Seni Karawitan Jaman Modern (Adiyanto Makalah) PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SENI KARAWITAN JAMAN MODERN Ditujukan untuk memenuhi angka kredit Jabatan Fungsional Pamong Budaya



Disusun Oleh: Nama : ADIYANTO, S.Sn NIP. 19820702 201101 1 002 Jabatan : Pamong Budaya Pertama



DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016



i Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL .....................................................................................



i



DAFTAR ISI ................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1.1 Apa itu Kesenian Karawitan Jawa.....................................................



1



1.2 Asal Mula Kesenian Karawitan Jawa.................................................



2



1.3 Perkembangan Seni Karawitan Jawa...................................................



3



BAB II PEMBAHASAN ................................................................................



2.1 Study Kasus 1.............................................................................................



5



2.2 Study Kasus2............................................................................................



6



2.3 Analisis Study Kasus 1..........................................................................



7



2.4 Analisis Study Kasus 2..........................................................................



9



2.5 Hubungan antara Study Kasus 1 dan Study kasus 2..................................



10



ii Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



BAB III PENUTUP........................................................................................ 3.1 Kesimpulan ....................................................................................... . DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................



11 12



iii Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Apa itu Kesenian Karawitan Jawa Karawitan berasal dari bahasa jawa rawit berarti rumit, berbelit-belit, tetapi rawit juga berarti halus, cantik, berliku-liku dan enak. Kata jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang bersistem nada nondiatonis (dalam laras slendro dan pelog) yang garapangarapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia, vokalia dan campuran yang indah didengar, mengandung nilai-nilai historis dan filosofis bagi bangsa Indonesia. Dikatakan demikian sebab gamelan Jawa merupakan salah satu seni budaya yang diwariskan oleh para pendahulu dan sampai sekarang masih banyak digemari serta ditekuni. Secara hipotesis, masyarakat Jawa sebelum adanya pengaruh Hindu telah mengenal sepuluh keahlian, diantaranya adalah wayang dan gamelan. Dahulu pemilikan gamelan ageng Jawa hanya terbatas untuk kalangan istana. Kini siapapun yang berminat dapat memilikinya sepanjang bukan gamelangamelan Jawa yang termasuk ketegori pusaka mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial, moral dan spiritual. Kita harus bangga memiliki alat kesenian tradisional gamelan. Keagungan gamelan sudah jelas ada.



1 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



Duniapun mengakui bahwa gamelan adalah alat musik tradisiaonal timur yang dapat mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Di dalam suasana bagaimanapun suara gamelan mendapat tempat di hati masyarakat. Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan. Semua itu karena jiwa seseorang menjadi sehalus gendhing- gendhing.



1.2



Asal Mula Kesenian Karawitan Jawa Berdasarkan sejarah, keberadaan gamelan sudah berabad-abad lamanya. Hal ini dapat dibuktikan dari tulisan-tulisan, maupun prasasti-prasasti di dinding candi yang ditemukan. Perkembangan selanjutnya dari masa ke masa mengalami perubahan, baik bentuk, jenis, maupun fungsinya. Dari yang sangat sederhana, menjadi sederhana, kemudian menjadi lebih komplit. Bukti tertua mengenai keberadaan alat-alat musik tradisional Jawa dan berbagai macam bentuk permainannya dapat ditemukan pada piagam Tuk Mas yang bertuliskan huruf Pallawa. Kesederhanaan bentuk, jenis dan fungsinya tentu berkaitan erat dengan pola hidup masyarakat pada waktu itu. Pada piagam tersebut terdapat gambar sangka-kala, yaitu semacam terompet kuno yang digunakan untuk perlengkapan upacara keagamaan (Palgunadi, 2002:7).



2 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



Alunan musik gamelan jawa di daerah Jawa sendiri disebut karawitan. Karawitan adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan alunan musik gamelan yang halus. Seni karawitan yang menggunakan instrumen gamelan terdapat pada seni tari dan seni suara khas Jawa, yaitu Seni suara yang terdiri dari sinden, bawa, gerong, sendon, dan celuk dan seni pedalangan terdiri dari wayang kulit, wayang golek, wayang gedog, wayang klithik, wayang beber, wayang suluh, dan wayang wahyu, sedangkan seni tari terdiri dari tari srimpi, bedayan, golek, wireng, dan tari pethilan.



1.3



Perkembangan Seni Karawitan Jawa Kehidupan seni karawitan sejauh ini sudah mengalami perjalanan sejarah yang panjang bersamaan dengan munculnya kerajaan-kerajaan besar, seperti Majapahit, dan Mataram. Di bawah kekuasaan kerajaan-kerajaan tersebut, gamelan (seni karawitan) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sehingga



menarik



para



ilmuwan



asing



untuk



mempelajari



dan



mendokumentasikan. Banyak penemuan-penemuan hasil penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan asing. Sebagian hasil penemuan tersebut selanjutnya digunakan untuk mempelajari seni karawitan. Perkembangan yang terjadi pada dunia seni karawitan menggambarkan bahwa seni karawitan merupakan suatu produk kebudayaan yang selalu ingin berkembang, menyesuaikan dengan kondisi jaman. Pada jaman kerajaan perkembangan seni karawitan berjalan pesat. Peran Raja sebagai penguasa tunggal sangat menentukan hidup dan



3 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



matinya suatu bentuk seni. Seperti yang diutarakan dalam puisi abad ke-14 kakawin Negarakertagama. Kerajaan Majapahit mempunyai lembaga khusus yang bertanggung jawab mengawasi program seni pertunjukan (Sumarsam, 2003:19). Begitu pentingnya seni pertunjukan (karawitan) sebagai suatu pertanda kekuasaan raja adalah keterbilatan gamelan dan teater pada upacaraupacara atau pesta-ria kraton (Sumarsam, 2003:11). Perkembangan seni karawitan berlanjut dengan munculnya Kerajaan Mataram. Pada jaman ini dianggap sebagai tonggak seni karawitan, terutama untuk gaya Yogyakarta dan Surakarta. Tidak hanya penambahan jenis-jenis gamelan saja, melainkan fungsi seni karawitanpun mengalami perkembangan. Disamping sebagai sarana upacara, seni karawitan juga berfungsi sebagai hiburan. Dahulu seni karawitan produk kraton hanya dinikmati di lingkungan kraton. Selanjutnya karena keterbukaan kraton dan palilah Dalem, seni karawitan produk kraton kini sudah berbaur dengan masyarakat pendukungnya.



4 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



BAB II



2.1



Study Kasus I Festival Karawitan dan Sinden Idol Digelar1, Pangdam IV/ Diponegoro, Maijen TNI Sunindyo, Senin (15/9/2014) membuka audisi Festival Karawitan dan Sinden Idol dengan melakukan tabuh gamelan selama lima menit di Wisma Perdamaian Semarang. Sunindyo menyatakan bahwa keiatan Festival Karawitan dan Sinden Idol ini meruakan pelestarian budaya yang bernilai tinggi dan harus dilestarikan, “budaya memiliki nilai tertinggi di dunia. Sebab itu kita semua harus melestarikan budaya”, kata sunindyo kepada wartawan. Atas dasar itu, dia meminta kepada anggotanya untuk senantiasa mengamankan seluruh budaya di Indonesia, “tentara supaya sadar juga bahwa mereka digaji rakyat untuuk mempertahankan budaya. Selain itu juga mengamankan kelestarian seluruh budaya di Indonesia”, tegasnya. Kepada Dinas Kebudayaan daan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah prasetyo Aribowo menyambut baik keiatan Festival Karawitan dan Sinden Idol



1



Sindo News.com, Senin, 15 Desember 2014, hlm. 14



5 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



yang dikemas menarik sehingga diharapkan bisa digandungi anak-anak muda. “ Kegiatan ini sangat baik sekali, setidaknya bisa digandrungi anak-anak muda.



2.2 Analisis Study Kasus I Kekreatifitasan dalam berkarya merupakan modal yang sangat penting apalagi di jaman yang serba cepat dan serba instan ini, diperlukan daya saing dan keunikan tersendiri bagi tiap-tiap produk atau karya yang dihasilkan.Begitu pula yang terjadi di Semarang pada 15 September 2014 yang lalu, ide diadakannya Festival Karawitan dan Sinden Idol sama sekali baru dan cemerlang. Mengingat dalam memeriahkan dan melestarikan budaya kita tidak boleh lupa untuk memasukan unsur kompetitif untuk memacu semangat para penggiat budaya ini.Disamping tujuan utama yaitu menghibur masyarakat ajang ini juga dianggap mampu menumbuhkan bibit-bibit semangat bagi mereka yang baru mulai menaruh minatnya dalam seni karawitan untuk lebih mengasah bakatnya disini. Perlu diingat bahwa tugas melestarikan kebudayaan Indonesia adalah tugas semua kalangan, tidak terkecuali bagi para prajurit pembela tanah air yaitu TNI, di HUT ke 68 mereka menaruh semangat yang besar dalam menjaga kelestarian budaya Republik Indonesia dengan menyelenggarakan Festival Karawitan dan Sinden Idol, acara ini diselenggarakan dengan harapan bahwa anak-anak muda



6 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



mampu



melirik



keindahan



musik



tradisional



karawitan



ini



dan



akan



menggandrunginya.



2.3 Study Kasus II Parade Musik Gamelan Tahun 20162, Parade musik gamelan ini adalah suatu bentuk sajian musik-musik gamelan yang telah digarap sedemikian rupa sehingga menghasilkan sajian gending-gending yang indah, baik itu berbentuk sajian instrumentalia, vokalia maupun campuran. Dengan menampilkan 15 (lima belas) group/kelompok karawitan yang terdiri dari sanggar umum, instansi pemerintah/ swasta serta sanggar sekolah. Parade Musik Gamelan ini mempunyai maksud dan tujuan meningkatkan aktifitas, produktifitas dan kreatifitas seniman Jawa Timur khususnya seniman karawitan, dan juga dapat mendorong iklim berkesenian di Jawa Timur yang kondusif,



kompetitif



dan



apresiatif,



serta



dapat



mengembangkan



dan



memasyarakatkan potensi karya–karya seni Jawa Timur. Materi sajian dalam Parade Musik Gamelan yaitu : 1. Berupa prnyajian gending-gending tradisi atau garapan baru yang disajikan dalam bentuk satu sajian komposisi musik dengan durasi maksimal 15 (lima belas) menit;



2



Program Kegiatan Bidang Budaya, Seni dan Perfilman, Dinas Kebudayaaan Provinsi Jawa Timur. Tanggal 17 s.d 18 Desember 2015. di Gedung Cak Durasim, Jl. Gentengkali 85, Surabaya.



7 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



2. Peserta dalam satu group tidak boleh merangkap atau ikut dalam group lain; 3. Dalam penyajian atau garapan musik, murni meggunakan gamelan sebagai media garap tanpa ada intrumen elektrik; 4. Busana/seragam yang di gunakan para peserta merupakan busana yang kaitannya dengan garap sajian, atau mempunyai unsur tradisional; 5. Setiap group/kelompok karawitan berjumlah 20-25 orang; 6. Dalam penyajian diperbolehkan menggunakan gerak musical, tetapilebih diutamakan pada unsur musiknya; 7. Peserta telah siap 60 menit sebelum tampil; 8. Setiap group wajib membawa supporter/ pendukung group sebanyak 20 (dua puluh) orang, untuk mendukung group yang akan tampil; 9. Menyerahkan diskripsi sajian rangkap 3 (tiga) 10. Ketentuan lain akan diatur kemudian sesuai kebutuhan. Penghargan dalam Parade Musik Gamelan ini terdiri dari lima penyaji terkreatif, lima penyaji terkompak, Serta lima penyaji terfavorit yang akan mendapatkan tropy dan piagam.



8 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



2.4 Analisis Study Kasus II Provinsi Jawa Timur mempunyai keanekaragaman seni budaya yang patut dilestarikan dan dikembangkan. Maka dari itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dalam rangka melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya, akan memberikan wadah untuk ajang apresiasi bagi seniman karawitan yaitu program kegiatan parade gamelan. Kegiatan ini diadakan untuk seniman musik karawitan, penikmat dan pemerhati seni. Sehingga dapat diharapakan menjadi wadah studi banding, apresiasi dan evaluasi dalam hal berkarya guna meningkatkan produktivitas, kreativitas dan kualitas perkembangan seni musik tradisional. Kekreatifitasan dalam berkarya merupakan modal yang sangat penting apalagi di jaman modern ini, maka dari itu diperlukan program kegiatan yang menunjang pelestarian, pengembangan khususnya di bidang seni budaya. Begitu pula yang terjadi di Provinsi Jawa Timur pada Hari Kamis s.d Jum’at, Tanggal 17 s.d 18 Oktober 2015 yang lalu, ide diadakannya Parade Musik Gamelan ini sangat bagus dan cemerlang demi kelangsungan pelestarian seni budaya khususnya di Jawa Timur. Mengingat dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya perlu peran serta pemerintah, masyarakat umum serta para Seniman sendiri, maka dengan adanya kegiatan Parade Musik Gamelan ini



dianggap mampu



menumbuhkan bibit-bibit semangat bagi mereka yang baru mulai menaruh



9 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



minatnya dalam seni karawitan, serta mengasah para pengajar seni karawitan untuk selalu eksis dalam berkarya dalam seni karawitan dengan media gamelan.



2.5



Hubungan antara Study Kasus I dan Studi kasus II Kedua Studi kasus diatas berkaitan satu sama lain yaitu dalam hal mempopulerkan kembali kesenian karawitan, pada kedua studi kasus diharapkan ada usaha konservasi seni gamelan dengan cara Festival dan Parade, yang diharapkan mampu melahirkan motivasi anak negeri untuk mencintai dan melestarikan budaya dan seni yang kita miliki. Dalam studi kasus diatas terlihat bahwa seni harus dipopulerkan dengan cara mengadakan ajang kompetisi seperti banyak dilakukan oleh ranah seni yang lain, dengan demikian akan ada usaha kreatif masyarakat untuk memotivasi lahirnya pecinta seni karawitan dan bakatbakat yang potensial dalam melestarikan warisan budaya kita. Saya rasa untuk kembali mempopulerkan Kesenian Karawitan Jawa di era Modern ini, juga diperlukan strategi marketing yang memadai, dan dikemas dalam tampilan visual yang lebih modern, sehingga menjadi daya tarik tersendiri baik di kancah Nasional atau bahkan Internasional. Beberapa contoh yang saya ketahui, acapkali diselenggarakan Konser musik Jazz yang diiringi dengan gamelan, serta di berbagai pemantasan musik pop yang instrumennya bukan lagi gitar atau drum melainkan kecapi dan gamelan.



10 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



Menilai sifat masyarakat kita yang suka ikut-ikutan dan tidak mau ketinggalan atau up to date, dengan melihat seni gamelan yang kini menjadi tren dan di sambut dengan antusias yang besar oleh pemuda bangsa lain, akan membangkitkan gairah masyarakat untuk mempelajari dan melestarikan Kesenian Karawitan yang juga merupakan aset bangsa milik kita yang sangat berharga.



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan Perkembangan yang terjadi pada dunia seni karawitan menggambarkan bahwa seni karawitan merupakan suatu produk kebudayaan yang selalu ingin berkembang, menyesuaikan dengan kondisi jaman. Pada jaman kerajaan perkembangan seni karawitan berjalan pesat. Peran Raja sebagai penguasa tunggal sangat menentukan hidup dan matinya suatu bentuk seni. Dan pada jaman Kontemporer sekarang ini kita semualah yang menentukan hidup dan matinya kesenian karawitan oleh karena itu usaha untuk menyadarakan masyarakat akan begitu berharganya kesenian kita ini perlu di didukung dari banyak kalangan, termasuk civitas akademia dan tidak hanya itu namun juga diperlukan strategi marketing yang memadai, dan dikemas dalam



11 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



tampilan visual yang lebih modern, sehingga menjadi daya tarik tersendiri baik di kancah Nasional atau bahkan Internasional



12 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017



DAFTAR PUSTAKA Soenarto.



2016 “Tehnik Tabuhan Karawitan Jawa Timur gaya Mojokerto Surabaya”. Surabaya, PT Revka Petra Media.



Prasetyo,



Puguh. 2015 “Tabuhan dan Vokal Wayang Jawatimuran”. Surabaya, Dewan Kesenian Provinsi Jawa Timur.



Prabawanti, Wingit. 1983. “Pengetahuan Karawitan Daerah Surakarta”. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaaan Dasar dan Menengah. Soeroso, 1983.” Gameln B”. Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaaan Dasar dan Menengah.



http://wisnunatural.blogspot.co.id/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html



http://visitjavacs.blogspot.co.id/2011/11/seni-karawitan.html



13 Adiyanto, S.Sn, MM/ Pamong Budaya Pertama/ 2017