Sistel Kompres [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM TELEKOMUNIKASI SUB SISTEM TERMINAL Kelompok 1



Anggota Kelompok 1



Reza Yanu Ariyanti 1513619022



M. Akbar Ramadhan 1513619001



Elmi Syawalia Putri 1513619010



BAB 1-3 3. Sub Sistem Terminal



1. Pendahuluan



2. Sistem Telekomunikasi



Sub Bab 1 Pendahuluan Pengertian Telekomunikasi



Macam-macam Komunikasi



Pengertian Komunikasi



Penyelenggara Telekomunikasi di Indonesia



Dampak Bermitra dalam Penyelenggaraan Telekomunikasi



Sub Bab 2 Sistem Telekomunikasi



1. Pengertian Sistem 2. Sistem Telekomunikasi



Sub Bab 3 Sub Sistem Terminal 1. Pengertian



2. Pesawat Telephone



3. Jenis Pesawat Telephone



6. Pesawat Facsimile



5. Terminal Telegrap



4. Telephone Seluler



Sub Bab 3 Sub Sistem Terminal 7. Pesawat Terminal Data



8. Studio dan Penerima TV



9. Terminal Komputer



BAB 1 Pendahuluan



1. Pengertian Komunikasi adalah



Saling bertukar



informasi atau berita yang berljalan lancar dan terus menerus



.



Komponen Komunikasi 1. Pengirim berita



2. Penerima berita



3. Isi berita



4. Media penyampai



Penerima pesan Pesan Pengirim pesan Gambar 1.2 : Proses Komunikasi



2. Macam – Macam Komunikasi



Akoptika



01



01



02 03



02 Grafika



Elektronika



03



menggunakan akustika dan sekaligus menggunakan optika.



menggunakan alat – alat cetakan sehingga menghasilkan bahan tercetak, tertulis. menggunakan alat – alat elektronik



3. Pengertian Telekomunikasi Sejenis komunikasi elektronika yang menggunakan perangkat – perangkat telekomunikasi untuk berlangsungnya komunikasi



Tele = jarak jauh, komunikasi = kegiatan untuk menyampaikan berita atau informasi.



Jadi, telekomunikasi diartikan sebagai suatu upaya penyampaian berita dari satu tempat ke tempat lainnya (jarak jauh) yang menggunakan alat



Telekomunikasi untuk Umum Pasal 1 Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 Tahun 1974 tentang Telekomunikasi.



Telekomunikasi bukan untuk Umum Pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1974, PT Telkom diberi wewenang sebagai satu-satunya BUMN untuk menyelenggarakan telekomunikasi.



Penyelenggaraan Telekomunikasi 2



Jasa telekomunikasi



1



Jaringan telekomunikasi



3



Telekomunikasi khusus



5. Dampak Bermitra dalam Penyelenggaraan Telekomuikasi Indonesia dilanda krisis moneter 1997, ternyata kemitraan melalui KSO mulai dipermasalahkan. Implementasi KSO dianggap tidak memberikan dampak positif a) Kinerja operasional mitra KSO yang sangat rendah b) Mitra KSO memberikan kontribusi pendapatan yang kecil pada income Telkom c) Alih teknologi yang semula diharapkan melalui pola KSO tidak sesuai dengan harapan



d) Adanya mitra KSO yang prakteknya tidak membawa modal e) Konon ada mitra KSO yang meminta pinjaman Telkom f) Mitra KSO gagal memenuhi target



g) Target instalasi versi KSO hanyalah sekedar pembangunan switching saja.



BAB 2 SISTEM TELEKOMUNIKASI



1. Pengertian Sistem menurut KBBI perangkat unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas



2. Sistem Telekomunikasi Keseluruhan himpunan perangkat yang digunakan untuk mendukung terciptanya produk jasa telekomunikasi . Kedudukan suatu sub sistem adalah sebagai pendukung dari adanya sistem itu.



Gambar 2.5 : Sub Sistem Telekomunikasi



Gambar 2.7 : Suatu Sistem dengan Sub Sub Sistemnya



BAB 3 Sub Sistem Terminal



1. Pengertian Terminal dalam sistem telekomunikasi adalah alat/perangkat telekomunikasi yang ditempatkan pada posisi awal/akhir jaringan sistem.



2. Pesawat Telepon



Gambar 3.5 : Prinsip kerja Pengirim Telepon (Sumber :



Suhana (1993), Buku Pegangan Tekn. Telekomunikasi)



Mekanisme pengirim telepon yang terdiri dari dua buah komponen, yaitu diafragma membran dan satu kotak (kapsul) berisi butir – butir karbon (serbuk arang).



Ruang antara elektrode diisi dengan butir – butir karbon.



Gelombang – gelombang suara yang membentur diafragma menyebaban butir – butir karbon bergetar mundur maju.



Pemadatan dan perenggangan butir – butir karbon ikut mengubah tahanan butir – butir tersebut, yang mengakibatkan arus DC dalam sirkuit naik atau turun.



Gambar 3.6 : Arus Percakapan Telepon



Sebuah penerima telepon akan mengubah sinyal listrik yang diterimanya menjadi suara yang dapat didengar.



Gambar 3.7 : Mekanisme Penerima Telepon



Ketika arus bolak – balik yang berasal dari percakapan muncul pada bagian kiri, maka besarnya kuat medan magnit akan berubah – ubah sesuai dengan sinyal informasi yang diterimanya.



3. Jenis Pesawat Telepon



Berdasarkan Letak Sumber Catuan Listriknya Pesawat telepon Local Battery (LB)



01



Pesawat telepon Central Battery (CB)



02



Pesawat Telepon Otomat roda pilih (rotary dial)



03



Pesawat telepon otomat tombol tekan (push buttom)



04



Pesawat telepon LB



Pesawat telepon CB



Pesawat telepon otomatis Roda Pilih



Pesawat telepon tombol tekan



Berdasarkan Penggunaan Alat Bantu Pesawat telepon umum dengan Coin Box (kotak koin)



Pesawat telepon umum kartu (TUK)



4. Telepon Seluler



Semula handphone (telepon genggam) Di Indonesia sebenarnya sejak tahun 1979 oleh PT INTI (Industri Telekomunikasi).



PT Elektrindo Nusantara tahun 1990 mulai memperkenalkan jasa layanan telepon seluler yang menggunakan teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System).



Secara teknis, GSM merupakan bentuk komunikasi seluler yang muatan komunikasinya disampaikan secara digital, bukan analog, melalui frekuensi gelombang radio atau gelombang mikro



Sistem AMPS memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem GSM. Sistem analog ini masih mampu menangkap sinyal yang kurang sempurna



5. Terminal Telegrap



Telegrap berasal dari suku kata



tele = jarak jauh, graph = gambar, grafik.



Maka telegrap dapat diartikan sebagai



proses



penyampaian berita (informasi) berupa gambar, atau grafik, tanda, isyarat dalam jarak jauh melalui perangkat telegrap.



1. Sistem Morse 2. Pesawat Teleprinter



6. Pesawat Facsimile Facsimile mempunyai pengertian yaitu sejenis pesawat telegrap yang digunakan untuk mengirim dan menerima



tulisan, gambar dan dokumen secara elektris.



Gambar 3.33 : Bagan Hubungan Pesawat Facsimile



(Sistel untuk Service Point)



7. Pesawat Terminal Data Bagian dari mesin pemroses data yang mampu mengirimkan data digital melalui jaringan



komunikasi.



Gambar 3.34 : Jaringan Data Hubungkan dua Terminal



(Data Comm. Technology)



Gambar 3.35 : Terminal dan Komputer (Data Comm.



Techonology)



8. Studio dan Penerima Televisi



Gambar 3.40: Konfigurasi Pengiriman



Program Televisi



Gambar 3.41 : Proses Penerimaan Acara Televisi



9. Terminal Komputer



Gambar 3.44: Bagan Dasar sebuah Komputer



Daftar Pustaka



Gouzali Saydam. 2006. Sistem Telekomunikasi di Indonesia. Alfabeta. Bandung



Terimakasih



SISTEM TELEKOMUNIKASI



Kelompok 2



SHINDY EKA YANTI (1513619013)



IRFAN MAULANA (1513619039)



LINTANG JELITA (1513619046)



SUB SISTEM SWITCHING DAN SUB SISTEM TRANSMISI



SUB SISTEM SWITCHING



Macam-macam percakapan telepon



SENTRAL TELEGRAP



Fungsi Switching



Pentarifan penggunaan jasa telepon



MACAM-MACAM PERHUBUNGAN TELEGRAP



Sentral telepon



MACAM-MACAM PELANGGAN TELEPON



SENTRAL DATA



Fungsi tambahan sentral telepon



MACAM-MACAM SAMBUNGAN TELEPON



TEMPAT PENJUALAN JASA TELEKOMUNIKASI



Switching berasal dari kata switch = alat untuk membangun dan memutuskan suatu hubungan (sambungan) aliran listrik. Fungsi suatu switching adalah melaksanakan penyambungan telekomunikasi apabila ada permintaan (panggilan) dari setiap pesawat terminal atau pelanggan



Switchboard (papan sambung) berfungsi menyambungkan atau memutus sambungan percakapan telepon antara dua pelanggan (pembicara) telepon.



1. Mampu untuk menyambungkan setiap permintaan pelanggan/terminal (full capabilities), walaupun dalam waktu yang bersamaan 2. Mampu secepatnya melayani permintaan penyambungan, tanpa melihat berapa jumlah sambungan yang telah terjadi pada waktu itu (non blocking)



2. Sentral telepon PENGERTIAN Sentral telepon merupakan pusat penngatur hubungan antara pelanggan telepon



JENIS SENTRAL TELEPON



Jenis sentral telepon menurut cara penyambungannya SENTRAL TELEPON Sentral Long Battery (LB), yaitu sentral telepon yang sumber catuan listrik bagi pesawat telepon pelanggan, ditempatkan di dekat pesawat pelanggan sendiri



MANUAL



Sentral Telepon Central Battery (CB) yaitu sentral telepon manual yang sumber catuan listrik bagi pesawat pelanggan berasal dari sentral telepon



Jenis sentral telepon menurut cara penyambungannya



ELEKTROMEKANIK



STEP BY STEP



Bekerja secara mekanis disebabkan oleh arus listrik



COMMON CONTROL



SENTRAL TELEPON OTOMAT Proses penyambungan (percakapan local) berlangsung secara otomatis yang digerakan oleh pesawat telepon si pemanggil mandiri



ELEKTRONIK Dilakukan secara elektronis (berupa komponen semikonduktor)



SEMIELECTRONIC



FULLELECTRONIC



Suatu sentral telepon, baik manual atau otomat, secara garis besar terdiri dari 3 komponen utama yaitu Switching unit atau correcting unit, berfungsi sebagai pembentuk jalan Hubungan dari satu bagian ke bagian lain



Control unit, yaitu bagian yang mengendalikan arah kemana suatu percakapan diarahkan, sesuai dengan informasi atau data yang diterima, kemudian unit ini memberi perintah kepada switching unit untuk bekerja.



Supervisory unit, bagian ini akan memberikan tanda atau sinyal kapan waktu datangnya suatu percakapan dan kapan selesainya.



Jenis sentral telepon menurut cara peNGGUNAANNYA SENTRAL TELEPON LOKAL



Menyambungkan (dengan switch) terminal telepon yang memanggil dengan terminal telepon yang di panggil



Menyambungkan (dengan switch) terminal telepon yang memanggil kesentral local atau sentral trunk (trunk exchange)



PENGERTIAN



Menghitung pulsa tagihan percakapan local.



Suatu sentral telepon yang disediakan untuk umum dalam wilayah operasi yang terbatas dalam satu kota



Mengadakan pengukuran untuk pemeliharaan sentral, sirkit dan trafik percakapan



Mengoperasikan nomor telepon sambungan baru (pada sentral SPC)



Jenis sentral telepon menurut cara peNGGUNAANNYA SENTRAL TELEPON PELANGGAN



1. Sentral telepon PABX/PMBX Sentral telepon PABX (private automatic branch exchange) bila di Indonesia disebut SLTO (sentral telepon langganan otomatis) atau STLTO (sentral telepon langganan tidak otomat)



PENGERTIAN



2. Key Telephone



Suatu sentral telepon yang digunakan oleh pelanggan (perkantoran sendiri).



Pada key telephone, setiap pesawat cabang berfungsi sebagai operator untuk pesawat cabang lainnya yang berada dalam jaringan yang sama. Untuk percakapan telepon sesamanya (intern) dapat dilakukan sama seperti pada PABX sedangkan untuk berhubungan dengan pelanggan luar (umum) hanya dengan menekan tombol sambungan pokok



Jenis sentral telepon menurut cara peNGGUNAANNYA SENTRAL TELEPON TRANSIT



PENGERTIAN Suatu sentral telepon yang tidak mempunyai pelanggan secara langsung, atau tugasnya bukan untuk menyambungkan antar dua pelanggan, tetapi hanya menyambungkan antar dua sentral telepon



FUNGSI 1. Menyambungkan sentral yang memanggil ke sentral yang dipanggil 2. Menganalisa dan menghitung tagihan pulsa SLJJ 3. Sarana untuk operasi dan pemeliharaan sentral



JENIS-JENISNYA 1. Sentral Telepon Tandem berfungsi untuk menghubungkan antara dua buah sentral telepon local yang terdapat dalam kota bersentral banyak 2. Sentral Telepon Interlokal berfungsi untuk menyambungkan dua buah sentral telepon local dari dua kota yang berbeda 3. Sentral Telepon Internasional berfungsi untuk menghubungkan sentral telepon dari dua negara yang berbeda



a. Hunting system. Fasilitas untuk pelanggan yang memiliki lebih dari satu nomor. Bila ada panggilan masuk pada salah satu nomor dan sedang dipakai maka panggilan bisa di teruskan pada nomor yang lain b. Direct Inward Dialing (DID). Khusus pengguna PABX melalui fasilitas ini nomor telepon cabang dapat langsunng dihubungi dari luar tanpa bantuan operator di PABX/STLO tersebut. c. Follow Me. Dengan fasilitas ini si pelanggan dapat mengalihkan panggilan telepon yang masuk ke nomor telepon pelanggan lainnya d. Home metering. Fasilitas ini memungkinkan si pelanggan telepon dapat mengetahui berapa besarnya pemakaian pulsa yang digunakannya saat melakukan percakapan SLJJ e. Abbreviated dialer. Fasilitas ini si pelanggan telepon dapat menghubungi nomornomor telepon tertentu secara secepat tanpa menekan digit-digit nomor pelanggan f. Hot line. Fasilitas ini memungkinkan si pelanggan telepon untuk berhubungan dengan pelanggan tertentu tanpa menekan tombol pesawat teleponnya



Ditinjau dari jarak yang akan dijangkau dalam percakapan telepon, maka percakapan dibedakan atas 4 macam yaitu :



a. Percakapan lokal adalah percakapan yang dilakukan oleh 2 pesawat telepon yang terletak dalam satu wilayah lingkaran pelayanan lokal (LPL)



b. Percakapan Telepon Intradaerah adalah percakapan antara sambungan telepon dari pelayanan local yang berbeda, yang masih terletak dalam daerah pentarifan yang sama.



c. Percakapan Antardaerah adalah sejenis percakapan telepon antara sambungan telepon yang masing-masingnya terletak dalam daerah pentarifan yang berbeda, atau dalam dua daerah telepon yang berlainan



d. Percakapan Internasional adalah percakapan teleponn yang dilakukan oleh dua pesawat telepon yang terletak dalam negara yang berbeda



5. PENTARIFAN PENGGUNAAN JASA TELEPON  Biaya Pasang Baru, dikelompokan dalam 3 macam pelanggan, yaitu Bisnis, Perumahan, dan Sosial. Biaya pasang baru ini berbeda-beda untuk setiap kota (daerah pelayanan), sesuai dengan ketentuan golongan tarif yang sudah ditetapkan



 Sewa Bulanan atau Abonemen, biaya sewa bulanan ini dikenakan kepada setiap pelanggan setiap bulan, mulai yang bersangkutan menandatangani kontrak perjanjian sampai ia berhenti menjadi pelanggan.  Biaya Pemakaian Telepon, dibedakan atas: - Biaya percakapan antardaerah dan internasional melalui operator (manual) - Biaya pemakaian pulsa baik percakapan local, SLJJ atau SLI. Jumlah pulsa yang dibebankan dalam percakapan telepon ditentukan oleh jenis percakapan yang dilakukan, lama waktu percakapan dan waktu kapan dilakukan percakapan



 Ketentuan Pembayaran Tagihan Rekening Telepon Masa pembayaran tagihan rekening telepon dikaitkan dengan masa percakapan yang dilakukan



 Pengenaan Denda dan Isolir, Bagi pelanggan yang melunasi tagihan di luar masa pembayaran yang sudah ditetapkan, akan dikenai sanksi atau denda , yang ketentuannya bias dilihat pada bagan:



Para pengguna jasa telekomunikasi yang telah menandatangani surat perjanjian khusus dengan pengelola jasa telekomunikasi, untuk berlangganan sambungan telekomunikasi. Biasanya dimuat dalam BPT (Buku Petunjuk Telepon) Para pelanggan ini dapat kita klasifikasikan atas beberapa macam: b. Dari Lokasi Pelanggan: 1) Pelanggan Lokal. Adalah pelanggan yang a. Dari Status Pelanggan: bertempat tinggal dalam lingkungan Wilayah 1) Pelanggan perorangan (pribadi). Yaitu pelanggan Pelayanan Lokal (WPL) kantor yang berlangganan atas nama pribadinya sendiri. telekomunikasi berbeda. Persyaratannya cukup dengan mengajukan permohonan dan melampirkan fotocopy KTP 2) Pelanggan Perusahaan (corporate). Adalah pelanggan yang terdiri dari perusahaan, kantor 2) Pelanggan Jarak Jauh. Yaitu pelanggan yang pemerintah atau swasta. Dalam BPT yang bereada di luar daerah pelayanan sentral dicantumkan nama perusahaannya. Persyaratan telekomunikasi yang bersangkutan. Mereka menjadi pelanggan perusahaan, disamping berda pada wilayah local yang berlainan dengan memenuhi persyaratan perorangan juga dilengkapi wilayah sentralnya. dengan fotocopy akta notaris badan hukum perusahan tersebut, Surat Izin Usaha dan NPWP



Ditinjau dari cara penyambungan pesawat telepon ke sentralnya maka sambungan telepon dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu a. Sambungan Induk (SI) adalah sambungan pesawat telepon yang langsung terhubung ke sentral telepon.



b. Sambungan Cabang adalah sambungan pesawat telepon yang tak tersambung langsung ke sentral telepon untuk umum, tetapi tersambung ke pesawat sambung induk dan sentral STLO



c. Sambungan Pokok adalah sejenis sambungan antara sebuah sentral telepon local dengan sentral PABX/STLO milik pelanggan, yang ada dikantor-kantor, rumah sakit, universitas, perkebunan, dan sebagainya.



d. Sambungan Telepon Kendaraan Bergerak/Bermotor. Sambungan telepon sejenis ini digunakan sebagai salah satu sarana telekomunikasi yang berfungsi untuk menghubungkan suatu telepon mobil dengan telepon mobil lainnya, atau antara telepon mobil dengan pelanggan biasa secara otomatis.



1) STKB konvensional Jenis hubungan telepon ini ruang geraknya agak terbatas dan paling awal ditemukan orang. Jarak jangkauan STKB konvensional amat terbatas, kurang lebih 30 km. Sehingga pelanggan STKB di luar daerah sulit untuk mengadakan komunikasi. Untuk mencapai daerah pelayanan yang luas stasiun induk harus menggunakan pemancar berddaya output sangat besar



2) STKB Seluler Untuk memperluas jarak jangkau, belakangan orang membagi luas daerah pelayanan menjadi beberapa area kecil (sel). Pada setiap sel ditempatkan sebuah stasiun induk. Dengan terbaginya daerah pelayanan atas beberapa sel, maka frekuensi yang sama dapat digunakan secara berulang (re-use) untuk sel yang berbeda yang tidak berdekatan.



e. Sambungan Telepon Jarak Jauh (STJJ) STJJ disediakan bagi calon pelanggan yang lokasi pemukimannya tidak terjangkau oleh saluran kabel biasa. Kondisi inni khusus untuk calon pelanggan yang bermukim di tempat terpencil, yang ditempat ini belum ada fasilitas telekomunikasi untuk umum. Pelanggan STJJ dibebankan tariff yang lebih besar karena pesawat teleponnya dilengkapi dengan perangkat radio berikut antena sekaligus. Namun proyek ini tidak berkembang dikarenakan terdesak oleh telepon seluler



f. Sambungan Telepon Lintas Radio (STLR) Dikarenakan SSTJJ tidak berkembang, ide penggunaan teknologinya dikembangkan menjadi STLR. STLR ini berbeda berbeda dengan beberapa system lainnya, meskipun ia merupakan telepon tetap (fixed telephone) mirip telepon rumah biasa, tetapi karena teknologi yang digunakan adalah teknologi maju telepon seluler, maka ia disebut sebagai system fixed cellular . Tentu saja kelebihan yang dimiliki oleh STLR ini adalah waktu pemasangan yang cepat, karena tidak memerlukan kabel secara pisik, melalui DP (Distribution PointKotak Pembagi) yang masih kosong.



Adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk melaksanakan proses penyambungan dalam komunikasi telegrap. Contoh:



a. Sentral Telex TWK-9 Digunakan untuk melayani penyampaian informasi telegrap dengan menghubungkan satu terminal teleprinter dengan pesawat (terminal) teleprinter lainnya. Pesawat teleprinter di sini berfungsi sebagai pemakai sentral itu sendiri. b. Sentral Tandem TWK-9 Sentral tandem ini menghubungkan satu sentral telex dengan sentral telex yang lain. Jadi sentral telex merupakan pemakai (user) dari sentral tandem TWK-D. Di Indonesia terdapat 4 buah sentral tandem TWK-D yaitu sentral telex tandem Medan, sentral telex tandem Jakarta, sentral telex tandem Surabaya, dan sentral telex tandem Banjarmasin.



a. Penyediaan Sirkit Menurut penyedian sirkit hubungan telegrap dibedakan menjadi : 1) Hubungan Simplex, artinya satu pesawat printer hanya bias berfungsi sebagai pesawat kirim, atau pesawat terima saja. Pesawat tidak dapat berfungsi ganda, untuk kirim (K) dan terim (T) sekaligus. 2) Hubungan Half Duplex, masing-masing pesawat printer dapat berperan sebagai pengirim dan penerima (dua arah) yaitu kirim (K) dan terima (T) secara bergantian. 3) Hubungan Full Duplex, dalam system ini, masing-masing pesawat yang tersedia dapat berfungsi ganda yaitu mengirim dan menerima sekaligus tanpa mengganggu. Kedua stasiun (kantor) dapat mengirim telegram melalui satu saluran yang sama pada waktu bersamaan



b. Penyampaian Telegram 1) Hubungan point to point (Ptp), satu kantor telegrap hanya dapat berhubungan dengan satu kantor telegrap lainnya. Kantor yang bersangkutan tidak dapat mengalihkan penyampaian telegram ke kantor lainnya.



2) Hubungan Transit, suatu kantor tidak dapat mengirim telegram langsung ke kantor tujuan tempat si alamat berada. Namun harus dikirimkan melalui kantor lain (transit), yang kira-kira berada antara jalur kantor pengirim dengan kantor tujuan.



3) Hubungan Langsung, kantor asal mempunyai jalur langsung dengan kantor tujuan. Hubungan langsung seperti ini biasanya dilaksankan dengan pelayanan Gentek ( General Exchange).



c. Pelayanan yang diberikan Dari segi pelayanan yang diberikan, maka hubungan telegrap dapat dibedakan: 1) Pelayanan Gentex, sejenis hubungan antar pesawat teleprinter (telex) yang berada pada dua kantor yang berbeda. Pelayanan gentex dikelola oleh lembaga seperti PT Telkom, PT Pos Indonesia, atau Wartel yang dimanfaatkan untuk melayani jasa telegram untuk umum (masyarakat). 2) Pelayanan Teltex, sejenis pelayanan telegrap melalui telex. Berita telegram ini dikirim oleh pelanggan telex kepada si alamat yang bukan pelanggan telex. 3) Pelayanan Telexogram, pelayanan kepada pengunjuk telegram di loket telegrap. Naskah telegram yang ditunjuk, diisyaratkan (dikirimkan) dengan telex kepada si alamat yang memang sudah menjadi pelanggan telex. 4) Pelayanan Telex Booth, fasilitas dalam jasa telegram yang disediakan oleh kantor telegrap untuk keperluan umum. 5) Pelayanan Telex LDS (Long distance Subscriber), disediakan untuk memenuhi permintaan para calon pelanggan telex yang beralamat jauh di luat lingkungan pelayanan local (LPL) suatu sentar telex 6) Pelayanan Telex Lokal, fasilitas bagi calon pelanggan telex local. Pelanggan local adalah pelanggan yang alamatnya berada di wilayah local dari suatu sentral telex



10. Sentral data KONFIGURASI KOMUNIKASI DATA PENGERTIAN Penyaluran data merupakan bentuk khusus dari hasrat manusia untuk memenuhi kebetuhannya dalam berkomunikasi sesamanya. Secara umum komunikasi data dapat dikatakan sebagai proses pengiriman informasi (data) yang telah diubah ke dalam bentuk kode tertentu yang sudah disepakati bersama melalui media transmisi dari satu tempat ke tempat lain



a) DTE (data terminal equipment) melayani proses input dan output data, yang menjadi penghubung antara manusia dan mesin b) Modem, singkatan dari Modulator Demodulator, melakukan proses modulasi dan demodulasi yaitu mengubah sinyal data digital menjadi data analog atau sebaliknya c) Komputer perangkat untuk memproses data d) Sentral untuk memberi kemungkinan terhubungkannya computer dengan terminal data secara bergantian



Ditinjau dari segi pelayanan, maka komunikasi data yang ada dapat dibedakan atas: a. Komunikasi Data melalui Kanal Sewa (leased channel). Untuk menyalurkan data, pelanggan menggunakan kanal sewa yang di sediakan Telkom sedangkan peralatan lainnya termasuk Modem disediakan sendiri oleh pelanggan b. Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) . Sejenis komunikasi data yang menggunakan teknologi paket switching c. Komunikasi data melalui SKSBM. SKSBM (system komunikasi stasiun bumi mikro) merupakan jaringan telekomunikasi computer yang menyediakan fasilitas hubungan dua arah melalui satelit domestik



d. Sambungan Data Langsung. Satu saluran permanen diperlukn bagi komunikasi data bila frekuensi pemakaiannya tinggi (24 jam) dan perlu kualitas saluran yang baik. Saluran telepon ini selain praktis juga tidak mempengaruhi fungsi, mutu dan jumlah pulsa telepon pelanggan yang bersangkutan



e. Komunikasi Data melalui internet. Internet merupakan penyatuan suatu network computer dengan network computer lainnya atau komunikasi antar computer. Kita dapat berkomunikasi dengan 30 juta orang diseluruh dunia tanpa surat, amplop, perangko atau memijat tombol telepon



11. Tempat penjualan jasa telekomunikasi Bagi masyarakat yang yang belum menjadi pelanggan seperti telepon, telegrap, facsimile, data dan sebagainya, mereka harus mendatangi beberapa tempat penjualan jasa. Adapun tempat yang bias didatangi untuk melakukan sarana telekomunikasi:



c.Warung Telekomunikasi (Wartel)



a. Lokasi Telepon Umum



b. Kamar Bicara Umum (KBU)



a. Lokasi Telepon Umum



Fasilitas percakapan yang tersedia melalui telepon umum ini baru untuk percakapan local (dalam kota) saja, sedangkan untuk fasilitas percakapan antardaerah dan internasional di negara kita belum lagi di program. Dalam kehidupan sehari-hari, dikenal dua macam pesawat telepon umum: 1) Pesawat Telepon Umum Coin (TUC) Dinamakan coin, karena memang pesawat ini memiliki semacam kotak uang untuk menampung uang logam dari para pemakainya, dan beroperasi menggunakan uang logam tersebut. Untuk melakukan percakapan caranya yaitu: a) angkat gagang telepon, kemudian terdengar nada panjang b) Masukkan uang logam ke tempat yang disediakan c) Lakukan pemutaran nomor atau penekanan tombol yang dikehendaki



2) Telepon Umum Kartu Telepon jenis ini konstruksinya hamper sama dengan TUC namun lubang untuk koin diganti dengan lubang untuk memasukkan kartu telepon magnetik. Lapisan magnetik yang ada pada kartu itulah yang memotivasi perangkat telepon untuk bekerja. Baik TUC atau TUK untuk satu pulsa percakapan local lamanya lebih kurang 3 menit, bila melebihi akan terputus kecuali jika memasukkan lagi koin baru atau tombol-tombol magnetik selanjutnya



b. Kamar Bicara Umum (KBU)



Kamar bicara umum adalah tempat yang disediakan di kantor-kantor telepon untuk melakukan percakapan telepon. Bentuknya seperti bilik atau kamar persegi empat, diberi pintu kaca dan didalamnya disediakan pesawat telepon untuk melakukan percakapan. Jika seseorang ingin melakukan hubungan telekomunikasi , maka ia harus mendaftarkan diri lebih dulu kepada petugas pelayanan loket. Setelah memenuhi persyaratan admin-istratif, yang bersangkutan dipersilahkan untuk melakukan percakapan. Fungsi KBU lebih banyak memenuhi permintaan percakapan antardaerah atau internasional saja.



c.Warung Telekomunikasi (Wartel)



Fungsinya hampir sama saja seperti KBU, namun dengan adanya para wartel ini, pelayanan jasa telekomunikasi semakin lancer, karena produk jasa itu berusaha untuk mendekati pelanggan, seperti halnya warung-warung pengecer yang mendekati lokasi pembeli. Sehubungan dengan pengeluaran izin terbatas disebabkan kesulitan teknis dan administratif. Dikembangkan 2 pola penyelenggara wartel: a) Wartel Mitra Telepon, yaitu sejenis Wartel yang bekerja sama dengan Telkom, sehingga besar tarifnya sesuai yang ditetapkan Telkom b) Wartel Mandiri, yaitu sejenis wartel yang bukan mitra Telkom, sehingga tarifnya lebih mahal



SUB SISTEM TRANSMISI



Media Transmisi Non Fisik



Perkembangan Satelit Domestik



Media Transmisi Fisik



Transmisi Gelombang Radio



Macam-macam Jasa Transmisi



Macam-macam Jaringan Kabel



Transmisi Terrestrial



Penggandaan Saluran



Transmisi Radio (melalui) Satelit



Penyampaian informasi (berita) hanya dapat dilaksanakan bila ada semacam alat penyampai (media) antara sumber informasi (komunikator) dengan penerima informasi (komunikan), alat penyampaian informasi seperti ini sering disebut dengan media penyalur atau media transmisi.



Dalam sistel telekomunikasi dikenal dua bentuk media transmisi yang digunakan, yaitu : a. Media transmisi fisik b. Media transmisi non fisik.



Yang dimaksud dengan jaringan adalah terjemahan dari



kata



“network”,



media



penyalur



berita-berita



telekomunikasi, yang menghubungkan para pengguna jasa telekomunikasi sesamanya. Ia sering pula disebut dengan



“saluran



fisik”,



yang



menghubungkan



komponen-



komponen pesawat terminal (pesawat telepon, facsimile, dsb) dengan sentral telekomunikasi. Jaringan fisik adalah semacam media transmisi yang dapat dilihat dan diraba



secara fisik keberadaannya.



Macam-macam jaringan fisik dpat kita bedakan dari



berbagai sudut pandang, yaitu dilihat dari:



a. Cara pemasangannya b. Bentuk fisiknya c. Fungsi kegunaanya d. Posisi pemasangannya



Dari cara pemasangannya, maka jaringan fisik dalam teknologi telekomunikasi dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: a) Jaringan atas tanah Sesuai dengan namanya atas tanah, maka jaringan ini memang dipasang di atas tanah, dengan cara menggantungnya pada tempat ketinggian berupa tiang-tiang telepon, atau jenis penggantung lainnya. Jaringan atas tanah inii, dapat berupa 1. Open wire (kawat terbuka) Saluran kawat terbuka (open wire) ini sering kit temui berupa kawat tanpa pembungkus (telanjang) yang digunakan untuk saluran penghubung antara pesawat telepon dengan sentral telepon, terutama di kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit. Sentral telepon menggunakan open wire ini biasanya mesih berupa sistem manual (belum



otomat), seperti sentral LB dan CB



2. Kabel berisolasi



3. Kabel koaksial



Merupakan kumpulan urat-urat kabel tembaga (metal)



Kabel jenis ini pada umumnya dipakai untuk



yang terbungkus dengan bahan isolator, tersusun



saluran yang membutuhkan kapasitas lebih besar



dalam unit pasangan (pair unit) atau unit dua pasangan



dibandingkan dengan kabel berisolasi. Kabel



(unit quad) yang terdapat dalam satu selubung kabel.



koaksial digolongkan ke dalam kabel berinti kecil



Kabel seperti ini dipakai sebagai saluran penghubung



dan berinti standar (dilihat dari diameter



antara pesawat telepon/telex/facsimile pelanggan ke



konduktornya).kabel jenis koaksial ini pada



sentral telekomunikasi. Pemasangan kabel berisolasi



umumnya digunakna untuk media penyalur yang



ini biasanya digantung ditiang telepon sehingga ianya



banyak memerlukan kapasitas, seperti pada sistem



disebut juga sebagai kabel gantung atau drop wire.



jalur simpang (spur route) yang



Pemberian isolasi kabel tersebut dimaksudkan untuk



mmenghubungkan stasiun radio gelombang mikro



menghindarkan saluran dari gangguan listrik,



(mikrowave) dengan sentral telepon di sekitarnya.



pengaruh cuaca, perkaratan (korosi), petir dsb.



4. Kabel serat optic Kabel serat optic merupakan teknologi baru dalam jaringan telekomunikasi. Sifat-sifat elektris gelas yang dipakai untuk membuat jenis serat optic mempunyai pengaruh yang menetukan, sepeti diameternya yang kecil, bersifat rapuh, sukar dipotong seperti kabel logam biasa, dsb. untuk mengurangi kelemahan tersebut, maka serat optic dibuat dalam bentuk kabel dan memperkuatnya dengan berbagai macam bahan pengangga dan selubung (jacket). Di Negara kita penggunaan kabel serat optic ini sudah dimulai sebagai media penyalur berita telekomunikasi, terutama dalam kota dan antar kota terdekat yang amat padat lalu lintas telekomunikasinya.



b) Jaringan bawah tanah Kabel ini ditempatkan dibawah permukaan tanah. Kabel bawah tanah ini, tentu saja menuntut mutu isolasi yang lebih baik, tahan air, tahan kelembapan, dsb. kabel bawah tanah ini dapat dibedakan lagi atas beberapa macam :



1. Kabel tanam langsung



2. Kabel dutc (dutc cable)



Untuk menanam kabel secara langsung



Cara pemasangannya adalah dengan



dilakukan dengan cara menggali



memasukkan kabel tersebut kedalam



selokan terlebih dulu untuk



pipa (dutc), dan pipa ini ditanam di



menempatkan kabel yang



bawah permukaan tanah kemudian di



bersangkutan. Kemudian dilanjutkan



cor beton di atasnya.



dengan kegiatan menanam kabel dalam selokan yang sudah digali tadi dan



menimbunnya.



3. Kabel laut (submarine cable)



Kabel laut merupakan sejenis kabel berisolasi kuat yang keperluan menyalurkan berita-berita telekomunikasi. Kabel laut biasanya



dilengkapi dengan pengeras (amplifier) yang banyak jumlahnya.



a. Jaringan local Jaringan lokal merupakan jaringan Telekomunikasi yang menghubungkan



sejumlah pesaat pelanggan ke sentral telekomunikasi (lokal) dalam suatu wilayah kota. Dengan semakin berkembangnya teknologi yang digunakan dalam jaringan telekomunikasi. Jaringan lokal dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu : • Jarlokat (Jaringan Lokal Akses Tembaga • Jarlokaf (Jaringan Lokal Akses Fiber) • Jarlokar (Jaringan Lokal Akses Radio



b. Jaringan junction (jaringan penghubung) Disebagian kota besar, biasanya terdapat lebih dari satu sentral telekomunikasi. Keadaan seperti ini disebut bahwa kota itu mempunyai sentral banya (multi exchanges). Jaringan yang menghubungkan antara sentral yang banyak itu disebut



jaringan penghubung (junction cable) seperti pada bagan berikut :



Jaringan penghubung dibedakan atas : 1) Jaringan Penghubung Bentuk Bintang (start network) 2) Jaringan Mata Jala (intermeshed network) 3) Jaringan Penghubung Bentuk Bintang Matajala



c. Jaringan trunk Jaringan trunk ini berfungsi untuk menghubungkan antar sentral telekomunikasi yang terletak dikota yang berbeda. Jaringan ini dapat digunakan sepanjang jarak antara kota yang dihibungkan itu tidak begitu jauh, atau tidak menyebrangi lautan, dan masih dianggap ekonomis menggunakan kabel sebagai media penyalur informasi telekomunikasi



Dilihat dari jalur yang dilewati, maka jaringan ini dibedakan lagi atas : 1) Jaringan Trunk Utama (back Bone) 2) Jaringan Trunk Spur Route 3) Jaringan Trunk Remote



3. Penggandaan Saluran



Dalam jaringan atau saluran fisik, biasanya menyusun perencanaan sudah disiapkan bahwa kapasitas (kemampuan



saluran) jaringan besarnya satu sampai dua kali lebih besar dari kapasitas sentral. Namun demikian, sering juga terjadi tidak cukupnya saluran untuk memenuhi permintaan (calon) pelanggan, pada hal nomor di sentral masih ada. Guna memenuhi permintaan pasang bari calon pelanggan yang potensial atau untuk mengataasi sebagian kabel yang rusak disediakan suatu perangkat. Perangkat itu memungkinkan sepasang saluran pelanggan dapat dipakai oleh lebih dari satu orang pelanggan.



Perangkat seperti ini disebut dengan penggandaan saluran.



Penggunaan pengganda saluran memungkinkan satu saluran dipakai



oleh lebih dari satu pelanggan, dengan nomor telepon yang berbeda. Pengganda saluran lokal yang biasa dipakai antara lain : a. Pair Saver b. Pair Gain



4. Media Transmisi Non Fisik



Dalam percakapan lokal, pemanggil dan yang dipanggil bertempat tinggal di kota yang sama. Untuk menghubungkan kedua pelanggan ini, dipakai saluran fisik, apakah melalui jarlokat (jaringan lokal akses tembaga) ataukah menggunakan jarlokaf (jaringan lokal akses fiber) sama saja, yang penting telepon si pelanggan bisa digunakannya karena tersambung ke sentral telepon umum. Pengelola jaringan telekomunikasi mulai mengembangkan jaringan lokal dengan akses radio. Artiya pesawat telepon pelanggan yang ada di rumah-rumah atau di kantor-kantor itu tidak lagi disambungkan melalui jaringan fisik, tapi bisa pula melalui jaringan non fisik (wireless), yang dalam hal ini kita sebut dengan jaringan lokal akses radio.



5. Transmisi Gelombang Radio



Gelombang radio merambat di udara bebas dengan kecepatan 300.000 km per detik. Getaran-getaran suara dalam percakapan telepon, atau getaran yang ditimbulkan oleh



pengiriman tanda-tanda telegrap atau facsimile diubah menjadi getaran-getaran listrik sepanjang penyalurannya. Sesampainya di tempat tujuan, getaran listrik itu diubah kembali menjadi getaran informasi yang dapat didengar dan dimengerti oleh si penerima berita, melalui pesawat telepon, pesawat telex, facsilime atau monitor suatu penerima televisi. Gelombang radio yang dipancarkan ini, kemudian di tempatkan ke tujuan diterima oleh pesawat penerima (receiver) yang nantinya diubah kedalam bentuk informasi semula.



Terrestrial bearasal dari terra = bumi, maka gelombang radio yang perambatannya tidak jauh atau seakan-akan sejajar dengan permukaan



bumi disebut gelombang radio terrestrial. Sedangkan perambatan gelombang radio pada satelit tidak sejajar atau tidak dekat dengan permukaan bumi, karena itu diklasifikasikan tersendiri dan dibedakan dari transmisi terrestrial. Pemakaian gelombang radio sebagai media transmisi biasanya ditentukan berdasarkan panjang gelombangnya. Jarak antara dua buah gelombang disebut panjang gelombang. Karena itu cycle berkaitan erat dengan panjang gelombang. Makin besar panjang gelombangnya, semakin kecil frekuensinya.



Sistem transmisi radio melalui satelit, sesuai dengan namanya ia menggunakan satelit sebagai stasiun repeternya. Contoh: satelit palapa, merupakan sebuah repeater besar dalam jaringan transmisi radio satelit yang kita bicarakan. Jaringan komunikasi melalui satelit seperti ini di



Negara kita disebut SKSD (sistem komunikasi satelit domestik). Transmisi radio lewat satelit akan meliputi dua ruas yang saling mendukung dan yang satu tergantung pada yang lain. Kedua ruas itu adalah : a) Ruas Angkasa (space segment), dan b) Ruas Bumi (ground segment)



Era penggunaan satelit sebagai media transmisi telekomunikasi di Indonesia seperti kita ketahui dimulai pada 9 juli 1976. Pada tanggal itu satelit palapa A1 diluncurkan dari cape Canaveral florida Amerika Aerikat. Namun untuk hubungan ke luar negeri, Indonesia sudah lama menggunakan satelit intelsat. Melalui penggunaan satelit palapa, perkembangan jasa telekomuniaksi mulai dirasakan oleh bangsa Indonesia, yang sebenarnya pada tahun itu pula diresmikannya mesia transmisi microwave trans sumatera.



Kelebihan dan Kelemahan masing-masing Sistem Transmisi a. Sistem Gelombang Radio RF Kelebihan



Kelemahan



1. Dapat menjangkau jarak yang jauh



1. Tidak dapat beroperasi 24 jam



2. Dapat melewati laut, gurun tandus,



2. Mudah terganggu oleh keadaan



hutan belantara, gunung



cuaca (petir, kilat, listrik, dsb)



3. Dapat melintasi daerah musuh



3. Kualitas percakapan kurang dapat



sekalipun



diandalkan



4. Kapasitas maksimum 4 saluran lebih



4. Tidak mampu menyalurkan



besar dari saluran fisik biasa



perhubungan secara besar-besaran



b. Sistem Gelombang Mikro



Kelebihan 1.



Kelemahan



Kemampuan



salur



yang



besar



1. Jarak jangkau pendek



dibandingkan HF



2. Menghendaki stasiun repeater yang



2. Kendalanya tinggi, tidak terpengaruh



banyak sepanjang rambatannya



oleh keadaan cuaca



3. Lokasi repeater sering terpencil dan



3.



Memungkinkan



disalurkannya



percakapan SLJJ 4.



Fleksibelitas



sukar dicapai 4. Mengandalkan penelitian ini (tempat)



tinggi,



karena



mudah



yang tepat lama dan sukar



melakukan perluasan dan pengembangan



5.



5. Repeater dapat dikendalikan tidak perlu



terpengaruh oleh obstacles (gunung, dsb)



dijaga oleh tenaga teknis



Perambatan



gelombangnya



mudah



c. Keunggulan dan Kelemahan Sistem Satelit Keunggulan



Kelemahan



1. Kemampuan salur amat besar



1. Biaya pembangunannya amat mahal



2. Mutu hubungan dapat diandalkan,



2. Percakapan sering kurang jelas,



tidak terpengaruh oleh cuaca



akibat adanya fenomena (echo)



3. Dapat mencangkup seluruh wilayah



3.



terpencil



memperbaikinya (angkasa)



4. Dapat dengan cepat menampung



4. Kemungkinan dapat disalahgunakan



kebutuhan mendesak



pihak musuh



Bila



rusak,



sukar



sekali



Ada beberapa jasa transmisi yang semakin dikembangkan untuk dapat dijual kepada pemakainya, antara lain : a. Jasa Sirkit Sewa Sirkit sewa adalah jenis jasa transmisi yang disewakan kepada pihak-pihak yang memerlukannya untuk menyalurkan berita atau informasi mereka sendiri. Biaya komunikasi untuk sirkit sewa tidak tergantung pada banyaknya pulsa/data yang terkirim, tetapi tergantunng pada besar kecilnya sewa bulanan yang harus dibayar b. Jasa Komunikasi Radio Dengan adanya jasa ini telah memperbanyak alternatif bagi pihak pengguna jasa telekomunikasi di samping mereka dapat menggunakan fasilitas telekomunikasi untuk umum dan sirkit sewa.



c.



Jasa Jaringan Pasopati dan Japati Jasa jaringan Pasopati Nama Pasopati dikenal dengan istilah ISBD (Integrated Services Digital Network) yang diterjemahkan dengan Jaringan Digital Pelayanan Terpadu (JDPT), yaitu suatu jaringan (baik kabel atau radio) untuk menyalurkan berbagai pelayanan jasa telekomunikasi terpadu. Jaringan digital ini mampu menyediakan berbagai macamm pelayanan jasa telekomunikasi secara digital dari satu pihak ke pihak lain melalui satu saluran dengan kualitas dan kecepatan tinggi. Jasa jaringan Japati Japati (Jaringan Pintar Teknologi Informasi) diperuntukkan untuk pelayanan jasa telekomunikasi berskala besar, baik dalam hal jumlah maupun jenis. Pengaturan dan pengendalian jasa telekomunikasi dalam sisitem ini dipusatkan pada satu titik tersendiri, dan tidak menyebar di sentral-sentral. Jaringan Japati yang sudah dapat dinikmati ileh masyarakat antara lain : • Freecall • Unitcall • Votecall • Creditcall • premiuncall



d. Jasa Packet Satelit Network (Packsatnet) Jasa ini merupaka suatu jaringan data paket yang menggunakan sistem komunikasi dan sistem transmisi terresterial sebagai media transmisinya. Bangun paksatnet terbentuk dari dua jaringan utama yaitu jaringan satelit (satelit network-satnet-) dan jaringan radio paket (packet radio network-PR net)



TERIMA KASIH



KELOMPOK 3 Handy Adani



Mega Fitriyani Sri Ulina



BAB 6 Sistem Catu Daya



Sub Bab 6



01



Kegunaan Catu Daya



04



02



Macam-Macam Sumber Catuan Listrik



Prinsip Dasar Catu Daya



05



Hubungan Catu Daya Dengan Perangkat Telekomunikasi



Macam-macam Catuan Daya



06



Macam-Macam Instalasi Catuan Daya



03



Kegunaan Catu Daya



Catu daya atau power supply digunakan untuk memberikan catuan listrik kepada perangkat telekomunikasi agar dapat beroperasi dengan efisien



Prinsip Dasar Catu Daya



Prinsip penggunaan catu daya adalah memberikan catuan yang biasanya berupa daya disebut listrikk,kepada suatu perangkat,agar perangkat itu dapat bekerja secara otomatis.



Macam-Macam Catuan Daya



Dilihat dari bentuk grafis arus yang dialirkannya,maka catu daya tersebut dapat dibedakan atas : ▪ Catu daya yang menghasilkan arus bolak balik (alternating current) ▪ Catu daya yang menghasilkan arus rata atau searah ( direct current )



Macam-Macam Sumber Catuan Listrik ▪ ▪ ▪



Generator PLN Baterai



Hubungan Catu Daya Dengan Perangkat Telekomunikasi Peranan catu daya dalam sistem telekomunikasi untuk mendukung kelancaran hubungan telekomunikasi,yang diselenggarakan,maka diperlukan sistem catu daya yang aman,tidak pernah



putus (mati)serta mempunyai keandalan yang tinggi



Macam-Macam Instalasi Catuan Daya Instalasi catu daya AC :



Instalasi catu daya AC/DC :



▪ Catu Daya AC boleh putus



▪ Sistem catu daya ini diperlukan untuk mencatu



▪ Catu Daya bisa terputus dengan satu



cadangan



stasiun telekomunikasi di tempat – tempat terpencil seperti stasiun repeater (pengulangan)



Instalasi catu daya DC :



pada sistem gelombang mikro,stasiun bumi



▪ Catu Daya DC boleh putus tanpa



kecil,dan sebagainya yang biasanya sumber



cadangan ▪ Catu Daya tanpa putus dengan dua



cadangan



listrik dari PLN tidak ada,atau amat terbatas



BAB 7



Teknologi dan Layanan Infocom



Sub Bab 7



01 02 03 04



Perubahan Bisnis Telkom Kebijakan Bisnis Layanan P-Net (TekomPhone)



Layanan M-Net (TelkomMobile)



05



06



07



08



Layanan V-Net (Telkom Tv) Layanan I-Net (Telkom Internet) Layanan S-Net (Telkom Service) Jaringan Infocom



Perubahan Bisnis Telkom



Undang Undang tentang Pertelekomunikasiaan ( UU No.36/1999) dengan gamblang ingin



mengatur kembali peta bisnis telekomunikasi di Indonesia,yang berkecendrungan untuk menerapkan konsep dua raksasa perusahaan telekomunikasi nasional (Telkom dan Indosat). Dengan munculnya undangundang tersebut,maka Telkom tidak boleh tidak harus melakukan perubahan strategis di dalam bisnis telekomunikasinya,bukan hanya tertumpu layanan teleponi saja,tetapi juga akan memasuki sektor – sektor telekomunikasi lainnya,tetapi juga akan memasuki sector – sector telekomunikasi lainnya,seperti telepon bergerak (mobile),internet,serta multimedia,yang dikenal dengan istilah bisnis PMVIS (Phone – Net , Mobile Net , View – Net ,Inter – Net,Service Net). Untuk menyongsong era kompetisi,perusahaan telah bertekad (visi statement )untuk : ▪ Menjadi perusahaan yang terunggul di bidang infomasi dan komunikasi (infokom) berskala regional. ▪ Menyediakan pelayanan satu atap”one stop service” ▪ Memberikan garansi yang terbaik bagi pelayanan dan harga yang kompetitif ▪ Menggunakan teknologi yang tepat guna dan kemitraan



Kebijakan Bisnis



Kebijakan bisnis perusahaan Te;kom untuk masa datang diarahkan menuju bisnis infocom dengan menyediakan jaringan dan layanan penuh ( full service and network provider) di bidang informasi dan komunikasi yang meliputi bidang – bidang : ▪ PHONE – NET, jaringan telepon,menyediakan layanan berbasi telephony yang meliputi layana dasar



perteleponan,jasa nilai tambah (value added sevoce – VAS ),interkoneksi,telepon umum,dan percakapan melalui internet (voice over interner Protocol (VoIP)



▪ Mobile – NET, jaringan telepon bergerak,layanan komunikasi bergerak yang meliputi seluler,cordless



dan layanan komnunikasi bergerak personal international melalui satelit (global mobile personal communication by satellitr-GMPCS)



▪ View – NET, jaringan visual,yang memiliki fasilitas dengan muatan : seperti video on demand (VoD)



Game on Demand (GoD),sistem penyiaran langsung (direct broadcasting system-DBS ),televise kabel (cable TV ) dan siaran televisi ( TV broadcast )



▪ INTERNET – NET , jaringan internet ysng berbasis Internet Protocol,melipito akses



(connection),komunikasi (communication),Layanan on-line berbasis interner(connections)



▪ Service –NET , jaringan layanan yang bersifat pelayanan ke pelanggan,meliputi bisnis



korporasi,overseas,call center,billing,customer care,dan axcess capacity (workface,circuit,transponder)



Layanan P-Net (Telkom Phone)



Telkom VoIP merupakan pengembangan dari



jasa internet dalam menyalurkan suara melalui internet.VoIP merupakan transformasi ke e-business yang merupakan



redistribusi baru imbalan bagi pemodal. Tarif percakapan melalui jaringan VoIP relative lebih murah,Namun kualitas suara percakapan melalui jaringan VoIP amat rendah,karena satu kanal (aluran)telepon biasa, dibagi –



bagi menjadi 6 sampai 8 kanal VoIP.



Layanan M-Net (Telkom Mobile) Layanan Mobile – Net merupakan layanan baru berupa : ▪ Layanan telepon bergerak dan akses internet (DCS 1800 – WAP =GPRS –general packet radio



service). Merupakan layanan jasa nilai tambah (value added service)dari jasa non percakapan atau data yang memungkinkan informasi (data)dikirim dan diterima melalui jaringan komunasi bergerak ▪ Layanan telepon bergerak berbasis satelit (GMPRCS) Sistem komunikasi telepon bergerak (STB)



adalah suatu sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan jasa telekomunikasi bagi pelanggan bergerak.Disebut sebagai seluler.



Layanan V-Net (Telkom TV) View Net merupakan layanan jasa telekomunikasi yang bersifat audio,suara,gambar,teks dan video.Layanan ini merupakan layanan baru meoliputi antara lain : ▪ Layanan TV Cable ( adalah layanan telekomunikasi



suara,teks,gambar,data dan video menggunakan infrastruktur jaringan kabel TV ), Internet berkecepatan tinggi, video on Demand,Game on



Demand dan teleponi berbasis HFC ( Hybrid Fibre Coax – hybrid koaksial serat )



Layanan I-Net (Telkom Internet) Intranet adalah jaringam berbasis protocol TCP/IP yang dikonfigurasi sehingga hanya para pengguna dalam suatu jaringsn pribadi saja yang bisa mengakses maupun transaksi suatu informasi. Ada 3 macam jaringan komputer,yaitu : ▪ LAN (local area network), jaringan yang menghubungkan antar



PC komputer atau server dalam jarak dekat yang didukung oleh teknologi networking ▪ MAN (metropolitan area network), jaringan yang



menghubungkan dan beroperasi di dalam satu kota yang biasanya diwujudkan dengan infrastruktur kota tersebut ( jaringan local). ▪ WAN ( wide area network ), jaringan yang menghubungkakn LAN



dan MAN di satu kota dengan kota lain,atau bahkan Negara lain



Layanan S-Net (Telkom Service)



S-Net Adalah bisnis infocom yang memberikan solusi total kepada pelanggan



korpotate,sesuai dengan kebutuhannya serta upaya memberikan layanan satu pintu ( one stop service ) kepada seluruh pengguna jasa Telkom.



Secara garis besar,layanan ini dibagi menjadi 3 , yaitu : ▪ Layanan Walk In ▪ Layanan Phone In ▪ Layanan Account Manager untuk para pelanggan tertentu.



Jaringan Infocom



Jenis transport yang disediakan oleh Telkom bagi masyarakat pengguna jasa



telekomunikasi,antara lain : ➢ Connection less



meliputi jasa : ▪ VPN (virtual private network ) adalah solusi penggunaan internet bagi perusahaan besar yang



dihubungkan secara online antara kantor induk dengan kantor cabang ▪ ASTINET (access service to internet ) adalah akses internet melalui port dedicated.Layanan dapat



menghubungkan LAN di sisi pelanggan ke internet melalui jaringan TelkomNet. ▪ Connection, berupa o sewa transponder satelit o sirkit sewa(analog dan digital),berlingkup nasional berbasis VSAT



Jaringan akses adalah jaringan transmisi yang menghubungkan antara terminal pelanggan dengan sentral local dapat berupa : 1. Wireless, terdiri dari : a. Jarlokar ( jaringan local akses radio ),adalah jaringan yang menyambungkan antara terminal



pelanggan dengan sentral local dengan menggunakan teknologi radio,baik secara total mapun parsial (contoh : ultra phone,WLL,dsb) b. C-Phone adalah jaringan telepon bergerak yang terbatas hanya satu area pelayanan



merupakan telepon seluler dengan teknologi CDMA 2. Wireline, seperti: a. Jarlokat (akses tembaga ) adalah jaringan local akses tembaga merupakan bentuk jaringan



yang konfigurasinya dari terminal blok vertical pada rangka pembagi utama ( mdg ) b. Jarlokaf (jaringan local akses fiber) merupakan jaringan transmisi yang menghubungkan sentral



local ke arah terminal pelanggan dengan menggunakan media transmisi serat optic c. DIN Access adalah layanan Telkom-Net yang menyediakan transportasi multimedia,yang



memberikan layanan akses dedicated dengan kecepatan bervariasi,andal dan aman.



Thanks! CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik



SISTEM TELEKOMUNIKASI



OUR TEAM ANISAH 1513619008



MAULANA ABDUL MALIK 1513619056



HILAL RAMADHAN 1513619062



BAB 1 Telepon, Fungsi dan Prinsip Dasar



01 Pendahuluan



04 Perangkat pengirim dan penerima



02



03



Fungsi pesawat telepon



05 Alat pengganda



06 Pemisahan



percakapan(multipleks) frekuensi sinyal



Ukuran maju mundurnya masyarakat



07 Karakteristik media penyalur



PENDAHULUAN ●







Dari sekian banyak alat komunikasi, mungkin telepon lah yg paling menonjol dan tierbanyak menguasai kehidupan masyarakat. Penyaluran informasi lewat telefon diperkirakan melebihi kecepatan model komunikasi apapun, disamping hemat, tepat, mudah dan murah, juga dapat memperkecil resiko pemakainya. Pada tahun-tahun belakangan ini kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi semakin berkembang pesat.



1.2 Fungsi pesawat telepon Telepon tidak hanya dapat mengirim dan menerima informasi dengan cepat, bahkan sedikit banyak dapat pula mengurangi kemacetan lalu lintas jalan raya, karena setiap orang tidak perlu lagi mengeluarkan kendaraan hanya untuk menghubungi seseorang dan mendapatkan informasi darinya kini cukup memanfaatkan jasa telepon. Komunikasi lewat telepon bisa berlangsung dalam jarak puluhan, ratusan, bahkan ribuan kilometer. Dengan demikian pesawat telepon dapat mempertautkan bagian dari jaringan hubungan antar pribadi manusia yang kian banyak urusan dan kurang mempunyai waktu itu. .



1.3 Ukuran maju mundurnya masyarakat



Selain ditentukan dari pendapatan perkapita, diukur juga dari tingkat pengadaan sarana telepon. Kemajuan bertelepon biasa disebut "kepadatan telepon" (telephone density) yaitu banyaknya sambungan telepon yang tersedia penduduk



Memang Angka kepadatan Perkembangan telepon seluler akhir ini cukup pesat di negara kita, namun penggunaan telepon seluler amat bersifat pribadi. Adapun langkah untuk mengatasi kekurangan sambungan telepon ini diwujudkan melalui penyebaran telepon -telepon umum (public telephone) yang diletakan di lokasi strategis dan mudah dicapai oleh masyarakat.



1.4 Perangkat pengirim dan penerima Konverter yang mengubah percakapan yang berubahubah menjadi sinyal-sinyal elektromagnetik disebut pengirim, sedangkan yang mengubah kembali sinyal elektronmagnetik menjadi sinyal percakapan disebut penerima.



Pengirim telepon seperti pada gambar terdiri dari dua buah komponen, yaitu : diafragma(membran) dan suatu kotak(kapsul) berisi butir-butir karbon(serbuk arang). Komponen penerima akan mengubah sinyal listrik yang diterimanya menjadi suara yang dapat di dengar.



Lanjutan



Gelombang suara membentur diafragma yang menyebabkan bergetar secara mundur maju. Gerakan ini diteruskan untuk menggerakan alektrode getar. Butir karbon yang terdapat diantara dua elektrode itu memadat atau merenggang secara bergiliran sesuai dengan getaran suara yang masuk yg mengubah tahananan butir -butir tersebut mengakibatkan arus didalam sirkuit menjadi naik dan turun. Mekanismenya seperti pada gambar 1.6



1.5 Alat pengganda percakapan(multipleks) Pada mulanya jaringan telepon berupa kawat tunggal, kemudian diketahui kawat tunggal sudah tidak memadai untuk komunikasi teleponkarena terdapat gangguan listrik. Persoalan ini dipecahkan dengan pengadaan saluran dua kawat yang disebut sirkuit metalik, berupa dua kawat paralel. Salah satu berfungsi sebagai jalan untuk mengembalikan arus listrik kebumi(tanah). Namun ternyata sikuit metalik seperti ini juga menimbulkan masalah seperti adanya interferensi(saling mengganggu) dan kemudian diatasi dengan menggunakan pasangan kawat berbentuk kabel, sebagai saluran telepon tetapi masalah gangguan pada perangkat telepon belum dapat teratasi. Ada sistem telepon modern, frekuensi arus percakapan adalah 300-3400 siklus perdetik. Maka ditemukan alat untuk memecahkan masalahnya yang dapat menampung lebih dari satu percakapan melalui sepasang kawat prosesnya disebut multiplexing(penggandaan)



1.6 Pemisahan frekuensi sinyal



Untuk menyalurkan dua atau lebih sinyal telepon secara serentak melalui rangkaian yang sama, adalah dengan memisahkan sinyal sinyal tersebut, agar tidak saling mengganggu. Pemisahan frekuensi sinyal dikenal dengan sistem FDM (Frequency Divison Multiplex) penggandaan melalui pemisahan frekuensi, seperti pada gambar 1.7



Sedangkan pemisahan waktu disebut sebagai sistem TDM ( Time Division Multiplex) seperti pada gambar 1.8



Kedua metode tersebut merupakan hasil percobaan dengan multipleks telegrapi sebelumnya.



1.7 karakteristik media penyalur



Sebelum sistem multiplek komersial yang sebenernya digunakan, perlu dilakukan pengukuran dan mempelajari karakteristik media penyalur yang akan dipakai. Pengujian ini memperlihatkan bahwa redaman kawat terbuka dan kabel merupakan fungsi dari frekuensi artinya redaman meningkat bila frekuensi yang digunakan bertambah besar.karakteristik peredaman frekuensi pasangan kawat terbuka berlainan untuk setiap ukuran kawat dan untuk setiap spasi pasangan kawat. Peredaman persatuan panjang lebih kecil untuk pasang kawat terbuka dibandingkan dengan pasangan kabel multipair. Tetapi pasangan kawat terbuka lebih peka terhadapt perubahan suhu kelembaban dan sebagainya.



BAB 2 GANGGUAN TEKNIS DALAM PERCAKAPAN TELEPON



Pendahuluan Gangguan cakap silang (cross talk)



Cakap silang pada kabel multipair



01 02



03 Mengurangi cakap 04 silang



05 06



Berbisik dalam percakapan telepon Berisik yang terbatas



07 Noise dan temperatur 08 Impulse Noise Rintangan Lain : 09 Distorsi (kecepatan)



Dalam teknologi transmisi dikenal beberapa macam gangguan yang terjadi dalam proses penyampaian suara percakapan ketika seseorang melakukan hubungan telepon dengan rekan bicara di tempat lain. Gangguan ini merupakan gangguan teknis atau elektronis, yaitu sejenis gangguan yang seringkali mengancam kualitas percakapan yang sedang berlangsung. Dalam proses penyaluran informasi melalui media transmisi tersebut terdapat parasit yang selalu mengurangi kualitas pelayanan. Parasit atau penggerogotan kelancaran komunikasi itu berupa: 1) cakap silang (crosstalk), 2) munculnya berisik (noise), dan #0 timbulnya kecacatan (distortion).



BOOM!



2.2 Gangguan cakap silang (cross talk) Cakap silang biasa terjadi bila komunikasi yang berlangsung menggunakan lebih dari satu kanal melalui lintasan yang sama. Penyebabnya ada bermacam – macam, dan penggendaliannya pun seringkali menemui kesukaran. Pengaruh cakap silang ini tidak terlalu mengganggu, sehingga percakapan masih bisa dipahami (intelegible), tetapi pada waktu yang lain gangguan ini begitu hebat, sehingga percakapan tidak dapat dipahami sama sekali (unintelegible). Oleh karena itu, gangguan ini dikategorikan dalam dua macam, intelleglible crosstalk dan unintelegible crosstalk.



Lanjuta n



Dalam komunikasi radio dan gelombang pembawa (carriers) pemakaian modulasi yang berlebihan atau tidak wajar dapat menyebabkan sinyal menyebrang ke kanal lain. Dalam sistem multiplex, pembagian frekuensi (FDM – Frequency Division Multiplex), kanal – kanal dipisah oleh filter, sehingga satu kanal hanya dapat menerima frekuensi tertentu. Bila level sinyal melampaui batas atau jika filter jika tidak bekerja cukup selektif beberapa sinyal dan jalur lain akan masuk. Berbagai cakap silang lebih banyak terjadi pada sirkuit yang terdiri dari kawat terbuka (open wire), atau kabel multipair, baik atas maupun bawah tanah.



Lanjutan



BOOM!



Dalam praktek, tidak mungkin mengatur masing – masing kawat berjarak sama dari sumber gangguan, tapi kita hanya dapat mengatur kawat supaya dipasang dalam posisi selang – seling lebih dekat dan lebih jauh dari sumber, posisi ini dibuat dengan mengubah susunan kawat secara teratur. Pergantian (transporsisi) posisi harus dibuat sedemikian rupa untuk meniadakan cakap silang setempat, bukan untuk keseluruhan sirkuit, agar pengaruh pergantian fase akibat tranposisi tidak sebagian – sebagian, tetapi meniadakan pengaruh secara menyeluruh.



2.3 Cakap silang pada kabel multipair Dalam beberapa jenis kabel, dua buah kabel dipilin membentuk segi empat, dan segi segi empat ini dalam tiap lapis dilingkar mengelilingi sumbu kabel dengan arah berlawanan. Suatu keadaan tidak imbang pada salah satu anggota pasangan akan membangkitkan cakap silang. Dalam kabel – kabel yang berisolasi kertas, cakap silang berkurang dalam pemilihan yang tidak teratur agar pasangan tidak akan berdekatan dengan satu dengan yang lain dalam bagian yang dipilin. Dengan demikian akan mengurangi gandeng (coupling).



Lanjutan



Kabel berisolasi (multipair) yang lebih terbaru mempunyai jumlah pasangan pilin yang banyak agar terdapat gandeng minimum antara pasangan yang serupa atau panjang pilin yang hampir serupa.



Lanjutan Dalam sistem carrer (gelombang pembawa), frekuensi gelombang pembawa lebih tinggi dari frekuensi suara yang disalurkan, dan gandeng induktif menjadi lebih besar dari gandeng kapasitatif.



Cakap silang sirkuit kiri agak mudah dikendalikan dibandingkan dengan cakap silang sirkuit kanan yang merupakan problema dalam sirkuit komunikasi. Suatu pengecualian ditemui pada sistem pulsa berkecepatan tinggi seperti pada modulasi kode pulsa (PCM). Pada sistem ini tidak dipakai carrier, lebar ban yang di perlukan pada kecepatan pulsa, jumlah kanal rata – rata kanal samping dan jumlah kode pulsa atau digit masing – masing sample. Gangguan – gangguan sinyal yang digandeng secara induktif dan tampak pada sirkuit kanan tanpa arah balik, dikenal dengan cakap silang lintang (transverse crosswalk). Komponen – komponen ini sebenarnya adalah trannsformer ganda yang terhubung antara pasangan yang berinterferensi.



Lanjutan Beberapa jenis cakap silang sirkuit kanan antara lain dikenal dengan nama cakap silang interaksi, karena yang dilibatkan dalam peristiwa ini lebih dari satu gandengan. Seperti terlihat pada gambar berikut ini:



Lanjutan



Bila sirkuit yang tidak serupa, cakap silang lingkar dapat dicegah dengan memasang filter penekan cakap silang (crosstalk supperssion) yang cocok. Dengan jalan ini frekuensi yang diingini bisa lewat, tetapi frekuensi cakap silang akan diblokade.



2.4 Mengurangi cakap silang Cakap silang selalu menjadi problema dalam media transmisi. Karena sasaran yang dicapai adalah meningkatkan pemberian pelayanan jasa telekomunikasi kepada masyarakat pemakai. Oleh karena itu, perangkat haruslah dipermodern dan mengurangi masalah – masalah. Compandor terdiri atas penekan (compresor) percakapan pada terminal kirim dan expandor (pengembang) pada ujung terima. Daerah amplitudo sinyal kirim ditekan, agar suara percakapan yang lembut diperkeras, sedangkan suara yang keras diperlembut dengan mengurangi daerah amplitudo tersebut, sehingga beban kerja penguat, modulator dan repeater menjadi lebih ringan (berkurang).



Mengurangi pengaruh cakap silang adalah degan memasang compandor (compressor dan expandor), suatu alat yang sebenarnya bukan untuk meniadakan cakap silang, tetapi hanya dapat mengurangi pengaruhnya.



2.5 Berisik dalam percakapan telepon Gangguan ini terjadi dalam proses penyaluran percakapan baik melalui kabel maupun media radio. Noise merupakan masalah utama dalam komunikasi elektronika. Dalam sistem transmisi, baik kabel maupun radio perencanaan utama untuk memelihara perbandingan sinyal dengan noise (signal to noise radio) melebihi dari yang berkenaan dengan amplitudo sinyal itu sendiri . Dalam proses komunikasi interferensi seperti ini disebut pula sebagai noise (berbisik). Suatu sinyal, biasanya memiliki sifat atau pola tertentu. Selama ada penyampaian, ada saja yang akan merusak kesempurnaan sinyal yang diinginkan itu . Dengan demikian, noise itu senantiasa mengintai pada hampir setiap bagian dalam jalur transmisi.



2.6 Berisik yang terbatas Kondisi atmosfer kita senantiasa memberi peluang besar untuk timbulnya suara bisik. Misalnya, noise dapat timbul pada aliran listrik dalam penghantar (konduktor) akibat benturan elektron – elektron dengan beberapa molekul bahan konduktor tersebut. Bila suhu konduktor naik, maka noise akan meningkat. Dalam keadaan tersebut, banyaknya noise yang timbul akan berbanding langsung dengan temperatur konduktor. Jenis noise demikian akan bertambah saat meningginya suhu. Timbulnya noise juga tidak selalu konstan, tetapi terbatas.



Lanjutan



Macam – macam sumber noise External noise berasal dari sumber luar jaringan telekomunikasi sendiri. Sedangkan interal noise berasal dari peristiwa elektrik dalam perangkat komunikasi itu sendiri.



External noise dapat dimasukan noise yang timbul karena perubahan atmosfer melalui lapisan ionosfer. Kemudian ada cosmise noise, yaitu gangguan yang berasal dari luar bumi kita. Sumber cosmic noise tidak terbagi rata di angkasa, tetapi terpusat saja di bagian tempat tertentu pada frekuensi yang lebih rendah, pengaruh noise ini tidak begitu terasa diperkirakan akibat peredaman dalam lapisan ionosfer.



Lanjutan



Sedangkan pada sky wave, komunikasi masih belum bisa ditentukan. Karena berlangsung di ketinggian sekitar 75 km, sebab biasanya hanya mengganggu frekuensi 2 sampai 100 MHz. Noise yang ditimbulkan oleh perangkat komunikasi sendiri, disebut internal noise. Seperti panas dan letupan sebagai akibat dari adanya emisi elektron dalam tabung radio. Sumber noise lainnya disebut black body radiation yang banyak terjadi pada transmisi radio, melalui spektrum yang luas.



2.7 Noise dan temperatur



Bermacam – macam pemanasan noise, umumnya didasar pada kelakuan panas atau radiasi. Penyerapan noise dalam surat komponen bisa pula disebut noise figure (NF), yang umumnya dipakai untuk menemukan kadar noise pada suatu penerima. Dalam bentuk rumus matematik biasa ditulis dengan :



2.8 Impulse Noise Jenis noise ini akan menjadi bertambah besar dengan kian meningkatnya arus informasi. Impulse noise muncul secara spontan dan kemudian lenyap dengan sendiri.



Impulse ini terdiri dari serpihan – serpiahan impulse yang berasl dari beberapa sebab. Contoh penyebab impulse noise :



2.9 Rintangan Lain : Distorsi (kecepatan) Distorsi adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu perubahan yang terjadi terhadap bentuk gelombang sinyal. Dalam hal ini dikenal pula tiga bentuk dasar distorsi, yaitu: 1. Distorsi amplitudo yang disebabkan oleh ketidaklinieran rangkaian, karena itu sering disebut distorsi non linier. Bentuk distorsi ini ditandai oleh pemunculan harmoni (timbulnya frekuensi lain yang besanya kelipatan dari frekuensi semula). Yang memperbanyak frekuensi pembicaraan yang dikirim. 2. Distorsi frekuensi cacat akibat perubahan frekuensi ini tidak menimbulkan harmonis, tetapi bertindak sebagai peredam yang selektif terhadap beberapa macam frekuensi. 3. Distorsi tunda (delay distorsion), yaitu terjadinya perbedaan pada kecepatan rambat antara bermacam – macam frekuensi dalam gelombang majemuk (complex wave).



BAB 3 FILTER DAN HYBRID DALAM TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI



Pendahuluan Peranan Filter dalam Telekomunikasi



Komponen listrik dan Resonan



01 02



03 Filter kristal 04 berfrekuensi tinggi



05 06



Sirkuit Terpadu (IC) Fungsi hybrid dalam teknologi komunikasi



07 08



Tugas Hybrid



Jenis Hybrid



Pendahuluan Dalam teknologi komunikas digunakan beberapa komponen penting yang telah berjasa melakukan tugasnya membantu mulusnya penerimaan sinyal – sinyal telekomunikasi yang benar – benar dikehendaki, dan meniadakan sinyal – sinyal yang tidak diperlukan. Beberapa komponen penting tersebut diantaranya adalah komponen penting tersebut diantaranya adalah komponen filter dan hybrid



3.2.Peranan Filter dalam Telekomunikasi Komponen elektris filter dalam teknologi komunikasi berperan untuk menyaring frekuensi yang harus dilewatkan dan memblokir frekuensi yang tidak dikehendaki, dalam bidang komunikasi, filter memainkan peran yang amat penting. Dalam teknologi komunikasi dikenal dua macam filter dilihat dari bahan pembuatanya. Filter yang terbuat dari rangkaian L (kumparan) dan C (kapasitor), serta filter dan bahan bakunya terdiri dari sejenis kristal. Prinsip yang memungkinkan suatu filter mampu menyeleksi frekuensi melewatkan frekuensi yang satu dan memblokir frekuensi yang lain, disebut resonansi. Getaran – getaran yang terjadi dalam seruling atau seutas dawai yang dipetik pada alat musik, disebabkan oleh fenomena peristiwa resonansi. Suatu dinyal yang frekuensinya sesuai dengan frekuensi filter yang beresonansi akan dilewatkan melalui filter bersangkutan. Sedangkan frekuensi lain akan direndam.



Lanjutan



Dalam teori filter untuk melukiskan ketajaman resonantor dipakai lambang Q yang merupakan kebalikan dar R (tahanan). Dengan demikian bila harga Q besar, tahannya rendah, efesiensi yang diperoleh juga tinggi. Kemampuan beresonansi besar, sehingga diperoleh ketajaman yang curam. Sebaliknya, hanya Q yang kecil menunjukan kurangnya ketajaman. Gambar di samping ini memperlihatkan apa yang terjadi dengan daerah frekuensi yang dilewatkan (passband) dari suatu filter yang berdekatan antara ressonator ber-Q tinggi dan ber-Q rendah. Hanay Q yang diperlukan akan ditentukan oleh lebar band filter dan juga oleh harga frekuensi tengahnya.



Lanjutan



Tidak semua rangkaian resonan dapat dijadikan filter. Namun, semua filter adalah kombinasi dari rangkaian resonan cara pembuatan filter memerlukan penggunaan sejumlah unsur resonan yang digandakan bersama – sama, agar rendamannya yang terjadi adalah nol pada semua frekuensi dalam passband yang diinginkan, Perbedaan maksimum akan terjadi pada frekuensi – frekuensi lainya. Filter LC terdiri atas sederetan rangkaian resonator LC. Filter LC yang mula pertama diciptakan orang menghasilkan Q yang rendah, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan inti magnet dari serbuk logam untuk medapat tahanan yang rendah, sehingga ketajaman filter LC yang diinginkan dapat diperoleh. Untuk itulah biasanya orang menggunakan serangkaian induktor (IO) dan kapasitor (C) yang digandengkan, sehingga diperoleh tingkat ketajaman yang lebih baik sesuai keinginan



3.3.Komponen listrik dan Resonan Rangkaian – rangkaian LC yang dikenal bukanlah hanya terbatas pada filter – filter yang memisahkan kanal – kanal. Penggunaan komponen – komponen listrik diperlukan untuk membentuk suatu rangkaian resonan. Bahan – bahan yang bersifat kristal dapat ditempatkan dalam resonansi mekanik yang disebabkan oleh suatu medan listrik. Bahan kristalisme seperti demikian disebut piezoelectric, sehingga dengan demikian getaran – getaran mekanik dapat ditimbulkan dalam kristal yang bersangkutan. Suatu resonator sederhana terbuat dari bahan piozoelectric berbentuk lempengan kristal, biasanya terbuat dari kuartz dengan elektrode logam dipasang pada kedua belah sisinya. Sisi – sisi daerah frekuensi yang diteruskan oleh filter kristal dicuramkan, sehingga membentuk sudut persegi empat ketajaman ini membentuk faktor kristal resonator (Q) lebih tinggi dan memiliki sifat – sifat filter. Faktor Q merupakan perbandingan antara reaktansi (X) dengan reaktansi (R) yang dapat diperbesar dengan memperkecil resistansi sebagaimana terdapat pada resonator LC atau dapat juga diperoleh dengan meninggalkan daya guna reaktansi umpamanya. Satu resonator kristal dengan frekuensi resonan yang seperti pada resonator LC pada hakikatnya mempunyai tahanan yang sama.



Lanjutan



. Cara kerja antara induktansi (I) dan kapasitansi (C) dari resonator kristal sebenarnya mempunyai perbedaan. Dimana resonator kristal yang reaktansinya lebih besar akan memiliki faktor Q yang lebih tinggi. Tabel dibawah ini memperlihatkan harga – harga resonator LC dan resonator kristal menggunakan frekuensi yang sama.



Lanjutan



Filter kristal tampak jauh lebih super dibandingkan dengan filter LC. Meskipun demikian, yang disebut pertama mulanya tidak dipakai dalam transmisi, sebab itu mutu kerjanya tidak dijadikan ukuran dalam pemilihan filter. Oleh karena itu filter LC kian diperbaiki untuk memperoleh mutu yang diinginkan. Tetapi biayanya amat mahal. Dimensinya yang memakan tempat mendorong orang menggunakan filter kristal. Filter kristal mempunyai dimensi yang lebih kecil. Memperkecil biaya dan dimensi merupakan upaya utama dalam zaman yang semakin menyempit ini. Karena itu biaya besar dan dimensi yang menghasilkan tempat untuk filter yang berfrekuensi rendah tidak cocok lagi dipakai dalam perangkat telekomunikasi yang minim. Dengan demikian, diperoleh cara untuk mengurangi ukuran filter kristal, yaitu merencanakan filter transmisi dengan filter berfrekuensi tinggi.



3.4.Filter kristal berfrekuensi tinggi Bentuk yang dianggap terbaik untuk filter kristal yag berfrekuensi tinggi adalah yang terbentuk AT karena bentuk ini dapat mewujudkan stabilitas frekuensi yang baik seperti terlihat dalam gambar di samping ini. Potongan kristal turut menentukan besarnya sudut dimana lempengan atau selaput tipis terbentuk dari bahan baku kristaline. Gambar disamping memperlihatkan gambar vibrasilain berupa nada – nada tambahan terhadap frekuensi resonansi yang ikut muncul. Pada kondisi ini bentuk resonansi yang tidak diinginkan itu sebaliknya dihilangkan atau intensitasnya diperkecil.



Menurut W.S Mortley, dengan teori trapping menyatakan bahwa usaha adalah dengan menipiskan lempeng kristal ke ujungnya. Cara penipisan kristal adalah dengan membentuk celah udara lempeng dan elektrode kristal yang bersangkutan



Pembentukan udara ini bukanlah yang terbaik untuk melenyapkan mode vibrasi yang tidak diinginkan. Dari penyelidikan itu diketahui bahwa dalil dalil yang dipakai dalam pembuatan gelombang elektromagnetik dapat pula digunakan dengan baik pada rambatan gelombang yang terjadi dalam kuartz. Filter yang berfrekuensi tinggi umumnya mempunyai kristal kecil dan rapuh sehingga tidak dapat digunakan untuk mengutak – atik kuartz. Bentuk vibrasi dan resonansi yang tidak diinginkan itu berpindah ke dalam daerah yang lebih tipis dan tidak rata dan secara berlangsung lenyap. Dengan demikian, teori mortley telah membuktikan suatu pemikiran baru untuk pemakaian filter kristal berfrekuensi tinggi.



3.5 Sirkuit Terpadu (IC) Upaya mengecilkan dimensi filter ini ternyata merupakan usaha pendahuluan ke arah terwujudnya sirkuit terpadu berupa kumpulan transistor dan sirkuit lainya. Perbandingan ukuran filter kristal berfrekuensi tinggi adalah 20 : 1 dengan filter jenis LC untuk fungsi dan cara kerja yang sama. Dengan filter kristal berfrekuensi tinggi, berdimensi mini serta stabilitas yang tinggi itu dapat memberikan keuntungan di bidang teknologi telekomunikasi.



3.6 Fungsi hybrid dalam teknologi komunikasi



Dalam telekomunikasi, peranan hybrid semakin meningkat, dan diperkirakan sudah dapat menggantikan para operator jarak jauh dan panjang. Berkaitan dengan hybrid dalam teknik telekomunikasi tidak lupa juga komponen elektronika seperti filter, switch, relay, dan sebagainya. Dalam sistem perteleponan misalnya, alat yang dinamakan hybrid ini memegang peran penting sehingga semakin banyak digunakan orang. Komponen ini merupakan pelengkap vital yang ditempatkan antar rangkaian ( sirkuit) dua kawat dengan empat kawat suatu repeater sepanjang saluran. Disamping itu cara komponen ini berfungsi untuk mecegah desingan pada saluran dengan cara memblokir atau mengisolasi output masing – masing pengeras dengan pengeras lain.



Namun, tiap hybrid juga memiliki kelemahan dalam penggunaan. Karena tugas utamanya adalah melakukan transmisi dari satu sirkuit 4 kawat ke 2 kawat, komponen ini juga tidak dapat melakukan hubungan sambungan jarak jauh yang melewti bemacam – macam sambungan. Kebanyakan jalur panjang menggunakan lebih dari empat kawat . dalam hal ini saluram tersebut tidaklah memerlukan hybrid pengerasan antar. Hanya dipakai untuk simpangan dua kawat yang misalnya didrop untuk suatu tempat.



Suatu upaya untuk memperoleh penyesuaian impedansi antara sirkuit tertentu terpisah dari sirkuit lainya, dipakai hybrid dinamakan hybrid junction. Bentuk hybrid juga berupa transformar yang mempunyai tiga kumparan, atau berupa tahanan, ataupun seperti waveguide.



3.7 Tugas Hybrid Tugasnya dalah melewatkan sinyal ke tangan tangan yang bersisian, dan memblokir aliran sinyal ke tangan tanag bersisiran, dan memblokir aliran sinyal ke arah tangan yang berhadapan.



Idealya, akan mengalami kerugian yang amat tak terhingga antara arah yang berlawanan, sehingga terjadi isolasi antar dua cabang rangkaian empat kawat tadi, pada saat yang sama, antar tangan yang bersisian tidak akan ada kebocoran energi.



Isolasi antar cabang kirim dan terima pada saluran empat kawat disebut sebagai kerugian antarhybrid. Kerugian yang tinggi juga langsung dihubungkan dengan penyeimbang yang diperoleh antara tangan – tangan yang berlawanan, atau disebut juga kerugian antarhybrid.



Akan tetapi, apabila penguatan tadi besarnya sama dengan kerugian, gema (echo) itu akan berputar – putar sekitar sirkuit beberapa kali sebelum lenyap. Hal seperti ini akan menyebabkan munculnya kasus mendenging, yang memberi tanda bahwa percakapam mereka sedang mengalami berbisik berupa suara yang terputus – putus.



Jika penguatan dalam sirkuit melampaui besarnya kerugian, gema tidak akan hilang, mungkin akan membesar dan bertahan tidak mau hilang. Untuk menghilangkanya dilakukan dengan membuat suatu pengeras dengan umpan balik yang positif.



Gambar dibawah ini memperlihatkan percobaan untuk mengukur suatu pembangkit geras (osilator).



Suatu impedansi yang tidak seimbang antarhybrid A dan saluran yang dibebani menyebabkan sebagian daya akan dipantulkan.



3.8 Jenis Hybrid Diantaranya adalah transformerhybrid dan resistance hybrid.



Selain itu, suatu hybrid dapat pula dibuat dengan resistansi dalam bentuk jembatan Wheatstone. Gambar di samping ini memperlihatkan suatu hybrid terdiri dari tahanan. Penggunaan hybrid trafo atau jenis tahanan bergantung pada beberapa hal yang harus dipenuhi.



Hybrid resistansi bekerja hampir tidak bergantung pada frekuensi, sedikit sampai pada daerah frekuensi mikrowave. Pada sistem mikrowave penggunaan waveguide dapat dianggap sebagai hybrid Tee. Namun sebaliknya, jika untuk hubungan repeater percakapan gunakan jenis hybrid trafo.



Untuk mendukung keberhasilan jarak jauh (SLJJ) diperlukan usaha untuk menjaga kualitas, sehingga dapat diandalkan. Dengan makin meningkatnya saluran telekomunikasi, berarti semakin banyak pula dipakai hybrid guna menghubungkan rangkaian empat kawat ke peralatan switching.



TERIMA KASIH



Kelompok 5 Sistem Telekomunikasi



Anggota Kelompok 5 Nurul Faqih Abdurrohman



Muhammad Almas Prasadawinata



Viodi Navaraladika Devora



1513619071



1513619043



1513619041



BAB 4 Prinsip dasar analog dan digital



01 Pendahuluan



04 Modulasi Kode Pulsa



02 Telekomunikasi sebagai system



05



03 Teknik Penggandaan



06 Paduan Informasi



Pengelompokan Switching



Pendahuluan Sistem Teknologi



ANALOG



DIGITAL



Dalam dunia telekomunikasi kita seringkali mendengar istilah Analog dan Digital untuk menyatakan kemampuan system teknologi yang digunakan. Telekomunikasi adalah penyaluran informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui perangkat telekomunikasi. Informasi tsb dapat berbentuk suara (telepon), tulisan dan gambar (telegrap), dapat pula berupa data (computer) dsb.



Telekomunikasi sebagai system Telekomunikasi pada prinsipnya adalah peristiwa penyampaian informasi melalui kawat, radio atau perangkat elektromagnetik lainnya. Informasi yang disalurkan tsb dapat berupa data, gambar, televisi, dan yg paling popular adalah penyaluran suara melalui perangkat telepon.



Pada system telepon analog, suara yg bersifat analog tediri atas getaran-getaran yg disalurkan melalui perangkat telekomunikasi seperti kabel, radio, satelit (Media transmisi), sentral telepon dan sebagainya, dalam bentuk getaran gelombang listrik yang juga bersifat analog. Kemudian diubah menjadi sejumlah pulsa listrik lalu disalurkan melalui perangkat telekomunikasi yang dituju yang akan didengar atau dilihat oleh penerima.



Teknik Penggandaan



FDM FDM (Frequency Division Multipleks) atau pengganda tramisi dengan cara pembagian frekuensi



TDM TDM (Time Division Multiplex ) atau penggandaan kanal dengan cara pembagian waktu.



Agar sarana transmisi dapat dimanfaatkan secara optimal dan efisien maka digunakan Teknik Multiplexing (penggandaan saluran/aluran). Teknik penggandaan teridiri dari 2 Kategori.



Teknik Penggandaan FDM (Frequency Division Multipleks)



TDM (Time Division Multiplex)



MODULASI KODE PULSA



Dalam Teknik Transmisi radio ada 3 macam modulasi yaitu:



AM (Amplitudo Modulation)



FM (Frequency Modulation)



PM (Phase Modulation) digunakan untuk mengirim percakapan melalui gelombang radio, dengan semakin berkembangnya Teknik pulsa.



Pengelompokan Switching Perkembangan switching telepon digital dimulai dari adanya pemakaian computer untuk mengendalikan fungsi penyambungan. Dalam bidang Teknik switching ada 2 pengelompokan switching yaitu: 1) Space Division Switching, yaitu system penyambungan atas dasar pembagian ruang pertukaran inforamsi terjadi antar jalur.



2) Time Division Switching yaitu system penyambungan atas dasar pembagian waktu, pertukaran informasi terjadi pada time slot (sela waktu) yg sama.



Panduan Informasi Dengan ditemukannya system telekomunikasi digital, memungkinkan dapat dipadukannya informasi berupa gambar, suara dan data. ISDN (integrated service digital network) adalah system telekomunikasi dalam satu jaringan. Atau bisa disebut juga PASOPATI (paduan solusi pelayanan terpadu informasi)



BAB 5 Telkomflexi, Telepon tetap Nirkabel



04 Antara GSM dan CDMA



01 Pendahuluan



Memperbanyak Alternatif



05 Flexi = Ponsel CDMA



03 Teknologi CDMA



06 Aneka Ponsel CDMA



02



07 Flexi Tawarkan pilihan



Pendahuluan Pada tahun 2004, jumlah pelanggan ponsel di Indonesia hanmpir mendekati dua kali jumlah pelanggan telepon tetap (fixed telephone) yang dikelola oleh PT Telkom. Hal ini disebabkan begitu mudahnya setiap orang untuk memiliki ponsel, tanpa harus mendaftar, tanpa harus menunggu pasang baru. Penyebab membengkaknya pemakai ponsel di Indonesia karena kepraktisan dan kemudahan-kemudahan dalam membangun jaringan ponsel oleh operator yang bersangkutan.



Pendahuluan BUMN Penyelanggara jasa/jaringan telekomunikasi



Badan Hk Swasta



Koperasi UU No.36/1999



Memperbanyak Alternatif Dengan diperkenalkannya TelkomFlexi ini, besar kemungkinan pelanggan seluler akan berpindah ke produk ini karena jumlah pelanggan seluler yang melakukan perjalanan ke kota lain atau berpindah kode area hanya sekitar 20% saja. Tentu bagi mereka yang jarang berpindah tempat (sisa 80%), untuk menggunakan TelkomFlexi amat menguntungkan. Terminal (pesawat telepon) TelkomFlexi terdiri dari empat macam, yaitu pesawat telepon tetap yang biasa digunakan di rumah-rumah atau di kantor-kantor, ponsel CDMA, karu PCMCI untuk mengakses data melalui laptop, dan PDA dengan teknologi CDMA.



Teknologi CDMA Munculnya perusahaan yang menggunakan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) dalam produk TelkomFlexi, ada pihak yang mebanding-bandingkannya dengan teknologi GSM yang sudah menguasai pasar di tanah air. Teknologi GSM dipersaingkan dengan penggunaan teknologi CDMA. Teknologi GSM digunakan oleh operator seluler, sedangkan teknologi CDMA selain dimanfaatkan untuk fixed wireless atau telepon tetap, juga dapat digunakan buat saluran komunikasi bergerak atau seluler. Teknologi CDMA dapat diaplikasikan dalam dua bentuk yaitu aplikasi untuk fixed dan aplikasi untuk Mobile. Aplikasi fixed telephone merupakan salah satu aplikasi system CDMA yang mulai dikembangkan atau digunakan di Indonesia. Sistem ini adalah untuk telepon tetap (non mobile), yang mempunya wilayah liputan dengan radius cukup luas. TelkomFLexi merupakan contoh dari aplikasi fixed wireless atau sambungan telepon tetap tanpa kabel. Sedangkan aplikasi mobile merupakan aplikasi dari system CDMA yang digunakan untuk memberikan pelayanan bagi pelanggan bergerak (mobile) sebagai contoh aplikasi ini adalah D-AMPS (Digital-AMPS).



Cilukba.. Pake yg mana enaknya



Antara GSM dan CDMA Sebagai penguasa pasar, GSM tentu saja tidak tinggal diam mereka menawarkan teknologi 3G juga yang diistilahkan dengan UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service). Teknologi ini disebut dapat menghantarkan layanan data sampai 2 mbps. Teknologi UMPTS ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Di Prancis misalnya, sejak akhir 2003, mulai dicoba penerapan UMTS bagi system navigasi pada kendaraan. Dengan penampilan beberapa peralatan UMTS pengemudi dapat melihat peta di layer kecil disamping, kemudian mengakses internet, komprensi video jarak jauh, dan sebagainya.



Antara GSM dan CDMA



Penggunaan teknologi berbasis GSM di tanah air selama ini dilakukan oleh Telkomsel. Satelindo, Excelcomindo, dan IM3 (indosat) sedangkan teknologi berbasiskan CDMA yg diterapkan pada telepon nirkabel (fixed wireless) oleh Telkom. Selain Telkom, Indosat juga akan memasuki teknologi CDMA ini untuk fixed wirelessnya. Sedangkan Ratelindo menggunakan teknologi CDMA untuk telepon seluler.



Flexi = Ponsel CDMA Banyak operator ponsel CDMA dunia menggunakan frekuensi 800MHz. termasuk Korea dan Cina, sedangkan di Indonesia frekuensi yang digunakan adalah 1800 MHz. Disamping itu, seperti diakui oleh Kepala Divisi Regional VII (Divre) Telkom, Syarifuddin Sagum bahwa program pembangunan yang pelaksanaannya terlambat dari rencana semula juga menjadi hambatan dalam pemasaran, padahal potensi pasar cukup tinggi. Namun cerita ketidaksediaan ponsel berbasiskan CDMA itu disanggah oleh Alino Sugianto (GM Sony Ericsson Indonesia) yang mengatakan bahwa sebenarnya para vendor ponsel sudah sejak lama memproduksi ponsel CDMA. Ponsel Sony Ericsson misalnya ada juga yang berteknologi CDMA hanya saja ponsel tersebut sementara waktu hanya beredar di Amerika Serikat yang mana lebih condong pada CDMA. Tapi tidak menutup kemungkinan kalau di masa datang ponsel CDMA tersebut juga masuk Indonesia. Dengan demikian para pedagang ponsel sudah siap memasukkan ponsel berbasis CDMA tersebut asal peminatnya ada dan semakin banyak. Bila selama ini peminatnya kurang sekali, animo pedagang untuk memasoknya ke pasar-pasar Indonesia juga kurang.



Aneka Ponsel CDMA Sebagian ponsel CDMA yang ada di Indonesia berasal dari Korea Selatan karena memang sejak lama negara itu sudah memproduksi ponsel berbasis teknologi CDMA dengan berbagai merek seperti Samsung, Sanex dan lainnya. Dari segi merek memang Samsung lebih terkenal, namun ponsel CDMA Samsung belum dipasarkan di Indonesia. Berbeda dengan Sanex yang semula terkenal dengan Produksi Industri elektronik rumah tangga dan sepeda motor. Kini Sanex ikut dalam industri ponsel CDMA dan sudah meluncurkan seri SC 9916 dan SC 3889 produk ini mengandalkan desain yang manis dan daya tahan lama.



DESCRIPTION



Mercury is the closest planet to the Sun and the smallest one in the Solar System



● ● ●



GOALS



Here you can list your goals Here you can list your goals Here you can list your goals



Flexi Tawarkan Pilihan



Menurut Direktur Bisnis Jasa Telkom, Ir. Garuda sugardo, Dalam tulisannya di Harian Kompas 21 Mei 2003, bahwa kehadiran Telkom Flexi hanya dengan tujuan memperbanyak pilihan bagi para pengguna ponsel agar mereka mempunyai kesempatan luas untuk menentukan keinginannya dalam berkomunikasi ponsel dan bukan untuk melibas teknologi dan operator GSM yang sudah ada di tanah air. Ia mengatakan bahwa pengguna ponsel di Indonesia saat ini sudah mencapai sekitar 11 juta orang dan 90% di antaranya adalah pengguna tidak terdaftar sebagai pelanggan alias pengguna ponsel prabayar. Jumlah ini amat dominan. Oleh sebab itu mereka perlu mendapat perhatian dalam menggunakan jasa telepon dengan biaya yang terjangkau. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi menurutnya adalah jasa berbasis teknologi. Siapa yang mampu memanfaatkan keunggulan teknologi secara optimal dan pas dengan periode Puncak teknologi tersebut dia boleh merebut pasar sekaligus berjaya Dalam persaingan memperebutkan pelanggan. Pendapatnya ini menepis pendapat dari banyak pihak bahwa produk TelkomFlexi merupakan ancaman bagi operator GSM yang berkembang pada awal-awal diluncurkan TelkomFlexi suatu jenis jasa telepon tetap tanpa kabel.



BAB 6 Sambungan Telepon Mobil (Kendaraan bermotor)



01 Pendahuluan



04



Frekuensi berulang (Re-use)



02 Awalnya sambungan telepon mobil



05



Sistem telepon mobil seluler



03 Stasiun Induk dan Stasiun mobil



07



Keunggulan telepon mobil seluler



04 Jarak jangkau pelayanan



08



Eisiensi Tinggi



Pendahuluan Bagi orang-orang yang sering berpergian dan ingin selalu mengirim dan menerima informasi sudah tersedia berbagai sarana komunikasi yang dapat digunakan setiap waktu. Salah satu bagian dari sistem telepon bergerak adalah sambungan telepon kendaraan bermotor.



Telepon Bergerak Kendaraan Bermotor



Ponsel



TelkomFlexi



Awalnya sambungan telepon mobil Telepon mobil yang disebut juga sambungan telepon kendaraan bermotor (STKB) merupakan salah satu sarana telekomunikasi bergerak yang berfungsi menghubungkan telepon mobil dengan telepon mobil lainnya, atau antara telepon mobil dengan telepon rumah (fix telephone) biasa secara otomatis.



Setiap pelanggan telepon mobil dihubungkan dengan stasiun induk melalui media transmisi radio frekuensi kerja sebagai penyalur percakapan itu terletak dalam jalur frekuensi UHF (Ultra High Frequency), dengan ban frekuensi sekitar 350 MHz. Demikian pula daerah yang dapat dilayani oleh stasiun induk (BS) adalah daerah dalam lingkup lingkaran dengan radius lebih kurang 30 km dengan stasiun induk sebagai titik pusatnya. Karena sistem hubungan yang dipakai Jalan telepon nomor ini adalah sistem dupleks penuh (full-duplex) untuk kirim Terima, pembicaraan dapat dilakukan bersamaan tanpa menunggu jawaban bicara selesai dahulu tidak seperti yang berlaku pada percakapan melalui sistem walkie talkie yang harus bergantian dengan jalan memindahkan saklar on off dari pemancar dan penerima.



Stasiun Induk dan Stasiun mobil Stasiun induk mempunyai beberapa unit perangkat dengan dengan keseluruhannya beroperasi dalam satu kesatuan. Unit yang terdapat dalam Stasiun induk tersebut terlihat pada bagan berikut :



Pusat pengontrol merupakan pusat kegiatan kerja atau otak untuk proses penyambungan, pengontrolan penyimpanan data maupun kegiatan pemeliharaan sistem catu daya untuk Stasiun induk adalah no break system (tidak boleh putus), dengan sumber Catuan utama dari PLN. Tegangan satuan adalah sekitar 13,5 volt



Sumber satuan DC diambil dari baterai mobil sendiri .Meskipun tegangan baterai hanya 12 volt tetapi karena satuan yang diperlukan ini mempunyai kisaran operasi satuan terbesar itu tidaklah menjadi masalah. Pemancar ini bekerja dengan daya 10 watt dan dilengkapi dengan antena duplexer untuk memisahkan arah kirim dan terima sehingga cukup dipakai untuk satu antena untuk pemancar dan penerima cara kerja dalam mobil dapat dijelaskan dalam tiga kondisi yaitu:



Kondisi diam



Telepon Mobil



Kondisi Memanggil



Kondisi Dipanggil



Jarak jangkau pelayanan Pada jarak jangkau yang amat terbatas yaitu sekitar 30 km. Jarak jangkau Stasiun induk yang amat terbatas itu menyebabkan pelanggan 8 telepon mobil di luar daerah itu sulit mengadakan komunikasi. Biasanya satu kota yang dilayani oleh satu Stasiun induk sehingga untuk mencapai daerah pelayanan yang luas Stasiun induk harus menggunakan pemancar dengan daya output yang besar berkisar antara 50 sampai dengan 250 Watt. Untuk lebih memperkuat sinyal audio frekuensinya diperlukan juga antena yang pengarahannya tinggi. Namun karena ada ruginya rambat (propagation loss) bagi sinyal yang melewati atmosfer yang sebanding dengan jarak antara stasiun induk dengan pelanggan mobil pada jarak 35 km penerimaan informasi oleh pelanggan mobil sudah melemah (tidak jelas) DDengan kata lain perbandingan sinyal dan noisenya (S/N) rendah.



Telepon Mobil



Konvensional Seluler



Frekuensi berulang (Re-use) Dengan terbaginya daerah pelayanan pada sistem telepon mobil selular atas beberapa sel, frekuensi yang sama dapat digunakan secara berulang untuk sel berbeda yang tidak berdekatan. Penggunaan frekuensi secara berulang disebut frequency reuse. Untuk mengatasi kebutuhan permintaan terhadap telepon mobil yang selalu meningkat, dalam kondisi kapasitas kanal yang sudah tidak mungkin ditambah, dapat diadakan semacam modifikasi dengan jalan memecah luas daerah pelayanan dari sel yang sudah penuh tadi. Bila semula hanya 1 sel kini dipecah menjadi beberapa sel yang lebih kecil. Dengan cara demikian sel baru tersebut akan saling menunjang kebutuhan permintaan percakapan untuk pelanggan telepon mobil baru. Proses pemecahan sel demikian sering disebut dengan istilah cell splitting. Teknik frekuensi re-use dan cell splitting ini memungkinkan sistem telepon mobil selular melayani sejumlah pelanggan yang besar dalam suatu daerah liputan yang luas dengan alokasi frekuensi yang sempit.



Sistem telepon mobil seluler Sistem telepon mobil Seluler terdiri atas Jaringan telepon umum yang meliputi STO dengan jaringan telepon pelanggan (fixed subscriber) Sentral telepon mobil (mobile telephone exchange) atau MTS yang berfungsi sebagai pusat penyambungan dan kontrol telepon mobil Jalur radio (radio Network) yang terdiri dari stasiun induk (RBS-radio base station) dan pelanggan telepon mobil (mobile station-MS).



Keunggulan telepon mobil seluler Keunggulan sistem telepon mobil seluler dibandingkan dengan telepon mobil konvensional adalah terjadinya hubungan komunikasi yang terus-menerus tanpa terputus walaupun MS bergerak berpindah tempat (roaming-mengembara) dari liputan RBS yang satu ke yang lain selama masih dalam jangkauan system. Untuk daerah pelayanan (service area) dan trafik area tiap pelanggan telepon mobil (MS) dicatat pada saat sentral teleponnya (MTX) yang disebut dengan home MTX (MTXH). Bila pelanggan telepon mobil pindah ke trafik area lain (dapat meliputi beberapa sel) atau ke service area lain (daerah liput suatu MTX) MTXH memperbarui catatan tentang posisi baru MS tsb secara otomatis.



Efisiensi Tinggi Dengan memakai telepon mobil seluler akan diperoleh efisiensi yang tinggi, karena menggunakan perangkat yang sama dalam jumlah besar berdasarkan metode frekuensi re-use, sehingga setiap sel yang mempunyai nomor yang sama dapat memiliki peralatan yang pasti sama. Karena itu, Indonesia sejak 1986, telah mengembangkan sistem telepon mobil seluler ini dengan perangkat NMT-450 buatan Ericsson Swedia dengan frekuensi kerja 450 MHz atau tepatnya antara RBS-MS (base receiver) 479-483,4 MHz, dan antara RBS – MS (base transceiver) 489 – 493,5 MHz, dengan separasi kanal 20 kHZ.



Karena sistem telepon mobil seluler menggunakan sistem sel, kekuatan power pada masing-masing Stasiun induk (RBS) bervariasi antara 05 - 50 W, bergantung pada luas area yang diliput. Sistem penomoran mengikuti:



Terima Kasih Semoga Bermanfaat :3



BAB 07



Pendahuluan Pada dasarnya gelombang radio yang digunakan dalam sambungan telepon bergerak atau seluler yaitu : 1.



Analog, seperti AMPS (Analog Mobile Telephone System) dengan band frekuensi 800 MHz atau NMT (Nordic Mobile Telephone System) dengan band frekuensi 450 MHz dan 900 MHz.



2. Digital, seperti GSM (Global System for Mobile Communication) dengan frekuensi 900 MHz.



Sejarah Sistem Seluler Telepon bergerak atau seluler yang semula berkembang adalah teknologi analog. Untuk STB analog ini ditingkat dunia diadu dengan empat jenis sistem, yaitu NTT (Nipon Telephone & Telegraph) dari Jepang, NMT (Nordic Mobile Telephone) dari Skandinavia 1981, AMPS (Advances Mobile Phone System) dari AS, dan TACS dari Inggris dan Jerman memulai pada 1985. Di bidang STB-D (Sambungan Telepon Bergerak Digital), pihak yang mengembangkan standar internasional telepon jenis ini yaitu Amerika Utara memiliki standar ADC (American Digital Cellular) sedangkan AS menamakannya USDC (United States Digital Cellular Standars) atau AMPS, Jepang dengan standar JDC (Japanese Digital Cellular) dan Eropa mengembangkan GSM (Global System



for Mobile).



Sejarah Seluler di Indonesia 1984



: Teknologi seluler masuk ke Indonesia untuk pertama kali berbasiskan teknologi NMT (Nordic Mobile Telephone). 1985-1992 : Ponsel yang beredar masih berukuran besar dengan berat rata-rata 450 kg. Dikenal dua teknologi seluler yaitu NMT 470 sebagai modifikasi dari NMT 450, yang dioperasikan oleh PT Rajasa Hazanah Perkasa, dan sistem AMPS (Advance Mobile Phone System) dioperasikan oleh PT Elektrindo Nusantara, PT Centralindo, PT Panca Sakti dan PT Telekomindo. 1993 : PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital GSM (Global System for Mobile Communication) 1994 : PT Satelit Indonesia (Satelindo) beroperasi sebagai operator GSM pertama di Indonesia. Pesawat ponselnya mulai berukuran lebih kecil sehingga dapat dimasukkan ke dalam saku dengan harga lebih terjangkau. 1995 : Proyek Telkom memunculkan pendirian PT Telkomsel pada 26 Mei 1995 sebagai operator GSM nasional bersama Satelindo. 1996 : Telkomsel dengan produk unggulan kartu Hallo sukses di Medan, Surabaya, Bandung dan Denpasar, kemudian masuk Jakarta. Dan PT Excelcomindo Pratama disingkat Excelcomindo berbasis GSM beroperasi di Jakarta sebagai operator nasional GSM ketiga di Indonesia.



Sejarah Seluler di Indonesia 1997



1998



1999 2000



: Pemerintah mengeluarkan lisensi regional baru bagi operator seluler berbasis teknologi PHS dan GSM 1800 kepada 10 operator. Telkomsel meemperkenalkan kartu prabayar (prepaid) GSM pertama di Indonesia yang disebut dengan Simpati, sebagal alternatif dari kartu Hallo sebelumnya. : Excelcomindo meluncurkan kartu prabayar Pro-XL dengan layanan unggulan roaming (penjelajahan). Kemudian Satelindo mengeluarkan kartu prabayar yang disebut Mentari, dengan keunggulan tarif dihitung perdetik, sehingga dalam waktu singkat dapat menjaring 100.000 pelanggan. : Pelanggan ponsel sudah berjumlah sekitar 2,5 juta, dan sebagian besar menjadi pemakai prabayar Simpati, Mentari dan Pro-XL. : Layanan SMS (Short Message Service) menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel karena praktis dan biaya murah. PT Telkom dan PT Indosat mendapat lisensi sebagai operator GSM 1800 nasional, sesuai dengan ketentuan UU Telekomunikasi Nomor 36 tahun 1999.



Pengembangan GSM Pengembangan GSM berjalan cepat mulai diperkenalkan pada 1987, kemudian pertama kali diimplementasikan pada 1988 oleh Jerman yang membangun jaringan pertama hingga selesai pada 1992. Dalam pengoperasiannya GSM dapat berhubungan dengan STB analog versi Eropa seperti NMT 450 dan 900, TACS (Inggris), Net C (Jerman) dan radiocom (AS). Untuk memenuhi semua syarat dasar bagi sistem GSM, pengembangan ini melibatkan SMG (Special Mobile Group) ETSI dan SM MoU (Memorandum of



Understanding).



Fasilitas yang disediakan pada GSM juga pada JDC adalah roaming, yaitu pengguna telepon di luar daerah jangkauan. Pengoperasian roaming GSM melalui VLR (Vision Locatio Register), sedangkan JDC melalui GLR (Gateway visitor Location Register). Kecepatan pengiriman data pada GSM adalah 9,6 kbit per detik sedangkan JDC dan USDC tidak dapat melebihi 8 kbit per detik. Tingkat transmisi bit untuk GSM, ADC, dan JDC atau PDC masingmasing adalah 270,83 kbit/detik, 48,6 kbit/detik, dan 42 kbit/detik. GSM bergerak pada frekuensi 900 MHz sedangkan dua lainnya 800 MHz.



Generasi Ketiga (3G)



Generasi baru sistem seluler itu adalah PCN (Personal Communication Network) yang dikembangkan di AS, Eropa, dan Jepang. Generasi ketiga STB, yaitu UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) oleh konsorsium reset Eropa bernama RACE (Research and Development in Advance Communication Technologies in Europe) yang bekerja sama dengan ETSI. Pada saat yang sama CCIR mengembangkan STB berdasarkan pada FPLMTS (Future Public Land Mobile Telecommunications System). Secara teknis kedua sistem ini mempunyai lebar gelombang lebih besar dari dua Megabit perdetik. Standar UMTS atau FPLMTS itu kelebihannya adalah dapat memadukan dan berhubungan dengan beragam standard dan sistem yang telah ada sebelumnya.



Perkembangan Sistem Seluler



Telepon Bergerak Seluler Telepon seluler sistem AMPS menggunakan sistem analog. Sistem analog ini masih mampu menangkan sinyal yang kurang sempurna, sehingga daya hantarnya lebih luas dalam melaksanakan percakapan. Setelah AMPS muncul sistem seluler GSM yang menggunakan teknologi digital. Pada sistem GSM berlaku satu saluran untuk banyak pelanggan, yang pada analog hanya satu saluran untuk satu pelanggan saja. GSM hanya berfungsi bila dioperasikan dalam area pelayanan BTS (Base Tranceiver Station) yang membawahi sejumlah pelanggan. Dan muncul lagi telepon seluler dengan sistem PCS (Personal Communication System). Perbedaannya dengan GSM terletak pada frekuensi yang digunakan hanpir dua kali lipat (1.800 MHz). Sistem PCS ini selain menyalurkan percakapan juga berkemampuan untuk melayani komunikasi data, fax dan video (gambar). Karena daya jangkaunya relatif lebih pendek dari sistem AMPS dan GSM, untuk menjangkau wilayang yang lebih luas, dibutuhkan sel-sel RBS (Radio Base Station) yang lebih banyak.



BAB 08



Pendahuluan Dalam telepon seluler, yang menghubungkannya adalah gelombang-gelombang radio yang dilewatkan dari pesawat ke BTS (Base Tranceiver Stationstasiun induk kirim terima) dan MSC (Monile Switching Centerpusat central telepon bergerak) yang bertebaran disepanjang jalur perhubungan kemudian diteruskan kepesawat yang dipanggil.



Penyelenggaran Telepon Seluler



Teknologi AMPS



Menurut salah satu operator telepon seluler AMPS di Indonesia, sistem AMPS ini memiliki beberapa kelebihan dibanding sistem GSM. Sistem analog ini masih mampu menangkap sinyal yang kurang sempurna, sehingga dimungkinkan lebih luwes dalam melakukan percakapan telepon. Setiap informasi disampaikan tidak melalui frekuensi modulasi, tetapi malalui selsel yang ditangkap secara analog. Sistem ini bisa diubah ke sistem digital dengan menggunakan CDMA (Code Divison Multiple Access). Di Indonesia jaringan AMPS dioperasikan secara terpisah oleh empat perusahaan (Operator) yaitu Komselindo, Telekomindo, Metrosel dan Mobilsel.



Teknologi GSM Secara teknis GSM merupakan bentuk komunikasi seluler yang muatan komunikasinya disampaikan secara digital melalui frekuensi gelombang radio atau mikro. Kelebihan sistem digital GSM ini adalah penerapan konsep minisel dan microsel digital, yang memungkan terjadinya penyampaian informasi (Hand Over) antar sel lebih sempurna dan cepat, sehingga memungkinkan dilakukannya pengiriman jenis jasa lain melalui sistem ini. Tetapi GSM memiliki kekurangan yaitu rambatan sinyal antara pesawat dengan BTS nya amat mudah dihalangi oleh gedung tinggi atau penghalang (Opstacle) lainnya. Telepon seluler GSM di Indonesia bekerja pada frekuensi 890-960 MHz. Lebar band (Bandwidth) nya 25 MHz, sampai dengan frekuensi 200 MHz diperoleh 124 slot frekuensi. Semua slot frekuensi itulah yang dibagi-bagi pada para operator GSM di Indonesia (PT Satelitindo, PT Telkomsel, dan PT Excelkomindo). Salah satu yang membedakan sistem GSM dengan AMPS adalah para pemakai ponsel GSM perlu memiliki sejenis kartu SIM (Subcriber Identification Module-Modul Identifikasi Pelanggan).



Ponsel, Teknologi Termodern Teknologi GSM yang berbasis TDMA (Time Division Multiple Access) hanya mengacak suara yang dipancarkan, sedengkan cara kerja CDMA (Code Division Multiple Access) selain dari mengacak suara yang dipancarkan juga mentransmisikan suara dalam bentuk kodekode sehingga tidak bisa disadap oleh yang tidak berpihak. CDMA menggunakan seluruh spektrum frekuensinya sekaligus sehingga kemungkinan gagal panggil (Drop Call) oleh pengguna sangat minim. Kalaupun sampai overload, masih banyak frekuensi dari BTS berdekatan yang saling mengambil ahlinya. Sebab itulah dengan spektrum frekuensi yang sama, kapasitas CDMA bila 10 kali dari kemampuan GSM. CDMA mempunyai sifat operasi yang low power (hemat daya listrik) yang membuatnya cocok untuk jaringan seluler bergerak dan dapat melayani aplikasi local loop tanpa kabel dengan lokasinya yang berjarak jauh. NMT dan AMPS digolongkan sebagai seluller generasi pertama, GSM dan CDMA termasuk seluller generasi kedua dan generasi ketiga yaitu 3G yang berupa CDMA berpita lebar WCDMA (Wide Code Division Multiple Access) yang menjanjikan multimedia.



Ponsel GSM 1800



Ponsel GSM 1800 Teknologi GSM 1800 mampu menghadirkan layanan GPRS (General Packet Radio Service). GPRS ini termasuk teknologi generasi 2,5 (2,5G) yang menjadi jembatan telekomunikasi untuk bisa menghantarkan ke teknologi yang lebih maju, yaitu 3G yang mempunyai kecepatan akses 2 juta bit per detik (bps) sehingga komunikasi data dan suara dapat berlangsung sekaligus dan koneksi internet pun dapat dibangun secara permanen. Bagi telekomunikasi mobile di Indonesia teknologi 2,5G ini akan cukup membantu aplikasi layanan data dari syarat. Dengan kehadiran teknologi baru untuk beberapa operator ponsel di Indonesia akan memaksa produsen ponsel segara menciptakan produk terbarunya. Produsen ponsel ternyata terpengaruh oleh kehadiran GPRS di Indonesia.



Ponsel Teknologi CDMA Ponsel yang menggunakan teknologi PCS ini berkemampuan untuk melayani komunikasi data, faksimile, dan video (gambar). Sistem ini dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu PHS (Personal Handyphone System) dan DCS-1800 (digital Communication System). Jenis PHS hanya biasa digunakan dlam keadaan bergerak dengan kecepatan gerak maksimal 25 km per jam sedangkan DCS-1800 mampu digunakan dalam kecepatan tinggi.



BAB 09



Pendahuluan



Sejarah Kartu Telepon (Voucher) Untuk mengoperasikan ponsel pada mulanya harus mendaftar ke operator seluler, sehingga untuk itu muncul kartu Halo seperti yang dikeluarkan PT Telkomsel yang merupakan kartu berlangganan. Sistem kartu ini disebut kartu pascabayar atau postpaid card. Namun muncul kegiatan penipuan dan pencurian pulsa oleh mereka yang tidak berpihak. Untuk mengatasi hal tersebut, muncul gagasan untuk membuat kartu prabayar, walaupun kecurangan terhadap komunikasi ponsel pun tetap tidak dapat diredam.



Sejarah Kartu Telepon (Voucher) Kartu prabayar ini sebenarnya pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh PT Telkom melalui kartu telepon umum pada akhir tahun 1980-an. Kemudian PT Indosat mengeluarkan kartu prabayar internasional (SLI) dengan nama Precard pada 1995. Operator ponsel mengenal konsep prabayar pada 1997, yang dikenalkan oleh Telkomsel di Indonesia dengan nama Simpati yang berbasis intelligent network (IN) yang bisa diisi ulang dan bisa dipakai pada segala ponsel GSM. Keberhasilan Simpati kemudian diikuti oleh Pro-XL yang dikeluarkan oleh PT Excelcomindo Pratam pada 29 April 1998. Kartu prabayar Pro-XL ini memiliki kelebihan tersendiri yaitu menawarkan roaming. Hal ini disebabkan karena XL telah membangun fasilitas transmisi (back bone) sendiri. Operator ponsel yang mengelolah ponsel yang berbasis AMPS tidak pula mau ketinggalan, misalnya PT Komselindo meluncurkan kartu prabayar yang bernama Gesit, PT Telesera dengan prabayar Kompak dan PT Metrosel dengan Metrostar dengan tarif yang lebih murah dari prabayar GSM.



Perbandingan Prabayar dan Berlangganann Bulanan Kartu prabayar (prepaid) lebih praktis, setelah bayar langsung (membeli kartu) bisa digunakan. Hal ini sangat berbeda dengan sistem berlangganan (post paid) yang memerlukan syarat administrasi yang berbelit-belit. Namun alasan utama mengapa orang memilih menggunakan prabayar daripada berlangganan bulanan, tentu ada pertimbangan ekonomis, walau kualitasnya tidak dapat memuaskan penggunannya.



THANKS !