0,006 g ) kedalam gliserin (1,5 g ), diaduk hingga larut
Dimasukkan kedalam beaker glas yang berisi aquades 18 ml
Ditambahkan Na EDTA (0,015 g ) dan Triethanolamin (0,405 g ), dipanaskan pada suhu 60-70 derajat C, di aduk hingga homogeny
2. Fase minyak 1. Dicampurkan acid stearic ( 3,9 g ), adeps lanae ( 0,81 g ), paraffin liquid ( 6,75 g ) Dan BHT ( 0,004 g ) ( yang sebelumnya telah di larutkan dalam paraffin liquid ) ke dalam cawan penguap 2. DiPanaskan hingga semua bahan melebur pada suhu 60-70 drajat C, diaduk hingga homogeny.
3. Dipanaskan mortar lalu dikeringkan 4.
Dimasukkan fase air dan fase minyak secara bersamaan selagi masih panas ke dalam mortir yang telah di panaskan, digerus kuat hingga terbentuk masa krim yang homogen
5.
Dinginkan basis krim hingga suhu kamar
6.
Ditimbang basis krim sebanyak 28,5 g
7.
Digerus halus asiklovir ( 1,5 g ) di dalam mortir
8.
Ditambahkan sebagian basis krim, digerus hingga homogen
9.
Ditambahkan
sisa basis krim sedikit demi sedikit, digerus hingga
homogen 10. Ditimbang krim untuk setiap tube sebanyak 5 g, di atas kertas perkamen 11. Kertas perkamen di gulung menutupi sediaan krim 12. Gulungan kertas perkamen yang berisi krim kemudian di masukkan ke dalam tube dengan kondisi ujung tube keluar dalam keadaan tertutup 13. Ditekan ujung tube dengan pinset 14. Dan dikeluarkan kertas perkamen dengan cara menarik kertas perkamen menggunakan pinset 15.
Tube di tutup dengan dimelipat bagian belakang yang terbuka menggunakan pinset
16. Sediaan di beri etiket dan brosur kemudian di kemas dalam wadah sekunde
X.
Evaluasi Sediaan
No
Jenis evaluasi
1.
FISIKA 1.1.
Organo leptik Uji pH
1.2.
Prinsip evaluasi Meliputi uji bau, dan warna.
Jumlah
Hasil
sampel
pengamatan
1 tube
Bau: bau khas Warna: putih
Syarat Bau: bau khas Warna: putih
Di lakukan dengan pH meter yang telah di kalibrasi, pengukuran di lakukan pada suhu
1 tube
pH sediaan = 7
1 tube
16000 cPs
25oC kecuali di
pH sediaan = 7
nyatakn lain pada masing-masing monografi Penentuan
1.3. Viskositas
kekentalan sediaan menggunakan
10.000 – 20.000 cPs
viskometer 1.4.
Penent
stromrer Di gunakan dengan
uan tipe
uji
pewarnaan,
emulsi
emulsi M/A jika di campur
dengan
pewarna larut air, akan
terdispersi
seragam
pada
sediaan emulsi jika
1 tube
Minyak dalam air ( M/A )
dalam air ( M/A )
emulsi A/M jika di campur
Minyak
dengan
pewarna
larut
minyak
akan
terdispersi seragam 1.5.
Homog enitas
pada emulsi Di lakukan berdasarkan jumlah partikel dengan pengambilan
Partikel
sampel ( di
berukuran
tentukanmengguna kan mikroskop
1 tube
seragam
Homogen
merata dan
untuk hasil lebih
terdistribusi
akurat ) jika sulit di
merata
lakukan atau membutuhkan waktu di tentukan
Ukuran
uan ukuran
ukuran globul rata-
globul
globul
rata dan
berkisar 0,1-
distribusinya dalam
10 mm dan
1.6.
secara visual Menentukan
Penent
selang waktu tertentu dengan
1 tube
mengikuti
Dispensasi
distribusi
menggunaka
normal
mikroskop
(Farmasi Fisika hlm.
1.7.
Isi minimum
Ambil contoh
1 tube
144). tube Volume
Bobot
wadah berisi zat
kosong = 2,057 g
uji, hilangkan
Bobot
etiket yang dapat
sediaan = 6,713 g
tube
bersih rata-
+ rata isi dari 10 wadah
tidak kurang dari volume yang tertera pada etiket, dan volume bersih dari masing-
mempengaruhi
masing
botol/tube pada
wadah tidak
waktu isi wadah di
kurang dari
keluarkan bersih
90% dari
dan keringkan,
jumlah
timbang satu
seperti tertera
persatu keluarkan
Isi tube : 6,713 – pada etiket,
isi secara
2,057 = 4,656 g > pada etiket
kuantitatif dari masing-masing wadah, potong
4,5 g
tertera
90% dari 5 = 4,5g
volume kurang dari
ujung wadah cuci
60 g / 60 ml
dengan pelarut
sehingga
sesuai, hati-hati
volume
agar tutup wadah
bersih rata-
dan bagian lain
rata dari 10
terpisah, keringkan
wadah tidak kurang dari 90% dari jumlah sepserti yang tertera pada
1.8.
Uji
Mengukur
1 tube
Dipensasi
etiket Bahan aktif
pelepasan
pelepasan bahan
di nyatakan
bahan aktif
aktif dari sediaan
mudah
krim dengan cara
terlepas dari
mengukur
sediaan
konsentrasi zat
apabila waktu
aktif dalam cairan
tunggu
penerima dalam
( waktu
waktu tertentu
pertama kali zat aktif di temukan dalam cairan
penerima ) semakin kecil dalam hal ini tergantung pembawa penambah komponen 10 jenis cairan 1.9.
1 tube
Dispensasi
penerima Vield volue
Uji
Menguji difusi
difusi zat
bahan aktif dari
antar 100-
aktif
sediaan krim
1000
menggunakan
dines/cm3
suatu zat difusi
menunjukkan
dengan cara
kemampuan
mengukur
untuk mudah
konsentrasi bahan
tersebar nilai
aktif dalam cairan
di bawah ini
pada selang waktu
menunjukkan
tertentu
sediaan terlalu lunak dan mudahmencai r. Di atas nilai tersebut menunjukkan selalu keras dan tidak dapat tersebar
2.
KIMIA 2.1. Identifikasi zat aktif
Kocok satu tetes dengan 5 ml air dan tambahkan satu tetes besi (III)
1 tube
Dispensasi
Positif
1 tube
Dispensasi
Dispensasi
klorida campuran 2.2. penetapan
berwarna Timbang seksama
kadar zat aktif
2 g masukkan ke dalam labu, tambahkan 40 ml natrium hidroksida 1 N dan didihkan
perlahan lahan dalam refluks selama 2 jam tipa ml 1 N setara dengan 152,2 mg 3.
BIOLOGI
(C8H2O3) Dalam pengujian di
1.1. Uji
lakukan dalam tiap
Sesuai yang
efektifitas
5 wadah asli bila
tercantum
pengawet
volume mencukupi
pada tabel 3
dan wadah dapat di
(nilai angka
tusuk secara aseptik dalam
XI.
DaftarPustaka
1 tube
Dispensasi
paling mungkin
wadah steril dalam
mikroba
wadah bakteriologi
dapat dilihat
berukuran cukup
pada FI V
untuk sediaan
hal. 1327 )