Siklus Milan Kovitch [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SIKLUS MILAN KOVITCH



I. Pengertian Siklus Milan Kovitch Siklus Milankovitch adalah suatu teori yang memberikan penjelasan mengenai variasi siklus pergerakan yang dialami bumi selama 100.000 dan 400.000 tahun. Dalam teorinya, Milankovitch memaparkan mengenai tiga hal yang dialami oleh bumi sehingga menghasilkan perubahan iklim akibat perbedaan intensitas radiasi matahari di permukaan bumi. Dalam teorinya, Milankovitch memaparkan mengenai tiga hal yang dialami oleh bumi sehingga menghasilkan perubahan iklim akibat perbedaan intensitas radiasi matahari di permukaan bumi.



II. Teori Siklus Milan Kovitch a. Eksentrisitas (Eccentricity) Eksentrisitas yaitu perubahan bentuk dari orbit imajiner bumi yang mengelilingi matahari. Variasi orbit bumi pada matahari dimulai dari orbit yang hampir berbentuk lingkaran dimana nilai e=0.0005 hingga bentuknya memanjang dengan e=0.0607. Nilai ini akan sangat mempengaruhi perbedaan musiman, ketika bumi dekat dengan matahari maka bumi akan memperoleh radiasi surya yang tinggi, sebaliknya ketika bumi berada pada posisi terjauh dari matahari maka radiasi yang akan diterima akan rendah. Sehingga jika posisi bumi dekat dengan matahari dan terjadi pada musim dingin maka musim dingin itu akan lebih panas begitu juga pada musim panas maka musim panas akan lebih panas. Total radiasi surya pada saat terjadi perihelion kira-kira 23 % lebih besar dari aphelion. Tentu bentuk orbit itu tidak bulat, tetapi memiliki nilai eksentrisitas, sehinggal bentuknya menjadi sedikit elips dan tidak bulat sempurna. Nilai eksentrisitas suatu orbit berada diantara 0 (bulat sempurna) hingga 1 (parabola yang tidak memiliki ujung). Saat ini nilai eksentrisitas bumi adalah 0,0167, sementara ribuan tahun yang lalu nilainya 0.0034 hingga 0.058. Nilai eksentrisitas itu akan terus berubah membentuk suatu siklus yang bervariasi dalam 413.000 tahun. Seandainya



bumi hanyalah satu-satunya planet yang mengelilingi matahari, maka eksentrisitasnya tidak akan begitu bervariasi dalam kurun waktu yang sangat lama. Nilainya akan lebih lambat bertambah, akan tetapi karena nilai eksentrisitas bumi dipengaruhi oleh gaya gravitasi dari Jupiter dan Saturnus, maka pertambahan itu terjadi lebih cepat. Akibat dari bentuk orbit bumi yang seperti itu, muncul istilah perihelion dan aphelion. Saat ketika matahari berada dalam titik atau jarak terdekat dengan bumi disebut perihelion, dimana bumi menerima radiasi paling tinggi dari matahari sehingga suhu menjadi lebih panas. Untuk titik terjauhnya disebut aphelion, dimana bumi menerima radiasi matahari terendah sehingga mengalami penurunan suhu.



Gambar 1. Perubahan Eksentrisitas Bumi terhadap Matahari



b. Obliquity Obliquity atau kemiringan bumi ketika berotasi. Kemiringan itu bervariasi dalam kurun waktu 40.000 tahun, dan bergerser antara 22,1 derajat hingga 24,5 derajat. Jika kemiringan bumi bertambah maka musim panas akan lebih panas dan musim dingin akan lebih dingin. Sebaliknya, jika terjadi pengurangan kemiringan berarti musim panas akan menjadi lebih dingin dan musim dingin akan menjadi lebih panas. Saat ini kemiringan bumi berkurang, sehingga suhu bumi menjadi semakin panas. Seperti yang kita tahu kemiringan bumi saat ini adalah 23,4 derajat, dan saat ini sedang setengah jalann bergerak menuju nilai minimunya, yaitu 22,1 derajat.



Gambar 2. Perubahan Kemiringan Bumi



c. Presisi (Precession) Presisi yaitu perubahan arah rotasi karena bergesernya sumbu bumi. Siklus ini bervariasi selama 19.000-23.000 tahun. Matahari dan bulan sangat berpengaruh terhadap perubahan ini. Dampak perubahan arah rotasi bumi ini bisa mengubah tanggal perihelion yang jatuh pada bulan Januari dan aphelion yang jatuh bulan Juli. Hal ini akan meningkatkan kontras musim pada salah satu belahan bumi dan sementara pada bagian lainnya penurunan, sebagai contoh saat ini posisi bumi sangat dekat dengan matahari pada saat musim dingin pada bumi belahan utara sehingga musim dingin akan lebih panas dan sebaliknya. Dampak lain yang juga terjadi adalah perubahan utara dan selatan bumi sehingga kutub utara sudah tidak sedingin dulu dan semakin lama suhunya semakin panas.



Gambar 3. Presisi Bumi



Teori Milankovitch pada awalnya tidak begitu baik diterima di masyarakat, akan tetapi seiring berjalannya waktu, para ahli menemukan bahwa teori ini memiliki nilai kebenaran dan pada akhirnya semakin banyak dikenal orang. Meskipun begitu, para ahli memprediksi bahwa kejadian yang saat ini sedang terjadi di muka bumi (perubahan iklim yang terlampau cepat, kenaikan suhu yang terlalu cepat, dll.) seharusnya terjadi sekitar 50.000 tahun lagi. Aktivitas manusia-lah yang telah mempercepat proses perubahan iklim. Alasannya karena eksentrisitas dari bumi akan lebih minimum dan orbit bumi yang mengelilingi matahari akan menjadi lebih bulat. Meskipun Siklus Milankovitch dapat menjelaskan mengenai perubahan iklim, tetap saja aktivitas manusia turut serta dalam mempercepat laju perubahan iklim. Global Warming adalah penyebab utama dari kenaikan suhu yang semakin lama semakin cepat semenjak setelah tahun 1930-1940. Selain karena telah terjadi revolusi industri, kemajuan zaman dan arus globalisasi terus menerus berkembang dan menyebar ke seluruh permukaan bumi. Gas-gas hasil efek rumah kaca seperti CO2, aerosol jumlahnya pun semakin lama semakin banyak di atmosfer. Sehingga energi panas yang diberikan matahari kepada bumi, setelah dipantulkan kembali dalam bentuk cahaya infra red oleh bumi, tidak dapat menembus keluar atmosfer. Lapisan gas-gas efek rumah kaca seperti CO2, aerosol, dll menghalangi arus pemantulan kembali energi panas matahari oleh bumi. Akibatnya, sinar innfra red itu dipantulkan kembali ke bumi, dan terus-menerus terjadi seperti itu. Mau tak mau, suhu bumi akan terus meningkat. Temperatur permukaan bumi secara global meningkat sebesar kurang lebih 0.6°C (kurang atau lebih 0.2°C) sejak akhir abad 19, dan sekitar 0.4°F (0.2 hingga 0.3°C) sepanjang 25 tahun terakhir. Hal tesebut menunjukkan bahwa efek rumah kaca membuat kondisi perubahan iklim di bumi semakin ekstrim. Dan akan terus menerus bertambah ekstrim, laju perubahan itu tidak bisa dihentikan, yang bisa dilakukan hanyalah memperlambat laju perubahan. Meskipun untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan usahaya yang tidak mudah dan membutuhkan kerja sama yang global dan menyeluruh dari seluruh aspek masyarakat dunia untuk mengembalikan laju perubahan iklim tersebut kepada kecepatannya yang normal menurut Siklus Milakovitch.



Gambar 4.



Siklus Milan Kovitch



III. Kaitan zaman es pada zaman plistosen dengan siklus milankovitch Perubahan iklim pada zaman plistosen bisa juga disebabkan oleh perubahan orbit bumi terhadap matahari seperti yang diteliti oleh milankovitch. Masing-masing variasi orbital memiliki skala waktu sendiri, dan akibatnya mereka berinteraksi dengan cara yang berbeda dari waktu ke waktu, namun masing-masing teratur. Grafik dan tabulasi Milankovitch dibuat masih digunakan sampai sekarang. Ia juga mengukur kurva panas radiasi matahari di lintang utara tinggi, dimana gletser es umur berasal, menghubungkan titik-titik rendah tertentu dengan empat sebelumnya zaman es Pleistocene Eropa. Pada akhirnya, matematikawan tiba pada teori astronomi lengkap glasiasi. Menurut teori Milankovitch, faktor-faktor ini menyebabkan pendinginan periodik Bumi, dengan bagian terdingin dalam siklus yang terjadi sekitar setiap 40.000 tahun. Efek utama dari siklus Milankovitch adalah untuk mengubah kontras antara musim, bukan jumlah panas matahari bumi menerima. Siklus dalam siklus ini memperkirakan bahwa selama maksimum glasial kemajuan, musim dingin dan musim panas suhu lebih rendah. Hasilnya kurang es yang mencair dari mengumpulkan, dan gletser membangun. Milankovitch bekerja di luar ide-ide dari siklus iklim di tahun 1920-an dan 1930-an, namun tidak sampai tahun 1970-an yang cukup panjang dan kronologi rinci dari perubahan suhu Kuarter adalah bekerja untuk menguji teori memadai. Studi core laut , dan fosil yang terkandung di dalamnya menunjukkan bahwa fluktuasi iklim selama beberapa ratus ribu tahun terakhir adalah sangat dekat dengan yang diperkirakan oleh Milankovitch. Sebuah



masalah dengan teori adalah bahwa siklus astronomi telah ada selama miliaran tahun, tetapi glasiasi adalah kejadian langka. Sebenarnya, siklus astronomi sempurna menjelaskan periode glasial dan interglasial, dan transisi mereka, di dalam zaman es. Faktor-faktor lain juga harus terlibat yang menyebabkan suhu bumi turun di bawah ambang kritis. Setelah itu terjadi, siklus Milankovitch akan bertindak untuk memaksa planet dalam dan keluar dari periode glacial.



DAFTAR PUSTAKA http://sandrolubis.wordpress.com/2009/04/24/climate-change-and-milankovitchtheory/ (Diakses pada hari Selasa, tanggal 16 Desember 2014 pada pukul 22.10 WIB). http://suarageologi.blogspot.com/2011/08/siklus-milankovitch-dan-hubungandengan.html (Diakses pada hari Selasa, tanggal 16 Desember 2014 pada pukul 22.42 WIB).