Siklus Akuntansi Tahapan Pencatatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENGERTIAN SIKLUS AKUNTANSI



Dalam akuntansi terdapat siklus akuntansi yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pelaporan informasi ekonomi. Definisi siklus akuntansi, yang dikemukakan Michell Suharli (2006:49) bahwa pengertian Siklus akuntansi adalah urutan transaksi, peristiwa, aktivitas, dan proses dari awal sampai akhir dimulai dari awal seperti lingkaran yang tidak akan pernah putus.” Sedangkan pengertian siklus akuntansi menurut Sofyan Syafri Harahap (2003:16) dalam bukunya Teori Akuntansi bahwa “Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini, maka diinput keproses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan.” Kesimpulan dari kedua definisi diatas, siklus akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data yang terdiri dari urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan informasi laporan keuangan.



BAB II ALUR DATA AKUNTANSI DALAM SIKLUS AKUNTANSI BAGAN



Tahap Pencatatan



Dokumen Transaksi Jurnal



Tahap Penggolongan



Buku Besar



Buku Besar Pembantu



Jurnal Umum



Jurnal Penerimaan Kas



Jurnal Khusus  Buku Besar Pembantu Utang dagang  Buku Besar Pembantu Piutang dagang



Jurnal Penjualan



Jurnal Pengeluaran Kas



Neraca Saldo Tahap Pengikhtisaran



Neraca Lajur Ayat Jurnal Penyesuaian



Jurnal Pembelian



Jurnal Penutup Jurnal Umum/ Memorial



Menutup Akun Buku Besar Neraca Saldo Setelah Penutupan Jurnal Pembalik



Laporan Laba/Rugi Tahap Pelaporan



Laporan Keuangan



Laporan Perubahan Modal Neraca Laporan Arus Kas



Catatan Atas Lap.Keuangan



I.



TAHAP PENCATATAN



a) Dokumen Transaksi Pengertian Dokumen Transaksi Transaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti faktur atau nota penjualan atau kwitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi. Hal yang sangat subtansional dalam siklus akuntansi ialah transaksi karena ia merupakan pondasi dalam penyusunan laporan akuntansi. Transaksi keuangan dalam bahasa global, ialah segenap realitas yang menjadi pondasi dalam prosesi aktivitas mata rantai keuangan berorientasi efektivitas yang kualitas. Sedangkan dokumen transaksi merupakan lembaran yang mendukung bahwa telah terjadinya suatu transaksi. Macam-Macam Bukti Pencatatan : 1. Bukti Transaksi Intern Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus di buat oleh intern dan dibuat untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern sebagai berikut: a) Bukti Kas Masuk Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai. b) Bukti Kas Keluar Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaranpengeluaran yang lainnya. c) Memo Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan.



2. Bukti Transaksi Ekstern Bukti ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya, bukti pengeluaran kas, faktur pembelian / penjualan dan pembayaran upah.



Berikut contoh bukti ekstern : a) Faktur Adalah bukti pembelian atau penjualan barang secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. b) Kwitansi Adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut. c) Nota Kontan Nota kontan adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk penjual d) Nota Debet Nota Debet adalah bukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli (return pembelian), karena sebagian barang yang dibeli ada yang rusak atau tidak sesuai pesanan. Maka, nota debet dibuat oleh pembeli untuk dikirimkan kepada penjual.



Nota debet dikirim bersamaan dengan barang yang dikembalikan kepada penjual. Nota debet merupakan bukti bahwa pembeli telah mendebet akun penjual. Jika transaksi dilakukan secara kredit, maka pembeli akan mendebet akun hutangnya pada rekening penjual (kewajiban pembeli berkurang). Jika transaksi dilakukan secara tunai, maka pembeli akan mendebet akun kasnya sebagai akibat dari penerimaan uangnya kembali. Sama dengan retur penjualan, retur pembelian tergantung pada kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli. e) Nota Kredit Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya sehubungan barang yang dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya.



f) Cek Cek Adalah surat perintah kepada bank sebesar jumlah yang tercantum dalam cek tersebut kepada seseorang atau orang yang membawa cek tersebut. Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank dan pengeluaran cek ditujukan kepada orang yang dikehendakinya. b) Jurnal Jurnal adalah catatan tentang yang memisahkan antara Debet dan kredit (Pengeluaran dan Pemasukan). Jurnal inilah nantinya akan memberikan keterangan kepada kita tentang semua bukti transaksi. Semua transaksi akan terposting dalan jurnal ini.Umumnya Perusahaan kecil seperti toko dan sebagainya menggunakan satu jurnal saja yang biasa di kenal dengan nama jurnal umum. Sedangkan dalam kelompok usaha besar, mereka menggunakan beberapa jurnal seperti : 1. Jurnal Penerimaan Kas 2. Jurnal Pengeluaran Kas 3. Jurnal Pembelian 4. Jurnal Penjualan 5. Jurnal Umum Dalam kasus di atas, penggunaan jurnal-jurnal di atas lebih mudah di paham daripada menggunakan jurnal umum secara keseluruhan. Tetapi kelemahannya, kolom yang di gunakan sangat banyak berdasarkan jumlah perkiraan/pos keuangan yang di gunakan. 1. JURNAL UMUM Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam perusahaan secara terperinci 2. JURNAL KHUSUS Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi khusus dalam perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.



c) TAHAP PENGGOLONGAN a) Buku Besar Buku besar secara mutlak memberikan informasi jumlah keseluruhan transaksi secara penuh dalam satu siklus. Mulai dari tanggal, keterangan di debet atau di kredit serta nominal yang ada. Misalnya pada Buku Besar Kas, maka akan tampak semua transaksi keuangan yang melibatkan Perkiraan / Pos Kas. Yaitu yang mempengaruhi uang tunai secara langsung. Begitupun dengan Piutang dan Utang. Buku besar adalah himpunan rekening-rekening yang saling berhubungan yang menggambarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan harta, utang dan modal. Pemindahbukuan semua pos-pos jurnal ke buku besar disebut posting. Nama akun yang dipakai pada ayat-ayat jurnal harus sama dengan nama akun di buku besar.



Penggolongan Akun Buku Besar Harta Pengertian Harta (Assets) Harta adalah jumlah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang di dalamnya terdiri atas "harta yang berwujud" dan "harta yang tak berwujud". Seluruh harta ini dapat dinilai dengan uang. Penggolongan Harta (Assets) 1) Harta Lancar (Current Assets)Harta ini berbentuk uang tunai atau dapat diuangkan dengan segera, misalnya kas, wesel tagih dan piutang usaha. 2) Harta Tetap, Harta ini sifatnya permanen atau dapat digunakan dalam beberapa periode akuntansi, misalnya tanah, gedung, hak paten, hak cipta, dan merk dagang.



a) Harta tetap berwujud, Misalnya: tanah, gedung dan kendaraan b) Harta tetap tak berwujud, Misalnya: hak paten. hak cipta, merk dagang, dan goodwill. Penggolongan Harta Berdasarkan Tingkat Likuiditas a. Harta Lancar 1) kas 2) surat-surat berharga 3) Piutang wesel 4) piutang usaha 5) beban-beban yang dibayar di muka 6) pendaPatan Yang akan diterima 7) persediaan-Persediaan b. Harta Tetap 1) Harta Tetap Berwujud a) tanah b) bangunan c) Peralatan d) kendaraan 2) HartaTetap Tak Berwujud a) hak cipta b) hak paten c) merk dagang d) goodwill b) Buku Besar Pembantu Buku besar pembantu (subsidiary ledger) merupakan perluasan dari buku besar umum (general ledger). Catatan dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari salah satu akun besar umum. Buku besar pembantu atau disingkat dengan buku pembantu yang akan dibahas pada bagian ini meliputi: 1. BUKU BESAR PEMBANTU UTANG DAGANG Buku besar pembantu hutang ( account payable subsidiary), berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada kreditor secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Hutang dagang dalam buku besar umum 2. BUKU BESAR PEMBANTU PIUTANG DAGANG Buku besar pembantu piutang ( account receivable subsidiary ledger), berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan piutang (tagihan) kepada debitor secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Piutang dagang dalam buku besar umum.



d) TAHAP PENGIKHTISARAN a) Neraca Saldo Dalam satu Siklus akuntansi setelah melihat semua perkiraan dan telah di kelompokkan berdasarkan sifatnya (Aktiva - Fasiva) Maka akan di buatkan sebuah Neraca yang di kenal Neraca Awal, memberikan gambaran Informasi Posisi Neraca perusahaan anda secara umum. Necara Ini sudah bisa di jadikan sebagai bahan untuk membuat Laporan keuangan tetapi, masih ada beberapa kasus transaksi yang tidak tercatat dalam buku besar seperti penyusutan Inventaris atau penyusutan kendaraan. Neraca Saldo Adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan kredit untuk melihat apakah saldonya sudah seimbang. Apabila perkiraan-perkiraan buku besar telah didebet dan dikredit untuk setiap transaksi selama satu periode akuntansi, besarnya saldo sudah tampak. Jadi, jumlah saldo-saldo debet akan sama dengan jumlah saldo-saldo kredit. Untuk itu, secara berkala dibuat daftar yang disebut neraca saldo. Penyusunan sebuah neraca saldo pada akhir suatu periode akuntansi merupakan tahap pengikhtisaran atau ringkasa.



b) Ayat Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian biasanya berisi berbagai transaksi terlupakan, misalnya saja akumulasi peneyusutan kendaraan. Misalnya, waktu mobil di beli 100.000.000, sudah barabg tentu setelah



setahun atau setelah siklus akuntasi berakhir harga mobil itu masih 100.000.000, tentu harganya susut. Mengecek berbagai persediaan yang ada dan sebagainya. Transaksi inilah kemudian di catat dalam buku besar kemudian menghasilkan sebuah neraca baru Anggaran mengenai kebenaran jumlah-jumlah dalam neraca saldo tidak berlaku untuk semua perkiraan. Ada beberapa perkiraan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. salah satu penyebabnya ialah belum dibuatnya dokumen pada akhir periode sehingga transaksi belum dicatat. Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat karena : 1. Suatu transaksi sudah terjadi tetapi belum dicatat dalam perkiraan 2. Sudah dicatat, tetapi saldonya perlu dikoreksi Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) terhadap perkiraan-perkiraan tertentu, dibuat untukmengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan harta, utang, modal, pendapatan dan beban yang sebenarnya. Beberapa transaksi yang terjadi di akhir periode dan perlu dibuatkan jurnal penyesuaiannya adalah : Penyusutan aktiva tetap Misal : mesin, peralatan, kendaraan dan gedung. Nilai atau jumlah yang dicatat adalah sebesar yang disusutkan.



c) Neraca Lajur Adalah kertas berkolom (neraca lajur) yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyesuaian laporan keuangan. Penggunaan kertas kerja dapat mengurangi kesalahan. Di samping itu, kertas kerja juga dapatdigunakan



untuk



memeriksa



ketepatan



perhitungan



yang



dilakukan



dan



memungkinkan penyesuaian daftar secara logis. Di dalam kertas kerja memuat kolom-kolom yang terdiri dari : Neraca saldo, Penyesuaian, Neraca saldo setelah penyesuaian, Rugi/laba dan Neraca. Masing-masing kolom terdiri dari debet dan kredit. a. Isilah kolom neraca saldo dengan angka-angka dari saldo masing-masing buku besar. b. Pindahkan angka-angka yang terdapat dalam ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian.Jika nama akun belum tercantum di dalam kolom nama akun, tulislah nama akun yangbarudibawah jumlah neraca saldo. c. Hitunglah neraca saldo penyesuaian untuk data yang mengalami penyesuaian, sedangkan jika tidak mengalami penyesuaian, tuliskan saja angka-angka dari kolom neraca saldo sesuai debet dan kreditnya.



d. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok rekening beban dan pendapatan ke kolom Rugi/laba. Hitunglah selisih jumlah pendapatan dan jumlah beban. Hasilnya merupakan laba(pendapatan > beban) dan rugi (pendapatan < beban) e. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok harta, utang, modal, prive dan akumulasi penyusutan ke kolom neraca. Bentuk Kertas Kerja Pada umumnya kertas kerja yang digunakan dapat berbentuk 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom dan 12. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh-contoh bagan berikut : 1. Bentuk kertas kerja 6 kolom



2. Bentuk kertas kerja 8 kolom



3. Bentuk kertas kerja 10 kolom



4. Bentuk kertas kerja 12 kolom



d) Jurnal Penutup Jurnal penutup adalah melakukan jurnal dan penutupan terhadap perkiraan-perkiraan yang mempengaruhi Laporan rugi laba seperti pendapatan, biaya dan sebagainya.Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara.Akibat penutupan ini maka rekening–rekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol. Terdapat 4 (empat) jurnal penutup yang harus dibuat yaitu: a) Menutup rekening Pendapatan



Rekening



Debe



Kredi



t xxx



t



Pendapatan Ikhtisar



xxx



Rugi/Laba b) Menutup rekening Beban Rekening



Debe



Kredi



t xxx



t



Ikhtisar Rugi/Laba



xxx



Beban c) Menutup rekening Ikhtisar Rugi/Laba Rekening



Debe



Kredi



t xxx



t



Ikhtisar Rugi/Laba



xxx



Modal d) Menutup rekening Prive Rekenin g Modal Prive



Debe



Kredi



t xxx



t xxx



e) Menutup Akun Buku Besar Adalah memindakan sisa akun nominal/sementara ke akun ekuitas (Laba ditahan untuk perseroan terbatas)sehingga akun nominal menjadi tertutup(bersisa nol) dan akun ekuitas menunjukkan sisa yang sebenarnya. Secara teknis akuntansi,pemindahan tersebut dilakukan dengan membuat jurnal penutup kemudian di-posting/ dipindakan kea kun buku besar setelah itu ditutup dan dibuatlah neraca sisa setelah penutupan. Tujuan Menutup Buku Besar:  Menghitung laba rugi untuk periode yang bersangkutan  Memisahkan transaksi pendapatan dan beban tahub tertentu dengan tahun berikutnya  Mendapatkan neraca akhir ( neraca sisa setelah penutupan ) yang akan merupakan neraca awal tahun berikutnya



 Memisahkan perangkat pencatatan (buku) tahun tertentu dengan tahun berikutnya sehingga memudahkan pemeriksaan Langkah-langkah Penutupan: Menyusun jurnal penutupan dengan cara berikut ini:  Memindahkan saldo akun pendapatan ke akun laba rugi atau ikhtisar laba rugi,dengan mendebit akun pendapatan sebesar saldonya dan mengkredit akun laba rugi  Memindahkan saldo akun beban ke akun laba rugi dengan mengkredit akun beban sebesar saldonya dan mendebit akun laba rugi  Memindahkan saldo akun laba rugi kea kun ekuitas (laba ditahan untuk perseroan terbatas)  Jika saldo menunjukan laba,akun laba rugi didebet dan akun ekuitas dikredit  Jika saldo menunjukkan rugi,akun laba rugi dikredit dan ekuitas di debet  Memindahkan akun prive kea kun ekuitas dengan mengkredit akun prive dan mendebit akun ekuitas  Memindahkan jurnal penyesuaian kea kun buku besar  Memindahkan jurnal penutupo kea kun buku besar  Member garis dua pada akhir baris akun nominal yang berarti akun tersebut telah ditutup dan tidak berlaku lagi untuk tahun berikutnya. f) Neraca Saldo Setelah Penutupan Setelah semua akun nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal pemilik maka langkah berikutnya dari siklus akuntansi, yaitu menyusun neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance). Tujuan penyusunan neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance), yaitu untuk meyakinkan bahwa keseimbangan posisi keuangan tetap terjaga. Hal ini berguna untuk memulai siklus akuntansi pada periode akuntansi berikutnya. Cara penyusunan neraca saldo setelah penutupan sama dengan neraca saldo biasa, hanya yang dicantumkan di dalamnya ialah akun-akun yang termasuk akun riil. Berikut ini contoh neraca saldo setelah penutupan untuk kasus Eva Salon.



g) Jurnal Pembalik Jurnal pembalik berisi tentang berbagai biaya yang mempengaruhi rugi laba yang saldonya di kembalikan karena masih ada sisa dalam biaya tersebut. Contohnya Beban Sewa di bayar di muka dan beban perlengkapan yang telah di tutup tetapi kenyataannya masih ada perlengkapan yang tersisa. Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnal penyesuian yang dibalik adalah: 1.



Hutang biaya



2.



Piutang Pendapatan



3.



Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan



4.



Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)



Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya saja sebagai berikut: No . 1.



Jenis AJP



Ayat Jurnal Penyesuaian



Hutang Biaya



Biaya Gaji



10



Hutang Gaji



0



Piutang Bunga



15



Pendapatan Bunga



0



Jurnal Balik



10



Hutang Gaji



10



Biaya Gaji



0



Pendapatan Bunga



15



Piutang Bunga



0



Pendapatan Tiket DD



20



Pendapatan Tiket



0



Beban Sewa



90



0 2.



Piutang Bunga



15



0



0 3.



Pendapatan



Diterima Pendapatan Tiket



Dimuka



Pendapatan Tiket DD



Biaya Dibayar Dimuka



Sewa



20 0



20



Dimuka Beban Sewa



Dibayar 90 0



15 0



0 4.



10



20 0



90



Sewa



0



Dimuka



Dibayar 0



90 0



e) TAHAP PELAPORAN a) Laporan Laba/Rugi laporan laba rugi adalah laporan yang merupakan bagian dari laporan keuangan yang memuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan, baik itu pendapatan dan pengeluaran selama peride tertentu. Laporan laba-rugi ini cukup penting keberadaannya, karena laporan ini dapat dijadikan alat untuk memprediksi arus kas dimasa mendatang, banyak pemekai laporan keuangan yang memakai laporan laba-rugi ini untuk memprediksi arus kas masa depan, seperti para investor dan kreditor. para



investor dan kreditor perlu untuk memprediksi arus kas perusahaan masa depan sebelum mereka menyuntikkan dana mereka ke perusahaan tesebut, tentu saja para investor dan kreditor tidak mau menyuntikkan dana kepada perusahaan yang mereka nilai arus kas atau kenerjanya jelek dan mengandung resiko yang terlalu besar. Laporan ini hanya memuat akun pendapatan dan beban. b) Laporan Perubahan Modal Laporan perubahan modal adalah bagian dari laporan dengan yang mencatat informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu. Unsur-unsur laporan perubahan modal biasanya dari modal awal, laba/rugi bersih, prive, penambahan modal, dan hasil akhir (perubahan modal akhir per periode = modal awal + (laba bersih — prive)). 1. Modal awal adalah keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk perkembangan atau kemajuan perusahaan mulai dari awal perusahaan tersebut berdiri sampai waktu tertentu di mana belum terjadi penambahan modal. 2. Laba/rugi bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah semua beban, sebagaimana yang tercatat di dalam laporan laba/rugi. 3. Prive adalah penarikan sejumlah modal oleh direktur (pemilik perusahaan) atau pihak-pihak yang menanam modal untuk keperluan pribadi atau keperluan lain di luar kegiatan usaha utama perusahaan. 4. Penambahan modal adalah selisih antara laba bersih dengan prive.



c) Neraca Neraca adalah salah satu komponen laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan pada tanggal tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Aset adalah sumber daya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan/atau sosial yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah, dan dapat diukur dalam satuan uang. Sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya juga termasuk dalam pengertian aset. Contoh aset antara lain kas, piutang, persediaan, dan bangunan.



Berikut saya berikan salah satu contoh Neraca yang sederhana: Neraca Model Skontro



Aktiva Kas Rp xxx Piutang Rp xxx Persediaan Rp xxx Total Aset Lancar Aktiva Tetap Tanah Rp xxx Bangunan Rp xxx Total Aset Tetap TOTAL AKTIVA



NERACA PT ALI Per 31 Desember 2015 Kewajiban dan Ekuitas kewajiban Utang Jangka Pendek Rp xxx Utang Jangka Panjang Rp xxx Rp xxx Total Kewajiban Ekuitas Modal Rp xxx Laba Ditahan Rp xxx Rp xxx Total Equitas Rp xxx TOTAL PASIVA



Neraca Model Stafel NERACA PT ALI Per 31 Desember 2015 Harta Kas Piutang Persediaan Total Aset Lancar Aktiva Tetap Tanah Bangunan Total Aset Tetap Total Harta Kewajiban dan Ekuitas kewajiban



Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx



Utang Jangka Pendek Utang Jangka Panjang



Rp xxx Rp xxx



Total Kewajiban Ekuitas



Rp xxx Modal Laba Ditahan



Total Ekuitas Total Kewajiban dan Ekuitas



Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx



Rp xxx



Rp xxx Rp xxx



d) Laporan Arus Kas Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaa.



e) Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang , kelangsungan usaha , piutang , kewajiban kontinjensi , atau informasi kontekstual untuk menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan gugatan).



BAB III PENGERTIAN DAN BENTUK JURNAL Jurnal adalah catatan tentang yang memisahkan antara Debet dan kredit (Pengeluaran dan Pemasukan). Jurnal inilah nantinya akan memberikan keterangan kepada kita tentang semua bukti transaksi. Semua transaksi akan terposting dalan jurnal ini.Umumnya Perusahaan kecil seperti toko dan sebagainya menggunakan satu jurnal saja yang biasa di kenal dengan nama jurnal umum. Sedangkan dalam kelompok usaha besar, mereka menggunakan beberapa jurnal seperti : -



Jurnal Penerimaan Kas



-



Jurnal Pengeluaran Kas



-



Jurnal Pembelian



-



Jurnal Penjualan



-



Jurnal Umum



Dalam kasus di atas, penggunaan jurnal-jurnal di atas lebih mudah di paham daripada menggunakan jurnal umum secara keseluruhan. Tetapi kelemahannya, kolom yang di gunakan sangat banyak berdasarkan jumlah perkiraan/pos keuangan yang di gunakan. A. JURNAL UMUM Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam perusahaan secara terperinci. B. JURNAL KHUSUS Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi khusus dalam perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian. » Jurnal Penerimaan Kas Jurnal Penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan kas dalam suatu perusahaan



» Jurnal Penjualan Jurnal Penjualan adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan penjualan barang secara kredit kepada Customer



» Jurnal Pengeluaran Kas Jurnal Pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap pengeluaran kas dalam suatu perusahaan



» Jurnal Pembelian Jurnal Pembelian adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan pembelian barang secara kredit kepada supplier.



» Jurnal Umum(Memorial) Memorial Journal adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi diluar empat jurnal diatas