Siki [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I. 08233. AROMATERAPI



Definisi : Memberikan minyak esensial melalui inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau kompres untuk meredakan nyeri, menurunkan tekan TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi pilihan aroma yang disukai dan tidak disukai 2. Identifikasi tingkat nyeri, stres, kecemasan, dan alam perasaan sebelum dan sesudah arom 3. Monitor ketidak nyamanan, sebelum dan setelah pemberia aromaterapi ( Mis. Mual atau pu 4. Monitor masalah yang terjadi saat pemberian aromaterapi, ( Mis. Dermatitis kontak, Asma) 5. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aromaterapi



i uap, atau kompres untuk meredakan nyeri, menurunkan tekanan darah, meningkatkan relaksasi dan tekanan darah.



TERAPEUTIK 1. Pilih minyak esensial yang tepat sesuai dengan indikasi 2. Lakukan uji kepekaan kulit dengan uji tempel (patch test) dengan larutan 2% pada daerah lipatan lengan atau lipatan bel 3. Berikan minyak esensial dengan metode yag tepat, (Mis. Inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau kompres)



an tekanan darah.



EDUKASI 1. Ajarkan cara menyimpan minyak esensial dengan tepat 2. Anjurkan menggunakan minyak esensial secara bervariasi 3. Anjurkan menghindarkan kemasan minyak esensial dari jangkauan anak-anak



KOLABORASI 1. Konsultasikan jenis dan dosis minyak esensial yang tepat dan aman



ngkauan anak-anak



I. 102028. BALUT TEKAN Definisi : Membalut luka dengan tekanan untuk mencegah atau menghentikan perdarahan TINDAKAN OBSERVASI 1.Monitor perban untuk memantau drainase luka 2. Monitor jumlah dan warna cairan drainase dari luka 3. Periksa kecepatan dan kekuatan denyut nadi distal Periksa akral, kondisi kulit dan pengisian kapiler distal 5. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aromaterapi



I. 09254. BIBLIOTERAPI



Definisi : Menggunakan literatur untuk mengekspresikan perasaan, menyelesaikan masalah secara aktif, meningkatkan kemampuan kop TINDAKAN OBSERVASI 1.Identifikasi kebutuhan emosional, kognitif, perkembangan, dan situasi 2. Identifikasi kemampuan membaca



I. 12359. BIMBINGAN ANTISIPATIF Definisi : Mempersiapkan pasiendan keluarga untuk mengantisipasi perkembangan atau krisis situasional TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi metedo penyelesaian masalah yang biasa digunakan 2. Identifikasi kemungkinan perkembangan atau krisis situasional yang akan terjadi serta dampaknya pada individu dan keluarga



I. 12360. BIMBINGAN SISTEM KESEHATAN Definisi : Mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan untuk mengatasi masalah kesehatan TINDAKAN OBSERVASI 1Identifikasi masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat 2. Identifikasi inisiatif individu, keluarga dan masyarakat



gah atau menghentikan perdarahan



TERAPEUTIK 1. Pasang sarung tangan 2. Tinggikan bagian tubuh yang cedera dia tas level jantung, jika tidak ada fraktur 3. Tutu luka dengan kasa tebal 4. Tekan kasa dengan kuat diatas luka 5. Fiksasi kasa dengan plester setelah perdarahn berhenti 6. Tekan arteri (Pressure point) yang mengarah kearah perdarahan



an perasaan, menyelesaikan masalah secara aktif, meningkatkan kemampuan koping atau pengetahuan



TERAPEUTIK 1. Tetapkan tujuan terapi ( Mis. Perubahan emosi, pengembangan kepribadian, pembelajaran perilaku baru) 2. Pilih literatur (cerita, puisi, esai, artikel, buku atau novel) berdasarkan kemampuan membaca, atau sesuai situasi/ perasaan yang 3. Gunakan gambar dan ilustrasi 4. Diskusikan perasaan yang diungkapkan oleh karakter dalam literatur 5. Diskusikan untuk membandingkan citra, karakter, situasi, atau konsep dalam literatur dengan situasi yang dialami 6. Fasilitasi mengenai situasi dalam literatur untuk melakukan perubahan perilaku 7. Lanjutkan sesi membaca dengan sesi bermain peran, baik individu maupun kelompok 8. Berikan waktu jeda beberapa menit agar pasien dapat merefleksikan materi bacaannya.



ISIPATIF



engantisipasi perkembangan atau krisis situasional



TERAPEUTIK 1. Fasilitasi memutuskan bagaimana masalah akan diselesaikan 2. Fasilitasi memutuskan siapa yang akan dilibatkan dalam menyelesaikan masalah 3. Gunakan contoh kasus untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan masalh 4. Fasilitasi mengidentifikasi sumberdaya yang tersedia



6. Jadwalkan kunjungan pada setiap tahap perkembangan atau sesuai kebutuhan



7. Jadwalkan tindak lanjut untuk memantau atau memberi dukungan 8. Berikan nomor kontak yang dapat dihubungi, jika perlu 9. Libatkan keluarga dan pihak terkait, jika perlu 10. Berikan referensi baik cetak ataupun elektronik ( Mis. Materi pendidikan, pamflet)



EM KESEHATAN



mpuan untuk mengatasi masalah kesehatan



TERAPEUTIK 1. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan 2. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan mandiri 3. Libatkan kolega/teman untuk membimbing pemenuhan kebutuhan kesehatan 4. siapkan pasien untuk mampu berkolaborasi dan bekerjasama dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan



EDUKASI 1.Jelaskan tujuan dan prosedur balut tekan 2. Anjurkan membatasi gerak pada area cedera



7



EDUKASI 1. Jelaskan tujuan dan prosedur biblioterapi 2. Anjurkan membaca dengan suara yang dapat didengar, jika perlu 3. Anjurkan membaca ulang



EDUKASI 1. Jelaskan perkembangan dan perilaku normal 2. Informasikan harapan yang realistis terkait perilaku pasien 3. Latih teknik koping yang dibutuhkan untuk mengatasi perkembangan atau krisis situasional



EDUKASI 1. Bimbing untuk bertanggung jawab mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah kesehatan secara mandiri



KOLABORASI



KOLABORASI 1. Konsultasikan dengan pustakawan untuk penelusuran buku/literatur yang tepat.



KOLABORASI 1. Rujuk kelembaga pelayanan masyarakat, jika perlu.



atau krisis situasional



kan kemampuan



KOLABORASI



I. 02029. CODE MANAGEMENT Definisi : Mengkoordinasikan penanganan gawat darurat untuk penyelamatan jiwa pasien TINDAKAN OBSERVASI 1. Monitor tingkat kesadaran 2. Monitor irama jantung 3. Monitor pemberian Advance Cardiac Life Support sesuai protokol yang tersedia 4. Monitor kualitas resusitasi jantung paru yang diberikan ( Mis. Kedalaman Kompresi, Kecepatan kompresi, rekoil dada penuh, tidak ada 5. Interpretasi EKG dengan akurat untuk pemberian kardioversi/defibralasi yang tepat, jika perlu



6. Periksa ketersediaan obat-obat emergency



TERAPEUTIK 1.Panggil bantuan jika pasien tidak sadar 2. Aktifkan code blue 3. Pastikan nadi tidak teraba dan napas tidak ada 4. Lakukan resusitasi jantung paru, jika perlu 5. Pastikan jalan napas terbuka 6. Berikan bantuan napas, jika perlu 7. Pasang monitor jantung 8. Minimalkan interupsi pada saat kompresi dan defibrilasi 9. Pasang akses vena, jika perlu 10. Siapkan intubasi, jika perlu 11. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk melihat pasien saat resusitasi, jika perlu 12. Berikan dukungan kepada keluarga yang hadir pada saat resusitasi berlangsung 13. Akhiri tindakan jika ada tanda-tanda sirkulasi spontan ( Mis. Nadi karotis teraba, kesadaran pulih) 14. Lakukan perawatan post cardiac arrest



usitasi, jika perlu



rotis teraba, kesadaran pulih)



EDUKASI



KOLABORASI 1. Kolaborasi pemberian defibrilasi atau kardioversi, jika perlu 2. Kolaborasi pemberian epinefrin atau adrenalin, jika perlu 3. Kolaborasi pemberian amiodaron, jika perlu



I. 13476. DELEGASI Definisi : Melimpahkan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi tugas-tugas yang dapat dilimpahlkan 2. Identifikasi orang yang tepat untuk didelegasikan 3. Monitor kinerja dalam pelaksanaan delegasi



I. 09255.DISKUSI KELOMPOK TERARAH Definisi : Melakukan diskusi semi terstruktur untuk mengidentifikasi suatu masalah dalam kelompok TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kebutuhan diskusi kelompok terarah 2. Identifikasi peserta diskusi 3. Catat pemikiran atau ide yang muncul dalam diskusi



I. 06171.DUKUNGAN AMBULASI Definisi : Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas berlimpah TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulansi 3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulansi



4. Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi



I. 01001.DUKUNGAN BERHENTI MEROKOK Definisi : Meningkatkan keinginan dan kesiapan proses berhenti merokok TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi keinginan berhenti merokok 2. Identifikasi upaya berhenti merokok



I. 09256.DUKUNGAN EMOSIONAL Definisi : Memfasilitasi penerimaan kodisi emosional selama masa stres TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi fungsi marah, frustrasi, dan amuk bagi pasien 2. Identifikasi hal yang telah memacu emosi



I. 09257.DUKUNGAN HIPNOSIS DIRI Definisi : Memfasilitasi penggunaan kondisi hipnosis yang dilakukan sendiri untuk manfaat terapeutik TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi apakah hipnosis diri dapat digunakan 2. Identifikasi masalah yang akan diatasi dengan hipnosis diri 3. Identifikasi penerimaan terhadap hipnosis diri 4. Identifikasi mitos dan kesalah pahaman terhadap penggunaan hipnosis diri 5. Identifikasi kesesuaian sugesti hipnosis 6. Identifikasi teknik induksi yang sesuai ( Mis. Ilusi pendulum chevreul, relaksasi, relaksasi otot, latihan visualisasi, perhatian pada pernapasan, mengulang kata/ frase kunci) 7. Identifikasi teknik pendalaman yang sesuai ( Mis. Gerakan tangan kewajah, teknik eskalasi imajinasi, fraksinasi) 8. Monitor respon terhadap hipnosis diri 9. Monitor kemajuan yang dicapai terhadap tujuan terapi



Definisi : Memfasilitasi peningkatan kemampuan penyelesaian masalah dan perasaan didukung kelompok individu dengan pengalam



TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi masalah yang sebenarnya dialami kelompok 2. Identifikasi kelompok memiliki masalah yang sama 3. Identifikasi hambatan menghadiri sesi kelompok ( Mis. Stigma, cemas, tidak aman) 4. Identifikasi aturan dan norma yang perlu dimodifikasi pada sesi selanjutnya, jika perlu.



I. 09257.DUKUNGAN HIPNOSIS DIRI Definisi : Memfasilitasi penggunaan kondisi hipnosis yang dilakukan sendiri untuk manfaat terapeutik TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi apakah hipnosis diri dapat digunakan 2. Identifikasi masalah yang akan diatasi dengan hipnosis diri 3. Identifikasi penerimaan terhadap hipnosis diri 4. Identifikasi mitos dan kesalah pahaman terhadap penggunaan hipnosis diri 5. Identifikasi kesesuaian sugesti hipnosis 6. Identifikasi teknik induksi yang sesuai ( Mis. Ilusi pendulum chevreul, relaksasi, relaksasi otot, latihan visualisasi, perhatian pada pernapasan, mengulang kata/Frase kunci 7. Identifikasi teknik pendalaman yang sesuai (Mis. Gerakan tangan kewajah, teknik eskalasi, Imajinasi, Fraksinasi) 8. Monitor respons terhadap hipnosis diri 9. Monitor kemajuan yang dicapai terhadap tujuan terapi.



Definisi : Memfasilitasi peningkatan kemampuan penyelesaian masalah dan perasaan didukung oleh kelompok, individu, dengan pen TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi masalah yang sebenarnya dialami kelompok 2. Identifikasi kelompok memiliki masalah yang sama 3. Identifikasi hambatan ,menghadiri sesi kelompok ( Mis. Stigma, cemas, tidak aman) 4. Identifikasi aturan dan norma yang perlu dimodifikasi pada sesi selanjutnya, jika perlu.



I. 12361.DUKUNGAN KEPATUHAN PROGRAM PENGOBATAN Definisi : Memfasilitasi ketepatan dan keteraturan menjalani program pengobatan yang sudah ditentukan. TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kepatuhan menjalani program pengobatan



I. 12361.DUKUNGAN KEYAKINAN Definisi : Memfasilitasi integrasi keyakinan kedalam rencana perawatan untuk menunjang pemulihan kondisi kesehatan TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi keyakinan, masalah, dan tujuan perawatan 2. Identifikasi kesembuhan jangka panjang sesuai kondisi pasien 3. Monitor kesehatan fisik dan mental pasien



I. 09260.DUKUNGAN KOPING KELUARGA Definisi : Memfasilitasipeningkatan nilai-nilai, minat dan tujuan dalam keluarga TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi respon emosional terhadap kondisi saat ini. 2. Identifikasi beban prognosis secara psikologis 3. Identifikasi pemahaman tentang keputusan perawatan setelah pulang. 4. Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan.



I. 05172.DUKUNGAN MEDITASI Definisi : Memfasilitasi perubahan tingkat kesadaran dengan berfokus secara khusus pada pemikiran dan perasaan TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kesiapan menjalani meditasi 2. Identifikasi penerimaan terhadap meditasi 3. Monitor efektifitas meditasi



I. 09621.DUKUNGAN MEMAAFKAN Definisi : Memfasilitasi pengalihan perasaan marah dan dendam dengan empati dan kerendahan hati TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi sumber kemarahan dan kebencian 2. Identifikasi keyakinan yang menghambat dan membantu mengungkapkan masalah 3. Identifikasi perasaan marah, kepahitan, dan dendam



I. 05173.DUKUNGAN MOBILISASI Definisi : Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas pergerakan fisik TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan 3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi 4. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi



I. 09262.DUKUNGAN PELAKSANAAN IBADAH Definisi : Memfasilitasi pemulihan dan penyembuhan dalam perawatan melalui pelaksanaan ibadah TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kebutuhan pelaksanaan ibadah sesuai agama yang dianut



I. 14501.DUKUNGAN PEMELIHARAAN RUMAH Definisi : Memfasilitasi dalam mempertahankan lingkungan rumah bersih, aman, dan mendukung pertumbuhan anggota keluarga TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pemeliharaan rumah ( Mis. Tambahan anggota keluarga baru, anggota keluarga yang sakit, kematian, masalah finansial, manajemen kesehatan buruk)



I. 09263 DUKUNGAN PEMULIHAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL Definisi : Memfasilitasi proses menghentikan penyalahgunaan alkohol, meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan kualitas hidup TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi penerimaan dan pengakuan ketidak berdayaan terhadap adiksi yang dialami 2. Monitor kemajuan pemulihan penyalahgunaan alkohol



I. 09264 DUKUNGAN PEMULIHAN PENYALAHGUNAAN ZAT Definisi : Memudahkan proses perubahan menghentikan penyalahgunaan zat, meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan kualitas



TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi penerimaan dan pengakuan ketidak berdayaan terhadap adiksi yang dialami



I. 13478 DUKUNGAN PENAMPILAN PERAN



Definisi : Memfasilitasi pasien dan keluarga untuk memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan memenuhi perilaku peran ter TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi berbagai peran dan periode transisi sesuai tingkat perkembangan 2. Identifikasi peran yang ada dalam keluarga 3. Identifikasi adanya peran yang tidak terpenuhi



I. 09265 DUKUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Definisi : Memberikan informasi dan dukungan saat pembuatan keputusan kesehatan TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi persepsi mengenai masalah dan informasi yang memicu konflik



I. 09266 DUKUNGAN PEGUNGKAPAN KEBUTUHAN Definisi : Memudahkan mengungkapkan kebutuhan dan keinginan secara efektif TINDAKAN OBSERVASI 1. Periksa gangguan komunikasi verbal (mis. Ketidak mampuan berbicara, kesulitan mengekspresi pikiran secara verbal



I. 09267 DUKUNGAN PENGUNGKAPAN PERASAAN Definisi : Memudahkan mengekspresikan, memahami dan mengelola emosi TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi tingkat emosi 2. Identifikasi isyarat verbal dan nonverbal 3. Identifikasi perasaan saat ini 4. Identifikasi hubungan antara apa yang dirasakan dan perilaku



I. 09268 DUKUNGAN PERASAAN BERSALAH Definisi : Memfasilitasi dalam mengatasi perasaan menyakitkan akibat kegagalan tanggung jawab TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi adanya keyakinan tidak rasional



I. 11348 DUKUNGAN PERAWATAN DIRI Definisi : Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan perawatan diri TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia 2. Monitor tingkat kemandirian 3. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan makan



I. 11349 DUKUNGAN PERAWATAN DIRI : BAB/BAK Definisi : Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan Buang Air Kecil ( BAK) dan Buang Air Besar ( BAB) TINDAKAN



OBSERVASI 1. Identifikasi kebiasaan BAK/BAB sesuai usia 2. Monitor integritas kulit pasien



I. 11349 DUKUNGAN PERAWATAN DIRI : BERPAKAIAN Definisi : Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan berpakaian dan berhias TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi pemenuhan kebutuhan berpkaian dan berhias



I. 11349 DUKUNGAN PERAWATAN DIRI : MAKAN / MINUM Definisi : Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan Makan minum TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi diet yang diperlukan 2. Monitor kemampuan menelan 3. Monitor status hidrasi pasien, jika perlu



I. 11352 DUKUNGAN PERAWATAN DIRI : MANDI Definisi : Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan Kebersihan Diri TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi usia dan budaya dalam membantu kebersihan diri 2. Identifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan



3. Monitor kebersihan tubuh ( Mis. Rambut, mulut, kulit, kuku) 4. Monitor integritas kulit



I. 09269 DUKUNGAN PERKEMBANGAN SPRITUAL



Definisi : Memfasilitasi pengembangan kemampuan mengidentifikasi, berhubungan, dan mencari sumber makna, tujuan, kekuatan d TINDAKAN OBSERVASI



I. 09270 DUKUNGAN PERLINDUNGAN PENGANIAYAAN Definisi : Memfasilitasi Pencegahan dan penanganan bahaya fisik, psikologis dan atau seksual TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi pengalaman tidak menyenangkan atau traumatis, ( Mis. Penganiayaan, penolakan, kritik berlebihan) 2. Identifikasi hubungan dan kemampuan mengambil tanggung jawab antar anggota keluarga 3. Identifikasi adanya perbedaan perlakuan dan keluarga 4. Identifikasi situasi krisi yang memicu penganiayaan ( Mis. Kemiskinan, pengangguran, perceraian, atau kematian orang yang dicintai) 5. Identifikasi perasaan kesulitan mempercayai diri dan orang lain 6. Identifikasi tingkat isolasi sosial dalam keluarga 7. Identifikasi ketidak sesuaian penjelasan dengan cedera dan atau trauma yang terjadi 8. Identifikasi adanya ketidak sesuaian peran (mis. Anak menghibur orang tua,atau perilaku berlebihan atau agresif)



I. 09271 DUKUNGAN PERLINDUNGAN PENGANIAYAAN AGAMA Definisi : Memfasilitasi identifikasi resiko tinggi, pengendalian hubungan dan kegiatan keagaman TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi ketergantungan pada "pemimpin" agama 2. Identifikasi pola perilaku, pemikiran, dan perasaan 3. Identifikasi riwayat penyalahgunaan agama dan atau ritual, metode pemecahan masalah dan ko stabilitas emosional, tingkat penggunaan tehnik persuasif dan manipulatif 4. Identifikasi tanda-tanda penganiayaan fisik, emosional, eksploitasi, atau adiksi agama 5. Monitor interaksi dengan "pemimpin" agama



6. Identifikasi jaringan fungsional keagamaan 7. Identifikasi sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhan religius dan dukungan individu dan kelompok



I. 09272 DUKUNGAN PERLINDUNGAN PENGANIAYAAN LANSIA Definisi : Memfasilitasi pencegahan dan penanganan terjadinya bahaya fisik, seksual, emosional, dan eksploitasi pada lanjut usia TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi ketergantungan pada pemberi asuhan ( Mis. Akibat gangguan status mental, keterbatasan sumber ekonomi, depresi 2.Identifikasi situasi krisis keluarga yang memicu penganiayaan (mis. Kemiskinan pengangguran, perceraian) 3. Identifikasi pemberi asuhan yang menunjukkan gangguan kesehatan fisik atau mental. 4. Identifikasi tanda-tanda pelecehan fisik, seksual dan psikologis (mis. Laserasi, memar, adanya air mani atau darah kering, harga diri rendah, depresi. 5. Identifikasi tanda-tanda eksploitasi ( Mis. Pemenuhan kebutuhan dasar tidak sesuai dengan sumber yang memadai) 6. Identifikasi harapan pemberi asuhan yang tidak realistis 7. Monitor interaksi pasien dan pemberian asuhan



I. 09273 DUKUNGAN PERLINDUNGAN PENGANIAYAAN PASANGAN



Definisi : Memfasilitasi pencegahan dan penanganan terjadinya bahaya fisik, seksual, emosional, dan eksploitasi dari pasangan ruma TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi faktor resiko terkait kekerasan dalam rumah tangga (mis. Riw.kekerasan dalam rumah tangga, pelecahan, penolakan, kritik berlebihan, perasaan tidak berharga, kemiskinan, pegangguran, ketergantungan finansial, perselingkuhan) 2. Identifikasi riwayat kekerasan dalam rumah tangga (mis. Banyak luka cedera, gejala somatik mult sakit perut kronis, sakit kepala kronis, nyeri panggul, kecemasan, depresi, sindrom stres pasca tra dan gangguan kejiwaan lainnya. 3. Identifikasi tanda dan gejala kekerasan fisik (mis. Banyak luka dalam berbagai tahap penyembuh laserasi yang tidak dapat dijelaskan, memar, atau bekas luka, bekas pengikatan, dipergelangan tangan atau kaki, memar pada lengan bawah, gigitan manusia). 4. Identifikasi tanda dan gejala kekerasan seksual (mis. Adanya air mani atau darah kering, luka pa genital luar, perubahan perilaku, atau kesehatan dramatis tanpa diketahui etiologinya). 5. Identifikasi tanda dan gejala eksploitasi (mis. Kebutuhan dasar tersedia tidak memadai padahal sumber memadai, perampasan barang-barang pribadi, hiangnya jaminan sosial yang tidak dapat dijelaskan, kurangnya pengetahuan tentang keuangan pribadi atau masalah hukum) 6. Identifikasi penjelasan penyebab luka yang tidak konsisten 7. Identifikasi kesesuaian antara jenis cedera dan gambaran penyebabnya 8. Identifikasi pemanfaatan sumberdaya masyarakat untuk pencegahan kekerasan 9. Identifikasi interaksi pasangan (mis. Catatan waktu dan lama kunjungan pasangan selama rawat inap, reaksi pasangan yang sedikit atau berlebihan 10. Identifikasi adanya kepatuhan ekstrim pada pasangan seperti pasrah pada prosedur Rumah Sakit



11. Identifikasi kemunduran progresif keadaan fisik dan emosional 12. Identifikasi adanya kunjungan berulang keklinik, ruang gawat darurat, atau medis karena masalah kecil.



I. 09274 DUKUNGAN PROSES BERDUKA Definisi : Memfasilitasi menyelesaikan proses berduka terhadap kehilangan yang bermakna TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kehilangan yang dihadapi 2. Identifikasi proses berduka yang dialami 3. Identifikasi sifat keterikatan pada benda yang hilang atau orang yang meninggal 4. Identifikasi reaksi awal terhadap kehilangan



I. 09275 DUKUNGAN PROSES BERDUKA : KEMATIAN PERINATAL Definisi : Memfasilitasi proses berdukaorang tua terhadap kematian perinatal TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi reaksi awal terhadap kematian bayi



I. 0333 DUKUNGAN SIBLING



Definisi : Memfasilitasi saudara kandung untuk beradaptasi dengan kondisi saudaranya yang sakit/kondisi kronis/ berkebutuhan khu TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi pemahaman sibling tentang kondisi saudaranya 2. Monitor respon sibling terhadap kesulitan adaptasi dengan kondisi saudaranya (Mis. Sensitif, menarik diri, stres)



I. 09276 DUKUNGAN SPRITUAL Definisi : Memfasilitasi peningkatan perasaan seimbang dengan terhubung dengan kekuatan yang lebih besar TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi perasaan khawatir, kesepian dan ketidak berdayaan 2. Identifikasi pandangan tentang hubungan antara spritual dan kesehatan 3. Identifikasi harapan dan kekuatan pasien 4. Identifikasi ketaatan dalam beragama



I. 13479 DUKUNGAN SUMBER FINANSIAL Definisi : Memfasilitasi PENGELOLAAN SUMBER KEUANGAN SECARA TEPAT UNTUK MENDUKUNG PERAWATAN DAN KESEHATAN TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi penggunaan sumber daya keuangan sesuai dengan sumber dana yang dimiliki 2. Identifikasi fasilitas yang dapat dipergunakan setelah pemulangan 3. Identifikasi efisiensi dan efekefektivitas penggunaan jaminan kesehatan



I. 09277 DUKUNGAN TANGGUNG JAWAB PADA DIRI SENDIRI Definisi : Memfasilitasi agar dapat bertanggung jawab atas perilaku sendiri dan konsekuensi yang ditimbulkannya. TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi persepsi tentang masalah kesehatan 2. Monitor pelaksanaan tanggung jawab



I. 05174 DUKUNGAN TIDUR Definisi : Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan atau psikologis) 3. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur (mis. Kopi, the, alkohol, makanan me tidur siang, jika perlu 4. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi



I. 01002 DUKUNGAN VENTILASI Definisi : Memfasilitasi dalam mempertahankan pernapasan spontan untuk memaksimalkan pertukaran gas diparu-paru TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas 2. Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan 3. Monitor status respirasi dan oksigenasi (mis. Frekuensi dan kedalaman napas, penggunaan otot napas, bunyi napas tambahan, saturasi oksigen)



I. 13480 DUKUNGAN VISITASI Definisi : Memfasilitasi tim kesehatan untuk mengunjungi pasien diruang rawat TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi pasien dengan menanyakan miimal dua identitas ( Mis. Nama lengkap, tanggal lahir)



lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu



TERAPEUTIK 1. Susun perencanaan delegasi 2. Tetapkan tujuan dan sasaran yang realistis 3. Sesuaikan tugas atau kewajiban dengan kemampuan staf 4. Hindari mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan 5. Kontrol dan koordinasikan pekerjaan staf denga mngukur pencapaian tujuan berdasarkan standar



asalah dalam kelompok



TERAPEUTIK 1. Atur ruangan dengan suasana nyaman, rancang posisi tempat duduk 2. Persiapkan alat ( Mis. Sistem audio, perekam, media tulis 3. Lakukan orientasi kelompok : Salam, Peserta diminta memberikan nama dan informasi data diri 4. Lakukan kotrak waktu 5. Sampaikan diskusi akan direkam 6. Arahkan pertanyaan sesuai tujuan dan hindari pertanyaan yang tidak relevan 7. Berikan kesempatan semua peserta untuk berpartisipasi selama diskusi 8. Motivasi interaksi peserta untuk berbicara satu sama lain, tidak harus kefasilitator 9. Motivasi peserta yang enggan berbicara 10. Batasi peserta yang mendominasi diskusi melalui isyarat verbal dan nonverbal 11. Tunjukkam sikap mendengar aktif agar menjadi model perilaku bagi peserta 12. lakukan eksplorasi mendalam tanpa mengarahkan peserta 13. Sampaikan ringkasan secara verbal 14. Berikan umpan balik diskusi berupa analisis dan laporan



TERAPEUTIK 1. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (Mis. Tongkat, Kruk) 2. Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu 3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi



TERAPEUTIK 1. Diskusikan motivasi penghentian merokok 2. Diskusikan kesiapan perubahan gaya hidup 3. Lakukan pendekatan psikoedukasi untuk mendukung dan membimbing upaya berhenti merokok



TERAPEUTIK 1. Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah, atau sedih 2. Buat pernyataan suportif atau empati selama fase berduka 3. Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan (mis, merangkul, menepuk-nepuk) 4. Tetap bersama pasien dan pastikan keamanan selama ansietas, jika perlu 5. Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau lelah



ntuk manfaat terapeutik



TERAPEUTIK 1. Tetapkan tujuan hipnosis diri 2. Buatkan jadwal latihan, Jika perlu



kata/ frase kunci)



perasaan didukung kelompok individu dengan pengalaman dan masalah yang sama sehingga lebih, memahami situasi masing-masing



TERAPEUTIK 1. Siapkan lingkungan terapeutik dan rileks 2. Bentuk kelompok dengan pengalaman dan masalah yang sama 3. Mulai sesi kelompok dengan mengenalkan semua anggota kelompok dan terapis. 4. Mulai dengan percakapan ringan, berbagai informasi tentang diri masing-masing dan alasan teribat dalam kelompok 5. Buat aturan dan norma dalam kelompok, terutama kerahasiaan dalam kelompok. 6. Sepakati jumlah sesi yang diperlukan dalam kelompok 7. Bangun rasa tanggung jawab dalam kelompok 8. Diskusikan penyelesaian masalah dalam kelompok 9. Bangun rasa tanggung jawab dalam kelompok 10. Diskusikan penyelesaian masalah dalam kelompok 11. Berikan kesempatan individu untuk berhenti sejenak saat merasa distress akibat topik tertentu sampai mampu berpartisipasi kembali 12. Berikan kesempatan istrahat disetiap sesi untuk memfasilitasi



ntuk manfaat terapeutik



TERAPEUTIK 1. Tetapkan tujuan hipnosis diri 2. Buatkan jadwal latihan, kalau perlu



kata/Frase kunci



perasaan didukung oleh kelompok, individu, dengan pengalaman dan masalah, yang sama sehingga lebih memahami situasi masing-ma



TERAPEUTIK 1. Siapkan lingkungan terapeutik dan rileks 2. Bentuk kelompok dengan pengalamana dan masalah yang sama. 3. Mulai sesi kelompok dengan mengenalkan semua anggota kelompok dan terapis 4. Mulai dengan percakapan ringan, berbagai informasi tentang diri masing-masing dan alasan terlibat dalam kelompok 5. Sepakati jumlah sesi yang diperlukan dalam kelompok 6. Banun rasa tanggung jawab dalam kelompok



7. Diskusikan penyelesaian masalah dalam kelompok 8. Berikan kesempatan individu untuk berhenti sejenak saat merasa distres akibat topik tertentu sampai mampu berpartisipasi kembali 9. Berikan kesempatan istrahat disetiap sesi untuk memfasilitasi percakapan individual dalam kelompok 10. Berikan kesempatan saling mendukung dalam kelompok terkait masalah dan penyelesaian masalah 11. Berikan kesempatan kelompok menyimpulkan masalah, penyelesaian masalah dan dukungan yang diperlukan untuk setiap anggota kelompok 12. Hindarkan percakapan ofensif, tidak sensitif, seksual atau humor yang tidak perlu/tidak pada tempatnya 13. Sediakan media untuk kebutuhan berkomunikasi diluar kelompok (Mis. Email, telepon, SMS, WA) 14. Lakukan refleksi manfaat dukungan kelompok pada setiap awal dan akhir pertemuan 15. Akhiri kegiatan sesuai sesi yang disepakati.



GRAM PENGOBATAN



batan yang sudah ditentukan.



TERAPEUTIK 1. Buat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik 2. Buat jadwal pendapingan keluarga untuk bergantian menemani pasien selama menjalankan program pengobatan, jika perlu 3. Dokumentasikan aktivitas selama menjalani proses pengobatan 4. Diskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau menghambat berjalannya program pengobatan 5. Libatkan keluarga untuk mendukung program pengobatan yang dijalani



k menunjang pemulihan kondisi kesehatan



TERAPEUTIK 1. Integrasikan keyakinan dalam rencana perawatan sepanjang tidak membahayakan/beresiko keselamatan, sesuai kebutuhan 2. Berikan harapan yang realistis sesuai prognosis 3. Fasilitasi pertemuan antara keluarga dan tim kesehatan untuk membuat keputusan 4. Fasilitasi memberikan makna terhadap kondisi kesehatan



GA



TERAPEUTIK 1. Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga 2. Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi 3. Diskusikan rencana medis dan perawatan 4. Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar anggota keluarga



5. Fasilitasi pengambilan keputusan dalam merencanakan perawatan jangka panjang , jika perlu 6. Fasilitasi anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik nilai 7. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga (Mis. Tempat tinggal, makanan, pakaian) 8. Fasilitasi anggota keluarga melalui proses kematian dan berduka jika perlu 9. Fasilitasi memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang diperlukan untuk mempertahankan keputusan perawatan pasien 10. Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk menenangkan pasien dan atau jika keluarga tidak dapat memberikan perawatan 11. Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan 12. Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga



khusus pada pemikiran dan perasaan



TERAPEUTIK 1. Sediakan lingkungan yang tenang 2. Fasilitasi memilih kata-kata yang memiliki efek menenangkan ( Mis. Mengulangi kata"satu, ikhlas, sabar, alhamdulillah, astagfirullah) 3. Setelah selesai, mintalah pasien untuk duduk diam selama beberapa menit dengan mata terbuka.



pati dan kerendahan hati



TERAPEUTIK 1. Dengarkan ungkapan perasaan dan pikiran secara empati 2. Gunakan tehnik kehadiran, sentuhan, dan empati jika perlu 3. Fasilitasi mengatasi hambatan pemulihan dengan cara spritual ( Mis. Doa, bimbingan, bersikap bijaksana) 4. Fasilitasi kegiatan ibadah, bermohon ampun/taubat kepada tuhan ( Mis. Sholat taubat, pengakuan dosa)



TERAPEUTIK 1. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. Pagar tempat tidur) 2. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu 3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan 4.



ADAH



lui pelaksanaan ibadah



TERAPEUTIK 1. Sediakan sarana yang aman dan nyaman untuk pelaksanaan ibadah ( Mis. Tempat berwudhu, perlengkapan sholat, arah kiblat, perlengkapan kebaktian) 2. Fasilitasi konsultasi medis dan tokoh agama terhadap prosedur khusus ( Mis. Donor, transfusi) 3. Fasilitasi penggunaan ibadah sebagai sumber koping 4. Fasilitasi kebutuhan diet sesuai dengan agama yang dianut ( Mis. Tidak makan babi bagi muslim, tidak makan daging sapi bagi hindu) 5. Fasilitasi pemenuhan ritual pada situasi khusus ( Mis. Mengazdankan bayi, pembaptisan, pengakuan dosa, menuntun shadat saat sakaratul maut sakaratul maut, menghadap kiblat) 6. Fasilitasi penuntun ibadah oleh keluarga dan atau rohaniawan



RUMAH



man, dan mendukung pertumbuhan anggota keluarga



TERAPEUTIK 1. Dukung anggota keluarga dalam menetapkan tujuan yang dapat dicapai terkait pemeliharaan rumah 2. Fasilitasi dalam mencuci pakaian yang kotor 3. Fasilitasi perbaikan rumah,jika perlu 4. Bantu keluarga menggunakan dukungan sosial 5. Koordinasi penggunaan sumber-sumber dikomuitas



YALAHGUNAAN ALKOHOL



ngkatkan kesehatan, kesejahteraan dan kualitas hidup



TERAPEUTIK 1. Fasilitasi mengubah perilaku adiksi secara bertahap 2. Fasilitasi mengembangkan hubungan yang mendukung ketenangan dan pemulihan 3. Fasilitasi memeriksa keyakinan keluarga yang menyebabkan disfungsi gaya hidup 4. Fasilitasi mengembangkan koping produktif dan bertanggung jawab tanpa penyalahgunaan alkohol 5. Ciptakan suasana saling mendukung dalam kelompok 6. Libatkan dalam kelompok pendukung dan pencegahan kekambuhan



YALAHGUNAAN ZAT



t, meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan kualitas hidup



TERAPEUTIK 1. Fasilitasi melalui fase putus zat sampai mampu mengendalikan pikiran dan perilaku 2. Fasilitasi mengubah perilaku adiksi secara bertahap 3. Fasilitasi mengidentifikasi pola dan keyakinan keluarga yang menyebabkan disfungsi gaya hidup 4. Fasilitasi mengubah dan memperbaiki kesalahan gaya hidup selama penggunaan zat 5. Fasilitasi mengembangkan koping produktif dan bertanggung jawab 6. Libatkan kelompok pendukung 7. Libatkan dalam sesi kelompok pencegahan kekambuhan



AN



ngan mengklarifikasi dan memenuhi perilaku peran tertentu



TERAPEUTIK 1. Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap perubahan peran yang tidak diinginkan 2. Fasilitasi bermain peran dalam mengantisipasi reaksi orang lain terhadap perilaku 3. Fasilitasi diskusi perubahan peran anak terhadap bayi lahir, jika perlu 4. Fasilitasi diskusi tentang peran orang tua, jika perlu 5. Fasilitasi diskusi tentang adaptasi peran saat anak meninggalkan rumah, jika perlu 6. Fasilitasi diskusi harapan dengan keluarga dalam peran timbal balik



EPUTUSAN



TERAPEUTIK 1. Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu membuat pilihan 2. Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi 3. Fasilitasi melihat situasi secara realistik 4. Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan 5. Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif 6. Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak informasi 7. Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada orang lain, jika perlu 8. Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.



EBUTUHAN



TERAPEUTIK 1. Ciptakan lingkungan yang tenang 2. Hindari berbicara keras



3. Ajukan pertanyaan dengan jawaban singkat, dengan isyarat anggukan kepala jika mengalami kesulitan berbicara 4. Jadwalkan waktu istrahat sebelum waktu kunjungan dan sesi terapi wicara 5. Fasilitasi komunikasi dengan media ( Mis. Pensil dan kertas, komputer, kartu kata)



PERASAAN



TERAPEUTIK 1. Fasilitasi mengungkapkan pengalaman emosional yang menyakitkan 2. fasilitasi mengidentifikasi asumsi interpersonal yang melatar belakangi pengalaman emosional 3. Fasilitasi pertimbangan menunda perilaku dalam merespons emosi yang menyakitkan 4. Fasilitasi membedakan pengungkapan ekspresi emosi yang kuat diperbolehkan dan yang merusak hubungan 5. Fasilitasi menetralkan kembali emosi yang negatif



ALAH



alan tanggung jawab



TERAPEUTIK 1. Fasilitasi mengidentifikasi situasi perasaan muncul dan merespons terhadap situasi 2. Fasilitasi mengidentifikasi refleksi perasaan yang destruktif 3. Fasilitasi mengidentifikasi dampak situasi pada hubungan keluarga 4. Fasilitasi memahami rasa bersalah adalah reaksi umum terhadap trauma, penganiayaan, berduka, bencana atau kecelakaan 5. Fasilitasi dukungan spritual, jika perlu



TERAPEUTIK 1. Sediakan lingkungan yang terapeutik ( Mis. Suasana hangat, rileks, privasi) 2. Siapkan keperluan pribadi ( Mis.Parfum, sikat gigi, dan sabun mandi) 3. Dampingi dalam melakukan perawatan diri samapi mandiri 4. Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan 5. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri 6. Jadwalkan rutinitas perawatan diri



: BAB/BAK



ang Air Besar ( BAB)



TERAPEUTIK 1. Buka pakaian yang diperlukan untuk memudahkan eliminasi 2. Dukung penggunaan toilet/Commode/Pispot/Urinal secara konsisten 3. Jaga privasi selama eliminasi 4. Ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jika perlu 5. Bersihkan alat bantu BAK/BAB setelah digunakan 6. Latih BAK/BAB sesuai jadwal, jika perlu 7. Sediakan alat bantu ( Mis. Kateter eksternal, urinal), jika perlu



: BERPAKAIAN



TERAPEUTIK 1. Sediakan pakaian pada tempat yang mudah dijangkau 2. Sediakan pakaian pribadi, sesuai kebutuhan 3. Fasilitasi mengenakan pakaian, jika perlu 4. Fasilitasi berhias ( Mis. Menyisir rambut, merapikan kumis/jenggot) 5. Jaga privasi selama berpakaian 6. Tawarkan untuk laundry, jika perlu 7. Berikan pujian terhadap kemampuan berpakaian secara mandiri



: MAKAN / MINUM



TERAPEUTIK 1. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama makan 2. Atur posisi yang nyaman untuk makan/minum 3. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu 4. Letakkan makanan di sisi mata yang sehat 5. Sediakan sedotan untuk minum, sesuai kebutuhan 6. siapkan makanan dengan suhu yang meningkatkan nafsu makan 7. Sediakan makanan dan minuma yang disukai 8. Berika bantuan saat makan/minum sesuai tingkat kemandirian, jka perlu 9. Motivasi untuk makan diruang makan, jika tersedia



: MANDI



TERAPEUTIK 1. Sediakan perlatan mandi ( Mis. Sabun, sikat gigi, shampo, pelembab kulit) 2. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman



3. Fasilitasi menggosok gigi, sesuai kebutuhan 4. Fasilitasi mandi, Sesuai kebutuhan 5. Pertahankan kebiasaan kebersihan diri 6. Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian



SPRITUAL



bungan, dan mencari sumber makna, tujuan, kekuatan dan harapan dalam hidup



TERAPEUTIK 1. Sediakan lingkungan yang tenang untuk refleksi diri 2. Fasilitasi mengidentifikasi masalah spritual 3. Fasilitasi mengidentifikasi hambatan dalam pengenalan diri 4. Fasilitasi mengeksplorasi keyakinan terkait pemulihan tubuh, pikiran, dan jiwa 5. Fasilitasi hubungan persahabatan dengan orang lain dan pelayanan keagamaan



PENGANIAYAAN



dan atau seksual



TERAPEUTIK 1. Dengarkan penjelasan kronologis cedera dan atau trauma yang terjadi 2. Fasilitasi keluarga untuk mengidentifikasi strategi koping terhadap situasi stres 3. Laporkan situasi dugaan penganiayaan kepada pihak berwajib



PENGANIAYAAN AGAMA



kegiatan keagaman



TERAPEUTIK 1. Tawarkan kegiatanan ibadah yang sesuai untuk pemulihan bagi pasien dan keluarga/kelompok agama 2. Berikan dukungan interpersonal secara reguler sesuai kebutuhan 3. laporkan dugaan penyalahgunaan terhadap rumah ibadah dan atau otoritas hukum



ividu dan kelompok



PENGANIAYAAN LANSIA



seksual, emosional, dan eksploitasi pada lanjut usia



TERAPEUTIK 1. Berikan penegasan positif tentang nilai diri 2. Fasilitasi keluarga dalam mengidentifikasi strategi penanggulangan situasi stres 3. Diskusikan indikasi penganiayaan dengan pasien dan pemberi asuhan secara terpisah



ai dengan sumber



PENGANIAYAAN PASANGAN



seksual, emosional, dan eksploitasi dari pasangan rumah tangga



TERAPEUTIK 1. Lakukan wawancara dengan pasien atau orang lain yang mengetahui dugaan kekerasan tanpa dihadiri pasangannya. 2. Dokumentasikan bukti kekerasan fisik atau seksual menggunakan alat perekam dan foto standar 3. Dengarkan dengan baik, saat mulai membicarakan masalahnya 4. Buat rencana untuk mencatat dimana diduga terjadi kekerasan 5. Tegaskan secara positif bahwa diri pasien berharga 6. Dukung korban untuk mengambil tindakan dan melakukan perubahan untuk mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut 7. Fasilitasi pasien dan keluarga dalam mengembangkan strategi mengatasi stres 8. Diskusikan dengan pasien dankeluarga untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan hubungan 9. Buat rencana keselaatan yang digunakan jika terjadi kekerasan 10. Laporkan situasi dimana diduga terjadi penganiayaan sesuai undang-undang yang berlaku.



dur Rumah Sakit



s karena masalah kecil.



A



ang bermakna



TERAPEUTIK 1. Tunjukkan sikap menerima dan empati 2. Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan kehilangan 3. Motivasi untuk menguatkan dukungan keluarga atau orang terdekat 4. Fasilitasi melakukan kebiasaan sesuai dengan budaya, agama dan norma sosial 5. Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang nyaman ( Mis. Membaca buku, menulis, menggambar atau bermain) 6. Diskusikan strategi koping yang dapat digunakan



A : KEMATIAN PERINATAL



TERAPEUTIK 1. Lakukan kebiasaan kelahiran anak sesuai agama dan budaya ( Mis. Mengazankan) 2. Berikan peralatan bayi termasuk catatan kelahiran anak ( Mis. Stempel kaki dan tangan, foto, perlengkapan bayi) 3. Libatkan orang tua dalam penyelenggaraan jenazah bayi 4. Pindahkan bayi kekamar jenazah 5. Persiapkan jenazah untuk dibawah oleh keluarga kerumah duka 6. Diskusikan pengambilan keputusan yang diperlukan (Mis. Otopsi, konseling genetik) 7. Diskusikan karakteristik berduka normal dan abnormal , termasuk presipitasi perasaan



audaranya yang sakit/kondisi kronis/ berkebutuhan khusus



TERAPEUTIK 1. Motivasi orang tua berbicara pada sibling tentang kondisi saudaranya secara jujur 2. Libatkan orang tua saat memberikan informasi kondisisaudaranya 3. Fasilitasi komunikasi antara sibling dan saudaranya 4. Fasilitasi orang tua untuk mengatur kebutuhan sibling dirumah 5. Fasilitasi sibling untuk melihat perbedaan dan kesamaan antara dirinya dan saudaranyta 6. Berikan kesempatan bertemu dengan sesama sibling yang memiliki masalah yang sama 7. Berikan pujian jika telah bersabar , telah berkorban atau telah membantu. 8. Komunikasikan kondisi sibling keperawat sekolah dan guru untuk memberikan dukungan, jika perlu 9. Gunakan media untuk memfasilitasi sibling yang tidak bisa bertemu saudaranya (mis. Telepon, foto, video)



engan kekuatan yang lebih besar



TERAPEUTIK 1. Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit dan kematian 2. Berikan kesempatan mengekspresikan dan meedakan marah secara tepat 3. Yakinkan bahwa perawat bersedia mendukung selama masa ketidak berdayaan 4. Sediakan privasi dan waktu tenang untuk aktivitas spritual 5. Diskusikan keyakinan tentang makna dan tujuan hidup, jika perlu 6. Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah



AL



NTUK MENDUKUNG PERAWATAN DAN KESEHATAN



TERAPEUTIK 1. Lakukan advokasi terkait pembiayaan sesuai dengan kebijakan institusi 2. Lakukan pencatatan setiap aktivitas pembiayaan 3. Fasilitasi keluarga mendiskusikan upaya memperoleh sumber pembiayaan



AB PADA DIRI SENDIRI



an konsekuensi yang ditimbulkannya.



TERAPEUTIK 1. Berikan kesempatan mersakan memiliki tanggung jawab 2. Tingkatkan rasa tanggung jawab atas perilaku sendiri 3. Hindari berdebat atau tawar menawar tentang perannya diruang perawatan 4. Berikan penguatan dan umpan balik positif jika melaksanakan tanggung jawab atau mengubah perilaku



TERAPEUTIK 1. Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur) 2. Batasi waktu tidur siang, jika perlu 3. Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur 4. Tetapkan jadwal tidur rutin 5. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi, terapi akupresur) 6. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan atau tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga



memaksimalkan pertukaran gas diparu-paru



TERAPEUTIK 1. Pertahankan kepatenan jalan napas 2. Berikan posisi semi fowler atau fowler 3. Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin 4. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan (mis. Nasal kanul, masker wajah, masker rebreathing atau non rebreathing) 5. Gunakan bag valve mask, jika perlu



TERAPEUTIK 1. Perkenalkan diri pada pasien 2. Pastikan tim kesehatan yang datang merupakan tim yang menangani pasien 3. Dengarkan respon yang disampaikan pada pasien 4. Dampingi pasien selama visite 5. Fasilitasi penerapan rekomendasi yang berbasis bukti untuk menyelesaikan masalah kesehatan 6. Dokumentasikan hasil visite pada catatan terintegrasi



EDUKASI 1. Jelaskan tujuan dilakukan delegasi 2. Latih staf dengan memberikan tugas dan wewenang baik secara tertulis maupun lisan



EDUKASI 1. Jelaskan tujuan dan proseur FGD 2. Informasikan topik yang akan didiskusikan



EDUKASI 1. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi 2. Anjurkan melakukan ambulasi dini



3. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (Mis, Berjalan dari tempat tidur kekursi roda,



berjalan dari tempat tidur kekamar mandi, berjalan sesuai toleransi



EDUKASI 1. Jelaskan efek langsung berhenti merokok 2. Jelaskan berbagai intervensi dengan farmakoterapi ( Mis. Terapi penggantian nikotin)



EDUKASI 1. Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa bersalah dan malu 2. Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami (Mis. Ansietas, marah, sedih) 3. Anjurkan mengungkapkan pengalaman emosional sebelumnya dan pola respons yang biasa digunakan 4. Ajarkan penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat



EDUKASI 1. Jelaskan jenis hipnosis diri sebagai penunjang terapi modalitas, (Mis. Hipnoterapi, Psikoterapi, terapi kelompok, terapi keluarga 2. Ajarkan prosedur hipnosis diri sesuai kebutuhan dan tujuan 3 Anjurkan memodifikasi prosedur hipnosis diri ( Frekuensi, intensitas, teknik) Berdasarkan respon dan kenyamanan)



mi situasi masing-masing



EDUKASI 1. Jelaskan jenis hipnosis diri sebagai penunjang terapi modalitas, (Mis. Hipnoterapi, Psikoterapi, terapi kelompok, terapi keluarga 2. Ajarkan prosedur hipnosis diri sesuai kebutuhan dan tujuan 3 Anjurkan memodifikasi prosedur hipnosis diri ( Frekuensi, intensitas, teknik) Berdasarkan respon dan kenyamanan)



EDUKASI 1. Jelaskan jenis hipnosis diri sebagai penunjang terapi modalitas ( Mis. Hipnoterapi, psikoterapi, terapi kelompok, terapi keluarga) 2. Ajarkan prosedur hipnosis diri sesuai kebutuhan dan tujuan 3. Anjurkan memodifikasi prosedur hipnosis diri ( Frekuensi, intensitas, teknik) berdasarkan respon dan kenyamanan



mahami situasi masing-masing.



EDUKASI 1. Anjurkan anggota kelompok mendengarkan dan memberi dukungan saat mendiskusikan masalah dan perasaan 2. Anjurkan bersikap jujur dalam menceritakan perasaan dan masalah 3. Anjurkan setiap anggota kelompok mengemukakan ketidak puasan, keluhan kritik, dalam kelompok dengan cara santun 4. Anjurkan kelompok untuk menuntaskan ketidak puasan, keluhan dan kritik 5. Ajarkan relaksasi pada setiap sesi, jika perlu.



setiap anggota kelompok



EDUKASI 1. Informasikan program pengobatan yang harus dijalani 2. Informasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani program pengobatan 3. Anjurakan keluarga untuk mendampingi dan merawat pasien selama menjalani program pengobatan 4. Anjurkan pasien dan keluarga melakukan konsultasikan kepelayanan kesehatan terdekat, jika perlu



EDUKASI 1. Jelaskan bahaya atau resiko yang terjadi akibat keyakinan negatif 2. Jelaskan alternatif yang berdampak positif untuk memenuhi keyakinan dan perawatan 3. Berikan penjelasan yang relevan dan mudah dipahami.



EDUKASI 1. Informasikan kemajuan pasien secara berkala 2. Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang tersedia



perawatan pasien



EDUKASI 1. Anjurkan mengabaikan pikiran yang mengganggu 2. Anjurkan duduk dengan tenang dalam posisi yang nyaman 3. Anjurkan menutup mata, jika perlu 4. Anjurkan memfokuskan perhatian pada saat tarik napas sambil mengucapkan kata pilihan 5. Anjurkan melemaskan semua otot dan tetap rilleks 6. Anjurkan melakukan medikasi 1-2 kali sehari



EDUKASI 1. Jelaskan bahwa memaafkan adalah sebuah proses 2. Jelaskan bahwa memaafkan memiliki dimensi kesehatan dan pemulihan diri 3. Ajarkan tehnik melepaskan emosi dan relaksasi



EDUKASI 1. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi 2. Anjurkan melakukan mobilisasi dini 3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Duduk ditempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur kekursi



EDUKASI 1. Konsultasi medis terkait pelaksanaan ibadah yang memerlukan perhatian ( Mis. Puasa) 2. Rujuk pada rohaniawan, konseling profesi, dan kelompok pendukung pada situasi spritual dan ritual, jika sesuai



sapi bagi hindu) shadat saat sakaratul maut



EDUKASI 1. ajarkan strategi menciptakan lingkungan rumah yang aman dan bersih 2. Anjurkan modifikasi penataan perabotan rumah agar lebih mudah dicapai 3. Anjurkan menggunakan jasa pengendalian hama, jika perlu



EDUKASI 1. Jelaskan pentingnya pulih dari penyalah gunaan alkohol 2. Ajarkan pemulihan trauma akibat penyalahgunaan alkohol



EDUKASI 1. Jelaskan pentingnya pulih dari penyalahgunaan zat 2. Ajarkan pemulihan trauma akibat penyalahgunaan zat



EDUKASI 1. Diskusikan perilaku yang dibutuhkan untuk pengembangan peran 2. Diskusikan perubahan peran yang diperlukan akibat penyakit atau ketidak mampuan 3. Diskusikan perubahan peran dalam menerima ketergantungan orang 4. Diskusikan strategi positif untuk mengelola perubahan peran 5. Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh pasien/orang tua untuk memenuhi peran



EDUKASI 1. Informasikan alternatif solusi secara jelas 2. Berikan informasi yang diminta pasien



EDUKASI 1. Informasikan keluarga dan tenaga kesehatan lain teknik berkomunikasi, dan gunakan secara konsisten 2. anjurkan keluarga dan staf mengajak bicara meskipun tidak mampu berkomunikasi



EDUKASI 1. Ajarkan mengekspresikan perasaan secara asertif 2. Informasikan menekan perasaan dapat mempengaruhi hubungan interpersonal



EDUKASI 1. Bimbing untuk mengakui kesalahan diri sendiri 2. ajarkan mengidentifikasi perasaan bersalah yang menyakitkan 3. ajarkan menggunakan tehnik menghentikan pikiran dan substisusi pikiran dengan relaksasi otot saat pikiran bersalah terus dirasakan 4. Ajarkan mengidentifikasi pilihan untuk mencegah, mengganti, menebus kesalahan, dan penyelesaiaan



EDUKASI 1. anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan



EDUKASI 1. Anjurkan BAK/BAB secara rutin 2. Anjurkan kekamar mandi/toilet, jika perlu



EDUKASI 1. Informasikan pakaian yang tersedia untuk dipilih, jika perlu 2. ajarkan mengenakan pakaian, jika perlu



EDUKASI 1. Jelaskan posisi makanan pada pasien yang mengalami gangguan penglihatan dengan menggunakan arah jarum jam ( Mis. Sayur di jam 12, rendang di jam 3)



EDUKASI 1. Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan 2. ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien, jika perlu



EDUKASI 1. Anjurkan membuat komitmen spritual berdasarkan keyakinan dan nilai 2. anjurkan berpartisipasi dalam kegiatan ibadah ( Hari raya, ritual) dan meditasi



EDUKASI 1. Informasikan layanan hukum yang relevan dengan peristiwa penganiayaan 2. Jelaskan harapan yang realistis pada anak sesuai tingkat perkembangan 3. Anjurkan rawat inap untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut, jika perlu 4. Anjurkan untuk menghubungi polisi jika keamanan fisik terancam



EDUKASI 1. Rujuk konseling agama yang sesuai 2. Rujuk jika diduga terdapat penyalahgunaan ritual ghaib



EDUKASI 1. Ajarkan caara mengatasi masalah dalam perawatan 2. Anjurkan mengungkapkan perasaan (mis. Takut, kuatir, sedih, kesal, marah) 3. Anjurkan rawat inap untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut, jika perlu 4. Anjurkan penyesuaian lingkungan rumah untuk meningkatkan kemandirian 5. Anjurkan melakukan program aktivitas fisik rutin dan program latihan yang sesuai 6. Ajarkan perawatan mandiri melalui latihan pengutan dan pengulangan 7. Informasikan sumber daya komunitas (mis. Alamat dan nomor telepon lembaga yang memberikan bantuan layanan kesehatan lansia dirumah)



EDUKASI 1. Anjurkan rawat inap untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut, jika perlu. 2. anjur kan mengekspresikan kekwatiran dan perasaan termasuk ketakuatan, rasa bersalah, rasa malu, dan menyerahkan diri 3. Informasikan mengenai penampungan korban kekerasan dalam rumah tangga, jika perlu.



EDUKASI 1. Jelaskan kepada pasien da keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar menawar depresi dan menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan 2. Anjurkan mengidentifikasi ketakuatan terbesar pada kehilangan 3. Anjurkan mengekspresikan perasaan tentang kehilangan 4. ajarkan melewati proses berduka secara bertahap



EDUKASI 1. Informasikan bentuk bayi berdasarkan usia gestasi dan lamanya kematian 2. Informasikan kelompok pendukung ayng ada, jika perlu 3. Anjurkan orang tua menggendong bayinya saat akan meninggal, jika perlu 4. Anjurkan keluarga melihat, menggendong dan bersama bayi selama yang diinginkan



EDUKASI 1. Informasikan sibling tentang kondisi saudaranya 2. Informasikan sibling bahwa dia bukan penyebab kondisi yang dialami saudaranya



EDUKASI 1. anjurkan berinteraksi dengan keluarga, teman, dan atau orang lain. 2. Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok pendukung 3. Ajarkan metode relaksasi, meditasi dan imajinasi terbimbing



EDUKASI 1. Jelaskan tujuan dan prosedur pengurusan penjaminan biaya ( Mis. BPJS, JKN) 2. Informasikan pembiayaan pelayanan perawatan 3. Informasikan jaminan yang dapat digunakan



EDUKASI 1. Diskusikan tanggung jawab terhadap profesi pemberi asuhan 2. Diskusikan konsekuensi tidak melaksanankan tanggung jawab



EDUKASI 1. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit. 2. Anjurkan menempati kebiasaan waktu tidur 3. anjurkan menghindari makanan /minuman yang mengganggu tidur 4. Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap tidur REM 5. Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (mis. Psikologis, gaya hidup, sering berubah shift bekerja) 6. Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara nonfarmakologi lainnya.



EDUKASI 1. Ajarkan melakuakan tehnik relaksasi napas dalam 2. Ajarkan mengubah posisi secara mandiri 3. Ajarkan tehnik batuk efektif



EDUKASI 1. Anjurkan pasien dan keluarga untuk bertanya jika masih ada hal-hal yang belum dimengerti 2. Informasikan perkembangan hasil visite kejadian / masalah



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI 1. Rujuk untuk konseling jika perlu.



pok, terapi keluarga



KOLABORASI



KOLABORASI



pok, terapi keluarga



KOLABORASI



ok, terapi keluarga)



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI 1. Rujuk untuk terapi keluarga, jika keluarga



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI 1. Rujuk dalam kelompok untuk mempelajari peran baru



KOLABORASI 1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memfasilitasi pengambilan keputusan



KOLABORASI 1. Rujuk pada terapis wicara, jika perlu



KOLABORASI



KOLABORASI



bersalah terus dirasakan



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI 1. Kolaborasi pemberia obat ( Mis. Analgetik, antiemetik) Sesuai indikasi



KOLABORASI



KOLABORASI 1. Rujuk pada pemuka agama/kelompok agama, jika perlu 2. Rujuk kepada kelompok pendukung, swabantu, atau program spritual, jika perlu



KOLABORASI 1. Ruju ke dukungan kelompok atau tempat perlindungan, jika perlu 2. Rujuk anggota keluarga beresiko pada spesialis yang sesuai



KOLABORASI



KOLABORASI 1. Rujuk keprogram terapi fisik atau olah raga, jika perlu 2. Rujuk kepada perawat komunitas, jika perlu 3. Rujuk kepada layanan Hak Asasi Manusia, Jika perlu



KOLABORASI 1. Rujuk pasien yang beresiko kekerasan atau mengalami kekerasan kepada spesialis dan atau layanan yang sesuai ( Mis. Ners spesialis komuitas, layanan HAM, Konseling, Bantuan hukum.



KOLABORASI



ma adalah wajar



KOLABORASI 1. Rujuk kepada tokoh agama (Mis. Ustad, pendeta0 pelayanan sosial dan konselor, jika perlu



KOLABORASI



KOLABORASI 1. Atur kunjungan rohaniawan (Mis. Ustad, pendeta, romo, biksu)



erubah shift bekerja)



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI



KOLABORASI 1. Kolaborasi pemberian bronkhodilator, jika perlu



KOLABORASI



spesialis komuitas,



I. 12362 EDUKASI AKTIVITAS/ISTRAHAT Definisi : Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istrahat TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi



I. 12363 EDUKASI ALAT BANTU DENGAR Definisi : Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istrahat TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi 2. Periksa telinga yang memerlukan alat bantu dengar



I. 12364 EDUKASI ANALGESIA TERKONTROL Definisi : Memberikan informasi cara pengendalian nyeri dengan analgesik yang terkontrol TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kesiapan, kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap nyeri 2. Identifikasi tingkat nyeri dan dosis pemberi opioid 3. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menggunakan analgesia terkontrol



I. 12365 EDUKASI BERAT BADAN EFEKTIF Definisi : Memberikan informasi tentang berat badan dan persentase lemak tubuh yang optimal TINDAKAN OBSERVASI



1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi



I. 12366 EDUKASI BERHENTI MEROKOK Definisi : Memberikan informasi terkait dampak merokok dan upaya untuk berhenti merokok TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi



I. 12367 EDUKASI DEHIDRASI Definisi : Mengajarkan pengelolaan kekurangan cairan dan elektrolit TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi



I. 12368 EDUKASI DIALISIS PERITONEAL Definisi : Mengajarkan cara melakukan pengeluaran produk metabolisme tubuh melalui membran peritoneal secara mandiri TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi 2. Moitor keberhasilan pasien melakukan peritoneal dialisis



I. 12369 EDUKASI DIET Definisi : Mengajarkan jumlah, jenis dan jadwal asupan makanan yang diprogramkan TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi 2. Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini 3. Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu 4. Identifikasi persepsi dan keluarga tentang diet yang diprogramkan



5. Identifikasi keterbatasan finansial untuk menyediakan makanan



I. 12370 EDUKASI EDEMA Definisi : Memberikan informasi penanganan dan pencegahan penumpukan cairan baik pada ekstremitas maupun seluruh tubuh TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi 2. Monitor kemampuan dan pemahaman pasien dan keluarga setelah edukasi



I. 12371 EDUKASI EFEK SAMPING OBAT Definisi : Memberikan informasiinformasi untuk meminimalkan efek samping dari agen farmakologis yang diprogramkan TINDAKAN OBSERVASI 1. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi



AHAT



TERAPEUTIK 1. Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istrahat 2. Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan 3. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya



NGAR



TERAPEUTIK 1. Sediakan materi dan media alat bantu dengar 2. Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan 3. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya



KONTROL



esik yang terkontrol



TERAPEUTIK 1. Persiapan alat-alat PCA 2. Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan penjelasan tentang analgesia terkontrol



FEKTIF



emak tubuh yang optimal



TERAPEUTIK



1. Sediakan materi dan media edukasi 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan 3. Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya



KOK



ntuk berhenti merokok



TERAPEUTIK 1. Sediakan materi dan media edukasi 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan 3. Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya



TERAPEUTIK 1. Persiapkan materi, media dan alat formulir balance cairan 2. Tentukan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan 3. Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya



NEAL



me tubuh melalui membran peritoneal secara mandiri



TERAPEUTIK 1. Persiapkan materi, media dan alat peraga peritoneal dialisis 2. Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan 3. Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya



diprogramkan



TERAPEUTIK 1. Persiapkan materi, media dan alat peraga 2. Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan 3. Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya 4. Sediakan rencana makan tertulis, jika perlu



pukan cairan baik pada ekstremitas maupun seluruh tubuh



TERAPEUTIK 1. Persiapkan materi dan media edukasi (mis. Formulir balans cairan) 2. Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepaktan pasien dan keluarga 3. Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya



OBAT



amping dari agen farmakologis yang diprogramkan



TERAPEUTIK 1. Persiapkan materi dan media edukasi 2. Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepaktan pasien dan keluarga 3. Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya



EDUKASI 1. Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olah raga secara rutin 2. Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas lainnya 3. Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istrahat 4. Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istrahat (mis. Kelelahan, sessak napas saat aktivitas) 5. ajarkan cara mengidetifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan



EDUKASI 1. Anjurkan membersihkan serumen jika menutupi lubang telinga 2. anjurkan mensejajarkan bagian ujung alat bantu dengar dengan telinga 3. Anjurkan memutar ujung alat bantu dengar kedepan dan masukkan kebagian saluran tengah 4. Ajarkan menyesuaikan volume dengan kebutuhan pasien



EDUKASI 1. Jelaskan alasan, waktu dan cara pemberian analgesia terkontrol 2. Jelaskan efek samping dari pemberian opioid berlebihan 3. Jelaskan tindakan yang harus dilakukan saat mengalami penurunan kesadaran (mis. Stop PCA, hubungi RS/Petugas kesehatan, tinggikan kepala 30 derajat) 4. Ajarkan cara mengidentifikasi keefektifan dari analgesia (mis. Penurunan skala nyeri) 5. Informasikan untuk menghubungi tenaga kesehatan jika mengalami kesulitan dalam mengatur dosis alat PCA 6. Demonstrasikan cara mengatur dosis analgesia terkontrol 7. Demonstrasikan cara mencatat dosis dan efektifitas pengobatan



EDUKASI



1. Jelaskan hubungan asupan makanan, latihan, peningkatan dan penurunan berat badan 2. Jelaskan kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan 3. Jelaskan resiko kondisi kegemukan (overweight) dan kurus (Underweight) 4. Jelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya, serta faktor genetik yang mempengaruhi berat badan 5. Ajarkan cara mengelola berat badan secara efektif



EDUKASI 1. Jelaskan gejala fisik penarikan nikotin (mis. Sakit kepala, pusing, mual, dan insomnia) 2. Jelaskan gejala berhenti merokok (mis. Mulut kering, batuk, tenggorokan gatal) 3. Jelaskan aspek psikososial yang mempengaruhi perilaku merokok 4. Informasikan produk pengganti nikotin (mis. Permen karet, semprotan hidung, inhaler) 5. Ajarkan cara berhenti merokok



EDUKASI 1. Jelaskan tanda dan gejala dehidrasi 2. Anjurkan tidak hanya minum air saat haus, jika sedang berolah raga atau beraktivitas berat 3. Anjurkan memperbanyak minum 4. Anjurkan memperbanyak mengkonsumsi buah yang mengandung banyak air (mis. Semangka, pepaya) 5. Ajarkan cara pemberian oralit, jika perlu 6. Ajarkan menilai status hidrasi berdasarkan warna urine



EDUKASI 1. Jelaskan tentang pengendalian infeksi (cuci tangan dan prinsip steril) dalam pelaksanaan peritoneal dialisis 2. Jelaskan pengendalian tujuan/dan masalah/ komplikasi peritoneal dialisis (mis. Kemerahan, Bengkak, cairan peritoneal tidak keluar) 3. Jelaskan cara memonitor cairan masuk dan keluar peritoneal dialisis 4. Demonstrasikan prosedur peritoneal dialisis langsung pada pasien 5. Instruksikan pasien/keluarga menjelaskan dan meredemonstrasikan kembali prosedur peritoneal dialisis



EDUKASI 1. Jelaskan tujuan kepatuhan diet tehadap kesehatan 2. Informasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang 3. Informasikan kemungkinan, interaksi obat dan makanan, jika perlu 4. Anjurkan mempertahankan posisi semi fowler (30-45 derajat) 20-30 menit setelah makan 5. Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diet yang diprogramkan 6. Anjurkan melakukan olah raga sesuai toleransi 7. Ajarkan cara membaca label dan memilih makanan yang sesuai 8. Ajarkan cara merencanakan makanan yang sesuai program 9. Rekomendasikan resep makanan yang sesuai dengan diet, jika perlu



EDUKASI 1. Jelaskan tentang definisi, penyebab (penurunan fungsi ginjal, hipoalbuminemia, gagal jantung, retensi natrium)gejala dan tanda edema (kenaikan BB yang drastis , penurunan output urine, albumin darah kurang dari normal, pitting edema 2. Jelaskan cara penanganan dan pencegahan edema (mis. Timbang BB tiap hari, balance cairan, obat diuretik, diet tinggi protein, diet rendah garam, antihipertensi) 3. Instruksikan pasien dan keluarga untuk menjelaskan kembali definisi, penyebab, gejala, dan tanda penanganan dan pencegahan edema



EDUKASI 1. Jelaskan tujuan obat yang diberikan 2. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi obat yang akan dikonsumsi 3. Jelaskan cara kerja obat secara umum 4. Jelaskan dosis, cara pemakaian cairan, obat diuretik, diet tinggi protein, diet rendah garam, antihipertensi) 3. Instruksikan pasien dan keluarga untuk menjelaskan kembali definisi, penyebab, gejala, dan tanda penanganan dan pencegahan edema



KOLABORASI



KOLABORASI



bagian saluran tengah



KOLABORASI



sulitan dalam mengatur



KOLABORASI



nan berat badan



KOLABORASI dan insomnia)



KOLABORASI



au beraktivitas berat



alam pelaksanaan



sis (mis. Kemerahan,



mbali prosedur



KOLABORASI



KOLABORASI 1. Rujuk keahli gizi dan sertaka keluarga, jika perlu



nit setelah makan



KOLABORASI



minemia, gagal jantung,



runan output urine,



tiap hari, balance



enyebab, gejala, dan



enyebab, gejala, dan



KOLABORASI